You are on page 1of 8

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA

NOMOR 10 TAHUN 2007

TENTANG

PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN


DI DESA/KELURAHAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI JEMBRANA,

Menimbang : a. bahwa Desa/Kelurahan secara keseluruhan merupakan landasan


ketahanan Nasional sehingga perlu memiliki suatu lembaga sosial
sebagai wadah partisipasi masyarakat dalam rangka pembangunan
Desa/Kelurahan yang menyeluruh dan terpadu serta mampu
merencanakan dan melaksanakan pembangunan di Desa/
Kelurahan;

b. bahwa sebagai tindak lanjut dari Peraturan Pemerintah Nomor 72


Tahun 2004 tentang Desa dan Peraturan Pemerintah Nomor 73
Tahun 2004 tentang Kelurahan, perlu menetapkan Peraturan Daerah
tentang Pembentukan Lembaga Kemasyarakatan di Desa/
Kelurahan;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan


Daerah-daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I
Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655);
2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4389);
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun
2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2005
tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah Menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4548);

4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan


Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2004 tentang Desa


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2005 tentang Kelurahan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 159,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4588);

Dengan Persetujuan Bersama


DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN JEMBRANA
dan
BUPATI JEMBRANA

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA


KEMASYARAKATAN DI DESA/ KELURAHAN.

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan :


1. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang
berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat
berdasarkan asal-usul dan adat-istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam
sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2
2. Kelurahan adalah wilayah kerja Lurah sebagai Perangkat Daerah Kabupaten di
bawah Kecamatan.

3. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa.

4. Kepala Desa adalah selanjutnya disebutan dengan Perbekel.


5. Lembaga Kemasyarakatan adalah suatu organisasi kemasyarakatan yang dibentuk
atas prakarsa masyarakat sebagai wahana partisipasi masyarakat yang memadukan
pelaksanaan pelbagai kegiatan pemerintahan dan swadaya gotong royong
masyarakat di segala aspek kehidupan.

BAB II
PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN

Pasal 2

(1) Dalam rangka memberdayakan masyarakat di Desa dan Kelurahan dapat dibentuk
Lembaga Kemasyarakatan.
(2) Pembentukan Lembaga Kemasyarakatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), di Desa
ditetapkan dengan Peraturan Desa dan di Kelurahan ditetapkan dengan Keputusan
Kepala Kelurahan.

(3) Pedoman dan tata cara pembentukan Lembaga Kemasyarakatan diatur lebih lanjut oleh
Bupati.
BAB III
KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI

Pasal 3

Lembaga Kemasyarakatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 merupakan mitra


Pemerintah Desa/Kelurahan dalam memberdayakan masyarakat Desa/Kelurahan yang
meliputi aspek perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian dalam pembangunan yang
bertumpu pada masyarakat.

Pasal 4

Lembaga Kemasyarakatan bertugas membantu Pemerintah Desa/Kelurahan dalam :


a. menyusun rencana pembangunan secara partisipatif;
b. melaksanakan, mengendalikan, memanfaatkan, memelihara dan
mengembangkan pembangunan secara partisipatif;
c. menggerakkan dan mengembangkan partisipasi, gotong royong dan swadaya
masyarakat; dan
d. menumbuh kembangkan kondisi dinamis masyarakat dalam rangka pemberdayaan
masyarakat.

3
Pasal 5

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Lembaga


Kemasyarakatan memiliki fungsi :
a. penampungan dan penyaluran aspirasi masyarakat dalam pembangunan;
b. penanaman dan pemupukan rasa persatuan dan kesatuan masyarakat dalam
kerangka memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia;
c. peningkatan kualitas dan percepatan pelayanan pemerintah kepada
masyarakat;
d. penyusunan rencana, pelaksanaan, pelestarian dan pengembangan hasil-hasil
pembangunan secara partisipatif;
e. penumbuh kembangan dan penggerak prakarsa, partisipasi serta swadaya gotong
royong masyarakat;
f. pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat; dan
g. pemberdayaan hak politik masyarakat.

Pasal 6

Kegiatan Lembaga Kemasyarakatan ditujukan untuk mempercepat terwujudnya


kesejahteraan masyarakat melalui :
a. peningkatan pelayanan masyarakat;
b. peningkatan peran serta masyarakat dalam pembangunan;
c. pengembangan kemitraan;
d. pemberdayaan masyarakat; dan
e. pengembangnan kegiatan lain sesuai dengan kebutuhan dan kondisi
masyarakat setempat.

