Jakarta International Expo Kemayoran 22 Mei 2008 Dasar Hukum UU NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA UU ITE Bab VI Pasal 25 tentang Hak Kekayaan Intelektual Keppres Nomor.4 Tahun 2006 Tentang Pembentukan Tim Nasional Penanggulangan Pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual Surat edaran Surat edaran Menkominfo nomor 10/M.Kominfo/1/2008 tanggal 16 Januari 2008 mengenai : Penyampaian Buku dan CD Petunjuk Pendataan Penggunaan Komputer Personal dan Landasan Pengelolaan Sumber Daya TIK
Dikirimkan ke : Departemen, Lembaga Pemerintah Non
Departemen, Komisi, Kementrian / Lembaga Setingkat Menteri, Lembaga Tinggi, Pemerintah Provinsi Aplikasi Online pada : http://www.datatik.depkominfo.go.id/ tik/
atau ke Sekjen Depkominfo Progres Pendataan Sumber Daya TIK Instansi : • Kebumen (kab) • Sragen (kab) • Jawa Barat (Prov) • Kaltim (Prov) • Minahasa Selatan (kab) • Magelang (kota) • Solok (kota)
Membutuhkan pembelajaran pengisian data
Helpdesk : info_sd_tik@depkominfo.go.id Rencana Sosialisasi 14 Mei ‘08 : Workshop untuk KPDE se Jawa Tengah & DIY July ‘08 : Workshop di Jawa Timur September ’08 : Workshop di Jawa Barat & Banten Okt – Des ’08 : Workshop di Luar Jawa Berbagai perangkat lunak Open source Unstoppable Train “By 2010, 90 percent of the Global 2000 companies will use open source software. (Gartner) Asia already accounted for about 33 percents of [program] downloads Findings from Evans Data Corp. that showed the number of developers using open source software in Asia has increased by 40 percents in the last three years. At the same time, a recent survey by the International Data Corp. shows that businesses in Australia, China, India and Korea say that between 25 percents and 70 percents of their software is now based on open source. • These included not just office productivity programs but storage and enterprise applications aimed at managing a corporation’s resources and customer relationships. Open source is not a product. (You can download a lot of products for free Indonesia Go Open Source Summit 2
Selasa, 27 Mei 2008
“Komitmen dan Kesepakatan bersama yang lebih luas di seluruh
instansi pemerintah, lembaga lain serta komunitas untuk penggunaan software legal aplikasi berbasis OSS yang akan dituangkan dalam Grand Skenario OSS tahun 2010 – 2014”. IGOS Summit 2 27-28 Mei 2008 Program Nasional “Indonesia, Go Open Source!” (IGOS) yang dideklarasikan bersama oleh Menteri Komunikasi dan Informasi, Menteri Riset dan Teknologi, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara, Menteri Pendidikan Nasional, dan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia di Jakarta pada tanggal 30 Juni 2004 telah memasuki tahun ke empat. Dalam deklarasi tersebut disepakati bahwa seluruh instansi pemerintah diwajibkan untuk mengimplementasikan dan memanfaatkan aplikasi perangkat lunak LEGAL baik yang bersifat proprietary (sumber kode tertutup) maupun yang berbasis open source (sumber kode terbuka). Dengan pilihan cerdas OSS. IGOS Summit 2 27-28 Mei 2008 Pemanfaatan perangkat lunak berbasis open source merupakan pilihan cerdas karena banyak manfaat yang kita dapatkan seperti: a) Aplikasi perangkat lunak legal lokal open source lebih kompetitif dan terjangkau dibanding dengan aplikasi perangkat lunak lainnya; b) Penghematan dalam penggunaan devisa negara dan dapat mengurangi tingkat ketergantungan impor teknologi dan sumberdaya manusia; c) Peningkatan reliabilitas (reliability) dan peningkatan keamanan (secure) dalam penggunaan aplikasi perangkat lunak; d) Menghindari vendor lock-in; e) Terbukanya kesempatan pengembang perangkat lunak lokal dalam persaingan global; f) Memungkinkan peningkatan kapasitas penelitian dan pengembangan dan perguruan tinggi dalam pengembangan teknologi informasi dan komunikasi secara nasional. IGOS Summit 2 27-28 Mei 2008 Dalam usianya yang ke empat ini, Program IGOS telah berkembang cukup baik namun masih belum seperti yang diharapkan. Sasaran yang lebih signifikan seperti penggunaan perangkat lunak legal secara keseluruhan di seluruh instansi pemerintah masih belum tercapai. Sampai saat ini baru Kementerian Negara Riset dan Teknologi yang sudah 100% legal, dan Depkominfo akan 100 % legal tahun ini.
