You are on page 1of 498

MENEMBUS BATAS KEINGINAN

PT Bank Mandiri (Persero)Tbk. LAPORAN TAHUNAN


1

MENEMBUS BATAS KEINGINAN

DRAFT (March 25, 2010)


1. Foto- foto masih draft, fotografer akan
memberikan pilihan
2. Narasi Direktorat SBU belum menggu-
nakan hasil interview Bursons
3. Narasi Direktorat non SBU sebagian
besar sudah mendapatkan approval
direktur
4. Cover masih lowrest, nantinya akan di
lakukan Digital Imaging agar logo dan
awan lebih real
5. Alt. cover in progress

LAPORAN TAHUNAN 2009


PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


2
WARISAN TAK TERNILAI

Berbekal sejarah panjang Bank Mandiri didirikan pada tanggal menjadi Bank Dagang Negara, sebuah
2 Oktober 1998 sebagai bagian dari bank Pemerintah yang membiayai
yang telah dilalui dalam
program restrukturisasi perbankan sektor industri dan pertambangan.
riwayat perbankan yang dilaksanakan oleh Pemerintah
Indonesia, Bank Mandiri Indonesia. Pada bulan Juli 1999, Sejarah Bank Ekspor Impor Indonesia
empat bank milik Pemerintah yaitu berawal dari perusahaan dagang
telah dan akan senantiasa
Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Belanda, N.V. Nederlansche Handels
memberikan kontribusi Bank Ekspor Impor Indonesia dan Bank Maatschappij yang didirikan pada
terbaiknya dalam Pembangunan Indonesia, digabungkan tahun 1824 dan mengembangkan
ke dalam Bank Mandiri. Keempat kegiatannya di sektor perbankan
mendukung pertumbuhan
Bank tersebut telah turut membentuk pada tahun 1870. Pada tahun 1960,
serta perkembangan riwayat perkembangan perbankan di pemerintah Indonesia menasionalisasi
perekonomian nasional Indonesia dimana sejarahnya berawal perusahaan ini, dan selanjutnya pada
pada lebih dari 140 tahun yang lalu. tahun 1965 perusahaan ini digabung
dan masyarakat Indonesia
dengan Bank Negara Indonesia
secara keseluruhan. Proses panjang pendirian Bank Bumi menjadi Bank Negara Indonesia Unit
Daya bermula dari nasionalisasi II. Pada tahun 1968, Bank Negara
sebuah perusahaan Belanda De Indonesia Unit II dipecah menjadi dua
Nationale Handelsbank NV, menjadi unit, salah satunya adalah Bank Negara
Bank Umum Negara pada tahun 1959. Indonesia Unit II Divisi Expor-Impor,
Pada tahun 1964, Chartered Bank yang akhirnya menjadi Bank Ekspor
(sebelumnya adalah bank milik Inggris) Impor Indonesia, bank pemerintah
juga dinasionalisasi, dan Bank Umum yang membiayai kegiatan ekspor dan
Negara diberi hak untuk melanjutkan impor.
operasi bank tersebut. Pada tahun
1965, Bank Umum Negara digabungkan Bank Pembangunan Indonesia
ke dalam Bank Negara Indonesia dan (Bapindo) berawal dari Bank Industri
berganti nama menjadi Bank Negara Negara (BIN), sebuah bank industri
Indonesia Unit IV. Kemudian pada yang didirikan pada tahun 1951
tahun 1968, Bank Negara Indonesia dengan misi untuk mendukung
Unit IV beralih menjadi Bank Bumi pengembangan sektor-sektor ekonomi
Daya. tertentu, khususnya perkebunan,
industri dan pertambangan. Pada
Bank Dagang Negara merupakan tahun 1960, Bapindo dibentuk sebagai
salah satu bank tertua di Indonesia, bank milik negara dan BIN kemudian
pertama kali dibentuk dengan nama digabung dengan Bapindo. Pada
Nederlandsch Indische Escompto tahun 1970, Bapindo ditugaskan
Maatschappij di Batavia (Jakarta) pada untuk membantu pembangunan
tahun 1857. Pada tahun 1949 namanya nasional melalui pembiayaan jangka
berubah menjadi Escomptobank NV, menengah dan jangka panjang pada
dimana selanjutnya pada tahun 1960 sektor manufaktur, transportasi dan
dinasionalisasikan serta berubah nama pariwisata.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


3
WARISAN TAK TERNILAI

Kini, Bank Mandiri menjadi penggerak utama perekonomian Pada saat ini, berkat kerja keras dari
penerus suatu tradisi layanan jasa Indonesia. Berdasarkan sektor usaha, 22.909 pegawai yang tersebar di
perbankan dan keuangan yang telah nasabah Bank Mandiri bergerak di 1.095 kantor cabang dalam negeri
berpengalaman selama lebih dari 140 bidang usaha yang sangat beragam. dan 5 kantor cabang luar negeri
tahun. Masing-masing dari empat bank Sebagai bagian dari upaya penerapan termasuk perwakilannya serta
bergabung telah memainkan peranan prudential banking & best-practices didukung oleh anak perusahaan yang
yang penting dalam pembangunan risk management, Bank Mandiri telah bergerak di bidang pasar modal,
ekonomi Indonesia. melakukan berbagai perubahan. perbankan syariah, asuransi jiwa, bank
Salah satunya, persetujuan kredit dengan fokus di segmen mikro dan
KONSOLIDASI DAN INTEGRASI dan pengawasan dilaksanakan pembiayaan konsumen, Bank Mandiri
dengan ‘four-eye principle’ , dimana menyediakan solusi keuangan yang
Setelah selesainya proses merger, Bank persetujuan kredit dipisahkan dari menyeluruh bagi perorangan dan
Mandiri kemudian memulai proses kegiatan pemasaran dan business perusahaan, baik swasta maupun
konsolidasi, termasuk pengurangan unit. Sebagai bagian diversifikasi milik Negara, komersial, usaha kecil
cabang dan pegawai. Selanjutnya risiko dan pendapatan, Bank Mandiri dan mikro dengan kualitas pelayanan
diikuti dengan peluncuran single brand juga berhasil mencetak kemajuan prima, dimana dalam tiga tahun
di seluruh jaringan melalui iklan dan yang signifikan dalam melayani terakhir secara berturut-turut Bank
promosi. Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Mandiri mendapat penghargaan
dan nasabah ritel. Pada akhir sebagai yang terbaik dalam hal
Salah satu pencapaian penting adalah 1999, porsi kredit kepada nasabah kualitas pelayanan.
penggantian secara menyeluruh corporate masih sebesar 87% dari
platform teknologi. Bank Mandiri total kredit, sementara pada 31 Sesudah menyelesaikan program
mewarisi sembilan sistem perbankan Desember 2009, porsi kredit kepada transformasi semenjak 2005 sampai
dari keempat legacy banks. Setelah nasabah UKM dan mikro telah dengan tahun 2009, Bank Mandiri
investasi awal untuk konsolidasi mencapai 42,22% dan porsi kredit sedang bersiap melaksanakan
sistem yang berbeda tersebut, kepada nasabah consumer sebesar transformasi tahap berikutnya dengan
Bank Mandiri mulai melaksanakan 13,92%, sedangkan porsi kredit merevitalisasi visi dan misi untuk
program penggantian platform yang kepada nasabah corporate mencakup menjadi Lembaga Keuangan Indonesia
berlangsung selama tiga tahun, di 43,86% dari total kredit. yang paling dikagumi dan selalu
mana program pengganti tersebut progresif.
difokuskan untuk meningkatkan Sejak awal didirikan, Bank Mandiri
kemampuan penetrasi di segmen retail terus bertekad untuk membentuk
banking. SDM handal dan profesional serta
bekerja berdasarkan prinsip good
Pada saat ini, infrastruktur teknologi corporate governance, dengan
informasi Bank Mandiri sudah mampu pengawasan dan kepatuhan yang
melakukan pengembangan e-channel sesuai dengan standar internasional.
& produk retail dengan Time to Market Dalam 3 tahun terakhir Bank Mandiri
yang lebih baik. memperoleh predikat sebagai bank
paling terpercaya, sebagai apresiasi
Nasabah Bank Mandiri yang terdiri upaya kami untuk terus menjaga
dari berbagai segmen merupakan penerapan good governance.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


4
PENGHARGAAN

PENGHARGAAN DITERIMA TAHUN 2009

• The Banker Award 2009 Bank Of The Year 2009 : Indonesia

• Penghargaan sebagai Perusahaan sangat Terpercaya (Good


Corporate Governance) terbaik di Indonesia

• Best Local Cash Management Bank Votrd By Financial


Institutions
• Best Local Currency Cash Management Services (by Currency)
IDR
• Best Local Cash Management Bank in Indonesia as voted by
Corporates (Large : rank 1 ; Medium : rank 2; Small : rank 3)

The Best Indonesia Contact Center, Kategori : Excellent


Achievement (selama 2 tahun berturut-turut membuktikan
memiliki layanan operasional Call Center Terbaik di Indonesia dan
Asia Pacific)

Banking Efficiency Award 2009 untuk kategori BANK BUMN

Top 100 Emiten 2009 - Best Listed Companies Kategori Bank


dengan Kapitalisasi Pasar > Rp 2,5 Triliun

• The Best Local Private Bank in Indonesia – 2009


• Euromoney Award 2009 For Excellence : Country Award , The
Best Bank In Indonesia 2009

Alpha Southeast Asia’s 3rd Annual Best Financial Institution


Awards
Kategori:
• Best Bank in Indonesia award for the period 2008-2009
• Best Trade Finance Bank
• Best Private Wealth Management

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


5
PENGHARGAAN

PENGHARGAAN DITERIMA TAHUN 2009

Tax Award – Bank Mandiri Sebagai Tempat Pembayaran Pajak


Favorit Kedua Tahun 2008

• The Best Investor Relations (Rank 1)


• The Best Managed Company (Rank 4)
• The Best Corporate Governance (Rank 5)
• The Best Corporate Social Responsibility (Rank 6)
• The Best Most Committed to a strong Dividend Policy (Rank3)
• Finance Asia Country Awards : Best Cash Management Bank in
Indonesia

Perusahaan Paling Membanggakan: Sektor Perbankan

ISO 9001: 2000 bidang Manajemen Kearsipan

Customer Innovation Award; category: Innovation (Program


Software AG & Partners Innovation Awards 2008)

Top Brand Award 2009 untuk kategori Credit Card

CSR Awards 2008 – Gold bidang sosial dan ekonomi jasa


perbankan dan telematika

Outstanding Achievement Award for Debit 2008

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


6
PENGHARGAAN

PENGHARGAAN DITERIMA TAHUN 2009

Indonesian Service Quality Award 2009 Untuk kategori :


• Priority Banking Services ( urutan ke-2)
• Regular Banking Services – Domestic Banking ( urutan ke-2)

Good Corporate Governance Award 2009 Kategori : Best GCG SOE

Six Sigma Excellence Award 2009 dalam kategori Best Defect


Elimination in Service & Transactions

ABFI Banking Award Best Performing Banking 2009


Kategori Bank Persero

Corporate Governance Asia Recognition Awards 2009: Asia’s Best


Companies for Corporate Governance

Anugerah Media Humas 2009 Sebagai Juara Umum dgn merebut


penghargaan:
• Juara 1 Website BUMN,
• Juara 1 Penerbitan Internal BUMN,
• Juara 3 Profil Lembaga Cetak BUMN,

Asia Responsible Entrepreneurship Awards Kategori Investment in


People

The Best Bank Services Excellence 2008/2009

Lafferty Cards Asia 2009: Indonesia Best Reward Program- Kartu


Debit Mandiri

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


7
PENGHARGAAN

PENGHARGAAN DITERIMA TAHUN 2009

STP Award 2008 (Straight Through Processing) Untuk : exceptional


quality of payment messages

• CALL CENTER AWARD for Excellence Service Performance, Untuk


Kategori: Call Center Banking Services

• CALL CENTER AWARD for Excellence Service Performance, Untuk


Kategori: Call Center Credit Card Services

• ISO 9001:2008 Certification untuk Seksi Bank Garansi 1 dan 2

• ISO 9001:2008 Certification untuk Seksi Legal & Collateral


Document Management

STP Award 2008 (Straight Through Processing),


Untuk : exceptional quality of payment messages

STP Award 2008 (Straight Through Processing),


Untuk : exceptional quality of payment messages

• Contact Center World Award 2009 (Silver Award) kategori: The


Best Contact Center Outbond Call Campaign

• Contact Center World Award 2009 (Silver award) kategori IT


Support

• Contact Center World Award 2009 (Silver award) kategori


Workforce Management Planning

• Best Arranger of Indonesian Loans 2009 dari Majalah Euroweek


Asia - Euromoney

• Industrial Deal of the Year 2009 dari Majalah Project Finance -


Euromoney.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


8
RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

2005 2006 2007 2008 2009 2009


Rp. Miliar Rp. Miliar Rp. Miliar Rp. Miliar Rp. Miliar USD juta
Diaudit Diaudit Diaudit Diaudit Diaudit

LABA RUGI KONSOLIDASIAN


Pendapatan Bunga Bersih 8.955 10.345 12.355 14.800 16.777 1.786
Pendapatan Selain Bunga 1) 2.489 2.733 3.377 4.600 5.663 603
2)
Pendapatan Operasional 11.444 13.078 15.732 19.400 22.440 2.389
Beban Overhead 3) 6.267 6.269 7.451 8.426 9.178 977
Beban Penyisihan / (Pembalikan) Penghapusan
Aktiva Produktif dan Komitmen & Kontinjensi 4.445 3.634 2.053 2.765 1.185 126
Laba Operasional 1.188 2.711 6.213 7.910 10.434 1.111
Beban Penyisihan / (Pembalikan) Penghapusan Lainnya (1.057) (129) (313) (170) 810 86
Laba (rugi) Sebelum Taksiran Pajak Penghasilan
Dan Hak Minoritas 1.233 2.831 6.333 8.069 10.824 1.152
Laba (Rugi) Bersih 603 2.421 4.346 5.313 7.155 762
Laba Bersih per Saham Dasar (rupiah) 29,90 119,08 209,78 254,51 341,72 -

NERACA KONSOLIDASIAN
Jumlah Aktiva 263.383 267.517 319.086 358.439 3 94.617 42.002
Aktiva Produktif (Bruto) 244.147 245.702 286.477 334.412 368.774 39.252
Aktiva Produktif (Neto) 229.059 229.004 2 7 1 .227 320.573 354.903 37. 776
Kredit yang diberikan 106.853 1 1 7.671 138.530 174.498 198.547 21.133
4)
Penyisihan Penghapusan Kredit (11.824) (14.389) (13.042) (11.860) (12.452) (1.325)
Jumlah Dana Pihak Ketiga 206.289 205.708 247.355 289.112 319.550 34.013
Jumlah Kewajiban - Termasuk hak Minoritas 240.168 241.176 289.842 327.925 359.508 38.266
Jumlah Ekuitas 23.215 26.341 29.244 30.514 35.109 3.737

RASIO-RASIO KEUANGAN
Imbal Hasil Rata-rata Aktiva (ROA) – sebelum pajak 5) 0,5 % 1,1 % 2,3 % 2,5 % 3,0 %
Imbal Hasil Rata-rata Ekuitas (ROE) – setelah pajak 6) 2,5 % 10,0 % 15,8 % 18,1 % 22,1 %
Marjin Pendapatan Bunga Bersih 4,1 % 4,7 % 5,2 % 5,5 % 5,2 %
Rasio Pendapatan Selain Bunga terhadap
Pendapatan Operasional 21,7 % 20,9 % 20,9 % 23,1 % 24,6 %
Rasio Beban Overhead terhadap
Pendapatan Operasional 7) 55,6 % 48,9 % 46,7 % 42,3 % 40,2 %
Rasio Beban Overhead terhadap Jumlah Aktiva 2,4 % 2,3 % 2,3 % 2,4 % 2,3 %
Rasio Kredit Bermasalah
(Non Performing Loan/ NPL) - Bruto 25,2 % 16,3 % 7,2 % 4,7 % 2,8 %
Rasio Kredit Bermasalah
(Non Performing Loan/ NPL) – Neto 15,3 % 5,9 % 1,5 % 1,1 % 0,4 %
Penyisihan Penghapusan Kredit terhadap Kredit
Bermasalah (Non Performing Loan/NPL) 44,0 % 74,8 % 109,0 % 127,1 % 200,5 %
Rasio Kredit terhadap Dana Pihak Ketiga – Non Bank 51,7 % 57,2 % 54,3 % 59,2 % 61,4 %
Rasio Kecukupan Modal Inti (Tier 1 Capital Ratio ) 8) 18,0 % 19,6 % 17,3 % 12,8 % 12,5 %
Rasio Kecukupan Modal
9)
(Capital Adequacy Ratio/ CAR ) 23,7 % 25,3 % 21,1 % 15,7 % 15,6 %

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


9
RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

JUMLAH PEGAWAI JUMLAH KANTOR CABANG

‘05 21.192 ‘05 909

‘06 21.062 ‘06 924

‘07 21.631 ‘07 956

‘08 22.408 ‘08 1.027

‘09 22.909 ‘09 1.095

4.000 8.000 12.000 16.000 20.000 24.000 500 600 700 800 900 1.000

JUMLAH ATM JUMLAH ATM - LINK

‘05 2.560 ‘05 6.025

‘06 2.800 ‘06 6.265

‘07 3.186 ‘07 7.051

‘08 4.120 ‘08 7.851

‘09 4.996 ‘09 12.666

1.000 2.000 3.000 4.000 5.000 6.000 4.000 6.000 8.000 10.000 12.000 14.000

JUMLAH REKENING DANA PIHAK KETIGA PER 31 DESEMBER

‘05 5.425.825

‘06 6.067.727

‘07 7.608.434

‘08 8.831.807

‘09 10.104.159

2 4 6 8 10 12 (juta)

CATATAN :

1) Termasuk keuntungan/kerugian dari kenaikan 7) Beban overhead dibagi Pendapatan operasional Akuntan Publik Haryanto Sahari & Rekan, a
nilai dan penjualan surat-surat berharga dan tidak termasuk keuntungan dari kenaikan nilai member firm of PricewaterhouseCoopers Global
Obligasi Pemerintah. dan penjualan surat-surat berharga dan Obligasi Network. Laporan keuangan konsolidasian
2) Pendapatan bunga bersih + Pendapatan selain Pemerintah. pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir
bunga. 8) Perhitungan rasio kecukupan modal inti (Tier I 31 Desember 2008, 2007 dan 2006 telah di
3) Beban umum dan administrasi + Beban gaji & Capital Ratio) dan rasio kecukupan modal (CAR) audit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono,
tunjangan pegawai. berdasarkan angka bank saja. Sarwoko & Sandjaja, anggota Ernst & Young
4) Termasuk pendapatan yang ditangguhkan atas 9) CAR dengan risiko kredit. Global; laporan keuangan konsoliadasian pada
kredit yang dibeli dari BPPN. 10) Ikhtisar keuangan tahun 2009, 2008, 2007, tanggal dan untuk tahun yang berakhir 31
5) Laba sebelum taksiran pajak penghasilan dan 2006, dan 2005 diatas, diambil dan/atau Desember 2005 di audit oleh Preasetio, Sarwoko
hak minoritas dibagi dengan rata-rata saldo dihitung dari laporan keuangan konsolidasian & Sandjaja, anggota Ernst & Young Global.
triwulanan jumlah aktiva pada tahun yang PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. dan Anak Untuk tujuan perbandingan, beberapa informasi
bersangkutan. Perusahaan. Laporan keuangan konsolidasian keuangan untuk tahun 2008 dan 2007 telah
6) Laba bersih dibagi rata-rata saldo triwulanan pada tanggal dan tahun yang berakhir 31 direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian
jumlah ekuitas pada tahun yang bersangkutan. Desember 2009 telah di audit oleh Kantor informasi keuangan tahun 2009.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


10
SAMBUTAN KOMISARIS UTAMA

EDWIN GERUNGAN
Komisaris Utama dan Komisaris Independen

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


11
SAMBUTAN KOMISARIS UTAMA

Dewan Komisaris senantiasa melanjutkan upaya untuk meningkatkan


kualitas pengawasan dalam rangka mempertahankan dan memperbaiki
kualitas layanan Bank, dengan menyediakan tata kelola korporasi yang baik
(good corporate governance)

KEPADA PARA STAKEHOLDERS, tahun 2008. Angka ini merupakan laba


PEMEGANG SAHAM SERTA bersih tertinggi dalam 11 (sebelas)
MASYARAKAT, tahun terakhir sejak Bank Mandiri
berdiri dan pencatatan laba bersih
Tahun 2009 yang merupakan tahun tersebut terjadi dalam dua tahun
kedua dari fase Outperform the berturut-turut. Pencapaian ini juga
Market Bank Mandiri telah berhasil diikuti oleh perbaikan pada indikator-
diselesaikan dengan baik. Pencapaian indikator penting lainnya termasuk
tersebut tak lepas dari upaya dan pertumbuhan pada fee-based income,
komitmen seluruh jajaran Manajemen kredit dan dana pihak ketiga. Bank
dan Pegawai Bank Mandiri untuk Mandiri juga mencatat peningkatan
menjadikan Bank Mandiri sebagai rasio-rasio utama seperti rasio imbal
The Indonesia’s Most Admired and hasil rata-rata ekuitas (ROE) yang
Progressive Financial Institution. mencapai 22,1%, rasio imbal hasil
rata-rata aktiva (ROA) yang telah
Sejak triwulan pertama dan kedua mencapai 3%, dan efisiensi biaya,
di tahun 2009, krisis keuangan dimana biaya mengalami penurunan
global terus berdampak terhadap sebesar 40,2%. Bersamaan dengan
perekonomian Indonesia. Hal ini pengembangan bisnis, Bank Mandiri
menyebabkan perlambatan pada tetap fokus terhadap peningkatan
pertumbuhan kredit dan likuiditas, kualitas aset selama tahun 2009,
baik dalam Rupiah maupun Dollar AS. yang menghasilkan tingkat NPL gross
Namun, dengan berbekal pengalaman dan net masing-masing menjadi 2,8%
dan rangkaian inisiatif yang telah kami dan 0,4%. Pada saat yang sama, kami
lakukan di tahun sebelumnya serta juga terus fokus pada pengembangan
ditambah dengan pemahaman yang pembiayaan segmen ritel dan berusaha
mendalam terhadap kondisi pasar ke mencapai efisiensi di berbagai aspek
depan menjadi kunci keberhasilan yang operasional.
membantu kami dalam menghadapi
berbagai tantangan tersebut. Perlu kita catat bahwa perbaikan
kinerja yang berkesinambungan
Di tahun 2009 kami bersyukur Bank tersebut tercapai di tengah-tengah
Mandiri berhasil memperoleh beberapa kondisi makro ekonomi global yang
pencapaian penting (milestones). Bank masih dipenuhi ketidak-pastian.
Mandiri membukukan laba bersih Disiplin dalam pengelolaan likuiditas
sebesar Rp. 7,2 triliun, meningkat dengan terus menurunkan pembiayaan
sebesar 34,7% dari Rp. 5,3 triliun di dengan mata uang asing di tahun

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


12
SAMBUTAN KOMISARIS UTAMA

2009, pengembangan bisnis yang sistem remunerasi yang baru yaitu memperkuat implementasi dari
terarah dan fokus pada sektor-sektor menetapkan tantiem dan gaji Direksi performance based culture untuk
yang tahan krisis serta nasabah- berdasarkan prestasi. Pada periode memastikan peningkatan produktivitas
nasabah yang terbaik di masing- sebelumnya belum dapat dilakukan yang lebih baik dalam dalam rangka
masing sektor dan wilayah geografis, pembedaan sistem remunerasi seperti optimalisasi nilai saham bagi para
memungkinkan kami untuk terus yang baru kami laksanakan. Pada pemegang saham. Berbagai tantangan
memperbaiki kinerja di saat-saat yang saat ini juga, persentase kenaikan akan terus berlanjut, namun dengan
cukup sulit seperti yang baru kita lalui gaji anggota direksi ditetapkan dukungan dan dedikasi dari tim kami
di tahun 2009. berdasarkan kinerja masing-masing. yang sangat baik, kami akan mencapai
Hal ini merupakan pertama kalinya misi kami untuk menjadi lembaga
Dewan Komisaris senantiasa metode ini diterapkan pada bank keuangan Indonesia yang paling
melanjutkan upaya untuk milik pemerintah. Pendekatan baru dikagumi & selalu progresif.
meningkatkan kualitas pengawasan terhadap sistem remunerasi ini juga
dalam rangka mempertahankan dan mendapatkan dukungan positif dari Akhir kata, atas nama Dewan
memperbaiki kualitas layanan Bank, pemegang saham dan Pemerintah Komisaris, saya ingin mengucapkan
dengan menyediakan tata kelola sebagai pemegang saham mayoritas. terima kasih kepada seluruh
korporasi yang baik (good corporate stakeholder dan nasabah Bank Mandiri
governance) melalui empat komite Memasuki tahun 2010 terdapat atas dukungan dan kepercayaannya
utama:Komite Audit, Komite Pemantau beberapa tantangan yang harus kami yang telah diberikan selama ini.
Risiko, Komite Remunerasi & Nominasi, hadapi diantaranya kondisi pasar
Komite Good Corporate Governance. internasional yang masih belum pulih
Keempat Komite ini merupakan sarana sepenuhnya karena adanya berbagai
bagi kami untuk menjalankan fungsi masalah yang harus dihadapi oleh
pengawasan terhadap seluruh aktivitas negara-negara Eropa, seperti Yunani,
Bank, serta untuk memastikan bahwa Spanyol dan Portugal dan kami akan
prinsip-prinsip tata kelola korporasi terus memantau perekonomian global
yang baik selalu menjadi hal utama berikut fase pemulihannya. Persaingan EDWIN GERUNGAN
dalam penyelenggaraan kegiatan dalam industri perbankan nasional Komisaris Utama dan Komisaris
harian Bank. juga semakin meningkat. Sementara Independen
itu, komitmen untuk menjadikan Bank
Fungsi Komite Audit adalah Mandiri sebagai lembaga keuangan
memastikan seluruh transaksi Indonesia yang paling dikagumi dan
dijalankan sesuai dengan prosedur dan selalu progresif mendorong kami
peraturan-peraturan terkait. Fungsi untuk terus bertransformasi dengan
pengelolaan dari Komite Kebijakan melakukan revitalisasi visi dan misi
Risiko adalah memastikan bahwa Bank perusahaan. Dalam 5 (lima) tahun
memiliki likuiditas yang memadai baik mendatang, kami akan berupaya untuk
dalam Rupiah maupun Dollar AS terkait lebih fokus pada pengembangan di
dengan adanya ketidakpastian di dalam 3 (tiga) area; transactional banking
pasar sebagai akibat dari krisis global, di segmen wholesale, menjadi nomor
terutama pada semester pertama 1 (satu) di pembayaran ritel dan
tahun 2009. memimpin di segmen pembiayaan
ritel.
Pada tahun 2009, Komite
Nominasi dan Remunerasi, dengan Secara keseluruhan, Dewan Komisaris
fokus spesifik pada sumber daya akan terus men-supervisi kebijakan-
manusia menciptakan sebuah kebijakan Bank secara seksama dan

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


13
DEWAN KOMISARIS

1. 5. 3.
4. 6. 2.

1. Edwin Gerungan 4. Soedarjono


Komisaris Utama & Komisaris Independen Komisaris Independen

2. Muchayat 5. Pradjoto
Wakil Komisaris Utama Komisaris Independen

3. Mahmuddin Yasin 6. Gunarni Soeworo


Komisaris Komisaris Independen

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


14
DEWAN KOMISARIS

NAMA DAN JABATAN BIOGRAFI

Lahir pada tahun 1948. Menyelesaikan pendidikan dan memperoleh gelar sarjana
dari Principia College, Illinois pada bulan Juni 1972 dan bergabung dengan Citibank
N.A. bulan Agustus 1972. Puncak karier beliau selama 25 tahun di Citibank pada
saat menduduki posisi jabatan Head of Treasury and Financial Markets.

Bergabung dengan Atlantic Richfield tahun 1997, sebagai Senior Advisor. Tahun
1999, beliau kembali berkarier di dunia perbankan dan bergabung dengan Bank
Mandiri menduduki posisi Executive Vice President – Treasury & International.

Edwin Gerungan Tahun 2000 sampai tahun 2001, beliau bekerja sebagai Kepala BPPN yang
Komisaris Utama Dan Komisaris membawahi bidang restrukturisasi perusahaan, perbankan dan program
Independen penjaminan serta asset disposals.

Tahun 2002 beliau ditunjuk menjadi Komisaris Bank Central Asia. Kemudian
beliau juga menjabat sebagai Komisaris Bank Danamon pada kurun waktu
September 2003 sampai dengan Mei 2005.

Pada bulan Mei 2005, beliau ditunjuk menjadi Komisaris Utama Bank Mandiri.
Pada bulan Oktober 2007, beliau ditunjuk sebagai Direktur Utama BHP Billiton
Indonesia.

Lahir pada tahun 1950. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Teknik Kimia dari
Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya tahun 1978, memperoleh gelar
Master tahun 1983, dan Certificate Industrial Management dari Institut National
Polytechnique de Lorraine (INPL) di Nancy, Perancis tahun 1984.

Beliau memulai karier sebagai Pengajar (Dosen) di Fakultas Teknik Kimia Institut
Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya tahun 1979. Tahun 1982, beliau ditunjuk
sebagai Wakil Ketua Jurusan Fakultas Teknik Kimia sampai dengan tahun 1984.

Muchayat Dari tahun 1990 sampai tahun 1996, beliau menjabat Komisaris Utama PT.
Wakil Komisaris Utama Surabaya Artha Selaras Securitas di Surabaya. Tahun 1996 beliau menduduki
posisi Komisaris PT. IEF Consultan, kemudian menjadi Koordinator Pencatatan Efek
(Listing Committee) Bursa Efek Surabaya (BES).

Tahun 1998 sampai tahun 1999, beliau menjabat sebagai anggota Majelis
Permusyawaratan Rakyat (MPR – RI). Tahun 2001 beliau terpilih sebagai Wakil
Ketua KPKPN untuk masa jabatan tiga tahun.

Beliau menduduki posisi sebagai Komisaris Utama Asuransi Jiwa Bersama


Bumiputera 1912 pada tahun 2003. Pada bulan Mei 2005, beliau ditunjuk menjadi
Komisaris Bank Mandiri.

Jabatan profesional lainnya meliputi Wakil Ketua KADIN tahun 2004 dan Ketua
Ikatan Konsultan nasional Indonesia dari tahun 1997 sampai dengan tahun 2002.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


15
DEWAN KOMISARIS

NAMA DAN JABATAN BIOGRAFI

Lahir pada tahun 1954. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi dari


Universitas Krisnadwipayana Jakarta pada tahun 1982 dan memperoleh gelar
Master of Business Administration dari Washington University St Louis USA pada
tahun 1986.

Pada tahun 2000 beliau menjabat sebagai Deputi Ketua BPPN (Badan
Penyehatan Perbankan Nasional) sampai dengan tahun 2001. Pada tahun 2004
sampai dengan bulan Mei 2008 beliau menduduki posisi sebagai Komisaris
Utama PT. Pupuk Sriwidjaja.
Mahmuddin Yasin
Komisaris Tahun 2005 beliau ditunjuk sebagai Komisaris Utama PT. Socfin Indonesia
selama kurun waktu 2 tahun sampai dengan tahun 2007. Pada tahun 2007 beliau
menjabat Komisaris PT. Telekomunikasi Indonesia dan pada bulan Oktober 2008
beliau ditunjuk sebagai Komisaris di Bank Mandiri

Pada tahun 1995 mengikuti Training Securities di Merrill Lynch New York
dan Indonesia Executive Program di General Electric, Crotonville New York.
Memperoleh pelatihan khusus Advanced Management Training dari Oregon
University pada tahun 1996.

Lahir pada tahun 1939. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi Jurusan


Akuntansi dari Universitas Indonesia tahun 1965 dan memulai karier sebagai
Akuntan di kantor Akuntan Negara Yogyakarta tahun 1966.

Beliau tetap berkarier di Kantor Akuntan Negara setelah berganti nama menjadi
Badan Pengawas Keuangan Pembangunan (BPKP), dan menjadi Deputi Kepala
pada periode tahun 1989 sampai dengan 1991.

Pada tahun 1993 ditunjuk sebagai Kepala BPKP dan menjabat selama 6 tahun.
Soedarjono Beliau juga Kepala Bapeksta untuk Fasilitas Ekspor di Departemen Keuangan dari
Komisaris Independen tahun 1991 sampai dengan tahun 1993.

Tahun 1998 sampai 2003 beliau menjabat sebagai Komisaris Bank Mandiri, juga
menjabat Ketua Komite Audit. Beliau menjabat Komisaris Utama Bank Danamon
dari tahun 2001 sampai dengan tahun 2002, juga menjabat Ketua Tim Pengawas
Bank International Indonesia dari tahun 2002 sampai tahun 2003.

Sejak tahun 2004, beliau menjabat Komisaris Utama PT. Danareksa (Persero), dan
ditunjuk kembali menjadi Komisaris Bank Mandiri pada bulan Mei 2005.

Beliau juga pernah memegang posisi penting di berbagai organisasi profesi lainnya
termasuk sebagai Ketua Ikatan Akuntan Indonesia dari tahun 1994 sampai dengan
tahun 1998.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


16
DEWAN KOMISARIS

NAMA DAN JABATAN BIOGRAFI

Lahir pada tahun 1953. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Hukum dari Universitas
Indonesia tahun 1981 dan berkarier di PT. Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo)
selama dua belas tahun, kemudian melanjutkan pendidikan Master di Faculty of
Economy Universitas Kyoto Jepang tahun 1994.

Tahun 1994, bergabung dengan Kantor Konsultan Hukum Pradjoto & Associates,
hingga mencapai posisi Senior Partner. Dari tahun 1999 sampai dengan tahun
2001, menjadi tenaga pengajar pada Program Magister Manajemen Universitas
Atmajaya, Jogjakarta.
Pradjoto
Komisaris Independen Tahun 2000, terpilih menjadi anggota Komisi Hukum Nasional Republik Indonesia,
dimana beliau menjadi Tim Perumus Perubahan UU Kepailitan. Beliau juga adalah
anggota Komisi Ombudsman Nasional dan Komite Ombudsman BPPN.

Tahun 2001, menjadi anggota Tim Gabungan Tindak Pidana Korupsi (TGTPK),
Ketua Ombudsman BPPN dan anggota Oversight Committee BPPN.

Tahun 2003 dan 2004, menjadi anggota Tim Independen Divestasi Bank
Danamon dan Bank Permata serta anggota Tim Panel Arsitektur Perbankan
Indonesia (API).

Pada tahun 2005, ditunjuk sebagai tenaga ahli Kejaksaan Agung RI dan sekaligus
anggota Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi).

Pada periode tahun 2002 sampai dengan bulan September 2006 beliau menjabat
sebagai Komisaris di Bank International Indonesia kemudian mengundurkan diri
untuk melanjutkan tugas menjadi Komisaris di Bank Mandiri.

Pada bulan Mei 2005 ditetapkan menjadi Komisaris Independen di Bank Mandiri.
Pada tahun 2005 ditunjuk sebagai Penasehat Dewan Gubernur BI.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


17
DEWAN KOMISARIS

NAMA DAN JABATAN BIOGRAFI

Lahir pada tahun 1943. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi dari


Universitas Padjajaran, Bandung tahun 1968 dan bekerja pada PT. Unilever di
bidang penjualan pada tahun yang sama.

Bergabung dengan Citibank NA, Jakarta tahun 1970 dan menduduki posisi
Credit Department Head sebelum ditugaskan ke New York tahun 1976. Beliau
kembali ke Jakarta tahun 1978 menduduki posisi Division Head of Corporate
Banking Group.

Gunarni Soeworo Tahun 1987, beliau bergabung dengan Bank Niaga, Jakarta sebagai Senior Vice
Komisaris Independen President and Group Head, Marketing & Credit. Dipromosikan sebagai Direktur
Bank Niaga membawahi Marketing and Credit Directorate pada tahun 1989,
dan ditunjuk sebagai Direktur Utama sejak tahun 1994 selama jangka waktu 5
tahun.

Tahun 1999 sampai dengan tahun 2007, beliau ditunjuk sebagai Wakil
Komisaris Utama Bank Niaga, dan pada bulan Mei 2005 ditunjuk sebagai
Komisaris Independen Bank Mandiri.

Beliau merupakan anggota Dewan Ekonomi Nasional pada masa pemerintahan


Presiden Abdurrahman Wahid dan Komite Pengawas BPPN (Oversight
Committee). Terpilih sebagai Ketua Perbanas sejak tahun 1999 sampai tahun
2003.

Tahun 1999 sampai dengan tahun 2004, beliau menjabat Wakil Ketua Komite
Nasional Good Corporate Governance. Saat ini beliau juga menjabat anggota
Dewan Penasehat Institut Bankir Indonesia dan Perbanas. Beliau juga terpilih
sebagai Wakil Ketua IRPA (Indonesian Risk Professional Association).

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


18
SAMBUTAN DIREKTUR UTAMA

AGUS MARTOWARDOJO
Direktur Utama

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


19
SAMBUTAN DIREKTUR UTAMA

Kami akan meneruskan prestasi yang telah kami capai di tahun 2009
untuk mewujudkan pertumbuhan yang berkesinambungan dan
berimbang dalam lima tahun ke depan. Kami akan mewujudkan visi kami
untuk menjadi lembaga keuangan Indonesia yang paling dikagumi dan
selalu progresif di mata para nasabah, masyarakat dan pemegang saham

PEMEGANG SAHAM YANG TERHORMAT, jaringan distribusi di semua segmen


dan terus melakukan investasi di bidang
Tahun 2009 menandai berakhirnya sumber daya manusia, manajemen
tahap pertama transformasi Bank risiko dan platform teknologi untuk
Mandiri yang telah dimulai sejak tahun mendukung ekspansi usaha. Kami
2005. Tahun 2009 juga merupakan juga meningkatkan sinergi antara
tahun kedua fase “Outperform berbagai SBU dan anak perusahaan
the Market”, dimana Bank Mandiri untuk memberikan manfaat bagi para
berhasil mengukir sejumlah prestasi nasabah.
baru, meskipun Bank Mandiri harus
menghadapi situasi yang penuh Hasil dari tahap pertama transformasi
ketidakpastian sebagai akibat dari sangatlah nyata ditunjukkan pada
krisis ekonomi global. Kami terus fokus kinerja operasional dan keuangan
untuk bisa menjalankan strategi utama kami. Laba bersih kami di tahun 2009
kami untuk dapat melampaui berbagai mencapai Rp 7,2 triliun dibandingkan
milestone keuangan maupun non dengan Rp 603 miliar di tahun 2005
keuangan. atau meningkat hampir 12x dalam 4
tahun. ROE mencapai 22,1% pada tahun
Sasaran bisnis kami tahap pertama 2009 dibandingkan dengan tahun 2005
pada periode transformasi sejak tahun yang hanya 2,5%. Fee-based income
2005 hingga 2009 adalah untuk mencapai Rp 5,7 triliun pada tahun
menjadi “Dominant Multi Specialist 2009 dibandingkan dengan Rp 2,5
Bank” di Indonesia. Kami berhasil triliun di tahun 2005. Pada penghujung
mencapai tujuan tersebut dengan tahun 2009 Bank Mandiri mampu
mencatat pertumbuhan di berbagai melampaui milestone utama menjadi
strategic business unit (SBU) kami, yaitu Dominant Multi Specialist Bank, yaitu
Corporate Banking, Commercial Banking, mencapai market capitalization sebesar
Micro and Retail Banking, Consumer Rp 100 triliun atau meningkat 3 kali
Finance serta Treasury and International dibandingkan dengan pada bulan Mei
Banking serta target kapitalisasi 2005 ketika kami memulai perjalanan
pasar yang kami canangkan di awal transformasi kami.
transformasi. Direktorat Special Asset
Management kami bekerja sangat baik Di tahun 2010, kami akan memulai
dengan keberhasilannya meningkatkan tahap kedua dari transformasi kami
kualitas aset secara signifikan dan dengan melakukan revitalisasi
menurunkan tingkat kredit bermasalah atas visi kami yaitu untuk menjadi
(NPL). Kami juga dapat memperluas lembaga keuangan Indonesia yang

Lanjut ke halaman 24

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


20
SAMBUTAN DIREKTUR UTAMA

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO 2009

Prospek dan Tantangan Pemulihan PRODUK DOMESTIK BRUTO


Ekonomi Global.
Impor 709
833
Kondisi perekonomian global terus
Ekspor 932
mengalami pemulihan di semester 1,032
kedua tahun 2009. Hal ini tidak terlepas Pembentukan Modal 510
Tetap Bruto 493
dari dukungan optimal pemerintah di
Konsumsi 196
berbagai negara. Paket stimulasi fiskal Pemerintah 169
dan moneter bernilai triliunan USD Konsumsi 1,249
Rumah Tangga 1,191
sukses mengangkat perekonomian
dunia dari dasar krisisnya. Merespon
200 400 600 800 1,000 1,200 1,400
perkembangan kebijakan yang sangat
agresif ini, aktivitas pasar keuangan 2009 2008
juga terlihat membaik. Indeks saham
di berbagai belahan dunia meningkat
antara 30% hingga 60% dari bottom
yang terjadi pada periode Oktober BI RATE DAN INFLASI
2008 - Maret 2009. Peningkatan
7.75
Q109
terjadi khususnya pada negara-negara 7.92
berkembang yang menunjukkan daya
7
Q209
tahan terhadap krisis seperti Cina, India 3.56

dan ASEAN.
Q309 6.5
2.83
Prospek perekonomian terus
Q409 6.5
mengalami revisi positif. IMF pada 2.78
bulan Januari 2010 memperkirakan
kontraksi perekonomian global tahun 1.5 3 4.5 6 7.5 9 11.5
2009 terjadi sebesar -0.8% lebih
BI Rate (%) Inflasi, YoY (%)
kecil daripada proyeksi di bulan Juni
2009 sebesar -1.4%. Untuk tahun
2010, IMF memperkirakan ekonomi
dapat tumbuh sebesar 3.9% naik dari
proyeksi sebelumnya di 2.5%. Negara- CADANGAN DEVISA DAN NILAI TUKAR
negara maju diperkirakan masih akan
Q109 54.8
mempertahankan kebijakan ekonomi 11.555
yang longgar untuk mendukung
Q209 57.6
pemulihan ekonomi. 10.208

Q309 62.3
Meskipun kondisi ekonomi global pada 9.663
tahun 2010 diperkirakan lebih baik dari
Q409 66.1
2009, namun diperkirakan terdapat tiga 9.390
risiko utama yang berdampak negatif
terhadap pemulihan. Pertama adalah 10 20 30 40 50 60 70
risiko likuiditas, negara-negara maju
Cadangan Devisa (USD miliar) Nilai Tukar Rp/ USD (Rp. Ribu)
umumnya masih akan menerapkan
kebijakan yang longgar yang berimplikasi

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


21
SAMBUTAN DIREKTUR UTAMA

kepada kondisi likuiditas yang tinggi. dapat terguncang sehingga proses menyebabkan tekanan pada nilai tukar.
Disisi lain, penyerapan likuiditas ini oleh pemulihan akan terhambat. Rupiah sempat diperdagangkan pada
sektor riil masih belum optimal karena kisaran Rp12.000/USD pada bulan
daya beli masyarakat dan prospek bisnis Kinerja Perekonomian Indonesia di November 2008, posisi terlemah sejak
belum kembali normal. Dalam situasi Tengah Krisis. tahun 1998. Sejalan dengan pulihnya
ini bahaya inflasi dan asset bubble akan psikologi pasar global, sejak kuartal
meningkat yang pada gilirannya dapat Dampak krisis global juga dialami oleh kedua aliran dana asing masuk ke
menimbulkan potensi krisis baru. Indonesia. Pertumbuhan ekonomi turun Indonesia dan menyebabkan Rupiah
dari 6.1% pada tahun 2008 menjadi 4.5% terus menguat mencapai Rp9.390/USD
Kedua adalah kerentanan fiskal, untuk pada 2009. Perdagangan luar negeri pada akhir tahun 2009.
menanggulangi krisis global yang terjadi mengalami kontraksi sebesar 9,7% dan
pada periode 2008-2009 banyak negara investasi swasta hanya tumbuh sebesar Arus dana asing ini telah menyebabkan
memberikan stimulus fiskal dalam 3.3% (jauh dibawah tahun 2008, yang neraca pembayaran mengalami surplus.
jumlah yang masif. Dengan demikian mencapai 11.7%). Konsumsi domestik Pada tahun 2009, dana asing yang
saat ini, banyak negara-negara tersebut dapat bertahan untuk tetap tumbuh di masuk tercatat sebesar USD10.1 milyar.
yang memiliki daya tahan fiskal yang 4.5%, terutama karena adanya aktivitas Aliran dana juga telah meningkatkan
rendah yang ditunjukkan oleh tingginya Politik (Pemilu dan Pilpres). Kinerja ini cadangan devisa yang mencapai
rasio defisit fiskal maupun rasio hutang cukup bagus mengingat negara-negara USD66 Milyar di tahun 2009 dari
publik terhadap pendapatan domestik lain umumnya mengalami kontraksi. USD52 Milyar di tahun 2008. Surplus
bruto. Beberapa lembaga pemeringkat neraca pembayaran diperkirakan akan
seperti S&P, Moodys dan Fitch telah Daya tahan ekonomi Indonesia terhadap bertahan hingga tahun 2010, mengingat
menurunkan rating atau credit outlook krisis cukup tinggi. Hal ini disebabkan instrumen investasi Indonesia masih
dari Yunani, Spanyol, Portugal dan relatif rendahnya keterkaitan dengan memiliki daya tarik.
Jepang akibat prospek fiskal yang negatif luar negeri. Sebagai suatu ukuran, rasio
ini. Ekspor Indonesia terhadap GDP tahun Tekanan Inflasi Masih Rendah.
2008 hanya sebesar 27%. Fundamental
Risiko perekonomian global terakhir ekonomi lainnya juga cukup solid, rasio Sejalan dengan melemahnya daya beli
adalah penarikan stimulasi ekonomi utang luar negeri terhadap GDP tahun akibat krisis, maka tekanan harga dari
(exit strategy) yang kurang cermat 2009 hanya sebesar 31.5% sedangkan sisi permintaan juga menurun. Tingkat
(ill-timing atau terlalu drastis). Kondisi rasio defisit fiskal adalah konservatif inflasi tahun 2009 hanya mencapai
ekonomi global meskipun telah pulih disekitar 1,6%. Indikator ekonomi yang 2.78% jauh di bawah inflasi tahun 2008
namun masih belum berada pada tingkat sangat baik ini memberikan keyakinan yang mencapai 11.06%. Tingkat inflasi
yang normal. Tingkat pengangguran di bagi para investor dan menghindari ini juga berada di bawah ekspektasi dan
beberapa negara masih berada pada adanya gejolak pasar. Disamping itu, target BI yakni 4%. Selain dampak resesi
kisaran 8% s/d 10%. Tingginya tingkat pemerintah juga memberikan stimulus ekonomi dunia, rendahnya tingkat inflasi
pengangguran menyebabkan daya beli fiskal senilai Rp71.3 Triliun dalam di tahun 2009 juga bersumber dari (1)
masyarakat menjadi lemah sehingga bentuk insentif produksi, perdagangan, turunnya harga komoditas, (2) apresiasi
mengurangi motivasi perusahaan keringanan pajak dan pengeluaran nilai tukar rupiah dan (3) harga pangan
untuk ekspansi produksi. Disamping proyek. Hal ini sangat membantu untuk yang stabil.
itu sektor perbankan juga belum dapat mengurangi dampak krisis dengan
melaksanakan fungsi intermediasi menstimulasi permintaan dalam negeri. Tingkat Bunga Acuan Berada Pada Level
secara baik karena keterbatasan Yang Rendah.
modal dan sikap membatasi risiko (risk Penguatan Nilai Tukar Rupiah.
averse). Dengan demikian jika penarikan Upaya untuk menanggulangi dampak
stimulasi ekonomi tidak dilakukan secara Pada 4Q08 hingga 1Q09 terdapat krisis juga dilakukan melalui kebijakan
baik maka confidence pelaku ekonomi aliran dana keluar (capital outflow) yang moneter. Sejak Desember 2008, BI terus

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


22
SAMBUTAN DIREKTUR UTAMA

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO 2009

menurunkan suku bunga acuan (BI rate) DANA PIHAK KETIGA NASIONAL
dari sekitar 9.25% hingga mencapai
6.50% di bulan Juli 2009. Suku bunga Q109 310
1,476
acuan dipertahankan pada tingkat yang
rendah yaitu 6.50% hingga saat ini. Bank Q209 291
1,532
Indonesia menempuh kebijakan longgar
karena tingkat inflasi yang rendah dan Q309 304
1,554
nilai tukar yang cenderung menguat (dan
stabil). Disamping itu, sikap kebijakan Q409 316
1,657
moneter negara maju yang juga longgar
turut memberikan ruang bagi BI untuk
250 500 750 1,000 1,250 1,500 1,750
menahan suku bunga pada tingkat yang
rendah.
Dana Valas (Rp. Triliun) Dana Rupiah (Rp. Triliun)

Kinerja Perbankan Indonesia.

Realisasi kredit turun secara signifikan. PENYALURAN KREDIT NASIONAL


Pada tahun 2008, kredit masih tumbuh
244
Q109
sebesar 30.5% YoY sedangkan pada 1060
tahun 2009 hanya tumbuh sebesar
215
Q209
10.7%. Rendahnya pertumbuhan kredit 1120
ini disebabkan berbagai faktor baik dari
200
Q309
sisi permintaan maupun penawaran. 1166
Sebagai respon krisis, perbankan
209
Q409
melakukan pengetatan terhadap standar 1438
kredit dan memilih untuk menaruh
dana pada instrumen likuid, seperti 250 500 750 1,000 1,250 1,500 1,750
Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan
Surat Utang Negara (SUN). Pada akhir Kredit Valas (Rp. Triliun) Kredit Rupiah (Rp. Triliun)
tahun 2009, posisi bank di SBI mencapai
Rp286 Triliun dan Rp257 Triliun di SUN.
Realisasi kredit juga rendah akibat
lemahnya permintaan. Fasilitas kredit NPL (%)
yang disetujui tetapi tidak digunakan
Q109 3.93
(undisbursed loan) meningkat dari Rp248
triliun (Desember 2008) ke Rp324 triliun
Q209 3.94
(Desember 2009).

Q309 3.80
Sikap lebih berhati-hati juga terlihat
dari indikator perbankan lainnya. Loan
Q409 3.31
to Deposit Ratio (LDR) memiliki tendensi
menurun. Pada akhir tahun 2008,
posisi LDR perbankan nasional berada 1 2 3 4 5 6 7
pada 74.6% sedangkan di akhir tahun
2009 indikator ini telah turun ke 73.9%.
Perbankan juga terlihat mengurangi

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


23
SAMBUTAN DIREKTUR UTAMA

eksposure terhadap risiko valuta asing. Diperkirakan inflasi akan lebih rendah Kondisi perbankan Indonesia saat ini
LDR valas telah turun dari 86.64% dari ekspektasi. Hal ini terjadi karena berbeda dengan kebanyakan kondisi
(Desember 2008) ke 66.1% (Desember pemerintah tengah mengusulkan perbankan negara maju yang mengalami
2009). Kencederungan pengurangan penambahan pos subsidi untuk kenaikan NPL dan penurunan modal.
eksposure khsusnya terlihat pada administered price seperti BBM, listrik, Kondisi perbankan yang relatif kuat
kategori bank swasta devisa nasional dan transportasi dan gas. Jika disetujui ini memberikan kemampuan untuk
bank asing (foreign dan joint venture). maka harga komoditas tersebut akan melakukan ekspansi di tahun 2010.
stabil dan mengurangi tekanan terhadap Pertumbuhan kredit 2010 diperkirakan
Sepanjang tahun 2009, perbankan tingkat harga. Disamping itu, nilai tukar meningkat menjadi 20-25% terutama
dapat mempertahankan kualitas kredit. yang diperkirakan terus menguat akan dipicu oleh pemulihan optimisme pelaku
Non Performing Loan (NPL) dapat dijaga mengurangi besaran inflasi, khususnya bisnis. Perbankan Indonesia mampu
pada kisaran 4%. Dengan tingkat kualitas dari sisi supply. mengakomodasi pertumbuhan kredit ini
kredit yang tinggi maka perbankan karena rendahnya beban penghapusan
Indonesia dapat menjaga modalnya Dengan prospek tingkat inflasi yang kredit dan relatif tingginya permodalan.
secara memadai. Capital Adequacy rendah, maka Bank Indonesia (BI)
Ratio (CAR) perbankan nasional per memiliki ruang untuk mempertahankan
Desember 2009 masih berada di 17.4% suku bunga pada tingkat yang
jauh diatas tingkat yang disyaratkan BI, akomodatif seperti saat ini di 6.5%.
yakni 8%. CAR yang tinggi memberikan Kedepan dengan tingkat inflasi yang
kemampuan kepada bank untuk cenderung meningkat dan juga sejalan
melakukan ekspansi kredit. dengan siklus pemulihan global maka BI
diperkirakan akan melakukan pengetatan
Perkiraan Kinerja Makro Ekonomi moneter. Kenaikan BI rate diperkirakan
Indonesia di 2010. terjadi pada akhir kuartal kedua hingga
kuartal ketiga, serta berlangsung secara
Pemulihan ekonomi Indonesia terukur hingga mencapai 7.25% diakhir
diprediksi akan berlanjut di tahun 2010. tahun 2010.
Perekonomian diperkirakan mengalami
ekspansi sebesar 5.2%-5.5% ditopang Nilai tukar juga diperkirakan mengalami
oleh kenaikan ekspor dan investasi penguatan. Indonesia sebagai wilayah
swasta. Tahun ini, ekspor diperkirakan dengan prospek ekonomi positif
tumbuh sebesar 8.2% membaik dari diperkirakan akan banyak menarik
kondisi kontraksi sebesar 12.6% tahun dana-dana asing. Menurut data Institute
2009. Sedangkan investasi swasta (gross International Finance, dana asing yang
fixed capital formation) dapat tumbuh masuk ke wilayah Asia dapat mencapai
sebesar 7.7% meningkat lebih dari dua USD273 milyar di tahun 2010, meningkat
kali lipat dibandingkan angka tahun 43% dari tahun 2009. Di sisi lain, neraca
2009 sebesar 3.6%. Konsumsi sektor perdagangan Indonesia diperkirakan
swasta diperkirakan stabil pada 5.4% juga masih mencatat surplus sebesar
sedangkan belanja negara diprediksi USD1.79 milyar. Dengan demikian, dapat
menurun pada level 6.0% (dari 11.2%). disimpulkan bahwa supply USD akan
Turunnya belanja negara disebabkan relatif lebih banyak daripada demand
oleh selesainya program stimulus fiskal. nya. Hal ini membantu posisi Rupiah
untuk menguat. Untuk tahun 2010,
Tingkat inflasi di tahun 2010 diprediksi rupiah diprediksi mengalami apresiasi
cukup terkendali pada kisaran 6.2%. hingga Rp8.927/USD di akhir tahun.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


24
SAMBUTAN DIREKTUR UTAMA

paling dikagumi dan selalu progresif. pengetatan likuiditas yang sangat


Kami akan meneruskan perjalanan cepat di sektor perbankan pada awal
transformasi yang telah kami capai tahun 2009. Otoritas moneter dan
di tahun 2009 untuk mewujudkan fiskal Indonesia bertindak cepat
pertumbuhan yang berkesinambungan untuk mencegah dampak potensial
dan berimbang dalam lima tahun akibat pengetatan likuiditas dan
ke depan. Untuk merealisasikan visi kekhawatiran para investor. Langkah-
tersebut Bank Mandiri akan terus langkah kebijakan fiskal dan moneter
membangun hubungan yang mendalam yang terintegrasi segera diterapkan
dengan para nasabah kami, baik dan pada triwulan kedua tahun 2009
bisnis maupun individual. Bersama tampak tanda-tanda yang menunjukkan
dengan bertumbuhnya para nasabah bahwa ekonomi Indonesia masih dapat
kami, kami akan tumbuh bersama terus berkembang, meskipun pada
dengan Indonesia. Kami sepenuhnya tingkat yang menurun dibanding tahun
menyadari harapan para pemegang sebelumnya.
saham yang terus meningkat dan
industri yang semakin kompetitif. Pada tahun 2009, ekonomi Indonesia
Bank Mandiri akan terus berupaya dapat tetap tumbuh 4,5%, yang
meningkatkan keunggulan bisnis dan merupakan pertumbuhan ekonomi
operasionalnya, meningkatkan dan tertinggi ketiga di antara negara-negara
memperbaiki infrastruktur, memperkuat di Asia Pasifik setelah China dan India.
platform tata kelola, dan melakukan Inflasi terjaga pada 2,78%, tingkat
investasi sumber daya manusia untuk terendah dalam 10 tahun terakhir.
mewujudkan visi kami dalam lima tahun Cadangan devisa juga terus meningkat
ke depan. Kami berharap bahwa menjadi mencapai US$ 66,1 miliar dengan nilai
lembaga keuangan yang dikagumi, tukar menguat ke Rp 9.395 per dollar AS
kami akan dikenal karena kinerja kami pada akhir tahun 2009. Meskipun terjadi
yang berkesinambungan, SDM kami penurunan perdagangan internasional,
yang berkualitas serta kerja keras dan Indonesia tetap mencatat surplus
kerjasama kami. perdagangan sebesar US$ 19,68 miliar
(Kementerian Perdagangan, Republik
MAKROEKONOMI DAN PERKEMBANGAN Indonesia) sepanjang tahun 2009.
PERBANKAN INDONESIA DI TAHUN
2009 Seiring dengan kondisi ekonomi
Indonesia yang relatif resilient
Sebagai bank terbesar di Indonesia, terhadap perekonomian global,
Bank Mandiri memainkan peran penting perbankan Indonesia juga cenderung
dalam ekonomi dan industri perbankan memperlihatkan kinerja yang membaik
nasional. Krisis ekonomi global, yang di 2009 dibandingkan 2008. Laba dari
awalnya berasal dari runtuhnya industri sektor perbankan mencapai Rp 45,2
kepemilikan properti di Amerika Serikat, triliun pada tahun 2009, meningkat
mulai mempengaruhi kepercayaan 47,7% dari Rp 30,6 triliun di tahun
komunitas bisnis di Indonesia pada awal 2008. Total kredit tumbuh 9,96% pada
tahun 2009. tahun 2009, memang lebih rendah
dibandingkan tahun 2008 sebesar 30%
Efek dari krisis global tersebut secara akibat ketidakpastian dampak dari krisis
khusus dirasakan dengan terjadinya ekonomi global terhadap perekonomian

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


25
SAMBUTAN DIREKTUR UTAMA

domestik serta menurunnya ekspor melalui restrukturisasi maupun Pada bulan Desember 2009, Bank
secara signifikan. Namun NPL sektor penagihan, serta melakukan divestasi Mandiri berhasil memperoleh Rp 3,5
perbankan hanya naik tipis 3,3% pada terhadap non core assets. triliun melalui penerbitan obligasi
tahun 2009, dari 3,2% di tahun 2008 • Melakukan upaya aliansi antar unit subordinasi, yang merupakan
dan keseluruhan rasio kecukupan bisnis dan anak perusahaan yang obligasi subordinasi terbesar dalam
modal (capital adequacy ratio atau CAR) lebih erat. denominasi Rupiah. Keberhasilan
industri cukup sehat di tingkat 16,8% • Menerapkan manajemen risiko program peningkatan modal tersebut
pada tahun 2009. yang sehat secara konsisten memperkokoh keyakinan para investor
dan menyeluruh, dengan terhadap tahapan transformasi Bank
Sektor perbankan Indonesia juga terus mengembangkan metodologi best Mandiri.
menarik bagi investor internasional practices dalam mengukur risiko.
terbukti dari beberapa pengambilalihan Atas berbagai prestasi yang berhasil
Bank-Bank Indonesia oleh pemilik Inisiatif-inisiatif ini, yang merupakan kami capai sepanjang tahun 2009,
asing. Industri ini juga siap untuk terus bagian dari tahap transformasi dengan bangga kami menerima
tumbuh seiring dengan perkembangan yang diluncurkan pada tahun 2005, sejumlah penghargaan penting dari
ekonomi Indonesia yang diperkirakan menghasilkan berbagai prestasi baru berbagai lembaga domestik dan
akan membaik pada tahun 2010. bagi Bank Mandiri sepanjang tahun internasional penting seperti “The Best
2009. Laba bersih meningkat 2009 Bank in Service Excellence” untuk tahun
BEBERAPA INISIATIF BARU UNTUK dari 2008. Dibandingkan laba yang kedua dan “The Best Bank in Corporate
MEMBANGUN DAN MEMPERTAHANKAN dicatat Bank Mandiri pada tahun 2005, Governance” dari Corporate Governance
PERTUMBUHAN tingkat laba yang dicapai di tahun Asia dan Institute for Corporate
2009 ini meningkat hampir 12 kali Governance.
Sepanjang tahun 2009, Bank Mandiri lipat. Prestasi lainnya di tahun 2009
telah melakukan sejumlah inisiatif adalah pengurangan signifikan kredit Kini perkenankan kami memaparkan
penting sebagai bagian dari strategi ini, bermasalah ke level 2,8% dari 25,2% kinerja kami di beberapa bidang berikut:
mencakup: di tahun 2005. Kepercayaan para
pemegang saham dan stakeholders 1. Mempertahankan momentum
• Terus menciptakan momentum terhadap kinerja Bank Mandiri semakin pertumbuhan bisnis
pertumbuhan untuk pertumbuhan nyata dengan keberhasilan kami
kredit, fee based income, dana murah mencatat kapitalisasi pasar lebih dari Sejak awal tahun 2009, kami di Bank
serta terus memperkuat neraca. Rp 110 triliun pada bulan Oktober Mandiri telah melakukan antisipasi
• Memperkuat permodalan dan 2009, yang merupakan tingkat kemungkinan terburuk. Prudential
melakukan pertumbuhan non-organik kapitalisasi tertinggi yang berhasil Banking adalah salah satu inti dari
sebagai platform pertumbuhan masa dicapai sejak Bank Mandiri melakukan strategi bisnis kami selama ini. Kami
datang. penawaran saham perdana (IPO) pada sengaja mengurangi ekspansi kredit
• Mengembangkan jaringan dengan tahun 2003. kami sepanjang tahun 2009 dan kredit
penambahan cabang-cabang, tumbuh hanya 13% dibandingkan 30%
Commercial Banking Centers (CBC), Bank Mandiri mengembangkan jaringan di tahun 2008. Di dalam portofolio
dan Small Business Development distribusi menjadi 1.095 cabang, 4.996 kredit Corporate Banking, kami juga
Centers (SBDC), yang memberikan jaringan ATM, 20 unit mobile banking, merevitalisasi portofolio kredit kami
kontribusi pada peningkatan kualitas dan 811 outlet micro banking di seluruh sehingga 65% rekening korporasi kami
pelayanan dan kenyamanan para Indonesia. Pada tahun 2009, Bank berada pada peringkat antara A dan
nasabah kami. Mandiri mempercepat pertumbuhan di AAA yang menunjukkan kualitas aset
• Melanjutkan pembangunan budaya segmen pembiayaan konsumen melalui yang lebih baik pada tahun 2009,
baru dan keterlibatan pegawai. akuisisi PT. Tunas Financindo Sarana, sementara 3 tahun sebelumnya hanya
• Melakukan upaya yang terus menerus yang kemudian berganti nama menjadi 51% dari nasabah kami yang berada
untuk menyelesaikan NPL, baik Mandiri Tunas Finance. dalam kategori ini. Sebagian besar

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


26
SAMBUTAN DIREKTUR UTAMA

klien-klien wholesale kami menunjukkan triliun pada tahun 2009, naik 21,7%
kemampuan mereka untuk bertahan dari tahun 2008. Pendapatan fee based
ditengah-tengah ketidakpastian menyumbang 24,6% pada pendapatan
kondisi ekonomi global, dimana hal ini operasional bank pada tahun 2009,
memberikan kontribusi pada kualitas meningkat dari 23,3% pendapatan
aset yang lebih baik sepanjang tahun operasional bank di tahun 2008.
2009. Pelaksanaan inisiatif “Outperform The
Market” yang kami lakukan dengan
Dalam kondisi yang masih penuh terarah menghasilkan berbagai
diliputi ketidakpastian, terutama di peningkatan signifikan terhadap kinerja
awal tahun 2009, kami juga bertindak mendasar kami. Laba bersih mencapai
cepat untuk terus memperkuat basis Rp 7,2 triliun pada tahun 2009,
pendanaan kami. Pada tahun 2009, meningkat sebesar 34,7% dari tahun
total dana pihak ketiga Bank Mandiri 2008 atau naik 82,4% dari tahun 2005.
mencapai Rp 319,6 triliun, atau naik Hasil ini juga terlihat dari perbaikan
10,5% dari Rp 289,1 triliun di tahun Return on Equity (ROE) yang mencapai
2008 atau 59% dari Rp 206,3 triliun di 22,07% pada tahun 2009 dibandingkan
tahun 2005. Berbagai upaya terus kami 18,06% di tahun 2008 atau 2,53% di
lakukan untuk menarik dana murah, tahun 2005.
upaya tersebut berhasil meningkatkan
pertumbuhan rekening tabungan Suatu kemajuan signifikan berhasil
dan giro. Rekening tabungan dan giro dicapai pada kredit bermasalah dimana
masing-masing tumbuh sebesar 19,8% Bank Mandiri berhasil mencapai tingkat
dan 5,2% pada tahun 2009, sementara 2,8% (gross), yang jauh lebih rendah
deposito tumbuh 6,4%. daripada target NPL (gross) 4,7%.
Program penagihan dan keberhasilan
Micro and Retail Banking kami terus melaksanakan program-program
menunjukkan kemajuan signifikan restrukturisasi kredit memberikan
di tahun 2009. Volume kredit untuk kontribusi pada keberhasilan kami
segmen Micro Banking tumbuh 44%, memperkecil tingkat NPL Bank
sementara volume kredit untuk usaha Mandiri. Sementara jumlah NPL terus
kecil dan menengah tumbuh 12,3%. menurun, kami secara konservatif terus
Bisnis Commercal Banking kami meningkatkan rasio cash coverage
berhasil meningkatkan perolehan kredit terhadap NPL menjadi sebesar 200,5%
sebesar 17,3% pada tahun 2009. Bisnis pada tahun 2009 dibandingkan 127,1%
perbankan syariah, yang ditawarkan di tahun 2008 dan sudah sangat jauh
melalui anak perusahaan kami, Bank diatas 44,0% di tahun 2005.
Syariah Mandiri (BSM) juga berhasil
meningkatkan aset dan jaringan 2. Pengembangan jaringan dan
distribusinya. Pada tahun 2009, aset modernisasi channel
BSM meningkat sebesar 29,1% menjadi
Rp 22.037 miliar. BSM juga menambah Salah satu faktor penting dalam
77 jaringan distribusi menjadi total 390 pertumbuhan dana murah adalah
cabang sepanjang tahun 2009. perluasan jaringan distribusi kami. Pada
tahun 2009, kami menambah 68 kantor
Kami juga meningkatkan pendapatan cabang, 876 unit ATM, dan 6,121 unit
fee based hingga mencapai Rp 5,7 EDC. Selain itu, kami terus melakukan

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


27
SAMBUTAN DIREKTUR UTAMA

3 STRATEGI UTAMA WHOLESALE TRANSACTIONS, RETAIL PAYMENTS & HIGH YIELD LOANS

MENJADI LEMBAGA KEUANGAN YANG


PALING DIKAGUMI DAN PROGRESIF DI INDONESIA
No. 1 Kapitaliasi Pasar terbesar di Indonesia tahun 2014

Memperkuat Menjadi bank pilihan Mencapai posisi #1


sektor Wholesale untuk retail deposit & atau #2 pada segmen
Transaction Banking payment pembiayaan retail
• Solusi komprehensif • Mengembangkan • Memperkuat posisi
pada transaksi dan solusi pembayaran di pembiayaan pada
pembiayaan. yang inovatif. segmen individu.
• Pendekatan • Melayani transaksi • Membangun
hubungan secara retail payment segmen micro.
menyeluruh sebagai secara unik untuk • Terdepan dalam
lembaga terdepan masing-masing Syariah di Indonesia
di Indonesia. segment.

• Menghilangkan ‘silos’ untuk menyediakan solusi yang terintegrasi bagi nasabah dan program aliansi.
• Memperbaharui infrastruktur penting (cabang, IT, operations, risk, PMS) agar dapat memberikan pengalaman nasabah terbaik.
• Memperkuat kinerja sumber daya manusia, kerja sama dan inovasi.

investasi untuk meningkatkan fitur- lagi berada dalam satu lokasi cabang- PBI/2008 tentang Kewajiban
fitur bernilai tambah dan pembayaran cabang kami, sebagai platform bagi Penyediaan Modal Minimum Bank
lainnya atau saluran distribusi termasuk pengembangan micro banking di masa Umum. Tingkat permintaan yang tinggi
melalui SMS, internet, selular, dan Call mendatang. ini juga membuktikan kepercayaan para
Center 1400 kami. investor yang sangat kuat terhadap
3. Memperkuat modal dan tumbuh kinerja Bank Mandiri hingga saat ini
Selain daripada pengembangan non-organik dan strategi bisnis kami ke depan.
cabang-cabang, kami juga menambah Per akhir tahun 2009, tingkat CAR
2 Commercial Banking Center (CBC) Inisiatif penting lainnya yang dilakukan kami mencapai 15,43%, jauh di atas
dan 4 CBC Floor. Mulai di tahun 2009 adalah memperkuat modal kami melalui ketentuan minimum yang ditetapkan
kami juga melebarkan network untuk penerbitan pinjaman subordinasi Bank Indonesia sebesar 8%. Struktur
segmen korporasi dengan membuka denominasi Rupiah sebesar Rp 3,5 modal yang lebih kuat akan mendukung
corporate floor di Medan dan Surabaya triliun pada tanggal 14 Desember 2009. rencana ekspansi Bank Mandiri seiring
serta corporate desk di Bandung dan Awalnya kami hanya menargetkan Rp dengan mulai dilaksanakannya tahap
Palembang. 3 triliun, namun mengingat tingginya kedua transformasi mulai tahun 2010.
tingkat permintaan, kami kemudian
Pada tahun 2009 kami juga secara menaikkan jumlah penawaran sebesar Meskipun kami bertindak hati-hati
signifikan menambah 356 outlet micro Rp 500 miliar. Penerbitan pinjaman untuk mengurangi potensi akibat krisis
yang terdiri dari 200 MBU dan 156 sales subordinasi tersebut merupakan ekonomi global terhadap Bank Mandiri
outlet. Hal yang menarik adalah bahwa yang pertama sejak Bank Indonesia khususnya pada semester pertama
kami membuka outlet micro yang tidak menerbitkan peraturan No. 10/15/ tahun 2009, kami juga tetap awas

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


28
SAMBUTAN DIREKTUR UTAMA

untuk bisa tumbuh secara non organik. Sinergi strategis dan kerjasama
Pada tahun 2009, mengakuisisi Mandiri tersebut juga melibatkan anak-anak
Tunas Finance untuk mengembangkan perusahaan kami, termasuk Bank
portofolio kami ke segmen kredit Syariah Mandiri, Mandiri Sekuritas,
otomotif. Sektor otomotif adalah salah AXA Mandiri, Mandiri Manajemen
satu sektor pembiayaan konsumen yang Investasi, Bank Sinar Harapan Bali
tumbuh pesat di Indonesia. Akuisisi (BSHB) dan Mandiri Tunas Finance.
atas Mandiri Tunas Finance, yang Beberapa contoh sukses penerapan
mengoperasikan 32 cabang di seluruh sinergi strategis dan aliansi tersebut
nusantara, merupakan batu loncatan antara lain peluncuran pembayaran
bagi bisnis pembiayaan konsumen Bank e-card untuk para pelanggan Pertamina
Mandiri di tahun 2009. (perusahaan minyak dan gas negara
terkemuka) dan Jasa Marga (operator
Kami juga mengawasi dengan ketat jalan tol terkemuka di Indonesia).
biaya-biaya overhead meskipun kami
menikmati pertumbuhan yang kuat di Layanan pelanggan bernilai tambah
tahun 2009. Rasio efisiensi biaya (cost merupakan inti dari upaya sinergi
efficiency ratio atau CER) kami tercatat strategis dan aliansi antar unit bisnis
sebesar 40,2% pada tahun 2009, di yang kami lakukan. Selama dua
bawah rata-rata pesaing utama sebesar tahun berturut-turut, Bank Mandiri
43,36%. Meskipun kami menerapkan dianugerahi peringkat pertama dalam
inisiatif pengawasan biaya yang hal kualitas layanan oleh Marketing
ketat, kami terus melakukan investasi Research Indonesia (MRI).
pada pegawai kami melalui berbagai
pelatihan dan retensi bakat dan 5. Mengembangkan Manajemen
mempertahankan tingkat pengeluaran Risiko sesuai Best Practice
modal yang dibutuhkan untuk
memperkuat infrastruktur kami untuk Pada tahun 2009, inisiatif ekspansi
terus tumbuh. bisnis kami juga dilakukan dengan
memastikan pengelolaan, sistem
4. Memperkuat Sinergi Strategis dan dan prosedur manajemen risiko yang
Aliansi Antar Unit-Unit Bisnis Strategis kami laksanakan selaras dengan
international best practice. Selain
Penguatan sinergi dan aliansi antar mematuhi peraturan Bank Indonesia,
unit bisnis sangatlah penting dalam sistem pasar, operasional, dan
pertumbuhan bisnis kami di tahun manajemen risiko kredit kami harus
2009. Sebagai bank terbesar di diselaraskan dengan pedoman Basel
Indonesia, basis pelanggan kami II. Kami terus meningkatkan rating
yang kuat, bervariasi dan ekstensif dan sistem penilaian internal kami
merupakan platform alami untuk untuk mengukur kualitas aset yang
aliansi antar berbagai unit bisnis kami miliki, termasuk portofolio kredit.
strategis yang kami miliki. Kami Kami telah mengembangkan rating
secara berkala melakukan survei untuk Kriteria Penerimaan Risiko (Risk
mengidentifikasi nasabah-nasabah Acceptance Criteria atau RAC) per
potensial untuk aliansi tersebut, yang industri. Sistem rating dan penilaian
tentunya juga membantu meningkatkan internal ketat tersebut berkontribusi
pangsa pasar SBU yang berbeda. pada peningkatan signifikan terhadap

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


29
SAMBUTAN DIREKTUR UTAMA

kualitas aset dan tingkat NPL kami serta pengembangan eksekutif, bagi 1. Untuk menjadi Retail Payment Bank
pada tahun 2009. anggota direksi dan manajemen terbaik di Indonesia, memfokuskan
senior. pada penerapan solusi pembayaran
Kami menerapkan Manajemen inovatif untuk meningkatkan
Risiko Perusahaan (Enterprise Risk Pengembangan profesional pengalaman perbankan bagi para
Management atau ERM) sebagai berkelanjutan sumber daya manusia nasabah.
bagian dari peningkatan perangkat yang kami laksanakan turut 2. Untuk menjadi Wholesale
dalam proses bisnis dan Manajemen berkontribusi pada pencapaian Transaction Bank terbaik di
Risiko Operasional (Operational Risk dan peningkatan kinerja bisnis Indonesia, memperkuat wholesale
Management atau ORM) hingga 90% kami dari tahun ke tahun dan kami lending business kami dan
dari semua unit kerja di Bank Mandiri, terus melanjutkan fokus kami ini mencapai lebih dari 30% dan 15-
mengkonsolidasikan manajemen risiko pada tahun 2010. Bank Mandiri 20% pangsa pasar untuk masing-
kantor-kantor cabang internasional berkomitmen untuk menyediakan masing corporate dan commercial
dan anak-anak perusahaan kami, dan lingkungan kerja yang dinamis untuk banking.
melakukan tinjauan setiap triwulan mendorong inovasi dan kerjasama 3. Untuk menjadi pemain utama
terhadap risiko operasional semua unit tim guna memenuhi kebutuhan dan pembiayaan ritel di Indonesia,
bisnis. harapan semua nasabah kami di tahun menjadi pemain nomor 1 (satu) di
2010 dan seterusnya. perbankan konsumen, salah satu
Kami juga mendirikan Risk Academy pemain utama di micro banking
intern untuk memperluas pengetahuan RENCANA TRANSFORMASI 2010-2014 dan pemain dominan di perbankan
dan keahlian pegawai kami dalam hal Syariah.
manajemen risiko. Kami menyadari sepenuhnya
persaingan industri perbankan di Dalam lima tahun mendatang kami
6. Investasi Berkelanjutan pada Indonesia akan semakin ketat di masa berharap bahwa kami akan dapat
Pegawai datang seiring dengan kebijakan terus secara berkesinambungan
pemerintah untuk terus membuka meningkatkan ROE sehingga mencapai
Pegawai adalah aset utama Bank peluang investasi internasional. Hal 25% dalam kurun waktu lima tahun
Mandiri dan kami menyadari ini akan menjadi sebuah tantangan, mendatang, ditengah persaingan
kebutuhan untuk terus berinvestasi tapi ini merupakan tantangan yang serta ekspektasi nasabah yang terus
meningkatkan keterampilan dan kami yakin dapat kami atasi karena meningkat. Dengan peningkatan
pengetahuan mereka agar mampu Bank Mandiri memiliki visi, strategi ROE tersebut, kami akan dapat terus
memberikan pelayanan dan praktek dan sumber daya untuk terus meningkatkan nilai kapitalisasi pasar
terbaik di kelasnya. Selain memberikan mencapai kinerja yang lebih tinggi dan kami sehingga dapat menembus
panduan jelas perkembangan karir meraih berbagai prestasi baru dengan Rp.225 triliun untuk menjadi Top 5
mereka, kami juga melakukan strategi tersebut. Bank dari sisi market kapitalisasi di
investasi melalui serangkaian tahun 2014 untuk kemudian menjadi
program pelatihan yang ditujukan Menyadari berbagai tantangan serta Top 3 di tahun 2020 mendatang.
untuk mendapatkan pengetahuan aspirasi untuk menjadi perwakilan
baru dan memperkuat kemampuan Indonesia sebagai Top 3 di ASEAN di Kami yakin kami akan dapat meraih
kepemimpinan untuk lebih 2020 kami mencanangkan dimulainya prestasi-prestasi baru ini dalam lima
meningkatkan kapasitas sumber daya tahap kedua transformasi Bank tahun mendatang melalui penguatan
kami dan mendorong keterlibatan. Mandiri (2010 – 2014) untuk menjadi sinergi strategis dan aliansi antar unit
Kami juga mengembangkan berbagai lembaga keuangan Indonesia yang bisnis kami, penawaran produk, jasa
Banking Academy internal selain terpandang dan maju di Indonesia dan solusi perbankan terbaru yang
program pengembangan pegawai pada tahun 2014. Tujuan kami di Bank sesuai dengan kebutuhan nasabah
Officer Development Program (ODP), Mandiri dibagi ke dalam tiga bidang kami yang jumlahnya besar dan
Staf Development Program (SDP) prioritas sebagai berikut: beragam, investasi berkelanjutan

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


30
SAMBUTAN DIREKTUR UTAMA

terhadap pegawai dan sistem kami, saat kami memulai tahap kedua
perluasan jaringan distribusi kami, dan transformasi kami untuk menjadi DIREKSI
memperkuat manajemen risiko, audit lembaga keuangan Indonesia yang
1. Agus Martowardojo
internal serta sistem dan prosedur paling terpandang dan maju yang Direktur Utama
tata kelola kami yang akan mengurangi tentunya akan menjadi aset bagi
potensi risiko seiring pertumbuhan Indonesia. 2. I Wayan Agus Mertayasa
Wakil Direktur Utama
bank.
3. Zulkifli Zaini
Untuk melaksanakan tahap selanjutnya PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Direktur Commercial Banking
dari strategi kami dan visi yang 4. Sasmita
diperbaharui, kami telah: Direktur Technology & Operations

5. Abdul Rachman
1. Membangun organisasi baru untuk Direktur Special Asset Management
menyelaraskan dengan visi yang
baru termasuk mendirikan unit- 6. Sentot A. Sentausa
Direktur Risk Management
unit pengembangan jaringan mikro Agus Martowardojo
untuk mempercepat pengembangan Direktur Utama 7. Bambang Setiawan
outlet-outlet mikro kami, mendirikan Direktur Corporate Secretary, Legal
& Customer Care
direktorat baru untuk mengelola
hubungan pendanaan kelembagaan, 8. Riswinandi
dan memberikan fokus yang lebih Direktur Corporate Banking
terarah untuk membangun berbagai 9. Thomas Arifin
saluran elektronik Direktur Treasury & International
2. Menetapkan 45 inisiatif spesifik Banking
dengan tujuan dan ruang lingkup 10. Budi G. Sadikin
yang jelas Direktur Micro & Retail Banking
3. Membangun tim implementasi
11. Ogi Prastomiyono
yang berada di bawah pengawasan Direktur Compliance & Human
direktorat Change Management Capital
Office (CMO) yang terdiri dari SDM
EVP KOORDINATOR
yang berasal dari berbagai unit bisnis
lainnya. 12. Pahala N. Mansury
EVP Koordinator Finance & Strategy
Chief Financial Officer
Tahap pertama transformasi
Bank Mandiri (2005-2009) telah 13. Haryanto T. Budiman
menghasilkan sejumlah prestasi baru EVP Koordinator Change
Management Office
bagi bank, pemegang saham dan
stakeholders. Kami sangat menghargai 14. Mansyur S. Nasution
kepercayaan dan keyakinan para EVP Koordinator Consumer Finance
pemegang saham dan stakeholders 15. Riyani T. Bondan
terhadap Bank Mandiri. Kami tentunya EVP Koordinator Internal Audit
terus mengharapkan dukungan anda

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


4. 2. 15. 1. 11. 5. 3.
8. 9. 7. 10. 6. 14. 12. 13.
NAMA DAN JABATAN BIOGRAFI

Lahir pada tahun 1956 dan menyelesaikan pendidikan serta memperoleh g


Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia. Selain itu beliau menyelesaika
berbagai course di beberapa institusi. Beliau memulai karir perbankan seba
International Loan Officer di Bank of America.

Pada tahun 1986 beliau kemudian bergabung dengan Bank Niaga dan tera
menduduki posisi sebagai Vice President, Corporate Banking Head, Corpora
Banking Group.

Agus Martowardojo Pada tahun 1995, beliau kemudian diminta untuk menjadi Direktur Utama
Direktur Utama PT. Bank Bumiputera dan pada tahun 1998 ditugaskan sebagai Direktur Ut
Bank Ekspor Impor Indonesia (Persero).

Selama kurun waktu tahun 1999 sampai dengan 2002, beliau bertugas seb
Managing Director Bank Mandiri yang membawahkan berbagai bidang ter
Risk Management and Credit Restructuring, Retail Banking dan Operations,
terakhir memimpin bidang Human Resources and Support Services.

Pada bulan Oktober 2002, setelah menjabat sebagai Penasehat untuk Ket
BPPN, beliau ditugaskan menjadi Direktur Utama PT. Bank Permata Tbk. (m
dari PT. Bank Bali Tbk., PT. Bank Universal Tbk., PT. Bank Prima Ekspres, Ban
Media, Bank Patriot).

Semenjak Mei 2005, beliau diminta untuk memimpin PT Bank Mandiri (Per
Tbk. sebagai Direktur Utama sampai sekarang. Beliau juga aktif dalam berb
organisasi profesi termasuk sebagai Ketua Ikatan Bankir Indonesia semenj
bulan Desember 2005 dan sejak bulan Juni 2006 menjabat Ketua Umum
HIMBARA.

Beliau juga menjabat sebagai Ketua Dewan Penasihat Perbanas sejak bula
2006 untuk periode 2006 - 2009 dan periode 2009 - 2012 dan sebelumny
menjabat sebagai Ketua Perbanas periode 2003 - 2006. Beliau juga menja
sebagai Ketua Bankers Club Indonesia dari tahun 2000 sampai dengan 20
Beliau juga terpilih sebagai Anggota Dewan Pertimbangan KADIN Indonesi
periode 2008 - 2013 pada bulan Desember 2008.

Pada tahun 2006, terpilih oleh Asiamoney sebagai Best Indonesian Executi
memperoleh Leadership Achievement Award dari The Asian Banker. Pada t
2007 beliau memperoleh penghargaan sebagai Top Banker 2007 dari Maja
Investor.

Pada bulan Desember 2008 beliau terpilih sebagai Top Executive National
35
DIREKSI

NAMA DAN JABATAN BIOGRAFI

Lahir pada tahun 1947. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi di Universitas


Brawijaya Malang tahun 1973. Beliau memulai karir di Bank Bumi Daya (BBD)
pada tahun 1973 sebagai Analis Kredit, kemudian pada tahun 1986 ditugaskan
sebagai Branch Manager. Pada tahun 1991, dipromosikan menjadi General Manager
Bank Bumi Daya Los Angeles AS. Tahun 1992 dimutasikan ke HongKong, menjadi
Chief Executive BBD International Finance HongKong merangkap sebagai Chief
Representative BBD HongKong. Tahun 1993, kembali ke Amerika Serikat dan
menjabat sebagai General Manager BBD New York.

I Wayan Agus Mertayasa Pada tahun 1994 sampai dengan tahun 1999, beliau ditugaskan menjadi Direktur
Wakil Direktur Utama di Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo), membawahi bidang Treasury &
International Banking, Financial Accounting and Credit Restructuring. Sejak tanggal
1 Juli 1999, beliau bertugas sebagai Executive Vice President Risk Management
sampai dengan bulan Juli 2001 dan kemudian sejak Agustus 2001 menjadi Senior
Executive Vice President Coordinator Human Resources, Compliance and Corporate
Secretary di Bank Mandiri.

Tahun 2002, beliau ditunjuk menjadi Managing Director Human Resources,


Compliance and Corporate Secretary dan pada bulan April 2003 sampai dengan
bulan Mei 2005, ditugaskan menjadi Managing Director membawahi bidang Risk
Management. Pada bulan Mei 2005, beliau dipromosikan menjadi Wakil Direktur
Utama merangkap Chief Financial Officer Finance & Strategy dan masih menjabat
sebagai Wakil Direktur Utama sampai sekarang.

Lahir pada tahun 1956 dan menyelesaikan pendidikan Sarjana Teknik dari Institut
Teknologi Bandung tahun 1980 dan memperoleh gelar MBA Finance dari Washington
University USA pada tahun 1994. Beliau memulai karir sebagai Civil & Structural
Engineer pada Wiratman and Associate tahun 1980. Memulai karir perbankan sebagai
Account Officer di Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) pada tahun 1988.

Tahun 1994, menjabat Head of Project Finance Bapindo Cabang Surabaya dan pada
tahun 1996 menjabat sebagai Wakil Kepala Cabang Bapindo Cabang Bandung. Tahun
1998 beliau menjabat Kepala Cabang di Jambi. Seiring proses merger Bank Mandiri,
Zulkifli Zaini beliau menduduki posisi Senior Manager dan Team Leader Credit Risk Management.
Direktur Commercial Banking Pada bulan September 1999 sampai dengan Januari 2003 beliau ditunjuk sebagai
Vice President and Division Head, Government Relationship Management sampai
tahun 2003.

Pada bulan Januari 2003, beliau menjabat Senior Vice President dan Group
Head Retail Risk Management, dan pada bulan September 2003, beliau diangkat
sebagai Managing Director & Senior Executive Vice President Distribution Network
bertanggung jawab atas Cabang, Operations, Procurement dan Assets Management.

Pada bulan Juni 2006, beliau ditugaskan menjadi Direktur Commercial Banking
sampai sekarang bertanggung jawab atas segment Commercial Business Banking,
Wholesale Product Management, dan mensupervisi Bank Syariah Mandiri.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


36
DIREKSI

NAMA DAN JABATAN BIOGRAFI

Lahir pada tahun 1951. Menyelesaikan pendidikan dan memperoleh gelar Sarjana
Muda dari Akademi Akuntansi Indonesia Jakarta tahun 1975. Memulai karir di Bank
Dagang Negara (BDN) Jakarta tahun 1974 pada Divisi Accounting dan terakhir
menjabat Kepala Bagian Sistem & Prosedur Urusan Luar Negeri pada tahun 1988.
Tahun 1991 sampai tahun 1994 menjabat Operation Manager Staco International
Finance Ltd. HongKong. Tahun1994 menjabat Assistant Managing Director Staco
International Finance Ltd HongKong.

Tahun 1997, menjabat Kepala Cabang BDN Kanwil XII Kota Baja Cilegon dan terpilih
Sasmita menjadi Tim Manajemen Bank Modern Jakarta tahun 1998. Pada tahun 1999
Direktur Technology & Operations bergabung dengan Tim Merger Bank Mandiri sebagai wakil dari BDN.

Seiring proses merger Bank Mandiri beliau ditunjuk sebagai sebagai Division Head
Operation & Branch Operation System Bank Mandiri sampai tahun 2001. Pada tahun
2001 terpilih menjadi Tim Manajemen Bank Internasional Indonesia (BII).

Tahun 2002 sampai dengan tahun 2004 menjabat sebagai Group Head Central
Operations. Tahun 2004 beliau diangkat menjadi Group Head Jakarta Network dan
pada bulan Mei 2005 diangkat sebagai Direktur Bank Mandiri membawahi bidang
Small Business & Micro Banking Directorate. Menjelang akhir tahun beliau juga
mengkoordinasikan Direktorat Human Capital and Compliance. Sejak bulan Mei
2006 hingga sekarang, beliau ditugaskan menjadi Direktur Technology & Operations.

Lahir pada tahun 1954 dan lulus dengan menyandang gelar Sarjana Ekonomi
jurusan Akuntansi dari Universitas Padjajaran Bandung pada tahun 1980 dan
gelar MBA jurusan Financial Management dari Kansas State University USA tahun
1989. Mengikuti short course dalam dan luar negeri antara lain Pasific Rim Bankers
Program, USA dan Advance Management Course Insead, France dan Essentials of
Leadership, London Business School dan Turnaround Management Strategis Harvard
Business School.

Bergabung dengan Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) Jakarta tahun 1981.


Abdul Rachman Pada tahun 1990 ditempatkan di Bapindo HongKong dan sejak tahun 1993
Direktur Special Asset Management menduduki jabatan sebagai general manager HongKong Branch. Jabatan terakhir
di Bapindo adalah Kepala Divisi Perbankan Internasional. Seiring proses merger
Bank Mandiri, beliau ditunjuk sebagai Senior Vice President Corporate Banking Bank
Mandiri Jakarta.

Pada bulan Desember 2003 sampai dengan bulan Mei 2005 menjabat sebagai
Komisaris Bank Syariah Mandiri. Pada bulan Juli 2003 sampai dengan bulan Agustus
2004 menjabat sebagai Komisaris Mandiri Sekuritas. Pada bulan Mei 2005 beliau
ditunjuk menjadi Managing Director & Senior Executive Vice President Corporate
Banking sampai tahun 2008.

Pada bulan Maret 2008, beliau ditunjuk sebagai Managing Director Special Asset
Management sampai dengan bulan Desember 2009.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


37
DIREKSI

NAMA DAN JABATAN BIOGRAFI

Lahir pada tahun 1957. Menyelesaikan pendidikan Sarjana jurusan Statistik dari
Universitas Padjajaran Bandung tahun 1983 dan memperoleh gelar MBA dari Monash
University, Melbourne, Australia tahun 1994. Beberapa short course yang diikuti
antara lain Strategic Agility Leading Flexibility Organizations, Harvard Business School
USA, Leadership at The Peak, Center for Creative Leadership, USA.

Mengawali karir di dunia perbankan tahun 1986 sebagai Officer di Divisi Riset dan
Pengembangan Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo). Kemudian ditugaskan di
Direktorat Treasury bidang Asset dan Liabilities Committee (ALCO), Wakil Kepala
Sentot A. Sentausa Cabang Bapindo Palembang, dan Kepala Cabang di dua cabang lainnya.Seiring proses
Direktur Risk Management merger Bank Mandiri, beliau menjabat Vice President and Division Head, Global Markets
& Treasury Controlling. Pada tahun 2000, menjabat Division Head Market, Operational
and Legal Risk, dan menjabat Division Head Procurement and Fixed Assets pada tahun
2001. Tahun 2001, beliau ditunjuk sebagai Vice President and Regional Risk Manager,
di Bank Mandiri Wilayah VIII di Surabaya. Pada tahun 2003, beliau menduduki jabatan
Group Head and Senior Vice President untuk Procurement & Fixed Assets. Tahun 2004,
beliau ditugaskan menjadi Senior Vice President & Group Head Consumer Risk Group,
dan pada awal tahun 2005 menjadi Portfolio and Operational Risk Group Head. Pada
bulan Juni 2005, beliau ditunjuk sebagai Koordinator, Risk Management Directorate,
merangkap sebagai Group Head Portfolio and Operational Risk.

Bulan Mei 2006, beliau diangkat menjadi Direktur Risk Management sampai sekarang.

Lahir pada tahun 1958 dan Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi di
Universitas Airlangga Surabaya pada tahun 1984 dan melanjutkan pendidikan Master serta
memperoleh gelar Master of Business Administration dari Temple University, Philadelphia,
Pennsylvania pada tahun 1993. Mengikuti berbagai pendidikan di dalam dan luar negeri antara lain
Executive Trainings for CFO di Wharton School, University of Pennsylvania, Effective Corporate Board
di Harvard Business School dan Essential of Leadership di London Business School, UK.

Beliau memulai karir di Bank Bumi Daya (BBD) tahun 1985 sebagai Tata Usaha Satuan Kerja Audit
Intern dengan jabatan terakhir Pemimpin Bagian Laporan Keuangan. Seiring proses merger Bank
Bambang Setiawan Mandiri beliau ditunjuk sebagai Group Head Accounting dari bulan Juli 1999 sampai dengan Januari
Direktur Corporate Secretary, Legal & 2001 dan kemudian beliau ditunjuk untuk menduduki posisi Project Head of Financial Control.
Customer Care
Pada tahun 2003, beliau ditunjuk sebagai Group Head Compliance. Bulan Juli 2004, beliau
memperoleh penugasan dari Presiden RI menjadi Wakil Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis
Transaksi Keuangan sampai tahun 2005. Bulan November 2005, beliau kembali ke Bank Mandiri
menduduki posisi Group Head Accounting.

Sejak bulan Februari 2006 beliau ditugaskan sebagai Executive Vice President Coordinator
Information and Technology merangkap Group Head Accounting hingga Mei 2006. Pada tanggal
22 Mei 2006 oleh RUPS beliau ditunjuk menjadi Direktur Bank Mandiri yang kemudian ditugaskan
selaku Direktur yang membidangi Compliance, Legal, Learning Center dan Human Capital sampai
dengan tanggal 17 Desember 2008, selanjutnya beliau ditugaskan sebagai Direktur yang membidangi
Corporate Secretary, Legal, Customer Care dan Culture & Service Specialist sampai saat ini.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


38
DIREKSI

NAMA DAN JABATAN BIOGRAFI

Lahir pada tahun 1957 dan menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi Jurusan
Manajemen Universitas Trisakti Jakarta pada tahun 1983. Memulai karir sebagai
Senior Assistant di SGV Utomo pada tahun 1984. Selanjutnya tahun 1986 mulai
berkarir di PT. Bank Niaga Tbk selama kurun waktu 13 tahun, khususnya dalam
pengelolaan kredit korporasi (Corporate Banking), juga sebagai Kepala Cabang
(General Manager) Bank Niaga di Los Angeles, Amerika Serikat dan terakhir menjabat
sebagai Vice President Human Resources (Group Head).

Tahun 1999 bekerja di Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) dengan


Riswinandi jabatan terakhir sebagai Senior Vice President-Loan Work Out & Collection Division
Direktur Corporate Banking Head di BPPN sampai dengan tahun 2001. Dalam tahun yang sama (2001)
melanjutkan karir di PT. Bank Danamon Tbk, menjabat sebagai Executive Vice
President - Corporate Lending Division dan terakhir menjabat sebagai Direktur PT.
Bank Danamon Tbk sampai dengan Juni 2003.

Pada bulan September 2003, ditunjuk sebagai Komisaris Independen PT Bank


Mandiri (Persero) Tbk. sampai dengan bulan Mei 2005. Selanjutnya terhitung bulan
Oktober 2005 bertugas sebagai Executive Vice President - Credit Recovery II. Pada
bulan Mei 2006, ditunjuk sebagai Direktur Special Asset Management PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk. hingga Maret 2008, selanjutnya bertugas sebagai Direktur
Corporate Banking sampai saat ini.

Lahir pada tahun 1961. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Matematika dari Institut
Teknologi Bandung pada tahun 1985, Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi dari
Universitas Katolik Parahyangan pada tahun 1986 dan menyelesaikan pendidikan
Sarjana Ekonomi jurusan Manajemen dari Universitas Indonesia pada tahun 1990.

Beliau memperoleh beasiswa dari European Community dan ASEAN Countries untuk
melanjutkan pendidikan Master di European University, Toulouse, Perancis dan
memperoleh gelar Master of Business Administration (International Business) pada
tahun 1993. Beliau juga telah mengikuti Executive Program yang diselenggarakan
Thomas Arifin oleh INSEAD , Northwestern University dan Wharton Business School - University of
Direktur Treasury & International Pennsylvania USA.
Banking
Pada tahun 2004, beliau memperoleh Scholarship Training sponsored by Swedish
International Development Agency (SIDA) dalam Advanced Training of Risk Management
in Banking KPMG di Stockholm, Sweden. Beliau memiliki Sertifikasi Risiko (CRPSM) dan
saat ini adalah Ketua Perhimpunan Pedagang Surat Utang Negara (HIMDASUN).

Mengawali karir pada tahun 1986 sebagai Account Officer PT. Bank Bali Tbk. Pada tahun
1997, beliau dipromosikan menjadi First Vice President, General Manager di Los Angeles
Branch, USA. Seiring proses merger PT. Bank Bali Tbk. Beliau ditunjuk sebagai General
Manager, Risk Management Group PT. Bank Permata Tbk. pada tahun 2003-2006.

Pada tahun 2006, beliau bergabung dengan Bank Mandiri dan menjabat sebagai
Direktur Treasury and International Banking sampai sekarang.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


39
DIREKSI

NAMA DAN JABATAN BIOGRAFI

Lahir pada tahun 1964 dan menyelesaikan pendidikan sarjana fisika nuklir dari
Institut Teknologi Bandung tahun 1988. Mendapatkan Sertifikasi Chartered
Financial Consultant dan Certified Life Underwriter dari Singapore Insurance
Institute pada tahun 2004.

Mengawali karir pada tahun 1988 sebagai Information Technology Officer di IBM
Asia- Pacific Headquarter, Tokyo, Japan dengan jabatan terakhir sebagai Systems
Integration & Professional Services Manager pada tahun 1994. Bergabung dengan
PT. Bank Bali Tbk., dan berturut-turut menjabat sebagai General Manager Electronic
Budi G. Sadikin Banking, Chief General Manager Wilayah Jakarta, dan Chief General Manager Human
Direktur Micro & Retail Banking Resources hingga tahun 1999.

Selanjutnya, beliau bergabung dengan ABN AMRO Bank Indonesia, jabatan


terakhir beliau adalah Senior Vice President, Director of Consumer & Commercial
Banking ABN AMRO Indonesia & Malaysia hingga tahun 2004. Tahun 2004, beliau
bergabung dengan PT. Bank Danamon Tbk., sebagai Executive Vice President
Consumer Banking dan Direktur Adira Quantum Multi Finance.

Beliau bergabung dengan Bank Mandiri pada tahun 2006 dan menjabat sebagai
Direktur Micro & Retail Banking sampai sekarang.

Lahir pada tahun 1961. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Teknologi Pertanian


di Institut Pertanian Bogor pada tahun 1984 dan memperoleh gelar Master of
Business Administration dari University of Notre Dame Indiana USA pada tahun
1994.

Beliau memulai karir di Bank Ekspor Impor Indonesia (BankExim) pada tahun 1986
sebagai Loan Officer Biro Kredit Perkebunan dan terakhir menjabat Kepala Biro
Perencanaan dan Pengembangan pada tahun 1999.

Ogi Prastomiyono Seiring proses merger Bank Mandiri beliau ditunjuk sebagai Kepala Divisi
Direktur Compliance & Human Capital Compliance sampai dengan Januari 2001 dan kemudian beliau ditunjuk untuk
menduduki posisi Project Head IPO Working Team, hingga Bank Mandiri menjadi
perusahaan publik pada Juli 2003.

Pada bulan Desember 2003, beliau ditunjuk sebagai Direktur Bank Syariah Mandiri
dan menjabat sampai dengan Juni 2005. Beliau kembali ke Bank Mandiri dan
menduduki posisi Group Head Compliance. Sejak bulan Januari 2006 sampai
dengan Mei tahun 2008 beliau menjabat sebagai Group Head Internal Audit.

Pada bulan Mei 2008 oleh RUPS beliau diangkat menjadi Direktur Bank Mandiri,
dan sampai dengan saat ini membidangi Compliance dan Human Capital.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


40
EVP KOORDINATOR

NAMA DAN JABATAN BIOGRAFI

Lahir pada tahun 1971. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi Jurusan


Akuntansi dari Universitas Indonesia dan memperoleh gelar MBA Finance dari Stern
School of Business, New York University, USA.

Beliau memulai karir sebagai Change Management Consultant di Andersen


Consulting Jakarta sampai dengan tahun 1997. Pada tahun 1998, bekerja pada
perusahaan pengelolaan investasi secara paruh waktu di New York, Amerika Serikat.

Selepas itu, beliau menduduki jabatan Senior Consultant di Booz Allen Hamilton
Pahala N. Mansury kemudian, beliau menjabat sebagai Project Leader pada The Boston Consulting
EVP Koordinator Finance & Group sampai dengan tahun 2003, dengan penugasan di berbagai proyek di sektor
Strategy dan Chief Financial Officer perbankan.

Beliau bergabung dengan Bank Mandiri dan menduduki berbagai posisi diantaranya
Group Head Corporate Development, Change Management Office, Accounting dan
Economic Research dalam kurun waktu 2003 sampai dengan tahun 2006.

Sejak tahun 2006, beliau menduduki jabatan sebagai EVP Coordinator Finance &
Strategy dan Chief Financial Officer. Saat ini beliau juga aktif sebagai pengurus di CFA
Indonesia sebagai Vice President.

Lahir pada tahun 1968 dan menyelesaikan pendidikan sarjana (Bachelor of Science)
di jurusan Aerospace Engineering dari Texas A&M University pada tahun 1990 dan
meraih gelar Master of Science (M.Sc) di jurusan Engineering Mechanics dari Virginia
Polytechnic Institute & State University pada tahun 1991. Beliau meraih gelar
Doctor of Philosophy (Ph. D) di bidang Structures Technology dari Massachusetts
Institute of Technology (MIT) di Amerika Serikat pada tahun 1996.

Selain pendidikan formal, beliau juga mengikuti berbagai pelatihan manajemen di


bidang strategi, organisasi dan manajemen operasional yang diselenggarakan oleh
Haryanto T. Budiman McKinsey & Company serta Program Pelatihan Eksekutif di Harvard Business School
EVP Koordinator Change dan di Graduate School of Business, Stanford University di Amerika Serikat.
Management Office
Mengawali karir di perusahaan konsultan McKinsey & Company. Selama bergabung
dengan McKinsey sejak tahun 1996 sampai dengan 2006, ditugaskan di Amerika
Serikat, Australia, Indonesia, India, Korea Selatan, Malaysia, dan Singapura untuk
menangani proyek-proyek strategis, organisasi, dan manajemen operasional di
berbagai perusahaan besar (termasuk institusi-institusi keuangan terkemuka) di
negara-negara tersebut. Jabatan terakhir di McKinsey adalah sebagai Associate
Partner dan Direktur di PT. McKinsey Indonesia.

Bergabung dengan Bank Mandiri sejak tahun 2006 dan menduduki posisi jabatan
Executive Vice President (EVP) Coordinator di Direktorat Change Management Office.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


41
EVP KOORDINATOR

NAMA DAN JABATAN BIOGRAFI

Lahir pada tahun 1958. Menyelesaikan pendidikan sarjana pada Institut Pertanian
Bogor (IPB) di bidang peternakan di tahun 1981, memperoleh gelar Master of Science
in Resource Economics pada tahun 1991 dari Colorado State University.

Karirnya dimulai pada sektor pertanian dan peternakan dari tahun 1981 sampai
dengan 1983 pada Gabungan Koperasi Susu Indonesia dan Center for Agribusiness
Development.

Beliau bergabung dengan Bank Bumi Daya pada tahun 1983 sebagai Credit Analyst
Mansyur S. Nasution dan Pada tahun 1997 menjabat sebagai Pemimpin Bagian Kredit BUMN. Setelah
EVP Koordinator Consumer Finance bergabung dengan Bank Mandiri, Beliau menduduki berbagai posisi jabatan di Bank
Mandiri antara lain Division Head Credit Risk Review (1999-2000), Division Head
Commercial Credit Risk (2000-2002), Jakarta Regional Risk Manager (2003-2004),
Regional Manager Kantor Wilayah VII Semarang ( 2004-2005), Group Head Consumer
Risk (2005-2006), Group Head Commercial Risk (2006),Group Head Corporate
Secretary (2006-2008). Beliau mengikuti berbagai pendidikan dan kursus di dalam
dan di luar negeri, antara lain pendidikan kepemimpinan bank (SESPIBANK) di Institut
Bankir Indonesia , serta Leadership Training di Harvard Business School dan IMD
International.

Beliau ditunjuk sebagai Executive Vice President Coordinator untuk mensupervisi


Direktorat Consumer Finance pada bulan Oktober 2008 sampai dengan sekarang.

Lahir pada tahun 1961. Menyelesaikan pendidikan Sarjana dari Institut Pertanian Bogor
tahun 1984 dan memperoleh gelar MBA dari University of Illinois, Urbana Champaign
USA pada tahun 1994.

Beliau memulai karir sebagai Analis Kredit pada Biro Kredit Perkebunan PT. Bank Ekspor
Impor Indonesia (BankExim) tahun 1987. Pada tahun 1994, beliau menjabat Kepala
Seksi Biro Korporasi. Tahun 1997 sampai tahun 1999 beliau ditunjuk sebagai Executive
Secretary to President Director.

Riyani T. Bondan Seiring proses merger Bank Mandiri, beliau menduduki posisi Group Head (Kepala
EVP Koordinator Internal Audit Bagian) Corporate & Commercial Credit Division. Pada tahun 2000 sampai dengan 2001
beliau ditunjuk menduduki jabatan Kepala Bagian Commercial Credit III dan tahun 2001
sampai tahun 2002 menjabat posisi Department Head Consumer Credit Risk Approval.

Tahun 2002 beliau ditunjuk sebagai Group Head (Kepala Divisi) Retail Credit Risk
Approval sampai dengan tahun 2003 dan selanjutnya menduduki posisi sebagai Group
Head Learning Center selama kurun waktu 2 tahun sampai tahun 2005.

Tahun 2005 beliau menduduki posisi sebagai Group Head Corporate Risk dan pada
bulan Juni 2008 beliau ditunjuk untuk menjabat sebagai Group Head Internal Audit
Group. Pada bulan Oktober 2008 beliau ditunjuk sebagai EVP Coordinator Internal Audit
sampai saat ini

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


42
Dewan Komisaris
Edwin Gerungan - Komisaris Utama/
Komisaris Independen Direktur Utama
Muchayat - Wakil Komisaris Utama
Agus Martowardojo
Mahmuddin Yasin - Komisaris
Soedarjono - Komisaris Independen
Pradjoto - Komisaris Independen
Gunarni Soeworo - Komisaris Independen Wakil Direktur Utama
I Wayan Agus Mertayasa

Corporate Commercial Micro & Retail Treasury & Special Asset Compliance & Risk Technology & Corporate Secretary,
Banking Banking Banking International Banking Management Human Capital Management Operations Legal & Customer Care
Consumer Change Internal Audit Finance & Bambang Setiawan
Riswinandi Zulkifli Zaini Budi G. Sadikin Thomas Arifin Abdul Rachman Ogi Prastomiyono Sentot A. Sentausa Sasmita

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


STRUKTUR ORGANISASI

Finance Management Office Strategy

Mansyur S. Nasution Haryanto T. Budiman Riyani T. Bondan Pahala N. Mansury

International IT Business
Corporate Jakarta Jakarta Consumer Credit Compliance Market & Investor Corporate
Banking & Solution &
Banking I Commercial Network Card Recovery I Operational Relations Secretary
Capital Market Application
Sales Risk
Services Services

Corporate Regional Regional Consumer Treasury Credit Human Credit Risk Strategy & IT Legal
Banking II Commercial Network Loans Recovery II Capital & Policy Performance Operations
Sales 1 Service

Human Planning
Corporate Regional Micro Mandiri Bank Mandiri Asset Corporate Accounting Customer
Capital Policies,
Banking III Commercial Business Tunas (Europe) Management Risk Care
Strategy & Procedures
Sales 2 Finance Limited Policy Architecture

Corporate Wholesale Mass & Learning Commercial Procurement Credit Culture &
Banking Product Electronic Center Risk & Fixed Asset Operations Service
Agro-Based Management Banking Specialist

Syndicated & Small Wealth Retail & Central


Chief of
Structured Business 1 Management Consumer Operations
Economist
Finance Risk

Small AXA Mandiri Electronic


Mandiri
Business 2 Financial Channel
Sekuritas
Service Operation

Bank Syariah Bank Sinar


Mandiri Harapan Bali

Risk and Capital Committee Information & Technology Committee Personnel Policy Committee Wholesale Executive Committee Retail & Support Executive Committee

Dewan Komisaris Direktur Komite dibawah Direksi EVP Koordinator Group Head Specialist setingkat Group Head Anak Perusahaan Utama
43

PEMBAHASAN
UMUM DAN
ANALISIS
MANAJEMEN

MENEMBUS BATAS KEINGINAN

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


PEMBAHASAN UMUM DAN
44
ANALISIS MANAJEMEN

WAYAN AGUS MERTAYASA


Wakil Direktur Utama

Laba per saham tahun 2009 meningkat 34,1% dari Rp255 pada tahun 2008 menjadi
Rp342. Total laba operasional Bank Mandiri mencapai Rp10.434 miliar, yang terbesar
di Indonesia, sementara laba bersih tumbuh 34,7% mencapai Rp7.155 miliar.

BAHASAN SERTA ANALISIS TENTANG Bahasan ini disusun berdasarkan Laporan


HASIL USAHA DAN KONDISI KEUANGAN Keuangan Konsolidasian Bank Mandiri
BANK MANDIRI. dan Anak Perusahaan pada tanggal
dan untuk tahun yang berakhir pada 31
Bahasan mengenai operasional Bank Desember 2009 yang disajikan sesuai
Mandiri, untuk tahun yang berakhir pada dengan prinsip-prinsip akuntansi yang
tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 berlaku umum di Indonesia. Laporan
ini sebaiknya dibaca bersama-sama keuangan tersebut telah di audit oleh
dengan Laporan Keuangan Konsolidasian auditor independen KAP Haryanto
yang lengkap, termasuk catatan-catatan Sahari & Rekan, a member firm of
di dalamnya yang terdapat pada bab PricewaterhouseCoopers Global Network.
berikutnya. Data keuangan tahun 2009 juga disajikan

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


PEMBAHASAN UMUM DAN
45
ANALISIS MANAJEMEN

dalam US Dollar dengan menggunakan Pemerintah dan Bank Swasta lainnya.


kurs pada tanggal 31 Desember 2009 Pembahasan yang lebih rinci atas kinerja
yaitu USD1 = Rp9.395 dan kondisi keuangan tersebut disajikan
pada bagian lain pembahasan umum
Kecuali dinyatakan lain, semua informasi dan analisis manajemen mengenai hasil
keuangan yang berhubungan dengan usaha dan kondisi keuangan.
Bank Mandiri dinyatakan secara
konsolidasi sesuai dengan prinsip- HASIL USAHA
prinsip akuntansi yang berlaku umum di Memberikan kajian mengenai kinerja
Indonesia. keuangan yang disusun berdasarkan
Laporan Laba Rugi untuk tahun yang
Bahasan serta analisis tentang hasil berakhir pada tanggal 31 Desember 2009
usaha dan kondisi keuangan ini disajikan dan 2008.
dalam 3 bagian sebagai berikut :
KONDISI KEUANGAN
TINJAUAN MENGENAI KINERJA DAN Memberikan kajian mengenai kinerja
KONDISI KEUANGAN keuangan yang disusun berdasarkan
Memberikan tinjauan mengenai 12 Neraca, Laporan Arus Kas serta Laporan
(duabelas) kinerja & kondisi keuangan Komitmen dan Kontinjensi, yang disajikan
utama. Tinjauan ini juga menyajikan pada halaman selanjutnya.
kinerja dan kondisi keuangan Bank

DAFTAR ANAK PERUSAHAAN DAN PERUSAHAAN ASOSIASI

No Nama Perusahaan Bidang Usaha Kepemilikan (%)

1. Bank Mandiri (Europe) Limited (BMEL) Perbankan 100,00


2. Mandiri International Remittance (MIR)
Sendirian Berhad Jasa Pengiriman Uang 100,00
3. PT. Bank Syariah Mandiri (BSM) Perbankan Syariah 99,99
4. PT. Usaha Gedung Bank Dagang Negara Pengelolaan Properti 99,00
5. PT. Mandiri Sekuritas Sekuritas 95,69
6. PT. Bumi Daya Plaza Pengelolaan Properti 93,33
7. PT. Bank Sinar Harapan Bali Perbankan 81,46
8. PT. Mandiri Tunas Finance Pembiayaan 51,00
9. PT. AXA Mandiri Financial Services Asuransi 49,00
10. PT. Sarana Bersama Pembiayaan Indonesia Perusahaan Induk 34,00
11. PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia Depository 10,00

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


PEMBAHASAN UMUM DAN
46
ANALISIS MANAJEMEN

SEKILAS TENTANG KINERJA DAN KONDISI KEUANGAN BANK MANDIRI 1)

BANK MANDIRI BANK LAIN

- Marjin pendapatan bunga bersih MARJIN PENDAPATAN BUNGA BERSIH - Pada tahun 2009, marjin
pada tahun 2009 mengalami pendapatan bunga bersih Bank
(%) 10
sedikit penurunan menjadi 5,2% Pemerintah mengalami sedikit
dari 5,5% pada tahun sebelumnya. penurunan, sedangkan marjin
8
pendapatan bunga bersih Bank
- penurunan tersebut terutama Swasta meningkat.
6
disebabkan meningkatnya cost
of funds dari 4,4% ditahun 2008 - Marjin pendapatan bunga bersih
4
menjadi 4,8% di tahun 2009. Bank Pemerintah untuk tahun
2009 sebesar 7,7%, sedangkan Bank
2
Swasta sebesar 7,5%.

0
‘05 ‘06 ‘07 ‘08 ‘09

- Imbal Hasil Rata-rata Ekuitas (ROE) IMBAL HASIL RATA-RATA EKUITAS - Imbal hasil rata-rata ekuitas Bank
pada tahun 2009 mengalami (ROE) Pemerintah maupun Bank Swasta
peningkatan yang cukup baik mengalami peningkatan pada
(%) 30
menjadi 22,1% dibandingkan tahun 2009.
dengan tahun sebelumnya yaitu
24
18,1%. - ROE Bank Pemerintah untuk tahun
2009 sebesar 23,2%, sedangkan
18
- Peningkatan tersebut terutama Bank Swasta sebesar 21,8%.
disebabkan peningkatan laba bersih
12
yang cukup signifikan dibandingkan
dengan tahun sebelumnya.
6

0
‘05 ‘06 ‘07 ‘08 ‘09

- Imbal Hasil Rata-rata Aktiva


IMBAL HASIL RATA-RATA AKTIVA
- ROA tahun 2009 meningkat (ROA) (ROA) Bank Pemerintah maupun
sebesar 20,0% menjadi 3,0% (%) 5
Bank Swasta pada tahun
dibandingkan dengan tahun 2009 mengalami peningkatan
sebelumnya sebesar 2,5%. 4
dibandingkan dengan tahun
sebelumnya masing-masing
- Peningkatan tersebut terutama 3
menjadi 2,8% dan 2,6%.
disebabkan laba bersih yang
meningkat sebesar 34,7% di tahun 2
- Rata-rata ROA perbankan
2009 dibandingkan assets yang pada tahun 2009 mengalami
tumbuh hanya 10,1%. 1
peningkatan dibandingkan dengan
tahun sebelumnya, yang semula
2,50% menjadi 2,80%.
0
‘05 ‘06 ‘07 ‘08 ‘09

Bank Mandiri Bank Pemerintah Bank Swasta

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


PEMBAHASAN UMUM DAN
47
ANALISIS MANAJEMEN

BANK MANDIRI BANK LAIN

- Upaya efisiensi yang dilakukan RASIO BIAYA TERHADAP - Rasio biaya terhadap pendapatan
Bank Mandiri menyebabkan terjadi PENDAPATAN BERSIH 2) bersih Bank Pemerintah sebesar
penurunan rasio biaya terhadap (%)60 42,2% lebih baik dibandingkan
pendapatan bersih yang cukup baik dengan Bank Swasta lainnya yaitu
dari 42,3% menjadi 40,2% pada 50 46,9%.
tahun 2009.
40
- Pertumbuhan biaya overhead
hanya sebesar 8,9% dibandingkan 30
dengan pertumbuhan pendapatan
operasional sebesar 15,7% 20
menunjukkan pengendalian biaya
yang baik. 0
‘05 ‘06 ‘07 ‘08 ‘09

- Rasio kredit dalam perhatian RASIO KREDIT KOLEKTIBILITAS DPK - Rasio kredit dalam perhatian
khusus di tahun 2009 mengalami TERHADAP TOTAL KREDIT khusus Bank Pemerintah maupun
sedikit peningkatan dari 9,1% pada (%) 25 Bank Swasta mengalami penurunan
tahun 2008 menjadi 9,5%. dibandingkan tahun sebelumnya
20 masing-masing menjadi 6,1% dan
- Secara nominal jumlah kredit dalam 4,3%.
perhatian khusus pada tahun 2009 15
menjadi sebesar Rp18.838 miliar.
10

0
‘05 ‘06 ‘07 ‘08 ‘09

- Rasio Kredit Bermasalah – Bruto RASIO KREDIT BERMASALAH – BRUTO - Rasio kredit bermasalah bruto
pada tahun 2009 mengalami Bank Pemerintah lainnya
perbaikan dari 4,7% pada tahun (%) 30 maupun Bank Swasta pada tahun
2008 menjadi 2,8%. 2009 mengalami peningkatan
24 dibandingkan dengan tahun
- Sementara itu, Rasio Kredit sebelumnya, masing-masing
Bermasalah – Neto pada tahun 18 menjadi 4,6% dan 2,4%.
2009 juga menurun menjadi
sebesar 0,4%. 12

0
‘05 ‘06 ‘07 ‘08 ‘09

Bank Mandiri Bank Pemerintah Bank Swasta

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


PEMBAHASAN UMUM DAN
48
ANALISIS MANAJEMEN

SEKILAS TENTANG KINERJA DAN KONDISI KEUANGAN BANK MANDIRI 1)

BANK MANDIRI BANK LAIN

PENYISIHAN PENGHAPUSAN KREDIT


- Penyisihan penghapusan kredit TERHADAP KREDIT BERMASALAH - Bank Swasta lebih konservatif
terhadap kredit bermasalah dalam pembentukan PPAP
(%) 250
mengalami peningkatan dibandingkan dengan Bank
dibandingkan dengan tahun Pemerintah lainnya.
200
sebelumnya dari 127,1% menjadi
200,5% lebih tinggi dibanding - Hal ini ditunjukkan oleh rasio PPAP
150
rata-rata Bank Swasta dan Bank terhadap NPL (143,5%) yang lebih
Pemerintah lainnya. Hal tersebut tinggi dibandingkan dengan Bank
100
menunjukkan prinsip kehati-hatian. Pemerintah lainnya (124,4%).

50

0
‘05 ‘06 ‘07 ‘08 ‘09

- Rasio kredit terhadap dana pihak RASIO KREDIT TERHADAP DANA - Rasio kredit terhadap dana pihak
ketiga – non Bank tahun 2009 PIHAK KETIGA – NON BANK ketiga Bank Pemerintah lainnya
mengalami peningkatan dari 59,2% sebesar 76,3% lebih tinggi
(%) 100
pada tahun 2008 menjadi 61,4%. dibandingkan dengan Bank Swasta
yaitu sebesar 68,8%.
80
- Hal ini disebabkan karena
pertumbuhan kredit sebesar 13,8%
60
lebih besar dibandingkan dengan
pertumbuhan DPK sebesar 10,5%.
40

20

0
‘05 ‘06 ‘07 ‘08 ‘09

- Rasio beban overhead terhadap RASIO BEBAN OVERHEAD TERHADAP - Rasio beban overhead terhadap
jumlah aktiva mengalami kenaikan JUMLAH AKTIVA aktiva Bank Pemerintah pada
menjadi 2,3%, lebih rendah (%) 5 tahun 2009 mengalami penurunan
dibandingkan Bank Pemerintah dibandingkan dengan tahun
lainnya maupun Bank Swasta. 4 sebelumnya menjadi 3,1%,
sedangkan rasio beban overhead
- Sebagai bank terbesar, Bank 3 terhadap aktiva Bank Swasta
Mandiri memiliki keunggulan mengalami peningkatan menjadi
komparatif dalam skala operasi dan 2 3,7%.
efisiensi.
1

0
‘05 ‘06 ‘07 ‘08 ‘09

Bank Mandiri Bank Pemerintah Bank Swasta

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


PEMBAHASAN UMUM DAN
49
ANALISIS MANAJEMEN

BANK MANDIRI BANK LAIN

- Rasio dana murah Bank Mandiri RASIO DANA MURAH - Komposisi dana murah Bank
pada tahun 2009 mengalami (%)70
Pemerintah lainnya mengalami
peningkatan dibandingkan dengan penurunan dibandingkan dengan
tahun 2008 menjadi 58,4%. 60
tahun sebelumnya menjadi 56,7%.
Sedangkan dana murah Bank
- Jumlah dana murah meningkat 50
Swasta mengalami peningkatan
sebesar 13,7%, sedangkan jumlah menjadi 58,7%
dana mahal hanya meningkat
40
sebesar 6,4%. Hal ini menyebabkan
rasio dana murah meningkat.
30

0
‘05 ‘06 ‘07 ‘08 ‘09

RASIO KECUKUPAN MODAL INTI


- Rasio Kecukupan Modal Inti - Rata-rata Rasio Kecukupan Modal
mengalami sedikit penurunan (%) 25 Inti perbankan mengalami sedikit
dibandingkan dengan tahun sedikit peningkatan menjadi
sebelumnya yaitu sebesar 12,5%. 20 13,6% dibandingkan dengan tahun
sebelumnya sebesar 12,9%.
- Penurunan disebabkan 15
pertumbuhan Aktiva Tertimbang - Sistem perbankan memiliki
Menurut Risiko (ATMR) sebesar Rp. 10 kecukupan modal yang sangat baik
23 triliun atau 13,3 %. untuk mengantisipasi kebutuhan
5 pertumbuhan.

0
‘05 ‘06 ‘07 ‘08 ‘09

- Rasio Kecukupan Modal (CAR) Bank RASIO KECUKUPAN MODAL (CAR) - Secara umum, CAR sistem
Mandiri dengan Risiko Kredit pada perbankan di tahun 2009 relatif
tahun 2009 sebesar 15,6% jauh (%) 30 stabil dibandingkan dengan tahun
diatas kebutuhan modal menurut sebelumnya yaitu 15,3%, jauh di
regulasi (8%), serta diatas rata-rata 25 atas kebutuhan modal menurut
CAR perbankan. regulasi (8%).
20
- Dengan CAR yang cukup tinggi
tersebut memungkinkan Bank 15
Mandiri terus mengembangkan
usaha. 10

0
‘05 ‘06 ‘07 ‘08 ‘09

Catatan :
1) Data untuk Bank Pemerintah, merupakan rata-rata data keuangan BRI, BNI dan BTN, sedangkan data Bank Swasta merupakan rata-rata data keuangan BCA, Bank Danamon, BII, Bank
Lippo dan Bank Niaga yaitu 5 bank swasta terbesar menurut total aktiva yang datanya tersedia semenjak tahun 2005. Untuk data Bank Swasta tahun 2008 dan 2009 merupakan rata-
rata data keuangan BCA, Bank Danamon, BII dan Bank CIMB Niaga.
2) Rasio Biaya terhadap pendapatan bersih = Beban overhead/Pendapatan operasional (tidak termasuk pendapatan kenaikan nilai dan keuntungan penjualan surat berharga dan Obligasi
Pemerintah).

Bank Mandiri Bank Pemerintah Bank Swasta

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


PEMBAHASAN UMUM DAN
50
ANALISIS MANAJEMEN

HASIL OPERASIONAL
• Laba per saham (EPS) sebesar Rp341,72
• Laba bersih meningkat 34,7% menjadi Rp7.155 miliar
• Pendapatan provisi, komisi dan fee meningkat 25,9% menjadi Rp4.311 miliar
• Jumlah pendapatan operasional sebesar Rp22.440 miliar

RINGKASAN PERHITUNGAN LABA (RUGI) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 DAN 31 DESEMBER 2009

2008 2009 % Perubahan


Rp. Miliar Rp. Miliar USD Juta

Pendapatan Bunga 27.336 32.599 3.470 19,3 %


Beban Bunga (12.537) (15.822) (1.684) 26,2 %
Pendapatan Bunga - bersih 14.800 16.777 1.786 13,4 %
Pendapatan Provisi, Komisi dan Fee 3.423 4.311 459 25,9 %
Pendapatan Transaksi Valuta Asing 789 637 68 (19,3 %)
Keuntungan (kerugian) penjualan
Surat Berharga & Obligasi Pemerintah (54) 181 19 435 %
Keuntungan (Kerugian) atas penurunan nilai
Surat Berharga & Obligasi Pemerintah 1 (2) - (300 %)
Pendapatan Operasional Lainnya 441 536 57 21,5 %
Pendapatan Operasional 19.400 22.440 2.389 15,7 %
Beban penyisihan penghapusan
aktiva produktif dan komitmen &
kontinjensi serta lainnya (net) (2.595) (1.996) (212) (23,1 %)
Beban Umum & Administrasi (3.862) (4.325) 460 12,0 %
Beban Personalia (4.564) (4.854) (517) 6,4 %
Beban operasional Lainnya –Beban Lainnya (469) (831) (88) 77,2 %
Laba Operasional 7.910 10.434 1.111 31,9 %
Pendapatan (Beban) Non Operasional – bersih 158 390 42 146,8 %
Laba sebelum pajak dan Hak Minoritas 8.068 10.824 1.152 34,2 %
Laba Bersih 5.313 7.155 762 34,7 %

PENDAPATAN BUNGA BERSIH


Pendapatan bunga bersih meningkat sebesar 13,4%
(%) 12 dari Rp14.800 miliar pada tahun 2008 menjadi
11,40 % 9,80 % 9,80 % Rp16.777 miliar pada tahun 2009. Peningkatan tersebut
10
9,84 % terutama disebabkan membaiknya kolektibilitas kredit
8 7,30 % dan bertumbuhnya kredit sehingga mengakibatkan
6
peningkatan pendapatan bunga bersih.

4 4,84 %
4,80 % 4,44 % Kami sajikan pula pendapatan bunga yang berasal dari
aktiva produktif, biaya bunga dana pihak ketiga serta
5,20 %

5,48 %
4,43 %

5,19 %

2
marjin pendapatan bunga bersih – bank saja
0
‘06 ‘07 ‘08 ‘09

Pendapatan Bunga Biaya Bunga Dana Marjin Pendapatan Bunga Bersih

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


PEMBAHASAN UMUM DAN
51
ANALISIS MANAJEMEN

RINCIAN VOLUME RATA-RATA (Rp miliar), YIELD DAN PENDAPATAN BUNGA UNTUK MASING-MASING MATA UANG – BANK SAJA
RUPIAH

2006 2007 2008 2009


Keterangan Volume % p.a Volume % p.a Volume % p.a Volume % p.a
rata-rata rata-rata rata-rata rata-rata

Kredit 69.968 13,00% 73.617 12,30% 99.971 11,98% 133.988 12,80%


Obligasi Pemerintah 91.591 11,80% 90.202 7,80% 88.175 8,84% 87.879 8,25%
Interest Earning Assets 176.907 12,60% 183.223 9,90% 205.351 10,36% 243.633 10,80%
SBI 1 bulan 11,90% 8,63% 9,10% 6,46%

VALUTA ASING

2006 2007 2008 2009


Keterangan Volume % p.a Volume % p.a Volume % p.a Volume % p.a
rata-rata rata-rata rata-rata rata-rata

Kredit 29.970 4,70% 35.097 7,10% 36.895 6,26% 31.619 6,33%


Interest Earning Assets 42.715 4,80% 45.311 6,60% 50.512 5,25% 60.007 3,66%

RINCIAN VOLUME RATA-RATA (Rp miliar) DAN BIAYA DANA UNTUK MASING-MASING MATA UANG – BANK SAJA
RUPIAH

2006 2007 2008 2009


Keterangan Volume % p.a Volume % p.a Volume % p.a Volume % p.a
rata-rata rata-rata rata-rata rata-rata

Giro 30.174 3,30% 36.116 2,60% 42.030 2,85% 46.180 3,61%


Tabungan 45.697 4,50% 61.941 3,70% 76.132 3,12% 82.504 2.78%
Deposito Berjangka 94.448 11,10% 75.727 7,40% 77.408 7,56% 103.663 8,36%
Interest Bearing Liabilities 177.659 7,80% 180.696 5,00% 201.393 4,75% 237.338 5,36%

VALUTA ASING

2006 2007 2008 2009


Keterangan Volume % p.a Volume % p.a Volume % p.a Volume % p.a
rata-rata rata-rata rata-rata rata-rata

Giro 12.727 2,60% 15.151 1,90% 19.748 1,65% 29.043 1,10%


Deposito Berjangka 15.269 4,00% 13.871 3,70% 16.973 3,30% 17.107 3,06%
Interest Bearing Liabilities 33.532 4,10% 35.885 3,50% 46.868 2,93% 51.389 2,10%

Marjin pendapatan bunga pada akhir tahun 2009 mengalami sedikit penurunan dari sebesar 5,5% menjadi 5,2%.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


PEMBAHASAN UMUM DAN
52
ANALISIS MANAJEMEN

KOMPOSISI PENDAPATAN BUNGA (Rp. Miliar)

2007 2008 2009


Keterangan
Rp. Miliar % dari total Rp. Miliar % dari total Rp. Miliar % dari total

Kredit 12.630 52,78 % 15.958 58,38 % 21.064 64,62 %


Obligasi Pemerintah 7.418 31,00 % 7.799 28,53 % 7.437 22,81 %
Penempatan 756 3,16 % 662 2,42 % 475 1,46 %
Surat Berharga 1.760 7,36 % 1.625 5,94 % 2.199 6,75 %
Lainnya 1.365 5,70 % 1.292 4,73 % 1.424 4,37 %
Total 23.929 100,00 % 27.336 100,00 % 32.599 100,00 %

PENDAPATAN BUNGA KREDIT

Yield pendapatan bunga kredit pada tahun 2008 menjadi Rp183.618


(bank saja)-rupiah pada tahun 2009 miliar pada tahun 2009.
mengalami peningkatan dibandingkan
dengan tahun sebelumnya dari 12,0% Rata-rata Base Lending Rate kredit
menjadi 12,8%, sedangkan yield rupiah maupun valas pada tahun
pendapatan bunga kredit valuta asing 2009 lebih rendah dibandingkan
relatif stabil yaitu 6,3%. dengan tahun sebelumnya. Penurunan
tersebut terjadi pada hampir pada
Kontribusi pendapatan bunga yang semua segmen kredit.
berasal dari kredit pada tahun 2009
meningkat menjadi 64,6% dari total Rata-rata Base Lending Rate untuk
pendapatan bunga sebesar Rp32.599 masing-masing segmen kredit pada
miliar, hal ini terutama disebabkan tahun 2008 dan 2009 adalah:
perbaikan kualitas kredit, serta
jumlah penyaluran kredit yang terus
meningkat.

Secara nominal total pendapatan


bunga kredit yang diberikan meningkat
32,0% dari Rp15.958 miliar pada tahun
2008 menjadi Rp21.064 miliar pada
tahun 2009.

Volume rata-rata kredit yang diberikan


juga meningkat dari Rp152.187 miliar

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


PEMBAHASAN UMUM DAN
53
ANALISIS MANAJEMEN

RATA-RATA BASE LENDING RATE UNTUK MASING-MASING SEGMEN KREDIT PADA TAHUN 2008 DAN 2009 ADALAH :

CORPORATE COMMERCIAL SMALL

12,49% 13,35% 14,28%


‘06 ‘06 ‘06
6,23% 6,48% 6,96%

9,96% 10,65%
8,99%
‘07 ‘07 ‘07
5,78% 6,02% 6,59%

9,82% 10,64% 11,31%


‘08 6,38% ‘08 6,69% ‘08 6,83%

9,96% 10,60% 11,18%


‘09 5,19% ‘09 5,53% ‘09
5,59%

5 10 15 20 25 5 10 15 20 25 5 10 15 20 25

MICRO CONSUMER

‘06 19,51% ‘06 14,51%

‘07 18,44% ‘07 11,10%

‘08 19,75% ‘08 11,77%

‘09 18,42% ‘09 11,32%

Rupiah Valas
5 10 15 20 25 5 10 15 20 25

Pada akhir tahun 2009 sebesar 2,0% PENDAPATAN BUNGA OBLIGASI sebelumnya dari 28,5% menjadi 22,8%
dari kredit rupiah merupakan NPL, PEMERINTAH dari total pendapatan bunga.
menurun dibandingkan dengan tahun
sebelumnya sebesar 3,2%, sedangkan Yield pendapatan bunga Obligasi Secara nominal total pendapatan
8,3% dari kredit valas merupakan NPL Pemerintah pada tahun 2009 bunga Obligasi Pemerintah menurun
menurun dari sebelumnya sebesar mengalami sedikit penurunan 8,8% 7,0% dibandingkan dengan tahun
12,7%. pada tahun 2008 menjadi 8,3% pada sebelumnya dari Rp7.799 miliar
tahun 2009. menjadi Rp7.254 miliar.
Pendapatan bunga kredit untuk
kolektibilitas 4 dan 5 harus dibukukan Kontribusi pendapatan bunga yang Volume rata-rata Obligasi Pemerintah
sebagai pengurang pokok kredit. berasal dari Obligasi Pemerintah menurun dibandingkan dengan tahun
pada tahun 2009 juga mengalami sebelumnya dari Rp88.643 miliar
penurunan dibandingkan dengan tahun menjadi Rp88.475 miliar.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


PEMBAHASAN UMUM DAN
54
ANALISIS MANAJEMEN

KOMPOSISI PENDAPATAN BUNGA PORTFOLIO OBLIGASI KOMPOSISI PENDAPATAN BUNGA OBLIGASI PEMERINTAH
PEMERINTAH UNTUK TAHUN 2008 DAN 2009 BERDASARKAN SUKU BUNGA UNTUK TAHUN 2008 DAN 2009

PORTFOLIO BUNGA
OBLIGASI OBLIGASI
176
73 497
Diperdagangkan 324
28 Bunga Tetap
142
2
264
7.444
Tersedia 2.175
untuk Dijual 2.304
10.344
2.093
Bunga 7.094
Mengambang 7.657
3.221
6.990
Dimiliki Hingga- 5.170
Jatuh Tempo 5.466
5.195
10.841
10.841 7.418
Total 7.418 Total 7.799
7.799 7.254
7.254

2006 2007 2008 2009

KOMPOSISI BEBAN BUNGA (Rp. Miliar)

2007 2008 2009

2007 % dari Total 2008 % dari Total 2009 % dari Total


Giro 1.252 10,95 % 1.386 11,20 % 1.852 11.81 %
Tabungan 2.310 20,21 % 2.579 20,85 % 2.539 16,20 %
Deposito Berjangka 6.466 56,57 % 7.022 56,76 % 9.862 62,92 %
Lainnya 1.403 12,27 % 1.384 11,19 % 1.422 9,07 %
Total 11.431 100,00 % 12.371 100,00 % 15.675 100,00 %

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


PEMBAHASAN UMUM DAN
55
ANALISIS MANAJEMEN

Beban bunga meningkat sebesar menjadi Rp255.867 miliar pada tahun Rp81.848 miliar menjadi Rp107.093
26,7% dari Rp12.371 miliar pada tahun 2009. Sejalan dengan membaiknya miliar.
2008 menjadi Rp15.675 miliar pada komposisi dana, volume rata-rata giro
tahun 2009. Beban bunga simpanan dan tabungan rupiah meningkat sebesar Volume rata-rata simpanan valuta asing
terhadap total beban bunga mengalami 8,8% dari Rp136.722 miliar pada tahun meningkat sebesar 23,4% dari Rp29.815
peningkatan dari sebelumnya 93,5% 2008 menjadi Rp148.774 miliar pada miliar pada tahun 2008 menjadi
menjadi 96,3%. tahun 2009. Rp36.784 miliar pada tahun 2009.
Peningkatan tersebut terutama terjadi
Volume rata-rata simpanan Rupiah Sedangkan volume rata-rata deposito pada Giro dari Rp12.799 miliar pada
meningkat sebesar 17,1% dari berjangka rupiah mengalami tahun 2008 menjadi Rp18.853 miliar
Rp218.570 miliar pada tahun 2008 peningkatan sebesar 30,8% dari pada tahun 2009.

LABA OPERASIONAL SEBELUM PENYISIHAN PENGHAPUSAN Rp. Miliar


2005 2006 2007 2008 2009

Pendapatan Inti (Core Earnings) 1) 4.335 5.589 7.424 9.768 11.614


Pendapatan (Kerugian) Transaksi Valas 74 380 314 789 637
Laba Kenaikan Nilai & Penjualan Obligasi
Pemerintah dan Surat Berharga 166 247 214 (52) 179
Total Laba Operasional sebelum
penyisihan penghapusan 4.575 6.216 7.952 10.505 12.430

Catatan :
1) Terdiri dari pendapatan bunga bersih, pendapatan provisi, komisi dan fee serta pendapatan lainnya
dikurangi dengan biaya overhead dan biaya operasional lainnya. Untuk tahun 2007 termasuk non
recurring pendapatan bunga sebesar Rp425 miliar.

Pendapatan inti (Core Earnings) pada sebelum penyisihan penghapusan miliar pada tahun 2008 menjadi
tahun 2009 mengalami peningkatan sebesar 93,4%. Rp12.430 miliar. Peningkatan tersebut
sebesar 18,9% dari sebesar Rp9.768 terutama disebabkan meningkatnya
miliar pada tahun 2008 menjadi Laba Operasional sebelum penyisihan pendapatan inti (Core Earnings) karena
Rp11.614 miliar, dan memberikan penghapusan pada tahun 2009 meningkatnya pendapatan bunga bersih
kontribusi terhadap laba operasional mengalami peningkatan, dari Rp10.505 serta pendapatan fee-income.

PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA Rp. Miliar


2008 2009 Pendapatan operasional lainnya pada tahun 2009 mengalami
peningkatan dari sebesar Rp4.653 miliar pada tahun 2008
Pendapatan transaksi
menjadi Rp5.484 miliar. Pendapatan bersih atas transaksi valuta
valuta asing - bersih 789 637
asing mengalami penurunan sebesar 19,3% dari Rp789 miliar pada
Provisi dan komisi lainnya 3.423 4.311 tahun 2008 menjadi Rp637 miliar pada tahun 2009.
Lain-lain 441 536
Jumlah pendapatan Pendapatan lain-lain meningkat sebesar 21,5% dari Rp441 miliar
operasional lainnya 4.653 5.484 pada tahun 2008 menjadi Rp536 miliar pada tahun 2009.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


PEMBAHASAN UMUM DAN
56
ANALISIS MANAJEMEN

PENDAPATAN PROVISI DAN KOMISI LAINNYA UNTUK TAHUN 2008 DAN 2009 (Rp. Miliar)

2008 2009

Administrasi kredit & simpanan 1.111 32,5% 1.359 31,5%


Lainnya 1) 726 21,2% 956 22,2%
Anak Perusahaan 477 13,9% 578 13,4%
Pembukaan L/C,
Bank Garansi & Pasar Modal 465 13,6% 519 12,0%
Transfer, Inkaso,
Kliring & Referensi Bank 217 6,3% 230 5,4%
Reksadana 49 1,4% 68 1,6%
Kartu Kredit 378 11,1% 601 13,9%
Total 3.423 100,0% 4.311 100,0%

Catatan :
1) Terdiri dari Kartu Debit & ATM, Sindikasi, Payment Point dll

Pendapatan provisi dan komisi lainnya meningkat sebesar 25,9% dari Rp3.423 miliar pada tahun 2008 menjadi
Rp4.311 miliar pada tahun 2009.
Kontribusi provisi dan komisi lainnya terhadap total pendapatan operasional lainnya pada tahun 2009 sebesar
78,6%.

(PENYISIHAN)/PEMBALIKAN PENYISIHAN

Bank Mandiri sepenuhnya mengikuti Jumlah beban penyisihan penghapusan


ketentuan Bank Indonesia dalam bersih mengalami penurunan sebesar
pembentukan penyisihan penghapusan 23,1% dari Rp2.595 miliar pada tahun
aktiva produktif untuk kredit yang 2008 menjadi Rp1.996 miliar pada
diberikan. tahun 2009. Penurunan tersebut
terutama disebabkan berkurangnya
Kebijakan Bank Mandiri dalam pembentukan penyisihan untuk aktiva
pembentukan PPAP kredit: produktif dari Rp2.986 miliar pada tahun
• Lancar 1% 2008 menjadi Rp1.148 miliar pada
• Dalam Perhatian Khusus 5% tahun 2009 yang diimbangi dengan
• Kurang Lancar 15% pembentukan penyisihan lainnya
• Diragukan 50% sebesar Rp810 miliar.
• Macet 100%

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


PEMBAHASAN UMUM DAN
57
ANALISIS MANAJEMEN

BEBAN PENYISIHAN PENGHAPUSAN AKTIVA PRODUKTIF DAN PENYISIHAN LAINNYA UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2008 DAN 2009
Rp. Miliar
2008 2009 2007
8 00 2

Penyisihan penghapusan kredit 2.299 1.540


(Pembalikan)/penyisihan aktiva produktif lainnya 687 (392)
Jumlah penyisihan penghapusan aktiva produktif 2.986 1.148
(Pembalikan)/penyisihan lainnya dan estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi (391) 848
Jumlah penyisihan penghapusan bersih 2.595 1.996

KEUNTUNGAN/(KERUGIAN) DARI PENJUALAN SURAT BERHARGA DAN OBLIGASI PEMERINTAH


Keuntungan atas penjualan surat berharga dan Obligasi Pemerintah pada tahun 2009 sebesar Rp181
miliar, sedangkan pada tahun 2008 menderita kerugian sebesar Rp54 miliar dengan rincian :
Rp. Miliar
2008 2009 2007
8 00 2

Surat-surat berharga (24) 162


Obligasi Pemerintah 1) (30) 19
Total (54) 181

Catatan :
1) Termasuk penjualan Obligasi Pemerintah yang dibeli di Pasar Sekunder

KEUNTUNGAN/(KERUGIAN) ATAS PERUBAHAN NILAI SURAT-SURAT BERHARGA DAN OBLIGASI PEMERINTAH

Keuntungan atas perubahan nilai surat berharga dan obligasi pemerintah pada tahun 2009 sebesar Rp2 miliar
meningkat 100% dibandingkan dengan tahun 2008 yaitu sebesar Rp1 miliar dengan rincian :
Rp. Miliar
2008 2009 2007
8 00 2

Surat-surat berharga 1 (4)


Obligasi Pemerintah 1) - 2
Total 1 2
Catatan :
1) Termasuk penjualan Obligasi Pemerintah yang dibeli di Pasar Sekunder

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


PEMBAHASAN UMUM DAN
58
ANALISIS MANAJEMEN

BEBAN OPERASIONAL LAINNYA


Rp. Miliar
2008 2009 2007
8 00 2

Beban umum dan administrasi 3.862 4.325


Beban gaji dan tunjangan 4.564 4.854
Lain-lain – bersih 1) 469 831
Jumlah beban operasional lainnya 8.895 10.010
Catatan :
1) Termasuk biaya yang berhubungan dengan penjaminan atas dana pihak ketiga dalam program penjaminan pemerintah

Beban operasional lainnya meningkat menjadi Rp4.325 miliar pada tahun Beban lain-lain – bersih mengalami
dari Rp8.895 miliar pada tahun 2008 2009, demikian juga beban gaji dan peningkatan dari Rp469 miliar pada
menjadi Rp10.010 miliar pada tahun tunjangan mengalami kenaikan sebesar tahun 2008 menjadi Rp831 miliar pada
2009. Beban umum dan administrasi 6,4% dari Rp4.564 miliar pada tahun tahun 2009.
mengalami kenaikan sebesar 12,0% 2008 menjadi Rp4.854 miliar pada
dari Rp3.862 miliar pada tahun 2008 tahun 2009.

RINCIAN BIAYA OVERHEAD UNTUK TAHUN 2008 DAN 2009


Rp. Miliar
Catatan :
Beban Umum & Administrasi 2008 2009 % Perubahan 1) Mulai tahun 2005, kami mengakui cadangan
atas manfaat Masa Bebas Tugas (MBT), yaitu
IT & Telekomunikasi 792 702 (11,4 %) suatu jangka tertentu sebelum usia pensiun
Sewa, pemeliharaan. penyusutan & lainnya 1.008 1.169 16,0 % yang membebaskan pegawai dari tugas-tugas
rutin dengan tetap memperoleh fasilitas
Promosi & Sponsorship 553 642 16,1 %
kepegawaian yang ditentukan meliputi gaji,
Transportasi & Biaya Perjalanan 302 309 2,3 % tunjangan cuti, THR dll.
Jasa Professional & Lainnya 397 462 16,4 % Jumlah yang dicadangkan pada tahun 2009
dan 2008 masing-masing sebesar Rp973 miliar
Terkait Pegawai 316 450 42,4 % dan Rp794 miliar
Anak Perusahaan 494 591 19,6 %
Total 3.862 4.325 12,0 %

Beban Gaji & Tunjangan

Gaji Kotor 1.427 1.532 7,4 %


Tunjangan 2.039 2.087 2,4 %
Post Employement Benefits 1) 418 386 (7,7 %)
Training 212 200 (5,7 %)
Anak Perusahaan 468 649 38,7 %
Total 4.564 4.854 6,4 %

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


PEMBAHASAN UMUM DAN
59
ANALISIS MANAJEMEN

PENDAPATAN NON OPERASIONAL kewajiban yang tercatat di neraca Aktiva dan hutang pajak penghasilan
BERSIH dengan dasar pengenaan pajak atas dihitung dengan menggunakan
aktiva dan kewajiban tersebut setiap tarif pajak yang diharapkan akan
Pendapatan Non Operasional Bersih tanggal pelaporan. Metode ini juga diterapkan pada periode aktiva atau
pada tahun 2009 mengalami mengakui adanya manfaat pajak di kewajiban tersebut direalisasi atau
peningkatan dibandingkan dengan masa datang seperti rugi menurut diselesaikan, berdasarkan tarif pajak
tahun sebelumnya dari Rp158 miliar pajak yang belum digunakan apabila yang berlaku.
pada tahun 2008 menjadi Rp390 kemungkinan besar manfaat tersebut
miliar pada tahun 2009. dapat direalisasikan di masa yang Aktiva Pajak Tangguhan – bersih pada
akan datang. 31 Desember 2009 adalah sebesar
PENYISIHAN UNTUK PAJAK Rp6.014 miliar, sedangkan pada 31
PENGHASILAN Pos-pos yang dapat dikategorikan Desember 2008 sebesar Rp6.124
sebagai perbedaan temporer miliar.
Beban pajak penghasilan meningkat (temporary differences) adalah :
dari Rp2.753 miliar pada tahun 2008 Pemerintah telah mengumumkan
menjadi Rp3.626 miliar pada tahun a. Penyusutan aktiva tetap. adanya perubahan terhadap pajak
2009. b. Penyisihan biaya pegawai. penghasilan yang akan berlaku sejak
c. Penyisihan penghapusan aktiva 1 Januari 2009, yang menyatakan
Bank Mandiri menerapkan metode produktif dan komitmen & bahwa pajak penghasilan untuk Bank
kewajiban (liability method) untuk kontinjensi. akan dikenakan satu tarif sebesar 28%
menentukan beban pajak penghasilan, d. Penyisihan kerugian atas kasus pada tahun 2009 dan akan berkurang
Pada metode ini, aktiva dan hutang hukum. menjadi 25% sejak 2010. Perubahan
pajak tangguhan diakui untuk semua e. Keuntungan (kerugian) atas dalam tarif pajak ini menyebabkan
perbedaan temporer (temporary kenaikan/penurunan nilai surat penyesuaian dalam perhitungan pajak
differences) antara nilai aktiva dan berharga dan Obligasi Pemerintah. tangguhan.

LABA DAN NILAI BUKU PER SAHAM


Rupiah
2008 2009

Laba per saham dasar 255 342


Nilai Buku per saham 1.462 1.677

Laba per Saham (EPS) adalah laba Laba per saham dasar pada tahun 2009 miliar pada tahun 2009 dan kenaikan
bersih dibagi dengan jumlah rata-rata adalah sebesar Rp342, sedangkan pada pendapatan operasional lainnya dari
tertimbang saham yang ditempatkan tahun 2008 sebesar Rp255. Laba Rp4.653 miliar pada tahun 2008
dan disetor penuh pada tahun berjalan. bersih untuk tahun 2009 meningkat menjadi Rp5.484 miliar pada tahun
sebesar 34,7% dari Rp5.313 miliar pada 2009.
Jumlah rata-rata tertimbang lembar tahun 2008 menjadi Rp7.155 miliar.
saham beredar yang digunakan sebagai Nilai Buku per saham Bank Mandiri per
pembagi dalam menghitung laba per Kenaikan laba bersih terutama 31 Desember 2009 meningkat 14,7%
saham pada tahun 2009 sebanyak disebabkan meningkatnya pendapatan menjadi Rp1.677 dari Rp1.462 pada
20.961.252.565 lembar dan pada tahun bunga bersih dari Rp14.800 miliar akhir tahun 2008.
2008 sebanyak 20.929.439.763 lembar. pada tahun 2008 menjadi Rp16.177

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


PEMBAHASAN UMUM DAN
60
ANALISIS MANAJEMEN

RINGKASAN NERACA KONSOLIDASIAN PER 31 DESEMBER 2008 DAN 2009 1)

2008 2009 %
(Rp. Miliar) USD Juta (Rp. Miliar) USD Juta Perubahan

Total Aktiva 358.439 32.884 394.617 42.003 10,1 %


Kas & Penempatan pada BI 56.694 5.201 57.673 6.139 1,7 %
Giro & Penempatan pada Bank Lain – Neto 23.161 2.125 26.575 2.829 14,7 %
Surat Berharga yang dimiliki – Neto 3.324 305 7.634 813 129,7 %
Obligasi Pemerintah 88.259 8.097 89.133 9.487 1,0 %
Diperdagangkan 44 4 430 46 877,3 %
Tersedia untuk Dijual 26.244 2.408 25.916 2.758 (1,3 %)
Dimiliki hingga jatuh tempo 61.971 5.685 62.787 6.683 1,3 %
Kredit yang diberikan 174.498 16.009 198.547 21.133 13,8 %
Performing 165.170 15.153 192.335 20.472 3,9 %
Non Performing 9.328 856 6.212 661 (33,4 %)
Penyisihan Penghapusan (11.860) (1.088) (12.452) (1.325) 5,0 %
Kredit – Neto 162.638 14.921 186.095 19.808 14,4 %
Total Deposits – Non Bank 289.112 26.524 319.550 34.013 10,5 %
Giro 69.087 6.338 72.697 7.738 5,2 %
Tabungan 94.954 8.711 113.795 12.112 19,8 %
Deposito Berjangka & Sertifikat Deposito 125.071 11.466 133.058 14.163 6.4 %
Ekuitas 30.514 2.799 35.109 3.737 15,1 %

Catatan :
1) Disajikan sesuai format publikasi

Jumlah aktiva mengalami kenaikan sebesar 10,1% dari Rp358.439 miliar pada
tanggal 31 Desember 2008 menjadi Rp394.617 miliar pada 31 Desember 2009.

KAS DAN PENEMPATAN PADA BANK Sedangkan Kas pada 31 Desember 2009 Rp15.666 miliar pada tanggal 31
INDONESIA sebesar Rp8.868 miliar meningkat 5,7% Desember 2008 menjadi Rp19.085
dibandingkan dengan tahun sebelumnya miliar pada tanggal 31 Desember 2009.
Kas dan Penempatan pada Bank yaitu Rp8.389 miliar.
Indonesia mengalami kenaikan SURAT BERHARGA YANG DIMILIKI
sebesar 1,7% dari Rp56.694 miliar GIRO DAN PENEMPATAN PADA BANK
pada 31 Desember 2008 menjadi LAIN. Surat Berharga yang dimiliki mengalami
Rp57.673 miliar per 31 Desember 2009. peningkatan yang cukup significan
Penempatan pada Bank Indonesia pada Giro dan Penempatan pada Bank Lain dari Rp3.324 miliar pada tanggal 31
akhir tahun 2009 sebesar Rp48.805 mengalami kenaikan sebesar 14,7% Desember 2008 menjadi Rp7.634 miliar
miliar dengan rincian sebagai berikut: dari Rp23.161 miliar pada tanggal 31 pada tanggal 31 Desember 2009.
Desember 2008 menjadi Rp26.575
a. Giro Rp16.056 miliar miliar pada tanggal 31 Desember 2009,
b. Sertifikat BI Rp13.651 miliar terutama disebabkan peningkatan
c. Lainnya Rp19.098 miliar penempatan pada Bank lain dari

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


PEMBAHASAN UMUM DAN
61
ANALISIS MANAJEMEN

OBLIGASI PEMERINTAH BERDASARKAN PORTFOLIO DAN SUKU BUNGA


Rp. Miliar

Diperdagangkan Tersedia Dimiliki hingga Total % dari total


untuk Dijual jatuh tempo

Suku Bunga Tetap 430 406 3.042 3.878 4,4


Suku Bunga Mengambang - 25.510 59.745 85.255 95,6
Total 430 25.916 62.787 89.133 100,0
% dari total 0,5 29,1 70,4 100,0

OBLIGASI PEMERINTAH BERDASARKAN JATUH TEMPO


Rp. Miliar

Diperdagangkan Tersedia Dimiliki hingga Total % dari total


untuk Dijual jatuh tempo

Kurang dari 1 tahun 371 - 1.366 1.737 2,0%


1 – 5 tahun 59 651 729 1.439 1,6%
5 – 10 tahun - 19.727 40.539 60.266 67,6%
Lebih dari 10 tahun - 5.538 20.153 25.691 28,8%
Total 430 25.916 62.787 89.133 100,0%

Per 31 Desember 2009 Bank Mandiri (tiga) bulan. Per 31 Desember 2009 porsi Sesuai dengan prinsip-prinsip
memiliki Obligasi Pemerintah sebesar obligasi bunga mengambang sebesar akuntansi yang berlaku umum di
Rp89.133 miliar (nilai wajar), yang 95,6% dari total portfolio Obligasi Indonesia, Obligasi Pemerintah yang
merupakan 22,6% dari total aktiva Pemerintah. diperdagangkan dan tersedia untuk
Bank. Obligasi tersebut terdiri dari dijual, dinilai berdasarkan harga
obligasi bunga tetap dan obligasi bunga Pada tahun 2009 keuntungan atas pasar setiap bulannya sedangkan
mengambang. Atas portfolio tersebut, penjualan Obligasi Pemerintah sebesar untuk Obligasi Pemerintah yang
obligasi bunga tetap memiliki tingkat Rp19 miliar, sedangkan keuntungan dimiliki hingga jatuh tempo dicatat
suku bunga antara 6,75% sampai 15,58% yang belum direalisasi atas Obligasi berdasarkan harga perolehan.
per tahun, sedangkan obligasi bunga Pemerintah pada tahun yang sama Rp2
mengambang memiliki tingkat suku miliar.
bunga sebesar tingkat suku bunga SBI 3

KREDIT YANG DIBERIKAN

2008 2009

Rasio kredit terhadap total aktiva 48,7% 50,3%


Rasio pendapatan bunga kredit
terhadap total pendapatan bunga 58,4% 64,8%

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


PEMBAHASAN UMUM DAN
62
ANALISIS MANAJEMEN

Pada tanggal 31 Desember 2009, dari total aktiva bank. Jumlah tersebut Dibawah ini kami sajikan pertumbuhan
jumlah kredit yang diberikan bruto mengalami kenaikan sebesar 13,8% total kredit dan kredit non performing
Bank Mandiri secara konsolidasi adalah dibandingkan dengan 31 Desember (bank saja) selama tahun 2008
sebesar Rp198.547 miliar atau 50,3% 2008 yaitu sebesar Rp174.498 miliar. sebagai berikut:

MUTASI KREDIT YANG DIBERIKAN SELAMA TAHUN 2009 (BANK SAJA)


(Rp. Miliar)

Saldo 31 Des. 2008 159.007


Pemberian kredit 72.454
Angsuran (16.747)
Pelunasan (27.772)
Pengaruh kurs (5.030)
Lain-lain (2.224)
Saldo 31 Des. 2009 179.688

MUTASI KREDIT NON PERFORMING (BANK SAJA)


(Rp. Miliar)

Saldo 31 Des. 2008 8.531


Downgrade ke NPL 1.892
Upgrade dari NPL (2.169)
Penerimaan kembali (1.286)
Penghapusbukuan (2.224)
Lain-lain 646
Saldo 31 Des. 2009 5.390

PEMBERIAN KREDIT BERDASARKAN SEGMEN


(Rp. Miliar)

Corporate 36.994
Commercial 16.531
Small Business 4.951
Micro Banking 4.531
Consumer 9.447

Total 72.454

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


PEMBAHASAN UMUM DAN
63
ANALISIS MANAJEMEN

MUTASI KREDIT NON PERFORMING BERDASARKAN SEGMEN


Rp. Miliar
Corporate Commercial Small Micro Consumer Total

Upgrade dari NPL 1.639 485 9 1 35 2.169


Downgrade ke NPL 392 731 406 98 265 1.892
Lain-lain 600 970 225 164 265 2.224

KOMPOSISI KREDIT (BANK SAJA) PER 31 DESEMBER 2008

Jumlah Rekening Saldo (Rp. Miliar)


Ukuran Kredit (Rp. Miliar) NPL Total NPL 1)
Total
Rekening % Rp %

< 25 780.441 44.932 5,8% 62.955 2.540 4,0 %


>= 25 s.d < 100 681 15 2,2% 32.820 757 2,3 %
>= 100 s.d < 500 210 10 4,8% 42.456 2.093 4,9 %
>= 500 s.d < 1.000 21 - - 14.310 - -
>= 1.000 15 - - 27.147 - -
TOTAL 781.368 34,799 5,9% 179.688 5.390 3,0 % 1)

Catatan :
1) Termasuk penyisihan karena restrukturisasi.

KREDIT BERDASARKAN BUSINESS UNIT PADA 31 DESEMBER 2009 (BANK SAJA)

Baki Debet
Business Unit Kol Total %
Rupiah Valas

CORPORATE
1 54.267 11.817 66.085 94,6
2 1.040 933 1.973 2,8
3 - - - -
4 - 369 369 0,5
5 82 1.316 1.398 2,0
Subtotal Corporate 55.389 14.435 69.825 38,9

Non performing loan 82 1.685 1.767 2,5


COMMERCIAL
1 41.318 4.694 46.012 97,5
2 1.318 694 2.012 4,1
3 243 - 243 0,5
4 200 2 202 0,4

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


PEMBAHASAN UMUM DAN
64
ANALISIS MANAJEMEN

Baki Debet
Business Unit Kol Total %
Rupiah Valas

5 771 18 789 1,6


Subtotal Commercial 43.850 5.408 49.258 27,4
Non performing loan 1.214 20 1.234 2,5
SMALL
1 15.430 58 15.488 90,6
2 1.109 3 1.112 6,5
3 66 - 66 0,4
4 96 - 96 0,6
5 338 - 338 2,0
Subtotal Small 17.039 61 17.100 9,5
Non performing loan 500 - 500 2,9
MICRO
1 4.262 - 4.262 79,2
2 806 - 806 15,0
3 52 - 52 0,9
4 61 - 61 1,0
5 200 - 200 3,7
Subtotal Micro 5.381 - 5.381 3,0
Non performing loan 313 - 313 5,8
SPECIAL ASSETS MANAGEMENT
1 250 15 265 2,6
2 3.898 5.189 9.087 88,7
3 143 30 173 1,7
4 22 - 22 0,2
5 283 420 703 6,9
Subtotal SAM 4.596 5.654 10.250 5,7
Non performing loan 448 450 898 8,8
CONSUMER
1 20.549 - 20.549 87,1
2 2.472 - 2.472 10,5
3 81 - 81 0,3
4 121 - 121 0,5
5 371 - 371 1,6
Subtotal Consumer 23.594 - 23.594 13,2
Non performing loan 573 - 573 2,4

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


PEMBAHASAN UMUM DAN
65
ANALISIS MANAJEMEN

Baki Debet
Business Unit Kol Total %
Rupiah Valas

TREASURY & INTERNATIONAL BANKING


1 288 3.844 4.132 92,2
2 - 44 44 1,0
3 - - - -
4 - 33 33 0,7
5 - 274 274 6,1
Subtotal International Banking 288 4.195 4.483 2,5
Non performing loan - 307 307 6,9
Total Kredit 149.935 29.753 179.688

KREDIT YANG DIRESTRUKTURISASI MUTASI KREDIT YANG PERNAH DIRESTRUKTURISASI TAHUN 2009

Dari total kredit yang diberikan per 31 SALDO AWAL (Rp. Miliar) 16.560
Desember 2009, sebesar 8,6% atau
Tambahan restrukturisasi 5.660
Rp17.104 miliar merupakan kredit
Pembayaran (1.484)
yang pernah direstrukturisasi. Jumlah
tersebut mengalami peningkatan Penghapusbukuan (739)
sebesar 3,3% dibandingkan dengan Lain-lain 1) (2.893)
posisi 31 Desember 2008 yaitu
SALDO AKHIR (Rp. Miliar) 17.104
Rp16.560 miliar.
Catatan :
1) Termasuk pembayaran sebagian, selisih kurs karena penjabaran mata uang
asing dan fluktuasi kredit modal kerja.

SKEMA DAN JUMLAH KREDIT YANG PERNAH DIRESTRUKTURISASI


Rp. Miliar

2008 2009 %

Kredit jangka panjang dengan opsi saham (KJPOS) 380 190 1,1
Fasilitas kredit tambahan 1.322 295 1,7
Perpanjangan jangka waktu kredit 8.019 6.764 39,6
Perpanjangan jangka waktu & penurunan suku bunga 4.486 310 1,8
1)
Perpanjangan jangka waktu & skema restrukturisasi lain-lain 2.353 9.546 55,8
Total 16.560 17.104 100

Catatan :
1) Skema restrukturisasi lain-lain terutama terdiri dari penurunan tingkat suku bunga, penjadualan
kembali bunga yang tertunggak dan perpanjangan jangka waktu pembayaran bunga tertunggak.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


PEMBAHASAN UMUM DAN
66
ANALISIS MANAJEMEN

KREDIT YANG DIHAPUSBUKUKAN

Pada tahun 2009, Bank Mandiri Saldo kredit yang dihapusbukukan per
menghapusbukukan kredit yang 31 Desember 2009 sebesar Rp32.610
diberikan sebesar Rp2.224 miliar dan miliar. Portfolio kredit yang telah
menerima kembali kredit yang telah dihapusbuku tersebut tidak dicatat
dihapusbukukan sebesar Rp2.264 miliar dalam laporan keuangan.
dari kredit yang telah dihapusbukukan
sebelum dan selama tahun 2009.

MUTASI KREDIT YANG TELAH DIHAPUSBUKU TAHUN 2008 DAN 2009 (BANK SAJA)
Rp. Miliar
2008 2009

Saldo awal tahun 28.858 34.511


Penghapusbukuan 5.507 2.224
Penerimaan kembali (2.308) (2.264)
Lain-Lain 1) 2.454 (1.861)
Saldo akhir tahun 34.511 32.610

Catatan:
1) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing.

KREDIT YANG DIBELI DARI BPPN

Termasuk dalam saldo kredit yang diberikan per 31 Desember 2009 adalah kredit
yang dibeli dari BPPN sebesar Rp157 miliar, seluruhnya telah dilakukan pengikatan
kredit baru. Bank mencatat selisih antara nilai pokok kredit dengan harga
pembelian sebagai penyisihan penghapusan aktiva produktif.

KREDIT YANG DIBELI DARI BPPN PADA 31 DESEMBER 2007 DAN 2008 Rp. Miliar
2008 2009

Baki Debet 289 157


Pendapatan yang ditangguhkan 1 -
PPAP - -
Pendapatan bunga & pendapatan lain yang
terkait dengan kredit yang dibeli dari BPPN 36 -

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


PEMBAHASAN UMUM DAN
67
ANALISIS MANAJEMEN

MUTASI KREDIT YANG DIBELI DARI BPPN


Rp. Miliar
2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009

Saldo awal tahun 5.457 5.249 5.075 4.771 3.050 496 289
Pembayaran (242) (464) (515) (640) (2.086) (243) (132)
Hapus Buku - (86) (27) (743) (578) - -
Pembelian & Adjustments 1) 399 (64) - - - - -
Pengaruh Kurs (365) 441 238 (338) 110 37 -
Saldo akhir tahun 5.249 5.075 4.771 3.050 496 289 157

Catatan :
1) Pada tahun 2003 termasuk kredit yang dibeli dari BPPN sebesar Rp160 miliar yang sebelumnya
dicatat pada aktiva lain-lain,
Pada tahun 2004 terdapat adjustments untuk pendapatan yang ditangguhkan

KOLEKTIBILITAS KREDIT YANG DIBELI DARI BPPN


Rp. Miliar
2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009

Lancar 2.310 2.142 631 471 315 267 157


Dalam Perhatian Khusus 1.002 433 436 2.073 180 2 -
Kurang Lancar 14 557 571 6 - - -
Diragukan 100 5 156 - - - -
Macet 1.823 1.938 2.977 500 - 20 -
Total 5.249 5.075 4.771 3.050 496 289 157
NPL 36,9% 49,3% 77,6% 16,6% 0% 6,9% 0%

SIMPANAN

Pada 31 Desember 2009 jumlah Rp113.795 miliar, sedangkan deposito


simpanan meningkat sebesar 10,5% berjangka dan giro meningkat sebesar
dari sebesar Rp289.112 miliar menjadi 5,9% dari Rp194.158 miliar menjadi
Rp319.550 miliar. Rp205.755 miliar

Peningkatan tersebut terutama Rasio dana murah terhadap total


disebabkan meningkatnya tabungan simpanan meningkat dibandingkan
yang cukup signifikan sebesar dengan tahun sebelumnya yang
19,8% dari Rp94.954 miliar menjadi semula 56,7% menjadi 58,3%.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


PEMBAHASAN UMUM DAN
68
ANALISIS MANAJEMEN

BERIKUT INI DISAJIKAN KOMPOSISI SIMPANAN PER 31 DESEMBER 2008 DAN 2009

2008 2009

2008 2009 Giro 23,9% 22,7%


Tabungan 32,8% 35,6%
Deposito Berjangka &
Sertifikat Deposito 43,3% 41,6%

Jumlah Total Simpanan Jumlah Total Simpanan


Rp289.112 miliar Rp319.550 miliar

KOMPOSISI SIMPANAN ( BANK SAJA) PER 31 DESEMBER 2009


Rp. Miliar
Valuta Giro Deposito Tabungan Total

CORPORATE
Rp 27.967 28.061 385 56.413
Valuta Asing 9.435 5.123 372 14.930
Jumlah 37.402 33.184 757 71.343
COMMERCIAL
Rp 15.535 9.615 1.161 26.311
Valuta Asing 6.600 2.119 683 9.402
Jumlah 22.135 11.734 1.844 35.713
MICRO & RETAIL
Rp 7.490 68.023 95.221 170.735
Valuta Asing 1.373 6.680 8.107 16.160
Jumlah 8.863 74.703 103.328 186.895
TREASURY & INTERNATIONAL
Rp 827 2.807 22 3.657
Valuta Asing 635 981 498 2.114
Jumlah 1.462 3.788 520 5.771
Total 69.862 123.409 106.449 299.722

EKUITAS

Total ekuitas mengalami peningkatan terutama disebabkan meningkatnya Pendistribusian laba bersih tahun 2008
sebesar 15,1% dari Rp30.514 miliar saldo laba dari Rp13.179 miliar pada yang dilaksanakan pada tahun 2009
pada tanggal 31 Desember 2008 tanggal 31 Desember 2008 menjadi adalah pembayaran dividen, cadangan
menjadi Rp35.109 miliar pada tanggal Rp17.859 miliar pada tanggal 31 umum serta Dana Program Kemitraan
31 Desember 2009. Kenaikan ini Desember 2009. dan Bina Lingkungan. Bank Mandiri

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


PEMBAHASAN UMUM DAN
69
ANALISIS MANAJEMEN

POSISI LIKUIDITAS BANK MANDIRI PER 31 DESEMBER 2008 DAN 2009 likuiditas bank. Pada tahun 2009,
Rp. Miliar Bank Mandiri memiliki arus kas masuk
dari peningkatan jumlah deposito
2008 2009 berjangka, tabungan dan giro.
Aktiva Lancar 1) 81.178 86.817
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Obligasi Pemerintah yang dimiliki untuk
diperdagangkan dan tersedia untuk dijual. 28.288 26.346 Arus kas masuk bersih dari aktivitas
Rasio kredit terhadap simpanan 2) 60,4% 62,1% operasi untuk tahun 2009 adalah
Aktiva lancar terhadap jumlah aktiva 22,6% 22,0% sebesar Rp12.360 miliar terutama
Aktiva lancar terhadap simpanan 2) 28,1% 27,2% berasal dari pendapatan bunga dan
pendapatan provisi & komisi masing-
Catatan:
masing sebesar Rp32.078 miliar
1) Aktiva lancar terdiri dari : kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank-bank lain, penempatan pada
Bank Indonesia , bank dan lembaga keuangan lain, serta surat-surat berharga (tidak termasuk Obligasi
dan 5.270 miliar. Arus kas masuk
Pemerintah) dalam portfolio diperdagangkan dan tersedia untuk dijual) bersih tersebut juga dipengaruhi
2) Simpanan tidak termasuk simpanan dari bank lain. oleh peningkatan giro, tabungan dan
deposito berjangka sebesar Rp33.514
miliar yang diimbangi dengan beban
bunga sebesar Rp15.879 miliar serta
tambahan pemberian kredit sebesar
telah melaksanakan pembayaran pada pasar uang antar bank, dan Rp24.906 miliar.
dividen tahun buku 2008 dan 2007 pembayaran biaya operasional
masing-masing sebesar Rp88,55 dan (termasuk biaya gaji dan tunjangan, Pada tahun 2008 arus kas masuk
Rp187,11 per lembar saham atau secara serta biaya umum dan administrasi). bersih dari aktivitas operasi sebesar
total masing-masing sebesar Rp1.859 Rp522 miliar terutama berasal dari
miliar dan Rp3.912 miliar. Total aktiva lancar pada tahun pendapatan bunga sebesar Rp26.118
2009 mencapai Rp86.817 miliar, miliar, di mana kredit yang diberikan
Kegiatan usaha Bank Mandiri selama menunjukkan likuiditas yang sangat memberikan pendapatan sebesar
tahun 2009 sebagian besar didanai oleh baik. Total aktiva lancar di akhir tahun Rp15.958 miliar. Arus kas masuk bersih
kombinasi penerimaan dari pendapatan 2009 mencapai 22,0% dari total aktiva juga dipengaruhi oleh penerimaan
bunga atas kredit yang diberikan, atau 27,2% dari total simpanan juga provisi dan komisi sebesar Rp4.263
komisi dan provisi, peningkatan jumlah mengindikasikan kondisi likuiditas yang miliar dan peningkatan giro, tabungan
simpanan. Selain itu, Bank Mandiri telah baik. dan deposito berjangka sebesar
memanfaatkan pasar uang antar bank. Rp39.636 miliar, yang diimbangi
Bank Mandiri juga mempertahankan Bank Mandiri juga menggunakan dengan arus kas keluar dari beban
cadangan likuiditas, yang biasanya portfolio Obligasi Pemerintah bunga sebesar Rp12.165 miliar serta
berjumlah lebih besar daripada Giro untuk mendukung likuiditas dan tambahan pemberian kredit sebesar
Wajib Minimum Bank Indonesia, untuk meningkatkan aktiva produktif melalui Rp36.150 miliar.
mengantisipasi penarikan simpanan collateral fund borrowing serta transaksi
dalam jumlah besar oleh nasabah. penjualan dengan janji dibeli kembali. ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Bank Mandiri telah menjual Obligasi
Bank Mandiri menggunakan sebagian Pemerintah sebesar Rp316 miliar Arus kas bersih yang digunakan untuk
besar dananya untuk pembayaran dengan janji untuk dibeli kembali pada aktivitas investasi selama tahun 2009
beban bunga atas dana pihak ketiga bulan Mei 2010. sebesar Rp4.716 miliar terutama
dan pinjaman yang diterima, pemberian disebabkan adanya kenaikan atas surat
kredit dan pembayaran kembali Arus kas dari dana pihak ketiga juga berharga yang dibeli dengan janji untuk
pinjaman yang diterima, penempatan secara signifikan mempengaruhi posisi dijual kembali sebesar Rp4.269 miliar

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


PEMBAHASAN UMUM DAN
70
ANALISIS MANAJEMEN

dan pembelian aktiva tetap sebesar ARUS KAS DARI AKTIVITAS Rp2.476 miliar serta kenaikan pinjaman
Rp651 miliar. PENDANAAN subordinasi sebesar Rp3.350 miliar.