BAB IV
SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA

Pasal 7

(1) Susunan organisasi Lembaga Kemasyarakatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
terdiri dari :
a. Ketua;
b. Wakil Ketua;
c. Sekretaris;
d. Wakil Sekretaris;
e. Bendahara; dan
f. Seksi-seksi sesuai dengan kebutuhan.
(2) Pengurus sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dipillih secara musyawarah mufakat
dari pemuka masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang mempunyai
kemauan, kemampuan dan kepedulian dalam pemberdayaan masyarakat.

4
Pasal 8

(1) Dalam melaksanakan tugasnya. Lembaga Kemasyarakatan mengutamakan asas


musyawarah untuk mufakat dengan memperhatikan prinsip keterpaduan.
(2) Hubungan kerja antara Lembaga Kemasyarakatan dengan Pemerintah Desa/Kelurahan
bersifat kemitraan, konsultatif dan koordinatif.

BAB V
KEWENANGAN, HAK, DAN KEWAJIBAN

Pasal 9

Lembaga Kemasyarakatan mempunyai wewenang untuk :


a. membuat perencanaan pembangunan Desa/Kelurahan berdasarkan asas
musyawarah;
b. bersama-sama Pemerintah Desa/Kelurahan melaksanakan dan mengendalikan
Pembangunan Desa/Kelurahan;
c. mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan pembangunan; dan
d. menciptakan kondisi dinamis masyarakat untuk mengembangkan ketahanan
Desa/Kelurahan.

Pasal 10

Lembaga Kemasyarakatan berhak memberikan saran dan pertimbangan kepada Pemerintah


Desa/Kelurahan atas pelaksanaan pemerintahan, pembangunan dan pembinaan
kemasyarakatan.

Pasal 11

Lembaga Kemasyarakatan mempunyai kewajiban :


a. memelihara dan meningkatkan persatuan dan kesatuan masyarakat;
b. mengamalkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945;
c. mentaati segala peraturan perundang-undangan yang berlaku; dan
d. membina partisipasi dan swadaya gotong-royong masyarakat.

BAB VI
SUMBER DANA

Pasal 12

Dana kegiatan Lembaga Kemasyarakatan dapat bersumber dari :


a. swadaya masyarakat;
b. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa;
c. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten;
d. bantuan Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten; dan
e. bantuan lain yang sah dan tidak mengikat.

5
BAB VI
KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 13

Lembaga Kemasyarakatan yang telah tumbuh dan berkembang di masyarakat selama ini,
seperti Lembaga Pemberdayaan Masyarakat dan PKK masih tetap melaksanakan tugas dan
fungsinya sampai terbentuknya Lembaga Kemasyarakatan berdasarkan Peraturan Daerah
ini.

BAB VII
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 14

Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana
Nomor 11 Tahun 2001 tentang Pembentukan Lembaga Kemasyarakatan dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku lagi.

Pasal 15

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.


Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini
dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana.

Ditetapkan di Negara
pada tanggal 31 Mei 2007
BUPATI JEMBRANA,

ttd

I GEDE WINASA

Diundangkan di Negara
pada tanggal 31 Mei 2007
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN JEMBRANA,

ttd

I KETUT WIRYATMIKA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA TAHUN 2007 NOMOR 10.

6
PENJELASAN
ATAS
PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA
NOMOR 10 TAHUN 2007

TENTANG

PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN


DI DESA/KELURAHAN

I. PENJELASAN UMUM
Bahwa untuk melaksanakan ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 72
Tahun 2005 tentang Desa dan Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2005 tentang
Kelurahan maka perlu mengadakan pengaturan tentang Pembentukan Lembaga
Kemasyarakatan di Desa/Kelurahan yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

II PASAL DEMI PASAL


Pasal 1
Cukup jelas.
Pasal 2
Cukup jelas.
Pasal 3
Cukup jelas.
Pasal 4
Cukup jelas.
Pasal 5
Cukup jelas.
Pasal 6
Cukup jelas.
Pasal 7
Cukup jelas.
Pasal 8
Cukup jelas.
Pasal 9
Cukup jelas.
Pasal 10
Cukup jelas.
Pasal 11
Cukup jelas.
Pasal 12
Cukup jelas.

7
Pasal 13
Cukup jelas.
Pasal 14
Cukup jelas.
Pasal 15
Cukup jelas.

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 10.

You might also like