Guna mencapai hasil yang lebih baik dan dalam rangka
mendorong kemajuan program IGOS maka Depkominfo bermaksud untuk menyelenggarakan IGOS Summit II pada tanggal 27-28Mei 2008 dengan melakukan evaluasi dan merumuskan tindakan korektif yang dapat mendorong diterapkannya perangkat lunak open source di seluruh sektor pemerintahan. Indonesia, Go Open Source! (IGOS) Program IGOS yang merupakan inisiatif dan semangat untuk menggunakan dan mengembangkan open source software dalam rangka memperkuat infrastruktur ICT nasional. Penandatanganan Deklarasi IGOS oleh 5 kementerian/departemen, yang didukung oleh berbagai stakeholder dari pendidikan, kalangan bisnis dan masyarakat pada tanggal 30 Juni 2004 Sasaran dari program ini adalah: • memberikan lebih banyak software legal yang terjangkau oleh masyarakat; • peningkatan kapasitas SDM dan riset bidang perangkat lunak; penciptaan kompetisi pengembangan software untuk meningkatkan industri ICT dalam negeri. Dukungan Referensi dan SOP: 1. Dokumen Pendayagunaan Open Source Software : • Bahasa Pemrograman Open Source (Open Source Programming Language) • Perangkat Lunak Bebas dan Open Source (Free/Open Soure Software) • Konfigurasi Server Linux (Linux Server Configuration) • Petunjuk Instalasi IGOS Nusantara (IGOS Nusantara Instalation Guide) • RDBMS : MySQL (Relational Database Management System : MySQL) • Aplikasi Perkantoran OpenOffice.org (OpenOffice.org Productivity Suite) • CMS, CRM dan ERP (Content Management System, Costumer Relationship Management and Enterprise Resource Planning) • Aplikasi untuk Server (Aplication Servers)
2. Panduan Penelitian Open Source Software
3. Direktori Open Source Indonesia 4. Panduan Penggunaan Open Source Software di Instansi Pemerintah 5. Panduan JENI (Java Education Network Indonesia) Dukungan Jaringan Akademis Jaringan Pendayagunaan Open Source Software: Universitas Syah Kuala Politeknik DEL Politeknik Batam Universitas Airlangga Institut Teknologi Surabaya Universitas Gajah Mada Institut Teknologi Bandung Institut Pertanian Bogor Universitas Indonesia Universitas Islam Al Azhar President University Politeknik Manufaktur Astra Universitas Udayana Universitas Hasanudin Universitas Tarumanagara Universitas Mulawarman Universitas Padjadjaran Universitas Guna Universitas Tanjungpura darma Unversitas Pendidikan Indonesia Dukungan Sektor Bisnis IGOS Center: IGOS Center PTIK – BPPT IGOS Center Bandung – Be Mall IGOS Center Semarang – Pinux IGOS Center Warintek Bina Putra Mandiri IGOS Center STMIK Bandung – Bali IGOS Center Pena Jati – Bandung IGOS Center STIKOM Surabaya IGOS Center Udinus Semarang
StarUp Capital Program :
PT. Amerta Computing – Touch Screen PT. Intercitra Prima Integrasi – Enterprise Open Platform PT. Sajadah Teknosoft Media – Game Open Source CV. Igosnet Solusi – Support Distribusi Open Source PT. Marina Cipta Abadi – ITC berbasis FOSS PT. Sakura Bengawan – Aplikasi Promosi Online CV. Anjani Jaya Persada – Aplikasi Baitul Maal wat Tanwil Penerapan di Instansi Pemerintah Kementerian Negara Riset dan Teknologi Depertemen Komunikasi dan Informatika (Ditjen Aptel, Sekjen) Departemen Hukum dan HAM (Ditjen Imigrasi) Departemen Keuangan (DJPLN – back office) Departemen Sosial (Pusdatin Kesos) Kementerian Negara Lingkungan Hidup (Asdep Urusan Data dan Informasi Lingkungan – proses migrasi) LPND: Bappeten, BATAN (proses migrasi), LIPI Propinsi Jateng (KPDE) Propinsi Nango Aceh Darussalam dan Yogyakarta (proses migrasi). Kabupaten Jembrana Kendala Kurangnya komitmen, keteladanan yang mendukung penggunaan software legal Mudahnya mendapatkan software ilegal Budaya masyarakat yang sudah terbiasa menggunakan software tertentu dan tidak peduli menggunakan software bajakan Kurangnya pemahaman mengenai software legal kepada masyarakat, pendidikan dan pemerintah. Kurangnya tim pendukung teknis open source software di daerah. Minimnya SDM di bidang teknologi informasi. Softwaresoftware khusus dari pemerintah yang masih mengacu pada vendor atau teknologi tertentu. Dana pengembangan teknologi informasi hanya memasukkan unsur pengadaan perangkat dan services, belum termasuk pengadaan software. Masukan Komitmen dan dukungan penuh dari pemimpin pemerintah pusat dan daerah. Pengembangan software untuk dan dari pemerintahan yang harus menyertakan source code Penggunaan Open Document Format sebagai standar pertukaran dokumen Pengadaan alat, mesin ICT dan software pemerintah yang berbasis open system Perlu ada pendampingan untuk pembuatan rencana strategis pemerintah daerah terkait pengembangan teknologi informasi. Perlu adanya penguatan kapasitas lembagalembaga di daerah yang bergerak di bidang teknologi informasi, agar bisa menjadi partner pemerintah daerah dalam menjalankan open source. TERIMA KASIH