Pada tahun 2008 arus kas masuk bersih Selama tahun 2009 arus kas bersih Arus kas bersih yang digunakan untuk
dari aktivitas investasi adalah sebesar yang digunakan untuk aktivitas aktivitas pendanaan pada tahun 2008
Rp2.401 miliar terutama berkaitan pendanaan sebesar Rp4.468 miliar sebesar Rp9.158 miliar yang antara
dengan penurunan surat berharga antara lain untuk pembayaran pinjaman lain digunakan untuk pembayaran
yang dibeli dengan janji dijual kembali yang diterima sebesar Rp13.818 miliar dividen dan Dana Program Kemitraan &
sebesar Rp2.657 miliar, penurunan yang diimbangi dengan penambahan Bina Lingkungan dan tantiem sebesar
Obligasi Pemerintah yang tersedia atas pinjaman yang diterima sebesar Rp4.085 miliar, pelunasan surat
untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh Rp8.391 miliar. Arus kas bersih tersebut berharga yang diterbitkan sebesar
tempo sebesar Rp286 miliar serta juga digunakan untuk pembayaran Rp3.034 miliar serta surat-surat
pembelian aktiva tetap sebesar Rp614 dividen, dana Program Kemitraan , berharga yang dijual dengan janji dibeli
miliar. Bina Lingkungan dan tantiem sebesar kembali sebesar Rp1.932 miliar.

BELANJA MODAL
Berikut ini kami sajikan realisasi belanja modal untuk tahun 2008 dan 2009
serta anggaran tahun 2010:
Rp. Miliar
Realisasi Anggaran
2008 2009 2010
Tanah dan bangunan 126 189 109
Peralatan Kantor, Komputer, Perangkat Lunak dan 488 594 397
Kendaraan 94
Implementasi Renovasi kantor - - 799
Jumlah 614 783 1.399

KOMITMEN & KONTINJENSI

Jumlah Komitmen & Kontinjensi yang mempunyai risiko kredit per 31 Desember
2009 mengalami peningkatan sebesar 17,2% dibandingkan dengan tahun 2008.
Peningkatan tersebut terutama disebabkan meningkatnya Letters of Credit yang
tidak dapat dibatalkan valuta asing serta bank garansi yang diterbitkan baik rupiah
maupun valuta asing.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


PEMBAHASAN UMUM DAN
71
ANALISIS MANAJEMEN

KOMITMEN & KONTINJENSI YANG MEMPUNYAI RISIKO KREDIT KOLEKTIBILITAS KOMITMEN &
PER 31 DESEMBER 2008 DAN 2009 Rp. Miliar KONTINJENSI PER 31 DESEMBER 2008
DAN 2009
2008 2009 Rp. Miliar

RUPIAH 2008 2009


Letters of Credit yang tidak dapat dibatalkan 1.637 1.356
Performing 24.933 29.259
Bank garansi yang diterbitkan 8.130 9.807
Non Performing 63 41
Standby letters of credit 620 1.031
10.387 12.194
MATA UANG ASING
Letters of Credit yang tidak dapat dibatalkan 3.813 6.381
Bank garansi yang diterbitkan 7.112 7.518
Standby letters of credit 3.684 3.207
14.609 17.106
24.996 29.300

Penyisihan penghapusan komitmen dan kontinjensi yang telah dibentuk pada tanggal
31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp329 miliar dan Rp316 miliar.

RASIO KEUANGAN LAINNYA (BANK SAJA)


Tabel berikut menyajikan rasio keuangan lainnya, sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia :

Rasio 2008 2009

Aktiva Produktif Bermasalah 3,0 % 1,7 %


Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif
terhadap Aktiva Produktif 4,0 % 3,6 %
Pemenuhan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif 103,8 % 107,3 %
Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional 1) 73,7 % 70,7 %
Persentase Pelanggaran BMPK
Pihak Terkait 0,0 % 0,0 %
Pihak Tidak Terkait 0,0 % 0,0 %
Persentase Pelampauan BMPK
Pihak Terkait 0,0 % 0,0 %
Pihak Tidak Terkait 0,0 % 0,0 %
Giro Wajib Minimum Rupiah 5,5 % 5,0 %
2)
Posisi Devisa Netto 9,9 % 3,4 %

Catatan:
1) Beban operasional termasuk beban bunga & beban PPAP serta beban penyisihan lainnya
dibagi pendapatan operasional termasuk pendapatan bunga
2) Perhitungan devisa netto termasuk akun neraca dan rekening administratif

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


72

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


73

LAPORAN
• TUGAS PENGAWASAN DEWAN
KOMISARIS
• GOOD CORPORATE GOVERNANCE
• CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
• KOMITE PIHAK INDEPENDEN NON
DEWAN KOMISARIS & CORPORATE
SECRETARY
• SIARAN PERS

MENEMBUS BATAS KEINGINAN

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


LAPORAN TUGAS PENGAWASAN
74
DEWAN KOMISARIS

Pelaksanaan pengawasan terhadap Bank Mandiri a. Laba bersih tumbuh signifikan dari Rp 603 milyar
senantiasa dilakukan secara proaktif guna mengarahkan di tahun 2005 menjadi Rp 7,2 Triliun di tahun 2009
dan memberikan shareholder value untuk Bank supaya (audited) atau naik 12 kali lipat.
terus tumbuh berkesinambungan berlandaskan
penerapan prinsip-prinsip good corporate governance serta b. Return on Equity (ROE) meningkat signifikan dari
merefleksikan etika dan budaya tata kelola yang baik dalam 2,5% di tahun 2005 menjadi 22,07% di tahun 2009
struktur dan kebijakan Bank. atau naik 9 kali lipat.

Arahan dan pemberian nasihat kepada Direksi, dilakukan c. Non Performing Loan (NPL) berhasil turun signifikan
sejak perumusan strategi yang diikuti pada tahap dari sebesar 25,2% (gross) dan 15,34% (netto) di
implementasi program, dilanjutkan dengan pemantauan tahun 2005 menjadi sebesar 2,8% (gross) dan 0,42%
kinerja disertai upaya memastikan penerapan manajemen (netto) di tahun 2009.
risiko dan good corporate governance dilaksanakan secara
komprehensif, efektif dan efisien. d. Penurunan NPL tersebut juga diiringi dengan
peningkatan coverage PPAP terhadap NPL dari
Dewan Komisaris berpendapat bahwa dalam periode sebesar 43,97% pada tahun 2005 menjadi 200,45%
tahun 2009, manajemen telah bersungguh-sungguh pada tahun 2009.
untuk terus berupaya melanjutkan tahapan tranformasi
dalam mewujudkan visi Bank. Pencapaian yang baik telah e. Dari sisi efisiensi operasional, Bank Mandiri mampu
ditunjukkan dalam pertumbuhan bisnis, peningkatan memperbaiki Cost Efficiency Ratio (CER) dari 55,6%
profitabilitas, peningkatan mutu pelayanan dan perbaikan pada tahun 2005 menjadi 40,2% pada tahun 2009.
tata kelola. Selain pencapaian kinerja keuangan serta
pengelolaan likuiditas. Secara umum pengawasan Dewan Peningkatan kinerja yang berhasil dicapai Bank Mandiri
Komisaris difokuskan terhadap beberapa permasalahan sejak tahun 2005 tersebut pada akhirnya memberikan
utama yang terkait program perbaikan kinerja dan dampak positif pada peningkatan harga saham Bank
pencapaian target Bank, yaitu meliputi: Kinerja Keuangan Mandiri (BMRI). Harga saham BMRI di Bursa Efek
Bank, Pengelolaan Likuiditas, Penanganan Kredit Indonesia berhasil mencapai Rp 5.300 pada tanggal
Bermasalah/Non Performing Loan (NPL), Corporate 7 Oktober 2009 dan menjadikan kapitalisasi pasar
Governance, Manajemen Risiko dan Sistem Pengendalian BMRI sebesar Rp 111,1 triliun, melampaui aspirasi awal
Operasional Bank, Pengembangan Sumber Daya Manusia, yang ingin dicapai di tahun 2010 yaitu sebesar Rp.100
Pelaksanaan Management Stock Option Plan (MSOP) dan triliun.
Hal-hal Lain Yang Perlu Mendapat Perhatian Manajemen.
Ditinjau dari pencapaian target yang telah ditetapkan
Berkaitan dengan hal tersebut di atas, dapat disampaikan dalam Key Performance Indicator (KPI) tahun 2009,
bahwa secara garis besar program kerja dan target tahun Bank Mandiri telah mencapai hampir semua target dan
2009 dapat dilaksanakan dan dicapai dengan baik. rencana kerja dengan sangat baik.

Atas pelaksanaan program kerja dan pencapaian target 2. PENGELOLAAN LIKUIDITAS


tersebut, Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi Kondisi makro ekonomi dan likuiditas pasar global
pengawasannya berpendapat sebagai berikut: maupun domestik menunjukkan perkembangan
membaik, namun masih tetap perlu berhati-hati
1. KINERJA KEUANGAN BANK sehingga posisi likuiditas harus dijaga. Dalam hal ini
Proses transformasi yang dilaksanakan Bank Mandiri Manajemen telah mampu melakukan pengelolaan
sejak tahun 2005 hingga akhir tahun 2009, telah likuiditas yang baik, tercermin dari pertumbuhan dana
berhasil mendorong peningkatan kinerja Bank Mandiri masyarakat yang cukup besar termasuk pendanaan
(konsolidasi) selama 5 (lima) tahun terakhir yang yang berasal dari luar negeri diantaranya dari Asian
tercermin dari berbagai indikator keuangan utama yaitu: Development Bank (ADB), International Financial

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


LAPORAN TUGAS PENGAWASAN
75
DEWAN KOMISARIS

Corporation (IFC) dan Agence France de Development 3. Mengembangkan relationship untuk meningkatkan
(AFD) pada bulan November 2009, yang dapat penghimpunan dana dari Departemen/Lembaga
digunakan untuk mendanai aktivitas Bank Mandiri. pemerintah.

Hal ini mencerminkan bahwa kepercayaan masyarakat 4. Memaksimalkan penetrasi bisnis atas nasabah baru
luas dan investor terhadap Bank Mandiri sangat baik. yang potensial antara lain melalui penentuan target
Dengan pertumbuhan dana tersebut LDR Bank Mandiri customers atas dasar sektor unggulan, top player &
khususnya LDR Valas mengalami penurunan yang cluster daerah unggulan.
cukup significan dari sebesar 80,5% di tahun 2008
menjadi 68,2% di tahun 2009 sehingga cenderung 5. Memaksimalkan potensi bisnis nasabah eksisting
mengakibatkan over likuid. Disisi lain tentu memperkuat melalui identifikasi kebutuhan atas dasar potensi
kemampuan Bank Mandiri untuk mengantisipasi nasabah serta mengembangkan product bundling
dampak gejolak ekonomi global. sesuai kebutuhan nasabah

a. Penghimpunan Dana 6. Meningkatkan efektivitas aliansi dengan nasabah


corporate dan commercial sebagai strategic partner,
Dibidang penghimpunan dana, secara umum memasarkan produk reksadana terproteksi &
pelaksanaan program kerja telah berjalan selaras konvensional, meningkatkan brand image melalui
dengan strategi bank. Walaupun pencapaian total media above the line, serta program Promosi berupa
dana masyarakat melebihi target yang ditetapkan, sponsorship, gift/souvenir, cash back serta program
namun realisasi penghimpunan dana murah (giro dan diskon.
tabungan) masih perlu ditingkatkan.
7. Bank Mandiri juga memperluas kerjasamanya dengan
Strategi yang telah ditetapkan meliputi fokus pada hampir 1.200 bank koresponden yang terdapat di 106
targeted customer, mengembangkan produk/fitur, negara.
mengoptimalkan infrastruktur & perangkat teknologi
yang mendukung operasional cabang dan jaringan 8. Melakukan penjajakan dan mendapatkan komitmen
distribusi yang luas untuk pengembangan retail pendanaan dan international trade finance line
payment, disertai peningkatan pelayanan dan program sebesar US$ 500 juta dari Asian Development Bank
promosi/marketing yang berkesinambungan. (ADB), International Financial Corporation (IFC) dan
Agence France de Development (AFD).
Adapun program kerja yang telah dilaksanakan
mencakup: 9. Bank Mandiri telah melakukan penawaran umum
Obligasi Subordinasi Rupiah Bank Mandiri I Tahun
1. Meningkatkan dana murah melalui optimalisasi 2009 dengan nilai nominal sebesar Rp 3,5 Triliun yang
target market debitur individual, Bundling telah dicatat pada Bursa Efek Indonesia tanggal 14
product Tabungan Rencana Mandiri & Payroll, Desember 2009.
meningkatkan dana dari Tabungan TKI dan Haji,
serta meningkatkan jumlah rekening Tabungan b. Penempatan Dana
Rencana Mandiri (TRM) sehingga peningkatan
jumlah rekening tabungan mencapai 1,52 juta Dibidang penempatan dana, pengembangan bisnis
rekening di akhir Tahun 2009 (target peningkatan 1 dilaksanakan melalui ekspansi kredit secara selektif
juta rekening). dan pada segmen yang profitable dan mengoptimalkan
sektor-sektor yang dapat tumbuh dengan baik dan
2. Optimalisasi pemanfaatan Giro sebagai operating merupakan sektor yang termasuk dalam industry class
account dari fasilitas kredit yang diberikan kepada sangat disarankan disertai upaya penyempurnaan
nasabah baru. proses, kebijakan, dan pengawasan kredit sehingga tetap
memperhatikan azas kehati-hatian.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


LAPORAN TUGAS PENGAWASAN
76
DEWAN KOMISARIS

Program kerja yang telah dilaksanakan antara lain: Disamping itu, terkait dengan penanganan NPL, Dewan
Komisaris tetap memberikan perhatian atas hal-hal yang
1. Mengefektifkan ekspansi kredit (termasuk telah dilakukan manajemen sebagai berikut:
meningkatkan pemasaran kredit investasi),
mengoptimalkan penggunaan KMK fixed dengan a. Manajemen telah berhasil melakukan penyelesaian
aktifitas di rekening giro sebagai operating account. atas kredit bermasalah dari Top Obligor dalam
jumlah yang signifikan. Namun demikian untuk
2. Memaksimalkan potensi bisnis melalui identifikasi sisa penyelesaian obligor macet Top 30 yang tidak
kebutuhan atas dasar potensi nasabah dan memiliki kemungkinan untuk direstrukturisasi
mengembangkan product sesuai kebutuhan nasabah. ataupun pelunasan kewajiban perlu dilakukan
tindakan tegas termasuk melalui jalur hukum.
3. Memaksimalkan penetrasi bisnis atas nasabah baru
yang potensial antara lain melalui penentuan target b. Upaya menjaga dan meningkatkan risk control
customers (atas dasar sektor unggulan, top player & system pada aktivitas perkreditan terutama segmen
cluster daerah unggulan). corporate, commercial, micro & retail, dan consumer
finance, termasuk penyempurnaan kualitas business
4. Melakukan kerjasama dengan koperasi, BUMN, process secara end to end.
asosiasi dan institusi lainnya dalam penyaluran
Program Kemitraan, memperkuat penawaran produk c. Proses restrukturisasi perlu terus diiringi dengan
consumer loan dengan fokus pada pengembang Strategi menjaga dan meningkatkan kualitas kredit
berskala menengah, besar dan brokerage house. pasca restrukturisasi kredit secara disiplin sehingga
tidak terjadi penurunan kembali kolektibilitas kredit
5. Melaksanakan ekspansi kredit secara prudent pada yang telah direstrukturiasi (relaps).
segmen Mikro yang didukung dengan kegiatan
kerjasama aliansi dengan mitra Corporate dan d. Sejalan dengan fokus Bank Mandiri ke depan untuk
Commercial dalam pembiayaan mikro, aktivitas pertumbuhan High Yield Business maka perlu
komunikasi dan program promosi yang terarah untuk ditingkatkan terus infrastruktur pengelolaan risiko
mendukung pemasaran produk. kredit di segmen small business, consumer loan
maupun mikro banking terus dikembangkan.
6. Melakukan supervisi kredit secara intensif untuk
meningkatkan kualitas aktiva produktif dengan 4. CORPORATE GOVERNANCE, MANAJEMEN RISIKO DAN
memastikan terlaksananya prosedur pemrosesan SISTEM PENGENDALIAN OPERASIONAL BANK.
sampai dengan pencairan kredit sesuai aturan yang
berlaku, mengendalikan debitur yang downgrade Implementasi corporate governance dan manajemen
melalui penagihan secara intensif, meningkatkan risiko, termasuk sistem pengendalian operasional Bank,
monitoring terhadap performance collector serta secara umum dapat dilaporkan telah dilaksanakan dengan
melakukan write off secara berkala. baik dan penyempurnaannya terus diupayakan secara
berkelanjutan. Sehubungan dengan hal tersebut, Dewan
3. PENANGANAN KREDIT BERMASALAH/NON PERFORMING Komisaris mencatat beberapa hal sebagai berikut:
LOAN (NPL)
a. Hasil self assessment Bank Mandiri atas pelaksanaan
Dewan Komisaris melalui Komite Audit dan Komite Good Corporate Governance (transparency,
Pemantau Risiko memonitor berbagai upaya yang accountability, responsibility, independency dan
dilakukan manajemen dalam menjaga NPL sesuai fairness) periode tahun 2009 untuk memenuhi
ketentuan Bank Indonesia, termasuk memonitor Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.8/4/PBI/2006
pengaruh perkembangan kondisi makro terhadap kualitas tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance
aktiva produktif pada umumnya. (GCG) Bagi Bank Umum sebagaimana telah diubah

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


LAPORAN TUGAS PENGAWASAN
77
DEWAN KOMISARIS

dengan PBI No.8/14/PBI/2006, menunjukkan nilai untuk risiko kredit Bank Mandiri, Bank Indonesia
komposit 1,1 dengan predikat ”Sangat Baik”. menggolongkan acceptable untuk posisi 30
September 2009, sesuai surat No.12/1/DPB1/TPB1-1/
Selain itu, terkait dengan penerapan GCG, Bank Rahasia tanggal 8 Januari 2010 perihal Informasi
Mandiri memperoleh penghargaan sebagai Predikat Penilaian Kecukupan Risk Control System
Perusahaan dengan predikat ”Sangat Terpercaya” untuk Risiko Kredit, Rasio Kewajiban Penyediaan
(peringkat 1 dengan nilai 90,65) pada Corporate Modal Minimum dan Peringkat Komposit Tingkat
Governance Perception Index 2008 yang Kesehatan Bank Mandiri Posisi 30 September 2009.
diselenggarakan oleh The Indonesian Institute
for Corporate Governance pada tahun 2009, dan f. Rencana penyelesaian Bank Mandiri atas Mandatory
sekaligus memperoleh penghargaan sebagai Convertible Bond (MCB) PT. Garuda Indonesia
Perusahaan dengan kategori Sangat terpercaya dan (Persero) yang Bank konversikan menjadi penyertaan
Emiten Keuangan Terbaik. modal sementara pada nasabah, hal ini telah
dicatatkan dalam Pelaporan Bank per 31 Desember
b. Bank Mandiri telah melakukan penyempurnaan 2009.
terhadap legalitas operasional perusahaan penyedia
layanan jasa pengiriman uang, yaitu Mandiri Dewan Komisaris melalui surat No. COM/048/2009
International Remittance (MIR) yang berlokasi di Kuala tanggal 6 Juli 2009 telah memberikan persetujuan
Lumpur, di mana kepemilikan Bank Mandiri sebesar penyusunan Arsitektur Kebijakan dan Prosedur Bank
100% dengan mendapatkan persetujuan dari Bank Mandiri.
Indonesia vide surat No. 10/548/DPB1 tanggal 14
November 2009. 5. PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

c. Terhadap pelaksanaan rencana divestasi atas PT. Dalam hal pengembangan sumber daya manusia,
Usaha Gedun BDN (UGBDN) dan PT. Bank Bumi Daya implementasi program telah diupayakan agar selaras
Plaza (BDP), telah mendapatkan persetujuan dari dan terintegrasi sehingga dapat secara optimal
Bank Indonesia sesuai dengan surat No. 11/1/DPB1/ mendukung pencapaian target dan rencana bisnis,
TPB1-1 tanggal 6 Januari 2009, arahan divestasi sebagai berikut:
utamanya akan dilakukan kepada internal Bank
Mandiri terlebih dahulu dengan pertimbangan Bank a. Program internalisasi Budaya perusahaan yang
secara keseluruhan. Adapun action plan UGBDN dan mencakup nilai-nilai kebersamaan Trust, Integrity,
BDP telah dicantumkan dalam Rencana Bisnis Bank Profesionalisme, Customer Focus dan Excellence
Mandiri 2010-2012. (TIPCE) telah dilaksanakan secara konsisten dan
berkelanjutan untuk seluruh jajaran pegawai.
d. Review secara berkala terhadap penerapan
manajemen risiko yang dilakukan Bank, antara lain b. Penyempurnaan strategi dan kebijakan Human
terhadap portfolio kredit di atas Rp.1 triliun. Selain itu, Capital telah difokuskan pada pengembangan
Dewan Komisaris senantiasa memonitor kepatuhan leadership dan capabilities yang efektif, peningkatan
terhadap ketentuan kehati-hatian yang ditetapkan ketahanan (resiliance), peningkatan engagement
oleh Bank Indonesia, antara lain Batas Maksimum serta penguatan budaya kerja dan penerapan best
Pemberian Kredit (BMPK) dan penetapan Capital practices dalam pengelolaan Human Capital secara
Adequacy Ratio (CAR). terintegrasi guna meningkatkan professionalisme
dan produktivitas pegawai. Penyempurnaan strategi
e. Terkait dengan Tingkat Kesehatan Bank Mandiri, dan kebijakan tersebut seiring dengan strategi
Bank Indonesia memberikan hasil peringkat komposit kompensasi yang kompetitif yang didasari pada
2 dengan predikat Baik untuk posisi 30 September jiwa “pay for performance” agar senantiasa dapat
2009 dan kecukupan sistem pengendalian risiko memotivasi pegawai.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


LAPORAN TUGAS PENGAWASAN
78
DEWAN KOMISARIS

c. Kebijakan resourcing telah mencakup kriteria dan saham *), MSOP Tahap 2 sebanyak 304.942.052 lembar
proses serta akuntabilitas untuk mendapatkan saham dan MSOP Tahap 3 sebanyak 225.339.779 lembar
kualitas pegawai yang diharapkan dalam waktu saham. Jumlah keseluruhan lembar saham hasil konversi
yang ditentukan. Kebijakan tersebut juga mencakup MSOP yang diterbitkan sampai dengan 31 Desember 2009
kebijakan outsourcing yang meliputi syarat-syarat sebanyak 905.647.788 lembar saham.
pelaksanaan proses pengelolaan penyedia jasa
outsourcing, termasuk jenis pekerjaan yang dapat Penambahan jumlah saham beredar hasil dari eksekusi
di-outsource dan bentuk dari kegiatan outsource MSOP tersebut ditindaklanjuti dengan perubahan
tersebut. Anggaran Dasar untuk melakukan penambahan atas
modal ditempatkan dan disetor penuh Bank Mandiri.
d. Program kerja telah dilaksanakan untuk
meningkatkan profesionalisme dan produktivitas *) Keterangan :
pegawai, antara lain: Jangka waktu MSOP tahap 1 (option live) telah berakhir pada
13 Juli 2008
1. Grand launching employee services centre yang
terdiri dari call centre & walk in centre yang juga 7. HAL-HAL LAIN YANG PERLU MENDAPAT PERHATIAN
disebut hc4U. MANAJEMEN
2. Pengembangan business learning academies.
3. Implementasi program coaching & leadership Berdasarkan pengawasan atas realisasi kinerja dan
development yang terintegrasi dalam people pelaksanaan program kerja Bank Mandiri Tahun 2009
development framework. maka Dewan Komisaris menyampaikan beberapa hal yang
4. Mengimplementasikan modul e-recruitment yang perlu terus-menerus mendapat perhatian manajemen
terintegrasi . antara lain sebagai berikut:
5. Penajaman Mandiri Employee Appraisal System &
Talent Management System. a. Sejalan dengan visi menjadi Indonesia’s most
6. Perbaikan terhadap process penentuan admired and progressive financial institution, maka
remunerasi dan insentif. pengembangan bisnis berupa penghimpunan dana,
7. Perbaikan jalur karir. pengembangan fitur produk, optimalisasi infrastruktur
dan perangkat teknologi, perluasan jaringan distribusi
6. PELAKSANAAN MANAGEMENT STOCK OPTION PLAN harus dilengkapi dengan langkah-langkah strategis
(MSOP) untuk melakukan monitoring dan mendorong
pencapaian kinerja yang sustainable serta dilaksanakan
Dewan Komisaris selama tahun 2009 juga dengan tetap memperhatikan prinsip-prinsip good
melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan corporate governance.
eksekusi atas Management Stock Option Plan (MSOP),
sebagaimana diamanatkan oleh Rapat Umum Pemegang b. Dalam rangka untuk mengendalikan cost of funds dan
Saham (RUPS) Luar Biasa Bank Mandiri tanggal mengelola risiko likuiditas secara prudent dengan tetap
29 September 2003 yang menetapkan kebijakan mempertimbangkan aspek efisiensi, Dewan Komisaris
pelaksanaan dan pengawasan serta penerima untuk menyarankan kepada Direksi untuk menyeimbangkan
program MSOP Tahap 1, RUPS Tahunan Bank Mandiri pengelolaan kebutuhan likuiditas dengan pengelolaan
tanggal 16 Mei 2005 untuk MSOP Tahap 2 dan RUPS efesiensi. Jumlah likuiditas yang ada tentunya perlu
Tahunan Bank Mandiri tanggal 22 Mei 2006 untuk MSOP disesuaikan dari waktu ke waktu dan perlu disesuaikan
Tahap 3. dengan kondisi ekonomi dan likuiditas pasar yang saat
ini menunjukan trend membaik.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2009 jumlah total
penerbitan saham baru Bank Mandiri hasil eksekusi c. Dalam kondisi makro global yang masih dipenuhi
MSOP Tahap 1 adalah sebanyak 375.365.957 lembar ketidakpastian, Bank Mandiri agar terus memperbaiki

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


LAPORAN TUGAS PENGAWASAN
79
DEWAN KOMISARIS

bisnis model di luar negeri termasuk di HongKong


dan Bank Mandiri Europe Limited, serta menghindari
bisnis-bisnis dengan profil risiko yang tinggi.
Dewan Komisaris menghargai upaya Direksi untuk
mempertahankan cabang HongKong dengan arahan
agar fokus pada peningkatan shareholder value dan
meninggalkan marginal bisnis yang beresiko tinggi
serta menyiapkan business model yang lebih sesuai
dengan core competencies cabang HongKong.

d. Pengembangan micro banking dalam jangka


panjang, agar senantiasa memperhatikan
kondisi dan pangsa pasar, target nasabah, teknis
operasional, pengendalian risiko serta profitabilitas
segmen dimaksud. Pengembangan outlet yang
dibutuhkan sesuai business plan, tentunya juga perlu
mempertimbangkan kebutuhan tenaga kerja yang
diperlukan serta bagaimana dapat mencari, merekrut
dan mempertahankan Sumber Daya Manusia (SDM)
yang berkualitas.

e. Dalam rangka pengamanan transaksi reksadana


dimana Bank Mandiri bertindak sebagai penjual
maka perlu dilakukan upaya-upaya antara lain yaitu
secara reguler bersama dengan manajer investasi
mengundang investor reksadana untuk menjelaskan
bahwa produk reksadana bukan produk Bank dan risiko
ditanggung oleh investor; menyampaikan kepada
investor reksadana mengenai laporan posisi investasi
secara berkala; public education kepada investor/calon

Selama tahun 2009, Dewan Komisaris dalam melaksanakan


fungsi pengawasan serta pemberian nasihat kepada Direksi
dibantu oleh Komite-Komite yaitu :
1. Komite Audit
2. Komite Pemantau Risiko
3. Komite Remunerasi dan Nominasi
4. Komite Good Corporate Governance

Seluruh Komite tersebut telah melaksanakan tugas dan


kewajiban dengan baik dan telah memberikan laporan dan
rekomendasi kepada Dewan Komisaris atas hal-hal yang perlu
menjadi perhatian Dewan Komisaris dalam menjalankan
tugas dan fungsinya.

Demikian laporan Dewan Komisaris atas pelaksanaan program


pengawasan selama tahun 2009.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


GOOD CORPORATE
80
GOVERNANCE

PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Bank Mandiri merupakan Bank Umum Publik. Meskipun mayoritas I. GOVERNANCE COMMITMENT
sahamnya dimiliki oleh pemerintah, namun pengelolaan Bank
Mandiri dilaksanakan secara profesional, transparan dengan tetap Bank Mandiri mempunyai keyakinan bahwa implementasi GCG akan
berpedoman pada Peraturan Perundang-undangan yang berlaku berjalan dengan baik kalau dilandasi komitmen yang kuat dari seluruh
dan memperhatikan prinsip kehati-hatian (prudential banking), jajaran Bank Mandiri.
Best Practices, serta Budaya Perusahaan yang terdiri dari nilai-nilai
kebersamaan (shared values), yang merupakan pencerminan dari Pada tahapan ini dilakukan perumusan kembali visi, misi dan strategi
tanggung jawab utama kepada seluruh stakeholder. Bank Mandiri, yang diselaraskan dengan komitmen manajemen
terhadap pentingnya penerapan GCG dalam menjalankan usahanya.
Bank Mandiri merupakan hasil penggabungan 4 (empat) bank Visi dan misi tersebut selanjutnya dilengkapi dengan strategi bisnis
yakni Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor Import yang spesifik untuk masing-masing Strategic Busines Unit (SBU),
Indonesia dan Bank Pembangunan Indonesia yang merger secara yang terdiri dari Corporate Banking, Commercial Banking, Treasury &
legal dilakukan pada Juli tahun 1999. Pada bulan Juli 2003, Bank International Banking, Micro & Retail Banking dan Consumer Finance.
Mandiri berhasil melakukan Go Public dan mampu tercatat sebagai
IPO tersukses pasca krisis. Seiring dengan berjalannya proses Melengkapi komitmen visi, misi dan strategi bisnis, pada tahapan
transformasi, Bank Mandiri bertekad untuk menjadi Regional Perumusan Governance Commitment Bank Mandiri juga melakukan
Champion Bank pada tahun 2010. revitalisasi budaya perusahaan agar dapat memberikan keyakinan
dan panduan yang lebih kuat. Revitalisasi tersebut dilakukan melalui
Tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) penetapan budaya perusahaan yang dikenal dengan ”TIPCE” yaitu:
merupakan unsur penting di industri perbankan mengingat risiko Trust, Integrity, Professionalism, Customer focus dan Excellence. TIPCE
dan tantangan yang dihadapi oleh industri perbankan semakin tersebut kemudian dijabarkan dalam rumusan Pedoman 10 (sepuluh)
meningkat. Penerapan Good Corporate Governance (GCG) merupakan Perilaku Utama bagi insan Bank Mandiri sebagai berikut :
proses jangka panjang yang memberikan hasil berupa sustainable 1. Saling menghargai dan bekerja sama.
value. Implementasi GCG sebagai sebuah sistem dilakukan melalui 2. Jujur, tulus dan terbuka.
proses intern yang melibatkan Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh 3. Disiplin dan konsisten.
pegawai. Sejak diterapkannya GCG, Bank Mandiri mengalami 4. Berpikir, berkata dan bertindak terpuji.
perubahan yang lebih baik, terutama dengan meningkatnya kualitas 5. Kompeten dan bertanggung jawab.
Sumber Daya Manusia (SDM) hingga dapat bekerja lebih efisien, 6. Memberikan solusi dan hasil terbaik.
efektif, kompetitif dan profesional didukung oleh budaya etos kerja 7. Inovatif, proaktif dan cepat tanggap.
yang mumpuni. Selain peningkatan kualitas SDM, penerapan GCG 8. Mengutamakan pelayanan dan kepuasan pelanggan.
secara konsisten telah meningkatkan kinerja bank sehingga dapat 9. Orientasi pada nilai tambah dan perbaikan terus menerus.
memperkuat posisi daya saing perusahaan yang pada akhirnya akan 10. Peduli lingkungan.
menarik minat dan kepercayaan investor sehingga Bank Mandiri
dapat tumbuh secara berkelanjutan dalam jangka panjang. II. GOVERNANCE STRUCTURE

Implementasi GCG di Bank Mandiri dilaksanakan dengan Untuk mendukung tercapainya Visi, Misi dan Strateginya, Bank
berlandaskan prinsip-prinsip GCG yang terdiri dari 5 (lima) tahap, Mandiri telah melaksanakan penyempurnaan struktur organisasi
yaitu: yang menjamin adanya check and balance dan mencerminkan
1. Governance Commitment akuntabilitas yang jelas dan tegas dari masing-masing organ
2. Governance Structure perusahaan. Governance Structure ini kemudian dituangkan dalam
3. Governance Mechanism *) Anggaran Dasar Bank Mandiri dan GCG Charter berupa penataan
4. Sosialisasi dan Evaluasi fungsi, tugas dan wewenang masing-masing organ perseroan antara
5. Walking the talk lain Rapat Umum Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi.

*) Keterangan: Melalui tahapan ini Bank Mandiri telah melakukan beberapa hal
Sehubungan dengan penjelasan butir 1 dan 2, maka penjelasan mengenai butir penting terkait dengan penyempurnaan Governance Structure, yaitu
3, 4, dan 5 dapat dilihat pada halaman 127 dan seterusnya. melalui pemenuhan jumlah dan komposisi Dewan Komisaris serta
pembentukan Komite-komite. Adapun penjelasan mengenai struktur
tata kelola perusahaan adalah sebagai berikut:

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


GOOD CORPORATE
81
GOVERNANCE

A. RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN (RUPST)

Pada tanggal 4 Mei 2009, Bank Mandiri telah menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), dengan
keputusan sebagai berikut:

1. Keputusan Agenda Pertama

a. Menyetujui Laporan Tahunan Perseroan termasuk mengesahkan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan dan
menyetujui Laporan Tugas Pengawasan yang telah dilaksanakan oleh Dewan Komisaris untuk tahun buku 2008.
b. Mengesahkan Laporan Tahunan Pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan untuk tahun buku 2008 yang
telah diaudit oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Propinsi DKI Jakarta II.

2. Keputusan Agenda Kedua


Menyetujui dan menetapkan penggunaan Laba bersih tahun buku 2008 sebesar Rp. 5.312.821.488.698.

3. Keputusan Agenda Ketiga


a. Menetapkan Kantor Akuntan Publik Haryanto Sahari & Rekan sebagai Kantor Akuntan Publik yang akan mengaudit
Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009.
b. Menetapkan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Propinsi DKI Jakarta II sebagai
Auditor yang akan mengaudit Laporan Tahunan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan untuk tahun buku yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2009.
c. Memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan honorarium dan persyaratan lainnya bagi Kantor
Akuntan Publik dan Auditor tersebut.

4. Keputusan Agenda Keempat


a. Menyetujui penyesuaian gaji Direktur Utama menjadi sebesar Rp. 166 juta netto per bulan atau kenaikannya sebesar
11,06% dari gaji netto yang berlaku saat ini dengan pembulatan ke bawah dalam angka jutaan penuh yang berlaku
terhitung sejak tanggal 1 Januari 2009.
b. Gaji anggota Direksi, honorarium anggota Dewan Komisaris dan Sekretaris Dewan Komisaris yaitu Direktur Utama
sebesar 100%, Komisaris Utama sebesar 50%, Wakil Komisaris Utama 47,5%, anggota Dewan Komisaris lainnya
sebesar 45% dan Sekretaris Dewan Komisaris sebesar 18,75% masing-masing dari gaji Direktur Utama; adapun gaji
Wakil Direktur Utama dan anggota Direksi lainnya ditetapkan oleh Dewan Komisaris dengan mempertimbangkan bobot
pekerjaan, pencapaian kinerja dan kontribusi masing-masing Direktur yang bersangkutan selama tahun buku 2008.
c. Menyetujui pemberian tantiem sebesar Rp. 61,65 miliar atau sebesar 1,16% gross dari laba bersih Perseroan periode
1 Januari 2008 sampai dengan 31 Desember 2008 yang telah dianggarkan sebelumnya, untuk dibayarkan kepada
segenap anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris dan Sekretaris Dewan Komisaris yang menjabat dalam tahun
2008.
d. Porsi tantiem untuk anggota Dewan Komisaris dan Sekretaris Dewan Komisaris adalah sebesar 22,14% dari total
tantiem, dengan proporsi tantiem Komisaris Utama sebesar 100%, Wakil Komisaris Utama sebesar 95%, anggota
Dewan Komisaris lainnya sebesar 90% dan Sekretaris Dewan Komisaris sebesar 37,5% masing-masing dari tantiem
Komisaris Utama dengan mempertimbangkan lamanya menjabat pada tahun 2008; sedangkan porsi tantiem untuk
Direksi adalah sebesar 77,86% dari total tantiem, dibagikan kepada masing-masing anggota Direksi dengan proporsi
yang akan ditentukan dalam Rapat Dewan Komisaris dengan mempertimbangkan pencapaian kinerja dan kontribusi
serta lamanya menjabat masing-masing anggota Direksi pada tahun 2008.

5. Keputusan Agenda Kelima


Menyetujui pelimpahan kewenangan RUPS kepada Dewan Komisaris untuk menyetujui penambahan modal ditempatkan
dan disetor Perseroan untuk jangka waktu 1 (satu) tahun terhitung sejak tanggal 29 Mei 2009.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


GOOD CORPORATE
82
GOVERNANCE

B. DEWAN KOMISARIS

Dewan Komisaris adalah organ perseroan yang bertugas melakukan pengawasan secara umum dan/atau khusus sesuai
dengan anggaran dasar serta memberi nasihat kepada Direksi serta memastikan bahwa perusahaan melaksanakan tata kelola
perusahaan yang baik pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi.

Susunan Anggota Dewan Komisaris


• Edwin Gerungan Komisaris Utama merangkap
Komisaris Independen
• Muchayat Wakil Komisaris Utama
• Mahmuddin Yasin Komisaris
• Soedarjono Komisaris Independen
• Pradjoto Komisaris Independen
• Gunarni Soeworo Komisaris Independen

Komisaris Independen
Sesuai PBI No.8/4/PBI/2006 sebagaimana diubah dengan Sehubungan dengan hal tersebut, dan dalam rangka
PBI No.8/14/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate mendukung GCG Bank, pemegang saham dalam RUPS
Governance Bagi Bank Umum, Bank harus memiliki Komisaris telah menetapkan Komisaris Independen dengan jumlah
Independen yakni anggota Dewan Komisaris yang tidak dan persyaratan sebagaimana ditetapkan dalam peraturan
memiliki hubungan keuangan kepengurusan, kepemilikan perundang-undangan yang berlaku guna menjalankan tugas
saham dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan pengawasan terhadap Bank dan kelompok usaha Bank.
Komisaris lainnya, Direksi dan/atau pemegang saham Sampai dengan saat ini anggota Dewan Komisaris berjumlah
pengendali atau hubungan lain yang dapat mempengaruhi 6 (enam) orang dimana 4 (empat) diantaranya merupakan
kemampuannya untuk bertindak independen. PBI tersebut Komisaris Independen.
juga mengatur bahwa paling kurang 50% dari jumlah
anggota Dewan Komisaris adalah Komisaris Independen.

Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris


1. Melakukan Pengawasan terhadap pengurusan Bank yang dilakukan Direksi serta memberi nasihat kepada Direksi
termasuk mengenai rencana kerja, pengembangan Bank, pelaksanaan ketentuan Anggaran Dasar dan Keputusan RUPS
dan atau RUPS Luar Biasa dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Melaksanakan tugas, wewenang dan tanggung jawab sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar Perseroan dan
Keputusan RUPS dan atau RUPS Luar Biasa secara efektif dan efisien serta terpeliharanya efektivitas komunikasi antara
Dewan Komisaris dengan Direksi, Auditor Eksternal dan Otoritas Pengawas Bank atau Pasar Modal.

3. Menjaga kepentingan Bank dengan memperhatikan kepentingan para Pemegang Saham dan bertanggung jawab kepada
RUPS.

4. Meneliti dan menelaah laporan tahunan yang disiapkan Direksi serta menandatangani laporan tahunan tersebut.

5. Memberikan pendapat dan saran atas Rencana Kerja dan Anggaran tahunan yang diusulkan Direksi dan mengesahkannya
sesuai ketentuan pada Anggaran Dasar.

6. Memonitor perkembangan kegiatan Bank.

7. Memberikan pendapat dan saran kepada Rapat Umum Pemegang Saham mengenai masalah yang dianggap penting bagi
kepengurusan Bank.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


GOOD CORPORATE
83
GOVERNANCE

8. Melaporkan dengan segera kepada RUPS apabila terjadi gejala menurunnya kinerja Bank.

9. Memberitahukan kepada Bank Indonesia paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak ditemukannya (a) pelanggaran
peraturan perundang-undangan di bidang keuangan dan perbankan dan (b) keadaan atau perkiraan keadaan yang dapat
membahayakan kelangsungan usaha Bank.

FREKUENSI RAPAT DEWAN KOMISARIS

Nama Jumlah Rapat Kehadiran Ketidakhadiran % Kehadiran

Edwin Gerungan 18 18 0 100 %


Muchayat 18 18 0 100 %
Mahmuddin Yasin 18 18 0 100 %
Soedarjono 18 18 0 100 %
Pradjoto 18 18 0 100 %
Gunarni Soeworo 18 18 0 100 %

TRAINING/SEMINAR DEWAN KOMISARIS

Nama Jenis

Soedarjono IIA International Conference 2009-Johannesberg


Gunarni Soeworo Leadership Forum

Rekomendasi Dewan Komisaris


Dalam rangka pencapaian kinerja bank yang lebih baik dan sustainable, Dewan Komisaris telah menyampaikan rekomendasi
sebagai berikut:

1. Bank Mandiri perlu melakukan legal review secara berkala terhadap dokumen perjanjian/kontrak termasuk perjanjian
kredit oleh pihak independen agar dapat melakukan identifikasi Risiko Hukum secara dini dan melakukan mitigasinya.

2. Terkait dengan jumlah perkara hukum perdata di Bank Mandiri yang sebagian besar berasal dari transaksi kredit, maka
terhadap kasus-kasus hukum tersebut perlu dilakukan legal review dan dilengkapi dengan legal dokumen yang benar dan
cukup untuk memperkuat alat bukti di pengadilan.

3. Diperlukan strategi dan program kerja masing-masing bisnis unit agar dapat melakukan aliansi antar bisnis unit untuk
meningkatkan produk tabungan serta penggunaan transactional account secara intensif.

4. Bank Mandiri perlu melakukan uji kehandalan dan keamanan terhadap sistem informasi bank antara lain dengan menyewa
profesional hacker.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


GOOD CORPORATE
84
GOVERNANCE

5. Agar Bank tetap berhati-hati dalam menghadapi perusahaan yang mempunyai struktur organisasi dan kepemilikan yang
kompleks dan mempunyai unit usaha di negara-negara “tax heaven” karena berdasarkan pengalaman, perusahaan/debitur
seperti ini cenderung menimbulkan masalah bagi bank.

6. Terkait dengan maraknya penipuan/manipulasi penarikan tabungan dengan menggunakan kartu ATM palsu, maka untuk
menjaga/melindungi operasional ATM agar dilakukan pengamanan dan pengadministrasian persedian kartu ATM dan PIN
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

7. Sistem pengendalian terpadu yang telah dibuat untuk pencegahan fraud agar dilaksanakan dengan benar dan dipantau
terus namun jangan sampai menghambat bisnis dan mengganggu pelayanan kepada nasabah.

8. Untuk memenangkan persaingan di sektor bisnis mikro, maka Bank Mandiri harus mempunyai “product differentiation”
serta harus mulai memikirkan dan membuat business plan untuk 5 sampai dengan 10 tahun ke depan baik dari segi
pangsa pasar, operasional dan profitability dalam bidang Kredit Mikro.

9. Sehubungan dengan kondisi makro ekonomi dan likuiditas pasar global maupun domestik yang menunjukkan
perkembangan membaik, sebaiknya Bank Mandiri mereview ulang posisi likuiditas Rupiah maupun valas yang dirasakan
terlalu tinggi, terutama likuiditas valas, sehingga dapat menurunkan cost of fund dan melakukan pengelolaan risiko
likuiditas secara prudent namun tetap mempertimbangkan aspek efisiensi.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


GOOD CORPORATE
85
GOVERNANCE

C. KOMITE-KOMITE DI BAWAH DEWAN KOMISARIS

KOMITE AUDIT

Komite Audit PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. sudah dibentuk sejak tanggal 19 Agustus 1999 berdasarkan Keputusan Komisaris
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. No. 013/KEP/KOM/1999 dan diperbaharui berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk. No. 001/KEP/KOM/2005 tanggal 1 Juli 2005.

Tujuan Pembentukan Komite Audit

Pembentukan Komite Audit Bank Mandiri dilaksanakan dengan mengacu kepada Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara
No. 117/M-MBU/2002, Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal No. KEP-29/PM/2004 dan Peraturan Bank Indonesia (PBI)
No. 8/4/PBI/2006 sebagaimana diubah dengan PBI No. 8/14/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Corporate Governance bagi bank
umum dengan tujuan untuk membantu memfasilitasi Dewan Komisaris dalam menjalankan tugas dan fungsi pengawasannya
serta dalam memberikan nasehat kepada Direksi atas hal-hal yang terkait dengan informasi keuangan, sistem pengendalian
intern, efektivitas pemeriksaan auditor eksternal dan internal, efektivitas pelaksanaan manajemen risiko serta kepatuhan terhadap
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Metodologi yang digunakan Komite Audit dalam menjalankan tugasnya adalah:


a. Melakukan review atas laporan-laporan yang diterima langsung dari unit-unit kerja dan atau yang diterima melalui Komisaris.
b. Melakukan review atas laporan hasil pemeriksaan auditor intern dan ekstern.
c. Mengadakan rapat/diskusi dengan unit-unit kerja, auditor intern dan ekstern.

Struktur dan Keanggotaan Komite Audit


• Gunarni Soeworo Sebagai Ketua (Komisaris Independen)
• Soedarjono Sebagai Anggota (Komisaris Independen)
• Zulkifli Djaelani Sebagai Anggota (Pihak Independen)
• Imam Sukarno Sebagai Anggota (Pihak Independen)

Tugas dan Tangung Jawab Komite Audit

Komite Audit bertugas dan bertanggung jawab untuk memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris mengenai laporan dan atau
hal-hal lain yang disampaikan Direksi, serta mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris berdasarkan
Audit Committee Charter yang telah disetujui oleh Dewan Komisaris pada tanggal 30 Juni 2007, dengan cara:

1. Melakukan penelaahan dan pemantauan atas semua informasi keuangan yang disajikan Manajemen.
2. Melakukan penelaahan dan pemantauan atas efektifitas pelaksanaan pengendalian intern atau internal control.
3. Melakukan penelaahan dan pemantauan atas efektifitas pelaksanaan hasil pemeriksaan oleh Satuan Kerja Audit Intern.
4. Melakukan penelaahan dan pemantauan atas:
a. Independensi dan obyektifitas Kantor Akuntan Public (KAP) yang akan mengikuti vendor.
b. Biaya jasa Audit dan cakupan Audit yang diajukan oleh KAP terpilih.
c. Pelaksanaan perkembangan Audit yang dilakukan Oleh KAP
d. Laporan hasil Audit yang disampaikan oleh KAP
5. Melakukan penelaahan dan pemantauan atas kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku.
6. Melakukan penelaahan dan pemantauan serta melaporkan berbagai risiko yang potensial akan terjadi.
7. Melakukan penelaahan dan pemantauan atas pelaksanaan tindak lanjut oleh Manajemen yang berkaitan dengan temuan
hasil pemeriksaan Satuan Kerja Audit Intern, Kantor Akuntan Public, Direktorat Pengawasan Bank-Bank Indonesia dan Badan
Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


GOOD CORPORATE
86
GOVERNANCE

Selama tahun 2009 Komite Audit telah melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

1. Melakukan pertemuan dengan Accounting Group untuk b. Hasil akhir audit Laporan Keuangan Bank Mandiri Tahun
membahas antara lain perkembangan pemilihan Kantor Buku 2008, beserta Management Letter dan laporan atas
Akuntan Publik untuk Laporan Keuangan Bank Mandiri tahun kepatuhan atas perundang-undangan dan laporan hasil
Buku 2009 dan masalah-masalah dalam implementasi pemeriksaan sesuai PSA 62 berkaitan dengan kepatuhan
PSAK 50 (revisi 2006) Instrumen Keuangan: Penyajian pengendalian internal.
dan Pengungkapan, dan PSAK 55 (revisi 2006) Instrumen c. Rencana dan cakupan audit Laporan Keuangan Bank
Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran. Mandiri Tahun Buku 2009.
d. Perkembangan pelaksanaan audit (audit progress)
2. Melakukan pertemuan dengan Satuan Kerja Audit Intern Laporan Keuangan Bank Mandiri Tahun Buku 2009 dan
(SKAI) untuk membahas antara lain: temuan-temuan awal yang perlu mendapat perhatian.
a. Mengenai temuan-temuan signifikan hasil pemeriksaan
SKAI, terutama yang berkaitan dengan implementasi 6. Melakukan pertemuan bersama-sama dengan Komite
kebijakan dan peraturan, sistem dan prosedur, sistem Pemantau Risiko untuk membahas antara lain :
pengendalian intern dan kepatuhan terhadap peraturan a. Membahas 10 jenis Operational Risk terbesar yang
perundang-undangan yang berlaku. berpotensi fraud serta mitigasinya.
b. Temuan-temuan signifikan dan kasus-kasus fraud. b. Mereview implementasi pelaksanaan basel II.
c. Mengenai perkembangan terakhir penyelesaian kasus-
kasus hukum dan mitigasinya. 7. Melakukan pertemuan dengan Human Capital Services
Group, Human Capital Strategy & Policy Group dan Learning
3. Melakukan pertemuan dengan Compliance Group untuk Center Group untuk membahas antara lain :
membahas antara lain: a. Persiapan Sumber Daya Manusia (Standar Kompetensi)
a. Temuan-temuan hasil pemeriksaan Bank Indonesia tahun untuk menunjang konsep Dominant Multispecialist Bank.
2008, tindak lanjut yang sudah dilakukan dan temuan- b. Kebijakan dan pelaksanaan “Home Base” pegawai dan
temuan penting yang tindak lanjutnya masih dalam rotasi pegawai.
proses.
b. Perkembangan transaksi-transaksi mencurigakan. 8. Melakukan pertemuan dengan Central Operations Group
c. Masalah-masalah Kepatuhan selama tahun 2009 dan untuk membahas antara lain pelaksanaan Operasional dan
perbaikannya. Pengendalian Risiko Operasional dan harmonisasi Sistem
Integrasi Aplikasi Eximbills dan eMAS.
4. Melakukan pertemuan dengan Legal Group untuk membahas
10 kasus hukum terbesar dan mitigasinya. 9. Melakukan tugas dan kegiatan lain yang diberikan Dewan
Komisaris terkait dengan laporan Komisaris Utama dan
5. Melakukan pertemuan dengan Kantor Akuntan Publik yang Dewan Komisaris yang harus disampaikan kepada Bank
terpilih untuk melakukan audit Laporan Keuangan Bank Indonesia, yaitu laporan pelaksanaan dan pokok-pokok hasil
Mandiri guna membahas mengenai : Audit Intern semester II/2008 dan semester I/2009; laporan
a. Perkembangan pelaksanaan audit (audit progress) Laporan pengawasan rencana bisnis Bank semester II/2008 dan
Keuangan Bank Mandiri Tahun Buku 2008 dan temuan- semester I/2009.
temuan signifikan yang perlu mendapat perhatian.

FREKUENSI RAPAT KOMITE AUDIT

Nama Jumlah Rapat Kehadiran Ketidakhadiran % Kehadiran Keterangan :


Rapat komite dianggap sah apabila dihadiri
paling kurang 51% dari jumlah anggota
Gunarni Soeworo 27 27 0 100 %
termasuk seorang Komisaris dan Pihak
Soedarjono 27 27 0 100 % Independen. Keputusan Rapat dilakukan
berdasarkan Musyawarah Mufakat, dalam
Zulkifli Djaelani 27 27 0 100 % hal tidak terjadi musyawarah mufakat,
Imam Soekarno 27 27 0 100 % pengambilan keputusan dilakukan berdasar-
kan suara terbanyak.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


GOOD CORPORATE
87
GOVERNANCE

KOMITE PEMANTAU RISIKO

Sampai dengan saat ini, kondisi ekonomi global dilihat untuk berinvestasi. Mereka khawatir dengan tingkat
dari segi sektor keuangan maupun sektor industri pengangguran yang tinggi tersebut dan diperkirakan masih
manufacturing masih belum cukup stabil. Ini tercermin dari akan tetap tinggi sampai dengan 5-7 tahun mendatang.
tingkat pengangguran yang tinggi dan semakin meningkat Tingkat pengangguran yang tinggi akan menekan daya beli
di sebagian besar negara. Per Desember 2009, tingkat masyarakat.
pengangguran di Amerika Serikat mencapai 10%, Canada
8,5%, Uni Eropa 9,8%, Australia 5,7%, Jepang 5,2%, China Berdasarkan keadaan tersebut diatas, Komite Pemantau
4,3% dan India 7,4%. Risiko selama tahun 2009 bekerja secara lebih proaktif, dan
prudent di dalam menganalisa, mengelola dan memitigasi
Walaupun suku bunga pinjaman di negara-negara risiko-risiko yang ada dan yang akan ada. Komite juga
maju tersebut terendah sepanjang sejarah, namun melakukan analisa profil risiko bank secara konsolidasi
perusahaan-perusahaan besar maupun kecil masih takut dengan anak-anak perusahaan.

Tahun 2009, Komite Pemantau Risiko telah mengadakan pertemuan secara intensif sebanyak 33 kali dengan pihak-pihak
yang dianggap relevan dalam masalah risiko yang akan dibahas. Masalah risiko yang diprioritaskan dan difokuskan antara lain
sebagai berikut:

1. Kondisi likuiditas bank baik dalam mata uang rupiah maupun US dollar.

2. Menjaga dan meningkatkan Net Interest Margin bank karena adanya tekanan dari biaya dana deposito.

3. Bersama dengan Manajemen melakukan simulasi stress testing terhadap Non Performing Loan berdasarkan asumsi-asumsi
parameter makro.

4. Menjaga permodalan bank (CAR) pada tingkat yang cukup namun efisien.

5. Risiko yang terkait dengan posisi foreign exchange trading dan obligasi/Surat Utang Negara serta menghindar dari produk-produk
derivatif.

6. Menjaga Loan to Deposit Ratio bank ( baik dalam mata uang Rupiah maupun US dollar) pada tingkat/ komposisi yang optimal dan
juga BMPK baik terhadap pihak terkait maupun tidak terkait.

7. Memantau profil risiko dan termasuk secara konsolidasi dengan anak perusahaan.

8. Mereview dampak risiko akibat adanya perubahan peraturan dari otoritas moneter.

9. Secara berkala membahas dengan unit-unit terkait tentang implementasi dari pada penataan kembali organisasi yang berbasis
SBU.

10. Memastikan bahwa terdapat sumber Daya Manusia yang berkualitas untuk menunjang pertumbuhan kredit.

Struktur dan Keanggotaan Komite Pemantau Risiko


• Soedarjono Sebagai Ketua (Komisaris Independen)
• Edwin Gerungan Sebagai Anggota (Komisaris Independen)
• Gunarni Soeworo Sebagai Anggota (Komisaris Independen)
• Tama Widjaja Sebagai Anggota (Pihak Independen)
• Group Head Market & Operational Risk Sebagai Sekretaris (ex-officio) – Non Voting Member

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


GOOD CORPORATE
88
GOVERNANCE

Tugas dan Tanggung Jawab Komite Pemantau Risiko

1. Memberikan masukan kepada Dewan Komisaris dalam 4. Mempertimbangkan aspek risiko produk dan perubahan
penyusunan dan perbaikan kebijakan manajemen risiko keadaaan atau kejadian yang berasal dari internal
yang berkaitan dengan pengendalian risiko dibidang maupun eksternal Bank.
pengelolaan asset & liability, likuiditas, perkreditan serta
operasional sebelum mendapat persetujuan Dewan 5. Secara periodik mengkaji manajemen risiko dan pedoman
Komisaris. pelaksanaannya dan penyesuaiannya.

2. Mendiskusikan dengan Direksi atau unit kerja terkait 6. Mengevaluasi akurasi model dan validitas data
dengan manajemen risiko, menguji pelaksanaan pengukuran risiko.
kebijakan manajemen risiko dan membahasnya dalam
rapat Dewan Komisaris atau rapat gabungan Dewan 7. Mengikuti dan mempelajari keputusan Risk and Capital
Komisaris dan Direksi. Committee.

3. Mempelajari dan mengkaji ulang kebijakan dan 8. Mengkaji konsep laporan triwulanan profil risiko Bank
peraturan- peraturan internal tentang kebijakan secara individual dan konsolidasi serta menyampaikan
manajemen risiko. masukan kepada Dewan Komisaris atas hal-hal yang
perlu didiskusikan lebih lanjut dengan Direksi.

Komite Pemantau Risiko juga bekerja sama dengan Komite Audit mengadakan rapat gabungan dengan mengundang pihak-
pihak terkait dalam masalah risiko yang akan dibahas.
Adapun kajian-kajian yang dilakukan antara lain sebagai berikut:

1. Melakukan review terhadap kebijakan-kebijakan operational bank sehingga bisa mencegah/ meminimalisasi terjadinya fraud.
2. Memonitor tahapan kemajuan dari implementasi Basel II dan PSAK 50 (revisi 2006) dan 55 (revisi 2006).
3. Mengukur potensi risiko hukum dan melakukan pencegahannya.
4. Memperbaiki secara berkala hal-hal penting yang belum sesuai/comply dengan peraturan baru Bank Indonesia.

FREKUENSI RAPAT KOMITE PEMANTAU RISIKO

Nama Jumlah Rapat Kehadiran Ketidakhadiran % Kehadiran Keterangan :


Rapat sah dan dapat mengambil keputusan
apabila dihadiri 2/3 dari jumlah anggota
Soedarjono 33 33 0 100 % komite dan harus dihadiri oleh Ketua
Edwin Gerungan 33 4 29 12,12 % komite. Dalam hal Ketua komite karena
sesuatu hal tidak dapat hadir, sedangkan
Gunarni Soeworo 33 31 2 93,94 % masalah yang dibahas sangat mendesak,
Tama Widjaja 33 32 1 96,97 % Ketua dapat menunjuk salah seorang ang-
gota untuk memimpin rapat. Keputusan
Group Head Market & rapat adalah sah bila disetujui oleh lebih dari
Operational Risk 33 33 0 100 % ½ dari jumlah anggota yang hadir.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


GOOD CORPORATE
89
GOVERNANCE

KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI

Komite Remunerasi dan Nominasi dibentuk untuk membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan
atas hal-hal yang terkait dengan penetapan kualifikasi dan proses nominasi serta remunerasi Dewan Komisaris, Direksi dan
Pejabat Eksekutif.

Struktur dan Keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi


• Edwin Gerungan Sebagai Ketua (Komisaris Independen)
• Muchayat Sebagai Anggota (Komisaris)
• Soedarjono Sebagai Anggota (Komisaris Independen)
• Pradjoto Sebagai Anggota (Komisaris Independen)
• Gunarni Soeworo Sebagai Anggota (Komisaris Independen)
• Mahmuddin Yasin Sebagai Anggota (Komisaris)
• Group Head - Sebagai Sekretaris (ex-officio)
Human Capital – Non Voting Member

Tugas dan Tanggung Jawab Komite Remunerasi dan


Nominasi

1. Menyusun konsep dan analisa yang berhubungan dengan 8. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi dan
fungsi Komite Remunerasi dan Nominasi. memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris
mengenai :
2. Membantu Dewan Komisaris untuk memberikan
rekomendasi tentang jumlah anggota Komisaris dan a. Kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan
Direksi. Direksi untuk disampaikan kepada Rapat Umum
Pemegang Saham.
3. Membantu Dewan Komisaris dalam penetapan Kebijakan
Umum Sumber Daya Manusia. b. Kebijakan remunerasi bagi Pejabat Eksekutif dan
pegawai secara keseluruhan untuk disampaikan
4. Merekomendasikan persetujuan perubahan struktur kepada Direksi.
organisasi sampai dengan satu tingkat di bawah Direksi.
9. Memberikan rekomendasi mengenai sistem serta
5. Membantu Dewan Komisaris memperoleh dan prosedur pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewan
menganalisa data bakal calon pejabat satu tingkat di Komisaris dan Direksi kepada Dewan Komisaris untuk
bawah Direksi secara triwulanan dan setiap waktu jika ada disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham.
perubahan.
10. Menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai
6. Membantu Dewan Komisaris dalam memberikan calon anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi kepada
rekomendasi tentang opsi kepada Dewan Komisaris, Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum
Direksi dan Pegawai, antara lain opsi saham serta Pemegang Saham.
pengawasan pelaksanaannya.
11. Memberikan rekomendasi mengenai pihak independen
7. Memiliki data base calon-calon Direksi dan Dewan yang akan menjadi anggota Komite Audit dan Komite
Komisaris. Pemantau Risiko.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


GOOD CORPORATE
90
GOVERNANCE

Komite Remunerasi dan Nominasi telah melangsungkan 3 (tiga) kali pertemuan dengan beberapa agenda penting antara
lain:
1. Mengusulkan kenaikan gaji Board Of Director (BOD) dan honorarium Board Of Commisioner (BOC) serta besaran tantiem
bagi BOC dan BOD untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham.
2. Melakukan evaluasi kinerja Direksi secara periodik.
3. Memberikan rekomendasi sistem penentuan kenaikan gaji Board Of Director (BOD) untuk disampaikan kepada Rapat
Umum Pemegang Saham.

FREKUENSI RAPAT KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI

Nama Jumlah Rapat Kehadiran Ketidakhadiran % Kehadiran Keterangan :


Rapat komite Remunerasi dan Nominasi
Edwin Gerungan 3 3 0 100 % hanya dapat dilaksanakan apabila dihadiri
oleh paling kurang 51% dari jumlah anggota
Muchayat 3 3 0 100 % termasuk seorang Komisaris Independen
dan Group Head Human Capital Group.
Mahmuddin Yasin 3 3 0 100 %
Keputusan rapat Komite Remunerasi
Soedarjono 3 3 0 100 % dan Nominasi dilakukan berdasarkan
musyawarah mufakat, dalah hal tidak terjadi
Pradjoto 3 3 0 100 % musyawarah mufakat, pengambilan keputu-
Gunarni Soeworo 3 3 0 100 % san dilakukan berdasarkan suara terbanyak.

Group Head Human Capital 3 3 0 100 %

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


GOOD CORPORATE
91
GOVERNANCE

KOMITE GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Sebagai wujud komitmen Bank Mandiri dalam menegakkan Good Corporate Governance (GCG), pada tanggal 18 Juli 2005 Dewan
Komisaris telah membentuk Komite GCG guna membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan tugas dan fungsi pengawasan
serta memperkuat implementasi prinsip-prinsip GCG.

Struktur dan Keanggotaan Komite GCG


• Muchayat Sebagai Ketua (Komisaris)
• Gunarni Soeworo Sebagai Anggota (Komisaris Independen)
• Mahmuddin Yasin Sebagai Anggota (Komisaris)
• Group Head Compliance Sebagai Sekretaris (ex-officio) – Non Voting Member

Tugas dan Tanggung Jawab Komite GCG

1. Merekomendasikan kepada Dewan Komisaris mengenai arah 5. Memastikan bahwa perusahaan memiliki kebijakan evaluasi
kebijakan dan perbaikan implementasi prinsip-prinsip GCG kinerja bagi masing-masing anggota Dewan Komisaris,
yang dapat diterapkan di dalam perusahaan. anggota Direksi dan Pejabat Eksekutif yang pelaksanaannya
dilakukan secara transparan, dan dikaitkan dengan paket
2. Mengawasi efektivitas implementasi GCG yang dilakukan dan struktur remunerasinya.
oleh Direksi dalam upaya membangun Corporate Image
serta budaya patuh (Sense of Complying) yang dilaksanakan 6. Memastikan bahwa anggota Dewan Komisaris dan Direksi
oleh seluruh jajaran Bank di setiap unit kerja secara total memiliki komitmen untuk menghindari segala bentuk
(Total Quality Compliance – TQC) sehingga memberikan benturan kepentingan (conflict of interest), perangkapan
iklim bisnis yang sehat dan lingkungan kerja yang kondusif. jabatan dan perilaku insider trading sebagaimana dilarang
oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris terkait
dengan kewajiban perusahaan dalam memperhatikan dan 7. Menjaga Rahasia Bank dan kerahasiaan atas seluruh
mengakomodasi kepentingan Pemegang Saham Minoritas dokumen dan segala sesuatu yang berhubungan dengan
(Minority Shareholder) dengan berpedoman pada peraturan pelaksanaan tugas Komite.
perundang-undangan yang berlaku.
8. Melaporkan hasil kegiatan Komite GCG kepada Dewan
4. Memastikan bahwa proses nominasi calon Dewan Komisaris untuk dituangkan dalam Laporan Tahunan Bank.
Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif telah dilaksanakan
berdasarkan kualifikasi yang jelas, proses seleksi yang
transparan serta memenuhi ketentuan dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya untuk membangun budaya patuh (sense of complying) terhadap
regulasi, Komite GCG telah menyusun program kerja 2009 dan telah melakukan monitoring pemenuhan ketentuan BI
mengenai GCG sebagai sebagai berikut:

1. Menindaklanjuti Hasil Penilaian Implementasi GCG oleh The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) dalam
CGPI 2007 yang diselenggarakan oleh The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) pada akhir tahun 2008.
Hasil penilaian implementasi GCG oleh The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) dalam Corporate
Governance Perception Index (CGPI) 2007 yang pelaksanaannya diadakan pada akhir tahun 2008 telah dilaporkan
kepada Komisaris Utama vide surat No.COM.GCG/002/2009 tanggal 29 Januari 2009.

2. Rating GCG oleh The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG), Sehubungan keikutsertaan Bank Mandiri
dalam Good Corporate Governance Perception Index 2008 (CGPI 2008) yang diselenggarakan oleh IICG.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


GOOD CORPORATE
92
GOVERNANCE

3. Melaksanakan sosialisasi GCG di Kantor-kantor Wilayah.

4. Memonitor pelaksanaan self assessment, dalam rangka memenuhi PBI No.8/4/PBI/2006 sebagaimana diubah dengan PBI
No.8/14/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum, telah dilakukan penyusunan self
assessment penerapan Good Corporate Governance. Penyusunan tersebut antara lain dapat dipergunakan sebagai sarana
untuk mengidentifikasi penerapan Good Corporate Governance sekaligus untuk menyusun langkah korektif maupun
rencana tindak lanjut yang diperlukan. Untuk periode tahun 2009, hasil pembobotan menunjukkan nilai Komposit 1,1
dengan predikat “Sangat Baik”.

FREKUENSI RAPAT KOMITE GCG

Nama Jumlah Rapat Kehadiran Ketidakhadiran % Kehadiran Keterangan :


Rapat komite sekurang-kurangnya dihadiri
oleh 2/3 dari jumlah anggota komite dan
Muchayat 1 1 0 100 % harus dihadiri oleh Ketua Komite. Pengam-
Gunarni Soeworo 1 1 0 100 % bilan keputusan harus disetujui oleh lebih
dari ½ dari jumlah anggota komite yang
Mahmuddin Yasin 1 0 1 0% hadir.
Group Head Compliance 1 1 0 100 %

KOMITE DI BAWAH DEWAN KOMISARIS

KOMITE AUDIT Ketua : Gunarni Soeworo (Komisaris Independen)


Anggota : Soedarjono (Komisaris Independen)
Zulkifli Djaelani (Pihak Independen)
Imam Soekarno (Pihak Independen)

KOMITE Ketua : Soedarjono (Komisaris Independen)


PEMANTAU RISIKO Anggota : Edwin Gerungan (Komisaris Independen)
Gunarni Soeworo (Komisaris Independen)
Tama Widjaja (Pihak Independen)
Group Head Market
& Operational Risk (Sebagai sekretaris ex-officio Non Voting Member)

KOMITE Ketua : Edwin Gerungan (Komisaris Independen)


RENUMERASI & Anggota : Muchayat (Komisaris)
NOMINASI Soedarjono (Komisaris Independen)
Pradjoto (Komisaris Independen)
Gunarni Soeworo (Komisaris Independen)
Mahmuddin Yasin (Komisaris)
Group Head Human Capital (Sebagai Sekretaris ex-officio Non Voting Member)

KOMITE GOOD Ketua : Muchayat (Komisaris)


CORPORATE Anggota : Gunarni Soeworo (Komisaris Independen)
GOVERNANCE Mahmuddin Yasin (Komisaris)
Group Head Compliance (Sebagai Sekretaris ex-officio Non Voting Member)

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


GOOD CORPORATE
93
GOVERNANCE

D. DIREKSI

Direksi adalah organ perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan perseroan untuk kepentingan
perseroan, sesuai dengan maksud dan tujuan perseroan serta mewakili perseroan, baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai
dengan anggaran dasar.

Susunan Anggota Direksi

• Agus Martowardojo Direktur Utama


• I Wayan Agus Mertayasa Wakil Direktur Utama
• Zulkifli Zaini Direktur Commercial Banking
• Sasmita Direktur Technology & Operations
• Abdul Rachman Direktur Special Asset Management
• Sentot A. Sentausa Direktur Risk Management
• Bambang Setiawan Direktur Corporate Secretary, Legal & Customer Care
• Riswinandi Direktur Corporate Banking
• Thomas Arifin Direktur Treasury & International Banking
• Budi G. Sadikin Direktur Micro & Retail Banking
• Ogi Prastomiyono Direktur Compliance & Human Capital

Selain itu, dalam menjalankan tugasnya Direksi dibantu oleh EVP Coordinator dengan susunan anggota sebagai berikut

Pahala N. Mansury EVP Coordinator Finance & Strategy; Chief Financial Officer
Haryanto T. Budiman EVP Coordinator Change Management Office
Mansyur S. Nasution EVP Coordinator Consumer Finance
Riyani T. Bondan EVP Coordinator Internal Audit

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DIREKSI

I. DIREKTUR UTAMA

1. Mengkoordinasikan pelaksanaan pengurusan Perseroan 3. Mengarahkan dan mensupervisi Direktorat-Direktorat


sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran Dasar dan dibawahnya berkoordinasi dengan Wakil Direktur Utama,
keputusan RUPS Perseroan dengan mengindahkan ketentuan secara berkesinambungan dalam melaksanakan tugas-tugas
yang berlaku. yang berkaitan dengan bidangnya masing-masing agar tetap
pada jalur strategi jangka panjang Perseroan dan menangani
2. Mengkoordinasikan kelancaran pelaksanaan tugas-tugas persaingan dalam pasar.
yang berhubungan dengan unit Bisnis dan unit Supporting
meliputi Direktorat Corporate Banking, Direktorat Commercial 4. Mengarahkan proses-proses perubahan yang diperlukan
Banking, Direktorat Micro & Retail Banking, Direktorat untuk memenuhi tantangan persaingan pasar dengan
Consumer Finance, Direktorat Treasury & International mendorong business unit memasarkan produk dan jasa
Banking, Direktorat Spesial Asset Management, Direktorat dengan lebih dinamis dan kompetitif.
Risk Management, Direktorat Technology & Operations,
Direktorat Corporate Secretary, Legal & Customer Care, 5. Meningkatkan citra Perseroan baik di tingkat nasional
Direktorat Compliance & Human Capital, Direktorat Finance maupun internasional dan turut membina hubungan baik
& Strategy, Direktorat Change Management Office, dan dengan bank-bank koresponden, investment bank, lembaga
Direktorat Internal Audit agar berjalan dengan lancar, efektif keuangan, nasabah dan otoritas moneter baik dalam negeri
dan efisien. maupun luar negeri.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


GOOD CORPORATE
94
GOVERNANCE

6. Bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya 8. Bertanggung jawab penuh secara pribadi apabila bersalah
untuk kepentingan Perseroan dalam mencapai maksud dan atau lalai dalam menjalankan tugasnya untuk kepentingan
tujuannya. dan usaha Perseroan.

7. Wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab 9. Berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi
menjalankan tugas untuk kepentingan dan usaha Perseroan serta mewakili Perseroan, dan untuk perbuatan tertentu atas
dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang tanggung jawabnya sendiri, berhak mengangkat seorang
berlaku. atau lebih sebagai wakil atau kuasanya, dengan memberikan
kepadanya atau kepada mereka kekuasaan untuk perbuatan
tertentu tersebut yang diatur dalam surat kuasa.

II. WAKIL DIREKTUR UTAMA

1. Kebijakan dan Strategi. c. Membantu Direktur Utama dalam mengarahkan proses-


proses perubahan yang diperlukan untuk memenuhi
a. Membantu Direktur Utama dalam memimpin dan tantangan persaingan pasar dengan mendorong business
mengarahkan kebijakan dan strategi, pemutakhiran serta unit memasarkan produk dan jasa dengan lebih dinamis
sosialisasi kebijakan seluruh bidang yang dikoordinasi. dan kompetitif.

b. Membantu Direktur Utama dalam memimpin dan d. Membantu Direktur Utama dalam meningkatkan citra
mengarahkan penyusunan business plan dan action plan Perseroan baik di tingkat Nasional maupun International
jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang agar dan turut membina hubungan baik dengan bank-bank
sejalan dengan kebijakan Perseroan. koresponden, investment bank, lembaga keuangan,
nasabah dan otoritas moneter baik dalam negeri maupun
2. Kegiatan Operasional. luar negeri.

a. Memastikan kelancaran pelaksanaan tugas-tugas e. Bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya
yang berhubungan dengan Direktorat Spesial Asset untuk kepentingan Perseroan dalam mencapai maksud
Management, Direktorat Corporate Banking, Direktorat dan tujuannya.
Commercial Banking, Direktorat Micro & Retail Banking,
Direktorat Consumer Finance, Direktorat Treasury & f. Wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab
International Banking, Direktorat Compliance & Human menjalankan tugas untuk kepentingan dan usaha
Capital, Direktorat Risk Management, Direktorat Finance & Perseroan dengan mengindahkan peraturan perundang-
Strategy, Direktorat Technology & Operations, Direktorat undangan yang berlaku.
Change Management Office, dan Corporate Secretary
Group agar berjalan dengan lancar, efektif dan efisien serta g. Bertanggung jawab penuh secara pribadi apabila bersalah
terkoordinasi dengan baik. atau lalai menjalankan tugasnya untuk kepentingan dan
usaha Perseroan.
b. Membantu Direktur Utama dalam mengarahkan dan
mensupervisi Direktorat-direktorat dan Group-group di h. Berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama
bawahnya secara berkesinambungan dalam menjalankan Direksi serta mewakili Perseroan dalam hal Direktur Utama
tugas-tugas yang berkaitan dengan bidangnya masing- tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun, hal
masing agar tetap pada jalur strategi jangka panjang mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga.
Perseroan dan menangani persaingan dalam pasar.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


GOOD CORPORATE
95
GOVERNANCE

III. DIREKTUR COMMERCIAL BANKING

1. Kebijakan dan Strategi. b. Memimpin, mengarahkan dan mengkoordinasikan


seluruh fungsi kerja Regional Commercial Sales 1
a. Memimpin dan mengarahkan kebijakan dan strategi, Group, Regional Commercial Sales 2 Group dalam
pemutakhiran serta sosialisasi kebijakan dalam bidang mengembangkan dan memasarkan produk dan aliansi
Commercial Banking dan bertindak sebagai pembina PT. sehingga lebih marketable dan profitable.
Bank Syariah Mandiri.
c. Mengarahkan dan mengkoordinasikan fungsi kerja
b. Memimpin dan mengarahkan penyusunan business plan Wholesale Product Management Group dalam
serta action plan jangka pendek, jangka menengah, dan mengembangkan produk sehingga menciptakan produk
jangka panjang agar sejalan dengan kebijakan Perseroan. dan kebijakan yang kompetitif.

2. Kegiatan Operasional. 3 Sumber Daya Manusia.

a. Memimpin, mengarahkan dan mengkoordinasikan seluruh Memimpin dan mengarahkan kebijakan SDM dibawah
fungsi kerja Jakarta Commercial Sales Group dalam koordinasi bidang Commercial Banking, termasuk
mengembangkan dan memasarkan produk dan aliansi mengusulkan rekrutmen, promosi, mutasi/rotasi, pembinaan
sehingga lebih marketable dan profitable. dan pelatihan melalui koordinasi dengan Direktur Bidang
Compliance & Human Capital.

IV. DIREKTUR TECHNOLOGY & OPERATIONS

1. Kebijakan dan Strategi. c. Mengembangkan Information Technology untuk


bekerja sebagai mitra bisnis dengan seluruh unit kerja
a. Memimpin dan mengarahkan kebijakan dan strategi, organisasi Perseroan dan memastikan bahwa Perseroan
pemutakhiran serta sosialisasi kebijakan tugas Direktorat telah mempunyai solusi teknologi yang paling tepat
Technology & Operations. untuk situasi saat ini dan kebutuhan bisnis di masa
mendatang melalui perencanaan teknologi informasi
b. Memimpin dan mengarahkan penyusunan business plan yang efektif dan efisien, pengembangan, pencapaian,
serta action plan jangka pendek, jangka menengah, dan pengimplementasian, pemeliharaan dan dukungan yang
jangka panjang agar sejalan dengan kebijakan Perseroan. berkelanjutan.

2. Kegiatan Operasional. d. Mengarahkan aktivitas Pengadaan, maintenance,


warehousing and archiving, service and facilities agar
a. Mengkoordinasi perumusan kebijakan yang berhubungan efektif dan efisien serta memastikan dokumen-dokumen
dengan Technology & Operations. Perseroan tersimpan dengan aman dan dapat dicari
kembali dengan cepat dan efisien.
b. Mengarahkan dan mensupervisi group-group dibawahnya
secara berkesinambungan dalam menjalankan tugas- 3. Sumber Daya Manusia.
tugas yang berkaitan dengan bidangnya masing-masing
agar tetap pada jalur strategi jangka panjang Perseroan Memimpin dan mengarahkan kebijakan SDM dibawah
dan Direktorat Technology & Operations. koordinasi Pejabat di Direktorat Technology & Operations,
termasuk mengusulkan rekrutmen, promosi, mutasi/
rotasi, pembinaan dan pelatihan melalui koordinasi dengan
Direktur Bidang Compliance & Human Capital.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


GOOD CORPORATE
96
GOVERNANCE

V. DIREKTUR SPECIAL ASSET MANAGEMENT

1. Kebijakan dan Strategi. c. Mengkoordinir penyusunan rekomendasi


penghapusbukuan atas kredit bermasalah dilakukan
a. Memimpin dan mengarahkan kebijakan, strategi, secara tepat waktu.
pemutakhiran, serta sosialisasi kebijakan dalam bidang
Special Asset Management. d. Mengkoordinir pengelolaan dan penagihan kredit
ektrakomtabel.
b. Memimpin dan mengarahkan penyusunan business plan
serta action plan jangka pendek, jangka menengah, dan e. Memaksimalkan kepentingan Perseroan dalam hubungan
jangka panjang agar sejalan dengan kebijakan Perseroan. dengan pihak ketiga (BI, BPK, Departemen Keuangan,
Kementerian BUMN).
c. Mengkoordinir penetapan ukuran-ukuran kinerja dan
sasaran tahunan, sasaran jangka menengah, serta jangka f. Mengkoordinir tindak lanjut pemindahan kredit
panjang bidang credit recovery dan asset management bermasalah dari unit bisnis kepada unit recovery dan
serta meyakini bahwa penetapan ukuran dan sasaran pengembalian kredit bermasalah dari unit recovery kepada
tersebut disusun sesuai dengan kebijakan Perseroan. unit terkait dengan lancar dan tepat waktu.

2. Kegiatan Operasional. g. Memimpin dan mengarahkan proses-proses perubahan


yang diperlukan untuk memenuhi tantangan pasar yang
a. Memimpin dan mengkoordinir perumusan kebijakan serta berkaitan dengan bidang Asset Management.
strategi yang berhubungan dengan kegiatan operasional
recovery & restrukturisasi untuk jangka pendek, jangka h. Memimpin dan mengkoordinasi aktivitas recovery &
menengah dan jangka panjang secara komprehensif. restrukturisasi secara agresif sesuai kebijakan Perseroan.

b. Mengkoordinir upaya penyehatan kredit bermasalah 3. Sumber Daya Manusia.


melalui usaha-usaha restrukturisasi dan recovery, baik
dilakukan secara internal maupun melalui kerjasama Memimpin dan mengarahkan kebijakan SDM dibawah
dengan pihak ketiga. koordinasi bidang Special Asset Management, termasuk
mengusulkan rekrutmen, promosi, mutasi/rotasi, pembinaan
dan pelatihan melalui koordinasi dengan Direktur Bidang
Compliance & Human Capital.

VI. DIREKTUR RISK MANAGEMENT

1. Kebijakan dan Strategi. 2. Kegiatan Operasional.

a. Memimpin dan mengarahkan kebijakan dan strategi, a. Mengkoordinasi perumusan kebijakan yang berhubungan
pemutakhiran, serta sosialisasi kebijakan tugas Direktorat dengan Risk Management.
Risk Management.
b. Mengarahkan dan mensupervisi group-group dibawahnya
b. Memimpin dan mengarahkan penyusunan business plan secara berkesinambungan dalam menjalankan tugas-
serta action plan jangka pendek, jangka menengah, dan tugas yang berkaitan dengan bidangnya masing-masing
jangka panjang agar sejalan dengan kebijakan Perseroan. agar tetap pada jalur strategi bank.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


GOOD CORPORATE
97
GOVERNANCE

c. Mengembangkan organisasi kerja Risk Management business unit dapat memasarkan produk dan jasa dengan
sehingga Perseroan memiliki policy, prosedur dan metode dinamis dan kompetitif.
yang handal dalam menerapkan risk management.
3. Sumber Daya Manusia.
d. Memonitor kepatuhan dan pelaksanaan pengawasan
melekat pada semua unit kerja organisasi Risk Memimpin dan mengarahkan kebijakan SDM dibawah
Management. koordinasi Pejabat di Direktorat Risk Management, termasuk
mengusulkan rekrutmen, promosi, mutasi/rotasi, pembinaan
e. Mengarahkan proses-proses perubahan yang diperlukan dan pelatihan melalui koordinasi dengan Direktur Bidang
untuk memenuhi tantangan persaingan pasar agar Compliance & Human Capital.

VII. DIREKTUR CORPORATE SECRETARY, LEGAL & CUSTOMER CARE

1. Kebijakan dan Strategi. d. Mengkoordinasikan, mengarahkan dan memonitor Brand


Standardization melalui Brand Implementation pada point
a. Memimpin dan mengarahkan kebijakan dan strategi, of contract yang utama.
pemutakhiran, serta sosialisasi kebijakan tugas Direktorat
Corporate Secretary, Legal & Customer Care. e. Mengkoordinasikan, mengarahkan dan memonitor
penanganan permasalahan hukum yang bersifat
b. Memimpin dan mengarahkan penyusunan serta kompleks dan/atau bankwide melalui pemberian advis
pelaksanaan business plan serta action plan jangka hukum kepada unit kerja, manajemen maupun dengan
pendek, jangka menengah, dan jangka panjang dalam mengoptimalkan legal officer.
Direktorat Corporate Secretary, Legal & Customer Care agar
sejalan dengan kebijakan Perseroan. f. Mengkoordinasikan, mengarahkan dan memonitor legal
action secara efektif melalui penanganan perkara secara
2. Kegiatan Operasional. terintegrasi dengan target yang jelas.

a. Mengkoordinasi serta memimpin penyusunan dan g. Meyakini dan mengkoordinasikan bahwa penyusunan
pelaksanaan strategi komunikasi Perseroan dalam arti kebijakan, manual, Standar Operating Procedures maupun
luas dalam upaya menjaga dan mempertahankan reputasi keputusan yang diterbitkan oleh Perseroan telah sesuai
Perseroan sebagai perusahaan terbuka. dengan best industry practice, memiliki basis hukum yang
memadai dan memenuhi peraturan perundang-undangan
b. Mengarahkan terlaksananya keterbukaan informasi yang berlaku serta tidak melanggar prinsip kehati-hatian.
Perseroan baik dalam bentuk public expose maupun
bentuk-bentuk keterbukaan informasi lainnya dengan h. Mengkoordinasikan dan mengarahkan kegiatan-kegiatan
mengacu pada ketentuan perundang-undangan, Peraturan implementasi Budaya Taat Hukum (Law as a second
Bank Indonesia, Peraturan Bapepam-LK, dan Peraturan Nature) yang dilakukan di dalam lingkungan Perseroan.
Bursa Efek Indonesia.
i. Mengkoordinasikan dan mengarahkan penyusunan
c. Mengkoordinasikan, mengarahkan dan memonitor strategi service Perseroan, konsolidasi komunikasi dan
penyelenggaraan Corporate Action serta kegiatan internal program-program internal untuk meningkatkan kualitas
Perseroan lainnya termasuk tetapi tidak terbatas pada layanan kepada nasabah.
pelaksanaan kegiatan sebagaimana tercatat dalam
Calendar of Event maupun kegiatan lain berupa rapat-rapat j. Mengkoordinasikan dan mengarahkan optimalisasi
intern Perseroan. penggunaan data nasabah untuk mendukung aktivitas
bisnis Perseroan.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


GOOD CORPORATE
98
GOVERNANCE

k. Mengkoordinasikan dan mengarahkan penyusunan serta n. Mengarahkan dan mengkoordinasikan pencapaian kinerja
pengelolaan prosedur penanganan keluhan maupun Direktorat Corporate Secretary, Legal & Customer Care.
sengketa nasabah.
3. Sumber Daya Manusia.
l. Mengkoordinasikan dan mengarahkan pelaksanaan serta
evaluasi corporate culture, sehingga senantiasa dapat Memimpin dan mengarahkan kebijakan Sumber Daya Manusia
mendukung pencapaian tujuan bank. Direktorat Corporate Secretary, Legal & Customer Care,
termasuk mengusulkan rekrutmen, promosi, mutasi/rotasi,
m. Mengarahkan dan memastikan implementasi standar pembinaan, dan pelatihan melalui koordinasi dengan Direktur
layanan, perilaku dan nilai-nilai budaya perusahaan telah Bidang Compliance & Human Capital.
sesuai dengan program transformasi budaya Perseroan.

VIII. DIREKTUR CORPORATE BANKING

1. Kebijakan dan Strategi. d. Memimpin, mengarahkan, dan mengkoordinasi


pengembangan serta penawaran produk-produk
a. Memimpin dan mengarahkan kebijakan, strategi, Corporate Banking yang terbaik, dan memastikan bahwa
pemutakhiran, serta sosialisasi kebijakan dalam bidang pengembangan serta penawaran tersebut merupakan
Corporate Banking dan bertindak sebagai pembina PT. produk yang berkualitas dan berdaya saing tinggi.
Mandiri Sekuritas (Perusahaan Anak).
e. Memimpin dan mengkoordiansi pengaturan produk
b. Memimpin dan mengarahkan penyusunan business plan Corporate Banking secara agresif dengan mengindahkan
serta action plan jangka pendek, jangka menengah, dan kebijakan Perseroan dan prinsip kehati-hatian.
jangka panjang agar sejalan dengan kebijakan Perseroan.
f. Memimpin dan mengkoordinasi secara efektif promosi
2. Kegiatan Operasional. produk-produk Corporate Banking sesuai dengan riset
pasar dan segmen nasabah.
a. Memimpin dan mengkoordinir perumusan kebijakan serta
strategi yang berhubungan dengan kegiatan operasional g. Melakukan pembinaan hubungan dengan nasabah
Corporate Banking untuk jangka pendek, jangka melalui kunjungan (on the spot) dan pemantauan proyek
menengah, dan jangka panjang secara komprehensif. nasabah secara berkala.

b. Memimpin dan mengarahkan serta mensupervisi 3. Sumber Daya Manusia.


group-group dibawahnya serta anak perusahaan yang
menjadi tanggung jawabnya secara berkesinambungan Memimpin dan mengarahkan kebijakan SDM dibawah
dalam menjalankan tugas-tugas yang berkaitan dengan koordinasi bidang Corporate Banking, termasuk
bidangnya masing-masing agar sejalan dengan kebijakan mengusulkan rekrutmen, promosi, mutasi/rotasi, pembinaan
Perseroan, serta menangani persaingan pasar dalam dan pelatihan melalui koordinasi dengan Direktur Bidang
bidang Corporate Banking. Compliance & Human Capital.

c. Memimpin dan mengarahkan proses-proses perubahan


yang diperlukan untuk memenuhi tantangan pasar yang
berkaitan dengan bidang Corporate Banking.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


GOOD CORPORATE
99
GOVERNANCE

IX. DIREKTUR TREASURY & INTERNATIONAL BANKING

1. Kebijakan dan Strategi. d. Memimpin, mengarahkan, dan mengkoordinasi


pengembangan serta penawaran produk-produk Treasury
a. Memimpin dan mengarahkan kebijakan, strategi, & International Banking yang terbaik, dan memastikan
pemutakhiran, serta sosialisasi kebijakan dalam bidang bahwa pengembangan serta penawaran tersebut
Treasury & International Banking dan bertindak sebagai merupakan produk yang berkualitas dan berdaya saing
pembina BMEL (Perusahaan Anak). tinggi.

b. Memimpin dan mengarahkan penyusunan business plan e. Memimpin dan mengkoordinasi pengaturan produk
serta action plan jangka pendek, jangka menengah, dan Treasury & International Banking secara agresif dengan
jangka panjang agar sejalan dengan kebijakan Perseroan. tetap mengindahkan kebijakan Perseroan dan prinsip
kehati-hatian.
2. Kegiatan Operasional.
f. Memimpin dan mengkoordinasi secara efektif promosi
a. Memimpin dan mengkoordinir perumusan kebijakan produk-produk Treasury & International Banking sesuai
serta strategi yang berhubungan dengan kegiatan dengan riset pasar dan segmen nasabah.
operasional Treasury & International Banking untuk jangka
pendek, jangka menengah, dan jangka panjang secara g. Memimpin dan mengarahkan front liner marketers untuk
komprehensif. dapat menjalankan Standar Prosedur Kerja (SOP) dalam
bidang Treasury & International Banking secara benar.
b. Mengarahkan dan mensupervisi group-group di bawahnya
serta anak perusahaan yang menjadi tanggung jawabnya h. Bertindak sebagai Direktur Pengganti sesuai dengan
secara berkesinambungan dalam menjalankan tugas- ketentuan Tata Tertib Direksi.
tugas yang berkaitan dengan bidangnya masing-masing
agar sejalan dengan kebijakan Perseroan, serta menangani 3. Sumber Daya Manusia.
persaingan pasar dalam bidang Treasury & International
Banking sesuai kebijakan Perseroan. Memimpin dan mengarahkan kebijakan SDM dibawah
koordinasi bidang Treasury & International Banking,
c. Memimpin dan mengarahkan proses-proses perubahan termasuk mengusulkan rekrutmen, promosi, mutasi/rotasi,
yang diperlukan untuk memenuhi tantangan pasar pembinaan dan pelatihan melalui koordinasi dengan Direktur
yang berkaitan dengan bidang Treasury & International Bidang Compliance & Human Capital.
Banking.

X. DIREKTUR MICRO & RETAIL BANKING


2. Kegiatan Operasional.
1. Kebijakan dan Strategi.
a. Memimpin dan mengkoordinir perumusan kebijakan
a. Memimpin dan mengarahkan kebijakan dan strategi, serta strategi yang berhubungan dengan kegiatan
pemutakhiran serta sosialisasi kebijakan dalam bidang operasional Micro & Retail Banking untuk jangka
Micro & retail Banking dan bertindak sebagai pembina pendek, jangka menengah, dan jangka panjang secara
PT. AXA Mandiri Financial Services dan PT. Mandiri komprehensif.
Manajemen Investasi.
b. Mengarahkan dan mensupervisi group-group dibawahnya
b. Memimpin dan mengarahkan penyusunan business plan serta anak perusahaan yang menjadi tanggung
serta action plan jangka pendek, jangka menengah, dan jawabnya secara berkesinambungan dalam menjalankan
jangka panjang agar sejalan dengan kebijakan Perseroan.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


GOOD CORPORATE
100
GOVERNANCE

tugas-tugas yang berkaitan dengan bidangnya masing- g. Memimpin dan mengarahkan front liner marketers untuk
masing agar sejalan dengan kebijakan Perseroan, serta dapat menjalankan Standar Prosedur Kerja (SOP) dalam
menangani persaingan pasar dalam bidang Micro & Retail bidang Micro & Retail Banking secara benar.
Banking.
h. Mengkoordinasi dan mengarahkan kebijakan Program
c. Memimpin dan mengarahkan proses-proses perubahan Kemitraan dan Bina Lingkungan sesuai dengan ketentuan
yang diperlukan untuk memenuhi tantangan pasar yang yang berlaku dan kebijakan yang ditetapkan oleh Rapat
berkaitan dengan bidang Micro & Retail Banking. Umum Pemegang Saham (RUPS).

d. Memimpin, mengarahkan, dan mengkoordinasi i. Bertindak sebagai Direktur Pengganti sesuai dengan
pengembangan serta penawaran produk-produk Micro ketentuan Tata Tertib Direksi.
& Retail Banking yang terbaik, dan memastikan bahwa
pengembangan serta penawaran tersebut merupakan 3. Sumber Daya Manusia.
produk yang berkualitas dan berdaya saing tinggi.
Memimpin dan mengarahkan kebijakan SDM dibawah
e. Memimpin dan mengkoordinasi pengaturan produk Micro koordinasi bidang Micro & Retail Banking, termasuk
& Retail Banking secara agresif dengan mengindahkan mengusulkan rekrutmen, promosi, mutasi/rotasi, pembinaan
kebijakan Perseroan dan prinsip kehati-hatian. dan pelatihan melalui koordinasi dengan Direktur Bidang
Compliance & Human Capital.
f. Memimpin dan mengkoordinasi secara efektif advertising
dan promosi produk-produk Micro & Retail Banking sesuai
dengan riset pasar dan segmen nasabah.

XI. DIREKTUR COMPLIANCE & HUMAN CAPITAL

1. Kebijakan dan Strategi. b. Memimpin dan mengarahkan kebijakan dan strategi


dalam pelaksanaan system perekrutan, penempatan,
a. Memimpin dan mengarahkan kebijakan dan strategi, mutasi, dan pengembangan pegawai untuk jangka
pemutakhiran serta sosialisasi kebijakan tugas Direktorat pendek, jangka menengah, dan jangka panjang secara
Compliance & Human Capital. komprehensif.

b. Memimpin dan mengarahkan penyusunan business plan c. Mengarahkan dan mengkoordinasikan kebijakan
serta action plan jangka pendek, jangka menengah, dan hubungan kerja yang produktif antara Bank dengan
jangka panjang agar sejalan dengan kebijakan Perseroan. pegawai baik secara individu maupun Unit Kerja.

c. Mengkoordinasikan penetapan Peraturan Dana Pensiun d. Mengarahkan dan mengkoordinasikan pelaksanaan dan
beserta perubahannya, penunjukan serta pemberhentian evaluasi corporate culture, sehingga senantiasa dapat
Pengurus dan Dewan Pengawas, selaku Direktur yang mendukung pencapaian tujuan Bank.
membawahi Dana Pensiun Bank Mandiri.
e. Mengkoordinasi dan mengarahkan pelaksanaan system
2. Kegiatan Operasional. training sesuai kebutuhan bank yang disajikan dengan
produktifitas dan kualitas yang tinggi.
a. Mengkoordinasikan dan mengarahkan pelaksanaan
prinsip-prinsip good corporate governance. f. Menetapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk
memastikan Bank telah memenuhi seluruh peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


GOOD CORPORATE
101
GOVERNANCE

g. Memantau dan menjaga agar kegiatan usaha Bank tidak m. Mengkoordinasikan dan mengarahkan kebijakan, manual
menyimpang dari ketentuan yang berlaku. SOP maupun keputusan yang diterbitkan oleh Bank
sehingga memenuhi peraturan perundang-undangan
h. Memantau dan menjaga kepatuhan Bank terhadap yang berlaku dan tidak melanggar prinsip kehati-hatian
seluruh perjanjian dan komitmen yang dibuat oleh Bank serta sesuai dengan best industry practice.
kepada Pihak Eksternal.
n. Mengkoordinasikan pencapaian kinerja Direktorat
i. Memantau tindak lanjut temuan dan rekomendasi Compliance & Human Capital.
dari auditor internal dan/atau auditor eksternal, hasil
pengawasan Bank Indonesia dan/atau hasil pengawasan 3. Sumber Daya Manusia.
otoritas lainnya.
a. Memimpin dan mengarahkan kebijakan SDM dibawah
j. Mengarahkan dan mencegah Direksi lainnya agar tidak koordinasi Pejabat di Direktorat Compliance & Human
menempuh kebijakan dan/atau menetapkan keputusan Capital, termasuk mengusulkan rekrutmen, promosi,
yang menyimpang dari peraturan perundang-undangan mutasi/rotasi, pembinaan dan pelatihan.
yang berlaku.
b. Memantau pelaksanaan penyampaian kebijakan Bank
k. Mengkoordinasikan dan mengarahkan pelaksanaan yang bersifat strategis di bidang kepegawaian kepada
incentive system, benefits, dan compensation dapat jajaran Pegawai.
berjalan dengan baik.

l. Melakukan tugas selaku anggota Personnel Policy


Committee yang diangkat sebagai Wakil Ketua II dan
menjadi anggota non voting member untuk komite-
komite yang dibentuk di bawah koordinasi Direksi.

XII. EXECUTIVE VICE PRESIDENT – KOORDINATOR FINANCE & STRATEGY/ CHIEF FINANCIAL OFFICER (CFO)

1. Kebijakan dan strategi.


b. Memimpin dan mengkoordinasikan fungsi kerja Investor
a. Memimpin dan mengarahkan kebijakan dan strategi, Relations dalam rangka melakukan komunikasi keuangan
pemutakhiran, serta sosialisasi kebijakan tugas Direktorat kepada investor secara efektif, efisien, transparan,
Finance & Strategy. akuntabel, tepat waktu, dan meningkatkan kualitas
laporan tahunan Perseroan sebagai perusahaan public.
b. Memimpin dan mengarahkan penyusunan business plan
serta action plan jangka pendek, jangka menengah, dan c. Memimpin dan mengarahkan aktifitas pembukuan dan
jangka panjang agar sejalan dengan kebijakan Perseroan. pelaporan (Accounting) agar memiliki sistem keuangan
dengan pengawasan, kebijaksanaan, dan prosedur yang
2. Kegiatan Operasional. tepat untuk dapat menghasilkan informasi keuangan
dan MIS yang tepat waktu, lengkap konsisten, handal dan
a. Memimpin dan mengarahkan strategi bisnis, tujuan dan terukur.
target financial jangka panjang, jangka menengah, dan
jangka pendek Bank Mandiri secara komprehensif. d. Mengarahkan dan memimpin aktivitas procurement,
maintenance, warehousing, servis dan fasilitas agar efektif
dan efisien, serta memastikan dokumentasi procurement
tersimpan dengan aman dan tertib serta efisien.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


GOOD CORPORATE
102
GOVERNANCE

e. Mengarahkan dan memimpin pembelian, pemeliharaan, 3. Sumber Daya Manusia.


dan penjualan fixed asset (kecuali yang tidak aktif
digunakan oleh Bank) secara efektif dan efisien serta Memimpin dan mengarahkan kebijakan SDM di bawah
dilaksanakan dengan transparan. koordinasi Pejabat di Direktorat Finance & Strategy termasuk
mengusulkan rekrutmen, promosi, mutasi/rotasi, pembinaan,
dan pelatihan melalui koordinasi dengan Direktur Bidang
Compliance & Human Capital.

XIII. EXECUTIVE VICE PRESIDENT – KOORDINATOR CHANGE MANAGEMENT OFFICE

1. Kebijakan dan Strategi. e. Memonitor dan mengarahkan program aliansi strategis,


Corporate Culture dan Branding agar implementasinya
a. Memimpin dan mengarahkan kebijakan dan strategi, dapat diselesaikan tepat waktu, efisiensi dan memberi
pemutakhiran, serta sosialisasi kebijakan tugas Direktorat manfaat yang sesuai.
Change Management Office.
f. Memimpin penyusunan analisa studi kelayakan dan
b. Memimpin dan mengarahkan penyusunan business plan project brief (termasuk analisa profitabilitas) potensi
serta action plan jangka pendek, jangka menengah, dan sinergi program aliansi strategis antar business unit.
jangka panjang agar sejalan dengan kebijakan Perseroan.
g. Memimpin dan mengkoordinasi inisiatif strategis baik
2. Kegiatan Operasional. dari sisi waktu, biaya dan relaisasi manfaat sesuai dengan
project charter.
a. Memimpin dan mengarahkan evaluasi terhadap para calon
legal, financial dan valuation specialist. h. Memimpin inisiatif yang berhubungan dengan
pertumbuhan inorganic (merger & akuisisi).
b. Memimpin dan mengarahkan pelaksanaan reorganisasi
pembentukan SBU dalam Direktorat maupun dengan unit 3. Sumber Daya Manusia.
lain di Bank Mandiri.
Memimpin dan mengarahkan kebijakan SDM dibawah
c. Melakukan koordinasi implementasi reorganisasi koordinasi Direktorat Change Management Office termasuk
pembentukan SBU dengan konsultan manajemen. mengusulkan rekrutmen, promosi, mutasi/rotasi, pembinaan
dan pelatihan melalui koordinasi dengan Direktur Bidang
d. Merekomendasikan implikasi reorganisasi pembentukan Compliance & Human Capital.
SBU pada kebijakan Human Resources serta penyelarasan
tenaga kerja yang dibutuhkan.

XIV. EXECUTIVE VICE PRESIDENT – KOORDINATOR CONSUMER FINANCE

1. Kebijakan dan Strategi. b. Memimpin dan mengarahkan penyusunan business plan


serta action plan jangka pendek, jangka menengah, dan
a. Memimpin dan mengarahkan kebijakan, strategi, jangka panjang agar sejalan dengan kebijakan Perseroan.
pemutakhiran, serta sosialisasi kebijakan dalam bidang
Consumer Finance.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


GOOD CORPORATE
103
GOVERNANCE

2. Kegiatan Operasional. pengembangan serta penawaran tersebut merupakan


produk yang berkualitas dan berdaya saing tinggi.
a. Memimpin dan mengkoordinir perumusan kebijakan serta
strategi yang berhubungan dengan kegiatan operasional e. Memimpin dan mengkoordinasi pengaturan produk
Consumer Finance untuk jangka pendek, jangka Consumer Finance secara agresif dengan mengindahkan
menengah, dan jangka panjang secara komprehensif. kebijakan Perseroan dan prinsip kehati-hatian.

b. Mengarahkan dan mensupervisi group-group di bawahnya f. Memimpin dan mengkoordinasi secara efektif promosi
serta anak perusahaan yang menjadi tanggung jawabnya produk-produk Consumer Finance sesuai dengan riset
secara berkesinambungan dalam menjalankan tugas- pasar dan segmen nasabah.
tugas yang berkaitan dengan bidangnya masing-
masing agar sejalan dengan kebijakan Perseroan, serta g. Memimpin dan mengarahkan front liner marketers untuk
menangani persaingan pasar dalam bidang Consumer dapat menjalankan Standar Prosedur Kerja (SOP) dalam
Finance. bidang Consumer Finance.

c. Memimpin dan mengarahkan proses-proses perubahan 3. Sumber Daya Manusia.


yang diperlukan untuk memenuhi tantangan pasar yang
berkaitan dengan bidang Consumer Finance. Memimpin dan mengarahkan kebijakan SDM dibawah
koordinasi bidang Consumer Finance, termasuk mengusulkan
d. Memimpin, mengarahkan, dan mengkoordinasi rekrutmen, promosi, mutasi/rotasi, pembinaan dan pelatihan
pengembangan serta penawaran produk-produk melalui koordinasi dengan Direktur Bidang Compliance &
Consumer Finance yang terbaik, dan memastikan bahwa Human Capital

XV. EXECUTIVE VICE PRESIDENT – KOORDINATOR INTERNAL AUDIT

1. Kebijakan dan Strategi. dengan pelaksanaan operasional Bank dalam pencapaian


sasaran yang telah ditetapkan oleh manajemen.
a. Merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan dan
mengendalikan strategi kegiatan Internal Audit dengan b. Memberikan rekomendasi berdasarkan hasil analisa
penekanan pada bidang/aktivitas yang mempunyai risiko dan evaluasi terhadap usulan atau kebijakan mengenai
tinggi serta mengevaluasi prosedur/control system yang sistem dan prosedur yang baru untuk memastikan bahwa
ada untuk mencapai sasaran yang konsisten dengan kebijakan sistem dan prosedur tersebut telah mencakup
Internal Audit Charter dan tujuan Bank. aspek-aspek pengendalian intern.

b. Memimpin dan mengarahkan penyusunan business plan c. Menilai penerapan manajemen risiko PT Bank Mandiri
serta action plan jangka pendek, jangka menengah, dan (Persero) Tbk. dengan mengkaji ulang penilaian risiko
jangka panjang Direktorat Internal Audit agar sejalan (laporan profil risiko) yang dihasilkan oleh satuan kerja
dengan kebijakan Perseroan. manajemen risiko, membantu mengidentifikasi dan
mengevaluasi risiko serta memberikan rekomendasi dan
2. Kegiatan Operasional. solusi peningkatan kualitas Manajemen Risiko.

a. Menjamin terselenggaranya evaluasi dan peran aktif d. Membantu memberikan assurance mengenai penerapan
Internal Audit dalam meningkatkan efektivitas Sistem governance dengan melakukan penialaian dan
Pengendalian Intern secara berkesinambungan berkaitan memberikan rekomendasi dan solusi untuk memperbaiki
governance process.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


GOOD CORPORATE
104
GOVERNANCE

e. Mengevaluasi kecukupan pelaksanaan tindak lanjut h. Melaporkan pelaksanaan tugas dan tangung jawab
perbaikan yang telah dilakukan oleh Auditee untuk Internal Audit kepada pihak intern dan ekstern sesuai
meyakini sistem pengendalian intern, pengelolaan risiko ketentuan yang berlaku.
dan governance proses telah dilaksanakan secara memadai.
3. Sumber Daya Manusia.
f. Membina, mensupervisi dan mengkoordinasikan Regional
Internal Control (RIC) dengan Internal Audit dalam Memimpin dan mengarahkan kebijakan SDM dibawah
menjalankan fungsi pemeriksaan agar terlaksana secara supervisi Direktorat Internal Audit termasuk mengusulkan
efektif dan efisien. rekrutmen, promosi, mutasi/rotasi, pembinaan dan pelatihan
melalui koordinasi dengan Direktur Bidang Compliance &
g. Mengkoordinir kelancaran pelaksanaan tugas Auditor Human Capital.
Ekstern dan memonitor tindaklanjut hasil Auditor Ekstern.

FREKUENSI RAPAT DIREKSI


Nama Jumlah Rapat Kehadiran Ketidakhadiran % Kehadiran

Agus Martowardojo 70 53 17 76 %
I Wayan Agus Mertayasa 70 61 9 87 %
Zulkifli Zaini 70 62 8 89 %
Sasmita 70 61 9 87 %
Abdul Rachman 70 60 10 86 %
Sentot A. Sentausa 70 60 10 86 %
Bambang Setiawan 70 64 6 91 %
Riswinandi 70 58 12 83 %
Thomas Arifin 70 57 13 81 %
Budi G. Sadikin 70 63 7 90 %
Ogi Prastomiyono 70 58 12 83 %

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


GOOD CORPORATE
105
GOVERNANCE

PELAKSANAAN TRAINING DIREKSI


Nama Jenis

Agus Martowardojo Achieving Breakthrough Service: Leveraging Employee and


Customer Satisfaction for Profit and Growth, HBS – MA, USA
I Wayan Agus Mertayasa Global Strategic Management, HBS – Boston, MA USA &
London
Zulkifli Zaini Executive Program in Strategy & Organization – Palo Alto, CA
USA
Sasmita IMD – Orchestrating Winning Performance, Geneva-Switzerland
Abdul Rachman Leadership for Senior Executives, HBS - USA
Sentot A. Sentausa Leadership at the Peak, Center for Creative Leadership,
Colorado Spring-USA
Bambang Setiawan Essential of Leadership London Business School, UK – London,
UK
Riswinandi Leading Change and Organizational Renewal, HBS – Boston,
MA, USA
Thomas Arifin Wharton, Investment Strategies and Portfolio Management –
Philadelphia, USA
Budi G. Sadikin Global Strategic Management, HBS – Boston, MA, USA
Ogi Prastomiyono Corporate Governance: Effectiveness and Accountability in the
Boardroom – Evanston, IL, USA

PELAKSANAAN TRAINING/SEMINAR EVP COORDINATOR

Nama Jenis

Pahala N. Mansury Leadership Forum


Haryanto T. Budiman Leadership Forum
Seminar John Kotter Asia Tour 2009 – Seattle, London
Singapore, The Effective Use of Power, Stanford University, CA,
USA
Mansyur S. Nasution Leadership Forum, High Performance Leadership – Switzerland
Riyani T. Bondan Leadership Forum, The Looking Glass Experience – Brussels,
Belgium

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


GOOD CORPORATE
106
GOVERNANCE

E. KOMITE DI BAWAH DIREKSI

Frekuensi Rapat Komite Di Bawah Direksi

RISK & CAPITAL COMMITTEE (RCC):

Risk & Capital Committee (RCC) yang terdiri atas 4 (empat) sub komite adalah komite yang dibentuk untuk
membantu Direksi dalam menjalankan fungsi pengendalian sesuai bidang tugas masing-masing sub komite.

Risk & Capital Committee (RCC) terdiri atas 4(empat) sub komite yaitu:
1. Risk Management Committee (RMC)
2. Asset and Liabilities Committee (ALCO)
3. Capital and Investment Committee (CIC)
4. Operational Risk Committee (ORC)

RISK MANAGEMENT COMMITTEE (RCC-RMC)

Nama Jumlah Rapat Kehadiran Ketidakhadiran % Kehadiran

PERMANENT VOTING MEMBERS


Agus Martowardojo 7 0 7 0%
I Wayan Agus Mertayasa 7 7 0 100 %
Sasmita 7 5 2 71 %
Sentot A. Sentausa 7 6 1 86 %
Bambang Setiawan 7 4 3 57 %
Pahala N. Mansury 7 6 1 86 %
Haryanto T. Budiman 7 7 0 100 %
NON - PERMANENT VOTING MEMBERS
Zulkifli Zaini 7 6 1 86 %
Abdul Rachman 7 5 2 71 %
Riswinandi 7 5 2 71 %
Thomas Arifin 7 5 2 71 %
Budi G. Sadikin 7 4 3 57 %
Mansyur S. Nasution 7 7 0 100 %
CONTRIBUTING PERMANENT NON - VOTING MEMBERS
Ogi Prastomiyono 7 4 3 57 %
Riyani T. Bondan 7 0 7 0%

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


GOOD CORPORATE
107
GOVERNANCE

Tugas dan Tanggung Jawab Risk Management Committee (RCC-RMC)

yang menyimpang dari prosedur normal (irregularities),


1. Menyetujui dan memutuskan perubahan Kebijakan seperti keputusan pelampauan ekspansi usaha yang
Manajemen Risiko Bank Mandiri (KMRBM) untuk signifikan dibandingkan dengan rencana bisnis Perseroan
selanjutnya dimintakan pengesahan kepada Direksi dan yang telah ditetapkan sebelumnya atau pengambilan
Dewan Komisaris. posisi/eksposur risiko yang melampaui limit yang telah
ditetapkan.
2. Melakukan penyempurnaan penerapan Manajemen Risiko
secara berkala maupun bersifat insidentil sebagai akibat 4. Menetapkan metodologi Risk Based Pricing, Risk Adjusted
dari suatu perubahan kondisi internal dan eksternal Bank Performance Measurement dan Limit Structure.
yang mempengaruhi kecukupan permodalan dan profil
risiko Perseroan. 5. Menetapkan metodologi perhitungan kecukupan modal
untuk mengcover credit risk, market risk dan operational
3. Menetapkan hal-hal yang terkait dengan keputusan bisnis risk.

Pada tahun 2009 RCC-RMC telah melakukan pembahasan hal-hal sebagai berikut:

1. Melakukan review atas Potensial Future Exposure (PFE).

2. Melakukan review atas kewenangan RCC-RMC.

3. Melakukan review atas Industry Portfolio Classification (Portfolio Guidelines).

4. Menetapkan beberapa penyempurnaan kebijakan diantaranya Standar Prosedur Treasury (SPT), Kebijakan
perkreditan Bank Mandiri (KPBM), Kebijakan Manajemen Risiko Bank Mandiri (KMRBM).

5. Menetapkan beberapa limit yang digunakan dalam mengelola posisi, termasuk limit VAR & limit stress testing.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


GOOD CORPORATE
108
GOVERNANCE

ASSETS AND LIABILITIES COMMITTEE (RCC-ALCO)

Nama Jumlah Rapat Kehadiran Ketidakhadiran % Kehadiran

PERMANENT VOTING MEMBERS


Agus Martowardojo 15 2 13 13 %
I Wayan Agus Mertayasa 15 12 3 80 %
Zulkifli Zaini 15 14 1 93 %
Abdul Rachman 15 11 4 73 %
Sentot A. Sentausa 15 14 1 93 %
Riswinandi 15 8 7 53 %
Thomas Arifin 15 12 3 80 %
Budi G. Sadikin 15 14 1 93 %
Pahala N. Mansury 15 11 4 73 %
Mansyur S. Nasution 15 14 1 93 %
NON - PERMANENT VOTING MEMBERS
Sasmita 15 11 4 73 %
Bambang Setiawan 15 6 9 40 %
Haryanto T. Budiman 15 11 4 73 %
CONTRIBUTING PERMANENT NON - VOTING MEMBERS
Ogi Prastomiyono 15 7 8 47 %
Riyani T. Bondan 15 2 13 13 %

Wewenang dan Tanggung jawab Assets & Liabilities Committee 3. Kaji ulang penetapan harga (pricing) aktiva dan pasiva untuk
secara umum memiliki wewenang dan tanggung jawab untuk memastikan bahwa pricing tersebut dapat mengoptimalkan
menetapkan kebijakan, batasan-batasan dan pedoman strategi hasil penanaman dana, meminimumkan biaya dana, dan
pengelolaan assets dan liabilities yang mencakup: memelihara struktur neraca Perseroan, sesuai dengan strategi
ALM Perseroan.
1. Pengembangan, kaji ulang dan modifikasi strategi Assets dan
Liabilities Management (ALM). 4. Kaji ulang deviasi antara hasil actual dengan proyeksi
anggaran dan rencana bisnis Perseroan.
2. Evaluasi posisi bank dan strategi ALM guna memastikan
bahwa hasil risk taking position Perseroan telah konsisten 5. Penyampaian informasi kepada Direksi mengenai setiap
dengan tujuan pengelolaan risiko likuiditas, risiko suku bunga perkembangan ketentuan dan peraturan terkait yang
dan risiko nilai tukar. mempengaruhi strategi dan kebijakan ALM.

Pada tahun 2009 RCC-ALCO telah melakukan pembahasan hal-hal sebagai berikut:

1. Perkembangan Kondisi Likuiditas Rupiah dan Valas, safety level likuiditas rupiah dan valas serta core deposit DPK.
2. Penentuan batas early warning Signal (EWS) Rupiah dan Valas yang optimal, dalam mengelola liquiditas.
3. Mereview Suku Bunga DPK Rupiah dan Valas, serta penetapan wewenang memutus untuk special rate.
4. Mereview suku bunga kredit rupiah maupun valas.
5. Pengelolaan Risiko Suku Bunga Kredit Bunga Tetap.
6. Penetapan Suku Bunga Fixed, termasuk untuk mengelola joint financing dan plafond fixed rate tersebut.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


GOOD CORPORATE
109
GOVERNANCE

CAPITAL & INVESTMENT COMMITTEE (RCC-CIC)

Nama Jumlah Rapat Kehadiran Ketidakhadiran % Kehadiran

PERMANENT VOTING MEMBERS GROUP A


Agus Martowardojo 7 6 1 86 %
I Wayan Agus Mertayasa 7 5 2 71 %
Sentot A. Sentausa 7 5 2 71 %
Pahala N. Mansury 7 7 0 100 %
Haryanto T. Budiman 7 5 2 71 %
PERMANENT VOTING MEMBERS GROUP B
Sasmita 5 5 0 100 %
Abdul Rachman 4 4 0 100 %
Zulkifli Zaini 6 6 0 100 %
Riswinandi 5 5 0 100 %
Budi G. Sadikin 4 4 0 100 %
Thomas Arifin 3 3 0 100 %
Mansyur S. Nasution 5 5 0 100 %
NON - PERMANENT VOTING MEMBERS
Bambang Setiawan 5 5 0 100 %
CONTRIBUTING PERMANENT NON - VOTING MEMBERS
Ogi Prastomiyono 7 7 0 100 %
Riyani T. Bondan 3 3 0 100 %
Keterangan : Jumlah rapat untuk masing-masing group kehadiran sesuai dengan agenda pembahasan

Tugas dan Tanggung Jawab Capital & Investment Committee


(RCC-CIC)

1. Melakukan evaluasi dan memberikan rekomendasi atas 4. Melakukan evaluasi berkala atas kinerja keuangan
rencana penyertaan modal baru dan divestasi untuk penyertaan modal pada Perusahaan Anak.
Perusahaan Anak, untuk diajukan ke Rapat Direksi.
5. Melakukan evaluasi kinerja keuangan dan pengurus
2. Melakukan evaluasi dan mengambil keputusan mengenai Perusahaan Anak dan memberikan rekomendasi
tambahan penyertaan modal untuk Perusahaan Anak, kepengurusan untuk diajukan ke Rapat Direksi.
sepanjang penambahan modal tersebut tidak merubah
status menjadi pemilik mayoritas (controlling shareholder) 6. Menetapkan kebijakan pengelolaan Perusahaan Anak
pada perusahaan anak. yang mencakup kebijakan atas supervisi bisnis dan
monitoring kinerja Perusahaan Anak , persetujuan
3. Melakukan evaluasi dan memberikan rekomendasi atas Rencana Kerja & Anggaran Perusahaan (RKAP), Rencana
inisiatif strategis pengelolaan permodalan sesuai dengan Jangka Menengah, Rencana Jangka Panjang serta
strategis dan rencana pertumbuhan Bank Mandiri serta pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
ketersediaan modal untuk menjaga tingkat kecukupan modal Perusahaan Anak.
Bank Mandiri, untuk diajukan ke Rapat Direksi.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


GOOD CORPORATE
110
GOVERNANCE

7. Melakukan evaluasi dan memberikan rekomendasi atas 9. Menetapkan kebijakan dan arahan investasi Dana
rencana alokasi modal dan tambahannya pada Strategic Pensiun dalam kedudukan Bank Mandiri sebagai pendiri.
Business Unit, untuk diajukan ke rapat Direksi.

8. Melakukan evaluasi berkala atas kinerja keuangan


penyertaan untuk alokasi modal Strategic Business Unit.

Pada tahun 2009 RCC-CIC telah melakukan hal-hal sebagai berikut:

1. Membahas usulan agenda RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa yang diajukan oleh perusahaan anak dan selanjutnya
memberikan keputusan atas agenda-agenda yang akan dilaksanakan dalam RUPS/RUPSLB. Agenda-agenda RUPS/RUPSLB
yang diputus dalam Rapat C&IC antara lain pengesahan laporan keuangan, penggunaan saldo laba, pembagian dividen,
penunjukan pengurus perusahaan anak, penunjukan Kantor Akuntan Publik, perubahan anggaran dasar, penetapan
remunerasi dan tantiem pengurus.

2. Memberikan persetujuan atas usulan Arahan Investasi yang baru untuk Dana Pensiun di lingkungan Bank Mandiri dan
sekaligus mencabut Keputusan Direksi Bank Mandiri No. 115/KEP.DIR/2003 tanggal 31 Desember 2003 tentang Arahan
Investasi Dana Pensiun Bank Mandiri, Keputusan Direksi Bank Mandiri No. 116/KEP.DIR/2003 tanggal 31 Desember 2003
tentang Arahan Investasi Dana Pensiun Bank Mandiri Satu, Keputusan Direksi Bank Mandiri No. 117/KEP.DIR/2003 tanggal
31 Desember 2003 tentang Arahan Investasi Dana Pensiun Bank Mandiri Dua, Keputusan Direksi Bank Mandiri No. 118/KEP.
DIR/2003 tanggal 31 Desember 2003 tentang Arahan Investasi Dana Pensiun Bank Mandiri Tiga, dan Keputusan Direksi
Bank Mandiri No. 119/KEP.DIR/2003 tanggal 31 Desember 2003 tentang Arahan Investasi Dana Pensiun Bank Mandiri
Empat.

3. Memberikan persetujuan atas rencana penerbitan pinjaman subordinasi rupiah dalam rangka memperkuat struktur
permodalan Bank Mandiri. Bank Mandiri berinisiatif memperkuat struktur permodalan agar ruang gerak Bank Mandiri
menjadi lebih fleksibel dalam menangkap peluang bisnis di masa mendatang. Untuk itu, opsi yang dipilih Bank
Mandiri adalah menerbitkan Obligasi Subordinasi Rupiah Bank Mandiri I Tahun 2009 sebesar Rp3,5 triliun yang dapat
diperhitungkan sebagai modal pelengkap dalam perhitungan CAR.

4. Memberikan persetujuan atas beberapa inisiatif Anak Perusahaan yang membutuhkan persetujuan pemegang saham
seperti pengambil alihan 2% saham AXA di AMFS.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


GOOD CORPORATE
111
GOVERNANCE

OPERATIONAL RISK COMMITTEE (RCC-ORC)

Nama Jumlah Rapat Kehadiran Ketidakhadiran % Kehadiran

PERMANENT VOTING MEMBERS GROUP A


Agus Martowardojo 8 2 6 25 %
I Wayan Agus Mertayasa 10 8 2 80 %
Sasmita 12 12 0 100 %
Sentot A. Sentausa 12 12 0 100 %
Haryanto T. Budiman 12 8 4 67 %
PERMANENT VOTING MEMBERS GROUP B
Zulkifli Zaini 6 5 1 83 %
Abdul Rachman 8 7 1 88 %
Riswinandi 5 3 2 60 %
Thomas Arifin 6 4 2 67 %
Budi G. Sadikin 9 6 3 67 %
Pahala N. Mansury 8 6 2 75 %
Mansyur S. Nasution 5 5 0 100 %
CONTRIBUTING PERMANENT NON - VOTING MEMBERS
Bambang Setiawan 10 6 4 60 %
Ogi Prastomiyono 11 6 5 55 %
Riyani T. Bondan 10 1 9 10 %
Keterangan : Jumlah rapat untuk masing-masing group kehadiran sesuai dengan agenda pembahasan

Tugas dan Tanggung Jawab Operational Risk Committee


(RCC-ORC)

1. Menyusun dan atau mengubah Kebijakan Operasional 5. Mendelegasikan sebagian kewenangan yang telah dimiliki
Bank Mandiri (KOBM) untuk selanjutnya dimintakan berdasarkan surat keputusan ini kepada Direktur Bidang/
pengesahan kepada seluruh Direksi dan Dewan Komisaris. EVP Coordinator dengan hak untuk mendelegasikan
kembali kepada pebajat-pejabat yang ditunjuk secara
2. Menetapkan prosedur operasional yang bersifat strategis berjenjang. Pendelegasian ini tidak meliputi kewenangan
berikut perubahan-perubahannya. memutus kredit dan atau kewenangan lain yang diatur
secara tersendiri.
3. Memberikan arahan, pengawasan terhadap pelaksanaan
operasional Perseroan yang bersifat strategis. 6. Menetapkan limit (cadangan) risiko operasional dengan
mempertimbangkan eksposur risiko dan pengalaman
4. Menetapkan solusi serta pelaksanaan penyelesaian atas kerugian masa lalu yang diakibatkan oleh risiko operasional
permasalahan Operasional Perseroan yang tidak dapat sesuai ketentuan yang berlaku.
diselesaikan pada level di bawahnya.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


GOOD CORPORATE
112
GOVERNANCE

Pada tahun 2009, RCC ORC Operational Risk Committee telah melaksanakan hal-hal sebagai berikut:

1. Memberikan persetujuan atas tinjauan tarif Transaction Banking.

2. Mereview dan memberikan persetujuan atas Standar Prosedur Operasional (SPO), termasuk untuk aktivitas pengadaan dan
pengelolaan informasi nasabah.

3. Mereview dan memberikan persetujuan atas Standar Prosedur Operasional (SPO) untuk produk/segment tertentu seperti
SPO Wealth Management, SPO Produk Jasa Capital Market, SPO produk atau aktivitas baru dan SPO produk jasa retail
lainnya.

4. Mereview dan menyetujui SPO untuk pedoman pemeriksaan Internal Audit dan Audit Charter serta berbagai pedoman
lainnya.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


GOOD CORPORATE
113
GOVERNANCE

PERSONNEL POLICY COMMITTEE (PPC)

Nama Jumlah Rapat Kehadiran Ketidakhadiran % Kehadiran

PERMANENT VOTING MEMBERS


Agus Martowardojo 6 6 0 100 %
I Wayan Agus Mertayasa 6 4 2 67 %
Ogi Prastomiyono 6 6 0 100 %
Budi G. Sadikin 6 5 1 83 %
NON - PERMANENT VOTING MEMBERS
Pahala N. Mansury 6 4 2 67 %
Haryanto T. Budiman 6 4 2 67 %
Sentot A. Sentausa 1 1 0 100 %

Tugas dan tanggung Jawab Personnel Policy Committee

1. Menetapkan kebijakan pengelolaan Sumber Daya Manusia 11. Menentukan kebijakan arah dari budaya kerja serta
(SDM). nilai-nilai perusahaan agar sejalan dengan visi, misi dan
strategi perusahaan.
2. Menetapkan kebijakan perencanaan pegawai.
12. Menetapkan kebijakan sistem peraturan disiplin pegawai
3. Menetapkan kebijakan sistem rekrutmen dan kontrak dan kebijakan pemberhentian pegawai.
pegawai.
13. Menetapkan kebijakan sistem dan kesejahteraan
4. Menetapkan kebijakan pengembangan dan perubahan pensiunan pegawai.
struktur organisasi perusahaan.
14. Menetapkan kebijakan arah dan pengembangan Sistem
5. Menetapkan kebijakan sistem peringkat jabatan (job Informasi Human Capital.
grading).
15. Menetapkan kebijakan batas kewenangan dalam
6. Menetapkan kebijakan sistem penilaian pegawai. menjalankan manajemen Human Capital.

7. Menetapkan kebijakan sistem kompensasi, benefit dan 16. Menetapkan kebijakan yang berkaitan dengan Hubungan
fasilitas pegawai. Industrial.

8. Menetapkan kebijakan sistem pelatihan dan 17. Menetapkan kebijakan SDM yang berkaitan dengan
pengembangan pegawai. Perusahaan Anak Bank Mandiri, Dana Pensiun Bank
Mandiri dan Yayasan terkait Bank Mandiri, serta
9. Menetapkan kebijakan Sistem Jalur Karir Pegawai, Perusahaan Anak dari Perusahaan Anak Bank Mandiri,
termasuk kebijakan promosi, mutasi, rotasi dan detasering. Dana Pensiun Bank Mandiri dan Yayasan terkait Bank
Mandiri.
10. Menetapkan kebijakan Talent Management dan Succession
Plan pegawai. 18. Hal-hal lain yang berkaitan dengan pengelolaan SDM.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


GOOD CORPORATE
114
GOVERNANCE

Pada Tahun 2009 Personnel Policy Committee (PPC) yang telah melakukan hal-hal sebagai berikut:

1. Menetapkan kebijakan Sumber Daya Manusia, tunjangan penampilan dan tunjangan lokasi zona 3 khusus.

2. Menetapkan kebijakan sistem jalur karir pegawai diantaranya dengan menetapkan Career Progression pimpinan dan
pelaksana, menetapkan kebijakan Local Staff Development Program (LSDP) serta menetapkan kajian Job Grade dan Corporate
Title.

3. Menetapkan program kesehatan pensiunan interim.

4. Menetapkan HC Strategy.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


GOOD CORPORATE
115
GOVERNANCE

INFORMATION TECHNOLOGY COMMITTEE (IT-COMMITTEE)

Nama Jumlah Rapat Kehadiran Ketidakhadiran % Kehadiran

PERMANENT VOTING MEMBER


Agus Martowardojo 6 1 5 17 %
I Wayan Agus Mertayasa 6 4 2 67 %
Sasmita 6 6 0 100 %
Sentot A. Sentausa 6 5 1 83 %
Haryanto T. Budiman 6 5 1 83 %
NON - PERMANENT VOTING MEMBERS
Zulkifli Zaini 6 5 1 83 %
Abdul Rachman 6 4 2 67 %
Bambang Setiawan 6 1 5 17 %
Riswinandi 6 5 1 83 %
Thomas Arifin 6 4 2 67 %
Budi G. Sadikin 6 5 1 83 %
Pahala N. Mansury 6 5 1 83 %
Mansyur S. Nasution 6 5 1 83 %
CONTRIBUTING PERMANENT NON - VOTING MEMBERS
Ogi Prastomiyono 6 3 3 50 %
Riyani T. Bondan 6 4 2 67 %

Tugas Information & Technology Committee

1. Memastikan bahwa IT Strategy Plan tetap konsisten 4. Memastikan telah disesuaikannya berbagai masalah di
dengan strategic objectives dari PT Bank Mandiri (Persero) antara bisnis unit yang terkait IT secara efektif, efisien dan
Tbk. tepat waktu.

2. Memastikan proyek-proyek IT tetap sesuai dengan IT 5. Melaporkan kepada rapat Direksi mengenai hasil
Strategic Plan, dengan penekanan pada efisiensi dan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab sebagaimana
efektivitas. diatur dalam Surat Keputusan Direksi.

3. Memastikan proyek-proyek IT dilaksanakan sesuai dengan


project charter yang telah disetujui.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


GOOD CORPORATE
116
GOVERNANCE

Wewenang dan Tanggung jawab Information & Technology


Committee adalah:

1. Menetapkan kerangka acuan strategis untuk mengelola IT 6. Memutuskan kebijakan dan rencana tindakan atas proyek-
Resources. proyek beserta anggarannya, termasuk atas program-
program dan proyek-proyek dalam ruang lingkup program,
2. Memberi arahan, pengawasan dan keputusan terhadap dalam rangka mengamankan asset IT dan meyakinkan
perencanaan, pengembangan dan penambahan sistem IT kesinambungan layanan IT.
yang bersifat strategis.
7. Menetapkan prioritas dan alokasi anggaran IT yang telah
3. Mengajukan kepada Direksi untuk mendapatkan diputuskan oleh Direksi
pengesahan atas IT Strategic Plan dan/atau
perubahannya serta alokasi budget IT Strategic Plan 8. Membentuk, mengubah dan membubarkan Sub-Komite di
tersebut. bawah Information & Technology Committee.

4. Memonitor proyek-proyek yang terkait IT Strategic Plan. 9. Dalam kapasitasnya sebagai komite, Information &
Technology Committee tidak memiliki kewenangan untuk
5. Menyelesaikan masalah-masalah di antara bisnis unit bertindak mewakili untuk dan atas nama Perseroan untuk
yang terkait dengan IT yang tidak dapat terselesaikan melakukan pengikatan atau menandatangani perjanjian
pada level proyek. dengan pihak ketiga, hal mana harus dilakukan sesuai
dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar.

Pada tahun 2009, IT Committee telah menetapkan hal-hal sebagai berikut:

1. Persetujuan Struktur IT Governance, dengan penambahan Program Steering Committee sebagai sub-komite dari IT
Committee.
2. Persetujuan Program Governance, berikut struktur Program Steering Committee dan 5 (lima) program yang diusulkan
yaitu Wholesale & Retail Payment, High Yield Loan, Information on Demand, Enterprise Risk Management dan Modernisasi
E-Channel.
3. Persetujuan alokasi anggaran untuk inisiatif modernisasi e-channel.
4. Persetujuan alokasi anggaran untuk inisiatif Strategi IT.
5. Persetujuan inisiatif yang perlu dipenuhi dari resource pool.
6. Persetujuan inisiatif IT 2010 yang terdiri dari 7 (tujuh) kelompok utama dan terbagi atas tiga tier yaitu 1A, 1B dan 2.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


GOOD CORPORATE
117
GOVERNANCE

WHOLESALE EXECUTIVE COMMITTEE (WEC)

Nama Jumlah Rapat Kehadiran Diwakili Ketidakhadiran % Kehadiran

PERMANENT VOTING MEMBERS


Zulkifli Zaini 12 12 0 0 100 %
Riswinandi 12 6 1 6 50 %
Thomas Arifin 12 7 0 5 58 %
Sentot A. Sentausa 12 7 3 5 58 %
Abdul Rachman 12 9 0 3 75 %
Haryanto T. Budiman 12 8 0 4 67 %
NON - PERMANENT VOTING MEMBERS
Wayan Agus Mertayasa 1 1 0 0 100 %
Sasmita 2 2 0 0 100 %
Mansyur S. Nasution 3 3 0 0 100 %
CONTRIBUTING PERMANENT NON - VOTING MEMBERS
Ogi Prastomiyono 12 1 11 11 8%

Tugas dan tanggung Jawab Wholesale Executive Committee

1. Menjalankan fungsi pengendalian dalam menetapkan 3. Menetapkan usulan penyempurnaan Standar Prosedur
strategi dan prosedur pada produk dan aktivitas serta Kredit (SPK) Corporate, Commercial, Financial Institution
pendukung dalam bidang wholesale yang meliputi dan Kantor Luar Negeri.
Corporate Banking, Commercial banking, Treasury &
International Banking, Special Assets Management. 4. Menetapkaan hal-hal terkait dengan sistem dan prosedur
Khusus penetapan strategi dan prosedur yang terkait pada bidang wholesale yang meliputi Corporate Banking,
produk, aktivitas dan pendukung dalam bidang Small Commercial banking, Treasury & International Banking,
Business telah tercakup dalam Retail & Support Special Assets Management termasuk penuangan
Executive Committee sedangkan pengelolaan dan kebijakannya dalam Manual Produk dan mengatur
supervisinya tetap berada di Direktorat Commercial pengembangan serta perubahannya.
Banking.
5. Melakukan kajian dan monitoring atas inisiatif strategis
2. Menetapkan dan memutuskan masalah-masalah yang terkait dengan bidang wholesale yang meliputi Corporate
terkait lintas Direktorat terkait dengan Performance Banking, Commercial Banking, Treasury & International
Management System (PMS), melalui koordinasi dengan Banking, Special Assets Management dan menetapkan hal-
Direktur Bidang terkait. hal lain terkait dengan bidang wholesale tersebut.

Pada tahun 2009, Wholesale Executive Committee telah menetapkan berbagai hal termasuk:

1. Memberikan persetujuan beberapa produk baru seperti Mandiri Giro Escrow, Mandiri Giro Premier, dan Mandiri Giro Solusi.
2. Persetujuan Produk Kredit Agunan Deposito.
3. Persetujuan Produk Mandiri Bilateral Trade financing.
4. Persetujuan Produk Mandiri Export Credit Agency.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


GOOD CORPORATE
118
GOVERNANCE

RETAIL AND SUPPORT EXECUTIVE COMMITTEE (RSEC)

Nama Jumlah Rapat Kehadiran Ketidakhadiran % Kehadiran

PERMANENT VOTING MEMBERS


Budi G. Sadikin 8 8 0 100 %
Sentot A. Sentausa 8 8 0 100 %
Sasmita 8 5 3 63 %
Mansyur S. Nasution 8 7 1 88 %
Pahala N. Mansury 8 8 0 100 %
Haryanto T. Budiman 8 4 4 50 %
NON - PERMANENT VOTING MEMBERS
Zulkifli Zaini 6 6 0 100 %
CONTRIBUTING PERMANENT NON - VOTING MEMBERS
Ogi Prastomiyono 8 8 0 100 %

Tugas dan Tanggung Jawab Retail & Support Executive Committee, menjalankan fungsi pengendalian dalam:

1. Menetapkan strategi dan prosedur pada produk dan 4. Menetapkan usulan penyempurnaan Standar Prosedur
aktivitas serta pendukung dalam bidang retail yang Kredit (SPK) Small Business, Mikro dan Consumer.
meliputi Micro & Retail Banking, Consumer Finance dan
Small Business dimana pengelolaan dan supervisi Small 5. Menetapkan hal-hal terkait dengan sistem dan prosedur
Business tetap berada di Direktorat Commercial Banking. pada bidang retail yang meliputi Micro & Retail Banking
dan Consumer Finance serta Small Business termasuk
2. Menetapkan standarisasi dan strategi yang terkait dengan penuangan kebijakannya dalam Manual Produk dan
ruang lingkup pengadaan barang dan jasa, general services, mengatur pengembangan serta perubahannya.
dan real estate yang bersifat bankwide.
6. Melakukan kajian dan monitoring atas inisiatif strategis
3. Menetapkan dan memutuskan masalah-masalah yang terkait dengan bidang retail yang meliputi Micro & Retail
bersifat lintas Direktorat terkait dengan Performance Banking dan Consumer Finance serta Small Business dan
Management System (PMS) melalui koordinasi dengan menetapkan hal-hal lain yang terkait dengan kebijakan
Direktur Bidang terkait. bidang retail yang meliputi Micro & Retail Banking dan
Consumer Finance serta Small Business.

Pada tahun 2009, Retail & Support Executive Committee telah membahas berbagai hal antara lain:

1. Penyempurnaan Organisasi Retail & Support Executive Committee.


2. Penyempurnaan Manual Produk Kredit Mikro.
3. Penyempurnaan SPK Small Business, SPK Micro Business dan SPK Consumer.
4. Revisi Ketentuan Kredit Wirausahawan Mandiri (KWM) serta Kredit Multiguna Usaha (KMU).
5. Program Pengembangan Cluster Bisnis Cikarang Jababeka.
6. Progress Report Scoring untuk program cross sell kartu kredit.
7. Pembentukan Mandiri Micro Unit (MMU).
8. Program Branch Contest 2009.
9. Produk Kredit Tanaman Semusim.
10. Reformat dan revisi Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKP-E).
11. Review Program Referral Mandiri Tunas Finance.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


GOOD CORPORATE
119
GOVERNANCE

BRAND COMMITTEE

Nama Jumlah Rapat Kehadiran Ketidakhadiran % Kehadiran

PERMANENT VOTING MEMBERS


Bambang Setiawan 9 9 0 100 %
Abdul Rachman 9 5 4 56 %
Budi G. Sadikin 9 8 1 89 %
Pahala N. Mansury 9 8 1 89 %
Haryanto T. Budiman 9 5 4 56 %

Tugas dan Tanggung Jawab Brand Committee

1. Menjalankan fungsi pengendalian dalam menetapkan 4. Menetapkan delegasi kewenangan untuk menyetujui atau
strategi komunikasi dan implementasi corporate brand dan memutus desain materi iklan baik Above The Line maupun
product brand. Below The Line kepada Group Head Corporate Secretary yang
tidak bersifat strategis dan sudah terdapat dalam brand
2. Menetapkan penyelesaian masalah yang melibatkan lintas guidelines.
Direktorat terkait dengan implementasi brand, melalui
koordinasi dengan Direktur bidang terkait. 5. Melakukan kajian dan monitoring atas inisiatif strategis
terkait dengan implementasi branding di semua touch
3. Menetapkan strategi implementasi brand, termasuk tetapi point.
tidak terbatas pada program strategic brand analysis, brand
strategy development, visual identity creation, employee 6. Menetapkan hal-hal yang terkait dengan strategy dan
brand training dan identity implementation. implementasi corporate brand dan product brand.

Pada tahun 2009, Brand Committee telah membahas berbagai hal antara lain:

1. Pedoman pembuatan logo program, product, product services serta tagline bagi internal Bank Mandiri.
2. Pengembangan Signage Bank Syariah Mandiri.
3. Desain dan penggunaan logo Mandiri pada kartu nasabah.
4. Penambahan dan desain Splash Screen pada Website Bank Mandiri.
5. Desain street sign dan desain kartu Mandiri debit cobranding.
6. Standarisasi Penempatan & regulasi wallsign cabang.
7. Regulasi dan penyempurnaan desain wall tenant sign.
8. Penyusunan pedoman iklan bersama.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


GOOD CORPORATE
120
GOVERNANCE

RETAIL AND SUPPORT EXECUTIVE COMMITTEE (RSEC)

CREDIT COMMITTEE

Dalam rangka menjamin pemberian kredit yang prudent kesehatan Bank. Dewan Komisaris dan Direksi sesuai
serta sesuai prinsip-prinsip manajemen risiko yang best dengan fungsinya masing-masing bertanggung jawab atas
practice, Bank Mandiri telah melakukan perombakan kelangsungan usaha Bank dalam jangka panjang. Hal ini
proses pemberian kredit secara fundamental. Setiap tercermin pada:
pemberian kredit di segment wholesale harus dilakukan
melalui pembahasan di forum Rapat Komite Kredit 1. Terpeliharanya kesehatan Bank sesuai dengan prinsip
sebagai sarana penerapan four-eye principle serta proses kehati-hatian dan kriteria yang ditetapkan oleh Bank
check and balance antara Bisnis Unit sebagai unit Inisiator Indonesia.
dengan Risk Management selaku Unit Mitigasi Risiko. 2. Terlaksananya dengan baik manajemen risiko maupun
Dalam komite tersebut Legal Group dan Compliance Group sistem pengendalian internal.
juga harus selalu hadir untuk memberikan pendapat 3. Tercapainya imbal hasil yang wajar bagi pemegang
dari sisi legal dan kepatuhan guna memperkuat aspek saham.
independensi, menghindari dominasi salah satu unit, 4. Terlindunginya kepentingan stakeholders secara wajar.
menghindari conflict of interest dan memastikan 5. Terpenuhinya implementasi GCG.
pengambilan keputusan yang objektif dan bebas tekanan. 6. Terlaksananya suksesi kepemimpinan dan kontinuitas
manajemen di semua lini organisasi.
Rapat Komite Kredit telah berkembang menjadi forum
untuk diskusi guna menguji kelayakan serta validitas Untuk dapat memenuhi tanggung jawab dan melaksanakan
argumentasi proposal kredit secara objektif. Pada tahap hubungan check and balances tersebut, Dewan Komisaris
awal proses ini terasa sulit dan membutuhkan waktu yang dan Direksi telah menyepakati hal-hal sebagai berikut:
panjang. Namun demikian seiring dengan berjalannya
waktu dan semakin tingginya pemahaman organisasi 1. Visi, misi dan corporate values.
untuk menyalurkan kredit yang berkualitas, proses 2. Sasaran usaha, strategi, rencana jangka panjang maupun
tersebut akhirnya dapat berjalan dengan lebih cepat dan rencana kerja dan anggaran tahunan.
lancar. Percepatan proses tersebut juga didukung oleh 3. Kebijakan dalam memenuhi ketentuan perundang-
proses pre-screen target market antara Unit Bisnis dan Risk undangan, anggaran dasar dan prudential banking
Management sejak awal. practices termasuk komitmen untuk menghindari segala
bentuk benturan kepentingan.
HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI 4. Kebijakan dan metode penilaian kinerja Bank, unit-unit
kerja dalam Bank dan personalianya.
Hubungan kerja Dewan Komisaris dan Direksi adalah 5. Struktur organisasi ditingkat eksekutif yang mampu
hubungan check and balances untuk kemajuan dan mendukung tercapainya sasaran usaha Bank.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


GOOD CORPORATE
121
GOVERNANCE

RAPAT DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

Rapat Dewan Komisaris dan Direksi diselenggarakan secara rutin untuk membahas
hal-hal yang bersifat strategis.

FREKUENSI RAPAT GABUNGAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI/EVP KOORDINATOR

Nama Jumlah Rapat Kehadiran Ketidakhadiran % Kehadiran

KOMISARIS
Edwin Gerungan 10 9 1 90 %
Muchayat 10 5 5 50 %
Mahmuddin Yasin 10 8 2 80 %
Soedarjono 10 10 0 100 %
Pradjoto 10 8 2 80 %
Gunarni Soeworo 10 9 1 90 %
DIREKSI
Agus Martowardojo 10 8 2 80 %
I Wayan Agus Mertayasa 10 8 2 80 %
Zulkifli Zaini 10 8 2 80 %
Sasmita 10 8 2 80 %
Abdul Rachman 10 9 1 90 %
Sentot A. Sentausa 10 8 2 80 %
Bambang Setiawan 10 8 2 80 %
Riswinandi 10 5 5 50 %
Thomas Arifin 10 7 3 70 %
Budi G. Sadikin 10 9 1 90 %
Ogi Prastomiyono 10 6 4 60 %
EVP KOORDINATOR
Pahala N. Mansury 10 8 2 80 %
Haryanto T. Budiman 10 8 2 80 %
Mansyur S. Nasution 10 6 4 60 %
Riyani T. Bondan 10 8 2 80 %

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


GOOD CORPORATE
122
GOVERNANCE

KOMITE DI BAWAH KOORDINASI DIREKSI

RISK &CAPITAL
COMMITTEE

RISK MANAGEMENT
Ketua : Direktur Utama 6. EVP Coordinator Finance & Strategy
COMMITTEE (RMC)
Wakil Ketua : Wakil Direktur Utama 7. EVP Coordinator Change Management
Sekretaris : Group Head Credit Risk & policy Office
I. Anggota Dengan Hak Suara b. Anggota Tidak Tetap
a. Anggota Tetap Anggota Direksi dan EVP Coordinator terkait
1. Direktur Utama lainnya yang hadir sebagai undangan
2. Wakil Direktur Utama II. Anggota Pemberi Kontribusi tanpa Hak Suara
3. Direktur Technology & Operations a. Anggota Tetap
4. Direktur Risk & Management b. Anggota Tidak Tetap
5. Direktur Corporate Secretary, Legal &
Customer Care

ASSET & LIABILITIES


Ketua : Direktur Utama 6. Direktur Corporate Banking
COMMITTEE (ALCO)
Wakil Ketua : Wakil Direktur Utama 7. Direktur Treasury & International Banking
Sekretaris : Group Head Market & Operational 8. Direktur Micro & retail Banking
Risk 9. EVP Coordinator Finance & Strategy
I. Anggota Dengan Hak Suara 10. EVP Coordinator Consumer Finance
a. Anggota Tetap b. Anggota Tidak Tetap
1. Direktur Utama Anggota Direksi dan EVP Coordinator terkait
2. Wakil Direktur Utama lainnya yang hadir sebagai undangan
3. Direktur Commercial Banking II. Anggota Pemberi Kontribusi Tanpa Hak Suara
4. Direktur Special Assets Management a. Anggota Tetap
5. Direktur Risk Management b. Anggota Tidak tetap

CAPITAL &
Ketua : Direktur Utama Group B : Anggota tetap yang hadir sesuai
INVESTMENT
Wakil Ketua : Wakil Direktur Utama keterkaitan dengan agenda
COMMITTEE (CIC)
Sekretaris : Group Head Strategy & 1. Direktur Commercial Banking
Performance 2. Direktur Technology & operations
I. Anggota Dengan Hak Suara 3. Direktur Special Assets Management
a. Anggota tetap 4. Direktur Corporate Banking
Group A : Anggota tetap yang hadir pada 5. Direktur Micro & Retail Banking
setiap Rapat 6. Direktur Treasury & International
1. Direktur Utama banking
2. Wakil Direktur Utama 7. EVP Coordinator Consumer Finance
3. Direktur Technology & Operations b. Anggota Tidak tetap
4. Direktur Risk Management II. Anggota Pemberi Kontribusi Tanpa hak Suara
5. EVP Coordinator Change Management a. Anggota Tetap
Office b. Anggota Tidak tetap

OPERATIONAL RISK Ketua : Direktur Utama 5. EVP Coordinator Change Management


COMMITTEE (ORC) Wakil Ketua : Wakil Direktur Utama Office
Sekretaris 1 : Group Head Market & Group B. Anggota tetap yang hadir sesuai
Operational Risk keterkaitan dengan topik
Sekretaris 2 : Group Head Policies, Procedures, 1. Direktur Commercial Banking
Planning & Architecture 2. Direktur Special Assets Management
I. Anggota Dengan Hak Suara 3. Direktur Corporate Banking
a. Anggota Tetap 4. Direktur Micro & Retail Banking
Group A. Anggota tetap yang hadir pada 5. Direktur Treasury & International Banking
setiap Rapat Komite 6. EVP Coordinator Finance & Strategy
1. Direktur Utama 7. EVP Coordinator Consumer Finance
2. Wakil Direktur Utama II. Anggota Pemberi Kontribusi tanpa hak suara
3. Direktur Technology & Operations a. Anggota tetap
4. Direktur Risk Management b. Anggota tidak tetap

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


GOOD CORPORATE
123
GOVERNANCE

PERSONNEL POLICY
Ketua : Direktur Utama 3. Direktur Special Assets Management
COMMITTEE (PPC)
Wakil Ketua : Wakil Direktur Utama 4. Direktur Risk Management
Sekretaris 1 : Group Head Human Capital 5. Direktur Corporate Secretary, Legal and
Services Customer Care
Sekretaris 2 : Group Head Human Capital 6. Direktur Corporate Banking
Strategy & Policy 7. Direktur Treasury & International
Anggota : Banking
1. Anggota dengan hak suara 8. EVP Coordinator Finance & Strategy
a. anggota tetap 9. EVP Coordinator Change Management
1. Direktur Utama Office
2. Wakil Direktur Utama 10.EVP Coordinator Consumer Finance
3. Direktur Compliance & Human Capital 2. Anggota tidak tetap tanpa hak suara
4. Direktur Micro & Retail Banking EVP Coordinator Internal Audit
b. anggota tidak tetap 3. Anggota Pemberi Kontribusi tanpa hak suara
1. Direktur Commercial Banking a. anggota tetap
2. Direktur Technology & Operations b. anggota tidak tetap

INFORMATION
Ketua : Direktur Utama 2. Direktur Corporate Banking
TECHNOLOGY
Wakil Ketua : Wakil Direktur Utama 3. Direktur Micro & Retail Banking
COMMITTEE (IT
Sekretaris : Group Head IT Business 4. EVP Coordinator Finance & Strategy
COMMITTEE)
Solutions & Applications 5. EVP Coordinator Consumer Finance
Services 6. Direksi/EVP Coordinator yang terkait
Anggota : dengan agenda komite, kecuali
1. Anggota dengan hak suara EVP Coordinator Internal Audit
a. anggota tetap 2. Anggota tetap tanpa hak suara
1. Direktur Utama Direktur Compliance & Human Capital atau
2. Wakil Direktur Utama Group Head Compliance atau Department Head
3. Direktur Technology & Operations atau pejabat Compliance Group yang ditunjuk.
4. Direktur Risk Management 3. Anggota Pemberi Kontribusi tanpa hak suara
5. EVP Coordinator Change Management a. anggota tetap
Office b. anggota tidak tetap
b. anggota tidak tetap
1. Direktur Commercial Banking

WHOLESALE Ketua : Direktur Commercial Banking 5. Direktur Special Asset Management


EXECUTIVE Sekretaris : Group Head Wholesale Product 6. EVP Coordinator Change Management
COMMITTEE (WEC) Management Office
I. Anggota yang Memiliki Hak Suara b. Anggota Tidak tetap
a. Anggota Tetap Anggota Direksi dan EVP Coordinator terkait
1. Direktur Commercial Banking lainnya yang hadir sebagai undangan
2. Direktur Corporate Banking II. Anggota Pemberi Kontribusi Tanpa hak Suara
3. Direktur Treasury & international a. anggota tetap
Banking b. anggota tidak tetap
4. Direktur Risk Management

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


GOOD CORPORATE
124
GOVERNANCE

RETAIL & SUPPORT Ketua : Direktur Micro & Retail Banking 6. EVP Coordinator Change Management
EXECUTIVE Sekretaris : Group Head Jakarta Network Office
COMMITTEE (RSEC) I. Anggota Dengan Hak Suara b. Anggota Tidak tetap
a. Anggota Tetap 1. Direktur Commercial Banking
1. Direktur Micro & Retail Banking 2. Anggota Direksi terkait lainnya yang
2. Direktur Risk Management hadir sebagai undangan
3. Direktur Technology & Operations II. Anggota Pemberi Kontribusi Tanpa hak Suara
4. EVP Coordinator Consumer Finance a. anggota tetap
5. EVP Coordinator Finance & Strategy b. anggota tidak tetap

BRAND COMMITTEE Ketua : Direktur Corporate 3. Direktur Micro & Retail Banking
(merangkap anggota) Secretary, Legal & 4. EVP Coordinator Finance & Strategy
Customer Care 5. EVP Coordinator Change Management
Sekretaris : Group Head Corporate Office
Secretary b. anggota tidak tetap Anggota Direksi
Anggota lainnya yang terkait dan hadir sebagai
1. Anggota dengan hak suara undangan
a. anggota tetap 2. Anggota Pemberi Kontribusi tanpa hak suara
1. Direktur Corporate Secretary, Legal & a. anggota tetap
Customer Care b. anggota tidak tetap
2. Direktur Special Asset Management

CREDIT COMMITTEE

*) Dengan perubahan organisasi per tanggal 11 Januari 2010, maka akan juga mengubah keanggotaan komite.

CORPORATE SECRETARY

Untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat Sekretaris Perusahaan memfasilitasi komunikasi yang efektif
pemodal, Bank Mandiri sebagai perusahaan publik dan memastikan tersedianya informasi untuk berbagai pihak
membentuk Sekretaris Perusahaan yang berperan sebagai serta berperan sebagai penghubung utama antara Bank,
satu-satunya penghubung Bank dengan para investor, BAPEPAM-LK, Bursa Efek Indonesia dan publik.
pelaku pasar modal, regulator dan juga para pengamat.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


GOOD CORPORATE
125
GOVERNANCE

FUNGSI KEPATUHAN, AUDIT INTERN DAN AUDIT EKSTERN

A. FUNGSI KEPATUHAN

Industri perbankan merupakan salah satu industri yang sarat 2. Kepatuhan dimaksud tidak hanya terbatas pada apa yang
dengan ketentuan (highly regulated industry) karena berkaitan tertulis secara harfiah, tetapi juga terhadap jiwa dan
dengan jasa pelayanan dan penanganan dana serta kepercayaan semangat yang mendasarinya. Hal ini penting untuk menjaga
dari nasabah yang menempatkan dananya di bank. reputasi Bank Mandiri sebagai institusi yang bergerak di
bidang jasa keuangan.
DIREKTUR KEPATUHAN
3. Seluruh jajaran Bank Mandiri bertanggung jawab penuh
Mengacu pada PBI No. 1/6/PBI/1999 tanggal 20 September 1999 secara individu untuk memastikan kepatuhan dalam setiap
tentang Penugasan Direktur Kepatuhan (Compliance Director) kegiatan di bidang masing-masing.
dan Penerapan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank
Umum yang mengatur tata cara penugasan anggota direksi Dengan adanya komitmen tersebut diharapkan spirit kepatuhan
sebagai Direktur Kepatuhan, Direktur Utama bersama Dewan terintegrasi dan dapat menstimulasi seluruh jajaran Bank
Komisaris dengan persetujuan Bank Indonesia menugaskan Mandiri untuk berbudaya patuh di setiap saat dan dalam segala
salah satu seorang Direksi sebagai Direktur Kepatuhan. hal.

Fungsi kepatuhan dilaksanakan oleh Jajaran Kepatuhan yang Pelaksanaan Kepatuhan tahun 2009
terdiri dari Direktur Kepatuhan, Compliance Group Head dan
Kepala Unit Kepatuhan di Unit Kerja. 1. Melaksanakan Forum Quality Assurance & Compliance (QAC).

Dalam melaksanakan fungsinya, Jajaran Kepatuhan harus 2. Mengkaji efektifitas fungsi, tugas dan tanggung jawab QAC
memegang teguh independensi dalam mengungkapkan guna mengoptimalkan peran QAC sebagai pelaksana fungsi
pandangan serta pemikiran tanpa memihak kepada kepentingan kepatuhan.
pihak lain, menjunjung tinggi integritas serta tidak menggunakan
informasi yang diperoleh untuk kepentingan pribadi/golongan di 3. Menyelesaikan pembuatan metodologi rancang bangun
luar kepentingan Bank. Compliance Risk Management (CRM) dalam rangka
mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor yang dapat
Dalam pelaksanaan kepatuhan, Bank Mandiri mempunyai meningkatkan eksposur risiko kepatuhan, serta melakukan
komitmen sebagai berikut: tindakan korektif yang tepat waktu terhadap potensi
pelanggaran dan ketidakpatuhan terhadap perundang-
1. Bank Mandiri melaksanakan kepatuhan secara total sehingga undangan yang berlaku.
seluruh kegiatannya selalu mematuhi peraturan perundang-
undangan dan ketentuan yang berlaku serta menerapkan 4. Melaksanakan Forum Kepatuhan.
prinsip kehati-hatian.

B. FUNGSI AUDIT INTERN, EFEKTIVITAS DAN CAKUPAN AUDIT INTERN DALAM MENILAI SELURUH ASPEK DAN UNSUR
KEGIATAN BANK.

1. Peran dan Fungsi Audit Intern

Audit Intern memiliki peranan yang sangat penting untuk Fungsi utama audit intern dilakukan oleh Direktorat Internal
menjaga dan mengamankan kegiatan usaha Bank. Audit Audit (DIA). Guna mendukung pelaksanaan fungsi audit
Intern merupakan salah satu unsur sistem pengendalian intern, DIA dapat meminta bantuan unit/fungsi pemeriksa
intern Bank yang memiliki kesempatan, tantangan, dan lainnya misalnya Regional Internal Control (RIC).
tanggung jawab untuk berperan aktif dalam membantu
pencapaian visi dan misi Bank, melalui peran assurance & Secara umum pelaksanaan kegiatan Audit Intern Bank
consulting-nya. Mandiri selama tahun 2009 telah dilakukan dengan program

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


GOOD CORPORATE
126
GOVERNANCE

audit untuk kepentingan assurance dan program consulting B. Realisasi Audit Intern
di bidang internal control, risk management dan governance Realisasi audit selama tahun 2009 mencapai 187 (seratus
process. delapan puluh tujuh) penugasan audit (103,31 % dari target
audit tahun 2009 sebanyak 181 penugasan audit), terdiri
Selain melaksanakan audit yang merupakan fungsi dari:
assurance, Audit Intern juga mendukung pelaksanaan kerja
yang menjadi fokus Bank Mandiri secara keseluruhan seperti a. 119 (seratus sembilan belas) unit kerja/aktivitas/produk/
mendorong pencapaian bisnis, service, efisiensi biaya, transaksi (assurance).
penerapan azas kehati-hatian (prudential banking practices)
dan penerapan good corporate governance. b. 22 (dua puluh dua) unit kerja/aktivitas/produk/transaksi
(review/consulting).
2. Ruang Lingkup
c. 8 (delapan) unit kerja/aktivitas/produk/transaksi
Ruang lingkup pekerjaan Audit Intern mencakup semua (mandatory).
area operasi Bank Mandiri sendiri maupun subsidiary/
afiliasinya untuk menentukan kualitas pengendalian intern, d. 38 (tigapuluh delapan) penugasan khusus.
manajemen risiko, dan tata kelola perusahaan.
4. Hasil Temuan Audit
Program audit terhadap keseluruhan audit universe telah
disusun dengan suatu mekanisme yang sistematis dan Hasil audit umum dapat dikelompokkan menjadi 5 (lima)
konsisten. Prioritisasi audit tertuang dalam annual audit plan permasalahan pokok, yaitu Bidang Perkreditan, Kantor
yang disusun atas dasar penilaian risiko secara bankwide Pusat, Teknologi Informasi, Jaringan Distribusi (Cabang,
oleh Top Management (Enterprise Risk Assessment/ERA), KP Pembina Sistem dan Produk), Afiliasi (Perusahaan
ketentuan regulator, arahan management dan Komite Anak & atau terafiliasi) sebanyak 179 (seratus tujuh
Audit, risk profile, hasil audit yang lalu serta periode terakhir puluh sembilan) permasalahan. Selama tahun 2009 telah
pelaksanaan audit. dilakukan 38 (tigapuluh delapan) penugasan khusus
dibeberapa unit kerja/aktivitas/produk.
3. Perencanaan dan Realisasi Audit Tahun 2009

A. Rencana Audit Intern


Dari urutan prioritas untuk tahun 2009 Audit Intern
merencanakan 77 (tujuh puluh tujuh) assignment (181
(seratus delapan puluh satu) unit kerja/ aktivitas/ produk/
transaksi), terdiri dari:

a. 51 (lima puluh satu) assurance (122 unit kerja/aktivas/


produk/transaksi).

b. 10 (sepuluh) review/consulting 10 unit kerja/aktivitas/


produk/transaksi.

c. 8 (delapan) penugasan yang sifatnya mandatory (8 unit


kerja/aktivitas/ produk/transaksi).

d. 8 (delapan) penugasan khusus (34 investigasi & 7 review


aktivitas).

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


GOOD CORPORATE
127
GOVERNANCE

C. FUNGSI AUDIT EKSTERN, EFEKTIVITAS PELAKSANAAN AUDIT EKSTERN DAN KEPATUHAN BANK TERHADAP KETENTUAN
MENGENAI HUBUNGAN ANTARA BANK, AKUNTAN PUBLIK DAN BANK INDONESIA BAGI BANK KONVENSIONAL

Pengawasan terhadap Bank Mandiri dilaksanakan oleh koordinasi tersebut diharapkan dapat dicapai hasil audit
internal auditor dan eksternal auditor. Pengawasan oleh yang komprehensif dan optimal. Koordinasi dapat dilakukan
eksternal auditor dilaksanakan oleh Bank Indonesia, Badan melalui pertemuan secara periodik untuk membicarakan hal-
Pemeriksa Keuangan dan Kantor Akuntan Publik. hal yang dianggap penting bagi kedua belah pihak.

Internal Audit bertanggungjawab untuk mengkoordinasikan


kegiatannya dengan kegiatan eksternal audit. Melalui

D. JUMLAH PENYIMPANGAN INTERNAL (INTERNAL FRAUD)

Jumlah kasus yang dilakukan oleh


Internal Fraud dalam 1 tahun Pengurus Pegawai Tetap Pegawai Tidak Tetap
2008 2009 2008 2009 2008 2009

Total Fraud - - 9 5 3 4
Telah diselesaikan - - 3 5 2 4
Dalam proses penyelesaian di internal Bank - - 6 0 1 0
Belum Diupayakan penyelesaiannya - - 0 0 0 0
Telah ditindaklanjuti melalui proses hukum - - 3 1 0 1

III. GOVERNANCE MECHANISM

Dalam tahapan ini dilakukan penyempurnaan terhadap A. Arsitektur Kebijakan dan Prosedur Bank Mandiri
aturan mekanisme kerja di Bank Mandiri yang dituangkan di Kebijakan dan Prosedur Bank Mandiri disusun dengan tatanan
dalam kebijakan-kebijakan, standar prosedur dan petunjuk sebagai berikut:
teknis lainnya yang senantiasa berlandaskan kepada
prinsip-prinsip GCG antara lain : Penyusunan GCG Charter, 1. Anggaran Dasar, yang merupakan rujukan tertinggi dalam
Kebijakan Perkreditan Bank Mandiri, Kebijakan Pengadaan penyusunan Kebijakan dan Prosedur.
Barang dan Jasa, Kebijakan Produk, Pedoman Disiplin
Pegawai, dan berbagai kebijakan lainnya. 2. Level Kebijakan, yang bersifat high level terdiri dari
beberapa pembidangan sesuai dengan regulasi tertentu.
Selama tahun 2009 Bank Mandiri melakukan review secara
menyeluruh terhadap peraturan-peraturan Internal Bank 3. Level Prosedur, merupakan penjabaran dari Kebijakan yang
Mandiri dengan menyempurnakan Arsitektur Kebijakan dan mengatur end to end aktivitas secara umum.
Prosedur Bank Mandiri yang telah mendapat persetujuan
Dewan Komisaris dan Direksi melalui rapat gabungan 4. Corporate Values, terdiri dari Good Corporate Governance,
tanggal 24 Juni 2009, dengan penjelasan sebagai berikut: Code of Conduct, TIPCE dan Business Ethic menjadi dasar
yang menjiwai setiap penyusunan Kebijakan dan Prosedur.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


GOOD CORPORATE
128
GOVERNANCE

B. Pengelompokan Kebijakan Bank Mandiri 2. Management meeting, workshop dan rapat kerja yang
dilakukan secara berkala.
Terdapat 2 (dua) Pilar Kebijakan yaitu Kebijakan Manajemen
Risiko Bank Mandiri (KMRBM) dan Kebijakan Sistem 3. Media komunikasi antara lain berupa video, majalah
Pengendalian Internal Bank Mandiri (KSPIBM) serta 3 (tiga) Mandiri, Knowledge Management System (KMS) dan
kelompok Kebijakan yang bersifat logical terdiri dari: website Bank Mandiri.

1. Kelompok Kebijakan Bisnis. 4. Sosialisasi secara langsung baik di Kantor Pusat maupun
2. Kelompok Kebijakan Operasional. Kantor Wilayah, training /kelas-kelas, serta focus group.
3. Kelompok Kebijakan Pengendalian.
5. e-learning modul GCG.
Masing-masing kelompok terdiri dari beberapa Kebijakan yang
mencerminkan aktivitas dari setiap unit kerja. 6. Sosialisasi kepada pihak eksternal, antara lain melalui
forum-forum Corporate Governance seperti Komite
C. Pengesahan Kebijakan dan Prosedur Bank Mandiri Nasional Kebijakan Governance (KNKG), diskusi rutin
yang diselenggarakan oleh Perusahaan-Perusahaan
1. Level Kebijakan disahkan oleh Dewan Komisaris dan BUMN dan dalam seminar-seminar GCG berskala nasional
Direksi. maupun internasional.
2. Level Prosedur disahkan oleh Direksi.
7. Sosialisasi mengenai Visi, Misi, Strategi dan implementasi
Dengan disetujuinya Arsitektur Kebijakan dan Prosedur GCG kepada para stakeholder melalui Annual Report,
Bank Mandiri, seluruh ketentuan internal Bank Mandiri tidak sehingga diharapkan implementasi GCG di Bank
diperkenankan disusun dalam bentuk Surat Edaran (SE), Mandiri dapat dengan mudah diketahui oleh seluruh
Standar Operasional Manual (SOM) dan Standard Operating stakeholders.
Procedure (SOP).
Dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan
IV. SOSIALISASI DAN EVALUASI menumbuhkembangkan prinsip-prinsip GCG kepada
seluruh jajaran dan untuk penerapan GCG di setiap bidang
Untuk menjamin terlaksananya implementasi GCG, telah pekerjaanya di Bank Mandiri, telah dilaksanakan 5 (lima) kali
dilakukan sosialisasi tidak hanya terkait dengan prinsip- sosialisasi Good Corporate Governance di Kanwil-kanwil , yaitu:
prinsip GCG, namun termasuk sosialisasi terhadap budaya
perusahaan, inisiatif strategis, dan kebijakan. Sedangkan 1. Tanggal 9 Februari 2009 di Kanwil X – Makassar
dalam rangka monitoring implementasi GCG, Bank Mandiri 2. Tanggal 14 Februari 2009 di Kanwil IV – Jakarta
melakukan evaluasi. Tujuan dari sosialisasi dan evaluasi 3. Tanggal 19 Februari 2009 di Kanwil VIII – Surabaya
tersebut adalah agar seluruh jajaran Bank dapat memahami 4. Tanggal 6 Maret 2009 di Kanwil VII – Semarang
dan melaksanakan Visi, Misi dan Strategi serta prinsip-prinsip 5. Tanggal 14 Maret 2009 di Kanwil V - Jakarta
GCG dimaksud dengan pemahaman dan standar yang sama di
seluruh jajaran pegawai Bank Mandiri. B. Tahapan Evaluasi

A. Tahapan Sosialisasi, dilaksanakan kepada seluruh jajaran Dalam rangka monitoring implementasi GCG, Bank Mandiri
Bank Mandiri maupun stakeholder melalui berbagai cara, melakukan evaluasi terhadap proses kerja, monitoring realisai
antara lain: terhadap target-target yang telah ditetapkan diantaranya
adalah sebagai berikut:
1. Pengarahan Direktur Utama kepada jajaran Senior
Manajemen sampai dengan level pegawai dalam bentuk 1. Performance Review Bulanan yaitu review bulanan
kunjungan langsung ke Kantor Wilayah / Unit Kerja terhadap performance kinerja masing-masing SBU dan
terkait. supporting unit yang dihadiri oleh seluruh Direksi serta
senior management.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


GOOD CORPORATE
129
GOVERNANCE

2. Penilaian Key Performance Indicator (KPI) setiap 6 4. Pertanggungjawaban Direksi dan Dewan Komisaris dalam
(enam) bulan sekali, yang dilakukan untuk menilai setiap RUPS setiap tahun.
pencapaian target yang telah ditetapkan dibandingkan
dengan realisasi pencapaiannya. 5. Pemeriksaan BI khusus GCG yang telah dilakukan pada
tahun 2006, 2007, 2008 dan 2009.
3. Laporan realisasi Rencana Bisnis Bank kepada Dewan
Komisaris dan Bank Indonesia setiap 6 (enam) bulan 6. Self Assessment Pelaksanaan GCG sesuai ketentuan BI,
sekali. dimana pada tahun 2009 Bank Mandiri memperoleh nilai
komposit 1,1 dengan predikat “Sangat Baik.”

Bank Mandiri menyadari bahwa aspek Good Corporate Governance adalah suatu proses yang berkelanjutan. Dalam upaya
perbaikan dan peningkatan kualitas pelaksanaan GCG yang baik, sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, secara berkala Bank
Mandiri melakukan self assessment terhadap kecukupan pelaksanaan GCG. Berdasarkan hasil self assessment tersebut, nilai
komposit Bank Mandiri adalah 1,1 dengan predikat Sangat Baik. Berikut ini adalah kesimpulan umum hasil self assessment GCG.

No Aspek yang dinilai Bobot (a) Peringkat (b) Nilai (a) x (b) Catatan

1 Pelaksanaan Tugas Dan Tanggung 10 % 1 0.10 Seluruh pelaksanaan tugas dan tang-
Jawab Dewan Komisaris gung jawab Dewan Komisaris telah
memenuhi prinsip-prinsip GCG dan
ketentuan yang berlaku.
2 Pelaksanaan Tugas Dan Tanggung 20 % 1 0.20 Seluruh pelaksanaan tugas dan tang-
Jawab Direksi gung jawab Direksi telah memenuhi
prinsip-prinsip GCG dan ketentuan yang
berlaku.
3 Kelengkapan dan Pelaksanaan 10 % 1 0.10 Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab
Tugas Komite Komite, kecukupan struktur dan kom-
petensi telah sesuai dengan prinsip-
prinsip GCG.
4 Penanganan Benturan Kepentingan 10 % 1 0.10 Bank telah memiliki kebijakan, sistem
dan prosedur penyelesaian benturan
kepentingan.
5 Penerapan Fungsi Kepatuhan Bank 5% 1 0.05 Pelaksanaan fungsi kepatuhan Bank dan
independensi Direktur Kepatuhan serta
Satuan Kerja Kepatuhan telah berjalan
sangat efektif.
6 Penerapan Fungsi Audit Intern 5% 1 0.05 Penerapan fungsi audit intern bank telah
berjalan efektif dan memenuhi pedoman
intern sesuai dengan standar minimum
yang telah ditetapkan dalam SPFAIB.
SKAI telah menjalankan fungsinya
secara independen dan objektif.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


GOOD CORPORATE
130
GOVERNANCE

No Aspek yang dinilai Bobot (a) Peringkat (b) Nilai (a) x (b) Catatan

7 Penerapan Fungsi Audit Ekstern 5% 1 0.05 Pelaksanaan audit oleh Akuntan Publik
telah efektif dan memenuhi dengan
persyaratan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
8 Penerapan Fungsi Manajemen Risiko 7.5 % 2 0.15 Penerapan fungsi manajemen risiko dan
dan Pengendalian Intern pengendalian intern Bank telah efektif,
sesuai dengan tujuan, ukuran dan
kompleksitas usaha serta risiko yang
dihadapi Bank, namun perlu dilakukan
penyempurnaan sehingga tidak terda-
pat kelemahan dalam penerapannya.
9 Penyediaan Dana Kepada Pihak 7.5 % 1 0.08 Bank telah memiliki kebijakan, sistem
Terkait (Related Party) dan Debitur dan prosedur tertulis untuk penyediaan
Besar (Large Exposure) dana kepada pihak terkait dan penye-
diaan dana besar serta, tidak terdapat
pelanggaran dan pelampauan BMPK.
10 Transparansi Kondisi Keuangan dan 15 % 1 0.15 Bank telah menyampaikan informasi
Non Keuangan Bank, Laporan pelak keuangan dan non keuangan secara
sanaan GCG dan laporan internal transparan kepada publik melalui
homepage Bank dan media yang mudah
diakses. Cakupan informasi keuangan
dan non keuangan tersedia sangat tepat
waktu, lengkap, akurat dan utuh.
11 Rencana Strategis Bank 5% 1 0.05 Rencana korporasi (corporate plan) dan
rencana bisnis bank (business plan)
disusun secara realistis serta mem-
perhatikan faktor eksternal maupun
internal serta disesuaikan dengan visi
dan misi Bank.

Nilai Komposit Predikat Komposit Kesimpulan Umum hasil Self Assessment Pelaksanaan GCG
yang baik, dibuat untuk memenuhi ketentuan sebagaimana
Nilai Komposit < 1.5 Sangat Baik tercantum dalam PBI No.8/4/PBI/2006 sebagaimana telah
1.5 < Nilai Komposit < 2.5 Baik diubah dengan PBI No.8/14/PBI/2006 dan SE BI No.9/12/DPNP
2.5 < Nilai Komposit < 3.5 Cukup Baik mengenai Pelaksanaan GCG bagi Bank Umum.

3.5 < Nilai Komposit < 4.5 Kurang Baik


Nilai Komposit > 4.5 Tidak baik

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


GOOD CORPORATE
131
GOVERNANCE

HASIL PENILAIAN RATING GCG OLEH PENILAI INDEPENDEN - THE INDONESIAN INSTITUTE FOR CORPORATE
GOVERNANCE (IICG)

Sehubungan keikutsertaan Bank Mandiri dalam Good Dengan pencapaian hasil penilaian tersebut maka pada CGPI
Corporate Governance Perception Index (CGPI) 2008 2008 Bank Mandiri telah berhasil mempertahankan prestasi
yang diselenggarakan oleh IICG pada tahun 2009 telah sebagai Juara Umum 3 (tiga) tahun berturut-turut (CGPI
dilaksanakan beberapa tahapan sebagai berikut: 2006, 2007, dan 2008).

1. Self Assesment V. KONSISTENSI PENERAPAN

Tahap pengisian kuesioner self assessment yang terkait Pada akhirnya Bank Mandiri menyadari bahwa keempat
dengan penyelarasan sistem GCG dalam proses bisnis. tahapan yang telah diuraikan sebelumnya akan kurang
bermakna apabila implementasinya tidak dilakukan secara
2. Pengumpulan Dokumen Perusahaan disiplin serta konsisten, dimana prinsip-prinsip GCG
diwujudkan dalam tindakan nyata oleh seluruh jajaran
Tahap pengumpulan dokumen dan penyampaian bukti/ manajemen Bank Mandiri.
data yang mendukung penerapan Corporate Governance
serta yang terkait dengan penyelarasan sistem GCG dalam Dalam mewujudkan tahapan ini (konsistensi penerapan)
proses bisnis. maka diperlukan keteladanan Top Management dan Senior
Management yang berperan sebagai Change Champion dan
3. Pembuatan Makalah dan Presentasi Change Agent di setiap unit kerja, dan sebagai role-model
yang menerapkan budaya perusahaan dan prinsip- prinsip
Tahap pembuatan makalah dan presentasi dengan tema: GCG secara konsekuen.
”GCG Dalam Perspektif Manajemen Stratejik di PT. Bank
Mandiri (Persero) Tbk”. Contoh konsistensi penerapan adalah Bank Mandiri
mendedikasikan pegawai yang terpilih di masing-masing unit
4. Observasi ke Perusahaan kerja untuk menjadi Change Agent sebagai salah satu cara
mempercepat internalisasi budaya perusahaan yang baru
Tahap presentasi makalah oleh Direktur Utama serta serta adanya kewajiban pegawai untuk membuat Pernyataan
observasi oleh IICG ke Bank Mandiri telah dilaksanakan Tahunan yang memuat semua keadaan atau situasi yang
pada tanggal 28 Oktober 2009. memungkinkan timbulnya pelanggaran/ketidakpatuhan
terhadap Code Of Conduct.
5. Tahap pengumuman pemenang pada tanggal 23
Desember 2009 dengan hasil Bank Mandiri memperoleh Bank Mandiri meyakini bahwa penerapan budaya perusahaan
penghargaan sebagai Perusahaan dengan kategori “Sangat yang konsisten dan disiplin akan menjadikan perusahaan
Terpercaya dan Emiten Keuangan Terbaik” (peringkat 1 memiliki tata kelola yang solid dan sustainable dalam jangka
dengan skor 90,65) yang diserahkan pada tanggal 23 panjang, tidak hanya sekedar mencapai kinerja semu dalam
Desember 2009 serta telah diumumkan di Majalah SWA. jangka pendek.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


GOOD CORPORATE
132
GOVERNANCE

HAL-HAL TERKAIT PELAKSANAAN GCG

Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan bank yang belum diungkap dalam laporan lainnya:

Bank Mandiri telah menyampaikan seluruh laporan kondisi keuangan dan non keuangan secara transparan kepada publik melalui
berbagai sarana media cetak maupun elektronik, termasuk publikasi laporan keuangan di website Bank Mandiri, BI dan BUMN online.

Kepemilikan Saham Anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang Mencapai 5% atau Lebih Dari Modal Disetor

Kepemilikan Saham Mencapai 5% atau lebih dari Modal Disetor


Nama Bank Mandiri Perusahaan Lainnya Bank Lain Lembaga Keuangan Keterangan
Bukan Bank

DEWAN KOMISARIS
Edwin Gerungan - - - - Tidak Ada
Muchayat - - - - Tidak Ada
Mahmuddin Yasin - - - - Tidak Ada
Soedarjono - - - - Tidak Ada
Pradjoto - - - - Tidak Ada
Gunarni Soeworo - - - - Tidak Ada
DIREKSI
Agus Martowardojo - - - - Tidak Ada
I Wayan Agus Mertayasa - - - - Tidak Ada
Zulkifli Zaini - - - - Tidak Ada
Sasmita - - - - Tidak Ada
Abdul Rachman - - - - Tidak Ada
Sentot A. Sentausa - - - - Tidak Ada
Bambang Setiawan - - - - Tidak Ada
Riswinandi - - - - Tidak Ada
Thomas Arifin - - - - Tidak Ada
Budi G. Sadikin - - - - Tidak Ada
Ogi Prastomiyono - - - - Tidak Ada

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


GOOD CORPORATE
133
GOVERNANCE

Hubungan Keuangan dan Hubungan Keluarga Anggota Dewan Komisaris dan Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali Bank

Tidak terdapat hubungan keuangan dan hubungan keluarga anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan anggota Dewan
Komisaris lainnya. Direksi lainnya dan/ atau Pemegang Saham Pengendali Bank sebagaimana digambarkan pada tabel berikut.

Kepemilikan Saham Anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang Mencapai 5% atau Lebih Dari Modal Disetor

Hubungan Keluarga Dengan


Dewan Direksi Pemegang Dewan Direksi Pemegang
Nama Komisaris Saham Komisaris Saham
Pengendali Pengendali
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak

DEWAN KOMISARIS
Edwin Gerungan ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔
Muchayat ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔
Mahmuddin Yasin ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔
Soedarjono ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔
Pradjoto ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔
Gunarni Soeworo ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔
DIREKSI
Agus Martowardojo ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔
I Wayan Agus Mertayasa ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔
Zulkifli Zaini ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔
Sasmita ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔
Abdul Rachman ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔
Sentot A. Sentausa ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔
Bambang Setiawan ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔
Riswinandi ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔
Thomas Arifin ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔
Budi G. Sadikin ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔
Ogi Prastomiyono ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


GOOD CORPORATE
134
GOVERNANCE

Paket/ Kebijakan Remunerasi dan Fasilitas Lain Bagi Dewan Komisaris dan Direksi

Jenis Remunerasi & Jumlah Diterima dalam 1 Tahun (2008)


Fasilitas lain Dewan Komisaris Direksi Pihak Independen 4)
Orang Jutaan Rp Orang Jutaan Rp Orang Jutaan Rp

REMUNERASI
Gaji 6 7.425 11 27.571 3 1058
Bonus - - - - 4 480
1)
Tunjangan Rutin 6 5.088 11 12,817 3 249
2)
Tantiem 8 12.836 11 48.000 - -
FASILITAS LAIN DALAM BENTUK NATURA
Perumahan (tidak dapat dimiliki) 3) - - 11 1.008 - -
Transportasi (tidak dapat dimiliki) 5 2.891 11 3.871 - -
Santunan (dapat dimiliki) 6 1,541 11 4.697 - -

Jumlah Remunerasi per orang Jumlah Jumlah Direksi Jumlah


dalam 1 Tahun Dewan Komisaris Pihak Independen

Di atas Rp. 2 miliar - 11 -


Di atas Rp. 1 miliar s.d Rp. 2 miliar 6 - -
Di atas Rp. 500 juta s.d Rp. 1 miliar - - 1
Rp. 500 juta ke bawah - - 2

1) Meliputi THR, cuti, kesehatan dan Handphone


2) Termasuk tantiem 2 orang Dewan Komisaris dan 1 orang Direksi yang telah berhenti tahun 2008
3) 2 orang Direksi mendapatan tunjangan karena tidak menempati rumah Dinas
4) Pihak Independen adalah pihak diluar bank yang tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan
saham dan/atau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/atau pemegang saham pengendali
atau hubungan lain yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


GOOD CORPORATE
135
GOVERNANCE

Shares Option

Nama Saham Saham Saham Saham Saham Total Opsi Opsi Opsi
Bonus Diskon MSOP 1 MSOP 2 MSOP 3 Saham Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3

DEWAN KOMISARIS
Edwin Gerungan - - - - - - - - -
Muchayat - - - - - - - - -
Mahmuddin Yasin - - - - - - - - -
Soedarjono - - - - - - - - -
Pradjoto - - - - - - - - -
Gunarni Soeworo - - - - - - - - -
KOMITE AUDIT
Zulkifli Djaelani - - - - - - - - -
DIREKSI
Agus Martowardojo - - - 3,148,399 7,103,807 10,252,206 - - -
I Wayan Agus Mertayasa - - 8 1,535,507 2,852,450 4,387,965 - - -
Zulkifli Zaini 60,038 - 384,562 2,422,115 3,525,956 6,392,671 - - -
Sasmita 60,038 225,000 998,562 2,422,115 3,500,456 7,206, 1 7 1 - - -
Abdul Rachman 57 176 1,036,436 2,422,115 3,490,956 6,949,740 - - -
Sentot A. Sentausa 49,985 105,000 354 2,179,853 2,529,456 4,864,648 - - -
Bambang Setiawan 49,985 - 354 1,729,853 2,160,956 3,941,148 - - -
Riswinandi - - - - 4,618,956 4,618,956 - - -
Thomas Arifin - - - - 2,462,956 2,462,956 - - -
Budi G. Sadikin - - - - 3,400,456 3,400,456 - - -
Ogi Prastomiyono 485 442 354 86,000 349,787 437,068 - - -
EVP KOORDINATOR
Pahala N. Mansury - - - 100 1,005,000 1,005,100 - - -
Haryanto T. Budiman - - - - 186,500 186,500 - - -
Mansyur S. Nasution 42,299 26,766 141 300 11,643 81,149 - - -
Riyani T. Bondan 4,485 443 354 100 287 5,669 - - -

Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah Permasalahan Hukum


1. Rasio Gaji Pegawai yang tertinggi dan terendah : 30,75 : 1 Data perkara baik perdata maupun pidana posisi 31 Desember
2. Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan terendah : 1,14 : 1 2009
3. Rasio gaji Komisaris yang tertinggi dan terendah : 1,11 : 1
4. Rasio gaji Direksi tertinggi dan pegawai tertinggi : 3,15 : 1
Permasalahan Hukum Jumlah Perdata Jumlah Pidana
Transaksi yang Mengandung Benturan Kepentingan : Tidak ada Telah selesai (telah mempunyai kekuatan-
hukum yang tetap) 183 perkara 7 perkara
Buy Back Shares dan Buy Back Obligasi Bank : Tidak ada
Dalam proses penyelesaian 522 perkara 34 perkara
Total 705 perkara 41 perkara

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


GOOD CORPORATE
136
GOVERNANCE

PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERMASUK SISTEM PENGENDALIAN INTERN

Implementasi manajemen risiko dilakukan dengan berpedoman pada Peraturan Bank Indonesia (PBI) tentang Penerapan
Manajemen Risiko bagi Bank Umum No. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 sebagaimana telah diubah dengan PBI No. 11/25/
PBI/2009 dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 5/21/DPNP tanggal 29 September 2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi
Bank, melalui tahapan proses manajemen risiko yaitu: identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko pada semua
level. Cakupan laporan berkaitan dengan pelaksanaan kebijakan manajemen risiko Bank Mandiri adalah sbb:

1. Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi

a. Dewan Komisaris bertanggung jawab dalam melakukan c. Bank melakukan evaluasi dan pengkinian kebijakan
persetujuan dan peninjauan berkala mengenai strategi manajemen risiko dengan mempertimbangkan
dan kebijakan risiko yang mencakup batas toleransi perkembangan kondisi internal dan eksternal.
Bank terhadap risiko, siklus perekonomian domestik dan
internasional serta dirancang untuk keperluan jangka d. Penetapan limit risiko telah memadai, yang meliputi limit
panjang. per produk/transaksi, per jenis risiko dan per aktivitas
fungsional dan melakukan monitoring limit secara
b. Direksi bertanggung jawab untuk mengimplementasikan periodik.
strategi dan kebijakan risiko tersebut dengan cara
menjabarkan dan mengkomunikasikan kebijakan dan 3. Kecukupan Proses Identifikasi, Pengukuran, Pemantauan
strategi risiko, memantau dan mengendalikan risiko dan dan Pengendalian Risiko serta Sistem Informasi Manajemen
mengevaluasi penerapan kebijakan dan strategi dimaksud. Risiko

c. Direksi memantau kondisi internal dan perkembangan a. Bank melakukan proses identifikasi dan pengukuran
kondisi eksternal, memastikan penetapan strategi Bank risiko secara tepat terhadap setiap produk/transaksi yang
telah memperhitungkan dampak risiko dan memastikan mengandung risiko.
Bank memiliki satuan kerja yang memiliki kewenangan
dan tanggung jawab yang mendukung perumusan dan b. Bank telah memiliki sistem pemantauan eksposur risiko
pemantauan pelaksanaan strategi termasuk corporate plan yang memadai, meliputi adanya fungsi yang independen
dan business plan. yang melakukan pemantauan terhadap eksposur risiko
secara rutin, adanya sistem informasi yang akurat dan
d. Direksi menetapkan prosedur kaji ulang yang memadai tepat waktu dan adanya feed back dan tindak lanjut
terhadap akurasi metodologi penilaian risiko, kecukupan perbaikan/penyempurnaan.
implementasi SIM risiko, dan kebijakan prosedur dan limit
risiko. 4. Sistem Pengendalian Intern Yang Menyeluruh

e. Direksi menetapkan struktur organisasi yang a. Terdapat penetapan wewenang dan tanggung jawab
mencerminkan secara jelas mengenai batas wewenang, pemantauan kepatuhan kebijakan, prosedur dan limit.
tanggung jawab dan fungsi, serta independensi antar unit
bisnis dengan unit kerja manajemen risiko. b. Terdapat penetapan jalur pelaporan dan pemisahan
fungsi yang jelas dari satuan kerja operasional kepada
2. Kecukupan Kebijakan, Prosedur dan Penetapan Limit satuan kerja yang melaksanakan fungsi pengendalian.

a. Bank memiliki kebijakan dan prosedur tertulis yang c. Terdapat prosedur yang cukup untuk memastikan
memenuhi prinsip transparansi, peningkatan kualitas kepatuhan bank terhadap ketentuan.
pelayanan nasabah & stakeholders dan kebijakan tersebut
juga harus sejalan dengan peraturan perundang-undangan d. Satuan kerja audit intern melakukan audit secara berkala
yang berlaku. dengan cakupan yang memadai, mendokumentasikan
temuan audit dan tanggapan manajemen atas hasil audit,
b. Kebijakan manajemen risiko bank disusun sesuai dengan serta melakukan review terhadap tindak lanjut temuan
misi, strategi bisnis, kecukupan permodalan, kemampuan audit.
SDM dan risk appertite Bank.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


GOOD CORPORATE
137
GOVERNANCE

Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait dan Penyediaan Dana Besar

Penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana


besar selama tahun 2009 adalah sebagai berikut:

Penyediaan Dana Jumlah


Debitur Nominal (jutaan Rp)

Kepada Pihak Terkait 13 2.369.275


Kepada Debitur Inti
a. Individu 4 9.227.215
b. Group 21 43.373.192

Pemberian Dana Untuk Kegiatan Sosial dan Kegiatan Politik

A. Untuk kegiatan sosial sebagai berikut:

Pemberian Dana Untuk Kegiatan Sosial dan Kegiatan Politik


Kegiatan Jumlah (dalam juta Rp)

Program BUMN Peduli -


Program BUMN Pembina terdiri dari :
a. Bencana Alam 2,629. 7 7
b. Pendidikan dan Pelatihan 41,627.33
c. Sarana dan Prasarana Umum 5,376.33
d. Sarana Ibadah 7,503.09
e. Kesehatan 2,600.80
f. Olahraga -
g. Pelestarian alam 8.856.38
TOTAL 68,593.7 1

B. Untuk kegiatan politik : NIHIL

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


GOOD CORPORATE
138
GOVERNANCE

RENCANA STRATEGIS BANK

A. RENCANA JANGKA PANJANG kedua” bagi para pegawainya yang memungkinkan proses
pengembangan diri bagi setiap pegawai dan membangun
Dalam menghadapi berbagai tantangan dan persaingan kerjasama tim yang kuat.
bisnis perbankan di Indonesia yang semakin ketat, Bank
Mandiri harus segera melakukan proses transformasi 3. Investor
lanjutan. Untuk melakukan proses transformasi lanjutan/
transformasi tahap kedua (2010-2014) tersebut, Bank Perseroan ingin menjadikan sahamnya sebagai saham
Mandiri melakukan revitalisasi atas visinya. Visi jangka unggulan di Indonesia dan selalu diminati oleh para
panjang Bank Mandiri di 2014 adalah ”To be Indonesia’s most investor (Indonesian Anchor Stock) secara konsisten
admired and progressive financial institution”. Rumusan ini melalui pencapaian kinerja terbaik secara berkelanjutan.
diterjemahkan dalam bahasa Indonesia ”Menjadi lembaga
keuangan di Indonesia yang paling dikagumi dan selalu Dalam melakukan proses transformasi lanjutan untuk
progresif”. Secara lebih detail, rumusan visi tersebut dapat mencapai visi menjadi lembaga keuangan di Indonesia
dijabarkan sebagai berikut: yang paling dikagumi dan paling progresif, pada tahun 2014
Perseroan ditargetkan mampu mencapai nilai kapitalisasi
a. Bank Mandiri berkomitmen dalam membangun hubungan pasar terbesar di Indonesia dan posisi 5 besar di ASEAN.
jangka panjang yang didasari atas kepercayaan, baik
dengan nasabah bisnis maupun perseorangan. Bank Sementara itu di 2020 nanti, Perseroan diharapkan akan
Mandiri melayani seluruh nasabah dengan standar menjadi satu-satunya bank dari Indonesia yang akan
layanan internasional melalui penyediaan solusi menjadi salah satu dari tiga bank terbesar di Asia Tenggara
keuangan yang inovatif. Bank Mandiri ingin dikenal dalam nilai kapitalisasi pasar.
karena kinerja, sumber daya manusia dan kerjasama tim
yang terbaik. Untuk mencapai hal tersebut, strategi pertumbuhan
kedepan akan difokuskan pada 3 (tiga) area kunci sebagai
b. Dengan mewujudkan pertumbuhan dan kesuksesan bagi berikut:
pelanggan, Bank Mandiri mengambil peran aktif dalam
mendorong pertumbuhan jangka panjang Indonesia 1. Memperkuat leadership dalam bisnis Wholesale
dan selalu menghasilkan imbal balik yang tinggi secara Transaction Banking (WTB). Hal ini akan dicapai
konsisten bagi pemegang saham. dengan menawarkan solusi transaksi keuangan yang
komprehensif dan membangun hubungan yang holistik
Visi tersebut kemudian dikomunikasikan ke berbagai untuk melayani institusi Corporate & Commercial yang
stakeholder dengan rumusan sebagai berikut: terpandang di Indonesia.

1. Customers 2. Menjadi bank pilihan nasabah dibidang Retail


Deposit. Untuk mencapai hal tersebut, Perseroan
Perseroan sebagai mitra keuangan yang terpilih, dapat akan menyediakan layanan yang akan memberikan
dipercaya, dan selalu siap membantu nasabah. Untuk itu pengalaman perbankan yang unik & unggul bagi para
Perseroan akan memposisikan diri sebagai penasehat nasabahnya (differentiated customer experience) serta
keuangan terpercaya, Bank yang dapat diandalkan, serta memberikan solusi bertransaksi yang inovatif.
selalu siap 24 jam setiap harinya bagi para nasabahnya.
3. Meraih posisi #1 atau #2 dalam segmen pembiayaan
2. Employees ritel. Perseroan mentargetkan untuk memenangkan
persaingan di bisnis mortgage, personal loan, dan
Dalam jangka panjang Perseroan adalah tempat consumer cards. Selain itu, Perseroan juga mentargetkan
yang terbaik bagi para pegawai untuk terus maju & untuk menjadi salah satu pemain utama di micro
berkembang melalui inovasi dan kerjasama tim yang banking, serta menjadi pemenang di persaingan bisnis
solid. Perseroan akan memposisikan diri sebagai “rumah perbankan syariah.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


GOOD CORPORATE
139
GOVERNANCE

Ketiga area fokus tersebut juga akan didukung dengan c. Rencana Penambahan ATM dan EDC
penguatan organisasi untuk memberikan solusi layanan
terpadu, peningkatan infrastruktur (cabang, IT, operations, Bank Mandiri berencana akan menambah jumlah
risk management) serta penguatan sumber daya manusia ATM dan EDC, karena jaringan ATM dan EDC yang
(SDM). luas merupakan salah satu kunci utama untuk
memenangkan persaingan menjadi transactional
B. RENCANA JANGKA MENENGAH bank.

Dalam jangka menengah, Bank Mandiri telah menyusun 2. Membangun sinergi dan aliansi antar Strategic Business
Rencana Bisnis Bank (RBB) tahun 2010 – 2012 dengan Unit (SBU)
mempertimbangkan kondisi internal dan eksternal yang
dihadapi dan menggunakan asumsi dan parameter yang Tuntasnya implementasi organisasi berbasis Strategic
selaras dengan kondisi internal dan eksternal perusahaan Business Unit (SBU) di Bank Mandiri, tidak berhenti
terkini agar target dan arah yang ditetapkan menjadi pada kejelasan akuntabilitas masing-masing SBU. Lebih
realistis, menantang (challenging) namun tetap dapat dari itu diharapkan mampu membangun sinergi yang
dicapai (achievable). Adapun program kerja tersebut adalah optimal, baik antara seluruh SBU, SBU dengan Corporate
sebagai berikut: Center maupun SBU dengan Shared Services. Dengan
skala organisasi Bank Mandiri yang besar, efektivitas
1. Rencana Pengembangan Jaringan Kantor, Cabang, ATM implementasi strategi hanya dapat dicapai melalui sinergi
dan EDC antar seluruh SBU agar dapat membangun keunggulan
skala dan kelengkapan bisnis. Sinergi yang tepat antar
Dalam rangka menghadapi perkembangan ekonomi SBU juga diharapkan dapat menemukan peluang-peluang
domestik yang sangat cepat dan menggali peluang cerukan bisnis yang selama ini belum tergarap karena
serta potensi bisnis di seluruh tanah air, Bank Mandiri membutuhkan penanganan lintas SBU (connecting the
merencanakan untuk memperluas jaringan usaha di business).
dalam negeri melalui penambahan jaringan kantor,
cabang, ATM dan EDC, dengan penjelasan sebagai Untuk dapat mewujudkan hal tersebut maka akan
berikut: dilakukan pembenahan mekanisme sinergi melalui
identifikasi dan penetapan target nasabah wholesale
a. Rencana Pembukaan Jaringan Kantor untuk cross-selling dengan produk high yield, penetapan
Key Performance Indicator (KPI) yang jelas, product
Bank Mandiri berencana membuka jaringan kantor bundling dan penerapan metode transfer pricing.
baru untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis
disetiap segmen melalui pembukaan Commercial 3. Rencana Pertumbuhan Non Organik & optimalisasi anak
Business Banking (CBC), Business Banking District perusahaan
Center (BBDC), dan Micro Business Unit (MBU).
Bank Mandiri akan selalu memanfaatkan peluang untuk
b. Rencana Pembukaan Cabang menjajaki pertumbuhan non organik sepanjang upaya
tersebut memberikan nilai tambah bagi Bank Mandiri.
Bank Mandiri berencana membuka kantor cabang Dalam rangka untuk lebih meningkatkan pengembangan
baru, dalam rangka pertumbuhan bisnis baik dana bisnis, beberapa rencana strategi inisiatif non organik
pihak ketiga maupun kredit. Pengembangan cabang yang dilakukan oleh Bank Mandiri antara lain adalah:
difokuskan pada lokasi yang memiliki tingkat
attractiveness yang tinggi yaitu memiliki volume a. Melanjutkan pengembangan bisnis pegadaian melalui
bisnis besar, pertumbuhan bisnis tinggi, namun pembukaan konter layanan gadai Bank Syariah
market share masih rendah. Mandiri.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


GOOD CORPORATE
140
GOVERNANCE

b. Melanjutkan pengembangan Dana Pensiun Lembaga memperkuat pilar bisnis pendukung yang telah dimiliki
Keuangan agar dapat menjadi salah satu unit bisnis Bank Mandiri saat ini yaitu investment banking melalui
penyumbang likuiditas dan fee based income. Mandiri Sekuritas, asuransi melalui AXA Mandiri Financial
Services, perbankan syariah melalui Bank Syariah Mandiri,
c. Melaksanakan berbagai penempatan dana untuk bank specialist (niche banking) melalui Bank Sinar
melakukan pertumbuhan non organik, antara lain: Harapan Bali dan multifinance melalui Mandiri Tunas
Finance.
• Melakukan kajian dan penjajakan untuk melakukan
akuisisi terhadap perusahaan General Insurance C. RENCANA JANGKA PENDEK
untuk meng-capture sinergi dan peluang bisnis
industri asuransi umum yang cukup besar. Fokus utama Bank Mandiri tahun 2010, yang merupakan
tahun pertama implementasi Corporate Plan 2010-
• Melanjutkan penambahan penyertaan modal 2014 adalah pada pertumbuhan bisnis & profitabilitas
kepada Mandiri International Remittance. dengan ekspektasi di atas pertumbuhan pasar sehingga
mampu menjadi pemimpin pasar (market leader).
• Menambah kepemilikan AMFS 2% untuk Adapun beberapa tantangan utama yang perlu mendapat
meningkatkan porsi kepemilikan Bank Mandiri pada perhatian khusus Bank Mandiri di tahun 2010 untuk
AMFS menjadi 51%. menjadi market leader adalah sebagai berikut:

• Melakukan kajian dan penjajakan untuk melakukan 1. Pangsa pasar Bank Mandiri masih belum optimal.
akuisisi terhadap bank dengan skala menengah Saat ini pangsa pasar dana Bank Mandiri hanya
(midsize bank) dalam rangka untuk memperkuat sekitar 15,04%, pangsa pasar kredit sekitar 12,5%,
penetrasi dan pertumbuhan bisnis Bank Mandiri di pangsa pasar asset sekitar 14,4% dan pangsa pasar
segmen yang merupakan core bisnis spesifik bank pendapatan sebesar 12,4%.
yang akan diakuisisi.
2. Meskipun telah menunjukkan peningkatan, namun
d. Melakukan kajian terhadap kepemilikan saham Bank Bank Mandiri belum merupakan Bank dengan
Mandiri pada BMEL. profitabilitas tertinggi.

e. Setelah pembukaan remittance office di Malaysia, Bank 3. Pencapaian high yield loan hingga saat ini masih dapat
Mandiri akan melakukan penjajakan dan pengkajian di tingkatkan sebagai Bank terbesar dengan network
untuk melakukan pembukaan cabang di Malaysia terluas, Bank Mandiri memiliki potensi pasar dan
sebagai strategi follow the worker. customer base yang sangat besar.

f. Memperkuat struktur permodalan untuk Bank Syariah 4. Dari aspek fitur produk dan teknologi, e-channel Bank
Mandiri dan optimalisasi permodalan untuk Mandiri Mandiri sudah kompetitif, namun masih dibutuhkan
Sekuritas. terobosan untuk mengedukasi nasabah dan
mempromosikan keunggulan e-channel Bank Mandiri
g. Melakukan penjajakan dan pengkajian kerjasama/joint agar nasabah lebih mengenal dan memiliki persepsi
venture dengan PT. Pos Indonesia untuk memperkuat positif terhadap produk e-channel Bank Mandiri.
bisnis retail.
Berdasarkan tantangan utama tersebut, Bank Mandiri telah
4. Mengoptimalisasikan sinergi dan aliansi dengan anak merumuskan sepuluh target utama yang akan di capai di
perusahaan tahun 2010, yaitu:

Sejalan dengan rencana pertumbuhan bisnis Bank Mandiri 1. Peningkatan Return on Equity (ROE) secara bertahap
melalui non organic growth, maka Bank Mandiri akan terus menuju 25% dalam 5 tahun.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


GOOD CORPORATE
141
GOVERNANCE

2. Peningkatan Market Share Revenue secara bertahap


menuju 16% di 2014.

3. Pertumbuhan Market Capitalization terbesar dibanding


para pesaing utama.

4. Pertumbuhan kredit diatas pasar pada sektor-sektor


sesuai dengan portfolio guideline yang telah ditetapkan
dengan tetap mempertahankan kualitas sehingga gross
NPL dibawah 4%.

5. Peningkatan volume kredit berbunga tinggi (high yield


loan), yaitu di segmen micro banking, small business,
consumer loan dan credit card, sehingga Net Interest
Margin (NIM) mencapai minimal 5,4%.

6. Peningkatan retail transaction banking untuk mendorong


perbaikan komposisi dana murah hingga fee based income
retail tumbuh lebih besar dari 25%.

7. Peningkatan wholesale transaction services untuk


mendorong peningkatan fee based income wholesale
tumbuh minimal sebesar 25%, serta pertumbuhan dana
murah wholesale secara berkesinambungan.

8. Pencapaian aliansi bisnis antar SBU sesuai target dengan


pendekatan relationship dengan nasabah.

9. Peningkatan kualitas layanan cabang dan e-channel


dengan target peringkat ke satu Best Bank Service
Excellence.

10.Pengembangan infrastruktur jaringan/distribusi sesuai


waktu, dengan tetap menjaga dan mengendalikan
efisiensi operasional dengan batasan Cost Efficiency Ratio.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


142
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

Strategi Corporate Social Responsibility (CSR) Bank Mandiri terdiri dari Program
Strategis yang fokus pada pendidikan dan Program Responsif yang lebih terarah dan
terintegrasi sejalan dengan program pemerintah dan kebutuhan masyarakat.

Bank Mandiri mencanangkan tahun yang mampu menciptakan lapangan


2009 sebagai Tahun Wirausaha Mandiri pekerjaan dan kesempatan kerja yang
melanjutkan program yang telah lebih luas.
dimulai pada tahun 2007 dengan fokus
pelaksanaan CSR strategis Bank Mandiri Berangkat dari kondisi tersebut Bank
untuk mengatasi jumlah pengangguran Mandiri tetap menjadikan Program
di Indonesia dengan mendukung Wirausaha Mandiri yang bertujuan
penciptaan pengusaha-pengusaha baru untuk menciptakan masyarakat
di sektor UMKM untuk dapat menjelma Indonesia yang mandiri. Program ini
menjadi salah satu pilar perekonomian dirancang bagi seluruh masyarakat
bangsa Indonesia. khususnya mahasiswa serta alumni
untuk mendapatkan ilmu mengenai
Untuk mengatasi meningkatnya jumlah wirausaha yang baik. Peserta tidak
pengangguran diperlukan peningkatan hanya dibekali sebatas pada pendidikan
jumlah pendirian usaha, khususnya formal saja namun juga diberikan
sektor UMKM. Sesuai data Badan Pusat simulasi praktek dan dukungan lainnya
Statistik, Usaha Kecil dan Menengah dalam menjalankan usahanya di
mampu menyerap tenaga kerja hingga kemudian hari sehingga mereka dapat
85% dari total jumlah tenaga kerja menjadi pengusaha yang berhasil.
dan sebagian besar merupakan sektor Dipilihnya kalangan mahasiswa dan
agriculture yang tersebar di seluruh alumni sebagai target, adalah dengan
Indonesia. Untuk itu sektor UMKM mempertimbangkan kemampuan
harus mendapat dukungan untuk dapat intelektual peserta yang diharapkan
tumbuh dengan optimal dan seperti dapat menyerap program Wirausaha
yang kita ketahui bersama penggerak Muda Mandiri (WMM) yang kami berikan
sektor UMKM adalah para wirausahawan secara lebih baik.

RANGKAIAN KEGIATAN PROGRAM WIRAUSAHA MANDIRI DIBERIKAN


SECARA KOMPREHENSIF DARI HILIR SAMPAI HULU

KOMPETISI
WORKSHOP KULIAH UMUM AWARD
BUSINESS
WMM WIRAUSAHA WIRAUSAHA
PLANT

PROGRAM PROGRAM TRAINING


KEMITRAAN PEMBINAAN WIRAUSAHA

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


143
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

WORKSHOP WIRAUSAHA MUDA MANDIRI

Program Wirausaha Muda Mandiri diimplementasikan melalui beberapa program


yang berkelanjutan, antara lain Workshop Wirausaha Muda Mandiri 2009. Workshop
Wirausaha Mandiri yang bertujuan memberikan gambaran kepada para generasi
muda mengenai kondisi perekonomian Indonesia saat ini dan ada pilihan selain
menjadi seorang pencari kerja serta sharing pengalaman dari pemenang program
Wirausaha Mandiri 2008 yang merupakan contoh generasi muda yang berhasil
menjadi seorang pengusaha yang sukses. Dilaksanakan di sembilan kota besar
di Indonesia yaitu Semarang, Bandung, Manado, Malang, Medan, Banjarmasin,
Palembang, Denpasar dan Bogor. Program ini diikuti oleh 6.117 mahasiswa dari 125
perguruan tinggi, meningkat pesat jika dibandingkan dengan pelaksanaan di tahun
2007 yang diikuti oleh 650 mahasiswa dari 18 perguruan tinggi.

Workshop Wirausaha Muda Mandiri diadakan di beberapa kampus Perguruan Tinggi


Negeri dan bertujuan untuk mengubah mindset generasi muda dari pencari kerja
menjadi pencipta lapangan kerja. Kegiatan ini juga diisi dengan sesi sharing dari
pengusaha sukses seperti bapak. Dr. Ir. Ciputra, Bapak Franciscus Welirang dan ibu
Anne Avantie.

2007 2008 2009

Jumlah Kota Pelaksana 1 9 9


Jumlah Mahasiswa Peserta 650 4.428 6.117
Jumlah Ptn/Pts Asal Peserta 18 123 125

PENGHARGAAN WIRAUSAHA MUDA MANDIRI

Untuk memberikan apresiasi kepada generasi muda yang sudah berani berwirausaha,
Bank Mandiri memberikan penghargaan melalui Program Penghargaan Wirausaha
Muda Mandiri 2009 . Program tersebut merupakan langkah lanjutan untuk
menumbuhkan semangat kewirausahaan dan mendorong bertambahnya jumlah
wirausahawan muda, terutama dikalangan mahasiswa dan alumni. Beberapa
tahapan program dilaksanakan secara berkesinambungan oleh tim Wirausaha
Mandiri di sepuluh Kantor Wilayah Bank Mandiri bekerja sama dengan delapan PTN/
PTS. Setelah melewati beberapa tahapan seleksi, Program Penghargaan Wirausaha
Muda Mandiri menobatkan dua belas orang generasi muda sebagai juara untuk
kategori Mahasiswa Diploma dan Sarjana serta kategori Pascasarjana dan Alumni
maksimal 5 tahun. Program Penghargaan Wirausaha Mandiri 2009 kali ini diikuti
oleh 1.706 mahasiswa dari 200 perguruan tinggi negeri dan swasta di seluruh
Indonesia yang tersebar di 27 propinsi. Program ini dilaksanakan dengan melibatkan
secara penuh seluruh Kantor Wilayah Bank Mandiri dan PTN/PTS di 9 kota yaitu
Medan, Palembang, Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Banjarmasin, Makassar
dan Denpasar.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


144
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

2007 2008 2009

Jumlah Peserta 488 1.057 1.706


Jumlah Mahasiswa Peserta 7 24 27
Jumlah Ptn/Pts Asal Peserta 26 198 200

AWI-AWI MANDIRI

Program Awi-Awi Mandiri 2009 diharapkan menjadi melting pot bagi para pelaku
industri kriya dan akademisi bambu. Program ini dicanangkan sebagai “OSCAR” dalam
sektor desain kerajinan berbahan baku bambu, sekaligus dapat menjadi program
yang mendorong industri kerajinan berbahan baku bambu dan tumbuhkembangnya
wirausaha mandiri yang dapat mengharumkan nama kriya Indonesia di mancanegara.
Dalam dua tahun terakhir Bank Mandiri bekerja sama dengan Saung Angklung Udjo
melaksanakan Program Awi-Awi Mandiri ini (dalam bahasa Sunda, awi-awi berarti
bambu). Jika pada tahun 2008 lalu Program Awi-Awi Mandiri hanya dipusatkan
di kota Bandung, maka pada tahun 2009 ini Program Awi-Awi Mandiri telah
dilaksanakan di 5 kota yaitu Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya dan Denpasar,
yang terdiri dari seminar, program workshop mengenai kerajinan dan pengembangan
sentra usaha bambu, pameran karya dan temu pasar serta penganugerahan karya
terbaik dengan tema “Kharisma Awitama Karya”. Kegiatan ini mempertemukan
semangat dan inovasi mahasiswa dengan keahlian pengrajin bambu, sehingga
diharapkan dapat meningkatkan competitive & comparative advantage produk dalam
negeri, khususnya produk bambu serta menumbuhkan jiwa wirausaha di kalangan
mahasiswa seni dan pengrajin bambu.

Angklung Resital
Alat musik angklung pada saat ini tengah dihadapkan pada perkembangan dunia
industri yang sangat cepat, sehingga senantiasa dibutuhkan inovasi dan kreatifitas
agar angklung sebagai salah satu icon budaya Indonesia tetap dapat mempunyai
tempat di masyarakat. Revitalisasi citra luhur budaya Indonesia hanya dapat
dilakukan dengan adanya etos kebangsaan, semangat kebersamaan dan orientasi
keunggulan. Untuk itu Bank Mandiri bersama dengan Saung Angklung Udjo
menggelar angklung resital yang bertujuan untuk mempromosikan seni budaya
angklung di Indonesia di kalangan generasi muda dengan mengikutsertakan siswa
tingkat SD, SMP dan SMA dalam kegiatan dimaksud. Kegiatan Angklung Resital
bertujuan antara lain untuk edukasi bagi tiap tingkatan usia mengenai musik
tradisional dari bambu, memperkenalkan dan mendekatkan angklung sebagai musik
bambu pada setiap tingkatan usia pendidikan, menumbuhkan jiwa kompetitif bagi
pengembangan seni tradisional, mendekatkan angklung sebagai seni tradisional pada
khalayak umum serta menentukan indikator keberhasilan sebuah proses pelatihan
angklung sebagai wujud dari hasil apresiasi seni dan budaya. Rangkaian kegiatan
Angklung Resital 2009, yaitu Road Show Angklung Clinic di beberapa SD, SMP dan
SMA di kota Bandung, Jakarta, Palembang, Surabaya dan Semarang, proses seleksi

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


145
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

sekolah yang mengikuti angklung resital serta malam penganugerahan pertunjukan


angklung terbaik dengan tema : Rime, Rhytm and Dinamic Sound of Nature Harmony.

BEASISWA WIRAUSAHA MUDA MANDIRI

Dalam mempersiapkan insan wirausaha yang mumpuni dan berbekal ilmu yang
tinggi, Bank Mandiri bekerja sama dengan 56 perguruan tinggi negeri/swasta terbaik
di Indonesia melaksanakan Program Beasiswa Wirausaha Muda Mandiri. Pada tahun
2009, Pemberian Beasiswa Wirausaha Mandiri kepada 1.680 mahasiswa yang
telah menjadi entrepreneur, meningkat dibandingkan dengan pelaksanaan di tahun
2008 yang diberikan kepada 1.200 mahasiswa dari 40 perguruan tinggi, beasiswa
yang berjangka waktu 1 tahun ini diberikan sebagai apresiasi Bank Mandiri kepada
mahasiswa yang sudah berani menjadi wirausaha muda, Beasiswa Wirausaha Muda
Mandiri untuk 30 Mahasiswa Universitas Samratulangi.

2007 2008 2009

Pelajar 20 41 56
Mahasiswa 200 1.035 1.780

PROGRAM PENDAMPINGAN /PEMBINAAN BERWIRAUSAHA

Untuk melengkapi program pembinaan bagi generasi muda yang sudah menjadi
wirausahawan, Bank Mandiri melaksanakan Program Pendampingan Berwirausaha
selama satu tahun penuh bekerja sama dengan sebuah lembaga yang ahli di
bidangnya.

Seleksi peserta program ini dilaksanakan cukup ketat, mengingat program ini
diharapkan mampu menjadi sebuah program yang komprehensif sehingga
bukan hanya memberikan pendidikan/pelatihan saja, namun mampu membedah
kebutuhan, kendala dan solusi yang harus dijalankan oleh Wirausahawan baik dari
sisi manajemen keuangan, personalia sampai dengan strategi promosi yang harus
dilakukan oleh wirausahawan tersebut.

Kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun 2009 adalah Pembinaan bagi 6 orang
Finalis Program Penghargaan WMM 2009 dari Kanwil II Palembang - kerjasama
dengan LPM UNSRI, Promosi Peserta WMM pemilik usaha franchise-Tabloid
Kontan Edisi Khusus Waralaba (Hendy Setiono, Hengky Eko, Andi Sufariyanto dan
Firmansyah), Keikutsertaan Pemenang WMM 2007 (Sdr. Elang Gumilang) dalam
Penganugerahan Indonesian CSR Awards 2008 dan CSR Best Practice Expo, Gelar
Karya Pemberdayaan Masyarakat (a/n : Riezka Rahmatiana dan M. Avip Firmansyah),
Pembinaan Finalis dan Pemenang WMM 2007 & 2008 dalam Program APEA (a/n:
Hendy Seyiono, Saptuari Sugiharto, Henky Eko Sriyantono dan Firmansyah Budi
Prasetyo), Program Mentoring (BootCamp) Bagi Pemenang dan Finalis WMM 2007 &
2008.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


146
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

Program Pembinaan Bagi Pemenang dan Finalis WMM 2008 - bekerjasama dengan
ActionCOACH, Partisipasi keikutsertaan Dewan Pengembangan Program Kemitraan
(DPPK) dalam World Association for Cooperative Education (WACE) Conference 2009,
Partisipasi Seminar, Dialog dan Pameran Mengatasi Krisis Bersama UMKM melalui
Gerakan Cinta Produk Dalam Negeri - kerjasama dengan PI UMKM.

PAMERAN

Sebagai bagian dari program pengembangan kewirausahaan bagi pengusaha muda


yang tergabung dalam program Wirausaha Muda Mandiri maupun Mitra Binaan, Bank
Mandiri senantiasa mengikutsertakan produk-produk yang mereka hasilkan pada
pameran-pameran yang dilaksanakan di dalam negeri maupun di luar negeri.

Kegiatan pameran yang telah dilaksanakan pada tahun 2009 Pameran Pekan Raya
Jakarta bagi Pemenang WMM 2008 (a/n Denny Delyandri dan Sinta), Keikutsertaan
Anak WMM dalam Pameran Himpunan Pengusaha Muda indonesia (HIPMI) Expo
2009 (a/n : Hendy Setiono dan Firmansyah), Partisipasi keikutsertaan Finalis WMM
2009 (a/n Andi Sufariyanto) ke Festifal Indonesia 2009 di Paris tanggal 16-17 Mei
2009, Pameran Gelar Karya PKBL BUMN 2009.

Keikutsertaan Finalis WMM 2008 (Sdr. Wahyu Aditya) dalam Pameran INAICTA
2009 di JCC, Pameran Franchise Expo - Balai Kartini Jakarta tanggal 20-22 Februari
2009, Pembinaan Finalis dan Pemenang WMM 2007 & 2008 dalam Program APEA
(a/n: Hendy Seyiono, Saptuari Sugiharto, Henky Eko Sriyantono dan Firmansyah Budi
Prasetyo).

PROGRAM TV WIRAUSAHA MANDIRI

Untuk lebih mengkomunikasikan dan membesarkan program Wirausaha Muda


Mandiri, Bank Mandiri menayangkan program Wirausaha Muda Mandiri di sebuah
stasiun televisi pada setiap hari Minggu jam 10.05 – 10.30 WIB. Konsep program ini
cukup ringan namun berbobot dan penuh dengan tips-tips berwirausaha sehingga
diharapkan mampu menginspirasi generasi muda sehingga semakin mantap dalam
berwirausaha. Kegiatan tahun 2009 adalah membuat 17 episode TV program WMM.

PROGRAM KERJASAMA DENGAN UNIVERSITAS

Bank Mandiri menyadari bahwa untuk mampu menggerakkan kewirausahaan dengan


mengubah pola pikir mahasiswa tersebut bukanlah hal yang mudah. Perlu dukungan
dari Perguruan Tinggi, keluarga dan lingkungan sekitar secara maksimal. Salah satu
kendalanya adalah kecenderungan sistem pendidikan perguruan tinggi di Indonesia
yang lebih menyiapkan mahasiswanya sebagai pencari kerja. Atas hal tersebut,
Bank Mandiri membuat Modul Kewirausahaan bekerjasama dengan universitas
negeri yaitu Universitas Gadjah Mada, Universitas Padjajaran, Univesitas Indonesia,
Institut Tehnologi Bandung, Institut Tehnologi Sepuluh November Surabaya, Institut
Pertanian Bogor, serta penyerahan modul pada 57 Perguruan Tinggi Negeri.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


147
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

Kegiatan CSR lain yang dilakukan oleh Bank Mandiri di luar rangkaian Program
Wirausaha Muda Mandiri adalah:

MANDIRI PEDULI PENDIDIKAN

Tingginya tingkat kemiskinan di Indonesia mengakibatkan rendahnya kemampuan


masyarakat dalam mengecap dunia pendidikan. Oleh karena itu Bank Mandiri
memilih pendidikan sebagai dasar utama untuk memajukan bangsa. Program Mandiri
Peduli Pendidikan merupakan tanggung jawab sosial bank Mandiri terhadap dunia
pendidikan kepada masyarakat tidak mampu yang memiliki prestasi disekolah namun
tidak dapat bersekolah karena ketiadaan biaya ataupun karena menjadi korban
bencana alam, serta mahasiswa berprestasi dan mempunyai kepedulian terhadap
lingkungannya. Selain itu Bank Mandiri juga membantu sarana dan prasarana
pendidikan serta pembangunan fasilitas gedung sekolah, sehingga proses belajar
mengajar dapat lebih efektif.

Untuk tahun 2009, beberapa program yang dilaksanakan untuk meningkatkan


kemampuan masyarakat untuk memperoleh pendidikan dasar antara lain, beasiswa
pendidikan untuk 2.000 anak asuh kerjasama dengan GNOTA, beasiswa pada 423
siswa TK, SD, SMP / Mts yang merupakan perwakilan dari 33 propinsi - kerjasama
dengan Dharma Wanita Persatuan Pusat (DWPP ), serta Beasiswa bagi 10 anak
berprestasi selama 3 tahun - kerjasama dengan ILUNI , dan beasiswa pada 85 siswa
dari 17 SMKN di Jakarta Selatan. Selain itu untuk mahasiwa berprestasi diberikan
pula Beasiswa Mandiri Prestasi bagi mahasiswa FKM UI dan SMP Yapobri II Pasar
Minggu, lima orang mahasiswa Universitas Pakuan, sepuluh mahasiswa STIE
Perbanas Surabaya, sepuluh mahasiswa Universitas Pendidikan Nasional – Denpasar,
Beasiswa Mandiri Prestasi (20 mahasiswa) dan Beasiswa kepada 500 mahasiswa
melalui Yayasan Karya Salemba Empat.

Sarana prasarana yang telah diberikan oleh Bank Mandiri untuk dunia pendidikan
antara lain pemberian peralatan 112 Unit Komputer untuk SD YPK Immanuel, SD
Yapis - Serui, SMPN 2 dan SAMN 1 Purbalingga, Universitas Muhamadiyah - Luwuk,
Universitas Topotika - Luwuk, Pondok Pesantren Darunna’im Pontianak, STKIP
PGRI Bandar Lampng, sekolah dasar di Pare-Pare, 2 sekolah di Kabupaten Serui, 5
sekolah di Gorontalo, SD Kristen Makale dan SMPN 1 Mangkedek - Tana Toraja, SD
04 Pagi Pondok Kelapa - Jakarta Timur, 3 SMP dan 3 SMA di Banjarmasin, SMUN
2, SMA Gabungan, SMAN 1 dan SMPN1 serta untuk Univ. Cendrawasih Kabupaten
Jayapura. Pengadaan Peralatan Laboratorium Fisika SMA Katolik Santo Agustinus
Kediri, Rehabilitasi SMP dan SMA Labschool YP - UNJ yang terbakar, Pemberian
bantuan peralatan Sekolah untuk Masyarakat kurang mampu di sekitar Wilayah
Cilandak, Cideng, Sunter dan Gondangdia, Perlengkapan Laboratorium Manajemen
untuk Universitas Jend. Sudirman – Purwokerto, serta pemberian komputer beserta
jaringannya kepada SMP Mabad, SMA Mabad dan Madrasah Ibtidaiyah. Sarana
Pendidikan untuk SMP Muhammadiyah 17, Bantuan Lab. Komputer Rumah Autis
Bekasi, Renovasi perpustakaan Laboratorium bengkel SMAK Bhakti Trikora, Jakarta

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


148
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

Barat, Laboratorium Bahasa SMKN 2 Depok, Mesin Mobil untuk Bengkel SMKN 1
Bekasi, serta Buku Perpustakaan dan peralatan sekolah pakaian seragam untuk SD
Pulau Pari 02, Pulau Lancang Kepulauan seribu.Sarana pendidikan untuk Yayasan
Nurun Nisa, partisipasi dalam penyelenggaraan International Conference of Young
Scientist (ICYS) oleh Surya Institute, serta Pembangunan Sekolah SMP Islam
Kembang Kuning Sukabumi.

Untuk memberikan pengenalan pendidikan perbankan, Bank Mandiri juga menerima


kunjungan dari sekolah-sekolah dalam bentuk karya wisata Bank Mandiri Kantor
Pusat/Museum Bank Mandiri maupun program magang serta dilakukan pengajaran
langsung oleh manajemen Bank Mandiri di sekolah – sekolah melalui program Mandiri
Edukasi yaitu dengan melaksanakan Program Edukasi Perbankan bagi 1.160 warga
disekitar lingkungan Bank Mandiri di 29 kota, program mengajar di 360 sekolah (SD-
SMA dan 9 Perguruan Tinggi), selain itu dilaksanakan pula Pelatihan matematika bagi
guru SD - SMA oleh Yayasan Islamic Center Baitussalam, Komputer dan pelatihan
membuat batik tulis di Yayasan Bina Insan Mandiri serta Pelatihan entrepreneur
untuk masyarakat Tasikmalaya.

Program lainnya yang telah dilaksanakan oleh Bank Mandiri untuk dunia pendidikan
antara lain penghargaan kepada 231 guru berprestasi dan daerah terpencil seluruh
Indonesia bekerjasama dengan Departemen Pendidikan Nasional. Selain itu
dilaksanakan pula kegiatan, partisipasi kegiatan olimpiade mini antar SMP/MTs
se-kota Kendari yang diselenggarakan oleh SMAN 1 Kendari, Paket Perlengkapan
Pendidikan untuk 200 siswa SD dalam rangka Hari Kesetiakawanan Nasional
(HKSN) dan Hari Ibu - kerjasama dengan Yayasan Prestasi Anak Bangsa, partisipasi
menyambut Hari Anak Nasional - kerjasama dengan Komunitas Perempuan Indonesia
Peduli, partisipasi dalam Gerakan Semua Harus Sekolah yang diselenggarakan oleh
Dinas Pendidikan Nasional Sulut, Partisipasi dalam Konferensi Asian International
Model United Nations (AIMUN) - Universitas Gadjah Mada,

MANDIRI PEDULI LINGKUNGAN

Program Mandiri Peduli lingkungan merupakan bentuk tanggung jawab sosial Bank
Mandiri terhadap lingkungan di sekitar wilayah usaha Bank Mandiri. Tahun 2009 bank
Mandiri telah memberikan perhatian untuk sarana ibadah, antara lain pembangunan
Masjid Al Agsa - Kabupaten Wamena, Renovasi 4 musholla di Palembang, Musholla
Taqwa Titian Tareh , Musholla Cubadak Ampo Sumatera Barat, Madrasah Ibtidaiyah
Al. Ma’arif Merauke selain itu Bank Mandiri membangun 2 gereja yaitu Gereja Rehobot
dan Gereja Advent di Kabupaten Jayapura, Gereja GKI “Lahai Roi”, Fak-Fak, Gereja
Katolik Kristen Hidup Merauke.

Program Bank Mandiri dalam upaya peningkatan kondisi sosial ekonomi masyarakat
diwujudkan antara lain melalui pembangunan kampung ternak di Pontianak
(pendidikan dan pelatihan bagi peternak).

Di bidang kesehatan, pada tahun 2009 Bank Mandiri menunjukkan kepedulian


dengan melaksanakan kegiatan Donor Darah dan pengobatan gratis di 6 kompleks

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


149
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

Bank Mandiri di Jakarta Komplek Rempoa, Pesing, Pancoran, Cempaka Putih, Cilandak,
Pal Batu, diikuti oleh 380 pendonor dan 1430 pasien untuk pengobatan, serta
penanggulangan penyakit TBC bagi 3.000 penderita dari keluarga tidak mampu
bekerja sama dengan Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia (PPTI).
Kerja sama tersebut merupakan kerjasama Tahap V yang telah berlangsung sejak
tahun 2005. Selain itu, Bank Mandiri juga berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan
Program Ketahanan Pangan yang dicanangkan oleh Pemerintah dalam bentuk
pemberian bantuan sembako bagi masyarakat kurang mampu.

Kegiatan lain yang berkaitan dengan bencana, pada tahun 2009, Bank Mandiri
membuka dapur umum selama 2 minggu di kerjasama dengan Brimob Jabar,
memberikan bantuan sembako pada desa Cibereum Pengalengan pada saat terjadi
gempa bumi di Tasikmalaya, memberikan bantuan kepada korban gempa bumi di
Padang dan sekitarnya, serta peristiwa bencana jebolnya tanggul Situ Gintung.

Sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan Bank Mandiri membantu 5 unit


komputer untuk kepolisian sulawesi Utara, Perahu Pintar (Perpustakaan Terapung)
untuk Korem 101/Antasari, alat pertanian untuk Suku Dana di Kabupaten Wamena,
Penyelenggaraan Talk Show dengan tema “Hidup Sehat dengan Perilaku Seks Aman”
di 5 kota yaitu : Jakarta, Pekanbaru, Bandung, Balikpapan dan Semarang - kerjasama
dengan Perhimpunan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI).

Partisipasi dalam Festival Dalang Bocah Tingkat Nasional.

Kegiatan lain yang berkaitan dengan keagamaan Bank Mandiri, pelaksanaan


kegiatan buka puasa bersama serentak 10.000 anak yatim di seluruh Indonesia,
serta penyerahan 30.000 sembako anak yatim Masinis dan petugas penjaga pintu
perlintasan kereta api, Kepolisian serta, Masyarakat umum/kaum dhuafa yang tinggal
sekitar kantor maupun rumah dinas Bank Mandiri di seluruh Kantor Wilayah Bank
Mandiri dan Kantor Pusat.

PROGRAM KEMITRAAN

Melalui Program Kemitraan, Bank Mandiri berupaya untuk mengembangkan usaha


kecil sehingga mampu menjadi pengusaha yang tangguh, mandiri dan beretika serta
mempersiapkan pengusaha kecil untuk mampu mengakses fasilitas perbankan secara
komersial.

Program Kemitraan diimplementasikan dalam bentuk pinjaman dan pendidikan/


pelatihan serta pendampingan usaha untuk meningkatkan produktivitas usaha
kecil. Dalam Program Kemitraan ini, para pengusaha kecil disejajarkan sebagai mitra
sehingga mereka lebih dikenal dengan sebutan Mitra Binaan Mandiri.

Tercatat sebanyak 6.209 pengusaha kecil telah menjadi Mitra Binaan Mandiri
pada tahun 2009 sehingga total Mitra Binaan Mandiri sampai dengan tahun 2009
mencapai 45.182 pengusaha.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


150
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

Tahap awal dalam Program Kemitraan adalah memberikan pinjaman bagi usaha kecil,
khususnya bagi usaha kecil yang belum mampu mengakses fasilitas perbankan secara
komersial. Pinjaman yang diberikan kepada mitra binaan Mandiri bukan bersifat
komersial, sehingga persyaratan dan angsuran pun disesuaikan dengan kemampuan
usaha mitra binaan Mandiri.

Melalui serangkaian pendidikan/pelatihan, Mitra Binaan Mandiri dipersiapkan untuk


mampu membuat pembukuan dasar, manajemen sederhana, melakukan promosi
dan pengemasan hasil produksinya. Pendidikan tahap selanjutnya diberikan untuk
meningkatkan kemampuan produksi dan pemasaran produk Mitra Binaan Mandiri.
Selain pendidikan/pelatihan, Mandiri juga membimbing Mitra Binaan mandiri melalui
program pendampingan yang komprehensif selama 1 tahun penuh.

Untuk memperluas pemasaran produk, Bank Mandiri mengikutsertakan Mitra


Binaan Mandiri dalam berbagai pameran baik untuk skala lokal, nasional bahkan
internasional. Selain melalui pameran, produk Mitra Binaan Mandiri tersebut juga
dibantu pemasarannya melalui media promosi dalam bentuk pemasangan profil Mitra
Binaan Mandiri di media berskala nasional seperti Kompas, Media Indonesia, Majalah
Wirausaha dan Keuangan serta media internet.

Usaha-usaha promosi ini diharapkan dapat memberikan fasilitas pembinaan yang


terbaik serta menghasilkan Mitra Binaan Mandiri yang berkualitas dan siap bersaing
secara sehat.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


151
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

DATA PENYALURAN DANA BINA LINGKUNGAN BANK MANDIRI

No. Keterangan Nilai

1. Seluruh beasiswa selain Beasiswa WM 1,593,083,333.33


2. Pemberian sarana belajar ke sekolah dan perguruan tinggi 1,944,135,772.00
3. Program Edukasi Mandiri 4,792,300,000.00
4. Pembiayaan Pendidikan 2.000 Anak Asuh - kerjasama dengan GN-OTA 240,000,000.00
5. Penghargaan bagi 231 guru berprestasi dari 33 propinsi 1,732,500,000.00
6. Program Penghargaan Wirausaha Muda Mandiri (WMM) 2009 3,916,212,000.00
7. Workshop Wirausaha Muda Mandiri (WMM) 2009 di 9 Kota 11,135,247,400.00
8. Beasiswa Wirausaha Mandiri 8,346,900,000.00
9. Pembuatan Modul Kewirausahaan 1,292,500,000.00
10. Program Awi-Awi Mandiri 2009 597,825,000.00
11. Program Angklung Resital 2009 - kerjasama dengan Saung Angklung Udjo (SAU) 145,000,000.00
12. Program Mentoring (BootCamp) Bagi Pemenang dan Finalis WMM 2007 & 2008 376,822,000.00
13. TV Program WM 17 episode 2,285,186,363.00
14. Profil WM di Media 1,029,641,466.00
15. Pendampingan WM 709,500,000.00
16. Pameran WM 165,580,000.00
17. Anggaran untuk Direktorat dan Kanwil 1,541,786,500.00
18. Donor darah dan pengobatan gratis di 6 komplek perumahan Bank Mandiri
(Pancoran, Cempaka Putih, Cilandak, Pesinng, Pondok Pinang dan Rempoa) 397,640,000.00
19. Pengobatan bagi 3.000 penderita TBC - kerjasama Tahap V dengan PPTI 555,500,000.00
20. Anggaran untuk Direktorat dan Kanwil 930,943,880.00
21. Program Penanaman 500.000 pohon 8,750,000,000.00
22. Untuk Direktorat & Kanwil 106,376,000.00
23. Bantuan kepada korban bencana alam 2,643,903,832.50
24. Program Renovasi 20 Pasar 1,100,000,000.00
25. Kawasan Kreatif Mandiri di kawasan Pasir Layung - Bandung
bekerjasama dengan Saung Angklung Udjo (SAU) 1,125,000,000.00
26. Kegiatan lainnya 2,599,540,260.00
27. Renovasi Rumah Ibadah 2,104,847,323.00
28. Kegiatan Keagamaan 5,379,600,000.00
29. Pembagian sembako 749,200,000.00

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


KOMITE PIHAK INDEPENDEN NON DEWAN KOMISARIS
152
& CORPORATE SECRETARY

NAMA DAN JABATAN BIOGRAFI

Menyelesaikan pendidikan MBA di Fort Hays State University, Kansas, USA.


Mengawali karirnya di perbankan pada tahun 1987 sebagai Trainee di PT. Bank
Niaga. Pada tahun 1990 sebagai Treasury Manager di PT. Fuji Bank International
Indonesia. Pada tahun 1993 beliau menjadi General Manager, Group Treasury, PT.
Raja Garuda Mas.

Pada tahun 2001 beliau sempat menjabat sebagai Senior Vice President
Treasury & International Banking Group Head, PT. Bank Bumiputera Indonesia
Tama Widjaja Tbk., sebelum diangkat sebagai anggota Komite Pemantau Risiko PT. Bank
Anggota Komite Pemantau Risiko Mandiri (Persero), Tbk. pada tahun 2006.

Menyelesaikan pendidikan S1 dari Institut Pertanian Bogor (IPB) pada tahun


1980. Memulai karir di Bank Ekspor Impor Indonesia (BankExim) pada tahun
1981. Dalam perjalanan karirnya beliau sempat menjabat sebagai Regional
Manager Wilayah VII (Semarang) dan Wilayah VIII (Surabaya) kemudian menjadi
Group Head Central Operations dan Group Head Micro Business.

Pada tahun 2008, beliau ditunjuk sebagai Group Head Corporate Secretary
sampai sekarang.
Sukoriyanto Saputro
Corporate Secretary

Sempat menempuh pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia


Jakarta sampai dengan tahun 1975. Memulai karir sebagai Assistant Accountant
PT. Rohm & Haas Indonesia pada tahun 1975.

Dalam perjalanan karirnya, beliau pernah menjabat sebagai pimpinan cabang


dan pemimpin wilayah di Bank Niaga antara tahun 1986 - 1994 sebelum
akhirnya menjabat sebagai Direktur Operasi & Sumber Daya Manusia, Bank Niaga
pada tahun 1994. Sejak tahun 1999 beliau menjabat sebagai anggota Komite
Zulkifli Djaelani Audit PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk.
Anggota Komite Audit

Menyelesaikan pendidikan S1 dari Universitas 17 Agustus 1945 pada tahun 1973


dan Master Management dari Asian Institute of Management - Manila tahun
1985. Memulai karir di Bagian Neraca Pembayaran & Moneter – Urusan Ekonomi
& Statistik Bank Indonesia tahun 1975. Dalam perjalanan karirnya, beliau pernah
menjabat sebagai Direktur Pengawasan Bank Perkreditan Rakyat pada tahun 1998
- 2000, Direktur Direktorat Perizinan & Informasi Perbankan pada tahun 2000 -
2002 serta Team Pengawas Bank Universal pada tahun 2002. Sejak tahun 2003
sampai dengan sekarang beliau menjabat sebagai anggota Komite Audit PT. Bank
Imam Sukarno Mandiri (Persero) Tbk.
Anggota Komite Audit

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


153
SIARAN PERS

JANUARI 18 Maret 2009 Dukung Sektor UKMK pada 2008


Bank Mandiri Salurkan Kredit senilai
2 Januari 2009 Kunjungan ke Cabang Kramat dan Rp23,19 Triliun
Juanda. Transaksi financial Bank
Mandiri mencapai Rp. 21,2 Triliun 18 Maret 2009 Kartu Kredit Bank Mandiri luncurkan
perhari selama libur akhir tahun 2008 Program ”Buy One Get One Free” Tiket
Pesawat Sriwijaya Air
20 Januari 2009 Peduli Pendidikan Bank Mandiri warnai
Manokwari dan jayapura 25 Maret 2009 Bank Mandiri tingkatkan Mitra Binaan
Kredit Usaha Mikro di Surabaya
21 Januari 2009 Bank Mandiri & Rumah Perubahan
Indonesia 25 Maret 2009 Bank Mandiri Salurkan Kredit Rp63
Miliar kepada 3 koperasi plasma di
22 Januari 2009 Bank Mandiri dukung Perekonomian Kalimantan Barat
Papua (KUR)
30 Maret 2009 Press Conference Triwulan IV/2008
22 Januari 2009 Mandiri mobile tingkatkan layanan
Bagi Nasabah

30 Januari 2009 Bank Mandiri dukung Sumber APRIL


Pendanaan APBN dengan Sukuk Ritel
1 April 2009 Mandiri Tunas Finance Grand
Launching

FEBRUARI 11 April 2009 Kesiapan Bank Mandiri menjelang


Libur Paskah
6 Februari 2009 Bank Mandiri capai target keuangan
utama 2008 21 April 2009 Lebih dari Rp1 Miliar Hadiah
Superejeki, Apresiasi Bank Mandiri
6 Februari 2009 Tunas Financindo. Bank Mandiri tanda kepada Nasabah Pembayar Kredit
tangani akta pembelian 51% saham PT. tepat waktu
Tunas Financindo Sarana
24 April 2009 Bank Mandiri dukung Penyelenggaraan
10 Februari 2009 Mandiri Investasi Keluarga Jasa Perbankan untuk TKI
11 Februari 2009 Panen raya Bojonegoro 29 April 2009 Bank Mandiri Tingkatkan total kredit
11 Februari 2009 Top Branding Kartu Kredit Rp176,9 Triliun, Tumbuh 30,5%

15 Februari 2009 Bank Mandiri Lampaui Target


Penjualan Sukuk Ritel Seri SR001 MEI
23 Februari 2009 Free trade Zone Batam 04 Mei 2009 Bank Mandiri Perkuat Struktur
25 Februari 2009 Dukung Maritim di Tanah Air, Kredit Permodalan
Maritim Mandiri Tumbuh 118% 10 Mei 2009 Peran Perbankan dalam
Pengembangan Ekonomi Kelautan

MARET 19 Mei 2009 Kerjasama dengan Citraland Celebes


Makasar
1 Maret 2009 Bank Mandiri Siap Menjadi Mitra
Investor Timur Tengah 20 Mei 2009 Mandiri Luncurkan fitur pembelian
berkala reksadana secara otomatis
4 Maret 2009 Rp200 Miliar kredit Koperasi , Bank Mandiri
dukung Koperasi Astra International 28 Mei 2009 Bank Mandiri Mitra Seleksi Nasional
Masuk Perguruan Tinggi Negeri
11 Maret 2009 Penanaman 500 ribu Pohon
28 Mei 2009 Mandiri ditunjuk sebagai lead
14 Maret 2009 Pembukaan KC Sumbawa/Pemberian sindikasi Semen Tonasa
Bantuan Renovasi Maumere
29 Mei 2009 SMS & Win Baleno

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


154
SIARAN PERS

29 Mei 2009 Pertumbuhan Q1/2009 Commercial 31 Juli 2009 Mandiri Kucurkan Kredit Rp1,25 Triliun
Banking Bank Mandiri beri kontribusi untuk Pertamina
terbesar

AGUSTUS
JUNI
5 Agustus 2009 Wirausaha muda Mandiri di Bandung
9 Juni 2009 Mandiri Pertahankan The Best Bank
Service Excellence 8 Agustus 2009 Launching Mandiri Fiesta

16 Juni 2009 Bank Mandiri Raih First Winner 11 Agustus 2009 Bank Mandiri Dukung Universitas
Six Sigma Excellence Award 2009 Muhammadyah Yogyakarta
tingkat Asia 12 Agustus 2009 40 ribu Pelajar/Mahasiswa Hadiri
17 Juni 2009 Bank Mandiri Gandeng ASEI dalam Program Edukasi Perbankan Bank
Asuransi Pembiayaan Tagihan Mandiri, 1200 Mahasiswa terima
Beasiswa senilai Rp7,3 Miliar
18 Juni 2009 Wirausaha Muda Mandiri di Medan
14 Agustus 2009 Undian Mandiri Fiesta 14 Agustus 2009
22 Juni 2009 Mandiri Ditunjuk sebagai Lead
Sindikasi Semen Tonasa 14 Agustus 2009 Bank Mandiri berikan apresiasi dunia
pendidikan
24 Juni 2009 Bank Mandiri Gandeng Solo Paragon
14 Agustus 2009 Kerjasama dengan Kimia Farma
25 Juni 2009 Kucurkan 500 Milyar, Mandiri
Gandeng Indo mobil Finance 18 Agustus 2009 Bank Mandiri memberikan apresiasi
kepada guru berdedikasi di Jawa Barat

18 Agustus 2009 Wirausaha muda Mandiri di Denpasar


JULI
18 Agustus 2009 Dana Pihak Ketiga Indonesia Timur
10 Juli 2009 Bank Mandiri Kerjasama Kredit Meningkat
Sindikasi dengan BEI di Singapura
19 Agustus 2009 Bank Mandiri dukung industri Pariwisata
11 Juli 2009 Mandiri Tingkatkan SDM melalui
pengembangan Leadership 20 Agustus 2009 Penurunan Suku Bunga

13 Juli 2009 PT. KSEI kembali tunjuk Mandiri 21 Agustus 2009 Kerjasama Remittance Yuan China
sebagai Bank Pembayaran Periode dengan Bank of China dan OCBC
2009-2011 22 Agustus 2009 Indomaret Card
15 Juli 2009 CSR Bank Mandiri Luncurkan “Perahu 27 Agustus 2009 Bank Mandiri dukung Kegiatan
Pintar” dan Hutan Kantor” Financial Penyediaan Jasa Pengeboran
15 Juli 2009 Wirausaha Muda Mandiri di 28 Agustus 2009 Mandiri Fiesta Minggu ke-3
Palembang

16 Juli 2009 Mandiri kembali raih The Best Bank in


Indonesia 2009 SEPTEMBER

29 Juli 2009 Mandiri KPR Duo Dukung Properti 1 September 2009 Perkuat Modal, Mandiri Terbitkan
Lippo Group Subdebt

28 Juli 2009 Wirausaha Muda Mandiri di 9 September 2009 Buka Puasa bersama Anak Yatim
Semarang
10 September 2009 Bank Mandiri Kesiapan menjelang
29 Juli 2009 Laporan Keuangan Triwulan II/2009 Lebaran

30 Juli 2009 Bank Mandiri Dukung Kebijakan 11 September 2009 Bank Mandiri Siap Hadirkan Layanan
Industri Migas Pengiriman Uang di Malaysia

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


155
SIARAN PERS

12 September 2009 Mandiri Fiesta 8 November 2009 Penerbitan Subdeb

13 September 2009 Mandiri Fokus Tuntaskan Kredit 9 November 2009 Wirausaha muda Mandiri di Makasar
Bermasalah Debitur Besar
13 November 2009 Wirausaha muda Mandiri di Makasar
14 September 2009 Perjanjian Kerjasama dengan Pupuk
Kaltim 18 November 2009 Kerjasama Bank Mandiri dan ADB

22 September 2009 Bank Mandiri finalkan Kesepakatan 25 November 2009 Kerjasama ADB Trade Finance
Penyelesaian Kewajiban dengan 27 November 2009 Idul Adha
Garuda Indonesia
29 November 2009 Grand Launching Malaysia
28 September 2009 Tingkatkan Kepedulian sosial Mandiri International Remittance
gelar Donor Darah dan pengobatan
gratis

27 September 2009 Transaksi ATM Bank Mandiri Capai DESEMBER


Rp29,9 triliun selama libur Lebaran
3 Desember 2009 Dukungan Mandiri pada industri
2009
Kelapa Sawit

3 Desember 2009 Kerjasama dengan Tiansi Indonesia


OKTOBER
4 Desember 2009 Investor Summit
1 Oktober 2009 Kembangkan Kawasan Timur Mandiri
10 Desember 2009 Pemberian Hibah pada penderita TBC
Gelar Papua Investment Day
yang tidak mampu
1 Oktober 2009 9 Kantor Cabang Bank Mandiri Di
14 Desember 2009 Sindikasi dengan PLN
Sumbar sudah beroperasi Normal
16 Desember 2009 Bank Mandiri Hibahkan Rp240juta
2 Oktober 2009 Memasuki Usai 11 Tahun , Mandiri
untuk 20.000 anak asuh
Pertajam Fokus Bisnis
22 Desember 2009 Bank Mandiri Kucurkan Kredit Rp600
7 Oktober 2009 Bank Mandiri Terus Mendorong
Miliar ke anak usaha Gozco
Generasi Muda Berwirausaha
23 Desember 2009 Kesiapan Bank Mandiri menjelang
4 Oktober 2009 Mandiri Sisihkan Rp6,3 Miliar untuk
akhir tahun
membantu korban gempa Padang
29 Desember 2009 Bank Mandiri ditunjuk untuk
14 Oktober 2009 Mandiri Salurkan Kredit Sindikasi Rp1,8
menyalurkan dana APBN 2010-2012
Triliun ke PLN

14 Oktober 2009 Penanganan Kasus Burhan Uray

18 Oktober 2009 Penunjukkan sebagai Bank


Operasional

24 Oktober 2009 Bank Mandiri Kerjasama dengan Saung


Udjo

25 Oktober 2009 Penurunan Suku Bunga

29 Oktober 2009 Kinerja Bank Mandiri Q3/2009

NOVEMBER

2 November 2009 Wirausaha Muda Mandiri di Yogyakarta

3 November 2009 Mandiri Fiesta

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


156

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


157

WHOLESALE
BANKING

MENEMBUS BATAS KEINGINAN

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


WHOLESALE BANKING
158
Corporate Banking

RISWINANDI
Direktur Corporate Banking

Fondasi organisasi berbasis industri yang fokus, target segmen nasabah yang
luas, kesiapan SDM yang kompeten dan ketersediaan infrastruktur yang baik, siap
mengantarkan Corporate Banking menjadi bagian dari transformasi menuju wholesale
transaction banking.

PENCAPAIAN 2009 2009, volume bisnis (kredit dan dana) terbaik di sektor ekonomi prospektif
Corporate Banking tumbuh sebesar tersebut telah menjadi debitur Corporate
Di tengah-tengah berbagai tantangan 8,46% dibandingkan tahun 2008 Banking.
dan ketidakpastian pasar finansial yang menjadi Rp 141 triliun. Pertumbuhan
terjadi selama tahun 2009, Corporate tersebut didorong oleh tumbuhnya Volume kredit meningkat menjadi
Banking telah berhasil membangun volume kredit sebesar 12,5%, terutama sebesar Rp69,8 triliun, yang diperoleh
momentum pertumbuhan dan di sektor-sektor yang masih memiliki bukan hanya melalui peningkatan
melampaui target yang ditetapkan. ruang tumbuh antara lain pertanian, penggunaan fasilitas kredit existing
Bisnis Corporate Banking mengalami konstruksi, pengangkutan, pergudangan customers, tetapi juga melalui
peningkatan tidak hanya dari sisi kredit, dan komunikasi serta jasa-jasa keberhasilan mengakuisisi 24 debitur
melainkan juga sisi fee based income dan dunia usaha lainnya seperti lembaga baru yang memiliki nama baik sepanjang
pertumbuhan jumlah nasabah. Di tahun keuangan, dimana pemain-pemain tahun 2009.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


WHOLESALE BANKING
159
Corporate Banking

TOTAL LOANS (Rp. Trilliun) TOTAL DEPOSITS (Rp. Trilliun) CONTRIBUTION MARGIN (Rp. Trilliun)

‘07 ‘07 ‘07

‘08 ‘08 ‘08

‘09 ‘09 ‘09

20 30 40 50 60 20 40 60 80 100 1 2 3 4 5
Valas Valas
Rupiah Rupiah

NET INTEREST INCOME (Rp. Trilliun) FEE INCOME (Rp. Miliar) OVERHEAD EXPENSES (Rp. Miliar) 1)

‘07 ‘07 ‘07

‘08 ‘08 ‘08

‘09 ‘09 ‘09

0.5 1.5 2.5 3.5 4.5 200 400 600 800 1000 15 30 45 60 75
Valas Personel
Rupiah General & Administrative

LOAN YIELD (%) COST OF LIABILITIES (%) NPL (%)

‘07 ‘07 ‘07

‘08 ‘08 ‘08

‘09 ‘09 ‘09

5 10 15 20 25 2 4 6 8 10 5 10 15 20 25
Valas Valas Valas
Rupiah Rupiah Rupiah

1) Di luar premi penjaminan

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


WHOLESALE BANKING
160
Corporate Banking

CORPORATE BANKING Pertumbuhan volume kredit juga implementasi budaya kerja dan
didukung oleh peningkatan utilisasi Good Corporate Governance di Bank
fasilitas kredit yang diberikan, Mandiri, serta dukungan jaringan dan
JIANTOK HARDJIMAN terutama pada kredit modal kerja valas, pelayanan terbaik kantor Cabang.
Corporate Banking I Group dari kisaran 50% pada akhir tahun Semua itu mendukung upaya
2008 meningkat menjadi 55% pada peningkatan kepercayaan, kenyamanan
akhir tahun 2009. Tingkat utilisasi dan kemudahan bertransaksi nasabah,
RUSTAM S. SIRAIT tersebut terus akan dipertahankan serta menjadi modal yang kuat bagi
Corporate Banking II Group
pada kondisi optimal sehingga dapat Corporate Banking untuk tumbuh.
meminimalisir komitmen fasilitas
SUPRIYUSMAN kredit yang belum digunakan. OPTIMALISASI KOMPOSISI BUSINESS
Corporate Banking III Group MIX
Secara kualitas, portofolio kredit
Corporate Banking terus mengalami Komposisi volume bisnis Corporate
SUNARSO perbaikan di sepanjang tahun Banking berdasarkan kelompok
Corporate Banking Agro 2009. Persentase non performing kepemilikan nasabah mengalami
Based Group loan menurun menjadi 2,53% dari pergeseran. Volume kredit dari
sebesar 4,35% di tahun 2008, kelompok nasabah BUMN/ lembaga
hal ini disebabkan oleh perbaikan pemerintah yang di awal tahun masih
ALEXANDRA ASKANDAR kolektibilitas beberapa nasabah. sangat mendominasi,mulai diimbangi
Syndicated & Structured dengan tumbuhnya hubungan bisnis
Finance Group
Pencapaian volume dana sebesar dengan nasabah swasta, terutama
Rp71 triliun terutama didorong oleh perusahaan swasta yang telah go
pertumbuhan volume dana rupiah public. Secara bertahap, diupayakan
sebesar 10,64%. Komposisi dana komposisi tersebut bergeser menuju
murah (giro dan tabungan bisnis) ke arah yang lebih seimbang dan
dengan deposito masih terjaga dengan optimal.
baik, sebesar 53% : 47%.
Dari sisi pertumbuhan eksposur
Dibandingkan dengan pencapaian kredit per sektor ekonomi, selama
tahun 2008, fee based income tahun 2009 pertumbuhan tertinggi
mengalami pertumbuhan sebesar 49% secara berurutan bergeser ke sektor
atau mencapai Rp 631 miliar. pertanian, perburuan & sarana
pertanian (43.4%), sektor konstruksi
Dengan tujuan perluasan bisnis dan (26.5%), sektor pengangkutan,
peningkatan customer base, di tahun pergudangan dan komunikasi (25.9%)
2009 Corporate Banking berhasil serta sektor jasa dunia usaha lainnya
terpilih menjadi Bank Operasional seperti lembaga keuangan dan
1 atas penyaluran dana-dana APBN jasa surveyor (24.4%). Sementara
di 15 wilayah Direktorat Jenderal di tahun 2008, sektor ekonomi
Perbendaraan Negara (DJPBN), dan dengan pertumbuhan eksposur kredit
menjalin kerjasama dalam pengelolaan tertinggi secara berurutan adalah
dana-dana Kontraktor Kontrak Kerja lembaga keuangan dan jasa surveyor
Sama (KKKS) dan BP Migas. (117,9%), sektor konstruksi (61,1%),
sektor pengangkutan, pergudangan &
Faktor lain yang mendukung kinerja telekomunikasi (58,6%), serta sektor
Corporate Banking adalah keberhasilan perindustrian (54,8%)

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


WHOLESALE BANKING
161
Corporate Banking

Corporate Banking dengan customer base-nya yang


besar dan terus berkembang, merupakan modal dasar
bagi pengembangan strategi kolaborasi aliansi antar
bisnis unit untuk peningkatan bisnis Bank Mandiri.

Mengantisipasi dampak krisis global, bisnis nasabah serta dukungan dari tim funding desk dan refinement unit kerja
Corporate Banking juga mengurangi Syndicated & Structured Finance. Syndicated and Structured Finance,
eksposure kredit valas,sehingga serta meningkatkan sinergi dengan
dibandingkan tahun 2008, kredit valas Pengembangan potensi bisnis Mandiri Sekuritas.
mengalami penurunan sebesar 24%, korporasi di luar Jakarta dikembangkan
sedangkan pertumbuhan kredit rupiah melalui optimalisasi peran/fungsi Organisasi yang berfokus pada industri
mencapai sebesar 28%. unit kerja Corporate Banking yang ini didukung juga dengan peningkatan
ditempatkankan di regional (Surabaya kapabilitas, pengetahuan, ketrampilan
POTENSI PENGEMBANGAN dan Medan) dengan layanan yang lebih dan keahlian sumber daya manusia
lengkap dan komprehensif. terhadap sektor industri yang dikelola.
Kerjasama dan inisiasi bisnis yang Sehingga diharapkan menjadi lebih
telah dilakukan di tahun 2009 MEMPERKUAT ORGANISASI & baik dalam memberikan layanan
memberikan peluang dan potensi KAPABILITAS kepada nasabah.
pengembangan bisnis yang dapat
dieksplorasi bersama Strategic Bisnis Peningkatan kinerja Corporate Banking Kedepannya, baik pengembangan
Unit (SBU) lain melalui strategi value tidak terlepas dari organisasi Corporate organisasi maupun peningkatan
chain dan program aliansi. Banking yang semakin solid dan terus kapabilitas sumber daya manusia
mendukung pengembangan bisnis Corporate Banking diarahkan sejalan
Di tahun 2010, Corporate Banking Bank Mandiri di pasar korporasi. dengan kebutuhan memperkuat
juga akan meningkatkan layanan dan Di tahun 2009 Corporate Banking organisasi Corporate Banking menjadi
melakukan eksplorasi potensi bisnis telah melakukan transformasi bagian dari Wholesale Transaction
di segmen nasabah Multi National penyempurnaan organisasi yang Banking.
Company (MNC) dengan penyediaan berfokus pada industri (industry
produk-produk yang customized dan focused organization) melalui realokasi
beragam disesuaikan dengan karakter pengelolaan account, pembentukan

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


WHOLESALE BANKING
162
Corporate Banking

PRIORITAS TAHUN 2010 - WASPADA & PROAKTIF


TRANSFORMASI TAHAP II
Dalam mengantisipasi dampak krisis
Di tahun 2010 Corporate Banking akan ekonomi global, Corporate Banking
fokus pada pengembangan strategi akan selalu waspada terhadap
Wholesale Transaction Banking melalui kemungkinan memburuknya kondisi
serangkaian langkah strategis yang keuangan dan bisnis nasabah.
sesuai dengan fokus strategi Bank Tindakan dan langkah-langkah
Mandiri. antisipatif akan terus dilakukan
dan diprioritaskan untuk mencegah
Pertama, semakin memperkuat terjadinya penurunan kualitas
fokus organisasi atas dasar Industri kredit nasabah dan meningkatnya
termasuk melakukan investasi terkait NPL Corporate Banking. Monitoring
pengembangan sumber daya manusia transaksi keuangan dan kondisi
untuk menjamin kesiapan organisasi bisnis nasabah ditingkatkan,
dalam mendukung pertumbuhan bisnis terutama di sektor-sektor industri
yang dapat melampaui pertumbuhan yang sensitif terhadap dampak
pasar. krisis global. Kondisi keuangan
nasabah menjadi faktor yang sangat
Kedua, mengembangkan organisasi diperhatikan. Pengurangan eksposur
yang fokus dalam mengoptimalkan nasabah akan menjadi salah satu
potensi pertumbuhan bisnis wholesale langkah alternatif yang menjadi
transaction, pengendapan dana dan pertimbangan, bila kondisi keuangan
perolehan fee based income dengan nasabah memburuk. Pengembangan
penguatan fungsi product team, baik dan peningkatan implementasi Cash
product sales specialist maupun Management untuk nasabah korporasi
product development dan tetap akan mempermudah pelaksanaan
meningkatkan standar layanan dan monitoring tersebut.
daya saing produk.
Berdasarkan hasil monitoring dan
Ketiga, meningkatkan kolaborasi review yang dilakukan, untuk debitur
aliansi antar bisnis unit dalam rangka yang dikelompokkan menjadi nasabah
mengoptimalkan potensi bisnis watchlist, bersama Corporate Risk
nasabah dari hulu ke hilir dengan Group, Corporate Banking akan
tawaran produk dan layanan yang menetapkan account strategy yang
bervariasi sesuai kebutuhan. sesuai untuk setiap nasabah watchlist
dan menerapkannya dengan tertib.
Keempat, mengoptimalkan peran
sinergis Syndicated & Structured Disamping itu, seluruh jajaran
Finance Group dan Mandiri Sekuritas Corporate Banking akan memperkuat
dalam percepatan pengembangan dan meningkatkan disiplin
wholesale transaction banking dengan dokumentasi perkreditan yang
menyediakan produk-produk yang diarahkan untuk menyelamatkan
sophisticated dan komprehensif sesuai asset Bank.
kebutuhan nasabah.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


WHOLESALE BANKING
163
Corporate Banking: Mandiri Sekuritas

MANDIRI SEKURITAS

Meski secara umum dampak krisis untuk 2 tahun berturut-turut dari Bisnis
keuangan global masih dirasakan pada Indonesia, dan #2 Best Local Brokerage
tahun 2009, namun kondisi pasar modal House in Indonesia 2009 dari Asiamoney.
Indonesia menunjukkan kinerja yang
mengesankan. Indeks Harga saham Penghargaan lain yang tak kalah
Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia membanggakan juga diperoleh untuk
mencatat kenaikan sebesar 85,85% transaksi IPO Bank BTN, di mana Mandiri
dibandingkan dengan posisi pada akhir Sekuritas bertindak sebagai Joint Lead
tahun 2008. IHSG akhir tahun 2009 Underwriter dan Bookrunner, sebagai
ditutup pada posisi 2.518,994 naik Best IPO in 2009 dari The Asset dan Best
1.163,586 point atau 85,85% dari posisi Mid-Cap IPO Deal of the Year in Southeast
akhir 2008 sebesar 1.355,408. Bursa Efek Asia 2009 dari Alpha Southeast Asia.
Indonesia tahun 2009 juga mencetak
kenaikan nilai kapitalisasi pasar menjadi INVESTMENT BANKING
sebesar Rp2.019 triliun atau naik 87,64%
dari posisi akhir tahun lalu sebesar Rp Meredanya gejolak pasar juga berimbas
1.076 triliun positif kepada kegiatan usaha Investment
Banking. Dalam pasar penjaminan
Momentum tersebut sudah barang emisi saham (IPO), berdasarkan data
tentu dimanfaatkan sebaik-baiknya Bloomberg, Mandiri Sekuritas berhasil
oleh Mandiri Sekuritas dengan berbekal memperbaiki posisinya di pasar domestik
tekad, komitmen, kemampuan serta dari posisi ke-7 ditahun 2008 menjadi
pengalaman yang dimiliki untuk posisi pertama ditahun 2009 dengan
meningkatkan pencapaian dan kinerja penguasaan pangsa pasar sebesar
pada semua lini usaha yang digeluti. 28%. Transaksi penting yang perlu
dicatat adalah saat Mandiri Sekuritas
Tahun 2009 ditandai Mandiri Sekuritas berhasil menangani IPO Bank BTN, yang
dengan keberhasilan memperoleh dan merupakan program privatisasi, senilai
menyelesaikan beberapa mandat untuk Rp 1,89 triliun dengan sukses dan tercatat
menangani transaksi penting seperti sebagai IPO dengan nilai terbesar di
penjaminan emisi efek, advisory dan tahun 2009.
pinjaman sindikasi. Mandiri Sekuritas
juga melanjutkan dominasinya pada Sedangkan pada pasar penjaminan emisi
perdagangan saham dan obligasi negara surat utang, Mandiri Sekuritas tetap
di pasar sekunder. mempertahankan posisinya sebagai salah
satu pemain utama dengan mencatat
Atas pencapaian tersebut, Mandiri kinerja mengesankan dan keberhasilan
Sekuritas kembali meraih berbagai dalam menyelesaikan mandat berbagai
penghargaan internasional diantaranya transaksi penting diantaranya Obligasi
sebagai Best Domestic Bond House 2009 Subordinasi Bank Mandiri senilai Rp 3,50
in Indonesia dari Majalah The Asset, Best triliun, Obligasi PLN senilai Rp 2,70 triliun,
Investment Bank in Indonesia untuk Obligasi Subrodinasi Bank BRI senilai Rp
kelima kalinya berturut-turut dari Global 2 triliun dan emisi obligasi Indosat senilai
Finance, Perusahaan Sekuritas Terbaik Rp 1,30 triliun.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


WHOLESALE BANKING
164
Corporate Banking: Mandiri Sekuritas

MANDIRI SEKURITAS

PERINGKAT PENJAMIN EMISI SAHAM TAHUN 2009

Rank Perusahaan Efek Jumlah (miliar Rp) Pangsa Pasar (%) Jumlah Issue

1 Mandiri Sekuritas 1.094,40 28 3


2 CIMB 944,02 24 1
3 Bahana Securities 375,01 10 2
4 BNP Paribas Group 333,03 9 1
5 Danareksa Sekuritas 333,03 9 1
6 Dinamika Usahajaya 160 4 1
7 OSK Nusadana Securities Indonesia 150 4 1
8 Lautandhana Securindo 99,75 3 1
9 Ciptadana Sekuritas 67,78 2 1
10 Indo Premier Securities 67,78 2 1
11 Lainnya 228,73 6 6
Total 3.853,53 100 19
Sumber: Bloomberg

Melengkapi daftar transaksi di atas, Di masa datang, Mandiri Sekuritas dana kelolaan dari Rp 7,75 triliun di akhir
Mandiri Sekuritas juga berhasil berkomitmen untuk meningkatkan tahun 2008 menjadi Rp 14,62 triliun di
menyelesaikan sejumlah mandat kinerja usaha di sektor brokerage dengan akhir tahun 2009 atau tumbuh sebesar
transaksi seperti shares sellback dan jasa memperluas jaringan di seluruh Indonesia 88%. Selama tahun lalu, MMI juga cukup
penasehat keuangan untuk beberapa sehingga dapat semakin menjangkau agresif dalam menerbitkan produk reksa
perusahan terkemuka. lebih banyak investor. Selain itu, dana baru yang sebagian besar berjenis
Mandiri Sekuritas juga merencanakan terproteksi yang masih diminati oleh
CAPITAL MARKETS untuk menambah berbagai fasilitas sebagian besar investor.
seperti on-line trading dan sebagainya
Seiring dengan membaiknya kondisi pasar guna memudahkan nasabah dalam Dalam upaya memperluas pangsa
sepanjang tahun 2009, Mandiri Sekuritas bertransaksi. pasar dan meningkatkan dana kelolaan,
juga berhasil menunjukkan kinerja yang MMI secara intensif terus melakukan
memuaskan dalam hal transaksi efek di INVESTMENT MANAGEMENT riset guna menerbitkan produk inovatif
pasar sekunder. Untuk transaksi saham, sesuai dengan perkembangan dan
Mandiri Sekuritas berhasil membukukan Pemulihan kondisi Pasar Modal secara kebutuhan pasar. Di sisi lain, MMI juga
transaksi sebesar Rp 44,20 triliun dan berangsur-angsur juga berdampak bekerjasama erat dengan Bank Mandiri
menguasai pangsa pasar sebanyak positif terhadap industri reksa dana yang maupun dengan pihak lain baik dalam
2,30%. Mandiri Sekuritas juga tetap ditandai dengan kenaikan Nilai Aktiva hal pengembangan produk reksa dana
menjadi salah satu broker teraktif dalam Bersih (NAB) atas produk-produk reksa maupun pada sisi pendistribusiannya.
perdagangan obligasi khususnya surat dana secara cukup signifikan. Mandiri
utang negara dengan mencatat nilai Sekuritas melalui anak perusahaannya
transaksi senilai Rp 21,40 triliun dan Mandiri Manajemen Investasi (MMI),
menguasai pangsa pasar sebesar 10%. juga berhasil meningkatkan jumlah

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


WHOLESALE BANKING
165
Corporate Banking: Mandiri Sekuritas

MANDIRI SEKURITAS (AWARDS)

Best Investment Bank in Indonesia 2005 – 2009 – Global Finance

Best Domestic Bond House 2009

Best Mid-Cap IPO Deal of the Year in Southeast Asia 2009 for
Bank BTN IPO – Alpha Southeast Asia

Best Bond House in Indonesia 2009 - FinanceAsia

#2 Best Local Brokerage House in Indonesia 2009 - Asiamoney

Perusahaan Sekuritas Terbaik 2008 - 2009 – Bisnis Indonesia

The Most Active Underwriter 2009 - Pinnacle - Pefindo

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


WHOLESALE BANKING
166
Commercial Banking

ZULKIFLI ZAINI
Direktur Commercial Banking

Di tahun 2009, kontribusi margin Direktorat Commercial Banking meningkat sebesar


42% atau mencapai Rp 4,4 triliun dari Rp 3,1 triliun di tahun 2008. Kinerja baik tersebut
menunjukan komitmen kami dalam mengembangkan bisnis Commercial Banking secara
berkesinambungan, melalui implementasi inisiatif-inisiatif strategis yang terencana,
terukur, dan termonitor, baik di sisi produk, standar layanan, proses bisnis dan organisasi,
serta SDM (Sumber Daya Manusia).

KINERJA KEUANGAN TAHUN 2009 Untuk meningkatkan fokus pelayanan Banking. Dengan bergabungnya Small
kepada nasabah, di tahun 2009 telah Business Group ke Direktorat Commercial
Pencapaian kinerja yang sangat baik di dilakukan beberapa pembenahan Banking, maka saat ini Direktorat
tahun 2009 semakin memantapkan internal, diantaranya penggabungan dan Commercial Banking membawahi
langkah kami untuk memasuki tahap konsolidasi organisasi Small Business unit-unit di Commercial Sales dan
transformasi lanjutan pada tahun Group menjadi bagian dari Direktorat Small Business. Selain itu, Direktorat
2010 ini dan mewujudkan tekad untuk Commercial Banking. Sebelum bergabung Commercial Banking juga melakukan
tetap menjadi “penyedia layanan solusi dengan Direktorat Commercial Banking, supervisi pengembangan bisnis
bisnis dan keuangan yang terbaik dan Small Business Group berada di bawah perusahaan anak di segmen perbankan
terkemuka kepada nasabah”. supervisi Direktorat Micro & Retail syariah melalui PT. Bank Syariah Mandiri.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


WHOLESALE BANKING
167
Commercial Banking

TOTAL LOANS (Rp. Triliun) 1) TOTAL DEPOSITS (Rp. Triliun) 2) CONTRIBUTION MARGIN (Rp. Triliun)

‘07 ‘07 ‘07

‘08 ‘08 ‘08

‘09 ‘09 ‘09

15 30 45 60 75 10 20 30 40 50 1 2 3 4 5
Valas Valas
Rupiah Rupiah

NET INTEREST INCOME (Rp. Triliun) FEE INCOME 3) (Rp. Miliar) OVERHEAD EXPENSES (Rp. Miliar)

‘07 ‘07 ‘07

‘08 ‘08 ‘08

‘09 ‘09 ‘09

1 2 3 4 5 100 200 300 400 500 70 140 210 280 350


Personel
General & Administrative

LOAN YIELD (%) COST OF LIABILITIES (%) NPL (%)

‘07 ‘07 ‘07

‘08 ‘08 ‘08

‘09 ‘09 ‘09

5 10 15 20 25 4 6 8 10 12 1 2 3 4 5
Valas Valas Valas
Rupiah Rupiah Rupiah

1) Tahun 2009 termasuk Small Business Loans 3) Fee Income dalam grafik tidak termasuk laba perusaan anak PT. Bank Syariah Mandiri
2) Termasuk perpindahan pengelolaan nasabah ke segmen lainnya di 2009

DISTRIBUTIONS
• Commercial Banking Center (CBC) 19 • Cluster Small Business 3
• Commercial Floor 19 • Small Business District Center (SBDC) 24
• Trade Servicing Center (TSC) 11 • SBDC Floor 51
• Trade Servicing Desk (TSD) 8 • SBDC Desk 87

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


WHOLESALE BANKING
168
Commercial Banking

COMMERCIAL BANKING Di tengah kondisi makro ekonomi Small Business sebanyak 25.524 debitur
yang kurang kondusif sebagai dampak (33.386 rekening). Pertumbuhan kredit
dari krisis ekonomi global, di akhir tersebut meningkatkan market share
FRANSISCA NELWAN MOK tahun 2009 Direktorat Commecial Segmen Commercial menjadi 10,3%
Jakarta Commercial Sales Banking berhasil mencapai sebagian dan di Segmen Small Business sebesar
Group besar target kinerja keuangan serta 10,1%.
implementasi strategi bisnis yang
ditetapkan untuk tahun 2009. Ditinjau dari pendapatan sisi asset,
ROYKE TUMILAAR
portfolio yield kredit rupiah sebesar
Regional Commercial Sales 1
Group Di bidang Perkreditan, strategi 12,73% di atas required yield kredit
pertumbuhan bisnis Direktorat rupiah posisi Desember 2009 sebesar
Commercial Banking diantaranya 10,27%, sedangkan portfolio yield kredit
SANTOSO B. RIYANTO melalui penentuan targeted customer valas sebesar 8,38% di atas required
Regional Commercial Sales 2 yaitu nasabah-nasabah utama di yield valas posisi Desember 2009
Group sektor unggulan di setiap wilayah, sebesar 5,60%.
pengembangan kredit Small Business
melalui pendekatan cluster di wilayah Meskipun volume kredit tetap tumbuh,
CORNELIS P. TEHUSIJARANA potensial, peningkatan pemasaran namun Direktorat Commercial Banking
Wholesale Product
KMK Fixed untuk menjaga portfolio tetap fokus untuk menjaga kualitas
Management Group
sustainability kredit, penyederhanaan aset. Strategi yang diterapkan di
proses dan format dokumen perkreditan tahun 2009 untuk menjaga kualitas
RAFJON YAHYA untuk meningkatkan Turn Around Time aset diantaranya dengan melakukan
Small Business 1 Group proses kredit, serta ekspansi nasabah monitoring secara ketat debitur
baru melalui peningkatan penyaluran kolektibilitas 2 dan debitur watch list
kredit di sektor unggulan seperti Sektor serta melakukan penagihan tunggakan
Perdagangan, Perkebunan Kelapa secara intensif, serta koordinasi intensif
Small Business 2 Group Sawit, Pertambangan Batu Bara dan dengan unit terkait atas penanganan
Transportasi. kredit yang telah menjadi Non
Performing Loan (NPL). Atas upaya
Melalui upaya keras dan sistematis tersebut, posisi NPL gross Direktorat
dalam mengimplementasikan strategi Commercial Banking untuk posisi
di bidang perkreditan tersebut, maka Desember 2009 terjaga di tingkat
volume kredit mencapai Rp 66.156 2.32% dari total kredit yang disalurkan.
miliar atau tumbuh 17.3% dari tahun
lalu. Pencapaian kredit tersebut terdiri Untuk Dana Pihak Ketiga,
dari kredit Commercial Sales sebesar Rp pengembangan bisnis diantaranya
49.056 miliar, atau meningkat 18.0% dilakukan dengan mengoptimalkan
dibanding tahun sebelumnya, dan kredit funding mix, pemberian fasilitas cash
Small Business sebesar Rp 17.100 management untuk nasabah potensial,
miliar yang meningkat sebesar 15.4% serta penerapan pricing strategy yang
dibanding tahun sebelumnya. Jumlah disertai dengan syarat peningkatan
debitur kelolaan Direktorat Commercial transaksi nasabah di rekening giro dan
Banking per Desember 2009 mencapai peningkatan product holding.
27.319 debitur dengan total rekening
sebanyak 37.667 rekening, terdiri dari Sepanjang tahun 2009 Bank Mandiri
debitur Commercial sebanyak 1.795 juga menetapkan kebijakan untuk
debitur (4.281 rekening) dan debitur menata ulang pengelolaan nasabah.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


WHOLESALE BANKING
169
Commercial Banking

Atas dasar ini, maka terjadi pengalihan dan intergrasi antar produk transaction IMPLEMENTASI INISIATIF STRATEGIS
dana dari Direktorat Commercial sesuai dengan tipe dan siklus bisnis TAHUN 2009
Banking ke direktorat lain. Dikarenakan nasabah. Di bidang Trade Services, Bank
pengalihan ini, maka dana pihak Mandiri menghadapi tantangan keras Pencapaian kinerja finansial yang
ketiga Direktorat Commercial Banking sebagai dampak krisis perekonomian baik di tahun 2009 ditunjang oleh
mengalami penurunan menjadi global sehingga volume transaksi konsistensi Direktorat Commercial
Rp35.713 miliar, atau menurun 8.0% trade finance Bank Mandiri menurun Banking dalam mengimplementasikan
dari tahun lalu. Pencapaian volume hingga 26.8% dibandingkan dengan tiga pilar utama, yaitu pencapaian
dana mengakibatkan pencapaian tahun lalu atau mencapai Rp 90.07 kinerja finansial sesuai target yang
market share dana masyarakat segmen triliun, dengan pangsa pasar sebesar ditetapkan, penerapan nilai-nilai
Commercial menjadi 14.5% dan 16% untuk transaksi ekspor dan budaya perusahaan, dan implementasi
Small Business sebesar 1.8%, adapun 37% untuk transaksi impor. Namun, Good Corporate Governance. Disamping
kontribusi pada pencapaian market berkat kerja keras dan komitmen itu, kinerja baik di tahun 2009
share dana Bank Mandiri menjadi 15.6%. dalam melakukan inisiatif strategi juga ditunjang oleh keberhasilan
Ditinjau dari komposisi dana murah untuk meningkatkan fee based, implementasi inisiatif strategis
(Giro dan Tabungan Bisnis), struktur pendapatan fee based Direktorat diantaranya adalah:
dana murah Direktorat Commercial Commercial Banking menunjukan
Banking tetap terjaga dengan porsi peningkatan yang signifikan, khususnya Pertama, pengembangan jaringan di
68.0% dari total volume dana pihak pendapatan fee yang diperoleh dari wilayah-wilayah potensial di seluruh
ketiga, atau sebesar Rp 24.808 bisnis Commercial & Small Business Indonesia. Sepanjang tahun 2009,
miliar, sedikit meningkat apabila (tanpa memperhitungkan laba kami melakukan perluasan jaringan
dibandingkan dengan posisi 2008 Perusahaan Anak Bank Syariah Mandiri) Commercial Sales dengan dibentuknya
yang sebesar 66,8%. Jumlah nasabah yang mencapai Rp 417 miliar atau 2 Commercial Banking Center (CBC)
funding kelolaan Direktorat Commercial mengalami kenaikan 46,8% dibanding yaitu CBC Surabaya Pemuda dan
Banking hingga Desember 2009 tahun sebelumnya. Pendapatan fee CBC Balikpapan, 4 Commercial Floor,
mencapai 106.690 nasabah, terdiri dari tersebut terdiri dari pendapatan dan 6 Trade Servicing Desk (TSD).
Commercial sebanyak 91.518 nasabah Commercial Sales sebesar Rp 351 Sejalan dengan beralihnya supervisi
dan Small Business sebanyak 15.172 miliar yang meningkat 23.6% dibanding Small Business dari Direktorat
nasabah. tahun sebelumnya, dan pendapatan Micro & Retail Banking ke Direktorat
Small Business sebesar Rp 66 miliar Commercial Banking, maka dilakukan
Ditinjau dari pendapatan sisi liabilities, yang meningkat sebesar 53.5% penambahan jaringan Small Business
cost of fund rupiah mencapai 4,73%, dibanding tahun sebelumnya. Apabila untuk mendukung fokus bisnis
cenderung meningkat apabila memperhitungkan pendapatan dari Direktorat Commercial Banking,
dibandingkan dengan tahun lalu yang Bank Syariah Mandiri yang mencapai yaitu dengan membentuk 6 Small
4,12%. Sedangkan cost of fund valas Rp 289,6 miliar, maka pendapatan fee Business District Center (SBDC) yaitu
mencapai 1,68%. income Direktorat Commercial Banking di Pematangsiantar, Batam, Padang,
mencapai Rp 706,6 miliar. Tangerang, Solo dan Balikapapan,
Di bidang Fee Based Income, strategi serta mengembangkan 3 Cluster Small
yang ditempuh Direktorat Commercial Sejalan dengan meningkatnya volume Business yaitu di Jababeka, Pasar 16 Ilir
Banking selama tahun 2009 adalah bisnis di tahun 2009, Direktorat Palembang dan Pasar Atom Surabaya.
meningkatkan pemasaran Product Push Commercial Banking berhasil Selain itu, penyempurnaan organisasi
(produk unggulan) yang bersumber membukukan pendapatan bunga Small Business juga dilakukan di
dari Trade dan Cash Management bersih sebesar Rp 4.646 miliar. Adapun level wilayah melalui pembentukan
(Transaction Banking), memperluas kontribusi margin yang dapat dibukukan 51 SBDC Floor dan 87 SBDC Desk
pemasaran produk ekspor diantaranya Direktorat Commercial Banking di wilayah potensial/cluster bisnis.
Forfaiting dan Auto Purchase, serta mencapai Rp 4.449 miliar atau naik 42% Dengan demikian, untuk jaringan
melakukan penjualan produk bundling dari tahun sebelumnya. Commercial Sales, saat ini kami telah

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


WHOLESALE BANKING
170
Commercial Banking

memiliki 19 CBC, 19 Commercial Floor, dilakukan untuk mendukung


11 Trade Servicing Center (TSC), 8 TSD. implementasi pembaruan Cash
Sementara untuk Small Business, kami Management System (CMS) menjadi
telah memiliki 3 Cluster Small Business, Mandiri Cash Management (MCM)
24 SBDC, 51 SBDC Floor dan 87 SBDC melalui Project Cash Management
Desk. Terkait dengan pengembangan Engine yang dibagi di dalam 2 tahap.
organisasi Wholesale Transaction Pengembangan Cash Management
Banking, telah dibentuk organisasi Engine Tahap I telah selesai dilakukan
Tim Transaction Banking di setiap CBC di tahun 2009, dan pengembangan
untuk menangani nasabah non debitur Cash Management Engine Tahap II
dan secara proaktif menawarkan produk serta pengembangan aplikasi End
transaction banking. to End Trade Finance masih dalam
proses finalisasi. Dengan dukungan
Kedua, Commercial Banking terus infrastruktur IT tersebut, terjadi
memperkuat pelaksanaan program peningkatan nasabah pengguna Cash
aliansi dengan nasabah besar yang Management sebesar 25%, sehingga
memiliki keterkaitan bisnis yang luas pada akhir tahun 2009 total pengguna
(hulu – hilir) sepanjang mata rantai Cash Management (termasuk CMS dan
usahanya (value chain financing) MCM) mencapai 4.733 nasabah.
yang bergerak di bidang konstruksi,
manufaktur, perdagangan dan Keempat, peningkatan
telekomunikasi. Program aliansi berkesinambungan dalam
dengan anchor nasabah Corporate penyempurnaan/pengembangan
telah terjalin sebanyak 9 nasabah, produk dan layanan sesuai dengan
serta terus mengupayakan peningkatan karakteritik bisnis nasabah agar produk
realisasi value chain dengan nasabah yang dihasilkan dapat lebih kompetitif
turunannya. Selain itu, pengembangan di pasar. Di tahun 2009 telah dilakukan
aliansi dengan 17 anchor nasabah pengembangan 16 produk yaitu produk
Commercial juga sudah terjalin KAD, KSM telekomunikasi, Mandiri
dengan cukup baik. Selama tahun Supplier Financing, Giro Premier, Giro
2009, revenue yang diperoleh dari Escrow, Kredit Wirausaha Mandiri,
implementasi program aliansi di Kredit kontraktor pertambangan,
Commercial Banking mencapai Rp Treasury Line, Kredit Multiguna Usaha,
10.9 miliar (meningkat 159% dari Kredit Tanaman Semusim (termasuk
periode tahun lalu) dengan peningkatan khusus untuk tembakau), Kredit
product holding nasabah menjadi Ketahanan Pangan & Energi (KKPE),
rata-rata 6.68 produk. Selain aliansi, Rekening Giro untuk Badan Hukum
sinergi dengan unit bisnis lain juga Asing, Pembiayaan kepada End-User,
dilakukan dalam memasarkan produk- Rekening Global Fund, dan Surat
produk unggulan, diantaranya mitra Keterangan Bank. Selain itu, dilakukan
karya, payroll, dan EDC (Electronic Data juga pengembangan 2 bundling
Capture). product yaitu Mandiri Giro Solusi,
dan Bundling Small untuk Cluster
Ketiga, pengembangan sistem dan Jababeka – Cikarang. Adapun program
infrastruktur pendukung wholesale bundling difokuskan untuk mendorong
transaction melalui peningkatan peningkatan wholesale transaction dan
infrastruktur IT yang salah satunya akuisisi nasabah Small Business.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


WHOLESALE BANKING
171
Commercial Banking

42% Peningkatan
kontribusi margin
Di tahun 2009, kontribusi margin
Direktorat Commercial Banking
meningkat sebesar 42% atau
mencapai Rp 4,4 triliun dari Rp 3,1
triliun di tahun 2008.

Kelima, penyempurnaan bisnis proses desain untuk memenuhi kebutuhan membangun semangat kebersamaan
yang berkesinambungan, terutama Direktorat Commercial Banking, dan kepedulian pegawai (social
untuk Small Business, yang dilakukan meliputi leadership, managerial & responsibility culture & teamwork).
melalui penyederhanaan format Nota selling skills, perkreditan dan product
Analisa Kredit (NAK), penyederhanaan knowledge yang ditujukan untuk semua SASARAN 2010
proses kredit baik untuk kredit tingkatan pegawai. Untuk mendukung
perpanjangan maupun kredit baru, peningkatan product knowledge Sebagai kelanjutan dari proses
perbaikan scoring system, serta tim sales Transaction Banking, transformasi Bank Mandiri, di tahun
mengoptimalkan fungsi verificator. telah diadakan assessment product 2010-2014 Bank Mandiri telah
transaction, sosialisasi dan pelaksanaan menentukan 3 (tiga) area bisnis
Keenam, inisiatif terkait pengembangan training, termasuk optimalisasi utama sebagai key success factors,
program marketing juga telah Commercial Banking Academy. yaitu memperkuat keunggulan di
terlaksana dengan baik, antara lain bidang Wholesale Transaction Banking,
telah tersedianya program video Kedelapan, pencapaian kinerja meningkatan bisnis Retail Payment &
Commercial Banking, pemuatan iklan di Direktorat Commercial Banking Deposit, dan mengembangkan High
beberapa media cetak dan elektronik, yang baik pada tahun ini dilandasi Yield Business.
penyediaan souvenir, brosur dan juga oleh komitmen seluruh jajaran
pelaksanaan sponsorship antara lain Direktorat Commercial Banking dalam Rencana jangka panjang 2010-2014
pada event terkait oil & gas exhibition, penerapan budaya perusahaan yang untuk Direktorat Commercial Banking
GAPKINDO, Papua Investment Day, dan kuat dan konsisten, dengan fokus pada adalah mendukung pertumbuhan
Trade Expo Indonesia. penerapan budaya berbasis kinerja market share yang positif, dan tetap
(performance culture), peningkatan risk menjadi penyedia layanan solusi
Ketujuh, peningkatan kualitas SDM awareness (risk culture), peningkatan bisnis yang terbaik dan terkemuka
melalui pelaksanaan program pelatihan kompetensi dan entrepreneurship kepada nasabah. Hal ini dilakukan
dan pengembangan yang khusus di pegawai (learning & sharing culture), dan dengan ikut mengambil bagian dalam

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


WHOLESALE BANKING
172
Commercial Banking

pengembangan inisiatif terkait mempercepat pertumbuhan Segmen


Wholesale Transaction Banking, Middle Commercial di sektor-sektor
khususnya untuk nasabah Segmen yang atraktif, serta meningkatkan
Commercial; dan inisiatif terkait market share di Segmen Regional
Retail Payment & Deposit dan Governments melalui pemasaran
Business Banking, khususnya dalam produk dana & transaction banking.
pengembangan portfolio dana dan Selain itu, dilakukan penetapan value
transaksi dari nasabah Segmen Small preposition yang menjadi competitive
Business. advantage segmen Commercial, yaitu
menciptakan hubungan bisnis yang
Untuk mendukung visi Bank Mandiri di excellence, dan penawaran solusi yang
bidang Wholesale Banking, Direktorat menjawab kebutuhan nasabah. Adapun
Commercial Banking akan memberikan kunci untuk mendukung pencapaian
pelayanan yang lebih sophisticated, tujuan dan strategi di atas adalah
customized dan lengkap. Hal ini model relationship yang berorientasi
dilakukan dengan mengefektifkan pada nasabah, proses bisnis yang
aliansi diantara unit kerja sehingga efisien, performance management
dapat memberikan total solusi yang kuat, dan implementasi inisiatif
bisnis terbaik bagi nasabah melalui antar SBU, antara lain dalam bentuk
pengembangan produk dan layanan pengembangan program aliansi dan
yang inovatif serta dapat diandalkan, pemberdayaan fungsi CEO Wilayah.
ketersediaan produk termasuk product
bundling yang berkualitas, layanan Sementara itu, untuk mendukung
responsif, dan penetapan harga yang inisiatif terkait Retail Payment
kompetitif. Dengan model Integrated & Deposit dan Business Banking,
Wholesale Transaction Banking, strategi yang akan dilakukan melalui
diharapkan Direktorat Commercial pengembangan Small Business adalah
Banking dapat bersaing dengan fokus pada nasabah segmen Small
pesaing utama untuk mendapatkan Business dengan usaha berskala besar
potensi revenue dari Wholesale Banking atau limit kredit di atas Rp 500 juta di
Deposit dan fee income di segmen wilayah potensial di seluruh Indonesia.
Commercial. Selain itu, pengembangan Adapun value preposition yang menjadi
bisnis Wholesale Transaction, competitive advantage di segmen
Direktorat Commercial Banking juga Small adalah service yang nyaman dan
akan mendukung bisnis Bank Mandiri mudah dari sisi produk dan channel,
melalui peningkatan share of wallet proses cepat dan transparan, serta
nasabah, peningkatan revenue dari penawaran produk yang kompetitif dan
nasabah baru, dan mengendalikan NPL. responsif terhadap kebutuhan nasabah.
Berdasarkan value preposition tersebut,
Agar strategi dapat berjalan secara business model yang ditetapkan
efektif, efisien dan tepat waktu, didasarkan pada relationship-based
maka telah dicanangkan strategi di BBC serta penyediaan layanan
yang fokus untuk Commercial Sales, transaction banking melalui multi-
dimana prioritas strategi yang akan channel (cabang, electronic channel,
dijalankan adalah mempertahankan call center, dsb.). Adapun kunci untuk
posisi Bank Mandiri yang cukup mendukung pencapaian tujuan dan
baik di Segmen Large Commercial, strategi tersebut adalah perbaikan

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


WHOLESALE BANKING
173
Commercial Banking

terus-menerus di sisi layanan, termasuk Pelaksanaan inisiatif tersebut diikuti


re-branding nama Small Business dengan sistem monitoring yang
menjadi Business Banking, serta diharapkan dapat menghasilkan
penyelarasan nama sales distribution pertumbuhan bisnis yang sehat
Small Business dari Small Business dan berkesinambungan. Dengan
District Center (SBDC) menjadi demikian, kami memiliki keyakinan
Business Banking Center (BBC). Re- besar untuk dapat meningkatkan
branding tersebut ditujukan untuk volume bisnis di tahun 2010 sesuai
lebih menonjolkan fokus bisnis Small target yang ditetapkan dengan tetap
Business yaitu memberikan layanan berpegang pada penerapan nilai-nilai
dan pembiayaan untuk pebisnis/ budaya Bank Mandiri (Trust, Integrity,
kegiatan produktif. Selain itu dilakukan Professionalism, Customer Focus,
peningkatan customer facing time dari Excellence), dan implementasi Good
Relationship Manager, sehigga fokus Corporate Governance secara konsisten
pada kegiatan selling, peningkatan dalam mewujudkan “Commercial
kompetensi SDM, serta efektifitas Banking: Innovate - Lead - Victory”.
program aliansi.

Kami juga akan terus berupaya untuk


menciptakan SDM yang kompeten,
melalui optimalisasi Commercial
Banking Academy untuk program
pengembangan pegawai dengan
lebih terencana, training pegawai,
antara lain dalam bentuk pelaksanaan
assessment perkreditan dan product
knowledge, training soft skills dan hard
skills, serta program pengembangan
pegawai talent. Selain itu juga akan
dilaksanakan forum peningkatan
motivasi pegawai dan sharing
knowledge antar pegawai, dalam bentuk
Motivation Tune Up, Team Leader Forum
dan Change Agent Forum minimal 1
(satu) kali dalam setahun.

Pengembangan kompetensi SDM


tersebut juga didukung oleh
implementasi budaya di seluruh
unit kerja Direktorat Commercial
Banking, dengan fokus program pada
peningkatan kinerja dan business
process reengineering, peningkatan
budaya knowledge management dan
effective communication, penciptaan
semangat aliansi, jiwa services dan
peduli lingkungan.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


WHOLESALE BANKING
174
Commercial Banking: Bank Syariah Mandiri

BANK SYARIAH MANDIRI

Per 31 Desember 2009, total pembiayaan Mikro), dengan porsi pembiayaan mencapai
BSM merupakan 8,09% dari jumlah portfolio 61.31% atau Rp 9.8 triliun.
kredit Bank Mandiri (konsolidasi).
BSM juga menawarkan produk-produk
EKUITAS: jasa perbankan yang lengkap dan modern,
Total ekuitas BSM tumbuh sebesar Rp 392 meliputi jasa pengiriman uang (remittance)
miliar (32,44%), yaitu tumbuh dari posisi rupiah dan valas baik lokal maupun
Rp 1.208 miliar di akhir 2008 ke posisi Rp internasional, pembayaran berbagai macam
PT. Bank Syariah Mandiri (BSM) didirikan 1.600 miliar di akhir 2009. tagihan (billing) seperti pembayaran listrik,
pada tanggal 1 November 1999. Kinerja air, telepon, pajak, dll, serta pembelian
keuangan BSM mengalami perkembangan BSM membukukan laba sebesar Rp290,982 (purchasing) berbagai macam voucher.
yang menggembirakan, baik aset, miliar, dengan Return on Equity (ROE) Kesemuanya dilayani secara online.
pendanaan, pembiayaan, maupun modal, sebesar 21,41%.
yaitu sebagai berikut: Dalam rangka menjangkau seluruh lapisan
Kami terus menguatkan dukungan terhadap nasabah, BSM menyediakan produk dan
ASET: BSM salah satunya melalui penambahan layanan melalui jaringan fisik dan virtual.
Tumbuh sebesar Rp 4.945 miliar (28,97%), modal pada tahun 2009 sebesar Rp 100 Jaringan fisik per akhir 2009 meliputi
yaitu tumbuh dari posisi Rp 17.066 miliar miliar, baik dalam bentuk dana tunai. Sejak outlet sebanyak 390 buah di 24 provinsi
di akhir 2008 ke posisi Rp 22.010 miliar di BSM berdiri hingga akhir 2009, kami tetap di Indonesia dan jaringan ATM sebanyak
akhir 2009. merupakan pemegang saham mayoritas lebih dari 40 ribu buah di seluruh wilayah
BSM dengan menguasai 99,9% saham. Indonesia dan Malaysia. Jaringan ATM
Dana Pihak ke Tiga (DPK): tersebut meliputi jaringan ATM BSM
DPK BSM tumbuh sebesar Rp 4.439 miliar Pangsa pasar BSM di industri perbankan sebanyak 220 buah, ATM Mandiri sebanyak
(29,79%), yaitu tumbuh dari posisi Rp syariah Indonesia mencapai 33,30%, 4.630 buah, ATM Bersama sebanyak 20.096
14.899 miliar di akhir 2008 ke posisi Rp asset, 34,26% pembiayaan, dan 37,00% buah, dan ATM Prima sebanyak 13.663.
19.338 miliar di akhir 2009. pendanaan. BSM merupakan bank syariah BSM juga mendukung layanan transaksi
dengan pangsa pasar terbesar di industri perbankan melalui jaringan virtual internet
Pada akhir tahun 2009, BSM memiliki perbankan syariah Indonesia. menggunakan BSM Net Banking serta
lebih dari 1,59 juta rekening pendanaan, telepon genggam menggunakan layanan
baik rekening individu maupun rekening Untuk menunjang kegiatan bisnis, BSM SMS Banking dan BSM Mobile Banking
perusahaan. memiliki beragam produk pendanaan, GPRS.
pembiayaan, dan produk jasa-jasa
Per 31 Desember 2009, DPK BSM perbankan lainnya. Produk pendanaan Fokus pengembangan bisnis Bank Syariah
merupakan 6,05% dari jumlah DPK Bank BSM terdiri atas berbagai ragam Mandiri agar diarahkan pada bisnis retail
Mandiri (konsolidasi). tabungan, deposito, dan giro. Produk banking. Untuk menghadapi persaingan di
pembiayaan terdiri atas pembiayaan segmen perbankan syariah yang semakin
PEMBIAYAAN: konsumer, komersial, dan korporasi. Skema ketat, maka strategi yang akan dilakukan
pembiayaan tersebut dapat digunakan oleh BSM di tahun 2010 salah satunya
Pembiayaan BSM tumbuh sebesar Rp 2.785 untuk membiayai berbagai sektor usaha melalui pembiayaan segmen high yield
miliar atau 20,97%, yaitu tumbuh dari posisi seperti sektor perdagangan grosir, pertanian, termasuk Bisnis Gadai, Warung Mikro, dan
Rp 13.278 miliar di akhir 2008 ke posisi Rp industri, perdagangan retail dan perumahan, CFBC (Consumer Financing Business Center).
16.063 miliar di akhir 2009. sarana dan prasarana umum termasuk Selain itu, BSM akan terus memperluas
telekomunikasi, dll. Pada akhir 2009, porsi jaringan infrastruktur termasuk jaringan
Pada akhir tahun 2009, BSM memiliki lebih terbesar pembiayaan BSM disalurkan pada kantor, jaringan ATM, dan peningkatan
dari 123 ribu nasabah pembiayaan. sektor UMKM (Usaha Menengah, Kecil, dan kualitas SDM.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


WHOLESALE BANKING
175
Commercial Banking: Bank Syariah Mandiri

PENGHARGAAN YANG DITERIMA BANK SYARIAH MANDIRI DI 2009

Best Brand dari SWA Magazine (Word of Mouth Marketing Award)

Best HRD dari Indonesia Central Bank (Sharia Acceleration Award)


ISO 9001:2000 on banking HRD from Lloyd Register Quality
Assurance - London (1st in Indonesia)

Best Loyalty Customer dari InfoBank & MarkPlus (IBLA)

Best Efficiency dari Binis Indonesia (Banking Efficiency Award)

Best Outlet Productivity dari Indonesia Central Bank (Sharia


Acceleration Award)

Best Performance Banking 2009 dari ABFI Banking Award (ABFI


Institute Perbanas)

Best Sharia Banking dari Karim Business Consulting (KBC)

STP Award, Citibank, New York

Bank Syariah Terbaik dari Globe Media Group

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


WHOLESALE BANKING
176
Treasury and International Banking

THOMAS ARIFIN
Direktur Treasury and International Banking

Direktorat Treasury & International Banking memiliki peran sentral dalam mengelola
assets dan liabilities, menjaga kelangsungan bisnis dari aspek likuditas dan solvabilitas,
serta ikut mendorong pertumbuhan kredit dan penghimpunan dana.

Ketika krisis ekonomi global mulai internasional dan bisnis pasar modal, yang positif sepanjang tahun ini. Total
berdampak pada Indonesia di akhir berada pada posisi terdepan dalam contribution margin mencapai Rp 1,38
tahun 2008, Bank Mandiri dengan cepat menerapkan strategi yang proaktif triliun di tahun 2009 meningkat 71.86%
mengambil inisiatif untuk memastikan dan tanggap bagi Bank Mandiri dalam dibanding tahun 2008 yang sebesar
tingkat likuiditas yang mencukupi, menghadapi dampak dari ketidakpastian Rp 803 miliar Pendapatan fee based
memperkuat struktur pendanaannya, dan yang diakibatkan oleh krisis ekonomi mencapai Rp 996,0 miliar di tahun
meminimalisasi dampak volatilitas nilai secara global. 2009, atau meningkat sebesar 8,5%
tukar valas. Memburuknya perdagangan dibanding tahun 2008. Pendapatan
global sejak kuartal III 2008 telah KINERJA TAHUN 2009 dari transaksi valuta asing memberikan
berdampak negatif pada aktifitas bisnis kontribusi sebesar Rp 511,1 miliar
dan pasar valas di Indonesia. Direktorat Walaupun menghadapi berbagai terhadap keseluruhan pendapatan
Treasury and International Banking Bank tantangan di tahun 2009, direktorat fee based di tahun 2009. Total nilai
Mandiri yang bertanggungjawab atas Treasury and International Banking transaksi valuta asing dengan nasabah
kegiatan-kegiatan treasury, perbankan Bank Mandiri menunjukkan kinerja mencapai US$29,66 miliar, dan transaksi

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


WHOLESALE BANKING
177
Treasury and International Banking

TOTAL LOANS (Rp. Trilliun) TOTAL DEPOSITS (Rp. Trilliun) OPERATING PROFIT (Rp. Trilliun)

‘07 ‘07 ‘07

‘08 ‘08 ‘08

‘09 ‘09 ‘09

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 0.5 1 1.5 2 2.5


Valas Valas
Rupiah Rupiah

FEE INCOME (Rp. Triliun) OVERHEAD EXPENSES (Rp. Miliar) LOAN YIELD (%)

‘07 ‘07 ‘07

‘08 ‘08 ‘08

‘09 ‘09 ‘09

0,5 1 1,5 2 2,5 30 60 90 120 150 3 6 9 12 15


Personel Valas
General & Administrative Rupiah

COST OF LIABILITIES (%) DISTRIBUTIONS

‘07 ‘07

‘08 ‘08

‘09 ‘09

3 6 9 12 15 4 8 16 28 32
Valas Regional Treasury Marketing (RTM)
Rupiah Sub Regional Treasury Marketing (Sub RTM)

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


WHOLESALE BANKING
178
Treasury and International Banking

TREASURY & sebesar US$ 500 juta dari Asian treasury, remittance/pengiriman uang
INTERNATIONAL BANKING Development Bank (ADB), International dan risk sharing. Bank Mandiri telah
Finance Corporation (IFC), dan Agence mendirikan Mandiri International
Française de Développement (AFD) pada Remittance di Malaysia, dimana institusi
IMAN NUGROHO SOEKO bulan November 2009, yang dapat ini akan membantu pekerja asal
International Banking & digunakan untuk mendanai aktifitas Indonesia di Malaysia untuk mengirim
Capital Market Services usaha. Kemampuan Bank Mandiri untuk uang ke keluarga mereka di tanah air.
Group
mendapatkan komitmen pendanaan
melalui institusi keuangan internasional Selanjutnya, Bank Mandiri juga
VINCENT NANGOI seperti ADB dan IFC membuktikan membangun kerjasama dengan bank
Treasury Group tingkat kepercayaan dan keyakinan yang koresponden di Cina seperti Bank of
tinggi di kalangan komunitas keuangan China dan Industrial Commercial Bank
internasional terhadap Bank Mandiri. of China (ICBC). Inisiatif Bank Mandiri di
Direktorat Treasury and International Malaysia dan Cina akan meningkatkan
Banking Bank Mandiri juga menyalurkan aktifitas perdagangan Indonesia dengan
valuta asing interbank mencapai pinjaman sebesar Rp 4,48 triliun atau Malaysia dan Cina selain negara-negara
US$36,93 miliar di tahun 2009. meningkat sebesar 3,8% dari tahun di Asia Pasifik lainnya seperti Korea,
2008. Meningkatnya pendanaan dan Jepang, Taiwan, dan Brunei Darusalam.
Basis nasabah Bank Mandiri yang besar kredit ini berdampak pada pendapatan Cabang-cabang Bank Mandiri di Hong
dan adanya perluasan usaha treasury bunga bersih dari direktorat Treasury Kong dan London juga telah berhasil
melalui unit Regional Treasury Marketing and International Banking yang membukukan kinerja positifnya di
(RTM) yang terdapat di berbagai kota mencapai Rp 671,2 miliar pada tahun tengah iklim ekonomi global yang masih
besar di Indonesia. Hal ini mendorong 2009. belum pasti. Pada tahun 2009, kantor
perluasan pangsa pasar Bank Mandiri luar negeri Bank Mandiri mencatatkan
untuk transaksi valuta asing dengan Selain itu Bank Mandiri juga keuntungan sebesar Rp 213,5 miliar.
nasabah menjadi 17% di tahun 2009 memfokuskan pada perluasan jangkauan
dari 13% di tahun 2008. Selain transaksi produk dan jasanya di seluruh Indonesia Pada tahun 2009, Bank Mandiri secara
valuta asing, Bank Mandiri juga serta pasar internasional. Dengan aktif mempromosikan Mandiri Direct
melayani transaksi surat berharga baik dukungan oleh 28 kantor cabang Settlement (MDS), untuk membantu
untuk segmen korporasi maupun ritel. yang terdapat di seluruh Indonesia, memfasilitasi pengiriman dalam mata
Hal tersebut tidak hanya memperkuat RTM membantu nasabah dalam uang dolar AS dari Bank Mandiri ke
customer based tetapi juga menjadi pengelolaan transaksi valas mereka bank lokal serta sebaliknya dengan
salah satu sumber penerimaan fee based serta memberikan solusi treasury tingkat efisiensi biaya dan waktu yang
income untuk transaksi surat berharga lainnya dengan lebih efisien sebagai lebih tinggi tanpa harus melalui bank
bagian nilai tambah dari fasilitas dan koresponden yang berada di Amerika
Bank Mandiri juga berhasil infrastruktur modern yang telah dimiliki Serikat. Sejak peluncuran perdananya
meningkatkan pertumbuhan dananya. di tahun sebelumnya. Komitmen untuk pada tahun 2007, sistem MDS ini telah
Di tahun 2009, total dana masyarakat memberikan harga dan solusi yang membuktikan bahwa kehadirannya lebih
meningkat sebesar 18,13% menjadi kompetitif bagi nasabah menempatkan dari sekedar memenuhi permintaan
Rp 5,77 triliun di akhir tahun. Sebagai Bank Mandiri dalam posisi terdepan pasar seperti yang tercermin dari
bagian dari langkah Bank Mandiri dalam transaksi treasury. bertambahnya jumlah bank lokal yang
untuk memperkuat struktur pendanaan berpartisipasi dalam program ini.
serta antisipasi menghadapi dampak Bank Mandiri juga memperluas
krisis ekonomi global, Bank Mandiri kerjasamanya dengan hampir 1.200 Untuk bisnis pasar modal, Bank Mandiri
telah melakukan penjajakan dan bank koresponden yang terdapat di terus memperkokoh dominasinya di
mendapatkan komitmen pendanaan 106 negara untuk aspek pembiayaan Indonesia melalui kerjasama dengan
dan international trade finance line perdagangan (trade finance), solusi sekitar 60% perusahaan anggota bursa

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


WHOLESALE BANKING
179
Treasury and International Banking

Pada tahun 2009 Bank Mandiri


telah membuka Mandiri
International Remittance di
Malaysia sebagai salah satu awal
perjalanan Bank Mandiri untuk
meningkatkan daya saing di
kawasan Asia Tenggara.

lokal atau 72 dari 121 perusahaan yang internasional. Strategi yang dimiliki yield asset Bank Mandiri. Dalam
telah menunjuk Bank Mandiri sebagai Bank Mandiri dan pendekatan bisnis rangka mengembangkan transaksi
payment bank di tahun 2009. Prestasi secara proaktif, sistem manajemen wholesale banking, Direktorat akan
Bank Mandiri ini tercermin dalam risiko yang komprehensif, komitmen terus mengembangkan pelayanan
volume Asset Under Management (AUM) transparansi untuk memberikan nasabah dalam transaksi valuta asing
yang mencapai dua kali lebih besar informasi tepat waktu kepada nasabah, serta surat berharga, meningkatkan
di tahun 2009 sebesar Rp 5,7 triliun kolaborasi yang berkelanjutan dalam kemudahan akses nasabah untuk
dibandingkan Rp 2,5 triliun pada tahun unit usaha yang beragam, perluasan melakukan transaksi dan pada waktu
2008. Selain menyediakan jasa payment produk dan distribusi, serta peningkatan yang bersamaan, meningkatkan dan
bank, Direktorat Treasury & International secara konsisten dalam kualitas mengoptimalisasi berbagai unit usaha
Banking juga memberikan layanan pasar pelayanan merupakan kunci tercapainya dan mitra perbankan Bank Mandiri.
modal lain seperti kustodian, jasa wali kinerja yang positif terlepas dari Sistem transaksi valuta asing secara
amanat, escrow agent, paying agent, tantangan yang dihadapi sepanjang online akan diperluas untuk memberikan
security agent dan receiving bank bagi tahun 2009. layanan yang lebih cepat dan efisien
emiten yang akan melaksanakan Initial kepada nasabah. Di waktu bersamaan,
Public Offering (IPO). Kami sangat optimis akan dapat terus pengucuran kredit akan dilakukan
meningkatkan kinerja kami di tahun seiring dengan pertumbuhan ekonomi di
TANTANGAN DAN PELUANG DI TAHUN 2010 dengan memperkuat manajemen Indonesia.
2010 risiko dan mengambil langkah-langkah
inisiatif baru. Kedepannya Bank Mandiri akan terus
Pada tahun 2010, Direktorat Treasury membangun kinerja yang kokoh di
and International Banking akan terus Direktorat Treasury and International bidang treasury, perbankan internasional
memantau dampak pemulihan ekonomi Banking akan terus menyediakan dan bisnis pasar modal guna mencapai
secara global terhadap Indonesia, pendanaan yang dibutuhkan untuk prestasi-prestasi baru di tahun 2010.
khususnya pada kinerja perdagangan meningkatkan kepemilikan high

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


WHOLESALE BANKING
180
Special Asset Management

ABDUL RACHMAN
Direktur Special Asset Management

Rasio gross NPL Bank Mandiri dapat diturunkan secara signifikan dari 4,7%
menjadi 2,6%, jauh dibawah target yang ditetapkan.

Direktorat Special Asset prospek yang baik, melakukan kekuatan internal yang dimiliki,
Management (Direktorat SAM) upaya penyelesaian kredit pada antara lain organisasi yang efektif
bertugas menangani kredit-kredit debitur yang sudah tidak memiliki dan efisien, para Recovery Manager
bermasalah (Non Performing Loan/ prospek, melakukan divestasi yang mempunyai kompetensi
NPL), mengelola kepemilikan saham kepemilikan saham perusahaan non dan pengalaman tinggi serta
pada perusahaan-perusahaan core serta optimalisasi penggunaan Legal officer yang tersebar di
anak non core business, properti dan divestasi terhadap properti setiap wilayah. Namun demikian
terbengkalai serta aktiva (ATTB terbengkalai maupun ATTB non disadari juga bahwa masih banyak
Non produktif). Tugas utama Produktif. tantangan yang harus dihadapi,
Direktorat SAM adalah melakukan seperti besarnya portofolio dan
restrukturisasi kredit atas debitur- Dalam menjalankan tugasnya, jumlah debitur yang ditangani yang
debitur yang dinilai masih memiliki Direktorat SAM didukung oleh menyebabkan penanganan debitur

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


WHOLESALE BANKING
181
Special Asset Management

TOTAL LOANS (Rp. Triliun) NPL (%) RESTRUKTURISASI (Rp. Triliun)

‘07 ‘07 ‘07

‘08 ‘08 ‘08

‘09 ‘09 ‘09

5 10 15 20 25 20 40 60 80 100 2 4 6 8 10
Valas Valas
Rupiah Rupiah

COLLECTION POKOK (Rp. Triliun) COLLECTION BUNGA (Rp. Triliun) COLLECTION OFF- BALANCE SHEET (Rp. Triliun)

‘07 ‘07 ‘07

‘08 ‘08 ‘08

‘09 ‘09 ‘09

2 4 6 8 10 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

FEE INCOME (Rp. Miliar) OVERHEAD EXPENSES (Rp. Miliar) JUMLAH PEGAWAI

‘07 ‘07 ‘07

‘08 ‘08 ‘08

‘09 ‘09 ‘09

100 200 300 400 500 20 40 60 80 100 100 200 300 400
Personel
General & Administrative

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


WHOLESALE BANKING
182
Special Asset Management

SPECIAL ASSET MANAGEMENT harus berdasarkan prioritas. Masalah kembali. Pelaksanaan penyelesaian
lain yang dihadapi terkait adanya kredit bermasalah melalui legal
masalah hukum serta peraturan- action (baik somasi, eksekusi Hak
E. WISETO BAROTO
peraturan yang membatasi Bank Tanggungan, pengajuan pailit
Credit Recovery I Group
Mandiri sebagai BUMN dalam maupun gugatan perdata) telah
melakukan restrukturisasi kredit dilakukan terhadap 23 debitur
HENRY SIHOTANG macetnya. dengan nilai kewajiban sebesar
Credit Recovery II Group Rp. 5,745 miliar. Selain itu, kami
Selama tahun 2009, kami juga secara aktif melakukan lelang
mencatat beberapa inisiatif telah agunan atas asset debitur. Beberapa
AGUS SUDIARTO dapat dilaksanakan dengan baik. debitur besar yang berhasil dilelang
Asset Management Group Inisiatif-inisiatif tersebut adalah agunannya antara lain Suba Indah
pelaksanaan restrukturisasi dan dan Anugrah Lingkar Selatan
pelunasan kredit bermasalah dengan collection masing-masing
sehingga rasio gross NPL Bank Rp. 101 miliar dan Rp. 264 miliar.
Mandiri dapat diturunkan secara Beberapa debitur masih dalam
signifikan dari 4,7% menjadi 2,6%, pembahasan restrukturisasi untuk
melampaui target yang ditetapkan: menurunkan kredit bermasalah.
Collection kredit ekstrakomtabel
sebesar Rp. 2.071 miliar. Sementara Langkah antisipasi penambahan
total restrukturisasi yang berhasil kredit bermasalah dengan terus
diselesaikan di tahun 2009 adalah meningkatkan kerjasama dengan
Rp. 5.521 miliar sehingga coverage Business Unit melalui implementasi
PPA terhadap NPL akhir tahun 2009 early warning system terhadap
dapat ditingkatkan menjadi di atas debitur yang masih performing,
200%; serta melakukan divestasi yaitu dengan melaksanakan early
terhadap kepemilikan saham pada restructuring dan joint effort
perusahaan non-core business dalam rangka simple restructuring
maupun properti terbengkalai debitur kelolaan Bisnis Unit.
atau ATTB Non Produktif dengan Hal ini penting karena kami
nilai total sebesar Rp. 218 miliar dapat mendeteksi lebih dini atas
(termasuk di antaranya penjualan permasalahan debitur, memberikan
asset ex Golden Key Group dan solusi dengan segera dan akhirnya
pengalihan BOT UGBDN sebesar Rp. dapat mencegah kesulitan debitur
131 miliar). menjadi lebih buruk yang pada
akhirnya berpengaruh pada kualitas
Krisis ekonomi pada awal tahun kreditnya. Terhadap debitur
2009 telah memberikan dampak existing paska restrukturisasi, kami
yang signifikan terhadap kinerja melaksanakan loan monitoring
debitur terutama yang berorientasi secara intensif, serta melakukan
ekspor, terdapat beberapa debitur tindakan-tindakan antisipatif
yang turun kolektibilitas yang terhadap permasalahan-
kemudian dilakukan restrukturisasi permasalahan debitur yang mungkin
sederhana sehingga dapat membaik terjadi dengan tetap berpedoman

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


WHOLESALE BANKING
183
Special Asset Management

Pelaksanaan penyelesaian kredit


melalui legal action telah dilakukan
terhadap 23 debitur dengan nilai
kewajiban sebesar Rp. 5,7 triliun.

pada ketentuan yang ada. Hubungan Dalam kerangka pengembangan


baik dengan calon investor potensial Bank Mandiri, penurunan atas
tetap dijaga untuk mendapatkan asset bermasalah terus dilakukan
peluang melaksanakan divestasi dan menjaga NPL berada di level
saham dan fixed asset pada saat yang rendah dengan terus menerus
ini maupun pada masa yang akan mengupayakan upaya restrukturisasi
datang. dan collection secara efektif.

Dengan langkah-langkah antisipatif


ini, kami yakin bahwa pelaksanaan
legal action dan restrukturisasi
secara bersama-sama dengan
Business Unit dan Risk Management
Unit akan lebih meningkatkan
kinerjanya di tahun 2010. Untuk itu,
kami akan melakukan legal action
lanjutan kepada 15 debitur non-
kooperatif dengan total kewajiban
sebesar Rp. 2.300 miliar dan
percepatan restruktrurisasi kepada
debitur non performing loan yang
masih tersisa.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


184

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


185

RETAIL
BANKING

MENEMBUS BATAS KEINGINAN

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


RETAIL BANKING
186
Micro and Retail Banking

BUDI G. SADIKIN
Direktur Micro and Retail Banking

Direktorat MRB berhasil mengoptimalkan interest margin dan mengendalikan cost


of fund dengan mengupayakan peningkatan portofolio micro loan dan perbaikan
komposisi dana murah melalui peningkatan penghimpunan dana ritel, khususnya
produk giro dan tabungan.

MICRO & RETAIL BANKING dari memburuknya perekonomian basis nasabah, memperbaiki komposisi
global yang sempat memicu terjadinya pendanaan, memperkuat loyalitas
Upaya transformasi yang dilakukan pengetatan likuiditas di sektor nasabah serta memperluas pondasi
oleh Direktorat Micro & Retail Banking perbankan Indonesia pada semester jaringan dan transaksi yang dimiliki.
pada tahun 2009 menghasilkan pertama tahun 2009. Jumlah rekening di direktorat Micro &
pencapaian-pencapaian baru yang Retail Banking di tahun 2009 mencapai
penting, baik dari sisi pangsa pasar, PERTUMBUHAN DAN PERLUASAN 9,9 juta rekening, meningkat sebesar
komposisi pendanaan, fee based, YANG BERKESINAMBUNGAN DI 2009 15% dibandingkan pada tahun 2008.
basis nasabah, kanal transaksi
dan cakupan distribusi. Berbagai Walaupun harus menghadapi berbagai Untuk mendukung perluasan usaha,
pencapaian baru tersebut berhasil tantangan di tahun 2009, direktorat direktorat Micro & Retail Banking juga
diraih di tengah berbagai tantangan Micro & Retail Banking tetap fokus pada menambah jumlah cabang. Pada tahun
yang harus dihadapi sebagai akibat strategi utamanya yaitu memperluas 2009, direktorat ini menambah 68

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


RETAIL BANKING
187
Micro and Retail Banking

TOTAL LOANS (Rp. Trilliun) 1) TOTAL DEPOSITS (Rp. Trilliun) 2) CONTRIBUTION MARGIN (Rp. Triliun)

‘07 ‘07 ‘07

‘08 ‘08 ‘08

‘09 ‘09 ‘09

4 8 12 16 20 35 70 105 140 175 1 2 3 4 5


Valas Valas
Rupiah Rupiah

FEE INCOME (Rp. Triliun) OVERHEAD EXPENSES (Rp. Triliun) LOAN YIELD (%)

‘07 ‘07 ‘07

‘08 ‘08 ‘08

‘09 ‘09 ‘09

0,5 1 1,5 2 2.6 0,5 1 1,5 2 2,5 5 10 15 20 25


Personel Valas
General & Administrative Rupiah

COST OF LIABILITIES (%) NPL (%) DISTRIBUTIONS


‘07 ‘08 ‘09

‘07 ‘07 Cabang 956 1,027 1,095

Outlet Micro 300 600 800

‘08 ‘08 Priority Outlet 27 33 39

Mandiri ATM 3,186 4,120 4,996

Mandiri EDC 23,690 27,611 33,732


‘09 ‘09

2 4 6 8 10 2 3 4 5 6
Valas
Rupiah

1) Mulai tahun 2009 kredit small business dialihkan pengelolaannya ke Direktorat Commercial
2) Mulai tahun 2009 sebagian pengelolaan dana pendapatan dialihkan dari commercial banking ke micro & retail banking

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


RETAIL BANKING
188
Micro and Retail Banking

MICRO & RETAIL BANKING cabang baru sehingga jumlah cabang Semarang, Malang, Yogyakarta,
secara total meningkat menjadi 1.095 Pekanbaru, Makasar, Balikpapan,
dari 1.027 cabang pada tahun 2008. dan Denpasar. Dan sebagai salah
HERI GUNARDI Dan Bank Mandiri melayani nasabah satu bagian dari strategi untuk
Jakarta Network Group perbankan mikro melalui 800 outlet di meningkatkan kemampuan transaksi
seluruh Indonesia. perbankan, Bank Mandiri secara
berkesinambungan memperluas dan
MARWAN BUDIARSYAH
Bank Mandiri juga memperluas jaringan meningkatkan jasa nilai tambah (value
Regional Network Group
kantor untuk melayani nasabah add service) yang ditawarkan melalui
perbankan prioritas yang dimilikinya jalur online termasuk SMS, internet,
TARDI dan pada tahun 2009 menambah 6 dan EDC. Pada tahun 2009, transaksi
Micro Business Group outlet Mandiri Prioritas baru dan 10 perbankan melalui internet (internet
lounge baru sehingga secara total saat banking) tumbuh sebesar 175,6%
ini terdapat 39 Priority Outlets dan 50 menjadi 43,5 juta transaksi, sementara
WIDHAYATI DARMAWAN Lounges di seluruh Indonesia. transaksi melalui SMS meningkat
Mass & Electronic Banking sebesar 86,2% menjadi 141,4 juta
Group Selain jaringan kantor cabang, Bank transaksi termasuk non-financial
Mandiri juga memperluas jaringan transaction. Pertumbuhan yang
ATM dan mobile banking yang sangat signifikan dari transaksi online
INKAWAN D. JUSI
dimilikinya. Sepanjang tahun 2009, ini menandakan tingginya tingkat
Wealth Management Group
Bank Mandiri menambah 876 unit kepercayaan dan keyakinan yang
ATM baru sehingga total jaringan dimiliki para nasabah ritel terhadap
ATM yang dimiliki Bank Mandiri di mekanisme transaksi online atau
seluruh Indonesia mencapai 4.996 e-channels yang dimiliki Bank Mandiri.
unit. Selama 2009, ATM Bank Mandiri
memfasilitasi lebih dari 512,2 juta Pada tahun 2009, direktorat Micro
transaksi. Transaksi kartu debit & Retail Banking juga melakukan
mencapai 15,4 juta transaksi pada kerjasama dengan unit-unit bisnis Bank
tahun 2009, atau peningkatan sebesar Mandiri lainnya dalam memperkenalkan
34,8% dari tahun 2008. Usaha kartu sistem pembayaran ritel baru untuk
debit Bank Mandiri mencapai tonggak para nasabah Jasa Marga (operator
sejarah baru di tahun 2009 dengan jalan tol) dan Pertamina (perusahaan
memperoleh penghargaan “Program minyak dan gas milik negara). Jumlah
Pemberian Hadiah Terbaik untuk Kartu total pengguna Kartu e-toll mencapai
Debit di Indonesia” (“The Best Reward 99.454 pada tahun 2009 dan jumlah
Program for Debit Card in Indonesia”) ini diperkirakan akan terus meningkat
dari Lafferty Group. seiring dengan akan dibukanya
beberapa ruas jalan tol baru pada
Bank Mandiri juga telah mengeluarkan tahun 2010.
20 unit mobile banking yang siap
memberikan jasa perbankan ritel PERBAIKAN KOMPOSISI PENDANAAN
kepada nasabah seperti layanan uang
tunai, ATM, pembukaan rekening, dan Bank Mandiri terus memperbaiki
internet banking. Unit-unit mobile komposisi pendanaannya sepanjang
banking tersebut telah tersedia di tahun. Pada tahun 2009, jumlah dana
beberapa kota yaitu Jakarta, Bandung, pihak ketiga di direktorat Micro & Retail
Surabaya, Medan, Palembang, Batam, Banking mencapai Rp187,7 triliun,

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


RETAIL BANKING
189
Micro and Retail Banking

meningkat 17,9% dari tahun 2008. 2009, sementara jumlah kredit mikro dari persyaratan dari Departmen
Karena Bank Mandiri harus menjaga meningkat sebesar 44% menjadi Rp.3,8 Keuangan yang sebesar 120%, AMFS
kestabilan tingkat likuiditas, jumlah triliun. Walaupun pembukuan kredit selain meberikan pelayanan produk
deposito pada tahun 2009 meningkat melonjak dengan pesat, Bank Mandiri asuransi jiwa ke segmen retail individu
sebesar Rp 6,8 triliun menjadi Rp 75,3 pada tahun 2009 tetap dapat menjaga juga memberikan layanan produk
triliun dibandingkan dengan Rp 68,5 tingkat NPL gross yang rendah untuk bagi nasabah pemegang kartu kredit
triliun pada tahun 2008. Tabungan portofolio usaha kecil dan menengah dan nasabah consumer loan Bank
meningkat sebesar 19,54% menjadi serta untuk nasabah perbankan mikro Mandiri. Dengan kinerja yang baik
Rp103,3 triliun dari Rp 86,4 triliun yaitu masing-masing sebesar 2,3% dan selama tahun 2009 AMFS memperoeh
pada tahun 2008. Pada tahun 2009, 1,2%. Direktorat ini juga menyalurkan penghargaan dari majalah Media
tabungan memberikan kontribusi Kredit Usaha Rakyat atau KUR sebesar Asuransi sebagai Best Life Insurance
sebesar 55,1% dari total dana pihak Rp 1,04 triliun, terutama melalui Company, penghargaan dari Asosiasi
ketiga dibandingkan dengan 52,0% koperasi dan kelompok tani, yang Asuransi Jiwa (AAJI) sebagai Top Agent
pada tahun 2008. Keberhasilan Bank mencapai 36.798 nasabah. Tingkat by Company 2008, Bancassurance Top
Mandiri dari sisi produk tabungan NPL gross untuk portofolio kredit KUR Policy 2008, runner up Bancassurance
ini diakui oleh kalangan industri adalah sebesar 1,9% pada tahun 2009. Rookie of The Year 2008 , penghargaan
perbankan dan diberi penghargaan dari lembaga Omnitouch International
pada posisi kedua untuk kategori SINERGI DENGAN ANAK PERUSAHAAN sebagai “The Best Customer Education
Rekening Tabungan terbaik oleh 2009.
Penghargaan Loyalitas Perbankan Usaha perbankan mikro Bank Mandiri
Indonesia (The Indonesian Bank Loyalty sebagian dilakukan melalui anak Sinergi Bank Mandiri dengan anak
Award) tahun 2008-2009. perusahaannya, yaitu Bank Sinar perusahaan PT. Mandiri Manajemen
Harapan Bali (BSHB). Bank yang Investasi (MMI) sampai dengan tahun
Outlet Mandiri Prioritas dengan merupakan salah satu penyedia jasa 2009, menghasilkan penjualan produk
cabang-cabang regular kelolaan nya mikro utama di Bali tersebut memiliki AUM reksadana Rp 5.71 trilun yang
yang menjual produk-produk segment 99 kantor cabang di seluruh Bali. BSHB tersedia pada 487 cabang Bank Mandiri
wealth management selama tahun membukukan keuntungan bersih sebagai distributor agen penjual/
2009 telah berhasil menjual sukuk sebesar Rp 12,8 miliar pada tahun referral yang memiliki Lisensi WAPERD
retail dan meraih prestasi dengan 2009, meningkat 50,65% dari tahun dari Bapepam dan di 14 distributor
ditetapkannya Bank Mandiri sebagai 2008. Jumlah aset yang dimiliki bank (agen penjual reksadana) lain nya
Agen Penjual terbaik kategori Bank tersebut mencapai Rp 651,61 miliar yang tersebar di Indonesia dan 1 (satu)
untuk penerbitan dan penjualan Sukuk pada tahun 2009, meningkat sebesar distributor berada di luar negeri.
Ritel seri SR-001, dimana kontribusi 63,6% dari tahun 2008. Portofolio Sedangkan total penjualan produk AUM
penjualan Bank Mandiri sebesar Rp. kredit difokuskan untuk nasabah pada reksadana pada distributor selain Bank
1,37 triliun (24,7% dari market share segmen jasa, hotel, dan restoran, Mandiri mencapai Rp 8.90 triliun.
penjualan nasional). Disamping itu, yang merupakan sektor-sektor utama
keberhasilan dalam menjual obligasi perekonomian di Bali. Selama Tahun 2009, MMI telah
retail juga membawa Bank Mandiri berhasil membukukan pendapatan
ditetapkan sebagai Agen penjual Sinergi Bank Mandiri dengan anak gross 107,58 miliar dan membukukan
terbaik ORI 006 dengan penjualan perusahaan AMFS di tahun 2009, laba bersih sebesar Rp10.98 miliar.
yang dicapai sebesar Rp. 1,58 triliun menghasilkan pendapatan premi Sementara itu, aset MMI per 31
(18,6% dari market share penjulan sebesar Rp1,59 triliun dan memberikan December 2009 tercatat sebesar Rp
nasional). kontribusi feebased Rp 149 miliar 93.32 miliar.
bagi Bank Mandiri. Sementara
Portofolio kredit untuk usaha kecil Aset AMFS mencapai Rp6,0 triliun MMI menyediakan beragam layanan
dan menengah tumbuh sebesar 12,3% dengan rasio Risk based capital jasa pengelolaan dana dalam bentuk:
menjadi Rp 23 triliun pada tahun mencapai 790.5% jauh melebihi Reksa Dana (Mutual Fund) Pasar

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


RETAIL BANKING
190
Micro and Retail Banking

Uang, Pendapatan Tetap, Campuran, PROGRAM WIRAUSAHA MUDA


Saham dan Reksa Dana Terstruktur, MANDIRI
Discretionary Fund, dan Penasihat
Investasi (Advisory). Sadar akan pentingnya peran
wirausahawan dalam perekonomian
Selama tahun 2009, MMI telah Indonesia, Bank Mandiri melalui
meluncurkan 25 Reksa Dana yang program Corporate Social Responsibility
terdiri dari 22 Reksa Dana Terproteksi, (CSR) melaksanakan serangkaian
1 Reksa Dana Penyertaan Terbatas, kegiatan untuk mendorong munculnya
dan 2 Reksa Dana Konvensional (yaitu figur wirausaha masa depan di
Mandiri Investa Dana Syariah dan Indonesia. Pada tahun ketiga,
Mandiri Investa Keluarga). program Wirausaha Mandiri telah
menyelesaikan penyusunan Modul
Market share MMI telah meningkat Kewirausahaan bekerjasama dengan
dari 9,53% di tahun 2008 menjadi Univesitas Indonesia (UI), Institut
12,71%. di tahun 2009 dan Asset Under Tehnologi Bandung (ITB), Universitas
Management kelolaan meningkat Gadjah Mada (UGM), Institut Pertanian
88,6% dari Rp7,75 triliun di tahun 2008 Bogor (IPB), Universitas Padjajaran
menjadi Rp14,62 triliun di tahun 2009. (UNPAD) dan Institut Tehnologi Sepuluh
November Surabaya, menyelenggarakan
Berpegang pada prinsip “Berawal Workshop Wirausaha Mandiri di 9
dari Kepercayaan” dan implementasi kota besar di Indonesia yang berhasil
terhadap international best practice, menarik 6.117 mahasiswa dan calon-
MMI selalu memberikan pelayanan calon wirausahawan, memberikan
terbaik terhadap seluruh pemangku beasiswa kepada 1.680 mahasiswa
kepentingan seperti rekan bisnis dari 56 PTN/PTS diseluruh Indonesia,
dan juga investor, yang dibuktikan dan tetap memberikan Penghargaan
dengan pengakuan publik terhadap Wirausaha Mandiri kepada generasi
keberhasilan MMI dalam mengelola muda yang telah berhasil berwirausaha
perusahaan maupun produknya dalam dan menjadikan generasi muda sebagai
berbagai penghargaan: ikon generasi muda yang sukses dan
beretika.
• Reksa Dana Pasar Uang Terbaik
2009 untuk produk Mandiri Investa SASARAN DI TAHUN 2010
Pasar Uang dari Majalah Investor
Memasuki tahun 2010, direktorat
• Reksa Dana Campuran Syariah Micro & Retail Banking akan terus
Terbaik 2007, 2008, 2009 untuk mengupayakan tercapainya visi untuk
produk Mandiri Investa Syariah menjadi retail franchise yang terdepan.
Berimbang dari Majalah Investor Hal ini dapat dicapai melalui berbagai
program strategis. Pertama-tama
• Dana Kelolaan Terbesar Kategori adalah dengan memperluas jaringan
Capital Market 2009 untuk produk Micro & Retail Banking dengan
menambah setidaknya 60 kantor
• Mandiri Investa Atraktif Syariah dari cabang, lebih dari 2.000 jaringan
Karim Business Consulting ATM, dan 25.000 fasilitas EDC baru.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


RETAIL BANKING
191
Micro and Retail Banking

8,7 juta nasabah


Tumbuh berkesinambungan
lebih dari 8,7 juta nasabah dan
10 juta rekening, mengandalkan
infrastruktur layanan terluas
dan kanal elektronik yang
handal dengan kualitas terbaik.

Jumlah outlet perbankan mikro akan cabang, sekolah usaha mikro, dan
ditingkatkan sehingga menjadi sekitar sekolah manajemen ritel dan wealth
1000 cabang sampai dengan akhir management.
tahun 2010.
Keempat adalah melalui peningkatan
Kedua adalah dengan memperkuat aliansi silang dan sinergi dengan
posisi dan reputasi Bank Mandiri di unit-unit bisnis lain dan anak-anak
mata para nasabah. Hal ini termasuk perusahaan. Melalui berbagai tindakan
kegiatan promosi produk tabungan strategis tersebut dan secara konsisten
bank melalui tayangan “Mandiri Fiesta”, menjamin pemberian layanan yang
yaitu sebuah program tayangan yang berkualitas kepada para nasabah Micro
cukup sukses dan menerima peringkat & Retail Banking, Bank Mandiri optimis
yang tinggi serta pangsa top of mind dapat menjadi bank mikro dan ritel
diantara berbagai program TV di pilihan utama di Indonesia.
Indonesia.

Ketiga adalah menyempurnakan


tingkat pelayanan di seluruh kegiatan
usaha secara terus-menerus. Hal ini
termasuk memperluas penerimaan
murid di Akademi Micro & Retail
Banking yang dimiliki Bank, yang
menyediakan beberapa program
yang terdiri dari pengelolaan kantor

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


RETAIL BANKING
192
Micro and Retail Banking

BANK SINAR HARAPAN BALI

Pada tahun 2009 BSHB berhasil berada dekat pada target pasarnya
membukukan laba bersih sebesar yaitu nasabah segmen mikro. Pada
Rp11,9 miliar meningkat 34,83% dari tahun 2009 ini BSHB telah membuka
tahun sebelumnya. Sementara itu, aset 33 kantor cabang baru sehingga total
BSHB per 31 Desember 2009 tercatat BSHB telah memiliki 99 kantor cabang
sebesar Rp 648,2 miliar (tumbuh yang tersebar di seluruh Bali.
62.74%) dengan rasio kecukupan
Bank Sinar Harapan Bali (BSHB) modal CAR sebesar 25,57%. Rasio-rasio Portofolio pembiayaan Mikro dan
merupakan salah satu bank terkemuka keuangan lainnya juga menunjukan Kecil BSHB meliputi 88% dari total
di Provinsi Bali yang fokus pada performa yang baik yaitu LDR 97,45%, kredit yang disalurkan, dan 59%
pembiayaan segmen mikro dan kecil NIM 12,37%, ROA 3,68%, ROE 11,48% diantaranya disalurkan pada usaha
yang berdiri sejak tahun 1970 dan dan NPL gross 0,68%. produktif yaitu untuk pembiayaan di
diakuisisi oleh Bank Mandiri pada sektor perdagangan, restoran dan hotel
bulan Mei 2008. Hasil proses akuisisi Sebagai bank yang fokus pada segmen yang merupakan segmen usaha yang
tersebut, BSHB menjadi perusahaan Mikro dan Kecil, BSHB menerapkan berkembang di Bali.
patungan antara Bank Mandiri (80%) stategi pengembangan usaha dengan
dan pemegang saham lainnya (20%). membangun cabang-cabang yang

PT. MANDIRI MANAJEMEN INVESTASI

agen penjual/ referral yang memiliki Saham dan Terproteksi, Discretionary


Lisensi Waperd dari Bapepam dan di 14 Fund, dan Penasihat Investasi (Advisory).
distributor (agen penjual reksadana)
yang tersebar di Indonesia dan 1 (satu) Pada tahun 2009, Mandiri Investasi
distributor berada di luar negeri. telah meluncurkan 25 Reksa Dana yang
terdiri dari 22 Reksa Dana Terproteksi, 1
Selama Tahun 2009, Mandiri Investasi Reksa Dana Penyertaan Terbatas, dan 2
telah berhasil membukukan pendapatan Reksa Dana Konvensional (yaitu Mandiri
PT. Mandiri Manajemen Investasi, atau Rp 107,6 miliar dan membukukan Investa Dana Syariah dan Mandiri
lebih dikenal dengan Mandiri Investasi, laba bersih sebesar Rp10.97 miliar. Investa Keluarga ).
merupakan anak perusahaan dari PT. Sementara itu, aset Mandiri Investasi
Mandiri Sekuritas dan PT Bank Mandiri per 31 Desember 2009 tercatat sebesar Market share Mandiri Investasi telah
(Persero) Tbk. yang mulai terbentuk Rp 93,32 miliar dengan rasio kecukupan meningkat dari 9,53% di tahun 2008
pada bulan Desember 2004, dengan modal (MKBD, yang merupakan indikator menjadi 12,30%. di tahun 2009 dan
komposisi kepemilikan PT. Mandiri kesehatan perusahaan manajemen Asset Under Management kelolaan
Sekuritas 99% dan Koperasi Pegawai investasi), 14 kali dari ketentuan. meningkat 88,6% dari Rp7,75 triliun di
Mandiri 1% . tahun 2008 menjadi Rp14,62 triliun di
Mandiri Investasi menyediakan beragam tahun 2009.
Saat ini produk Reksa Dana Mandiri layanan jasa pengelolaan dana dalam
Investasi telah didistribusikan pada bentuk: Reksa Dana (Mutual Fund) Pasar
487 cabang Bank Mandiri sebagai Uang, Pendapatan Tetap, Campuran,

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


RETAIL BANKING
193
Micro and Retail Banking: AXA Mandiri

PT. AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES

PT. AXA Mandiri Financial Services Mandiri Income Replacement dan


(AMFS) merupakan perusahaan Mandiri Jaminan Kesehatan yang
patungan antara Bank Mandiri (49%) memberikan tingkat proteksi yang
dan AXA (51%) yang beroperasi sejak lebih tinggi untuk pertanggungan
Desember 2003, dan saat ini secara jiwa dan kesehatan selain serangkaian
representatif berada di lebih dari 848 asuransi perlindungan tambahan
cabang Bank Mandiri yang tersebar di (riders).
sepuluh wilayah, dengan menempatkan
lebih dari 1.329 Financial Advisor dan Sementara untuk bisnis grup, AMFS
106 Sales Manager. juga menyediakan perlindungan
asuransi bagi nasabah pemegang
Selama tahun 2009, AMFS telah kartu kredit (Mandiri Protection) dan
berhasil membukukan pendapatan nasabah consumer loan Bank Mandiri.
premi sebesar Rp1,59 triliun dengan Ditahun 2009, AMFS juga meluncurkan
laba bersih sebesar Rp211,4 miliar. produk Unit Link yang berbasis syariah,
Sementara itu, aset AMFS per 31 sehingga memberikan pilihan produk
Desember 2009 tercatat sebesar yang lebih beragam bagi nasabah Bank
Rp6 triliun dengan rasio kecukupan Mandiri.
modal (RBC/risk based capital, yang
merupakan indikator kesehatan Dengan kinerja yang baik ini, selama
perusahaan asuransi), sebesar 809,1%, tahun 2009 AMFS memperoleh
jauh melebihi ketentuan minimum dari beberapa penghargaan antara lain
Departemen Keuangan sebesar 120%. penghargaan dari Majalah Media
Asuransi kategori Best Life Insurance
AMFS menawarkan layanan Company, penghargaan dari Asosiasi
perencanaan keuangan dan Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) dalam
manajemen kekayaan melalui berbagai ajang Top Agent Award sebagai
produk asuransi dan investasi yang Top Agent by Companies 2008,
memberikan nilai tambah kepada Bancassurance Top Policy 2008 dan
nasabah Mandiri. Untuk bisnis individu Runner-up Bancassurance Rookie of
(ritel), AMFS menawarkan produk The Year serta mendapat penghargaan
kombinasi asuransi dan investasi Silver Award dari lembaga Omnitouch
(unit-linked) yang memiliki beragam Intenational sebagai The Best
pilihan yang fleksibel dengan tingkat Customer Education.
keuntungan yang optimal untuk
memenuhi beragam kebutuhan
seperti tabungan hari tua, dana
pendidikan ataupun tujuan keuangan
lainnya dimasa datang. Disamping
produk unit-linked tersebut, AMFS
juga menawarkan produk asuransi
tradisional seperti Mandiri Jiwa
Sejahtera, Mandiri Hospital Saving,

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


RETAIL BANKING
194
Consumer Finance

MANSYUR S. NASUTION
EVP Koordinator Consumer Finance

Direktorat Consumer Finance dalam 5 tahun ke depan bertekad menjadi


pemimpin pasar di hampir seluruh produk kredit konsumsi, menjadi pemain
terbesar No. 2 di kartu kredit dan meraih kontribusi market share yang signifikan
di kredit otomotif.

Pada tahun 2009, Consumer Finance bermotor. Sasaran kami adalah menjadi KUNCI KEBERHASILAN DAN
dapat melalui tantangan persaingan penyedia layanan keuangan yang paling PENGHARGAAN INDUSTRI SELAMA
yang ketat di tengah-tengah krisis inovatif di Indonesia dan sepanjang 2009
ekonomi global guna mencapai target tahun, kami telah menerapkan beragam
dan prestasi baru. Direktorat ini program pemasaran dan berinisiatif Di tahun 2009, pendapatan bunga
bertanggungjawab terhadap kebutuhan meluncurkan produk baru dengan bersih sebesar Rp1,955 miliar dan
pembiayaan konsumen berupa kredit tetap mempertahankan konsistensi pendapatan operasional lainnya sebesar
kepemilikan rumah, kredit Mitra Karya untuk fokus pada strategi segmentasi Rp356 miliar sehingga menghasilkan
(payroll loans), kredit tanpa agunan, produk dalam mendukung kinerja dan kontribusi margin bersih sebesar
kartu kredit dan pembiayaan kendaraan pertumbuhan usaha Consumer Finance. Rp 1,509 miliar yang menandai

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


RETAIL BANKING
195
Consumer Finance

TOTAL LOANS (Rp. Triliun) CONTRIBUTION MARGIN (Rp. Miliar) NET INTEREST INCOME (Rp. Trilliun)

‘07 ‘07 ‘07

‘08 ‘08 ‘08

‘09 ‘09 ‘09

5 10 15 20 25 400 800 1200 1600 2000 0,5 1 1,5 2 2,5

FEE INCOME (Rp. Miliar) 1) OVERHEAD EXPENSES (Rp. Miliar) NPL (%)

‘07 ‘07 ‘07

‘08 ‘08 ‘08

‘09 ‘09 ‘09

100 200 300 400 500 40 80 120 160 200 1 2 3 4 5


Personel
General & Administrative

TOTAL LOAN DISBURSED (Rp. Triliun) SALES VOLUME OF CARD (Rp. Trilliun) DISTRIBUTIONS

CLBC CLBO
‘07 ‘07
‘07 15 41

‘08 20 36
‘08 ‘08
‘09 20 36

‘09 ‘09

2 4 6 8 10 2 4 6 8 10

1) Termasuk Rp. 68 miliar non-recovery fee di 2008

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


RETAIL BANKING
196
Consumer Finance

CONSUMER FINANCE peningkatan sebesar 83% dari Rp831 Selain itu, Mandiri Tunas Finance
miliar di tahun 2008. juga terus mengembangkan jaringan
distribusinya, menawarkan harga yang
HANDAYANI Bisnis Consumer Finance Bank Mandiri kompetitif dan meningkatkan kualitas
Consumer Card Group mencatat pertumbuhan kredit yang layanan proses persetujuan kredit yang
tinggi di tengah ketatnya persaingan menguntungkan bagi nasabah.
pada segmen pembiayaan konsumen
SARASTRI BASKORO
tersebut. Total kredit meningkat Bank Mandiri juga memperluas
Consumer Loans Group
sebesar 22% menjadi Rp23,6 triliun di pangsa pasarnya pada segmen kredit
tahun 2009 dari Rp19,3 triliun di tahun kepemilikan rumah. Nilai kredit
2008, sementara industri mencatat kepemilikan rumah sendiri tumbuh
pertumbuhan sebesar 19% di tahun 24,5% di tahun 2009 mencapai
2009. Di akhir tahun 2009, pangsa Rp10,02 triliun dari Rp8.05 triliun
pasar kredit konsumsi Bank Mandiri di tahun 2008. Bisnis Consumer
sebesar 5,49%, atau meningkat dari Finance Bank Mandiri memiliki 317.601
5,35% di tahun 2008. Pada saat yang rekening dan menjalin kerjasama
bersamaan, Bank Mandiri sebagai dengan 420 pengembang properti di
bank yang menjalankan prinsip kehati- Indonesia, sehingga mengukuhkan
hatian (prudent) tetap menekankan Bank Mandiri sebagai salah satu bank
pada kualitas aset yang memberi andil yang menawarkan fasilitas kredit
dalam mempertahankan tingkat NPL kepemilikan rumah terbesar di negeri
pada kisaran 2,43% di tahun 2009 ini. Atas pencapaian prestasi dalam
dibandingkan dengan 2,45% di tahun segmen kredit kepemilikan rumah ini,
2008. Bank Mandiri memperoleh penghargaan
“The First Bank of Choice for Mortgage
Sebagai bagian dari strategi non Financing” atau “Bank Pilihan Utama
organik perusahaan, Bank Mandiri untuk Pembiayaan Kredit Kepemilikan
telah menyelesaikan pengambilalihan Rumah” dari Indonesia Property & Bank
PT. Tunas Financindo Sarana, yang Award 2009.
selanjutnya diberi nama Mandiri
Tunas Finance. Mandiri Tunas Finance Selain itu Bank Mandiri terus
merupakan penyedia kredit kendaraan memperbesar porsi Personal Loan
bermotor dan pinjaman konsumen (tumbuh 30.8% di tahun 2009) yang
terbesar kelima, yang juga merupakan memiliki yield signifikan melalui fasilitas
sektor usaha yang tengah berkembang kredit Mitrakarya kepada pegawai
pesat di Indonesia. Akuisisi Mandiri perusahaan (payroll loans) yang tumbuh
Tunas Finance yang memiliki 32 cabang sebesar 24.3% dan Kredit Tanpa Agunan
di seluruh Indonesia, membantu yang tumbuh 62.2% dan ditunjang
mendongkrak pangsa pasar Bank juga oleh penawaran kredit beragunan
Mandiri di bidang kredit pinjaman (unsecured dan secured loans) sesuai
kendaraan bermotor. Sementara itu kebutuhan pegawai.
total kredit kendaraan bermotor sendiri
telah mencapai Rp1,957 miliar di tahun Bisnis kartu kredit Bank Mandiri juga
2009, meningkat 15.9% dibanding telah mencatatkan pertumbuhan
tahun 2008 yang sebesar Rp 1,689 yang kokoh di tahun 2009 dan
miliar. mengukuhkan posisi Bank Mandiri

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


RETAIL BANKING
197
Consumer Finance

73%
Produktivitas pegawai Direktorat
Consumer Finance meningkat
signifikan sebesar 73%, dengan
kontribusi Rp.1,68 miliar per pegawai.

sebagai yang terdepan dalam industri Visa dan MasterCard dimana dengan Bank Mandiri. Sepanjang tahun 2009,
kartu kredit di Indonesia. Pada tahun menggunakan kartu jenis ini pemegang Bank Mandiri menawarkan kartu kredit
2009, jumlah kartu kredit Bank kartu mendapatkan tingkat keamanan yang disesuaikan dengan kebutuhan
Mandiri telah meningkat 21% dari yang lebih tinggi. nasabah pada berbagai segmen. Bank
tahun 2008 menjadi 1,608,123 kartu juga telah meluncurkan berbagai
dengan receivable sebesar Rp 2.989 Pada saat yang bersamaan, Direktorat rangkaian kegiatan promosi untuk terus
Milyar dan Fee Based sebesar Rp 254 Consumer Finance bekerjasama dengan menjaga dan mengembangkan loyalitas
Milyar. Pertumbuhan ini membantu tim manajemen risiko terus memantau nasabah terhadap Bank Mandiri.
peningkatan pangsa pasar Bank Mandiri kualitas aset melalui penerapan Dengan terus memberikan perhatian
dalam industri kartu kredit menjadi penilaian kredit dan perilaku. Fokus besar pada kebutuhan nasabah, Bank
8,29% di tahun 2009. pada kualitas aset secara konsisten Mandiri juga berhasil meningkatkan
ini membantu untuk menjaga tingkat efisiensi dan efektifitas pada proses
Sebagai tambahan dari program NPL pada bisnis kartu kredit sebesar internalnya melalui penerapan ISO
pemasaran yang agresif dan terarah, 2,34% di tahun 2009. Pencapaian 9001:2000 – Quality Management
direktorat Consumer Finance juga Bank Mandiri pada bisnis kartu kredit Systems untuk proses transaksi di
secara intensif bersinergi dengan unit ini diakui sebagai yang terbaik untuk bank dan Standar Penanganan Data
bisnis Bank Mandiri lainnya seperti kawasan Asia Pasifik dengan pemberian Elektronik (SPDE). Semua upaya ini
Corporate Banking, Commercial penghargaan “Number 1 in Credit Card bertujuan meningkatkan kesetiaan
Banking dan Micro & Retail Banking. Management in Asia” (“Manajemen nasabah, sehingga dapat menghantar
Inisiatif utama lain yang diterapkan Kartu Kredit Nomor 1 di Asia”) dari The Bank Mandiri memperoleh penghargaan
pada tahun 2009 untuk bisnis kartu Asian Banker. “Indonesia Bank Loyalty Award 2009”
kredit termasuk pengembangan dari majalah Infobank.
Call Center serta penerapan kartu Kesetiaan nasabah adalah kunci utama
berbasis-EMV untuk pemegang kartu atas pertumbuhan bisnis kartu kredit di

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


RETAIL BANKING
198
Consumer Finance

INISIATIF AGRESIF DI TAHUN 2010 mengembangkan kredit tanpa agunan


Mitra Karya (unsecured payroll loans)
Strategi pengembangan bisnis yang akan ditawarkan melalui strategi
Consumer Finance akan diarahkan aliansi dengan unit bisnis lain yang ada
untuk mendukung pengembangan di Bank Mandiri. Kami juga memiliki
high yield business Bank Mandiri. rencana untuk memperluas jaringan
Produk high yield yang akan lebih kami dengan menambahkan 5 kantor
dikembangkan adalah credit card, cabang consumer loans business untuk
personal loan, dan automotive dengan mendukung operasional kegiatan
fokus pada penajaman target market pinjaman kredit konsumen selain 5
di masing-masing daerah potensial, pusat penjualan (sales centers) baru.
pengembangan produk yang variatif
dan inovatif, strategi pemasaran yang Sistem manajemen risiko yang kuat
terfokus, pricing strategy dan fitur dan kemampuan serta kehandalan
produk yang inspiratif serta manajemen sumber daya manusia kami adalah
risiko yang dinamis. Aliansi strategis pondasi dari strategi pertumbuhan
dengan unit bisnis lain dioptimalkan usaha kami. Kami juga akan terus
serta memanfaatkan jaringan cabang berinvestasi pada pegawai kami agar
untuk melakukan cross selling produk- dapat memberikan solusi bernilai
produk kartu kredit, KPR dan kredit tambah kepada nasabah. Dasar-dasar
perorangan lainnya. pertumbuhan telah dibentuk dan
direktorat Consumer Finance siap untuk
Pada tahun 2010, kami mulai memulai mencatatkan prestasi-prestasi
menerapkan rencana korporasi baru baru di tahun 2010.
kami untuk periode 2010 sampai
dengan 2014 dan sasaran kami adalah
untuk menjadi yang terdepan pada
segmen kredit perorangan (personal
loans) dan kredit kepemilikan rumah
serta menjadi bank pilihan utama dalam
jasa pembiayaan kendaraan. Kami juga
memiliki sasaran untuk menjadi bank
terbesar kedua dalam bisnis kartu kredit
di tahun 2014.

Semua tujuan ini akan dicapai melalui


beberapa inisiatif yang akan terfokus
pada pemasaran, jaringan informasi
teknologi (IT), dan infrastruktur. Pada
bisnis kartu kredit, kami akan lebih
meningkatkan penerapan program
Customer Lifecycle Management (CLM),
yang akan memberikan kontribusi
untuk mengoptimalisasi strategi
penjualan dan pemasaran pada
bisnis kartu kredit. Sementara dalam
segmen kredit perorangan, kami akan

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


RETAIL BANKING
199
Consumer Finance: Mandiri Tunas Finance

MANDIRI TUNAS FINANCE

Tunas Group-Toyota, Daihatsu, Isuzu, usaha dengan sumber penghasilan dari


Mercedes, BMW, Tunas Used Motor dan total penghasilan dan Mandiri fleet
Tunas Used Car. motor yaitu pembiayaan motor baru
atau motor bekas bagi perusahaan
Untuk mendukung Visi MTF maka untuk keperluan operasional dengan
pada tahun 2010 MTF direncanakan sumber pembayaran angsuran dari
untuk membuka 16 cabang baru dan keuangan perusahaan.
25 outlet baru serta enhancement IT
Mandiri Tunas Finance (MTF) untuk otomasi seluruh bisnis proses Selain mendorong ekspansi
didirikan dengan nama PT. Tunas di MTF, rencana ini diperkirakan dapat pembiyaan, MTF juga menerapkan
Financindo Sarana merupakan lebih meningkatkan pembiayaan Risk Management Information System
lembaga pembiayaan yang fokus pada kendaraan bermotor secara signifikan. (RMIS) untuk memonitor risiko kredit
pembiayaan kendaraan bermotor yang portofolio sehingga dapat terukur dan
berdiri sejak tahun 1989 dan diakusisi Strategi ini yang didukung oleh menghasilkan return yang maksimal.
Mandiri pada bulan Februari 2009. program referral yang memanfaatkan
Hasil proses akusisi tersebut, MTF sinergi sumber daya yang ada di
menjadi perusahaan patungan antara Mandiri dan MTF yang terdiri dari
Bank Mandiri (51%) dan PT. Tunas jumlah pegawai yang besar, jumlah
Ridean (49%). nasabah yang banyak, jumlah cabang
yang banyak dan tersebar, dana
Sebagai perusahaan pembiayaan MTF funding yang berlimpah, jaringan
mempunyai VISI menjadi perusahaan showroom yang luas dan brand
pembiayaan Otomatif Terbaik, Terbesar image yang berkualitas. Strategi
dan Terpercaya di Indonesia dengan lainnya adalah Stock Financing, yaitu
strategi menjadi Top Of Mind dalam suatu fasilitas pembiayaan yang
industri pembiayaan, tersedia di setiap diberikan oleh Bank Mandiri kepada
wilayah Indonesia dan memiliki sales showroom register/non-register
force yang efektif. melalui Mandiri Tunas Finance
sebagai agent channeling untuk
Pada tahun 2009 MTF berhasil meningkatkan kerjasama dalam
membukukan laba bersih sebesar pembiayaan kendaraan bermotor.
Rp60,02 miliar dengan rasio keuangan Adapun produk-produk yang tersedia
ROA 4.51% dan ROE 19.88% serta antara lain: Mandiri mobil yaitu
Gross NPL/Total Kredit sebesar 0.73%. pembiayaan mobil baru atau bekas
MTF memiliki 33 kantor cabang yang untuk keperluan pribadi atau usaha
berlokasi di beberapa tempat di dengan sumber penghasilan dari
Indonesia. Dengan aliansi antara MTF total penghasilan, Mandiri fleet mobil,
dan cabang Mandiri menjadikan MTF yaitu pembiayaan mobil baru atau
memiliki jaringan di seluruh Indonesia. mobil bekas bagi perusahaan untuk
Sinergi juga berlanjut dengan cross sell keperluan operasional dengan sumber
dengan customer based yang besar dari pembayaran angsuran dari keuangan
Mandiri dan fleet financing corporate perusahaan, Mandiri motor, yaitu
commercial. Selain itu MTF juga pembiayaan sepeda motor baru atau
memiliki captive dealer yang terdiri dari sepeda motor bekas untuk pribadi atau

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


200

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


201

CORPORATE
CENTER &
SHARED
SERVICES

MENEMBUS BATAS KEINGINAN

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICES
202
Risk Management

SENTOT A. SENTAUSA
Direktur Risk Management

Peningkatan risk awareness untuk seluruh pegawai Bank Mandiri dilakukan secara
terus menerus melalui sosialisasi maupun program yang sejalan dengan internalisasi
budaya perusahaan.

Pembentukan Risk Management Unit yang ekspansif namun tetap hati-hati. 4 building block: organisasi & SDM;
sebagai unit yang paling awal pada Belajar dari pengalaman Bank-Bank kebijakan, guidelines, dan prosedur; Data
saat merger menjadi Bank Mandiri, yang global, Bank Mandiri berupaya & System; serta penggunaan model &
menunjukkan bahwa pengelolaan menerapkan manajemen risiko terkini analisis.
risiko adalah bidang yang diutamakan sesuai international best practice tanpa
dan menjadi bagian yang tidak dapat melupakan kondisi lokal Indonesia dan 1. ORGANISASI & SUMBER DAYA
dipisahkan dari pelaksanaan bisnis di tetap memenuhi segala ketentuan MANUSIA
Bank Mandiri. Penerapan manajemen regulator.
risiko di Bank Mandiri telah melalui Untuk mendukung penerapan
suatu proses yang panjang, dan telah Dalam prakteknya, penerapan manajemen manajemen risiko, secara organisasi
mengalami beberapa kali evolusi, dari risiko di Bank Mandiri menggunakan pada level Dewan Komisaris telah
proses check and balance hingga menjadi pendekatan ERM (Enterprise Risk dibentuk Komite Pemantau Risiko.
pengarah dalam pelaksanaan bisnis Management), yang dibangun oleh Selanjutnya, pada level Direksi telah

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICES
203
Risk Management

STRUKTUR TATA KELOLA MANAJEMEN RISIKO SECARA KESELURUHAN

DEWAN KOMISARIS

DIREKSI

RISK & CAPITAL COMMITTEE

RISK MANAGEMENT ASSET & LIABILITY CAPITAL INVESTMENT OPERATIONAL RISK


COMMITTEE COMMITTEE COMMITTEE COMMITTEE

• Market Risk • Interest Rate Risk Strategy and • Operational Risk


• Credit Risk • Liquidity Risk Policy on Capital • Legal Risk
• New Product & • Forex Risk & Investment • Reputation Risk
Activities Allocation • Strategic Risk
• Capital • Compliance Risk
Management

SBUs RISK MANAGEMENT UNIT COMPLIANCE & AUDIT

dibentuk Risk & Capital Committee yang sejalan dengan internalisasi


model & analytics yang terdiri dari subkomite Risk budaya perusahaan. Sedangkan
Management Committee, Asset & untuk peningkatan pengetahuan,
Liabilities Committee, Operational Risk pemahaman dan kemampuan tehnis
data &
system Committee, dan Capital & Investment terkait pengelolaan risiko, pada 2009
Committee. telah dibentuk Risk Management
policies, guidelines, Academy (RMA) yang secara rutin
procedures Pelaksanaan pengelolaan risiko secara menyelenggarakan pelatihan secara in
khusus dilaksanakan oleh Direktorat house baik bagi pegawai di lingkungan
people & organization Risk Management yang terdiri atas Direktorat Risk Management maupun
Credit Risk & Policy Group, Market & Direktorat lainnya.
Operational Risk Group, Corporate Risk
BUILDING BLOCK RISK MANAGEMENT Group, Commercial Risk Group, Retail & 2. KEBIJAKAN & PROSEDUR
Consumer Risk Group.
Sebagai landasan operasional
Peningkatan risk awareness untuk pengelolaan risiko, Bank telah
seluruh pegawai Bank Mandiri menyusun Kebijakan Manajemen
dilakukan secara terus menerus Risiko Bank Mandiri (KMRBM) yang
melalui sosialisasi maupun program secara periodik direview dan direvisi

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICES
204
Risk Management

RISK MANAGEMENT sesuai dengan kondisi lingkungan mengelola risiko trading book. Untuk
bisnis dan regulasi terkini. mendapatkan gambaran profil risiko
Bank Mandiri baik selaku perusahaan
PARDI SUDRADJAT Melengkapi KMRBM, untuk area induk maupun profil risiko Bank yang
Market & Operational Risk bisnis yang lebih spesifik, Bank telah terkonsolidasi dan terintegrasi sudah
Group memiliki Kebijakan Perkreditan dengan Perusahaan Anak, Bank telah
Bank Mandiri (KPBM), Kebijakan mengimplementasikan Risk Profile
Treasury Bank Mandiri (KTBM), dan Mandiri (RPM) system.
SETYOWATI
Kebijakan Operasional Bank Mandiri
Credit Risk & Policy Group
(KOBM). Masing-masing kebijakan Tahun 2009 juga ditandai dengan
ini, dijelaskan secara lebih rinci pada dimulainya proyek ERM system, yaitu
SULAEMAN level operasi dalam bentuk Standar suatu sistem yang dapat memantau
Corporate Risk Group Prosedur Kredit (SPK) untuk setiap pengelolaan risiko secara holistik,
segmen kredit, Standar Prosedur dan mampu menghitung modal
Treasury (SPT) untuk Trading Book untuk mengcover semua jenis risiko,
KARTINI SALLY dan ALM (Asset Liability Management) serta menentukan penilaian kinerja
Commercial Risk Group serta Standar Prosedur Operasional berbasis risiko untuk semua unit
(SPO) untuk setiap aktivitas operasi bisnis, produk dan jasa bank.
bank. Keseluruhan perangkat kebijakan
SANTAPUTRA PITA
ini merupakan bagian dari arsitektur Untuk mendukung dan menjaga
Retail & Consumer Risk Group
kebijakan yang berlaku di Bank Mandiri, kualitas data sebagai bagian yang
yang direview secara berkala minimal vital dalam pengelolaan risiko dan
sekali dalam setahun. pengambilan keputusan strategis,
pada tahun 2009 dimulai inisiatif
3. SISTEM & DATA “Data Quality Awareness (DQA)”
sebagai bagian yang tidak terpisahkan
Secara terus-menerus, Bank dari implementasi ERM Project.
mengembangkan sistem terkait DQA diimplementasikan sejalan
manajemen risiko agar dapat dengan proses internalisasi budaya
mendukung proses bisnis yang lebih perusahaan, khususnya untuk
efisien dan pengambilan keputusan meningkatkan “risk awareness” seluruh
yang lebih cepat dan hati-hati. jajaran Bank Mandiri.
Pada tahun 2009, Bank berinisiatif
untuk mengimplementasikan 4. MODEL & ANALYTICS
ILP (Integrated Loan Processing)
disamping LOS (Loan Origination Sesuai dengan best practice
System) untuk menjaga kualitas data internasional, Bank secara
baik di segmen korporasi, komersial berkelanjutan menerapkan
maupun retail. Pada saat yang sama pengukuran risiko melalui pendekatan
Bank juga mengimplementasikan permodelan kuantitatif maupun
Integrated Collection System yang kualitatif melalui pengembangan
tujuannya adalah untuk meningkatkan model risiko seperti rating, scoring,
produktivitas aktivitas collection, model VaR, dan model lainnya sebagai
khususnya di segmen konsumer pelengkap atas judgmental decision
dan ritel. Untuk kegiatan treasury, making. Untuk menjaga keandalan
Bank telah mengimplementasikan dan validitas model, secara periodik
Summit System sebagai upaya untuk model tersebut dilakukan kalibrasi,

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICES
205
Risk Management

dan divalidasi. Sehubungan dengan risiko pasar dan risiko operasional, tinggi, sehingga proses pemberian
hal tersebut, Bank secara khusus baik dalam kondisi normal maupun kredit dapat dilakukan secara
membentuk unit Model Risk Validation. kondisi stress. obyektif, komprehensif dan hati-
hati.
5. ENTERPRISE RISK MANAGEMENT Modal untuk mengcover risiko
(ERM) menjadi dasar bagi Bank dalam Portfolio Guidelines
mengimplementasikan VBM Pada tingkat portfolio, pengelolaan
ERM merupakan pengelolaan (value based management) dengan risiko dilakukan dengan pendekatan
risiko secara terintegrasi, yang pengukuran RORAC (return on active portfolio management
menghubungkan antara strategic risk adjusted capital) sehingga di mana Bank secara proaktif
planning, risk appetite, execution, Bank dapat mengidentifikasi unit memelihara diversifikasi portfolio
risk assessment dan performance bisnis, segmen, produk, wilayah pada tingkat optimal dengan
evaluation, dalam upaya yang memberikan nilai tambah risk exposure sesuai dengan risk
memaksimalkan shareholder value. bagi Bank. Dengan demikian, Bank appetite yang ditetapkan oleh
dapat fokus mengembangkan Bank. Dalam pelaksanaannya Bank
ERM diterapkan melalui pendekatan bisnis yang paling memberikan nilai menggunakan alat bantu (tools)
two-prong yaitu: tambah bagi Bank. Dengan ERM, yang dinamakan Portfolio Guideline
manajemen risiko sudah melekat (PG). PG terdiri dari tiga bagian yaitu
1. Pengelolaan risiko pada aktivitas dengan perencanaan bisnis jangka Industry Classification, Industry
operasional; ditujukan untuk panjang dan sustainable. Acceptance Criteria dan Industry
mengelola risiko agar tidak Limit.
melebihi toleransi risiko yang A. PENGELOLAAN RISIKO PADA
sudah ditetapkan, meliputi AKTIVITAS OPERASIONAL Industry Classification (IC)
pengelolaan risiko kredit melalui mengelompokan sektor industri
front end, middle end dan back 1. PENGELOLAAN RISIKO KREDIT ke dalam 3 kelompok berdasarkan
end, pengelolaan risiko pasar dan prospek industri dan risiko. IC
likuiditas melalui sistem limit, dan Secara prinsip pengelolaan digunakan Bank dalam menetapkan
pengelolaan risiko operasional risiko kredit diterapkan pada target market industry. Alat bantu
dengan menggunakan ORM tools tingkat transaksional maupun yang ke dua adalah Industry
seperti RCSA (risk and control self tingkat portofolio. Pada tingkat Acceptance Criteria (IAC) yang
assessment, key risk indicators transaksional diterapkan prinsip merupakan kriteria dasar yang
dan Mandiri Loss Event Database). four–eye, yaitu setiap pemutusan menjadi pertimbangan dalam
Bank melakukan pengelolaan kredit melibatkan Business Unit dan menetapkan kriteria dan kualifikasi
risiko sesuai dengan ketentuan Credit Risk Management Unit secara debitur yang dapat diterima
Bank Indonesia yaitu risiko kredit, independen untuk memperoleh risikonya oleh Bank pada sektor
pasar, likuiditas, dan operasional. keputusan yang obyektif. industri tertentu. IAC digunakan
Termasuk dalam pengelolaan risiko Mekanisme four-eye dilakukan Bank dalam menetapkan targeted
operasional adalah risiko legal, oleh Credit Committee sesuai customer. Tool ke tiga adalah
risiko reputasi, risiko strategis, limit kewenangan, dimana proses Industry Limit (IL) yang memberikan
dan risiko kepatuhan yang dalam pemutusan kredit dilaksanakan batasan jumlah exposure maksimal
pelaksanaannya telah tercermin melalui mekanisme Rapat Komite yang dapat diberikan pada sektor
dalam laporan profil risiko Kredit. industri tertentu.
secara terkonsolidasi, termasuk
Perusahaan Anak. Pemegang Kewenangan Memutus Dengan diterapkannya portfolio
Kredit sebagai anggota Credit guideline, kini Bank secara proaktif
2. Memastikan kecukupan modal Committee memiliki kompetensi, membidik perusahaan terbaik
untuk mengcover risiko kredit, kemampuan dan integritas yang (winner players) pada industri

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICES
206
Risk Management

PORTFOLIO GUIDELINES Underwriting Methodology


Untuk mengidentifikasi serta
mengukur risiko tingkat
Portfolio Guideline
Industry transaksional pada setiap aplikasi
Class kredit yang diproses, digunakan
sistem Rating dan Scoring. Bank
Targeted Prospective
Industry merancang sistem Rating/Scoring
PORTFOLIO Industry berdasarkan karakteristik segmen
Acceptance
GUIDELINES Criteria kredit yang ada di Bank Mandiri,
Eligible Individual yaitu segmen korporat, kredit
Customer
menengah kecil, kredit mikro, kredit
Industry konsumer, dan kartu kredit.
Limit Maximum Exposure
Limit Untuk menjaga kualitas rating dan
scoring system , Bank menyusun
Pedoman Penyusunan dan
prioritas yang dapat memberikan Pengembangan Model Credit
nilai tambah secara ekonomis Rating dan Credit Scoring. Sistem
sebagai targeted customer. monitoring kinerja model dilakukan
melalui penyusunan laporan Credit
Proses seleksi secara proaktif ini Scoring Review dan Rating Outlook,
telah menciptakan hubungan yang diterbitkan secara triwulan
kemitraan yang professional dan dan semesteran. Rating dan
berkelanjutan (sustainable) serta scoring yang digunakan divalidasi
bersifat jangka panjang antara oleh unit independen di luar unit
Bank dengan nasabah atau calon pengembang model.
nasabah. Sehubungan dengan penerapan
Basel II, rating dan scoring yang
PG secara rutin di review dan sudah digunakan sudah dapat memberikan
dilakukan back testing sehingga nilai Probability of Default (PD), selain
senantiasa relevan dan up-to-date peringkat (rating) debitur. Untuk
serta memiliki predictive value melengkapi kemampuan dalam
pada tingkat yang dapat diterima. pengukuran economic capital,
Sebagai langkah antisipatif (early Bank sedang mengembangkan
warning signal), dilakukan proses pemodelan Exposure at Default (EAD)
stress test terhadap portfolio Bank & Loss Given Default (LGD).
secara berkala untuk mengetahui
perubahan kualitas portfolio Bank Selain sistem Rating dan Scoring
per segmen atau per sektor industri, yang digunakan untuk membedakan
akibat perubahan beberapa kualitas debitur, Bank menggunakan
parameter kondisi ekonomi spread sheet keuangan yang
ekstrim yang mungkin terjadi disebut dengan Nota Analisa Kredit
(extreme plausible). Hasil stress (NAK) yang komprehensif untuk
test digunakan sebagai langkah menentukan kelayakan debitur, dan
antisipatif Bank mempersiapkan menentukan limit kredit debitur.
alternatif mitigasi risiko, apabila Selain itu bank mengembangkan
kondisi ekstrim tersebut terjadi. sistem Loan Monitoring System

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICES
207
Risk Management

28%
Dengan diterapkannya portfolio
guideline, kini Bank secara proaktif
membidik perusahaan terbaik (winner
players) pada industri prioritas yang
dapat memberikan nilai tambah
secara ekonomis sebagai targeted
customer.

yang telah terintegrasi dalam sistem kesulitan pembayaran kewajiban report ini di update setiap bulan dan
ILP (Integrated Loan Processing)/ kredit, Bank menggunakan Loan diinformasikan kepada direksi dan
LOS (Loan Origination System) untuk Monitoring System. Pada proses unit-unit perkreditan (unit bisnis,
memonitor kredit yang sudah ada monitoring, Bank melakukan deteksi unit risiko dan unit supporting),
dalam portfolio, agar dapat dilakukan dini dengan analisa Watch List sehingga kondisi dan perkembangan
antisipasi apabila terjadi masalah. (Early Warning Analysis) terhadap portfolio selalu termonitor dan
Sistem ILOP sudah dapat melakukan seluruh kredit debitur Corporate strategi yang ditetapkan tepat
proses secara end-to-end. dan Commercial. Berdasarkan hasil waktu dan selalu in line dengan
analisa tersebut, Bank menetapkan kondisi perkreditan.
Sebagai upaya memitigasi risiko account strategy dan tindakan
kredit untuk masing-masing debitur, secara dini untuk mencegah Untuk monitoring kondisi portfolio
Credit Committee menentukan terjadinya NPL. terhadap perkembangan kondisi
Struktur Kredit termasuk covenant perekonomian Bank melakukan
yang tepat sesuai kebutuhan dan Untuk segmen retail dan konsumer simulasi dampak memburuknya
kondisi debitur, sehingga kredit dilakukan monitoring pada tingkat kondisi perekonomian terhadap
yang diberikan benar-benar efektif portfolio melalui analisa portfolio portfolio. Berdasarkan hal tersebut,
dan menguntungkan bagi debitur dari berbagai aspek (kualitas dan Bank menetapkan langkah-langkah
maupun Bank Mandiri. kuantitas portfolio dari berbagai yang bersifat antisipatif. Efektifitas
perspektif: industri, wilayah, langkah antisipasi ini dapat dilihat
Credit Monitoring produk, jenis kredit, unit bisnis, pada performa Bank semester
Bank melakukan credit monitoring segmen dll). Bank juga mempunyai I/2009 yang menunjukkan tingkat
terhadap seluruh debitur sekurang- dashboard report risk profile yang NPL tetap membaik di saat bank-
kurangnya secara triwulanan. Untuk menggambarkan inherent risk bank lain mengalami kenaikan
mengidentifikasi debitur - debitur portfolio kredit dan efektifitas NPL. Pada akhir tahun 2008 terjadi
yang berpotensi mengalami mekanisme kontrolnya. Kedua gejolak ekonomi dunia akibat kasus

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICES
208
Risk Management

KOMPOSISI KREDIT PER SEKTOR EKONOMI tingkat diversifikasi dan juga


prospek bisnisnya.

Industry Limit merupakan salah satu


kebijakan limit yang menetapkan
alokasi portfolio maximum per
industri (berdasarkan Industry
Class) yang memperhitungkan
faktor-faktor tersebut di atas
sehingga limit yang ditetapkan
tidak berupa single limit tetapi
terdiri dari beberapa tingkatan limit.
Perdagangan 12,5 % Other 35,5 %
Industri makanan, minuman 11,1 % • Pertambangan (5,6 %) Industri dengan klasifikasi “Sangat
Pertanian 10,9 % • Industri tekstil (2,9 %) Disarankan” memiliki limit s.d. 20%,
Jasa-jasa dunia usaha 9,2 % • Industri bahan kertas (2,5 %) klasifikasi “Disarankan” limit s.d. 15%,
Pengangkutan 8,1 % • Listrik, gas, dan air (1,6 %) dan klasifikasi “Selektif” limit s.d.
Industri pengolahan kimia • Jasa-jasa (1,0 %) 7,5%.
dan hasil bumi 6,9 % • Industri lainnya (6,1 %)
Kontruksi 6,1 % • Lain-lain (15,6 %) Pembatasan limit debitur ditetapkan
melalui ketentuan in-house limit
yang merupakan batas maksimum
subprime mortgage di USA, Bank pemberian kredit oleh Bank (BMPK
berhasil mengambil langka-langka Internal), di mana besarnya limit
antisipatif yang sangat efektif in-house lebih konservatif dari
sehingga sepanjang Semester BMPK. Tujuan penetapan in-house
I-2009 bank tetap berada dalam limit tersebut agar pemberian kredit
kondisi baik. kepada pihak terkait debitur/group
serta BUMN, tidak melampaui BMPK
Portfolio Management yang ditetapkan Bank Indonesia.
Risiko konsentrasi merupakan
salah satu risiko yang timbul dari Credit Collection & Recovery Retail &
eksposur yang berlebihan kepada Consumer Lending
suatu individu atau entitas, wilayah Kebijakan penanganan collection
geografis, sektor industri, atau Sebagai bagian dari Direktorat
produk tertentu yang berpotensi Risk Management, kebijakan
menimbulkan kerugian kepada penanganan dan recovery untuk
Bank. Untuk menghindari terjadinya kredit yang bersifat massal (mass
konsentrasi risiko kredit pada production) di segmen retail dan
suatu industri tertentu atau consumer, dibuat secara lebih fokus,
debitur tertentu, Bank secara aktif sistematis, agresif dan terpadu
melakukan pembatasan eksposur berdasarkan jenis produk dan
melalui Kebijakan Limit (Industry masing-masing bucket collection.
Limit dan Limit Debitur). Penetapan Kebijakan tersebut didukung oleh
limit didasarkan pada ketersediaan Automated Collection System yang
modal bank, batasan exposure risiko sifatnya end-to-end dan dilengkapi
yang dapat diterima (risk appetite), dengan collection tools antara lain :

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICES
209
Risk Management

a. Call Monitoring System untuk termasuk penghitungan kewajiban dengan menggunakan confidence
memonitor/merekam seluruh pemenuhan modal minimum level 99% dan holding period
kegiatan penagihan yang (KPMM). Disamping itu, dilakukan 10 hari. Perhitungan VaR untuk
dilakukan melalui telepon guna pemisahan antara unit yang penggunaan internal dilakukan
meminimalisir Reputational Risks melakukan transaksi dengan unit dengan confidence level 99% dan
dan digunakan sebagai alat untuk settlement, dan unit pembuat holding period 1 hari.
training/coaching kebijakan, prosedur dan penetapan
limit, yang memonitor pemenuhan Untuk memastikan model VaR
b. Auto Predictive Dialer (Melita) ketentuan dan pengujian posisi telah cukup akurat, Bank melakukan
untuk meningkatkan efisiensi, dalam kondisi pasar yang berubah proses Back Testing.
efektivitas dan produktivitas serta pelaporan yang tepat waktu.
proses collection Kartu kredit Risiko Pasar – Banking Book
yang terintegrasi dengan Behavior Pengelolaan risiko pasar dilakukan Risiko Pasar banking book
Score. antara lain melalui monitoring terdiri dari risiko suku bunga
aktivitas trading treasury dan yang diakibatkan oleh aktivitas
Strategi penagihan berdasarkan menetapkan limit transaksi yang perbankan (assets & liabilities)
Collection & Recovery Score meliputi Value at Risk Limit (VaR dan risiko nilai tukar. Risiko pasar
pada produk kartu kredit telah Limit), limit nominal dealer, dan banking book dikelola dengan
dilaksanakan sejak kuartal II tahun dealer loss limit yang dilaporkan tujuan agar neraca Bank dapat
2009 untuk meningkatkan efisiensi dalam Trading Risk Profile secara bertahan pada perubahan suku
dan efektivitas proses penagihan. periodik yaitu harian, mingguan dan bunga dan nilai tukar, sehingga
Review dan penyempurnaan bulanan. pencapaian NII (net interest income)
terhadap implementasi scoring dan nilai ekonomis dari modal
tersebut dilakukan secara periodik Laporan bulanan didalamnya dapat dikendalikan sesuai dengan
sesuai dengan perkembangan termasuk mengenai perhitungan toleransi risiko bank.
bisnis terkini. Bank akan terus Stress Testing/Scenario Analysis
melakukan enhancement terhadap yang mengukur pergerakan kondisi Bank melakukan pengelolaan risiko
Automated Collection System pasar abnormal secara kuantitatif, suku bunga dan risiko nilai tukar
terkait Debt Relief Program dan hasil back testing untuk menilai dengan menjaga agar posisi neraca
(restrukturisasi) kartu kredit sebagai efektivitas pengukuran VaR dan Bank sejalan dengan prediksi arah
upaya pemenuhan ketentuan Bank akurasi metodologi yang digunakan. pergerakan faktor suku bunga
Indonesia mengenai pembatasan dan nilai tukar. Risiko suku bunga
pengaturan kolektibilitas kredit Dalam merespon perubahan harga terutama terjadi karena terjadi
restrukturisasi. faktor pasar (nilai tukar dan suku gap suku bunga (repricing gap).
bunga) dan volume bisnis, Bank Repricing gap terjadi karena adanya
2. PENGELOLAAN RISIKO PASAR telah meninjau kembali penetapan perbedaan-perbedaan dalam
besarnya risk factor atau Potential scheduled maturity atau waktu
Risiko Pasar – Trading Book Future Exposure (PFE) dan besarnya repricing antara aset, kewajiban dan
Dalam pengelolaan risiko pasar limit VAR untuk melakukan aktivitas komponen off balance sheet yang
trading book, Bank menerapkan treasury. dimiliki oleh Bank. Mismatch suku
prinsip segregation of duties. bunga yang terjadi dikelola dengan
Terdapat pemisahan fungsi antara Bank telah siap melakukan menggunakan antara lain interest
pihak yang melakukan transaksi, perhitungan KPMM risiko pasar rate swaps.
yang melakukan pencatatan dengan menggunakan Model
transaksi, verifikasi, valuasi , Internal yang menggunakan model Risiko nilai tukar terutama
serta pengukuran risiko pasarnya VaR. Metode Value at Risk dilakukan disebabkan oleh risiko transaksi

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICES
210
Risk Management

VALUE AT RISK PER 31 DESEMBER 2009 perbankan dalam valuta asing.


Rp. Miliar Risiko transaksi dikelola dengan
VaR Akhir Maksimum Minimum Rata Akhir melakukan pemantauan terhadap
thn ‘09 -rata thn ‘08 posisi devisa netto (PDN) sesuai
dengan ketentuan Bank Indonesia,
FX VaR 2,84 16,44 0,38 2,83 18,07 dan ketentuan internal yang lebih
IR VaR 1,57 20,95 0,97 7,89 19,07 prudent. Selama tahun 2009,
Correlation Effect (1,22) dampak fluktuasi nilai tukar
Total VaR 3,20 25,00 1,28 8,82 26,18 terhadap posisi finansial Bank tidak
signifikan. Per 31 Desember 2009,
Utilisasi VaR 6,6% 41,0% 2,1% 14,5% 42,9%
PDN Neraca sebesar 9,09% dan PDN
keseluruhan (absolut) sebesar 3,44%
dari modal.
VAR DAN BACK TESTING TAHUN 2009
(Rp. Miliar)
Untuk memperkuat pengelolaan
risiko pasar suku bunga banking
25
book, Bank melakukan simulasi,
analisa sensitivitas, stress testing
15
dan gap analysis.
5
Manajemen Pricing
0
Sebagai bagian dari pengelolaan
risiko suku bunga, Bank menerapkan
(5) kebijakan pricing baik untuk produk
dana maupun produk kredit.
(15) Kebijakan Pricing merupakan salah
satu strategi yang dilakukan dalam
(25) upaya mendukung Bank menguasai
revenue market share dengan cara
21 Des ’07

15 Jan ’08

9 Feb ’08

5 Mar ’08

30 Mar ’08

24 Apr ’08

19 Mei ’08

memaksimalkan Net Interest Margin


(NIM).

Dalam penetapan pricing


Dana Pihak Ketiga (DPK), Bank
ANALISIS SENSITIVITAS SUKU BUNGA mempertimbangkan faktor internal
antara lain biaya dana, struktur
Keterangan Desember 2008 Desember 2009 dan target pendanaan, serta faktor
eksternal antara lain likuiditas pasar
NII Sensitivity 100 bps, NII 12 Mo dan suku bunga pasar. Dengan
(% terhadap target NII) 0.94 % 0.72 % mempertimbangkan faktor internal
EVE Sensitivity (100 bps; % Equity) 1.45 % 0.77 % dan eksternal tersebut, Bank
Earning at Risk (% Equity) 1.66 % 0.50 % menerapkan strategi aggressive atau
defensive.
Capital at Risk (% Equity) 2.33 % 2.31 %
Untuk penetapan pricing Kredit,
Bank menerapkan tingkat suku
bunga berdasarkan risiko (Risk Based

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICES
211
Risk Management

Pricing). Struktur pembentukan secondary reserve. Primary reserve nasabah besar yang umumnya
suku bunga kredit, terdiri dari Cost adalah kas di cabang-cabang dan bersifat rentan dan tidak stabil.
of Funds, Overhead Cost, Cost of saldo Giro Wajib Minimum (GWM)
Allocated Capital dan Risk Premium. Primer di Bank Indonesia. Per 31 Per 31 Desember 2009, simpanan
Bank menetapkan Required Yield Desember 2009, Bank memelihara 50 deposan terbesar Bank adalah
yang merupakan tingkat imbal hasil GWM Primer sebesar 5,71% dari total sebesar 15,6% dari total dana
minimum yang menjadi target Bank. dana pihak ketiga Rupiah dan 1,01% masyarakat (tidak termasuk
dari total dana pihak ketiga valuta simpanan dari bank lain), membaik
3. PENGELOLAAN RISIKO asing. dibandingkan per 31 Desember
LIKUIDITAS 2008 dan 31 Desember 2007
Secondary reserve Bank ditempatkan sebesar masing-masing 17,3% dan
Likuiditas merupakan kemampuan dalam Sertifikat Bank Indonesia 19,0%.
Bank untuk memenuhi seluruh (SBI), Fasilitas Simpanan Bank
kewajiban finansial yang sudah Indonesia (FASBI), penempatan Bank menggunakan metodologi
diperjanjikan secara tepat waktu antar bank (termasuk ekses liquidity gap untuk mengestimasi
dengan harga wajar. Likuiditas likuiditas valas yang ditempatkan potensi risiko likuiditas yang akan
Bank dipengaruhi oleh struktur pada rekening Nostro) dan efek- dihadapi Bank di masa mendatang.
pendanaan, likuiditas aset, efek yang mudah diperjualbelikan Berdasarkan rencana bisnis Bank
kewajiban kepada counterparty dan (portfolio trading dan available for dalam Rencana Kerja dan Anggaran
komitmen kredit kepada debitur. sale). Perusahaan tahun 2010, sampai
Risiko likuiditas disebabkan oleh dengan 12 bulan ke depan likuiditas
ketidakmampuan Bank untuk Per 31 Desember 2009, Bank Bank diproyeksikan akan berada
menyediakan likuiditas dengan memelihara Secondary Reserve dalam posisi surplus yang optimal.
harga wajar yang akan berdampak sebesar 16,23% dari total dana
kepada profitabilitas dan modal masyarakat. 4. PENGELOLAAN RISIKO
Bank. OPERASIONAL
Konsentrasi Dana Nasabah Besar
Untuk mengelola risiko likuiditas, menunjukkan seberapa besar Risiko operasional adalah
Bank menetapkan kebijakan antara ketergantungan Bank terhadap risiko yang disebabkan oleh
lain pemeliharaan cadangan sumber dana yang berasal dari ketidakcukupan dan atau tidak
likuiditas setiap saat secara optimal,
yaitu antara risiko likuiditas dan
biaya memelihara aset likuid. RASIO SECONDARY RESERVE RASIO SIMPANAN NASABAH BESAR
Upaya lain dalam pengelolaan TERHADAP DANA MASYARAKAT (%) TERHADAP DANA MASYARAKAT (%)
risiko likuiditas dilakukan dengan
menggunakan limit risiko likuiditas,
dan memantau realisasi indikator
‘07 ‘07
risiko likuiditas terhadap limit. Selain
itu, secara periodik bank melakukan
penyusunan scenario analysis dan ‘08 ‘08
contingency plan, dan menyusun
strategi pendanaan kebutuhan
likuiditas sesuai dengan kondisi ‘09 ‘09
internal dan eksternal.
5 10 15 20 5 10 15 20
Likuiditas Bank saat ini diukur
melalui tingkat primary reserve dan

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICES
212
Risk Management

berfungsinya proses internal, Untuk meningkatkan efektifitas unit kerja. Selanjutnya unit kerja
kesalahan manusia, kegagalan pelaksanaan pengelolaan risiko menilai perangkat manajemen
sistem, atau adanya faktor eksternal operasional, Bank sudah melakukan risiko yang sudah ada. Apabila
yang mempengaruhi operasional alignment metodologi risiko diperlukan perbaikan, unit kerja
Bank. Risiko operasional mencakup operasional dengan pola Risk Based menentukan action plan untuk
risiko hukum, risiko kepatuhan, risiko Audit, sehingga dapat dihindarkan dapat melakukan mitigasi risiko
reputasi dan risiko strategik. pekerjaan duplikasi yang tidak dengan baik. Dari proses tersebut,
efisien. Pada kolaborasi ini, hasil Unit kerja menghasilkan profil risiko
Pengelolaan risiko operasional penilaian risiko suatu unit kerja, operasional yang menggambarkan
bertujuan untuk meningkatkan risk menjadi dasar proses pemeriksaan eksposur risiko operasional
awareness, memahami eksposure audit berdasarkan profil risiko. unit kerja yang akan dijadikan
risiko operasional pada unit dasar dalam pembuatan profil
kerja dan Bank, perbaikan proses Inisiatif baru tahun 2009, Bank risiko operasional Bank. Laporan
internal secara berkelanjutan serta menyediakan media Letter to CEO profil risiko operasional tingkat
menurunkan frekuensi dan/atau sebagai bentuk implementasi korporasi (bankwide) yang sudah
dampak dari suatu kerugian akibat Whistle Blowing System, dalam di review oleh unit Internal Audit
risiko operasional, sehingga level rangka menunjang pengelolaan dipresentasikan kepada Dewan
risiko operasional dapat ditekan risiko operasional. Komisaris dan dilaporkan kepada
sesuai toleransi risiko bank. Bank Indonesia secara periodik.
Proses pengelolaan risiko
Untuk melakukan pengelolaan operasional dilakukan oleh seluruh Business Continuity Management
terhadap risiko operasional, Bank unit kerja Bank. Pelaksanaan Bank telah memiliki suatu
mempergunakan perangkat (ORM implementasi ORM tools dibantu rencana komprehensif yang berisi
Tools). oleh ORM Coordinator (dilakukan langkah-langkah yang harus
oleh Regional Internal Control diambil sebelum, selama dan
Kerangka kerja manajemen risiko untuk kantor wilayah, dan setelah terjadinya suatu keadaan
operasional memperhatikan regulasi dilakukan oleh Quality Assurance darurat secara terdokumentasi,
Bank Indonesia dan Basel II, dan & Compliance untuk unit kerja teruji untuk menjamin
ketentuan internal Bank yang kantor pusat). Implementasi ORM kelangsungan operasional
berlaku. Kebijakan risiko operasional tools didiskusikan serta dilaporkan Bank dalam bentuk Kebijakan
dituangkan dalam Kebijakan pada Forum Manajemen Risiko Business Continuity Planning
Operasional Bank Mandiri (KOBM), Operasional, baik di tingkat Wilayah (BCP), Disaster Recovery Plan
dan Standar Prosedur Operasional ataupun Pusat melalui Operational (DRP) dan pembentukan Disaster
(SPO) yang berisi teknis pengelolaan Risk Committee. Recovery Center (DRC) sejak tahun
risiko operasional baik aspek 2003. Kebijakan kelangsungan
governance, prosedur dan sistem Unit kerja melakukan proses usaha disempurnakan secara
pelaporan. pengelolaan risiko operasional berkala dan pada tahun 2010
dengan cara: menentukan dibentuk satu unit kerja khusus
Untuk melakukan mitigasi risiko target kerja utama dari unit yang akan menangani hal ini
pada produk dan aktivitas baru, kerja, kemudian mengidentifikasi secara komprehensif. Supaya
Bank melakukan assessment risiko yang dapat menggagalkan penerapan pengelolaan risiko
terhadap 8 (delapan) jenis risiko rencana tersebut. Bank menilai menjadi lebih proaktif, Bank
yang diperkirakan dapat menjadi risiko dari sisi dampak (impact) memanfaatkan sarana e-Learning
hambatan, dengan mengacu pada dan frekuensi kejadian (likelihood), untuk mengembangkan budaya
SPO Produk dan Aktivitas Baru (PAB). memantau trend risiko yang ada di pengelolaan risiko.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICES
213
Risk Management

ORM TOOLS PROSES MANAJEMEN RISIKO


OPERASIONAL

ORM Tools Penjelasan I


IF IKAS PE
N
Risk & RCSA dipergunakan untuk mengidentifikasi dan menilai risiko NT

GU
IDE

K
Control Self yang melekat pada aktivitas, dan menilai kualitas kontrol.

U RA
Assessment RCSA dilakukan melalui proses workshop, dimana unit kerja
SASARAN

N
(RCSA) melakukan proses identifikasi risiko serta control atas seluruh

ALIAN
proses kerja utama , memantau trend tingkat risiko melekat, BISNIS
serta melakukan rencana perbaikan kontrol dalam bentuk

ND

N
action plan, dan memonitor realisasi rencana tersebut.

GE

UA
N A
PE NT
Mandiri Loss Bank menggunakan MLED untuk mencatat kerugian-kerugian PEMA
Event Database akibat risiko operasional yang terjadi pada masing-masing unit
(MLED) kerja. Selain untuk pengelolaan risiko, data MLED menjadi dasar
dalam model perhitungan kebutuhan modal untuk mengcover
risiko operasional dengan menggunakan metode Advanced
Measurement Approach (AMA).

Key Risk KRI merupakan indikator kuantitatif yang dimanfaatkan untuk


Indicator (KRI) memberikan indikasi tingkat risiko melekat pada key proses modal Bank masih di atas
dalam satu tahapan unit bisnis/supporting atau end-to- ketentuan yang berlaku yang
end processing. Dengan indikator ini bank memonitor risiko mencerminkan ketahanan Bank
atas dasar suatu batas tertentu (threshold). Kejadian yang dalam menghadapi kondisi ekstrim
melewati batas, akan menginisiasi tindakan perbaikan atau sesuai skenario yang ditetapkan.
pengamanan.
6. VALIDASI MODEL

Dalam rangka pengendalian Intern


bagi Bank, bagian dari penerapan
5. SIMULASI KONDISI TERBURUK Stress testing memberikan Basel II pilar 1 dan pilar 2, dan
& STRESS TESTING early warning signal kepada pemenuhan ketentuan Bank
pihak manajemen Bank dengan Indonesia, Bank telah memiliki
Stress Testing sebagai menggambarkan hasil simulasi suatu unit kerja validasi yang
bagian dari manajemen risiko bisnis jika kondisi ekstrim independent di dalam Direktorat
merupakan suatu metode untuk terjadi, seberapa besar kerugian Risk Management. Ruang lingkup
mengevaluasi ketahanan Bank yang timbul serta bagaimana dari unit kerja ini adalah seluruh
dalam menghadapi suatu skenario dampaknya terhadap modal. model risiko yang ada dan
kejadian eksternal yang bersifat Dengan melakukan stress testing, dipergunakan di Direktorat Risk
luar biasa (exceptional) tetapi Bank akan menyusun contingency Management. Selain dari pada
mungkin terjadi (plausible) plan guna mengantisipasi dampak itu, fungsi lain dari unit ini adalah
sebagai dasar dalam pengambilan kondisi ekstrim yang terjadi. memberikan advisory terhadap
keputusan Bank, serta pemenuhan pengembangan model yang telah
ketentuan Bank Indonesia maupun Berdasarkan pelaksanaan stress ada maupun yang akan ada dimasa
Basel II. testing, nilai rasio kecukupan yang akan datang.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICES
214
Risk Management

Pada tahun 2009 telah dilakukan adalah sebesar 15,43%. Proyeksi menunjukkan ATMR risiko kredit
validasi terhadap 10 (sepuluh) KPMM setelah memperhitungkan untuk posisi 31 Desember 2009
jenis model di Direktorat Risk risiko kredit dan risiko pasar per sebesar Rp 210,01 T.
Management. Model-model Desember 2010, 2011 dan 2012
tersebut mencakup penggunaan masih menunjukkan tingkat 6. PENGELOLAAN RISIKO
internal model untuk mengukur kecukupan modal yang memadai. PERUSAHAAN ANAK
risiko pasar, model rating korporasi
serta model scoring untuk Pada tanggal 27 Januari 2009, Sejalan dengan penerapan PBI No.
segmentasi retail & consumer loan Bank Indonesia mengeluarkan 8/6/PBI/2006 tanggal 30 Januari
(kredit Mitra Karya, Usaha Mikro, Surat Edaran (SE) No. 11/3/ 2006 dan SE BI No. 8/27/DPNP
Kendara, dan Behavior Scoring DPNP perihal Perhitungan Asset tanggal 27 November 2006, Bank
Credit Card). Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) melaksanakan konsolidasi pengelolaan
untuk Risiko Operasional dengan risiko dengan anak perusahaan (Bank
B. KECUKUPAN MODAL Menggunakan Pendekatan Indikator Syariah Mandiri, Mandiri Sekuritas,
Dasar. Menindaklanjuti hal tersebut, Bank Mandiri Europe, Bank Sinar
Perhitungan kecukupan modal Bank telah melakukan simulasi Harapan Bali, dan AXA Mandiri)
telah dihitung sesuai ketentuan perhitungan ATMR dan Kewajiban secara bertahap. Sebagai landasan
Bank Indonesia yang mencakup Penyediaan Modal Minimum bagi konsolidasi, telah dilaksanakan
risiko pasar, risiko operasional dan (KPMM) Risiko Operasional. penyelarasan kebijakan dan ketentuan
risiko kredit. antara Bank sebagai perusahaan
Dalam rangka persiapan penerapan induk dengan perusahaan-perusahaan
Kebutuhan modal minimum Basel II, Bank telah melakukan anak tersebut yang diikuti dengan
risiko pasar per Desember 2009 simulasi perhitungan beban modal penyelenggaraan Forum ERM.
dengan menggunakan Model risiko kredit dengan pendekatan
Standar adalah sebesar Rp127.94 standardized yang dilakukan 7. RISK CULTURE SURVEY
Milyar, sehingga nilai KPMM dengan berpedoman kepada
setelah memperhitungkan unsur Consultative Paper Bank Indonesia. Di tahun 2009 Bank Mandiri bekerja
risiko kredit dan risiko pasar Hasil perhitungan simulasi ini sama dengan konsultan independen

SIMULASI KOMPOSISI BEBAN MODAL PER 1 DESEMBER 2009

α OR 5% α OR 10% α OR 15%
ATMR Risiko Pasar 1% ATMR Risiko Pasar 1% ATMR Risiko Pasar 1%
ATMR Risiko Operasional 4% ATMR Risiko Operasional 8% ATMR Risiko Operasional 12%
ATMR Risiko Kredit 95% ATMR Risiko Kredit 91% ATMR Risiko Kredit 87%

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICES
215
Risk Management

PriceWaterhouseCoopers Dari hasil survey diketahui bahwa benchmark, namun masih terdapat
melakukan Risk Culture Survey nilai seluruh aspek Key Attributes 4 hal yang mendapat kategori
untuk identifikasi kekuatan dan of Effective Risk Management Bank “Perhatian” dan perlu dilakukan
potensi permasalahan terkait Mandiri lebih baik dibandingkan perbaikan, yaitu:
penerapan Manajemen Risiko dengan PwC benchmark (Tabel 1).
dan budaya kontrol perusahaan 1. Proses promosi dan reward
serta mengidentifikasi unit kerja Walaupun nilai overall untuk setiap 2. Risiko Turnover pegawai
yang belum memiliki kesamaan aspek effective risk management 3. Kebutuhan training manajemen
pemahaman budaya (risiko). Bank Mandiri lebih besar dari PwC risiko dan kontrol
4. Pengaruh faktor eksternal dalam
pencapaian target

KEY ATTRIBUTES OF EFFECTIVE RISK MANAGEMENT Penyempurnaan pengelolaan risiko


di Bank Mandiri dilakukan secara
Key Attribute and Sub-Attribute PWV Bank
Benchmark Mandiri berkelanjutan agar Risk Management
mendukung transformasi lanjutan
Leadership & Strategy 1.13 1.21 Bank Mandiri dengan tetap memenuhi
1. Integrity & Ethical Values 1.21 1.22 ketentuan regulasi dan perkembangan
bisnis Bank.
2. Communicate Mission & Objectives 1.05 1.20
Accountability & Reinforcement 0.89 1.08
3. Assignment of Authority & Responsibility 0.99 1.08
4. Human Resource Policies and Practices &
Performance Measurement 0.76 0.97
People & Communication 0.69 0.84
5. Commitment to Competence 0.65 0.80
6. Information & Communication 0.73 0.88
Risk Management & Infrastructure 0.80 0.97
7. Identity & Assess Risk 0.77 0.86
8. Establish Processes & Controls 0.84 1.07

RISK CULTURE SURVEY

Strongly Disagree Neutral Agree Strongly


Disagree Agree
(2,00) (1,00) 0 1,00 2,00

PwC MANDIRI
BENCHMARK

Hasil Risk Culture Survey Bank Mandiri memperoleh nilai overall sebesar 1.02 (skala -2 s/d +2) dengan kategori Baik. Di mana nilai
overall Bank Mandiri lebih besar dari pada nilai benchmark yang dimiliki PwC, yaitu sebesar 0.89.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICES
216
Technology & Operations

SASMITA
Direktur Technology & Operations

Ketersediaan layanan yang prima semakin menjadi prioritas kami dalam menciptakan
layanan operasional terbaik. Hal ini kami lakukan dengan senantiasa secara optimal
terus menjaga standar mutu produk dan layanan yang memenuhi harapan seluruh
stakeholder melalui dukungan infrastruktur teknologi & operasional yang melebihi
harapan. Tersedianya layanan perbankan 24 x 7, kelengkapan produk dan jasa untuk
semua segmen nasabah serta keamanan dalam setiap transaksi merupakan hasil
kerja keras kami. Semua itu kami lakukan untuk menciptakan layanan perbankan yang
menembus batas keinginan dalam penyediaan layanan operasional Bank Mandiri.

TRANSFORMASI DIREKTORAT kelola, peningkatan efisiensi operasional unit operasional. Selain itu kami juga
TECHNOLOGY & OPERATIONS Bank Mandiri dengan menurunkan berhasil meningkatkan pemanfaatan aset
biaya transaksi,implementasi solusi bangunan dengan secara konsisten terus
Sejak pelaksanaan transformasi Bank teknologi dan peningkatan kapasitas mengembangkan Sentra Mandiri sehingga
Mandiri 2005, Direktorat Technology operasional untuk memenuhi kebutuhan dapat menyelaraskan dan memperkuat
& Operations mempunyai peran yang unit bisnis serta meningkatkan manfaat koordinasi proses operasional Bank secara
besar, melalui penyempurnaan tata “economies of scale” melalui konsolidasi tersentralisasi

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICES
217
Technology & Operations

Selain itu hasil transformasi Direktorat KAPASITAS INFRASTRUKTUR, SERTA disempurnakan. Demikian halnya dengan
Technology & Operations juga tercermin SERVICE EXCELLENCE perbaikan proses bisnis secara konsisten
dari keberhasilan meningkatkan peringkat terutama pada proses kliring, RTGS dan
survei Banking Service Excellence secara Kami melanjutkan pelaksanaan tata penerbitan Bank Garansi telah berhasil
berkesinambungan yang pada akhirnya kelola yang baik di bidang teknologi mengoptimalkan kinerja SDM sebesar
berhasil meraih peringkat pertama. & operasional yang selalu menjadi 37,7%.
Berbagai pencapaian tersebut dapat perhatian utama, mengingat hal tersebut
diperoleh melalui kerja keras tiap pegawai mempengaruhi citra Bank Mandiri. Untuk Untuk menjamin kepastian dan kelancaran
Direktorat Technology & Operations itu kami telah melakukan penyempurnaan operasional, kami secara konsisten
dengan selalu mengutamakan layanan dalam menerapkan prinsip-prinsip melakukan penyempurnaan kebijakan dan
operasional yang berbiaya rendah Good Corporate Governance, antara prosedur bidang teknologi dan operasional
namun tetap kompetitif, memenuhi lain ditunjukkan melalui pengendalian yang sejalan dengan Arsitektur Kebijakan
perubahan kebutuhan pasar, bisnis dan kesalahan seminimal mungkin, dan Prosedur Bank Mandiri.
nasabah secara cepat, mempertahankan peningkatan keamanan, tindakan
dan meningkatkan kualitas service pencegahan dari fraud, dan penetration Upaya untuk dapat secara konsisten
excellence; serta meningkatkan efektifitas (internal dan eksternal). Hal serupa juga meningkatkan manfaat “economies
operasional. kami terapkan dalam bidang operasional of scale” melalui konsolidasi unit
kredit, melalui tata kelola administrasi operasional, dilakukan dengan optimalisasi
Di masa mendatang Direktorat Technology perkreditan yang baik dengan memastikan penggunaan Sentra Mandiri untuk
& Operations akan terus meningkatkan kelengkapan dan kebenaran data-data meningkatkan koordinasi antar unit kerja
upaya untuk dapat mempersingkat “time nasabah, penilaian agunan sesuai operasional. Selain itu, dengan sentralisasi
to market” pada pengembangan produk ketentuan regulator, serta prosedur pemanfaatan jaringan komunikasi
dan layanan baru, serta memudahkan pencairan kredit sesuai persyaratan. untuk voice, data, image, didapatkan
“time to change” dalam rangka Keberhasilan kami melaksanakan manfaat “economies of scale” sehingga
mendukung perubahan organisasi untuk tata kelola dan kepatuhan secara baik menghasilkan biaya transaksi yang
menangkap peluang penciptaan nilai dan tercermin dengan tidak adanya error pada lebih rendah dan memberikan manfaat
pertumbuhan strategis. transaksi treasury operations dan outgoing bisnis yang lebih tinggi. Optimalisasi
RTGS, sedangkan proses penerbitan jaringan komunikasi telah memberikan
PENYEMPURNAAN TATA KELOLA Bank Garansi memiliki error rate yang jaringan yang efisien untuk melaksanakan
& PROSES BISNIS, EFISIENSI terkendali dengan baik hanya mencapai sentralisasi back office, operasional cabang
OPERASIONAL, OPTIMALISASI 0,29%, dimana kedepan akan terus serta e-channel.

TOTAL REKENING (Ribu) TOTAL TRANSAKSI (Juta) RASIO TRANSAKSI MONETARY


E - CHANNEL : CABANG

‘07 ‘07 ‘07 71 : 29


‘08 ‘08 ‘08 74 : 26
‘09 ‘09 ‘09 82 : 18
4.000 6.000 8.000 10.000 12.000 400 800 1.200 1.600 1.800
Total Transaksi Monetary
Total Transaksi

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICES
218
Technology & Operations

TECHNOLOGY & OPERATIONS Di tahun 2009 kami melaksanakan 13% dibandingkan nilai transaksi RTGS
optimalisasi kehandalan infrastruktur 2008, namun demikian volume transaksi
teknologi, terutama pada infrastruktur mengalami peningkatan 340 ribu atau
SURESH GUMMALAM yang bersifat kritikal melalui implementasi 12% dibandingkan volume transaksi tahun
IT Business Solutions & penambahan high availability blade server 2008.
Application Services Group dan implementasi platform berbasis
UNIX, sehingga skalabilitas pemrosesan Kesungguhan kami untuk selalu
transaksi serta pemenuhan SLA yang lebih memberikan layanan prima kepada
O.C. HARRY PUDJIATMOKO
baik. nasabah diwujudkan melalui beberapa
IT Operations Group
inisiatif peningkatan kualitas fisik dan
Sejalan dengan upaya kami menurunkan non-fisik telah membuahkan hasil yang
MOHAMMAD GUNTUR biaya transaksi, dengan pengalihan menggembirakan dengan keberhasilan
Planning, Policies, Procedures, transaksi pada electronic channel yang meraih beberapa penghargaan
& Architecture Group berbiaya rendah, pada 2009 kami telah penting terkait layanan prima CALL
berhasil menurunkan biaya transaksi CENTER AWARD for Excellence Service
sebesar 10,5%, dengan meningkatnya Performance dari CARRE – CCSL (Center
CHRISNA PRANOTO rata-rata komposisi volume transaksi of Customer Satisfaction & Loyalty) dan
Credit Operations Group finansial e-channel terhadap cabang The Best Contact Center of The Year dari
selama tahun 2009 menjadi 82:18 dari Contact Center Association Malaysia.
74:26 pada rata-rata tahun 2008. Di sisi
HERRY RUKMANA
Central Operations Group lain, peningkatan volume bisnis juga Selain pencapaian-pencapaian tersebut,
tercermin pada indikator pertumbuhan masih terdapat beberapa hal yang perlu
volume transaksi selama tahun 2009 disempurnakan terkait teknologi &
O.C. HARRY PUDJIATMOKO sebesar 1,4 Milyar transaksi dari 1,2 Milyar operasional seperti perlunya dilaksanakan
Electronic Channel Operation transaksi selama tahun 2008. Posisi Bank security assessment secara menyeluruh,
Group Mandiri sebagai Supply Chain Bank bagi terutama pada electronic channel dan
nasabah Commercial & Corporate dan cabang.
Payment Bank bagi nasabah Consumer
& Retail juga terlihat dari peningkatan SASARAN STRATEGIS 2010
volume transaksi remittance, untuk
kliring debet pada tahun 2009 mencapai Setelah melalui kondisi perekenomian
6,3 juta transaksi atau mengalami yang kurang kondusif pada awal tahun
kenaikan sebesar 1% dibandingkan tahun 2009, pada tahun 2010 ini pertumbuhan
sebelumnya meskipun nilai transaksi bisnis yang agresif dan outward looking
mengalami penurunan sebesar 3% atau akan menjadi sasaran utama untuk
Rp 199,47 triliun dibandingkan tahun mendorong pertumbuhan High Yield
sebelumnya. Sedangkan transaksi kliring Business, Retail Deposit & Payment dan
kredit mencapai 11,2 juta transaksi Wholesale Transactions sesuai dengan
mengalami kenaikan 10% dibandingkan Corporate Plan Bank Mandiri 2010 - 2014.
tahun 2008, dengan nilai transaksi Selaras dengan target pertumbuhan
sebesar Rp. 103,1 triliun atau naik bisnis, pengembangan teknologi dan
7% dibandingkan tahun sebelumnya. operasional terbagi atas 5 program yaitu :
Transaksi RTGS pada tahun 2009
tercatat sebesar Rp. 5.900 triliun dengan 1. Mendukung pertumbuhan High Yield
volume mencapai 3,28 juta transaksi. Business dengan implementasi Loan
Nilai transaksi ini mengalami penurunan Factory Solutions guna meningkatkan
sebesar Rp. 940 triliun atau sebesar Turn Around Time, pengembangan

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICES
219
Technology & Operations

0%
Kami terus melakukan terobosan-
terobosan untuk peningkatan
pelaksanaan tata kelola dan
kepatuhan secara baik tercermin
dengan melalui keberhasilan
kami menekan error rate hingga
0% untuk outgoing RTGS dan
transaksi.

solusi bisnis Micro Banking yang 5. Mewujudkan Information on Demand dilaksanakan peremajaan infrastruktur
komprehensif. dalam rangka menyediakan informasi cabang. Kami akan memperkuat “foot-
yang akurat, pada waktu yang tepat print” di kawasan regional, melalui
2. Meningkatkan jangkauan bisnis untuk kebutuhan user yang berwenang standarisasi kantor cabang luar negeri
Bank Mandiri melalui program Retail dengan menggunakan media yang dengan konsep hubbing. Seiring
Payment, e-Channel Modernization, handal. dengan tumbuhnya volume bisnis dan
& Branch Infrastructure dengan peningkatan efisiensi, maka manfaatnya
mendominasi industri spesifik melalui Disamping program - program tersebut, akan dirasakan nasabah berupa; harga
konsolidasi semua payment services kami akan meningkatkan upaya yang bersaing, proses yang lebih cepat dan
untuk layanan B2B. penyempurnaan proses bisnis, termasuk waktu layanan yang lebih panjang.
melanjutkan rencana untuk melakukan
3. Mengembangkan Wholesale konsolidasi fungsi-fungsi operasional Melalui sasaran strategis 2010 tersebut,
Transaction Banking dengan yang saat ini masih terdapat di unit bisnis, diharapkan Direktorat Technology &
memberikan layanan treasury, cash seperti billing processing, call center, dan Operations dapat memberikan dukungan
management dan trade finance operasional kredit. Terkait pengelolaan kepada unit bisnis dengan lebih optimal
yang terbaik, serta meningkatkan aspek efisiensi transaksi dan layanan kami agar target pertumbuhan bisnis yang
kapabilitas dan utilisasi sistem akan terus mengupayakan penurunan diharapkan dapat dicapai, serta secara
berbasis Service Oriented Architecture biaya transaksi dengan target 10%, melalui konsisten memberikan layanan prima
(SOA). program efisiensi dan pengendalian biaya kepada seluruh stakeholder. Sehingga,
secara optimal, serta peluang penggunaan Bank Mandiri akan dapat memberikan
4. Implementasi Enterprise Risk teknologi baru yang berbiaya rendah. solusi keuangan yang inovatif dan
Management dengan cara Untuk mempertahankan kualitas layanan berstandar internasional yang dapat
menerapkan manajemen risiko secara dan memastikan kapasitas infrastruktur memenuhi seluruh harapan nasabah.
pragmatis dan sesuai dengan best IT sesuai dengan kebutuhan dan mampu
practice terkini. mengakomodasi pertumbuhan bisnis,

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICES
220
Compliance and Human Capital

OGI PRASTOMIYONO
Direktur Compliance and Human Capital

Penyempurnaan dan penataan Human Capital ditekankan pada penciptaan kebijakan


yang dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan. Hal ini dilakukan agar Human
Capital dapat menunjang pencapaian visi Bank Mandiri.

Dalam upaya mendukung pencapaian • Meningkatkan kapabilitas leadership. manajemen risiko serta Good Corprate
visi Bank Mandiri, Direktorat Compliance • Meningkatkan keterikatan emosional Governance (GCG).
& Human Capital terus melakukan (engagement) pegawai.
berbagai penyempurnaan dan • Mengembangkan budaya yang efektif, Proses Accelerating Human Capital Value
penajaman strategi di bidang Human serta Creation dilakukan dengan mengacu
Capital dan Compliance, dengan • Membangun praktik pengelolaan pada “Human Capital Lifecycle” yang
mencanangkan misi strategisnya yakni human capital yang terbaik. menjadi dasar utama penyempurnaan
“Accelerating Human Capital Value dan penataan Human Capital, dengan
Creation”. Untuk mencapai misi tersebut, Misi ini dilandasi dengan pengembangan penekanan pada penciptaan kebijakan
Strategi Human Capital difokuskan pada budaya yang menjunjung tinggi yang dapat memberikan nilai tambah
4 hal utama, yakni: penerapan prinsip kehati-hatian, bagi perusahaan. Hal ini dilakukan

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICES
221
Compliance and Human Capital

agar Human Capital dapat menunjang Program ”Mandiri Jumpstart”, yang e-Recruitment, agar lebih cepat
pencapaian visi Bank Mandiri. merupakan program pembelajaran yang dan efisien. Dengan dilakukannya
bersifat komprehensif untuk membekali penyempurnaan ini, maka seluruh
Beberapa inisiatif strategis dirancang dan pegawai dengan pengetahuan, peralatan kebutuhan pegawai tahun 2009 dapat
disusun secara komprehensif, mengacu dan dukungan untuk membantu proses dipenuhi oleh Human Capital.
pada “HC Best Practices” yakni: pengenalan serta integrasi kedalam
organisasi dan budaya dengan cepat Disamping penyelarasan di bidang
ORGANIZATION DEVELOPMENT dan efektif telah diciptakan dan akan resourcing policy, penyempurnaan
diimplementasikan secara penuh pada outsourcing policy juga dilakukan agar
Dalam rangka mendukung pertumbuhan tahun 2010. pengelolaannya menjadi lebih efektif.
bisnis, diperlukan organisasi yang Penataan kembali outsourcing policy,
efisien, efektif dan mampu bersaing Jalur penerimaan pegawai Officer khususnya dalam hal tanggung jawab
di market. Untuk itu, pengembangan Development Program (ODP) sebagai kunci pengelolaan, jenis pekerjaan yang dapat
organisasi difokuskan dengan pegawai pimpinan Bank Mandiri di masa dioutsourcekan serta vendor management
melakukan organization review, sehingga datang ditata kembali melalui perbaikan yang lebih baik.
bisnis unit dapat menjadi lebih tahapan dan metode seleksinya. Proses
efektif. Beberapa hal telah dilakukan seleksi disempurnakan agar mampu LEARNING & DEVELOPMENT
diantaranya adalah melakukan job menggali potensi yang dimiliki oleh
evaluation dan menetapkan peringkat kandidat, untuk memenuhi kebutuhan Dalam upaya peningkatan kapabilitas
jabatan (job grade) pada unit-unit yang pegawai pimpinan di masa depan, serta leadership, Bank Mandiri telah menyusun
mengalami perubahan organisasi, sesuai dengan kebutuhan bisnis unit. beberapa program agar para leaders
menghitung kebutuhan penambahan memiliki global outlook leadership yang
pegawai secara tepat, merancang Perbaikan resourcing proses di atas kuat. Salah satu upaya yang dilakukan
dan mengimplementasikan model- dilakukan dengan menyusun resourcing adalah dengan menghadirkan pembicara-
model career development yang guidelines baru yang lebih ringkas, pembicara bertaraf international untuk
dapat memberikan kesempatan bagi sederhana, serta menyempurnakan memberikan gambaran best practices
pegawainya untuk tumbuh baik dari segi infrastruktur melalui automation mengenai trend perkembangan
kapabilitas, leadership maupun karir. resourcing process dengan online leadership serta budaya organisasi kepada

WORKFORCE PLANNING & STAFFING HUMAN CAPITAL LIFECYCLE

Pertumbuhan organisasi yang cepat perlu HUMAN CAPITAL L


IFECYCL
E
didukung dengan strategi pemenuhan
pegawai yang tepat dan akurat. Sejalan 4. Employee
3. Learning &
dengan hal tersebut, resourcing policy, Relation
Development
disesuaikan agar mampu memenuhi 5. Performance
kebutuhan bisnis secara time to 2. Workforce TALENT Management & Reward
market dan sesuai dengan best practice Planning & Staffing
6. Talent
di perbankan. Penajaman strategi 1. Organization
Management
resourcing juga terus ditata agar dapat Development
mendukung operasional bank, baik B U D AYA & K E M I M P I N A N n
dari segi jumlah, kompetensi maupun (Perub
ah
EP eseluru
ha
an Paradigm k
ketepatan waktu. a& Perilaku Individu secara

S T R AT E HC
Pegawai baru juga dipersiapkan agar (Perb G I & TA KT I K P E N E R A PA N eknologi
aikan dalam Kebij &T ties
menjadi talent yang unggul dan tangguh. akan, Proses, People Capabili

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICES
222
Compliance and Human Capital

COMPLIANCE AND HUMAN para leader dalam acara ”Leadership 2011 telah ditandatangani antara
CAPITAL Development and Executive Briefing Manajemen dengan Serikat Pegawai
Series”. Inisiatif ini didukung dengan Bank Mandiri (SPBM). Pelaksanaan
pengiriman para leaders untuk mengikuti penandatanganan PKB ini, untuk
MUSTASLIMAH Executive Training ke universitas pertama kalinya disaksikan secara
Compliance Group terkemuka di dunia. langsung oleh Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi RI. Proses ini merefleksikan
Disamping upaya pengembangan kondisi kerja yang harmonis di Bank
KRESNO SEDIARSI
leadership di atas, learning development Mandiri.
Human Capital Services Group
juga disusun agar lebih fokus, efektif
serta dapat menunjang kinerja bisnis. PERFORMANCE MANAGEMENT &
SANJAY N. BHARWANI Untuk itu, telah dibentuk akademi- REWARD
Human Capital Strategy & akademi sesuai dengan kebutuhan
Policy Group pengembangan Strategic Business Unit, Human Capital, pada tahun 2009, juga
yakni: Micro & Retail Banking Academy, telah melakukan berbagai inovasi dan
Risk Management Academy, Corporate breakthrough di bidang performance
I NENGAH RENTAYA Banking Academy, Commercial Banking management and rewards. Mid Year
Learning Center Group Academy, Treasury & International Performance Review untuk pertama
Banking Academy, Technology & kalinya diimplementasikan pada
Operations Academy, serta Audit, tahun 2009. Hal ini dilakukan untuk
Compliance & Governance Academy. memastikan target kinerja pegawai
telah sesuai dengan yang diharapkan
Penyelenggaraan pelatihan juga terus oleh Line Manager. Disamping itu, Mid
dilakukan sesuai dengan kebutuhan Year Peformance Review dilakukan untuk
melalui regular inhouse, serta pengiriman mencari solusi/ antisipasi penyelesaian
pegawai pada program training public di kinerja pada tingkat awal.
lembaga-lembaga pendidikan terkemuka
nasional maupun internasional. Inovasi bidang rewards juga dilakukan
sebagai upaya perusahaan untuk
EMPLOYEE RELATIONS meningkatkan kinerja pegawai.
Implementasi pemberian tunjangan
Bank Mandiri terus berupaya untuk jabatan tertentu dan tunjangan
meningkatkan engagement pegawai khusus bagi pegawai di daerah-daerah
agar dapat memberikan kinerja yang tertentu yang dipandang perlu untuk
maksimal bagi perusahaan. Beberapa diberikan suatu tunjangan sebagai
program telah dibangun untuk mencapai kompensasi untuk kondisi inflasi dari
hal tersebut, dimana salah satunya daerah dimaksud, juga telah dilakukan.
adalah dengan diimplementasikannya Pengelolaan cuti pegawai juga
secara penuh Employee Service Center disempurnakan melalui metode ”block
atau dikenal dengan ”hc4U”. Melalui leave”. Melalui sistem ini, cuti pegawai
sarana ini, pegawai dari seluruh dapat dilaksanakan secara efektif.
nusantara dapat memperoleh informasi Metode ini akan diimplementasikan
kepegawaian dengan mudah, cepat dan secara efektif pada tahun 2010.
akurat melalui satu pintu. Upaya inovasi dan pengembangan
sistem rewards lainnya akan terus
Pada tahun 2009 ini, Perjanjian Kerja dilakukan untuk meningkatkan kinerja
Bersama (PKB) untuk tahun 2009– dan motivasi pegawai Bank Mandiri.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICES
223
Compliance and Human Capital

2010
Tahun 2010, Direktorat Compliance &
Human Capital telah mencanangkan
misinya “Accelerating Human Capital
Value Creation to be Indonesia’s most
Admired and Progressive Financial
Institution Moving to High Gear”.

TALENT MANAGEMENT & SUCESSION dengan menekankan pada perencanaan, melaksanakan kepatuhan secara total
PROGRAM pengembangan, serta monitoringnya. sehingga seluruh kegiatannya selalu
mematuhi peraturan perundang-
Pengembangan melalui Talent INFRASTRUKTUR undangan dan ketentuan yang berlaku
Management dan Succession Planning serta menerapkan prinsip kehati-hatian,
juga ditata kembali untuk mempersiapkan Tercapainya operational excellence selalu antara lain tercermin dalam pelaksanaan
suksesor pemimpin Bank Mandiri di masa menjadi prioritas utama bagi Human Prudential Banking diantaranya yaitu:
datang. Penyempurnaan dilakukan secara Capital dalam memberikan support • Tidak terjadi pelampauan dan
menyeluruh dari metode pemilihan, bagi pegawai dan unit kerja. Untuk itu, pelanggaran BMPK baik terhadap pihak
enhancement, assignment hingga sistem dan infrastruktur juga dibenahi terkait maupun pihak tidak terkait.
placement pada jabatan yang strategis. agar menjadi lebih baik. Penyempurnaan • Tidak memberikan fasilitas kredit
Keseluruhan tahapan pengembangan sistem payroll dan pengelolaan travel yang dilarang oleh Pemerintah dan
ini dilakukan melalui pendekatan yang management telah dilakukan dengan peraturan-peraturan yang lain.
menitikberatkan pada kekuatan seseorang mengoptimalkan infrastruktur yang • Tidak melanggar Giro Wajib Minimum
atau “strengths based approach”. dimiliki. Melalui optimalisasi sistem dan (GWM).
infrastruktur ini, maka proses administrasi • Tidak melanggar ketentuan Posisi
Pengembangan berbasis strengths human capital menjadi lebih efisien dan Devisa Netto (PDN).
ini didukung dengan proses coaching cepat, baik dari sisi biaya maupun sumber • Tidak melanggar Kewajiban Penyediaan
oleh ”internal coach” yang telah terlatih daya. Modal Minimum (KPMM)
dan disiapkan dengan matang. Hal
ini dilakukan, agar para internal coach PELAKSANAAN TUGAS DI BIDANG Good Corporate Governance, Know Your
dapat memahami kekuatan, serta dapat KEPATUHAN Customer dan Anti Money Laundering
mengoptimalkan kinerja pegawai sesuai Serangkaian perubahan dilakukan dan
dengan kekuatan yang dimilikinya. Prudential Banking diterapkan secara konsisten, yakni dengan
Program pengembangan ini dilaksanakan Bank Mandiri berkomitmen untuk melakukan proses transformasi organisasi

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICES
224
Compliance and Human Capital

melalui perbaikan tata kelola perusahaan Peraga AML-KYC “Show and Tell” untuk Employee Self Services di seluruh unit
yang taat pada prinsip-prinsip GCG. front liner. kerja.
• Mengembangkan modul training • Pengembangan Culture melalui
Keberhasilan Bank Mandiri dalam “Combating Financial and Transactional penciptaan program budaya yang
memperkuat penerapan prinsip-prinsip Crime” untuk pegawai pimpinan dan sustainable, monitoring yang efektif
Good Corporate Governance didukung pelaksana. serta menanamkan mindset aliansi dan
oleh hasil riset dan pemeringkatan jiwa service pada seluruh insan Bank
implementasi GCG oleh pihak independen Disamping itu, untuk melengkapi fungsi Mandiri.
yaitu Corporate Governance Perception dan tugas Quality Assurance & Compliance
Index (CGPI) yang diselenggarakan (QAC), selama tahun 2009, telah Bidang Kepatuhan
oleh The Indonesian Institute for diterbitkan buku kebijakan kepatuhan Penyempurnaan di bidang kepatuhan juga
Corporate Governance (IICG) dimana Bank Mandiri, buku panduan dan review terus diupayakan melalui penyempurnaan
Bank Mandiri memperoleh peringkat 1 kepatuhan, disusun panduan Compliance dari aspek metodologi, organisasi dan
(nilai 90.65) dengan predikat sebagai Risk serta telah diimplementasikan Sistem sistem informasi terkait.
perusahaan “Sangat Terpercaya” Komunikasi Pelaporan Kepatuhan (SKPK)
dan “Emiten Keuangan Terbaik”. Dari unit kerja. • Dari aspek metodologi, akan dilakukan
kalangan internasional, Bank Mandiri compliance risk statement agar semua
juga memperoleh penghargaan sebagai PROGRAM PENGEMBANGAN PERIODE risiko kepatuhan yang signifikan
Asia’s Best Companies For Corporate SELANJUTNYA diidentifikasi, didokumentasikan dan
Governance dalam Recognition Awards dimitigasi secara efektif. Dengan
2009 yang diselenggarakan oleh Corporate Bidang Human Capital demikian diharapkan non-compliance
Governance Asia. Untuk periode selanjutnya, event yang signifikan dapat diantisipasi
pengembangan Human Capital tetap sehingga target “No Surprise” yang telah
Penerapan prinsip Know Your Customer diarahkan untuk mendukung pencapaian dicanangkan dapat dicapai.
(KYC) dan pencegahan tindak pidana visi Bank Mandiri, serta mengakselerasi • Di bidang organisasi, perbaikan
pencucian uang (Anti Money Laundering/ program yang telah disusun agar mampu struktur organisasi akan dilakukan
AML) secara konsisten diimplementasikan memenuhi harapan stakeholder. Untuk itu, didasarkan pada karakteristik risiko
dan terus disempurnakan baik dari pada tahun 2010, Direktorat Compliance kepatuhan yang terdapat pada lines of
sisi kebijakan maupun prosedur & Human Capital telah mencanangkan business Bank Mandiri serta peraturan
operasionalnya. Inisiatif-inisiatif yang misinya “Accelerating Human Capital Value perundang-undangan dan ketentuan
dilaksanakan untuk memperkuat Creation to be Indonesia’s Most Admired yang berlaku.
penerapan Anti Pencucian Uang (APU) and Progressive Financial Institution • Dari segi sistem informasi,
dan Pencegahan Pendanaan Terorisme Moving to High Gear”. Human Capital pengembangan akan dilakukan untuk
(PPT), antara lain: Bank Mandiri akan terus diperbaiki dan mendukung manajemen komunikasi
• Implementasi sistem otomasi Anti disempurnakan melalui inovasi yang dan informasi yang efektif.
Money Laundering (AML Solution) produktif. Beberapa langkah pembaharuan
di kantor cabang Hong Kong dan telah dicanangkan untuk dilakukan pada Direktorat Compliance & Human Capital
Singapura untuk monitoring transaksi tahun 2010 diantaranya: yakin bahwa melalui penciptaan SDM
yang terindikasi mencurigakan. • Pengembangan kapabilitas leadership yang berkualitas serta pengelolaan bidang
• Desentralisasi sistem AML Solution di melalui Great Leader Program dan kepatuhan yang baik akan menciptakan
seluruh Regional Internal Control (RIC) Management Development Program masa depan perusahaan yang gemilang.
Kantor Wilayah sebagai bagian dari • Pelaksanaan Program Master Degree Untuk itu, Direktorat Compliance &
program pengendalian terpadu untuk (S2) di universitas terkemuka dunia. Human Capital terus berupaya melahirkan
pencegahan fraud dan mendeteksi • Penyempurnaan performance based berbagai inisiatif strategis dan kebijakan
adanya indikasi transaksi keuangan reward, health care serta recognition yang sejalan dalam mendukung visi Bank
mencurigakan. programs. Mandiri: “To be Indonesia’s most admired
• Pembuatan dan pendistribusian Alat • Penyempurnaan SAP dan pelaksanaan and progressive financial institution”.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICES
225
Compliance and Human Capital

KOMPOSISI PEGAWAI BERDASARKAN PENDIDIKAN

JUMLAH PEGAWAI S2 DAN S3 S1


21.192 10.850
‘05 ‘05 1.440 ‘05
10.890
‘06 21.062 ‘06 1.447 ‘06
21.631 11.823
‘07 ‘07 1.511 ‘07
22.408 12.745
‘08 ‘08 1.526 ‘08
22.909 13.820
‘09 ‘09 1.541 ‘09

5.000 10.000 15.000 20.000 25.000 250 500 1.000 1.500 2.000 2.500 5.000 7.500 10.000 15.000

PRODUKTIVITAS PEGAWAI EBT/


D3 DAN D4 SLTA Setara JUMLAH PEGAWAI (Rp. Milliar)
5.721
‘05 3.181 ‘05 0,5 0,45

‘06 3.180 ‘06 5.545 0,4 0,35

‘07 2.962 ‘07 5.335 0,3 0,29

‘08 3.146 ‘08 4.991 0,2

‘09 2.946 ‘09 4.602 0,1


0,14

1.000 2.000 3.000 4.000 5.000 4.000 4.500 5.000 5.500 6.000 ‘06 ‘ 07 ‘08 ‘09

TRAINING
JUMLAH PESERTA TRAINING BIAYA TRAINING (miliar Rp.) JENIS TRAINING

‘05 12.690 ‘05 113,974 Inhouse 8.609

‘06 23.380 ‘06 123,367 Public Class 627


58.814 237,860
‘07 ‘07 Sosialisasi 5.854

‘08 50.851 ‘08 216,285 Special Project 11.272

‘09 27.225 ‘09 206,733 Academy 863


20.000 30.000 40.000 50.000 60.000 50.000 100.000 150.000 200.000 250.000

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICES
226
Corporate Secretary, Legal & Customer Care

BAMBANG SETIAWAN
Direktur Corporate Secretary, Legal & Customer Care

Mewujudkan Bank Mandiri sebagai korporasi yang sangat terpercaya dengan service
excellence yang terbaik, posisi hukum yang kuat dan budaya perusahaan yang kokoh,
merupakan tujuan utama kami. Goals ini kami capai melalui berbagai inisiatif dan
aktivitas: menjaga dan meningkatkan reputasi perusahaan, memperkuat citra Bank
Mandiri sebagai perusahaan terbuka yang terkemuka dan terpercaya, menjaga dan
meningkatkan kualitas service excellence pada semua contact points, memberikan
dukungan korporasi yang handal untuk meningkatkan nilai perusahaan, menjaga posisi
hukum perusahaan dan melakukan transformasi budaya berkelanjutan.

Direktorat Corporate Secretary, Legal service excellence yang terbaik, Selama tahun 2009 telah banyak
& Customer Care mendukung visi terbangunnya budaya perusahaan pencapaian yang diraih oleh unit-unit
Bank Mandiri menjadi Indonesia’s yang kokoh dan posisi hukum yang kerja yang berada dalam supervisi
most admired and progressive financial kuat. Keseluruhannya merupakan Direktorat Corporate Secretary,
institution, melalui pencapaian dukungan korporasi yang handal untuk Legal & Customer Care. Pencapaian-
selama tahun 2009 yaitu terjaganya meningkatkan nilai perusahaan secara pencapaian utama yang menjadi
reputasi yang prima, tercapainya berkesinambungan. landasan fundamental tercapainya

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICES
227
Corporate Secretary, Legal & Customer Care

visi Bank Mandiri adalah predikat Optimalisasi commu-


sebagai bank yang menyediakan service nication channels &
implementasi branding
excellence yang terbaik di Indonesia (Best
Bank Service Excellence) pada tahun
Implementasi program
2007/2008 dan 2008/2009 sesuai Peningkatan budaya, continous
Risk Awareness learning & akselerasi
hasil riset dan survey Marketing Research
transformasi budaya
Indonesia dan Majalah Infobank. Selain
itu, dalam tahun 2009 reputasi Bank
Inisiatif Strategis Direktorat
Mandiri sangat terjaga dan meningkat Corporate Secretary, Legal &
dengan baik, tercermin dari tercapainya Customer Care Bank Mandiri
produktivitas & Law as
Publicity Effectiveness Level yang efisiensi a second nature
baik yang mempunyai makna bahwa
Bank Mandiri memperoleh exposure
pemberitaan yang positif di media massa.
Pencapaian utama lainnya adalah posisi Corporate action
hukum Bank Mandiri yang terjaga secara & implementasi Service excellence &
organisasi yang service leader
berkelanjutan, meningkatnya kualitas optimal
penanganan pengaduan nasabah serta
terimplementasikannya budaya kerja
secara efektif dengan indikator antara unit kerja guna menciptakan merupakan hasil konkret dari
lain terwujudnya 8.212 change agents pengalaman yang unik dan positif peningkatan kompetensi dan
atau lebih dari 35% dari total pegawai, pada seluruh contact point Bank perbaikan proses kerja semua unit
yang membentuk keseluruhan jajaran Mandiri. legal secara nasional.
pegawai yang menjalankan nilai-nilai
trust, integrity, professionalism, customer 3. Implementasi program nasional 5. Memberikan dukungan/solusi dari
focus dan excellence. corporate culture secara menyeluruh aspek legal, baik preventif maupun
pada semua lini menghasilkan represif terhadap berbagai inisiatif
Secara terinci beberapa pencapaian 8.212 change agent yang tersebar di dan tindakan operasional Bank, dan
utama tahun 2009 adalah sebagai seluruh Indonesia. Change agent yang melakukan legal action yang efektif
berikut: efektif, tim budaya yang solid serta terhadap nasabah, debitur dan pihak
pimpinan yang menjadi panutan dan ketiga lainnya yang beritikad tidak
1. Terlaksananya monitoring dan memberikan inspirasi, adalah suatu baik.
penyempurnaan terus menerus atas kondisi yang ingin dicapai untuk
standard layanan Bank Mandiri baik menjaga nilai-nilai yang diyakini baik 6. Penyampaian pesan dan informasi
untuk front liners maupun supporting oleh seluruh insan Bank Mandiri. korporasi secara efektif kepada
units guna menghasilkan standar Hasil nyata ini divisualisasikan melalui seluruh pemangku kepentingan
layanan terkini yang sesuai dengan penyelenggaraan Culture Fair dan melalui penyelenggaraan berbagai
ekspektasi nasabah, merupakan Culture Excellence Award setiap tahun event korporasi yang melibatkan
langkah penting untuk mengukuhkan dengan memberikan penghargaan nasabah maupun pegawai secara
posisi Bank Mandiri sebagai service kepada unit-unit kerja dan change teratur dan berkesinambungan.
leader. agent terbaik dalam implementasi
budaya kerja. 7. Penyelenggaraan berbagai aksi
2. Tersusunnya blue print strategy korporasi yang terencana, tertib dan
service excellence Bank Mandiri 2010- 4. Penyelesaian secara substantial sejalan dengan ketentuan Pasar
2014 yang diantaranya menetapkan kasus-kasus perdata yang mencapai Modal, diantaranya pelaksanaan
jiwa service dalam setiap aktivitas sekitar 82% dari seluruh perkara Rapat Umum Pemegang Saham,
yang dilakukan oleh seluruh pegawai/ backlog yang ada. Kinerja ini Penawaran Umum Obligasi

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICES
228
Corporate Secretary, Legal & Customer Care

CORPORATE SECRETARY, Subordinasi Rupiah Bank Mandiri olahraga, lingkungan hidup, sarana
LEGAL & CUSTOMER CARE I Tahun 2009 sebesar Rp3,5 ibadah dan bantuan bagi korban
triliun, publikasi laporan keuangan bencana alam, baik saat masa
secara berkala, dan keterbukaan tanggap darurat, pasca bencana
SUKORIYANTO SAPUTRO informasi (corporate disclosures) maupun pemulihannya.
Corporate Secretary Group yang merupakan bentuk pemenuhan
kepatuhan terhadap ketentuan Pasar 10. Peningkatan kualitas customer data
Modal dan penghormatan terhadap base dan optimalisasi penggunaan
RIDZKI JUNIADI
seluruh pemangku kepentingan data nasabah (Customer Information
Legal Group
sebagai implementasi prinsip good File) untuk mendukung bisnis dan
corporate governance. layanan .
BASU VITRI MANUGRAHANI
Customer Care Group 8. Standarisasi penggunaan brand baru Meskipun banyak pencapaian yang diraih
Bank Mandiri yang menampilkan pada tahun 2009, upaya penyempurnaan
wajah dan semangat baru, serta terus dilakukan diantaranya
BAMBANG ARI PRASODJO mencerminkan kesiapan menjadi meningkatkan efektivitas komunikasi
Culture & Service Specialist bank yang terdepan, terpercaya dan korporasi guna membangun sentimen
tumbuh bersama seluruh pemangku positif bagi reputasi Bank Mandiri,
kepentingannya. Standarisasi menumbuhkan kesadaran hukum ”law as
dilakukan bertahap sesuai tenggat a second nature” melalui pembelajaran
waktu pembaharuan atas seluruh dan pencegahan serta meningkatkan
materi touch point baik yang tangible pemahaman dan pengamalan nilai
maupun intangible dengan tujuan budaya Bank Mandiri dan standar layanan
menjaga citra perusahaan melalui prima pada seluruh jajaran pegawai.
konsistensi dan standarisasi pada
implementasinya sehingga tercipta RENCANA KERJA 2010
brand experience yang positif bagi
seluruh pemangku kepentingan. Kami berkomitmen untuk menjaga dan
meningkatkan reputasi Perseroan sebagai
9. Corporate social responsibility (CSR) perusahaan terbuka yang terkemuka
dilaksanakan selaras dengan visi dan yang menerapkan prinsip good corporate
misi Bank Mandiri sebagai wujud governance dengan berlandaskan budaya
kepedulian terhadap lingkungan kerja Bank Mandiri dan kepatuhan hukum
dan masyarakat luas. Program CSR demi menciptakan service excellence.
diimplementasikan melalui dua
kelompok program: strategis dan Sehubungan hal tersebut, Direktorat
responsif. Program strategis unggulan Corporate Secretary, Legal & Customer
tahun 2009 berbasiskan pendidikan Care mencanangkan inisiatif strategis
kewirausahaan (entrepreneurship) dalam mendukung terwujudnya cita-cita
yaitu Program Wirausaha Mandiri Bank Mandiri, sebagai berikut:
yang bertujuan membangun
semangat entrepreneurship bagi 1. Mengoptimalkan seluruh
masyarakat Indonesia melalui communication channels yang ada
berbagai kegiatan pembinaan untuk memperkuat reputasi Bank
dan dukungan usaha; sedangkan Mandiri dan mangimplementasikan
program responsif mencakup bidang branding standard pada seluruh
pendidikan, kesehatan, budaya, touch point.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICES
229
Corporate Secretary, Legal & Customer Care

28%
Kami berkomitmen untuk menjaga dan
meningkatkan reputasi perseroan sebagai
perusahaan terbuka yang terkemuka
yang menerapkan prinsip good corporate
governance dengan berlandaskan budaya
kerja Bank Mandiri dan kepatuhan hukum
demi menciptakan service excellence.

2. Melaksanakan program lanjutan serta menyelesaikan dan menurunkan Agreement, dan efisiensi penggunaan
implementasi budaya dan pengaduan nasabah. anggaran biaya umum, biaya
mendorong continuous learning untuk administrasi, biaya tenaga kerja dan
mengakselerasi transformasi budaya. 5. Meningkatkan kualitas data base investasi.
informasi nasabah.
3. Melakukan upaya penanganan 10. Meningkatkan risk awareness dan
perkara melalui lembaga 6. Melaksanakan aksi korporasi sesuai meminimalkan human error.
alternatif penyelesaian sengketa, ketentuan.
mengakselerasi penyelesaian
perkara, memberikan advis hukum 7. Menjaga keamanan aset dan
dan bantuan hukum secara on site operasional Bank Mandiri serta
terhadap transaksi operasional lingkungannya.
perbankan baik secara preventif
maupun represif, dan memberikan 8. Memonitor dan meningkatkan
pemahaman aspek hukum kepada kualitas penerapan budaya
debitur. perusahaan, mengembangkan dan
mengimplementasikan organisasi
4. Mempertahankan posisi Bank sesuai fungsinya, dan pemenuhan
Mandiri sebagai service leader pegawai secara optimal.
dan menyeragamkan kualitas
layanan prima di seluruh wilayah, 9. Melaksanakan training, coaching,
mengimplementasikan blue print rotasi dan mutasi pegawai sesuai
service excellence, menyusun kebutuhan secara optimal,
blue print operational excellence, meningkatkan produktivitas pegawai
melakukan survey kepuasan nasabah, melalui percepatan Service Level

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICES
230
Internal Audit

RIYANI T. BONDAN
EVP Koordinator Internal Audit

Tugas utama Internal Audit adalah harus menjadi katalis dan penjaga proses transformasi
di Bank Mandiri dengan cara memberikan reasonable assurance bahwa seluruh proses
dalam organisasi telah berfungsi secara efektif serta memberikan early warning signal
untuk pencegahan masalah maupun untuk perbaikan/kesempurnaan di setiap bidang,
baik di level Bank maupun level perusahaan anak/afiliasi.

Dalam rangka mencapai misi Bank metodologi, sumber daya manusia, Memperhatikan tahun 2009
Mandiri untuk menjadi Regional organisasi dan system. Implementasi merupakan tahun terakhir fase
Champion Bank pada tahun 2010, dari inisiatif-inisiatif tersebut telah “Shaping the end game” dari 3
maka organisasi Internal Audit dimulai sejak tahun 2006 melalui tahapan program transformasi
harus mampu melaksanakan praktek program transformasi dengan fokus Bank Mandiri yang terdiri dari back
audit bertaraf internasional. Oleh pada penerapan Risk Based Audit, on track, outperform the market,
karena itu, Direktorat Internal Audit peningkatan kompetensi auditor, and shaping the end game, maka
secara kontinyu melaksanakan dan implementasi Sistem Informasi Direktorat Internal Audit pada tahun
inisiatif-inisiatif untuk perbaikan Manajemen Audit. 2009 melaksanakan program audit

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICES
231
Internal Audit

Untuk memastikan program audit untuk kepentingan assurance dapat dilaksanakan secara efektif, Direktorat Internal Audit
menggunakan metode, system dan approach sebagai berikut :

a. Implementasi Risk Based Audit

Dengan semakin lengkapnya unit-unit kerja yang memiliki profil risiko maka implementasi Risk Based Audit dengan
metodologi Risk Based Audit mengalami peningkatan yaitu mencapai 92 penugasan audit. Program audit dengan
metode RBA ini diberlakukan untuk mengcover risiko operational, credit dan market.

b. Implementasi SIMA

Penggunaan Sistem Informasi Manajemen Audit (SIMA) sebagai tools untuk otomasi proses audit juga mengalami
peningkatan dibandingkan dengan tahun 2008, yaitu digunakan dalam 84 penugasan baik untuk penugasan audit
dalam rangka assurance maupun penugasan dalam rangka audit khusus/investigasi.

c. Unit Contact Person (UCP)

UCP adalah auditor yang ditunjuk untuk memonitor suatu unit kerja guna mengetahui kondisi unit kerja secara
berkelanjutan agar dapat mendeteksi lebih dini kondisi tertentu pada unit kerja dan selanjutnya menginformasikan
kepada unit kerja dimaksud untuk dilakukan antisipasinya.

d. Regional Internal Control Associate (RICA)

RICA merupakan inisiatif Manajemen Internal Audit untuk meningkatkan kompetensi jajaran RIC dengan menunjuk
Auditor di Direktorat Internal Audit untuk menjadi associate bagi pemeriksa di Regional Internal Control. RIC associate
berfungsi sebagai mentor, help desk, termasuk menjadi trainer dalam menerapkan Metodologi Risk Based Audit (RBA),
Sistem Informasi Manajemen Pemeriksaan (SIMP) serta pemahaman manajemen risiko dan teknik audit lainnya.

e. Internal Auditor Capability Model (IACM)

IACM diselenggarakan Direktorat Internal Audit guna memenuhi kualifikasi best practices mengacu kepada Standard
of Professional Practice for Internal Auditors (SPPIA). Proses yang telah dilaksanakan pada tahun 2009 antara lain
tersusunnya General IA Development Plan, assessor training, assessment activities, dan role play coaching oleh atasan
kepada bawahan.

dalam rangka assurance sebanyak serta program consulting kepada bahwa fungsi Internal Audit PT.
275 penugasan audit dan 1 program anak perusahaan yang baru BSHB dapat dilaksanakan dengan
consulting kepada perusahaan anak. diakuisisi Bank Mandiri pada tahun efektif.
2009, yaitu PT. Bank Sinar Harapan
Peran Direktorat Internal Audit Bali (PT. BSHB).
dalam early warning signal
mechanism diwujudkan dalam Fokus Direktorat Internal Audit
bentuk evaluasi terhadap kecukupan dalam program consulting ini adalah
internal control dalam kebijakan, sebagai bagian pasca akuisisi yaitu
prosedur, produk & aktivitas baru untuk mendapatkan keyakinan

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICES
232
Change Management Office

HARYANTO T. BUDIMAN
EVP Koordinator Change Management Office

Memasuki tahun kedua fase Outperform the Market transformasi Bank Mandiri 2005-
2010, Change Management Office (“CMO”), sebagai think tank Bank Mandiri, terus
berperan aktif dalam memimpin inisiatif-inisiatif strategis yang terkait dengan
pertumbuhan non-organik termasuk di dalamnya akuisisi Tunas Finance dan
penyelarasan perusahaan anak paska akusisi, serta inisiatif strategis yang terkait dengan
optimalisasi pertumbuhan organik termasuk di dalamnya penyelarasan organisasi di
tingkat wilayah melalui implementasi CEO Wilayah dan penyempurnaan program aliansi
antar unit kerja. Di samping itu, CMO juga turut berperan dalam penyusunan maupun
implementasi inisiatif-inisiatif lain yang sifatnya “built-for-the future” guna mendukung
proses transformasi Bank Mandiri yang akan terus berkelanjutan.

Change Management Office (CMO) 2010 yang terdiri dari 3 Fase yaitu: Memasuki tahap akhir fase Outperform
adalah Direktorat khusus yang dibentuk (1) Back-on-Track (2005-2007), (2) the Market di tahun 2009, CMO
untuk membantu Direksi dalam Outperform the Market (2008-2009) berperan aktif dalam implementasi
memandu proses transformasi 2005- dan (3) Shaping the End-Game (2010). inisiatif-inisiatif strategis guna

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICES
233
Change Management Office

meningkatkan pangsa pasar dan tanggal 6 Februari 2009 dilakukan Oktober 2009 yang dibuat dan
menciptakan nilai tambah bagi Bank penandatanganan Akta Jual Beli ditandatangani dihadapan Notaris
Mandiri dengan focus pada 3 bidang (AJB) akuisisi Tunas Finance yang Ni Wayan Widastri, SH. Pelaksanaan
utama, yaitu : (1) Pertumbuhan sekaligus menjadi penanda resmi penambahan penyertaan modal
non-organik melalui akuisisi, (2) bergabungnya Tunas Finance pada BSHB dilakukan dalam
Optimalisasi pertumbuhan organik menjadi anak perusahaan Bank rangka memenuhi ketentuan
melalui penajaman fungsi pimpinan Mandiri. Bank Indonesia tentang Good
wilayah dan aliansi (3) Inisiatif-inisiatif Corporate Governance yang antara
strategis fondasi masa depan (“built- Bergabungnya Tunas Finance lain mensyaratkan bahwa Direktur
for-the future” initiatives). yang memiliki dukungan Utama Bank harus berasal dari
jaringan distribusi yang luas, pihak yang independen. Dengan
1. Pertumbuhan Non Organik melalui infrastruktur pendukung yang penambahan penyertaan modal
Akuisisi kuat, proses kredit yang cepat, tersebut, kepemilikan Bank Mandiri
dan dukungan jaringan dealership terhadap BSHB mengalami
Untuk memperkuat penetrasi pasar dari Tunas Group diharapkan peningkatan menjadi 81.46%.
Bank Mandiri ke dalam segmen dapat menghasilkan sinergi bisnis
consumer khususnya di segmen yang kuat dengan Bank Mandiri. CMO juga mendukung Direktorat
pembiayaan kendaraan bermotor, Melalui Perjanjian Kerja Sama Micro and Retail Banking dalam
di tahun kedua fase Outperform (PKS) yang ditandatangani pada rencana peningkatan kepemilikan
the Market, Bank Mandiri telah tanggal 6 Februari 2009, Bank Bank Mandiri di PT. AXA Mandiri
menyelesaikan proses akuisisi Mandiri telah berkomitmen untuk Financial Services (“AXA Mandiri”)
atas PT. Tunas Financindo Sarana secara konsisten menyediakan menjadi 51% melalui pembelian
(“Tunas Finance”). Tunas Finance sumber pendanaan yang memadai secara langsung atas 2.027.844
merupakan perusahaan pembiayaan kepada Tunas Finance dalam lembar saham atau 2% dari seluruh
(multifinance) kendaraan bermotor bentuk kerja sama pembiayaan saham yang ditempatkan dan
yang memiliki pengalaman usaha dengan skema joint financing. disetor penuh dalam AXA Mandiri
selama hampir 20 tahun dengan Sinergi ini diharapkan dapat dari National Mutual International
fokus usaha pada pembiayaan mengakselerasi pengembangan Pty. Ltd. Peningkatan kepemilikan
mobil baru, mobil bekas, dan sepeda bisnis dan peningkatan portfolio ini akan mengakibatkan beralihnya
motor. pembiayaan consumer di Bank kepemilikan mayoritas di AXA
Mandiri khususnya dalam segmen Mandiri kepada Bank Mandiri.
Proses akuisisi Tunas Finance pembiayaan kendaraan bermotor.
telah dimulai sejak tahun 2008 Untuk mencerminkan sinergi Selain berperan aktif dalam
dengan ditandatanganinya bisnis tersebut, Tunas Finance melakukan kajian dan pelaksanaan
Perjanjian Pengikatan Jual Beli telah melakukan re-branding nama inisiatif non-organik, CMO juga
(PPJB) atas pembelian 51% saham bisnisnya menjadi Mandiri Tunas berperan aktif dalam penciptaan
Tunas Finance pada tanggal 27 Finance. value dari perusahaan yang telah
Juni 2008. Sebagai tindak lanjut diakuisisi. Inisiatif yang dilakukan
PPJB, pada tanggal 23 September Pada tahun 2009 Bank Mandiri tidak hanya terkait dengan
2008 telah diselenggarakan Rapat juga melakukan penambahan pengembangan bisnis tetapi
Umum Pemegang Saham Luar penyertaan modal kepada Bank juga mencakup upaya konsolidasi
Biasa (RUPSBL) Bank Mandiri yang Sinar Harapan Bali (“BSHB”) kebijakan dan manajemen risiko.
memberikan persetujuan penuh atas sebesar 1.46% dengan melakukan Salah satu inisiatif yang dilakukan
rencana akuisisi tersebut. Setelah pembelian seluruh saham BSHB diantaranya melakukan asistensi
memperoleh persetujuan akusisi yang dimiliki oleh Direktur Utama dalam review dan penyusunan
dari regulator dalam hal ini Bank BSHB sebagaimana tercantum kebijakan Perusahaan Anak yang
Indonesia dan Bapepam/LK, pada dalam Akta No. 52 tanggal 22 meliputi Kebijakan Perkreditan,

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICES
234
Change Management Office

Kebijakan Operasional, serta analisa. Lebih lanjut juga telah


kebijakan Pengendalian Internal ditetapkan target aliansi dalam
untuk memastikan terlaksananya Key Performance Indicator (“KPI”),
Good Corporate Governance pada goal setting pegawai, serta skema
Perusahaan Anak serta menyusun insentif aliansi juga diharapkan
kajian dalam rangka akselerasi dapat memacu kinerja pegawai demi
pengembangan bisnis di Perusahaan tercapainya kesuksesan pelaksanaan
Anak. aliansi strategis di Bank Mandiri.
Selama bulan November hingga
2. Optimalisasi pertumbuhan organik Desember 2009 telah dilaksanakan
melalui penajaman fungsi pimpinan beberapa pilot project dan
wilayah dan aliansi penetapan nasabah corporate dan
commercial sebagai target aliansi.
Dalam menjalankan kegiatan
bisnisnya, Bank Mandiri menerapkan Aliansi di Bank Mandiri dilakukan
model bisnis dan organisasi yang secara menyeluruh baik antar
berbasiskan Strategic Business Unit SBU, SBU dengan Supporting Unit
(“SBU”). Dengan model bisnis SBU maupun SBU dengan Kanwil. Target
tersebut, diperlukan aliansi yang wilayah, area dan cabang harus
kuat antar unit bisnis sehingga disinkronisasi dengan target SBU
dapat tercipta sinergi yang optimal agar tercapai dua hal utama yaitu
dalam memberikan pelayanan yang penguatan aliansi dan penggalian
terbaik kepada nasabah. Sejak potensi pasar yang maksimal di
tahun 2007, Bank Mandiri telah setiap wilayah. Hal ini juga yang
mengimplementasikan program akhirnya mendasari terciptanya
aliansi strategis, dan dari tahun ke konsep penguatan peran pimpinan
tahun Bank Mandiri terus melakukan wilayah dan organisasi di tingkat
pengembangan dan penyempurnaan wilayah melalui implementasi
sebagai upaya untuk meningkatkan konsep CEO Wilayah. CMO disini
pangsa pasar revenue di seluruh berperan untuk mensinergikan
segmen. grup-grup terkait serta melakukan
sosialisasi ke seluruh kantor wilayah
Di tahun 2009 CMO beserta unit Bank Mandiri. Dengan adanya
kerja terkait telah melaksanakan konsep CEO Wilayah, maka Regional
penyempurnaan (refinement) Manager, Area Manager (khususnya
atas inisiatif aliansi strategis. untuk area yang lokasinya tidak satu
Hal tersebut dilakukan dengan kota dengan Kanwil) dan Kepala
penyusunan suatu program Cabang (khususnya untuk cabang
yang terstruktur, yang terdiri yang lokasinya tidak satu kota
dari pembentukan team project dengan Area) secara internal akan
penyusun proses bisnis aliansi ditetapkan sebagai CEO Wilayah
serta prinsip aliansi. Selain itu juga yang bertanggung jawab penuh
telah ditentukan kriteria penetapan atas pengelolaan seluruh bisnis
tingkatan nasabah yang nantinya di wilayahnya. Melalui penguatan
akan ditetapkan perlakuan atau peran ini, diharapkan penetrasi
strategi khusus untuk setiap dan aliansi bisnis di wilayah akan
tingkatan nasabah sesuai dengan lebih efektif karena memiliki

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICES
235
Change Management Office

Terjadi sinergi yang kuat antara Bank Mandiri sebagai bank terbesar di
Indonesia, dengan Tunas Finance yang merupakan salah satu perusahaan
pembiayaan yang didukung oleh jaringan distribusi Tunas Group yang kuat.

garis komando dan koordinasi terhadap mekanisme penilaian Bank Mandiri melalui keterlibatan
yang lebih jelas dan tegas, tanpa kinerja pegawai. Penyempurnaan langsung dalam implementasi
menghilangkan akuntabilitas yang dilakukan antara lain meliputi berbagai inisiatif strategis
masing-masing SBU. pengembangan Performance serta menjadi katalisator untuk
Management System yang tidak mempercepat pertumbuhan bisnis
3. Inisiatif-inisiatif strategis fondasi hanya didasarkan atas KPI (result) Bank Mandiri.
masa depan (“built-for-the future” saja, namun juga meliputi faktor
initiatives) kualitatif (process, context). Di
samping itu CMO juga membantu
Sebagai unit yang berfungsi sebagai dalam implementasi Performance
“think tank” Bank Mandiri, CMO juga Management System termasuk
berperan aktif dalam implementasi penentuan reward mechanism di
berbagai inisiatif strategis yang seluruh organisasi sampai tingkat
memberikan nilai tambah dalam Direksi.
proses transformasi dalam
organisasi Bank Mandiri. Selama Sejalan dengan hal tersebut,
tahun 2009 CMO membantu CMO juga turut terlibat dalam
melakukan penyelarasan dalam perumusan program transformasi
organisasi Bank Mandiri yakni budaya lanjutan Bank Mandiri,
dalam bentuk penyusunan kajian dengan melakukan penyusunan
penataan struktur organisasi di grand strategy transformasi
beberapa Direktorat baik SBU, Risk budaya Bank Mandiri yang terdiri
Management maupun Supporting dari penyempurnaan program
Unit. Reorganisasi ini dilakukan budaya yang telah dijalankan serta
untuk menjadikan unit bisnis penyusunan grand design Change
yang lebih lincah, sehingga lebih & Culture Academy. Transformasi
fleksibel dalam mengantisipasi budaya lanjutan Bank Mandiri ini
perkembangan dan kebutuhan bertujuan untuk menumbuhkan
bisnis. perilaku spesifik seluruh insan
Bank Mandiri yang nantinya dapat
Selaras dengan proses reorganisasi mendukung kinerja masing-masing
dengan penerapan budaya individu sesuai dengan main
berbasis kinerja, di tahun 2009 function-nya.
CMO membantu Human Capital
Strategy & Policy Group dalam Direktorat CMO akan terus
melakukan penyempurnaan mengawal proses transformasi

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICES
236
Finance and Strategy

PAHALA N. MANSURY
EVP Koordinator Finance & Strategy dan Chief Financial Officer

Direktorat Finance & Strategy di tahun 2009 berhasil menuntaskan penyusunan


Rencana Jangka Panjang dan memperkuat modal sebagai platform transformasi 5
(lima) tahun kedepan.

Tahun 2009 memiliki makna yang program transformasi sebesar PENCAPAIAN KINERJA DIREKTORAT
sangat penting bagi Direktorat Rp100 triliun yang sebenarnya FINANCE & STRATEGY TAHUN 2009
Finance & Strategy terutama ditargetkan untuk dicapai ditahun
dilihat dari aspek pencapaian 2010. Keberhasilan tersebut Melihat berbagai pencapaian yang
kinerja keuangan Bank Mandiri dan tentunya tidak lepas dari kedisiplinan telah Bank Mandiri raih hingga tahun
penyusunan rumusan strategi serta dan kerja keras seluruh Strategic 2009, Direktorat Finance & Strategy
langkah transformasi lanjutan Bank Business Unit (SBU) Corporate Center telah mengambil berbagai inisiatif
Mandiri. Disamping itu, sepanjang maupun Shared Services yang telah untuk meningkatkan dan memperluas
tahun 2009 Market Capitalization menjalankan fungsi dan perannya peran strategisnya terutama untuk
Bank Mandiri juga berhasil mencatat masing-masing, sekaligus bersama- meyakinkan bahwa Bank Mandiri
peningkatan yang sangat signifikan sama bersinergi dengan stakeholder kedepannya akan terus tumbuh
hingga sempat mencapai lebih dari untuk mendukung pencapaian target secara sustainable dengan fokus dan
Rp110 triliun, atau melebihi aspirasi transformasi yang telah ditetapkan. strategi yang tepat. Dalam hal ini, di

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICES
237
Finance and Strategy

tahun 2009 telah disusun Rencana bertahan dan menjadi pemenang Banking, Treasury & International,
Jangka Panjang (Corporate Plan) dalam persaingan, Bank Mandiri Micro & Retail Banking, Consumer
Bank Mandiri tahun 2010-2014 dan harus memiliki strategi yang tepat Finance dan Special Asset
memperkuat modal sebagai platform dan sesuai dengan perkembangan Management, telah diperkuat dan
bagi transformasi Bank Mandiri 5 industri terkini termasuk peluang dipertajam selama tahun 2009.
(lima) tahun kedepan. Sementara itu dan tantangan yang ada dimasa
di tahun 2009, Direktorat Finance datang. Mempertimbangkan hal b. Meningkatkan integrasi dan
& Strategy juga tetap fokus pada tersebut, sejak pertengahan hingga keselarasan KPI antar BU dan juga
penerapan performance based culture, akhir tahun 2009 Direktorat Finance antar BU dengan support unit.
penyediaan data laporan keuangan & Strategy melakukan penyusunan
yang akurat, transparan dan tepat Corporate Plan Bank Mandiri Tahun Pada tahun 2009 telah diupayakan
waktu, pengelolaan corporate image 2010-2014. Penyusunan Corporate peningkatan kualitas dari KPI dan
melalui pengembangan equity story Plan diawali dengan pelaksanaan juga score card yang digunakan,
yang komprehensif dan compelling, review dan assesment atas kondisi termasuk mulai digunakannya
serta pengelolaan dan pengendalian persaingan, peluang pasar dan posisi Return on Risk Adjusted Capital
program efisiensi operasional yang Bank Mandiri saat ini dalam peta pada Business Unit sampai
berkelanjutan. Secara lebih detail persaingan perbankan nasional. Atas dengan tingkatan 1 (satu) level di
beberapa pencapaian dari program dasar hasil review dan assestment bawah Direksi. Meskipun belum
kerja utama Direktorat Finance & tersebut maka dilakukan pendalaman memperoleh bobot, penggunaan
Strategy adalah sebagai berikut: atas area bisnis yang memiliki KPI tersebut merupakan bagian
peluang paling besar dan paling dari transformasi lanjutan
1. PENYUSUNAN RENCANA JANGKA menarik bagi Bank Mandiri, dalam Performance Management System
PANJANG BANK MANDIRI TAHUN hal ini juga ditetapkan strategi untuk Bank Mandiri.
2010 - 2014 masing-masing area. Corporate
Plan Bank Mandiri 2010-2014 pada c. Memperkuat struktur permodalan.
Dalam kurun waktu beberapa akhirnya telah menetapkan area
tahun terakhir ini, peta persaingan fokus pertumbuhan Bank Mandiri Pertumbuhan kredit yang signifikan
industri perbankan nasional 5 (lima) tahun kedepan yaitu area dalam kurun waktu beberapa
maupun internasional telah wholesale transaction banking, high tahun terakhir ini telah mendorong
mengalami perubahan yang sangat yield business dan retail payment & peningkatan riskweighted assets
signifikan. Perubahan tersebut deposits, aliansi antar BU dan sinergi yang menyebabkan menurunnya
terutama dipengaruhi oleh dampak antar Mandiri Group. rasio permodalan perbankan.
global ekonomi krisis yang terjadi Untuk mempertahankan
sejak pertengahan tahun 2007, 2. PENERAPAN PERFORMANCE- momentum pertumbuhan secara
perkembangan teknologi yang BASED CULTURE berkelanjutan, Bank Mandiri
semakin canggih, perkembangan berinisiatif memperkuat struktur
beberapa segmen perbankan a. Meningkatkan efektifitas fungsi permodalan. Pada triwulan IV
yang sangat atraktif serta kondisi decision support. tahun 2009 Direktorat Finance
persaingan yang semakin ketat. Dari & Strategy memberi dukungan
sisi internal, sampai dengan akhir Semenjak pengembangan based dalam menerbitkan obligasi
tahun 2009 Bank Mandiri juga telah culture di tahun 2007 contribution subordinasi Rupiah yang ditujukan
berhasil menjadi lembaga keuangan margin SBU (diluar Special Asset untuk memperkuat struktur
terkemuka di Indonesia dengan Management) tumbuh 57% permodalan serta meningkatkan
mencatat berbagai keberhasilan baik termasuk melalui pembentukan struktur dana jangka panjang
dari aspek keuangan maupun non fungsi Controllership atau Decision Bank Mandiri. Pada tanggal 14
keuangan. Meskipun demikian, kami Support di setiap SBU, yaitu Desember 2009 yang lalu Bank
menyadari bahwa untuk terus dapat Corporate Banking, Commercial Mandiri telah berhasil mencatatkan

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICES
238
Finance and Strategy

FINANCE AND STRATEGY obligasi subordinasi rupiah yang e. Pengembangan value-based


diberi nama Obligasi Subordinasi management.
Rupiah Bank Mandiri I Tahun
JONATHAN ZAX 2009 di Bursa Efek Indonesia. Sebagai kelanjutan dari
Investor Relations Group Obligasi subordinasi rupiah performance based culture. Untuk
tersebut berjumlah Rp3,5 Triliun, tahun 2009, kami juga telah
berjangka waktu 7 (tujuh) tahun melaksanakan penyempurnaan
AGUS DWI HANDAYA
dan mendapat rating tertinggi bebagai inisiatif terkait active
Strategy & Performance
untuk obligasi subordinasi. capital management di antaranya
Management Group
Penerbitan obligasi rupiah tersebut melalui pengembangan
merupakan penerbitan obligasi Performance Management System
BUDI SULISTIO rupiah korporasi terbesar di melalui penerapan Value Based
Accounting Group Indonesia. Obligasi subordinasi Management (VBM) dimana VBM
rupiah tersebut juga telah disetujui menjadi alat bantu manajemen
Bank Indonesia untuk dicatat dalam pengukuran kinerja tiap SBU
RAIZAL MUNIR sebagai Low Tier 2 Capital, tidak dengan melakukan pengelolaan
Procurement & Fixed Asset lama setelah listing di Bursa Efek, Economic Profit dan Capital
Group sehingga berdampak langsung Allocation yang akurat, reliable
pada rasio kecukupan modal dan sistematis. Penerapan VBM ini
(CAR) Bank Mandiri yang semakin mampu mendorong kinerja SBU
Chief of Economist Group meningkat. menjadi lebih baik dan berorientasi
kepada value creation serta
d. Pengelolaan Perusahaan Anak. mendukung metode dan sistem
reward/insentif yang terintegrasi
Di tahun 2009 telah dibentuk
satu Unit Kerja setingkat 3. PENINGKATAN EFISIENSI
Departemen di Direktorat Finance OPERASIONAL SERTA PENERAPAN
& Strategy yang secara khusus PENGADAAN YANG SESUAI
akan menangani pengelolaan DENGAN BEST PRACTICES.
perusahaan anak secara intensif
dan komprehensif. Selain melalui Dalam rangka optimalisasi
pengawasan oleh Dewan Komisaris efektivitas dan efisiensi pengelolaan
dan Direktorat Internal Audit infrastruktur Bank Mandiri, kami juga
Bank Mandiri di perusahaan anak, telah melakukan kajian ulang atas
Bank Mandiri juga melakukan berbagai program dan aktivitas untuk
pengelolaan perusahaan anak peningkatan efisiensi. Diantaranya
melalui mekanisme berganda adalah melalui Program Management
yaitu oleh Unit Bisnis sebagai Bankwide Implementasi Efisiensi
Unit yang mensupervisi dan Operasional. Hasil dari penerapan
melakukan monitoring kinerja efisiensi operasional tersebut terlihat
perusahaan anak dan oleh Capital dari penurunan Cost Efficiency Ratio
& Investment Committee (C&IC). dari 40,6% pada tahun 2008 menjadi
Selain mensupervisi kinerja, 37,9% pada tahun 2009. Pada tahun
C&IC juga melaksanakan fungsi 2009, biaya operasional juga berhasil
pengelolaan kegiatan penempatan dikendalikan dengan cukup baik
modal sebagai bagian dari kegiatan dimana total biaya operasional hanya
pengembangan usaha. tumbuh 6,7%, dibawah peningkatan

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICES
239
Finance and Strategy

pendapatan operasional yang segala informasi mengenai secara bankwide untuk memastikan
mencapai sebesar 22,8%. perkembangan Bank Mandiri. pencapaian tingkat efisiensi yang
tinggi sesuai best practice, dan
4. PELAPORAN ATAS DASAR BEST Untuk mendukung Bank Mandiri memastikan keefektifan tujuan
PRACTICES. menjadi thought leader dibidang penggunaan anggaran biaya
perbankan, ditahun 2009 kami terhadap hasil yang dicapai.
Sehubungan dengan implementasi juga menyusun berbagai kajian
PSAK 50 (revisi 2006) dan PSAK 55 dan menyediakan model dan b. Merealisasikan Aset Pajak
(revisi 2006) efektif 1 Januari 2010, melaksanakan review industry Tangguhan sehingga dapat
ditahun 2009 kami secara terus rating 25 (dua puluh lima) sektor mengurangi pembayaran pajak
menerus menyempurnakan metode dan pelaksanaan event yang yang disebabkan adanya koreksi
perhitungan dan data historis berskala nasional untuk membahas fiskal negatif.
yang digunakan untuk menghitung outlook ekonomi, diantaranya
penyisihan penghapusan kolektif “Papua Investment Day” dimana c. Mengoptimalkan penggunaan
dan individual untuk debitur-debitur Bank Mandiri menjadi fasilitator SAP Controlling untuk pencatatan
kredit dalam rangka implementasi yang menjembatani eksplorasi dan transaksi terkait Biaya Umum
kedua PSAK tersebut. optimalisasi potensi daerah antara & Administrasi, Biaya Tenaga
Pemerintah Daerah Papua dengan Kerja, Biaya Operasional Lainnya
Kami telah melakukan persiapan para calon investor. dan Biaya Non Operasional.
yang diperlukan untuk dapat Penggunaan SAP Controlling
menerapkan PSAK 50 (revisi 2006) RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT diharapkan dapat mengurangi
dan PSAK 55 (revisi 2006) mulai 1 FINANCE & STRATEGY TAHUN 2010 pencatatan yang sifatnya manual
Januari 2010. Berdasarkan penilaian dan menciptakan laporan yang
Manajemen, penerapan standar Pengembangan Direktorat Finance lebih akurat dan tepat waktu.
tersebut tidak memberikan dampak & Strategy di tahun 2010 diarahkan
negatif terhadap posisi keuangan untuk menjadikan Direktorat Finance 2. Automate
konsolidasian Bank pada tanggal 1 & Strategy sebagai Finance Function
Januari 2010 secara best practices yang mampu a. Implementasi proyek Enterprise
mengoptimalkan seluruh sumber daya Information System untuk
5. MEMPERKUAT CORPORATE IMAGE yang dimiliki Bank Mandiri. Dengan mendorong otomasi dan efisiensi
BANK MANDIRI. bergabungnya fungsi Corporate penyusunan laporan kepada Top
Secretary ke dalam Direktorat Finance Management dan penyediaan
Di tahun 2009 kami juga melakukan & Strategy maka fokus kerja tahun best practice reports kepada
berbagai inisiatif untuk semakin 2010 juga akan semakin dipertajam Top Management sebagai dasar
memperkuat corporate image Bank terutama untuk memperkuat pengambilan keputusan.
Mandiri melalui pengembangan corporate image dan mengoptimalkan
equity story yang komprehensif dan company value Bank Mandiri. Di tahun b. Melakukan pengembangan dan
compelling untuk mengoptimalkan 2010, rencana strategis Direktorat implementasi sistem yang akan
company value Bank Mandiri. Selama Finance & Strategy akan mengusung digunakan untuk menerapkan
tahun 2009 kami melaksanakan tema ”Reduce, Automate dan Optimize” PSAK 50 dan 55 (revisi 2006).
road show sebanyak 11 kali dengan yang dijabarkan melalui program kerja Inisiatif yang akan dilaksanakan
international analyst/investor dan sebagai berikut: antara lain mereview kembali
16 kali dengan local investor/analyst. proses penerapan PSAK 50 & 55
Disamping itu kami juga telah terus 1. Reduce (revisi 2006) bersama konsultan
melakukan penyempurnaan website pendamping guna memastikan
kami untuk memberikan kemudahan a. Melakukan inisiatif pengendalian data yang dihasilkan oleh sistem
bagi stakeholder dalam mengakses biaya operasional dan investasi sesuai permintaan dan ketentuan,

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICES
240
Finance and Strategy

menyiapkan interim solution untuk utama dalam RKAP 2011. Hal


penerapan PSAK tersebut, dan ini ditujukan untuk mengurangi
meningkatkan pemahaman seluruh proses perhitungan yang bersifat
unit kerja dengan melakukan manual, meningkatkan kualitas
training dan sosialisasi PSAK 50 & laporan yang dihasilkan, serta
55 (revisi 2006) kepada unit kerja memudahkan users mencapai value
terkait secara berkesinambungan. creations pada masing-masing unit
kerja.
3. Optimize
d. Perbaikan equity story dengan
a. Memastikan implementasi melakukan penajaman content dan
Corporate Plan Bank Mandiri penyeimbangan materi keuangan
2010-2014 di masing-masing dan non keuangan (strategi bisnis).
SBU berjalan sesuai dengan Manfaat dari rencana strategis
target yang ditetapkan. Dalam hal ini adalah untuk memberikan
ini termasuk penetapan target persepsi positif bagi analyst dan
yang sejalan dengan Corporate investor sehingga diharapkan
Plan Bank Mandiri 2010-2014 mampu meningkatkan valuasi Bank
serta pelaksanaan tracking atas Mandiri.
pencapaian target dan pelaksanaan
inisiatif strategis di masing-masing Melalui berbagai inisiatif strategis
unit kerja. tersebut, diharapkan Direktorat
Finance & Strategy dapat menjadi
b. Mempertajam strategi komunikasi katalis untuk mendorong pencapaian
Bank Mandiri ke publik dan visi Bank Mandiri sebagai lembaga
memperkuat brand Bank keuangan Indonesia yang paling
Mandiri sebagai top of mind dikagumi dan tumbuh secara
di masyarakat Indonesia. Hal progresif.
ini akan dilaksanakan dengan
meningkatkan peranan publikasi,
sponsorship, advertising, dan
donasi untuk meningkatkan citra
Bank Mandiri, meningkatkan
hubungan media sebagai bagian
dari strategi komunikasi strategis,
meningkatkan pelayanan kepada
stakeholders terutama yang terkait
dengan pemenuhan kebutuhan
informasi tentang Bank Mandiri
dan melakukan analisis dan
review terhadap pelaksanaan
implementasi brand dalam
berbagai touch points.

c. Menyempurnakan metodologi VBM


untuk dapat diimplementasikan
sebagai salah satu ukuran kinerja

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICES
241
Finance and Strategy

3.5t
Jumlah Subordinate bonds yang
diterbitkan Bank Mandiri di tahun
2009, bond korporasi domestik
terbesar dengan tenor 7 tahun yang
pertama di Indonesia.

REDUCE AUTOMATE OPTIMIZE

Eficient finance functions, Provide more analytics Optimize the use


responsive to user than processing resource & aligning
request objective

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


242

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


243

INFORMASI
PERUSAHAAN
• INFORMASI PEMEGANG SAHAM
• PRODUK DAN LAYANAN
• MANAJEMEN
• GROUP HEADS

MENEMBUS BATAS KEINGINAN

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


INFORMASI
244
PEMEGANG SAHAM

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM PW30/4/2009 tanggal 6 April 31 Desember 2008 atau sebesar
2009. Rp1.859.487.521.044,30 dibagikan
Pada tanggal 4 Mei 2009, Perseroan sebagai dividen tunai kepada para
melaksanakan Rapat Umum Pemegang 2. Selanjutnya dengan disetujuinya pemegang saham.
Saham (RUPS) Tahunan dengan Laporan Tahunan Perseroan
keputusan sebagai berikut: termasuk disahkannya Laporan Pembayaran dividen tunai sebesar
Keuangan Konsolidasian Perseroan kurang lebih Rp88,55 per lembar
1. KEPUTUSAN AGENDA PERTAMA untuk tahun buku 2008 dan saham akan dilaksanakan dengan
Laporan Tugas Pengawasan yang ketentuan sebagai berikut:
1 a. Menyetujui Laporan Tahunan telah dilaksanakan oleh Dewan
Perseroan termasuk mengesahkan Komisaris, dan telah disahkannya a. Khusus dividen bagian Pemerintah
Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan Tahunan pelaksanaan yang berasal dari 14 miliar lembar
Perseroan untuk tahun buku Program Kemitraan dan Bina saham akan disetorkan ke rekening
2008 yang telah diaudit Lingkungan, RUPS memberikan Bendahara Umum Negara
oleh Kantor Akuntan Publik pelunasan dan pembebasan (BUN) No.502.000000 di Bank
Purwantono, Sarwoko & Sandjaja tanggung jawab sepenuhnya Indonesia.
- anggota Ernst & Young Global, (volledig acquit et de charge)
dengan pendapat “Wajar Tanpa kepada segenap anggota Direksi b. Memberikan kuasa dan
Pengecualian” sebagaimana dan anggota Dewan Komisaris wewenang kepada Direksi untuk
dinyatakan dalam laporannya No. atas tindakan pengurusan mengatur tata cara pembayaran
RPC-9714 tanggal 24 Februari dan pengawasan yang telah dividen tunai tersebut serta
2009 dan menyetujui Laporan dijalankan selama tahun buku mengumumkannya sesuai
Tugas Pengawasan yang telah 2008, sejauh tindakan tersebut ketentuan yang berlaku.
dilaksanakan oleh Dewan bukan merupakan tindak pidana
Komisaris untuk tahun buku dan tindakan tersebut tercermin 2. 1% dari laba bersih Perseroan periode
2008. dalam Laporan Tahunan dan 1 Januari 2008 sampai dengan
Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2008 atau sebesar
1 b. Mengesahkan Laporan Tahunan Perseroan serta Laporan Tahunan Rp53.128.214.886,98 dialokasikan
pelaksanaan Program Kemitraan pelaksanaan Program Kemitraan untuk Program Kemitraan dan
dan Bina Lingkungan untuk tahun dan Bina Lingkungan untuk tahun sebesar 3% dari laba bersih Perseroan
buku 2008 yang telah diaudit oleh buku 2008; pemberian pelunasan periode 1 Januari 2008 sampai
Badan Pengawasan Keuangan dan pembebasan tanggung jawab dengan 31 Desember 2008 atau
dan Pembangunan (BPKP) tersebut juga berlaku bagi Sdr. Yap sebesar Rp159.384.644.660,94
Perwakilan Provinsi DKI Jakarta Tjay Soen, Sdr. Richard Claproth untuk Program Bina Lingkungan.
II, dengan kesimpulan “Secara dan Sdr. Omar S. Anwar selama Penggunaan dana PKBL tersebut
umum pengelolaan Program yang bersangkutan menjabat pada selanjutnya harus dilaporkan kepada
Kemitraan dan Bina Lingkungan tahun 2008. RUPS Tahunan mendatang.
di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
telah dilaksanakan sesuai dengan 2. KEPUTUSAN AGENDA KEDUA 3. 0,5% dari laba bersih Perseroan
Peraturan Menteri Negara BUMN periode 1 Januari 2008 sampai
No. PER-05/MBU/2007 tanggal Menyetujui dan menetapkan penggunaan dengan 31 Desember 2008 atau
27 April 2007 dan Surat Edaran Laba Bersih Perseroan tahun buku 2008 sebesar Rp26.564.107.443,49
Menteri Negara BUMN Nomor sebesar Rp5.312.821.488.698,00 sebagai digunakan sebagai Cadangan Wajib.
SE-433/MBU/2003 tanggal 16 berikut:
September 2003” sebagaimana 4. 60,5% dari laba bersih Perseroan
dinyatakan dalam Laporan Hasil 1. 35% dari laba bersih Perseroan periode periode 1 Januari 2008 sampai
Evaluasi Kinerja No. LHE-1452/ 1 Januari 2008 sampai dengan dengan 31 Desember 2008 atau

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


INFORMASI
245
PEMEGANG SAHAM

sebesar Rp3.214.257.000.662,29 yaitu: Direktur Utama sebesar Direksi dengan proporsi yang
ditetapkan sebagai Laba Ditahan. 100%, Komisaris Utama sebesar akan ditentukan dalam Rapat
50%, Wakil Komisaris Utama Dewan Komisaris dengan
3. KEPUTUSAN AGENDA KETIGA sebesar 47,5%, anggota Dewan mempertimbangkan pencapaian
Komisaris lainnya sebesar 45% kinerja dan kontribusi serta
1. Menetapkan Kantor Akuntan dan Sekretaris Dewan Komisaris lamanya menjabat masing-
Publik Haryanto Sahari & sebesar 18,75%, masing-masing masing anggota Direksi pada
Rekan (A member firm of dari gaji Direktur Utama; adapun tahun 2008.
PricewaterhouseCoopers global gaji Wakil Direktur Utama dan
network) sebagai Kantor Akuntan anggota Direksi lainnya ditetapkan 5. Pajak atas tantiem ditanggung
Publik yang akan mengaudit oleh Dewan Komisaris dengan penerima dan tidak boleh
Laporan Keuangan Konsolidasian mempertimbangkan bobot dibebankan kepada Perseroan.
Perseroan untuk tahun buku pekerjaan, pencapaian kinerja dan
yang berakhir pada tanggal 31 kontribusi masing-masing Direktur 5. KEPUTUSAN AGENDA KELIMA
Desember 2009. yang bersangkutan selama tahun
buku 2008. Menyetujui pelimpahan kewenangan
2. Menetapkan Badan Pengawasan RUPS kepada Dewan Komisaris untuk
Keuangan dan Pembangunan 3. Menyetujui pemberian tantiem menyetujui penambahan modal
(BPKP) Perwakilan Provinsi DKI sebesar Rp61,65 miliar atau 1,16% ditempatkan dan disetor Perseroan
Jakarta II sebagai Auditor yang gross dari laba bersih Perseroan untuk jangka waktu 1 (satu) tahun
akan mengaudit Laporan Tahunan periode 1 Januari 2008 sampai terhitung sejak tanggal 29 Mei 2009.
Program Kemitraan dan Bina dengan 31 Desember 2008 yang
Lingkungan untuk tahun buku telah dianggarkan sebelumnya, PEMBAYARAN DIVIDEN
yang berakhir pada tanggal 31 untuk dibayarkan kepada segenap
Desember 2009. anggota Direksi, anggota Dewan Dividen Tunai Final – Tahun Buku 2008.
Komisaris dan Sekretaris Dewan Berdasarkan keputusan RUPS Tahunan
3. Memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris yang menjabat dalam pada tanggal 4 Mei 2009, Perseroan
Komisaris untuk menetapkan tahun 2008. melaksanakan pembagian dividen
honorarium dan persyaratan tunai final kepada seluruh pemegang
lainnya bagi Kantor Akuntan 4. Porsi tantiem untuk anggota saham sebesar 35% dari laba bersih
Publik dan Auditor tersebut. Dewan Komisaris dan Sekretaris Perseroan tahun buku 2008 atau sebesar
Dewan Komisaris adalah sebesar Rp1.859.487.521.044,30. Jumlah
4. KEPUTUSAN AGENDA KEEMPAT 22,14% dari total tantiem, dengan tersebut setara dengan Rp88,89584 per
proporsi tantiem Komisaris lembar saham yang dibagikan kepada
1. Menyetujui penyesuaian gaji Utama sebesar 100%, Wakil 20.917.597.315 lembar saham dan
Direktur Utama menjadi sebesar Komisaris Utama sebesar 95%, dibayarkan pada tanggal 12 Juni 2009.
Rp166 juta netto per bulan atau anggota Dewan Komisaris lainnya
kenaikannya sebesar 11,06% dari sebesar 90% dan Sekretaris Dividen Tunai Interim – Tahun Buku
gaji netto yang berlaku saat ini Dewan Komisaris sebesar 37,5% 2009.
dengan pembulatan ke bawah masing-masing dari tantiem Berdasarkan keputusan Rapat Direksi
dalam angka jutaan penuh yang Komisaris Utama dengan pada tanggal 9 November 2009 dan
berlaku terhitung sejak tanggal 1 mempertimbangkan lamanya persetujuan Dewan Komisaris melalui
Januari 2009. menjabat pada tahun 2008; surat No. COM/089/2009 tanggal 11
sedangkan porsi tantiem untuk November 2009, Perseroan melaksanakan
2. Gaji anggota Direksi, honorarium Direksi adalah sebesar 77,86% pembagian dividen tunai interim kepada
anggota Dewan Komisaris dan dari total tantiem, dibagikan seluruh pemegang sahamnya sebesar
Sekretaris Dewan Komisaris kepada masing-masing anggota Rp403.975.250.285,04 dimana tiap

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


INFORMASI
246
PEMEGANG SAHAM

saham dibagikan dividen tunai interim • RUPS sehubungan dengan Atas Nama Seri B atau 10% dari jumlah
sebesar Rp19,26433 dan dilaksanakan penggabungan, peleburan dan saham yang ditempatkan dan disetor
pada tanggal 22 Desember 2009. pengambilalihan harus dihadiri dan penuh dengan harga penawaran sebesar
disetujui oleh pemegang saham Seri A Rp1.450 per lembar saham.
KRONOLOGIS PENAMBAHAN DAN Dwiwarna; dan
PENCATATAN SAHAM • RUPS sehubungan dengan Selain keputusan untuk melaksanakan
pembubaran dan likuidasi harus divestasi melalui penawaran perdana,
Saham yang dikeluarkan oleh Perseroan dihadiri dan disetujui oleh pemegang pemegang saham Bank Mandiri dalam
terdiri dari 1 (satu) lembar Saham Seri A saham Seri A Dwiwarna. RUPS-LB tanggal 29 Mei 2003 juga
Dwiwarna dan Saham Biasa Atas Nama menyetujui rencana kepemilikan
Seri B. Saham Seri A Dwiwarna dimiliki Pada saat divestasi melalui penawaran saham oleh pegawai dan manajemen
oleh Negara Republik Indonesia dan tidak perdana tanggal 14 Juli 2003, jumlah melalui Program Penjatahan Saham
dapat dipindahtangankan. saham Bank Mandiri yang Ditempatkan Employee Stock Allocation (ESA) dan
dan Disetor Penuh terdiri dari 1 (satu) Pemberian Opsi Pembelian Saham kepada
Saham Seri A Dwiwarna adalah saham lembar saham Seri A Dwiwarna dan Manajemen Management Stock Option
yang memberikan hak istimewa kepada 19.999.999.999 lembar Saham Biasa Plan (MSOP). ESA terdiri dari (i) Pemberian
pemegangnya dalam hal sebagai berikut: Atas Nama Seri B yang dicatatkan Bonus Saham (Bonus Share Plan) dan
pada Bursa Efek Jakarta & Bursa Efek (ii) Penjatahan Saham Dengan Diskon
• RUPS sehubungan dengan Surabaya. Pemerintah menawarkan (Share Purchase at Discount) sebesar
peningkatan modal harus dihadiri dan Saham Biasa Atas Nama Seri B sejumlah 80% dari harga penawaran perdana.
disetujui oleh pemegang saham Seri A 4.000.000.000 lembar saham atau 20% Sedangkan MSOP diberikan kepada Direksi
Dwiwarna; dari jumlah saham Bank Mandiri yang dan manajemen senior pada tingkatan
• RUPS untuk mengangkat dan ditempatkan dan disetor penuh dengan tertentu sebagai insentif bagi kinerja yang
memberhentikan anggota Direksi dan nominal Rp500 dan harga penawaran berkelanjutan. Direksi menjadi pengelola
Dewan Komisaris harus dihadiri dan perdana Rp675 per lembar saham. dan pelaksana program ESA dan MSOP
disetujui oleh pemegang saham Seri A dibawah pengawasan Dewan Komisaris.
Dwiwarna; Kemudian pada tanggal 11 Maret 2004,
• RUPS sehubungan dengan perubahan Pemerintah melakukan program divestasi Pelaksanaan MSOP dilakukan melalui
Anggaran Dasar harus dihadiri dan lanjutan atas saham Bank Mandiri penerbitan saham baru. Bank Mandiri
disetujui oleh pemegang saham Seri A melalui penawaran sekunder sejumlah telah melakukan pencatatan pre-list
Dwiwarna; 2.000.000.000 lembar Saham Biasa sebanyak 1.000.000.000 lembar opsi

DEWAN KOMISARIS DIREKSI

1. Komisaris Utama merangkap : Edwin Gerungan 1. Direktur Utama : Agus Martowardojo


Komisaris Independen 2. Wakil Direktur Utama : I Wayan Agus Mertayasa
2. Wakil Komisaris Utama : Muchayat 3. Direktur : Zulkifli Zaini
3. Komisaris : Mahmuddin Yasin 4. Direktur : Sasmita
4. Komisaris Independen : Soedarjono 5. Direktur : Abdul Rachman
5. Komisaris Independen : Pradjoto 6. Direktur : Sentot A. Sentausa
6. Komisaris Independen : Gunarni Soeworo 7. Direktur : Bambang Setiawan
8. Direktur : Riswinandi
9. Direktur : Thomas Arifin
10. Direktur : Budi G. Sadikin
11. Direktur : Ogi Prastomiyono

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


INFORMASI
247
PEMEGANG SAHAM

saham yang telah disetujui oleh Bursa Pada RUPS Tahunan tanggal 16 Mei 2005 1, terdapat total 375.365.957 opsi
Efek Jakarta melalui suratnya No.S-1065/ dan 22 Mei 2006, pemegang saham telah yang telah dieksekusi menjadi saham.
BEJ.PSJ/P/07-2004 tanggal 13 Juli 2004 menyetujui pemberian MSOP Tahap 2 dan Sedangkan sampai dengan 31 Desember
dan oleh Bursa Efek Surabaya melalui MSOP Tahap 3 sebanyak 312.000.000 2009, terdapat total 304.942.052 opsi
surat No.JKT-023/LIST-EMITEN/BES/ lembar saham dan 309.416.215 lembar MSOP Tahap 2 dan 225.339.779 opsi
VII/2004 tanggal 13 Juli 2004. saham, dengan nilai nominal masing- MSOP Tahap 3 yang telah dieksekusi
masing Rp500 per lembar saham. menjadi saham.
Seluruh opsi tersebut terbagi menjadi tiga
tahap yang mana MSOP Tahap 1 terdiri Sampai dengan 13 Juli 2008, yang
dari 378.583.785 lembar saham dengan merupakan batas waktu terakhir
nilai nominal Rp500 per lembar saham. pelaksanaan konversi MSOP Tahap

KRONOLOGIS PEMBAYARAN DIVIDEN

Ann. Date Ex. Date Rec. Date Pay Date End Date Period Type Gross Net

12-Nov-09 3-Dec-09 7-Dec-09 22-Dec-09 30-Sep-09 9M Interim 19.26433 16.374681


6-May-09 27-May-09 29-May-09 12-Jun-09 31-Dec-08 12M Final 88.89584 75.561464
2-Jun-08 20-Jun-08 24-Jun-08 3-Jul-08 31-Dec-07 12M Final 187.11 159.0435
31-May-07 20-Jun-07 22-Jun-07 29-Jun-07 31-Dec-06 12M Final 70.02 59.517
24-May-06 15-Jun-06 19-Jun-06 30-Jun-06 31-Dec-05 12M Final 14.853 12.62505
25-May-05 14-Jun-05 16-Jun-05 24-Jun-05 31-Dec-04 3M Final 70.496 -
24-Nov-04 17-Dec-04 21-Dec-04 30-Dec-04 30-Sep-04 9M Interim 60 -
24-May-04 14-Jun-04 16-Jun-04 30-Jun-04 31-Dec-03 3M Final 65 -
19-Nov-03 17-Dec-03 19-Dec-03 30-Dec-03 30-Sep-03 9M Interim 50 -

Informasi Perdagangan dan Pencatatan Akuntan Publik Corporate Secretary


Saham Haryanto Sahari & Rekan Sukoriyanto Saputro
Bursa Efek Indonesia PricewaterhouseCoopers Tel : 62-21 524 5740
Gedung Bursa Efek Indonesia, Menara 1 Jl. H.R. Rasuna Said Kav. X-7 No.6 Fax. : 62-21 526 8246
Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53, Jakarta Jakarta 12940 - INDONESIA sukoriyanto.saputro@bankmandiri.co.id
12190, Indonesia P.O. Box 2473 JKP 10001
Tel : 62-21 515 0515 Tel : +62 21 5212901 Head of Investor Relations
www.bei.co.id Fax : +62 21 52905555/52905050 Jonathan Zax
www.pwc.com Tel : 62-21 524 5085
Biro Administrasi Efek Fax. : 62-21 5290 4249
Datindo Entrycom Informasi bagi Investor ir@bankmandiri.co.id
Wisma Diners Club Annex PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Jl. Jend. Sudirman Kav 34 –35, Jakarta Plaza Mandiri
12930, Indonesia Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36-38
Tel : 61-21 570 9009 Jakarta Selatan, Jakarta 12190
Fax. : 62-21 526 6702 Indonesia
www.datindo.com Tel : 62-21 526 5045, 5299 7777
Fax. : 62-21 526 8246
www.bankmandiri.co.id
corporate.secretary@bankmandiri.co.id

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


INFORMASI
248
PEMEGANG SAHAM

PEMEGANG SAHAM BANK MANDIRI

Sampai dengan 31 Desember 2009, Bank Mandiri dimiliki oleh 20.726 pemegang saham. Jumlah pemegang
saham tersebut terdiri dari 19.478 pemegang saham domestik dan 835 pemegang saham asing serta 40,50%
dari total pemegang saham yang tercatat tersebut merupakan pegawai Bank Mandiri.

Dalam administrasinya, biro administrasi efek mencatat setiap rekening nominee sebagai satu pemegang
saham.

KEPEMILIKAN SAHAM PER 31 DESEMBER 2009

Jumlah Investor % Jumlah saham %

DOMESTIK
Pemerintah RI 1 0,00 % 14.000.000.000 66,76 %
Perorangan Indonesia 11.041 53,27 % 194.898.289 0,93 %
Pegawai 8.394 40,50 % 125.478.548 0,60 %
Koperasi 5 0,02 % 130.000 0,00 %
Yayasan 9 0,04 % 9.415.500 0,04 %
Dana Pensiun 137 0,66 % 188.342.000 0,90 %
Asuransi 41 0,20 % 279.256.500 1,33 %
Bank 1 0,00 % 91.000 0,00 %
Perseroan Terbatas 139 0,67 % 298.551.365 1,42 %
Reksadana 123 0,59 % 6 1 7 . 1 9 1 .500 2,94 %
Total 19.891 95,97 % 15.713.354.702 74,93 %

INTERNASIONAL

Perorangan Asing 74 0,36 % 6.398.500 0,03 %


Badan Usaha Asing 761 3,67 % 5.250.363.603 25,04 %
Total 835 4,03 % 5.256.762.103 25,07 %

TOTAL 20.726 100,00% 20.970.1 1 6.805 100,00%

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


INFORMASI
249
PEMEGANG SAHAM

PEMEGANG SAHAM TERCATAT YANG MEMILIKI LEBIH DARI 5% SAHAM


PER 31 DESEMBER 2009

Nama Jumlah Saham %

Pemerintah RI 14.000.000.000 66.77

IKHTISAR SAHAM BANK MANDIRI

Harga Penutupan 1 jan - 1 jan -


saham Bank Mandiri (Rp.) 31 des 2008 31 des 2009 Trw 1 - 2009 Trw 2 - 2009 Trw 3 - 2009 Trw 4 - 2009

Tertinggi 3500 5150 2200 3625 4725 5150


Terendah 1190 1700 1700 2150 3200 4375
Akhir periode 2025 4700 2175 3175 4700 4700
Rata-rata 2660 3339 1872 2846 3934 4684

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


INFORMASI
250
PEMEGANG SAHAM

GRAFIK HARGA SAHAM BANK MANDIRI

(juta) Rp.
200 6.000

180

5.000
160

140
4.000

120

100 3.000

80

2.000
60

40
1.000

20

0 0
Jan’ 09

Feb’ 09

Mar’ 09

Apr’ 09

Mei’ 09

Juni’ 09

Juli’ 09

Agt’ 09

Sept’ 09

Okt’ 09

Nop’ 09

Des’ 09

VOLUME PERDAGANGAN HARGA PENUTUPAN

KINERJA RELATIF SELAMA 1 TAHUN

2,5

2,0

1,5

0,5

0
Jan ’09

Feb ’09

Mar ’09

Apr’ 09

Mei ’09

Juni ’09

Juli ’09

Agt ’09

Sept ’09

Okt’ 09

Nop’ 09

Des’ 09

BMRI IHSG INDEKS SEKTOR KEUANGAN

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


0,000
0,5000
1,0000
1,5000
2,0000
2,5000
3,0000
0
0,2
0,4
0,6
0,8
1.0
1,3
1,4
1,6
1,8
Jan ’05 Jan’ 07

Apr ’05

Apr ’07

BMRI
Jul ’05

Okt ’05
Jul ’07

Jan ’06

KINERJA RELATIF SELAMA 5 TAHUN


KINERJA RELATIF SELAMA 3 TAHUN

Apr ’06 Okt ’07

Jul ’06

IHSG
Jan ’08
Okt ’06

Jan ’07
Apr ’08

Apr ’07

Jul ’07 Jul ’08

Okt ’07

Okt ’08
Jan ’08

Apr ’08
Jan ’09

Jul ’08

INDEKS SEKTOR KEUANGAN


Okt ’08 Apr ’09

Jan ’09

Jul ’09
Apr ’09

Jul ’09
Okt ’09

Okt ’09
Des ’09
Des ’09

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


PEMEGANG SAHAM
INFORMASI
251
252
PRODUK DAN LAYANAN

WHOLESALE BANKING
CORPORATE BANKING

Cash Loan Dana Jasa/Non Cash Loan


Kredit Investasi Tabungan Bisnis Bank Guarantee
Kredit Modal Kerja Giro Counter Guarantee
Kredit Jangka Pendek Deposit on Call Trade Service :
Pinjaman Rekening Koran Deposito Berjangka • Pembiayaan Ekspor :
Pinjaman Transaksi Khusus Pre Export Financing, Negosiasi Wesel ekspor
• Pembiayaan Impor :
Usance Payable at Sight (UPAS), Trush Receipt

Sindikasi
Sindikasi Murni
Club Deal
Arranger
Facility Agent
Security Agent
Asset Sales
Securitisasi Asset
Co marketing, beraliansi dengan Mansek untuk jasa financial Advisory
(Restructuring, Financial Advisor & Structured Finance, Debt Structure, Merger & Acquisition)

COMMERCIAL BANKING

Kredit Cash Management


LC Import & Trust Receipt Kredit Modal Kerja dengan Fasilitas Mandiri E-Biz card Mandiri Cash Concentration
Bill Purchasing Kredit Agunan Deposito Mandiri National Pooling
Bill Collection Kredit Investasi dalam Valuta Dollar Singapura (SGD) Mandiri Cash Management system
Open Account Financing Modal Kerja Fixed Loan Mandiri Immediate Cash
Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri / SKBDN Modal Kerja dalam Valuta Dollar Singapura (SGD) Mandiri Mass Transaction System
Standby Letter of Credit / Standy LC Kredit Modal Kerja Warehouse Receipt Mandiri Open Paymet
Bank Guarantee Mandiri Kredit Alat Berat Mandiri Virtual Account
Mandiri Kredit Modal Kerja Plus Mandiri Retail Collection Point
Kredit Modal Kerja Pertambangan Mandiri Cashier Cash Management
Kredit melalui / kepada Perusahaan Multi finance Mandiri Corporate Collection
Kredit Modal Kerja Telekomunikasi Mandiri Cash Management Bank Services
Fasilitas Treasury Line

Pembiayaan Dalam Rangka Sindikasi Produk Dana Produk Jasa


Sindikasi Murni Giro Trade Service :
Club Deal Deposit on Call • Letter of Credit (L/C)
Deposito Berjangka • Stand By L/C
Tabungan Bisnis • Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri
• Bank Garansi
• Counter Guarantee
Jasa Dalam Rangka Sindikasi :
• Arranger
• Underwriter
• Agent (Facility Agent : Security Agent dan Escrow Agent)

Trade Finance & Service


Export & Import Advisory

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


253
PRODUK DAN LAYANAN

TREASURY INTERNATIONAL BANKING PRODUCTS & SERVICES

Trade Finance Trade Service


Cash Transaction – - Export Usance Bills Discounting - L/C Issuance & Amendment
Foreign Exchange Transaction (Today, Tomorrow, Spot) - Export L/C Renegotiation/Forfaiting - L/C Advising
Derivative Transaction: - Trust Receipt - L/C Negotiation
• Foreign Exchange Transaction - Usance Payable at Sight (UPAS) - L/C Confirmation
(Forward, Swap, Option) - Bilateral Trade Financing - Inter Mandiri Transaction
• Interest Rate Transaction - ECA Covered Buyers Credit - Export Bills Collection
(Interest Rate Swap, Cap, Floor) - Documentary Collection
• Foreign Exchange dan Interest Rate Transaction - Standby L/C
(Cross Currency Swap) - Counter Guarantee

Assets Products Custodial Services Trustee Service


Call loan General Custody Trustee
Syndicated Loan Sub Registry SUN & SBI Payment Agent
Investment Loan Local Custody for ADR/GDR Program Security Agent
Working Capital Loan Mutual Fund Administration Escrow Agent
Two-Step Loans Discretionary Fund Administration Receiving Bank
Ship Scrapping Business Euroclear
Banker’s Acceptance Financing Securities Lending & Borrowing
Cash Collateral Loan Sub Custody
Govenrment Bonds
Corporates Bonds

Others Money Market Liabilities Products


International Remittance Interbank Placement Demand Deposits
International Cheque Collection Interbank Taken Time Deposits
Mandiri Direct Settlement Reverse Repo Certificate of Deposits
Vostro Account Interest Rate Swaps
Interbank Risk Participation SBI Auctions & Repo
Financial Advisory
Bank Reference
Intra-day Facility for Securities Company
Overnight Facility for Securities Company
Payment Bank for Indonesian Central –
Securities Depository (KSEI)

RETAIL BANKING
PRODUK DAN JASA MASS & ELECTRONIC BANKING

Tabungan Mandiri Rekening Giro Mandiri Deposito


Mandiri Tabungan Mandiri Giro Mandiri Deposito
Mandiri Tabungan Rencana Mandiri Deposito Valas
Mandiri Tabungan Bisnis
Mandiri Tabungan Haji
Mandiri Tabungan KAPEL
Mandiri Tabungan Valas
Mandiri Tabungan TKI

Mandiri Debit Mandiri Prabayar eChannel


Mandiri Debit Gaz Card Mandiri Internet
Indomaret Card Mandiri SMS
eToll Card Mandiri ATM
Mandiri Call
Mandiri EDC

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


254
PRODUK DAN LAYANAN

Layanan Lainnya
Mandiri Auto Payment
Mandiri Traveller Cheque
Mandiri Payroll Package
Mandiri Safe Deposit Box
Mandiri Western Union
Mandiri Bank Draft
Mandiri Transfer Valas
Standing Instruction
Bank Reference
Kliring / RTGS
Inkaso/Collection
Transfer

MIKRO

Kredit Usaha Mikro (KUM)


Kredit Serbaguna Mikro (KSM)
Pinjaman kepada BPR
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL)

SMALL BUSINESS

Kredit Non Program Kredit Program


Kredit Investasi Kredit Multiguna Usaha (KMU)
Kredit Modal Kerja Kredit Wirausahawan Mandiri (KWM)
Kredit Koperasi Mandiri kepada Koperasi Karyawan (KKM-Kopkar)
Kredit Koperasi Mandiri kepada Non Koperasi Karyawan (KKM-Non Kopkar)
Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mandiri
Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKP-E)
Kredit Pengembangan Energi Nabati Revitalisasi Perkebunan (KPEN-RP)
Kredit Talangan Pembayaran Pertaminan (KTPP)
Kredit Tempat Usaha Mandiri (KTUM)

CONSUMER LOAN

Produk Secured Produk Unsecured


a. Mandiri KPR Mandiri Mitrakarya
b. Mandiri KPR Angsuran Berjenjang Mandiri Mitrakarya Take Over
c. Mandiri KPR Flexible Mandiri Mitrakarya Top Up
d. Mandiri KPR Duo Mandiri Kredit Tanpa Agunan
e. Mandiri KPR Take Over Mandiri Kredit Tanpa Agunan Payroll
f. Mandiri KPR Top Up Mandiri Kredit Tanpa Agunan Take Over
g. Mandiri KPR Konstruksi Mandiri Kredit Tanpa Agunan Top Up
h. Mandiri KPT (Kepemilikan Tanah) Mandiri Kredit Tanpa Agunan Selected Company
i. Mandiri Multiguna Mandiri Kredit Tanpa Agunan Cross Sell
j. Mandiri Multiguna Take Over Mandiri Kredit Tanpa Agunan a/d. Kartu kredit
k. Mandiri Multiguna Top Up
l. Mandiri Tunas KPMg.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


255
PRODUK DAN LAYANAN

WEALTH MANAGEMENT

Bancassurance Assurance Mandiri Investasi Sejahtera Reksa Dana Layanan Retail Brokerage
Mandiri Jiwa Sejahtera Reksa Dana Pasar Uang Jual Beli Saham di Pasar Sekunder bekerjasama dengan Mandiri Sekuritas
Mandiri Rencana Sejahtera Plus Reksa Dana Pendapatan Tetap
Mandiri Rencana Sejahtera Syariah Reksa Dana Campuran
Perlindungan Tambahan (Riders) Reksa Dana Saham
Reksa Dana Terproteksi
Reksa Dana Indeks

Surat Berharga Transaksi Valuta Asing (Retail) Mandiri Prioritas


Obligasi Negara Retail (ORI) (pasar perdana dan pasar sekunder) Uang Kertas Asing : Today and Tom Benefit Nasabah
SUKUK retail (pasar perdana dan pasar sekunder) Devisa Umum: Today, Tomorrow, & Spot • Executive lounge
SUN retail Currency Forward • Majalah Lifestyle
Currency Swap • Majalah Prioritas
Currency Option • SDB
• Ulang Tahun
• Souvenir
• Airport Handling
• Benefit Lainnya, meliputi :
- Program Merchant Relationship
- Program Apresiasi
* Program Edukasi
* Sponsorship
* Golf Tournament
* Gathering

CONSUMER CARDS

Produk Program & Fitur


Mandiri Visa Silver/Gold Platinum Program Usage :
Mandiri MasterCard Everyday/Titanium • Mandiri Power Cash
Mandiri Visa Golf • Mandiri Power Bills:
Mandiri Bethany Silver/Gold - Telco
Garda Oto Visa - TV Cable
Hypermart Silver/Gold - PLN
Corporate Card Visa Silver/Gold/Platinum - Magazines
• Mandiri Power Buy
• Mandiri Transfer Balance
• Insurance :
- Mandiri Protection
- Extra Care
- Medicare
- Critical Guard
- Travel Insurance
• Merchandising/Katalog Belanja
Partnership Program/Joint Promo :
• Power Discount
• Buy 1 Get 1
Loyalty Program :
• Power Point
• Free Golf
• Golf Tournament
• Golf Clinic
• Mileage Redeemption
• Personal Assistant Platinum
• Executive Lounge
• Airport Handling

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


256
MANAJEMEN

DEWAN KOMISARIS

1. Edwin Gerungan Komisaris Utama & Komisaris Independen


2. Muchayat Wakil Komisaris Utama
3. Mahmuddin Yasin Komisaris
4. Soedarjono Komisaris Independen
5. Pradjoto Komisaris Independen
6. Gunarni Soeworo Komisaris Independen

DIREKSI

1. Agus Martowardojo Direktur Utama


2. I Wayan Agus Mertayasa Wakil Direktur Utama
3. Zulkifli Zaini Direktur Commercial Banking
4. Sasmita Direktur Technology & Operations
5. Abdul Rachman Direktur Special Asset Management
6. Sentot A. Sentausa Direktur Risk Management
7. Bambang Setiawan Direktur Corporate Secretary, Legal & Customer Care
8. Riswinandi Direktur Corporate Banking
9. Thomas Arifin Direktur Treasury & International Banking
10. Budi G. Sadikin Direktur Micro & Retail Banking
11. Ogi Prastomiyono Direktur Compliance & Human Capital

EVP KOORDINATOR

1. Pahala N. Mansury EVP Koordinator Finance & Strategy


Chief Financial Officer
2. Haryanto T. Budiman EVP Koordinator Change Management Office
3. Mansyur S. Nasution EVP Koordinator Consumer Finance
4. Riyani T. Bondan EVP Koordinator Internal Audit

KOMITE DIBAWAH DEWAN KOMISARIS KOMITE DIBAWAH DIREKSI

Komite Audit Komite Remunerasi & Nominasi Risk and Capital Committee
Gunarni Soeworo Edwin Gerungan Information Technology Committee
Soedarjono Muchayat Personnel Policy Committee
Zulkifli Djaelani Soedarjono Wholesale Executive Committee
Imam Sukarno Gunarni Soeworo Retail and Support Executive Committee
Mahmudin Yasin Brand Committee
Credit Comittee

Komite Pemantau Risiko Komite Good Corporate Governance


Soedarjono Muchayat
Edwin Gerungan Gunarni Soeworo
Gunarni Soeworo Mahmudin Yasin
Tama Widjaja

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


257
GROUP HEAD

GROUP HEAD GROUP DIREKTORAT

Jiantok Hardjiman Corporate Banking I Corporate Banking


Rustam S. Sirait Corporate Banking II Corporate Banking
Supriyusman Corporate Banking III Corporate Banking
Sunarso Corporate Banking Agro Based Corporate Banking
Alexandra Askandar Syndicated & Structured Finance Corporate Banking
Fransisca Nelwan Mok Jakarta Commercial Sales Commercial Banking
Royke Tumilaar Regional Commercial Sales 1 Commercial Banking
Santoso B. Riyanto Regional Commercial Sales 2 Commercial Banking
C. Paul Tehusijarana Wholesale Product Management Commercial Banking
Rafjon Yahya Small Business 1 Commercial Banking
Heri Gunardi Jakarta Network Micro & Retail Banking
Marwan Budiarsyah Regional Network Micro & Retail Banking
Tardi Micro Business Micro & Retail Banking
Widhayati Darmawan Mass & Electronic Banking Micro & Retail Banking
Inkawan D. Jusi Wealth Management Micro & Retail Banking
Handayani Consumer Cards Consumer Finance
Sarastri Baskoro Consumer Loan Consumer Finance
Iman Nugroho Soeko International Banking & Treasury & International Banking
Capital Market Services
Vincent Nangoi Treasury Treasury & International Banking
E. Wiseto Baroto Credit Recovery I Special Asset Management
Henry Sihotang Credit Recovery II Special Asset Management
Agus Sudiarto Asset Management Special Asset Management
Mustaslimah Compliance Compliance & Human Capital
Kresno Sediarsi Human Capital Services Compliance & Human Capital
Sanjay N. Bharwani Human Capital Strategy & Policy Compliance & Human Capital
I Nengah Rentaya Learning Centre Compliance & Human Capital
Pardi Sudradjat Market & Operational Risk Risk Management
Setyowati Credit Risk & Policy Risk Management
Sulaeman Corporate Risk Risk Management
Kartini Sally Commercial Risk Risk Management
Santaputra Pita Retail & Consumer Risk Risk Management
Jonathan Zax Investor Relations Finance & Strategy
Agus Dwi Handaya Strategy & Performance Management Finance & Strategy
Budi Sulistio Accounting Finance & Strategy
Raizal Munir Procurement & Fixed Assets Finance & Strategy
Suresh Gummalam IT Business Solutions & Technology & Operations
Application Services
O.C. Harry Pudjiatmoko IT Operations Technology & Operations
Mohammad Guntur Planning, Policies, Procedures & Technology & Operations
Architecture
Chrisna Pranoto Credit Operations Technology & Operations
Herry Rukmana Central Operations Technology & Operations
O.C. Harry Pudjiatmoko Electronic Channel Operation Technology & Operations
Sukoriyanto Saputro Corporate Secretary Corporate Secretary, Legal & Customer Care
Ridzki Juniadi Legal Corporate Secretary, Legal & Customer Care
Basu Vitri Manugrahani Customer Care Corporate Secretary, Legal & Customer Care
Bambang Ari Prasodjo Culture & Service Specialist Corporate Secretary, Legal & Customer Care

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


258
GROUP HEADS

CORPORATE BANKING

NAMA DAN BIOGRAFI SUNARSO | Corporate Banking Agro Based Group

JIANTOK HARDJIMAN | Corporate Banking I Group Lahir pada Tahun 1963. Menyelesaikan pendidikan
Sarjana Pertanian jurusan Agronomi dari Institut
Pertanian Bogor pada tahun 1988 dan memperoleh
Lahir pada Tahun 1956.Menyelesaikan pendidikan gelar Magister Sains dari Universitas Indonesia pada
Sarjana Ekonomi dari Universitas Krisnadwipayana pada tahun 2002.
tahun 1987 dan memperoleh gelar Magister Manajemen
dari STIE IPWI tahun 1998 Bergabung dengan Bank Mandiri sejak tahun 1999
melalui legacy Bank Dagang Negara dengan jabatan
Bergabung dengan Bank Mandiri sejak tahun 1999 terakhir sebagai Relationship Manager.
melalui legacy Bank Dagang Negara dengan jabatan
terakhir sebagai Kepala Kantor Wilayah Surabaya. Sejak bulan November 2006 beliau menduduki jabatan
sebagai Group Head Corporate Banking Agro Based
Sejak bulan November 2009, beliau ditunjuk untuk sampai dengan sekarang.
menjabat sebagai Group Head Corporate Banking I
sampai dengan akhir tahun 2009.
ALEXANDRA ASKANDAR | Syndicated & Structured Finance Group
RUSTAM S. SIRAIT | Corporate Banking II Group
Lahir pada Tahun 1972. Menyelesaikan pendidikan
Lahir pada Tahun 1964. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi dari Universitas
Sarjana Sosial Ekonomi Pertanian dari Institut Pertanian Indonesia pada tahun 1995 dan memperoleh gelar MBA
Bogor pada tahun 1986 dan memperoleh gelar Master (International Management) dari Boston University,
of Business Administration dari University Of Illinois At Massachusetts, USA pada tahun 1999.
Urbana-Champaign, USA pada tahun 1994.
Sebelum berkarier di Bank Mandiri, beliau menjabat
Bergabung dengan Bank Mandiri sejak tahun 1999 sebagai Corporate Treasures di PT. Surveyor Indonesia,
melalui legacy Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) Jakarta sampai dengan tahun 1997.
dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Tim Cabang
Utama Bapindo Bandung Surapati. Sejak awal tahun 2009, beliau menduduki jabatan
sebagai Group Head Syndicated & Structured Finance
Pada tahun 2005, beliau ditunjuk untuk menjabat sampai dengan sekarang.
sebagai Group Head Corporate Banking II sampai dengan
Desember 2009.

SUPRIYUSMAN | Corporate Banking III Group COMMERCIAL BANKING

NAMA DAN BIOGRAFI


Lahir pada Tahun 1957. Menyelesaikan pendidikan
Sarjana Ekonomi Perusahaan di Universitas
Krisnadwipayana tahun 1983. FRANCISCA NELWAN MOK | Jakarta Commercial Sales Group

Bergabung dengan Bank Mandiri sejak tahun 1999


Lahir pada Tahun 1956. Menyelesaikan pendidikan
melalui legacy Bank Bumi Daya (BBD) dengan jabatan
Sarjana Peternakan dari Universitas Padjajaran Jurusan
terakhir sebagai Operation Manager Cabang Solo.
Veterinary pada tahun 1981 dan memperoleh gelar
Magister Manajemen dari Sekolah Tinggi Manajemen
Dan sejak tahun 2007 sampai dengan saat ini, beliau
Labora Jurusan Keuangan pada tahun 2002.
menduduki jabatan sebagai Group Head Corporate
Banking III.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


259
GROUP HEADS

Bergabung dengan Bank Mandiri sejak tahun 1999 Bergabung dengan Bank Mandiri sejak tahun 1999
melalui legacy Bank Bumi Daya (BBD) dengan jabatan melalui legacy Bank Dagang Negara (BDN) dengan
terakhir sebagai Pembina pada Group Pembinaan & jabatan terakhir sebagai Treasury Manager Kantor
Penyelesaian Kredit UPK Bagian Pembinaan 1 UPK. Cabang Los Angeles.

Sejak bulan Februari 2006, beliau menduduki jabatan Sejak bulan Januari 2006 beliau menjabat sebagai
sebagai Group Head Jakarta Commercial Sales sampai Group Head Product Management yang pada tahun 2009
dengan sekarang. berganti nama menjadi Wholesale Product Management
Group sampai dengan sekarang.
ROYKE TUMILAAR | Regional Commercial Sales 1 Group
RAFJON YAHYA | Small Business 1 Group
Lahir pada Tahun 1964. Menyelesaikan pendidikan
Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Manajemen dari Lahir pada Tahun 1958. Menyelesaikan pendidikan
Universitas Trisakti pada tahun 1987 dan memperoleh Sarjana Pertanian jurusan Agronomi dari Institut
gelar Master of Business in Finance dari University of Pertanian Bogor pada tahun 1982 dan memperoleh
Technology Sydney, pada tahun 1999. gelar Magister Manajemen dari Universitas Sriwijaya
Palembang pada tahun 2002.
Bergabung dengan Bank Mandiri sejak tahun 1999
melalui legacy Bank Dagang Negara (BDN) dengan Bergabung dengan Bank Mandiri sejak tahun 1999
jabatan terakhir sebagai Staf Profesional Tim melalui legacy Bank Ekspor Impor Indonesia (BankExim).
Penyelesaian Kredit Bank Dagang Negara, Jakarta. Sejak bulan Maret 2007, beliau menduduki jabatan
sebagai Group Head Small Business 1 sampai dengan
Pada tahun 2007 beliau menjabat sebagai Group Head sekarang.
Regional Commercial Sales 1 sampai dengan sekarang.

MICRO & RETAIL BANKING


SANTOSO B. RIYANTO | Regional Commercial Sales 2 Group

NAMA DAN BIOGRAFI


Lahir pada Tahun 1957. Menyelesaikan pendidikan
Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Perusahaan dari
Universitas Jenderal Soedirman pada tahun 1981 dan HERI GUNARDI | Jakarta Network Group
memperoleh gelar Magister Manajemen dari Universitas
Satyagama Jakarta, pada tahun 1997 Lahir pada Tahun 1962. Menyelesaikan pendidikan
Master of Science jurusan Finance and Accounting dari
Bergabung dengan Bank Mandiri sejak tahun 1999 Graduate School of Management, University of Oregon
melalui legacy Bank Dagang Negara (BDN) dengan USA pada tahun 1991. Mendapatkan sertifikasi Chartered
jabatan terakhir sebagai Kepala Cabang. Life Underwriter dan Chartered Financial Consultant dari
Singapore College of Insurance tahun 2004 dan tahun
Sejak tahun 2007, beliau menduduki jabatan sebagai 2005.
Group Head Regional Commercial Sales 2 sampai dengan
sekarang. Bergabung dengan Bank Mandiri sejak tahun 1999
melalui legacy Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo)
dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Sub Bagian
C. PAUL TEHUSIJARANA | Wholesale Product Management Group Sindikasi Surat Utang dan Fixed Income pada Urusan
Treasury dan Jasa Perbankan.
Lahir pada Tahun 1961. Menyelesaikan pendidikan
Magister of Business Administration (MBA) di University Sejak bulan Januari 2009 menjabat sebagai Group Head
of Southern California - LA USA pada tahun 1998. Jakarta Network.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


260
GROUP HEADS

MARWAN BUDIARSYAH | Regional Network Group INKAWAN D. JUSI | Wealth Management Group

Lahir pada Tahun 1956. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Lahir pada Tahun 1962. Menyelesaikan pendidikan
dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta pada tahun 1980. Sarjana Teknik Arsitektur dari Universitas Indonesia pada
tahun 1986 dan memperoleh gelar Master of Business
Bergabung dengan Bank Mandiri sejak tahun 1999 melalui Administration dari Western Illinois University Illinois,
legacy Bank Ekspor Impor Indonesia (BankExim) dengan USA pada tahun 1989.
jabatan terakhir sebagai Kepala Cabang..
Sebelum bergabung dengan Bank Mandiri pada tahun
Pada tahun 2006, beliau menduduki jabatan sebagai Group 2004, beliau berkarier di Euronet Sigma Nusantara dan
Head Regional Network sampai dengan sekarang. Bank Universal dengan jabatan terakhir sebagai Vice
President, Branch & Phone Banking Development Head.

Pada tahun 2009, beliau ditunjuk untuk menduduki


TARDI | Micro Business Group
jabatan sebagai Group Head Wealth Management
sampai dengan sekarang.
Lahir pada Tahun 1964. Menyelesaikan pendidikan
Sarjana Pertanian Jurusan Agronomi dari Universitas
Negeri Sebelas Maret Surakarta pada tahun 1987 dan CONSUMER FINANCE
memperoleh gelar Master Management Keuangan dari
Universitas Padjajaran pada tahun 1999.
NAMA DAN BIOGRAFI
Bergabung dengan Bank Mandiri sejak tahun 1999 melalui
legacy Bank Bumi Daya (BBD) dengan jabatan terakhir HANDAYANI | Consumer Card Group
sebagai Account Manager Kredit Korporasi.
Lahir pada Tahun 1965. Menyelesaikan pendidikan
Sejak tahun 2008 menduduki jabatan sebagai Group Head sebagai Dokter Gigi dari Universitas Airlangga pada
Micro Business sampai dengan sekarang. tahun 1988 dan meperoleh gelar Magister Manajemen
untuk Jurusan International Management dari
Universitas Padjajaran di tahun 2001
WIDHAYATI DARMAWAN | Mass & Electronic Banking Group
Sebelum bergabung dengan Bank Mandiri pada bulan
Lahir pada Tahun 1965. Menyelesaikan pendidikan Mei 2000, beliau berkarier di Bank Internasional
Sarjana Matematika di Institut Teknologi Bandung pada Indonesia dengan jabatan terakhir sebagai Regional
tahun 1989. Card Center Manager West & Central Java.

Sebelum bergabung dengan Bank Mandiri pada tahun Sejak Agustus 2004, menduduki jabatan sebagai Group
2001, beliau berkarier di Bank Bali dengan jabatan Head Consumer Cards sampai dengan sekarang.
terakhir sebagai Department Head Business Alliance.

Sejak tahun 2003 beliau menempati posisi sebagai SARASTRI BASKORO | Consumer Loans Group
Group Head di berbagai group antara lain Electronic
Banking Group, Customer Care Group dan terakhir
Lahir pada Tahun 1960. Menyelesaikan pendidikan
menjabat sebagai Group Head Mass & Electronic Banking
Sarjana di York University Toronto, Canada pada tahun
sampai dengan sekarang.
1983 dengan jurusan Mathematic Economic dan
menyelesaikan Post Graduate Studies Majoring Banking
and Finance dari Monash University pada tahun 1995.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


261
GROUP HEADS

SPECIAL ASSET MANAGEMENT

Sebelum bergabung dengan Bank Mandiri pada tahun NAMA DAN BIOGRAFI
2000, beliau berkarier di Bank Papan Sejahtera dengan
jabatan terakhir sebagai Consumer Banking Director. E. WISETO BAROTO | Credit Recovery I Group

Sejak tahun 2001 beliau menduduki jabatan sebagai


Lahir pada Tahun 1959. Menyelesaikan pendidikan
Group Head Consumer Loans sampai dengan sekarang.
Sarjana Pertanian bidang Agribisnis dari Institut
Pertanian Bogor di tahun 1983 dan selanjutnya
Magister Manajemen bidang Keuangan dan Perbankan
TREASURY & INTERNATIONAL BANKING dari Universitas Gadjah Mada di tahun 1992.

Bergabung dengan Bank Mandiri sejak tahun 1999


NAMA DAN BIOGRAFI
melalui legacy Bank Bumi Daya (BBD) dengan jabatan
terakhir sebagai Kepala Bagian Kredit yang mengelola
IMAN N. SOEKO | International Banking & Capital Market
Kredit Perusahaan Korporasi.
Services Group

Sejak bulan April 2006 beliau ditunjuk untuk menjabat


Lahir pada Tahun 1955. Menyelesaikan pendidikan sebagai Group Head Credit Recovery I sampai dengan
Sarjana Tehnik Mesin dari Institut Teknologi Bandung Desember 2009.
pada tahun 1979 dan memperoleh gelar MsocSc dalam
bidang Finance dari University of Birmingham, UK pada
tahun 1989 atas beasiswa dari Pemerintah Inggris. HENRY SIHOTANG | Credit Recovery II Group

Bergabung dengan Bank Mandiri sejak tahun 1999 Lahir pada Tahun 1961. Menyelesaikan pendidikan
melalui legacy Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) Sarjana Ekonomi, jurusan Manajemen Perusahaan
dengan jabatan terakhir sebagai General Manager dari Universitas Krisnadwipayana Tahun 1987 dan
Bapindo Cabang Hong Kong. memperoleh gelar Magister Managemen dari Universitas
Satyagama Tahun 2000.
Sejak Januari 2009, beliau menjabat sebagai Group
Head International Banking & Capital Market Services Bergabung dengan Bank Mandiri sejak tahun 1999
sampai dengan sekarang. melalui legacy Bank Dagang Negara (BDN) dengan
jabatan terakhir sebagai Relationship Manager, Urusan
Penyelesaian Kredit.
VINCENT NANGOI | Treasury Group
Sejak tahun 2008 beliau menduduki jabatan sebagai
Lahir pada Tahun 1955. Menyelesaikan pendidikan Group Head Credit Recovery II sampai dengan Desember
Sarjana Ekonomi Jurusan Studi Pembangunan dari 2009.
Universitas Indonesia pada tahun 1980.
AGUS SUDIARTO | Asset Management Group
Bergabung dengan Bank Mandiri sejak tahun 1999
melalui legacy Bank Ekspor Impor Indonesia (BankExim)
Lahir pada Tahun 1964. Menyelesaikan pendidikan
dengan jabatan terakhir sebagai General Manager
Sarjana Hukum dari Universitas Indonesia pada tahun
BankExim Cabang Cayman Islands.
1988 dan memperoleh gelar Magister Management dari
Universitas Indonesia pada tahun 2004.
Sejak tahun 2009 beliau menduduki jabatan sebagai
Group Head Treasury sampai dengan sekarang.
Bergabung dengan Bank Mandiri sejak tahun 1999
melalui legacy Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo)
dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Bidang Cabang
Madya.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


262
GROUP HEADS

Sejak tahun 2007 beliau ditunjuk untuk menjabat Sebelum bergabung dengan Bank Mandiri pada tahun
sebagai Group Head Asset Management sampai dengan 2008, beliau berkarier di Bank Permata dengan jabatan
sekarang. terakhir sebagai HR Head of HR Centres of Expertise &
Operations.

COMPLIANCE AND HUMAN CAPITAL Sejak tahun 2008 beliau menempati posisi sebagai Group
Head Human Capital Strategy & Policy sampai dengan
sekarang.
NAMA DAN BIOGRAFI

I NENGAH RENTAYA | Learning Center Group


MUSTASLIMAH | Compliance Group

Lahir pada Tahun 1958. Menyelesaikan pendidikan Sarjana


Lahir pada Tahun 1965. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi jurusan Ekonomi Studi Pembangunan dari
Pertanian dari Institut Pertanian Bogor pada tahun 1988 Universitas Gadjah Mada Yogyakarta pada tahun 1987 dan
dengan memperoleh gelar Insinyur. memperoleh gelar M.I.A (Master of International Affairs) in
Economic Policy and Management dari Columbia University
Beliau memulai karier sebagai pegawai Bank Dagang New York pada tahun 1994.
Negara di Kantor Pusat Jakarta pada tahun 1989.
Bergabung dengan Bank Mandiri sejak tahun 1999 melalui
Pada tahun 1999, melalui proses merger, beliau bergabung legacy Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) dengan
dengan Bank Mandiri. Sejak tahun 2006 beliau menduduki jabatan terakhir sebagai Kepala Bagian Urusan Sumber
jabatan sebagai Group Head Compliance sampai dengan Daya Manusia Bagian Data & Penilaian (USM).
sekarang.
Sejak bulan Maret 2007 sampai dengan saat ini beliau
KRESNO SEDIARSI | Human Capital Services Group menjabat sebagai Group Head di Learning Center Group.

Lahir pada Tahun 1958. Menyelesaikan pendidikan Sarjana RISK MANAGEMENT


Ekonomi (Ekonomi Umum) dari Universitas gadjah
Mada pada tahun 1983 dan memperoleh gelar Master
NAMA DAN BIOGRAFI
of Arts (International Relations) dari Kokusai Daigaku
(International University of Japan) pada tahun 1992.
PARDI SUDRADJAT | Market & Operational Risk Group
Bergabung dengan Bank Mandiri sejak tahun 1999 melalui
legacy Bank Dagang Negara (BDN) dengan jabatan terakhir Lahir pada Tahun 1955. Menyelesaikan pendidikan
sebagai Kepala Bagian Perencanaan Strategis Perusahaan. Sarjana Tehnik Sipil dari Fakultas Teknik Sipil Universitas
Indonesia pada tahun 1981 dan Sarjana Ekonomi Jurusan
Sejak bulan November 2008, beliau ditunjuk untuk Management dari Universitas Indonesia pada tahun 1986
menduduki jabatan sebagai Group Head Human Capital serta memperoleh gelar MBA in Finance dan International
Services sampai dengan sekarang. Business dari Stern School of Business , New York
University USA pada tahun 1994.

SANJAY N. BHARWANI | Human Capital Strategy & Policy Group


Bergabung dengan Bank Mandiri sejak tahun 1999 melalui
legacy Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) dengan
Lahir pada Tahun 1969. Menyelesaikan Bachelor of jabatan terakhir sebagai Wakil Kepala Urusan International.
Technology dari The University of Ballarat - Australia.
Beliau juga merupakan anggota dari The Australian Sejak tahun 2006, beliau menjabat sebagai Group Head
Institute of Management. Market Risk & Operational Risk sampai dengan sekarang.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


263
GROUP HEADS

SETYOWATI | Credit Risk & Policy Group SANTAPUTRA PITA | Retail & Consumer Risk Group

Lahir pada Tahun 1958. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Lahir pada Tahun 1957. Menyelesaikan pendidikan Sarjana
Ekonomi dari Universitas Diponegoro pada tahun 1982. Komputer dari Universitas City, London pada tahun 1982
dan memperoleh gelar MBA General Management dari
Sebelum bergabung dengan Bank Mandiri pada tahun Institut Pengembangan Manajemen Indonesia (IPMI) pada
2006, beliau berkarier di Bank Danamon dengan jabatan tahun 1989.
terakhir sebagai Group Head Compliance.
Sebelum bergabung dengan Bank Mandiri pada tahun
Sejak tahun 2007 menduduki jabatan Group Head Credit 2003, beliau berkarier di Standard Chartered Bank,
Risk & Policy sampai dengan tahun 2009. Singapore dengan jabatan terakhir sebagai Collection Head.

Sejak awal tahun 2007 beliau ditunjuk sebagai Group Head


SULAEMAN | Corporate Risk Group Retail & Consumer Risk Management sampai dengan tahun
2009.

Lahir pada Tahun 1967. Menyelesaikan pendidikan


Sarjana Pertanian Jurusan Agronomi dari Universitas
Padjajaran pada tahun 1989 dan memperoleh gelar FINANCE AND STRATEGY
Magister Manajemen dari Universitas Gadjah Mada pada
tahun 1997. NAMA DAN BIOGRAFI

Bergabung dengan Bank Mandiri sejak tahun 1999 JONATHAN ZAX | Investor Relations Group
melalui legacy Bank Ekspor Impor Indonesia (BankExim)
dengan jabatan terakhir sebagai Operation Manager
Cabang Tangerang. Lahir pada Tahun 1961.Menyelesaikan pendidikan Sarjana
dari Harvard University, USA pada tahun 1983 dan
Sejak tahun 2008, beliau menjabat sebagai Group Head memperoleh gelar Master of Business Administration
Corporate Risk sampai dengan sekarang. (MBA) dari University of Pennsylvania - The Wharton School
pada tahun 1988.

KARTINI SALLY | Commercial Risk Group Sebelum bergabung dengan Bank Mandiri pada
tahun 2002, beliau berkarier di PT. HM. Sampoerna
dengan jabatan terakhir sebagai Director of Corporate
Lahir pada Tahun 1965. Menyelesaikan pendidikan
Development.
Sarjana S1 Jurusan Kedokteran Gigi dari Universitas
Indonesia pada tahun 1988 dan memperoleh gelar
Sejak tahun 2002 beliau bergabung dengan Bank Mandiri
Magister Manajemen dari Institut Pendidikan dan
dan menduduki posisi Group Head Investor Relations
Pengembangan (IPPM) serta dari Universitas Jayabaya
sampai dengan saat ini.
pada tahun 1998.

Memulai karir sebagai Officer di Bank Ekspor Impor AGUS DWI HANDAYA | Strategy & Performance Management Group
Indonesia (Bank Exim) di Jakarta pada tahun 1991 dan
bergabung dengan Bank Mandiri pada tahun 1999. Lahir pada Tahun 1970. Menyelesaikan pendidikan
Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi dari Universitas
Sejak bulan September 2006 menduduki jabatan Sumatera Utara pada tahun 1995
sebagai Group Head Commercial Risk sampai dengan
sekarang. Bergabung dengan Bank Mandiri sejak tahun 1999 melalui
legacy Bank Ekspor Impor Indonesia (BankExim) dengan
jabatan terakhir sebagai Staf Analyst Kredit Korporasi.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


264
GROUP HEADS

Sejak akhir tahun 2009 Beliau menduduki jabatan sebagai di bidang Teknik Industri dari National Institute of
Group Head Strategy & Performance Management sampai Industrial Engineering (NITIE), Bombay pada tahun 1986.
dengan sekarang.
Sebelum bergabung dengan Bank Mandiri pada tahun
2002, beliau berkarier di Bank Niaga dengan jabatan
BUDI SULISTIO | Accounting Group
terakhir sebagai Senior Vice President, IS Development
Group Head.
Lahir pada Tahun 1955. Menyelesaikan pendidikan Sarjana
Ekonomi dari Universitas Indonesia pada tahun 1985 dan
Sejak tahun 2004, beliau menduduki jabatan sebagai
memperoleh gelar MBA dari University of Illinois, Urbana -
Group Head IT Business Solutions & Application Services
Champaign, USA, pada tahun 1994.
sampai dengan sekarang.

Bergabung dengan Bank Mandiri sejak tahun 1999 melalui


legacy Bank Ekspor Impor Indonesia (BankExim) dengan OC. HARRY PUDJIATMOKO | IT Operations Group
jabatan terakhir sebagai Kepala Bagian. (RANGKAP} Electronic Channel Operation Group

Sejak tahun 2006, beliau menduduki jabatan sebagai Lahir pada Tahun 1960. Menyelesaikan pendidikan
Group Head Accounting sampai dengan sekarang. Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi dari Universitas
Gadjah Mada pada tahun 1986, dan memperoleh gelar
RAIZAL MUNIR | Procurement & Fixed Asset Group Magister Manajemen dari Universitas Gadjah Mada pada
tahun 1997.

Lahir pada Tahun 1959. Menyelesaikan pendidikan Bergabung dengan Bank Mandiri sejak tahun 1999
Sarjana Teknik Industri di Institut Teknologi Bandung melalui legacy Bank Ekspor Impor Indonesia (BankExim)
pada tahun 1984 dan memperoleh gelar Master of di Biro Sistem dan Teknologi.
Information System (MSIS) pada tahun 1991 dan Master
of Telecommunication (MST) pada tahun 1992 dari Sejak tahun 2008, selain menduduki jabatan sebagai
Universitas of Pittsburgh, Pennsylvania USA. Group Head IT Operations, beliau merangkap sebagai
Group Head Electronic Channel Operations sampai
Bergabung dengan Bank Mandiri sejak tahun 1999 dengan sekarang.
melalui legacy Bank Dagang Negara (BDN) dengan
jabatan terakhir sebagai Kepala Bagian Perencanaan &
Pemastian Kualitas, Urusan Teknologi Informasi. MOHAMMAD GUNTUR | Planning, Policies, Procedures, &
Architecture Group

Sejak tahun 2005, beliau menduduki jabatan Group


Head Procurement & Fixed Asset sampai dengan saat ini. Lahir pada Tahun 1964. Menyelesaikan pendidikan
Sarjana pada Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi
di Institut Pertanian Bogor pada tahun 1986 dan
memperoleh gelar MM dari Universitas Gadjah Mada dan
TECHNOLOGY & OPERATIONS University of Kentucky USA pada tahun 1997.

NAMA DAN BIOGRAFI Bergabung dengan Bank Mandiri sejak tahun 1999
melalui legacy Bank Ekspor Impor Indonesia (BankExim)
SURESH GUMMALAM | IT Business Solutions & Application dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Kelompok Kerja
Services Group Biro Sistek Bank Exim.

Lahir pada Tahun 1962. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Sejak tahun 2007, beliau menduduki jabatan sebagai
Teknik Mesin dari National Institute of Technology, Group Head Planning, Policies, Procedures & Architecture
Rourkela, pada tahun 1984 dan memperoleh gelar Master sampai dengan sekarang.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


265
GROUP HEADS

CHRISNA PRANOTO | Credit Operations Group RIDZKI JUNIADI | Legal Group

Lahir pada Tahun 1962. Menyelesaikan pendidikan Lahir pada Tahun 1958. Menyelesaikan pendidikan Sarjana
Sarjana Pertanian Jurusan Agronomi dari Institut Hukum Perdata dari Universitas Padjajaran pada tahun
Pertanian Bogor pada tahun 1986 dan memperoleh 1984.
gelar Magister Manajemen International Business dari
Universitas Gadjah Mada tahun 1998. Bergabung dengan Bank Mandiri sejak tahun 1999 melalui
legacy Bank Bumi Daya dengan jabatan terakhir sebagai
Bergabung dengan Bank Mandiri sejak tahun 1999 Kepala Bagian Urusan Biro Direksi & Hukum UBD.
melalui legacy Bank Ekspor Impor Indonesia (BankExim)
dengan jabatan terakhir sebagai Section Head Sejak pertengahan tahun 2005, beliau ditunjuk sebagai
International Trade & Remmitance Department - Group Head Legal sampai dengan sekarang.
International Banking Division.

Sejak bulan Juli 2006, beliau menduduki jabatan sebagai BASU VITRI MANUGRAHANI | Customer care Group
Group Head Credit Operations sampai dengan sekarang.
Lahir pada Tahun 1957. Menyelesaikan pendidikan Sarjana
HERRY RUKMANA | Central Operations Group Ekonomi Jurusan Ekonomi Perusahaan dari Universitas
Islam Indonesia Yogyakarta pada tahun 1982 dan
memperoleh gelar Magister Manajemen Keuangan dari
Lahir pada Tahun 1967. Menyelesaikan pendidikan S-1
Universitas Indonusa Esa Unggul pada tahun 1998.
pada tahun 1989 dan memperoleh gelar S-2 pada tahun
1999.
Bergabung dengan Bank Mandiri sejak tahun 1999 melalui
legacy Bank Dagang Negara dengan jabatan terakhir
Bergabung dengan Bank Mandiri dan menduduki
sebagai Wakil Kepala Cabang Bidang Pemasaran di
berbagai posisi diantaranya Document Analysis,
Cabang Jakarta Wisma Indosemen.
Section Head dan Department Head dalam kurun waktu
1999 sampai dengan tahun 2008. Pada tahun 2008,
Sejak bulan Januari 2009, beliau menduduki jabatan
Beliau memperoleh sertifikasi international (CDCS
Group Head Customer Care sampai dengan sekarang.
– Certified Documentary Credit Specialist) di bidang
documentary credit dari IFSA (International Financial
Services Association) School of Finance endorsed by the
International Chamber of Commerce. BAMBANG ARI PRASODJO | Culture & Service Specialist

Sejak tahun 2009, beliau menduduki jabatan sebagai Lahir pada Tahun 1956. Menyelesaikan pendidikan
Group Head Central Operations sampai dengan sekarang. sarjana Teknik Sipil dari Institut Teknologi Bandung pada
tahun 1982 dan memperoleh gelar Master of International
Relations dari International University of Japan pada
tahun 1993.
CORPORATE SECRETARY, LEGAL &
CUSTOMER CARE Bergabung dengan Bank Mandiri sejak tahun 1999
melalui legacy Bank Dagang Negara dengan jabatan
NAMA DAN BIOGRAFI terakhir sebagai Wakil Kepala Cabang Bidang Retail di
Cabang Genteng Kali Surabaya.

SUKORIYANTO SAPUTRO | Corporate Secretary Group


Sejak tahun 2007, beliau ditunjuk untuk menjabat
sebagai Group Head Culture and Service Specialist
Mengacu pada Biografi Anggota Komite Pihak sampai dengan sekarang.
Independen Non Dewan Komisaris & Corporate Secretary

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


266

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


267

DAFTAR CABANG
• KANTOR WILAYAH DAN CABANG
• MICRO BANKING DISTRICT CENTERS
• MICRO BUSINESS UNITS
• COMMERCIAL BANKING CENTERS
• SMALL BUSINESS DISTRICT CENTERS

MENEMBUS BATAS KEINGINAN

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


DAFTAR CABANG
268
BANK MANDIRI

KOTAMADYA/ KODE
JARINGAN KANTOR ALAMAT KANTOR KABUPATEN POS TELEPON FAKSIMILI

WILAYAH I/MEDAN Jl. Pulau Pinang No. 1 Medan 20111 (061) 4153396, 4555434 4153273
AREA MEDAN IMAM BONJOL Jl. Imam Bonjol No. 7 Medan 20112 (061) 4150600 4527365, 4155385
Medan Imam Bonjol Jl. Imam Bonjol No. 7 Medan 20112 (061) 4150600 4527365, 4155385
Medan Pulau Pinang Jl. Pulau Pinang No. 1 Medan 20111 (061) 4519666, 4518477 4538471
Medan Zainul Arifin Jl. Imam Bonjol No. 16 D Medan 20112 (061) 4538555 4538383
Medan Gatot Subroto Jl. Jend. Gatot Subroto No. 139 Medan 20112 (061) 4551162 4566626
Medan Kirana Jl. Kirana Raya No. 40-42 Medan 20112 (061) 4157555 4155269
Medan Taman Setiabudi Perumahan Taman Setiabudi Indah
Jl.Cactus Raya Blok K No. 36 G Medan 20132 (061) 8200636, 8218183, 8221189 8200121, 8219445
Kabanjahe Jl. Veteran No.23, Kabanjahe Tanah Karo 20303 (0628) 323977 20087
Medan Dharma Agung Jl. S. Parman No. 207 DE Medan 20153 (061) 4529059 4526613
Medan PLN Wilayah II Jl. Yos Sudarso No. 284 Medan 20112 (061) 6617848 6613930
Medan Pertamina Jl. Yos Sudarso No. 8-10 Medan 10513 (061) 4552406 4552406
Medan Katamso Jl. Brigjen Zain Hamid No. 28 Medan 20158 (061) 7863298 7863298
Medan Tanjung Morawa Komplek Perkebunan PTP Nusantara II (Persero)
Tanjung Morawa Deli Serdang 20362 (061) 7944866, 7944944 7944977
Medan JW Marriot Jl. Putri Hijau No. 10 Medan 20111 (061) 80010037 - 39 800010040
Medan Simpang Pos Jl. Jenderal Besar Abdul Haris Nasution No. 5 JK Medan 20142 (061) 8211084 8212040
Lubuk Pakam Jl. Dr. Sutomo No. 52, Lubuk Pakam Deli Serdang 20514 (061) 7954542, 7955704 7954091
Berastagi Jl. Veteran No. 29 Karo 22516 (0628) 91319, 91819 (0628) 91599
Pangkalan Brandan Komplek Pertamina Sumbagut Pangkalan Brandan 20857 (0620) 21000, 21490 20190
Stabat Jl. KH Zainul Arifin No. 32, Stabat Langkat 20811 (061) 8910691, 8912239 8912240
AREA MEDAN BALAIKOTA
Medan Balaikota Jl. Balaikota No. 8-10 Medan 20111 (061) 4524900 4152209, 4577691
Medan Lapangan Merdeka Jl. Balaikota No. 12-14 Medan 20111 (061) 4538122 45385666
Medan Ahmad Yani Jl. Jend. Ahmad Yani No. 109 Medan 20111 (061) 4536800 4512459
Medan Belawan Jl. Pelabuhan II Kotak Pos 15 Belawan 20411 (061) 6941152 6941733
Medan Gunung Krakatau Jl. Gunung Krakatau No. 7 G-H Medan 20239 (061) 6619000, 6629000 6619540
Medan Pusat Pasar Jl. Pusat Pasar No. 94-95 Medan 20216 (061) 4531164 4517644
Medan Asia Jl. Asia No. 97 C-D Medan 20214 (061) 7368798 7361897
Medan Letda Suyono Jl. Letda Suyono No. 220 Medan 20371 (061) 7353907, 7354338, 7356219, 7352629
7340135, 7344142
Medan Pulo Brayan Jl. Yos Sudarso Blok A No.1A, Pulo Brayan Medan 20116 (061) 6610033 6611100
Binjai Jl. Jend. Sudirman No. 292 Binjai 20711 (061) 8826000 8828064
Medan Sukaramai Wisma Kawasan Industri Medan
Jl. Pulau Batam No. 1 Medan 20242 (061) 7321603, 7321624, 7357523 7321592
Medan Jalan Cirebon Jl. Cirebon No. 97 - 99 Medan 20212 (061) 4567162, 4157547 4157246
Medan Iskandar Muda Jl. Sultan Iskandar Muda No. 24 A-B Medan 20153 (061) 4515064, 4515068, 4515070 4515065
Medan Perintis Kemerdekaan Jl. Perintis Kemerdekaan No. 5-5A Medan 20235 (061) 4532609, 4532111, 4532262 4537282
Medan Kapten Muslim Jl. Kapten Muslim No. 10 A Medan 20124 (061) 8445229, 8445231, 8445232 8445230
Medan Sisingamangaraja Jl. Sisingamangaraja No. 55 A-B Medan 20217 (061) 7333981, 7333982, 7333984 7333983
Medan Universitas Sumatera Utara Kampus USU, Gelanggang Mahasiswa USU,
Jl. Universitas No. 11 Medan 20155 (061) 8200361, 8210548 8210548
Medan Makro Bisnis Jl. Gatot Subroto No. A 15-16 Medan 20127 (061) 8463061 8473578
Tebing Tinggi Jl. Dr. Sutomo No. 17 Tebing Tinggi 20633 (0621) 21723 21093
AREA BANDA ACEH
Banda Aceh Jl. Teuku H. Daud Beureuh No. 15 H Banda Aceh 23123 (0651) 23981, 21793, 23974 25455, 636154
Banda Aceh Unsyiah Darussalam Gedung AAC Prof.Dr.Dayan Dawood, Banda Aceh 23111 (0651) 7551809 7551809
Universitas Syah Kuala, Jl. Teuku Nyak Arief
Kampus Unsyiah Darussalam
Banda Aceh Cut Meutia Jl. Cut Meutia No. 2 Banda Aceh 23242 (0651) 21386, 23381, 23575 23370
Meulaboh Jl. National No. 112 Gampong Ujong Baroh Meulaboh 23600 (0655) 7552231, 7552232, 7552233, (0655) 7552235
7552234, 7552234, 7552235
Lhokseumawe Merdeka Jl. Merdeka No. 135 C Lhokseumawe 24301 (0645)40082, 42085 42922
Lhokseumawe Pendopo Jl. Merdeka No. 1 Lhokseumawe 24315 (0645) 43702 43062
Bireuen Jl. Iskandar Muda No. 102 ABC Bireuen 24251 (0644) 22221, 323306, 324399, 324588 21444
Blang Lancang Main Office Bld. PT Arun Ngl Co Blang Lancang 24352 (0645) 652711, 654252 -
Batuphat Komplek PT Arun NGL Co. Batuphat 24352 (0645) 653157, 653158 -
Lhoksukon Kompleks Mobil Oil Inc., Point A Landing Lhoksukon 24381 (0645) 393119, 393120 -
Takengon Jl. Sengeda No. 77-78, Takengon Aceh Tengah 24512 (0643) 24408, 24409 24406
Langsa Jl. Jend. Ahmad Yani No. 20 Langsa 24416 (0641) 21023 21212
Kuala Simpang Jl. Cut Nyak Dien No. 21 A, Kuala Simpang Aceh Tamiang 24475 (0641) 31000, 333155 333499
AREA PEMATANGSIANTAR
Pematangsiantar Sudirman Jl. Jend. Sudirman No. 14 Pematangsiantar 21117 (0622) 22035 23211
Pematangsiantar Sutomo Jl. Sutomo No. 16 Pematangsiantar 21115 (0622) 21540, 21211 23446

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


DAFTAR CABANG
269
BANK MANDIRI

KOTAMADYA/ KODE
JARINGAN KANTOR ALAMAT KANTOR KABUPATEN POS TELEPON FAKSIMILI

Balige Jl. Patuan Nagari No.10 Balige 22313 (0632) 322431 322432
Pasar Perluasan Jl. HOS Cokroaminoto No. 3B-3C Pemarang Siantar 21138 (0624) 435666 434758
Padang Sidempuan Jl. Sudirman No. 30-32 Padang Sidempuan 22718 (0634) 21032 21238
Panyabungan Jl. Willem Iskandar No. 105, Panyabungan Mandailing Natal 22913 (0636) 20925 20926
Sibolga Jl. Brigjend. Katamso No. 43 Sibolga 22522 (0631) 21376, 21591 22313
Rantau Prapat Ahmad Yani Jl. Jend. Ahmad Yani No. 2 Rantau Prapat 21415 (0624) 21434 21869
Rantau Prapat M. Lubis Jl. Letkol. Martinus Lubis 11 Rantau Prapat 21412 (0624) 21712 21713
Kota Pinang Jl. Bukit No. 3, Kota Pinang Labuhan Batu 21464 (0624) 496351, 496352 496431
Aek Kanopan Jl. Jend. Sudirman No. 214-216, Labuhan Batu 21457 (0624) 92411, 92932, 92934 92022
Aek Kanopan,Kec.Kualuh Hulu
Kisaran Jl. Cokroaminoto No. 65 Kisaran 21215 (0623) 41855, 41375 41857
Tanjung Balai Jl. Teuku Umar No. 48-54 Tanjung Balai 21312 (0623) 593137 597142
AREA PEKANBARU
Pekanbaru Sudirman Bawah Jl. Jend. Sudirman No. 140 Pekanbaru 28113 (0761) 31786, 32881, 32403, 32223 28683, 33500, 46920
Pekanbaru Sudirman Atas Jl. Jend. Sudirman No. 452 Pekanbaru 28115 (0761) 31021-5, 21464 36383
Pekanbaru Ahmad Yani Jl. Jend. Ahmad Yani No. 85 Pekanbaru 28115 (0761) 24888 38003
Pekanbaru Nangka Jl. Tuanku Tambusai No. 18 E-F Pekanbaru 28282 (0761) 571610, 572517 572623, 572618
Pekanbaru Jalan Riau Jl. Riau No. 12 D-E Pekanbaru 28292 (0761) 859381, 859580, 859581 47764
Ujungbatu Jl. Jenderal Sudirman No. 15, Ujungbatu Riau 28454 (0762) 61147, 61636, 61620 61148
Pangkalan Kerinci Jl. Raya Lintas Timur Pangkalan Kerinci 28381 (0761) 493696, 493719 493906
Siak Perawang Jl. Raya Perawang Km. 5, Siak Siak 28772 (0761) 693426 693468
Pekanbaru Rumbai Kompleks PT Caltex Pasific Indonesia, Rumbai Pekanbaru 28271 (0761) 592190 594398
Pekanbaru Minas Main Office PT Caltex Pasific Indonesia, Minas Pekanbaru 28885 (0761) 993894, 993895 43177
Pekanbaru Tuanku Tambusai Komplek Lancang Kuning Square, Pekanbaru 28283 (0761) 859848, 859858 859868
Jl Tuanku Tambusai No. 144
Pekanbaru Panam Jl. HR Soebrantas Kav. 3 & 4, Panam Pekanbaru 28294 (0761) 562322, 562323 562319
Dumai Sudirman Jl. Jend. Sudirman No. 133 A Dumai 28812 (0765) 31088 31097
Dumai Syarif Kasim Jl. Sultan Syarif Kasim No. 99 Dumai 28812 (0765) 32203-4 32204, 35249
Baganbatu Jl. Jend. Sudirman No. 219, Bagan Sinembah Rokan Hilir 28992 (0765) 51093, 51091 51092
Bengkalis Jl. Ahmad Yani, Bengkalis Bengkalis 28712 (0766) 22771, 22772 22773
Pertamina Sungai Pakning Kompleks Pertamina, Sungai Pakning, Dumai 28700 (0766) 91220 - 22 Ext. 4269
Jl. Cendana, Singai Pakning
Duri Jl. Hangtuah No. 289-292 Bengkalis 28884 (0765) 91170, 91171 91137
Duri Sudirman Jl. Jenderal Sudirman Kav. 109 Bengkalis 28884 (0765) 598795, 598791 598796
Duri Caltex Kompleks PT Caltex Pacific Indonesia, Duri Bengkalis 28884 (0765) 821500, 821156 999199
Rengat Jl. Jend. M.T. Haryono No. 11 Rengat 29319 (0769) 22070, 323357 21383
Air Molek Jl. Jend. Sudirman No. 190-192 Air Molek 29352 (0769) 41075 41074
AREA BATAM
Batam Imam Bonjol Jl. Imam Bonjol No. 90 Batam 29432 (0778) 454444, 458137, 458280 452606, 452607,
431740
Batam Lubuk Baja Jl. Imam Bonjol, Lubuk Baja Batam 29432 (0778) 458159 457830
Batam Raja Ali Haji Jl. Raya Ali Haji No. 39 Batam 29432 (0778) 456717, 456824, 456842 457988, 430295
Batam Sekupang Martadinata Jl. R.E. Martadinata, Batam 29422 (0778) 322126 322474
Komp. Harapan Business Center Blok I No.1
Batam Industrial Park Batam Industrial Park, Jl. Rasamala No. 1 Batam 29434 (0770) 611666, 611444 611333
Batam Panbil Kawasan Industri Panbil, Jl. Ahmad Yani Batam 29433 (0778) 371283, 371284 371281
Tanjung Uban Jl. Permaisuri No. 3 Tanjung Uban 29152 (0771) 81007, 81006 81008
Tanjung Balai Karimun Jl. Teuku Umar No. 9 Tj. Balai karimun 29161 (0771) 327668, 327389, 327078 327669
Batam Bandara Hang Nadim Bandara Hang Nadim Batam 29431 (0778) 761318 761317
Batam Center Gedung Otorita Batam, Batam Center Batam 29432 (0778) 462048, 462264 462216
Batam Batuaji Ruko Muka Kuning Indah II Blok E 2 Batam 29432 (0778) 395002, 395003 396476
No.3A & 5 Jl. Batuaji Baru
Batam Kawasan Industri Tunas Komplek Tunas Industrial Estate Batam 29464 (0778) 471055, 471044, 471927,
Jl. Engku Putri, Ruko No. II B 471844, 471727
Batam Tiban Jl. Tiban Raya, Komp.Tiban Garden Blok C No.20 Batam 29421 (0778) 327177, 326877 323264
Batam Kawasan Industri Kabil Kawasan Industri Kabil, Batam 29467 (0778) 711731, 711732 711733
Jl. Hang Kesturi Km.4, Nongsa
Natuna Jl. Datuk Kaya Wan Muhammad Benteng Natuna 29183 (0773) 31497, 31498, 31499 31623
No. 96-98, Ranai
Batam Nagoya Jl. Imam Bonjol Komplek Bumi Ayu Lestari Batam 29432 (0778) 452865, 450729, (0778) 433566
Blok D No. 25-27 431896, 451040
Tanjungpinang Jl. Teuku Umar No. 23 Tanjungpinang 29111 (0771) 22437, 21805 28047, 23143
Kijang Jl. Hang Jebat, Barek Motor No.9, Kijang Tanjungpinang 29151 (0771) 463377, 463507 463498
WILAYAH II/ PALEMBANG Jl. Kapten A. Rivai No. 1008 Palembang 30135 (0711) 364008 - 012, 364013 310992, 3120417, 374279
AREA JAMBI

Wilayah Area Kantor Cabang Kantor Cabang Pembantu Kantor Kas

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


DAFTAR CABANG
270
BANK MANDIRI

KOTAMADYA/ KODE
JARINGAN KANTOR ALAMAT KANTOR KABUPATEN POS TELEPON FAKSIMILI

Jambi Gatot Subroto Jl. Jend. Gatot Subroto No. 60 A Jambi 36138 (0741) 31581 - 2, 21412 20066, 29966, 23644
Jambi Telanaipura Jl. Prof. Dr. Sri S.M. Sofwan, SH No. 27, Jambi 36122 (0741) 62184, 63267, 62537, 63334 62292
Telanaipura
Jambi Sam Ratulangi Jl. Dr. Sam Ratulangi No. 20 Jambi 36113 (0741) 22202, 31089 22202, 26915
Jambi Dr. Sutomo Jl. Dr. Sutomo, PO BOX 14 Jambi 36113 (0741) 34374, 22864 34185
Sarolangun Jl. Lintas Sumatera Km. 1 Sarolangun 37381 (0745) 91318, 91546 91443
Jambi Sipin Jl. Kol. Abunjani No. 54 Jambi 36129 (0741) 61042 668691
Sengeti Jalan Lintas Timur Km.35, Jambi 36381 (0741) 51900 51900
Desa Sengeti, Muaro Jambi
Bajubang Jl. Pramuka No. 1, Bajubang Bajubang 21366 (0743) 21366 20066
Muara Bungo Jl. Lintas Sumatra Km. 1 Muara Bungo 37212 (0747) 21188, 21138 21137
Bangko Jl. Jend. Sudirman, Pematang Kandis Bangko 37314 (0746) 323224 323225
AREA PADANG
Padang Lapangan Imam Bonjol Jl. Bagindo Aziz Chan No. 12 Padang 31505 (0751) 31501 - 2 31505, 36726
Padang Bagindo Aziz Chan Jl. Bagindo Aziz Chan No. 21 Padang 25211 (0751) 32747, 28443 36817
Padang Sudirman Jl. Sudirman No. 2A Padang 25001 (0751) 26940, 28940, 33840 31571
Padang Taman Melati Jl. Gereja No. 34 A Padang 25118 (0751) 33338, 33339, 26162, 28332, 38422
38340, 38341, 38342
Padang Indarung Social Center PT Semen Padang Padang 25237 (0751) 27001 34160
Padang Muara Jl. Batang Arau No. 42 Padang 25215 (0751) 34872 34036
Padang Belakang Olo Jl. Belakang Olo No. 63 Padang 25116 (0751) 32726, 32748 32749
Pasaman Jl. Jend.Sudirman No.101, Pasaman Baru Pasaman Barat 26366 (0753) 466534, 466535, 466536 466532
Bukittinggi Jl. Perintis Kemerdekaan No. 3 Bukittinggi 26111 (0752) 626401 626406
Bukittinggi Aur Kuning Jl. Raya By Pass No. 42, Pasar Aur Kuning Bukittinggi 26131 (0752) 627880, 627881 627879
Payakumbuh Jl. Jenderal Sudirman No. 14 Payakumbuh 26211 (0752) 796783 s/d 796786 796789
Solok Jl. K.H. Akhmad Dahlan Solok 27322 (0755) 21123 20169
Sawahlunto Komplek Saringan No. W 27,Jl. Soekarno Hatta Sawahlunto 27421 (0754) 61144, 61146, 61477 61422
Solok Sungai Rumbai Jl. Lintas Sumatera No. 2, Sungai Rumbai Dharmasraya 27584 (0754) 583393, 583394 583395
AREA PALEMBANG SUDIRMAN
Palembang Sudirman Jl. Jend. Sudirman No. 419 Palembang 30134 (0711) 311177, 358325 310393, 317159
Palembang Atmo Jl. Kolonel Atmo No.118 Palembang 30125 (0711) 354144, 354245 313655
Palembang Pusri Jl. Mayor Zen No. 9, Gedung YDPK Palembang 30118 (0711) 711023 710994
Palembang R.S.U Jl. Jend. Sudirman Km. 3,5 Palembang 30126 (0711) 313498, 364020 313977
Palembang Pusat Dagang Jl. T.P. Rustam Effendi No. 550 Palembang 30125 (0711) 313767, 356436 310873
Lubuk Linggau Jl. Garuda No. 8-9 Lubuk Linggau 31616 (0733) 325350, 321925 325680
Palembang Sako Kenten Terminal Sako Kenten, Ruko K3 No.1, Sako Kenten Palembang 30762 (0711) 810771 810772
Tanjung Enim Jl. Jend. Ahmad Yani No. 8 Tanjung Enim 31711 (0734) 451033 s.d. 35, 453167 451036
Lahat Jl. Mayor Ruslan Blok A No. 7-8 Lahat 31411 (0731) 323700, 321012, 321013, 323600
322381, 322383
Muara Enim Jl. Jenderal Sudirman No. 44 Muara Enim 31315 (0734) 424148, 421363 423338
Baturaja Jl. Serma Zakaria No. 35-37 Baturaja 32116 (0735) 20688, 20687 23576
Belitang Jl. Pasar Baru Gumawang, BK 10, Belitang OKU Timur 32182 (0735) 451789, 351899 450789
Pangkalpinang Jl. Jend. Sudirman No. 7 Pangkalpinang 33128 (0717) 432385 421530, 432623
Mentok Jl. Yos Sudarso No. 1 / 78 Mentok 33311 (0717) 21194, 31942 21194
Sungailiat Jl. Sudirman No. 18 Sungailiat 32111 (0717) 92233, 92416 92233
Parit Tiga Jebus Jl. Air Kuang No. 2, Parit Tiga, Kec.Jebus Bangka Barat 33362 (0715) 351701, 351702 351733
Pangkalpinang Depati Amir Jl. Depati Amir No 45 A (d/h Jl. Mentok) Pangkalpinang 33133 (0717) 436701, 434468 439076
Toboali Jl. Jend. Sudirman No. 97 Toboali 33183 (0718) 42100, 42101, 42102, 42103 41415
Tanjungpandan Jl. Merdeka No. 6 Tanjungpandan 33411 (0719) 21011, 21012 21600
Manggar Jl. Jenderal Sudirman No. 414, Manggar Belitung Timur 33512 (0719) 92067, 92088 92054
AREA PALEMBANG ARIEF
Palembang Arief Jl. Kapten A. Rivai No. 27 Palembang 30129 (0711) 310952, 313020, 373271, 352346 313379, 313627
Palembang A. Rivai Jl. Kapten A. Rivai No. 39 Palembang 30135 (0711) 313455, 311556 312016
Palembang Plaju Pertamina UEP III, Jl. Kurnia Plaju 20368 (0711) 352432 352432
Palembang Pasar 16 Ilir Jl. Pasar 16 Ilir No. 165-167 Palembang 30122 (0711) 322226 311481
Prabumilih Sudirman Jl. Sudirman No. 117 Prabumulih 31121 (0713) 326000, 326093, 326094 326095
Palembang Gedung Kanwil Jl. Kapten A. Rivai No. 1008 Palembang 30137 (0711) 364008 - 12 312477
Sungai Lilin Pasar Sungai Lilin No. 33, Musi Banyuasin 30755 (0714) 322750 322125
Jl. Raya Palembang-Jambi
Pendopo Komplek Pertamina II, Jl. Cemara 18 Pendopo 31211 (0711) 90204 90808
Prabumulih Pertamina UEP II, Jl. Pramuka Prabumulih 31122 (0713) 20868 21515
Palembang Uniba Jl. Mayor Ruslan Palembang 30113 (0711) 364025 372233
Palembang Bandara Sultan Badaruddin Bandara Sultan Mahmud.Badaruddin II Palembang 30152 (0711) 410150 420183
Palembang Veteran Jl. Veteran No. A-8 Palembang 30113 (0711) 374004, 357472, 357496 350013
Sekayu Petro Muba Building, Jl. Merdeka Lk. I, Sekayu Musi Banyuasin 30711 (0714) 322900, 322901, 322902 322904

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


DAFTAR CABANG
271
BANK MANDIRI

KOTAMADYA/ KODE
JARINGAN KANTOR ALAMAT KANTOR KABUPATEN POS TELEPON FAKSIMILI

Palembang R. Sukamto Jl. R. Soekamto No.55 A & 55 B, Simpang Patal Palembang 30114 (0711) 360808, 357823 357670
Palembang Sukajadi Jl. Raya Palembang - Betung Km.12-13, Banyuasin 30761 (0711) 430199, 431859 431989
Sukajadi, Talang Kelapa
Bengkulu S. Parman Jl. Letjend. S. Parman No. 183 Bengkulu 38223 (0736) 20016, 22138, 21244 21361, 20464
Bengkulu Ahmad Yani Jl. Jend. Ahmad Yani No. 60 Bengkulu 38115 (0736) 22881, 22916, 21062 22882, 20076
Bengkulu Curup Jl. Merdeka No. 225, Curup Rejang Lebong 39117 (0732) 325047, 325048, 325049 21804
Bengkulu Panorama Jl. Salak Raya No. 297 B, Bengkulu Bengkulu 38226 (0736) 346890 364891
AREA BANDAR LAMPUNG
Bandar Lampung Malahayati Jl. Laksamana Malahayati No. 3 Bandar Lampung 35221 (0721) 481222, 486146, 481431 489064, 473752
Bandar Lampung Telukbetung Jl. Laksamana Malahayati No. 30 Bandar Lampung 34223 (0721) 481945 486847
Bandar Lampung Cut Meutia Jl. Cut Meutiah No. 46 Bandar Lampung 35214 (0721) 486087 483849
Bandar Lampung Supratman Jl. W.R. Supratman No. 70 Bandar Lampung 35111 (0721) 486942-3 485684
Metro Jl. Jend. Sudirman No. 39 A Metro 34111 (0725) 41363 41860
Tanjungkarang Kartini Jl. Kartini No. 79 Tanjungkarang 35111 (0721) 251414 252796
Tanjungkarang Bambu Kuning Jl. Bukit Tinggi No. 21 D Tanjungkarang 35114 (0721) 255167 268602
Pringsewu Jl. Ahmad Yani No. 9, Pringsewu Tanggamus 35373 (0729) 24452, 24453 21472
Bandar Lampung Raden Intan Jl. Raden Intan No. 132 Bandar Lampung 35141 (0721) 251312, 251510 51510
Bandar Lampung Teuku Umar Jl. Teuku Umar No. 7 Bandar Lampung 35141 (0721) 774400 774500
Bandar Jaya Jl. Proklamator No. 33 A, Bandar Jaya Lampung Tengah 34163 (0725) 529999 529127
Tulang Bawang Jl. Lintas Timur, Desa Dwi Tunggal Jaya, Tulang Bawang 34596 (0726) 750700, 750165 750701
Banjar Agung
Bandar Lampung Antasari Jl. Pangeran Antasari No. 149 B - C Bandar Lampung 35133 (0721) 782555, 770163, 770282, 771026 782333
Bandar Lampung Way Halim Jl. Ki Maja No. 131 C,D,E Sepang Jaya, Way Halim Bandar Lampung 35141 (0721) 774761, 780947 773248
Kotabumi Jl. Jenderal Sudirman No. 43 Kotabumi 34516 (0724) 21392, 21539, 21611 21975, 21489
WILAYAH III/ JAKARTA KOTA Jl. Lapangan Stasiun No. 2 Jakarta Barat 11110 (021) 6922004, 2600500 6922006
AREA JAKARTA KOTA
Jakarta Kota Jl. Lapangan Stasiun No. 2 Jakarta Barat 11110 (021) 2600500, 2600506 2600505, 2600508
Jakarta Bandengan Komplek Puri Deltamas Blok J 1-2, Jakarta Utara 14450 (021) 6603086, 6603087 66603981, 6690602
Jl. Bandengan Selatan No. 43
Jakarta Mitra Bahari Komplek Pertokoan Mitra Bahari Jakarta Utara 14440 (021) 6625325 - 26 6625327
Blok D No. 7, Jl. Pasar Ikan
Jakarta Pluit Selatan Jl. Raya Pluit Selatan No. 31-35 Jakarta Utara 14450 (021) 6670909, 6670101 6697201, 6670044
Jakarta Pluit Kencana Jl. Raya Pluit Kencana No. 51-53 Jakarta Utara 14450 (021) 6630763, 6601602 - 6 6601608
Jakarta Pangeran Jayakarta Jl. Pangeran Jayakarta No. 73 Jakarta Pusat 10730 (021) 6299030, 6590919 6399070
Jakarta Glodok Plaza Ruko Glodok Plaza Blok H No.45-46, Jakarta Barat 11180 (021) 6252348-7 6252615, 6261657
Jl. Pinangsia Raya
Jakarta Mangga Dua Arkade Dusit Mangga Dua No. 5, Jakarta Pusat 10730 (021) 6127281, 6124832 6127624
Jl. Arteri Mangga Dua Raya
Jakarta Mega Mal Pluit Ruko Mega Mal Pluit No. MG 46 - 47 Jakarta Utara 14450 (021) 6683566, 6670926 6670926
Jakarta Muara Karang Dalam Jl. Muara Karang Blok O / VIII Timur No. 69-70 Jakarta Utara 14440 (021) 66605170-1 6678048
Jakarta Muara Karang Raya Jl. Muara Karang Raya No. 93-95 Jakarta Utara 14450 (021) 6603481 - 82 6697914
Jakarta Glodok Sky Pasar Glodok Lt. 2 A.LO2 BKS039, Jakarta Barat 11120 (021) 6336120, 6336130 6336440
Jakarta Pinangsia Jl. Pinangsia II No. 3 D, Taman Sari Jakarta Barat 11110 (021) 6011029, 6903715 62317073
Jakarta Pluit Karang Baru Jl. Pluit Karang Utara No. 66 A, Jakarta Utara 14450 (021) 66694401, 66694402 66692630
Blok I-1 Selatan Kav 38-SEB
Jakarta ITC Mangga Dua ITC Mangga Dua Lt. I Blok B 13-14, Jakarta Utara 14410 (021) 62300268-269 62300267
Jakarta Harco Mangga Dua Ruko Agung Sedayu Blok N No. 36, Jakarta Pusat 10730 (021) 6127048, 6127049 6123134
Jl. Mangga Dua Raya
Jakarta Pasar Pagi Mangga Dua Gedung Pusat Perdagangan Grosir Mangga Dua Jakarta Utara 14430 (021) 6019947 - 48 6019257
Blok KA No.12A-14,Jl. Mangga
Jakarta WTC Mangga Dua WTC Mangga Dua Lt. 5 Blok D No. 27, Jakarta Utara 14430 (021) 30012229-2234-5 30012227
Jl. Mangga Dua Raya No. 8
Jakarta Pasar Pagi Lama Jl. Pintu Kecil III No. 54, Pasar Pagi Jakarta Utara 11230 (021) 6916434, 6926655 6909647
Jakarta Mangga Dua Square Mangga Dua Square Blok B No. 9, Jakarta Utara 14430 (021) 62312970, 70968167 62312971
Jl. Gunung Sahari Raya 1
Jakarta Pejagalan Jl. Pejagalan Raya No. 85 F/C, Tambora Jakarta Barat 11220 (021) 6930104 Ext. 10 6930105
Jakarta Ruko Tekstil Mangga Dua Ruko Tektil Blok C - 3,Jl. Mangga Dua Raya Kav. No. 4 Jakarta Utara 14430 (021) 6257050 6256151
Jakarta Jayakarta Komplek Sentral Komplek Ruko Sentral Blok A.9 & Blok A.10, Jakarta Pusat 10730 (021) 6242671 6242672
Jl. Pangeran Jayakarta No. 126-129
Jakarta Lindeteves Lindeteves Trade Center Blok RA No. 50, Jakarta Barat 11180 (021) 62310870 - 72 62310871
Jl. Hayam Wuruk No. 127
Jakarta CBD Pluit Gedung CBD Pluit Blok A No. 6, Jakarta Utara 14440 (021) 66675340, 66675342, 66675344 66675341
Jl. Raya Pluit Selatan
Jakarta Pasar Pagi Perniagaan Jl. Perniagaan Timur No. 79 Jakarta Barat 11220 (021) 6919805, 6918774, 6907948 6919464
Jakarta Mal Mangga Dua Mal Mangga Dua No. RM/16, Jl. Mangga Dua Raya, Jakarta Pusat 10730 (021) 62202691/ 692 & -693 62201705

Wilayah Area Kantor Cabang Kantor Cabang Pembantu Kantor Kas

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


DAFTAR CABANG
272
BANK MANDIRI

KOTAMADYA/ KODE
JARINGAN KANTOR ALAMAT KANTOR KABUPATEN POS TELEPON FAKSIMILI

Jakarta Permata Kota Jl. Tubagus Angke No. 178 Komp. Permata Kota Jakarta Utara 14450 (021) 66674272, 6667144, 66674273
Blok A No. 6 Pejagalan, Penjaringan 66671734-35
Jakarta Gajah Mada Jl. Gajah Mada No. 112 F Jakarta Barat 11140 (021) 63854193 - 194 (021) 63854195
AREA JAKARTA S. PARMAN
Jakarta S. Parman Wisma Barito Pacific, Jl. S. Parman Kav. 62-63, Slipi Jakarta Barat 11410 (021) 5346627, 5483595 5347012
Jakarta Bandara Soekarno-Hatta Bandara Soekarno-Hatta, Terminal D & E Jakarta Barat 19100 (021) 5502062, 5506744 5501383, 5594349
Departures Terminal D
Jakarta Bandara Soekarno-Hatta Cargo Bandara Soekarno-Hatta, Cargo Area Gedung 501 Jakarta Barat 19101 (021) 5501260 5501289, 5507175
Jakarta R.S. Pelni Jl. Aipda KS Tubun 92-94, Petamburan Jakarta Barat 11410 (021) 5306784, 5363394 5480027
Jakarta Gedung Pusri Jl. Taman Anggrek-Kemanggisan Jaya Jakarta Barat 11480 (021) 5481489 5482003
Jakarta Design Center Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 53-54 Jakarta Pusat 10260 (021) 5495136-8 5495139
Jakarta R.S. Harapan Kita Jl. S. Parman Kav. 87 Jakarta Barat 11420 (021) 5681153, 5684085-1248 56963325
Jakarta Bandara Soekarno-Hatta Bandara Soekarno-Hatta, Gedung 601 Jakarta Barat 19120 (021) 5501240, 5501378, 5502426 5502427
Gedung Angkasa Pura
Jakarta Garuda Sentra Operasi Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng Jakarta Barat 19110 (021) 5590369 5590389
Jakarta R.S. Kanker Dharmais R.S. Kanker Dharmais, Jakarta Barat 11420 (021) 5681573 56943406
Jl. Let.Jend. S. Parman Kav. 84-88, Slipi
Jakarta Jalan Panjang Jl. Panjang No. 5 A, Kebon Jeruk Jakarta Barat 11530 (021) 5327262, 5327472, 5327393 5322397
Jakarta Slipi Jaya Jl. Letjend. S. Parman Kav. 17-18, Gedung Slipi Jaya Jakarta Barat 11480 (021) 5356830, 5356646 5356917
Tangerang Taman Niaga Soewarna Taman Niaga Soewarna, Lantai Dasar Tangerang 19101 (021) 55911440, 55911242 55911441
Blok B Lot 1-5,
Bandara International Soekarno-Hatta
Jakarta Pos Pengumben Kompleks Intercon Megah Blok W.3 Jakarta Barat 11640 (021) 5864931, 5864951, 5865075 5864448
No. 20, Jl. Raya Joglo
Jakarta Teluk Mas Ruko Teluk Mas, Jl. Teluk Mas No. 18 E, Pejagalan Jakarta Utara 11450 (021) 66698324 66698325
Jakarta Pantai Indah Selatan Jl. Pantai Indah Selatan I Jakarta Utara 14460 (021) 55964740 55964739
Blok D-A Kav.No.1, Penjaringan
Jakarta Duta Harapan Indah Ruko Duta Harapan Indah Blok I Jakarta Utara 14460 (021) 66605630 66605631
No.18, Kapuk Muara
Jakarta Pantai Indah Kapuk Rukan Bukit Golf Mediterania Blok C Jakarta Utara 14460 (021) 70708601, 70708602 70708603
No.1, Pantai Indah Kapuk
Jakarta Kemanggisan Jl. Budi Raya No. 7 A-B, Kemanggisan Jakarta Barat 11480 (021) 53666265 53666264
Tangerang Mutiara Kosambi Wkawasan Pergudangan Mutiara Kosambi 2 Tangerang 15211 (021) 55310473, 55910471, 55911072 55991073
Blok A No.11
Jakarta Botanical Garden Komplek Puri Botanical Blok H7 No.3, Jl. Raya Joglo Jakarta Barat 11460 (021) 58907250, 58907251 58907240
Tangerang BNP2TKI Selapajang Gedung Pendataan Kepulangan TKI Selapajang, Tangerang 15127 5502062 5594349
Jl. Marsekal Surya Dharma, Neglasari, Selapajang
Jakarta Rawa Belong Jl. Kebon Jeruk Raya No. 24, Batusari - Kebon Jeruk Jakarta Barat 11530 (021) 53653802-03 53653805
Tangerang Gedung Manajemen Garuda Gedung Manajemen Garuda, Tangerang 19110 (021) 55916577 55916575
Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng
Tangerang Bandara Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta Terminal 3, Tangerang 19100 (021) 29963021 - 23 (021) 29963020
Gedung Angkasa Pura II Cengkareng
AREA JAKARTA KYAI TAPA
Jakarta Kyai Tapa Jl. Kyai Tapa No. 99 Jakarta Barat 11440 (021) 5634614 5634613, 5634622
Jakarta Jelambar Jl. Pangeran Tubagus Angke No. 10 Jakarta Barat 11460 (021) 5647439 5675890
Jakarta Taman Kebon Jeruk Jl. Meruya Ilir Blok A No. 19 Jakarta Barat 11650 (021) 5846762 5304127
Jakarta Roxy Mas Jl. K.H. Hasyim Ashari No. 125 Jakarta Pusat 10150 (021) 6329512 6329434
Jakarta Kebon Jeruk Perjuangan Jl. Perjuangan No. 9 B, Kebon Jeruk Jakarta Barat 11520 (021) 5360735-7 5348757
Jakarta Jembatan Lima Jl. K.H. Moch. Mansyur No. 222 Jakarta Barat 11210 (021) 6310068 6306112
Jakarta Tomang Jl. Tomang Raya No. 32 Jakarta Barat 11430 (021) 56968006, 56968281 56968284
Jakarta RS Royal Taruma Jl. Daan Mogot No. 34 Jakarta Barat 11470 (021) 56962446 56961918
Jakarta Universitas Trisakti Kampus A Universitas Trisakti, Jakarta Barat 11440 (021) 5636491, 5636771 5636527
Jl. Kyai Tapa No. 1, Grogol
Jakarta Latumetten Jl. Prof.DR. Latumetten No. 17 E Jakarta Barat 11320 (021) 6343302 - 03 6348110
Jakarta Taman Permata Indah Jl. Kampung Gusti Blok M No.25, Penjaringan Jakarta Utara 14450 (021) 6603040, 6606262 6602987
Jakarta Grogol Muwardi Jl. Dr. Muwardi II No. 15 A, Grogol, Petamburan Jakarta Barat 11460 (021) 5632657 5632574
Jakarta Jelambar Baru Ruko Jelambar Baru, Jl.Jelambar Baru Raya 11460 (021) 5643966 56963916
No. 6B, Grogol, Petamburan Jakarta Barat
Jakarta Jembatan Dua Ruko Jembatan Dua, Jakarta Utara 14450 (021) 6619596 6620392
Jl. Jembatan Dua No.5C, Penjaringan
Jakarta Taman Duta Mas Ruko Taman Dua Mas Blok A3/46, Jakarta Barat 11460 (021) 56942316 56942339
Grogol, Petamburan
Jakarta Mohammad Mansyur Jl. KH Mahammad Mansyur No. 11 Blok A-3 Jakarta Pusat 10140 (021) 63857527 63857509
Jakarta Taman Permata Buana Ruko Taman Permata Buana, Jakarta Barat 11610 (021) 58355045 58304247
Jl. Pulau Bira III Blok D1 Kav.47, Kembangan

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


DAFTAR CABANG
273
BANK MANDIRI

KOTAMADYA/ KODE
JARINGAN KANTOR ALAMAT KANTOR KABUPATEN POS TELEPON FAKSIMILI

Jakarta Universitas Tarumanegara Kampus Universitas Tarumanegara, Jakarta Barat 11440 (021) 56967038 56960589
Jl. Letjen. S. Parman No.1
Jakarta ITC Roxy Mas Gedung ITC Roxy Mas Blok B No. 14-15, Jakarta Pusat 10150 (021) 63859978 63859980
Jl. KH Hasyim Ashari
Jakarta Kebon Jeruk Business Park Kebon Jeruk Blok AB 5, Jakarta Pusat 11620 (021) 58908301 - 02 (021) 58908303
Jl. Raya Meruya Ilir No. 88 Meruya Utara
Jakarta Taman Aries Rukan Kencana Niaga I, Jakarta Barat 11620 (021) 58908430 - 31 (021) 58908432
Jl. Taman Aries Blok D1-1L Kembangan
Jakarta Roxy Square Gedung Roxy Square, Lantai Lower Ground Jakarta Barat 11718 (021) 56954494 56954514
Blok C3 No.7-8, Jl. Kyai Tapa No. 1
AREA JAKARTA DAAN MOGOT
Jakarta Daan Mogot Jl. Daan Mogot Jakarta Barat 11460 (021) 56961890 5606252, 5606249
Jakarta Kalideres Jl. Utama Raya Blok B No. 57 A-B, Cengkareng Jakarta Barat 11730 (021) 5450258, 5450259, 54391549 5450257
Jakarta Grenvil Grenvil Real Estate Blok BG 31-36 Jakarta Barat 11510 (021) 5689044-46 5689048
Jakarta Tanjungduren Jl. Tanjungduren Raya No. 56 A-B Jakarta Barat 11470 (021) 5666503 5666552
Jakarta Kedoya Rukan Golden Green No. 21, Jl. Arteri Kedoya Jakarta Barat 11520 (021) 5824804 5824806
Jakarta Puri Indah Jl. Puri Indah Raya Ruko Blok I / 1 Jakarta Barat 11610 (021) 5824408-9 5824410
Jakarta Kepa Duri Jl. Mangga Raya Blok Y No. 20 Jakarta Barat 11510 (021) 5656646-7 5656645
Jakarta Taman Palem Lestari Jl. Boulevar Taman Palem Lestari Blok D1 No. 19 Jakarta Barat 11730 (021) 55955409-10 55955100
Jakarta Taman Semanan Indah Komplek Perumahan Taman Semanan Indah, Jakarta Barat 11750 (021) 5407035, 5407036 54351946
Jl. Dharma Kencana Blok H No. 21
Jakarta Daan Mogot Baru Pertokoan Daan Mogot Baru, Jakarta Barat 11840 (021) 54381659, 5459397 5459827
Jl. Jimbaran Blok 7 B No. 14
Jakarta Mutiara Taman Palem Ruko Mutiara Taman Palem Blok A2 No.22, Jakarta Barat 11730 (021) 54353574, 54353584 54353122
Jl. Outer Ring Road Kamal, Cengkareng
Jakarta Taman Kedoya Baru Ruko Agave Blok B1/12A, Jl. Agave Kedoya Jakarta Barat 11520 (021) 5822882, 5823003 5823111
Jakarta Mal Puri Indah Komplek Mal Puri Indah, Lantai Dasar Unit 80, Jakarta Barat 11610 (021) 5822723, 5822778 5822302
Jl. Puri Agung, Puri Indah
Jakarta Puri Kencana Komplek Puri Bugar, Jakarta Barat 11610 (021) 5819878 5808383
Jl. Kencana Utama Raya Blok L6/G
Jakarta Mal Taman Anggrek Mal Taman Anggrek, Ground Level C 13A & C 13Z, Jakarta Barat 11470 (021) 56998570 s.d. 72 56998574
Jl. Let.Jend S.Parman Kav.21
Jakarta Galeri Niaga Mediterania Ruko Galeri Niaga Mediterania Jakarta Utara 14460 (021) 5882136 5882137
Blok X-3, Kav. No.A-8F, Kapuk Muara
Jakarta Citra Garden Jl. Peta Selatan No. 6 A-B, Kalideres Jakarta Barat 11840 (021) 54380494, 54380495 54380501
Jakarta Mediterania Tanjung Duren Ruko Garden Shopping Arcade Podomoro City Jakarta Barat 11470 (021) 56985230 - 32 (021) 56985229
Blok B No 8 AD Jl. Letjend. S. Parman Kav. 28
Jakarta Duri Kosambi Ruko Interkota, Jl Duri Kosambi Raya Jakarta Barat 11750 (021) 54366785, 54366772, 54366758 (021) 54366737
Blok C3 No 11 Cengkareng
Jakarta Jalan Arjuna Jl. Raya Arjuna Utara No. 7A Duri Kepa Jakarta Barat 11510 (021) 56970865, 56966704 (021) 56970882
Jakarta Taman Ratu Ruko Taman Ratu, Jl. Ratu Kemuning Jakarta Barat 11510 (021) 56972353, 56971804-04, (021) 56971808
Blok A2 No 9B Kav 9-10 Duri Kepa 56971816
Jakarta Palem City Ruko Miami Blok C 17.A City Resort Residences, Jakarta Barat 11730 (021) 56959891 - 92, 56959894 - 95 (021) 56959904
Jl. Lingkar Luar Kamal Raya - Cengkareng
Jakarta Podomoro City Central Park Shop Unit L-118 Lower Ground Floor, Jakarta Barat 11470 (021) 56985435 - 37 (021) 56985438
Jl Letjend S. Parman
Jakarta Peta Barat Ruko Ditra Business Park Blok A-8, Jakarta Barat 11840 (021) 29020320 - 322, 29020324 (021) 29020323
Jl Peta Barat - Cengkareng
Jakarta Taman Kencana Ruko Perumahan Taman Kencana Jakarta Barat 11820 (021) 5553438 (021) 5553165
Blok CI No. 12 Tegal Alur - Cengkareng
Jakarta Tanjung Duren Raya Jl. Tanjung Duren Raya Blok Z III Kav. 683 SEB Jakarta Barat 11470 (021) 56972378 - 380 (021) 56972375
Jakarta Sunrise Garden Perumahan Sunrise Garden Jl. Panjang Raya No. 9 E Jakarta Barat 11520 (021) 56940037 - 038 (021) 56972852
AREA JAKARTA GAMBIR
Jakarta Gambir Jl. Ir. H. Juanda No. 18 Jakarta Pusat 10120 (021) 3864026, 3808367 3808357
Jakarta Gunung Sahari Jl. Industri No. 1 Jakarta Pusat 10720 (021) 2600025 2600236
Jakarta Krekot Jl. H. Samanhudi No. 2 AB Jakarta Pusat 10710 (021) 3506002 2310314
Jakarta Juanda Jl. Ir. H. Juanda No. 25 Jakarta Pusat 10110 (021) 2310203 2310311
Jakarta Angkasa Kantor Pusat PT MNA, Jakarta Pusat 10720 (021) 6540703 6540705
Jl. Angkasa Blok B-15 Kav. 2-3
Jakarta KP Pertamina Jl. Perwira No. 2 Jakarta Pusat 10110 (021) 2310380 2310509
Jakarta Pasar Baru Jl. H. Samanhudi No. 46 Jakarta Pusat 10710 (021) 2310277 2310318
Jakarta Ketapang Indah Komplek Ketapang Indah, Jakarta Barat 11140 (021) 6336461, 6336601, 6336482 6349340, 6340164
Jl. K.H. Zainal Arifin Blok A1
Jakarta Mangga Besar Jl. Mangga Besar Raya No. 73-75 Jakarta Barat 11170 (021) 2600044 2600007, 6391113
Jakarta KPKN II Jl. Dr. Wahidin II No. 3 Jakarta Pusat 10710 (021) 3850159 3850159

Wilayah Area Kantor Cabang Kantor Cabang Pembantu Kantor Kas

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


DAFTAR CABANG
274
BANK MANDIRI

KOTAMADYA/ KODE
JARINGAN KANTOR ALAMAT KANTOR KABUPATEN POS TELEPON FAKSIMILI

Jakarta Krekot Bunder Ruko Krekot Bunder, Jakarta Pusat 10710 (021) 3841665 3809826
Jl. Krekot Bunder Raya No. 62, Sawah Besar
Jakarta Pademangan Jl. Pademangan IV Gang 6 No. 39 Jakarta Utara 14410 (021) 6409587, 6409588 6411910
Jakarta Batu Ceper Wisma Tigris, Jl. Batu Ceper No. 19 DEF Jakarta Pusat 10120 (021) 3500229, 3442873, 3512474 3512435
Jakarta KP BPKP KP BPKP, Jl. Hayam Wuruk Jakarta Pusat 10120 (021) 3866724, 3866725 3866724
Jakarta Departemen Keuangan Gedung 16 Lantai Departemen Keuangan, Jakarta Pusat 10710 (021) 3522074 3522072
Jl.Lapangan Banteng Timur No. 2-4
Jakarta International Expo Kemayoran Jl. Benyamin Suep Jakarta Pusat 11620 (021) 26645157, 26645158 26645159
Jakarta Gedung Askrindo Jl. Angkasa Blok B-9 Kav. 8 Jakarta Pusat 10610 (021) 6546550 6546550
Jakarta Hayam Wuruk Jl. Hayam Wuruk No. 96 A, Tamansari Jakarta Barat 11160 (021) 6009367, 6009371, 6009374 6009375
Jakarta Karang Anyar Ruko Karang Anyar Blok C / 26 Jakarta Pusat 10740 (021) 6247384 6429405
Jakarta Juanda III Gedung Wisma Bisnis Indonesia 2, Jakarta Pusat 10120 (021) 3841225 3850544
Jl. Ir H. Juanda III No. 32
AREA JAKARTA TANJUNGPRIOK ENGGANO
Jakarta Tanjungpriok Enggano Jl. Enggano No. 42 Jakarta Utara 14310 (021) 43902536, 4351167, 4351169 43933637, 4351168
Jakarta Cakung Komplek PT KBN, Jl. Raya Cakung, Cilincing Jakarta Utara 14410 (021) 44820942 44820937
Jakarta Sunter Permai Jl. Sunter Permai Raya No. 1-4 Jakarta Utara 14350 (021) 6408766 6408763
Jakarta Tanjungpriok Yos Sudarso Jl. Yos Sudarso No. 750 Jakarta Utara 14210 (021) 43930617 43930980
Jakarta Sunter Paradise Jl. Sunter Paradise Blok F20 No. 45-A/B, Sunter Jakarta Utara 14350 (021) 6459934 686453
Jakarta Tanjungpriok Tawes Jl. Tawes No. 23, Tanjungpriok Jakarta Utara 14310 (021) 4300138 4300182
Jakarta Ahmad Yani Jl. Jend. Ahmad Yani No. 2 Jakarta Pusat 10510 (021) 4211167 4249658
Jakarta Perumpel Tanjungpriok Gedung Pulau Laut, Jl. Banda No. 1, Tanjungpriok Jakarta Utara 14310 (021) 4304953, 4304944, 4304952
43930230, 43904547
Jakarta Ancol Jl. Parang Tritis No. 4 Jakarta Utara 14430 (021) 6911037 6927821
Jakarta Pertamina DPKK Jl. Yos Sudarso No. 32-34 Jakarta Utara 14320 (021) 43904578 - 9 43937827
Jakarta Tanjungpriok - Kantor Departemen Agama Kota, Jakarta Utara, Jakarta Utara 14210 (021) 4300489, 4304572, 4300733
Departemen Agama Jl. Plumpang Raya Semper No.52 4308769, 4300821
Jakarta Griya Inti Sentosa Ruko Griya Inti Sentosa, Jakarta Utara 14350 (021) 65835034 - 35, 65835033
Jl. Griya Utama Blok A No. 22 65835014, 6516285
Jakarta Sunter Agung Utara Jl. Sunter Agung Utara Blok A 36 D No.25 Jakarta Utara 14350 (021) 65835132, 65835133, 64715602
65835229, 65835230
Jakarta Taman Sunter Indah Ruko Taman Sunter Indah, Jakarta Utara 14350 (021) 6514680, 6514681, 6500587 6500719
Jl. Taman Sunter Indah Blok KI-1 No. 15
Jakarta Mal Sunter Mal Sunter Lantai Dasar No.8 D, Jakarta Utara 14350 (021) 65832298, 65832299, 65832395 65831994
Jl. Danau Sunter Utara
Jakarta Prima Sunter Ruko Prima Sunter, Jakarta Utara 14350 (021) 65836180, 65836181, 2 65830953
Jl. Danau Sunter Utara Blok A Kav. No.1 6583095
Jakarta Plumpang Gedung Pusat Arsip Pertamina, Jakarta Utara 14230 (021) 43906859, 43906861 43906860
Jl. Yos Sudarso, Jembatan 3, Plumpang
Jakarta Pasar Seni Ancol Jl. Lodan Timur, Blok F Jakarta Utara 14420 (021) 6408862, 6413614 682210
Jakarta KBN Cilincing Kawasan Berikat Nusantara, Unit Usaha Jakarta Utara 14120 (021) 44851023, 44851051, 44851053 44851448
Kawasan Marunda, Jl. Lampung No.1, Cilincing
Jakarta Cakung Babek TNI Jl. Raya Cakung Cilincing Jakarta Utara 14140 (021) 44853590, 44853591, 44853593
44853592, 44853594
Jakarta Tanjungpriok Kramat Jl. Kramat Jaya No. 22 J Jakarta Utara 14260 (021) 43800873 - 75, 43912518 43800876
Blok B Kav. No.4, Tanjungpriok
AREA TANGERANG KI SAMAUN
Tangerang Ki Samaun Jl. Ki Samaun No. 214 Tangerang 15118 (021) 5523618, 5522145 5525344
Tangerang Ahmad Yani Jl. Jend. Ahmad Yani No. 9 Tangerang 15111 (021) 5522206 5525004
Tangerang Merdeka Plaza Sinar Merdeka Mas Blok A2 No. 7-8, Tangerang 15113 (021) 5516959, 5517019 5523718
Jl. Merdeka No. 53
Tangerang Cikokol Ruko Mahkota Mas Blok C No. J4 - J5, Cikokol Tangerang 15117 (021) 5543218 5543048
Tangerang Ciledug Jl. Ciledug Raya No. 77, Kav. 1-2, Ciledug Tangerang 15154 (021) 5847826, 5854693, 7329006 5847827
Tangerang Daan Mogot Jl. Daan Mogot No. 55 - 57 Tangerang 15111 (021) 5530607, 5530641 / 661 / 671 55797359 - 360
Tangerang Cikupa Pertokoan Cikupa Blok B No.3, Tangerang 15710 (021) 5960561, 5963003 5961708
Jl. Raya Serang Km. 14,8
Tangerang Pinangsia Karawaci Ruko Pinangsia Blok A No. 39, Lippo Karawaci Tangerang 15139 (021) 5516058, 5515745 5588869
Tangerang Kota Modern Perumahan Modernland Blok BR No.19, Tangerang 15117 (021) 55749147, 55749148 55749149
Jl. Jend. Sudirman
Tangerang Gading Serpong Ruko Gading Serpong Blok AA4 No. 38, Tangerang 15333 (021) 5462297, 5462330 5462220
Jl. Boulevard
Tangerang Alam Sutera Ruko Sutera Niaga I No. 71, Jl. Raya Serpong Tangerang 15325 (021) 53124348, 53124349 5398754
Tangerang Ciledug CBD Ruko Central Business Dustrict (CBD), Tangerang 15157 (021) 7324942, 7328453, 7303899 7334583
Trade Mall and Shopping Arcade,
Jl. HOS Cokroaminoto No. 93, Ciledug

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


DAFTAR CABANG
275
BANK MANDIRI

KOTAMADYA/ KODE
JARINGAN KANTOR ALAMAT KANTOR KABUPATEN POS TELEPON FAKSIMILI

Tangerang Bumi Permata Indah Pertokoan Bumi Permata Indah Blok R 1 No. 23, Tangerang 15157 (021) 73453233, 73456025 73450677
Jl. Raden Saleh, Karang Tengah, Ciledug
Tangerang Taman Borobudur Taman Borobudur II Blok DD No.1-2, Tangerang 15810 (021) 5912801, 5912806 5912990
Jl. Borobudur Raya, Perum II, Karawaci
Tangerang Balaraja Jl. Raya Kresek No.8-9, Balaraja Tangerang 15160 (021) 5954461, 5954463 5954464
Tangerang Curug Jl. Raya Curug Rt.02,Rw.04, Curug Kulon Tangerang 15810 (021) 5983697, 5983698 5983699
Tangerang Universitas - Jl. Boulevard Gading Serpong Tangerang 15810 (021) 54220090 54220091
Multimedia Nusantara
Serang Jl. Diponogero No. 8 Serang 42111 (0254) 205379, 201260, 205380, 202570 201533, 217723
Serang Cikande Kawasan Industri Modern Cikande, Serang 42186 (0254) 404102, 404103, 404104 400439
Komplek Ruko Modern Cikande Blok B No. 1,
Jl. Raya Cikande,
Serang Pasar Lama Jl. Maulana Hasanuddin No. 57 B Serang 42112 (0254) 220404 s.d 6 201224
Rangkasbitung Komplek Pertokoan Pasar Kota Rangkasbitung Serang 42311 (0252) 281611, 281612, 281613 281614
Blok B-1 No.1,Jl. Sunan Kalijaga,
Rangkasbitung
Cilegon Anyer Jl. Raya Anyer No. 2 Cilegon 42431 (0254) 391515 391396, 386622
Cilegon Merak Jl. Raya Merak No. 3 Cilegon 42431 (0254) 391211 391606
Cilegon Krakatau Steel Kawasan Industri Berat Cilegon, Cilegon 42431 (0254) 372124 386622
Gedung ADB Krakatau Steel
Cilegon Pasar Anyar Jl. Raya Anyer No. 103, Anyer Serang 42166 (0254) 603515 603516
WILAYAH IV/ JAKARTA THAMRIN Jl. M.H. Thamrin No. 5 Jakarta Pusat 10340 (021) 23565700, 39832922, 39832917, 39832918,
39832921, 30400144, 39832923
30400147, 30400105
AREA JAKARTA KEBON SIRIH
Jakarta Kebon Sirih Jl. Tanah Abang Timur No. 1-2 Jakarta Pusat 10110 (021) 2311800, 2300800 2310604, 2310216,
2310160
Jakarta Duta Merlin Komplek Pertokoan Duta Merlin, Blok A/26-28, 10130 (021) 63866447, 63866450 / 446 6342220
Jl. Gajah Mada No. 3-5 Jakarta Pusat
Jakarta Fakhrudin Jl. K.H. Fakhrudin No.15, Tanah Abang Jakarta Pusat 10250 (021) 2301486, 2301487 2301338, 2301079
Jakarta Kebon Jati Jl. Kebon Jati No.18, Komplek Ruko No.116-117 Jakarta Pusat 10250 (021) 3914859 2303146
Jakarta Suryopranoto Jl. Suryopranoto No. 48 C-D Jakarta Pusat 10130 (021) 6304431 6307748
Jakarta Gedung Pelni Jl. Gajah Mada No. 14 Jakarta Pusat 10130 (021) 6335770 63857742
Jakarta Wisma Bisnis Indonesia Wisma Bisnis Indonesia, Jakarta Pusat 10220 (021) 5900645, 5900646 5900647
Jl. KH Mas Mansyur No. 12 A
Jakarta Cideng Jl. Cideng Barat No. 87 Jakarta Pusat 10150 (021) 3450945, 3446955 3847796
Jakarta Metro Tanah Abang Gedung Pusat Grosir Metro Tanah Abang Lantai 6 Jakarta Pusat 10230 (021) 30035457, 30035458 30035469
No.6-7, Jl. K.H. Wahid Hasyim No.187-189
Jakarta Pasar Tanah Abang Blok A Pasar Regional Tanah Abang Blok A, Jakarta Pusat 10250 (021) 23571745, 23571748 23571746
Lt.Basement 2 Blok F No.85-86, Tanag Abang
Jakarta Departemen Hankam Jl. Merdeka Barat No. 13-14 Jakarta Pusat 10110 (021) 3828403 3840918
Jakarta Tanah Abang Bukit Pasar Tanah Abang Bukit Blok B No.3, Jakarta Pusat 10250 (021) 3456372, 31908817 3456373
Jl. Fakhrudin No. 36
Jakarta Gedung Indosat Jl. Medan Merdeka Barat No. 21 Jakarta Pusat 10110 (021) 3802614 2310141
Jakarta Gedung Depparpostel Jl. Merdeka Barat No. 17 Jakarta Pusat 10110 (021) 3867496 3520678
Jakarta Graha 55 Jl. Tanah Abang II No. 57 Jakarta Pusat 10160 (021) 3801092 - 93, 3801104 3801174
Jakarta Wahid Hasyim Jl. Wahid Hasyim No. 183 Jakarta Pusat 10240 (021) 3141359, 3140709 3140661
AREA JAKARTA THAMRIN
Jakarta Thamrin Jl. Kebon Sirih No. 83 Jakarta Pusat 10340 (021) 2302411 2303744, 2302567
Jakarta Jalan Sunda Jl. Sunda No. 1 Jakarta Pusat 10350 (021) 2300473, 2300718, 31930396 39899056
Jakarta Menara Thamrin Jl. M.H. Thamrin Kav. 3 Jakarta Pusat 10340 (021) 2303860 2302841
Jakarta Gedung Jaya Jl. M.H. Thamrin No. 12 Jakarta Pusat 10250 (021) 2300104, 2300843, 2300849 2300316, 3903933
Jakarta Wisma Nusantara Jl. M.H. Thamrin No. 59 Jakarta Pusat 10310 (021) 2300517 2300216, 31934947
Jakarta Sabang Jl. Kebon Sirih No. 73 Jakarta Pusat 10340 (021) 3919931, 31925277 3147921, 31925285
Jakarta Sarinah Jl. M.H. Thamrin No. 11 Jakarta Pusat 10340 (021) 2300644 2300720
Jakarta Wisma Alia Jl. M. Ikhwan Ridwan Rais No. 10-18 Jakarta Pusat 10110 (021) 2311533 2310175
Jakarta RSPAD Gatot Subroto RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat 10410 (021) 3505963, 3505964, 3505966 3505967
Jl. Abdul Rahman Saleh No. 24
Jakarta Atrium Senen Ruko Segitiga Senen Blok E-21/22, Jakarta Pusat 10410 (021) 3852370 3852369
Jl. Senen Raya No. 135
Jakarta Prapatan Jl. Prapatan No. 30 Jakarta Pusat 10410 (021) 3847101, 3845507 3847110
Jakarta PLN Gambir Jl. M. Ikhwan Ridwan Rais No. 1 Jakarta Pusat 10110 (021) 3453914 3453880
Jakarta Gedung Bimantara Gedung Bimantara, Jl. Kebun Sirih 17-19 Jakarta Pusat 10340 (021) 3920105 3920017
Jakarta Departemen Agama Jl. Lapangan Banteng No. 3-4 Jakarta Pusat 10710 (021) 3504132 - 53 - 56 3504143
Jakarta Stasiun Senen Jl. Stasiun Senen No. 16 Jakarta Pusat 10410 (021) 42887720 42887731

Wilayah Area Kantor Cabang Kantor Cabang Pembantu Kantor Kas

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


DAFTAR CABANG
276
BANK MANDIRI

KOTAMADYA/ KODE
JARINGAN KANTOR ALAMAT KANTOR KABUPATEN POS TELEPON FAKSIMILI

AREA JAKARTA IMAM BONJOL


Jakarta Imam Bonjol Jl. Imam Bonjol No. 61 Jakarta Pusat 10310 (021) 2301555, 2301545 2300433, 2300569
Jakarta R.S.C.M. Jl. Diponegoro No. 71 Jakarta Pusat 10430 (021) 3918301 3100145
Jakarta R.S. Jakarta Jl. Jend. Sudirman Kav. 49 Jakarta Selatan 12930 (021) 5732241-43 5710329
Jakarta Bendungan Hilir Jl. Bendungan Hilir Raya No. 82 Jakarta Pusat 10210 (021) 5711658, 5721672, 5733283 5711671
Jakarta Cik Ditiro Jl. Ki S. Mangunsarkoro No. 49 Jakarta Pusat 10310 (021) 2300112, 2300291, 544 2300837
Jakarta Wisma Indosemen Jl. Jend. Sudirman Kav. 70-71 Jakarta Selatan 12910 (021) 2510381 2510380
Jakarta Berdharma Jl. Jend. Sudirman Kav. 32-33 Jakarta Pusat 10220 (021) 5701916 5706563
Jakarta Mid Plaza Jl. Jend. Sudirman Kav. 10-11 Jakarta Pusat 10220 (021) 5704560, 5720710, 5720714 5746474
Jakarta Thamrin Nine - Jl. M.H. Thamrin Kav. 9 Jakarta Pusat 10230 (021) 31996949, 31996943 - 44 31996941-42
(d/h. Jkt Kebun Melati)
Jakarta Wisma Metropolitan Jl. Jend. Sudirman Kav. 29 Jakarta Selatan 12920 (021) 5712287, 5253208 5701647
Jakarta Plaza Dua Mutiara Plaza Dua Mutiara, Lt. 1 Ruang 103, Jakarta Pusat 12920 (021) 5208915, 5208917 5208913
Jl. Jend. Sudirman Kav. 25
Jakarta Plaza Indonesia Jl. M.H. Thamrin Kav. 28-30 Jakarta Pusat 10350 (021) 2300766, 2300678, 2300533 2300320
Jakarta Menteng Jl. Gereja Theresia No. 45 Jakarta Pusat 10350 (021) 3928625 3143413
Jakarta Grand Indonesia Jl. M.H. Thamrin Kav. 1 Jakarta Pusat 10310 (021) 23580830, 23580831, 23580832 23580834
Jakarta Wisma 46 Kota BNI Gedung Wisma 46-Kota BNI. Jakarta Pusat 10220 (021) 5746158, 5746159, 5746160 5746162
Jl. Jend. Sudirman Kav. 1
Jakarta Unika Atmajaya Kampus Unika Atmajaya, Jl. Jend. Sudirman No. 51 Jakarta Selatan 12930 (021) 57906502, 57906501 57906503
AREA JAKARTA CIKINI
Jakarta Cikini Jl. Cikini Raya No. 56 Jakarta Pusat 10330 (021) 31931732 31927002, 3925464
Jakarta Salemba Raya Jl. Salemba Tengah No. 4 B Jakarta Pusat 10440 (021) 3907605 3913331
Jakarta Taman Ismail Marzuki Jl. Cikini Raya No. 34-36 Jakarta Pusat 10330 (021) 2300686, 2301561 2301511
Jakarta Kramat Raya Jl. Kramat Raya No. 94-96 Jakarta Pusat 10450 (021) 3161938 3161946
Jakarta Cut Meutia Jl. Cut Meutiah No. 16 Jakarta Pusat 10340 (021) 3927781-3 2301586
Jakarta Cempaka Mas Kompleks Pertokoan Graha Cempaka Mas Jakarta Pusat 10640 (021) 42800153, 4263947 4263946
Blok A 24-25, Jl. Letjend. Suprapto
Jakarta Universitas Yarsi Jl. Letjend. Soeprapto, Cempaka Putih Jakarta Pusat 10510 (021) 4206036, 4259380 4262540
Jakarta Cempaka Putih Permai Cempaka Putih Permai Jakarta Pusat 10510 (021) 4203363 4205779
Blok A No. 20-21, Jl. Letjend. Suprapto
Jakarta Percetakan Negara Departemen Kesehatan, Dirjen PPM & PL, Jakarta Pusat 10560 (021) 42802567 42802567
Jl. Percetakan Negara No. 29
Jakarta Kenari Mas Gedung Kenari Mas Lantai 2 Blok G-5, Jakarta Pusat 10440 (021) 39842765 39840413
Jl. Kramat Raya No. 101
Jakarta R.S. Islam Jakarta Jl. Cempaka Putih Tengah 1 Jakarta Pusat 10510 (021) 42878737 4206683
Jakarta Pertamina UPMS III Jl. Kramat Raya No. 59 Jakarta Pusat 10450 (021) 3100242, 3925876 3925876
Jakarta Taspen Jl. Letjend. Suprapto, Cempaka Putih Jakarta Pusat 10510 (021) 4256546 4256537
Jakarta Rawasari Jl. Rawasari Selatan No. 29 Jakarta Pusat 10570 (021) 42801640, 42802851, 42802852
42802853, 42802854
Jakarta ITC Cempaka Mas ITC Cempaka Mas Mega Grosir, Lower Ground Jakarta Pusat 10640 (021) 42874324, 42876943, 42874774 42873090
No. 155 dan 156, Jl. Letjen. Suprapto
Jakarta Mega Grosir Cempaka Mas Ruko Mega Grosir Cempaka Mas Blok E 1/1, Jakarta Pusat 10640 (021) 42889320, 42889321, 42906759
Jl. Letjend. Suprapto, Kemayoran 42889322
Jakarta Suprapto Jl. Letjend. Suprapto L 20 C Jakarta Pusat 10640 (021) 4206771, 4200851 4282745
Jakarta RP Soeroso Jl. R.P. Soeroso No. 2-4, Menteng Jakarta Pusat 10330 (021) 2300161, 2300163 2300146
Jakarta Kenari Lama Jl. Kenari II No. 5 Jakarta Pusat 10430 (021) 3924361 (021) 3923362
AREA JAKARTA TEBET SUPOMO
Jakarta Tebet Supomo Jl. Prof. Dr. Supomo, SH No. 43, Tebet Jakarta Selatan 12180 (021) 83790218, 83790244, 83790249 83790229
Jakarta Gedung Tira Jl. H.R. Rasuna Said Kav. B-3 Jakarta Selatan 12920 (021) 5209345 5209325
Jakarta Tebet Barat Jl. Tebet Barat IX No.26, Tebet Jakarta Selatan 12810 (021) 83700179, 83795438, 83792659 83700178
Jakarta Casablanca Jl. Casablanca Kav. 18 Jakarta Selatan 12180 (021) 8317028, 8317029 8317026
Jakarta Rasuna Said Gedung Enterprise, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. C-5 Jakarta Selatan 12920 (021) 2501256 2501249
Jakarta Graha Irama Graha Irama Lantai Dasar Jakarta Selatan 12950 (21) 52964180, 52964282, 52964184 (021) 52964179
Jl. H.R. Rasuna Said Kav. X-1, No. 1-2
Jakarta Lapangan Ros Jl. KH Abdullah Syafie No. 14, Lapangan Ros, Tebet Jakarta Selatan 12840 (021) 83792637 83792638
Jakarta Mega Kuningan Gedung RNI, Jl. Denpasar Kav. D IIII Jakarta Selatan 12950 (021) 2522852/54-5 2522853
Jakarta Saharjo Komplek Gajah Unit F & G, Jl. Dr. Saharjo No. 111 Jakarta Selatan 12810 (021) 8293567-68, 83791680 8282349, 83791681
Jakarta Kuningan Gedung Menara Duta, Jakarta Selatan 12920 (021) 5207075 5200301
Jl. H.R. Rasuna Said Kav. B-9
Jakarta Pasar Rumput Jl. Sultan Agung No. 59 D Jakarta Selatan 12970 (021) 8294959 8315687
Jakarta Ambassador Mall Ambassador, Jl. Prof. Dr. Satrio Jakarta Selatan 12940 (021) 57930970, 57930971 - 72 57930973
Jakarta Wisma Tugu Jl. H.R. Rasuna Said Kav. C 8/9 Jakarta Selatan 12940 (021) 5208814 52962641
Jakarta Tebet Timur Jl. Tebet Timur Dalam Raya N0. 115 Jakarta Selatan 12820 (021) 8290675, 8290521, 8290721 8291788
Jakarta Tebet Raya Jl. Tebet Raya No. 9 A Jakarta Selatan 12810 (021) 8310117 8310208

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


DAFTAR CABANG
277
BANK MANDIRI

KOTAMADYA/ KODE
JARINGAN KANTOR ALAMAT KANTOR KABUPATEN POS TELEPON FAKSIMILI

Jakarta Menara Palma Gedung Menara Palma, Jl. HR Rasuna Said Jakarta Selatan 12950 (021) 57957570, 57957571 57957572
Blok X2 Kav.6, Kuningan
AREA JAKARTA JATINEGARA TIMUR
Jakarta Jatinegara Timur Jl. Jatinegara Timur No. 58 Jakarta Timur 13310 (021) 2800033 8508770, 2800056
Jakarta Kalimalang Jl. Raya Tarum Barat Blok M I No. 2, Jakarta Timur 13450 (021) 8645943-4 8656511, 8645944
Kav. Billy Moon, Kalimalang
Jakarta Pahlawan Revolusi Jl. Pahlawan Revolusi No. 57 , Pondok Bambu Jakarta Timur 13470 (021) 8625120 8625120
Jakarta Puri Sentra Niaga Jl. Seulawah Raya, Puri Sentra Niaga Jakarta Timur 13620 (021) 86600854-5 8604829
Blok C-50, Jatiwaringin
Jakarta Pondok Bambu Jl. Pahlawan Revolusi No. 125 F/G, Pondok Bambu Jakarta Timur 13430 (021) 8612067 8612422
Jakarta Rawamangun Pegambiran Jl. Pegambiran No. 4, Rawamangun Jakarta Timur 13220 (021) 4892878 4750071
Jakarta D.I. Panjaitan Jl. D.I. Panjaitan Kav. 9, Gedung Wika Jakarta Timur 13340 (021) 2800088 8195074
Jakarta Matraman Jl. Matraman Raya No. 31 Jakarta Timur 13150 (021) 8510772 8502389
Jakarta Jatinegara Barat Jl. Jatinegara Barat No. 142 AB Jakarta Timur 13320 (021) 8199747 8508807
Jakarta Pondok Kelapa Jl. Tarum Barat Km. 4,5, Kalimalang Jakarta Timur 13450 (021) 8645173 8652418
Jakarta Buaran Ruko Taman Buaran Indah Blok A No. 89, Jakarta Timur 13470 (021) 8608169, 8608232 86611127
Jl. Buaran Raya, Duren Sawit
Jakarta Pondok Kelapa Kavling DKI Jl. Raya Pondok Kelapa Blok D II No. 2 Jakarta Timur 13450 (021) 86900803, 86902849, 86902268 86902294
Jakarta Cipinang Jaya Jl. Cipinang Jaya No. 357, Cipinang Besar Selatan Jakarta Timur 13410 (021) 85903526, 85903545, 85903628 85903919
Jakarta Pasar Jatinegara Jatinegara Trade Center Lt.III Blok AKS Jakarta Timur 13310 (021) 85903370, 85903412 85901129
No.3, 3A & 5, Jl. Matraman Raya
Jakarta Waskita Karya Jl. Biru Laut X Kav. 10, Cawang Jakarta Timur 13340 (021) 8564421 8564422
Jakarta Klender Komplek Ruko Blok B1 No.6, Jl. I Gusti Ngurah Rai Jakarta Timur 13470 (021) 86612125 - 27 86612129
Jakarta Halim Perdanakusuma Bandara Halim Perdanakusuma No. 121 HT Jakarta Timur 13610 (021) 80889951 80889950
Jakarta Pramuka Gedung Is Plaza, Jl. Pramuka Raya Kav. 151, Jakarta Jakarta Timur 13120 (021) 8199377, 8564666 8199341
Jakarta Otto Iskandardinata Gedung Graha Marba, Lantai 1, Jakarta Timur 13330 (021) 85904114, 85903837 85903966
Jl. Otto Iskandardinata No. 64
Jakarta Duren Sawit Jl. Kolonel Sugiono No. 19 Blok O, Duren sawit Jakarta Timur 13430 (021) 86612782, 86612783 86612714
Jakarta Rawamangun Balai Pustaka Komplek Ruko Mega Indah Blok A3, Jakarta Timur 13220 (021) 47861964 47861964
Jl. Balai Pustaka Timur No. 39, Rawamangun
AREA JAKARTA PULOGADUNG
Jakarta Pulogadung Jl. Raya Bekasi Km. 21, Pulogadung Jakarta Utara 14250 (021) 4602877, 4602923 4602875, 4602879
Jakarta Kawasan Industri Pulogadung Jl. Pulobuaran No. 2, Pulogadung Jakarta Timur 13930 (021) 4600081, 46826938 46825364
Jakarta Kelapa Gading Bolevar Jl. Bolevar Raya Blok L No. 8, Kelapa Gading Jakarta Utara 14240 (021) 4520245, 4520474, 45840343 4520203
Jakarta Perumnas Klender Jl. Raya Terate Putih Blok 19 No. 5 C-D, Klender Jakarta Timur 13460 (021) 86601828, 86610325, 8623321 86601823
Jakarta Kelapa Gading Barat Jl. Bolevar Barat Raya Blok LC-7 Jakarta Utara 14240 (021) 45841815, 45841816, 4504789 4504788
No. 22-23, Kelapa Gading
Jakarta Kelapa Gading Jl. Kelapa Gading Bolevar Blok TB2 Jakarta Utara 14240 (021) 4520387 4520566
No. 6-8, Kelapa Gading
Jakarta Graha Rekso Graha Rekso Building Ground & 3 Floor, Jakarta Utara 14240 (021) 45856278, 45856279, 45856266, 45856277
Jl. Bulever Artha Gading Kav. A1 45856315, 45856317,
45856866, 45856867
Jakarta Permata Ujung Menteng Ruko Permata Ujung Menteng, Jakarta Timur 13910 (021) 46833623, 46833624, 46820527
Jl. Raya Bekasi Km.25, Cakung 46833482
Jakarta Pemuda Jl. Pemuda Raya No. 3 B, Rawamangun Jakarta Timur 13220 (021) 47862247, 47862343, 47862303 47862263
Jakarta Rawamangun Pemuda Jl. Pemuda No. 10, Kav. 79 Blok A Jakarta Timur 13220 (021) 4757450 4757451, 4705267
Jakarta Pulomas Komplek Artamas, Jl. Jend. Ahmad Yani No. 2 Jakarta Timur 13210 (021) 4714815 -17 4898109, 47868923
Jakarta Mal Kelapa Gading Mal Kelapa Gading 3, Unit LG 47, Jakarta Utara 14240 (021) 45853740 s/d 44 45853745
Jl. Bulevar Blok M, Kelapa Gading
Jakarta Kelapa Gading Inkopal Pertokoan dan Kantor Inkopal, Jakarta Utara 14240 (021) 45859414, 45859415, 45859416 45851022
Jl. Bulevar Barat Raya Blok A No. 12A,
Kelapa Gading Barat
Jakarta Kelapa Gading Hibrida Jl. Bulevar Raya Blok PA 11 No. 18 Jakarta Utara 14250 (021) 45866152, 45866153 45866154
Jakarta Kelapa Gading Bolevar Timur Jl. Raya Bolevar Timur Blok NB I No.55 Jakarta Utara 14250 (021) 4535909, 4535910, 4535911 45865866
Jakarta Kelapa Gading Bolevar Raya Jl. Raya Bolever Blok LA 6 No. 10-11 Jakarta Utara 14240 (021) 45856822, 45856823, 4530510
45856824, 45856825
Bekasi Pondok Ungu Pertokoan Naga Swalayan Blok A 17, Bekasi 17132 (021) 88852531-32 88852533
Jl. Sultan Agung
Bekasi Harapan Indah Ruko Sentra Niaga Blok SN 07, Bekasi 17131 (021) 88872211, 88872244, 88872266 88875533
Jl. Boulevard Hijau,
Komplek Perumahan Harapan Indah
Bekasi Taman Harapan Baru Ruko Taman Harapan Baru Blok A 1 Bekasi 17131 (021) 88880206, 88880367, 88977797
No.70,Kec.Medan Satria 88987570
Jakarta Kelapa Gading Square Kelapa Gading Square Blok C.18, Jakarta Utara 14240 (021) 45867831 (021) 45867832
Jl Builevar Barat, Kelapa Gading

Wilayah Area Kantor Cabang Kantor Cabang Pembantu Kantor Kas

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


DAFTAR CABANG
278
BANK MANDIRI

KOTAMADYA/ KODE
JARINGAN KANTOR ALAMAT KANTOR KABUPATEN POS TELEPON FAKSIMILI

AREA BEKASI
Bekasi Juanda Jl. Ir. H. Juanda No. 155 Bekasi 17112 (021) 88358784, 88358783 88359811
Bekasi Sentra Niaga Kalimalang Jl. Jend. Ahmad Yani, Sentra Niaga Kalimalang Bekasi 17141 (021) 8853507 8862613
Blok A3 No. 6-7
Bekasi Ahmad Yani Jl. Jend. Ahmad Yani, Pusat Perdagangan Bekasi 17141 (021) 8848683 8846716, 8868401
Kalimalang Blok A VIII No.17-18
Bekasi Kemang Pratama Ruko Kemang Pratama, Bekasi 17114 (021) 8271329 8271326
Jl. Kemang Pratama Raya Blok MM-02
Bekasi Plaza Pondok Gede Jl. Raya Pondok Gede No. 50 B, Pondok Gede Bekasi 17414 (021) 8485643, 8485645 8482936
Bekasi Cikarang Ruko Roxy Blok E No. 1, Bekasi 17550 (021) 89909420 - 21 dan 89900126 89909422
Jl. M.H. Thamrin, Lippo Cikarang
Jakarta Jatiwaringin Jl. Raya Jatiwaringin No. 263, Pondok Gede Bekasi 17411 (021) 8466850, 8465362 8473566
Bekasi Jakasampurna Pertokoan Duta Permai Blok B 1 No.10, Bekasi 17145 (021) 88955196, 88855291, 88964091
Jl. KH Noer Ali, Kalimalang 88855292
Bekasi Bulak Kapal Ruko Juanda Elok No. 3A, Jl. Ir. H. Juanda Bekasi 17112 (021) 8814241, 8814844, 8814002
8813871, 8814593
Cikarang Jababeka Ruko Roxy Ruko Roxy Blok B No. 3, Bekasi 17550 (021) 89840781 - 84 89840780
Jl. Kasuari Raya, Cikarang Utara
Bekasi Grand Mal Komplek Ruko Grand Mal Bekasi Kaveling B Bekasi 17135 (021) 88854988, 88854989 88854987
No. 7, Jl. Raya Sudirman
Bekasi Taman Galaxi Komplek Pertokoan Taman Galaxi, Bekasi 17147 (021) 82424918, 82424919 8205212
Jl. Galaxi Raya Blok G No. 1
Bekasi Villa Galaxi Jl. Pulo Ribung Raya Blok AR No. 25 Bekasi 17148 (021) 82425777, 82425306, 82425850 82426013
Villa Nusa Indah Komplek Perumahan Villa Nusa Indah II Bogor 16969 (021) 8214349, 8215078, 8215488 8213763
Blok U3 No.3-4
Bekasi Kalimas Ruko Kalimas, Jl. Chairil Anwar Blok C No. 3A Bekasi 17113 (021) 88353687, 88355577 8810011
Bekasi Jatibening Rukan Villa Jatibening Toll Kaveling No.A-05, Bekasi 17412 (021) 84978016 84993901
Jl. Caman Raya, Jatibening, P. Gede
Bekasi Jati Asih Jl. Raya Jati Makmur No. 53 B, Pondok Gede Bekasi 17421 (021) 8461731, 8461991, 8462059 8461819
Bekasi Cibitung Kawasan Industri MM 2100, Cibitung, Bekasi Fajar Bekasi 17520 (021) 8981217 8980344
Cikarang Ruko Sentra Ruko Sentra Cikarang Blok C No.2, Bekasi 17550 (021) 89902333, 89903742 89901502
Jl. Raya Cikarang-Cibarusah
Cikarang Jababeka Kawasan Industri Cikarang, Ruko Commercial Bekasi 17550 (021) 89832280 - 81 89832282
Blok A, No. 25-26
Tambun Naga Swalayan, Bekasi 17510 (021) 8810953, 8811029, 8811055 8810948
Jl. Raya Hasanudin Km.38, Tambun
Bekasi Grand Wisata Komplek Perumahan Grand Wisata, Bekasi 17510 (021) 70920496, 70920497 88855721
Ruko Celebration Boulevard Blok AA 9
Kav.32,Tambun
Bekasi Wisma Asri Jl. Raya Perjuangan Kav. M No. 14 Bekasi 17121 (021) 88855717 - 20 88855721
Cikarang Kota Jl. Kapten Sumantri No. 27, Cikarang Bekasi 17530 (021) 89108980, 89108987 89109131
Bekasi Komsen Jati Asih Jl. Raya jati Asih No. 26 Bekasi 17423 (021) 82415117, 82422808 82415001
Bekasi Ruko Mas Ruko Bekasi Mas Blok E 1-2, Jl. Jend. Ahmad Yani Bekasi 17141 (021) 8859663, 8858842 8858846
Bekasi Rawalumbu Ruko Kawu Jaya, Bekasi 17115 (021) 82432087, 82431966 82434581
Jl. Raya Pramuka No.1-2, Rawalumbu
Cikarang Jababeka Capitol Ruko Capitol Business Park Bekasi 17530 (021) 89841698, 89841697 89841695
Jl. Niaga Raya Blok 2 C, Jababeka, Cikarang
WILAYAH V/ JAKARTA SUDIRMAN Jl. Jend. Sudirman Kav. 54-55 Jakarta Selatan 12190 (021) 5266566, 5267368 5267371, 5267365
AREA JAKARTA PLAZA MANDIRI
Jakarta Plaza Mandiri Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36-38 Jakarta Selatan 12190 (021) 5263553 5263654, 5263656
Jakarta Mampang Jl. Mampang Prapatan No. 61 Jakarta Selatan 12790 (021) 7995559, 7980695, 7982632 7989909
Jakarta Wisma Argo Manunggal Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 22 Jakarta Selatan 12930 (021) 2520051-3 2520054
Jakarta Gedung Bidakara Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 71-73 Jakarta Selatan 12870 (021) 83793115-9 83793120
Jakarta Krakatau Steel Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 54 Jakarta Selatan 12170 (021) 5221263, 5200683 5204338, 5207277
Jakarta Pancoran Jl. Raya Pasar Minggu No.17 A Jakarta Selatan 12780 (021) 7983377 7983422
Jakarta Gatot Subroto Gedung Menara Jamsostek, Jakarta Selatan 12710 (021) 52961514, 52962256 - 57, 52961513
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 38 52962263
Jakarta Gedung Jamsostek Jl. Jend. Gatot Subroto No. 79 Jakarta Selatan 12930 (021) 5201885 5221632
Jakarta M.T. Haryono Jl. Letjend. M.T. Haryono Kav. 17 Jakarta Selatan 12810 (021) 83792003, 8292908, 8291043-4 8297223
Jakarta Gedung Patrajasa Gedung Patrajasa, Jakarta Selatan 12950 (021) 5251621 5227993
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 32-34
Jakarta Grha Citra Caraka Grha Citra Caraka/Witel IV, Jakarta Selatan 12710 (021) 5222185-6 5205935
Jl. Jend. Gatot Subroto No. 52
Jakarta BKPM Gedung BKPM, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 44 Jakarta Selatan 12190 (021) 5225828-9 5225828
Jakarta Nindya Karya Jl. Letjend. M.T. Haryono No. 3-7 Jakarta Timur 13630 (021) 8096961 8096961

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


DAFTAR CABANG
279
BANK MANDIRI

KOTAMADYA/ KODE
JARINGAN KANTOR ALAMAT KANTOR KABUPATEN POS TELEPON FAKSIMILI

Jakarta Wisma IKPT Wisma IKPT, Jl. M.T. Haryono Kav.4-5 Jakarta Selatan 12820 (021) 8294717 8353987
Jakarta Dewi Sartika Jl. Dewi Sartika No.184 A, Cawang Jakarta Timur 13630 (021) 8094754-5 8094754
Jakarta Pusat Grosir Cililitan Jl. Mayjen. Sutoyo No. 76, Cililitan, Kramat Jati Jakarta Timur 13640 (021) 80016222 8004754
AREA JAKARTA SUDIRMAN
Jakarta Sudirman Plaza Bapindo, Jl. Jend. Sudirman Kav. 54-55 Jakarta Selatan 12190 (021) 5266527 5266528, 5266529
Jakarta Mayestik Jl. Kyai Maja No. 6 A1-2, Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12120 (021) 7211466 7233715
Jakarta Ratu Plaza Perkantoran Ratu Plaza Unit GB 2A & 2B, Jakarta Pusat 10270 (021) 2510911-12 2700854
Jl. Jend. Sudirman No. 9
Jakarta DPR RI Gedung MPR/DPR RI Senayan, Jakarta Pusat 10270 (021) 5701274 5701275
Jl. Jend. Gatot Subroto
Jakarta Bursa Efek Gedung Bursa Efek Jakarta, Jakarta Selatan 12190 (021) 5153003-04 5153012
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53
Jakarta Simprug Simprug Gallery Blok B, Jl. Teuku Nyak Arief No. 10 Jakarta Selatan 12220 (021) 72800986, 72800987, 7251932, 72783605
72800989
Jakarta Gedung Pusat Kehutanan Jl. Jend. Gatot Subroto, Manggala Wanabakti Jakarta Pusat 10270 (021) 5703246 5732972
Jakarta Puncak Emas Jl. Jend. Sudirman Kav. 61-62 Jakarta Selatan 12190 (021) 5200208 5202464
Jakarta Palmerah Jl. Palmerah Barat No. 39 Jakarta Pusat 10270 (021) 5485120 5308376
Jakarta Tendean Jl. Wolter Monginsidi No. 123 C Jakarta Selatan 12180 (021) 72800926 - 7 7393559
Jakarta Permata Hijau Pertokoan Permata Hijau Blok DC No. 25 Jakarta Selatan 12210 (021) 5346918, 5346981 5485627
Jakarta Pakubuwono Jl. Pakubuwono VI No. 39 A, Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12120 (021) 7223462 - 63 72790837
Jakarta ITC Permata Hijau Ruko Grand ITC Permata Hijau Blok Emerald G 28, Jakarta Selatan 12210 (021) 53663322, 53663950, 53663622
Jl. Arteri Permata Hijau 53663951
Jakarta Energi Gedung The Energy, Kawasan SCBD Lot 11 A, Jakarta Selatan 12190 (021) 52892466, 52964535 52963075
Jl. Jend. Sudirman Kav.52-53
Jakarta Senayan City Senayan City, Jl. Asia Afrika Lot. 19 Jakarta Pusat 10270 (021) 72781423 - 5 72781493
AREA JAKARTA FALATEHAN
Jakarta Falatehan Jl. Falatehan I No.44 Jakarta Selatan 12160 (021) 2700501 - 9, 2700444, 2700234 2700516, 2700512
Jakarta Panglima Polim Jl. Panglima Polim Raya No. 192 Blok A, Jakarta Selatan 12000 (021) 2700106 2700121
Kebayoran Baru
Jakarta Kalibata Jl. Raya Pasar Minggu Km. 17 No.8 Jakarta Selatan 12740 (021) 7945427-28 7945429
Jakarta Pasar Minggu Jl. Raya Pasar Minggu No. 89 J, Pejaten Jakarta Selatan 12510 (021) 79190339, 339, 7982632 79190337
Jakarta Wolter Monginsidi Jl. Wolter Monginsidi No. 57, Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12180 (021) 2702861-4 2702864
Jakarta Departemen PU Jl. Patimura No. 20, Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12110 (021) 2700017 2700018, 7397730
Jakarta PLN Pusat Jl. Trunojoyo M 1 No. 135, Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12160 (021) 2751091 2700019
Jakarta Grand Wijaya Jl. Wijaya II, Komp. Wijaya Grand Center Blok B 1-3 Jakarta Selatan 12160 (021) 2700107-09, 2700939 2700938
Jakarta Kemang Raya Jl. Kemang Raya No. 18 A Jakarta Selatan 12370 (021) 7199123-7, 7194805, 71791514 7190448
Jakarta Iskandarsyah Graha Iskandarsyah, Jl. Iskandarsyah Raya No. 66 Jakarta Selatan 12160 (021) 2702711-5, 2700015 2700016
Jakarta Melawai Jl. Melawai Raya No. 12-14, Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12160 (021) 2700346 2700352
Jakarta R.S. Pusat Pertamina Jl. Kyai Maja No. 43, Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12120 (021) 2700347 2700347
Jakarta Kemang Plaza Kemang Plaza, Jl. Kemang Raya No. 15 C Jakarta Selatan 12790 (021) 71794582, 71794583, 71794585 71790789
Jakarta Kalibata Rawajati Ruko Kalibata Indah Blok K No. 20, Jakarta Selatan 12750 (021) 7987185 & 86, 7980932 7987152
Jl. Rawajati Timur, Kalibata
Jakarta Kemang Selatan Gedung Haery, Jl. Kemang Selatan Raya No. 151 Jakarta Selatan 12560 (021) 7812371 - 7812373 7814737
Jakarta Mabes Polri Jl. Trunojoyo No. 3, Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12110 (021) 2700299, 7255467 2700300
Jakarta Ampera Raya Grha Matra Jl. Ampera Raya No.11 Jakarta Selatan 12550 (021) 7813782, 7811031, 7813785
7813449, 7813781
Jakarta Pejaten Timur Jl. Raya Pasar Minggu No. 6A, Jakarta Selatan 12510 (021) 7989181, 7988776 7989755
Pejaten Timur, Pasar Minggu
Jakarta Blok M Jl. Sultan Hasanuddin No. 30, Jakarta Selatan 12160 (021) 7257981, 7257980, 7257982
Blok M Kebayoran Baru 7257977, 7257975
AREA JAKARTA PONDOK INDAH
Jakarta Pondok Indah Jl. Metro Pondok Indah Kav.II UA No. 48-50 Jakarta Selatan 12310 (021) 7507208 - 9, 7694982 7694850, 75906781
Jakarta Gandaria Jl. Gandaria Tengah III No. 21, Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12130 (021) 2702865-5 2702867
Jakarta Cirendeu Jl. Cirendeu Raya, Pertokoan Prima Indah No. 10 Tangerang 15419 (021) 7444809 7444812
Jakarta Radio Dalam Jl. Radio Dalam Raya No.11-11A Jakarta Selatan 12140 (021) 2700439 2700627
Jakarta Mal Pondok Indah Pondok Indah Mal Blok B/ 2, Jakarta Selatan 12310 (021) 7506717-19 7506721
Jl. Metro Pondok Indah
Jakarta Aminta Plaza Gedung Aminta Plaza, Jakarta Selatan 12310 (021) 7512061-6 7512071
Jl. Letjend. T.B. Simatupang Kav. X
Jakarta Plaza Pondok Indah Jl. Taman Duta Kav. II UA 36-37, Pondok Indah Jakarta Selatan 12310 (021) 7507213-4 7507213
Jakarta Lebak Bulus Jl. Karang Tengah, Bona Indah Jakarta Selatan 12440 (021) 7692063 7691845
Blok A2/B7, Lebak Bulus
Jakarta Pondok Pinang Center Pertokoan Pondok Pinang Center Jakarta Selatan 12310 (021) 7507366-7 7507365
Blok A 36/38/40, Jl. Ciputat Raya
Jakarta Kebayoran Lama Jl. Raya Kebayoran Lama No. 222 Jakarta Selatan 12220 (021) 2700602-5 2700938

Wilayah Area Kantor Cabang Kantor Cabang Pembantu Kantor Kas

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


DAFTAR CABANG
280
BANK MANDIRI

KOTAMADYA/ KODE
JARINGAN KANTOR ALAMAT KANTOR KABUPATEN POS TELEPON FAKSIMILI

Tangerang Graha Karnos Graha Karnos, Jl. Ir. H. Juanda No. 39, Ciputat Tangerang 15412 (021) 74701725, 74701726, 74701727 74705316
Jakarta Ciputat Center Pertokoan Ciputat Center, Jl. Ciputat Raya No. 75 Tangerang 15412 (021) 7491621 7491621
Cinere Jl. Cinere Raya Kav. 32-33 Depok 16514 (021) 7541916 7547565
Jakarta Arteri Pondok Indah Jl. Sultan Iskandar Muda No. 8 A Jakarta Selatan 12240 (021) 2701173, 2701174, 2701175 7396772
Jakarta Pondok Indah Metro Jl. Metro Pondok Indah Kav.II UA Jakarta Selatan 12310 (021) 7503057 7694982
No. 24-27, Pondok Indah
Jakarta Mal Pondok Indah 2 Mal Pondok Indah 2 No. G 33 A & C, Jakarta Selatan 12310 (021) 75920455 75920452
Jl. Metro Pondok Indah
Tangerang UIN Syarif Hidayatullah Jl. Ir. H. Jianda No. 95 Ciputat Tangerang Selatan 15412 (021) 7406254, 74713655, 74713328
74713968, 74714439
Cinere PLN Gandul Kompk. Kantor PLN (Persero) UBS P3B, Depok 16514 (021) 7542646 7533209
Jl. Garuda No. 15
AREA JAKARTA FATMAWATI
Jakarta Fatmawati Jl. R.S. Fatmawati No. 8, Cilandak Jakarta Selatan 12430 (021) 7504791 7504326
Jakarta Cipete Gedung Chase Worth, Jakarta Selatan 12410 (021) 7236142-5 7236141
Jl. R.S. Fatmawati No. 75, Cipete
Jakarta Pejaten Jl. Warung Jati Barat No. 15 A, Pejaten Jakarta Selatan 12550 (021) 78831086 78831127
Jakarta Pondok Labu Jl. R.S. Fatmawati No. 8 , Pondok Labu Jakarta Selatan 12430 (021) 75816903 7699803
Jakarta Simatupang Gedung Ratu Prabu 2, Jakarta Selatan 12430 (021) 78833271, 78833356 78833414
Jl. Letjend. TB Simatupang Kav.20
Jakarta Ragunan Jl. Harsono RM No.3, Gedung D, Jakarta Selatan 12550 (021) 7805441, 5184, 5873, 7811819 7805116, 7805117
KP Departemen Pertanian
Jakarta Kawasan Komersial Cilandak Jl. Raya Cilandak KKO, Jakarta Selatan 12560 (021) 7801478 7801479
Kawasan Komersial Cilandak Gedung III
Jakarta Warung Buncit Raya Jl. Warung Buncit Raya No. 6, Wisma Ritra Jakarta Selatan 12740 (021) 7980666 7980644, 7970875
Jakarta Gedung Elnusa Graha Elnusa, Jakarta Selatan 12560 (021) 78831183-5 78831184
Jl. Letjend. T.B. Simatupang Kav. 1 B
Jakarta ITC Fatmawati Ruko ITC Fatmawati No. 17, Jl. RS Fatmawati Jakarta Selatan 12150 (021) 7248700, 72788815 7392522
Jakarta Mampang Imigrasi Jl. Warung Buncit Raya No. 302 H Jakarta Selatan 12760 (021) 7940450 7972146
Jakarta Fatmawati Cenderawasih Jl. Cenderawasih I No. 15 A, Cilandak Jakarta Selatan 12420 (021) 75905080 75912911
Jakarta Cilandak KKO Jl. Raya Cilandak KKO No. 5 Jakarta Selatan 12560 (021) 7818880, 7811469, 7811409
78831456, 78835622
Jakarta Jatipadang Jl. Raya Ragunan No. 8 D Jakarta Selatan 12520 (021) 7890989 78845753
Jakarta Gedung Arkadia Perkantoran Hijau Arkadia, Jakarta Selatan 12520 (021) 7816119, 7816219 7816261
Jl. Letjen. TB Simatupang Kav. 88
Jakarta Margasatwa Ruko Margasatwa View, Jakarta Selatan 12450 (021) 75912684, 75912673, 75909650 75912707
Jl. Margasatwa No.45 B, Pondok Labu
AREA JAKARTA BINTARO JAYA
Jakarta Bintaro Jaya Jl. Bintaro Utama, Bintaro Jaya Sektor I Jakarta Selatan 12330 (021) 7340924 - 29 7364068, 7364069
Jakarta Pamulang Komplek Pertokoan Pamulang Permai Tangerang 15417 (021) 7421006, 7, 8 7421009
Blok SH IX Kav. 11-14
Tangerang Bintaro Jl. Bintaro Utama 3A Blok D No. 42-43, Tangerang 15225 (021) 7362419, 7362404 7375884
Sektor III, Bintaro Jaya
Jakarta Bintaro Burung Gereja Jl. Burung Gereja Blok B2 HS 2 Jakarta Selatan 12330 (021) 7357272 7357318
No.6, Sektor II, Bintaro Jaya
Tangerang Pasar Ciputat Ruko Mutiara Center Ciputat, Tangerang 15411 (021) 7426545, 7425932, 7425635 7426021
Jl.Dewi Sartika No. B3, Ciputat
Tangerang Bumi Serpong Damai Jl. Gunung Rinjani No.13 Blok R-G, Sektor IV Tangerang 15311 (021) 5376767/68 5376769
Bumi Serpong Damai
Jakarta Gedung Lemigas Kanpus. PPPTMGB Lemigas, Jl. Ciledug Raya Jakarta Selatan 12230 (021) 2700298 2700298
Jakarta Bintaro Veteran Ruko Bintaro Veteran Raya Permai Jakarta Selatan 12330 (021) 7369215, 73691223, 73691907, 73692022
Jl. RC Veteran No. 17 E 73691931, 73887202
Jakarta Petukangan Jl. Raya Ciledug No. 5C, Petukangan Jakarta Selatan 12270 (021) 73887702 & 39, 73887620 7372450
Tangerang Pondok Cabe Mutiara Komplek Pertokoan Pondok Cabe Mutiara Tangerang 15418 (021) 7490389 7424976
Blok B-3A, Jl. Raya Parung
Tangerang Bintaro Sentra Menteng Ruko Sentra Menteng, Bintaro Jaya Tangerang 15225 (021) 74863971, 74864019 74863848
Sektor VII Blok MN 29
Tangerang Jurangmangu Ruko Pondok Aren, Jl. Raya Ceger Tangerang 15222 (021) 73887963, 73887964, 73886485
No.59, Jurangmangu 73886679
Tangerang BSD Modern Ruko Pasar Modern BSD, Sektor Commercial I Tangerang 15318 (021) 53158541, 53158542 53158543
Blok R No.59, Serpong, Jl. Pahlawan Seribu
Tangerang ITC BSD Ruko ITC BSD No.17, Jl. Pahlawan Seribu, Serpong Tangerang 15322 (021) 53161747, 53161748, 53161749 53161781
Tangerang Serpong Simpang Tiga Puspitek Serpong Tangerang 15310 (021) 7560948, 7560949 7560950
Tangerang Villa Melati Mas Ruko Villa Melati Mas Blok SR1 No. 20, Tangerang 15323 (021) 5372607, 5373144 5374357
Jl. Pahlawan Seribu, Serpong

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


DAFTAR CABANG
281
BANK MANDIRI

KOTAMADYA/ KODE
JARINGAN KANTOR ALAMAT KANTOR KABUPATEN POS TELEPON FAKSIMILI

Tangerang RS Eka BSD Rumah Sakit Eka Horpital CBD Tangerang 15321 (021) 53154637, 53154638, 53154640
Lot IX BSD City, Serpong 53154639
Tangerang Pamulang Siliwangi Ruko Tita, Jl. Raya Siliwangi No. 9 A, Pamulang Tangerang 15416 (021) 74718012, 74718014 74718016
AREA JAKARTA PASAR REBO
Jakarta Pasar Rebo Plaza PP, Jl. Letjend. T.B. Simatupang No. 57 Jakarta Timur 13760 (021) 8408283 8403961, 8414446
Jakarta Gedung Aneka Tambang Jl. Letjend. T.B. Simatupang, Tanjung Barat Jakarta Selatan 12530 (021) 7892956 7892953
Jakarta Cilangkap Komplek Mabes ABRI Cilangkap Jakarta Timur 13870 (021) 8711739 8711447
Jakarta Kramatjati Kokan Anggatra PUSDIKKES No. PP8-A1 dan Jakarta Timur 13510 (021) 8000455, 80882152, 8000378
PP9-A1, Jl. Raya Bogor Km. 18 8006693, 80876863
Jakarta Plaza Kramatjati Indah Jl. Raya Bogor, Pertokoan Ramayana Jakarta Timur 13510 (021) 8090364 8090324
Blok A No.11-12
Cileungsi Mal Cileungsi Blok C No. 9, Bogor 16820 (021) 82484604 - 07 82484608
Jl. Raya Narogong, Cileungsi
Jakarta Cijantung Gedung BP2TKI Lantai 1, Jl. Raya Bogor Km. 23,5 Jakarta Timur 13750 (021) 87794824, 87794874, 87794902 87797857
Cibubur Citra Grand Komplek Citra Grand Ruko 2 No. 15, Bekasi 17435 (021) 84596941, 84596942 84300086
Jl. Alternatif Km.4, Pondok Gede
Jakarta Pasar Induk Kramatjati Pasar Induk Kramatjati Blok B.AKS/001, Jakarta Timur 13540 (021) 8400248, 87781739 8400879
Jl. Raya Bogor Km.17
Jakarta Taman Mini Indonesia Indah Komplek TMII, Gedung Sasana Kriya No. B 16 Jakarta Timur 13560 (021) 8403190 8714954
Jakarta R.S. M.H. Thamrin Jl. Raya Pondok Gede No. 23 , Kramatjati Jakarta Timur 13550 (021) 8096791 8008963
Jakarta Condet Jl. Raya Condet No. 15 Jakarta 13520 (021) 80878729, 80878730, 80878731 80878727
Bekasi Ujung Aspal Jl. Raya Hankam No. 18 B-C, Bekasi 17431 (021) 84592090, 84597382 84592091
Jati Murni, Pondok Gede
Cibubur Kota Wisata Ruko Sentra Eropa Blok A No.6, Bogor 16968 (021) 84935699, 84930634, 84935675
Perumahan Kota Wisata, 84930635
Jl. Tranyogi Km.6, Cibubur
Cibubur Time Square Jl. Raya Alternatif Cibubur-Cileungsi Bekasi 17433 (021) 84303649 - 50 84303848
No. 37 G, Jatisampurna
AREA DEPOK
Depok Jl. Margonda Raya No. 2 Depok 16432 (021) 7520569, 7760903 7762684
Jakarta Cimanggis Jl. Raya Jakarta Bogor Km. 28 Jakarta Timur 13710 (021) 8710013, 8710016, 8710657 8710776, 87711803
Jakarta Cibubur Jl. Lapangan Tembak, Jakarta Timur 13720 (021) 87704204-5 87704206
Pertokoan Cibubur Indah Blok. A-22 - 23
Depok Bukit Sawangan Ruko Bukit Sawangan Indah Blok F2 No.1, Depok 16518 (0251) 604904, 604905 604908
Jl.Raya Parung Km.35, Sawangan
Citeureup Jl. Mayor Oking No. 10 - 11, Citeureup Bogor 16810 (021) 87942420, 87942283, 87909462 87942683
Depok Kelapa Dua Jl. Raya Akses UI No. 88 C, Kelapa Dua, Cimanggis Depok 16951 (021) 87712226 87712226
Depok Tengah Komplek Ruko Sukmajaya No. 15, Depok 16411 (021) 7715427, 7715432 7715441
Jl. Tole Iskandar, Depok II Tengah
Depok Cisalak Jl. Raya Bogor Km.31 No.8, Cisalak Depok 16416 (021) 8734224, 8734117 8734220
Depok I Jl. Nusantara Raya No. 25 AB Depok 16432 (021) 77205078, 77205270 77205361
Depok Timur Jl. Proklamasi Raya Blok A No.7-8, Depok II Timur Depok 16417 (021) 77831443, 77829381, 77827453 77830194
Depok ITC Pertokoan ITC Depok No.49,Jl. Margonda Raya Depok 16431 (021) 77202319, 77202325 77202356
Depok Cinere Limo Jl. Cenere Raya No. 18 B, Cinere Depok 16514 (021) 7536364, 7536360 7536368
Jakarta Universitas Pancasila Jl. Raya Lenteng Agung, Srengseng Sawah Jakarta Selatan 12640 (021) 78880410, 78890342 78880410
Depok Universitas Indonesia Kampus Universitas Indonesia, Depok 16424 (021) 78849075, 78849076 78849074
Gedung Pascasarjana Fakultas Ekonomi
Depok Pondok Cina Jl. Raya Margonda No. 345 D, Pondok Cina Depok 16424 (021) 77210999, 77213388 77210888
Depok Jatijajar Jl. Raya Tole Iskandar No. 1 Depok 16415 (021) 87741872, 87744255, 87743880 87741716
Depok Kartini Pertokoan Kartini Blok A No. 11, Depok 16436 (021) 77217342, 77217343, 77217346
Jl. Kartini Raya, Pancoran Mas 77217344, 77217345
AREA BOGOR
Bogor Juanda Jl. Ir. H, Juanda No. 12 Bogor 16121 (0251) 8313644, 8320008, 8324836 8323967, 8382401
Bogor Kapten Muslihat Jl. Kapten Muslihat No. 17 Bogor 16121 (0251) 8311129 8326852
Bogor Suryakencana Jl. Suryakencana No. 310 Bogor 16123 (0251) 8381136, 8329611 381134, 353104
Cibinong Komp. Ruko Graha Cibinong No. B-1, Bogor 16917 (021) 87918731-34 87918730
Jl. Raya Jakarta Bogor Km.43, Cibinong
Bogor Warung Jambu Jl. Raya Pajajaran No. 1 - B Bogor 16153 (0251) 8387356 8319825
Bogor Tajur Jl. Raya Tajur No. 130 Bogor 16720 (0251) 8380733, 8380763 8390287
Bogor Pajajaran Ruko Bantar Kemang No.20 Q, Jl. Raya Pajajaran Bogor 16143 (0251) 8329512 8350085
Bogor Pasar Anyar Ruko Central Blok C No. 15, Jl. Dewi Sartika Bogor 16121 (0251) 8373238 8373268
Bogor Ciluar Jl. Raya Simpang Pomad Ruko No. 323 C, Ciluar Bogor 16710 (0251) 8658070 8658677
Bogor Soleh Iskandar Komplek Pertokoan 24, Bogor 16161 (0251) 8340091 8340063
Jl. KH Soleh Iskandar No. 2 H
Sukabumi Sudirman Jl. Jend. Sudirman No. 124 Sukabumi 43132 (0266) 221319 221236

Wilayah Area Kantor Cabang Kantor Cabang Pembantu Kantor Kas

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


DAFTAR CABANG
282
BANK MANDIRI

KOTAMADYA/ KODE
JARINGAN KANTOR ALAMAT KANTOR KABUPATEN POS TELEPON FAKSIMILI

Sukabumi Ahmad Yani Jl. Ahmad Yani No. 44 Sukabumi 43131 (0266) 222801, 222802, 223677, 224748 221116
Cianjur Jl. Suroso No. 51 Cianjur 43211 (0263) 268383 266078
Cipanas Jl. Raya Cipanas Blok 11 No. 201, Pacet Cianjur 43553 (0263) 511037 511039
Cicurug Jl. Siliwangi No. 287 B, Cicurug Sukabumi 43159 (0266) 732512 736364
Cianjur Cokroaminoto Jl. HOS Cikroaminoto No. 172 Cianjur 43214 (0263) 261730 261749
Pelabuhan Ratu Jl. Siliwangi No. 62, Pelabuhan Ratu Sukabumi 43363 (0266) 434651, 434654 434652
Cibadak Jl. Suryakencana No. 4, Cibadak Sukabumi 43351 (0266) 5311919 537207
WILAYAH VI/ BANDUNG Jl. Soekarno Hatta No. 486 Bandung 40266 (022) 7506242, 7511878 7505810, 7506632
AREA BANDUNG ASIA-AFRIKA
Bandung Asia Afrika Utara Jl. Asia Afrika No. 107 Bandung 40112 (022) 4207026, 4203461, 4336693 4206998, 4233546,
4230137
Bandung Asia Afrika Selatan Jl. Asia Afrika No. 118-120 Bandung 40261 (022) 4240282 4240281
Bandung Soekarno-Hatta Jl. Soekarno Hatta No. 486 Bandung 40266 (022) 7562950 7562944
Bandung Siliwangi Jl. Siliwangi No. 3 Bandung 40132 (022) 2506858, 2502549, 2531940
2531941, 2531942
Bandung Alun-Alun Jl. Asia Afrika No. 51 Bandung 40001 (022) 4205555 4205312
Bandung Kiara Condong Jl. Kiara Condong No. 115 Bandung 40281 (022) 7235008 - 9, 7201827 7231536, 7213891
Bandung Buah Batu Jl. Buah Batu No. 268 Bandung 40264 (022) 7320854-5 7300369
Bandung Binacitra Jl. Soekarno Hatta No. 162 Bandung 40235 (022) 5422366, 5406674, 5406693 5411336, 5409846
Bandung Metro Jl. Soekarno Hatta No. 638 Bandung 40286 (022) 7508202 7562091
Bandung Kopo Jl. Raya Terusan Kopo 228 A Bandung 40226 (022) 5425541-3 5410568
Bandung Jamika Jl. Jamika No. 33 C Bandung 40231 (022) 6403199 6403199
Bandung Sumbersari Jl. Soekarno Hatta No. 132 B Bandung 40222 (022) 6046262 6046261
Bandung Burangrang Jl. Burangrang No. 35 D Bandung 40262 (022) 7333999 7333995
Bandung Mohamad Toha Jl. Mohamad Toha No. 189 Bandung 40253 (022) 5209803, 5228190, 521163
5228203, 5228612
Bandung Soreang Jl. Raya Soreang No. 457 Bandung 40377 (022) 5892828 5896133
Bandung BKR Jl. BKR No. 124 A Bandung 40254 (022) 5222752 5226925
Bandung Taman Kopo Indah Komplek Taman Kopo Indah II Ruko IB No. 19 Bandung 40226 (022) 5421777 5421505
Bandung MTC Metro Trade Center Blok F1,Jl. Soekarno Hatta Bandung 40286 (022) 7508799, 7508846, 7508867, 7535701 7508869
Bandung Dayeuhkolot Jl. Bojongsoang No.79 Bandung 40288 (022) 7506428, 7510340, 7520802, 7568195 7504139
AREA BANDUNG SURAPATI
Bandung Surapati Jl. Surapati No. 2 Bandung 40115 (022) 4241411 4207552, 4241436
Bandung Ahmad Yani Jl. Jend. Ahmad Yani No. 730, Bandung 40282 (022) 7213707 7213708
Gerbang Puri Tirta Kencana
Bandung Martadinata Jl. R.E. Martadinata No.103 Bandung 40115 (022) 4209093 4204991
Bandung Ujungberung Jl. A. H. Nasution No. 67 Bandung 40611 (022) 7800135 7815020
Bandung Kanpus Telkom Gedung Kantor Pusat PT Telkom, Jl. Japati No. 1 Bandung 40133 (022) 7206661 7206562
Garut Jl. Ahmad Yani No. 24 Garut 44115 (0262) 231698 232675
Sumedang Jl. Mayor Abdurachman No. 99 Sumedang 45323 (0261) 210275, 210276, 210277 210565
Bandung Dago Jl. Ir. H. Juanda No. 30 Bandung 40115 (022) 4208000, 4217000 4235351
Bandung STT Telkom Komplek STT Telkom, Jl. Japati No. 1 Bandung 40133 (022) 7512480 7207501
Bandung Rancaekek Jl. Raya Dangdeur No. 137, Rancaekek Bandung 40394 (022) 7791010, 7791001 7791001
Bandung Jamsostek Jl. P.H. Hasan Mustapa No. 39 Bandung 40124 (022) 7217861 7217863
Bandung Gatot Subroto Jl. Jend. Gatot Subroto No. 295 A Bandung 40274 (022) 7320412 7313469
Bandung Cibeunying Jl. Jend. Ahmad Yani No. 317 Bandung 40121 (022) 7218551, 7210866 7210764
Bandung Cihampelas Jl. Cihampelas No. 182 Bandung 40131 (022) 2043996 2043997
Garut Cikajang Jl. Garut Cikajang No. 99 Garut 44171 (0262) 577595, 577596 577593
Tasikmalaya Otto Iskandardinata Jl. Otto Iskandardinata No. 26 Tasikmalaya 46113 (0265) 331821 331824
Tasikmalaya Mustofa Jl. H.Z. Mustofa No. 294 Tasikmalaya 46125 (0265) 333328 333336
Tasikmalaya Sutisna Jl. Sutisna Senjaya No. 88 Tasikmalaya 46114 (0265) 323261 335059
Ciamis Jl. Ahmad Yani No. 21 Ciamis 46211 (0265) 771538 771384
Ciamis Banjar Jl. Letjend. Suwarto No. 48, Banjar Ciamis 43622 (0265) 744713, 744814 744719
AREA BANDUNG BRAGA
Bandung Braga Jl. Braga No. 133 Bandung 40111 (022) 4236030 4204444, 4238129,
4233456
Bandung Pajajaran Jl. Pajajaran No. 125 Bandung 40174 (022) 6018862, 6032301 6032296, 6002019
Bandung Setiabudi Jl. Setiabudi No. 210 Bandung 40141 (022) 2041933 234958, 2034958
Bandung R.S. Hasan Sadikin Jl. Pasteur No. 38 Bandung 40161 (022) 2042575 2031849, 2043311
Cimahi Jl. Raya Cimahi No. 612 Cimahi 40525 (022) 6644628 6644628
Bandung Pasteur Jl. Dr. Junjunan No. 155 A Bandung 40173 (022) 6020295-6 6020360
Pamanukan Jl. Ion Martasasmita No. 35, Pamanukan Subang 41254 (0260) 554555 551357
Subang Jl. Jenderal Ahmad Yani No.5 Subang 41211 (0260) 417773, 416445, 416550 416665
Jatinangor Universitas Pajajaran Kampus Universitas Pajajaran Sumedang 45363 (022) 7781948 7781949
Jl. Raya Sumedang, Jatinangor

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


DAFTAR CABANG
283
BANK MANDIRI

KOTAMADYA/ KODE
JARINGAN KANTOR ALAMAT KANTOR KABUPATEN POS TELEPON FAKSIMILI

Baros Leuwigajah Ruko Taman Pondok Mas Indah No. 4, Jl. Baros Cimahi 40532 (022) 6634666 6634659
Bandung Setrasari Plaza Setrasari Plaza Blok A No.5 Jl. Suria Sumantri Bandung 40146 (022) 2002465 2007496
Bandung Otista Jl. Otto Iskandardinata No. 293 Bandung 40251 (022) 4224728, 4224730 4237271
Bandung Cimindi Jl. Raya Cimindi No. 270, Bandung 40175 (022) 6631642, 6631663 6631643
Bandung Sukajadi Jl. Sukajadi No. 184 Bandung 40161 (022) 2037944 2041073
Bandung Pasar Baru Jl. Otto Iskandardinata No. 99, Pasar Baru Bandung 40111 (022) 4231727 4203166
Lembang Jl. Raya Grand Hotel No. 42, Lembang Bandung 40391 (022) 2784455, 2784700 2784972
Padalarang Jl. Raya Padalarang No. 465 A Padalarang 40553 (022) 6808214, 6808206 6808213
Purwakarta Jl. Sudirman No. 176 Purwakarta 41115 (0264) 201505 201507
Karawang Jl. Jend. Ahmad Yani No. 4, By Pass Kerawang 41314 (0267) 402353, 402679, 403127, 402853
403761, 405960, 408724,
414943
Karawang Tuparev Jl. Tuparev No. 44 Karawang 41312 (0267) 8454274, 8454275 8454273
Dawuan Cikampek Jl. Jend. Ahmad Yani No. 45, Dawuan Cikampek 41373 (0264) 316140 316385
Cikampek GKB PT Pupuk Kujang Kawasan PT Pupuk Kujang Cikampek 41373 (0264) 316387 311623
AREA CIREBON
Cirebon Yos Sudarso Jl. Yos Sudarso No. 11 Cirebon 45111 (0231) 205506 - 7, 234350-1, 206204 203084, 83930980
Cirebon Jalan Kantor Jl. Kantor No. 4 Cirebon 45112 (0231) 203025 201596
Cirebon Siliwangi Jl. Siliwangi No. 139 Cirebon 45124 (0231) 202125 207021
Cirebon Tegalwangi Jl. Raya Tegalwangi Km. 9 No. 58 Cirebon 45154 (0231) 321260, 321513 321026
Indramayu Panjaitan Jl. D.I. Panjaitan No. 8 Indramayu 45212 (0234) 22001 22901
Kuningan Pertokoan Siliwangi No. 39-40, Kuningan 45511 (0232) 876457, 876557 871742
Jl. Siliwangi, Kuningan
Indramayu Balongan Jl. Raya Balongan (Depo Pertamina) Indramayu 45217 (0234) 28475 28722
Jatibarang Jl. Mayor Dasuki No. 92, Jatibarang Indramayu 45273 (0234) 351450, 351440 353569
Majalengka Kadipaten Jl. Raya Timur No. 124, Kadipaten Majalengka 45453 (0233) 663007, 663008, 663010 662004
Cirebon Plered Jl. Raya Panembahan No. 51, Plered Cirebon 45154 (0231) 325438, 325439 321345
Cirebon Arjawinangun Jl. Ki Hajar Dewantoro No. 21, Kabupaten Cirebon 45162 (0231) 357676 357558
Desa Jungjang, Arjawinangun
Cirebon Ciledug Jl. Merdeka Barat No. 68, Ciledug Kabupaten Cirebon 45188 (0231) 8665727 8665726
WILAYAH VII/ SEMARANG Jl. Pemuda No. 73 Semarang 50139 (024) 3517349, 3520484, 3520487 3520485
AREA SEMARANG PEMUDA
Semarang Pemuda Jl. Pemuda No. 73 Semarang 50139 (024) 3514321 3545365
Semarang Pandanaran Jl. Pandanaran No. 104 Semarang 50134 (024) 8310325 8414125
Semarang Bangkong Plaza Jl. M.T. Haryono No. 864-866, Semarang 50242 (024) 8312736 8414346
Komp. Bangkong Plaza B 4-6
Semarang Gedung Telkom Gedung PT Telkom (Persero), Jl. Pahlawan No. 10 Semarang 50241 (024) 8442595, 8303005 8445710
Semarang Kepodang Jl. Kepodang No. 32-34 Semarang 50137 (024) 3544181 3544184
Semarang R.S. Kariadi Jl. Dr. Sutomo No. 16 Semarang 50231 (024) 8412503 8317546
Semarang Majapahit Kompleks Ruko Majapahit, Jl. Majapahit No. 339 Semarang 50191 (024) 6725702, 6725704 6725703
Salatiga Jl. Diponegoro No. 36 Salatiga 50711 (0298) 321002, 324030 321331
Semarang Patrajasa Jl. Sisingamangaraja Semarang 50231 (024) 8314450 8505162
Semarang Srondol Jl. Setiabudi No. G 62 E & F Semarang 50263 (024) 7461192, 7461736, 7461737 7461191
Semarang Pelindo Kompleks Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang 50174 (024) 3585382 3563450
Jl. Coaster No. 10
Demak Jl. Sultan Fatah No. 4B Demak 59511 (0291) 6904077 - 78 (0291) 6904079
Kudus Jl. Jend. Sudirman No. 164 Kudus 59301 (0291) 438768, 432974 438769
Jepara Jl. HOS Cokroaminoto No. 4 Jepara 59417 (0291) 591555, 592666 591666
Cepu Jl. Pemuda No. 60 Cepu 58312 (0296) 424627, 424630, 424631, 424625
424632, 424737
Pati Jl. Kol. Kusnandar Komplek Ruko Pasar Puri Pati 59112 (0295) 385909, 385066, 385067 385065
Blok 6-7
Blora Jl. Alun-Alun Selatan No. 5 Blora 58215 (0296) 5100091, 5100092 531547
Kudus Alun-Alun Jl. Jenderal Sudirman No. 3 C Kudus 59312 (0291) 439902, 439903, 439904 439901
Rembang Jl. Diponegoro No. 79, Rembang Rembang 59217 (0295) 691599, 6998309 6998308
AREA SEMARANG PAHLAWAN
Semarang Pahlawan Jl. Pahlawan No. 3 Semarang 50241 (024) 8415362 8311366
Semarang Mpu Tantular Jl. Mpu Tantular No. 19 Semarang 50010 (024) 3544031-3 3517337
Semarang Sugiyopranoto Jl. Mgr. Sugiyopranoto No. 36 A-B Semarang 50246 (024) 3522790, 3522671, 3585783 3585084
Semarang Candi Baru Jl. S. Parman No. 55 K, Ruko Sultan Agung Semarang 50232 (024) 8312141, 8442550, 8506155 8505501
Ungaran Jl. Jend. Gatot Subroto No. 671 E-F, Ungaran Semarang 50511 (024) 6924296, 921989 6924295
Parakan Jl. Pahlawan No. 28, Parakan Temanggung 56254 (0293) 596471-73, 596598, 597227 596239
Weleri Jl. Utama Tengah No. 198 Weleri 51355 (0294) 644009, 642010 643460
Purwodadi Jl. R. Suprapto No. 97 A-B Purwodadi 58111 (0292) 425061 425062
Semarang Universitas Diponegoro Jl. Prof. Dr. Sudharto No. 9 B, Tembalang Semarang 50275 (024) 76480480, 76480484 76480556

Wilayah Area Kantor Cabang Kantor Cabang Pembantu Kantor Kas

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


DAFTAR CABANG
284
BANK MANDIRI

KOTAMADYA/ KODE
JARINGAN KANTOR ALAMAT KANTOR KABUPATEN POS TELEPON FAKSIMILI

Semarang Kawasan Industri Candi Kawasan Industri Candi Semarang 50184 (024) 7612381, 7612385 7612385
,Jl. Candi Raya Blok F1E No.1-2
Semarang Gang Pinggir Jl. Gang Pinggir No. 13 A Semarang 50137 (024) 3510537, 3512929, 3551921 3551918
Semarang MT Haryono Jl. M.T. Haryono No. 419 Semarang 50136 (024) 3586267, 3586268 3586939
Ambarawa Jl. Jenderal Sudirman No.122, Ambarawa Semarang 50162 (0298) 596741, 596742 596743
Semarang Ngaliyan Jl. Prof. Dr. Hamka No. 9 Ruko C,D,E Tugu Semarang 50189 (024) 7619378, 7614769 (024) 7614770
Magelang Jl. Sudirman No. 26, Magelang 56126 (0293) 364012, 366776 364282
Komplek Pertokoan Rejotumoto
Kutoarjo Jl. Pangeran Diponegoro No. 114, Kutoarjo Kutoarjo 54212 (0275) 642000, 642651 642652
Wonosobo Jl. Sumbing No. 18 Wonosobo 56311 (0286) 322474 322460
Muntilan Kompleks Ruko Muntilan Plaza Jl. Pemuda Muntilan 56414 (0293) 586066 586065
Temanggung Jl. Tentara Pelajar No. 1 Tamenggung 56213 (0293) 493862, 493863 491012
Magelang A. Yani Jl. Ahmad Yani No. 203 Magelang 56115 (0293) 314503 314546
AREA YOGYAKARTA
Yogyakarta Sudirman Jl. Jend. Sudirman No. 26 Yogyakarta 55232 (0274) 557069, 586425 561893, 586432
Yogyakarta Wisma PU Jl. Laksda Adisucipto No. 165 Sleman 55281 (0274) 560915 s/d 560919 560920, 560921
Yogyakarta Diponegoro Jl. Pangeran Diponegoro No. 107 Yogyakarta 55231 (0274) 584758, 562415 562878
Yogyakarta Katamso Jl. Brigjen. Katamso No. 69 B Yogyajarta 55121 (0274) 415392, 415616, 415388, 415389
415670, 415672
Yogyakarta Gejayan Jl. Gejayan No. 28, Condong Catur Sleman 55283 (0274) 543028, 584041, 584140 543029
Yogyakarta UGM Jl. Kaliurang, Sekip Blok L-6 Sleman 55281 (0274) 543032, 521136 543031
Yogyakarta Godean Jl. Raya Godean Km.4 No. 32 Sleman 55292 (0274) 561311 561312
Bantul Jl. Gajah Mada No. 14, Bantul Bantul 55711 (0274) 368469, 368470 368470
Yogyakarta Gedung Magister UGM Lobby Gedung Magister UGM, Sleman 55281 (0274) 521412 548956
Jl. Nusantara, Bulak Sumur
Yogyakarta Ahmad Dahlan Jl. K.H. Ahmad Dahlan No. 25 Yogyakarta 55121 (0274) 411753, 411784 411754
Yogyakarta STIE YKPN Kampus STIE YKPN, Jl. Seturan Sleman 55281 (0274) 486163 487657
Sleman Jl. Raya Magelang Km. 10 Sleman 55511 (0274) 865123, 868405 Ex.285 865566
Yogyakarta Suryotomo Hotel Limaran, Jl. Suryotomo No. 1 Yogyakarta 55121 (0274) 515621 515621
Yogyakarta R.S. Sardjito Jl. Kesehatan Sekip, Kotak Pos 21 Sleman 55284 (0274) 518671 518671
Yogyakarta Kaliurang Jl. Kaliurang Km.6,5 No.A 5 C, Sleman 55281 (0274) 889645, 889646 889657
Condongcatur, Depok, Sleman
Yogyakarta Universitas - Gedung Rektorat Universitas Islam Indonesia Sleman 55283 (0274) 896323 896327
Islam Indonesia Jl. Kaliurang Km.14,5, Besi, Sleman
Wates Jl. Kolonel Sugiyono, Wates Kulon Progo 55611 (0274) 775319 775312
Wonosari Jl. Baron No. 34, Baleharjo, Wonosari Gunung Kidul 55811 (0274) 394433, 394713, 394271 391267
Yogyakarta Kotagede Jl. Kemasan No. 52 Kotagede Yogyakarta 55172 (0274) 4437168 - 69 4437167
AREA SOLO
Solo Sriwedari Jl. Brigjend. Slamet Riyadi No. 294 Solo 57141 (0271) 715455 711888
Solo Purwotomo Jl. Brigjend. Slamet Riyadi No. 329 Solo 57142 (0271) 711161 - 71896535 713896
Solo Slamet Riyadi Jl. Brigjend. Slamet Riyadi No. 16 Solo 57111 (0271) 41940 45500
Solo Pasar Klewer Komplek Pasar Klewer Los E 27-29, Jl. Dr. Rajiman Solo 57115 (0271) 42925 635018
Solo Baru Jl. Yos Sudarso No. 387 Solo 57157 (0271) 663542, 664407, 6644096 645586
Solo RSO Dr. Soeharso RSO Prof.Dr.Soeharso, Sukoharjo 57162 (0271) 742184, 742185 742218
Jl. Jenderal Ahmad Yani, Pabelan
Sragen Plaza Atrium Blokc C-D, Sragen 57211 (0271) 890585, 894610 894611
Jl. Raya Sukowati No. 302-304
Palur Jl. Raya Palur No. 32, Jaten Karanganyar 57771 (0271) 827029 827589
Wonogiri Jl. Jenderal Sudirman No. 132 Wonogiri 57611 (0273) 323656, 323658 323657
Kartosuro Jl. Ahmad Yani No. 9 Sukoharjo 57162 (0271) 780822 780822
Klaten Jl. Pemuda Selatan No. 121, Tonggalan Klaten 57412 (0272) 325798, 327844, 327982 321277
Boyolali Jl. Kates, Pulian Boyolali 57316 (0276) 322702 325029
Delanggu Jl. Raya Delanggu No. 87, Dongkolan Delanggu 57471 (0272) 555640, 555645 555539
Karanganyar Jl. Lawu No. 386 Karanganyar 57712 (0271) 6491970 - 71 6491972
Sukoharjo Jl. Jenderal Sudirman No. 29 Sukoharjo 57551 (0271) 6594972, 6594973 6594974
AREA TEGAL
Tegal Arif Rahman Hakim Jl. Arief Rahman Hakim No. 19 Tegal 52123 (0283) 351181 353628, 358544
Tegal Sudirman Jl. Jend. Sudirman No. 11 Tegal 52131 (0283) 358181 351309
Pemalang Jl. Sudirman No. 59 Pemalang 52313 (0284) 321647, 324707, 324880 321433
Gombong Jl. Yos Sudarso No. 241 Gombong 54411 (0287) 473620, 473621, 473115 472695
Brebes Plaza Dedy Jaya, Jl. Jenderal Sudirman No. 109 Brebes 52212 (0283) 673535, 6735536, 3304210 3308880
Tegal Banjaran Adiwerna Jl. Raya Banjaran No. 10, Adiwerna Tegal 52194 (0283) 442255, 442377 445545
Kebumen Jl. Pahlawan No. 126 Kebumen 54311 (0287) 383747 381488
Purwokerto Jl. Jend. Sudirman No. 463 Purwokerto 53114 (0281) 632222 636687
Banjarnegara Jl. S. Parman No. 31 Banjarnegara 53411 (0286) 591333, 591999 591839

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


DAFTAR CABANG
285
BANK MANDIRI

KOTAMADYA/ KODE
JARINGAN KANTOR ALAMAT KANTOR KABUPATEN POS TELEPON FAKSIMILI

Purwokerto Unsoed Jl. Prof. Dr. HR Boenyamin No. 15 Purwokerto 53124 (0281) 642555, 642556 642557
Purbalingga Jl. Jenderal Sudirman No. 37 Purbalingga 53312 (0281) 891192, 895555 891977
Cilacap Jl. Jend. Ahmad Yani No. 100 Cilacap 53212 (0282) 533193, 533806 535408
Kroya Jl. Jend. Ahmad Yani No. 10 A Kroya 53282 (0282) 492086, 492105 492087
Cilacap Maos Komplek Pertamina Depot Maos, Cilacap 57232 (0282) 695026 695009
Jl. Pertamina, Maos Kidul
Majenang Jl. Diponegoro No. 85 Cilacap 53527 (0280) 623419 621141
Pekalongan Imam Bonjol Jl. Imam Bonjol No. 34 Pekalongan 51111 (0285) 425131-33 425134
Pekalongan Hayam Wuruk Jl. Hayam Wuruk No. 5 Pekalongan 51119 (0285) 422085 421501
Pekalongan Alun-alun Jl. Alun-alun No. 3 Pekalongan 51101 (0285) 421758 421780
WILAYAH VIII/ SURABAYA Jl. Basuki Rahmat No. 129-137 Surabaya 60271 (031) 5316760 - 66 5316776, 5320641,
5316597
AREA SURABAYA NIAGA
Surabaya Niaga Jl. Veteran No. 42-44 Surabaya 60175 (031) 3524223 - 6 3547571, 3533029
Surabaya Stasiun Kota Jl. Stasiun Kota No.60 C-D Kav. No.1 dan 2 Surabaya 60160 (031) 3530293, 3539366 - 67 3530951
Surabaya Pelabuhan Tanjungperak Jl. Perak Timur No.512 Blok H3-H4 Surabaya 60165 (031) 3295924, 3297929, 3295924 3294234
Surabaya Jembatan Merah Jl. Jembatan Merah No. 25-27 Surabaya 60175 (031) 3520090 - 99 3525779
Surabaya Kusuma Bangsa Jl. Kusuma Bangsa No. 106 Surabaya 60136 (031) 5323642, 5323880 5313298
Surabaya Kembang Jepun Jl. Kembang Jepun No.168-170 Surabaya 60162 (031) 3550091 - 92 3550576
Surabaya Indrapura Jl. Indrapura No. 45 Surabaya 60176 (031) 3521251 - 52, 3535715 3526653
Surabaya Tanjungperak Jl. Perak Timur No. 398 Surabaya 60164 (031) 3291792, 3292580, 3293568 3293579
Surabaya Indragiri Jl. Indragiri No.30-32 Surabaya 60241 (031) 5611360, 5681439, 5681438
5681442, 70991623
Surabaya Pahlawan Jl. Pahlawan No. 120 Surabaya 60174 (031) 3534072-74, 3552550 3530561
Tuban Jl. Basuki Rachmat No. 75 Tuban 62317 (0356) 320786, 331436, 331437 320787
Bojonegoro Jl. Teuku Umar No. 47 B Bojonegoro 62111 (0353) 892110, 892111, 892113 892114
Lamongan Jl. Lamongrejo No. 120 Lamongrejo 62213 (0322) 318200, 318300, 318773
318774, 318775
Surabaya Pasar Turi Kompleks Pertokoan Dupak Megah Blok B-6, Surabaya 60174 (031) 5345620 5345603
Jl. Dupak No. 3-9
Surabaya Pertamina Jagir Jl. Jagir, Wonokromo Surabaya 60243 (031) 8420753, 8420754 8420754
Surabaya Kapasan Jl. Kapasan No. 159 Surabaya 60141 (031) 319944, 3717529 3719944
Surabaya PT. PAL Kantor Pusat PT. PAL Surabaya 60155 (031) 3282026, 3298482 3298482
Surabaya Margorejo Jl. Raya Margorejo Indah Kav. A No. 131 - 132 Surabaya 60238 (031) 8499502, 8499773 8499031
Surabaya Armada Timur Markas Komando TNI AL, Gedung Panti - Surabaya 60155 (031) 3281075 3292354
Tjahaya Armada, Basis TNI AL Ujung
Surabaya Unika Widya Mandala Jl. Dinoyo No. 41-44 Surabaya 60265 (031) 5624344 5623963
Surabaya Kapas Krampung Jl. Kapas Krampung No.67 Kav. 06 Surabaya 60133 (031) 3737469, 3737467, 3737471 3737468
Surabaya Kedungdoro Jl. Kedungdoro No. 84 Surabaya 60251 (031) 5462851, 5462853 5462852
Surabaya Undaan Jl. Undaan Kulon No. 105 A Surabaya 60274 (031) 5484379, 5484383, 5484393
5484384, 5481997
Gresik Jl. R.A. Kartini No. 210 Gresik 61122 (031) 3981300 3981442
Gedung Utama Semen Gresik Jl. Veteran Gresik 61121 (031) 3978504, 3981745 ext. 2077 3984608
Gresik Kota Baru Jl. Sukomulyo No. 10, Manyar Gresik 61121 (031) 3956406, 3956475 3956416
AREA SURABAYA GENTENGKALI
Surabaya Gentengkali Jl. Gentengkali No. 93-95 Surabaya 60275 (031) 5319511 - 15 5316716, 5478401
Surabaya Sungkono Jl. Mayjend. Sungkono No. 121 F Surabaya 60225 (031) 5685021 - 22, 5663045 5678075
Surabaya Mulyosari Jl. Raya Mulyosari No. 360 D-E Surabaya 60113 (031) 5927468 - 70, 5930237
5930034, 5962282
Surabaya Rungkut Megah Raya Komplek Pertokoan Rungkut Megah Raya Surabaya 60293 (031) 8720705, 8720706, 8707941
Blok E/5-6, Jl. Raya Kali Rungkut No.5 8720708, 8720709
Surabaya Darmo Park Komplek Pertokoan Darmo Park I Surabaya 60256 (031) 5661745, 5661816 5672987, 5617389
Blok V No.5-6, Jl. Mayjend. Sungkono
Surabaya Darmo Permai Jl. H.R. Muhammad 36, Ruko Permata Blok B-1 Surabaya 60226 (031) 7344473-4 7344472
Surabaya Rungkut Jl. Rungkut Industri Raya No. 10 Surabaya 60293 (031) 8439193, 84322113, 8411238 8410435
Pamekasan Jl. Pangeran Diponegoro No.151 Pamekasan 69315 (0324) 331000, 330803, 330806 324302
Sumenep Jl. Raya Trunojoyo No. 55 Sumenep 69417 (0328) 669836, 669837, 669874 663775
Surabaya Pasar Atum Pusat Perbelanjaan Pasar Atum Mall Lantai 2, Surabaya 60161 (031) 3531820, 3531825 3531796
Stand No. BA 25-29, Jl. Stasiun Kota
Surabaya Bandara Juanda Bandara Juanda Surabaya 61253 (031) 2986422, 8667596, 8688419 8671661
Surabaya Pucang Anom Jl. Pucang Anom Timur No. 12 Surabaya 60282 (031) 5020126, 5020701 5024063
Surabaya Darmo Indah Komplek Ruko Darmo Indah Timur, Surabaya 60187 (031) 7328524, 7317618 7328525
Jl. Darmo Indah Timur Blok SS No.8
Surabaya Pakuwon Jl. Raya Bukit Darmo Boulevard No.8 G Surabaya 60226 (031) 7344049, 7344708 7344071
Surabaya Kupang Jaya Jl. Kupang Jaya A I No. 43 Surabaya 60189 (031) 7344674, 7344693 7344679

Wilayah Area Kantor Cabang Kantor Cabang Pembantu Kantor Kas

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


DAFTAR CABANG
286
BANK MANDIRI

KOTAMADYA/ KODE
JARINGAN KANTOR ALAMAT KANTOR KABUPATEN POS TELEPON FAKSIMILI

Surabaya Kenjeran Ruko Kenjeran Indah, Jl. Babatan Pantai No. 2 AB Surabaya 60113 (031) 3823303, 3823273 3823297
Surabaya Universitas Airlangga Kampus B, Universitas Airlangga, Surabaya 60286 (031) 5020365, 5020367 5020379
Jl. Airlangga No. 4-6
Sidoarjo Jl. Ahmad Yani No. 7 Sidoarjo 61219 (031) 8921327 8941577
Sidoarjo Krian Jl. Raya Krian No. 47, Krian Sidoarjo 61262 (031) 8982375, 8982376, 8982377 8971304
Sidoarjo Pahlawan Ruko Pondok Mutiara Indah Sidoarjo 61213 (031) 8922634 8922283
Blok N-02, Jl. Pahlawan
Sidoarjo Candi Jl. Raya Candi No. 42 Sidoarjo 61272 (031) 8940674, 8740694 8940682
Sidoarjo Gateway Ruko Gateway Blok C-7, Waru Sidoarjo 61256 (031) 8557335, 8557402 8554113
Sidoarjo Sepanjang Jl. Bebekan No. 23, Sepanjang Sidoarjo 61257 (031) 7860003, 7860005 7860004
Bangkalan Jl. Soekarno Hatta No. 17 B Bangkalan 69112 (031) 3096452, 3095892 (031) 3095218
Surabaya Rungkut Madya Komp. Ruko Rungkut Mutiara B-02, Surabaya 60293 (031) 8794740, 8794762 (031) 8782350
Jl. Raya Rungkut Madya
AREA SURABAYA BASUKI RAHMAT
Surabaya Basuki Rahmat Jl. Basuki Rahmat No. 129-137 Surabaya 60271 (031) 5316760 - 66 5316778, 5320631,
5316752
Surabaya Pondok Chandra Jl. Palem TC 1 / 12, Pondok Chandra Indah Surabaya 61256 (031) 866672, 8663393, 8663363 8673866
Surabaya PDAM Jl. Prof. Dr. Moestopo No. 2 Surabaya 60131 (031) 5046745 - 46 5034988
Surabaya Diponegoro Jl. Raya Diponegoro No. 155 Surabaya 60241 (031) 5662853, 5669892, 5674347 5662839, 5674348
Surabaya Bratang Binangun Jl. Ngagek Jaya Selatan, Surabaya 60284 (031) 5043531, 5043701, 5624701 5043702, 5043430
Plaza Manyar Megah Indah Blok J 5-6
Surabaya Kertajaya Jl. Dharmahusada Indah No. 130 Surabaya 32190 (0321) 5999869, 5981670 5981622
Surabaya Darmo Raya Jl. Raya Darmo No. 41 Surabaya 60625 (031) 5685574, 5685891, 5677843
5686756, 5687458
Surabaya Tunjungan Plaza Jl. Basuki Rahmat No. 2-4 Surabaya 60261 (031) 5343251 - 52 5311305
Surabaya Gubeng Jl. Kalimantan No.10 Surabaya 60281 (031) 5039839, 5033783-84,5030765 5035346
Surabaya Pemuda Jl. Pemuda No. 27-31 Surabaya 60271 (031) 5311736 - 36 - 40 - 41, 5340756 5311432
Surabaya Wiyung Komplek Ruko Taman Pondok Indah Kav.A-35, Surabaya 60222 (031) 7660056, 7664559, 7664029 7668423
Jl. Raya Menganti No. 207, Wiyung
Mojokerto Jl. Mojopahit No. 406 Mojokerto 61321 (0321) 323086, 323870, 323871 323093
Jombang Jl. Merdeka No. 115 Jombang 61413 (0321) 875141, 875541 323093
Surabaya Telkom Ketintang Jl. Ketintang No. 156 Surabaya 60245 (031) 8292659, 8292314, 8285823 8285713
Surabaya Jemursari Jl. Jemursari No. 81 Surabaya 60231 (031) 8474247, 8474458 8474376
Surabaya Menanggal Jl. A. Yani Komplek Mandiri Menanggal C1-C2 Surabaya 60243 (031) 8287568, 8287728 8288144
Surabaya Klampis Jl. Klampis Jaya No. 50 Surabaya 60117 (031) 5990060, 5990061 5995025
Surabaya Darmo Trade Center Darmo Trade Center Lt. 1 Kios A1-2, Surabaya 60241 (031) 8484490, 8484491 8484493
Jl. Wonokromo Raya
Mojosari Jl. Hayam Wuruk No. 35 C, Mojosari Mojokerto 61382 (0321) 594400, 594020 593409
Surabaya Citra Raya G-Walk Perumahan Citra Raya Gwalk Blok W-1 No.10-11 Surabaya 60216 (031) 57431000, 57431222 57431033
Surabaya Universitas Petra Jl. Siwalankerto No. 121-131 Surabaya 60236 (031) 8439040, 8494830 - 31 8436418
AREA JEMBER
Jember Alun-Alun Jl. Jend. Ahmad Yani No. 3 Jember 68118 (0331) 486671 485461, 487704
Jember Ahmad Yani Jl. Jend. Ahmad Yani No. 6-8 Jember 68137 (0331) 484691 486094
Jember Wijaya Kusuma Jl. Wijaya Kusuma No. 1 Jember 68118 (0331) 486096-8, 422687 484370
Bondowoso Jl. R.E. Martadinata No. 39, Bondowoso Bondowoso 68211 (0332) 420800, 420844 428888
Jember Ambulu Jl. Manggar No. 23, Ambulu Jember 68172 (0336) 88117, 881118 882549
Jember Tanggul Jl. PB Sudirman No. 24, Tanggul Jember 68155 (0336) 445007, 445866, 445880 445100
Probolinggo Jl. Suroyo No. 23 Probolinggo 67211 (0335) 421205 422303
Probolinggo Kraksaan Jl. Panglima Sudirman No. 119, Kraksaan Probolinggo 67282 (0335) 844399 844895
Lumajang Jl. Panglima Sudirman No. 33 Lumajang 67311 (0334) 886866 882151
Situbondo Jl. Jend. Ahmad Yani No. 102 Situbondo 68311 (0338) 671853 671854
Banyuwangi Jl. Dr. Wahidin Sudiro Husodo No. 2 Banyuwangi 68411 (0333) 424674, 424815 423257
Genteng Jl. Gajah Mada No. 253, Genteng Banyuwangi 68465 (0333) 845375, 845376, 845827
845116, 845784
Banyuwangi Rogojampi Jl. Raya Rogojampi No. 12-14, Rogojampi Banyuwangi 68462 (0333) 636419, 636420, 636422 636421
AREA MALANG
Malang Wahid Hasyim Jl. K.H. Wahid Hasyim No. 5-7 Malang 65119 (0341) 364961 - 2 364977 - 342102
Pasuruan Jl. Panglima Sudirman No. 11 Pasuruan 67115 (0343) 420221, 426876, 428666, 416833 426875
Malang Merdeka Jl. Merdeka Barat No. 1 Malang 65119 (0341) 325658 366959
Batu Jl. Dewi Sartika No. 45, Batu Malang 65315 (0341) 592998, 596534, 596535, 512334 512335
Malang Suprapto Jl. Jaksa Agung Suprapto 65 Malang 65112 (0341) 368691 364665
Malang Griya Shanta Ruko Griya Shanta Blok MP-53, Malang 65142 (0341) 404300 404301
Jl. Soekarno - Hatta Malang
Malang Dampit Jl. Semeru Selatan No. 9, Malang 65181 (0341) 898461 - 64 898444
Dampit, Kabupaten Malang

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


DAFTAR CABANG
287
BANK MANDIRI

KOTAMADYA/ KODE
JARINGAN KANTOR ALAMAT KANTOR KABUPATEN POS TELEPON FAKSIMILI

Pandaan Kompleks Pandaan Delta Permai A 18-19, Pandaan 67156 (0343) 638444, 638585 639493
Jl. Surabaya - Malang
Kepanjen Jl. Ahmad Yani No. 5, Kepanjen Malang 65163 (0341) 399858 399855
Lawang Ruko Istana Lawang Blok A5, Malang 65213 (0341) 420555, 422999 422998
Jl. Dr. Soetomo, Lawang
Malang Ahmad Yani Jl. Jend. Ahmad Yani No. 50 C-D Malang 65125 (0341) 480461, 480462, 480463 480460
Malang Gatot Subroto Jl. Jend. Gatot Subroto No. 9 A Malang 65127 (0341) 364441, 326477, 328391 334890
Malang MT Haryono Jl. MT Haryono No. 131 Malang 65141 (0341) 558140 - 42, 577252 558143
Malang Universitas Brawijaya Kampus Universitas Brawijaya, Jl. Veteran Malang 65145 (0341) 573201, 573204 573204
Bangil Jl. Diponegoro F 10-11, Bangil Pasuruan 65141 (0343) 748821, 748823 748824
Malang Sawojajar Jl. Danau Toba No. E6/25 Malang 65139 (0341) 726666 726888
Kediri Jl. Diponegoro No. 17 Kediri 64123 (0354) 681396, 681430 681629
Kediri Joyoboyo Jl. Joyoboyo No. 34 A Kediri 64125 (0354) 694299, 694300, 694301 694700
Pare Jl. Panglima Besar Sudirman No. 43, Pare Kediri 64212 (0354) 398400 395489
Nganjuk Jl. Raya Ahmad Yani No. 207 Nganjuk 64418 (0358) 331662, 331663 331661
Madiun Jl. Pahlawan No. 29 Madiun 63116 (0351) 462557, 451598 463482
Madiun Sudirman Jl. Panglima Sudirman No. 38 Madiun 63132 (0351) 458444 467444
Ponorogo Jl. Urip Sumoharjo No. 102 Ponorogo 63411 (0352) 488909, 488910 484207
Tulungagung Jl. Sudirman No. 55 Tulungagung 66219 (0355) 326543-44 322571
Blitar Jl. Merdeka No. 30 Blitar 66112 (0342) 813546, 813547 813548
WILAYAH IX/ BANJARMASIN Jl. Lambung Mangkurat No. 3 Banjarmasin 70111 (0511) 3351405, 3351403, 3352249, 4366719
3365767, 69, 70, 71
AREA PONTIANAK
Pontianak Diponegoro Jl. Diponegoro No. 17 Pontianak 78123 (0561) 769769 733767, 768330
Pontianak Sidas Jl. Sidas No. 2 Pontianak 78111 (0561) 734670, 747495 733672
Pontianak Ngurah Rai Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 2 , Humaera B Pontianak 78117 (0561) 734247 734147
Pontianak Tanjungpura Jl. Tanjungpura No. 110 Pontianak 78117 (0561) 734464 734752
Pontianak RS Santo Antonius Jl. K.H. Wahid Hasyim Pontianak 78115 (0561) 737454 737454
Pontianak Achmad Yani Jl. Achmad Yani No. 3 - 3 A Pontianak 78122 (0561) 765010 767993
Ketapang Jl. Letjen. R. Suprapto No. 1-2 Ketapang 78812 (0534) 35822, 35833, 35844 35855
Sintang Jl. Mas Tirto Haryono Sintang 78614 (0565) 24967, 24968, 24969 24973
Sanggau Jl. Ahmad Yani No. 5-6 Sanggau 78153 (0564) 24651, 24652 24653
Pontianak Siantan Jl. Khatulistiwa No. 1, Siantan Pontianak 78243 (0561) 886192 - 93, 886308, 886507 (0561) 886302
Sambas Jl. Gusti Hamzah No. 123 Sambas 79462 (0562) 391208, 391543, 391294
392567, 392675
Singkawang Jl. Merdeka No. 20 Singkawang 79122 (0562) 631335, 631389, 637546 631151
AREA BANJARMASIN
Banjarmasin Lambung Mangkurat Jl. Lambung Mangkurat No. 3 Banjarmasin 70111 (0511) 4368475, 4367812, 3365831 4367856, 3352510,
3366051
Banjarmasin Pangeran Samudera Jl. Lambung Mangkurat No. 4 Banjarmasin 70111 (0511) 3352339, 4366303 3350928
Banjarmasin A. Yani Jl. Achmad Yani No. 4 - 5 Banjarmasin 70233 (0511) 3264261, 3263333, 3262690 3257278, 3257281
Banjarmasin Mitra Plaza Jl. Pangeran Antasari, Mitra Plaza Blok B-I No.37-38 Banjarmasin 70234 (0511) 3267748, 3267749 4365751
Banjarbaru Jl. Jenderal Ahmad Yani Km.34 No. 31 D Banjarbaru 70713 (0511) 4777058, 4780926 4780777
Batulicin Jl. Raya Btulicin, Kabupaten Kota Baru Kota Baru 72171 (0518) 71480 s.d. 71483 71484
Pelaihari Jl. Ahmad Yani No. 17, Pelaihari Tanah Laut 70811 (0512) 22801, 22812, 22824, 22838 22831
Banjarmasin Pelindo III/ Trisakti Pelabuhan Trisakti, Jl. Barito Hilir No. 6 Banjarmasin 70119 (0511) 364965, 366354 366354
Banjarmasin Sentra Antasari Pusat Perbelanjaan Sentra Antasari Banjarmasin 70234 (0511) 3360900, 3361948 3361949
Blok DT.001 Lt.2, Jl. Pangeran Antasari
Kotabaru JL. Pangeran Indera Kesuma Jaya Blok 17, Kotabaru 72113 (0518) 24021,24022 (0518) 24666
Tanjung Jl. Pangeran Antasari No. 43 Tanjung 71513 (0526) 21575, 21898, 21079, 23473 21739
Barabai Pusat Perbelanjaan Murakata Barabai 71311 (0517) 43702, 44240, 44250 43701
Blok D 1 Lt.2, Jl. PHM Noor
AREA PALANGKARAYA
Palangkaraya Jl. Jend. Ahmad Yani No. 70 Palangkaraya 73111 (0536) 3222961, 3221378, 3221781, 3234283
3221969, 3224313, 3239438,
3235104, 3222702, 3230544
Muara Teweh Jl. Ahmad Yani No. 21, Muara Teweh Barito Utara 73811 (0519) 24673, 24676 24675
Pasar Kahayan Jl. Cilik Riwut Km 1 No. 19 - 20, Palangkaraya Palangkaraya 73112 (0536) 3223451 3223441
Buntok Jl. Pahlawan No. 5 Buntok Barito Selatan 73711 (0525) 23003, 23019 (0525) 22227
Sampit Jl. M.T. Haryono No. 81 A Sampit 74322 (0531) 21035 21632
Pangkalan Bun Jl. Udan Said No. 3, Pangakalan Bun Pangkalan Bun 74113 (0532) 24255, 24966, 35306, 27726 22710
Kuala Kapuas Jl. Jend. Sudirman No. 32 Kuala Kapuas 73513 (0513) 21132, 21695 21028
AREA SAMARINDA
Samarinda Mulawarman Jl. Mulawarman No. 23 Samarinda 75112 (0541) 742097, 741464, 742855, 205720,
741462, 741464, 749062 743292

Wilayah Area Kantor Cabang Kantor Cabang Pembantu Kantor Kas

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


DAFTAR CABANG
288
BANK MANDIRI

KOTAMADYA/ KODE
JARINGAN KANTOR ALAMAT KANTOR KABUPATEN POS TELEPON FAKSIMILI

Samarinda Kesuma Bangsa Jl. Kesuma Bangsa No. 76 Samarinda 75121 (0541) 742549 743777
Samarinda Sudirman Jl. Jend. Sudirman No. 9 Samarinda 75111 (0541) 200836-7, 731531 31530
Tanjung Redeb Jl. Jenderal Sudirman No. 747 Tanjung Redeb 77312 (0554) 26031, 26032, 26033 26030
Samarinda Irian Jl. Irian No. 16 C Samarinda 75111 (0541) 742066 - 67 731718
Samarinda A. Yani Jl. Hasan Basri Blok A No. 1 Samarinda 75117 (0541) 736514, 736587 736291
Tenggarong Jl. K.H. Akhmad Muksin No. 36 Kutai Kartanegara 75512 (0541) 662150, 661945, 665953, 662133
665981, 662132
Tarakan Yos Sudarso Jl. Yos Sudarso No. 10 Tarakan 77113 (0551) 25960-3 21340
Tarakan Simpang Tiga Jl. Yos Sudarso No. 25 Tarakan 71112 (0551) 21933 21359
Nunukan Jl. Tien Suharto Rt.15, Nunukan Nunukan 77182 (0556) 2025660, 2025661 2025662
Pulau Bunyu Jl. Pangkalan, RT 01, Pulau Bunyu Tarakan 77181 (0551) 24318, 25001 24318
Bontang Jl. Angkasa No. 1, Airport Road, Komp. PT Badak Bontang 75324 (0548) 21490, 21492 21489
Lhoktuan Wisma KIE PT Pupuk Kaltim, Lhoktuan, Bontang Utara 75313 (0548) 41558, 41219 41219, 41535
Jl. Pakuaji Kav. 79
Bontang Ahmad Yani Jl. Ahmad Yani No. 37 Bontang 75311 (0548) 20332, 21913, 27453 27453
Sangatta Jl. Yos Sudarso II No. 17 B-C, Sangatta Kutai Timur 75611 (0549) 25084, 25085 25086
AREA BALIKPAPAN
Balikpapan Ahmad Yani Jl. Jend. Ahmad Yani No. 15 Balikpapan 76113 (0542) 733564, 427777, 424994, 422109, 424933
422882, 415593,
396950, 424994
Balikpapan Sudirman Komplek Ruko Balikpapan Permai, Balikpapan 76114 (0542) 731257 732249, 410555
Jl. Jend. Sudirman No. 642
Balikpapan Suprapto Jl. Letjend. Suprapto No. 1 Balikpapan 76131 (0542) 427000, 422840 424523
Balikpapan Klandasan Jl. Jend. Sudirman No. 71 Balikpapan 76112 (0542) 422821, 422900 422902
Balikpapan Batakan Jl. Mulawarman No. 122 Balikpapan 76115 (0542) 771191 771447
Balikpapan Telkom Divre VI Gedung Telkom, Balikpapan 76114 (0542) 872588 872588
Jl. MT. Haryono No. 169 - Ring Road
Balikpapan Muara Rapak Ruko Taman Citra Blok A3 No.2-3, Balikpapan 76125 (0542) 421559, 736952, 414708 413783
Jl. Soekarno Hatta
Tanah Grogot Jl. Gajah Mada No. 22, Tanah Grogot Kabupaten Paser 76211 (0543) 23208, 23577 22190
Balikpapan Baru Komplek Ruko Balikpapan Baru Blok D 6 No.2 Balikpapan 76114 (0542) 877976 871584
Penajam Paser Utara Jl. Propinsi Km 18 Petung Penajam Paser Utara 76143 (0542) 427777 ext.210 (0542) 422109
WILAYAH X/ MAKASSAR Jl. R.A. Kartini No. 12-14 Makassar 90111 (0411) 329097, 323547 329095
AREA MANADO
Manado Dotulolong Lasut Jl. Dotulolong Lasut No. 15 Manado 95122 (0431) 866228, 863477, 863278 857579, 863577
Manado Sudirman Jl. Jend. Sudirman No. 47 Manado 95122 (0431) 864077, 864177, 858476 851877
Manado Sam Ratulangi Kompleks Wanea Plaza Blik I No.8, Jl.Sam Ratulangi Manado 95117 (0431) 876195 - 6, 876312, 876400 876500
Manado Toar Jl. Toar No. 4-6 Manado 95112 (0431) 863079, 868068, 860244, 863677
854376, 854155,
854743, 854745
Tomohon Komplek RS Bethesda Jl. Raya Tomohon Tomohon 95362 (0431) 354951 353844
Manado Boulevard Kompleks Megamas Blok 1A No.23, Manado 95111 (0431) 879733, 879735 879770
Jl. Piere Tendean, Boulevard
Manado Bahu Komplek Bahu mall S/ 12, Manado 95115 (0431) 860034, 860107, 843714
Jl. Wolter Monginsidi, Bahu 860143, 860228
Amurang Jl. Trans Sulawesi, Buyungon, Amurang Minahasa Selatan 95354 (0430) 22314 22316
Kotamobagu Jl. A. Yani No.51 Kotamobagu 95711 (0434) 22820, 21580, 24250 21696
Bitung Jl. Xaverius Dotulong No. 29 Bitung 95514 (0438) 21022, 21166, 32626 21763
Gorontalo Jl. Jend. Ahmad Yani No. 28 Gorontalo 96112 (0435) 824131 - 34, 823551 824305, 824062
Limboto Jl. Jend. Sudirman No. 35, Limboto Gorontalo 96211 (0435) 880512, 880653 882363
Marisa Jl. Trans Sulawesi No. 29, Marisa, Kab. Pohowato Pohuwato 96266 (0443) 210071, 210371 210522
Tahuna Jl. Dr. Sutomo No. 1 Tahuna 95813 (0432) 21051, 22590, 22820 21457
Ternate Jl. Nukila No. 51 Ternate 97721 (0921) 3122778, 3121125, 3121040, 3123005
3121722, 3121141
Ternate Mononutu Jl. A. Mononutu No. 91 Ternate 97712 (0921) 327304, 327358, 24604 327072
Buli Jl. Kp. Baru - Buli, Maba Halmahera Timur 97862 (0921) 7812736 Ext. 401 -
Tobelo Jl. Kemakmuran No. 330, Tobelo Halmahera Utara 97762 (0924) 2621492, 2621679 2621615
AREA PALU
Palu Sam Ratulangi Jl. Dr. Sam Ratulangi No. 60 Palu 94111 (0451) 424971, 423975, 423942 424766
Palu Imam Bonjol Jl. Imam Bonjol No. 88 Palu 94223 (0451) 421482 - 84, 421480, 455706 421483
Palu Hasanuddin Jl. Sultan Hasanuddin No. 35 Palu 94112 (0451) 421580, 429180 424975
Poso Jl. Hasanuddin No. 13, Poso Poso 94616 (0452) 21367, 21467, 21567, 21704 21767
Donggala Jl. Moro No. 78 Donggala 94351 (0457) 71175 71161
Parigi Jl. Trans Sulawesi No. 117 Parigi 94371 (0450) 22245 - 48 22248
Luwuk Jl. Jend. Ahmad Yani No. 132 Luwuk 94711 (0461) 21143, 21144 22038

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


DAFTAR CABANG
289
BANK MANDIRI

KOTAMADYA/ KODE
JARINGAN KANTOR ALAMAT KANTOR KABUPATEN POS TELEPON FAKSIMILI

Toli Toli Jl. W.R. Supratman No. 1 Toli Toli 94514 (0453) 21060, 24223 - 24, 21360 21760
AREA MAKASSAR
Makassar Kartini Jl. R.A. Kartini No. 12-14 Makassar 90111 (0411) 324095, 319424, 319441, 319443 310778, 335741
Makassar Slamet Riyadi Jl. Brigjend. Slamet Riyadi No. 8 Makassar 90111 (0411) 319963-4 317854
Makassar Sulawesi Jl. Sulawesi No. 81 Makassar 90174 (0411) 317378, 317388 320629, 320473
Makassar Cokroaminoto Jl. HOS Cokroaminoto No. 3 Makassar 90174 (0411) 323809, 317545 316488
Makassar Cendrawasih Jl. Cenderawasih No. 185 Makassar 90133 (0411) 837610 837609
Makassar Pettarani Jl. Andi Pangeran Pettarani No. 18 D Makassar 90232 (0411) 441862 441382
Makassar Panakkukang Panakkukang Mas, Jl. Bolevar No. F 89 Makassar 90231 (0411) 441605, 425290 443777
Sangguminasa Kompleks Graha Satelit Blok 12 A, Gowa 92111 (0411) 880736, 880740 840134
Jl. Sultan Hasanuddin
Bulukumba Jl. Sam Ratulangi No. 90 Bulukumba 92512 (0413) 2587965, 2587966, 2587968
2587967, 2587969
Makassar Universitas Negeri Makassar Jl. Bontolangkasa, Gunungsari Baru Makassar 90221 (0411) 874744 874747
Makassar Andalas Jl. Andalas No. 116 F Makassar 90155 (0411) 334023, 310164 310372
Makassar Veteran Jl. Veteran Utara No. 220 Makassar 90145 (0411) 319981. 332367 332354
Makassar Daya Komplek Bukit Khatulistiwa Blok B/9, Makassar 90241 (0411) 591255, 591256 591257
Jl. Perintis Kemerdekaan Km.13
Makassar RS Stella Maris Komplek RS Stella Maris, Jl. Somba Opu No. 273 Makassar 90001 (0411) 854289 854289
Semen Tonasa Komplek PT Semen Tonasa I, Kotak pos 114 Tonasa 90662 (0411) 320672 311973
Mamuju Jl. Andi Pangeran Pettarani No. 19 Mamuju 91511 (0426) 22386 21747
Watampone Jl. M.H. Thamrin No. 10 Watampone 92713 (0481) 21330, 21227 21938
Sengkang Jl. Bau Mahmud No. 1 Sengkang 90913 (0485) 324333, 324222 324111
Pare Pare Jl. Andi Isa No. 5 Pare Pare 91114 (0421) 21046, 24339, 25339, 25439, 21339 21416
Pinrang Jl. Durian No. 24 - 26 Pinrang 91211 (0421) 921367, 922145 921878
Polewali Mandar Jl. Jenderal Sudirman No. 132, Wonomulyo Polewali Mandar 91352 (0428) 51985, 51987, 51988 51986
Palopo Jl. Andi Djemma No. 123 Palopo 91921 (0471) 21313, 23672, 23673 23671
Tana Toraja Jl. Andi Mappanyukki No. 70, Rantepao Tana Toraja 91831 (0423) 23202, 23377, 25522 23302
Soroako Jl. Gamalama Kav. 2 Luwu Timur 91984 (021) 5249861, 5249862 5249584,
(0475-321044)
Ambon Pantai Mardika Jl. Pantai Mardika Ambon 97123 (0911) 354572-5 354578
Ambon Universitas Pattimura Kampus Universitas Pattimura, Jl. Ir. M. Putuhena Ambon 97233 (0911) 322500, 322636 322602
Ambon Pattimura Jl. Raya Pattimura No. SK.2 / 1 Ambon 90172 (0911) 345587, 353122 352208
Tual Jl. Jend. Sudirman, Ohoibun, Kei Kecil Langgur 97611 (0916) 22996 - 97, 22097 (0916) 22096
AREA KENDARI MESJID AGUNG
Kendari Mesjid Agung Jl. H. Abdullah Silondae 45, Mondonga Kendari 93111 (0401) 3121394, 327708, 3122109 3122386
Kendari Soekarno Jl. Soekowati No. 37 Kendari 93127 (0401) 321477, 331211 331210
Bau Bau Jl. Batara Guru No. 17 E Bau Bau 93127 (0402) 2825747 - 49 2827010
Pomalaa Komplek Aneka Tambang, Jl. Ahmad Yani Pomalaa 93562 (0405) 310824, 310825, 310560 310562
Kolaka Jl. Repelita No. 1 Kolaka 93560 (0405) 22225, 22226 22226
WILAYAH XI/ DENPASAR Jl. Veteran No. 1 Denpasar 80111 (0361) 226761 - 3 224077, 261453,
235924
AREA DENPASAR
Denpasar Veteran Jl. Veteran No. 1 Denpasar 80111 (0361) 226761 - 3 224077, 261453,
235924
Denpasar Gajah Mada Jl. Gajah Mada No. 3 Denpasar 80112 (0361) 224705, 234647 234646
Denpasar Udayana Jl. Udayana No. 11 Denpasar 80112 (0361) 223511 231277
Denpasar Teuku Umar Jl. Teuku Umar No. 85 Denpasar 80111 (0361) 257566, 257655 257567, 223665
Nusa Dua Pertokoan Niaga Nusa Dua No.2-4, Badung 80362 (0361) 772095 - 6, 778052 772097
Jl. By Pass I Gusti Ngurah Rai, Nusa Dua
Pelabuhan Benoa Jl. Raya Pelabuhan Benoa Denpasar 80222 (0361) 723551 723552
Kuta Raya Jl. Raya Kuta No. 456, Kuta Badung 80361 (0361) 752060, 754241 752221
Tabanan Jl. Jend. Ahmad Yani No. 99 X, Kediri Tabanan 82171 (0361) 812217, 812654, 815363 815364
Singaraja Jl. Jend. Ahmad Yani No. 60, Singaraja Buleleng 81116 (0362) 25222 24543
Singaraja Seririt Jl. Jenderal Sudirman No. 64-66, Seririt, Singaraja Buleleng 81153 (0362) 94790, 94793, 94794, 94795 94792
Legian Jl. Raya Legian No. 494 E, Legian - Badung Badung 80361 (0361) 762589, 763412, 7762586 751894
Gianyar Ngurah Rai Komplek Pertokoan Pasar Gianyar Gianyar 80511 (0361) 948945, 948976 948567
Blok I No.2-3,Jl. I Gusti Ngurah Rai
Denpasar Sanur Jl. Danau Tamblingan No. 27 Denpasar 80228 (0361) 283485, 283885 281240
Denpasar Gatot Subroto Jl. Gatot Subroto No. 80 Denpasar 80111 (0361) 436487 418133
Denpasar Merdeka Komplek Graha Merdeka No. 12-12A, Jl. Merdeka Denpasar 80226 (0361) 246647, 248827, 263451 255715
Denpasar Pasar Kumbasari Jl. Gajah Mada No. 105 Denpasar 80118 (0361) 434812 427599
Denpasar Bandara Ngurah Rai Wisti Sabha Building Lantai 1 / 6 Denpasar 80031 (0361) 756497 756497
Ubud Jl. Raya Ubud No. 14, Ubud Gianyar 80561 (0361) 977022, 975946 975889
Gianyar Sukawati Jl. Raya Sukawati Gianyar 80582 (0361) 294810, 294991 294729

Wilayah Area Kantor Cabang Kantor Cabang Pembantu Kantor Kas

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


DAFTAR CABANG
290
BANK MANDIRI

KOTAMADYA/ KODE
JARINGAN KANTOR ALAMAT KANTOR KABUPATEN POS TELEPON FAKSIMILI

Kuta Discovery Mall Discovery Shopping Mall A-3A, Badung 80361 (0361) 755522, 753390 753416
Jl. Kartika Plaza, Kuta
Kerobokan Jl. Raya Kerobokan No. 104, Badung 80361 (0361) 733282, 733283 733283
Banjar Taman Legian Kuta
Tabanan Kota Jl. Gajah Mada No. 131 A Tabanan Tabanan 82111 (0361) 819538 819152
AREA MATARAM
Mataram Cakranegara Jl. Pejanggik No. 20-22, Cakranegara Mataram 83231 (0370) 631813, 636071 631810
Mataram AA Gde Ngurah Jl. AA Gde Ngurah No. 48 A-B Mataram 83231 (0370) 621481 637118
Sumbawa Besar Jl. Diponegoro No. 10 Sumbawa Besar 84343 (0371) 21438, 21567 21455
Kupang Urip Sumoharjo Jl. Urip Sumoharjo No. 16 Kupang 85229 (0380) 833216 833818
Kupang M. Hatta Jl. Muhammad Hatta No. 54 A Kupang 85112 (0380) 832459 832460
Atambua Jl. Pramuka No. 7 Atambua 85711 (0389) 21688, 21766 21535
Mota Ain Pos Terpadu Perbatasan RI - RDTL, Belu 83236 (0389) 21688, 21766 21535
Desa Silawan Mota Ain
Maumere Jl. Moa Toda No. 12 Sikka 86151 (0382) 21274 23743
Ruteng Jl. Waeces No. 20 Karot, Manggarai Ruteng 86511 (0385) 21880 22115
Bertais Jl. Sandubaya No.2 Bertais - Cakranegara Mataram 83236 (0370) 672320 (0370) 671809
Praya Jl. Jend. Sudirman Lombok Tengah 83511 (0370) 655090 (0370) 655113
Kompleks Pertokoan C.3 - 4 Praya
WILAYAH XII/ JAYAPURA Jayapura (0967) 537081, 537183-4, 537189 (0967) 537181
AREA JAYAPURA
Jayapura Ahmad Yani Jl. Jend. Ahmad Yani No. 35 Jayapura 99111 (0967) 531028, 534186, 534494, 531836
534189, 533919
Jayapura Abepura Jl. Raya Abepura, Abepura Jayapura 99351 (0967) 581397, 587183 587182
Jayapura Sentani Jl. Raya Kemiri No. 94, Sentani Jayapura 99352 (0967) 591668, 593623 593624
Jayapura Waena Pertokoan Topaz, Jl. Raya Waena Sentani No. 231 Jayapura 99351 (0967) 572813, 572817 572816
Jayapura Sentra Bisnis Pasifik Komplek Ruko Pasifik Permai Blok D No.5, Jayapura 99112 (0967) 535166, 535177 535178
Jl.Reklamasi Pantai Apo
Merauke Jl. Raya Mandala No. 1 Merauke 99613 (0971) 321333, 321128 322094
Nabire Jl. Pepera No. 19 Nabire 98801 (0984) 21135, 21045, 21145 21683, 23170, 23115
Serui Jl. Dr. Sam Ratulangi Serui 98212 (0983) 31535, 31536, 31537, 31782 31636, 33636
Biak Jl. Jend. Ahmad Yani No. 2 Biak 98112 (0981) 22000, 21527 21557
Timika Jl. Belibis Timika-Mimika 99910 (0901) 321045, 321145, 321219, 321515
321727, 322691,
323019, 323820
Tembagapura Jl. Numfor Tembagapura- 99930 (0901) 351125, 361027 351155
Mimika
Kuala Kencana Sentra Niaga Suite 117, Jl. Mandala Raya Selatan Kuala Kencana- 99920 (0901) 302265, 302266 302264
Mimika
Tembagapura Shopping Centre Family Shopping Center Tembagapura Tembagapura- 98100 (0901) 351125 407625
Mimika
Wamena Jl. Trikora No. 92 Wamena 99511 (0969) 31033, 31010 32520
AREA SORONG
Sorong Basuki Rahmat Jl. Basuki Rahmat No. 22 Sorong 98401 (0951) 323845, 323844, 321440 321113
Sorong Ahmad Yani Jl. Jend. Ahmad Yani No. 99 Sorong 98414 (0951) 323200, 323111, 323222 323400, 323981
Manokwari Jl. Yos Sudarso No. 61 Manokwari 98311 (0986) 213567, 211102, 211103 - 04 211222
Bintuni Jl. Bintuni Raya Teluk Bintuni 98364 (0955) 3305385
Fak Fak Jl. Izak Telussa No. 26 Fak-fak 98601 (0956) 22119, 22120, 22124, 22480 22636, 25127, 23965
Kaimana Jl. Utarum Krooy Kaimana 98654 (0957) 21512, 21616, 21626, 21769

Wilayah Area Kantor Cabang Kantor Cabang Pembantu Kantor Kas

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


DAFTAR KANTOR LUAR NEGERI/
291
PERWAKILAN

JARINGAN KANTOR ALAMAT TELEPON FAKSIMILI SWIFT WEBSITE

Hong Kong Branch 7th Floor, Far East Finance Centre, +852-2527-6611 +852-2529-8131 BMRIHKHH www.bankmandirihk.com
16 Harcourt +852-2877-3632 +852-2877-0735
Road, Hong Kong

Remittance Office 1 Shop 3, Ground Floor Keswick Court +852-2881-6650 +852-2881-6650


3 Keswick Street, Causeway Bay
Hong Kong

Singapore Branch 3 Anson Road # 12-01/02 +65-6213-5688 +65-6438-3363 BMRISGSG www.ptbankmandiri.com.sg


Springleaf Tower,
Singapore 079909

Cayman Islands Branch Cardinal Plaza 3rd Floor, +1-345-945-8891 +1-345-945-8892 BMRIKYKY
#30 Cardinal Avenue,
PO BOX 10198,
Grand Cayman KY 1 - 1002,
Cayman Islands

Dili - Timor Leste Branch Avenida Presidente +670.331.7777 +670-331-7190 BMRIIDJA Dili_TimorLeste@bankmandiri.co.id
Nicolau Lobato No. 12, 021.526.3769 +670-331-7444
Colmera, Dili - Timor Leste 021.527.1222 021.252.1652
021.526.3572

Shanghai Representative 3401, Bank of China Tower, +86-21-5037-2509 +86-21-5037-2507


Office 200 Yin Cheng (M) Road,
Pudong New Area
Shanghai, 200120,
People’s Republic of China

Bank Mandiri (Europe) Cardinal Court (2nd Floor) - +44-20-7553-8688 +44-20-7553-8699 BMRIGB2L www.bkmandiri.co.uk
Limited, London 23 Thomas More Street
London E1W 1YY -
United Kingdom

Mandiri International Wisma Mepro Ground & +60-3-4045-4988 +60-3-4043-7988


Remittance Sdn, Bhd Mezzanine Floor
29 & 31, Jalan Ipoh
51200 Kuala Lumpur
Malaysia

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


DAFTAR MBU, MBDC,
292
CBC & SBDC

KODE KOTAMADYA/
LOKASI MBDC ALAMAT POS KABUPATEN PROPINSI

Daftar MBU

Batam Lubuk Baja Medan Jl. Imam Bonjol, Lubuk Baja 29432 Batam KEPULAUAN RIAU
Batam Sekupang Martadinata Medan Jl. R.E. Martadinata, Komp. Harapan Business Center Blok I No.1 29422 Batam KEPULAUAN RIAU
Medan Pusat Pasar Medan Jl. Pusat Pasar No. 94-95 20216 Medan SUMATERA UTARA
Medan Pulo Brayan Medan Jl. Yos Sudarso Blok A No.1A, Pulo Brayan 20116 Medan SUMATERA UTARA
Medan Kirana Medan Jl. Kirana Raya No. 40-42 20112 Medan SUMATERA UTARA
Medan Letda Suyono Medan Jl. Letda Suyono No. 220 20371 Medan SUMATERA UTARA
(eks Medan Belawan)
Binjai Medan Jl. Jend. Sudirman No. 292 20711 Binjai SUMATERA UTARA
Medan Gunung Krakatau Medan Jl. Gunung Krakatau No. 7 G-H 20239 Medan SUMATERA UTARA
Medan Katamso Medan Jl. Brigjen Zain Hamid No. 28 20158 Medan SUMATERA UTARA
Pekanbaru Sudirman Atas Medan Jl. Jend. Sudirman No. 452 28115 Pekanbaru KEPULAUAN RIAU
Pematang Siantar Medan Jl. Sutomo No. 16 21115 Pematangsiantar SUMATERA UTARA
Lhokseumawe Merdeka Medan Jl. Merdeka No. 135 C 24301 Lhokseumawe NAD
Medan Taman Setiabudi Medan Perumahan Taman Setiabudi Indah 20132 Medan SUMATERA UTARA
Jl.Cactus Raya Blok K No. 36 G
Ujungbatu Medan Jl. Jenderal Sudirman No. 15, Ujungbatu 28454 Riau KEPULAUAN RIAU
Tanjungpinang Medan Jl. Teuku Umar No. 23 29111 Tanjungpinang KEPULAUAN RIAU
Tebing Tinggi Medan Jl. Dr. Sutomo No. 17 20633 Tebing Tinggi SUMATERA UTARA
Kuala Simpang Medan Jl. Cut Nyak Dien No. 21 A, Kuala Simpang 24475 Aceh Tamiang NAD
Dumai Sudirman Medan Jl. Jend. Sudirman No. 133 A 28812 Dumai KEPULAUAN RIAU
Padang Sidempuan Medan Jl. Sudirman No. 30-32 22718 Padang Sidempuan SUMATERA UTARA
Sibolga Medan Jl. Brigjend. Katamso No. 43 22522 Sibolga SUMATERA UTARA
Banda Aceh Cut Meutia Medan Jl. Cut Meutia No. 2 23242 Banda Aceh NAD
Kisaran Medan Jl. Cokroaminoto No. 65 21215 Kisaran SUMATERA UTARA
Baganbatu Medan Jl. Jend. Sudirman No. 219, Bagan Sinembah 28992 Rokan Hilir KEPULAUAN RIAU
Rantau Prapat Ahmad Yani Medan Jl. Jend. Ahmad Yani No. 2 21415 Rantau Prapat SUMATERA UTARA
Duri Medan Jl. Hangtuah No. 289-292 28884 Bengkalis KEPULAUAN RIAU
Langsa Medan Jl. Jend. Ahmad Yani No. 20 24416 Langsa NAD
Pangkalan Brandan Medan Komplek Pertamina Sumbagut 20857 Pangkalan Brandan SUMATERA UTARA
MBU Rengat Medan Jl. Jend. M.T. Haryono No. 11 29319 Rengat KEPULAUAN RIAU
Batam Panbil Medan Kawasan Industri Panbil, Jl. Ahmad Yani 29433 Batam KEPULAUAN RIAU
Bireuen Medan Jl. Iskandar Muda No. 102 ABC 24251 Bireuen NAD
Stabat Medan Jl. KH Zainul Arifin No. 32, Stabat 20811 Langkat SUMATERA UTARA
Kota Pinang Medan Jl. Bukit No. 3, Kota Pinang 21464 Labuhan Batu SUMATERA UTARA
Medan Tanjung Morawa Medan Komplek Perkebunan PTP Nusantara II (Persero) Tanjung Morawa 20362 Deli Serdang SUMATERA UTARA
Tanjung Uban Medan Jl. Permaisuri No. 3 29152 Tanjung Uban KEPULAUAN RIAU
Bengkalis Medan Jl. Ahmad Yani, Bengkalis 28712 Bengkalis KEPULAUAN RIAU
Tanjung Balai Medan Jl. Teuku Umar No. 48-54 21312 Tanjung Balai SUMATERA UTARA
Kabanjahe Medan Jl. Veteran No.23, Kabanjahe 20303 Tanah Karo SUMATERA UTARA
Air Molek Medan Jl. Jend. Sudirman No. 190-192 29352 Air Molek KEPULAUAN RIAU
Rantau Prapat M. Lubis Medan Jl. Letkol. Martinus Lubis 11 21412 Rantau Prapat SUMATERA UTARA
Dumai Syarif Kasim Medan Jl. Sultan Syarif Kasim No. 99 28812 Dumai KEPULAUAN RIAU
Balige Medan Jl. Patuan Nagari No.10 22313 Balige SUMATERA UTARA
Medan Kapten Muslim Medan Jl. Kapten Muslim No. 10 A 20124 Medan SUMATERA UTARA
Panyabungan Medan Jl. Willem Iskandar No. 105, Panyabungan 22913 Mandailing Natal SUMATERA UTARA
Batam Batuaji Medan Ruko Muka Kuning Indah II Blok E 2 No.3A & 5 Jl. Batuaji Baru 29432 Batam KEPULAUAN RIAU
Medan Lubuk Pakam Medan Jl. Dr. Sutomo No. 52, Lubuk Pakam 20514 Deli Serdang SUMATERA UTARA
Medan Iskandar Muda Medan Jl. Sultan Iskandar Muda No. 24 A-B 20153 Medan SUMATERA UTARA
Medan Sisingamangaraja Medan Jl. Sisingamangaraja No. 55 A-B 20217 Medan SUMATERA UTARA
Pekanbaru Tuanku Tambusai Medan Jl. Tuanku Tambusai No. 18 E-F 28282 Pekanbaru KEPULAUAN RIAU
Pematangsiantar Sudirman Medan Jl. Jend. Sudirman No. 14 21117 Pematangsiantar SUMATERA UTARA
Medan Imam Bonjol Medan Jl. Jenderal Besar Abdul Haris Nasution No. 5 JK 20142 Medan SUMATERA UTARA
Medan Balaikota Medan Jl. Tiban Raya, Komp.Tiban Garden Blok C No.20 29421 Batam KEPULAUAN RIAU
Pekanbaru Sudirman Bawah Medan Jl. HR Soebrantas Kav. 3 & 4, Panam 28294 Pekanbaru KEPULAUAN RIAU
Banda Aceh Medan Jl. Teuku H. Daud Beureuh No. 15 H 23123 Banda Aceh NAD
Batam Ali Haji Medan Jl. Raya Ali Haji No. 39 29432 Batam KEPULAUAN RIAU
Meulaboh Medan Jl. Jenderal Sudirman Kav. 109 28884 Bengkalis KEPULAUAN RIAU
Takengon Medan Jl. Sengeda No. 77-78, Takengon 24512 Aceh Tengah NAD
Aek Kanopan Medan Jl. Jend. Sudirman No. 214-216, Aek Kanopan,Kec.Kualuh Hulu 21457 Labuhan Batu SUMATERA UTARA
Tanjung Balai Karimun Medan Jl. Teuku Umar No. 9 29161 Tanjung Balai karimun KEPULAUAN RIAU
Siak Perawang Medan Jl. Raya Perawang Km. 5, Siak 28772 Siak KEPULAUAN RIAU
Pekanbaru Jalan Riau Medan Jl. Riau No. 12 D-E 28292 Pekanbaru KEPULAUAN RIAU
Pangkalan Kerinci Medan Jl. Raya Lintas Timur 28381 Pangkalan Kerinci KEPULAUAN RIAU

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


DAFTAR MBU, MBDC,
293
CBC & SBDC

KODE KOTAMADYA/
LOKASI MBDC ALAMAT POS KABUPATEN PROPINSI

Natuna Medan Jl. Datuk Kaya Wan Muhammad Benteng No. 96-98, Ranai 29183 Natuna SUMATERA UTARA
Medan Sukaramai Medan Wisma Kawasan Industri Medan Jl. Pulau Batam No. 1 20242 Medan SUMATERA UTARA
Medan Jalan Cirebon Medan Jl. Cirebon No. 97 - 99 20212 Medan SUMATERA UTARA
Medan Perintis Kemerdekaan Medan Jl. Perintis Kemerdekaan No. 5-5A 20235 Medan SUMATERA UTARA
Pekanbaru Sudirman Atas Medan Jl. Jend. Sudirman No. 452 28115 Pekanbaru SUMATERA UTARA
Medan Lapangan Merdeka Medan Jl. Balaikota No. 12-14 20111 Medan SUMATERA UTARA
Medan Ahmad Yani Medan Jl. Jend. Ahmad Yani No. 109 20111 Medan SUMATERA UTARA
Medan Gatot Subroto Medan Jl. Jend. Gatot Subroto No. 139 20112 Medan SUMATERA UTARA
Lhokseumawe Pendopo Medan Jl. Merdeka No. 1 24315 Lhokseumawe NA D
Pekanbaru Sudirman Bawah Medan Jl. Jend. Sudirman No. 140 28113 Pekanbaru KEPULAUAN RIAU
Pasar Perluasan Medan Jl. Jend. Sudirman No. 14 21117 Pematangsiantar SUMATERA UTARA
Zainul Arifin Medan Jl. Imam Bonjol No. 16 D 20112 Medan SUMATERA UTARA
Makro Medan Jl. Kapten Muslim No. 10 A 20124 Medan SUMATERA UTARA
Pekanbaru Ahmad Yani Medan Jl. Jend. Ahmad Yani No. 85 28115 Pekanbaru KEPULAUAN RIAU
Medan S Parman Medan Jl. Jend. Gatot Subroto No. 139 20112 Medan KEPULAUAN RIAU
Universitas Sumatera Utara Medan Kampus USU, Gelanggang Mahasiswa USU, Jl. Universitas No. 11 20155 Medan KEPULAUAN RIAU
Brastagi Medan Jl. Veteran No.23, Kabanjahe 20303 Tanah Karo KEPULAUAN RIAU
Pekanbaru Tuanku Tambusai Medan Komplek Lancang Kuning Square, Jl Tuanku Tambusai No. 144 28283 Pekanbaru KEPULAUAN RIAU
Medan Belawan Medan Jl. Pelabuhan II Kotak Pos 15 20411 Belawan KEPULAUAN RIAU
Sungai Rumbai Palembang Jl. Lintas Sumatera No. 2, Sungai Rumbai 27584 Dharmasraya SUMATERA BARAT
Jambi Sam Ratulangi Palembang Jl. Dr. Sam Ratulangi No. 20 36113 Jambi JAMBI
Bengkulu Panorama Palembang Jl. Salak Raya No. 297 B, Bengkulu 38226 Bengkulu BENGKULU
Jambi Sipin Palembang Jl. Kol. Abunjani No. 54 36129 Jambi JAMBI
Tulang Bawang Unit II Palembang Jl. Lintas Timur, Desa Dwi Tunggal Jaya, Banjar Agung 34596 Tulang Bawang LAMPUNG
Curup Palembang Jl. Merdeka No. 225, Curup 39117 Rejang Lebong BENGKULU
Palembang Km 5 Palembang Jl. Raya Palembang - Betung Km.12-13,Sukajadi, Talang Kelapa 30761 Banyuasin SUMATERA SELATAN
Sengeti Palembang Jalan Lintas Timur Km.35, Desa Sengeti, Muaro Jambi 36381 Jambi JAMBI
Jambi DR. Sutomo Palembang Jl. Dr. Sutomo, PO BOX 14 36113 Jambi JAMBI
Palembang Plaju Palembang Pertamina UEP III, Jl. Kurnia 20368 Plaju SUMATERA SELATAN
Sekayu Palembang Petro Muba Building, Jl. Merdeka Lk. I, Sekayu 30711 Musi Banyuasin SUMATERA SELATAN
Tanjung Enim Palembang Jl. Jend. Ahmad Yani No. 8 31711 Tanjung Enim SUMATERA SELATAN
Palembang Sako Kenten Palembang Terminal Sako Kenten, Ruko K3 No.1, Sako Kenten 30762 Palembang SUMATERA SELATAN
Pasaman Palembang Jl. Jend.Sudirman No.101, Pasaman Baru 26366 Pasaman Barat SUMATERA BARAT
Palembang 16 Ilir Palembang Jl. Pasar 16 Ilir No. 165-167 30122 Palembang SUMATERA SELATAN
Pangkal Pinang Palembang Jl. Jend. Sudirman No. 7 33128 Pangkalpinang BANGKA BELITUNG
Bandar Lampung Teluk Betung Palembang Jl. Laksamana Malahayati No. 30 34223 Bandar Lampung LAMPUNG
Metro Palembang Jl. Jend. Sudirman No. 39 A 34111 Metro LAMPUNG
Tanjung Karang Kartini Palembang Jl. Kartini No. 79 35111 Tanjungkarang LAMPUNG
Padang Bagindo Aziz Chan Palembang Jl. Gereja No. 34 A 25118 Padang SUMATERA BARAT
Bukit Tinggi Palembang Jl. Perintis Kemerdekaan No. 3 26111 Bukittinggi SUMATERA BARAT
Jambi Dr.Sutomo Palembang Jl. Dr. Sutomo, PO BOX 14 36113 Jambi JAMBI
Palembang Atmo Palembang Jl. Kolonel Atmo No.118 30125 Palembang SUMATERA SELATAN
Palembang PUSRI Palembang Jl. Mayor Zen No. 9, Gedung YDPK 30118 Palembang SUMATERA SELATAN
Palembang Pusat Dagang I Palembang Jl. T.P. Rustam Effendi No. 550 30125 Palembang SUMATERA SELATAN
Bengkulu S. Parman Palembang Jl. Letjend. S. Parman No. 183 38223 Bengkulu BENGKULU
Prabumulih Sudirman Palembang Jl. Sudirman No. 117 31121 Prabumulih SUMATERA SELATAN
Palembang Pusat Dagang 2 Palembang Jl. T.P. Rustam Effendi No. 550 30125 Palembang SUMATERA SELATAN
Sarolangon Palembang Jl. Lintas Sumatera Km. 1 37381 Sarolangun JAMBI
Jambi Telanaipura Palembang Jl. Prof. Dr. Sri S.M. Sofwan, SH No. 27, Telanaipura 36122 Jambi JAMBI
Bangko (eks Muara Bungo) Palembang Jl. Jend. Sudirman, Pematang Kandis 37314 Bangko JAMBI
Padang Indarung Palembang Social Center PT Semen Padang 25237 Padang SUMATERA BARAT
Padang Muara Palembang Jl. Batang Arau No. 42 25215 Padang SUMATERA BARAT
Payakumbuh Palembang Jl. Jenderal Sudirman No. 14 26211 Payakumbuh SUMATERA BARAT
Solok Palembang Jl. K.H. Akhmad Dahlan 27322 Solok SUMATERA BARAT
Lubuk Linggau Palembang Jl. Garuda No. 8-9 31616 Lubuk Linggau SUMATERA SELATAN
Baturaja Palembang Jl. Serma Zakaria No. 35-37 32116 Baturaja SUMATERA SELATAN
Sungailiat Palembang Jl. Sudirman No. 18 32111 Sungailiat BANGKA BELITUNG
Tanjungpandan Palembang Jl. Merdeka No. 6 33411 Tanjungpandan BANGKA BELITUNG
Bengkulu Ahmad Yani Palembang Jl. Jend. Ahmad Yani No. 60 38115 Bengkulu BENGKULU
Bandar Jaya Palembang Jl. Proklamator No. 33 A, Bandar Jaya 34163 Lampung Tengah LAMPUNG
Pringsewu Palembang Jl. Ahmad Yani No. 9, Pringsewu 35373 Tanggamus LAMPUNG
Bandarlampung Teuku Umar Palembang Jl. Teuku Umar No. 7 35141 Bandar Lampung LAMPUNG
Kotabumi Palembang Jl. Jenderal Sudirman No. 43 34516 Kotabumi LAMPUNG
Lahat Palembang Jl. Mayor Ruslan Blok A No. 7-8 31411 Lahat SUMATERA SELATAN

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


DAFTAR MBU, MBDC,
294
CBC & SBDC

KODE KOTAMADYA/
LOKASI MBDC ALAMAT POS KABUPATEN PROPINSI

Padang Sudirman Palembang Jl. Sudirman No. 2A 25001 Padang SUMATERA BARAT
Muara Bungo Palembang Jl. Lintas Sumatra Km. 1 37212 Muara Bungo JAMBI
Sungai Lilin Palembang Pasar Sungai Lilin No. 33, Jl. Raya Palembang-Jambi 30755 Musi Banyuasin SUMATERA SELATAN
Bandar Lampung Antasari Palembang Jl. Pangeran Antasari No. 149 B - C 35133 Bandar Lampung LAMPUNG
Bandar Lampung Telukbetung2 Palembang Jl. Laksamana Malahayati No. 30 34223 Bandar Lampung LAMPUNG
Bengkulu Ahmad Yani2 Palembang Jl. Jend. Ahmad Yani No. 60 38115 Bengkulu BENGKULU
Bengkulu S. Parman2 Palembang Jl. Letjend. S. Parman No. 183 38223 Bengkulu BENGKULU
Bukittinggi Aur Kuning Palembang Jl. Raya By Pass No. 42, Pasar Aur Kuning 26131 Bukittinggi SUMATRA BARAT
Jambi Telanaipura2 Palembang Jl. Prof. Dr. Sri S.M. Sofwan, SH No. 27, Telanaipura 36122 Jambi JAMBI
Padang Lapangan Imam Bonjol Palembang Jl. Bagindo Aziz Chan No. 12 31505 Padang SUMATRA BARAT
Palembang Atmo2 Palembang Jl. Kolonel Atmo No.118 30125 Palembang SUMATERA SELATAN
Palembang Pusri2 Palembang Jl. Mayor Zen No. 9, Gedung YDPK 30118 Palembang SUMATERA SELATAN
Palembang Sudirman Palembang Jl. Jend. Sudirman No. 419 30134 Palembang SUMATERA SELATAN
Prabumilih Sudirman2 Palembang Jl. Sudirman No. 117 31121 Prabumulih SUMATERA SELATAN
Bandar Lampung Cut Meutia2 Palembang Jl. Cut Meutiah No. 46 35214 Bandar Lampung LAMPUNG
Bandar Lampung Raden Intan Palembang Jl. Raden Intan No. 132 35141 Bandar Lampung LAMPUNG
Bandar Lampung Supratman Palembang Jl. W.R. Supratman No. 70 35111 Bandar Lampung LAMPUNG
Bangko2 Palembang Jl. Jend. Sudirman, Pematang Kandis 37314 Bangko JAMBI
Lahat2 Palembang Jl. Mayor Ruslan Blok A No. 7-8 31411 Lahat SUMATRA BARAT
Lubuk Linggau2 Palembang Jl. Garuda No. 8-9 31616 Lubuk Linggau SUMATRA BARAT
Toboali Palembang Jl. Jendral Sudriman No. 97, Toboali 33783 Toboali JAMBI
Solok2 Palembang Jl. K.H. Akhmad Dahlan 27322 Solok SUMATRA BARAT
Padang Belakang Olo Palembang Jl. Belakang Olo No. 63 25116 Padang SUMATRA BARAT
Palembang Veteran2 Palembang Jl. Veteran No. A-8 30113 Palembang SUMATERA SELATAN
Jambi Samrat 2 Palembang Jl. Dr. Samratulangi No. 20 36113 Jambi JAMBI
Muara Enim Palembang Jl. Jenderal Sudirman No. 44 31315 Muara Enim JAMBI
Sarolangun2 Palembang Jl. Lintas Sumatera Km. 1 37381 Sarolangun JAMBI
Sungai Lilin2 Palembang Pasar Sungai Lilin No. 33, Jl. Raya Palembang-Jambi 30755 Musi Banyuasin SUMATERA SELATAN
Jambi Gatot Subroto Palembang Jl. Jend. Gatot Subroto No. 60 A 36138 Jambi JAMBI
Palembang Sako Kenten2 Palembang Terminal Sako Kenten Ruko K3 No. 1 Sako Kenten, Palembang 30762 Palembang SUMATERA SELATAN
Belitang Palembang Jl. Serma Zakaria No. 35-37 32116 Baturaja JAMBI
Muara Bulian Palembang Jl. Dr. Sutomo, PO BOX 14 36113 Jambi JAMBI
Way Halim Palembang Jl. Teuku Umar No. 7 35141 Bandar Lampung LAMPUNG
Tangerang Daan Mogot Jakarta Kota Jl. Daan Mogot No. 32 15111 Tangerang TANGERANG
Serang Pasar Lama Jakarta Kota Jl. Maulana Hasanuddin No. 57 B 42112 Serang SERANG
Jakarta Juanda Jakarta Kota Jl. Ir. H. Juanda No. 25 10110 Jakarta Pusat DKI JAKARTA
Jakarta Citra Garden Jakarta Kota Jl. Peta Selatan No. 6 A-B, Kalideres 11840 Jakarta Barat DKI JAKARTA
Jakarta Pasar Pagi Lama Jakarta Kota Jl. Pintu Kecil III No. 54, Pasar Pagi 11230 Jakarta Utara DKI JAKARTA
Jakarta Pademangan Jakarta Kota Jl. Pademangan IV Gang 6 No. 39 14410 Jakarta Utara DKI JAKARTA
Jakarta Krekot Bunder Jakarta Kota Ruko Krekot Bunder, 10710 Jakarta Pusat DKI JAKARTA
Jl. Krekot Bunder Raya No. 62, Sawah Besar
Jakarta Jelambar Baru Jakarta Kota Ruko Jelambar Baru, Jl.Jelambar Baru Raya 11460 Jakarta Barat DKI JAKARTA
No. 6B, Grogol, Petamburan
Jakarta Tanjungpriok Kramat Jakarta Kota Jl. Kramat Jaya No. 22 J Blok B Kav. No.4, Tanjungpriok 14260 Jakarta Utara DKI JAKARTA
Jakarta Harco Mangga Dua Jakarta Kota Ruko Agung Sedayu Blok N No. 36, Jl. Mangga Dua Raya 10730 Jakarta Pusat DKI JAKARTA
Jakarta Moch Mansyur Jakarta Kota Jl. KH Muhammad Mansyur No. 11 Blok A-3 10140 Jakarta Pusat DKI JAKARTA
Jakarta Latumenten Jakarta Kota Jl. Prof. DR. Latumetten No. 17 E 11330 Jakarta Barat DKI JAKARTA
Jakarta Kebon Jeruk Perjuangan Jakarta Kota Jl. Perjuangan No. 9 B, Kebon Jeruk 11520 Jakarta Barat DKI JAKARTA
Tangerang Ahmad Yani2 Jakarta Kota Jl. Jend. Ahmad Yani No. 9 15111 Tangerang KCP
Prima Sunter Jakarta Kota Jl. Danau Sunter Utara Blk A Kav.1 Sunter Jaya 14350 14350 Jakarta Utara DKI JAKARTA
Jayakarta Komp.sentral Jakarta Kota Komp. Ruko Sentral Blok A.9 & A10. Jakarta Barat DKI JAKARTA
Jl.Pangeran Jayakarta No. 126-29
Jakarta Rawa Belong Binus Jakarta Kota Jl. Kebun Jeruk Raya No.8. Batu Sari Rawa Belong-Jakbar Jakarta Barat DKI JAKARTA
Tangerang Pasar Curug Jakarta Kota Jl. Raya Curug RT. 02 / RW 04 Curug Kulon Tangerang, Tangerang TANGGERANG
Tangerang Ciledug2 Jakarta Kota Jl. Ciledug Raya No. 77, Kav. 1-2, Ciledug 15154 Tangerang TANGGERANG
Tangerang Balaraja Jakarta Kota Jl. Raya Kresek No. 8-9 Balaraja Tangerang Tangerang TANGGERANG
Jakarta Daan Mogot Jakarta Kota Jl. Daan Mogot 11460 Jakarta Barat DKI JAKARTA
Jakarta Glodok Plaza Jakarta Kota Ruko Glodok Plaza Blok H No.45-46, Jl. Pinangsia Raya 11180 Jakarta Barat DKI JAKARTA
Jakarta Muara Karang Dalam Jakarta Kota Jl. Muara Karang Blok O / VIII Timur No. 69-70 14440 Jakarta Utara DKI JAKARTA
Jakarta Tomang Jakarta Kota Jl. Tomang Raya No. 32 11430 Jakarta Barat DKI JAKARTA
Tangerang Ki Samaun Jakarta Kota Jl. Ki Samaun No. 214 15118 Tangerang BANTEN
Jakarta Taman Kedoya Baru Jakarta Kota Ruko Agave Blok B1/12A, Jl. Agave Kedoya 11520 Jakarta Barat DKI JAKARTA
Tangerang Cikupa Jakarta Kota Pertokoan Cikupa Blok B No.3, Jl. Raya Serang Km. 14,8 15710 Tangerang BANTEN
Tangerang Alam Sutera Jakarta Kota Ruko Sutera Niaga I No. 71, Jl. Raya Serpong 15325 Tangerang BANTEN

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


DAFTAR MBU, MBDC,
295
CBC & SBDC

KODE KOTAMADYA/
LOKASI MBDC ALAMAT POS KABUPATEN PROPINSI

Jakarta Tanjuk Priok Yos Sudarso Jakarta Kota Jl. Yos Sudarso No. 750 14210 Jakarta Utara DKI JAKARTA
Jakarta Kota Jakarta Kota Jl. Lapangan Stasiun No. 2 11110 Jakarta Barat DKI JAKARTA
Jakarta Pasar Baru Jakarta Kota Jl. H. Samanhudi No. 46 10710 Jakarta Pusat DKI JAKARTA
Jakarta Mangga Dua Jakarta Kota Arkade Dusit Mangga Dua No. 5, Jl. Arteri Mangga Dua Raya 10730 Jakarta Pusat DKI JAKARTA
Jakarta Mitra Bahari Jakarta Kota Komplek Pertokoan Mitra Bahari Blok E No.7-8, Jl. Pasar Ikan 14440 Jakarta Utara DKI JAKARTA
Jakarta Jelambar Jakarta Kota Jl. Pangeran Tubagus Angke No. 10 11460 Jakarta Barat DKI JAKARTA
Jakarta Gambir Jakarta Kota Jl. Ir. H. Juanda No. 18 10120 Jakarta Pusat DKI JAKARTA
Jakarta Ketapang Indah Jakarta Kota Komplek Ketapang Indah, Jl. K.H. Zainal Arifin Blok A1 11140 Jakarta Barat DKI JAKARTA
Jakarta Jembatan Lima Jakarta Kota Jl. K.H. Moch. Mansyur No. 222 11210 Jakarta Barat DKI JAKARTA
Jakarta Cakung Jakarta Kota Komplek PT KBN, Jl. Raya Cakung, Cilincing 14410 Jakarta Utara DKI JAKARTA
Jakarta Pangeran Jayakarta Jakarta Kota Jl. Pangeran Jayakarta No. 73 10730 Jakarta Pusat DKI JAKARTA
Tangerang Ahmad Yani Jakarta Kota Jl. Jend. Ahmad Yani No. 9 15111 Tangerang BANTEN
Jakarta Puri Indah Jakarta Kota Jl. Puri Indah Raya Ruko Blok I / 1 11610 Jakarta Barat DKI JAKARTA
Tangerang Ciledug Jakarta Kota Jl. Ciledug Raya No. 77, Kav. 1-2, Ciledug 15154 Tangerang BANTEN
Jakarta Grenvil Jakarta Kota Grenvil Real Estate Blok BG 31-36 11510 Jakarta Barat DKI JAKARTA
Serang Jakarta Kota Jl. Diponogero No. 8 42111 Serang BANTEN
Jakarta Kali Deres Jakarta Kota Jl. Utama Raya Blok B No. 57 A-B, Cengkareng 11730 Jakarta Barat DKI JAKARTA
Jakarta Tanjungduren Jakarta Kota Jl. Tanjungduren Raya No. 56 A-B 11470 Jakarta Barat DKI JAKARTA
Tangerang Cikokol Jakarta Kota Ruko Mahkota Mas Blok C No. J4 - J5, Cikokol 15117 Tangerang BANTEN
Cilegon Merak Jakarta Kota Jl. Raya Merak No. 3 42431 Cilegon BANTEN
Tangerang Merdeka Jakarta Kota Plaza Sinar Merdeka Mas Blok A2 No. 7-8, Jl. Merdeka No. 53 15113 Tangerang BANTEN
Jakarta RS. Pelni Jakarta Kota Jl. Aipda KS Tubun 92-94, Petamburan 11410 Jakarta Barat DKI JAKARTA
Jakarta Sunter Permai Jakarta Kota Jl. Sunter Permai Raya No. 1-4 14350 Jakarta Utara DKI JAKARTA
Jakarta Roxy Mas Jakarta Kota Jl. K.H. Hasyim Ashari No. 125 10150 Jakarta Pusat DKI JAKARTA
Jakarta Mangga Besar Jakarta Kota Jl. Mangga Besar Raya No. 73-75 11170 Jakarta Barat DKI JAKARTA
Jakarta Gunung Sahari Jakarta Kota Jl. Industri No. 1 10720 Jakarta Pusat DKI JAKARTA
Jakarta Bandengan Jakarta Kota Komplek Puri Deltamas Blok J 1-2, 14450 Jakarta Utara DKI JAKARTA
Jl. Bandengan Selatan No. 43
Jakarta Kyai Tapa Jakarta Kota Jl. Kyai Tapa No. 99 11440 Jakarta Barat DKI JAKARTA
Jakarta Jakarta Kota Jl. Enggano No. 42 14310 Jakarta Utara DKI JAKARTA
Tanjungpriok Enggano -
Tangerang Mutiara Kosambi Jakarta Kota Wkawasan Pergudangan Mutiara Kosambi 2 Blok A No.11 15211 Tangerang BANTEN
Jakarta Pluit Selatan Jakarta Kota Jl. Raya Pluit Selatan No. 31-35 14450 Jakarta Utara DKI JAKARTA
Tangerang Ciledug CBD Jakarta Kota Ruko Central Business Dustrict (CBD), 15157 Tangerang BANTEN
Trade Mall and Shopping Arcade,
Jl. HOS Cokroaminoto No. 93, Ciledug
Jakarta Kedoya Jakarta Kota Rukan Golden Green No. 21, Jl. Arteri Kedoya 11520 Jakarta Barat DKI JAKARTA
Jakarta Taman Palem Lestari Jakarta Kota Jl. Boulevar Taman Palem Lestari Blok D1 No. 19 11730 Jakarta Barat DKI JAKARTA
Jakarta Angkasa Jakarta Kota Kantor Pusat PT MNA, Jl. Angkasa Blok B-15 Kav. 2-3 10720 Jakarta Pusat DKI JAKARTA
Jakarta Tanjungpriok Tawes Jakarta Kota Jl. Tawes No. 23, Tanjungpriok 14310 Jakarta Utara DKI JAKARTA
Jakarta Ahmad Yani Jakarta Kota Jl. Jend. Ahmad Yani No. 2 10510 Jakarta Pusat DKI JAKARTA
Tangerang - Jakarta Kota Pertokoan Bumi Permata Indah Blok R 1 No. 23, 15157 Tangerang BANTEN
Bumi Permata Indah Jl. Raden Saleh, Karang Tengah, Ciledug
Jakarta Kemanggisan Jakarta Kota Jl. Budi Raya No. 7 A-B, Kemanggisan 11480 Jakarta Barat DKI JAKARTA
Jakarta Pos Pengumben Jakarta Kota Kompleks Intercon Megah Blok W.3 No. 20, Jl. Raya Joglo 11640 Jakarta Barat DKI JAKARTA
Jakarta Duta Harapan Indah Jakarta Kota Ruko Duta Harapan Indah Blok I No.18, Kapuk Muara 14460 Jakarta Utara DKI JAKARTA
Jakarta Grogol Muwardi Jakarta Kota Jl. Dr. Muwardi II No. 15 A, Grogol, Petamburan 11460 Jakarta Barat DKI JAKARTA
Cilegon Pasar Anyar Jakarta Kota Jl. Raya Anyer No. 103, Anyer 42166 Serang BANTEN
Griya Inti Sentosa Jakarta Kota Ruko Griya Inti Sentosa, Jl. Griya Utama Blok A No. 22 14350 Jakarta Utara DKI JAKARTA
Serang Cikande Jakarta Kota Kawasan Industri Modern Cikande, 42186 Serang BANTEN
Komplek Ruko Modern Cikande Blok B No. 1, Jl. Raya Cikande,
Tangerang Gading Serpong Jakarta Kota Ruko Gading Serpong Blok AA4 No. 38, Jl. Boulevard 15333 Tangerang BANTEN
Jakarta Jembatan Dua Jakarta Kota Ruko Jembatan Dua, Jl. Jembatan Dua No.5C, Penjaringan 14450 Jakarta Utara DKI JAKARTA
Jakarta Kapuk Raya Jakarta Kota Jl. Panjang No. 5 A, Kebon Jeruk 11530 Jakarta Barat DKI JAKARTA
Rangkas bitung Jakarta Kota Komplek Pertokoan Pasar Kota Rangkasbitung 42311 Serang BANTEN
Blok B-1 No.1,Jl. Sunan Kalijaga, Rangkasbitung
Perum Borobudur Karawaci Jakarta Kota Taman Borobudur II Blok DD No.1-2, 15810 Tangerang BANTEN
Jl. Borobudur Raya, Perum II, Karawaci
Jakarta - Jakarta Kota Jl. Kampung Gusti Blok M No.25, Penjaringan 14450 Jakarta Utara DKI JAKARTA
Taman Permata Indah
Jakarta Puri Botanikal Jakarta Kota Komplek Puri Botanical Blok H7 No.3, Jl. Raya Joglo 11460 Jakarta Barat DKI JAKARTA
Jakarta PuloMas Jakarta Thamrin Komplek Artamas, Jl. Jend. Ahmad Yani No. 2 13210 Jakarta Timur DKI JAKARTA
Bekasi Cikarang 1 Jakarta Thamrin Ruko Roxy Blok E No. 1, Jl. M.H. Thamrin, Lippo Cikarang 17550 Bekasi JAWA BARAT
Jakarta Fakhrudin Jakarta Thamrin Jl. K.H. Fakhrudin No.15, Tanah Abang 10250 Jakarta Pusat DKI JAKARTA

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


DAFTAR MBU, MBDC,
296
CBC & SBDC

KODE KOTAMADYA/
LOKASI MBDC ALAMAT POS KABUPATEN PROPINSI

Bekasi Sentra Niaga Kalimalang Jakarta Thamrin Jl. Jend. Ahmad Yani, Sentra Niaga Kalimalang Blok A3 No. 6-7 17141 Bekasi JAWA BARAT
Jakarta Sabang Jakarta Thamrin Jl. Kebon Sirih No. 73 10340 Jakarta Pusat DKI JAKARTA
Jakarta Kelapa Gading Barat Jakarta Thamrin Jl. Bolevar Barat Raya Blok LC-7 No. 22-23, Kelapa Gading 14240 Jakarta Utara DKI JAKARTA
Bekasi Cikarang 2 Jakarta Thamrin Ruko Roxy Blok E No. 1, Jl. M.H. Thamrin, Lippo Cikarang 17550 Bekasi JAWA BARAT
Jakarta Bendungan Hilir 1 Jakarta Thamrin Jl. Bendungan Hilir Raya No. 82 10210 Jakarta Pusat DKI JAKARTA
Pulogadung Jakarta Thamrin Jl. Raya Bekasi Km. 21, Pulogadung 14250 Jakarta Utara DKI JAKARTA
Bekasi Ahmad Yani Jakarta Thamrin Jl. Jend. Ahmad Yani, Pusat Perdagangan Kalimalang 17141 Bekasi JAWA BARAT
Blok A VIII No.17-18
Jakarta Kebon Jati Jakarta Thamrin Jl. Kebon Jati No.18, Komplek Ruko No.116-117 10250 Jakarta Pusat DKI JAKARTA
Jakarta Jatinegara Barat Jakarta Thamrin Jl. Jatinegara Barat No. 142 AB 13320 Jakarta Timur DKI JAKARTA
Jakarta Atrium Senen Jakarta Thamrin Ruko Segitiga Senen Blok E-21/22, Jl. Senen Raya No. 135 10410 Jakarta Pusat DKI JAKARTA
Jakarta Pasar Rumput Jakarta Thamrin Jl. Sultan Agung No. 59 D 12970 Jakarta Selatan DKI JAKARTA
Jakarta Pahlawan Revolusi Jakarta Thamrin Jl. Pahlawan Revolusi No. 57 , Pondok Bambu 13470 Jakarta Timur DKI JAKARTA
Jakarta Pasar Jatinegara Timur Jakarta Thamrin Jatinegara Trade Center Lt.III 13310 Jakarta Timur DKI JAKARTA
Blok AKS No.3, 3A & 5, Jl. Mataraman Raya
Jakarta Saharjo Jakarta Thamrin Komplek Gajah Unit F & G, Jl. Dr. Saharjo No. 111 12810 Jakarta Selatan DKI JAKARTA
Jakarta Rawamangun Pemuda Jakarta Thamrin Jl. Pemuda No. 10, Kav. 79 Blok A 13220 Jakarta Timur DKI JAKARTA
Jakarta Kalimalang Jakarta Thamrin Jl. Raya Tarum Barat Blok M I No. 2, Kav. Billy Moon, Kalimalang 13450 Jakarta Timur DKI JAKARTA
Pondok Kelapa Jakarta Thamrin Jl. Tarum Barat Km. 4,5, Kalimalang 13450 Jakarta Timur DKI JAKARTA
Jakarta Kramat Raya Jakarta Thamrin Jl. Kramat Raya No. 94-96 10450 Jakarta Pusat DKI JAKARTA
Bekasi Plaza Pondok Gede 1 Jakarta Thamrin Jl. Raya Pondok Gede No. 50 B, Pondok Gede 17414 Bekasi JAWA BARAT
Jakarta Ambassador Jakarta Thamrin Mall Ambassador, Jl. Prof. Dr. Satrio 12940 Jakarta Selatan DKI JAKARTA
Jakarta Cempaka Mas Jakarta Thamrin Kompleks Pertokoan Graha Cempaka Mas 10640 Jakarta Pusat DKI JAKARTA
Blok A 24-25, Jl. Letjend. Suprapto
Bekasi Juanda Jakarta Thamrin Jl. Ir. H. Juanda No. 155 17112 Bekasi JAWA BARAT
Jakarta Tebet Barat Jakarta Thamrin Jl. Tebet Barat IX No.26, Tebet 12810 Jakarta Selatan DKI JAKARTA
Villa Nusa Indah Jakarta Thamrin Komplek Perumahan Villa Nusa Indah II Blok U3 No.3-4 16969 Bogor JAWA BARAT
Bekasi Bulak Kapal 1 Jakarta Thamrin Ruko Juanda Elok No. 3A, Jl. Ir. H. Juanda 17112 Bekasi JAWA BARAT
Bekasi Pondok Ungu Jakarta Thamrin Pertokoan Naga Swalayan Blok A 17, Jl. Sultan Agung 17132 Bekasi JAWA BARAT
Jakarta Stasiun Senen Jakarta Thamrin Jl. Stasiun Senen No. 16 10410 Jakarta Pusat DKI JAKARTA
Jakarta Stasiun Senen Jakarta Thamrin Jl. Stasiun Senen No. 16 10410 Jakarta Pusat DKI JAKARTA
Jakarta Cikini Jakarta Thamrin Jl. Cikini Raya No. 56 10330 Jakarta Pusat DKI JAKARTA
Jakarta Imam Bonjol Jakarta Thamrin Jl. Imam Bonjol No. 61 10310 Jakarta Pusat DKI JAKARTA
Jakarta R.S.C.M. Jakarta Thamrin Jl. Diponegoro No. 71 10430 Jakarta Pusat DKI JAKARTA
Jakarta D.I. Panjaitan Jakarta Thamrin Jl. D.I. Panjaitan Kav. 9, Gedung Wika 13340 Jakarta Timur DKI JAKARTA
Jakarta Klender Jakarta Thamrin Komplek Ruko Blok B1 No.6, Jl. I Gusti Ngurah Rai 13470 Jakarta Timur DKI JAKARTA
Rawamangun Balai Pustaka Jakarta Thamrin Komplek Ruko Mega Indah Blok A3, 13220 Jakarta Timur DKI JAKARTA
Jl. Balai Pustaka Timur No. 39, Rawamangun
Kawasan Industri Pulogadung Jakarta Thamrin Jl. Pulobuaran No. 2, Pulogadung 13930 Jakarta Timur DKI JAKARTA
Jakarta Jatiwaringin Jakarta Thamrin Jl. Raya Jatiwaringin No. 263, Pondok Gede 17411 Bekasi JAWA BARAT
Jakarta Cempaka - Jakarta Thamrin Cempaka Putih Permai Blok A No. 20-21, Jl. Letjend. Suprapto 10510 Jakarta Pusat DKI JAKARTA
Putih Permai
Jakarta Kelapa Gading Jakarta Thamrin Jl. Kelapa Gading Bolevar Blok TB2 No. 6-8, Kelapa Gading 14240 Jakarta Utara DKI JAKARTA
Jakarta Duta Merlin Jakarta Thamrin Komplek Pertokoan Duta Merlin, 10130 Jakarta Pusat DKI JAKARTA
Blok A/26-28, Jl. Gajah Mada No. 3-5
Jakarta Prapatan Jakarta Thamrin Jl. Prapatan No. 30 10410 Jakarta Pusat DKI JAKARTA
Jakarta Cik Ditiro Jakarta Thamrin Jl. Ki S. Mangunsarkoro No. 49 10310 Jakarta Pusat DKI JAKARTA
Jakarta Tebet Supomo Jakarta Thamrin Jl. Prof. Dr. Supomo, SH No. 43, Tebet 12180 Jakarta Selatan DKI JAKARTA
Jakarta Asem Baris Jakarta Thamrin Jl. KH Abdullah Syafie No. 45 E, Tebet 12840 Jakarta Selatan DKI JAKARTA
Jakarta Pondok Bambu Jakarta Thamrin Jl. Pahlawan Revolusi No. 125 F/G, Pondok Bambu 13430 Jakarta Timur DKI JAKARTA
Jakarta Rawa- Jakarta Thamrin Jl. Pegambiran No. 4, Rawamangun 13220 Jakarta Timur DKI JAKARTA
mangun Pegambiran
Jakarta Salemba Raya Jakarta Thamrin Jl. Salemba Tengah No. 4 B 10440 Jakarta Pusat DKI JAKARTA
Cikarang Ruko Sentra Jakarta Thamrin Ruko Sentra Cikarang Blok C No.2, Jl. Raya Cikarang-Cibarusah 17550 Bekasi JAWA BARAT
Bekasi Wisma Asri Jakarta Thamrin Jl. Raya Perjuangan Kav. M No. 14 17121 Bekasi JAWA BARAT
Bekasi Jakasampurna Jakarta Thamrin Pertokoan Duta Permai Blok B 1 No.10, 17145 Bekasi JAWA BARAT
Jl. KH Noer Ali, Kalimalang
Bekasi Rawa Lumbu Jakarta Thamrin Ruko Kawu Jaya, Jl. Raya Pramuka No.1-2, Rawalumbu 17115 Bekasi JAWA BARAT
Bekasi Grand Mal Jakarta Thamrin Komplek Ruko Grand Mal Bekasi Kaveling B No. 7, 17135 Bekasi JAWA BARAT
Jl. Raya Sudirman
Bekasi Komsen Jati Asih Jakarta Thamrin Jl. Raya jati Asih No. 26 17423 Bekasi JAWA BARAT
Cikarang Kota 1 Jakarta Thamrin Jl. Kapten Sumantri No. 27, Cikarang 17530 Bekasi JAWA BARAT
Cikarang Jababeka Ruko Roxy Jakarta Thamrin Ruko Roxy Blok B No. 3, Jl. Kasuari Raya, Cikarang Utara 17550 Bekasi JAWA BARAT
Bekasi Taman Galaxi Jakarta Thamrin Komplek Pertokoan Taman Galaxi, Jl. Galaxi Raya Blok G No. 1 17147 Bekasi JAWA BARAT

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


DAFTAR MBU, MBDC,
297
CBC & SBDC

KODE KOTAMADYA/
LOKASI MBDC ALAMAT POS KABUPATEN PROPINSI

Bekasi Harapan Indah Jakarta Thamrin Ruko Sentra Niaga Blok SN 07, 17131 Bekasi JAWA BARAT
Jl. Boulevard Hijau, Komplek Perumahan Harapan Indah
Jakarta Rawasari Jakarta Thamrin Jl. Rawasari Selatan No. 29 10570 Jakarta Pusat DKI JAKARTA
Jakarta Tebet Timur Jakarta Thamrin Jl. Tebet Timur Dalam Raya N0. 115 12820 Jakarta Selatan DKI JAKARTA
Jakarta Duren Sawit Jakarta Thamrin Jl. Kolonel Sugiono No. 19 Blok O, Duren sawit 13430 Jakarta Timur DKI JAKARTA
Jakarta Permata Ujung Menteng Jakarta Thamrin Ruko Permata Ujung Menteng, Jl. Raya Bekasi Km.25, Cakung 13910 Jakarta Timur DKI JAKARTA
Bekasi Taman Harapan Baru Jakarta Thamrin Ruko Taman Harapan Baru Blok A 1 No.70,Kec.Medan Satria 17131 Bekasi JAWA BARAT
Bekasi Villa Galaxi Jakarta Thamrin Jl. Pulo Ribung Raya Blok AR No. 25 17148 Bekasi JAWA BARAT
Bekasi Kalimas Jakarta Thamrin Ruko Kalimas, Jl. Chairil Anwar Blok C No. 3A 17113 Bekasi JAWA BARAT
Jakarta Salemba Raya Jakarta Thamrin Jl. Salemba Tengah No. 4 B 10440 Jakarta Pusat DKI JAKARTA
Bekasi Bulak Kapal 2 Jakarta Thamrin Ruko Juanda Elok No. 3A, Jl. Ir. H. Juanda 17112 Bekasi JAWA BARAT
Bekasi Plaza Pondok Gede 2 Jakarta Thamrin Jl. Raya Pondok Gede No. 50 B, Pondok Gede 17414 Bekasi JAWA BARAT
Jakarta Bendungan Hilir 2 Jakarta Thamrin Jl. Bendungan Hilir Raya No. 82 10210 Jakarta Pusat DKI JAKARTA
Cikarang Kota 2 Jakarta Thamrin Jl. Kapten Sumantri No. 27, Cikarang 17530 Bekasi JAWA BARAT
Cikarang Jababeka Capitol Jakarta Thamrin Ruko Capitol Business Park 17530 Bekasi JAWA BARAT
Jl. Niaga Raya Blok 2 C, Jababeka, Cikarang
Cikarang Jababeka Jakarta Thamrin Kawasan Industri Cikarang, Ruko Commercial Blok A, No. 25-26 17550 Bekasi JAWA BARAT
Jakarta Matraman Jakarta Thamrin Jl. Matraman Raya No. 31 13150 Jakarta Timur DKI JAKARTA
Bekasi Cibitung Jakarta Thamrin Kawasan Industri MM 2100, Cibitung, Bekasi Fajar 17520 Bekasi JAWA BARAT
Jakarta Wisma Baja Jakarta Sudirman Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 54 12170 Jakarta Selatan DKI JAKARTA
Jakarta Ciputat Center Jakarta Sudirman Pertokoan Ciputat Center, Jl. Ciputat Raya No. 75 15412 Tangerang TANGERANG
Bogor Ciluar Jakarta Sudirman Jl. Raya Simpang Pomad Ruko No. 323 C, Ciluar 16710 Bogor JAWA BARAT
Cibadak Jakarta Sudirman Jl. Suryakencana No. 4, Cibadak 43351 Sukabumi SUKABUMI
Depok Kartini Jakarta Sudirman Pertokoan Kartini Blok A No. 11, Jl. Kartini Raya, Pancoran Mas 16436 Depok JAWA BARAT
Tangerang Bumi Serpong Damai Jakarta Sudirman Jl. Gunung Rinjani No.13 Blok R-G, 15311 Tangerang BANTEN
Sektor IV Bumi Serpong Damai
Depok Cinere Limo Jakarta Sudirman Jl. Cenere Raya No. 18 B, Cinere 16514 Depok JAWA BARAT
Jakarta Fatmawati Cenderawasih Jakarta Sudirman Jl. Cenderawasih I No. 15 A, Cilandak 12420 Jakarta Selatan DKI JAKARTA
Jakarta Pamulang2 Jakarta Sudirman Komplek Pertokoan Pamulang Permai Blok SH IX Kav. 11-14 15417 Tangerang TANGERANG
Kawasan Komersial Cilandak Jakarta Sudirman Jl. Raya Cilandak KKO, Kawasan Komersial Cilandak Gedung III 12560 Jakarta Selatan DKI JAKARTA
Bogor Tajur Jakarta Sudirman Jl. Raya Tajur No. 130 16720 Bogor JAWA BARAT
Depok ITC Jakarta Sudirman Pertokoan ITC Depok No.49,Jl. Margonda Raya 16431 Depok JAWA BARAT
Jakarta Bintaro Veteran Jakarta Sudirman Ruko Bintaro Veteran Raya Permai Jl. RC Veteran No. 17 E 12330 Jakarta Selatan JAWA BARAT
Cibubur Time Square Jakarta Sudirman Jl. Raya Alternatif Cibubur-Cileungsi No. 37 G, Jatisampurna 17433 Bekasi JAWA BARAT
Tangerang ITC BSD Jakarta Sudirman Ruko ITC BSD No.17, Jl. Pahlawan Seribu, Serpong 15322 Tangerang TANGERANG
Jakarta Bintaro Burung Gereja Jakarta Sudirman Jl. Burung Gereja Blok B2 HS 2 No.6, Sektor II, Bintaro Jaya 12330 Jakarta Selatan DKI JAKARTA
Jakarta Pakubuwono Jakarta Sudirman Jl. Pakubuwono VI No. 39 A, Kebayoran Baru 12120 Jakarta Selatan DKI JAKARTA
Jakarta Simprug2 Jakarta Sudirman Simprug Gallery Blok B, Jl. Teuku Nyak Arief No. 10 12220 Jakarta Selatan DKI JAKARTA
Jakarta Mampang2 Jakarta Sudirman Jl. Mampang Prapatan No. 61 12790 Jakarta Selatan DKI JAKARTA
Depok Tengah2 Jakarta Sudirman Komp. Ruko Sukmajaya No. 15 16411 Depok JAWA BARAT
Jl. Tole Iskandar, Depok II Tengah
Sukabumi Ahmad Yani2 Jakarta Sudirman Jl. Ahmad Yani No. 44 43131 Sukabumi JAWA BARAT
Cianjur Cokroaminoto Jakarta Sudirman Jl. HOS Cikroaminoto No. 172 43214 Cianjur JAWA BARAT
Jakarta Kebayoran Lama2 Jakarta Sudirman Jl. Raya Kebayoran Lama No. 222 12220 Jakarta Selatan DKI JAKARTA
Jakarta Mayestik2 Jakarta Sudirman Jl. Kyai Maja No. 6 A1-2, Kebayoran Baru 12120 Jakarta Selatan DKI JAKARTA
Sukabumi Sudirman Jakarta Sudirman Jl. Jend. Sudirman No. 124 43132 Sukabumi JAWA BARAT
Jakarta Pondok Pinang Center Jakarta Sudirman Pertokoan Pondok Pinang Center 12310 Jakarta Selatan DKI JAKARTA
Blok A 36/38/40, Jl. Ciputat Raya
Tangerang Pamulang Siliwangi Jakarta Sudirman Ruko Tita Jl. Raya Siliwangi No. 9A, Pamulang Tangerang #N/A Tangerang TANGERANG
Jakarta Ragunan2 Jakarta Sudirman Jl. Harsono RM No.3, Gedung D, KP Departemen Pertanian 12550 Jakarta Selatan DKI JAKARTA
Jakarta Pejaten Timur Jakarta Sudirman Jl. Warung Jati Barat No. 15A, Pejaten #N/A Jakarta Selatan DKI JAKARTA
Jakarta Pancoran 2 Jakarta Sudirman Jl. Raya Pasar Minggu No.17 A 12780 Jakarta Selatan DKI JAKARTA
Tangerang Bumi Serpong Damai Jakarta Sudirman Jl. Gunung Rinjani No.13 Blok R-G, 15311 Tangerang BANTEN
Sektor IV Bumi Serpong Damai
Jakarta Cimanggis Jakarta Sudirman Jl. Raya Jakarta Bogor Km. 28 13710 Jakarta Timur DKI JAKARTA
Jakarta Plaza Kramat Jati Indah Jakarta Sudirman Jl. Raya Bogor, Pertokoan Ramayana Blok A No.11-12 13510 Jakarta Timur DKI JAKARTA
Jakarta Cirendeu Jakarta Sudirman Jl. Cirendeu Raya, Pertokoan Prima Indah No. 10 15419 Tangerang BANTEN
Jakarta Cibubur Jakarta Sudirman Jl. Lapangan Tembak, Pertokoan Cibubur Indah Blok. A-22 - 23 13720 Jakarta Timur DKI JAKARTA
Depok Margonda 1 Jakarta Sudirman Jl. Margonda Raya No. 2 16432 Depok JAWA BARAT
Cinere Jakarta Sudirman Jl. Cinere Raya Kav. 32-33 16514 Depok JAWA BARAT
Depok I Jakarta Sudirman Jl. Nusantara Raya No. 25 AB 16432 Depok JAWA BARAT
Depok Tengah Jakarta Sudirman Komplek Ruko Sukmajaya No. 15, Jl. Tole Iskandar, Depok II Tengah 16411 Depok JAWA BARAT
Jakarta Mayestik Jakarta Sudirman Jl. Kyai Maja No. 6 A1-2, Kebayoran Baru 12120 Jakarta Selatan DKI JAKARTA
Jakarta Pasar Minggu Jakarta Sudirman Jl. Raya Pasar Minggu No. 89 J, Pejaten 12510 Jakarta Selatan DKI JAKARTA

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


DAFTAR MBU, MBDC,
298
CBC & SBDC

KODE KOTAMADYA/
LOKASI MBDC ALAMAT POS KABUPATEN PROPINSI

Jakarta Melawai Jakarta Sudirman Jl. Melawai Raya No. 12-14, Kebayoran Baru 12160 Jakarta Selatan DKI JAKARTA
Jakarta Pamulang Jakarta Sudirman Komplek Pertokoan Pamulang Permai Blok SH IX Kav. 11-14 15417 Tangerang BANTEN
Jakarta Fatmawati Jakarta Sudirman Jl. R.S. Fatmawati No. 8, Cilandak 12430 Jakarta Selatan DKI JAKARTA
Jakarta Bintaro Jaya Jakarta Sudirman Jl. Bintaro Utama, Bintaro Jaya Sektor I 12330 Jakarta Selatan DKI JAKARTA
Jakarta Palmerah Jakarta Sudirman Jl. Palmerah Barat No. 39 10270 Jakarta Pusat DKI JAKARTA
Jakarta Kebayoran Lama Jakarta Sudirman Jl. Raya Kebayoran Lama No. 222 12220 Jakarta Selatan DKI JAKARTA
Tangerang Ciputat Center Jakarta Sudirman Pertokoan Ciputat Center, Jl. Ciputat Raya No. 75 15412 Tangerang BANTEN
Jakarta Simprug Jakarta Sudirman Simprug Gallery Blok B, Jl. Teuku Nyak Arief No. 10 12220 Jakarta Selatan DKI JAKARTA
Jakarta Cimanggis 2 Jakarta Sudirman Jl. Raya Jakarta Bogor Km. 28 13710 Jakarta Timur DKI JAKARTA
Jakarta Mampang Jakarta Sudirman Jl. Mampang Prapatan No. 61 12790 Jakarta Selatan DKI JAKARTA
Tangerang Serpong Jakarta Sudirman Simpang Tiga Puspitek Serpong 15310 Tangerang BANTEN
Jakarta Cilandak KKO Jakarta Sudirman Jl. Raya Cilandak KKO No. 5 12560 Jakarta Selatan DKI JAKARTA
Bekasi Ujung Aspal Jakarta Sudirman Jl. Raya Hankam No. 18 B-C, Jati Murni, Pondok Gede 17431 Bekasi JAWA BARAT
Depok Margonda 2 Jakarta Sudirman Jl. Margonda Raya No. 2 16432 Depok JAWA BARAT
Depok Bukit Sawangan Jakarta Sudirman Ruko Bukit Sawangan Indah Blok F2 No.1, 16518 Depok JAWA BARAT
Jl.Raya Parung Km.35, Sawangan
Citeureup Jakarta Sudirman Jl. Mayor Oking No. 10 - 11, Citeureup 16810 Bogor JAWA BARAT
Sukabumi Sudirman Jakarta Sudirman Jl. Jend. Sudirman No. 124 43132 Sukabumi JAWA BARAT
Jakarta Gedung Lemigas Jakarta Sudirman Kanpus. PPPTMGB Lemigas, Jl. Ciledug Raya 12230 Jakarta Selatan DKI JAKARTA
Cileungsi Jakarta Sudirman Mal Cileungsi Blok C No. 9, Jl. Raya Narogong, Cileungsi 16820 Bogor JAWA BARAT
Jakarta Ragunan Jakarta Sudirman Jl. Harsono RM No.3, Gedung D, KP Departemen Pertanian 12550 Jakarta Selatan DKI JAKARTA
Jakarta Pasar Rebo Jakarta Sudirman Plaza PP, Jl. Letjend. T.B. Simatupang No. 57 13760 Jakarta Timur DKI JAKARTA
Cicurug Jakarta Sudirman Jl. Siliwangi No. 287 B, Cicurug 43159 Sukabumi JAWA BARAT
Cibinong Jakarta Sudirman Jl. Raya Bogor Km.43, Cibinong 16916 Bogor JAWA BARAT
Bogor Kapten Muslihat Jakarta Sudirman Jl. Kapten Muslihat No. 17 16121 Bogor JAWA BARAT
Bogor Suryakencana (Siliwangi) Jakarta Sudirman Jl. Suryakencana No. 310 16123 Bogor JAWA BARAT
Cianjur Jakarta Sudirman Jl. Suroso No. 51 43211 Cianjur JAWA BARAT
Cipanas Jakarta Sudirman Jl. Raya Cipanas Blok 11 No. 201, Pacet 43553 Cianjur JAWA BARAT
Bogor Juanda Jakarta Sudirman Jl. Ir. H, Juanda No. 12 16121 Bogor JAWA BARAT
Sukabumi Ahmad Yani Jakarta Sudirman Jl. Ahmad Yani No. 44 43131 Sukabumi JAWA BARAT
Jakarta Sudirman Jakarta Sudirman Ruko Central Blok C No. 15, Jl. Dewi Sartika 16121 Bogor JAWA BARAT
Jakarta Plaza Mandiri Jakarta Sudirman Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36-38 12190 Jakarta Selatan DKI JAKARTA
Cibubur Citra Grand Jakarta Sudirman Komplek Citra Grand Ruko 2 No. 15, 17435 Bekasi JAWA BARAT
Jl. Alternatif Km.4, Pondok Gede
Tangerang- Jakarta Sudirman Komplek Pertokoan Pondok Cabe Mutiara 15418 Tangerang BANTEN
Pondok Cabe Mutiara Blok B-3A, Jl. Raya Parung
Tangerang Villa Melati Mas Jakarta Sudirman Ruko Villa Melati Mas Blok SR1 No. 20, 15323 Tangerang BANTEN
Jl. Pahlawan Seribu, Serpong
Tangerang Graha Karnos Jakarta Sudirman Graha Karnos, Jl. Ir. H. Juanda No. 39, Ciputat 15412 Tangerang BANTEN
Depok Pondok Cina Jakarta Sudirman Jl. Raya Margonda No. 345 D, Pondok Cina 16424 Depok JAWA BARAT
Jakarta Pondok Labu Jakarta Sudirman Jl. R.S. Fatmawati No. 8 , Pondok Labu 12430 Jakarta Selatan DKI JAKARTA
Jakarta R.S. M.H. Thamrin Jakarta Sudirman Jl. Raya Pondok Gede No. 23 , Kramatjati 13550 Jakarta Timur DKI JAKARTA
Jakarta Pancoran Jakarta Sudirman Jl. Raya Pasar Minggu No.17 A 12780 Jakarta Selatan DKI JAKARTA
Jakarta M.T. Haryono Jakarta Sudirman Jl. Letjend. M.T. Haryono Kav. 17 12810 Jakarta Selatan DKI JAKARTA
Jakarta Gedung - Jakarta Sudirman Jl. Jend. Gatot Subroto, Manggala Wanabakti 10270 Jakarta Pusat DKI JAKARTA
Pusat Kehutanan
Jakarta Lebak Bulus Jakarta Sudirman Jl. Karang Tengah, Bona Indah Blok A2/B7, Lebak Bulus 12440 Jakarta Selatan DKI JAKARTA
Jakarta Gedung Jakarta Sudirman Jl. Letjend. T.B. Simatupang, Tanjung Barat 12530 Jakarta Selatan DKI JAKARTA
Aneka Tambang
Jakarta Radio Dalam Jakarta Sudirman Jl. Radio Dalam Raya No.11-11A 12140 Jakarta Selatan DKI JAKARTA
Jakarta Gedung Patrajasa Jakarta Sudirman Gedung Patrajasa, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 32-34 12950 Jakarta Selatan DKI JAKARTA
Depok Cisalak Jakarta Sudirman Jl. Raya Bogor Km.31 No.8, Cisalak 16416 Depok JAWA BARAT
Jakarta Departemen PU Jakarta Sudirman Jl. Patimura No. 20, Kebayoran Baru 12110 Jakarta Selatan DKI JAKARTA
Jakarta Panglima Polim Jakarta Sudirman Jl. Wijaya II, Komp. Wijaya Grand Center Blok B 1-3 12160 Jakarta Selatan DKI JAKARTA
Bogor Warung Jambu Jakarta Sudirman Jl. Raya Pajajaran No. 1 - B 16153 Bogor JAWA BARAT
Jakarta Tendean Jakarta Sudirman Jl. Wolter Monginsidi No. 123 C 12180 Jakarta Selatan DKI JAKARTA
Jakarta Bintaro Veteran Jakarta Sudirman Ruko Bintaro Veteran Raya Permai Jl. RC Veteran No. 17 E 12330 Jakarta Selatan DKI JAKARTA
Jakarta ITC Permata Hijau Jakarta Sudirman Ruko Grand ITC Permata Hijau 12210 Jakarta Selatan DKI JAKARTA
Blok Emerald G 28, Jl. Arteri Permata Hijau
Tangerang - Jakarta Sudirman Ruko Sentra Menteng, Bintaro Jaya Sektor VII Blok MN 29 15225 Tangerang BANTEN
Bintaro Sentra Menteng
MBU Jakarta Warung Buncit Raya Jakarta Sudirman Jl. Warung Buncit Raya No. 6, Wisma Ritra 12740 Jakarta Selatan DKI JAKARTA
Depok Timur Jakarta Sudirman Jl. Proklamasi Raya Blok A No.7-8, Depok II Timur 16417 Depok JAWA BARAT
Jakarta Arteri Pondok Indah Jakarta Sudirman Jl. Sultan Iskandar Muda No. 8 A 12240 Jakarta Selatan DKI JAKARTA

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


DAFTAR MBU, MBDC,
299
CBC & SBDC

KODE KOTAMADYA/
LOKASI MBDC ALAMAT POS KABUPATEN PROPINSI

Jakarta ITC Fatmawati Jakarta Sudirman Ruko ITC Fatmawati No. 17, Jl. RS Fatmawati 12150 Jakarta Selatan DKI JAKARTA
Bogor Pajajaran Jakarta Sudirman Ruko Bantar Kemang No.20 Q, Jl. Raya Pajajaran 16143 Bogor JAWA BARAT
Depok Jatijajar Jakarta Sudirman Jl. Raya Tole Iskandar No. 1 16415 Depok JAWA BARAT
Bogor Yasmin Jakarta Sudirman Komplek Pertokoan 24, Jl. KH Soleh Iskandar No. 2 H 16161 Bogor JAWA BARAT
Jakarta Nindya Karya Jakarta Sudirman Jl. Letjend. M.T. Haryono No. 3-7 13630 Jakarta Timur DKI JAKARTA
Purwakarta Bandung Jl. Sudirman No. 176 41115 Purwakarta JAWA BARAT
Bandung Alun-alun Bandung Jl. Asia Afrika No. 51 40001 Bandung JAWA BARAT
Bandung Siliwangi - Bandung Jl. Siliwangi No. 3 40132 Bandung JAWA BARAT
(Lapangan Raya)
Bandung Braga Bandung Jl. Braga No. 133 40111 Bandung JAWA BARAT
Bandung Padjajaran Bandung Jl. Pajajaran No. 125 40174 Bandung JAWA BARAT
Bandung Pasteur Bandung Jl. Dr. Junjunan No. 155 A 40173 Bandung JAWA BARAT
Bandung Otista Bandung Jl. Otto Iskandardinata No. 293 40251 Bandung JAWA BARAT
Bandung Kiara Condong Bandung Jl. Kiara Condong No. 115 40281 Bandung JAWA BARAT
Cimahi Bandung Jl. Raya Cimahi No. 612 40525 Cimahi JAWA BARAT
Bandung Sukarno Hatta Bandung Jl. Soekarno Hatta No. 486 40266 Bandung JAWA BARAT
Bandung Buah Batu Bandung Jl. Buah Batu No. 268 40264 Bandung JAWA BARAT
Bandung Bina Citra Bandung Jl. Soekarno Hatta No. 162 40235 Bandung JAWA BARAT
Sumedang Bandung Jl. Mayor Abdurachman No. 99 45323 Sumedang JAWA BARAT
Bandung Ujung Berung Bandung Jl. A. H. Nasution No. 67 40611 Bandung JAWA BARAT
Bandung Ahmad Yani Bandung Jl. Jend. Ahmad Yani No. 730, Gerbang Puri Tirta Kencana 40282 Bandung JAWA BARAT
Bandung Martadinata Bandung Jl. R.E. Martadinata No.103 40115 Bandung JAWA BARAT
Garut Bandung Jl. Ahmad Yani No. 24 44115 Garut JAWA BARAT
Bandung Kopo Bandung Jl. Raya Terusan Kopo 228 A 40226 Bandung JAWA BARAT
Bandung Jamika Bandung Jl. Jamika No. 33 C 40231 Bandung JAWA BARAT
Bandung Soreang Bandung Jl. Raya Soreang No. 457 40377 Bandung JAWA BARAT
Bandung Pasar Baru Bandung Jl. Otto Iskandardinata No. 99, Pasar Baru 40111 Bandung JAWA BARAT
Bandung MTC Bandung Metro Trade Center Blok F1,Jl. Soekarno Hatta 40286 Bandung JAWA BARAT
Tasikmalaya Otto Iskandardinata Bandung Jl. Otto Iskandardinata No. 26 46113 Tasikmalaya JAWA BARAT
Purwakarta Bandung Jl. Sudirman No. 176 41115 Purwakarta JAWA BARAT
Karawang Bandung Jl. Jend. Ahmad Yani No. 4, By Pass 41314 Kerawang JAWA BARAT
Jatinangor Universitas Pajajaran Bandung Kampus Universitas Pajajaran Jl. Raya Sumedang, Jatinangor 45363 Sumedang JAWA BARAT
Sumedang Bandung Jl. Mayor Abdurachman No. 99 45323 Sumedang JAWA BARAT
Dawuan Cikampek Bandung Jl. Jend. Ahmad Yani No. 45, Dawuan 41373 Cikampek JAWA BARAT
Kuningan Bandung Pertokoan Siliwangi No. 39-40, Jl. Siliwangi, Kuningan 45511 Kuningan JAWA BARAT
Bandung Majalengka2 Bandung Jl. Raya Timur No. 124, Kadipaten 45453 Majalengka JAWA BARAT
Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung Jl. Pasteur 38 Bandung 40161 Bandung JAWA BARAT
Garut Bandung Jl. Ahmad Yani No. 24 44115 Garut JAWA BARAT
Tasikmalaya Otto Iskandardinata Bandung Jl. Otto Iskandardinata No. 26 46113 Tasikmalaya JAWA BARAT
Tasikmalaya Sutisna Bandung Jl. Sutisna Senjaya No. 88 46114 Tasikmalaya JAWA BARAT
Ciamis Bandung Jl. Ahmad Yani No. 21 46211 Ciamis JAWA BARAT
Cirebon Yos Sudarso Bandung Jl. Yos Sudarso No. 11 45111 Cirebon JAWA BARAT
Cirebon Tegal Wangi Bandung Jl. Raya Tegalwangi Km. 9 No. 58 45154 Cirebon JAWA BARAT
Cirebon Siliwangi Bandung Jl. Siliwangi No. 139 45124 Cirebon JAWA BARAT
Majalengka Kadipaten Bandung Jl. Raya Timur No. 124, Kadipaten 45453 Majalengka JAWA BARAT
Indramayu Bandung Jl. D.I. Panjaitan No. 8 45212 Indramayu JAWA BARAT
Rancaekek Bandung Jl. Raya Dangdeur No. 137, Rancaekek 40394 Sumedang JAWA BARAT
Subang Bandung Jl. Jenderal Ahmad Yani No.5 41211 Subang JAWA BARAT
Bandung Taman Kopo Indah 2 Bandung Komplek Taman Kopo Indah II Ruko IB No. 19 40226 Bandung JAWA BARAT
Padalarang Bandung Jl. Raya Padalarang No. 465 A 40553 Padalarang JAWA BARAT
Cirebon Plered Bandung Jl. Raya Panembahan No. 51, Plered 45154 Cirebon JAWA BARAT
Bandung BKR Bandung Jl. BKR No. 124 A 40254 Bandung JAWA BARAT
Tasikmalaya Mustofa Bandung Jl. H.Z. Mustofa No. 294 46125 Tasikmalaya JAWA BARAT
Bandung Gatot Subroto Bandung Jl. Jend. Gatot Subroto No. 295 A 40274 Bandung JAWA BARAT
Bandung Cimindi Bandung Jl. Raya Cimindi No. 270, 40175 Bandung JAWA BARAT
Karawang Tuparev Bandung Jl. Tuparev No. 44 41312 Karawang JAWA BARAT
Cirebon Jalan Kantor Bandung Jl. Kantor No. 4 45112 Cirebon JAWA BARAT
Pamanukan Bandung Jl. Ion Martasasmita No. 35, Pamanukan 41254 Subang JAWA BARAT
Bandung Sumbersari Bandung Jl. Soekarno Hatta No. 132 B 40222 Bandung JAWA BARAT
Bandung Burangrang Bandung Jl. Burangrang No. 35 D 40262 Bandung JAWA BARAT
Bandung Dago Bandung Jl. Ir. H. Juanda No. 30 40115 Bandung JAWA BARAT
Banjar Bandung Jl. Letjend. Suwarto No. 48, Banjar 43622 Ciamis JAWA BARAT
Jatibarang Bandung Jl. Mayor Dasuki No. 92, Jatibarang 45273 Indramayu JAWA BARAT
Bandung Mohamad Toha Bandung Jl. Mohamad Toha No. 189 40253 Bandung JAWA BARAT

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


DAFTAR MBU, MBDC,
300
CBC & SBDC

KODE KOTAMADYA/
LOKASI MBDC ALAMAT POS KABUPATEN PROPINSI

Bandung Setrasari Plaza Bandung Setrasari Plaza Blok A No.5 Jl. Suria Sumantri 40146 Bandung JAWA BARAT
Baros Lewigajah Bandung Ruko Taman Pondok Mas Indah No. 4, Jl. Baros 40532 Cimahi JAWA BARAT
Bandung Sukajadi Bandung Jl. Sukajadi No. 184 40161 Bandung JAWA BARAT
Bandung Dayeuh Kolot Bandung Jl. Bojongsoang No.79 40288 Bandung JAWA BARAT
Bandung Lembang Bandung Jl. Raya Grand Hotel No. 42, Lembang 40391 Bandung JAWA BARAT
Cirebon Ciledug Bandung Jl. Merdeka Barat No. 68, Ciledug 45188 Kabupaten Cirebon JAWA BARAT
Cirebon Arjawinangun Bandung Jl. Ki Hajar Dewantoro No. 21, Desa Jungjang, Arjawinangun 45162 Kabupaten Cirebon JAWA BARAT
Karawang Bandung Jl. Jend. Ahmad Yani No. 4, By Pass 41314 Kerawang JAWA BARAT
Dawuan Cikampek Bandung Jl. Jend. Ahmad Yani No. 45, Dawuan 41373 Cikampek JAWA BARAT
Magelang Yogyakarta Jl. Sudirman No. 26, Komplek Pertokoan Rejotumoto 56126 Magelang JAWA TENGAH
Yogyakarta Sudirman Yogyakarta Jl. Jend. Sudirman No. 26 55232 Yogyakarta D.I. YOGYAKARTA
Yogyakarta STIE YKPN Yogyakarta Kampus STIE YKPN, Jl. Seturan 55281 Sleman D.I. YOGYAKARTA
Yogyakarta Diponegoro 1 Yogyakarta Jl. Pangeran Diponegoro No. 107 55231 Yogyakarta D.I. YOGYAKARTA
Yogyakarta Katamso Yogyakarta Jl. Brigjen. Katamso No. 69 B 55121 Yogyajarta D.I. YOGYAKARTA
Yogyakarta UGM Yogyakarta Jl. Kaliurang, Sekip Blok L-6 55284 Sleman D.I. YOGYAKARTA
Parakan Yogyakarta Jl. Pahlawan No. 28, Parakan 56254 Temanggung JAWA TENGAH
Bantul Yogyakarta Jl. Gajah Mada No. 14, Bantul 55711 Bantul D.I. YOGYAKARTA
Muntilan Yogyakarta Kompleks Ruko Muntilan Plaza Jl. Pemuda 56414 Muntilan JAWA TENGAH
Solo Purwotomo Yogyakarta Jl. Brigjend. Slamet Riyadi No. 329 57142 Solo JAWA TENGAH
Solo Slamet Riyadi 1 Yogyakarta Jl. Brigjend. Slamet Riyadi No. 16 57111 Solo JAWA TENGAH
Solo Slamet Riyadi 2 Yogyakarta Jl. Brigjend. Slamet Riyadi No. 16 57111 Solo JAWA TENGAH
Klaten Yogyakarta Jl. Pemuda Selatan No. 121, Tonggalan 57412 Klaten JAWA TENGAH
Purwokerto Yogyakarta Jl. Jend. Sudirman No. 463 53114 Purwokerto JAWA TENGAH
Gombong Yogyakarta Jl. Yos Sudarso No. 241, Gombong 54411 Kebumen JAWA TENGAH
Cilacap Yogyakarta Jl. Jend. Ahmad Yani No. 100 53212 Cilacap JAWA TENGAH
Kutoarjo Yogyakarta Jl. Pangeran Diponegoro No. 114, Kutoarjo 54212 Kutoarjo JAWA TENGAH
Banjarnegara Yogyakarta Jl. S. Parman No. 31 53411 Banjarnegara JAWA TENGAH
Yogyakarta Katamso Yogyakarta Jl. Brigjen. Katamso No. 69 B 55121 Yogyajarta D.I. YOGYAKARTA
Sragen Yogyakarta Plaza Atrium Blokc C-D, Jl. Raya Sukowati No. 302-304 57211 Sragen JAWA TENGAH
Boyolali Yogyakarta Jl. Kates, Pulian 57316 Boyolali JAWA TENGAH
Purwokerto 2 Yogyakarta Jl. Jend. Sudirman No. 463 53114 Purwokerto JAWA TENGAH
Purbalingga Yogyakarta Jl. Jenderal Sudirman No. 37 53312 Purbalingga JAWA TENGAH
Wonosobo Yogyakarta Jl. Sumbing No. 18 56311 Wonosobo JAWA TENGAH
Semarang Pahlawan Semarang Jl. Pahlawan No. 3 50241 Semarang JAWA TENGAH
Semarang Sugiyopranoto 1 Semarang Jl. Mgr. Sugiyopranoto No. 36 A-B 50246 Semarang JAWA TENGAH
Semarang Candi Baru Semarang Jl. S. Parman No. 55 K, Ruko Sultan Agung 50232 Semarang JAWA TENGAH
Semarang Sugiyopranoto 2 Semarang Jl. Mgr. Sugiyopranoto No. 36 A-B 50246 Semarang JAWA TENGAH
Semarang Kepodang Semarang Jl. Kepodang No. 32-34 50137 Semarang JAWA TENGAH
Ungaran Semarang Jl. Jend. Gatot Subroto No. 671 E-F, Ungaran 50511 Semarang JAWA TENGAH
Kudus Semarang Jl. Jend. Sudirman No. 164 59301 Kudus JAWA TENGAH
Salatiga Semarang Jl. Diponegoro No. 41 50711 Salatiga JAWA TENGAH
Semarang Majapahit Semarang Kompleks Ruko Majapahit, Jl. Majapahit No. 339 50191 Semarang JAWA TENGAH
Tegal Arif Rahman Hakim Semarang Jl. Arief Rahman Hakim No. 19 52123 Tegal JAWA TENGAH
Tegal Sudirman Semarang Jl. Jend. Sudirman No. 11 52131 Tegal JAWA TENGAH
Brebes Semarang Plaza Dedy Jaya, Jl. Jenderal Sudirman No. 109 52212 Brebes JAWA TENGAH
Pekalongan Hayam Wuruk 1 Semarang Jl. Hayam Wuruk No. 5 51119 Pekalongan JAWA TENGAH
Pekalongan Hayam Wuruk 2 Semarang Jl. Hayam Wuruk No. 5 51119 Pekalongan JAWA TENGAH
Blora2 Semarang Jl. Alun-Alun Selatan No. 5 58215 Blora JAWA TENGAH
Cepu2 Semarang Jl. Pemuda No. 60 58312 Cepu JAWA TIMUR
Ungaran2 Semarang Jl. Jend. Gatot Subroto No. 671 E-F, Ungaran 50511 Semarang JAWA TIMUR
Pekalongan Imam Bonjol Semarang Jl. Imam Bonjol No. 34 51111 Pekalongan JAWA TENGAH
Solo Baru Semarang Jl. Yos Sudarso No. 387 57157 Solo JAWA TENGAH
Sleman Semarang Jl. Raya Magelang Km. 10 55511 Sleman JAWA TENGAH
Salatiga2 Semarang Jl. Diponegoro No. 36 50711 Salatiga JAWA TENGAH
Purwokerto 1 Semarang Jl. Jend. Sudirman No. 463 53114 Purwokerto JAWA TENGAH
Semarang Kawasan - Semarang Kawasan Industri Candi,Jl. Candi Raya Blok F1E No.1-2 50184 Semarang JAWA TENGAH
Industri Candi Semarang
Pemalang Semarang Jl. Sudirman No. 59 52313 Pemalang JAWA TENGAH
Cepu Semarang Jl. Pemuda No. 60 58312 Cepu JAWA TENGAH
Sukoharjo Semarang Jl. Jend. Sudirman No. 29 Sukoharjo 0 Sukoharjo JAWA TENGAH
Weleri Semarang Jl. Utama Tengah No. 198 51355 Weleri JAWA TENGAH
Purwodadi Semarang Jl. R. Suprapto No. 97 A-B 58111 Purwodadi JAWA TENGAH
Blora Semarang Jl. Alun-Alun Selatan No. 5 58215 Blora JAWA TENGAH
Kartosuro Semarang & Jl. Ahmad Yani No. 9 57162 Sukoharjo JAWA TENGAH

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


DAFTAR MBU, MBDC,
301
CBC & SBDC

KODE KOTAMADYA/
LOKASI MBDC ALAMAT POS KABUPATEN PROPINSI

Yogyakarta
Palur Semarang & Jl. Raya Palur No. 32, Jaten 57771 Karanganyar JAWA TENGAH
Yogyakarta
Semarang Semarang & Kawasan Industri Candi,Jl. Candi Raya Blok F1E No.1-2 50184 Semarang JAWA TENGAH
Kawasan Industri Candi Yogyakarta
Semarang Pemuda Semarang & Jl. Pemuda No. 73 50139 Semarang JAWA TENGAH
Yogyakarta
Kudus 2 Semarang & Jl. Jend. Sudirman No. 164 59301 Kudus JAWA TENGAH
Yogyakarta
Kroya Semarang & Jl. Jend. Ahmad Yani No. 10 A 53282 Kroya JAWA TENGAH
Yogyakarta
Semarang Pandanaran Semarang & Jl. Pandanaran No. 104 50134 Semarang JAWA TENGAH
Yogyakarta
Semarang MT Haryono Semarang & Jl. M.T. Haryono No. 419 50136 Semarang JAWA TENGAH
Yogyakarta
Semarang Gang Pinggir Semarang & Jl. Gang Pinggir No. 13 A 50137 Semarang JAWA TENGAH
Yogyakarta
Magelang 2 Semarang & Jl. Sudirman No. 26, Komplek Pertokoan Rejotumoto 56126 Magelang JAWA TENGAH
Yogyakarta
Yogyakarta Kaliurang Semarang & Jl. Kaliurang Km.6,5 No.A 5 C, Condongcatur, Depok, Sleman 55281 Sleman D.I. YOGYAKARTA
Yogyakarta
Wonogiri Semarang & Jl. Jenderal Sudirman No. 132 57611 Wonogiri JAWA TENGAH
Yogyakarta
Semarang Srondol Semarang & Jl. Setiabudi No. G 62 E & F 50263 Semarang JAWA TENGAH
Yogyakarta
Yogyakarta Gejayan Semarang & Jl. Gejayan No. 28, Condong Catur 55283 Sleman D.I. YOGYAKARTA
Yogyakarta
Yogyakarta Ahmad Dahlan Semarang & Jl. K.H. Ahmad Dahlan No. 25 55121 Yogyakarta D.I. YOGYAKARTA
Yogyakarta
Tegal Banjaran Adiwerna Semarang & Jl. Raya Banjaran No. 10, Adiwerna 52194 Tegal JAWA TENGAH
Yogyakarta
Pati Semarang & Jl. Kol. Kusnandar Komplek Ruko Pasar Puri Blok 6-7 59112 Pati JAWA TENGAH
Yogyakarta
Wates Semarang & Jl. Kolonel Sugiyono, Wates 55611 Kulon Progo D.I. YOGYAKARTA
Yogyakarta
Wonosari Semarang & Jl. Baron No. 34, Baleharjo, Wonosari 55811 Gunung Kidul D.I. YOGYAKARTA
Yogyakarta
Kebumen Semarang & Jl. Pahlawan No. 126 54311 Kebumen JAWA TENGAH
Yogyakarta
Bumi Ayu/Demak/Rembang Semarang & Jl. Diponegoro No. 79, Rembang 59217 Rembang JAWA TENGAH
Yogyakarta
Ambarawa Semarang & Jl. Jenderal Sudirman No.122, Ambarawa 50162 Semarang JAWA TENGAH
Yogyakarta
Delanggu Semarang & Jl. Raya Delanggu No. 87, Dongkolan 57471 Delanggu JAWA TENGAH
Yogyakarta
Karanganyar Semarang Jl. Lawu No. 386 57712 Karanganyar JAWA TENGAH
Yogyakarta
Surabaya Darmo Park Surabaya Komplek Pertokoan Darmo Park I 60256 Surabaya JAWA TIMUR
Blok V No.5-6, Jl. Mayjend. Sungkono
Surabaya Rungkut Megah Raya Surabaya Komplek Pertokoan Rungkut Megah Raya 60293 Surabaya JAWA TIMUR
Blok E/5-6, Jl. Raya Kali Rungkut No.5
Surabaya Rungkut SIER Surabaya Jl. Rungkut Industri Raya No. 10 60293 Surabaya JAWA TIMUR
Sidoarjo Surabaya Jl. Ahmad Yani No. 7 61219 Sidoarjo JAWA TIMUR
Sidoarjo Candi (eks Porong) Surabaya Jl. Raya Candi No. 42 61272 Sidoarjo JAWA TIMUR
Sidoarjo Krian Surabaya Jl. Raya Krian No. 47, Krian 61262 Sidoarjo JAWA TIMUR
Surabaya Bratang Binangun Surabaya Jl. Ngagek Jaya Selatan, Plaza Manyar Megah Indah Blok J 5-6 60284 Surabaya JAWA TIMUR
Surabaya Pemuda Surabaya Jl. Pemuda No. 27-31 60271 Surabaya JAWA TIMUR
Surabaya Gubeng Surabaya Jl. Kalimantan No.10 60281 Surabaya JAWA TIMUR
Mojokerto Surabaya Jl. Mojopahit No. 406 61321 Mojokerto JAWA TIMUR
Jombang Surabaya Ruko Cempaka Mas Blok A 1-2, Jl. Soekarno-Hatta No. 3 61481 Jombang JAWA TIMUR
Surabaya Stasiun Kota Surabaya Jl. Stasiun Kota No.60 C-D Kav. No.1 dan 2 60160 Surabaya JAWA TIMUR
Bojonegoro Surabaya Jl. Teuku Umar No. 47 B 62111 Bojonegoro JAWA TIMUR
Surabaya Kembang Jepun Surabaya Jl. Kembang Jepun No.168-170 60162 Surabaya JAWA TIMUR
Surabaya Indrapura Surabaya Jl. Indrapura No. 45 60176 Surabaya JAWA TIMUR

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


DAFTAR MBU, MBDC,
302
CBC & SBDC

KODE KOTAMADYA/
LOKASI MBDC ALAMAT POS KABUPATEN PROPINSI

Surabaya Tanjungperak Surabaya Jl. Perak Timur No. 398 60164 Surabaya JAWA TIMUR
Tuban Surabaya Jl. Basuki Rachmat No. 75 62317 Tuban JAWA TIMUR
Gresik Surabaya Jl. R.A. Kartini No. 210 61122 Gresik JAWA TIMUR
Lamongan Surabaya Jl. Lamongrejo No. 120 62213 Lamongrejo JAWA TIMUR
Pamekasan Surabaya Jl. Pangeran Diponegoro No.151 69315 Pamekasan JAWA TIMUR
Surabaya Mulyosari Surabaya Jl. Raya Mulyosari No. 360 D-E 60113 Surabaya JAWA TIMUR
Surabaya Darmo Trade Center Surabaya Darmo Trade Center Lt. 1 Kios A1-2, Jl. Wonokromo Raya 60241 Surabaya JAWA TIMUR
Surabaya Niaga Surabaya Jl. Veteran No. 42-44 60175 Surabaya JAWA TIMUR
Surabaya Jembatan Merah Surabaya Jl. Jembatan Merah No. 25-27 60175 Surabaya JAWA TIMUR
Gresik Kota Baru Surabaya Jl. Sukomulyo No. 10, Manyar 61151 Gresik JAWA TIMUR
Mojosari *) Surabaya Jl. Hayam Wuruk No. 35 C, Mojosari 61382 Mojokerto JAWA TIMUR
Surabaya Basuki Rahmat Surabaya Jl. Basuki Rahmat No. 129-137 60271 Surabaya JAWA TIMUR
Sumenep *) Surabaya Jl. Raya Trunojoyo No. 55 69417 Sumenep JAWA TIMUR
Surabaya Citra Raya Gwalk Surabaya Perumahan Citra Raya Gwalk Blok W-1 No.10-11 60216 Surabaya JAWA TIMUR
Surabaya Indragiri Surabaya Jl. Indragiri No.30-32 60241 Surabaya JAWA TIMUR
Surabaya Pucang Anom Surabaya Jl. Pucang Anom Timur No. 12 60282 Surabaya JAWA TIMUR
Surabaya Jemursari Surabaya Jl. Jemursari No. 81 60231 Surabaya JAWA TIMUR
Atambua Surabaya Jl. Kapasan No. 159 60141 Surabaya JAWA TIMUR
Surabaya Kapas Krampung Surabaya Jl. Kapas Krampung No.67 Kav. 06 60133 Surabaya JAWA TIMUR
Surabaya Kedungdoro Surabaya Jl. Kedungdoro No. 84 60251 Surabaya JAWA TIMUR
Surabaya Darmo Indah Surabaya Komplek Ruko Darmo Indah Timur, 60187 Surabaya JAWA TIMUR
Jl. Darmo Indah Timur Blok SS No.8
Surabaya Gentengkali Surabaya Jl. Gentengkali No. 93-95 60275 Surabaya JAWA TIMUR
Surabaya Menanggal Surabaya Jl. A. Yani Komplek Mandiri Menanggal C1-C2 60243 Surabaya JAWA TIMUR
Surabaya Pasar Turi Surabaya Kompleks Pertokoan Dupak Megah Blok B-6, Jl. Dupak No. 3-9 60174 Surabaya JAWA TIMUR
Surabaya Kusuma Bangsa Surabaya Jl. Kusuma Bangsa No. 106 60136 Surabaya JAWA TIMUR
Surabaya PDAM Surabaya Jl. Prof. Dr. Moestopo No. 2 60131 Surabaya JAWA TIMUR
Surabaya Pondok Chandra Surabaya Jl. Palem TC 1 / 12, Pondok Chandra Indah 61256 Surabaya JAWA TIMUR
Surabaya Pahlawan Surabaya Jl. Pahlawan No. 120 60174 Surabaya JAWA TIMUR
Sidoarjo Sepanjang Surabaya Jl. Bebekan No. 23, Sepanjang 61257 Sidoarjo JAWA TIMUR
Sidoarjo Gateway Surabaya Ruko Gateway Blok C-7, Waru 61256 Sidoarjo JAWA TIMUR
Surabaya Kupang Jaya Surabaya Jl. Kupang Jaya A I No. 43 60189 Surabaya JAWA TIMUR
Surabaya Tunjungan Plaza Surabaya Jl. Basuki Rahmat No. 2-4 60261 Surabaya JAWA TIMUR
Surabaya Darmo Permai Surabaya Jl. H.R. Muhammad 36, Ruko Permata Blok B-1 60226 Surabaya JAWA TIMUR
Surabaya Pakuwon Surabaya Jl. Raya Bukit Darmo Boulevard No.8 G 60226 Surabaya JAWA TIMUR
Surabaya Kenjeran Surabaya Ruko Kenjeran Indah, Jl. Babatan Pantai No. 2 AB 60113 Surabaya JAWA TIMUR
Surabaya Darmo Park Surabaya Komplek Pertokoan Darmo Park I 60256 Surabaya JAWA TIMUR
Blok V No.5-6, Jl. Mayjend. Sungkono
Sidoarjo Pahlawan Surabaya Ruko Pondok Mutiara Indah Blok N-02, Jl. Pahlawan 61213 Sidoarjo JAWA TIMUR
Mataram Cakranegara2 Surabaya Jl. Pejanggik No. 20-22, Cakranegara 83231 Mataram MATARAM
Ruteng Surabaya Jl. Waeces No. 20 Karot, 86511 Manggarai Ruteng MATARAM
Jember Ahmad Yani Surabaya Jl. Jend. Ahmad Yani No. 6-8 68137 Jember JAWA TIMUR
Surabaya Pelabuhan - Surabaya Jl. Perak Timur No.512 Blok H3-H4 60165 Surabaya JAWA TIMUR
Tanjungperak
Surabaya Pasar Atum Surabaya Pusat Perbelanjaan Pasar Atum Mall 60161 Surabaya JAWA TIMUR
Lantai 2, Stand No. BA 25-29, Jl. Stasiun Kota
Surabaya Undaan Surabaya Jl. Undaan Kulon No. 105 A 60274 Surabaya JAWA TIMUR
Sumbawa Surabaya Jl. Diponegoro No. 10 84343 Sumbawa Besar JAWA TIMUR
Blitar 2 Surabaya Jl. Merdeka No. 30 66112 Blitar JAWA TIMUR
Maumere Surabaya Jl. Moa Toda No. 12 86151 Sikka JAWA TIMUR
Surabaya Kenjeran Surabaya Ruko Kenjeran Indah, Jl. Babatan Pantai No. 2 AB 60113 Surabaya JAWA TIMUR
Surabaya Rungkut SIER Surabaya Jl. Rungkut Industri Raya No. 10 60293 Surabaya JAWA TIMUR
Malang Sawojajar Surabaya Jl. Danau Toba E.6 No. 25 Sawojajar - Malang, 14418 Malang JAWA TIMUR
Mojokerto 2 Surabaya Jl. Mojopahit No. 406 61321 Mojokerto JAWA TIMUR
Lamongan Surabaya Jl. Lamongrejo No. 120 62213 Lamongrejo JAWA TIMUR
Praya Surabaya Jl. Jend. Sudirman, Komplek Pertokoan No. C 3-4 0 Praya Lombok Tengah
Selong Surabaya Jl. PB Sudirman No. 69-70 0 Selong Lombok Timur
Surabaya Diponegoro Surabaya Jl. Raya Diponegoro No. 155 60241 Surabaya JAWA TIMUR
Surabaya Wiyung Surabaya Komplek Ruko Taman Pondok Indah Kav.A-35, 60222 Surabaya JAWA TIMUR
Jl. Raya Menganti No. 207, Wiyung
Surabaya Klampis Surabaya Jl. Klampis Jaya No. 50 60117 Surabaya JAWA TIMUR
Surabaya Darmo Raya Surabaya Jl. Raya Darmo No. 41 60625 Surabaya JAWA TIMUR
Malang Merdeka Malang Jl. Merdeka Barat No. 1 65119 Malang JAWA TIMUR
Madiun Malang Jl. Pahlawan No. 29 63116 Madiun JAWA TIMUR

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


DAFTAR MBU, MBDC,
303
CBC & SBDC

KODE KOTAMADYA/
LOKASI MBDC ALAMAT POS KABUPATEN PROPINSI

Jember Alun alun Malang Jl. Jend. Ahmad Yani No. 3 68118 Jember JAWA TIMUR
Probolinggo Malang Jl. Suroyo No. 23 67211 Probolinggo JAWA TIMUR
Situbondo Malang Jl. Jend. Ahmad Yani No. 102 68311 Situbondo JAWA TIMUR
Banyuwangi Malang Jl. Dr. Wahidin Sudiro Husodo No. 2 68411 Banyuwangi JAWA TIMUR
Pasuruan Malang Jl. Panglima Sudirman No. 11 67115 Pasuruan JAWA TIMUR
Kediri Malang Jl. Diponegoro No. 17 64123 Kediri JAWA TIMUR
Malang Suprapto Malang Jl. Jaksa Agung Suprapto 65 65112 Malang JAWA TIMUR
Batu Malang Jl. Dewi Sartika No. 45, Batu 65315 Malang JAWA TIMUR
Tulungagung Malang Jl. Sudirman No. 55 66219 Tulungagung JAWA TIMUR
Blitar Malang Jl. Merdeka No. 30 66112 Blitar JAWA TIMUR
Pare Malang Jl. Panglima Besar Sudirman No. 43, Pare 64212 Kediri JAWA TIMUR
Genteng Malang Jl. Gajah Mada No. 253, Genteng 68465 Banyuwangi JAWA TIMUR
Lumajang Malang Jl. Panglima Sudirman No. 33 67311 Lumajang JAWA TIMUR
Banyuwangi Rogojampi Malang Jl. Raya Rogojampi No. 12-14, Rogojampi 68462 Banyuwangi JAWA TIMUR
Ponorogo Malang Jl. Urip Sumoharjo No. 102 63411 Ponorogo JAWA TIMUR
Jember Ambulu Malang Jl. Manggar No. 23, Ambulu 68172 Jember JAWA TIMUR
Bondowoso Malang Jl. R.E. Martadinata No. 39, Bondowoso 68211 Bondowoso JAWA TIMUR
Pandaan Malang Kompleks Pandaan Delta Permai A 18-19, Jl. Surabaya - Malang 67156 Pandaan JAWA TIMUR
Jember Wijaya Kusuma Malang Jl. Wijaya Kusuma No. 1 68118 Jember JAWA TIMUR
Lawang Malang Ruko Istana Lawang Blok A5, Jl. Dr. Soetomo, Lawang 65213 Malang JAWA TIMUR
Malang Kenjeran Malang Jl. Jend. Gatot Subroto No. 9 A 65127 Malang JAWA TIMUR
Kediri Joyoboyo Malang Jl. Joyoboyo No. 34 A 64125 Kediri JAWA TIMUR
Malang Wahid Hasyim Malang Jl. K.H. Wahid Hasyim No. 5-7 65119 Malang JAWA TIMUR
Malang Dampit Malang Jl. Semeru Selatan No. 9, Dampit, Kabupaten Malang 65181 Malang JAWA TIMUR
MBU Kepanjen Malang Jl. Ahmad Yani No. 5, Kepanjen 65163 Malang JAWA TIMUR
Nganjuk*) Malang Jl. Raya Ahmad Yani No. 207 64418 Nganjuk JAWA TIMUR
Tanggul *) Malang jl. PB Sudirman No. 24, Tanggul 68155 Jember JAWA TIMUR
Malang Griya Shanta Malang Ruko Griya Shanta Blok MP-53, Jl. Soekarno - Hatta 65142 Malang JAWA TIMUR
Bangil *) Malang Jl. Diponegoro F 10-11, Bangil 65141 Pasuruan JAWA TIMUR
Probolinggo Kraksaan Malang Jl. Panglima Sudirman No. 119, Kraksaan 67282 Probolinggo JAWA TIMUR
Malang Ahmad Yani Malang Jl. Jend. Ahmad Yani No. 50 C-D 65125 Malang JAWA TIMUR
Malang MT Haryono Malang Jl. MT Haryono No. 131 65141 Malang JAWA TIMUR
Madiun2 Malang Jl. Pahlawan No. 29 63116 Madiun JAWA TIMUR
Denpasar Gajah Mada Denpasar Jl. Gajah Mada No. 3 80112 Denpasar BALI
Kuta Raya Denpasar Jl. Raya Kuta No. 456, Kuta 80361 Badung BALI
Denpasar Udayana Denpasar Jl. Udayana No. 11 80112 Denpasar BALI
Mataram AA Gde Ngurah Denpasar Jl. AA Gde Ngurah No. 48 A-B 83231 Mataram NUSA TENGGARA BARAT
Singaraja Denpasar Jl. Jend. Ahmad Yani No. 60, Singaraja 81116 Buleleng BALI
Tabanan Denpasar Jl. Jend. Ahmad Yani No. 99 X, Kediri 82171 Tabanan BALI
Gianyar Ngurah Rai Denpasar Komplek Pertokoan Pasar Gianyar 80511 Gianyar BALI
Blok I No.2-3,Jl. I Gusti Ngurah Rai
Nusa Dua Denpasar Pertokoan Niaga Nusa Dua No.2-4, 80362 Badung BALI
Jl. By Pass I Gusti Ngurah Rai, Nusa Dua
Denpasar Gatot Subroto Denpasar Jl. Gatot Subroto No. 80 80111 Denpasar BALI
Mataram Cakranegara Denpasar Jl. Pejanggik No. 20-22, Cakranegara 83231 Mataram NUSA TENGGARA BARAT
Kupang Urip Sumoharjo Denpasar Jl. Urip Sumoharjo No. 16 85229 Kupang NUSA TENGGARA TIMUR
Atambua Denpasar Jl. Pramuka No. 7 85711 Atambua NUSA TENGGARA TIMUR
Mataram AA Gde Ngurah Denpasar Jl. AA Gde Ngurah No. 48 A-B 83231 Mataram NUSA TENGGARA BARAT
Kupang M. Hatta Denpasar Jl. Muhammad Hatta No. 54 A 85112 Kupang NUSA TENGGARA TIMUR
Banjarmasin Pangeran Samudra Banjarmasin Jl. Lambung Mangkurat No. 4 70111 Banjarmasin KALIMANTAN SELATAN
Banjarmasin A. Yani Banjarmasin Jl. Achmad Yani No. 4 - 5 70233 Banjarmasin KALIMANTAN SELATAN
Banjar Baru Banjarmasin Jl. Jenderal Ahmad Yani Km.34 No. 31 D 70713 Banjarbaru KALIMANTAN SELATAN
Samarinda Sudirman Banjarmasin Jl. Jend. Sudirman No. 9 75111 Samarinda KALIMANTAN TIMUR
Balikpapan Suprapto Banjarmasin Jl. Letjend. Suprapto No. 1 76131 Balikpapan KALIMANTAN TIMUR
Pontianak Ngurah Rai Banjarmasin Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 2 , Humaera B 78117 Pontianak KALIMANTAN BARAT
Banjarmasin A. Yani 2 Banjarmasin Jl. Achmad Yani No. 4 - 5 70233 Banjarmasin KALIMANTAN SELATAN
Singkawang Banjarmasin Jl. Merdeka No. 20 79122 Singkawang KALIMANTAN BARAT
Pangkalan Bun Banjarmasin Jl. Udan Said No. 3, Pangakalan Bun 74113 Pangkalan Bun KALIMANTAN TENGAH
Sangatta Banjarmasin Jl. Yos Sudarso II No. 17 B-C, Sangatta 75611 Kutai Timur KALIMANTAN TIMUR
Muara Teweh Banjarmasin Jl. Ahmad Yani No. 21, Muara Teweh 73811 Barito Utara KALIMANTAN TENGAH
Samarinda Kesuma Bangsa Banjarmasin Jl. Kesuma Bangsa No. 76 75121 Samarinda KALIMANTAN TIMUR
Kuala Kapuas Banjarmasin Jl. Jend. Sudirman No. 32 73513 Kuala Kapuas KALIMANTAN TENGAH
Balikpapan Baru Banjarmasin Komplek Ruko Balikpapan Baru Blok D 6 No.2 76114 Balikpapan KALIMANTAN TIMUR
Balikpapan Sudirman Banjarmasin Komplek Ruko Balikpapan Permai, Jl. Jend. Sudirman No. 642 76114 Balikpapan KALIMANTAN TIMUR

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


DAFTAR MBU, MBDC,
304
CBC & SBDC

KODE KOTAMADYA/
LOKASI MBDC ALAMAT POS KABUPATEN PROPINSI

Sambas Banjarmasin Jl. Gusti Hamzah No. 123 79462 Sambas KALIMANTAN BARAT
Ketapang Banjarmasin Jl. Letjen. R. Suprapto No. 1-2 78812 Ketapang KALIMANTAN BARAT
Pontianak Achmad Yani Banjarmasin Jl. Achmad Yani No. 3 - 3 A 78122 Pontianak KALIMANTAN BARAT
Pontianak Tanjungpura Banjarmasin Jl. Tanjungpura No. 110 78117 Pontianak KALIMANTAN BARAT
Pelaihari Banjarmasin Jl. Ahmad Yani No. 17, Pelaihari 70811 Tanah Laut KALIMANTAN SELATAN
Sanggau Banjarmasin Jl. Ahmad Yani No. 5-6 78153 Sanggau KALIMANTAN BARAT
Sintang Banjarmasin Jl. Mas Tirto Haryono 78614 Sintang KALIMANTAN BARAT
Batulicin Banjarmasin Jl. Raya Btulicin, Kabupaten Kota Baru 72171 Kota Baru KALIMANTAN SELATAN
Tanjung Banjarmasin Jl. Pangeran Antasari No. 43 71513 Tanjung KALIMANTAN SELATAN
Tanah Grogot Banjarmasin Jl. Gajah Mada No. 22 Tanah Grogot 76211 Tanah Grogot Kalimantan Timur
Pontianak Sidas Banjarmasin Jl. Sidas No. 2 78111 Pontianak KALIMANTAN BARAT
Balikpapan Muara Rapak Banjarmasin Ruko Taman Citra Blok A3 No.2-3, Jl. Soekarno Hatta 76125 Balikpapan KALIMANTAN TIMUR
Bontang Banjarmasin Jl. Angkasa No. 1, Airport Road, Komp. PT Badak 75324 Bontang KC
Lhoktuan Banjarmasin Wisma KIE PT Pupuk Kaltim, Lhoktuan, Jl. Pakuaji Kav. 79 75313 Bontang Utara KCP
Sanggau Banjarmasin Jl. Ahmad Yani No. 5-6 78153 Sanggau KCP
Balikpapan Batakan Banjarmasin Jl. Mulawarman No. 122 76115 Balikpapan KALIMANTAN TIMUR
Pontianak Diponegoro Banjarmasin Jl. Diponegoro No. 17 78123 Pontianak KALIMANTAN TIMUR
Tarakan Simpang Tiga Banjarmasin Jl. Yos Sudarso No. 25 71112 Tarakan KALIMANTAN TIMUR
Samarinda A. Yani Banjarmasin Jl. Hasan Basri Blok A No. 1 75117 Samarinda KALIMANTAN TIMUR
Pangkalan Bun Banjarmasin Jl. Udan Said No. 3, Pangakalan Bun 74113 Pangkalan Bun KALIMANTAN TENGAH
Tenggarong Banjarmasin Jl. K.H. Akhmad Muksin No. 36 75512 Kutai Kartanegara MATARAM
Tanjung Redep Banjarmasin Jl. Jenderal Sudirman No. 747 77312 Tanjung Redeb KCP
Nunukan Banjarmasin Jl. Tien Suharto Rt.15, Nunukan 77182 Nunukan KCP
Batulicin Banjarmasin Jl. Raya Btulicin, Kabupaten Kota Baru 72171 Kota Baru KCP
Banjarbaru Banjarmasin Jl. Jenderal Ahmad Yani Km.34 No. 31 D 70713 Banjarbaru KCP
Palangkaraya Banjarmasin Jl. Jend. Ahmad Yani No. 70 73111 Palangkaraya KALIMANTAN TENGAH
Buntok (Barito Selatan) Banjarmasin Jl. Pahlawan No. 5 (depan persimapangan tugu) Butok #N/A Kalimantan Tengah Kalimantan Tengah
Sampit2 Banjarmasin Jl. M.T. Haryono No. 81 A 74322 Sampit KALIMANTAN BARAT
Samarinda Sudirman 2 Banjarmasin Jl. Jend. Sudirman No. 9 75111 Samarinda KALIMANTAN TIMUR
Balikpapan Suprapto 2 Banjarmasin Jl. Letjend. Suprapto No. 1 76131 Balikpapan KALIMANTAN TIMUR
Banjarmasin - Banjarmasin Jl. Lambung Mangkurat No. 4 70111 Banjarmasin KALIMANTAN SELATAN
Pangeran Samudera 2
Tarakan Simpang Tiga Banjarmasin Jl. Yos Sudarso No. 25 71112 Tarakan KALIMANTAN TIMUR
Sampit Banjarmasin Jl. M.T. Haryono No. 81 A 74322 Sampit KALIMANTAN TENGAH
Palangkaraya Banjarmasin Jl. Jend. Ahmad Yani No. 70 73111 Palangkaraya KALIMANTAN TENGAH
Barabai Banjarmasin Pusat Perbelanjaan Murakata Blok D 1 Lt.2, Jl. PHM Noor 71311 Barabai KALIMANTAN SELATAN
Makassar Panakukkang Makassar Panakkukang Mas, Jl. Bolevar No. F 89 90231 Makassar SULAWESI SELATAN
Sungguminasa Makassar Kompleks Graha Satelit Blok 12 A, Jl. Sultan Hasanuddin 92111 Gowa SULAWESI SELATAN
Makassar Cendrawasih Makassar Jl. Cenderawasih No. 185 90133 Makassar SULAWESI SELATAN
Makassar Sulawesi Makassar Jl. Sulawesi No. 81 90174 Makassar SULAWESI SELATAN
Manado Datu Lolong Lasut Makassar Jl. Dotulolong Lasut No. 15 95122 Manado SULAWESI UTARA
Bitung 1 Makassar Jl. Xaverius Dotulong No. 29 95514 Bitung SULAWESI UTARA
Palu Imam Bonjol 1 Makassar Jl. Imam Bonjol No. 88 94223 Palu SULAWESI TENGAH
Ambon Pantai Mardika 1 Makassar Jl. Pantai Mardika 97123 Ambon MALUKU
Gorontalo Makassar Jl. Jend. Ahmad Yani No. 28 96112 Gorontalo GORONTALO
Kendari Masjid Agung 1 Makassar Jl. H. Abdullah Silondae 45, Mondonga 93111 Kendari SULAWESI TENGGARA
Jayapura Sentra Bisnis Makassar Komplek Ruko Pasifik Permai Blok D No.5, Jl.Reklamasi Pantai Apo 99112 Jayapura PAPUA
Ternate Makassar Jl. Nukila No. 51 97721 Ternate MALUKU UTARA
Polewali Mandar 1 Makassar Jl. Jenderal Sudirman No. 132, Wonomulyo 91352 Polewali Mandar SULAWESI SELATAN
Manokwari Makassar Jl. Yos Sudarso No. 61 98311 Manokwari IRIAN JAYA BARAT
Pare Pare Makassar Jl. Andi Isa No. 5 91114 Pare Pare SULAWESI SELATAN
Kotamobagu Makassar Jl. A. Yani No.51 95711 Kotamobagu SULAWESI UTARA
Watampone Makassar Jl. M.H. Thamrin No. 10 92713 Watampone SULAWESI SELATAN
Palopo Makassar Jl. Andi Djemma No. 123 91921 Palopo SULAWESI SELATAN
Pinrang Makassar Jl. Durian No. 24 - 26 91211 Pinrang SULAWESI SELATAN
Palu Hasanuddin Makassar Jl. Sultan Hasanuddin No. 35 94112 Palu SULAWESI TENGAH
Parigi Makassar Jl. Trans Sulawesi No. 117 94371 Parigi SULAWESI TENGAH
Toli Toli Makassar Jl. W.R. Supratman No. 1 94514 Toli Toli SULAWESI TENGAH
Sengkang Makassar Jl. Bau Mahmud No. 1 90913 Sengkang SULAWESI SELATAN
Bulukumba Makassar Jl. Sam Ratulangi No. 90 92512 Bulukumba SULAWESI SELATAN
Luwuk Makassar Jl. Jend. Ahmad Yani No. 132 94711 Luwuk SULAWESI TENGAH
Makassar Cokroaminoto Makassar Jl. HOS Cokroaminoto No. 3 90174 Makassar SULAWESI
Makassar Andalas Makassar Jl. Andalas No. 116 F 90155 Makassar SULAWESI
Makassar Pettarani Makassar Jl. Andi Pangeran Pettarani No. 18 D 90232 Makassar SULAWESI

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


DAFTAR MBU, MBDC,
305
CBC & SBDC

KODE KOTAMADYA/
LOKASI MBDC ALAMAT POS KABUPATEN PROPINSI

Semen Tonasa Makassar Komplek PT Semen Tonasa I, Kotak pos 114 90662 Tonasa KCP
Manado Toar Makassar Jl. Toar No. 4-6 95112 Manado SULAWESI UTARA
Manado Sam Ratulangi Makassar Kompleks Wanea Plaza Blik I No.8, Jl.Sam Ratulangi 95117 Manado SULAWESI UTARA
Manado Sudirman Makassar Jl. Jend. Sudirman No. 47 95122 Manado SULAWESI UTARA
Tahuna Makassar Jl. Dr. Sutomo No. 1 95813 Tahuna SULAWESI UTARA
Sorong Ahmad Yani Makassar Jl. Jend. Ahmad Yani No. 99 98414 Sorong IRIAN JAYA BARAT
Biak Makassar Jl. Jend. Ahmad Yani No. 2 98112 Biak KC
Makassar Veteran Makassar Jl. Veteran Utara No. 220 90145 Makassar SULAWESI SELATAN
Soroako Makassar Jl. Gamalama Kav. 2 91984 Luwu Timur KC
Bitung 2 Makassar Jl. Xaverius Dotulong No. 29 95514 Bitung SULAWESI UTARA
Palu Imam Bonjol 2 Makassar Jl. Imam Bonjol No. 88 94223 Palu SULAWESI TENGAH
Palu Sam Ratulangi Makassar Jl. Dr. Sam Ratulangi No. 60 94111 Palu SULAWESI TENGAH
Ambon Pantai Mardika 2 Makassar Jl. Pantai Mardika 97123 Ambon MALUKU
Manado bahu Makassar Komplek Bahu mall S/ 12, Jl. Wolter Monginsidi, Bahu 95115 Manado SULAWESI UTARA
Kendari Masjid Agung 2 Makassar Jl. H. Abdullah Silondae 45, Mondonga 93111 Kendari SULAWESI TENGGARA
Kendari Soekarno Makassar Jl. Soekowati No. 37 93127 Kendari SULAWESI TENGGARA
Jayapura Sentani Makassar Jl. Raya Kemiri No. 94, Sentani 99352 Jayapura IRIAN JAYA
Ternate Mononutu Makassar Jl. A. Mononutu No. 91 97712 Ternate MALUKU UTARA
Nabire 2 Makassar Jl. Pepera No. 19 98801 Nabire PAPUA
Tana Toraja Makassar Jl. Andi Mappanyukki No. 70, Rantepao 91831 Tana Toraja SULAWESI SELATAN
Ambon Pattimura Makassar Jl. Raya Pattimura No. SK.2 / 1 90172 Ambon MALUKU
Sorong Basuki Rahmat Makassar Jl. Basuki Rahmat No. 22 98401 Sorong IRIAN JAYA BARAT
Merauke Makassar Jl. Raya Mandala No. 1 99613 Merauke PAPUA
Nabire 1 Makassar Jl. Pepera No. 19 98801 Nabire PAPUA
Timika Makassar Jl. Belibis 99910 Timika-Mimika PAPUA
Tomohon Makassar Komplek RS Bethesda Jl. Raya Tomohon 95362 Tomohon SULAWESI UTARA
Limboto Makassar Jl. Jend. Sudirman No. 35, Limboto 96211 Gorontalo GORONTALO
Marisa Makassar Jl. Trans Sulawesi No. 29, Marisa, Kab. Pohowato 96266 Pohuwato GORONTALO
Donggala Makassar Jl. Moro No. 78 94351 Donggala SULAWESI TENGAH
Jayapura Abepura Makassar Jl. Raya Abepura, Abepura 99351 Jayapura PAPUA
Kolaka Makassar Jl. Repelita No. 1 93560 Kolaka SULAWESI TENGGARA
Manado Boulevard Makassar Kompleks Megamas Blok 1A No.23, Jl. Piere Tendean, Boulevard 95111 Manado SULAWESI UTARA
Fak Fak Makassar Jl. Izak Telussa No. 26 98601 Fak-fak IRIAN JAYA BARAT
Poso Makassar Jl. Hasanuddin No. 13, Poso 94616 Poso SULAWESI TENGAH
Mamuju Makassar Jl. Andi Pangeran Pettarani No. 19 91511 Mamuju SULAWESI BARAT
Bau-Bau Makassar Jl. Batara Guru No. 17 E 93127 Bau Bau SULAWESI TENGGARA
Amurang Makassar Jl. Trans Sulawesi, Buyungon, Amurang 95354 Minahasa Selatan SULAWESI UTARA
Tobelo Makassar Jl. Kemakmuran No. 330, Tobelo 97762 Halmahera Utara MALUKU UTARA
Polewali Mandar 2 Makassar Jl. Jenderal Sudirman No. 132, Wonomulyo 91352 Polewali Mandar MALUKU
Makassar Daya Makassar Komplek Bukit Khatulistiwa Blok B/9, 90241 Makassar SULAWESI SELATAN
Jl. Perintis Kemerdekaan Km.13

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


DAFTAR MBU, MBDC,
306
CBC & SBDC

MBDC ALAMAT TELEPON FAKSIMILI

Medan Jl. Pulau Pinang No. 1 Lt. 2, Medan - Sumatera Utara 061 - 452 3793, 452 4176, 452 3874 061 - 452 4191
Palembang Jl. TP. Rustam Effendi No 550 Palembang / Pusat Dagang 0711 - 372 202, 355 190, flexi 706 3877 071 - 368 510
Jakarta Kota Jl. Lapangan Stasiun No. 2 Jakarta Barat 11110 021 - 698 331 62 / 63 / 66 021 - 691 0681 698 33162 / 64
Jakarta Sudirman Gedung MBDC Jakarta Sudirman, 021 - 727 88859, 72780569, 727 80521 021 - 727 80535
Jl. Melawai XIII Blok N No. 1, Jakarta Selatan 12160
Jakarta Thamrin “Menara BDN Lt. 4 Jl. Kebon Sirih No. 83 Jakarta Pusat - 10340” 021 - 30400198 021 - 230 2926, 3983 3057
Bandung Jl. Asia Afrika No. 51 Bandung 40001 022 - 421 8911, 421 8722
421 8733, 421 8765 022 - 421 8797
Semarang Jl. Pahlawan No. 3 (Lt.2), Semarang 50243 024 - 841 9757, 841 9758,
024 - 841 9756 (DM) 024 - 841 9759
Yogyakarta Jl. Diponegoro No. 107 Yogyakarta 55231 0274 - 586 731, 566 979 0274 - 561 923
Surabaya Jl. Pahlawan No. 120, Surabaya 60174 031 - 355 7693 , 355 5844 031 - 355 7494
Malang Jl. Merdeka Barat No. 1 Malang 65119 0341 - 335 290, 335 292 0341 - 335 291
Denpasar Jl. Surapati No. 15 Denpaar 80232 0361 - 222 573, 238 083 0361 - 2380082, 223 296
Banjarmasin Jl. Achmad Yani KM 2 No. 4 - 5 Banjarmasin 70233 0511 - 326 2540, 263333, 0511 - 3269626, 257278, 257281
262690, 326 2540
Makassar Jl. HOS. Cokroaminoto No. 3. Makassar 90174 0411 - 323 809, 317 345, 319 442 0411 - 316488, 319467

COMMERCIAL BANKING CENTER (CBC) ALAMAT TELEPON FAKSIMILI

JAKARTA COMMERCIAL SALES GROUP


CBC Jakarta Kota Jl. Lapangan Stasiun No.2 Jakarta 11110 021 - 6910705 021 - 6917029
CBC Jakarta Thamrin I Gedung Menara BDN Lt. 4 021 - 39832828 021 - 39832891
Jl. Kebon Sirih No. 83 Jakarta Pusat
CBC Jakarta Imam Bonjol Graha Mandiri Lt.12, Jl. Imam bonjol no.61 jkt 10310 021 - 31900352 021 - 39832832
CBC Jakarta Sudirman Bank Mandiri Tower Lt. 5 021 - 5268118 021 - 5268119
Jl. Jend. Sudirman Kav. 54-55 Jakarta 12190
CBC Plaza Mandiri Plaza Mandiri Lt. 19 021 - 5245029 021 - 5223743
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36-38
Jakarta 12190
CBC Bekasi Jl. Juanda No. 155 Bekasi 17112 021 - 8813200 021 - 8821100
CBC Kelapa Gading Graha Rekso Lt. 3 Jl. Bulevar Blok CN 2 No. 12 021 - 45856250/60 021 - 45856230
Kelapa Gading, Jakarta 14240
CBC Otomotif Plaza Mandiri lt.29
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36-38 Jakarta 12190 021 - 5245035 021 - 52963012

REGIONAL COMMERCIAL SALES I GROUP


CBC Medan Jl. Imam Bonjol No.7, Medan 20112 061 - 4154600 061 - 4155385
CBC Pekanbaru Jl. A. Yani No. 85, Lantai 2, Pekanbaru 28115 0761 - 856740 0761 - 856732
CBC Palembang Jl. Kapten A. Rivai No.39, Palembang 30135 0711 - 355388 0711 - 360361
CBC Bandung Jl. Asia Afrika No. 118 - 120, Bandung 40112 022 - 4267220 022 - 4209328
CBC Banjarmasin Jl. Lambung Mangkurat No.8, Banjarmasin 70111 0511 - 4366794 0511 - 4366793
CBC Balikpapan Bank Mandiri Balikpapan A.Yani, 0542 - 750372, 750373 0542 - 750371
Jl. Jend. A. Yani No.15 - Balikpapan 76113

REGIONAL COMMERCIAL SALES II GROUP


CBC Semarang Jl. Pemuda No.73 Lantai 3, Semarang 50139 024 - 3520053 024 - 3580579
CBC Surabaya Basuki Rahmat Jl. Basuki Rahmat No. 129 - 137, Surabaya 60271 031 - 5348880 031 - 5480731
CBC Surabaya Pemuda Gedung Medan Pemuda Lt.1, Jl. Pemuda No. 27 - 31, Surabaya 60271 031 - 5348938, 5327587 031 - 5349005
CBC Denpasar Jl. Surapati No.15 Denpasar, 80232 0361 - 238083 0361 - 238082
CBC Makassar Jl. Kartini No.19, Makassar 90111 0411 - 311718 0411 - 312595

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


DAFTAR MBU, MBDC,
307
CBC & SBDC

SBDC ALAMAT TELEPON FAKSIMILI

SBDC Medan Jl. Imam Bonjol No 7 Medan 20112 061 - 4154600 061 - 4155385
061 - 4151831 061 - 4521996
SBDC Palembang Jl. Kapt. A Rivai No 39 Palembang 30135 0711 - 312174 0711 - 319844
0711 - 315601
SBDC Pekanbaru Jl. A Yani No 85 Pekanbaru 28115 0761 - 839897 (M) 0761 - 839894
0761 - 839895
SBDC Jakarta Kota Jl. Pintu Besar Utara No 5 Jakarta 11110 021 - 6917165, 6917166 021 - 6910681
- 6917147 6917776
SBDC Jakarta Sudirman Jl. Melawai Raya No: 12-13, Jakarta Selatan 12190 021 - 72788233 021 - 72788404
021 - 72786528
SBDC Jakarta Thamrin Jl. MH Thamrin No 5 Jakarta Pusat 10340 021 - 30400191 021 - 39832891
- 7166230/31 3908322
SBDC Bandung Jl. Asia Afrika No. 118 - 120 Bandung 40261 022 - 4240286 022 - 4267222
SBDC Semarang Jl. Pemuda No 73 Semarang 50139 024 - 3514321 024 - 3566812
024 - 3522888/3582808
SBDC Surabaya Jl. Basuki Rachmat No. 129 - 137 Surabaya 60271 031 - 5479740 031 - 5323965
031 - 5479545
SBDC Denpasar Jl. Surapati No 15 Denpasar 80232 0361 - 238083 (H) 0361 - 244342
0361 - 263563 (Mgr) 0361 - 238082
SBDC Banjarmasin Jl. R. Suprapto No. 13-17, Lt 2, Banjarmasin 70114 0511 - 3363776 0511 - 3363082
0511 - 3365484
SBDC Makassar Jl. Kartini No. 19 Makassar 90111 0411 - 312984 0411 - 310069
0411 - 311718
SBDC Bandar Lampung JL. WR Supratman No.70 Bandar Lampung 35111 0721 - 487543 (M) 0721 - 485684
SBDC Bekasi Komplek Ruko Bekasi Mas Jl. A. Yani Blok B. No.1-2 Bekasi 021 - 88962441 021 - 88961751
SBDC Pontianak Jl. Sidas No.2 Pontianak 78111 0561 - 737058 0561 - 737058
SBDC Samarinda Jl. Kesuma Bangsa No.76 Samarinda 75121 0541 - 744734 0541 - 739736
SBDC Manado Jl. Dotulolong Lasut No.15 Manado 95122 0431 - 878845 0431 - 863577
SBDC Palu Jl. Sultan Hasanuddin No.35 Palu 94112 0451 - 456700 0451 - 424766
SBDC Batam JL Raja Ali haji No. 39 0778 - 457988 0778 - 433306
SBDC Padang “Gedung Taman Melati Lt.2 Jl.Gereja No.34 Padang 0751 - 810676 ,20031 0751 - 32732
- 890045
SBDC Tangerang Jl. Kisamaun No.214 Tangerang 15118 021 - 5523618, 5522145 021 - 5525344
SBDC Balikpapan Jl. Jend Ahmad Yani No 15 Balikpapan 0542 - 427777 ext. 224 0542 - 422109
SBDC Pematangsiantar Jl. Jend. Sudirman No.14 Pematangsiantar 0622 - 22035, 221149 0622 - 23211, 430391
SBDC Solo JL Slamet Riyadi 294 Solo 0271 - 715455 0271 - 711888

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


308
PERNYATAAN DEWAN KOMISARIS

Laporan Tahunan ini, termasuk laporan Good Corporate Governance, Laporan Keuangan dan informasi terkait lainnya yang
disampaikan, merupakan tanggung jawab penuh Dewan Komisaris PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., atas kebenaran isinya
dengan pembubuhan tanda tangan Dewan Komisaris

Edwin Gerungan Muchayat Mahmuddin Yasin


Komisaris Utama & Komisaris Wakil Komisaris Utama Komisaris
Independen

Soedarjono Pradjoto Gunarni Soeworo


Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Independen

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


309
PERNYATAAN DIREKSI

Laporan Tahunan ini, termasuk laporan Good Corporate Governance, Laporan Keuangan dan informasi terkait lainnya yang
disampaikan, merupakan tanggung jawab penuh Dewan Direksi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., atas kebenaran isinya
dengan pembubuhan tanda tangan Direksi

Agus Martowardojo I Wayan Agus Mertayasa Zulkifli Zaini


Direktur Utama Wakil Direktur Utama Direktur Commercial Banking

Sasmita Abdul Rachman Sentot A. Sentausa


Direktur Technology and Direktur Special Asset Direktur Risk Management
Operations Management

Bambang Setiawan Riswinandi Thomas Arifin


Direktur Corporate Secretary, Direktur Corporate Banking Direktur Treasury and
Legal and Customer Care International Banking

Budi G. Sadikin Ogi Prastomiyono


Direktur Micro & Retail Banking Direktur Compliance & Human
Capital

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


310

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


311

LAPORAN
KEUANGAN
• LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN BESERTA
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

MENEMBUS BATAS KEINGINAN

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


312

SURAT PERNYATAAN DIREKSI


TENTANG
TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Plaza Mandiri
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36-38
Jakarta 12190, Indonesia
Tel. (62-21) 526 5045, 526 5095
Fax. (62-21) 527 4477, 527 5577
www.bankmandiri.co.id

Kami yang bertandatangan di bawah ini:

1. Nama : Agus Martowardojo


Alamat Kantor : Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36-38
Jakarta 12190
Alamat Domisili / sesuai KTP : Kav. Polri E/31 B RT011/RW007
atau kartu identas lain Kelurahan Ragunan, Pasar Minggu
Jakarta Selatan
Nomor Telepon : 021 - 5245285
Jabatan : Direktur Utama

2. Nama : I Wayan Agus Mertayasa


Alamat Kantor : Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36-38
Jakarta 12190
Alamat Domisili / sesuai KTP : Jl. Gereja Theresia No. 21,
atau kartu identas lain Kelurahan Gondangdia, Menteng
Jakarta Pusat
Nomor Telepon : 021-5245969
Jabatan : Wakil Direktur Utama

dalam kedudukannya tersebut di atas berndak untuk dan atas nama Direksi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
menyatakan bahwa:
1. Bertanggungjawab atas penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Kosolidasian PT. Bank Mandiri
(Persero) Tbk. (“Bank”) dan Anak Perusahaan;
2. Laporan Keuangan Konsolidasian Bank dan Anak Perusahaan telah disusun dan disajikan sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum;
3. a. Semua informasi dalam Laporan Keuangan Konsolidasian Bank dan Anak Perusahaan telah dimuat
secara lengkap dan benar;
b. Laporan Keuangan Konsolidasian Bank dan Anak Perusahaan dak mengandung informasi atau fakta
material yang dak benar, dan dak menghilangkan informasi ataufakta material;
4. Bertanggungjawab atas sistem pengendalian intern dalam Bank dan Anak Perusahaan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

Jakarta, Februari 2010

Agus Martowardojo I Wayan Agus Mertayasa


Direktur Utama Wakil Direktur Utama
FM 001

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


313

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


314

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk.
DAN ANAK PERUSAHAAN

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007


PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2009 2008 2007

ASET

Kas 2e 8.867.881 8.388.974 5.909.369

Giro pada Bank Indonesia 2e, 2f, 3 16.055.871 13.354.289 28.161.059

Giro pada Bank Lain - setelah dikurangi


penyisihan penghapusan masing-masing
sebesar Rp86.962, Rp87.689 dan Rp14.387 pada
tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 2e, 2r, 4 7.402.647 7.406.529 1.387.595

Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain -


setelah dikurangi penyisihan penghapusan
masing-masing sebesar Rp347.184, Rp386.708
dan Rp59.200 pada tanggal 31 Desember 2009,
2008 dan 2007 2g, 2r, 5 41.402.410 29.404.818 16.833.324

Efek-efek 2d, 2h, 2r, 6


Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 48a 25.000 - 28.241
Pihak ketiga 18.143.414 24.670.360 28.331.785
18.168.414 24.670.360 28.360.026
Dikurangi: Diskonto yang belum diamortisasi,
keuntungan yang belum direalisasi
dari kenaikan nilai efek-efek dan
penyisihan penghapusan (15.022) (45.513) (1.043.473)
18.153.392 24.624.847 27.316.553

Obligasi Pemerintah 2d, 2i, 2r, 7 89.132.940 88.259.039 89.466.317

Tagihan Lainnya - Transaksi Perdagangan


- setelah dikurangi penyisihan penghapusan
masing-masing sebesar Rp844.781, Rp1.158.049
dan Rp839.732 pada tanggal 31 Desember
2009, 2008 dan 2007 2j, 2r, 8 3.146.143 3.513.133 2.028.542

Efek-efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali


- setelah dikurangi penyisihan penghapusan
masing-masing sebesar Rp30.488, Rp47.987
dan Rp33.600 pada tanggal 31 Desember 2009,
2008 dan 2007 2k, 2r, 9 4.905.541 619.092 3.290.853

Tagihan Derivatif - setelah dikurangi penyisihan


penghapusan masing-masing sebesar Rp1.765,
Rp6.313 dan Rp3.800 pada tanggal
31 Desember 2009, 2008 dan 2007 2l, 2r , 10 174.526 354.024 336.651

Kredit yang Diberikan 2d, 2m, 2r, 11


Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 48a 638.057 641.263 783.078
Pihak ketiga 196.488.172 173.858.171 137.770.474
Jumlah Kredit yang Diberikan 197.126.229 174.499.434 138.553.552
Dikurangi: Pendapatan yang ditangguhkan - (1.334) (23.472)
Jumlah Kredit yang Diberikan setelah
pendapatan yang ditangguhkan 197.126.229 174.498.100 138.530.080
Dikurangi: Penyisihan penghapusan (12.435.525) (11.860.312) (13.041.696)
Jumlah Kredit yang Diberikan - bersih 184.690.704 162.637.788 125.488.384

Piutang Pembiayaan Konsumen -


setelah dikurangi penyisihan penghapusan
sebesar Rp16.343 pada tanggal
31 Desember 2009 2n, 2o, 2r, 12 1.404.045 - -

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan


bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan .

Lampiran 1/1
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2009 2008 2007

ASET (lanjutan)

Tagihan Akseptasi - setelah dikurangi penyisihan


penghapusan masing-masing sebesar Rp52.773,
Rp246.008 dan Rp69.754 pada tanggal
31 Desember 2009, 2008 dan 2007 2p, 2r, 13 4.304.000 3.596.359 4.953.481

Penyertaan Saham - setelah dikurangi penyisihan


penghapusan masing-masing sebesar Rp2.106,
Rp1.656 dan Rp73.943 pada tanggal
31 Desember 2009, 2008 dan 2007 2q, 2r, 14 186.848 158.173 124.905

Aset Tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan


dan amortisasi masing-masing sebesar Rp4.869.622,
Rp4.461.347 dan Rp3.971.067 pada tanggal
31 Desember 2009, 2008 dan 2007 2s, 15, 32c 4.963.306 4.603.560 4.531.577

Aset Pajak Tangguhan - bersih 2aa, 28e 6.014.085 6.123.919 4.096.447

Aset Lain-lain - setelah dikurangi penyisihan


penghapusan masing-masing sebesar Rp936.622,
Rp639.575 dan Rp612.638 pada tanggal
31 Desember 2009, 2008 dan 2007 2t, 2r, 16 3.812.265 5.394.134 5.160.533

JUMLAH ASET 394.616.604 358.438.678 319.085.590

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan


bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan .

Lampiran 1/2
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2009 2008 2007

KEWAJIBAN DAN EKUITAS

KEWAJIBAN

Kewajiban Segera 2u 573.557 619.798 852.777

Simpanan
Giro 2d, 2v, 17,
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 48a 254.439 115.857 130.522
Pihak ketiga 72.442.408 68.970.831 62.175.686
72.696.847 69.086.688 62.306.208
Tabungan 2d, 2v, 18,
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 48a 96.573 43.339 42.844
Pihak ketiga 113.698.438 94.910.673 90.020.713
113.795.011 94.954.012 90.063.557
Deposito berjangka 2d, 2v, 19,
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 48a 470.237 313.909 181.309
Pihak ketiga 132.588.286 124.757.443 94.803.949
133.058.523 125.071.352 94.985.258
Jumlah Simpanan 319.550.381 289.112.052 247.355.023

Simpanan dari Bank Lain


Giro dan tabungan 2d, 2w, 20, 48a 5.842.569 3.144.743 1.637.065
Inter-bank call money 2w, 21 - 7.588 827.617
Deposito berjangka 2w, 22 4.943.958 4.565.783 2.945.659
Jumlah Simpanan dari Bank Lain 10.786.527 7.718.114 5.410.341

Hutang atas Efek-efek yang Dijual dengan


Janji Dibeli Kembali 2k, 23 316.356 981.893 2.914.343

Kewajiban Derivatif 2l, 10 41.611 160.678 34.348

Kewajiban Akseptasi 2p, 24 4.356.773 3.842.367 5.023.235

Efek-efek yang Diterbitkan 2d, 2x, 25


Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 48a - - 30.000
Pihak ketiga 1.672.619 1.016.603 4.021.467
1.672.619 1.016.603 4.051.467
Dikurangi: Diskonto dan biaya penerbitan
yang belum diamortisasi (1.605) - (903)
1.671.014 1.016.603 4.050.564

Pinjaman yang Diterima 2d, 2y, 26, 48a 3.944.356 9.371.508 9.345.061

Estimasi Kerugian atas Komitmen dan Kontinjensi 2r, 27c 329.362 316.401 469.508

Beban yang Masih Harus Dibayar 542.921 746.808 540.608

Hutang Pajak 2aa, 28a 1.855.829 3.174.500 1.280.398

Kewajiban Lain-lain 29 9.132.586 7.999.368 9.624.031

Pinjaman Subordinasi 2z, 30 6.217.068 2.836.650 2.935.27 5

JUMLAH KEWAJIBAN 359.318.341 327.896.740 289.835.512

Hak Minoritas atas Aset Bersih Anak


Perusahaan yang Dikonsolidasi 2b, 31 189.494 28.069 6.346

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan


bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan .

Lampiran 1/3
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2009 2008 2007

KEWAJIBAN DAN EKUITAS (lanjutan)

EKUITAS

Modal Saham - nilai nominal Rp500 (nilai penuh)


per lembar. Modal Dasar - 1 lembar Saham
Dwiwarna Seri A dan 31.999.999.999 lembar
Saham Biasa Seri B pada tanggal 31 Desember 2009,
2008 dan 2007. Modal Ditempatkan dan
Disetor - 1 lembar Saham Dwiwarna Seri A dan
20.970.116.804 lembar Saham Biasa Seri B pada
tanggal 31 Desember 2009, 1 lembar Saham
Dwiwarna Seri A dan 20.905.647.787 lembar
Saham Biasa Seri B pada tanggal 31 Desember
2008 dan 1 lembar Saham Dwiwarna Seri A dan
20.749.551.741 lembar Saham Biasa Seri B
pada tanggal 31 Desember 2007 32a 10.485.058 10.452.824 10.374.776

Dana Setoran Modal - - 127.593

Tambahan Modal Disetor/Agio Saham 32b 6.911.587 6.809.056 6.570.959

Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan


dalam Mata Uang Asing 2c 120.963 239.625 113.447

Kerugian Bersih yang Belum Direalisasi


dari Penurunan Nilai Wajar Efek-efek
dan Obligasi Pemerintah yang Tersedia untuk
Dijual Setelah Dikurangi Pajak Tangguhan 2h, 2i (260.756) (170.310) (3.568)

Selisih Revaluasi Aset Tetap 2s, 15a, 32c - - 3.046.936

Selisih Transaksi Perubahan


Ekuitas Anak Perusahaan 2q, 32e (22.890) (50.935) 1.432

Opsi Saham 2ae, 33 16.174 54.465 107.320

Saldo Laba - (saldo rugi sebesar Rp162.874.901


telah dieliminasi dengan tambahan modal
disetor/agio saham pada saat kuasi-
reorganisasi pada tanggal 30 April 2003)
- Sudah Ditentukan Penggunaannya 32b, 32d 5.706.921 5.680.357 2.611.690
- Belum Ditentukan Penggunaannya 32b, 32d 12.151.712 7.498.787 6.293.147
Jumlah Saldo Laba 17.858.6 33 13.179.144 8.904.837

JUMLAH EKUITAS 35.108.769 30.513.869 29.243.732

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 394.616.604 358.438.678 319.085.590

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan


bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan .

Lampiran 1/4
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2009 2008 2007

PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL

Pendapatan Bunga
Pendapatan bunga 2ab 31.640.259 26.496.487 23.232.749
Pendapatan provisi dan komisi 2ac 958.705 839.750 695.800
Jumlah Pendapatan Bunga 34 32.598.964 27.336.237 23.928.549

Beban Bunga
Beban bunga 2ab, 35, 59, 62 (15.675.213) (12.371.417) (11.430.672)
Beban pendanaan lainnya (146.636) (165.200) (142.434)
Jumlah Beban Bunga (15.821.849) (12.536.617) (11.573.106)

PENDAPATAN BUNGA - BERSIH 16.777.115 14.799.620 12.355.443


Pendapatan Operasional Lainnya
Provisi dan komisi lainnya 2ac 4.311.235 3.423.247 2.447.476
Laba selisih kurs - bersih 2c 637.065 789.350 313.845
Lain-lain 36 536.063 440.410 401.269
Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya 5.484.363 4.653.007 3.162.590

Pembentukan Penyisihan Penghapusan


atas Aset Produktif 2r, 37 (1.147.540) (2.986.361) (2.113.994)

(Pembentukan)/Pembalikan Penyisihan Estimasi


Kerugian atas Komitmen dan Kontinjensi 2r, 27c (37.782) 221.393 61.409

(Pembentukan)/Pembalikan Penyisihan Lainnya 38 (810.408) 170.139 313.015

(Kerugian)/Keuntungan yang Belum Direalisasi


dari Penurunan/Kenaikan Nilai Wajar
Efek-efek dan Obligasi Pemerintah 2h, 2i, 39 (2.155) 1.486 (14.061)

Keuntungan/(Kerugian) dari Penjualan Efek-efek


dan Obligasi Pemerintah 2h, 2i, 40 180.752 (54.061) 228.498

Beban Operasional Lainnya


Beban gaji dan 2d, 2ad, 2ae,
tunjangan 33, 41, 43, 48 a (4.853.601) (4.563.768) (4.028.959)
Beban umum dan administrasi 2s, 42 (4.324.893) (3.861.684) (3.421.783)
Lain-lain - bersih 44, 62 (831.373) (469.329) (329.241)
Jumlah Beban Operasional Lainnya (10.009.867) (8.894.781) (7.779.983)
LABA OPERASIONAL 10.434.478 7.910.442 6.212.917
Pendapatan Bukan Operasional - Bersih 45 389.596 158.118 120.466

LABA SEBELUM (BEBAN)/MANFAAT PAJAK


DAN HAK MINORITAS 10.824.074 8.068.560 6.333.383

(Beban)/Manfaat Pajak
Tahun Berjalan 2aa, 28b, 28c (3.479.867) (4.711.894) (2.686.154)
Tangguhan 2aa, 28b, 28d (145.719) 1.958.650 700.262
Jumlah Beban Pajak - Bersih (3.625.586) (2.753.244) (1.985.892)

LABA BERSIH SEBELUM HAK MINORITAS 7.198.488 5.315.316 4.347.491

HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH


ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI 2b (43.024) (2.495) (1.267)

LABA BERSIH 7.155.464 5.312.821 4.346.224

LABA PER SAHAM 2af


Dasar (dalam Rupiah penuh) 341,72 254,51 209,78
Dilusian (dalam Rupiah penuh) 341,37 253,84 208,32

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan


bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

Lampiran 2
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Kerugian
Bersih yang Belum
Direalisasi dari
Penurunan
nilai wajar
Efek-efek
dan Obligasi
Selisih Kurs Pemerintah Selisih
karena Penjabaran yang Tersedia Transaksi Saldo Laba*)
Modal Tambahan Laporan Keuangan untuk Dijual Selisih Perubahan
Ditempatkan Dana Setoran Modal Disetor/ dalam Mata Setelah Dikurangi Revaluasi Ekuitas Opsi Sudah Ditentukan Belum Ditentukan
Catatan dan Disetor Modal Agio Saham Uang Asing Pajak Tangguhan Aset Tetap Anak Perusahaan Saham Penggunaannya Penggunaannya Jumlah Jumlah Ekuitas

Saldo pada tanggal 31 Desember 2008 10.452.824 - 6.809.056 239.625 (170.310) - (50.935) 54.465 5.680.357 7.498.787 13.179.144 30.513.869
Pembentukan cadangan umum dan khusus dari
laba bersih tahun 2008 32d - - - - - - - - 26.564 (26.564) - -
Pembayaran dividen dari laba bersih
tahun 2008 32d - - - - - - - - - (1.859.488) (1.859.488) (1.859.488)
Alokasi laba bersih tahun 2008 untuk Dana
Program Kemitraan dan Dana Bina
Lingkungan 32d - - - - - - - - - (212.512) (212.512) (212.512)
Pembayaran dividen interim dari laba bersih
tahun 2009 32d - - - - - - - - - (403.975) (403.975) (403.975)
Eksekusi opsi saham berasal dari program Kompensasi 1a, 2ae, 32a,
Manajemen Berbasis Saham (MSOP) 32b, 33 32.234 - 102.531 - - - - (38.291) - - - 96.474
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
dalam mata uang asing 2c - - - (118.662) - - - - - - - (118.662)
Kerugian yang Belum Direalisasi dari Penurunan
Nilai Wajar Efek -efek dan Obligasi
Pemerintah yang Tersedia untuk Dijual S etelah
Dikurangi Pajak Tangguhan 2h, 2i - - - - (90.446) - - - - - - (90.446)
Selisih transaksi perubahan ekuitas Anak Perusahaan - - - - - - 28.045 - - - - 28.045
Laba bersih untuk tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2009 - - - - - - - - - 7.155.464 7.155.464 7.155.464

Saldo pada tanggal 31 Desember 2009 10.485.058 - 6.911.587 120.963 (260.756) - (22.890) 16.174 5.706.921 12.151.712 17.858.633 35.108.769

*) Saldo rugi sebesar Rp162.874.901 telah dieliminasi dengan tambahan modal disetor/agio saham pada saat kuasi-reorganisasi pada tanggal 30 April 2003.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan


bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan .

Lampiran 3/1
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Kerugian Bersih
yang Belum
Direalisasi dari
penurunan
nilai wajar
Efek-efek
dan Obligasi
Selisih Kurs Pemerintah Selisih
karena Penjabaran yang Tersedia Transaksi Saldo Laba*)
Modal Tambahan Laporan Keuangan untuk Dijual Selisih Perubahan
Ditempatkan Dana Setoran Modal Disetor/ dalam Mata Setelah Dikurangi Revaluasi Ekuitas Opsi Sudah Ditentukan Belum Ditentukan
Catatan dan Disetor Modal Agio Saham Uang Asing Pajak Tangguhan Aset Tetap Anak Perusahaan Saham Penggunaannya Penggunaannya Jumlah Jumlah Ekuitas

Saldo pada tanggal 31 Desember 2007 10.374.776 127.593 6.570.959 113.447 (3.568) 3.046.936 1.432 107.320 2.611.690 6.293.147 8.904.837 29.243.732
Pembentukan cadangan umum dan khusus dari
laba bersih tahun 2007 32d - - - - - - - - 21.731 (21.731) - -
Pembayaran dividen dari laba bersih
tahun 2007 32d - - - - - - - - - (3.911.601) (3.911.601) (3.911.601)
Alokasi laba bersih tahun 2007 untuk Dana
Program Kemitraan dan Dana Bina
Lingkungan 32d - - - - - - - - - (173.849) (173.849) (173.849)
Eksekusi opsi saham berasal dari program Kompensasi 1a, 2ae, 32a,
Manajemen Berbasis Saham (MSOP) 32b, 33 78.048 (127.593) 238.097 - - - - (52.855) - - - 135.697
Reklasifikasi dari selisih revaluasi aset tetap 2s, 15, 32c - - - - - (3.046.936) - - 3.046.936 - 3.046.936 -
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
dalam mata uang asing 2c - - - 126.178 - - - - - - - 126.178
Kerugian yang Belum Direalisasi dari Penurunan
Nilai Wajar Efek -efek dan Obligasi
Pemerintah yang Tersedia untuk Dijual S etelah
Dikurangi Pajak Tangguhan 2h, 2i - - - - (166.742) - - - - - - (166.742)
Selisih transaksi perubahan ekuitas Anak Perusahaan - - - - - - (52.367) - - - - (52.367)
Laba bersih untuk tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2008 - - - - - - - - - 5.312.821 5.312.821 5.312.821

Saldo pada tanggal 31 Desember 2008 10.452.824 - 6.809.056 239.625 (170.310) - (50.935) 54.465 5.680.357 7.498.787 13.179.144 30.513.869

*) Saldo rugi sebesar Rp162.874.901 telah dieliminasi dengan tambahan modal disetor/agio saham pada saat kuasi-reorganisasi pada tanggal 30 April 2003.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan


bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan .

Lampiran 3/2
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Kerugian)/Keuntungan
Bersih yang Belum
Direalisasi dari
Penurunan atau
Kenaikan N ilai Wajar
Efek-efek
dan Obligasi
Selisih Kurs Pemerintah Selisih
karena Penjabaran yang Tersedia Transaksi Saldo Laba*)
Modal Tambahan Laporan Keuangan untuk Dijual Selisih Perubahan
Ditempatkan Dana Setoran Modal Disetor/ dalam Mata Setelah Dikurangi Revaluasi Ekuitas Opsi Sudah Ditentukan Belum Ditentukan
Catatan dan Disetor Modal Agio Saham Uang Asing Pajak Tangguhan Aset Tetap Anak Perusahaan Saham Penggunaannya Penggunaannya Jumlah Jumlah Ekuitas

Saldo pada tanggal 31 Desember 2006 10.315.609 - 6.433.948 86.867 229.572 3.046.936 9.318 105.330 2.575.369 3.537.721 6.113.090 26.340.670
Pembentukan cadangan umum dan khusus dari
laba bersih tahun 2006 32d - - - - - - - - 36.321 (36.321) - -
Pembayaran dividen dari laba bersih
tahun 2006 32d - - - - - - - - - (1.452.843) (1.452.843) (1.452.843)
Alokasi laba bersih tahun 2006 untuk Tantiem,
Dana Program Kemitraan dan Dana Program
Bina Lingkungan 32d - - - - - - - - - (101.634) (101.634) (101.634)
Eksekusi opsi saham berasal dari program Kompensasi 1a, 2ae, 32a,
Manajemen Berbasis Saham (MSOP) 32b, 33 59.167 127.593 137.011 - - - - (85.044) - - - 238.727
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
dalam mata uang asing 2c - - - 26.580 - - - - - - - 26.580
Kerugian yang Belum Direalisasi dari Penurunan
Nilai Wajar Efek -efek dan Obligasi
Pemerintah yang Tersedia untuk Dijual setelah
Dikurangi Pajak Tangguhan 2h, 2i - - - - (233.140) - - - - - - (233.140)
Pengakuan opsi saham berasal dari program
Kompensasi Manajemen Berbasis Saham (MSOP) - - - - - - - 87.034 - - - 87.034
Selisih transaksi perubahan ekuitas Anak Perusahaan - - - - - - (7.886) - - - - (7.886)
Laba bersih untuk tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2007 - - - - - - - - - 4.346.224 4.346.224 4.346.224

Saldo pada tanggal 31 Desember 2007 10.374.776 127.593 6.570.959 113.447 (3.568) 3.046.936 1.432 107.320 2.611.690 6.293.147 8.904.837 29.243.732

*) Saldo rugi sebesar Rp162.874.901 telah dieliminasi dengan tambahan modal disetor/agio saham pada saat kuasi-reorganisasi pada tanggal 30 April 2003.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan


bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan .

Lampiran 3/3
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2009 2008 2007

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIONAL


Penerimaan pendapatan bunga 32.078.031 26.117.536 23.222.510
Penerimaan pendapatan provisi dan komisi 5.269.940 4.262.997 3.143.276
Pembayaran beban bunga 62 (15.879.101) (12.165.217) (11.477.844)
Pembayaran beban pendanaan lainnya (146.636) (165.200) (142.434)
Penerimaan dari penjualan Obligasi Pemerintah -
untuk diperdagangkan 9.349.047 6.003.599 25.762.599
Pembelian Obligasi Pemerintah -
untuk diperdagangkan (9.722.868) (5.184.940) (25.549.223)
(Rugi)/laba selisih kurs - bersih (589.937) (138.149) 326.706
Pendapatan operasional lainnya 716.236 311.092 577.068
Beban operasional lainnya 62 (1.647.961) (469.332) (16.229)
Beban gaji dan tunjangan (4.853.601) (3.403.043) (2.840.646)
Beban umum dan administrasi (3.878.814) (3.288.579) (2.837.906)
Pendapatan bukan operasional - lainnya 197.692 82.339 15.675
Arus kas dari aktivitas operasional sebelum
perubahan aset dan kewajiban operasional 10.892.028 11.963.103 10.183.552

(Kenaikan)/penurunan atas aset operasional:


Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain (11.958.068) (12.016.854) (7.359.001)
Efek-efek - untuk diperdagangkan 5.808.627 2.600.153 (10.030.596)
Tagihan lainnya - transaksi perdagangan 680.259 (1.513.689) (97.988)
Kredit yang diberikan (24.906.337) (36.149.818) (24.287.819)
Piutang pembiayaan konsumen (1.420.388) - -
Penerimaan atas aset produktif yang telah dihapusbukukan 2.350.123 2.343.228 1.375.021
Aset lain-lain 1.118.663 284.409 (297.405)

Kenaikan/(penurunan) atas kewajiban operasional:


Giro 6.266.337 6.650.858 12.973.698
Tabungan 18.882.649 4.114.274 30.008.961
Deposito berjangka 8.365.346 28.871.129 (4.345.784)
Inter-bank call money (7.588) (823.257) (1.072.064)
Kewajiban segera (46.242) (232.979) 181.438
Hutang pajak (4.798.538) (2.817.792) (2.988.556)
Kewajiban lain-lain 1.133.216 (2.751.048) 1.560.507
Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas
operasional 12.360.087 521.717 5.803.964

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI


Penurunan/(kenaikan) efek-efek - tersedia
untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo 524.900 (70.105) 149.005
(Kenaikan)/penurunan Obligasi Pemerintah - tersedia
untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo (500.834) 286.139 1.684.033
(Kenaikan)/penurunan penyertaan saham (1.080) 41.649 12.250
Penerimaan dari penjualan aset tetap 15 62.978 80.178 3.444
Pembelian aset tetap (651.467) (613.507) (298.367)
(Kenaikan)/penurunan efek-efek yang dibeli
dengan janji dijual kembali (4.268.951) 2.657.374 (2.482.465)
Kenaikan hak minoritas 118.402 19.228 -
Kas bersih yang (digunakan untuk)/diperoleh dari
aktivitas investasi (4.716.052) 2.400.956 (932.100)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan


bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan .

Lampiran 4/1
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2009 2008 2007

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN


Kenaikan/(penurunan) atas efek-efek
yang diterbitkan 654.411 (3.033.961) 93.815
Penambahan atas pinjaman yang diterima 8.390.908 19.172.382 16.267.116
Pembayaran atas pinjaman yang diterima (13.818.060) (19.283.446) (10.358.647)
Kenaikan/(penurunan) atas pinjaman subordinasi 3.349.626 (130.374) (1.233.809)
(Penurunan)/kenaikan efek-efek yang
dijual dengan janji dibeli kembali (665.539) (1.932.450) 1.054.563
Pembayaran dividen, dana Program Kemitraan,
dana Program Bina Lingkungan dan tantiem 32d (2.475.975) (4.085.450) (1.554.477)
Eksekusi hak opsi saham 96.474 135.697 238.727
Kas bersih yang (digunakan untuk)/
diperoleh dari aktivitas pendanaan (4.468.155) (9.157.602) 4.507.288
KENAIKAN/(PENURUNAN) BERSIH KAS
DAN SETARA KAS 3.175.880 (6.234.929) 9.379.152

KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN 29.237.481 35.472.410 26.093.258

KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN 32.413.361 29.237.481 35.472.410

Kas dan setara kas pada akhir tahun terdiri dari:

Kas 8.867.881 8.388.974 5.909.369


Giro pada Bank Indonesia 3 16.055.871 13.354.289 28.161.059
Giro pada bank lain 4 7.489.609 7.494.218 1.401.982

Jumlah kas dan setara kas 32.413.361 29.237.481 35.472.410

Informasi Tambahan Arus Kas


Aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas:

Kerugian yang belum direalisasi dari penurunan nilai wajar


Efek -efek dan Obligasi Pemerintah yang tersedia
untuk dijual setelah dikurangi pajak tangguhan (90.446) (166.742) (233.140)

(Kerugian)/keuntungan dari (penurunan)/kenaikan nilai wajar


Efek -efek dan Obligasi Pemerintah yang diperdagangkan (2.155) 1.486 (14.061)

Pengakuan opsi saham dari program


Kompensasi Manajemen Berbasis Saham (MSOP) - - (87.034)

Penambahan aset tetap yang berasal dari


Perjanjian Kerjasama Operasional (KSO) 15 131.640 - -

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan


bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan .

Lampiran 4/2
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. UMUM

a. Pendirian Usaha

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (selanjutnya disebut “Bank Mandiri” atau “Bank”) didirikan pada
tanggal 2 Oktober 1998 di Negara Republik Indonesia dengan Akta Notaris Sutjipto, S.H., No. 10
tanggal 2 Oktober 1998, berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 75 Tahun
1998 tanggal 1 Oktober 1998. Akta pendirian dimaksud telah disahkan oleh Menteri Kehakiman
Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C2-16561.HT.01.01.TH.98 tanggal
2 Oktober 1998, serta diumumkan pada Tambahan No. 6859 dalam Berita Negara Republik
Indonesia No. 97 tanggal 4 Desember 1998.

Bank Mandiri didirikan melalui penggabungan usaha PT Bank Bumi Daya (Persero) (“BBD”),
PT Bank Dagang Negara (Persero) (“BDN”), PT Bank Ekspor Impor Indonesia (Persero) (“Bank
Exim”) dan PT Bank Pembangunan Indonesia (Persero) (“Bapindo”) (selanjutnya secara
bersama - sama disebut “Bank Peserta Penggabungan”).

Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar Bank Mandiri, ruang lingkup kegiatan Bank Mandiri
adalah melakukan usaha di bidang perbankan sesuai dengan ketentuan dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Bank Mandiri mulai beroperasi pada tanggal 1 Agustus
1999.

Anggaran Dasar Bank Mandiri telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan Anggaran
Dasar terakhir adalah sehubungan dengan penambahan modal ditempatkan dan disetor yang
dilakukan sebagai tindak lanjut dari pelaksanaan program Management Stock Option Plan
(“MSOP”) yang berkaitan dengan jumlah lembar opsi saham yang telah dieksekusi sampai
dengan tanggal 31 Desember 2009. Perubahan Anggaran Dasar ini dilaksanakan dengan akta
Notaris Dr. A. Partomuan Pohan, S.H., LLM No. 4 tanggal 7 Januari 2010 yang telah dilaporkan
kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan bukti penerimaan
laporan No. AHU-AH.01.10-01385 tanggal 19 Januari 2010 dan telah didaftarkan pada Daftar
Perseroan No. AHU-0004265.AH.01.09 tahun 2010 tanggal 19 Januari 2010.

b. Penggabungan Usaha

Pada akhir bulan Februari 1998, Pemerintah Republik Indonesia (selanjutnya disebut
“Pemerintah”) mengumumkan rencana untuk melakukan restrukturisasi atas Bank Peserta
Penggabungan. Sehubungan dengan rencana restrukturisasi tersebut, Pemerintah mendirikan
Bank Mandiri pada bulan Oktober 1998 dengan melakukan penyetoran tunai dan pengalihan
saham Pemerintah pada Bank Peserta Penggabungan (Catatan 32a dan 32b). Selisih antara
harga transfer dan nilai buku saham pada saat akuisisi tidak dihitung karena dinilai tidak praktis.
Seluruh kerugian yang timbul selama periode akuisisi diakui dalam Program Rekapitalisasi.

Rencana restrukturisasi tersebut dirancang untuk menggabungkan usaha Bank Peserta


Penggabungan ke dalam Bank Mandiri pada bulan Juli 1999 dan rekapitalisasi Bank Mandiri.
Restrukturisasi Bank Peserta Penggabungan dan Bank Mandiri juga mencakup:

x Restrukturisasi kredit yang diberikan.


x Restrukturisasi aset non-kredit yang diberikan.
x Rasionalisasi kantor cabang di dalam dan luar negeri.
x Rasionalisasi sumber daya manusia.

Berdasarkan Akta Notaris Sutjipto, S.H., No. 100 tanggal 24 Juli 1999, Bank Peserta
Penggabungan secara hukum melakukan penggabungan usaha ke dalam Bank Mandiri. Akta
penggabungan usaha tersebut disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan
Surat Keputusan No. C-13.781.HT.01.04.TH.99 tanggal 29 Juli 1999 dan disetujui oleh Gubernur
Bank Indonesia dengan Surat Keputusan No. 1/9/KEP.GBI/1999 tanggal 29 Juli 1999.
Penggabungan tersebut dinyatakan sah oleh Kepala Kantor Departemen Perindustrian dan
Perdagangan Jakarta Selatan melalui Surat Keputusan No. 09031827089 tanggal 31 Juli 1999.

Lampiran 5/1
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. UMUM (lanjutan)

b. Penggabungan Usaha (lanjutan)

Pada tanggal efektif penggabungan usaha:

x Semua aset dan kewajiban Bank Peserta Penggabungan dialihkan ke Bank Mandiri sebagai
Bank Hasil Penggabungan.
x Semua operasi dan aktivitas bisnis Bank Peserta Penggabungan dialihkan dan dioperasikan
oleh Bank Mandiri.
x Bank Mandiri mendapat tambahan modal disetor sebesar Rp1.000.000 (satu juta Rupiah)
(nilai penuh) atau setara dengan 1 (satu) lembar saham yang merupakan sisa saham yang
dimiliki oleh Pemerintah pada masing-masing Bank Peserta Penggabungan (Catatan 32a dan
32b).

Pada tanggal efektif dimaksud, Bank Peserta Penggabungan secara hukum dibubarkan tanpa
proses likuidasi dan Bank Mandiri sebagai Bank Hasil Penggabungan menerima seluruh hak dan
kewajiban dari Bank Peserta Penggabungan.

c. Rekapitalisasi

Dalam rangka mengatasi kondisi ekonomi yang memburuk di Indonesia pada sektor perbankan,
pada tanggal 31 Desember 1998, Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 84
Tahun 1998 tentang Program Rekapitalisasi Bank Umum yang bertujuan untuk meningkatkan
permodalan bank umum agar dapat memenuhi Rasio Kecukupan Modal (Capital Adequacy
Ratio yang selanjutnya disebut “CAR”) minimum sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
Keikutsertaan bank umum dalam Program Rekapitalisasi didasarkan pada persyaratan dan
prosedur yang ditetapkan dalam Surat Keputusan Bersama Menteri Keuangan dan Gubernur
Bank Indonesia No. 53/KMK.017/1999 dan No. 31/12/KEP/GBI tanggal 8 Februari 1999.
Berdasarkan Surat Keputusan Bersama tersebut, Pemerintah antara lain harus melakukan
Program Rekapitalisasi Bank Umum terhadap seluruh Bank Milik Negara, Bank Pembangunan
Daerah dan Bank Umum yang berstatus “Bank Take Over” oleh Badan Penyehatan Perbankan
Nasional (“BPPN”).

Pada tanggal 28 Mei 1999, Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 52 Tahun 1999
(PP No. 52/1999) tentang penambahan penyertaan modal Pemerintah Republik Indonesia pada
Bank Mandiri melalui penerbitan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah oleh Menteri Keuangan
dengan nilai maksimum Rp137.800.000. Pelaksanaan PP No. 52/1999 diatur dalam Surat
Keputusan Bersama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia No. 389/KMK.017/1999
dan No. 1/10/KEP/GBI tanggal 29 Juli 1999.

Selama Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah tersebut belum diterbitkan, Bank Mandiri mengakui
adanya “Tagihan kepada Pemerintah” sebesar Rp137.800.000 sesuai dengan penegasan
Komitmen Pemerintah melalui surat dari Menteri Keuangan No. S-360/MK.017/1999 tanggal
29 September 1999 dan persetujuan Menteri Negara Pendayagunaan BUMN melalui Surat
No. S-510/M-PBUMN/1999 tanggal 29 September 1999.

Sesuai dengan Surat Bank Indonesia No. 1/1/GBI/DPIP tanggal 11 Oktober 1999 perihal
penerbitan Obligasi/Surat Utang Pemerintah dalam rangka penyertaan modal Pemerintah
Republik Indonesia di Bank Mandiri, Bank Indonesia menyetujui tagihan kepada Pemerintah
tersebut di atas termasuk dalam modal inti Bank Mandiri (Tier I) dalam perhitungan Rasio
Kecukupan Modal (CAR) pada tanggal 31 Juli 1999 sampai dengan 30 September 1999, dengan
syarat bahwa selambat-lambatnya tanggal 15 Oktober 1999, Obligasi/Surat Utang Pemerintah
telah diterima oleh Bank Indonesia.

Lampiran 5/2
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. UMUM (lanjutan)

c. Rekapitalisasi (lanjutan)

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 97 Tahun 1999 tanggal 24 Desember 1999 tentang
penambahan penyertaan modal Pemerintah di Bank Mandiri dalam rangka Program
Rekapitalisasi, Pemerintah menambah penyertaan modal sampai sejumlah maksimum
Rp42.200.000, sehingga penyertaan secara keseluruhan menjadi setinggi-tingginya sebesar
Rp180.000.000.

Dalam rangka pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 52 dan No. 97 Tahun 1999 tersebut di
atas, maka dalam Perjanjian Rekapitalisasi Sementara antara Pemerintah dengan Bank Mandiri
beserta perubahannya, Pemerintah telah mengeluarkan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah
dalam 2 (dua) tahap, yaitu sebesar Rp103.000.000 pada tanggal 13 Oktober 1999 dan
Rp75.000.000 pada tanggal 28 Desember 1999, sehingga pada tanggal 31 Desember 1999
jumlah keseluruhan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang diterbitkan berdasarkan perjanjian
tersebut menjadi sebesar Rp178.000.000.

Berdasarkan Kontrak Manajemen pada tanggal 8 April 2000 antara Bank Mandiri dan
Pemerintah, ditetapkan jumlah kebutuhan rekapitalisasi Bank Mandiri adalah sebesar
Rp173.931.000 atau lebih kecil dari jumlah Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah. Dari kelebihan
tersebut, sebesar Rp1.412.000 digunakan sebagai tambahan modal disetor, sedangkan sisanya
sebesar Rp2.657.000 dikembalikan kepada Pemerintah pada tanggal 7 Juli 2000 dalam bentuk
Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah sebanyak 2.657.000 (dua juta enam ratus lima puluh tujuh
ribu) unit.

Sesuai Surat Menteri Keuangan Republik Indonesia No. S-174/MK.01/2003 tanggal 24 April
2003 tentang pengembalian kelebihan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang sebelumnya
digunakan sebagai tambahan modal, Bank Mandiri telah mengembalikan Obligasi Rekapitalisasi
Pemerintah sebesar Rp1.412.000 kepada Pemerintah pada tanggal 25 April 2003 (Catatan 32b).

Menteri Keuangan Republik Indonesia mengeluarkan Surat Keputusan (“KMK-RI”)


No. 227/KMK.02/2003 tanggal 23 Mei 2003 dan KMK-RI No. 420/KMK-02/2003 tanggal
30 September 2003 yang antara lain memutuskan jumlah final tambahan penyertaan modal
Pemerintah sebesar Rp173.801.315 (Catatan 32b).

d. Penawaran Umum Saham, Perubahan Modal Saham dan Obligasi Subordinasi Bank
Mandiri

Penawaran Umum Saham Bank Mandiri

Bank Mandiri telah menyampaikan pernyataan pendaftaran sehubungan dengan Penawaran


Umum Perdana Saham (Initial Public Offering yang selanjutnya disebut “IPO”) kepada Badan
Pengawas Pasar Modal (“Bapepam”) pada tanggal 2 Juni 2003 dan telah dinyatakan efektif
berdasarkan Surat Ketua Bapepam No. S-1551/PM/2003 tanggal 27 Juni 2003.

Nama perusahaan berubah dari semula PT Bank Mandiri (Persero) menjadi PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk. berdasarkan perubahan anggaran dasar yang dilaksanakan dengan Akta Notaris
Sutjipto, S.H. No. 2 tanggal 1 Juni 2003 dan telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C-12783.HT.01.04.TH.2003
tanggal 6 Juni 2003 dan telah diumumkan pada Berita Negara Republik Indonesia No. 63
tanggal 8 Agustus 2003, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 6590.

Pada tanggal 14 Juli 2003, Bank Mandiri melakukan IPO atas 4.000.000.000 lembar saham
Biasa Seri B, dengan nilai nominal Rp500 (nilai penuh) per lembar saham yang dijual dengan
harga Rp675 (nilai penuh) per lembar saham. Penawaran umum kepada masyarakat tersebut
merupakan divestasi atas 20,00% saham Bank Mandiri milik Pemerintah (Catatan 32a).

Lampiran 5/3
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. UMUM (lanjutan)

d. Penawaran Umum Saham, Perubahan Modal Saham dan Obligasi Subordinasi Bank
Mandiri (lanjutan)

Penawaran Umum Saham Bank Mandiri (lanjutan)

Pada tanggal 14 Juli 2003, sebanyak 19.800.000.000 lembar saham Biasa Seri B Bank Mandiri
telah dicatatkan di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya berdasarkan surat persetujuan
dari Bursa Efek Jakarta No. S-1187/BEJ.PSJ/07-2003 tanggal 8 Juli 2003 dan Bursa Efek
Surabaya No. JKT-028/LIST/BES/VII/2003 tanggal 10 Juli 2003.

Perubahan Modal Saham Bank Mandiri

Rincian Perubahan Modal Saham Ditempatkan dan Disetor adalah sebagai berikut:

Jumlah saham

Setoran awal dalam pendirian oleh Pemerintah di tahun 1998 4.000.000


Penambahan modal disetor oleh Pemerintah di tahun 1999 251.000

4.251.000

Penambahan modal disetor oleh Pemerintah di tahun 2003 5.749.000

10.000.000

Penurunan nilai nominal saham dari Rp1.000.000 (nilai penuh) menjadi


Rp500 (nilai penuh)per saham melalui stock split di tahun 2003 20.000.000.000
Saham yang berasal dari konversi MSOP I pada tahun 2004 132.854.872
Saham yang berasal dari konversi MSOP I pada tahun 2005 122.862.492
Saham yang berasal dari konversi MSOP I pada tahun 2006 71.300.339
Saham yang berasal dari konversi MSOP II pada tahun 2006 304.199.764
Saham yang berasal dari konversi MSOP I pada tahun 2007 40.240.621
Saham yang berasal dari konversi MSOP II pada tahun 2007 343.135
Saham yang berasal dari konversi MSOP III pada tahun 2007 77.750.519
Saham yang berasal dari konversi MSOP I pada tahun 2008 8.107.633
Saham yang berasal dari konversi MSOP II pada tahun 2008 399.153
Saham yang berasal dari konversi MSOP III pada tahun 2008 147.589.260
Saham yang berasal dari konversi MSOP II pada tahun 2009 86.800
Saham yang berasal dari konversi MSOP III pada tahun 2009 64.382.217

20.970.116.805

Penawaran Umum Obligasi Subordinasi Bank Mandiri

Pada tanggal 3 Desember 2009, Bank Mandiri mendapat persetujuan efektif dari Ketua Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan dengan suratnya No. S-10414/BL/2009 tanggal
3 Desember 2009 untuk melakukan penawaran umum Obligasi Subordinasi Rupiah Bank
Mandiri I Tahun 2009 dengan nilai nominal sebesar Rp3.500.000. Pada tanggal 14 Desember
2009, obligasi tersebut telah dicatat pada Bursa Efek Indonesia (Catatan 30).

Lampiran 5/4
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. UMUM (lanjutan)

e. Kuasi-Reorganisasi

Untuk menghilangkan konsekuensi negatif karena dibebani dengan saldo rugi, Bank Mandiri
melakukan kuasi-reorganisasi sesuai keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
(“RUPS-LB”) tanggal 29 Mei 2003.

Penyesuaian kuasi-reorganisasi telah dibukukan pada tanggal 30 April 2003, di mana saldo rugi
sebesar Rp162.874.901 dieliminasi ke akun tambahan modal disetor/agio saham.

Anggaran Dasar Bank Mandiri telah mengalami perubahan sehubungan dengan perubahan
tambahan modal disetor karena adanya kuasi-reorganisasi sesuai dengan Akta Notaris Sutjipto,
S.H., No. 130 tanggal 29 September 2003 dan telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C-
25309.HT.01.04.TH.2003 tanggal 23 Oktober 2003 dan diumumkan pada Berita Negara
Republik Indonesia No. 910 tanggal 23 Oktober 2003, Tambahan No. 93.

Pada tanggal 30 Oktober 2003, RUPS-LB Bank Mandiri menyetujui kuasi-reorganisasi pada
tanggal 30 April 2003 tersebut sebagaimana terdapat dalam Akta Notaris Sutjipto, S.H. No. 165
tanggal 30 Oktober 2003.

f. Divestasi Kepemilikan Saham oleh Pemerintah

Pada tanggal 11 Maret 2004, Pemerintah telah melakukan divestasi lanjutan atas 10,00%
kepemilikan di Bank Mandiri atau sebanyak 2.000.000.000 lembar Saham Biasa Seri B melalui
private placements (Catatan 32a).

g. Anak Perusahaan dan Perusahaan Asosiasi

Anak Perusahaan yang tercakup dalam laporan keuangan konsolidasian pada tanggal
31 Desember 2009, 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut:
Persentase Kepemilikan
Nama Anak Perusahaan Jenis Usaha Kedudukan 2009 2008 2007
Bank Mandiri (Europe) Limited (BMEL) Perbankan London 100,00 100,00 100,00
Mandiri International Remittance
Sendirian Berhad (MIR) Jasa Pengiriman Uang Kuala Lumpur 100,00 - -
PT Bank Syariah Mandiri (BSM) Perbankan Syariah Jakarta 99,99 99,99 99,99
PT Usaha Gedung Bank Dagang Negara Pengelolaan Properti Jakarta 99,00 99,00 99,00
PT Mandiri Sekuritas Sekuritas Jakarta 95,69 95,69 95,69
PT Bumi Daya Plaza Pengelolaan Properti Jakarta 93,33 93,33 93,33
PT Bank Sinar Harapan Bali (BSHB) Perbankan Denpasar 81,46 80,00 -
PT Mandiri Tunas Finance (MTF) Pembiayaan Konsumen Jakarta 51,00 - -

Jumlah aset Anak Perusahaan tersebut pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007
(sebelum eliminasi) berjumlah Rp28.693.251, Rp23.554.363 dan Rp18.607.409 atau 7,27%,
6,57% dan 5,83% dari jumlah aset konsolidasian.

Bank Mandiri (Europe) Limited

Bank Mandiri (Europe) Limited (“BMEL”) didirikan di London, Inggris pada tanggal 22 Juni 1999
berdasarkan “The Companies Act 1985 of the United Kingdom”. BMEL didirikan melalui konversi
dari Bank Exim cabang London menjadi Anak Perusahaan dan efektif beroperasi sejak 31 Juli
1999. BMEL bertindak sebagai bank komersial untuk mewakili kepentingan Bank Mandiri dan
berlokasi di London, Inggris.

Lampiran 5/5
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. UMUM (lanjutan)

g. Anak Perusahaan dan Perusahaan Asosiasi (lanjutan)

Mandiri International Remittance Sendirian Berhad

Mandiri International Remittance Sendirian Berhad (“MIR”) merupakan perusahaan yang seluruh
sahamnya dimiliki oleh Bank Mandiri dengan modal disetor sebesar USD1.800.000 dan menjadi
badan hukum Malaysia sejak tanggal 17 Maret 2009 dengan registrasi No. 850077-P. MIR
merupakan perusahaan penyedia jasa pengiriman uang (remittances) di bawah ketentuan Bank
Negara Malaysia (“BNM”). Secara legal operasional, MIR sudah mendapat persetujuan dari
Bank Indonesia (“BI”) melalui surat No. 10/548/DPB1 tanggal 14 November 2009 dan
persetujuan dari BNM untuk melakukan kegiatan operasional melalui surat No.
KL.EC.150/1/8562 tanggal 18 November 2009. Pembukaan kantor MIR dilakukan pada tanggal
29 November 2009 yang berlokasi di Kuala Lumpur, Malaysia. Pelayanan MIR masih terbatas
pada jasa pengiriman uang kepada rekening di Bank Mandiri.

PT Bank Syariah Mandiri

PT Bank Syariah Mandiri (“BSM”) adalah perusahaan yang menyelenggarakan usaha bank
dengan prinsip perbankan syariah, didirikan di Republik Indonesia pada tanggal 15 Juni 1955
dengan nama PT Bank Industri Nasional (“PT Bina”). Selanjutnya PT Bina berubah menjadi
PT Bank Maritim Indonesia pada tanggal 12 September 1968 dan kemudian berubah menjadi
PT Bank Susila Bhakti pada tanggal 6 Juni 1974, yang merupakan Anak Perusahaan dari BDN.
Perubahan nama perusahaan terakhir adalah berdasarkan Akta notaris Sutjipto, S.H., No. 23
tanggal 8 September 1999, yaitu menjadi PT Bank Syariah Mandiri.

PT Usaha Gedung Bank Dagang Negara

PT Usaha Gedung Bank Dagang Negara (“UGBDN”) adalah perusahaan yang bergerak dalam
kegiatan jasa pengelolaan dan penyewaaan gedung, didirikan berdasarkan akta notaris Abdul
Latief, S.H., No. 104 tanggal 29 Oktober 1971 di Jakarta. Anggaran Dasar Perusahaan telah
mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaris Martin Roestamy, S.H., No. 7
tanggal 25 November 2004. UGBDN memiliki 25,00% modal saham di PT Pengelola Investama
Mandiri (“PIM”), suatu perusahaan yang didirikan untuk mengelola penyertaan-penyertaan ex-
legacy yang kepemilikannya sudah dialihkan menjadi kepemilikan atas nama PIM.

PT Mandiri Sekuritas

PT Mandiri Sekuritas didirikan di Jakarta pada tanggal 31 Juli 2000 berdasarkan akta notaris
Ny. Vita Buena, S.H., menggantikan Notaris Sutjipto, S.H., No. 116 melalui penggabungan usaha
PT Bumi Daya Sekuritas, PT Exim Sekuritas dan PT Merincorp Securindo. Penggabungan
usaha tersebut disetujui oleh Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia pada
tanggal 25 Agustus 2000 berdasarkan Surat Keputusan No. C-18762.HT.01.01-TH.2000.
PT Mandiri Sekuritas memiliki 99,90% dari total saham PT Mandiri Manajemen Investasi, Anak
Perusahaan yang didirikan tanggal 26 Oktober 2004 dan bergerak di bidang manajemen dan
penasehat investasi.

PT Bumi Daya Plaza

PT Bumi Daya Plaza (“BDP”) adalah perusahaan yang bergerak dalam kegiatan jasa
pengelolaan dan penyewaan gedung, didirikan di Jakarta, Indonesia berdasarkan akta notaris
Ny. Subagyo Reksodipuro, S.H., No. 33 tanggal 22 Desember 1978. Anggaran Dasar
Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir telah dicantumkan pada
Tambahan Berita Negara Republik Indonesia pada tanggal 27 April 2001 No. 34. BDP memiliki
75,00% modal saham PIM.

Lampiran 5/6
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. UMUM (lanjutan)

g. Anak Perusahaan dan Perusahaan Asosiasi (lanjutan)

PT Bank Sinar Harapan Bali

PT Bank Sinar Harapan Bali (“BSHB”) didirikan pada tanggal 3 November 1992 berdasarkan
akta notaris Ida Bagus Alit Sudiatmika, S.H., No. 4 di Denpasar. Pada tanggal 3 Mei 2008
dilangsungkan penandatanganan Akta Akuisisi antara pemegang saham BSHB dan Bank
Mandiri, sebagaimana tertuang dalam Akta Akuisisi No. 4 tanggal 3 Mei 2008 dibuat oleh
I Wayan Sugitha, S.H., Notaris di Denpasar. Penandatanganan Akta Akuisisi ini menandai awal
kepemilikan Bank Mandiri atas 80,00% saham BSHB, dimana selanjutnya pengelolaan BSHB
akan dilakukan secara terpisah dari Bank Mandiri sebagai bank yang tetap berdiri sendiri (stand-
alone bank) dengan fokus utama pada pengembangan bisnis Mikro dan Usaha Kecil.

Pada tanggal 22 Oktober 2009, Bank telah melakukan penambahan penyertaan modal pada
BSHB sebesar 1,46% dari total seluruh saham yang telah dikeluarkan dan disetor penuh, atau
sebesar Rp1.460.657.000 (nilai penuh) dengan melakukan pembelian seluruh saham BSHB
yang dimiliki oleh Direktur Utama sebanyak 2.921.314 lembar saham, sebagaimana terdapat
dalam Akta Jual Beli Saham No. 52 tanggal 22 Oktober 2009 yang dibuat dihadapan Notaris Ni
Wayan Widastri, S.H., Notaris di Denpasar, Bali.

Penambahan penyertaan modal Bank Mandiri pada BSHB tersebut dilaksanakan dalam rangka
memenuhi ketentuan Bank Indonesia tentang Good Corporate Governance yang antara lain
mensyaratkan Direktur Utama Bank harus berasal dari pihak yang independen. Penambahan
penyertaan Bank Mandiri di BSHB telah mendapatkan persetujuan dari Bank Indonesia
sebagaimana terdapat dalam surat No. 11/103/DPB1/TPB1-1 tanggal 21 Agustus 2009.

Setelah dilaksanakannya penambahan penyertaan modal tersebut, porsi kepemilikan Bank


Mandiri pada BSHB meningkat dari 80,00% menjadi 81,46% dari total seluruh saham yang telah
dikeluarkan BSHB dengan total nilai penyertaan sebesar Rp81.461 dari semula Rp80.000.

PT Mandiri Tunas Finance

PT Mandiri Tunas Finance (“MTF”, dahulu PT Tunas Financindo Sarana (“TFS”)) adalah
perusahaan yang bergerak dalam kegiatan pembiayaan konsumen. MTF didirikan berdasarkan
Akta Notaris Misahardi Wilamarta, S.H., No. 262 tanggal 17 Mei 1989 dan disahkan oleh Menteri
Kehakiman dalam Surat Keputusan No. C2-4868.HT.01.01.TH.89 tanggal 1 Juni 1989 serta
diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 57, Tambahan No. 1369 tanggal 18 Juli 1989.
Sesuai dengan akta notaris Dr. A. Partomuan Pohan, S.H., LLM pada tanggal 6 Februari 2009,
dilakukan penandatanganan akta jual beli antara pemegang saham MTF (PT Tunas Ridean Tbk.
dan PT Tunas Mobilindo Parama) dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., dimana Bank Mandiri
mengakuisisi 51,00% kepemilikan saham atas MTF melalui pembelian 1.275.000.000 lembar
saham MTF (nilai nominal Rp100 (nilai penuh)) per lembar saham dengan harga Rp290.000.

Pengalihan 51,00% kepemilikan kepada Bank Mandiri ini telah disahkan dalam RUPS-LB MTF
sebagaimana tertuang dalam Berita Acara RUPS-LB No. 8 tanggal 6 Februari 2009 dan telah
dicatatkan dalam Sistem Administrasi Badan Hukum Departemen Hukum dan Hak Asasi
Manusia sebagaimana ditegaskan melalui Surat Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia
Nomor AHU-AH.01.10-01575 tertanggal 11 Maret 2009.

Akuisisi ini juga telah disetujui oleh Bank Indonesia melalui Keputusan Gubernur Bank Indonesia
No. 11/3/DPB1/TPB1-1 tertanggal 8 Januari 2009.

Lampiran 5/7
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. UMUM (lanjutan)

g. Anak Perusahaan dan Perusahaan Asosiasi (lanjutan)

PT Mandiri Tunas Finance (lanjutan)

Perubahan nama TFS menjadi MTF dilaksanakan pada tanggal 26 Juni 2009, sesuai Akta
Pernyataan Keputusan Rapat PT Tunas Financindo Sarana No. 181 tanggal 26 Juni 2009 yang
ditandatangani oleh Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., Msi. Anggaran dasar tersebut telah
disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat
Keputusan No. AHU-4056.AH.01.02.TH.09 pada tanggal 26 Agustus 2009.

Goodwill yang timbul dari akuisisi MTF sebesar Rp156.807 diamortisasi dengan menggunakan
metode garis lurus selama 5 tahun dengan pertimbangan atas estimasi manfaat ekonomis atas
goodwill tersebut. Beban amortisasi goodwill sampai dengan 31 Desember 2009 adalah sebesar
Rp28.748 dan telah dibebankan ke dalam laporan laba rugi konsolidasian periode 2009.

h. Struktur dan Manajemen

Kantor pusat Bank Mandiri berkedudukan di Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36 - 38 Jakarta
Selatan, Indonesia. Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 struktur kantor dalam dan
luar negeri Bank Mandiri adalah sebagai berikut:

2009 2008 2007

Kantor wilayah dalam negeri 12 10 10


Cabang dalam negeri:
Kantor Area 62 59 58
Kantor Community 115 118 99
Kantor Branch 856 359 341
Cash Outlet 62 491 458
1.095 1.027 956

Cabang luar negeri 4 4 4


Kantor Perwakilan 1 1 1

Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, Bank Mandiri memiliki cabang-cabang luar
negeri yang berlokasi di Cayman Island, Singapura, Hong Kong dan Timor Leste serta Kantor
Perwakilan (Representative Office) di Shanghai - Republik Rakyat Cina.

Efektif tanggal 9 Januari 2007, untuk mendukung pencapaian aspirasi Bank Mandiri menjadi
Dominant Multi-Specialist Bank, Bank Mandiri mengubah struktur organisasinya menjadi
Strategic Business Units (SBU). Secara garis besar, SBU dimaksud terdiri dari tiga kelompok
besar, yaitu:
1. Business Units, berfungsi sebagai motor utama pengembangan bisnis Bank yang terdiri dari
6 (enam) Direktorat yaitu Corporate Banking, Commercial Banking, Consumer Finance,
Micro & Retail Banking, Treasury & International Banking dan Special Asset Management;
2. Corporate Center, berfungsi untuk menangani hal-hal strategis korporasi serta dukungan
kebijakan perseroan yang terdiri dari 3 (tiga) Direktorat yaitu Risk Management, Compliance
& Human Capital dan Finance & Strategy;
3. Shared Service berupa supporting unit yang mendukung operasional Bank secara
keseluruhan yang ditangani oleh Direktorat Technology & Operations.

Lampiran 5/8
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. UMUM (lanjutan)

h. Struktur dan Manajemen (lanjutan)

Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank
Mandiri adalah sebagai berikut:

2009 2008 2007


Dewan Komisaris
Komisaris Utama merangkap
Komisaris Independen : Edwin Gerungan Edwin Gerungan Edwin Gerungan
Wakil Komisaris Utama : Muchayat Muchayat Muchayat
Komisaris : Mahmuddin Yasin Mahmuddin Yasin*) Richard Claproth**)
Komisaris Independen : Soedarjono Soedarjono Soedarjono
Komisaris Independen : Pradjoto Pradjoto Pradjoto
Komisaris Independen : Gunarni Soeworo Gunarni Soeworo Gunarni Soeworo
Komisaris Independen : - - Yap Tjay Soen***)
*) Sejak penutupan RUPS Tahunan tanggal 29 Mei 2008
**) Sampai dengan penutupan RUPS Tahunan tanggal 29 Mei 2008
***) Sampai tanggal pengunduran diri efektif tanggal 15 Mei 2008. Adapun pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya
(acquit et de charge) selama yang bersangkutan menjabat pada periode 1 Januari 2008 sampai dengan 15 Mei 2008 telah diputuskan
pada RUPS Tahunan tanggal 4 Mei 2009.

2009 2008 2007


Direksi
Direktur Utama : Agus Martowardojo Agus Martowardojo Agus Martowardojo
Wakil Direktur Utama : I Wayan Agus Mertayasa I Wayan Agus Mertayasa I Wayan Agus Mertayasa
Direktur : Zulkifli Zaini Zulkifli Zaini Omar Sjawaldy Anwar***)
Direktur : Sasmita Sasmita Zulkifli Zaini
Direktur : Abdul Rachman Abdul Rachman Abdul Rachman
Direktur : Sentot A. Sentausa Sentot A. Sentausa Sasmita
Direktur : Bambang Setiawan Bambang Setiawan**) Sentot A. Sentausa
Direktur : Riswinandi Riswinandi Bambang Setiawan**)
Direktur : Thomas Arifin Thomas Arifin Riswinandi
Direktur : Budi Gunadi Sadikin Budi Gunadi Sadikin Thomas Arifin
Direktur : Ogi Prastomiyono Ogi Prastomiyono*) Budi Gunadi Sadikin
*) Menjabat sejak penutupan RUPS Tahunan tanggal 29 Mei 2008. Menjadi Direktur Kepatuhan terhitung mulai tanggal 17 Desember
2008 (berdasarkan Surat Gubernur Bank Indonesia Nomor 10/188/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 12 Desember 2008 perihal Keputusan
atas Pengangkatan Direktur Kepatuhan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.)
**) Sebagai Direktur Kepatuhan sampai dengan tanggal 17 Desember 2008
***) Sampai dengan penutupan RUPS Tahunan tanggal 29 Mei 2008.

Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, Komite Audit Bank Mandiri terdiri dari:

2009 2008 2007

Ketua : Gunarni Soeworo Gunarni Soeworo Gunarni Soeworo


Anggota : Soedarjono Soedarjono Soedarjono
Anggota : Zulkifli Djaelani Zulkifli Djaelani Yap Tjay Soen*)
Anggota : Imam Sukarno Imam Sukarno Zulkifli Djaelani
Anggota : - - Imam Sukarno
*) Sampai tanggal pengunduran diri efektif tanggal 15 Mei 2008. Adapun pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya
(acquit et de charge) selama yang bersangkutan menjabat pada periode 1 Januari 2008 sampai dengan 15 Mei 2008 telah diputuskan
pada RUPS Tahunan tanggal 4 Mei 2009.

Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, Komite Pemantau Risiko Bank Mandiri terdiri
dari:

2009 2008 2007

Ketua : Soedarjono Soedarjono Soedarjono


Anggota : Edwin Gerungan Edwin Gerungan Edwin Gerungan
Anggota : Gunarni Soeworo Gunarni Soeworo Gunarni Soeworo
Anggota : Tama Widjaja Tama Widjaja Tama Widjaja
Sekretaris (ex-officio) : Pardi Sudradjat Pardi Sudradjat Pardi Sudradjat

Lampiran 5/9
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. UMUM (lanjutan)

h. Struktur dan Manajemen (lanjutan)

Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, Komite Remunerasi dan Nominasi Bank
Mandiri terdiri dari:

2009 2008 2007

Ketua : Edwin Gerungan Edwin Gerungan Edwin Gerungan


Anggota : Muchayat Muchayat Muchayat
Anggota : Soedarjono Soedarjono Soedarjono
Anggota : Pradjoto Pradjoto Richard Claproth**)
Anggota : Gunarni Soeworo Gunarni Soeworo Gunarni Soeworo
Anggota : Mahmuddin Yasin Mahmuddin Yasin*) Yap Tjay Soen***)
Anggota : - - Pradjoto
Sekretaris (ex-officio) : Kresno Sediarsi Kresno Sediarsi Kresno Sediarsi
*) Sejak penutupan RUPS Tahunan tanggal 29 Mei 2008
**) Sampai dengan penutupan RUPS Tahunan tanggal 29 Mei 2008
***) Sampai tanggal pengunduran diri efektif tanggal 15 Mei 2008. Adapun pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya
(acquit et de charge) selama yang bersangkutan menjabat pada periode 1 Januari 2008 sampai dengan 15 Mei 2008 telah diputuskan
pada RUPS Tahunan tanggal 4 Mei 2009.

Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, Komite Good Corporate Governance Bank
Mandiri terdiri dari:
2009 2008 2007
Ketua : Muchayat Muchayat Muchayat
Anggota : Gunarni Soeworo Gunarni Soeworo Richard Claproth***)
Anggota : Mahmuddin Yasin Mahmuddin Yasin**) Yap Tjay Soen****)
Anggota : - Anwar Isham*) Anwar Isham
Sekretaris (ex - officio) : Mustaslimah Mustaslimah Mustaslimah
*) Mengundurkan diri pada tanggal 1 Januari 2009
**) Sejak penutupan RUPS Tahunan tanggal 29 Mei 2008
***) Sampai dengan penutupan RUPS Tahunan tanggal 29 Mei 2008
****) Sampai tanggal pengunduran diri efektif tanggal 15 Mei 2008. Adapun pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya
(acquit et de charge) selama yang bersangkutan menjabat pada periode 1 Januari 2008 sampai dengan 15 Mei 2008 telah diputuskan
pada RUPS Tahunan tanggal 4 Mei 2009.

Jumlah karyawan Bank Mandiri pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 masing-
masing adalah 22.909 orang, 22.408 orang dan 21.631 orang (tidak diaudit).

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI

Direksi bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian Bank dan Anak
Perusahaan yang telah diselesaikan pada tanggal 22 Februari 2010.

Kebijakan akuntansi utama yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian
Bank dan Anak Perusahaan adalah seperti dijabarkan di bawah ini:

a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian

Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum
di Indonesia, yaitu Standar Akuntansi Keuangan, ketentuan Bank Indonesia, Peraturan Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam - LK) No. VIII.G.7 tentang
“Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” yang terdapat dalam lampiran Keputusan Ketua
Bapepam-LK No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 dan Surat Edaran No. SE-
02/BL/2008 tanggal 31 Januari 2008 tentang “Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan
Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Industri Pertambangan Umum, Minyak dan Gas
Bumi, dan Perbankan”.

Lampiran 5/10
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian (lanjutan)

Laporan keuangan konsolidasian telah disajikan berdasarkan harga perolehan, kecuali untuk
Efek-efek dan Obligasi Pemerintah yang diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dan tersedia
untuk dijual, tagihan dan kewajiban derivatif yang dicatat berdasarkan nilai wajar, penyertaan
saham tertentu yang dicatat dengan metode akuntansi ekuitas dan tanah, bangunan serta
peralatan tertentu yang telah direvaluasi. Laporan keuangan konsolidasian disusun
berdasarkan akuntansi berbasis akrual, kecuali pengakuan bunga atas kredit yang diberikan
dan aset produktif lainnya yang diklasifikasikan sebagai non performing dan laporan arus kas.

Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung yang
dimodifikasi dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas-aktivitas operasional, investasi
dan pendanaan. Untuk keperluan laporan arus kas konsolidasian, yang termasuk kas dan
setara kas adalah kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain.

Laporan keuangan Anak Perusahaan yang bergerak dalam bidang Perbankan Syariah disusun
berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 101, “Penyajian Laporan
Keuangan Syariah”, PSAK No. 102, “Akuntansi Murabahah”, PSAK No. 104, “Akuntansi
Istishna”, PSAK No. 105, “Akuntansi Mudharabah”, PSAK No. 106, “Akuntansi Musyarakah”,
Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia (PAPSI) dan prinsip-prinsip akuntansi yang
berlaku umum yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia, mencakup pula pedoman akuntansi
dan pelaporan yang ditetapkan oleh otoritas perbankan Indonesia dan BAPEPAM-LK.

Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum di Indonesia, dibutuhkan estimasi dan asumsi yang mempengaruhi:

x nilai aset dan kewajiban dilaporkan, dan pengungkapan atas aset dan kewajiban
kontinjensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasian;
x jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan.

Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan
tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula.

Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian ini, kecuali dinyatakan lain, dibulatkan
menjadi jutaan Rupiah yang terdekat.

b. Prinsip-prinsip Konsolidasian

Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Bank Mandiri dan Anak
Perusahaan yang mayoritas sahamnya dimiliki atau dikendalikan oleh Bank Mandiri. Suatu
pengendalian atas suatu Anak Perusahaan lain dianggap ada bilamana Bank Mandiri
menguasai lebih dari lima puluh persen (50,00%) hak suara pada Anak Perusahaan, atau
Bank Mandiri dapat menentukan kebijakan keuangan dan operasi dari Anak Perusahaan, atau
mempunyai kemampuan untuk memberhentikan atau menunjuk mayoritas anggota Direksi di
Anak Perusahaan. Pada laporan keuangan konsolidasian Bank Mandiri, semua saldo dan
transaksi yang signifikan antar perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi. Hak minoritas
atas laba bersih Anak Perusahaan disajikan sebagai pengurang dari laba bersih konsolidasian
untuk mendapatkan jumlah laba yang menjadi hak Bank. Hak minoritas dalam aset bersih
disajikan tersendiri dalam neraca konsolidasian diantara ekuitas dan kewajiban.

Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang


sama untuk peristiwa dan transaksi sejenis dalam kondisi yang sama. Kebijakan akuntansi
yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasian telah diterapkan secara konsisten oleh
Anak Perusahaan, kecuali bila dinyatakan lain.

Bila pengendalian atas suatu entitas diperoleh atau berakhir dalam tahun berjalan, hasil usaha
entitas tersebut dimasukkan dalam laporan laba rugi konsolidasian sejak tanggal pengendalian
dimulai atau sampai dengan tanggal pengendalian berakhir.

Lampiran 5/11
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

c. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing

Anak Perusahaan dan kantor cabang luar negeri

Bank Mandiri menyelenggarakan catatan akuntansinya dalam mata uang Rupiah. Untuk tujuan
konsolidasian, laporan keuangan dalam mata uang asing milik cabang dan Anak Perusahaan
luar negeri Bank Mandiri dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan dasar sebagai
berikut:

(1) Aset dan kewajiban, komitmen dan kontinjensi - menggunakan kurs spot Reuters pada
tanggal neraca.
(2) Pendapatan, beban, laba dan rugi - menggunakan kurs tengah rata-rata yang berlaku
pada bulan terjadinya transaksi.
(3) Akun ekuitas - menggunakan kurs historis pada tanggal transaksi.
(4) Laporan arus kas menggunakan kurs spot Reuters pada tanggal neraca, kecuali akun-
akun laba rugi menggunakan kurs tengah rata-rata dan unsur-unsur ekuitas
menggunakan kurs historis.

Selisih yang timbul dari proses penjabaran laporan keuangan tersebut disajikan sebagai
“Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing” pada kelompok
Ekuitas dalam neraca konsolidasian.

Transaksi dan saldo dalam mata uang asing

Transaksi yang melibatkan mata uang asing dicatat pada nilai tukar pada saat terjadinya
transaksi. Pada tanggal neraca, semua aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing
dijabarkan kedalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs spot Reuters pada pukul
16.00 WIB untuk tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007. Keuntungan atau kerugian yang
timbul dibebankan pada laba rugi konsolidasian tahun berjalan.

Kurs yang digunakan untuk menjabarkan mata uang asing ke dalam Rupiah adalah sebagai
berikut (Rupiah penuh):

2009 2008 2007

1 Pound Sterling Inggris 15.164,94 15.755,42 18.760,64


1 Euro 13.542,43 15.356,48 13.821,80
1 Dolar Amerika Serikat 9.395,00 10.900,00 9.393,00
100 Yen Jepang 10.219,00 12.065,00 8.384,00

d. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa

Bank Mandiri dan Anak Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak - pihak yang
mempunyai hubungan istimewa seperti yang didefinisikan dalam PSAK No. 7 tentang
“Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa” dan sesuai dengan
Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 7/3/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang Batas
Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum, sebagaimana telah diubah dengan PBI
No. 8/13/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 yang didefinisikan antara lain:

I. perusahaan di bawah pengendalian Bank dan Anak Perusahaan;


II. perusahaan asosiasi;
III. investor yang memiliki hak suara, yang memberikan investor tersebut suatu pengaruh yang
signifikan;
IV. perusahaan di bawah pengendalian investor yang dijelaskan dalam Catatan III di atas; dan
V. karyawan kunci dan anggota keluarganya.

Lampiran 5/12
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

d. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa (lanjutan)

Semua transaksi penting dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa baik yang
dilakukan atau tidak dilakukan dengan syarat normal, sebagaimana dilakukan dengan pihak
yang tidak mempunyai hubungan istimewa, telah diungkapkan pada Catatan 48. Transaksi
antara Bank Mandiri dengan Badan Usaha Milik Negara dan perusahaan-perusahaan yang
dimiliki/dikendalikan oleh Pemerintah, termasuk Badan Penyehatan Perbankan Nasional
(BPPN), Unit Pelaksanaan Penjaminan Pemerintah (UP3) (institusi yang menggantikan BPPN)
dan Lembaga Penjamin Simpanan (institusi baru yang menggantikan UP3) tidak diperlakukan
sebagai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa.

e. Kas dan Setara Kas

Kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain.

Giro pada bank lain dinyatakan sebesar saldo giro dikurangi dengan penyisihan penghapusan
sedangkan giro pada Bank Indonesia dinyatakan sebesar saldo giro.

f. Giro Wajib Minimum

Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 10/19/PBI/2008 tanggal 15 Oktober 2008
tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta
Asing, sebagaimana telah diubah dengan PBI No. 10/25/PBI/2008 tanggal 23 Oktober 2008,
Giro Wajib Minimum (GWM) dalam Rupiah ditetapkan sebesar 7,50% dari Dana Pihak Ketiga
(DPK) dalam Rupiah yang terdiri dari GWM Utama dan GWM Sekunder, dan GWM dalam
mata uang asing ditetapkan sebesar 1,00% dari DPK dalam mata uang asing. GWM Utama
dalam Rupiah ditetapkan sebesar 5,00% dari DPK dalam Rupiah yang mulai berlaku pada
tanggal 24 Oktober 2008 dan GWM Sekunder dalam Rupiah ditetapkan sebesar 2,50% dari
DPK dalam Rupiah yang mulai berlaku pada tanggal 24 Oktober 2009.

Pada tanggal 6 September 2005, Bank Indonesia mengeluarkan peraturan No. 7/29/PBI/2005
tentang perubahan atas peraturan Bank Indonesia No. 6/15/PBI/2004 tentang Giro Wajib
Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan valuta asing. Peraturan ini
berlaku efektif 8 September 2005. Berdasarkan peraturan tersebut, diatur tambahan Giro
Wajib Minimum dalam Rupiah untuk Bank yang memiliki rasio pinjaman terhadap dana pihak
ketiga sebesar 50,00% - 60,00% wajib memelihara tambahan giro wajib minimum 3,00% dari
dana pihak ketiga dalam Rupiah dan Bank yang memiliki dana pihak ketiga lebih dari
Rp50.000.000 wajib memelihara tambahan rasio Giro Wajib Minimum 3,00% dari dana pihak
ketiga dalam Rupiah sehingga rasio Giro Wajib Minimum yang harus dipelihara oleh Bank
adalah sebesar 11,00% untuk Giro Wajib Minimum dalam mata uang Rupiah dan sebesar
3,00% dalam mata uang asing.

g. Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain merupakan penanaman dana dalam bentuk
Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI), FASBI Syariah, call money, penempatan “fixed
term”, deposito berjangka dan lain - lain.

Penempatan pada Bank Indonesia disajikan sebesar saldo penempatan setelah dikurangi
pendapatan bunga diterima dimuka. Penempatan pada bank lain dinyatakan sebesar saldonya
dikurangi dengan penyisihan penghapusan.

Lampiran 5/13
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

h. Efek-efek

Efek-efek yang dimiliki terdiri dari efek-efek yang diperdagangkan di pasar uang seperti
Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), Surat
Perbendaharaan Negara (SPN), Negotiable Certificates of Deposits, medium-term notes,
floating rate notes, promissory notes, Treasury Bills yang diterbitkan oleh Pemerintah Negara
Lain dan Pemerintah Republik Indonesia, obligasi wajib konversi, wesel ekspor, efek-efek yang
diperdagangkan di pasar modal seperti unit reksadana, serta efek-efek yang diperdagangkan
di bursa efek seperti saham dan obligasi, termasuk obligasi Syariah perusahaan.

Investasi dalam unit reksadana dinyatakan sebesar nilai pasar sesuai nilai aset bersih dari
reksadana pada tanggal neraca. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasikan pada
tanggal neraca dibebankan pada laba rugi konsolidasian tahun berjalan.

Penilaian efek-efek didasarkan atas klasifikasinya sebagai berikut:

(1) Efek-efek untuk diperdagangkan disajikan pada nilai wajar. Keuntungan atau kerugian
yang belum direalisasi dari kenaikan atau penurunan nilai wajar diakui pada laporan laba
rugi konsolidasian tahun berjalan. Pada saat efek-efek untuk diperdagangkan dijual,
selisih antara harga penjualan dengan nilai wajar yang tercatat pada akhir tahun diakui
sebagai keuntungan atau kerugian dari penjualan yang direalisasi.

(2) Efek-efek yang tersedia untuk dijual disajikan pada nilai wajar. Keuntungan atau kerugian
yang belum direalisasi dari kenaikan atau penurunan nilai wajar tidak diakui pada laba rugi
konsolidasian tahun berjalan, melainkan sebagai komponen terpisah dalam ekuitas.
Keuntungan atau kerugian diakui sebagai laba atau rugi pada saat realisasi.

(3) Efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo dicatat pada nilai perolehan yang disesuaikan
dengan diskonto atau premium yang belum diamortisasi.

Untuk efek-efek yang diperdagangkan di pasar keuangan yang terorganisasi, nilai wajar
tersebut umumnya ditentukan dengan mengacu pada harga pasar yang terjadi di bursa efek
pada tanggal yang terdekat dengan tanggal neraca. Untuk efek-efek yang tidak mempunyai
harga pasar, estimasi atas nilai wajar efek-efek ditetapkan dengan mengacu pada nilai wajar
instrumen lain yang substansinya sama atau dihitung berdasarkan arus kas yang diharapkan
terhadap aset bersih efek-efek tersebut. Penurunan nilai wajar permanen atas efek-efek untuk
dimiliki hingga jatuh tempo dan tersedia untuk dijual dibebankan pada laba rugi konsolidasian
tahun berjalan.

Transaksi pembelian dan penjualan efek-efek baik untuk nasabah maupun untuk Bank diakui
dalam laporan keuangan konsolidasian pada saat tanggal transaksi efek (trade date).

Pemindahan efek ke klasifikasi dimiliki hingga jatuh tempo dari klasifikasi tersedia untuk dijual
dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tetap
dilaporkan dalam komponen ekuitas dan diamortisasi dengan metode suku bunga efektif
selama sisa umur efek tersebut.

Pemindahan efek ke klasifikasi dimiliki hingga jatuh tempo dari klasifikasi diperdagangkan
dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi dibebankan
ke laporan laba rugi konsolidasian pada tanggal pemindahan.

Efek-efek disajikan sebesar nilai bersih setelah dikurangi penyisihan penghapusan dan
premium atau diskonto yang belum diamortisasi. Premium dan diskonto diamortisasi dengan
menggunakan metode suku bunga efektif.

Efek-efek tidak diakui lagi (derecognised) dari neraca konsolidasian ketika Bank telah
mentransfer semua risiko dan imbalan dari efek-efek tersebut secara signifikan.

Lampiran 5/14
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

i. Obligasi Pemerintah

Obligasi Pemerintah adalah surat hutang yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia.
Obligasi Pemerintah terdiri dari Obligasi Pemerintah yang diperoleh dalam rangka program
rekapitalisasi dan Obligasi Pemerintah yang dibeli dari pasar. Obligasi Pemerintah dicatat
berdasarkan klasifikasi dari obligasi tersebut, dimana perlakuan akuntansinya adalah sama
dengan perlakuan akuntansi untuk efek-efek seperti dijelaskan pada Catatan 2h.

Untuk Obligasi Pemerintah yang aktif diperdagangkan di pasar keuangan, nilai wajar umumnya
dihitung dengan mengacu kepada nilai pasar dari Bloomberg, atau harga yang diberikan oleh
broker (quoted price) pada tanggal pelaporan neraca. Untuk Obligasi Pemerintah yang tidak
memiliki nilai pasar, estimasi nilai wajar ditentukan dengan menggunakan pendekatan next re-
pricing method dengan menggunakan faktor deflator.

Obligasi Pemerintah tidak diakui lagi (derecognised) dari neraca konsolidasian ketika Bank
telah mentransfer semua risiko dan imbalan dari obligasi tersebut secara signifikan.

j. Tagihan Lainnya - Transaksi Perdagangan

Tagihan Lainnya - Transaksi Perdagangan adalah tagihan sebagai akibat dari perjanjian
pemberian fasilitas perdagangan kepada debitur yang akan ditagih pada saat jatuh tempo,
dinyatakan sebesar saldo dikurangi dengan penyisihan penghapusan.

k. Efek-efek yang Dibeli/Dijual dengan Janji Dijual/Dibeli Kembali

Efek-efek yang dibeli dengan janji untuk dijual kembali disajikan sebagai aset dalam neraca
konsolidasian sebesar harga penjualan kembali dikurangi dengan pendapatan bunga yang
belum diamortisasi dan penyisihan penghapusan. Selisih antara harga beli dan harga jual
kembali diperlakukan sebagai pendapatan bunga yang ditangguhkan (belum diamortisasi), dan
diakui sebagai pendapatan selama periode sejak efek-efek tersebut dibeli hingga dijual
kembali.

Efek-efek yang dijual dengan janji untuk dibeli kembali disajikan sebagai kewajiban dalam
neraca konsolidasian sebesar harga pembelian kembali, dikurangi dengan bunga dibayar
dimuka yang belum diamortisasi. Selisih antara harga jual dan harga beli kembali diperlakukan
sebagai biaya dibayar dimuka dan diakui sebagai beban selama jangka waktu sejak efek-efek
tersebut dijual hingga dibeli kembali.

l. Tagihan Derivatif dan Kewajiban Derivatif

Seluruh instrumen derivatif (termasuk transaksi valuta asing untuk tujuan pendanaan dan
perdagangan) dicatat dalam neraca konsolidasian berdasarkan nilai wajarnya. Nilai wajar
tersebut ditentukan berdasarkan harga pasar dengan menggunakan kurs Reuters pada
tanggal laporan atau metode diskonto arus kas.

Tagihan derivatif disajikan sebesar keuntungan yang belum direalisasi dari kontrak derivatif,
setelah dikurangi penyisihan penghapusan. Kewajiban derivatif disajikan sebesar kerugian
yang belum direalisasi dari kontrak derivatif.

Lampiran 5/15
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

l. Tagihan Derivatif dan Kewajiban Derivatif (lanjutan)

Keuntungan atau kerugian dari kontrak derivatif disajikan dalam laporan keuangan
konsolidasian berdasarkan tujuan Bank atas transaksi yaitu untuk (1) lindung nilai atas nilai
wajar, (2) lindung nilai atas arus kas, (3) lindung nilai atas investasi bersih pada kegiatan
operasi luar negeri dan (4) instrumen perdagangan, sebagai berikut:

1. Keuntungan atau kerugian dari kontrak derivatif yang ditujukan dan memenuhi syarat
sebagai instrumen lindung nilai atas nilai wajar dan keuntungan atau kerugian atas
perubahan nilai wajar aset dan kewajiban yang dilindungi, diakui sebagai laba atau rugi
yang dapat saling hapus dalam tahun akuntansi yang sama. Setiap selisih yang terjadi
menunjukkan terjadinya ketidakefektifan lindung nilai dan secara langsung diakui sebagai
laba atau rugi konsolidasian tahun berjalan.
2. Bagian efektif dari keuntungan atau kerugian atas kontrak derivatif yang ditujukan sebagai
lindung nilai atas arus kas dilaporkan sebagai pendapatan komprehensif lainnya pada
bagian ekuitas secara terpisah. Bagian yang tidak efektif dari lindung nilai dilaporkan
sebagai laba atau rugi konsolidasian tahun berjalan.
3. Keuntungan atau kerugian dari kontrak derivatif yang ditujukan sebagai lindung nilai atas
investasi bersih pada kegiatan operasi luar negeri dilaporkan sebagai pendapatan
komprehensif lainnya sebagai bagian dari komponen ekuitas, sepanjang transaksi tersebut
dianggap efektif sebagai transaksi lindung nilai.
4. Keuntungan atau kerugian dari kontrak derivatif yang tidak ditujukan sebagai instrumen
lindung nilai (atau kontrak derivatif yang tidak memenuhi persyaratan sebagai instrumen
lindung nilai) diakui sebagai laba atau rugi konsolidasian pada tahun berjalan.

m. Kredit yang Diberikan

Kredit yang diberikan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disetarakan dengan
kas, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam dengan debitur yang
mewajibkan debitur untuk melunasi hutang berikut bunganya setelah jangka waktu tertentu,
dan tagihan yang berasal dari transaksi perdagangan yang telah jatuh tempo yang belum
diselesaikan dalam waktu 15 hari.

Saldo kredit yang diberikan disajikan sebesar nilai pokok dikurangi penyisihan penghapusan.

Kredit sindikasi, kredit dalam rangka pembiayaan langsung dan pembiayaan bersama serta
penerusan dinyatakan sebesar saldonya sesuai dengan porsi kredit yang risikonya ditanggung
oleh Bank Mandiri dan Anak Perusahaan.

Di dalam kredit yang diberikan termasuk pembiayaan oleh Bank Syariah Mandiri, Anak
Perusahaan, berupa pembiayaan syariah yaitu penyediaan dana atau tagihan/piutang yang
dapat dipersamakan dengan kas berupa:

a) transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan musyarakah


b) transaksi sewa-menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa beli dalam bentuk ijarah
muntahiyah bittamlik
c) transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah dan istishna
d) transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang qardh dan
e) transaksi sewa-menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk transaksi multijasa
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara Bank Syariah Mandiri dan pihak lain yang
mewajibkan pihak yang dibiayai dan/atau diberi fasilitas dana untuk mengembalikan dana
tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan ujroh, tanpa imbalan atau bagi hasil.

Lampiran 5/16
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

m. Kredit yang Diberikan (lanjutan)

Penjelasan secara ringkas dari masing-masing jenis pembiayaan tersebut adalah sebagai
berikut:

Mudharabah adalah penanaman dana dari pemilik dana (shahibul maal) kepada pengelola
dana (mudharib) untuk melakukan kegiatan usaha tertentu, dengan menggunakan metode
bagi untung (profit sharing) atau metode bagi pendapatan (net revenue sharing) antara kedua
belah pihak berdasarkan nisbah yang telah disepakati sebelumnya.

Musyarakah adalah penanaman dana dari para pemilik dana/modal untuk mencampurkan
dana/modal mereka pada suatu usaha tertentu, dengan pembagian keuntungan berdasarkan
nisbah yang telah disepakati sebelumnya, sedangkan kerugian ditanggung semua pemilik
dana/modal berdasarkan bagian dana/modal masing-masing.

Ijarah adalah sewa menyewa atas suatu barang dan/atau jasa antara pemilik obyek sewa
termasuk kepemilikan hak pakai atas obyek sewa dengan penyewa untuk mendapatkan
imbalan atas obyek sewa yang disewakan. Ijarah muntahiyah bittamlik adalah sewa menyewa
antara pemilik obyek sewa dan penyewa untuk mendapatkan imbalan atas obyek sewa yang
disewakan dengan opsi perpindahan hak milik obyek sewa baik dengan jual beli atau
pemberian (hibah) pada saat tertentu sesuai akad sewa.

Murabahah adalah pembiayaan dalam bentuk transaksi jual beli barang sebesar harga pokok
barang ditambah dengan margin keuntungan yang disepakati. Piutang murabahah dinyatakan
sebesar jumlah piutang setelah dikurangi dengan ”marjin yang ditangguhkan” yang dapat
direalisasikan. Piutang murabahah disajikan sebesar nilai bersih yakni saldo piutang dikurangi
penyisihan kerugian.

Istishna adalah pembiayaan dalam bentuk transaksi jual beli barang dalam bentuk pemesanan
pembuatan barang dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati dengan
pembayaran sesuai dengan kesepakatan.

Qardh adalah pinjam meminjam dana tanpa imbalan dengan kewajiban pihak meminjam
mengembalikan pokok pinjaman secara sekaligus atau cicilan dalam jangka waktu tertentu.

Kredit yang dibeli dari BPPN

Bank Indonesia menerbitkan Peraturan Bank Indonesia No. 4/7/PBI/2002 tanggal


27 September 2002 tentang “Prinsip Kehati-hatian Dalam Rangka Pembelian Kredit oleh Bank
dari BPPN” yang berlaku untuk semua pembelian kredit dari BPPN sejak 1 Januari 2002.

Selisih antara pokok kredit dan harga pembelian diakui sebagai pendapatan yang
ditangguhkan jika Bank membuat perjanjian kredit baru dengan debitur dan sebagai penyisihan
penghapusan jika Bank tidak membuat perjanjian kredit baru dengan debitur. Koreksi atas
pendapatan yang ditangguhkan dan penyisihan penghapusan hanya dapat dilakukan apabila
Bank telah menerima pembayaran sebesar harga beli.

Pendapatan dari kredit yang dibeli dari BPPN diakui secara tunai. Jika Bank membuat
perjanjian kredit baru dengan debitur, penerimaan pembayaran dari debitur diakui sebagai
pengurang pokok kredit dan/atau pendapatan bunga sesuai dengan persyaratan yang diatur
dalam perjanjian kredit baru. Jika Bank tidak membuat perjanjian kredit baru dengan debitur,
penerimaan pembayaran dari debitur harus diakui terlebih dahulu sebagai pengurang pokok
kredit. Kelebihan penerimaan pembayaran dari saldo pokok kredit diakui sebagai pendapatan
bunga.

Lampiran 5/17
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

m. Kredit yang Diberikan (lanjutan)

Kredit yang dibeli dari BPPN (lanjutan)

Bank Indonesia memperbolehkan Bank untuk mengklasifikasikan semua kredit yang dibeli dari
BPPN dalam kategori lancar selama 1 (satu) tahun sejak tanggal pembukuan kredit. Setelah
itu, kredit tersebut akan diklasifikasikan berdasarkan peraturan Bank Indonesia mengenai
klasifikasi kredit.

Bank Indonesia mengharuskan Bank untuk dapat menerima pembayaran kredit sebesar harga
beli dalam waktu maksimum 5 (lima) tahun sejak tanggal pembukuan kredit. Saldo kredit yang
belum dilunasi setelah 5 (lima) tahun harus dihapusbukukan oleh Bank. Berdasarkan surat dari
Bank Indonesia No. 9/58/DPNP/IDPnP tanggal 16 Februari 2007, Bank Mandiri dapat
meneruskan pengelolaan kredit eks BPPN yang melewati jangka waktu 5 tahun setelah
pembelian, sepanjang kredit tersebut pada saat mencapai jangka waktu 5 tahun tergolong
lancar, baik berdasarkan faktor prospek usaha, kinerja, maupun kemampuan membayar
debitur sebagaimana diatur dalam PBI Kualitas Aktiva yang berlaku.

Restrukturisasi Kredit yang Diberikan

Restrukturisasi kredit meliputi modifikasi persyaratan kredit, konversi kredit menjadi saham
atau instrumen keuangan lainnya dan/atau kombinasi dari keduanya.

Kerugian yang timbul dari restrukturisasi kredit yang berkaitan dengan modifikasi persyaratan
kredit diakui bila nilai sekarang dari jumlah penerimaan kas yang akan datang yang telah
ditentukan dalam persyaratan kredit yang baru, termasuk penerimaan yang diperuntukkan
sebagai bunga maupun pokok, adalah lebih kecil dari nilai kredit yang diberikan yang tercatat
sebelum restrukturisasi.

Untuk restrukturisasi kredit dengan cara konversi kredit yang diberikan menjadi saham atau
instrumen keuangan lainnya, kerugian dari restrukturisasi kredit diakui apabila nilai wajar
penyertaan saham atau instrumen keuangan yang diterima dikurangi estimasi biaya untuk
menjualnya adalah lebih kecil dari nilai buku kredit yang diberikan.

Tunggakan bunga yang dikapitalisasi menjadi pokok kredit dalam perjanjian kredit yang baru
dalam rangka restrukturisasi dicatat sebagai pendapatan bunga yang ditangguhkan (deferred
interest income) dan akan diakui sebagai pendapatan dengan cara amortisasi secara
proporsional berdasarkan nilai bunga yang dikapitalisasi terhadap pokok kredit baru pada saat
pembayaran kredit diterima. Kerugian restrukturisasi disajikan sebagai bagian dari penyisihan
penghapusan.

n. Piutang Pembiayaan Konsumen

Piutang pembiayaan konsumen merupakan jumlah piutang setelah dikurangi dengan bagian
pembiayaan bersama dimana risiko kredit ditanggung pemberi pembiayaan bersama sesuai
dengan porsinya (without recourse), pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui
dan penyisihan penghapusan.

Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui, yang merupakan selisih antara jumlah
keseluruhan pembayaran angsuran yang akan diterima dari konsumen dengan jumlah pokok
pembiayaan konsumen, diakui sebagai pendapatan sesuai dengan jangka waktu kontrak
pembiayaan konsumen berdasarkan tingkat pengembalian berkala yang tetap dari piutang
pembiayaan konsumen.

Lampiran 5/18
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

n. Piutang Pembiayaan Konsumen (lanjutan)

Pendapatan administrasi yang diperoleh dari konsumen diakui dalam laporan laba rugi
konsolidasian pada saat perjanjian pembiayaan ditandatangani.

Penyelesaian kontrak sebelum masa pembiayaan konsumen berakhir diperlakukan sebagai


pembatalan kontrak pembiayaan konsumen dan laba atau rugi yang terjadi diakui dalam
laporan laba rugi konsolidasian tahun berjalan pada tanggal terjadinya transaksi.

o. Pembiayaan Bersama

Pembiayaan bersama terdiri atas pembiayaan bersama konsumen tanpa jaminan (without
recourse) dan pembiayaan bersama konsumen dengan jaminan (with recourse). Piutang
pembiayaan konsumen yang dibiayai bersama pihak-pihak lain dimana masing-masing pihak
menanggung risiko kredit sesuai dengan porsinya (without recourse) disajikan di neraca
konsolidasian secara bersih. Pendapatan pembiayaan konsumen dan beban bunga yang
terkait dengan pembiayaan bersama (without recourse) disajikan secara bersih di laporan laba
rugi konsolidasian. Piutang pembiayaan konsumen yang dibiayai bersama pihak-pihak lain di
mana Anak Perusahaan menanggung risiko kredit (with recourse) disajikan di neraca
konsolidasian secara bruto. Pendapatan pembiayaan konsumen dan beban bunga yang terkait
dengan pembiayaan bersama with recourse tersebut disajikan secara bruto di laporan laba rugi
konsolidasian.

Dalam pembiayaan bersama without recourse, Anak Perusahaan berhak menentukan tingkat
bunga yang lebih tinggi kepada pelanggan dari tingkat bunga yang ditetapkan dalam perjanjian
dengan pemberi pembiayaan bersama yaitu Bank. Selisihnya merupakan pendapatan dan
disajikan sebagai bagian dari “Pendapatan Pembiayaan Konsumen”.

p. Tagihan dan Kewajiban Akseptasi

Tagihan dan kewajiban akseptasi disajikan sebesar nilai atas letters of credit atau sebesar nilai
realisasi letters of credit yang telah diaksep oleh bank pengaksep. Tagihan akseptasi disajikan
bersih setelah dikurangi dengan penyisihan penghapusan.

q. Penyertaan Saham

Penyertaan saham merupakan investasi jangka panjang pada perusahaan non-publik serta
penyertaan sementara pada perusahaan debitur yang timbul akibat konversi kredit yang
diberikan.

Penyertaan saham di perusahaan asosiasi dengan persentase kepemilikan 20,00% sampai


dengan 50,00% dicatat dengan metode ekuitas yaitu penyertaan dicatat sebesar biaya
perolehan disesuaikan dengan bagian Bank atas ekuitas perusahaan asosiasi dan dikurangi
dengan penerimaan dividen sejak tanggal perolehan, dikurangi penyisihan penghapusan.

Penyertaan sementara pada perusahaan debitur hasil dari konversi kredit yang diberikan
menjadi saham dicatat dengan metode biaya, tanpa memperhatikan persentase kepemilikan,
dikurangi penyisihan penghapusan.

Penyertaan saham lainnya dicatat dengan metode biaya yaitu sebesar biaya perolehan
dikurangi dengan penyisihan penghapusan.

Perubahan nilai investasi pada Anak Perusahaan yang disebabkan terjadinya perubahan nilai
ekuitas Anak Perusahaan yang bukan merupakan transaksi antara Bank dengan Anak
Perusahaan, diakui sebagai bagian dari ekuitas sebagai “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas
Anak Perusahaan”. Akun ini akan diperhitungkan di dalam penentuan laba atau rugi Bank pada
saat pelepasan investasi tersebut (Catatan 32e).

Lampiran 5/19
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

q. Penyertaan Saham (lanjutan)

Goodwill diakui apabila terdapat selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian Bank atas nilai
wajar aset dan kewajiban yang dapat diidentifikasi pada tanggal transaksi pertukaran. Goodwill
disajikan sebagai aset lain-lain dan diamortisasi sebagai beban selama masa manfaatnya
dengan menggunakan metode garis lurus, kecuali terdapat metode lain yang dianggap lebih
tepat pada keadaan tertentu. Periode amortisasi goodwill adalah lima tahun, namun periode
amortisasi yang lebih panjang (maksimum 20 tahun) dapat digunakan apabila terdapat dasar
yang tepat.

r. Penyisihan Penghapusan Aset Produktif dan Non-Produktif

Aset produktif terdiri atas giro pada Bank Indonesia dan bank lain, penempatan pada Bank
Indonesia dan bank lain, efek-efek, Obligasi Pemerintah, tagihan lainnya - transaksi
perdagangan, efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali, tagihan derivatif, kredit yang
diberikan, piutang pembiayaan konsumen, tagihan akseptasi, penyertaan saham dan
komitmen dan kontinjensi yang mempunyai risiko kredit, serta aset produktif yang berasal dari
kegiatan syariah.

Komitmen dan kontinjensi yang mempunyai risiko kredit terdiri atas letters of credit yang tidak
dapat dibatalkan yang masih berjalan, letters of credit yang diterbitkan dengan program
penjaminan Bank Indonesia, garansi yang diterbitkan dalam bentuk standby letters of credit,
bank garansi dan risk sharing.

Aset non-produktif adalah aset Bank dan Anak Perusahaan yang memiliki potensi kerugian,
antara lain dalam bentuk agunan yang diambil alih, properti terbengkalai, rekening antar kantor
dan suspense account.

Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia, Bank Mandiri dan Anak Perusahaan
mengklasifikasikan aset produktif ke dalam satu dari lima kategori dan aset non-produktif ke
dalam satu dari empat kategori. Aset produktif tidak bermasalah (performing) diklasifikasikan
sebagai “Lancar” dan “Dalam Perhatian Khusus”, sedangkan aset produktif bermasalah (non-
performing) diklasifikasikan kedalam tiga kategori yaitu: “Kurang Lancar”, “Diragukan” dan
“Macet”. Kategori untuk aset non-produktif terdiri dari “Lancar”, “Kurang Lancar”, “Diragukan”
dan “Macet”. Efek-efek diklasifikasikan sebagai “Lancar”, “Kurang Lancar” dan “Macet”.

Mandiri Tunas Finance, anak perusahaan, menetapkan penyisihan piutang ragu-ragu


berdasarkan penelaahan atas kolektibilitas saldo piutang yang persentase kerugiannya
ditentukan berdasarkan kerugian historis atau ketika terdapat bukti obyektif bahwa saldo
piutang kemungkinan tidak dapat tertagih. Piutang ragu-ragu akan dihapusbukukan setelah
menunggak lebih dari 180 hari atau pada saat piutang tersebut diputuskan tidak dapat tertagih.
Penerimaan dari piutang yang telah dihapus bukukan diakui sebagai pendapatan lain-lain pada
saat terjadinya.

Pengklasifikasian aset produktif dan jumlah minimum penyisihan penghapusan atas aset serta
komitmen dan kontinjensi yang memiliki risiko kredit dihitung berdasarkan Peraturan Bank
Indonesia (PBI) No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang Penilaian Kualitas Aktiva
Bank Umum sebagaimana telah diubah terakhir dengan PBI No. 11/2/PBI/2009 tanggal 29
Januari 2009. Dalam penerapan PBI No. 7/2/PBI/2005 tersebut, Bank melakukan klasifikasi
aset produktif berdasarkan evaluasi atas kinerja debitur, prospek usaha dan kemampuan
membayar kepada Bank.

Untuk Bank Syariah, pengklasifikasian aset produktif dilakukan berdasarkan Peraturan Bank
Indonesia (PBI) No. 8/21/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang Penilaian Kualitas Aktiva
Bank Umum yang Melaksanakan Kegiatan Usaha Berdasarkan Prinsip Syariah, sebagaimana
dalam pasal-pasal tertentu telah diubah dengan PBI No. 9/9/PBI/2007 tanggal 18 Juni 2007.

Lampiran 5/20
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

r. Penyisihan Penghapusan Aset Produktif dan Non-Produktif (lanjutan)

Pembentukan penyisihan minimum sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia tersebut adalah
sebagai berikut:
Persentase minimum penyisihan kerugian
Lancar 1%
Dalam perhatian khusus 5%
Kurang lancar 15%
Diragukan 50%
Macet 100%

Persentase di atas berlaku untuk saldo aset produktif dan komitmen & kontinjensi, dikurangi
nilai agunan, kecuali untuk aset produktif dan komitmen & kontinjensi yang dikategorikan
sebagai lancar, dimana persentasenya berlaku langsung atas saldo aset produktif dan
komitmen dan kontinjensi yang bersangkutan.

Untuk aset produktif dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia dan Surat Hutang Pemerintah
(Obligasi Pemerintah) dan bagian aset produktif yang dijamin dengan agunan tunai berupa
giro, deposito, tabungan, setoran jaminan, emas, Sertifikat Bank Indonesia atau Surat Utang
Negara, Jaminan Pemerintah Indonesia sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku, standby letter of credit dari prime bank yang diterbitkan sesuai dengan Uniform
Customs and Practice for Documentary Credits, International Chamber of Commerce
Publication No. 600 (UCP 600 ) dan International Standard Banking Practice (ISBP), tidak perlu
dibentuk penyisihan.

Untuk efek-efek , sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal
20 Januari 2005 tentang “Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum”, penyisihan minimum yang
wajib dibentuk adalah sebagai berikut:
Persentase minimum penyisihan kerugian
Lancar 1%
Kurang lancar 15%
Macet 50%

Estimasi kerugian untuk komitmen dan kontinjensi yang mempunyai risiko kredit disajikan
sebagai kewajiban pada neraca konsolidasian.

Saldo aset produktif dengan kualitas macet dihapusbukukan pada saat manajemen Bank
Mandiri dan Anak Perusahaan berpendapat bahwa aset produktif tersebut tidak dapat tertagih.
Penerimaan kembali aset produktif yang telah dihapusbukukan dicatat sebagai penambahan
penyisihan penghapusan selama tahun berjalan. Jika terdapat kelebihan dari penerimaan
pokok, kelebihannya diakui sebagai pendapatan bunga.

Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang
“Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum”, sejak 20 Januari 2006, Bank juga wajib melakukan
pembentukan penyisihan kerugian khusus terhadap aset non-produktif seperti agunan yang
diambil alih, properti terbengkalai, rekening antar kantor dan suspense accounts.

Dalam peraturan tersebut, klasifikasi agunan yang diambil alih dan properti terbengkalai
ditetapkan sebagai berikut:
Batas Waktu
Lancar Sampai dengan 1 tahun
Kurang lancar Lebih dari 1 tahun sampai dengan 3 tahun
Diragukan Lebih dari 3 tahun sampai dengan 5 tahun
Macet Lebih dari 5 tahun

Klasifikasi untuk rekening antar kantor dan suspense accounts ditetapkan sebagai berikut:
Batas Waktu
Lancar Sampai dengan 180 hari
Macet Lebih dari 180 hari

Lampiran 5/21
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

s. Aset Tetap dan Aset Sewa Guna Usaha

i. Aset Tetap

Sebelum tanggal 1 Januari 2008, aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan (kecuali
aset tetap tertentu yang telah dinilai kembali pada tahun 1979, 1987 dan 2003 berdasarkan
peraturan pemerintah) dikurangi akumulasi penyusutan (kecuali tanah yang tidak
disusutkan). Selisih nilai revaluasi aset tetap disajikan sebagai bagian dari ekuitas dalam
neraca konsolidasian.

Efektif tanggal 1 Januari 2008, Bank Mandiri menerapkan PSAK No. 16 (revisi 2007), “Aset
Tetap”, yang menggantikan PSAK No. 16 (1994), “Aset Tetap dan Aset Lain-lain” dan
PSAK No. 17 (1994), “Akuntansi Penyusutan”. Bank Mandiri dan Anak Perusahaan memilih
model biaya, dan seluruh saldo selisih nilai revaluasi aset tetap yang masih dimiliki pada
saat penerapan pertama kali PSAK No. 16 (revisi 2007) yang disajikan sebagai bagian dari
ekuitas dalam neraca konsolidasian telah direklasifikasi ke saldo laba konsolidasian pada
tahun 2008 (Catatan 32c).

Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi
penyusutan dan penyisihan penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian
bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan aset tetap.
Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke
dalam jumlah tercatat (“carrying amount”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika
memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak
memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian pada saat
terjadinya.

Penyusutan dan amortisasi dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama
umur manfaat ekonomis aset tetap yang diestimasi sebagai berikut:
Tahun

Bangunan 20
Perlengkapan, peralatan kantor, perangkat lunak/komputer dan kendaraan bermotor 4-5

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak
ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya.
Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap (dihitung sebagai
perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset tetap)
dimasukkan dalam laporan laba rugi konsolidasian pada tahun berjalan aset tetap tersebut
dihentikan pengakuannya.

Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat ekonomis dan metode
penyusutan dikaji ulang, dan jika tidak sesuai dengan keadaan akan disesuaikan secara
prospektif.

Aset tetap dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai
bagian dari aset tetap. Ketika aset dalam penyelesaian telah selesai dan siap digunakan,
akumulasi biaya perolehan direklasifikasikan ke akun aset tetap yang sebenarnya.

Sesuai dengan PSAK No. 47, “Akuntansi Tanah”, semua biaya dan beban yang terjadi
sehubungan dengan perolehan hak atas tanah, antara lain, biaya perizinan, biaya survei
dan pengukuran lokasi, biaya notaris dan pajak-pajak yang berhubungan dengan hal
tersebut, ditangguhkan dan disajikan secara terpisah dari biaya perolehan hak atas tanah.
Biaya perolehan hak atas tanah yang ditangguhkan tersebut disajikan sebagai bagian dari
akun “Aset Lain-lain” dalam neraca konsolidasian dan diamortisasi selama masa manfaat
hak atas tanah yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus.

Lampiran 5/22
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

s. Aset Tetap dan Aset Sewa Guna Usaha

i. Aset Tetap (lanjutan)

Selain itu, PSAK No. 47 juga menyatakan bahwa hak atas tanah tidak diamortisasi kecuali
memenuhi kondisi-kondisi tertentu yang telah ditentukan.

PSAK No. 48 tentang “Penurunan Nilai Aset” mensyaratkan bahwa nilai tercatat aset tetap
dikaji ulang setiap tanggal neraca untuk menilai apakah aset tetap tersebut nilai tercatatnya
lebih tinggi dari jumlah yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount) dari aset tetap
tersebut. Jika nilai tercatat aset tetap melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh
kembali dari aset tetap tersebut, nilai tercatat aset tetap harus diturunkan menjadi nilai yang
dapat diperoleh kembali dari aset tetap tersebut.

ii. Aset Sewa Guna Usaha

Efektif tanggal 1 Januari 2008, PSAK No. 30 (revisi 2007), “Sewa”, menggantikan PSAK
No. 30 (1990) “Akuntansi Sewa Guna Usaha”. Berdasarkan PSAK No. 30 (revisi 2007),
penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang
mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan
apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian
tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Menurut PSAK revisi
ini, sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait
dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Selanjutnya, suatu
sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara
substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.

Berdasarkan PSAK No. 30 (revisi 2007), dalam sewa pembiayaan, Bank dan Anak
Perusahaan mengakui aset dan kewajiban dalam neraca konsolidasian pada awal masa
sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa
minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara
bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan
kewajiban sewa. Beban keuangan dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa,
sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo kewajiban.
Beban keuangan dicatat dalam laporan laba rugi konsolidasian. Aset sewa guna usaha
(disajikan sebagai bagian aset tetap) disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek
antara umur manfaat aset sewa guna usaha dan periode masa sewa, jika tidak ada
kepastian yang memadai bahwa Bank akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir
masa sewa.

Dalam sewa operasi, Bank mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar
garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.

t. Aset Lain-lain

Aset lain-lain antara lain terdiri dari pendapatan bunga, provisi dan komisi yang masih akan
diterima, tagihan, uang muka pajak, biaya dibayar dimuka, agunan yang diambil alih, properti
terbengkalai, rekening antar kantor dan lain-lain.

Agunan yang diambil alih (AYDA) adalah aset yang diperoleh Bank Mandiri dan Anak
Perusahaan, baik melalui pelelangan maupun diluar pelelangan berdasarkan penyerahan
secara sukarela oleh pemilik agunan atau berdasarkan kuasa untuk menjual diluar lelang dari
pemilik agunan dalam hal debitur tidak memenuhi kewajibannya kepada Bank Mandiri dan
Anak Perusahaan. AYDA merupakan jaminan kredit yang diberikan yang telah diambil alih
sebagai bagian dari penyelesaian kredit yang diberikan dan disajikan pada “Aset Lain-lain“.

Lampiran 5/23
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

t. Aset Lain-lain (lanjutan)

Aset yang tidak digunakan (properti terbengkalai) adalah aset tetap dalam bentuk properti yang
dimiliki Bank Mandiri dan Anak Perusahaan tetapi tidak digunakan untuk kegiatan usaha
operasional Bank Mandiri dan Anak Perusahaan.

AYDA dan properti terbengkalai disajikan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi (net
realisable value). Nilai bersih yang dapat direalisasi adalah nilai wajar agunan yang diambil alih
dikurangi dengan estimasi biaya untuk menjual AYDA tersebut. Kelebihan saldo kredit yang
diberikan yang belum dilunasi oleh peminjam di atas nilai dari AYDA, dibebankan terhadap
penyisihan penghapusan kredit yang diberikan. Selisih antara nilai bersih yang dapat direalisasi
dengan hasil penjualan AYDA diakui sebagai keuntungan atau kerugian tahun berjalan pada
saat dijual.

Beban-beban yang berkaitan dengan pemeliharaan AYDA dan properti terbengkalai


dibebankan ke laporan laba rugi konsolidasian tahun berjalan pada saat terjadinya. Bila terjadi
penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui
penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian tahun
berjalan.

u. Kewajiban Segera

Kewajiban segera dicatat pada saat timbulnya kewajiban, baik dari masyarakat maupun dari
bank lain. Kewajiban segera disajikan sebesar jumlah kewajiban Bank dan Anak Perusahaan.

v. Simpanan

Simpanan adalah dana yang ditempatkan oleh masyarakat kepada Bank dan Anak
Perusahaan yang bergerak di bidang perbankan berdasarkan perjanjian penyimpanan dana.
Termasuk dalam pos ini adalah giro, tabungan, deposito berjangka dan bentuk lain yang
dipersamakan dengan itu.

Giro merupakan simpanan nasabah yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran, yang
penarikannya dapat dilakukan setiap saat melalui cek, kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM),
atau dengan cara pemindahbukuan dengan bilyet giro atau sarana perintah pembayaran
lainnya. Giro dinyatakan sebesar nilai kewajiban kepada pemegang giro.

Tabungan merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan melalui
counter dan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) atau dengan cara pemindahbukuan melalui SMS
Banking, Phone Banking dan Internet Banking jika memenuhi persyaratan yang disepakati,
tetapi penarikan tidak dapat dilaksanakan dengan menggunakan cek atau instrumen setara
lainnya. Tabungan dinyatakan sebesar nilai kewajiban kepada pemilik tabungan.

Deposito berjangka merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan
pada waktu tertentu sesuai dengan perjanjian antara nasabah dengan Bank. Deposito
berjangka dinyatakan sebesar nilai nominal sesuai dengan perjanjian antara pemegang
deposito berjangka dengan Bank.

Termasuk di dalam giro adalah giro dan tabungan wadiah. Giro wadiah dapat digunakan
sebagai instrumen pembayaran dan dapat ditarik setiap saat melalui cek dan bilyet giro. Giro
wadiah serta tabungan wadiah mendapatkan bonus sesuai dengan kebijaksanaan Bank.
Simpanan dalam bentuk giro wadiah dan tabungsan wadiah dinyatakan sebesar kewajiban
Bank.

Lampiran 5/24
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

w. Simpanan dari Bank Lain

Simpanan dari bank lain terdiri dari kewajiban terhadap bank lain, baik lokal maupun luar
negeri, dalam bentuk giro, tabungan, inter-bank call money dengan periode jatuh tempo
menurut perjanjian kurang dari atau 90 hari dan deposito berjangka. Simpanan dari Bank lain
dinyatakan sesuai jumlah kewajiban terhadap bank lain.

Di dalam simpanan dari bank lain termasuk simpanan syariah dalam bentuk giro wadiah,
investasi tidak terikat yang terdiri dari tabungan mudharabah, deposito berjangka mudharabah,
dan Sertifikat Investasi Mudharabah Antar Bank (SIMA). SIMA merupakan sertifikat investasi
yang diterbitkan oleh BSM dengan sistem bagi hasil dan hanya diperdagangkan antar bank.
Jangka waktu pembiayaan SIMA berkisar 1-6 bulan.

x. Efek-efek yang Diterbitkan

Efek-efek yang diterbitkan oleh Bank dan Anak Perusahaan termasuk floating rate notes,
medium-term notes dan travelers’ cheques dicatat sebesar nilai nominal. Berdasarkan
ketentuan Bank Indonesia, simpanan dari bank lain dengan jangka waktu lebih dari 90 hari
juga disajikan sebagai efek-efek yang diterbitkan. Premi atau diskonto yang timbul dari
penerbitan floating rate notes dan medium-term notes diakui sebagai pendapatan/beban yang
ditangguhkan dan diamortisasi selama periode efek-efek tersebut.

y. Pinjaman yang Diterima

Pinjaman yang diterima merupakan dana yang diterima dari bank lain, Bank Indonesia atau pihak
lain dengan kewajiban pembayaran kembali sesuai dengan persyaratan perjanjian pinjaman.

z. Pinjaman Subordinasi

Pinjaman subordinasi dicatat sebesar nilai nominal dikurangi saldo diskonto yang belum
diamortisasi. Biaya yang terjadi sehubungan dengan penerbitan pinjaman subordinasi diakui
sebagai diskonto dan dikurangkan langsung dari hasil penerbitan pinjaman subordinasi dan
diamortisasi berdasarkan metode garis lurus sampai dengan tanggal jatuh tempo.

aa. Perpajakan

Bank Mandiri dan Anak Perusahaan menerapkan metode kewajiban neraca (balance sheet
liability method) untuk menentukan beban pajak penghasilan. Menurut metode kewajiban
neraca, aset dan hutang pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer antara nilai
aset dan kewajiban yang tercatat di neraca dengan dasar pengenaan pajak atas aset dan
kewajiban tersebut pada setiap tanggal pelaporan. Metode ini juga mensyaratkan adanya
pengakuan manfaat pajak di masa datang yang belum digunakan apabila besar kemungkinan
bahwa manfaat tersebut dapat direalisasikan di masa yang akan datang.

Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara
substansial diberlakukan pada tahun dimana aset tersebut direalisasi atau kewajiban tersebut
diselesaikan. Perubahan nilai tercatat aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan
oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi
yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.

Koreksi atas kewajiban pajak diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima, atau apabila
diajukan keberatan dan/atau banding, maka koreksi diakui pada saat keputusan atas
keberatan dan/atau banding tersebut diterima.

Lampiran 5/25
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

aa. Perpajakan (lanjutan)

Taksiran pajak penghasilan Bank Mandiri dan Anak Perusahaan dihitung untuk masing-masing
perusahaan sebagai badan hukum terpisah. Aset pajak kini (current tax assets) dan kewajiban
pajak kini (current tax liabilities) untuk badan hukum yang berbeda tidak disalinghapuskan
dalam laporan keuangan konsolidasian. Aset pajak tangguhan disajikan bersih setelah
dikurangi dengan kewajiban pajak tangguhan di neraca konsolidasian.

ab. Pendapatan dan Beban Bunga

Pendapatan dan beban bunga diakui dengan menggunakan metode akrual. Pendapatan bunga
yang berasal dari aset produktif bermasalah (non-performing) tidak diakui, kecuali pada saat
pembayaran tunai diterima. Pada saat kredit yang diberikan diklasifikasikan sebagai
non-performing, pendapatan bunga yang telah diakui tapi belum diterima harus dibatalkan
sebagai pendapatan bunga. Pendapatan bunga yang dibatalkan tersebut diakui sebagai
tagihan kontinjensi.

Seluruh penerimaan pembayaran yang berhubungan dengan kredit yang diberikan dengan
kolektibilitas diragukan dan macet, harus diakui terlebih dahulu sebagai pengurang terhadap
pokok kredit yang diberikan. Kelebihan penerimaan pembayaran atas pokok kredit yang
diberikan harus diakui sebagai pendapatan bunga.

Pendapatan bunga dari kredit yang direstrukturisasi hanya dapat diakui apabila telah diterima
secara tunai sebelum kualitas kredit menjadi lancar sebagaimana diatur di dalam Peraturan
Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang Penilaian Kualitas Aktiva
Bank Umum, sebagaimana telah diubah terakhir dengan PBI No. 11/2/PBI/2009 tanggal 29
Januari 2009.

Pendapatan bunga yang masih harus diterima atas aset non-performing Bank Mandiri dan
Anak Perusahaan dicatat sebagai tagihan kontinjensi dalam laporan Komitmen dan Kontinjensi
pada catatan atas laporan keuangan konsolidasian.

Didalam pendapatan dan beban bunga terdapat pendapatan dan beban berdasarkan prinsip
syariah. Pendapatan pengelolaan dana oleh Bank sebagai mudharib terdiri dari pendapatan
atas jual beli dari transaksi murabahah, istishna, pendapatan dari sewa (ijarah) dan
pendapatan atas bagi hasil dari mudharabah, musyarakah dan pendapatan usaha utama
lainnya.

Pengakuan keuntungan murabahah yang pembayarannya dilakukan secara angsuran atau


tangguh, dilakukan secara proporsional sesuai dengan praktik akuntansi perbankan yang
berlaku umum (vide: Surat Bank Indonesia No.10/1260/DPbS tanggal 15 Oktober 2008 dan
Surat Bank Indonesia No.9/634/DPbS tanggal 20 April 2007).

Dalam kaitannya dengan tingkat risiko piutang murabahah, Anak Perusahaan menetapkan
kebijakan atas pengakuan keuntungan murabahah sebagai berikut:
1) Untuk murabahah dengan pembayaran tangguh satu tahun atau kurang tanpa dikaitkan
dengan risiko penagihan kas dari piutang (piutang tak tertagih) dan beban pengelolaan
piutang serta penagihannya, keuntungan diakui dengan menggunakan metode efektif
(anuitas) sesuai jangka waktu.
2) Untuk murabahah dengan pembayaran tangguh lebih dari satu tahun dimana risiko
penagihan kas dari piutang (piutang tak tertagih) dan/atau beban pengelolaan piutang
tersebut relatif kecil, keuntungan diakui dengan menggunakan metode efektif (anuitas).

Anak Perusahaan menetapkan kebijakan tingkat risiko berdasarkan ketentuan internal.

Pendapatan istishna diakui dengan menggunakan metode persentase penyelesaian atau


metode akad selesai.

Lampiran 5/26
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

ab. Pendapatan dan Beban Bunga (lanjutan)

Pendapatan ijarah diakui selama masa akad secara proporsional.

Pendapatan usaha musyarakah yang menjadi hak mitra aktif diakui sebesar haknya sesuai
dengan kesepakatan.

Pendapatan usaha mudharabah diakui dalam periode terjadinya hak bagi hasil sesuai nisbah
yang disepakati, dan tidak diperkenankan mengakui pendapatan dari proyeksi hasil usaha.

Pendapatan pembiayaan konsumen Anak Perusahaan dinyatakan sebesar pendapatan bersih


setelah dikurangi dengan bagian pendapatan milik bank-bank lain sehubungan dengan
transaksi-transaksi kerjasama penerusan pinjaman, kerjasama pembiayaan bersama dan
pengambilalihan piutang dan penunjukan selaku pengelola piutang.

ac. Pendapatan Provisi dan Komisi


Pendapatan provisi dan komisi yang berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan dan/atau
yang mempunyai jangka waktu tertentu, ditangguhkan dan diamortisasi berdasarkan metode
garis lurus sesuai dengan jangka waktunya. Untuk kredit yang diberikan yang dilunasi sebelum
jatuh temponya, saldo pendapatan provisi dan/atau komisi yang belum diamortisasi, diakui
pada saat kredit yang diberikan dilunasi. Pendapatan provisi dan komisi lainnya yang tidak
berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan atau jangka waktu tertentu diakui pada saat
terjadinya transaksi.

ad. Imbalan Kerja

Kewajiban Pensiun

Bank Mandiri menyelenggarakan program pensiun iuran pasti yang pesertanya adalah pegawai
aktif Bank Mandiri sejak tanggal 1 Agustus 1999, serta program pensiun manfaat pasti yang
berasal dari masing-masing dana pensiun Bank Peserta Penggabungan. Program ini didanai
melalui pembayaran kepada pengelola dana pensiun sebagaimana ditentukan dalam
perhitungan aktuaria yang dilakukan secara berkala.

Kewajiban imbalan pensiun Bank Mandiri and Anak Perusahaan dihitung dengan
membandingkan manfaat yang akan diterima oleh karyawan dari Program Pensiun pada usia
pensiun normal dengan manfaat yang akan diterima berdasarkan UU Ketenagakerjaan No.
13/2003 setelah dikurangi dengan akumulasi kontribusi karyawan dan hasil investasinya.
Apabila manfaat pensiun lebih kecil dari pada manfaat menurut UU No. 13/2003, maka Bank
dan Anak Perusahaan harus membayar kekurangan tersebut.

Program pensiun berdasarkan UU Ketenagakerjaan adalah program imbalan pasti karena UU


Ketenagakerjaan menentukan rumus tertentu untuk menghitung jumlah minimum imbalan
pensiun. Program pensiun iuran pasti adalah program pensiun yang menentukan jumlah
imbalan pensiun yang akan diberikan, biasanya berdasarkan pada satu faktor atau lebih
seperti usia, masa kerja atau kompensasi.

Kewajiban program pensiun imbalan pasti yang diakui di neraca konsolidasian adalah nilai kini
kewajiban imbalan pasti pada tanggal neraca dikurangi nilai wajar aset program, serta
disesuaikan dengan keuntungan atau kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui.
Kewajiban imbalan pasti dihitung setiap tahun oleh aktuaris independen menggunakan metode
projected unit credit. Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan
estimasi arus kas keluar masa depan dengan menggunakan tingkat bunga obligasi
perusahaan berkualitas tinggi dalam mata uang yang sama dengan mata uang imbalan yang
akan dibayarkan dan waktu jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo
imbalan yang bersangkutan.

Lampiran 5/27
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

ad. Imbalan Kerja (lanjutan)

Kewajiban Pensiun (lanjutan)

Keuntungan dan kerugian aktuarial dapat timbul dari penyesuaian yang dibuat berdasarkan
pengalaman, perubahan asumsi-asumsi aktuarial dan perubahan pada program pensiun.
Apabila jumlah keuntungan atau kerugian aktuarial ini melebihi 10,00% dari imbalan pasti atau
10,00% dari nilai wajar aset program maka kelebihannya dibebankan atau dikreditkan pada
pendapatan atau beban selama sisa masa kerja rata-rata para karyawan yang bersangkutan.

Kewajiban Imbalan Pasca-Kerja Lainnya

Bank memberikan gaji masa bebas tugas yaitu imbalan kepada karyawan sebelum usia pensiun
jabatan karyawan dimana karyawan dibebaskan dari tugas-tugas rutin dan tidak masuk kerja,
tetapi memperoleh fasilitas kepegawaian yang ditentukan.

Hak atas imbalan ini pada umumnya diberikan apabila karyawan bekerja hingga mencapai usia
pensiun dan memenuhi masa kerja tertentu. Prakiraan biaya imbalan ini dicadangkan sepanjang
masa kerja karyawan, dengan menggunakan metodologi akuntansi yang sama dengan
metodologi yang digunakan dalam perhitungan program pensiun imbalan pasti, namun
disederhanakan. Kewajiban ini dinilai setiap tahun oleh aktuaris independen yang berkualifikasi.

Pembagian Tantiem

Bank Mandiri mencatat tantiem dengan menggunakan basis akrual dan membebankannya pada
laporan laba rugi konsolidasian tahun berjalan.

ae. Opsi Saham

Bank Mandiri telah memberikan opsi saham kepada Direksi dan pegawai pimpinan berdasarkan
posisi dan kriteria tertentu dalam Program Kompensasi Manajemen Berbasis Saham (MSOP).
Jumlah biaya kompensasi saham dihitung pada tanggal diberikannya opsi saham dengan
menggunakan nilai wajar dari opsi saham tersebut dan diakui sebagai bagian dari akun “Biaya
Gaji dan Tunjangan Pegawai” selama periode opsi saham berdasarkan program hak bertingkat
(graded vesting). Akumulasi biaya kompensasi saham diakui sebagai Opsi Saham pada akun
Ekuitas.

Nilai wajar dari opsi saham tersebut ditentukan berdasarkan pada laporan hasil penilaian
aktuaria independen dengan menggunakan metode penentuan harga opsi Black Scholes.

af. Laba per Saham

Laba per saham dihitung dengan membagi laba bersih konsolidasian akhir tahun berjalan
dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor selama tahun berjalan.

Laba per saham dilusian dihitung setelah melakukan penyesuaian yang diperlukan terhadap
jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar dengan asumsi bahwa semua opsi
saham dilaksanakan pada saat penerbitan (Catatan 32a dan 33).

Lampiran 5/28
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

af. Laba per Saham (lanjutan)

Jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar yang digunakan dalam menghitung laba per
saham dilusian pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 masing-masing adalah
20.961.252.565 lembar saham, 20.929.439.763 lembar saham dan 20.863.423.441 lembar
saham.

2009 2008 2007


Jumlah rata-rata tertimbang lembar saham - Dasar 20.939.650.256 20.874.991.622 20.717.958.049
Penyesuaian atas efek berpotensi saham biasa:
MSOP - Tahap I - 4.225.205 17.423.024
MSOP - Tahap II 1.673.871 784.387 1.428.752
MSOP - Tahap III 19.928.438 49.438.549 126.613.616

Jumlah rata-rata tertimbang lembar saham - Dilusian 20.961.252.565 20.929.439.763 20.863.423.441

ag. Informasi Segmen

Bank Mandiri dan Anak Perusahaan menyajikan informasi keuangan berdasarkan segmen
usaha (segmen primer) dan daerah geografis (segmen sekunder). Segmen usaha adalah
komponen Bank yang dapat dibedakan dalam menghasilkan jasa (baik jasa individual maupun
kelompok jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan
risiko dan imbalan segmen lain.

Segmen geografis adalah komponen Bank dan Anak Perusahaan yang dapat dibedakan dalam
menghasilkan jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko
dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada
lingkungan (wilayah) ekonomi lain.

Segmen primer dibagi ke dalam segmen-segmen usaha berikut: perbankan, Bank Syariah,
sekuritas, pembiayaan, jasa pengiriman uang dan lain-lain, sedangkan segmen sekunder dibagi
ke dalam Indonesia, Asia (Singapura, Malaysia, Hong Kong dan Timor Leste), Eropa Barat
(Inggris) dan Cayman Island.

3. GIRO PADA BANK INDONESIA

2009 2008 2007

Rupiah 15.342.428 12.770.724 26.829.332


Dolar Amerika Serikat 713.443 583.565 1.331.727

16.055.871 13.354.289 28.161.059

Pada tanggal 31 Desember 2009, Giro Wajib Minimum (GWM) Bank telah sesuai dengan PBI No.
7/29/PBI/2005 tanggal 6 September 2005 yang telah diubah dengan PBI No. 10/19/PBI/2008 tanggal
14 Oktober 2008, selanjutnya diubah dengan PBI No. 10/25/PBI/2008 tanggal 23 Oktober 2008
mengenai Giro Wajib Minimum Bank Umum pada BI dalam Rupiah yang terdiri dari GWM Utama
dan GWM Sekunder masing-masing sebesar 5,00% dan 2,50% (2008: 5,00% dan 0,00% dan 2007:
11,00% dan 0,00%) dan valuta asing sebesar 1,00% (2008: 1,00% dan 2007: 3,00%).

GWM Utama adalah simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh Bank dalam bentuk saldo
Rekening Giro pada Bank Indonesia, sedangkan GWM Sekunder adalah cadangan minimum yang
wajib dipelihara oleh Bank berupa SBI, Surat Utang Negara (SUN) dan/atau kelebihan saldo
Rekening Giro Rupiah Bank dari GWM Utama yang dipelihara di Bank Indonesia.

Lampiran 5/29
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. GIRO PADA BANK INDONESIA (lanjutan)

Realisasi Giro Wajib Minimum untuk rekening Rupiah dan Dolar Amerika Serikat (Bank Mandiri saja)
pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 masing-masing adalah:
2009 2008 2007
Rupiah
- Giro Wajib Minimum Utama 5,00% 5,47% 14,00%
- Giro Wajib Minimum Sekunder 42,29% - -
Dolar Amerika Serikat 1,32% 1,04% 3,01%

4. GIRO PADA BANK LAIN

a. Berdasarkan Mata Uang:


2009 2008 2007

Rupiah 257.845 53.039 36.067


Mata uang asing 7.231.764 7.441.179 1.365.915

Jumlah 7.489.609 7.494.218 1.401.982


Dikurangi: Penyisihan penghapusan (86.962) (87.689) (14.387)

7.402.647 7.406.529 1.387.595

b. Berdasarkan Kolektibilitas:
2009 2008 2007
Rupiah:
Lancar 257.845 53.039 36.067

Jumlah Rupiah 257.845 53.039 36.067

Mata uang asing:


Lancar 7.220.684 7.428.353 1.365.915
Macet 11.080 12.826 -

Jumlah mata uang asing 7.231.764 7.441.179 1.365.915

Jumlah 7.489.609 7.494.218 1.401.982


Dikurangi: Penyisihan penghapusan (86.962) (87.689) (14.387)

7.402.647 7.406.529 1.387.595

c. Berdasarkan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa dan Pihak Ketiga:

Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 tidak terdapat giro pada bank lain yang
mempunyai hubungan istimewa.

d. Tingkat Suku Bunga Rata-rata (yield) per Tahun:


2009 2008 2007
Rupiah 0,14% 0,45% 0,25%
Mata uang asing 0,17% 0,95% 3,11%

e. Mutasi penyisihan penghapusan giro pada bank lain adalah sebagai berikut:
2009 2008 2007

Saldo awal tahun 87.689 14.387 11.149


Penyisihan selama tahun berjalan (Catatan 37) 12.607 71.072 2.731
Lain-lain*) (13.334) 2.230 507

Saldo akhir tahun 86.962 87.689 14.387

*) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing.

Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan giro pada bank lain yang
dibentuk telah memadai.

Lampiran 5/30
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

5. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN

a. Berdasarkan Jenis, Mata Uang, Jatuh Tempo dan Kolektibilitas:

2009
Jatuh Tempo Lancar Macet Jumlah

Rupiah:
Bank Indonesia < 1 bulan 19.098.450 - 19.098.450
Call Money < 1 bulan 1.163.000 - 1.163.000
> 1 b ulan < 3 bulan 145.000 - 145.000
Deposito Berjangka < 1 bulan 172.486 - 172.486
> 1 b ulan < 3 bulan 147.417 - 147.417
> 6 bulan < 12 bulan 8.500 - 8.500
Tabungan tanpa jatuh tempo 991 - 991
Jumlah Rupiah 20.735.844 - 20.735.844

Mata uang asing:


Call Money < 1 bulan 15.563.690 - 15.563.690
> 1 bulan < 3 bulan 2.457.089 - 2.457.089
> 12 bulan - 112.046 112.046
Penempatan “Fixed-Term” < 1 bulan 2.732.132 - 2.732.132
> 1 bulan < 3 bulan 94.431 - 94.431
> 12 bulan - 7.387 7.387
Deposito Berjangka > 1 bulan < 3 bulan 46.975 - 46.975
Jumlah mata uang asing 20.894.317 119.433 21.013.750
Jumlah 41.749.594
Dikurangi: Penyisihan penghapusan (347.184)

41.402.410

2008
Jatuh Tempo Lancar Macet Jumlah

Rupiah:
Bank Indonesia < 1 bulan 13.650.642 - 13.650.642
Call Money < 1 bulan 69.036 - 69.036
> 1 bulan < 3 bulan 44.063 - 44.063
Deposito Berjangka < 1 bulan 256.050 - 256.050
> 1 bulan < 3 bulan 36.300 - 36.300
Tabungan tanpa jatuh tempo 1.107 - 1.107
Jumlah Rupiah 14.057.198 - 14.057.198

Mata uang asing:


Call Money < 1 bulan 13.261.660 - 13.261.660
> 12 bulan - 217.786 217.786
Penempatan “Fixed-Term” < 1 bulan 2.196.350 - 2.196.350
> 1 bulan < 3 bulan 548 - 548
> 6 bulan < 12 bulan 49.493 - 49.493
> 12 bulan - 8.491 8.491
Jumlah mata uang asing 15.508.051 226.277 15.734.328
Jumlah 29.791.526
Dikurangi: Penyisihan penghapusan (386.708)

29.404.818

Lampiran 5/31
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

5. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN (lanjutan)

a. Berdasarkan Jenis, Mata Uang, Jatuh Tempo dan Kolektibilitas (lanjutan):

2007
Jatuh Tempo Lancar Macet Jumlah

Rupiah:
Bank Indonesia < 1 bulan 11.199.067 - 11.199.067
Call Money < 1 bulan 20.000 - 20.000
Deposito Berjangka < 1 bulan 175.100 - 175.100
Jumlah Rupiah 11.394.167 - 11.394.167

Mata uang asing:


Call Money < 1 bulan 3.410.630 - 3.410.630
Penempatan “Fixed-Term” < 1 bulan 2.017.616 - 2.017.616
> 1 bulan < 3 bulan 453 - 453
> 6 bulan < 12 bulan 41.479 - 41.479
Deposito Berjangka < 1 bulan 28.179 - 28.179
Jumlah mata uang asing 5.498.357 - 5.498.357
Jumlah 16.892.524
Dikurangi: Penyisihan penghapusan (59.200)

16.833.324

b. Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, Bank Mandiri tidak memiliki penempatan pada
pihak yang mempunyai hubungan istimewa.

Pada tanggal 31 Desember 2007, di dalam penempatan deposito berjangka Rupiah terdapat
penempatan pada Bank Sinar Harapan Bali (BSHB) sebesar Rp80.000 yang belum menjadi Anak
Perusahaan Bank Mandiri di tahun 2007 (Catatan 1g).

c. Tingkat Suku Bunga Rata-rata (yield) per Tahun:


2009 2008 2007

Rupiah 6,33% 6,55% 14,45%


Mata uang asing 0,22% 1,91% 4,37%

d. Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, tidak terdapat penempatan pada bank lain yang
digunakan sebagai jaminan.

e. Mutasi penyisihan penghapusan penempatan pada bank lain


2009 2008 2007

Saldo awal tahun 386.708 59.200 97.981


Penyisihan/(pembalikan) selama tahun berjalan (Catatan 37) 18.868 323.475 (36.337)
Lain-lain*) (58.392) 4.033 (2.444)

Saldo akhir tahun 347.184 386.708 59.200

*) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing.

Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan penempatan pada bank lain
yang dibentuk telah memadai.

Lampiran 5/32
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

5. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN (lanjutan)

e. Mutasi penyisihan penghapusan penempatan pada bank lain (lanjutan)

Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, Bank Mandiri memiliki penempatan pada lembaga
keuangan (dalam likuidasi) dengan klasifikasi macet senilai Rp209.153 dan Rp242.708 dan di lain
pihak lembaga keuangan tersebut menempatkan dananya di Bank Mandiri dalam bentuk giro dan
inter-bank call money dengan jumlah sebesar Rp14.050 dan Rp16.431 pada tanggal
31 Desember 2009 dan 2008 (Catatan 20a dan 21a). Anak perusahaan juga memiliki kewajiban
L/C UPAS yang telah jatuh tempo kepada lembaga keuangan tersebut sebesar USD8.054.248,50
(nilai penuh). Saldo penempatan Bank Mandiri pada lembaga keuangan (dalam likuidasi) tersebut
pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 telah disalinghapuskan (set-off) dengan saldo giro dan
inter-bank call money yang ditempatkan lembaga keuangan tersebut di Bank Mandiri serta
kewajiban L/C UPAS Anak Perusahaan (hanya untuk tahun 2009). Perhitungan penyisihan
penghapusan yang dibentuk oleh Bank Mandiri untuk lembaga keuangan tersebut adalah selisih
antara saldo penempatan Bank Mandiri pada lembaga keuangan tersebut dengan saldo giro dan
inter-bank call money yang ditempatkan lembaga keuangan tersebut di Bank Mandiri dan
kewajiban L/C UPAS Anak Perusahaan (hanya untuk tahun 2009).

6. EFEK-EFEK

a. Berdasarkan Tujuan dan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa dan Pihak Ketiga:

2009 2008 2007

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 48a):


Diperdagangkan - - 13.532
Tersedia untuk dijual - - 14.709
Dimiliki hingga jatuh tempo 25.000 - -

25.000 - 28.241
Pihak ketiga:
Diperdagangkan 13.432.182 20.328.692 23.090.970
Tersedia untuk dijual 327.875 475.092 1.432.288
Dimiliki hingga jatuh tempo 4.383.357 3.866.576 3.808.527

18.143.414 24.670.360 28.331.785

Jumlah 18.168.414 24.670.360 28.360.026


Dikurangi:
Diskonto yang belum diamortisasi (42.211) (41.724) (8.833)
Keuntungan yang belum direalisasi dari
kenaikan nilai efek-efek 80.681 40.257 79.857
Penyisihan penghapusan (53.492) (44.046) (1.114.497)

18.153.392 24.624.847 27.316.553

Lampiran 5/33
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

6. EFEK-EFEK (lanjutan)

b. Berdasarkan Jenis, Mata Uang dan Kolektibilitas:


2009
Nilai (Diskonto)/ Keuntungan/
Perolehan/ Premi (Kerugian) Nilai Wajar/Nilai Buku**)
Nilai yang Belum yang Belum Kurang
Nominal*) Diamortisasi Direalisasi Lancar Lancar Macet Jumlah

Rupiah:
Diperdagangkan
Sertifikat Bank Indonesia 11.606.367 - 67.695 11.674.062 - - 11.674.062
Obligasi 1.651.777 - 13.942 1.665.453 - 266 1.665.719
Investasi pada unit-unit reksa dana 153.495 - 5.254 158.749 - - 158.749
Saham 20.543 - (6.166) 14.377 - - 14.377

13.432.182 - 80.725 13.512.641 - 266 13.512.907


Tersedia untuk dijual
Reksadana Syariah 8.000 - 1.854 9.854 - - 9.854
Investasi pada unit-unit reksa dana 6.675 - (298) 6.377 - - 6.377

14.675 - 1.556 16.231 - - 16.231


Dimiliki hingga jatuh tempo
Sertifikat Bank Indonesia Syariah 1.915.000 - - 1.915.000 - - 1.915.000
Obligasi Syariah Perusahaan 970.500 241 - 920.741 50.000 - 970.741
Obligasi 571.000 (24.979) - 460.264 85.757 - 546.021
Sertifikat Bank Indonesia 62.000 (248) - 61.752 - - 61.752
Wesel ekspor 54.686 - - 54.686 - - 54.686

3.573.186 (24.986) - 3.412.443 135.757 - 3.548.200

Jumlah Rupiah 17.020.043 (24.986) 82.281 16.941.315 135.757 266 17.077.338

Mata uang asing:


Tersedia untuk dijual
Wesel ekspor 211.727 - - 211.727 - - 211.727
Floating rate notes 54.187 - (1.978) 52.209 - - 52.209
Obligasi 47.286 - 378 47.664 - - 47.664

313.200 - (1.600) 311.600 - - 311.600


Dimiliki hingga jatuh tempo
Wesel ekspor 399.117 - - 399.117 - - 399.117
Obligasi 208.014 344 - 180.179 28.179 - 208.358
Treasury bills 134.090 (28) - 134.062 - - 134.062
Floating rate notes 93.950 (17.541) - 76.409 - - 76.409

835.171 (17.225) - 789.767 28.179 - 817.946

Jumlah mata uang asing 1.148.371 (17.225) (1.600) 1.101.367 28.179 - 1.129.546

Jumlah 18.168.414 (42.211) 80.681 18.042.682 163.936 266 18.206.884


Dikurangi: Penyisihan penghapusan (28.636) (24.590) (266) (53.492)

Bersih 18.014.046 139.346 - 18.153.392

*) Efek-efek dengan kategori dimiliki hingga jatuh tempo disajikan sebesar nilai nominal.
**) Efek-efek dengan kategori dimiliki hingga jatuh tempo disajikan sebesar nilai buku.

Lampiran 5/34
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

6. EFEK-EFEK (lanjutan)

b. Berdasarkan Jenis, Mata Uang dan Kolektibilitas (lanjutan):


2008
Nilai (Diskonto)/ Keuntungan/
Perolehan/ Premi (Kerugian) Nilai Wajar/Nilai Buku**)
Nilai yang Belum yang Belum Kurang
Nominal*) Diamortisasi Direalisasi Lancar Lancar Macet Jumlah

Rupiah:
Diperdagangkan
Sertifikat Bank Indonesia 19.903.800 - 91.640 19.995.440 - - 19.995.440
Investasi pada unit-unit reksa dana 362.396 - 633 363.029 - - 363.029
Obligasi 62.280 - (2.590) 59.391 - 299 59.690
Saham 216 - (110) 106 - - 106

20.328.692 - 89.573 20.417.966 - 299 20.418.265

Tersedia untuk dijual


Investasi pada unit-unit reksa dana 27.987 - (3.270) 24.717 - - 24.717
Reksadana Syariah 8.000 - 765 8.765 - - 8.765

35.987 - (2.505) 33.482 - - 33.482

Dimiliki hingga jatuh tempo


Sertifikat Bank Indonesia Syariah 1.305.000 - - 1.305.000 - - 1.305.000
Obligasi Syariah Perusahaan 994.262 (8.141) - 986.121 - - 986.121
Obligasi 581.000 (34.788) - 546.212 - - 546.212
Wesel ekspor 170.015 - - 170.015 - - 170.015

3.050.277 (42.929) - 3.007.348 - - 3.007.348

Jumlah Rupiah 23.414.956 (42.929) 87.068 23.458.796 - 299 23.459.095

Mata uang asing:


Tersedia untuk dijual
Wesel ekspor 202.835 - - 202.835 - - 202.835
Floating rate notes 141.404 - (32.274) 109.130 - - 109.130
Obligasi 94.866 - (14.537) 80.329 - - 80.329

439.105 - (46.811) 392.294 - - 392.294

Dimiliki hingga jatuh tempo


Wesel ekspor 361.750 - - 356.286 - 5.464 361.750
Obligasi 349.764 1.376 - 351.140 - - 351.140
Treasury bills 72.085 (42) - 72.043 - - 72.043
Floating rate notes 32.700 (129) - 32.571 - - 32.571

816.299 1.205 - 812.040 - 5.464 817.504

Jumlah mata uang asing 1.255.404 1.205 (46.811) 1.204.334 - 5.464 1.209.798

Jumlah 24.670.360 (41.724) 40.257 24.663.130 - 5.763 24.668.893


Dikurangi: Penyisihan penghapusan (38.283) - (5.763) (44.046)

Bersih 24.624.847 - - 24.624.847

*) Efek-efek dengan kategori dimiliki hingga jatuh tempo disajikan sebesar nilai nominal.
**) Efek-efek dengan kategori dimiliki hingga jatuh tempo disajikan sebesar nilai buku.

Lampiran 5/35
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

6. EFEK-EFEK (lanjutan)

b. Berdasarkan Jenis, Mata Uang dan Kolektibilitas (lanjutan):

2007
Nilai (Diskonto)/ Keuntungan/
Perolehan/ Premi (Kerugian) Nilai Wajar/Nilai Buku**)
Nilai yang Belum yang Belum Kurang
Nominal*) Diamortisasi Direalisasi Lancar Lancar Macet Jumlah

Rupiah:
Diperdagangkan
Sertifikat Bank Indonesia 22.780.819 - 73.209 22.854.028 - - 22.854.028
Obligasi 252.122 - 5.247 257.091 - 278 257.369
Saham 16.782 - (1.974) 14.808 - - 14.808
Investasi pada unit-unit reksa dana 13.532 - 1.152 14.684 - - 14.684
Medium-Term Notes 3.900 - - 3.900 - - 3.900

23.067.155 - 77.634 23.144.511 - 278 23.144.789

Tersedia untuk dijual


Sertifikat Bank Indonesia Syariah 670.000 - - 670.000 - - 670.000
Obligasi 439.975 - 1.836 441.811 - - 441.811
Investasi pada unit-unit reksa dana 32.843 - - 32.843 - - 32.843
Medium-Term Notes 30.000 - - 30.000 - - 30.000
Reksadana Syariah 6.000 - - 6.000 - - 6.000

1.178.818 - 1.836 1.180.654 - - 1.180.654

Dimiliki hingga jatuh tempo


Obligasi wajib konversi 1.018.809 - - - - 1.018.809 1.018.809
Obligasi Syariah Perusahaan 787.200 (10.840) - 776.360 - - 776.360
Wesel ekspor 283.934 - - 283.934 - - 283.934
Negotiable Certificates of Deposits 315 - - 315 - - 315

2.090.258 (10.840) - 1.060.609 - 1.018.809 2.079.418

Jumlah Rupiah 26.336.231 (10.840) 79.470 25.385.774 - 1.019.087 26.404.861

Mata uang asing:


Diperdagangkan
Obligasi 37.347 - - 37.347 - - 37.347

Tersedia untuk dijual


Wesel ekspor 118.356 - - 118.356 - - 118.356
Floating rate notes 66.004 - (728) 65.276 - - 65.276
Treasury bills 39.108 - (5) 39.103 - - 39.103
Obligasi 27.917 - (636) 27.281 - - 27.281
Promissory notes 16.794 - 1.756 18.550 - - 18.550

268.179 - 387 268.566 - - 268.566

Dimiliki hingga jatuh tempo


Wesel ekspor 1.309.000 - - 1.249.385 7.403 52.212 1.309.000
Obligasi 206.646 2.335 - 208.981 - - 208.981
Floating rate notes 103.323 (2) - 103.321 - - 103.321
Treasury bills 99.300 (326) - 98.974 - - 98.974

1.718.269 2.007 - 1.660.661 7.403 52.212 1.720.276

Jumlah mata uang asing 2.023.795 2.007 387 1.966.574 7.403 52.212 2.026.189

Jumlah 28.360.026 (8.833) 79.857 27.352.348 7.403 1.071.299 28.431.050


Dikurangi: Penyisihan penghapusan (42.088) (1.110) (1.071.299) (1.114.497)

Bersih 27.310.260 6.293 - 27.316.553

*) Efek-efek dengan kategori dimiliki hingga jatuh tempo disajikan sebesar nilai nominal.
**) Efek-efek dengan kategori dimiliki hingga jatuh tempo disajikan sebesar nilai buku.

Lampiran 5/36
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

6. EFEK-EFEK (lanjutan)

c. Berdasarkan Sisa Umur Hingga Jatuh Tempo:

2009 2008 2007

Rupiah:
Tidak mempunyai kontrak jatuh tempo 188.712 398.599 69.472
< 1 tahun 15.311.068 21.670.357 25.008.786
> 1 < 5 tahun 1.350.050 843.722 856.687
> 5 < 10 tahun 170.213 502.278 401.286

Jumlah Rupiah 17.020.043 23.414.956 26.336.231

Mata uang asing:


< 1 tahun 886.427 723.870 1.704.920
> 1 < 5 tahun 120.708 455.249 281.528
> 5 < 10 tahun 141.236 76.285 37.347

Jumlah mata uang asing 1.148.371 1.255.404 2.023.795

Jumlah 18.168.414 24.670.360 28.360.026


Dikurangi:
Diskonto yang belum diamortisasi (42.211) (41.724) (8.833)
Keuntungan yang belum direalisasi dari
kenaikan nilai efek-efek 80.681 40.257 79.857
Penyisihan penghapusan (53.492) (44.046) (1.114.497)

18.153.392 24.624.847 27.316.553

d. Berdasarkan Golongan Penerbit:

2009 2008 2007

Pemerintah dan Bank Indonesia 15.252.972 21.372.525 23.755.813


Perusahaan lain 2.052.685 2.439.364 2.696.719
Bank 862.757 858.471 1.907.494

Jumlah 18.168.414 24.670.360 28.360.026


Dikurangi:
Diskonto yang belum diamortisasi (42.211) (41.724) (8.833)
Keuntungan yang belum direalisasi dari
kenaikan nilai efek-efek 80.681 40.257 79.857
Penyisihan penghapusan (53.492) (44.046) (1.114.497)

18.153.392 24.624.847 27.316.553

Lampiran 5/37
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

6. EFEK-EFEK (lanjutan)

e. Rincian Obligasi Berdasarkan Peringkat:


Peringkat*) Nilai Wajar/Nilai Buku**)

Lembaga
Pemeringkat 2009 2008 2007 2009 2008 2007
Rupiah
Diperdagangkan
Obligasi Pefindo ***) idD – idAA+ idD – idAA+ 1.615.969 59.690 257.369
PT Sarana Multigriya Fitch Ratings
Finansial Indonesia AA(Idn) - - 49.750 - -

1.665.719 59.690 257.369

Tersedia untuk dijual


Reksadana Syariah - - - - 9.854 8.765 6.000
Obligasi
PT Indosat
(Persero) Tbk. Pefindo - - idAA+ - - 180.298
PT Indofood Sukses
Makmur Tbk. Pefindo - - idAA+ - - 149.940
idA –
Lain-lain Pefindo - - idAA+ - - 111.573

9.854 8.765 447.811

Dimiliki hingga
jatuh tempo
Obligasi Syariah Beragam idBB – Baa3.id – idBBB- –
****)
Perusahaan idAA+ idAA+ idAA+ 970.741 986.121 776.360

Obligasi
PT Indosat
(Persero) Tbk. Pefindo idAA+ idAA+ - 218.410 215.822 -
PT Indofood Sukses
Makmur Tbk. Pefindo idAA+ idAA+ - 187.356 181.500 -
idBB – idA –
Lain-lain Pefindo idAA- ****) idAA+ - 140.255 148.890 -
Obligasi wajib konversi - - - - - - 1.018.809

1.516.762 1.532.333 1.795.169

Jumlah Rupiah 3.192.335 1.600.788 2.500.349

Mata uang asing


Diperdagangkan
Obligasi Beragam - - BB- - - 37.347

Tersedia untuk dijual BBB+ – Baa1 –


Obligasi Beragam A- A- A2 47.664 80.329 27.281

Dimiliki hingga
jatuh tempo Ba3 –
Obligasi Beragam BB- – A AA- Ba3 208.358 351.140 208.981

Jumlah mata uang asing 256.022 431.469 273.609

*) Informasi peringkat obligasi diperoleh dari Bloomberg yang mencakup peringkat yang diberikan oleh lembaga pemeringkat seperti
Pemeringkat Efek Indonesia, Standard and Poor’s, Moody’s dan Fitch Ratings.

**) Efek-efek dengan kategor i dimiliki hingga jatuh tempo disajikan sebesar nilai buku.

***) Pada tanggal 31 Desember 2009, obligasi dengan kategori diperdagangkan terutama terdiri dari Surat Perbendaharaan Negara yang
tidak memiliki peringkat.

****) Termasuk didalamnya, obligasi PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk. yang pada tanggal 14 Januari 2010 diperingkat kembali menjadi
idCCC oleh Pefindo.

Lampiran 5/38
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

6. EFEK-EFEK (lanjutan)

f. Tingkat Suku Bunga Rata-rata (yield) per Tahun:

2009 2008 2007

Rupiah 7,12% 10,01% 7,76%


Mata uang asing 5,05% 10,38% 8,73%

g. Mutasi Penyisihan Penghapusan Efek-efek:

2009 2008 2007

Saldo awal tahun 44.046 1.114.497 1.145.838


Pembalikan selama tahun berjalan (Catatan 37) (39.295) (58.416) (22.773)
Penghapusbukuan (write - off) - (1.018.809) -
Penerimaan kembali efek-efek yang telah dihapusbukukan 50.940 - -
Lain-lain*) (2.199) 6.774 (8.568)

Saldo akhir tahun 53.492 44.046 1.114.497

*) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing.

Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan efek-efek yang dibentuk telah
memadai.

Berdasarkan Surat Bank Indonesia No. 10/177/DpG/DPNP tanggal 9 Oktober 2008 perihal
Penetapan Nilai Wajar dan Reklasifikasi Surat Utang Negara (SUN), pada tanggal 19 Desember
2008 Bank telah melakukan reklasifikasi Efek-efek Diperdagangkan dan Tersedia Untuk Dijual
dengan nilai nominal masing masing sebesar Rp147.000 dan Rp434.000 ke Efek-efek Dimiliki
Hingga Jatuh Tempo. Nilai wajar Efek -efek Diperdagangkan dan Tersedia Untuk Dijual sebelum
reklasifikasi masing-masing sebesar Rp142.772 dan Rp433.975 dan nilai wajar Efek-efek
Diperdagangkan dan Tersedia Untuk Dijual pada tanggal reklasifikasi masing-masing sebesar
Rp138.210 dan Rp407.590. Kerugian yang belum direalisasi atas Efek-efek Tersedia Untuk Dijual
yang direklasifikasi dicatat sebagai bagian dari kerugian yang belum direalisasi atas efek-efek dan
Obligasi Pemerintah yang Tersedia untuk Dijual - setelah dikurangi pajak tangguhan di ekuitas dan
diamortisasi ke laporan laba rugi konsolidasian sampai dengan tanggal jatuh tempo efek-efek
tersebut.

7. OBLIGASI PEMERINTAH

Akun ini terdiri dari obligasi yang dikeluarkan oleh Pemerintah yang diperoleh Bank Mandiri dari pasar
primer dan sekunder pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 dengan rincian sebagai
berikut:

2009 2008 2007

Diperdagangkan, nilai wajar 430.198 43.748 972.392


Tersedia untuk dijual, nilai wajar 25.915.611 26.244.185 27.294.443
Dimiliki hingga jatuh tempo, nilai buku 62.787.131 61.971.106 61.199.482

89.132.940 88.259.039 89.466.317

Lampiran 5/39
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

7. OBLIGASI PEMERINTAH (lanjutan)

a. Berdasarkan Jatuh Tempo

Berdasarkan jatuh temponya, Obligasi Pemerintah adalah sebagai berikut:

2009 2008 2007


Rupiah
Diperdagangkan:
Kurang dari 1 tahun 371.336 4.950 9.280
1 - 5 tahun 58.862 38.798 272.954
5 - 10 tahun - - 261.452
Lebih dari 10 tahun - - 409.943

430.198 43.748 953.629

Tersedia untuk dijual:


Kurang dari 1 tahun - - 739.520
1 - 5 tahun 650.683 643.223 348.686
5 - 10 tahun 19.696.001 14.562.198 13.366.139
Lebih dari 10 tahun 5.537.544 10.946.419 12.761.785

25.884.228 26.151.840 27.216.130


Dimiliki hingga jatuh tempo:
Kurang dari 1 tahun 1.366.067 5.334 -
1 - 5 tahun 576.453 1.515.61 4 1.350.000
5 - 10 tahun 40.520.202 36.684.355 25.810.000
Lebih dari 10 tahun 20.152.786 23.642.622 33.934.598

62.615.508 61.847.925 61.094.598

Jumlah Rupiah 88.929.934 88.043.513 89.264.357

Mata uang asing


Diperdagangkan:
5 - 10 tahun - - 9.792
Lebih dari 10 tahun - - 8.971

- - 18.763
Tersedia untuk dijual:
5 - 10 tahun 31.383 47.723 49.321
Lebih dari 10 tahun - 44.622 28.992

31.383 92.345 78.313


Dimiliki hingga jatuh tempo:
1 - 5 tahun 152.849 - -
5 - 10 tahun 18.774 123.181 104.884

171.623 123.181 104.884

Jumlah mata uang asing 203.006 215.526 201.960

89.132.940 88.259.039 89.466.317

Lampiran 5/40
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

7. OBLIGASI PEMERINTAH (lanjutan)

b. Berdasarkan Jenis

2009
Tingkat
suku bunga Tanggal Frekuensi
Nominal per tahun Nilai wajar jatuh tempo pembayaran bunga

Rupiah
Diperdagangkan

Obligasi suku 9,28% - 20/02/2010 -


bunga tetap 432.289 12,00% 430.198 15/09/2013 1 bulan

Tersedia untuk dijual

Obligasi suku 9,00% - 15/03/2013 -


bunga tetap 339.096 14,28% 374.099 15/09/2018 6 bulan

Obligasi suku bunga 25/06/2011 -


mengambang 25.831.044 SBI 3 bulan 25.510.129 25/07/2020 3 bulan

26.170.140 25.884.228

Tingkat suku Tanggal Frekuensi


Nilai buku bunga per tahun jatuh tempo pembayaran bunga

Dimiliki hingga jatuh tempo

Obligasi suku 9,00% - 15/03/2010 -


bunga tetap 2.870.910 15,58% 15/05/2037 1 dan 6 bulan

Obligasi suku bunga 25/12/2014 -


mengambang 59.744.598 SBI 3 bulan 25/07/2020 3 bulan

62.615.508

Tingkat
suku bunga Tanggal Frekuensi
Nominal per tahun Nilai wajar jatuh tempo pembayaran bunga

Mata uang asing


Tersedia untuk dijual

Obligasi suku 6,88% - 15/01/2016 -


bunga tetap 28.245 7,50% 31.383 9/03/2017 6 bulan

Tingkat suku Tanggal Frekuensi


Nilai buku bunga per tahun jatuh tempo pembayaran bunga

Dimiliki hingga jatuh tempo

Obligasi suku 6,75% - 04/05/2014 -


bunga tetap 171.623 10,38% 09/03/2017 6 bulan

Lampiran 5/41
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

7. OBLIGASI PEMERINTAH (lanjutan)

b. Berdasarkan Jenis (lanjutan)

2008
Tingkat
suku bunga Tanggal Frekuensi
Nominal per tahun Nilai wajar jatuh tempo pembayaran bunga

Rupiah
Diperdagangkan

Obligasi suku 9,28% - 09/08/2009 -


bunga tetap 44.130 13,40% 43.748 15/09/2013 6 bulan

Tersedia untuk dijual

Obligasi suku 9,00% - 12/03/2012 -


bunga tetap 461.466 14,28% 460.795 15/11/2020 6 bulan

Obligasi suku bunga 25/06/2011 -


mengambang 25.839.044 SBI 3 bulan 25.691.045 25/07/2020 3 bulan

26.300.510 26.151.840

Tingkat suku Tanggal Frekuensi


Nilai buku bunga per tahun jatuh tempo pembayaran bunga

Dimiliki hingga jatuh tempo

Obligasi suku 9,00% - 15/06/2009 -


bunga tetap 2.103.327 15,58% 15/05/2037 6 bulan

Obligasi suku bunga 25/12/2014 -


mengambang 59.744.598 SBI 3 bulan 25/07/2020 3 bulan

61.847.925

Tingkat
suku bunga Tanggal Frekuensi
Nominal per tahun Nilai wajar jatuh tempo pembayaran bunga

Mata uang asing


Tersedia untuk dijual

Obligasi suku 6,63% - 10/03/2014 -


bunga tetap 109.000 8,50% 92.345 17/01/2038 6 bulan

Tingkat suku Tanggal Frekuensi


Nilai buku bunga per tahun jatuh tempo pembayaran bunga

Dimiliki hingga jatuh tempo

Obligasi suku 6,78% - 03/10/2014 -


bunga tetap 123.181 6,88% 09/03/2017 6 bulan

Lampiran 5/42
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

7. OBLIGASI PEMERINTAH (lanjutan)

b. Berdasarkan Jenis (lanjutan)

2007
Tingkat
suku bunga Tanggal Frekuensi
Nominal per tahun Nilai wajar jatuh tempo pembayaran bunga

Rupiah
Diperdagangkan

Obligasi suku 9,00% - 28/11/2008 -


bunga tetap 896.832 14,28% 943.603 15/09/2025 6 bulan

Obligasi suku bunga


mengambang 10.000 SBI 3 bulan 10.026 25/06/2011 3 bulan

906.832 953.629

Tersedia untuk dijual

Obligasi suku 9,50% - 15/11/2010 -


bunga tetap 613.617 15,58% 674.430 15/02/2028 6 bulan

Obligasi suku bunga 25/01/2008 -


mengambang 26.577.428 SBI 3 bulan 26.541.700 25/07/2020 3 bulan

27.191.045 27.216.130

Tingkat suku Tanggal Frekuensi


Nilai buku bunga per tahun jatuh tempo pembayaran bunga

Dimiliki hingga jatuh tempo

Obligasi suku
bunga tetap 1.350.000 13,15% 15/03/2010 6 bulan

Obligasi suku bunga 25/12/2014 -


mengambang 59.744.598 SBI 3 bulan 25/07/2020 3 bulan

61.094.598

Tingkat
suku bunga Tanggal Frekuensi
Nominal per tahun Nilai wajar jatuh tempo pembayaran bunga
Mata uang asing
Diperdagangkan

Obligasi suku 6,63% - 09/03/2017 -


bunga tetap 18.786 6,88% 18.763 17/02/2037 6 bulan

Tersedia untuk dijual

Obligasi suku 6,63% - 20/04/2014 -


bunga tetap 75.144 8,50% 78.313 17/02/2037 6 bulan

Tingkat suku Tanggal Frekuensi


Nilai buku bunga per tahun jatuh tempo pembayaran bunga

Dimiliki hingga jatuh tempo

Obligasi suku 6,75% - 03/10/2014 -


bunga tetap 104.884 6,88% 09/03/2017 6 bulan

Lampiran 5/43
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

7. OBLIGASI PEMERINTAH (lanjutan)

c. Informasi Lain

Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 Obligasi Pemerintah dengan jumlah nilai
nominal sebesar Rp355.652, Rp876.539 dan Rp2.992.039 telah dijual kepada pihak ketiga
dengan janji untuk dibeli kembali (Catatan 23).

Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 Obligasi Pemerintah dengan jumlah nominal sebesar
Rp3.967.500 dijaminkan untuk fasilitas pinjaman yang diterima dari bank lain (Catatan 26d).

Berdasarkan Surat Bank Indonesia No. 10/177/DpG/DPNP tanggal 9 Oktober 2008 perihal
Penetapan Nilai Wajar dan Reklasifikasi Surat Utang Negara (SUN), pada tanggal 19 Desember
2008 Bank Mandiri telah melakukan reklasifikasi Obligasi Pemerintah Diperdagangkan dan
Tersedia untuk Dijual dengan nilai nominal masing-masing sebesar Rp116.813 dan Rp402.589 ke
Obligasi Pemerintah Dimiliki Hingga Jatuh Tempo. Nilai wajar Obligasi Pemerintah
Diperdagangkan dan Tersedia Untuk Dijual sebelum reklasifikasi masing-masing sebesar
Rp100.720 dan Rp425.111 dan nilai wajar Obligasi Pemerintah Diperdagangkan dan Tersedia
untuk Dijual pada tanggal reklasifikasi masing-masing sebesar Rp99.648 dan Rp376.737.
Kerugian yang belum direalisasi atas Obligasi Pemerintah yang dipindahkan dicatat sebagai
bagian dari kerugian yang belum direalisasi atas efek-efek dan Obligasi Pemerintah yang
Tersedia untuk Dijual - setelah dikurangi pajak tangguhan di ekuitas dan diamortisasi ke laporan
laba rugi konsolidasian sampai dengan tanggal jatuh tempo Obligasi Pemerintah tersebut.

Pada tanggal 31 Desember 2007, kepemilikan Obligasi Pemerintah dengan nilai nominal sebesar
Rp1.926.843 secara legal telah dialihkan kepada bank counterpart berkaitan dengan transaksi
Callable Parallel Deposits (Catatan 22) dan Callable Zero Coupon Deposits. Oleh karena secara
substansi risiko signifikan dan manfaat kepemilikan Obligasi Pemerintah tersebut belum dialihkan
kepada bank counterpart, Bank masih mengakui Obligasi Pemerintah tersebut dalam neraca
konsolidasian.

Bank melakukan dua transaksi Callable Zero Coupon Deposits dengan bank counterpart yang
berkaitan dengan kontrak pengalihan Obligasi Pemerintah. Kontrak dimulai pada saat Bank
melakukan pengalihan Obligasi Pemerintah kepada bank counterpart dan menerima dana hasil
pengalihan tersebut dalam Rupiah. Sebagian dari dana hasil pengalihan tersebut sejumlah
Rp974.666 ditempatkan kembali ke bank counterpart dalam bentuk Callable Zero Coupon
Deposits.

Ringkasan dari kontrak callable zero coupon deposits adalah sebagai berikut:

Tanggal Tanggal Jatuh Nilai Deposito Nilai Deposito Suku Bunga


Deposito Efektif Tempo Awal Akhir Efektif

Rupiah 29 Juli 2004 20 Juni 2013 359.666 1.000.000 12,18%


Rupiah 8 April 2005 20 Desember 2013 615.000 1.514.470 10,90%

Dana yang ditempatkan sebagai callable zero coupon deposit berasal dari sebagian dana yang
diterima dari pengalihan Obligasi Pemerintah ke bank counterpart.

Bunga deposito tersebut di atas sama dengan yield dari Obligasi Pemerintah pada saat dialihkan
ke bank counterpart.

Perjanjian memberikan hak opsi kepada bank counterpart untuk memutuskan lebih awal
perjanjian dengan menghentikan/menarik deposito Rupiah pada setiap tanggal redemption setiap
tahunnya.

Lampiran 5/44
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

7. OBLIGASI PEMERINTAH (lanjutan)

c. Informasi Lain (lanjutan)

Berdasarkan perjanjian, bank counterpart dapat memutuskan perjanjian pada saat terjadinya
Unwind Events yaitu apabila Bank gagal membayar setiap penambahan (top up) deposito Rupiah
yang diharuskan dalam perjanjian. Apabila bank counterpart menggunakan haknya untuk
melakukan penghentian transaksi lebih awal akibat terjadinya Unwind Events, Bank diharuskan
membayar Unwind Cost kepada bank counterpart seperti yang ditentukan kemudian oleh bank
counterpart. Selain itu bank counterpart memiliki hak untuk melakukan penghentian transaksi
lebih awal jika bank counterpart memandang bahwa penerimaan dana dalam bentuk callable zero
coupon deposits tersebut memiliki bunga yang lebih tinggi dari bunga pasar.

Pada tanggal 29 Mei 2007, bank counterpart telah memutuskan lebih awal kontrak callable zero
coupon deposits dengan nilai deposito awal sebesar Rp359.666 dan memberikan dana tunai
sebagai penyelesaian atas transaksi tersebut pada tanggal 20 Juni 2007.

Pada tanggal 26 Juni 2007, bank counterpart telah memutuskan lebih awal kontrak callable zero
coupon deposits dengan nilai deposito awal sebesar Rp615.000 dan memberikan dana tunai
sebagai penyelesaian atas transaksi tersebut pada tanggal 21 Desember 2007.

8. TAGIHAN LAINNYA - TRANSAKSI PERDAGANGAN

a. Berdasarkan Jenis dan Mata Uang:


2009 2008 2007
Rupiah:
Pihak ketiga
Usance L/C Payable at Sight 1.878.785 1.887.985 876.539
Lain-lain 153.764 175.347 189.052

Jumlah Rupiah 2.032.549 2.063.332 1.065.591

Mata uang asing:


Pihak ketiga
Usance L/C Payable at Sight 997.481 1.616.647 922.818
Lain-lain 960.894 991.203 879.865

Jumlah mata uang asing 1.958.375 2.607.850 1.802.683

Jumlah 3.990.924 4.671.182 2.868.274


Dikurangi: Penyisihan penghapusan (844.781) (1.158.049) (839.732)

3.146.143 3.513.133 2.028.542

Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 tidak terdapat tagihan lainnya - transaksi
perdagangan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa.

b. Berdasarkan Kolektibilitas:

2009 2008 2007

Lancar 2.836.699 3.080.245 1.617.981


Dalam perhatian khusus 355.594 477.404 445.518
Kurang lancar - 12.309 6.283
Macet 798.631 1.101.224 798.492

Jumlah 3.990.924 4.671.182 2.868.274


Dikurangi: Penyisihan penghapusan (844.781) (1.158.049) (839.732)

3.146.143 3.513.133 2.028.542

Lampiran 5/45
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

8. TAGIHAN LAINNYA - TRANSAKSI PERDAGANGAN (lanjutan)

c. Berdasarkan Jatuh Tempo:


2009 2008 2007
Rupiah:
Kurang dari 1 bulan 491.755 518.571 440.254
1 - 3 bulan 914.964 912.041 416.551
3 - 6 bulan 479.886 486.776 208.786
Lebih dari 12 bulan 145.944 145.944 -

Jumlah Rupiah 2.032.549 2.063.332 1.065.591

Mata uang asing:


Kurang dari 1 bulan 278.471 747.496 1.047.396
1 - 3 bulan 552.704 766.511 397.855
3 - 6 bulan 286.613 328.155 357.432
6 - 12 bulan 187.900 - -
Lebih dari 12 bulan 652.687 765.688 -

Jumlah mata uang asing 1.958.375 2.607.850 1.802.683

Jumlah 3.990.924 4.671.182 2.868.274


Dikurangi: Penyisihan penghapusan (844.781) (1.158.049) (839.732)

3.146.143 3.513.133 2.028.542

d. Mutasi Penyisihan Penghapusan Tagihan Lainnya - Transaksi Perdagangan:


2009 2008 2007

Saldo awal tahun 1.158.049 839.732 812.247


(Pembalikan)/penyisihan selama tahun berjalan (Catatan 37) (181.181) 196.581 (5.527)
Lain-lain *) (132.087) 121.736 33.012

Saldo akhir tahun 844.781 1.158.049 839.732

*) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing.

Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan tagihan lainnya - transaksi


perdagangan telah memadai.

9. EFEK-EFEK YANG DIBELI DENGAN JANJI DIJUAL KEMBALI

a. Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali

2009
Pendapatan
Tanggal Tanggal Nilai Jual Bunga Belum Nilai
Jenis Efek Dimulai Jatuh Tempo Kembali Direalisasi Bersih

Rupiah
SPN 17/12/2009 08/01/2010 854.530 1.068 853.462
Obligasi VR0020 19/11/2009 19/02/2010 511.664 5.018 506.646
Obligasi VR0029 21/12/2009 22/03/2010 509.436 7.889 501.547
SPN 11/12/2009 04/01/2010 487.434 261 487.173
SPN 11/12/2009 04/01/2010 451.940 242 451.698
Obligasi VR0031 15/10/2009 15/01/2010 413.495 1.159 412.336
Obligasi VR0031 21/10/2009 21/01/2010 335.444 1.505 333.939
Obligasi VR0029 07/07/2009 21/01/2010 318.470 1.421 317.049
Obligasi VR0028 07/07/2009 21/01/2010 208.612 931 207.681
Obligasi VR0029 28/12/2009 29/03/2010 203.573 3.416 200.157
Obligasi VR0029 21/10/2009 21/01/2010 175.441 787 174.654
Obligasi VR0029 10/09/2009 10/03/2010 176.255 2.468 173.787
Saham 16/12/2009 26/02/2010 125.000 3.714 121.286
Obligasi VR0031 15/10/2009 15/01/2010 100.066 281 99.785
SPN 17/12/2009 08/01/2010 94.948 119 94.829
Jumlah 4.966.308 30.279 4.936.029
Penyisihan penghapusan (30.488)

Bersih 4.905.541

Lampiran 5/46
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

9. EFEK-EFEK YANG DIBELI DENGAN JANJI DIJUAL KEMBALI (lanjutan)

a. Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali (lanjutan)

2008
Pendapatan
Tanggal Tanggal Nilai Jual Bunga Belum Nilai
Jenis Efek Dimulai Jatuh Tempo Kembali Direalisasi Bersih
Rupiah
Saham 05/09/2008 05/09/2009 178.896 19.634 159.262
Saham 25/08/2008 25/02/2009 148.800 4.200 144.600
Saham 25/09/2008 25/03/2009 109.553 4.433 105.120
Saham 19/12/2008 19/01/2009 101.722 1.055 100.667
Saham 15/07/2008 12/01/2009 54.651 308 54.343
Saham 05/09/2008 05/09/2009 59.632 6.545 53.087
Saham 20/11/2008 20/01/2009 25.974 974 25.000
Saham 25/11/2008 23/01/2009 25.942 942 25.000
Jumlah 705.170 38.091 667.079
Penyisihan penghapusan (47.987)

Bersih 619.092

2007
Pendapatan
Tanggal Tanggal Nilai Jual Bunga Belum Nilai
Jenis Efek Dimulai Jatuh Tempo Kembali Direalisasi Bersih
Rupiah
Obligasi FR0045 28/11/2007 10/01/2008 443.363 933 442.430
Obligasi FR0042 28/11/2007 03/01/2008 373.148 175 372.973
Obligasi FR0040,
FR0043, dan
FR0047 28/12/2007 14/01/2008 298.006 151 297.855
Obligasi FR0040 28/12/2007 17/01/2008 272.408 814 271.594
Obligasi FR0044 28/11/2007 07/01/2008 269.428 378 269.050
Obligasi FR0034 27/12/2007 17/01/2008 253.526 758 252.768
Saham 26/03/2007 26/03/2008 171.350 5.017 166.333
Saham 23/10/2007 21/04/2008 163.952 8.633 155.319
Saham 23/10/2007 21/04/2008 163.952 8.633 155.319
Saham 18/12/2007 31/03/2008 152.859 2.502 150.357
Obligasi FR0043 28/11/2007 03/01/2008 137.431 64 137.367
Obligasi FR0044 28/12/2007 17/01/2008 130.867 391 130.476
Obligasi FR0034 28/11/2007 07/01/2008 122.614 172 122.442
Obligasi FR0040 28/11/2007 07/01/2008 117.607 165 117.442
Saham 27/03/2007 27/03/2008 114.233 3.383 110.850
Saham 07/12/2007 27/03/2008 105.627 4.410 101.217
Obligasi FR0028 28/11/2007 10/01/2008 62.420 131 62.289
Obligasi FR0025 13/12/2007 14/01/2008 3.336 15 3.321
Obligasi FR0026 13/12/2007 14/01/2008 3.040 14 3.026
Obligasi FR0024 13/12/2007 14/01/2008 2.034 9 2.025
Jumlah 3.361.201 36.748 3.324.453
Penyisihan penghapusan (33.600)

Bersih 3.290.853

Lampiran 5/47
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

9. EFEK-EFEK YANG DIBELI DENGAN JANJI DIJUAL KEMBALI (lanjutan)

b. Berdasarkan Kolektibilitas:

2009 2008 2007

Lancar 4.936.029 356.949 3.324.453


Kurang lancar - 260.130 -
Macet - 50.000 -

Jumlah 4.936.029 667.079 3.324.453


Dikurangi: Penyisihan penghapusan (30.488) (47.987) (33.600)

4.905.541 619.092 3.290.853

c. Mutasi Penyisihan Penghapusan Efek-efek yang Dibeli Dengan Janji Dijual Kembali:

2009 2008 2007

Saldo awal tahun 47.987 33.600 8.600


(Pembalikan)/penyisihan selama tahun berjalan (Catatan 37) (2.043) 14.387 25.000
Lain-lain *) (15.456) - -

Saldo akhir tahun 30.488 47.987 33.600

*) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing.

Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan efek-efek yang dibeli dengan
janji dijual kembali telah memadai.

10. TAGIHAN DAN KEWAJIBAN DERIVATIF

Ikhtisar transaksi derivatif pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut:
Nilai Wajar Tagihan Kewajiban
Transaksi Nilai Kontrak (Catatan 2l) Derivatif Derivatif

Pihak ketiga
Terkait Nilai Tukar
1. Kontrak berjangka - beli
Dolar Amerika Serikat 1.044.763 (20.688) 509 21.197
Lain-lain 1.434 (50) - 50
2. Kontrak berjangka - jual
Dolar Amerika Serikat 75.673 793 793 -
Lain-lain 94.799 30 253 223
3. Swap - beli
Dolar Amerika Serikat 2.021.823 (5.568) 5.447 11.015
Lain-lain 182.029 1.705 1.794 89
4. Swap - jual
Dolar Amerika Serikat 3.768.249 167.494 167.495 1
Lain-lain 41.980 (609) - 609
Terkait Suku Bunga
1. Swap - suku bunga
Lain-lain - (8.427) - 8.427
Jumlah 176.291 41.611
Dikurangi: Penyisihan penghapusan (1.765) -

174.526 41.611

Lampiran 5/48
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

10. TAGIHAN DAN KEWAJIBAN DERIVATIF (lanjutan)

Ikhtisar transaksi derivatif pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebagai berikut:
Nilai Wajar Tagihan Kewajiban
Transaksi Nilai Kontrak (Catatan 2l) Derivatif Derivatif

Pihak ketiga
Terkait Nilai Tukar
1. Kontrak berjangka - beli
Dolar Amerika Serikat 439.976 (26.092) 3.669 29.761
Lain-lain 53.415 (8.471) - 8.471
2. Kontrak berjangka - jual
Dolar Amerika Serikat 403.187 59.428 59.428 -
Lain-lain 5.729 (643) - 643
3. Swap - beli
Dolar Amerika Serikat 2.005.676 100.643 119.321 18.678
Lain-lain 156.206 24.703 24.703 -
4. Swap - jual
Dolar Amerika Serikat 4.369.050 28.223 121.783 93.560
Terkait Suku Bunga
1. Swap - suku bunga
Lain-lain - 21.868 31.433 9.565
Jumlah 360.337 160.678
Dikurangi: Penyisihan penghapusan (6.313) -

354.024 160.678

Ikhtisar transaksi derivatif pada tanggal 31 Desember 2007 adalah sebagai berikut:
Nilai Wajar Tagihan Kewajiban
Transaksi Nilai Kontrak (Catatan 2l) Derivatif Derivatif

Pihak ketiga
Terk ait Nilai Tukar
1. Kontrak berjangka - beli
Dolar Amerika Serikat 1.608.343 997 3.919 2.922
Lain-lain 10.515 97 97 -
2. Kontrak berjangka - jual
Dolar Amerika Serikat 111.639 225 477 252
3. Swap - beli
Dolar Amerika Serikat 1.185.249 383 2.548 2.165
4. Swap - jual
Dolar Amerika Serikat 4.001.795 320.727 332.162 11.435
Lain-lain 81.410 (1.069) - 1.069
5. Option Buy
Dolar Amerika Serikat - 70 70 -
Lain-lain - 1.178 1.178 -
6. Option Sell
Dolar Amerika Serikat - (163) - 163
Lain - lain - (2.047) - 2.047
Terkait Suku Bunga
1. Swap-suku bunga
Dolar Amerika Serikat - (5.008) - 5.008
Lain-lain - (9.287) - 9.287
Jumlah 340.451 34.348
Dikurangi: Penyisihan penghapusan (3.800) -

336.651 34.348

Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 tidak terdapat transaksi derivatif dengan pihak
yang mempunyai hubungan istimewa.

Lampiran 5/49
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

10. TAGIHAN DAN KEWAJIBAN DERIVATIF (lanjutan)

Swap Suku Bunga (Interest Rate Swap)

Pada tanggal 17 April 2003, Bank Mandiri menandatangani perjanjian swap suku bunga dengan
bank-bank counterpart dengan nilai nominal masing-masing sebesar USD125.000.000 (nilai penuh)
dan USD175.000.000 (nilai penuh). Transaksi yang mendasari perjanjian ini adalah penerbitan
Medium-Term Notes (MTN) dengan nilai nominal sebesar USD300.000.000 (nilai penuh) pada bulan
April 2003 (Catatan 25). Berdasarkan transaksi ini, Bank menerima pembayaran dengan bunga tetap
enam bulanan sebesar 7,00% per tahun dan membayar kepada masing-masing bank counterpart
dengan suku bunga mengam bang sebesar LIBOR 6 bulan + 3,37% per tahun hingga tanggal jatuh
tempo MTN pada tanggal 22 April 2008. Suku bunga LIBOR 6 bulan tersebut ditentukan pada akhir
periode bunga (in arrears). Kedua transaksi tersebut dianggap sebagai transaksi lindung nilai untuk
tujuan akuntansi.

Latar belakang dan tujuan dari penerbitan instrumen lindung nilai ini adalah untuk pengelolaan risiko
suku bunga, dimana posisi positif interest rate gap dalam mata uang asing Bank Mandiri berisiko
terhadap tren penurunan tingkat suku bunga yang diprediksikan pada waktu itu tetap berlangsung
dalam rentang waktu 5 (lima) tahun ke depan. Bank memutuskan untuk mengkonversi biaya bunga
tetap dari MTN menjadi biaya bunga mengambang agar risiko penurunan pendapatan bunga bersih
dapat diminimalkan.

MTN tersebut di atas telah lunas pada tanggal 22 April 2008.

Swap Mata Uang (Cross Currency Swap)

Bank Mandiri telah menandatangani beberapa kontrak swap mata uang (cross currency swap) yang
berkaitan dengan kontrak efek yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo) dengan beberapa bank
counterpart. Kontrak dimulai pada saat Bank Mandiri menjual Obligasi Pemerintah kepada bank
counterpart dan menerima dana dalam Rupiah. Dana tersebut kemudian digunakan untuk
menyelesaikan transaksi spot dari kontrak swap mata uang dan Bank Mandiri akan menerima dana
dalam Dolar Amerika Serikat. Pada tanggal jatuh tempo, Bank Mandiri akan menerima dana Rupiah
dan membayar dana dalam Dolar Amerika Serikat kepada bank counterpart. Selanjutnya, Bank
Mandiri berkewajiban untuk menggunakan dana Rupiah tersebut untuk membeli kembali Obligasi
Pemerintah yang telah dijual sebelumnya kepada bank-bank counterpart (Catatan 7 dan 23).

Ringkasan dari kontrak swap mata uang tersebut adalah sebagai berikut:
Tanggal Jenis Pembelian Penjualan
Tanggal Efektif Jatuh Tempo Transaksi (Nilai Penuh) (Nilai Penuh)

3 November 2004 3 November 2009 Spot USD25 juta Rp285.060 juta


Forward Rp285.060 juta USD25 juta
4 November 2004 4 November 2009 Spot USD25 juta Rp284.062 juta
Forward Rp284.062 juta USD25 juta
18 Mei 2005 18 Mei 2010 Spot USD25 juta Rp316.356 juta
Forward Rp316.356 juta USD25 juta

Bank Mandiri telah menyelesaikan kontrak swap mata uang dan kontrak efek yang dijual dengan janji
dibeli kembali terkait pada tanggal jatuh tempo 3 November 2009 dan 4 November 2009 dengan
bank-bank counterpart.

Lampiran 5/50
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

10. TAGIHAN DAN KEWAJIBAN DERIVATIF (lanjutan)

Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, kolektibilitas tagihan derivatif adalah sebagai
berikut:

2009 2008 2007

Lancar 176.235 360.337 340.451


Dalam Perhatian Khusus 56 - -
176.291 360.337 340.451
Dikurangi: Penyisihan penghapusan (1.765) (6.313) (3.800)

Saldo akhir tahun 174.526 354.024 336.651

Mutasi penyisihan penghapusan tagihan derivatif adalah sebagai berikut:

2009 2008 2007

Saldo awal tahun 6.313 3.800 4.260


(Pembalikan)/penyisihan selama tahun berjalan (Catatan 37) (4.696) 2.501 (467)
Lain -lain *) 148 12 7

Saldo akhir tahun 1.765 6.313 3.800

*) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing.

Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan tagihan derivatif telah memadai.

11. KREDIT YANG DIBERIKAN

A. Kredit yang diberikan terdiri atas:

a. Berdasarkan Jenis Mata Uang, Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa dan Pihak Ketiga:

2009 2008 2007

Rupiah:
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 48a) 153.940 119.324 235.021
Pihak ketiga 165.538.201 135.117.712 96.494.562

Jumlah Rupiah 165.692.141 135.237.036 96.729.583


Mata uang asing:
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 48a) 484.117 521.939 548.057
Pihak ketiga 30.949.971 38.740.459 41.275.912

Jumlah mata uang asing 31.434.088 39.262.398 41.823.969

Jumlah 197.126.229 174.499.434 138.553.552


Dikurangi: Pendapatan ditangguhkan - (1.334) (23.472)
Jumlah 197.126.229 174.498.100 138.530.080
Dikurangi: Penyisihan penghapusan (12.435.525) (11.860.312) (13.041.696)

184.690.704 162.637.788 125.488.384

Lampiran 5/51
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)

A. Kredit yang diberikan terdiri atas (lanjutan):

b. Berdasarkan Jenis dan Kolektibilitas:

2009
Dalam
Perhatian Kurang
Lancar Khusus Lancar Diragukan Macet Jumlah

Rupiah:
Modal kerja 69.901.816 5.279.011 565.643 223.668 1.504.759 77.474.897
Investasi 48.660.672 2.420.311 149.859 162.450 441.128 51.834.420
Konsumen 28.555.612 2.736.674 90.717 125.337 421.167 31.929.507
Sindikasi 1.463.417 1.167.611 - - - 2.631.028
Karyawan 1.253.940 2.837 98 52 4.794 1.261.721
Program Pemerintah 377.774 13.389 1.373 159 4.856 397.551
Ekspor 163.017 - - - - 163.017

Jumlah Rupiah 150.376.248 11.619.833 807.690 511.666 2.376.704 165.692.141

Mata uang asing:


Modal kerja 9.125.168 4.432.179 37.378 370.524 1.109.818 15.075.067
Investasi 7.919.492 2.385.037 - - 648.474 10.953.003
Sindikasi 3.774.569 164.404 - 32.847 271.219 4.243.039
Program Pemerintah 107.542 - - - - 107.542
Konsumen 49.097 3.428 - - - 52.525
Ekspor 29.694 - - - - 29.694
Karyawan 238 - - - - 238
Lain-lain 769.498 169.119 27.730 - 6.633 972.980

Jumlah mata uang asing 21.775.298 7.154.167 65.108 403.371 2.036.144 31.434.088

Jumlah 172.151.546 18.774.000 872.798 915.037 4.412.848 197.126.229


Dikurangi:
Penyisihan penghapusan (1.941.564) (5.107.798) (345.314) (641.536) (4.399.313) (12.435.525)

170.209.982 13.666.202 527.484 273.501 13.535 184.690.704

Lampiran 5/52
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)

A. Kredit yang diberikan terdiri atas (lanjutan):

b. Berdasarkan Jenis dan Kolektibilitas (lanjutan):

2008
Dalam
Perhatian Kurang
Lancar Khusus Lancar Diragukan Macet Jumlah

Rupiah:
Modal kerja 68.830.786 3.815.028 629.107 274.538 2.199.727 75.749.186
Investasi 31.963.712 3.090.153 35.046 122.145 898.835 36.109.891
Konsumen 16.785.205 2.080.749 61.528 55.344 326.703 19.309.529
Program Pemerintah 2.007.093 181.286 14.548 23.227 8.522 2.234.676
Karyawan 1.349.970 4.236 23 103 4.976 1.359.308
Sindikasi 349.827 - - - - 349.827
Ekspor 124.619 - - - - 124.619

Jumlah Rupiah 121.411.212 9.171.452 740.252 475.357 3.438.763 135.237.036


Mata uang asing:
Modal kerja 10.919.472 4.647.422 280.537 60.780 2.402.336 18.310.547
Investasi 11.909.409 2.073.859 81.620 - 1.487.120 15.552.008
Sindikasi 2.827.106 18.893 - 42.193 272.500 3.160.692
Karyawan 1.987.782 6.463 46.641 - 512 2.041.398
Program Pemerintah 168.735 - - - - 168.735
Konsumen 27.207 1.275 - - - 28.482
Ekspor 536 - - - - 536

Jumlah mata uang asing 27.840.247 6.747.912 408.798 102.973 4.162.468 39.262.398

Jumlah 149.251.459 15.919.364 1.149.050 578.330 7.601.231 174.499.434


Dikurangi:
Pendapatan ditangguhkan - (1.334) - - - (1.334)
Jumlah 149.251.459 15.918.030 1.149.050 578.330 7.601.231 174.498.100
Dikurangi:
Penyisihan penghapusan (1.593.604) (2.796.702) (307.510) (448.414) (6.714.082) (11.860.312)

147.657.855 13.121.328 841.540 129.916 887.149 162.637.788

Lampiran 5/53
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)

A. Kredit yang diberikan terdiri atas (lanjutan):

b. Berdasarkan Jenis dan Kolektibilitas (lanjutan):

2007
Dalam
Perhatian Kurang
Lancar Khusus Lancar Diragukan Macet Jumlah

Rupiah:
Modal kerja 45.495.670 3.744.579 852.535 247.143 1.623.923 51.963.850
Investasi 17.205.052 2.626.582 95.397 141.657 1.260.488 21.329.176
Konsumen 14.259.902 2.008.299 78.619 80.945 381.814 16.809.579
Ekspor 1.877.506 93.720 7.205 - 143.166 2.121.597
Program Pemerintah 1.421.302 254.652 13.476 1.644 159.015 1.850.089
Karyawan 1.347.111 3.710 74 104 3.396 1.354.395
Sindikasi 87.193 238.070 - - 975.634 1.300.897

Jumlah Rupiah 81.693.736 8.969.612 1.047.306 471.493 4.547.436 96.729.583

Mata uang asing:


Modal kerja 13.507.875 3.892.009 132.799 68.225 1.810.956 19.411.864
Investasi 9.749.240 1.972.543 62.664 - 2.910.767 14.695.214
Sindikasi 2.931.299 487.036 49 - 43.075 3.461.459
Ekspor 1.299.023 522.602 100.432 - 705.594 2.627.651
Program Pemerintah 130.152 - - - - 130.152
Konsumen 83.178 1.691 - 123 - 84.992
Karyawan 659 - - - - 659
Lain-lain 1.259.031 85.758 57.044 7.983 2.162 1.411.978

Jumlah mata uang asing 28.960.457 6.961.639 352.988 76.331 5.472.554 41.823.969

Jumlah 110.654.193 15.931.251 1.400.294 547.824 10.019.990 138.553.552


Dikurangi:
Pendapatan ditangguhkan (1.398) (22.074) - - - (23.472)
Jumlah 110.652.795 15.909.177 1.400.294 547.824 10.019.990 138.530.080
Dikurangi:
Penyisihan penghapusan (1.239.540) (1.866.006) (164.798) (240.685) (9.530.667) (13.041.696)

109.413.255 14.043.171 1.235.496 307.139 489.323 125.488.384

Lampiran 5/54
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)

A. Kredit yang diberikan terdiri atas (lanjutan):

c. Berdasarkan Sektor Ekonomi dan Kolektibilitas:


2009
Dalam
Perhatian Kurang
Lancar Khusus Lancar Diragukan Macet Jumlah

Rupiah:
Industri 36.674.433 4.087.495 56.672 50.712 552.381 41.421.693
Perdagangan, restoran
dan hotel 19.804.061 1.603.084 73.104 192.075 501.058 22.173.382
Jasa-jasa dunia usaha 18.781.041 699.922 50.221 31.979 271.020 19.834.183
Pertanian 18.084.023 758.992 25.840 28.306 163.445 19.060.606
Pengangkutan, pergudangan
dan komunikasi 13.618.203 253.226 255.089 1.511 26.387 14.154.416
Konstruksi 9.666.208 1.058.602 22.667 50.132 356.502 11.154.111
Pertambangan 2.571.705 179.917 389 291 26.319 2.778.621
Jasa-jasa sosial/masyarakat 2.171.574 113.797 27.340 21.670 41.411 2.375.792
Listrik, gas dan air 2.219.063 3.702 1.028 21 2.799 2.226.613
Lain-lain 26.785.937 2.861.096 295.340 134.969 435.382 30.512.724

Jumlah Rupiah 150.376.248 11.619.833 807.690 511.666 2.376.704 165.692.141

Mata uang asing:


Industri 5.188.556 5.670.204 - 368.959 1.366.282 12.594.001
Pertambangan 7.123.498 326.786 - - 17.702 7.467.986
Perdagangan, restoran
dan hotel 2.406.982 444.837 27.730 1.565 379.452 3.260.566
Konstruksi 1.588.972 185.024 7.734 - - 1.781.730
Pengangkutan, pergudangan
dan komunikasi 1.062.115 329.533 29.595 - 774 1.422.017
Jasa-jasa dunia usaha 1.099.899 - 49 - 235.451 1.335.399
Pertanian 1.113.229 73.460 - - - 1.186.689
Listrik, gas dan air 872.675 80.496 - - - 953.171
Jasa-jasa sosial/masyarakat 65.787 - - - - 65.787
Lain-lain 1.253.585 43.827 - 32.847 36.483 1.366.742

Jumlah mata uang asing 21.775.298 7.154.167 65.108 403.371 2.036.144 31.434.088

Jumlah 172.151.546 18.774.000 872.798 915.037 4.412.848 197.126.229


Dikurangi:
Penyisihan penghapusan (1.941.564) (5.107.798) (345.314) (641.536) (4.399.313) (12.435.525)

170.209.982 13.666.202 527.484 273.501 13.535 184.690.704

Lampiran 5/55
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)

A. Kredit yang diberikan terdiri atas (lanjutan):

c. Berdasarkan Sektor Ekonomi dan Kolektibilitas (lanjutan):

2008
Dalam
Perhatian Kurang
Lancar Khusus Lancar Diragukan Macet Jumlah

Rupiah:
Industri 30.588.663 2.401.266 444.528 78.447 1.528.097 35.041.001
Perdagangan, restoran dan
hotel 15.664.496 1.414.353 62.762 112.773 661.534 17.915.918
Jasa-jasa dunia usaha 16.573.954 637.061 61.643 18.756 186.557 17.477.971
Pertanian 12.700.062 786.569 17.242 3.045 125.410 13.632.328
Konstruksi 9.612.533 1.237.896 19.703 12.690 367.310 11.250.132
Pengangkutan, pergudangan
dan komunikasi 10.426.185 196.731 46.016 162.609 121.871 10.953.412
Jasa-jasa sosial/masyarakat 2.026.496 128.282 8.386 4.889 9.161 2.177.214
Listrik, gas dan air 1.640.298 4.427 27 8 1.110 1.645.870
Pertambangan 920.805 15.515 2.479 402 75.291 1.014.492
Lain-lain 21.257.720 2.349.352 77.466 81.738 362.422 24.128.698

Jumlah Rupiah 121.411.212 9.171.452 740.252 475.357 3.438.763 135.237.036

Mata uang asing:


Industri 8.229.682 5.884.483 259.431 47.540 3.213.561 17.634.697
Pertambangan 7.511.119 147.023 - - 213.054 7.871.196
Perdagangan, restoran dan
hotel 4.440.697 269.659 75.183 21.097 438.825 5.245.461
Konstruksi 1.374.750 97.052 69.896 - 20.647 1.562.345
Pertanian 1.460.770 89.752 - - - 1.550.522
Listrik, gas dan air 1.231.524 157.316 - - - 1.388.840
Jasa-jasa dunia usaha 1.075.660 5.712 57 - 273.168 1.354.597
Pengangkutan, pergudangan
dan komunikasi 1.167.296 25.740 - 34.336 - 1.227.372
Jasa-jasa sosial/masyarakat 1.828 - - - - 1.828
Lain-lain 1.346.921 71.175 4.231 - 3.213 1.425.540

Jumlah mata uang asing 27.840.247 6.747.912 408.798 102.973 4.162.468 39.262.398

Jumlah 149.251.459 15.919.364 1.149.050 578.330 7.601.231 174.499.434


Dikurangi:
Pendapatan ditangguhkan - (1.334) - - - (1.334)
Jumlah 149.251.459 15.918.030 1.149.050 578.330 7.601.231 174.498.100
Dikurangi:
Penyisihan penghapusan (1.593.604) (2.796.702) (307.510) (448.414) (6.714.082) (11.860.312)

147.657.855 13.121.328 841.540 129.916 887.149 162.637.788

Lampiran 5/56
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)

A. Kredit yang diberikan terdiri atas (lanjutan):

c. Berdasarkan Sektor Ekonomi dan Kolektibilitas (lanjutan):

2007
Dalam
Perhatian Kurang
Lancar Khusus Lancar Diragukan Macet Jumlah

Rupiah:
Industri 16.548.872 2.032.194 751.380 171.498 2.003.585 21.507.529
Perdagangan, restoran dan
hotel 12.432.341 1.404.263 95.089 76.201 534.553 14.542.447
Pertanian 8.692.151 1.012.794 15.632 1.847 375.254 10.097.678
Jasa-jasa dunia usaha 8.902.319 457.097 12.434 5.380 671.262 10.048.492
Konstruksi 6.924.499 1.161.885 77.029 109.907 229.637 8.502.957
Pengangkutan, pergudangan
dan komunikasi 5.997.627 587.222 12.379 916 151.920 6.750.064
Jasa-jasa sosial/masyarakat 1.460.956 121.956 2.936 4.775 13.708 1.604.331
Pertambangan 433.075 128.163 81 18.088 95.566 674.973
Listrik, gas dan air 185.356 1.302 - - 50.657 237.315
Lain-lain 20.116.540 2.062.736 80.346 82.881 421.294 22.763.797

Jumlah Rupiah 81.693.736 8.969.612 1.047.306 471.493 4.547.436 96.729.583

Mata uang asing:


Industri 8.468.825 5.961.124 251.335 28.338 4.247.277 18.956.899
Pertambangan 9.087.257 375.881 - 37.596 203.090 9.703.824
Perdagangan, restoran dan
hotel 2.160.438 228.295 57.044 9.805 247.215 2.702.797
Pertanian 2.355.570 38.632 42.063 - 28.829 2.465.094
Listrik, gas dan air 1.804.566 87.082 - - 13.135 1.904.783
Pengangkutan, pergudangan
dan komunikasi 1.188.970 29.588 985 - - 1.219.543
Konstruksi 995.832 137.372 211 - - 1.133.415
Jasa-jasa dunia usaha 387.597 10.332 49 - 352.246 750.224
Jasa-jasa sosial/masyarakat 8.479 - - - - 8.479
Lain-lain 2.502.923 93.333 1.301 592 380.762 2.978.911

Jumlah mata uang asing 28.960.457 6.961.639 352.988 76.331 5.472.554 41.823.969

Jumlah 110.654.193 15.931.251 1.400.294 547.824 10.019.990 138.553.552


Dikurangi:
Pendapatan ditangguhkan (1.398) (22.074) - - - (23.472)
Jumlah 110.652.795 15.909.177 1.400.294 547.824 10.019.990 138.530.080
Dikurangi:
Penyisihan penghapusan (1.239.540) (1.866.006) (164.798) (240.685) (9.530.667) (13.041.696)

109.413.255 14.043.171 1.235.496 307.139 489.323 125.488.384

Lampiran 5/57
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)

A. Kredit yang diberikan terdiri atas (lanjutan):

d. Berdasarkan Jangka Waktu:

2009 2008 2007

Rupiah:
Kurang dari 1 tahun 17.721.663 22.104.912 15.611.781
1 - 2 tahun 14.721.410 13.519.412 11.259.366
2 - 5 tahun 68.759.914 46.282.191 21.726.578
Lebih dari 5 tahun 64.489.154 53.330.521 48.131.858

Jumlah Rupiah 165.692.141 135.237.036 96.729.583


Mata uang asing:
Kurang dari 1 tahun 12.062.156 8.752.766 10.054.544
1 - 2 tahun 938.894 2.552.266 4.416.986
2 - 5 tahun 8.381.264 12.384.576 5.292.872
Lebih dari 5 tahun 10.051.774 15.572.790 22.059.567

Jumlah mata uang asing 31.434.088 39.262.398 41.823.969


Jumlah 197.126.229 174.499.434 138.553.552
Dikurangi: Pendapatan ditangguhkan - (1.334) (23.472)

Jumlah 197.126.229 174.498.100 138.530.080


Dikurangi: Penyisihan penghapusan (12.435.525) (11.860.312) (13.041.696)

184.690.704 162.637.788 125.488.384

Rasio kredit bermasalah Bank Mandiri dan Anak Perusahaan secara gross (sebelum dikurangi
penyisihan penghapusan) pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 masing-masing
adalah 2,79%, 4,73% dan 7,17% (Bank Mandiri saja 2,62%, 4,69% dan 7,33%, masing-masing
pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007), sedangkan rasio kredit bermasalah Bank
Mandiri dan Anak Perusahaan secara neto pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007
masing-masing adalah 0,42%, 1,09% dan 1,51% (Bank Mandiri saja 0,32%, 0,97% dan 1,32%
masing-masing pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007).

Perhitungan rasio kredit bermasalah Bank Mandiri dan Anak Perusahaan pada tanggal
31 Desember 2009, 2008 dan 2007 sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia (SE BI)
No. 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 perihal Laporan Publikasi Triwulanan dan Bulanan
Bank Umum serta laporan tertentu yang disampaikan kepada Bank Indonesia sebagaimana telah
diubah dengan Surat Edaran Bank Indonesia (SE BI) No. 7/10/DPNP tanggal 30 Maret 2005,
dihitung atas dasar jumlah kredit tidak termasuk kredit yang diberikan pada bank lain masing-
masing sebesar Rp1.629.064, Rp2.199.299 dan Rp1.612.886, dan setelah dikurangi dengan
kerugian restrukturisasi sebesar Rp849.611, Rp1.270.261 dan Rp2.615.803.

Termasuk dalam kredit yang diberikan pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 adalah
kredit yang dibeli dari BPPN masing-masing sebesar Rp157.088, Rp289.292 dan Rp495.599,
dengan penyisihan penghapusan yang dibentuk sesuai dengan kolektibilitasnya masing-masing
sebesar Rp1.571, Rp2.702 dan Rp7.299 dan pendapatan ditangguhkan masing-masing sebesar
RpNihil, Rp1.334 dan Rp23.472.

Lampiran 5/58
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)

B. Berikut adalah informasi penting lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan:

a. Termasuk di dalam kredit yang diberikan adalah pembiayaan berdasarkan prinsip syariah yang
diberikan oleh Anak Perusahaan masing-masing sebesar Rp15.952.728, Rp13.132.920 dan
Rp10.161.283 pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, terdiri atas:

2009 2008 2007

Piutang Murabahah dan Istishna 8.290.462 6.936.699 5.297.679


Pembiayaan Musyarakah 3.256.613 3.582.492 1.997.758
Pembiayaan syariah lainnya 4.405.653 2.613.729 2.865.846
15.952.728 13.132.920 10.161.283
Dikurangi: Penyisihan penghapusan (806.573) (573.255) (334.098)

15.146.155 12.559.665 9.827.185

b. Tingkat suku bunga rata-rata (yield) dan kisaran bagi hasil per tahun adalah sebagai berikut:

Tingkat Suku Bunga Rata-rata (yield) per Tahun:

2009 2008 2007

Rupiah 12,80% 11,91% 12,27%


Mata uang asing 6,33% 6,26% 7,11%

Kisaran Bagi Hasil per Tahun:

2009 2008 2007

Piutang Murabahah dan Istishna 12,91% - 14,77% 11,68% - 15,79% 12,06% - 14,49%
Pembiayaan Musyarakah 9,28% - 14,62% 5,01% - 22,27% 10,55% - 13,11%
Pembiayaan syariah lainnya 13,53% - 15,74% 10,18% - 12,24% 16,12% - 17,87%

c. Agunan Kredit

Kredit yang diberikan pada umumnya dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak
tanggungan atau surat kuasa untuk menjual, deposito berjangka atau jaminan lain yang dapat
diterima oleh Bank Mandiri dan Anak Perusahaan.

d. Kredit Program Pemerintah

Kredit Program Pemerintah terdiri dari kredit investasi, kredit modal kerja permanen dan kredit
modal kerja dimana Pemerintah dapat menyediakan sebagian dan/atau keseluruhan dananya.

e. Kredit Sindikasi

Kredit sindikasi merupakan kredit yang diberikan kepada debitur melalui perjanjian
pembiayaan bersama dengan bank-bank lain. Jumlah persentase bagian Bank Mandiri bila
sebagai agen fasilitas dalam kredit sindikasi pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007
adalah masing-masing berkisar antara 19,43% sampai dengan 80,29%; 4,00% sampai dengan
64,99%; dan 4,50% sampai dengan 73,40% dari jumlah keseluruhan kredit sindikasi.
Sedangkan jumlah persentase bagian Bank Mandiri bila sebagai anggota sindikasi pada
tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 adalah masing-masing berkisar antara 0,36%
sampai dengan 38,54%; 0,40% sampai dengan 56,29%; dan 0,07% sampai dengan 73,85%
dari jumlah keseluruhan kredit sindikasi.

Lampiran 5/59
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)

B. Berikut adalah informasi penting lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan (lanjutan):

f. Kredit yang Direstrukturisasi

Berikut ini adalah jenis dan jumlah kredit yang telah direstrukturisasi pada tanggal
31 Desember 2009, 2008 dan 2007:
2009 2008 2007

Perpanjangan jangka waktu kredit 6.763.903 8.019.030 11.366.342


Perpanjangan jangka waktu dan penurunan
suku bunga kredit 309.581 4.486.039 5.176.258
Kredit Jangka Panjang dengan Opsi Saham (KJPOS) 189.291 380.232 1.533.249
Fasilitas kredit tambahan 294.560 1.321.951 31.212
Perpanjangan jangka waktu kredit dan skema
restrukturisasi lain-lain *) 9.546.260 2.353.136 2.537.865

17.103.595 16.560.388 20.644.926

*) Skema restrukturisasi lain-lain terutama terdiri dari skema restrukturisasi penurunan tingkat suku bunga, penjadualan kembali bunga
yang tertunggak dan perpanjangan jangka waktu pembayaran bunga tertunggak.

Jumlah kredit yang telah direstrukturisasi dalam kategori kredit bermasalah pada tanggal
31 Desember 2009, 2008 dan 2007 masing-masing sebesar Rp1.222.696, Rp2.958.551 dan
Rp5.448.259.

g. Kredit kepada Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa (Catatan 48a)

Kredit kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada tanggal 31 Desember 2009,
2008 dan 2007 masing-masing sebesar Rp638.057, Rp641.263 dan Rp783.078 atau 0,16%,
0,18% dan 0,24% dari jumlah aset konsolidasian.

Termasuk dalam kredit yang diberikan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa
adalah kredit yang diberikan kepada karyawan Bank Mandiri. Kredit yang diberikan kepada
karyawan Bank Mandiri terdiri dari kredit dengan tingkat suku bunga sebesar 4,00% per tahun
yang digunakan untuk membeli kendaraan bermotor dan/atau rumah dengan jangka waktu 1
(satu) sampai 15 (lima belas) tahun yang dibayar melalui pemotongan gaji karyawan setiap
bulan.

h. Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK)

Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, tidak terdapat pelanggaran ataupun
pelampauan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) kepada pihak ketiga dan pihak yang
mempunyai hubungan istimewa sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan Bank
Indonesia.

i. Bank Mandiri memiliki sejumlah perjanjian penerusan kredit dengan lembaga keuangan
internasional (Catatan 55).

Lampiran 5/60
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)

B. Berikut adalah informasi penting lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan (lanjutan):

j. Mutasi Penyisihan Penghapusan Kredit yang Diberikan:

Mutasi penyisihan penghapusan kredit (tidak termasuk penyisihan penghapusan yang berasal
dari selisih nilai pokok dan harga pembelian kredit dari BPPN) adalah sebagai berikut:

2009 2008 2007


Saldo awal tahun 11.860.312 13.041.696 14.388.695
Penyisihan selama tahun berjalan (Catatan 37) 1.539.817 2.299.377 2.247.854
Penerimaan kembali kredit yang telah dihapusbukukan 2.299.144 2.343.228 1.546.272
Penghapusbukuan (2.279.542) (5.609.911) (5.336.005)
Lain-lain*) (984.206) (214.078) 194.880

Saldo akhir tahun 12.435.525 11.860.312 13.041.696

*) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing.

Sebagaimana diuraikan dalam Catatan 2r, penyisihan penghapusan kredit dibuat berdasarkan
kajian dan penilaian atas kolektibilitas dan nilai yang dapat direalisasi dari masing-masing
saldo kredit pada tanggal neraca. Dalam menentukan jumlah penyisihan penghapusan, Bank
Mandiri menggunakan peraturan Bank Indonesia yang mengatur Penyisihan Penghapusan
Aset Produktif.

Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan kredit yang diberikan telah
memadai.

k. Ikhtisar kredit bermasalah berdasarkan sektor ekonomi sebelum dikurangi pendapatan


ditangguhkan dan penyisihan penghapusan adalah sebagai berikut:

Kredit Bermasalah
2009 2008 2007

Rupiah:
Industri 659.765 2.051.072 2.926.463
Perdagangan, restoran dan hotel 766.237 837.069 705.843
Jasa-jasa dunia usaha 353.220 266.956 689.076
Lain-lain 1.916.838 1.499.275 1.744.853

Jumlah Rupiah 3.696.060 4.654.372 6.066.235

Mata uang asing:


Industri 1.735.241 3.520.532 4.526.950
Perdagangan, restoran dan hotel 408.747 535.105 314.064
Jasa-jasa dunia usaha 235.500 273.225 352.295
Lain-lain 125.135 345.377 708.564

Jumlah mata uang asing 2.504.623 4.674.239 5.901.873

6.200.683 9.328.611 11.968.108

Lampiran 5/61
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)

B. Berikut adalah informasi penting lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan (lanjutan):

k. Jumlah minimum penyisihan penghapusan sesuai peraturan Bank Indonesia adalah sebagai
berikut (lanjutan):
Minimum Penyisihan Penghapusan
2009 2008 2007

Rupiah:
Industri 596.439 1.508.295 2.200.971
Perdagangan, restoran dan hotel 617.966 605.974 499.445
Jasa-jasa dunia usaha 295.735 170.280 526.069
Lain-lain 1.350.480 1.096.683 1.243.708

Jumlah Rupiah 2.860.620 3.381.232 4.470.193

Mata uang asing:


Industri 1.550.762 2.790.245 4.190.100
Perdagangan, restoran dan hotel 384.394 394.241 243.216
Jasa-jasa dunia usaha 235.499 216.639 326.013
Lain-lain 102.096 273.733 630.027

Jumlah mata uang asing 2.272.751 3.674.858 5.389.356

5.133.371 7.056.090 9.859.549

l. Penghapusbukuan Kredit Macet

Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, Bank Mandiri
melaksanakan penghapusbukuan kredit macet masing-masing sebesar Rp2.223.520,
Rp5.507.168 dan Rp5.118.510 (Bank saja). Adapun kriteria debitur yang dapat
dihapusbukukan meliputi:

a. Fasilitas kredit telah digolongkan macet;


b. Fasilitas kredit telah dibentuk penyisihan penghapusan aset (PPA) sebesar 100,00%
(seratus perseratus) dari pokok kredit macetnya;
c. Telah dilakukan berbagai upaya penagihan dan penyelamatan, namun tidak berhasil;
d. Usaha debitur sudah tidak mempunyai prospek atau kinerja debitur buruk atau tidak ada
kemampuan membayar; dan
e. Hapus buku dilakukan terhadap seluruh kewajiban kreditnya, termasuk yang berasal dari
non-cash loan sehingga penghapusbukuan tidak boleh dilakukan pada sebagian kreditnya
(partial write-off).

Penghapusbukuan kredit macet ini bukan merupakan hapus tagih, sehingga upaya penagihan
tetap dilakukan.

m. Kredit yang dihapusbukukan dicatat di extra-comtable. Bank terus melakukan usaha-usaha


penagihan atas kredit yang telah dihapusbukukan. Kredit extra-comtable ini tidak disajikan
dalam neraca, tetapi disajikan di luar neraca dalam buku besar Bank. Ikhtisar mutasi kredit
extra-comtable untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007
adalah sebagai berikut (Bank saja):

2009 2008 2007

Saldo awal tahun 34.510.621 28.858.375 24.758.452


Penghapusbukuan 2.223.520 5.507.168 5.118.510
Penerimaan kembali kredit yang telah dihapusbukukan (2.263.728) (2.308.856) (1.531.342)
Lain-lain *) (1.860.496) 2.453.934 512.755

Saldo akhir tahun 32.609.917 34.510.621 28.858.375

*) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing.

Lampiran 5/62
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)

B. Berikut adalah informasi penting lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan (lanjutan):

n. Pembelian Kredit dari BPPN

Berdasarkan surat dari Bank Indonesia No. 9/58/DPNP/IDPnP tanggal 16 Februari 2007
kepada Bank Mandiri, dinyatakan bahwa Bank dapat meneruskan pengelolaan kredit eks-
BPPN yang mencapai jangka waktu 5 (lima) tahun setelah pembelian, sepanjang kredit
tersebut pada saat mencapai jangka waktu 5 (lima) tahun tergolong lancar, baik dalam faktor
prospek usaha, kinerja, maupun kemampuan membayar debitur sebagaimana diatur dalam
PBI Kualitas Aktiva yang berlaku. Sesuai surat BI No. 10/28/DPB1 tanggal 24 Januari 2008,
kredit yang tergolong lancar (performing) adalah kredit dengan kualitas 1 (Lancar) dan 2
(Dalam Perhatian Khusus).

Periode 1 Januari - 31 Desember 2009, 2008 dan 2007

Selain penyisihan penghapusan dan pendapatan ditangguhkan, pada tanggal 31 Desember


2009, 2008 dan 2007, Bank membentuk penyisihan penghapusan kredit yang dibeli dari BPPN
masing-masing sebesar Rp1.571, Rp2.702 dan Rp7.299.

Dari jumlah pokok kredit yang dibeli dari BPPN masing-masing sebesar Rp157.088,
Rp289.292 dan Rp495.599 pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, seluruhnya telah
dilakukan pengikatan kredit baru.

Tidak ada tambahan fasilitas kredit yang diberikan kepada debitur dari kredit yang dibeli dari
BPPN untuk seluruh tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007.

Jumlah pendapatan bunga dan pendapatan lainnya (up-front fee, pendapatan restrukturisasi
dan provisi) yang diterima dari kredit yang dibeli dari BPPN selama tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 masing-masing adalah sebesar RpNihil, Rp35.840
dan Rp497.270.

Mutasi jumlah pokok kredit, penyisihan penghapusan dan pendapatan ditangguhkan atas
kredit yang dibeli dari BPPN untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, 2008
dan 2007 yang dicatat dalam akun kredit yang diberikan adalah sebagai berikut:

2009 2008 2007


Kredit yang diberikan
Saldo awal tahun 289.292 495.599 3.050.488
Pelunasan selama tahun berjalan (132.204) (243.439) (2.086.164)
Penghapusbukuan selama tahun berjalan - - (578.359)
Selisih kurs karena penjabaran mata uang asing - bersih - 37.132 109.634

Saldo akhir tahun 157.088 289.292 495.599

Pendapatan ditangguhkan
Saldo awal tahun 1.334 23.472 86.380
Koreksi pendapatan yang ditangguhkan karena
penerimaan di atas nilai pembelian (1.334) (22.322) (49.776)
Pendapatan yang ditangguhkan digunakan untuk
penghapusbukuan - - (13.601)
Selisih kurs karena penjabaran mata uang asing - bersih - 184 469

Saldo akhir tahun - 1.334 23.472

Lampiran 5/63
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)

B. Berikut adalah informasi penting lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan (lanjutan):

n. Pembelian Kredit dari BPPN (lanjutan)

Komposisi kolektibilitas kredit yang dibeli dari BPPN pada tanggal 31 Desember 2009, 2008
dan 2007 adalah sebagai berikut:
2009 2008 2007
Lancar 157.088 267.062 315.158
Dalam perhatian khusus - 1.972 180.441
Macet - 20.258 -

157.088 289.292 495.599

o. Kredit yang disalurkan dengan sistem pembiayaan langsung (executing) dan pembiayaan
bersama (joint financing) pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 masing-masing
adalah sebesar Rp4.372.268, Rp4.289.729 dan Rp3.498.877.

12. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN

a. Pada tanggal 6 Februari 2009, Bank Mandiri menandatangani perjanjian fasilitas pembiayaan
bersama (joint financing) dengan PT Mandiri Tunas Finance (anak perusahaan Bank Mandiri
sejak tanggal 6 Februari 2009). Total fasilitas pembiayaan adalah sebesar Rp2.000.000 dan
berlaku sampai 31 Desember 2009. Jumlah fasilitas pembiayaan bersama ini telah diubah
menjadi sebesar Rp3.000.000 dan diperpanjang sampai dengan 28 Februari 2011 berdasarkan
adendum perjanjian yang ditandatangani pada tanggal 30 Desember 2009.

Rincian dari piutang pembiayaan konsumen adalah sebagai berikut:


2009 2008 2007
Piutang pembiayaan konsumen – bruto
Pembiayaan sendiri
Rupiah 2.914.809 - -
Dikurangi:
Pembiayaan yang dibiayai bersama
pihak-pihak lain (without recourse)
Rupiah
Pihak ketiga (39.632) - -
Pihak terkait (1.092.547) - -

(1.132.179) - -

Total piutang pembiayaan konsumen – bruto 1.782.630 - -


Pendapatan pembiayaan konsumen
yang belum diakui
Pembiayaan sendiri:
Rupiah
Pihak ketiga (540.081) - -
Dikurangi:
Pembiayaan yang dibiayai bersama
pihak-pihak lain (without recourse)
Rupiah
Pihak ketiga 3.409 - -
Pihak terkait 174.430 - -
177.839 - -
Total pendapatan pembiayaan konsumen
yang belum diakui (362.242) - -
Total piutang pembiayaan konsumen 1.420.388 - -
Penyisihan piutang ragu-ragu (16.343) - -

Bersih 1.404.045 - -

Lampiran 5/64
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

12. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN (lanjutan)

b. Rincian dari piutang pembiayaan konsumen Anak Perusahaan berdasarkan kolektibilitas pada
tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut:

2009 2008 2007

Lancar 1.345.457 - -
Dalam perhatian khusus 64.282 - -
Kurang lancar 4.311 - -
Diragukan 5.524 - -
Macet 814 - -
Jumlah 1.420.388 - -
Dikurangi: Penyisihan penghapusan (16.343) - -

1.404.045 - -

c. Mutasi penyisihan penghapusan piutang pembiayaan konsumen adalah sebagai berikut:

2009 2008 2007

Saldo awal tahun 13.802 - -


Penyisihan selama tahun berjalan (Catatan 37) 22.525 - -
Penerimaan kembali kredit yang telah dihapusbukukan 5.457 - -
Penghapusbukuan (25.441) - -

Saldo akhir tahun 16.343 - -

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penghapusan piutang pembiayaan konsumen telah


memadai.

13. TAGIHAN AKSEPTASI

a. Berdasarkan Jenis Mata Uang dan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa dan Pihak Ketiga:

2009 2008 2007


Rupiah:
Tagihan kepada bank lain
Pihak ketiga 121.364 8.783 118.195
Tagihan kepada debitur
Pihak ketiga 187.478 85.168 74.688

Jumlah Rupiah 308.842 93.951 192.883


Mata uang asing:
Tagihan kepada bank lain
Pihak ketiga 120.792 78.323 491.475
Tagihan kepada debitur
Pihak ketiga 3.927.139 3.670.093 4.338.877

Jumlah mata uang asing 4.047.931 3.748.416 4.830.352

Jumlah 4.356.773 3.8 42.367 5.023.235


Dikurangi: Penyisihan penghapusan (52.773) (246.008) (69.754)

4.304.000 3.596.359 4.953.481

Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, tidak terdapat tagihan akseptasi dengan pihak
yang mempunyai hubungan istimewa.

Lampiran 5/65
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

13. TAGIHAN AKSEPTASI (lanjutan)

b. Berdasarkan Jatuh Tempo:


2009 2008 2007

Rupiah:
Kurang dari 1 bulan 165.954 89.063 104.358
1 - 3 bulan 124.895 411 81.246
3 - 6 bulan 17.993 4.477 7.279
Jumlah Rupiah 308.842 93.951 192.883
Mata uang asing:
Kurang dari 1 bulan 1.090.792 3.721.136 1.425.862
1 - 3 bulan 1.705.214 16.996 2.000.819
3 - 6 bulan 1.240.472 5.638 1.021.231
6 - 12 bulan 11.453 4.646 382.440
Jumlah mata uang asing 4.047.931 3.748.416 4.830.352
Jumlah 4.356.773 3.842.367 5.023.235
Dikurangi: Penyisihan penghapusan (52.773) (246.008) (69.754)

4.304.000 3.596.359 4.953.481

c. Berdasarkan Kolektibilitas:

2009 2008 2007

Lancar 4.126.632 3.422.193 4.557.947


Dalam perhatian khusus 230.141 204.136 464.207
Kurang lancar - 17.474 658
Macet - 198.564 423
Jumlah 4.356.773 3.842.367 5.023.235
Dikurangi: Penyisihan penghapusan (52.773) (246.008) (69.754)

4.304.000 3.596.359 4.953.481

d. Mutasi penyisihan penghapusan tagihan akseptasi adalah sebagai berikut:

2009 2008 2007

Saldo awal tahun 246.008 69.754 155.223


(Pembalikan)/penyisihan selama tahun berjalan (Catatan 37) (219.512) 137.045 (96.805)
Lain-lain*) 26.277 39.209 11.336

Saldo akhir tahun 52.773 246.008 69.754

*) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing.

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penghapusan tagihan akseptasi telah memadai.

14. PENYERTAAN SAHAM

a. Rincian penyertaan saham adalah sebagai berikut:


2009 2008 2007

Metode ekuitas 182.665 153.540 119.933


Metode biaya 6.289 6.289 78.915
Jumlah 188.954 159.829 198.848
Dikurangi: Penyisihan penghapusan (2.106) (1.656) (73.943)

186.848 158.173 124.905

Lampiran 5/66
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

14. PENYERTAAN SAHAM (lanjutan)

Rincian dari penyertaan saham pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut:

Nama Persentase Biaya Akumulasi Ekuitas Nilai


Perusahaan Jenis Usaha Kepemilikan Perolehan atas Bagian Laba Tercatat

Metode Ekuitas:
PT AXA Mandiri Financial
Services Asuransi 49,00% 16.761 165.904 182.665

Metode Biaya:
Lain-lain (masing-masing
di bawah Rp3.000) Beragam 3,99% - 10,00% 6.289 - 6.289
Jumlah 188.954
Dikurangi: Penyisihan penghapusan (2.106)

186.848

Rincian dari penyertaan saham pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebagai berikut:

Nama Persentase Biaya Akumulasi Ekuitas Nilai


Perusahaan Jenis Usaha Kepemilikan Perolehan atas Bagian Laba Tercatat

Metode Ekuitas:
PT AXA Mandiri Financial
Services Asuransi 49,00% 16.761 136.779 153.540

Metode Biaya:
Lain-lain (masing-masing
di bawah Rp3.000) Beragam 3,99% - 10,00% 6.289 - 6.289
Jumlah 159.829
Dikurangi: Penyisihan penghapusan (1.656)

158.173

Pada tahun 2008, penyertaan yang berasal dari restrukturisasi kredit dengan cara konversi kredit
yang diberikan menjadi penyertaan saham (Debt Equity Swap) telah dihapusbuku karena telah
dimiliki oleh Bank lebih dari 5 (lima) tahun. Hal ini sesuai dengan PBI No. 7/2/PBI/2005 tanggal
20 Januari 2005 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum sebagaimana telah diubah terakhir
dengan PBI No. 11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009.

Rincian dari penyertaan saham pada tanggal 31 Desember 2007 adalah sebagai berikut:

Nama Persentase Biaya Akumulasi Ekuitas Nilai


Perusahaan Jenis Usaha Kepemilikan Perolehan atas Bagian Laba/(Rugi) Tercatat

Metode Ekuitas:
PT AXA Mandiri Financial
Services Asuransi 49,00% 16.761 103.172 119.933
PT Sarana Bersama
Pembiayaan Indonesia Perusahaan Induk 34,00% 2.278 (2.278) -
119.933
Metode Biaya:
Lain - lain Beragam 3,99% - 59,70%*) 78.915 - 78.915
Jumlah 198.848
Dikurangi: Penyisihan penghapusan (73.943)
124.905

*) Termasuk pernyataan sementara dengan metode Debt Equity Swap.

Lampiran 5/67
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

14. PENYERTAAN SAHAM (lanjutan)

b. Klasifikasi Penyertaan Saham Berdasarkan Kolektibilitas:


2009 2008 2007
Lancar 188.898 159.773 126.168
Macet 56 56 72.680
Jumlah 188.954 159.829 198.848
Dikurangi: Penyisihan penghapusan (2.106) (1.656) (73.943)
186.848 158.173 124.905

c. Mutasi Penyisihan Penghapusan Penyertaan Saham:


2009 2008 2007
Saldo awal tahun 1.656 73.943 73.625
Penyisihan selama tahun berjalan (Catatan 37) 450 339 318
Penghapusbukuan (write-off) - (72.626) -
Saldo akhir tahun 2.106 1.656 73.943

Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan penyertaan saham telah


memadai.

15. ASET TETAP


Rincian aset tetap adalah sebagai berikut:
Mutasi dari 1 Januari 2009 Saldo Saldo
sampai 31 Desember 2009 Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi**) Akhir

Biaya Perolehan/ Nilai Revaluasi


Pemilikan langsung
Tanah *) 2.761.131 92 (192) 28.487 2.789.518
Bangunan *) 1.637.465 148.140 (422) 46.843 1.832.026
Perlengkapan, peralatan kantor
dan komputer/perangkat lunak 4.167.285 168.031 (3.779) 365.154 4.696.691
Kendaraan bermotor 79.069 12.013 (5.812) 3.678 88.948
Aset dalam penyelesaian 416.690 454.833 - (449.045) 422.478
Aset sewa guna usaha 3.267 - - - 3.267

9.064.907 783.109 (10.205) (4.883) 9.832.928


Akumulasi Penyusutan
dan Amortisasi (Catatan 42)
Pemilikan langsung
Bangunan 925.316 82.793 (403) 4.843 1.012.549
Perlengkapan, peralatan kantor
dan komputer/perangkat lunak 3.478.309 355.936 (1.305) (34.849) 3.798.091
Kendaraan bermotor 57.069 6.697 (5.781) (309) 57.676
Aset sewa guna usaha 653 653 - - 1.306

4.461.347 446.079 (7.489) (30.315) 4.869.622


Nilai buku bersih
Pemilikan Langsung
Tanah 2.789.518
Bangunan 819.477
Perlengkapan, peralatan kantor dan komputer/perangkat lunak 898.600
Kendaraan bermotor 31.272
4.538.867
Aset dalam penyelesaian 422.478
Aset sewa guna usaha 1.961
4.963.306

*) Aset tetap tersebut direvaluasi pada tahun 1979, 1987 dan 2003. Jumlah ini sudah termasuk dengan nilai revaluasi yang merupakan hasil
penilaian dari Penilai Independen PT Vigers Hagai Sejahtera atas aset tetap Bank Peserta Penggabungan dengan menggunakan nilai pasar
pada tanggal 31 Juli 1999 yang dibukukan secara prospektif pada tanggal 18 Juni 2003 (Catatan 15a).
**) Direklasifikasi dari pos Properti Terbengkalai dan Aset Dalam Penyelesaian.

Lampiran 5/68
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

15. ASET TETAP (lanjutan)

Aset dalam penyelesaian pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut:

Saldo

Komputer dan perangkat keras lainnya yang belum terinstalasi 161.017


Pengembangan dan lisensi - Integrated Banking System 106.049
Perlengkapan dan inventaris kantor 102.105
Bangunan 49.287
Lain -lain 4.020

422.478

Estimasi persentase tingkat penyelesaian aset dalam penyelesaian pada tanggal 31 Desember 2009
untuk perjanjian Integrated Banking System adalah berkisar 97,22% - 98,98%.

Termasuk dalam penambahan aset tetap bangunan selama tahun 2009 adalah bangunan yang di
transfer oleh Anak Perusahaan (PT Usaha Gedung BDN (UG BDN)) sesuai dengan perjanjian
Kerjasama Operasional (KSO) yang menyatakan bahwa pada tanggal berakhirnya KSO, UG BDN
akan menyerahkan bangunan tersebut kepada Bank Mandiri. Bank Mandiri mencatat bangunan
tersebut sebesar nilai wajar Rp131.640 (Catatan 45) dan akan disusutkan selama 20 tahun.

Mutasi dari 1 Januari 2008 Saldo Saldo


sampai 31 Desember 2008 Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi**) Akhir

Bi aya Perolehan/ Nilai Revaluasi


Pemilikan langsung
Tanah *) 2.710.520 20.817 - 29.794 2.761.131
Bangunan *) 1.607.835 14.477 (45.577) 60.730 1.637.465
Perlengkapan, peralatan
kantor dan komputer/
perangkat lunak 3.956.361 136.129 (35.697) 110.492 4.167.285
Kendaraan bermotor 77.025 4.407 (2.363) - 79.069

Aset dalam penyelesaian 150.903 434.410 - (168.623) 416.690


Aset sewa guna usaha - 3.267 - - 3.267

8.502.644 613.507 (83.637) 32.393 9.064.907


Akumulasi Penyusutan
dan Amortisasi (Catatan 42)
Pemilikan langsung
Bangunan 887.272 83.297 (45.295) 42 925.316
Perlengkapan, peralatan
kantor dan komputer/
perangkat lunak 3.035.079 478.530 (35.300) - 3.478.309
Kendaraan bermotor 48.716 10.625 (2.272) - 57.069
Aset sewa guna usaha - 653 - - 653

3.971.067 573.105 (82.867) 42 4.461.347


Nilai buku bersih
Pemilikan Langsung
Tanah 2.761.131
Bangunan 712.149
Perlengkapan, peralatan kantor dan komputer/perangkat lunak 688.976
Kendaraan bermotor 22.000
4.184.256
Aset dalam penyelesaian 416.690
Aset sewa guna usaha 2.614
4.603.560

*) Aset tetap tersebut direvaluasi pada tahun 1979, 1987 dan 2003. Jumlah ini sudah termasuk dengan nilai revaluasi yang merupakan hasil
penilaian dari Penilai Independen PT Vigers Hagai Sejahtera atas aset tetap Bank Peserta Penggabungan dengan menggunakan nilai pasar
pada tanggal 31 Juli 1999 yang dibukukan secara prospektif pada tanggal 18 Juni 2003 (Catatan 15a).
**) Direklasifikasi dari pos Properti Terbengkalai dan Aset Dalam Penyelesaian.

Lampiran 5/69
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

15. ASET TETAP (lanjutan)

Aset dalam penyelesaian pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebagai berikut:

Saldo

Komputer dan perangkat keras lainnya yang belum terinstalasi 297.136


Pengembangan dan lisensi - Integrated Banking System 78.567
Perlengkapan dan inventaris kantor 24.175
Bangunan 10.864
Lain -lain 5.948
416.690

Estimasi persentase tingkat penyelesaian aset dalam penyelesaian pada tanggal 31 Desember 2008
untuk perjanjian Integrated Banking System adalah berkisar 74,95% - 96,24%.

Aset tetap tertentu Bank Syariah Mandiri, Anak Perusahaan, dengan nilai buku sebesar Rp23.576
pada tanggal 30 November 2008 sudah tidak dijaminkan lagi kepada Bank Indonesia sehubungan
dengan persetujuan Bank Indonesia atas penyelesaian Pinjaman Subordinasi dengan Bank
Indonesia sebesar Rp32.000 (Catatan 30).

Mutasi dari 1 Januari 2007 Saldo Saldo


sampai 31 Desember 2007 Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi**) Akhir

Biaya Perolehan/ Nilai Revaluasi


Pemilikan langsung
Tanah *) 2.604.103 - (628) 107.045 2.710.520
Bangunan *) 1.540.552 14.926 (3.572) 55.929 1.607.835
Perlengkapan, peralatan
kantor dan komputer/
perangkat lunak 3.717.510 107.876 (3.037) 134.012 3.956.361
Kendaraan bermotor 73.178 6.957 (2.548) (562) 77.025

Aset dalam penyelesaian 166.570 168.608 (3.722) (180.553) 150.903

8.101.913 298.367 (13.507) 115.871 8.502.644


Akumulasi Penyusutan
dan Amortisasi (Catatan 42)
Pemilikan langsung
Bangunan 800.243 86.341 (3.381) 4.069 887.272
Perlengkapan, peralatan
kantor dan komputer/
perangkat lunak 2.550.474 487.802 (3.197) - 3.035.079
Kendaraan bermotor 41.953 9.734 (2.971) - 48.716

3.392.670 583.877 (9.549) 4.069 3.971.067

Nilai buku bersih


Pemilikan Langsung
Tanah 2.710.520
Bangunan 720.563
Perlengkapan, peralatan kantor dan komputer/perangkat lunak 921.282
Kendaraan bermotor 28.309
4.380.674
Aset dalam penyelesaian 150.903

4.531.577

*) Aset tetap tersebut direvaluasi pada tahun 1979, 1987 dan 2003. Jumlah ini sudah termasuk dengan nilai revaluasi yang merupakan hasil
penilaian dari Penilai Independen PT Vigers Hagai Sejahtera atas aset tetap Bank Peserta Penggabungan dengan menggunakan nilai pas ar
pada tanggal 31 Juli 1999 yang dibukukan secara prospektif pada tanggal 18 Juni 2003 (Catatan 15a).
**) Direklasifikasi dari pos Properti Terbengkalai dan Aset Dalam Penyelesaian.

Lampiran 5/70
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

15. ASET TETAP (lanjutan)

Aset dalam penyelesaian pada tanggal 31 Desember 2007 adalah sebagai berikut:

Saldo

Komputer dan perangkat keras lainnya yang belum terinstalasi 71.829


Pengembangan dan lisensi - Integrated Banking System 54.013
Bangunan 15.464
Perlengkapan dan inventaris kantor 2.602
Lain -lain 6.995

150.903

Estimasi persentase tingkat penyelesaian aset dalam penyelesaian pada tanggal 31 Desember 2007
untuk perjanjian Integrated Banking System adalah berkisar 73,77% - 96,24%.

Pengurangan aset tetap di atas termasuk penjualan aset dengan rincian sebagai berikut:

2009 2008 2007

Nilai buku (2.716) (770) (3.958)


Harga jual 62.978 2.195 7.402

Laba penjualan aset tetap (Catatan 45) 60.262 1.425 3.444

a. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia (KMK)


No. 211/KMK.03/2003 tanggal 14 Mei 2003 dan No. S-206/MK.01/2003 tanggal 21 Mei 2003,
Bank Mandiri telah menugaskan PT Vigers Hagai Sejahtera, perusahaan jasa penilai terdaftar,
untuk melaksanakan penilaian (revaluasi) aset tetap Bank Peserta Penggabungan, yaitu BBD,
BDN, Bank Exim dan Bapindo pada tanggal 31 Juli 1999, sehubungan dengan pengalihan
kerugian fiskal dan kompensasi kerugian fiskal dari wajib pajak yang melakukan pengalihan
harta kepada Bank Mandiri.

Berdasarkan Laporan Penilaian PT Vigers Hagai Sejahtera No. Ref-020-I/VHS/V/03 tanggal


26 Mei 2003, nilai aset tetap berikut kenaikan nilainya pada tanggal 31 Juli 1999 adalah sebagai
berikut:

Aset Tetap Nilai Pasar Nilai Buku Kenaikan Nilai

Tanah dan bangunan 4.427.510 843.414 3.584.096


Perlengkapan dan peralatan kantor 438.086 275.370 162.716
Kendaraan bermotor 19.604 355 19.249

4.885.200 1.119.139 3.766.061

Pendapat PT Vigers Hagai Sejahtera mengenai nilai pasar didasarkan pada Standar Penilaian
Indonesia yang dikeluarkan oleh Gabungan Perusahaan Penilai Indonesia (GAPPI) dan
Masyarakat Profesi Penilai Indonesia (MAPPI).

Untuk menentukan nilai pasar tersebut, PT Vigers Hagai Sejahtera telah menggunakan
metodologi penilaian pendekatan data pasar dan pendekatan biaya.

Hasil revaluasi aset tetap tersebut telah disetujui oleh Direktorat Jenderal Pajak melalui Kepala
Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Negara dan Daerah dengan Surat Keputusan No. Kep-
01/WPJ.07/KP.0105/2003 tanggal 18 Juni 2003.

Lampiran 5/71
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

15. ASET TETAP (lanjutan)

Bank Mandiri membukukan hasil penilaian kembali (revaluasi) aset tetap untuk kepentingan
perpajakan tersebut pada tanggal 18 Juni 2003, yaitu pada tanggal persetujuan efektif dari
Direktorat Jenderal Pajak diperoleh, dengan terlebih dahulu memperhitungkan akumulasi
penyusutan aset tetap terkait untuk periode 1 Agustus 1999 sampai dengan tanggal 18 Juni
2003. Kenaikan nilai bersih aset tetap sebesar Rp3.046.936 mencakup tanah, bangunan,
kendaraan, perlengkapan dan peralatan kantor. Sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 2s,
Bank telah memilih model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya sesuai
dengan PSAK No. 16 (revisi 2007), “Aset Tetap” dan mereklasifikasi seluruh saldo selisih nilai
revaluasi aset tetap sebesar Rp3.046.936 yang disajikan sebagai bagian dari ekuitas dalam
neraca konsolidasian tahun 2007 ke saldo laba konsolidasian pada tahun 2008 (Catatan 32c).

Pengakuan kenaikan nilai dari hasil revaluasi aset tetap tersebut tidak memberikan pengaruh
terhadap pajak tangguhan karena kerugian fiskal yang digunakan untuk mengkompensasi
kenaikan nilai tersebut belum pernah diakui sebagai aset pajak tangguhan oleh Bank.

b. Pada tanggal 22 Februari 1990, Bank menandatangani perjanjian Kerjasama Operasional (KSO)
dengan PT Pakuwon Jati, dimana PT Pakuwon Jati akan mendirikan bangunan pusat
perbelanjaan dan gedung perkantoran 17 lantai beserta fasilitas pendukung lainnya di atas
tanah milik Bank Mandiri yang terletak di Jalan Basuki Rachmat No. 2, 4, 6 Surabaya.
PT Pakuwon Jati berhak untuk menggunakan bangunan tersebut selama 22 tahun. Pada
tanggal 22 Maret 2012 saat berakhirnya KSO, bangunan tersebut akan diserahkan kepada Bank
Mandiri.

Pada tanggal 14 Juni 1991, Bank menandatangani perjanjian Kerjasama Operasional (KSO)
dengan PT Duta Anggada Realty, dimana PT Duta Anggada Realty akan mendirikan bangunan
2 Menara perkantoran 32 lantai di atas tanak milik Bank Mandiri yang terletak di Jalan Jenderal
Sudirman kavling 53-56, Jakarta. Perjanjian tersebut berlaku sejak tanggal 14 Juni 1991 sampai
dengan 20 tahun sejak tanggal penyelesaian bangunan, akan tetapi tidak lebih lama dari 23
tahun sejak penyelesaian pembangunan (bangunan akan diserah terimakan pada bulan Juni
2014 untuk menara pertama dan bulan Juni 2016 untuk menara kedua). Pada tanggal jatuh
tempo tersebut, PT Duta Anggada Realty akan menyerahkan bangunan tersebut kepada Bank
Mandiri.

c. Bank Mandiri dan Anak Perusahaan telah mengasuransikan aset tetap (tidak termasuk hak atas
tanah, aset dalam penyelesaian dan aset sewa guna usaha) untuk menutupi kemungkinan
kerugian terhadap risiko kebakaran, pencurian dan bencana alam kepada PT Staco
Jasapratama, PT Asuransi Raya, PT Asuransi Dharma Bangsa, PT Asuransi Takaful Umum,
PT Asuransi Jasindo Takaful, PT Asuransi Jasa Indonesia, PT Asuransi Tri Pakarta,
PT Asuransi Ramayana, PT Asuransi Parolamas, PT Asuransi Wahana Tata, PT Asuransi
Purna Arthanugraha, PT Asuransi Bumida Bumiputera, PT Asuransi Raksa Pratikara,
PT Asuransi Sinarmas, PT Asuransi Jasatania, PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Bosowa,
PT Asuransi Bina Dana Arta, PT Asuransi Dayin Mitra, PT Asuransi Puri Asih, MSIG Insurance
(S’pore) Pte. Ltd., British Caymanian Insurance Co. Ltd., Tugu Insurance Co. Ltd., Bank of China
Group Insurance Co. Ltd. dan HSBC Insurance (Asia) Ltd. dengan nilai jumlah pertanggungan
asuransi berkisar Rp3.448.575 dan USD3.727.274,25 (nilai penuh) pada tanggal 31 Desember
2009, Rp1.997.281, USD84.249.506,46 (nilai penuh), SGD2.206.235 (nilai penuh) dan
HKD3.745.000 (nilai penuh) pada tanggal 31 Desember 2008 dan Rp1.849.743 dan
USD140.874.300,65 (nilai penuh) pada tanggal 31 Desember 2007. Manajemen berpendapat
bahwa nilai pertanggungan tersebut telah memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian yang
terjadi atas aset tetap yang dipertanggungkan.

Manajemen berpendapat tidak terdapat indikasi penurunan nilai atas aset tetap yang dimiliki
Bank pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007.

Lampiran 5/72
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

16. ASET LAIN-LAIN


2009 2008 2007

Pendapatan yang masih akan diterima 1.615.086 2.052.859 1.672.638


Lain -lain - bersih 2.197.179 3.341.275 3.487.895

3.812.265 5.394.134 5.160.533

Pendapatan yang masih akan diterima

Pendapatan yang masih akan diterima terdiri dari bunga yang masih akan diterima dari penempatan,
efek -efek, Obligasi Pemerintah, kredit yang diberikan dan provisi dan komisi yang masih harus
diterima.

Lain-lain - bersih
2009 2008 2007
Rupiah:
Biaya dibayar dimuka 472.973 354.908 274.418
Properti terbengkalai - setelah dikurangi
penyisihan penurunan nilai realisasi
bersih masing-masing sebesar Rp13.226,
Rp21.295 dan Rp29.248 pada tanggal
31 Desember 2009, 2008 dan 2007 188.628 253.603 304.845
Piutang transaksi nasabah 459.829 702.656 1.051.707
Agunan yang diambil alih - setelah dikurangi
penyisihan penurunan nilai realisasi
bersih masing-masing sebesar Rp10.163,
Rp10.451 dan Rp10.451 pada tanggal
31 Desember 2009, 2008 dan 2007 151.660 186.175 186.953
Uang muka pajak 29.079 9.843 7.043
Lain -lain 1.495.436 1.417.213 1.097.260
Jumlah Rupiah 2.797.605 2.924.398 2.922.226
Mata uang asing:
Biaya dibayar dimuka 33.344 22.509 19.800
Piutang transaksi nasabah 19.585 17.274 15.152
Lain -lain 283.267 1.016.669 1.143.355
Jumlah m ata uang asing 336.196 1.056.452 1.178.307
Jumlah 3.133.801 3.980.850 4.100.533
Dikurangi: Penyisihan penghapusan (936.622) (639.575) (612.638)

2.197.179 3.341.275 3.487.895

Biaya dibayar dimuka terdiri dari pembayaran dimuka yang sebagian besar berkaitan dengan biaya
sewa dan pemeliharaan gedung.

Piutang transaksi nasabah terutama merupakan piutang yang timbul dari transaksi perdagangan efek
PT Mandiri Sekuritas (Anak Perusahaan).
Lain-lain terutama terdiri dari berbagai macam tagihan kepada pihak ketiga dalam rangka transaksi,
antara lain transaksi kliring, penjualan efek-efek yang masih harus diterima dan lain-lain.

Mutasi jumlah penyisihan penghapusan dari aset lain-lain adalah sebagai berikut:
2009 2008 2007

Saldo awal tahun 639.575 612.638 994.703


Penyisihan/(pembalikan) selama tahun berjalan (Catatan 38) 541.981 (151.530) (208.072)
Penyelesaian selama tahun berjalan (33.689) - (46.513)
Reklasifikasi selama tahun berjalan (192.343) 166.521 (133.290)
Penghapusan selama tahun berjalan - - (5.076)
Lain -lain *) (18.902) 11.946 10.886

Saldo akhir tahun 936.622 639.575 612.638

*) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing.

Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan ini telah memadai untuk menutupi kemungkinan
kerugian yang timbul dari aset lain-lain.

Lampiran 5/73
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

17. SIMPANAN - GIRO

a. Berdasarkan Mata Uang dan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa dan Pihak Ketiga:

2009 2008 2007


Rupiah:
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 48a) 205.442 110.273 122.420
Pihak ketiga 53.677.015 53.155.575 51.926.055
Jumlah Rupiah 53.882.457 53.265.848 52.048.475
Mata uang asing:
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 48a) 48.997 5.584 8.102
Pihak ketiga 18.765.393 15.815.256 10.249.631
Jumlah mata uang asing 18.814.390 15.820.840 10.257.733

72.696.847 69.086.688 62.306.208

Termasuk di dalam saldo simpanan giro adalah giro wadiah masing-masing sebesar
Rp2.685.509, Rp1.454.837 dan Rp1.631.330 pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007.

b. Tingkat Suku Bunga Rata-rata (Cost of Funds) dan Kisaran Bagi Hasil per Tahun:

Tingkat suku bunga rata-rata (cost of funds) per tahun:

2009 2008 2007

Rupiah 3,61% 2,85% 2,65%


Mata uang asing 0,87% 1,35% 1,89%

Kisaran bagi hasil giro wadiah per tahun:

2009 2008 2007

Rupiah 0,93% - 1,09% 0,94% - 1,04% 0,91% - 1,07%


Mata uang asing 0,23% - 0,99% 0,24% - 1,05% 0,23% - 2,64%

c. Giro yang menjadi jaminan atas bank garansi, kredit yang diberikan dan fasilitas pembayaran
transaksi perdagangan pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 masing-masing adalah
sebesar Rp1.053.844, Rp813.755 dan Rp575.005.

d. Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 giro dari pihak yang mempunyai hubungan
istimewa masing-masing sebesar Rp254.439, Rp115.857 dan Rp130.522 atau 0,35%, 0,17% dan
0,21% dari jumlah giro (Catatan 48a).

18. SIMPANAN - TABUNGAN

a. Berdasarkan Jenis dan Mata Uang:


2009 2008 2007
Rupiah:
Tabungan Mandiri 96.790.186 81.813.970 81.074.229
Tabungan Mudharabah 7.166.717 5.175.318 3.860.425
Tabungan Mandiri Haji 178.435 580.367 424.160
104.135.338 87.569.655 85.358.814
Mata uang asing:
Tabungan Mandiri 9.659.673 7.384.357 4.704.743

113.795.011 94.954.012 90.063.557

b. Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 tabungan dari pihak yang mempunyai hubungan
istimewa masing-masing sebesar Rp96.573, Rp43.339 dan Rp42.844 atau 0,08%, 0,05% dan
0,05% dari jumlah tabungan (Catatan 48a).

Lampiran 5/74
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

18. SIMPANAN – TABUNGAN (lanjutan)

c. Tingkat Suku Bunga Rata-rata (Cost of Funds) dan Kisaran Bagi Hasil per Tahun:

Tingkat suku bunga rata-rata (cost of funds) per tahun:

2009 2008 2007

Rupiah 2,78% 3,12% 3,68%


Mata uang asing 1,69% 2,26% 3,08%

Kisaran bagi hasil tabungan mudharabah per tahun:

2009 2008 2007


Rupiah 0,29% - 7,08% 0,29% - 6,83% 0,29% - 6,98%

19. SIMPANAN - DEPOSITO BERJANGKA

a. Berdasarkan Mata Uang:

2009 2008 2007

Rupiah 117.658.029 103.233.269 78.535.764


Mata uang asing 15.400.494 21.838.083 16.449.494

133.058.523 125.071.352 94.985.258

b. Berdasarkan Jangka Waktu:

2009 2008 2007

Rupiah:
1 bulan 80.091.901 77.620.722 64.145.362
3 bulan 20.982.619 13.114.836 9.060.496
6 bulan 9.506.384 8.183.506 2.492.026
12 bulan 6.762.659 4.160.570 1.797.559
Lebih dari 12 bulan 314.466 153.635 1.040.321

Jumlah Rupiah 117.658.029 103.233.269 78.535.764

Mata uang asing:


1 bulan 12.955.322 16.803.485 13.686.388
3 bulan 1.148.967 3.288.342 1.270.383
6 bulan 1.031.910 1.133.297 875.805
12 bulan 261.607 609.872 553.542
Lebih dari 12 bulan 2.688 3.087 63.376

Jumlah mata uang asing 15.400.494 21.838.083 16.449.494

133.058.523 125.071.352 94.985.258

Lampiran 5/75
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

19. SIMPANAN - DEPOSITO BERJANGKA (lanjutan)

c. Berdasarkan Sisa Waktu Hingga Jatuh Tempo:

2009 2008 2007


Rupiah:
Kurang dari 1 bulan 86.982.523 81.691.067 64.145.362
1 - 3 bulan 20.885.172 14.266.681 9.060.496
3 - 6 bulan 5.951.479 2.953.132 2.492.026
6 - 12 bulan 3.578.552 4.253.649 1.797.559
Lebih dari 12 bulan 260.303 68.740 1.040.321
Jumlah Rupiah 117.658.029 103.233.269 78.535.764
Mata uang asing:
Kurang dari 1 bulan 13.357.392 17.658.707 13.686.387
1 - 3 bulan 1.589.204 2.717.373 1.273.960
3 - 6 bulan 349.443 1.139.914 870.950
6 - 12 bulan 102.729 320.635 554.821
Lebih dari 12 bulan 1.726 1.454 63.376
Jumlah mata uang asing 15.400.494 21.838.083 16.449.494

133.058.523 125.071.352 94.985.258

d. Termasuk di dalam deposito berjangka adalah investasi tidak terikat mudharabah masing-masing
sebesar Rp9.583.762, Rp7.718.558 dan Rp5.171.943 pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan
2007.

e. Tingkat Suku Bunga Rata-rata (Cost of Funds) dan Kisaran Bagi Hasil per Tahun:

Tingkat suku bunga rata-rata (cost of funds) per tahun:

2009 2008 2007

Rupiah 8,36% 7,56% 7,39%


Mata uang asing 3,06% 3,29% 3,71%

Kisaran bagi hasil investasi tidak terikat mudharabah per tahun:

2009 2008 2007

Rupiah 6,08% - 8,85% 6,09% - 8,54% 6,60% - 8,05%


Mata uang asing 1,91% - 3,00% 2,36% - 3,28% 2,85% - 3,35%

f. Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, deposito berjangka dari pihak yang mempunyai
hubungan istimewa masing-masing sebesar Rp470.237, Rp313.909 dan Rp181.309 atau 0,35%,
0,25% dan 0,19% dari jumlah deposito berjangka (Catatan 48a).

g. Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, jumlah deposito berjangka yang dibekukan dan
diblokir sebagai jaminan atas bank garansi, kredit yang diberikan dan fasilitas pembayaran
transaksi perdagangan masing-masing adalah sebesar Rp7.395.445, Rp6.632.688 dan
Rp8.330.382. Deposito berjangka mudharabah yang dijaminkan pada tanggal 31 Desember 2009,
2008 dan 2007 atas piutang mudharabah yang diberikan oleh Bank Syariah Mandiri (BSM), Anak
Perusahaan masing-masing adalah sebesar RpNihil, Rp289.996 dan RpNihil.

Lampiran 5/76
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

20. SIMPANAN DARI BANK LAIN - GIRO DAN TABUNGAN

a. Berdasarkan Mata Uang:

2009 2008 2007


Giro
Rupiah 476.584 528.490 1.307.562
Mata uang asing 5.096.728 2.388.645 80.538
Jumlah Giro 5.573.312 2.917.135 1.388.100

Tabungan
Rupiah 269.257 227.608 248.965

Jumlah Giro dan Tabungan 5.842.569 3.144.743 1.637.065

Saldo simpanan dari bank lain - giro dan tabungan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
masing-masing sebesar Rp5.842.569 dan Rp3.144.743 di atas adalah setelah disalinghapuskan
antara saldo simpanan dari bank lain - giro dari salah satu lembaga keuangan (dalam likuidasi)
yang ditempatkan di Bank Mandiri sebesar Rp184 dan Rp214 pada tanggal 31 Desember 2009
dan 2008 dengan saldo penempatan Bank Mandiri pada lembaga keuangan (dalam likuidasi)
tersebut dengan klasifikasi macet sebesar Rp209.153 dan Rp242.708 pada tanggal 31 Desember
2009 dan 2008 (Catatan 5e).

Termasuk dalam simpanan dari bank lain - giro adalah giro wadiah dan SIMA masing-masing
sebesar Rp55.664, Rp11.696 dan Rp2.512 pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007.

b. Tingkat Suku Bunga Rata-rata (Cost of Funds) dan Kisaran Bagi Hasil per Tahun:

Tingkat suku bunga rata-rata (cost of funds) per tahun:

2009 2008 2007


Giro
Rupiah 3,61% 2,85% 2,65%
Mata uang asing 0,87% 1,35% 1,89%
Tabungan
Rupiah 2,78% 3,12% 3,68%

Kisaran bagi hasil Giro wadiah per tahun:

2009 2008 2007

Rupiah 0,93% - 1,09% 0,94% - 1,04% 0,19% - 1,07%


Mata uang asing 0,23% - 0,99% 0,24% - 1,05% 0,23% - 2,64%

c. Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, giro dan tabungan dari bank lain yang
mempunyai hubungan istimewa masing-masing sebesar RpNihil, Rp1.075 dan RpNihil atau Nihil,
0,03% dan Nihil dari jumlah simpanan dari bank lain - giro dan tabungan (Catatan 48a).

d. Giro dan Tabungan yang menjadi jaminan atas bank garansi, kredit yang diberikan dan fasilitas
pembayaran transaksi perdagangan pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, masing-
masing sebesar Rp22.749, Rp33.634 dan Rp224.286.

Lampiran 5/77
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

21. SIMPANAN DARI BANK LAIN - INTER-BANK CALL MONEY

a. Berdasarkan Mata Uang:


2009 2008 2007

Mata uang asing - 7.588 827.617

Saldo simpanan dari bank lain - inter-bank call money pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
masing-masing sebesar RpNihil dan Rp7.588 disajikan setelah disalinghapuskan antara saldo
simpanan dari bank lain - inter-bank call money dari salah satu lembaga keuangan (dalam
likuidasi) yang ditempatkan di Bank Mandiri sebesar Rp13.866 dan Rp16.217 pada tanggal 31
Desember 2009 dan 2008 dengan saldo penempatan Bank Mandiri pada lembaga keuangan
(dalam likuidasi) tersebut dengan klasifikasi macet sebesar Rp209.153 dan Rp242.708 pada
tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Catatan 5e).

b. Berdasarkan Sisa Waktu Hingga Jatuh Tempo:


2009 2008 2007
Mata uang asing:
Kurang dari 1 bulan - 7.588 827.617

c. Tingkat Suku Bunga Rata-rata (Cost of Funds) per Tahun:


2009 2008 2007
Mata uang asing - 3,29% 5,42%

d. Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, tidak terdapat saldo inter-bank call money dari
bank lain dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa.

22. SIMPANAN DARI BANK LAIN - DEPOSITO BERJANGKA

a. Berdasarkan Jenis Mata Uang:


2009 2008 2007

Rupiah 3.890.457 2.763.817 1.724.286


Mata uang asing 1.053.501 1.801.966 1.221.373

4.943.958 4.565.783 2.945.659

b. Berdasarkan Jangka Waktu:


2009 2008 2007

Rupiah:
1 bulan 3.785.798 2.684.933 1.703.249
3 bulan 56.022 44.421 7.640
6 bulan 35.857 12.971 2.300
12 bulan 12.480 21.192 11.097
Lebih dari 12 bulan 300 300 -
Jumlah Rupiah 3.890.457 2.763.817 1.724.286
Mata uang asing:
1 bulan 1.053.501 166.917 1.197.890
6 bulan - 1.635.049 23.483
Jumlah mata uang asing 1.053.501 1.801.966 1.221.373

4.943.958 4.565.783 2.945.659

Di dalam simpanan dari bank lain - deposito berjangka termasuk investasi tidak terikat - deposito
berjangka mudharabah masing-masing sebesar Rp207.640, Rp218.380 dan RpNihil pada tanggal
31 Desember 2009, 2008 dan 2007.

Lampiran 5/78
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

22. SIMPANAN DARI BANK LAIN - DEPOSITO BERJANGKA (lanjutan)

c. Tingkat Suku Bunga Rata-rata (Cost of Funds) dan Kisaran Bagi Hasil per Tahun:

Tingkat suku bunga rata-rata (cost of funds) per tahun:


2009 2008 2007

Rupiah 8,36% 7,56% 7,39%


Mata uang asing 3,06% 3,29% 3,71%

Kisaran bagi hasil deposito berjangka mudharabah per tahun:


2009 2008 2007

Rupiah 6,08% - 8,85% 6,09% - 8,54% 6,60% - 8,05%


Mata uang asing 1,91% - 3,00% 2,36% - 3,28% 2,85% - 3,35%

d. Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, tidak terdapat saldo deposito berjangka dari
bank lain yang mempunyai hubungan istimewa.

e. Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, deposito berjangka yang dibekukan dan
diblokir sebagai jaminan atas bank garansi, kredit yang diberikan dan fasilitas pembayaran
transaksi perdagangan masing-masing adalah sebesar Rp149.906, Rp772.530 dan Rp42.079.

f. Pada kwartal kedua tahun 2005, Bank melakukan dua transaksi Callable Parallel Deposits
dengan bank counterpart yang berkaitan dengan kontrak penjualan Obligasi Pemerintah
Indonesia. Kontrak dimulai pada saat Bank melakukan pengalihan Obligasi Pemerintah Indonesia
kepada bank counterpart dan menerima dana hasil pengalihan tersebut dalam Rupiah. Sebagian
dari dana hasil pengalihan tersebut sejumlah Rp1.268.000 ditempatkan kembali ke bank
counterpart dan selanjutnya Bank menerima pinjaman Dolar Amerika Serikat sejumlah
USD100.000.000 (nilai penuh).

Ringkasan dari kontrak Callable Parallel Deposits adalah sebagai berikut:

Deposito Tanggal efektif Tanggal jatuh tempo Nilai deposito awal Nilai deposito akhir Suku Bunga
Rupiah 16 Mei 2005 20 Juni 2013 634.000 1.493.110 *) 11,17%

Dolar Amerika 17 Mei 2005 15 Juni 2013 USD50 juta USD50 juta LIBOR 3 bulan +
Serikat (nilai penuh) (nilai penuh) spread

Rupiah 3 Juni 2005 20 Desember 2013 634.000 1.540.310 *) 11,00%

Dolar Amerika 8 Juni 2005 15 Desember 2013 USD50 juta USD50 juta LIBOR 3 bulan +
Serikat (nilai penuh) (nilai penuh) spread

*) Zero Coupon Deposits

Dana yang ditempatkan sebagai deposito di atas berasal dari sebagian dana yang diterima dari
pengalihan Obligasi Pemerintah ke bank counterpart.

Perjanjian memberikan hak opsi kepada bank counterpart untuk memutuskan lebih awal
perjanjian dengan menghentikan/menarik deposito Rupiah dan Dolar Amerika Serikat pada setiap
tanggal redemption setiap tahunnya. Perjanjian juga mengharuskan Bank untuk menambah (top
up) penempatan deposito Rupiah ke bank counterpart selama periode perjanjian yang dihitung
berdasarkan dari pergerakan kurs spot Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat.

Pada tanggal 15 Juni 2006, Bank telah menggunakan haknya untuk memutuskan lebih awal atas
pinjaman USD50.000.000 (nilai penuh) dengan tanggal efektif 17 Mei 2005 di atas. Selain itu,
pada tanggal 15 Desember 2006 Bank juga telah menggunakan hak untuk memutuskan lebih
awal atas pinjaman USD50.000.000 (nilai penuh) dengan tanggal efektif 8 Juni 2005 di atas.
Dalam hal Bank mengeksekusi opsi ini maka penempatan dalam Callable Zero Coupon Deposit
tidak secara otomatis dihentikan.

Lampiran 5/79
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

22. SIMPANAN DARI BANK LAIN - DEPOSITO BERJANGKA (lanjutan)

Berdasarkan perjanjian, bank counterpart dapat memutuskan perjanjian pada saat terjadinya
Unwind Events yaitu apabila Bank gagal membayar setiap penambahan (top up) deposito Rupiah
yang diharuskan dalam perjanjian.

Apabila bank counterpart menggunakan haknya untuk melakukan penghentian transaksi lebih
awal akibat terjadinya Unwind Events, Bank diharuskan membayar Unwind Cost kepada bank
counterpart seperti yang ditentukan kemudian oleh bank counterpart.

Selain itu bank counterpart memiliki hak untuk melakukan penghentian transaksi lebih awal jika
bank counterpart memandang bahwa penerimaan dana dalam bentuk callable zero coupon
deposits tersebut memiliki bunga yang lebih tinggi dari bunga pasar. Hal ini sebagaimana telah
dilakukan bank counterpart pada tanggal 28 Mei 2007 dan 25 Juni 2007.

Pada tanggal 28 Mei 2007, bank counterpart memutuskan lebih awal atas transaksi dengan nilai
deposito awal Rp634.000 dan memberikan dana tunai sebagai penyelesaian atas transaksi
tersebut pada tanggal 20 Juni 2007.

Pada tanggal 25 Juni 2007, bank counterpart memutuskan lebih awal atas transaksi dengan nilai
deposito awal Rp634.000 dan memberikan dana tunai sebagai penyelesaian atas transaksi
tersebut pada tanggal 21 Desember 2007.

23. HUTANG ATAS EFEK-EFEK YANG DIJUAL DENGAN JANJI DIBELI KEMBALI

2009
Beban Bunga
Nilai Tanggal Tanggal Nilai yang Belum
Jenis Efek Nominal Dimulai Jatuh Tempo Beli Kembali Diamortisasi Nilai Bersih

Obligasi Pemerintah
Rupiah
Obligasi VR0019 355.652 18/05/2005 18/05/2010 316.356 - 316.356
Jumlah 355.652 316.356 - 316.356

2008
Beban Bunga
Nilai Tanggal Tanggal Nilai yang Belum
Jenis Efek Nominal Dimulai Jatuh Tempo Beli Kembali Diamortisasi Nilai Bersih

Obligasi Pemerintah
Rupiah
Obligasi VR0019 355.652 18/05/2005 18/05/2010 316.356 - 316.356
Obligasi VR0017 289.859 04/11/2004 04/11/2009 284.062 - 284.062
Obligasi FR0019 231.028 03/11/2004 03/11/2009 285.060 - 285.060

Jumlah 876.539 885.478 - 885.478

Obligasi Non Pemerintah


Rupiah
Obligasi 50.000 05/09/2008 04/03/2009 50.997 350 50.647
ORI 004 26.000 22/09/2008 22/01/2009 24.076 189 23.887
ORI 004 11.000 23/09/2008 23/01/2009 10.602 83 10.519
Obligasi 7.000 09/12/2008 02/02/2009 6.335 9 6.326
Obligasi 5.000 09/12/2008 02/02/2009 5.102 66 5.036

99.000 97.112 697 96.415

Jumlah 975.539 982.590 697 981.893

Lampiran 5/80
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

23. HUTANG ATAS EFEK-EFEK YANG DIJUAL DENGAN JANJI DIBELI KEMBALI (lanjutan)

2007
Beban Bunga
Nilai Tanggal Tanggal Nilai yang Belum
Jenis Efek Nominal Dimulai Jatuh Tempo Beli Kembali Diamortisasi Nilai Bersih

Obligasi Pemerintah
Rupiah
Obligasi VR0013 617.500 07/06/2005 07/01/2008 617.500 - 617.500
Obligasi VR0031 669.000 19/12/2007 03/01/2008 602.746 259 602.487
Obligasi VR0031 446.000 19/12/2007 03/01/2008 401.829 172 401.657
Obligasi VR0019 355.652 18/05/2005 18/05/2010 316.356 - 316.356
Obligasi VR0017 289.859 04/11/2004 04/11/2009 284.062 - 284.062
Obligasi FR0040,
FR0043, dan
FR0047 283.000 28/12/2007 28/01/2008 297.527 34 297.493
Obligasi FR0019 231.028 03/11/2004 03/11/2009 285.060 - 285.060
Obligasi FR0020,
FR0027, dan
FR0033 100.000 28/12/2007 11/01/2008 110.021 293 109.728

Jumlah 2.992.039 2.915.101 758 2.914.343

Kontrak penjualan Obligasi Pemerintah dengan bank counterpart (No. Seri VR0013, VR0017,
FR0019 dan VR0019) merupakan kontrak-kontrak yang berkaitan dengan kontrak-kontrak transaksi
pendanaan valuta asing melalui mekanisme pertukaran mata uang asing (cross currency swap)
dengan pihak-pihak tersebut di atas (Catatan 10). Tidak ada premi atau diskonto yang diakui atas
kontrak-kontrak tersebut.

24. KEWAJIBAN AKSEPTASI

a. Berdasarkan Jenis Mata Uang, Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa dan Pihak Ketiga:

2009 2008 2007


Rupiah:
Kewajiban kepada bank lain
Pihak ketiga 187.478 85.168 74.688
Kewajiban kepada debitur
Pihak ketiga 121.364 8.783 118.195
Jumlah Rupiah 308.842 93.951 192.883
Mata uang asing:
Kewajiban kepada bank lain
Pihak ketiga 3.927.139 3.670.093 4.338.877
Kewajiban kepada debitur
Pihak ketiga 120.792 78.323 491.475
Jumlah mata uang asing 4.047.931 3.748.416 4.830.352

4.356.773 3.842.367 5.023.235

b. Berdasarkan Jatuh Tempo:


2009 2008 2007
Rupiah:
Kurang dari 1 bulan 165.954 89.063 104.358
1 - 3 bulan 124.895 411 81.246
3 - 6 bulan 17.993 4.477 7.279
Jumlah Rupiah 308.842 93.951 192.883
Mata uang asing:
Kurang dari 1 bulan 1.090.792 3.721.136 1.425.862
1 - 3 bulan 1.705.214 16.996 2.000.819
3 - 6 bulan 1.240.472 5.638 1.021.231
6 - 12 bulan 11.453 4.646 382.440
Jumlah mata uang asing 4.047.931 3.748.416 4.830.352

4.356.773 3.842.367 5.023.235

Lampiran 5/81
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

25. EFEK-EFEK YANG DITERBITKAN

Berdasarkan Jenis dan Mata Uang:

2009 2008 2007


Rupiah:
Cek perjalanan Mandiri 622.055 778.639 957.107
Obligasi 600.000 - -
Medium Term Notes 250.000 - -
Obligasi Syariah 200.000 200.000 375.000
Efek -efek Jangka Pendek - 37.400 -
Lain -lain 564 564 564
Jumlah Rupiah 1.672.619 1.016.603 1.332.671

Mata uang asing:


Medium Term Notes - - 2.718.796
Jumlah mata uang asing - - 2.718.796
Jumlah 1.672.619 1.016.603 4.051.467
Dikurangi:
Diskonto yang belum diamortisasi - - (903)
Biaya penerbitan yang belum diamortisasi (1.605) - -

1.671.014 1.016.603 4.050.564

Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, efek-efek yang diterbitkan yang dimiliki oleh pihak
yang mempunyai hubungan istimewa masing-masing adalah sebesar RpNihil, RpNihil dan Rp30.000
(Catatan 48a).

Obligasi

Pada tanggal 8 Februari 2008, PT Tunas Financindo Sarana (sejak 20 Agustus 2009, berganti nama
menjadi PT Mandiri Tunas Finance), anak perusahaan sejak 6 Februari 2009, menerbitkan Obligasi
Tunas Financindo Sarana V Tahun 2008 dengan nilai nominal sebesar Rp600.000, dimana cicilan
pokok obligasi akan dibayarkan penuh pada saat jatuh tempo yang terdiri dari empat seri:
Tingkat
Bunga Tetap
Obligasi Nilai Nominal per Tahun Jatuh Tempo

Seri A 350.000 10,00% 27 Februari 2009


Seri B 25.000 10,50% 20 Februari 2010
Seri C 50.000 11,00% 20 Februari 2011
Seri D 175.000 11,25% 20 Februari 2012

Seluruh Obligasi Tunas Financindo Sarana V Tahun 2008 Seri A sebesar Rp350.000 telah dilunasi
pada saat jatuh temponya.

Pada tanggal 13 Februari 2007, PT Tunas Financindo Sarana menerbitkan Obligasi Tunas
Financindo Sarana IV Tahun 2007 dengan nilai nominal sebesar Rp600.000, dimana cicilan pokok
obligasi akan dibayarkan penuh pada saat jatuh tempo yang terdiri atas tiga seri:

Tingkat
Bunga Tetap
Obligasi Nilai Nominal per Tahun Jatuh Tempo
Seri A 150.000 10,00% 27 Februari 2008
Seri B 100.000 10,40% 22 Februari 2009
Seri C 350.000 11,00% 22 Februari 2010

Seluruh Obligasi Tunas Financindo Sarana IV Tahun 2007 Seri A sebesar Rp150.000 dan Seri B
sebesar Rp100.000 telah dilunasi pada saat jatuh temponya.

Lampiran 5/82
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

25. EFEK-EFEK YANG DITERBITKAN (lanjutan)

Medium-Term Notes (MTN)

Rupiah
2009
Jangka Tingkat
Tanggal jatuh waktu suku bunga
Jenis Arranger tempo (bulan) per tahun Nilai nominal

Medium Term PT Mandiri Manajemen


Notes Investasi 18 Nov 2011 48 11,60% 250.000

250.000

Untuk mendukung ekspansi pembiayaan konsumen, pada tanggal 18 November 2009 PT Mandiri
Tunas Finance, Anak Perusahaan menerbitkan MTN sebesar Rp250.000 kepada PT Mandiri
Manajemen Investasi dengan suku bunga sebesar 11,60%. Surat hutang ini memiliki jangka waktu 2
tahun yang berlaku sejak tanggal 18 November 2009 sampai dengan tanggal 18 November 2011.

Mata uang asing


2007
Jangka Tingkat Nilai nominal
Jenis/ Tanggal jatuh waktu suku bunga USD Setara
Nomor ISIN Arranger tempo (bulan) per tahun (nilai penuh) Rupiah

MTN Credit Suisse First


(XS0167272375) Boston (Europe) Ltd., London, 22 Apr 2008 60 7,00% 299.466.824 2.812.892
UBS Hong Kong dan
PT Mandiri Sekuritas
Dikurangi: - Efek-efek yang diterbitkan
dan dimiliki Bank Mandiri dan Anak Perusahaan (10.017.641) (94.096)

289.449.183 2.718.796
- Diskonto yang belum diamortisasi (96.115) (903)

289.353.068 2.717.893

Bank Mandiri telah menerbitkan MTN sebesar USD300.000.000 (nilai penuh) dengan suku bunga
7,00% per tahun, pada harga 99,482% dan jatuh tempo pada tanggal 22 April 2008. MTN dengan
nilai nominal sebesar USD300.000.000 (nilai penuh) tersebut telah dilindung nilai dengan
menggunakan jenis instrumen interest rate swap. MTN disajikan menurut nilai wajarnya sebagai
akibat penyesuaian atas transaksi lindung nilai. Pada saat jatuh tempo di bulan April 2008, Bank
telah melunasi MTN sebesar USD300.000.000 (nilai penuh) tersebut.

Obligasi Syariah

Pada 31 Oktober 2003, Bank Syariah Mandiri, anak perusahaan, mengeluarkan Obligasi Syariah
Mudharabah yang memiliki jangka waktu 5 (lima) tahun dengan nilai Rp200.000 dan pendapatan
bagi hasil dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan dengan pembayaran pertama dilakukan pada tanggal
30 Januari 2004. Obligasi Syariah Mudharabah ini jatuh tempo pada tanggal 31 Oktober 2008.
Pendapatan bagi hasil yang dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan diambil dari pendapatan margin Bank
Syariah Mandiri yang berasal dari portofolio murabahah yang diperoleh selama 1 (satu) triwulan.
Obligasi ini telah dilunasi pada saat jatuh tempo.

Lampiran 5/83
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

25. EFEK-EFEK YANG DITERBITKAN (lanjutan)

Obligasi Syariah (lanjutan)

Pada tanggal 31 Januari 2007, Bank Syariah Mandiri melakukan penawaran dan penjualan secara
terbatas Subordinated Notes Syariah Mudharabah Tahun 2007 (Subnotes Bank) dengan nilai
nominal sebanyak-banyaknya sebesar Rp200.000. Subnotes Bank ini berjangka waktu 10 tahun
dengan hak melunasi (call option) pada tahun ke-5 sejak tanggal penerbitan. Indikasi Nisbah yang
diberikan kepada pemegang Subnotes Bank adalah setara dengan 21,93% per tahun dari
pendapatan yang dibagihasilkan. Pendapatan bagi hasil Subnotes Bank dibayarkan setiap 3 (tiga)
bulan terhitung sejak tanggal penerbitan. Pada tanggal 5 April 2007, Subnotes Bank telah terealisasi
sebesar Rp200.000. Subnotes Bank tersebut akan jatuh tempo pada tahun 2017.

Efek-efek Jangka Pendek

Pada tanggal 6 November 2008, PT Mandiri Sekuritas, anak perusahaan, menerbitkan Efek-efek
Jangka Pendek (Short-Term Notes) dengan tingkat bunga tetap sebesar 16,00% per tahun terhutang
dalam cicilan bulanan mulai tanggal 30 November 2008. Nilai nominal keseluruhan adalah Rp37.400
dan diterbitkan dengan harga 100,00% dari nilai pokoknya. Efek-efek ini telah jatuh tempo dan sudah
dilunasi pada tanggal 28 Februari 2009.

26. PINJAMAN YANG DITERIMA


2009 2008 2007
Rupiah:
(a) Pemerintah Republik Indonesia (Catatan 48a) 200.000 240.000 280.000
(b) PT Permodalan Nasional Madani (Persero) 180.031 241.974 326.122
(c) Bank Indonesia 135.822 214.337 392.150
(f) Lain-lain 610.003 710.000 625.743

1.125.856 1.406.311 1.624.015


Mata uang asing:
(d) Direct Off-shore Loans 2.818.500 4.065.700 845.370
(e) Fasilitas Pendanaan Perdagangan - 3.899.497 6.875.676

2.818.500 7.965.197 7.721.046

3.944.356 9.371.508 9.345.061

Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, pinjaman yang diterima dari pihak yang
mempunyai hubungan istimewa masing-masing adalah Rp200.000, Rp240.000 dan Rp280.000
(Catatan 48a).

(a) Pemerintah Republik Indonesia

Akun ini merupakan pinjaman yang diterima oleh Bank Mandiri dari Pemerintah Republik
Indonesia (RI) berdasarkan perjanjian No. KP-022/DP3/2004 tanggal 14 Mei 2004 dan
amandemen perjanjian No. AMA-7/KP-022/DP3/2004 tanggal 15 Desember 2004 dan surat
perjanjian No. 5-662/PB.7/2005 tanggal 13 Mei 2005 dan amandemen perjanjian No. AMA-
30/KP- 022/DP3/2006 tanggal 24 Agustus 2006 masing-masing tentang Perubahan terhadap
Perjanjian Pinjaman antara Pemerintah dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. No. KP-
022/DP3/2004 tanggal 14 Mei 2004 dan Persetujuan Perubahan Terhadap Perjanjian Pinjaman
antara Pemerintah RI dan Bank Mandiri dalam rangka pendanaan Kredit Usaha Mikro dan Kecil.
Pinjaman ini digunakan untuk penyediaan kredit bagi usaha mikro dan kecil dengan prosedur,
tata cara dan persyaratan pemberian pinjaman sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri
Keuangan No. 40/KMK.06/2003 tanggal 29 Januari 2003 tentang Pendanaan Kredit Usaha
Mikro dan Kecil yang telah diubah dan disempurnakan dengan Keputusan Menteri Keuangan
No. 74/KMK.06/2004 tanggal 20 Februari 2004. Fasilitas ini dikenai suku bunga sebesar SBI 3
(tiga) bulanan yang ditetapkan setiap 3 (tiga) bulan sekali pada tanggal 10 Maret, 10 Juni,
10 September dan 10 Desember atas dasar lelang Sertifikat Bank Indonesia (SBI) terakhir
sebelum tanggal penetapan. Pembayaran pinjaman ini akan dilakukan dalam 5 (lima) kali
angsuran per semester dan pembayaran pertama jatuh tempo pada tanggal 10 Desember 2007.
Fasilitas ini akan jatuh tempo pada bulan Desember 2019.

Lampiran 5/84
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

26. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan)

(b) PT Permodalan Nasional Madani (Persero)

Akun ini merupakan fasilitas kredit yang diberikan oleh PT Permodalan Nasional Madani
(Persero) kepada Bank Mandiri dan Bank Sinar Harapan Bali (BSHB). Baki debet pada tanggal
31 Desember 2009, 2008 dan 2007 untuk pinjaman Bank Mandiri adalah masing-masing
sebesar Rp153.507, Rp219.050 dan Rp326.122 dan untuk pinjaman BSHB adalah masing-
masing sebesar Rp26.524, Rp22.924 dan RpNihil. Fasilitas ini dikenai bunga 7,00% per tahun.
Jangka waktu kredit dan jadual pelunasannya tergantung dari perjanjian kredit untuk masing-
masing debitur, terakhir pada bulan Desember 2013. Bank Mandiri menyalurkan kembali
pinjaman tersebut kepada anggota Koperasi Primer (Kredit Koperasi Primer kepada Anggotanya
[KKPA]).

(c) Bank Indonesia

Akun ini merupakan fasilitas kredit likuiditas yang diperoleh dari Bank Indonesia (BI) untuk
dipinjamkan kembali kepada debitur-debitur Bank Mandiri sesuai dengan Kredit Program
Pemerintah. Pengelolaan dan pengawasan fasilitas kredit ini dilakukan oleh PT Permodalan
Nasional Madani (Persero), sebuah badan usaha milik Pemerintah, berdasarkan Undang-
undang No. 23/1999 tanggal 17 Mei 1999 mengenai BI, Peraturan BI No. 2/3/PBI/2000 tanggal
1 Februari 2000 dan Peraturan BI No. 5/20/PBI/2003 tanggal 17 September 2003 tentang
Pengalihan Pengelolaan Kredit Likuiditas Bank Indonesia dalam rangka Kredit Program.
Fasilitas kredit ini dikenai suku bunga berkisar antara 3,00% sampai 9,00% per tahun dan akan
jatuh tempo pada tanggal yang berbeda-beda yang terakhir pada tahun 2017. Rinciannya adalah
sebagai berikut:

2009 2008 2007


Rupiah:
Kredit Koperasi Primer kepada Anggotanya (KKPA) 79.701 135.971 285.484
Kredit Investasi Kecil (KIK) 35.968 52.889 74.132
Kredit Investasi (KI) 20.153 25.477 32.534

135.822 214.337 392.150

(d) Direct Off-shore Loans

Rincian pinjaman direct off-shore loans adalah sebagai berikut:

2009 2008 2007

Deutsche Bank International (Asia) Ltd, Singapura 2.818.500 3.270.000 -


Sindikasi Oversea - Chinese Banking Corp. Limited,
United Overseas Bank Limited, Intesa San
Paolo S.P.A., DZ Bank AG Deutsche Zentral -
Genossenschaftsbank, Bank Muscat S.A.O.G. - 599.500 563.580
Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Singapura - 196.200 281.790

2.818.500 4.065.700 845.370

Deutsche Bank International (Asia) Limited (“DBI”), Singapura

Pada tanggal 27 Februari 2008, Bank memperoleh pinjaman dari DBI sebesar USD300.000.000
(nilai penuh) (setara Rp2.818.500) dengan tingkat bunga LIBOR 3 (tiga) bulanan ditambah
marjin tertentu untuk tahun pertama. Jika pinjaman ini diperpanjang, tingkat bunga tahun kedua
dan ketiga akan dikenakan tingkat bunga tetap. Pinjaman ini telah diperpanjang dan akan jatuh
tempo pada tanggal 1 Februari 2011. Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan Obligasi Pemerintah
seri VR0019 dengan nilai nominal sebesar Rp3.967.500 (Catatan 7).

Lampiran 5/85
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

26. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan)

(d) Direct Off-shore Loans (lanjutan)

Oversea - Chinese Banking Corporation Limited, United Overseas Bank Limited, Intesa
San Paolo S.P.A., DZ Bank AG Deutsche Zentral - Genossenschaftsbank dan Bank
Muscat S.A.O.G.

Berdasarkan perubahan perjanjian kredit sindikasi tanggal 3 September 2008, Bank


memperoleh pinjaman sebesar USD55.000.000 (nilai penuh) dengan tingkat bunga SIBOR 12
(dua belas) bulanan ditambah marjin tertentu. Pinjaman ini berjangka waktu satu tahun, dan
telah dilunasi pada tanggal 10 September 2009.

Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Singapura (Sumitomo)

Pada tanggal 23 September 1999, Bank memperoleh pinjaman dari Sumitomo sebesar
USD30.000.000 (nilai penuh). Pembayaran pertama dan kedua telah dilakukan di 2008 sebesar
USD12.000.000 (nilai penuh). Pinjaman ini berjangka waktu 10 (sepuluh) tahun dan telah
dilunasi pada tanggal 28 September 2009. Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga SIBOR 3 (tiga)
bulanan ditambah marjin tertentu.

(e) Fasilitas Pendanaan Perdagangan

Fasilitas pendanaan perdagangan merupakan pinjaman jangka pendek dengan jangka waktu
mulai dari 180 sampai dengan 365 hari dengan tingkat suku bunga sebesar LIBOR atau SIBOR
ditambah marjin tertentu. Pinjaman ini dijamin dengan letters of credit yang diterbitkan oleh Bank
Mandiri. Pada tanggal 31 Desember 2009, seluruh pinjaman telah dilunasi (bersaldo Nihil),
sementara rincian saldo pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut:

2009 2008 2007

Wachovia Bank NA, Amerika Serikat - 708.500 704.475


Bank of New York Mellon, Singapura
(dahulu Bank of New York) - 654.000 751.440
ABN AMRO Bank NV, Singapura - 574.997 610.545
JP Morgan Chase NA, Singapura - 545.000 939.300
Bank of Nova Scotia, Hong Kong - 490.500 -
Dresdner Bank, AG, Frankfurt - 272.500 140.895
Credit Suisse, Zurich - 218.000 -
Bank of Nova Scotia, Singapura - 218.000 469.650
Oversea - Chinese Banking Corporation Limited, Singapura - 218.000 234.825
ING Bank, Singapura - - 563.580
Credit Suisse, Singapura - - 469.650
Standard Chartered Bank, Singapura - - 469.650
Commerzbank AG, Frankfurt - - 375.720
DBS Bank, Ltd., Singapura - - 281.790
American Express Bank, New York - - 281.790
National Bank of Dubai - - 234.825
Bank of America, San Francisco - - 187.860
DZ Bank AG Deutsche Zentral - -
Genossenschaftsbank, Singapura - - 159.681

- 3.899.497 6.875.676

Lampiran 5/86
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

26. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan)

(f) Lain-lain
2009 2008 2007
Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk. 274.248 - -
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. 161.469 - -
PT Bank CIMB Niaga Tbk. (dahulu PT Bank Lippo Tbk.) 94.286 150.000 150.000
PT Bank Permata Tbk. 25.000 130.000 170.000
The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Ltd. 25.000 150.000 130.000
PT Bank DBS Indonesia 20.000 90.000 -
PT ANZ Panin Bank 10.000 - -
PT Panin Bank Tbk. - 75.000 20.000
Standard Chartered Bank - 65.000 -
PT Bank Internasional Indonesia Tbk. - 50.000 150.000
Bank Indonesia - - 5.743
610.003 710.000 625.743

PT Bank Central Asia Tbk.

Pada tanggal 7 Maret 2001, Anak Perusahaan dan PT Bank Central Asia Tbk. (BCA)
menandatangani perjanjian kredit dimana BCA memberikan fasilitas modal kerja. Berdasarkan
addendum perjanjian No. 5 tanggal 24 Juni 2008, BCA memberikan fasilitas installment loan
dengan jumlah sebesar Rp650.000 dengan tingkat bunga sebesar 10,75% per tahun. Fasilitas
ini akan jatuh tempo pada bulan Maret 2012.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

Pada tanggal 26 Juli 2004, Anak Perusahaan dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
(BNI) menandatangani perjanjian kredit dimana BNI memberikan fasilitas modal kerja.
Berdasarkan adendum perjanjian No.10 tanggal 2 Oktober 2007, BNI memberikan beberapa
fasilitas yang dapat diperpanjang dengan jumlah sebesar Rp400.000. Pada tanggal 2 Oktober
2007, fasilitas ini diperpanjang hingga 31 Desember 2011. Tingkat bunga ditetapkan sebesar
11,00% - 13,00% fixed per tahun.

PT Bank CIMB Niaga Tbk. (dahulu PT Bank Lippo Tbk.)

Pada tanggal 13 Desember 2001, Anak Perusahaan dan PT Bank CIMB Niaga Tbk. (dahulu
PT Bank Lippo Tbk) (CIMB) menandatangani perjanjian kredit dan berdasarkan adendum
perjanjian No. 18 tanggal 12 Desember 2007, CIMB memberikan fasilitas dengan jumlah
sebesar Rp100.000. Tingkat bunga ditetapkan sesuai dengan tingkat suku bunga yang berlaku
dan dapat berubah sewaktu-waktu (secara berkala atau floating). Perjanjian ini akan jatuh
tempo pada tanggal 12 Desember 2010.

PT Bank Permata Tbk.

Pada tanggal 19 Oktober 2007, Anak Perusahaan dan PT Bank Permata Tbk. (Bank Permata)
menandatangani perjanjian kredit, dimana Bank Permata memberikan fasilitas modal kerja dan
foreign exchange line dengan batas masing-masing sebesar Rp170.000 dan Rp20.000.
Perjanjian ini telah diperpanjang 2 (dua) kali, terakhir pada tanggal 7 Oktober 2009. Perjanjian
ini diperpanjang sampai dengan 7 Oktober 2010 dengan penurunan limit fasilitas modal kerja
menjadi sebesar Rp150.000. Berdasarkan ketentuan dalam perjanjian, bunga atas fasilitas
modal kerja adalah sebesar bunga yang berlaku di pasar.

The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Ltd.

Pada tanggal 22 Mei 2007, Anak Perusahaan dan The Hong Kong and Shanghai Banking
Corporation Ltd. (HSBC) menandatangani perjanjian kredit, dimana HSBC memberikan fasilitas
short-term funding dan fasilitas transaksi exposure risk limit/option dengan batas masing-masing
sebesar Rp175.000 dan USD1.000.000 (nilai penuh). Pada 18 Februari 2008, perjanjian kredit
Anak Perusahaan dengan HSBC tersebut diperpanjang dengan fasilitas short-term funding,
revolving loan dan transaksi exposure risk limit/option dengan batas masing-masing sebesar
Rp175.000, USD5.000.000 (nilai penuh) dan USD1.000.000 (nilai penuh). Pada Februari 2009,
fasilitas ini diperpanjang dan berlaku sampai dengan Februari 2010. Tingkat bunga ditetapkan
sebesar 2,50% di bawah bunga pinjaman bank per tahun.

Lampiran 5/87
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

26. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan)

(f) Lain-lain (lanjutan)

PT Bank DBS Indonesia

Pada tanggal 20 Juni 2008, Anak Perusahaan dan PT Bank DBS Indonesia (DBS)
menandatangani perjanjian kredit, dimana DBS memberikan fasilitas modal kerja (revolving
Rupiah facility advances) sebesar Rp150.000 serta fasilitas transaksi valuta asing (uncommited
US Dollar facility) sebesar maksimum USD20.000.000 (nilai penuh). Pada Juni 2009, fasilitas ini
diperpanjang sampai dengan Juni 2010. Berdasarkan ketentuan dalam perjanjian, tingkat bunga
per tahun atas fasilitas modal kerja adalah sebesar 0,875% diatas bank’s prime lending rate
atau tingkat suku bunga ditentukan berdasarkan kesepakatan pada saat penarikan fasilitas.

Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 Bank Mandiri dan Anak Perusahaan telah
memenuhi semua persyaratan yang ditetapkan dalam perjanjian pinjaman yang diterima di atas.

27. ESTIMASI KERUGIAN ATAS KOMITMEN DAN KONTINJENSI

a. Transaksi komitmen dan kontinjensi dalam kegiatan usaha Bank Mandiri dan Anak Perusahaan
yang mempunyai risiko kredit adalah sebagai berikut:
2009 2008 2007
Rupiah:
Bank garansi yang diterbitkan (Catatan 46) 9.806.981 8.129.571 6.422.641
Letters of credit yang tidak dapat dibatalkan (Catatan 46) 1.355.911 1.637.447 1.251.848
Standby letters of credit (Catatan 46) 1.031.113 620.382 469.000
Jumlah Rupiah 12.194.005 10.387.400 8.143.489
Mata uang asing:
Bank garansi yang diterbitkan (Catatan 46) 7.518.273 7.111.788 5.571.489
Letters of credit yang tidak dapat dibatalkan (Catatan 46) 6.380.657 3.813.155 6.174.146
Standby letters of credit (Catatan 46) 3.207.040 3.683.719 2.522.294
Jumlah mata uang asing 17.105.970 14.608.662 14.267.929

29.299.975 24.996.062 22.411.418

b. Berdasarkan Kolektibilitas:
2009 2008 2007

Lancar 28.707.984 24.562.424 21.606.838


Dalam perhatian khusus 551.374 370.863 709.154
Kurang lancar 29.781 - 6.783
Diragukan - 25.033 -
Macet 10.836 37.742 88.643
Jumlah 29.299.975 24.996.062 22.411.418
Dikurangi: Penyisihan penghapusan (329.362) (316.401) (469.508)

Komitmen dan kontinjensi - bersih 28.970.613 24.679.661 21.941.910

c. Mutasi Penyisihan Penghapusan Komitmen dan Kontinjensi:


2009 2008 2007

Saldo awal tahun 316.401 469.508 514.399


Penyisihan/(pembalikan) selama tahun berjalan 37.782 (221.393) (61.409)
Lain-lain*) (24.821) 68.286 16.518

Saldo akhir tahun 329.362 316.401 469.508

*) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing.

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penghapusan komitmen dan kontinjensi telah


memadai.

Lampiran 5/88
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

28. PERPAJAKAN

a. Hutang Pajak - Bersih


2009 2008 2007

Bank Mandiri
Pajak penghasilan:
Karyawan - Pasal 21 25.084 56.412 43.921
Badan - Pasal 25/29 1.540.850 2.865.154 1.022.689
Pasal 4 (2) 172.427 208.366 145.591
Lain-lain 11.430 10.864 7.204
1.749.791 3.140.796 1.219.405
Anak Perusahaan 106.038 33.704 60.993

1.855.829 3.174.500 1.280.398

b. Beban Pajak
2009 2008 2007

Beban pajak - tahun berjalan:


Bank Mandiri 3.271.570 4.551.185 2.552.750
Anak Perusahaan 208.297 160.709 133.404
3.479.867 4.711.894 2.686.154
Beban/(manfaat) pajak - tangguhan:
Bank Mandiri 162.544 (1.936.690) (700.116)
Anak Perusahaan (16.825) (21.960) (146)
145.719 (1.958.650) (700.262)

3.625.586 2.753.244 1.985.892

Seperti yang dijelaskan pada Catatan 2aa, pajak penghasilan untuk Bank Mandiri dan Anak
Perusahaan dihitung untuk setiap perusahaan sebagai suatu badan hukum yang terpisah (untuk
tujuan Surat Pemberitahuan Pajak, perhitungan pajak secara konsolidasi tidak diperkenankan).

c. Beban Pajak - Tahun berjalan

Rekonsiliasi antara laba sebelum manfaat/(beban) pajak pada laporan laba rugi konsolidasian dan
perhitungan pajak penghasilan dan beban pajak tahun berjalan untuk Bank Mandiri dan Anak
Perusahaan adalah sebagai berikut:
2009 2008 2007
Laba konsolidasian sebelum beban pajak
dan hak minoritas 10.824.074 8.068.560 6.333.383
Dikurangi: Keuntungan sebelum beban pajak
Anak Perusahaan - setelah eliminasi (234.496) (141.244) (134.525)

Laba sebelum beban pajak dan hak minoritas -


Bank Mandiri saja 10.589.578 7.927.316 6.198.858
Ditambah/(dikurangi) perbedaan permanen:
(Pendapatan tidak kena pajak)/
Biaya yang tidak dikurangkan menurut pajak (149.385) 189.537 52.436
Kerugian Cabang Hong Kong 2.651 62.367 -
Lain-lain (159.499) 35.465 15.126

Lampiran 5/89
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

28. PERPAJAKAN (lanjutan)

c. Beban Pajak - Tahun berjalan (lanjutan)


2009 2008 2007
Ditambah/(dikurangi) perbedaan temporer:
Kelebihan penyisihan biaya pegawai 702.782 378.487 506.484
Kelebihan penyisihan dan penghapusan kredit
yang diberikan 371.164 5.897.248 1.933.422
Kelebihan penyisihan aset lain-lain 400.000 - -
Kelebihan/(kekurangan) penyisihan kerugian
yang timbul dari kasus hukum 330.677 14.166 (22.293)
Kelebihan/(kekurangan) estimasi komitmen
dan kontinjensi 12.676 (154.090) (44.209)
Kelebihan/(kekurangan) penyisihan aset terbengkalai 150.376 (8.105) 46.110
Kelebihan/(kekurangan) penyusutan aset tetap 56.012 111.736 (19.684)
Kelebihan penyisihan agunan yang diambil alih 92.983 - -
(Keuntungan)/kerugian dari kenaikan/penurunan
nilai efek-efek dan Obligasi Pemerintah (15.596) 23 14.464
Selisih nilai realisasi bersih agunan yang diambil alih (288) - 23.838
Selisih nilai realisasi bersih aset terbengkalai (8.069) (7.952) 486
(Kekurangan)/kelebihan penyisihan penghapusan
aset produktif selain kredit yang diberikan (600.229) 840.628 (104.899)
Pemulihan kredit (91.654) (116.151) (90.915)
Taksiran laba menurut pajak 11.684.179 15.170.675 8.509.224
Beban pajak - tahun berjalan
Bank Mandiri saja 3.271.570 4.551.185 2.552.750
Anak Perusahaan 208.297 160.709 133.404

Taksiran beban pajak - tahun berjalan 3.479.867 4.711.894 2.686.154

Perhitungan perpajakan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2008 dan 2007 adalah sesuai
dengan Surat Pemberitahuan Pajak (SPT) Bank Mandiri.

Perhitungan pajak penghasilan badan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009 merupakan
taksiran penghasilan terutang. Bank belum menyampaikan SPT pajak tahun 2009.

Berdasarkan peraturan perpajakan di Indonesia, Bank Mandiri dan Anak Perusahaan


menyampaikan Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan ke kantor pajak atas dasar self-assessment.
Kantor Pajak berhak memeriksa atau mengoreksi pajak dalam jangka waktu 5 (lima) tahun
setelah tanggal pajak terhutang.

Pada tanggal 2 September 2008, Pemerintah telah mengumumkan adanya perubahan terhadap
pajak penghasilan yang akan berlaku sejak 1 Januari 2009, yang menyatakan bahwa pajak
penghasilan untuk Bank akan dikenakan satu tarif sebesar 28,00% pada tahun 2009 dan akan
berkurang menjadi 25,00% sejak 2010. Perubahan dalam tarif pajak ini menyebabkan
penyesuaian dalam perhitungan pajak tangguhan.

Sejak tahun 2009, Bank Mandiri mengakui kredit yang dihapus buku selama tahun berjalan
sebagai pengurang laba bruto dengan memenuhi tiga ketentuan yang disyaratkan dalam
pengakuan piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih sebagai pengurang dalam penghasilan
bruto sesuai dengan Undang-Undang No. 36 Tahun 2008.

Lampiran 5/90
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

28. PERPAJAKAN (lanjutan)

d. Pajak Penghasilan - Tangguhan

Rekonsiliasi antara taksiran beban pajak, yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku dari
laba komersial sebelum beban pajak, dengan taksiran beban pajak pada laporan laba rugi
konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 adalah
sebagai berikut:

2009 2008 2007


Laba konsolidasian sebelum beban pajak
dan hak minoritas 10.824.074 8.068.560 6.333.383
Dikurangi: Keuntungan sebelum beban pajak
Anak Perusahaan - setelah eliminasi (234.496) (141.244) (134.525)
Laba sebelum beban pajak dan hak minoritas -
Bank Mandiri saja 10.589.578 7.927.316 6.198.858

Taksiran beban pajak berdasarkan tarif pajak yang berlaku 2.965.081 2.378.177 1.859.640
Kenaikan pajak tangguhan dari perubahan tarif
pajak dan pengakuan perbedaan temporer tahun
sebelumnya yang belum diakui 580.442 184.952 -
Efek pajak atas perbedaan permanen:
Kerugian Cabang Hong Kong 742 18.710 -
(Pendapatan tidak kena pajak)/Biaya yang tidak
dapat dikurangkan menurut pajak (41.828) 56.861 15.731
Lain-lain (44.660) 10.640 4.537
Pemulihan kredit (25.663) (34.845) (27.274)
469.033 236.318 (7.006)
Beban pajak - Bank Mandiri saja 3.434.114 2.614.495 1.852.634
Beban pajak - Anak Perusahaan 191.472 138.749 133.258
Beban pajak - konsolidasian 3.625.586 2.753.244 1.985.892
Dikurangi beban pajak kini - konsolidasian (3.479.867) (4.711.894) (2.686.154)

Beban/(manfaat) pajak tangguhan - konsolidasian 145.719 (1.958.650) (700.262)

e. Aset pajak tangguhan

Pajak tangguhan yang timbul dari perbedaan temporer antara nilai buku menurut komersial dan
menurut pajak adalah sebagai berikut:

2009 2008 2007


Bank Mandiri
Aset pajak tangguhan:
Hapus buku kredit yang diberikan 2.894.873 3.605.776 2.276.445
Penyisihan penghapusan kredit yang diberikan 1.239.895 777.476 429.374
Penyisihan untuk beban pegawai 769.586 665.157 599.122
Penyisihan penghapusan untuk aset produktif
selain kredit yang diberikan 609.493 872.525 659.274
Estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi 81.641 87.889 140.394
Penyisihan aset lain-lain 100.000 - -
Penyisihan atas potensi kerugian yang timbul
dari kasus hukum setelah dikurangi penyisihan
atas aset pajak tangguhan sebesar Rp24.253
dan Rp38.926 untuk tahun yang berakhir
31 Desember 2008 dan 2007 105.056 25.073 22.614
Kerugian yang belum direalisasi atas efek-efek
berharga dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah
(tersedia untuk dijual) 86.947 66.233 1.521
Penyisihan aset terbengkalai 47.095 10.641 13.833
Penyisihan agunan yang diambil alih 29.205 6.675 7.150
Akumulasi rugi penurunan nilai realisasi bersih
aset terbengkalai 3.306 5.963 8.774
Akumulasi rugi penurunan nilai realisasi bersih
agunan yang diambil alih 2.541 2.926 3.135
Aset pajak tangguhan 5.969.638 6.126.334 4.161.636

Lampiran 5/91
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

28. PERPAJAKAN (lanjutan)

e. Aset pajak tangguhan (lanjutan)


2009 2008 2007
Kewajiban pajak tangguhan:
Nilai buku aset tetap (25.697) (44.464) (81.161)
Mark to market efek -efek (3.899) - (7)

Aset pajak tangguhan bersih - Bank Mandiri saja 5.940.042 6.081.870 4.080.468
Aset pajak tangguhan - Anak Perusahaan 74.043 42.049 15.979

Jumlah aset pajak tangguhan konsolidasian - bersih 6.014.085 6.123.919 4.096.447

Aset pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara
substansial telah berlaku pada tanggal neraca.

Manajemen berpendapat bahwa terdapat kemungkinan besar jumlah laba fiskal pada masa
mendatang akan memadai untuk mengkompensasi perbedaan temporer yang menimbulkan aset
pajak tangguhan tersebut.

29. KEWAJIBAN LAIN-LAIN


2009 2008 2007
Rupiah:
Cadangan atas bonus dan insentif, cuti dan THR 1.066.838 775.927 647.930
Penyisihan biaya uang penghargaan pegawai (Catatan 43) 1.044.505 925.002 784.938
Penyisihan biaya manfaat bebas tugas (Catatan 43) 973.347 794.159 655.489
Hutang transaksi nasabah 516.897 483.824 557.822
Penyisihan atas estimasi kerugian yang timbul
dari kasus hukum (Catatan 57c) 494.200 157.560 204.611
Setoran jaminan 493.899 466.130 527.347
Pendapatan diterima dimuka 377.442 368.933 351.257
Lain-lain 2.566.160 1.897.308 2.681.784
Jumlah Rupiah 7.533.288 5.868.843 6.411.178
Mata uang asing:
Setoran jaminan 537.120 440.451 565.340
Pendapatan diterima dimuka 148.856 198.791 199.043
Penyisihan atas estimasi kerugian yang timbul
dari kasus hukum (Catatan 57c) 20.166 18.756 1.131
Kewajiban sewa guna usaha 1.008 2.248 -
Lain-lain 892.148 1.470.279 2.447.339
Jumlah mata uang asing 1.599.298 2.130.525 3.212.853

9.132.586 7.999.368 9.624.031

Pada tanggal 31 Desember 2009, lain-lain terutama terdiri dari berbagai macam beban yang masih
harus dibayar untuk biaya operasional Bank sebesar kurang lebih Rp702.402 (2008: Rp458.480 dan
2007: Rp428.770) dan pembayaran terkait ATM dan kartu kredit sebesar Rp288.998 (2008: Rp595.089
dan 2007: Rp966.750).

Mutasi penyisihan atas estimasi kerugian yang timbul dari kasus hukum untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007:
2009 2008 2007
Saldo awal tahun 176.316 205.742 316.227
Penyisihan/(pembalikan) selama tahun berjalan (Catatan 38) 340.707 (31.133) (106.619)
Lain -lain*) (2.657) 1.707 (3.866)

Saldo akhir tahun 514.366 176.316 205.742

*) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing.

Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian yang dibentuk atas kemungkinan
timbulnya kerugian akibat tuntutan hukum tersebut telah memadai.

Lampiran 5/92
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

30. PINJAMAN SUBORDINASI

Berdasarkan jenis dan mata uang:


2009 2008 2007
Rupiah:
Two-Step Loans (TSL)
(a) Nordic Investment Bank (NIB) 159.784 181.089 213.724
(b) ASEAN Japan Development Fund - Overseas
Economic Cooperation Fund (AJDF - OECF) 45.504 58.505 71.506
(c) ASEAN Japan Development Fund - Export - Import
Bank of Japan (AJDF - EBJ) - 562 1.687
(d) Asian Development Bank (ADB) - - 688
205.288 240.156 287.605
Bank Indonesia 2.319.559 2.366.859 2.423.859
Obligasi Subordinasi Rupiah Bank Mandiri I 3.500.000 - -
Jumlah Rupiah 6.024.847 2.607.015 2.711.464
Mata uang asing:
Two-Step Loans (TSL)
(d) Asian Development Bank (ADB) 192.221 229.635 203.864
(e) Kreditanstalt fur Wiederaufbau, Frankfurt (KfW) - - 19.947
Jumlah Mata uang asing 192.221 229.635 223.811

6.217.068 2.836.650 2.935.275

Two -Step Loans (TSL)

(a) Nordic Investment Bank (NIB)

Akun ini merupakan fasilitas kredit dari NIB kepada Pemerintah Republik Indonesia, melalui
Departemen Keuangan Republik Indonesia, untuk disalurkan kepada bank peserta guna
membiayai beberapa proyek di Indonesia. Rincian fasilitas ini adalah sebagai berikut:
Fasilitas Kredit Tujuan Jangka Waktu

Nordic Investment Bank IV Untuk mengembangkan dan membiayai proyek 15 April 1997 - 28 Februari 2017 dengan
investasi prioritas utama di Indonesia, terutama angsuran pertama pada tanggal
sektor swasta atau yang menyangkut 31 Agustus 2002.
kepentingan bersama Indonesia dan Nordic.

Nordic Investment Bank III Untuk mengembangkan dan membiayai investasi 4 Agustus 1993 - 15 Agustus 2008
prioritas utama di Indonesia, terutama sektor dengan angsuran pertama pada tanggal
swasta, atau yang menyangkut kepentingan 15 Februari 1999.
bersama Indonesia dan Nordic.

Rincian fasilitas kredit Nordic Investment Bank adalah sebagai berikut:

2009 2008 2007

(a) Nordic Investment Bank IV (NIB IV) 159.784 181.089 202.394


(b) Nordic Investment Bank III (NIB III) - - 11.330

159.784 181.089 213.724

Tingkat suku bunga untuk fasilitas NIB III dan IV ditentukan berdasarkan tingkat suku bunga tidak
tetap yang ditetapkan oleh Bank Indonesia berdasarkan tingkat suku bunga rata-rata Sertifikat
Bank Indonesia (SBI) berjangka waktu tiga bulan selama enam bulan sebelumnya.

Bank telah melunasi fasilitas pinjaman NIB III pada tanggal 15 Agustus 2008.

Lampiran 5/93
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

30. PINJAMAN SUBORDINASI (lanjutan)

Two -Step Loans (TSL) (lanjutan)

(b) ASEAN Japan Development Fund - Overseas Economic Cooperation Fund (AJDF - OECF)

Akun ini merupakan fasilitas kredit dari AJDF - OECF kepada Pemerintah Indonesia melalui
Departemen Keuangan Republik Indonesia untuk disalurkan kepada bank peserta guna
membiayai beberapa proyek di Indonesia. Rincian fasilitas ini adalah sebagai berikut:

Fasilitas Kredit Tujuan Jangka Waktu

Pollution Abatement Equipment Pembelian peralatan untuk mencegah polusi. 19 Agustus 1993 - 19 Agustus 2013
Program (PAE) dengan angsuran pertama pada tanggal
15 Agustus 1998.

Small Scale Industry (SSI) Membiayai industri skala kecil. 19 Agustus 1993 - 19 Agustus 2013
dengan angsuran pertama pada tanggal
15 Agustus 1998.

Rincian fasilitas kredit International ASEAN Japan Development Fund - Overseas Economic
Cooperation Fund (AJDF - OECF) adalah sebagai berikut:

2009 2008 2007

(a) Pollution Abatement Equipment Program (PAE) 44.048 56.633 69.218


(b) Small Scale Industry (SSI) 1.456 1.872 2.288

45.504 58.505 71.506

Penarikan kredit dari AJDF - OECF tersebut pembayarannya berjangka waktu 20 (dua puluh)
tahun terhitung sejak penarikan pertama (termasuk masa tenggang waktu 5 tahun) dan dilunasi
dalam 30 (tiga puluh) kali angsuran 6 (enam) bulanan, dengan angsuran pertama mulai tanggal
15 Agustus 1998 dan berakhir pada tanggal 15 Februari 2013.

Tingkat suku bunga atas fasilitas PAE adalah tidak tetap dan ditentukan setiap 6 (enam) bulan
berdasarkan tingkat suku bunga rata-rata Sertifikat Bank Indonesia (SBI) berjangka waktu 3 (tiga)
bulan selama 6 (enam) bulan sebelumnya, dikurangi 5,00% per tahun.

Tingkat suku bunga atas fasilitas SSI adalah tidak tetap dan ditentukan setiap 6 (enam) bulan
berdasarkan tingkat suku bunga rata-rata Sertifikat Bank Indonesia (SBI) berjangka waktu 3 (tiga)
bulan selama 6 (enam) bulan sebelumnya, dikurangi 2,50% per tahun.

(c) ASEAN Japan Development Fund - Export - Import Bank of Japan (AJDF - EBJ)

Akun ini merupakan fasilitas kredit dari AJDF - EBJ kepada Pemerintah Republik Indonesia,
melalui Departemen Keuangan Republik Indonesia untuk disalurkan kepada bank peserta, guna
membiayai proyek investasi dan modal kerja industri skala kecil. Jumlah kredit yang diterima
adalah sebesar Rp9.560 dan pembayarannya berjangka waktu 15 (lima belas) tahun terhitung
sejak tanggal penarikan pertama (termasuk masa tenggang waktu 3 tahun) dan dilunasi dalam
24 (dua puluh empat) kali angsuran 6 (enam) bulanan, dengan angsuran pertama mulai tanggal
15 Desember 1997.

Fasilitas kredit AJDF - EBJ dikenakan tingkat suku bunga yang ditentukan setiap 6 (enam) bulan
berdasarkan tingkat suku bunga rata-rata Sertifikat Bank Indonesia (SBI) berjangka waktu 3 (tiga)
bulan selama 6 (enam) bulan sebelumnya.

Bank telah melunasi fasilitas kredit AJDF - EBJ pada tanggal 15 Juni 2009.

Lampiran 5/94
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

30. PINJAMAN SUBORDINASI (lanjutan)

Two -Step Loans (TSL) (lanjutan)

(d) Asian Development Bank (ADB)

Akun ini merupakan fasilitas kredit dari ADB kepada Pemerintah Republik Indonesia, melalui
Departemen Keuangan Republik Indonesia, untuk disalurkan kepada bank peserta guna
membiayai beberapa jenis proyek di Indonesia. Rincian fasilitas ini adalah sebagai berikut:
Fasilitas Kredit Tujuan Jangka Waktu

ADB 1327 - INO (SF) Membiayai Proyek Kredit Mikro (PKM). 15 Januari 2005 - 15 Juli 2029 dengan
angsuran pertama pada tanggal 15
Januari 2005.

ADB Perkebunan Nusantara XII Membiayai proyek pemerintah dalam pendanaan 15 Februari 1989 - 15 September 2008
dan Nescoco Inti kredit proyek industri perkebunan. dengan angsuran pertama pada tanggal
15 Maret 1995.

Rincian fasilitas kredit Asian Development Bank (ADB) adalah sebagai berikut:

2009 2008 2007


(a) ADB Loan 1327 - INO 192.221 229.635 203.864
(b) ADB Perkebunan Nusantara XII dan Nescoco Inti - - 688

192.221 229.635 204.552

Menteri Keuangan melalui surat No. S-596/MK.6/2004 tanggal 12 Juli 2004, telah menyetujui
pengalihan pengelolaan Proyek Kredit Mikro (PKM) Loan ADB No. 1327 - INO (SF) dari Bank
Indonesia kepada Bank Mandiri. Dengan disetujuinya pengalihan PKM tersebut, maka telah
dilakukan perubahan terhadap perjanjian penerusan pinjaman No. SLA-805/DP3/1995 tanggal
27 April 1995 yang diubah dengan amandemen No. AMA-287/SLA-805/DP3/2003 tanggal 22 April
2003 antara Republik Indonesia dan Bank Indonesia menjadi Republik Indonesia dan PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk., dengan No. AMA-298/SLA-805/DP3/2004 tanggal 16 Juli 2004.

Pinjaman ADB untuk Proyek Kredit Mikro diberikan dalam mata uang SDR (Special Drawing
Rights) sebesar SDR15.872.600,44 (nilai penuh) yang wajib dibayar kembali oleh Bank Mandiri
dalam mata uang SDR kepada Pemerintah dalam 50 (lima puluh) kali angsuran setiap enam
bulan secara prorata setiap tanggal 15 Januari dan 15 Juli, dengan angsuran pertama dilakukan
pada tanggal 15 Januari 2005 dan berakhir pada tanggal 15 Juli 2029. Atas pinjaman ADB
tersebut, Bank Mandiri dikenakan service charge sebesar 1,50% per tahun pada setiap tanggal
15 Januari dan 15 Juli setiap tahunnya sejak penarikan pinjaman.

Tingkat suku bunga tahunan untuk fasilitas ADB Perkebunan Nusantara XII dan Nescoco Inti
masing-masing sebesar 9,50% dan 10,00% per tahun.

Bank telah melunasi fasilitas pinjaman ADB Perkebunan Nusantara XII dan Nescoco Inti pada
tanggal 15 September 2008.

(e) Kreditanstalt fur Wiederaufbau (KfW)

Akun ini merupakan fasilitas pinjaman dari KfW ke Pemerintah Republik Indonesia melalui Bank
Indonesia (BI) dan dilaksanakan oleh Bank Pelaksana yaitu Bank Mandiri untuk membiayai
kontrak ekspor dalam mata uang Mark Jerman (DM) dengan maksimum pinjaman sebesar
DM250.000.000 (nilai penuh) untuk penyediaan barang-barang modal, investasi dalam proyek-
proyek infrastruktur seperti transportasi, energi atau proyek komunikasi dan pengalihan teknologi
baru antara pembeli yang berdomisili di Indonesia dan eksportir yang berdomisili di Republik
Federal Jerman.

Lampiran 5/95
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

30. PINJAMAN SUBORDINASI (lanjutan)

Two -Step Loans (TSL) (lanjutan)

(e) Kreditanstalt fur Wiederaufbau (KfW) (lanjutan)

Sebelum mengimpor persediaan dari Jerman, pembeli harus menandatangani Perjanjian


Pinjaman Individu (ILA) dengan persetujuan dari BI, KfW dan Pemerintah Republik Indonesia.
Jumlah pembiayaan tersebut dibatasi sampai 85,00% dari jumlah harga dalam DM dari setiap
Kontrak Ekspor. Apabila jumlah harga diturunkan selama periode pengeluaran, maka KfW juga
akan menurunkan pinjaman masing-masing secara proporsional.

Nilai pesanan minimum atas Kontrak Ekspor adalah DM353.000 (nilai penuh) sedangkan yang
menjadi elemen pinjaman adalah sebesar DM300.000 (nilai penuh).

Syarat-syarat dan kondisi pinjaman seperti yang tercantum dalam akad penerusan pinjaman
No. 31/1013/UK tanggal 21 Januari 1999 antara Bank Indonesia dan PT Bank Bumi Daya
(Persero) (ex-legacy Bank) adalah sebagai berikut:
x Jangka waktu pinjaman 5 (lima) tahun, tidak termasuk 6 (enam) bulan masa tenggang, sejak
ditandatanganinya ILA, yang dapat diperpanjang sampai 8 (delapan) atau 10 (sepuluh) tahun
tergantung dari setiap ILA;
x Pelunasan pokok pinjaman harus dilakukan sebanyak 10 (sepuluh) kali angsuran yang sama
besar pada setiap tanggal 15 Juni dan 15 Desember per tahun yang dimulai 6 (enam) bulan
setelah masa tenggang dari setiap ILA;
x Tingkat suku bunga dihitung sebesar 0,75% per tahun di atas tingkat referensi bunga
komersial (Commercial Interest Rate Reference) terhitung sejak penarikan pinjaman masing-
masing ILA, termasuk provisi kepada Bank Indonesia sebesar 0,15%, setelah pajak, yang
harus dibayar setiap enam bulan pada tanggal 15 Juni dan 15 Desember;
x Biaya komitmen sebesar 0,25% per tahun dikenakan terhadap fasilitas yang belum digunakan
sejak ditandatanganinya setiap ILA; dan
x Denda sebesar 2,00% per tahun di atas tingkat suku bunga yang dijelaskan di butir ketiga
dalam hal keterlambatan bayar.

KfW memberikan pinjaman kepada Pemerintah RI melalui BI diteruskan ke Bank Mandiri sebesar
EUR11.777.361 (nilai penuh) yang telah ditarik Bank Mandiri sebesar EUR11.133.645 (nilai
penuh) dari KfW melalui pembayaran letter of credit (L/C) sehubungan dengan impor peralatan
untuk modernisasi Hot Strip Mill, Roughing Mill Motor, Stand F4 Rear Motor Drivers System dan
pelayanan dari Siemens AG, Erlangan, Jerman, kepada PT Krakatau Steel (Persero) yang telah
terikat dalam 2 (dua) ILA dengan BI dan KfW seperti berikut ini:
2007
Fasilitas yang Saldo Pinjaman
Jumlah Fasilitas Terpakai Mata Uang Asal Setara Jangka
No. Pinjaman (Nilai Penuh) (Nilai Penuh) (Nilai Penuh) Rupiah Waktu

F3137/1 EUR7.859.450 EUR7.215.734 EUR1.443.147 19.947 13 Januari 2000 - 15 Desember


2008 dengan angsuran pertama
tanggal 30 Agustus 2002, namun
ditunda hingga tanggal 31 Mei
2004. Angsuran dibagi prorata 10
kali. Angsuran terakhir tanggal 15
Desember 2008.
F3137/2 EUR3.917.911 EUR3.917.911 - - 3 Maret 2000 - 15 Juni 2006
dengan angsuran pertama pada
tanggal 31 Desember 2001.
Angsuran dibagi prorata 10 kali.

Jumlah EUR11.777.361 EUR11.133.645 EUR1.443.147 19.947

Sesuai dengan perjanjian, pinjaman F3137/2 dan F3137/1 telah dilunasi masing-masing pada
tanggal 15 Juni 2006 dan 15 Desember 2008.

Lampiran 5/96
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

30. PINJAMAN SUBORDINASI (lanjutan)

Bank Indonesia

Akun ini merupakan pinjaman yang berasal dari konversi Kredit Likuiditas Bank Indonesia yang
digunakan untuk memperbaiki struktur permodalan PT Bank Dagang Negara (BDN), PT Bank
Pembangunan Indonesia (Persero) (Bapindo) dan PT Bank Syariah Mandiri (Anak Perusahaan).
BDN dan Bapindo adalah ex-legacy Bank.

Rincian dari fasilitas ini pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, masing-masing adalah
sebagai berikut:

2009 2008 2007 Tingkat Suku


Bank Jangka Waktu Jumlah Jumlah Jumlah Bunga
PT Bank Mandiri 30 November 2004 - 2.319.559 2.366.859 2.391.859 0,20% per tahun
(Persero) Tbk. 31 Maret 2014 dengan
angsuran pertama
pada tanggal 30
November 2004

PT Bank Syariah 31 Januari 1994 - - - 32.000 Diperhitungkan


Mandiri (BSM) 30 November 2008 secara triwulanan,
sebesar 6,00% per
tahun

2.319.559 2.366.859 2.423.859

Sesuai Surat Bank Indonesia No. 6/360/BKR tanggal 23 November 2004 tentang Restrukturisasi
Pinjaman Subordinasi, dinyatakan bahwa Bank Indonesia telah menyetujui restrukturisasi atas
pinjaman subordinasi yang berasal dari BDN sebesar Rp736.859 dan dari Bapindo (yang
sebelumnya dicatat pada pos Modal Pinjaman) sebesar Rp1.755.000. Dalam restrukturisasi tersebut,
pinjaman subordinasi yang berasal dari BDN dan Bapindo dijadikan satu, sehingga menjadi
Rp2.491.859, dengan jadual pelunasan pinjaman selama 11 (sebelas) tahun dari tahun 2004 sampai
dengan tahun 2014. Pinjaman ini dikenakan suku bunga sebesar 0,20% per tahun yang dihitung dari
sisa pokok pinjaman. Restrukturisasi atas pinjaman subordinasi ini telah disahkan melalui akta
notaris tentang Perjanjian Restrukturisasi Pinjaman Subordinasi No. 4 tanggal 7 Desember 2004 oleh
Notaris Ratih Gondokusumo Siswono, S.H. di Jakarta.

Sesuai Surat Bank Indonesia No. 6/130i/DPbS tanggal 26 November 2004 tentang Penyelesaian
Pinjaman Subordinasi, dinyatakan bahwa Bank Indonesia telah menyetujui permohonan Bank
Syariah Mandiri (BSM) untuk melunasi sekaligus pinjaman subordinasi sebesar Rp32.000 pada
tanggal 30 November 2008. Untuk keperluan tersebut, BSM menyerahkan jaminan fisik berupa aset
tetap (Catatan 15). Pinjaman ini dikenakan suku bunga sebesar 6,00% per tahun yang dibayarkan
secara triwulanan. Pinjaman ini telah dilunasi pada tanggal 30 November 2008.

Obligasi Subordinasi Rupiah Bank Mandiri I Tahun 2009

Untuk memperkuat struktur permodalan serta mendukung ekspansi kredit dalam rangka
pengembangan usaha, pada tanggal 14 Desember 2009, Bank Mandiri menerbitkan Obligasi
Subordinasi Rupiah Bank Mandiri I Tahun 2009 sebesar Rp3.500.000. Dana yang diperoleh dari hasil
penawaran umum obligasi subordinasi ini dipergunakan sebagai modal pelengkap (lower tier 2)
sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.

Obligasi Subordinasi Rupiah Bank Mandiri I Tahun 2009 ini telah mendapat persetujuan dari Bank
Indonesia melalui Surat No.11/III/DPB1/TPB1-1 tertanggal 14 Desember 2009 dan pernyataan efektif
dari Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) berdasarkan surat Ketua
Bapepam-LK No. S-10414/BL/2009 tanggal 3 Desember 2009.

Lampiran 5/97
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

30. PINJAMAN SUBORDINASI (lanjutan)

Obligasi Subordinasi Rupiah Bank Mandiri I Tahun 2009 (lanjutan)

Bank Mandiri telah mencatatkan Obligasi Subordinasi Rupiah Bank Mandiri I Tahun 2009 di Bursa
Efek Indonesia pada tanggal 14 Desember 2009 sesuai Pengumuman Pencatatan Obligasi
Subordinasi Bank Mandiri oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) tanggal 11 Desember 2009. Obligasi
tersebut berjangka waktu 7 (tujuh) tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 11 Desember 2016.
Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat dengan tingkat bunga tetap sebesar 11,85% per tahun. Pada
tanggal 31 Desember 2009, peringkat obligasi ini menurut Pefindo adalah id AA+ (double A Plus).

31. HAK MINORITAS ATAS ASET BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI

Akun ini merupakan hak minoritas atas aset bersih Anak Perusahaan yang dikonsolidasi sebagai
berikut:

2009 2008 2007

Mandiri Tunas Finance 160.108 - -


Bank Sinar Harapan Bali 22.565 21.725 -
Bumi Daya Plaza 5.717 5.236 5.126
Usaha Gedung Bank Dagang Negara 1.048 1.058 1.173
Mandiri Sekuritas 56 50 47

189.494 28.069 6.346

32. EKUITAS

a. Modal Dasar, Ditempatkan dan Disetor

Modal dasar, ditempatkan dan disetor Bank Mandiri masing-masing pada tanggal 31 Desember
2009, 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut:

2009
Nilai Nominal Jumlah Nilai Persentase
Jumlah Lembar Per Lembar Saham Saham Kepemilikan
Saham (Jumlah Penuh) (Nilai Penuh) Saham

Modal Dasar
- Saham Seri A Dwiwarna 1 500 500 0,00%
- Saham Biasa Seri B 31.999.999.999 500 15.999.999.999.500 100,00%
Jumlah Modal Dasar 32.000.000.000 500 16.000.000.000.000 100,00%

Modal Ditempatkan dan Disetor


Negara Republik Indonesia
- Saham Seri A Dwiwarna 1 500 500 0,00%
- Saham Biasa Seri B 13.999.999.999 500 6.999.999.999.500 66,76%

Publik (masing-masing
di bawah 5%)
- Saham Biasa Seri B 6.970.116.805 500 3.485.058.402.500 33,24%
Jumlah Modal Ditempatkan dan
Disetor 20.970.116.805 500 10.485.058.402.500 100,00%

Lampiran 5/98
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

32. EKUITAS (lanjutan)

a. Modal Dasar, Ditempatkan dan Disetor (lanjutan)

2008
Nilai Nominal Jumlah Nilai Persentase
Jumlah Lembar Per Lembar Saham Saham Kepemilikan
Saham (Jumlah Penuh) (Nilai Penuh) Saham

Modal Dasar
- Saham Seri A Dwiwarna 1 500 500 0,00%
- Saham Biasa Seri B 31.999.999.999 500 15.999.999.999.500 100,00%
Jumlah Modal Dasar 32.000.000.000 500 16.000.000.000.000 100,00%

Modal Ditempatkan dan Disetor


Negara Republik Indonesia
- Saham Seri A Dwiwarna 1 500 500 0,00%
- Saham Biasa Seri B 13.999.999.999 500 6.999.999.999.500 66,97%

Publik (masing-masing
di bawah 5%)
- Saham Biasa Seri B 6.905.647.788 500 3.452.823.894.000 33,03%
Jumlah Modal Ditempatkan dan
Disetor 20.905.647.788 500 10.452.823.894.000 100,00%

2007
Nilai Nominal Jumlah Nilai Persentase
Jumlah Lembar Per Lembar Saham Saham Kepemilikan
Saham (Jumlah Penuh) (Nilai Penuh) Saham

Modal Dasar
- Saham Seri A Dwiwarna 1 500 500 0,00%
- Saham Biasa Seri B 31.999.999.999 500 15.999.999.999.500 100,00%
Jumlah Modal Dasar 32.000.000.000 500 16.000.000.000.000 100,00%

Modal Ditempatkan dan Disetor


Negara Republik Indonesia
- Saham Seri A Dwiwarna 1 500 500 0,00%
- Saham Biasa Seri B 13.999.999 .999 500 6.999.999.999.500 67,47%

Publik (masing-masing
di bawah 5%)
- Saham Biasa Seri B 6.749.551.742 500 3.374.775.871.000 32,53%
Jumlah Modal Ditempatkan dan
Disetor 20.749.551.742 500 10.374.775.871.000 100,00%

Berdasarkan Akta No. 10 yang dibuat oleh Notaris Sutjipto, S.H. tanggal 2 Oktober 1998, modal
dasar Bank Mandiri adalah sebesar Rp16.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000.000 (nilai penuh)
per saham.

Penetapan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp4.000.000 oleh Pemerintah Republik
Indonesia pada tanggal pendirian Bank Mandiri, telah dilaksanakan sebagai berikut:
1. Pembayaran secara tunai melalui Bank Indonesia sejumlah Rp1.600.004.
2. Penempatan dalam saham yang dicatat sebagai penyertaan saham pada Bank Peserta
Penggabungan sejumlah Rp599.999 untuk setiap bank atau jumlah keseluruhannya
Rp2.399.996, melalui pengalihan saham milik Pemerintah Republik Indonesia pada setiap Bank
Peserta Penggabungan kepada Bank Mandiri, seperti yang telah disebut dalam Rapat Umum
Luar Biasa dari Bank Peserta Penggabungan. Berdasarkan perjanjian inbreng yang telah
diaktakan dengan Akta No. 9 yang dibuat oleh Notaris Sutjipto, S.H., tanggal 2 Oktober 1998,
Bank Mandiri dan Pemerintah Republik Indonesia setuju untuk mengalihkan saham-saham
tersebut sebagai pembayaran untuk saham baru yang akan dikeluarkan oleh Bank Mandiri.

Lampiran 5/99
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

32. EKUITAS (lanjutan)

a. Modal Dasar, Ditempatkan dan Disetor (lanjutan)

Berdasarkan perubahan Anggaran Dasar Bank Mandiri yang dituangkan dalam Akta No. 98 yang
dibuat oleh Notaris Sutjipto, S.H., tanggal 24 Juli 1999, pemegang saham memutuskan untuk
meningkatkan modal disetor (modal saham) Bank Mandiri dari Rp4.000.000 menjadi Rp4.251.000
dan jumlah tersebut akan dibayar oleh Pemerintah Republik Indonesia. Penambahan sebesar
Rp251.000 merupakan hasil konversi dari tambahan modal disetor menjadi modal saham akibat dari
adanya kelebihan obligasi rekapitalisasi yang diterbitkan dalam Program Rekapitalisasi Pertama
berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 52 Tahun 1999.

Berdasarkan Keputusan RUPS-LB tanggal 29 Mei 2003 yang dituangkan dalam akta No. 142
yang dibuat oleh Notaris Sutjipto, S.H., tanggal 29 Mei 2003, pemegang saham Bank Mandiri
antara lain menyetujui:

(i) pelaksanaan IPO.


(ii) perubahan struktur permodalan Bank Mandiri.
(iii) perubahan Anggaran Dasar Bank Mandiri.

Sehubungan dengan keputusan perubahan struktur permodalan di atas, modal saham


ditempatkan dan disetor Bank Mandiri dinaikkan menjadi Rp10.000.000 serta dilakukan stock split
saham Bank Mandiri yang semula dengan nilai nominal Rp1.000.000 (nilai penuh) per lembar
menjadi Rp500 (nilai penuh) per lembar saham. Dengan dilakukannya stock split tersebut, jumlah
lembar saham modal dasar Bank Mandiri meningkat dari 16.000.000 lembar saham menjadi
32.000.000.000 lembar saham, sedangkan jumlah lembar saham modal ditempatkan dan disetor
meningkat dari 10.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 (nilai penuh) menjadi
20.000.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp500 (nilai penuh) terdiri dari 1 Saham Seri
A Dwiwarna dan 19.999.999.999 Saham Biasa Seri B yang dimiliki oleh Negara Republik
Indonesia.

Berkaitan dengan perubahan struktur permodalan Bank Mandiri, RUPS-LB juga menyetujui
penetapan bagian dari Dana Rekapitalisasi sebesar Rp168.801.315 sebagai agio saham.

Perubahan struktur permodalan tersebut di atas berlaku efektif terhitung sejak tanggal 23 Mei
2003, dengan catatan Bank Mandiri harus melakukan kuasi-reorganisasi yang ditetapkan dalam
RUPS selambat-lambatnya pada penutupan buku tahun 2003.

Saham Seri A Dwiwarna merupakan saham yang dimiliki oleh Negara Republik Indonesia dan
tidak dapat dipindahkan kepada siapapun. Saham Seri A Dwiwarna memberikan hak istimewa
kepada Negara Republik Indonesia dimana dalam agenda-agenda tertentu, RUPS hanya dapat
memutuskan jika pemegang saham Seri A Dwiwarna hadir dan menyetujui usul agenda
dimaksud.

Beberapa agenda RUPS yang wajib dihadiri dan disetujui oleh Pemegang Saham Seri A
Dwiwarna agar RUPS dapat memutus adalah agenda RUPS yang terkait dengan:
1. Penambahan modal.
2. Pengangkatan dan pemberhentian anggota Direksi dan Dewan Komisaris.
3. Perubahan Anggaran Dasar.
4. Penggabungan, peleburan dan pengambilalihan.
5. Pembubaran dan likuidasi dari perusahaan.

Perubahan struktur modal sebagaimana disebutkan di atas telah dicantumkan dalam Pernyataan
Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar PT Bank Mandiri (Persero) yang dituangkan dalam
Akta Notaris Sutjipto, S.H., No. 2 tanggal 1 Juni 2003. Perubahan tersebut telah disahkan oleh
Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, dengan Surat Keputusan
No. C-12783.HT.01.04.TH.2003 tanggal 6 Juni 2003 dan diumumkan pada tambahan No. 6590
dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 63 tanggal 8 Agustus 2003.

Lampiran 5/100
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

32. EKUITAS (lanjutan)

a. Modal Dasar, Ditempatkan dan Disetor (lanjutan)

Kenaikan modal saham ditempatkan dan disetor Bank Mandiri dari Rp4.251.000 menjadi
Rp10.000.000 dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Pengembalian sebagian modal disetor sebesar Rp251.000 kepada Pemerintah sebagai bagian
dari kelebihan dana rekapitalisasi yang masih ditahan pada Bank Mandiri sebesar
Rp1.412.000 dan meningkatkan modal disetor sebesar Rp1.000.000 dari cadangan,
berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2003 tanggal 29 Mei 2003 tentang Konversi
Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke dalam modal saham PT Bank Mandiri
(Persero), dan Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN), selaku
Pemegang Saham PT Bank Mandiri (Persero) No. KEP-154/M-MBU/2002 tanggal 29 Oktober
2002.

2. Penambahan modal disetor sebesar Rp5.000.000 yang berasal dari tambahan modal disetor
berdasarkan KMK-RI No. 227/202.02/2003 tanggal 23 Mei 2003 tentang Besarnya Nilai Final
Dan Pelaksanaan Hak Pemerintah Yang Timbul Sebagai Akibat Penambahan Penyertaan
Modal Pemerintah Republik Indonesia Ke Dalam Modal PT Bank Mandiri (Persero) Dalam
Rangka Program Rekapitalisasi Bank Umum.

Berdasarkan Keputusan RUPS - LB tanggal 29 Mei 2003 sebagaimana tertuang dalam Akta
Notaris Sutjipto, S.H., No. 142 tanggal 29 Mei 2003, pemegang saham Bank Mandiri juga
menyetujui rencana kepemilikan saham oleh pegawai dan Direksi melalui Program Penjatahan
Saham/Employee Stock Allocation (“ESA”) dan Pemberian Opsi Pembelian Saham kepada
Manajemen/Management Stock Option Plan (“MSOP”). Program ESA terdiri dari program
pemberian saham bonus (Bonus Share Plan) dan program penjatahan saham dengan diskon
(Share Purchase at Discount). Sedangkan program MSOP ditujukan untuk Direksi dan pegawai
pimpinan pada tingkatan (grade) atau kriteria tertentu. Biaya dan diskon atas program ESA
tersebut menjadi tanggungan Bank Mandiri yang bebannya bersumber dari cadangan yang telah
dibentuk. Pengelolaan dan pelaksanaan program ESA dan MSOP dilakukan oleh Direksi,
sedangkan pengawasannya dilakukan oleh Dewan Komisaris (Catatan 33).

Pada tanggal 14 Juli 2003, Pemerintah Republik Indonesia melepaskan 4.000.000.000 lembar
sahamnya, yang mewakili 20,00% kepemilikannya di Bank Mandiri, melalui IPO.

Sebagai tindak lanjut dari Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 27/2003 tanggal 2 Juni
2003 yang menyetujui divestasi sampai 30,00% atas kepemilikan Pemerintah di Bank Mandiri dan
berdasarkan keputusan Tim Kebijakan Privatisasi Badan Usaha Milik Negara No. Kep-
05/TKP/01/2004 tanggal 19 Januari 2004, Pemerintah Republik Indonesia melakukan divestasi
lanjutan 10,00% kepemilikan di Bank Mandiri atau sebanyak 2.000.000.000 lembar Saham Biasa
Seri B pada tanggal 11 Maret 2004 melalui private placement.

Pada saat pelaksanaan IPO tanggal 14 Juli 2003, Bank Mandiri memberikan opsi pembelian
saham kepada manajemen melalui program MSOP Tahap 1 sebanyak 378.583.785 opsi dengan
harga eksekusi sebesar Rp742,5 (nilai penuh) per lembar saham dan nilai nominal Rp500 (nilai
penuh) per lembar saham. Pemberian opsi saham ini dibukukan pada pos Ekuitas - Opsi Saham
dengan nilai wajar opsi saham sebesar Rp69,71 (nilai penuh) per lembar. Sampai dengan tanggal
31 Desember 2009, opsi yang telah dieksekusi dari MSOP Tahap 1 adalah sebesar 375.365.957
lembar saham sehingga mengakibatkan penambahan Modal Ditempatkan dan Disetor sebesar
Rp187.683, penambahan Agio Saham sebesar Rp117.193. MSOP Tahap 1 dapat dieksekusi
sampai dengan tanggal 13 Juli 2008 sebagaimana diumumkan pada Pengumuman Bursa Efek
Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta) No. Peng-262/BEJ.PJS/P/07-2004 tanggal 14 Juli 2004,
sehingga pada tanggal 31 Desember 2009 tidak ada lagi nilai opsi saham yang masih tercatat
pada pos Ekuitas - Opsi Saham yang berasal dari MSOP Tahap 1.

Lampiran 5/101
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

32. EKUITAS (lanjutan)

a. Modal Dasar, Ditempatkan dan Disetor (lanjutan)

Selanjutnya pada RUPS Tahunan tanggal 16 Mei 2005 telah disetujui pemberian MSOP Tahap 2
sebanyak 312.000.000 opsi. Harga eksekusi per lembar saham adalah sebesar Rp1.190,50 (nilai
penuh) untuk pelaksanaan ditahun pertama dan Rp2.493 (nilai penuh) untuk pelaksanaan ditahun
kedua dan ditahun berikutnya. Nilai nominal per lembar saham adalah Rp500 (nilai penuh).
Pemberian opsi saham ini dibukukan pada pos Ekuitas - Opsi Saham dengan nilai wajar opsi
saham sebesar Rp642,28 (nilai penuh) per lembar. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2009,
jumlah opsi yang telah dieksekusi dari MSOP Tahap 2 adalah sebesar 305.028.852 lembar
saham sehingga mengakibatkan penambahan Modal Ditempatkan dan Disetor sebesar
Rp152.514, penambahan Agio Saham sebesar Rp407.616, termasuk didalamnya opsi yang
dieksekusi dari MSOP Tahap 2 selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009
sebesar 86.800 lembar saham sehingga mengakibatkan penambahan Modal Ditempatkan dan
Disetor sebesar Rp43. Pada tanggal 31 Desember 2009, nilai opsi saham yang masih tercatat
pada pos Ekuitas - Opsi Saham yang berasal dari MSOP Tahap 2 adalah sebesar Rp4.478.

RUPS Tahunan tanggal 22 Mei 2006 menyetujui pemberian MSOP Tahap 3 sebanyak
309.416.215 opsi. RUPS juga memberi wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan
kebijakan pelaksanaan dan pengawasan program MSOP Tahap 3 dan melaporkannya pada
RUPS yang akan datang.

Harga eksekusi opsi per lembar saham MSOP Tahap 3 adalah sebesar Rp1.495,08 (nilai penuh)
dengan nilai nominal Rp500 (nilai penuh) per lembar saham. Pemberian opsi saham ini dibukukan
pada pos Ekuitas - Opsi Saham dengan nilai wajar opsi saham sebesar Rp593,89 (nilai penuh)
per lembar. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2009, opsi yang telah dieksekusi dari MSOP
Tahap 3 adalah sebesar 289.721.996 lembar saham, sehingga mengakibatkan penambahan
Modal Ditempatkan dan Disetor sebesar Rp144.861 dan penambahan Agio Saham sebesar
Rp460.360, termasuk didalamnya Opsi yang dieksekusi dari MSOP Tahap 3 selama tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar 64.382.217 lembar saham sehingga
mengakibatkan penambahan Modal Ditempatkan dan Disetor sebesar Rp32.191. Pada tanggal 31
Desember 2009, nilai opsi saham yang masih tercatat pada pos Ekuitas - Opsi Saham yang
berasal dari MSOP Tahap 3 adalah sebesar Rp11.696.

Opsi yang dieksekusi dari MSOP Tahap 2 dan MSOP Tahap 3 selama tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2009 adalah masing-masing sebesar 86.800 lembar saham dan 64.382.217
lembar saham sehingga mengakibatkan penambahan Modal Ditempatkan dan Disetor sebesar
Rp32.234 (Catatan 32b dan 33).

Opsi yang dieksekusi dari MSOP Tahap 1, MSOP Tahap 2, dan MSOP Tahap 3 selama tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 adalah masing-masing sebesar 4.835.783 lembar
saham, 55.110 lembar saham dan 87.991.721 lembar saham sehingga mengakibatkan
penambahan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp78.048, termasuk penambahan modal
ditempatkan dan disetor yang berasal dari eksekusi saham periode 1 Oktober 2007 sampai
dengan 31 Desember 2007 sebesar Rp31.606 (Catatan 32b dan 33).

Opsi yang dieksekusi dari MSOP Tahap 1, MSOP Tahap 2 dan MSOP Tahap 3 selama tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 adalah masing-masing sebesar 43.512.471
lembar saham, 687.178 lembar saham dan 137.348.058 lembar saham sehingga mengakibatkan
penambahan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp59.167 (Catatan 32b dan 33).

Lampiran 5/102
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

32. EKUITAS (lanjutan)

b. Tambahan Modal Disetor/Agio Saham

Tambahan modal disetor/agio saham pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 masing-
masing sebesar Rp6.911.587, Rp6.809.056 dan Rp6.570.959 berkaitan dengan modal tambahan
yang berasal dari Program Rekapitalisasi (Catatan 1c) dan eksekusi opsi saham.

Opsi yang dieksekusi dari MSOP Tahap 2 dan MSOP Tahap 3 selama tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2009 adalah masing-masing sebesar 86.800 lembar saham dan 64.382.217
lembar saham sehingga mengakibatkan penambahan Agio Saham sebesar Rp102.531
(Catatan 32a dan 33).

Opsi yang dieksekusi dari MSOP Tahap 1, MSOP Tahap 2 dan MSOP Tahap 3 selama tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 adalah masing-masing sebesar 4.835.783 lembar
saham, 55.110 lembar saham dan 87.991.721 lembar saham sehingga mengakibatkan
penambahan agio saham sebesar Rp238.097, termasuk agio saham dari penambahan modal
ditempatkan dan disetor yang berasal dari eksekusi saham periode 1 Oktober 2007 sampai
dengan 31 Desember 2007 sebesar Rp96.626 (Catatan 32a dan 33).

Opsi yang dieksekusi dari MSOP Tahap 1, MSOP Tahap 2 dan MSOP Tahap 3 selama tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 adalah masing-masing sebesar 43.512.471
lembar saham, 687.178 lembar saham dan 137.348.058 lembar saham sehingga mengakibatkan
penambahan agio saham sebesar Rp137.011 (Catatan 32a dan 33).

Berdasarkan hasil dari uji telaah/due diligence review yang dilaksanakan atas nama Pemerintah
tanggal 31 Desember 1999 dan Kontrak Manajemen (IMPA) tanggal 8 April 2000, ditetapkan
bahwa terdapat kelebihan rekapitalisasi sebesar Rp4.069.000. Bank telah mengembalikan
Rp2.657.000 dari Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah ke Pemerintah pada tanggal 7 Juli 2000
sesuai dengan kontrak manajemen. Sedangkan atas sisa kelebihan sebesar Rp1.412.000 telah
dikembalikan kepada Pemerintah pada tanggal 25 April 2003 sesuai dengan persetujuan dari
pemegang saham dalam rapat tanggal 29 Oktober 2002 dan Surat Keputusan Menteri BUMN
No. KEP-154/M-MBU/2002 tanggal 29 Oktober 2002.

Termasuk di dalam jumlah pengembalian sisa kelebihan dana rekapitalisasi sebesar Rp1.412.000
di atas adalah bagian dari modal disetor sebesar Rp251.000.

Pada tanggal 23 Mei 2003, Menteri Keuangan Republik Indonesia telah mengeluarkan Surat
Keputusan (KMK - RI) No. 227/KMK.02/2003 tanggal 23 Mei 2003, dan kemudian diubah dengan
KMK No. 420/KMK.02/2003 tanggal 30 September 2003 sebagai ketentuan lebih lanjut atas
pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 52 tahun 1999 dan No. 97 tahun 1999 mengenai jumlah
final tambahan penyertaan modal Negara dalam modal Bank Mandiri.

Hal-hal yang diputuskan dalam KMK - RI ini adalah sebagai berikut:


a. Nilai final kebutuhan rekapitalisasi Bank Mandiri adalah sebesar Rp173.801.315;
b. Terhadap dana rekapitalisasi senilai Rp5.000.000 dikonversi dengan 5.000.000 lembar saham
baru yang diterbitkan oleh Bank Mandiri dengan nilai nominal Rp1.000.000 (nilai penuh) per
lembar saham dan
c. Terhadap sisa dana rekapitalisasi senilai Rp168.801.315 dibukukan sebagai agio pada struktur
modal Bank Mandiri.

Dengan dilaksanakannya kuasi-reorganisasi oleh Bank, saldo rugi sebelum kuasi-reorganisasi


pada tanggal 30 April 2003 sebesar Rp162.874.901 dieliminasi ke akun tambahan modal
disetor/agio.

Lampiran 5/103
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

32. EKUITAS (lanjutan)

c. Selisih Revaluasi Aset Tetap

Selisih revaluasi aset tetap sebesar Rp3.046.936 terutama berasal dari revaluasi aset tetap Bank
Peserta Penggabungan dengan menggunakan nilai pasar pada tanggal 31 Juli 1999. Revaluasi
aset tetap ini didasarkan kepada Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 211/KMK.03/2003
tanggal 14 Mei 2003, Surat Menteri Keuangan No. S-206/MK.01/2003 tanggal 21 Mei 2003 dan
telah mendapatkan persetujuan dari Direktorat Jenderal Pajak sesuai Surat Keputusan Kepala
Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Negara dan Daerah No. KEP-01/WPJ.07/KP.0105/2003
tanggal 18 Juni 2003.

Sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 2s, Bank telah memilih model biaya sebagai kebijakan
akuntansi pengukuran aset tetapnya sesuai dengan PSAK No. 16 (revisi 2007), “Aset Tetap” dan
mereklasifikasi seluruh saldo selisih nilai revaluasi aset tetap sebesar Rp3.046.936 yang disajikan
sebagai bagian dari ekuitas dalam neraca konsolidasian tahun 2007 ke saldo laba konsolidasian
pada tahun 2008 (Catatan 15a).

d. Distribusi Laba Bersih

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diadakan tanggal 4 Mei 2009, 29 Mei 2008
dan 28 Mei 2007, pemegang saham menyetujui distribusi laba bersih tahun 2008, 2007 dan 2006
sebagai berikut:
2008 2007 2006

Dividen 1.859.488 3.911.601 1.452.843


Tantiem *) - - 4.778
Dana Program Kemitraan 53.128 86.924 48.428
Dana Program Bina Lingkungan 159.384 86.925 48.428
2.072.000 4.085.450 1.554.477
Cadangan: Umum 26.564 21.731 36.321
Khusus - - -
Jumlah Cadangan 26.564 21.731 36.321
Laba Ditahan 3.214.257 239.043 830.607

5.312.821 4.346.224 2.421.405

Dividen per lembar saham (nilai penuh) 88,89584 187,11 70,02


*) Untuk tahun 2008 dan 2007 tantiem diberikan kepada Direksi dan Dewan Komisaris PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. masing-masing
sebesar Rp61.318 dan Rp46.070 yang diambil dari cadangan yang telah dibentuk pada tahun 2008 dan 2007 sesuai dengan PSAK 24
(revisi 2004) tentang “Imbalan Kerja”. Sesuai dengan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diadakan pada tanggal 28 Mei 2007
tantiem atas pembagian laba tahun 2006 hanya diberikan kepada Dewan Komisaris PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Dividen yang berasal dari laba bersih tahun 2008, 2007 dan 2006 dibayarkan kepada pemegang
saham masing-masing pada tanggal 11 Juni 2009, 3 Juli 2008 dan 29 Juni 2007. Dana alokasi
untuk Program Kemitraan dan Bina Lingkungan yang berasal dari laba bersih tahun 2008, 2007
dan 2006 masing-masing dibayarkan pada tanggal 11 Juni 2009, 17 Juni 2008 dan 20 Juni 2007.

Rapat Direksi telah menetapkan pelaksanaan pembagian dividen interim tahun buku 2009 kepada
seluruh pemegang saham Bank sebesar Rp19,26433 (nilai penuh) per lembar saham dengan nilai
total sebesar Rp403.975. Keputusan Direksi tersebut telah disetujui oleh Dewan Komisaris Bank.

Bank melaporkan rencana pembagian dividen interim dimaksud kepada Bapepam-LK melalui surat
No. CLC.CSC/CMA.2259/2009 tanggal 11 November 2009, kepada Bursa Efek Indonesia melalui
surat No. CLC.CSC/CMA.2257/2009 tanggal 11 November 2009 dan kepada Kustodian Sentral Efek
Indonesia (KSEI) melalui surat No. CLC.CSC/CMA.2258/2009 tanggal 11 November 2009 perihal
Keterbukaan Informasi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. tentang Rencana Pembagian Dividen Interim
Tahun Buku 2009.

Lampiran 5/104
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

32. EKUITAS (lanjutan)

d. Distribusi Laba Bersih (lanjutan)

Dividen interim tersebut dibagikan pada tanggal 22 Desember 2009 dan dicatat sebagai pengurang
saldo laba.

e. Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan

Akun ini merupakan bagian Bank terhadap transaksi perubahan ekuitas Anak Perusahaan yang
bukan merupakan transaksi dengan Bank yang dihitung sesuai dengan persentase kepemilikan
Bank Mandiri atas Anak Perusahaan. Bank melakukan penyesuaian terhadap
kerugian/keuntungan yang belum direalisasi atas efek-efek yang tersedia untuk dijual, modal
sumbangan dan selisih revaluasi aset tetap sebagai bagian dari Selisih Transaksi Perubahan
Ekuitas Anak Perusahaan. Sejak tanggal 1 Januari 2008 dengan berlakunya PSAK No.16 (revisi
2007), Selisih Revaluasi Aset Tetap telah direklasifikasikan seluruhnya ke saldo laba konsolidasian
pada tahun 2008.

33. PROGRAM KOMPENSASI MANAJEMEN BERBASIS SAHAM

Berdasarkan Keputusan RUPS - LB tanggal 29 Mei 2003 sebagaimana tertuang dalam Akta Notaris
Sutjipto, S.H. No. 142 tanggal 29 Mei 2003, pemegang saham Bank menyetujui rencana program
kompensasi manajemen berbasis saham (MSOP).

Tujuan dari program MSOP dimaksud adalah untuk memaksimalkan keberhasilan jangka panjang,
memastikan keseimbangan kinerja Bank saat ini maupun jangka panjang, menyelaraskan tujuan
manajemen dengan tujuan para pemegang saham, dan untuk menarik, mempertahankan,
memotivasi pegawai pimpinan dan pegawai kunci lainnya untuk posisi dan kriteria tertentu. Sejalan
dengan Peraturan Bursa Efek Jakarta No. 1-A, Bank menerbitkan saham baru dengan program
MSOP yaitu tambahan saham seri B (yang diterbitkan tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu)
yang dilakukan sampai dengan maksimum sebesar 5,00% dari jumlah Saham yang ditempatkan dan
disetor Bank atau sejumlah 1 (satu) miliar lembar saham seri B dengan nilai nominal Rp500 (nilai
penuh) per lembar saham.

MSOP Tahap 1

Masa berlaku opsi pembelian saham manajemen tahap pertama ini adalah selama 5 (lima) tahun
sejak tanggal pemberian opsi. Jumlah maksimum opsi saham MSOP Tahap 1 yang dapat dieksekusi
pada akhir tahun pertama masa vesting period/pengakuan hak kompensasi adalah 50,00% dari
jumlah opsi yang diterima dan sisanya dapat dieksekusi pada akhir tahun kedua masa vesting period
sampai dengan akhir tahun kelima masa periode opsi.

Pada tanggal 14 Juli 2003, dengan persetujuan RUPS - LB tanggal 29 Mei 2003, Bank memberikan
MSOP (MSOP Tahap 1) sebanyak 378.583.785 opsi saham dengan harga eksekusi (exercise price)
sebesar Rp742,50 (nilai penuh) per lembar saham yaitu 110,00% dari harga penawaran per lembar
saham dengan vesting period selama 2 (dua) tahun.

Nilai wajar dari MSOP Tahap 1 yang diberikan pada tanggal 14 Juli 2003 adalah Rp69,71 (nilai
penuh) berdasarkan laporan penilaian yang diberikan oleh PT Watson Wyatt Indonesia pada tanggal
4 Maret 2004.

MSOP Tahap 2

Pada RUPS Tahunan tanggal 16 Mei 2005 telah disetujui pemberian opsi tahap kedua (MSOP Tahap
2) sebanyak 312.000.000 opsi saham. Harga eksekusi per lembar saham adalah sebesar
Rp1.190,50 (nilai penuh) untuk pelaksanaan di tahun pertama dan Rp2.493 (nilai penuh) untuk
pelaksanaan di tahun berikutnya sampai dengan akhir tahun kelima masa option life.

Lampiran 5/105
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

33. PROGRAM KOMPENSASI MANAJEMEN BERBASIS SAHAM (lanjutan)

MSOP Tahap 2 (lanjutan)

Masa berlaku MSOP Tahap 2 ini adalah selama 5 (lima) tahun, sejak eligibility date tanggal 21 Juni
2005. MSOP Tahap 2 seluruhnya dapat di eksekusi sebesar 100,00% dari jumlah opsi setelah
tanggal 4 Desember 2006.

Nilai wajar dari MSOP Tahap 2 yang diberikan pada tanggal 16 Mei 2005 adalah Rp642,28 (nilai
penuh) berdasarkan laporan penilaian yang diberikan oleh PT Watson Wyatt Indonesia pada tanggal
27 Februari 2006.

MSOP Tahap 3

RUPS Tahunan tanggal 22 Mei 2006 menyetujui pemberian opsi tahap ketiga (MSOP Tahap 3)
sebanyak 309.416.215 opsi saham. Harga eksekusi per lembar saham adalah sebesar Rp1.495,08
(nilai penuh) selama masa periode opsi.

Penetapan alokasi opsi saham dan kebijakan program MSOP Tahap 3 ditetapkan oleh Dewan
Komisaris pada tanggal 28 Juli 2006. Masa berlaku opsi MSOP Tahap 3 adalah selama 5 (lima) tahun
dengan pelaksanaannya dilaksanakan maksimal sebanyak 2 (dua) kali dalam tiap tahunnya yang
diumumkan melalui pengumuman Bursa Efek Jakarta No. Peng-989/BEJ - PSJ/P/10-2006 tanggal
31 Oktober 2006.

Atas dasar kebijakan Dewan Komisaris tersebut, Bank Mandiri tanggal 30 Oktober 2007 menegaskan
bahwa MSOP Tahap 3 dapat dieksekusi pada periode pertama (tanggal 7 Mei 2007 dan 5 November
2007) adalah maksimal sebesar 50,00% dari jumlah opsi yang diterima. Sedangkan sisanya dapat
dieksekusi pada periode berikutnya (periode kedua dan atau periode eksekusi berikutnya).

Nilai wajar dari MSOP Tahap 3 yang diberikan pada tanggal 22 Mei 2006 adalah Rp593,89 (nilai
penuh) berdasarkan laporan penilaian yang diberikan oleh PT Watson Wyatt Indonesia pada
22 Februari 2007.

Nilai wajar dari MSOP Tahap 1, MSOP Tahap 2 dan MSOP Tahap 3 diestimasi dengan
menggunakan metode penentuan harga opsi Black Scholes (Black Scholes option pricing model),
dengan asumsi-asumsi sebagai berikut:

MSOP Tahap 1 MSOP Tahap 2 MSOP Tahap 3

Suku bunga bebas risiko 8,46% 9,50% 11,65%


Ekspektasi periode opsi 5 tahun 5 tahun 5 tahun
Ekspektasi faktor ketidakstabilan harga saham 24,53% 50,00% 50,00%
Ekspektasi dividen yang dihasilkan 7,63% 7,63% 7,75%
Tingkat pengunduran diri karyawan 1,00% 1,00% 1,00%

Opsi yang dieksekusi selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar
64.469.017 opsi (Catatan 32a dan 32b) yang terdiri dari MSOP Tahap 2 dan MSOP Tahap 3 masing-
masing sebesar 86.800 opsi dan 64.382.217 opsi.

Opsi yang dieksekusi selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebesar
92.882.614 opsi (Catatan 32a dan 32b) yang terdiri dari MSOP Tahap 1, MSOP Tahap 2 dan MSOP
Tahap 3 masing-masing sebesar 4.835.783 opsi, 55.110 opsi dan 87.991.721 opsi.

Opsi yang dieksekusi selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 adalah sebesar
181.547.707 opsi (Catatan 32a dan 32b) yang terdiri dari MSOP Tahap 1, MSOP Tahap 2 dan MSOP
Tahap 3 masing-masing sebesar 43.512.471 opsi, 687.178 opsi dan 137.348.058 opsi.

Lampiran 5/106
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

33. PROGRAM KOMPENSASI MANAJEMEN BERBASIS SAHAM (lanjutan)

Ikhtisar dari program MSOP dan mutasinya sepanjang periode adalah sebagai berikut (nilai penuh):

2009
Rata-rata Tertimbang Rata-rata Tertimbang
Nilai Wajar Harga Eksekusi
Jumlah Opsi (Nilai Penuh) (Nilai Penuh) Nilai Opsi Saham

Opsi beredar awal tahun 91.134.384 597,64 1.572,36 54.465

Opsi yang dieksekusi


selama tahun berjalan (64.469.017) 593,96 1.496,42 (38.291)

Opsi beredar akhir tahun 26.665.367 606,54 1.755,97 16.174

2008
Rata-rata Tertimbang Rata-rata Tertimbang
Nilai Wajar Harga Eksekusi
Jumlah Opsi (Nilai Penuh) (Nilai Penuh) Nilai Opsi Saham

Opsi beredar awal tahun 187.234.826 573,18 1.500,62 107.320

Opsi yang dieksekusi


selama tahun berjalan (92.882.614) 566,63 1.456,49 (52.630)

Opsi yang telah lewat


masa berlakunya (3.217.828) 69,71 742,50 (225)

Opsi beredar akhir tahun 91.134.384 597,64 1.572,36 54.465

2007
Rata-rata Tertimbang Rata-rata Tertimbang
Nilai Wajar Harga Eksekusi
Jumlah Opsi (Nilai Penuh) (Nilai Penuh) Nilai Opsi Saham

Opsi beredar awal tahun 368.782.533 521,62 1.383,41 105.330

Opsi yang diberikan selama


tahun berjalan (Catatan 41) - - - 87.034

Opsi yang dieksekusi


selama tahun berjalan (181.547.707) 468,44 1.318,48 (85.044)

Opsi beredar akhir tahun 187.234.826 573,18 1.500,62 107.320

Lampiran 5/107
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

34. PENDAPATAN BUNGA

Pendapatan bunga diperoleh dari:

2009 2008 2007

Kredit yang diberikan 21.063.743 15.958.332 12.629.787


Obligasi Pemerintah 7.437.326 7.798.646 7.418.237
Efek -efek 2.198.833 1.624.862 1.759.699
Provisi dan komisi 958.705 839.750 695.800
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 474.577 662.042 755.716
Pendapatan pembiayaan konsumen 255.617 - -
Lain -lain 210.163 452.605 669.310

32.598.964 27.336.237 23.928.549

Termasuk dalam pendapatan bunga dari kredit yang diberikan dan lain-lain adalah pendapatan
berdasarkan prinsip syariah untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007
masing-masing adalah sebesar Rp1.770.270, Rp1.555.619 dan Rp1.051.145, dengan rincian sebagai
berikut:

2009 2008 2007

Pendapatan Murabahah 940.223 824.275 553.286


Pendapatan Musyarakah 336.320 260.521 200.090
Lain -lain 493.727 470.823 297.769

1.770.270 1.555.619 1.051.145

35. BEBAN BUNGA

Rincian beban bunga terdiri atas:

2009 2008 2007

Deposito berjangka 9.861.521 7.021.740 6.466.082


Tabungan 2.538.889 2.578.878 2.310.034
Giro 1.852.012 1.385.656 1.251.732
Premi asuransi untuk program penjaminan dana nasabah (Catatan 59) 580.972 484.980 430.478
Pinjaman yang diterima 457.632 569.958 332.657
Efek-efek yang diterbitkan 60.563 178.442 269.636
Pinjaman subordinasi 48.752 70.012 162.473
Lain -lain 274.872 81.751 207.580

15.675.213 12.371.417 11.430.672

Termasuk dalam beban bunga atas deposito berjangka dan tabungan adalah beban berdasarkan
prinsip syariah untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 masing-
masing adalah sebesar Rp897.436, Rp745.667 dan Rp307.424.

36. PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA - LAIN-LAIN

2009 2008 2007

Pendapatan bunga kredit hapus buku 131.658 133.992 90.900


Pendapatan denda 80.872 64.036 90.911
Pendapatan bea materai 44.198 45.362 42.823
Safety deposit box 20.888 20.461 18.801
Lain -lain 258.447 176.559 157.834

536.063 440.410 401.269

Lampiran 5/108
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

37. PEMBENTUKAN PENYISIHAN PENGHAPUSAN ATAS ASET PRODUKTIF


2009 2008 2007

Pembentukan/(pembalikan) penyisihan penghapusan atas:


Giro pada bank lain (Catatan 4e) 12.607 71.072 2.731
Penempatan pada bank lain (Catatan 5e) 18.868 323.475 (36.337)
Efek-efek (Catatan 6g) (39.295) (58.416) (22.773)
Tagihan lainnya - transaksi perdagangan (Catatan 8d) (181.181) 196.581 (5.527)
Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali (Catatan 9c) (2.043) 14.387 25.000
Tagihan derivatif (Catatan 10) (4.696) 2.501 (467)
Kredit yang diberikan (Catatan 11B.j) 1.539.817 2.299.377 2.247.854
Piutang pembiayaan konsumen (Catatan 12c) 22.525 - -
Tagihan akseptasi (Catatan 13d) (219.512) 137.045 (96.805)
Penyertaan saham (Catatan 14c) 450 339 318

1.147.540 2.986.361 2.113.994

38. (PEMBENTUKAN)/PEMBALIKAN PENYISIHAN LAINNYA - BERSIH


2009 2008 2007

(Pembentukan)/pembalikan penyisihan atas:


Estimasi kerugian yang timbul dari kasus fraud 71.983 (12.778) 107
Estimasi kerugian yang timbul dari kasus hukum (Catatan 29) (340.707) 31.133 106.619
Aset lain-lain (Catatan 16) (541.981) 151.530 208.072
Lain-lain 297 254 (1.783)

(810.408) 170.139 313.015

39. (KERUGIAN)/KEUNTUNGAN YANG BELUM DIREALISASI DARI PENURUNAN/KENAIKAN NILAI


WAJAR EFEK-EFEK DAN OBLIGASI PEMERINTAH
2009 2008 2007

Efek-efek (4.195) 1.450 15.129


Obligasi Pemerintah 2.040 36 (29.190)

(2.155) 1.486 (14.061)

40. KEUNTUNGAN/(KERUGIAN) DARI PENJUALAN EFEK-EFEK DAN OBLIGASI PEMERINTAH


2009 2008 2007

Efek-efek 161.741 (23.917) 43.504


Obligasi Pemerintah 19.011 (30.144) 184.994

180.752 (54.061) 228.498

41. BEBAN GAJI DAN TUNJANGAN


2009 2008 2007

Gaji, upah, pensiun dan tunjangan pajak 2.766.984 2.686.225 2.160.692


Tunjangan Hari Raya (THR), cuti dan terkait lainnya 469.416 438.734 378.625
Penyisihan cadangan uang penghargaan pegawai
dan manfaat bebas tugas 379.598 284.797 295.304
Pendidikan dan pelatihan 249.794 241.353 250.606
Kesejahteraan pegawai 230.837 284.341 163.574
Penyisihan cadangan tantiem 60.776 50.000 50.000
Beban kompensasi atas opsi saham (Catatan 33) - - 87.034
Bonus dan lainnya 696.196 578.318 643.124

4.853.601 4.563.768 4.028.959

Lampiran 5/109
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

41. BEBAN GAJI DAN TUNJANGAN (lanjutan)

Jumlah gaji kotor, tunjangan dan bonus Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, Komite Pemantau
Risiko, Komite Good Corporate Governance serta Executive Vice President dan Senior Vice
President masing-masing adalah sebesar Rp188.993, Rp148.875 dan Rp84.976 untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, dengan rincian sebagai berikut:
2009
Jumlah
Anggota/
Pegawai Gaji Tunjangan Bonus Jumlah

Dewan Komisaris 6 7.425 6.630 12.837 26. 892


Direksi 11 27.571 17.514 48.001 93.086
Komite Audit 2 776 188 274 1.238
Komite Pemantau Risiko 1 282 61 103 446
Komite Good Corporate
Governance 1*) - - 103 103
Executive Vice President dan
Senior Vice President 46 31.144 16.203 19.881 67.228

67 67.198 40.596 81.199 188.993

*) Sdr. Anwar Isham periode Januari sampai dengan Desember 2008.

2008
Jumlah
Anggota/
Pegawai Gaji Tunjangan Bonus Jumlah

Dewan Komisaris 8*) 5.940 4.307 9.301 19.548


Direksi 12**) 26.842 16.284 36.229 79.355
Komite Audit 2 755 277 215 1.247
Komite Pemantau Risiko 1 253 58 76 387
Komite Good Corporate
Governance 1 253 58 76 387
Executive Vice President dan
Senior Vice President 48 25.955 10.864 11.132 47.951

72 59.998 31.848 57.029 148.875

*) Termasuk Sdr. Richard Claproth periode Januari sampai dengan Mei 2008, Sdr. Yap Tjay Soen periode Januari sampai dengan Maret 2008
dan Sdr. Mahmuddin Yasin sejak Juni 2008.
**) Termasuk Sdr. Omar S. Anwar periode Januari sampai dengan Mei 2008 dan Sdr. Ogi Prastomiyono sejak Juni 2008.

2007
Jumlah
Anggota/
Pegawai Gaji Tunjangan Bonus Jumlah

Dewan Komisaris 7 5.257 3.605 4.515 13.377


Direksi 11 21.343 10.429 - 31.772
Komite Audit 2 755 145 185 1.085
Komite Pemantau Risiko 1 253 55 52 360
Komite Good Corporate
Governance 1 253 54 69 376
Executive Vice President dan
Senior Vice President 47 18.668 10.668 8.670 38.006

69 46.529 24.956 13.491 84.976

Terdapat 4 (empat) Komite di bawah Dewan Komisaris, dimana 2 (dua) Komite diantaranya, seluruh
anggotanya adalah Komisaris, sementara 2 (dua) Komite yang lain masing-masing memiliki anggota
yang berasal dari non-Komisaris, yakni 2 (dua) orang anggota Komite Audit dan 1 (satu) orang
anggota Komite Pemantau Risiko.

Lampiran 5/110
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

42. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI

2009 2008 2007

Promosi 647.882 514.760 419.835


Sewa 543.754 510.997 466.808
Beban jasa profesional 513.460 428.124 338.147
Penyusutan dan amortisasi aset tetap (Catatan 15) 446.079 573.105 583.877
Komunikasi 412.107 379.456 376.893
Perbaikan dan pemeliharaan 381.447 329.311 297.788
Alat tulis kantor 271.404 197.412 179.641
Listrik, air dan gas 260.475 226.337 208.762
Transpor tasi 125.933 114.108 96.192
Barang/jasa pihak ketiga lainnya 260.096 215.984 179.792
Lainnya 462.256 372.090 274.048

4.324.893 3.861.684 3.421.783

43. DANA PENSIUN DAN PESANGON

Sesuai dengan kebijakan Bank, selain gaji, pegawai juga mendapatkan fasilitas dan tunjangan
berupa Tunjangan Hari Raya (THR), gaji masa bebas tugas (MBT), fasilitas kesehatan, uang duka
dan santunan duka, tunjangan cuti, fasilitas jabatan untuk jabatan tertentu, program pensiun untuk
pegawai tetap, insentif sesuai dengan kinerja pegawai Bank dan manfaat untuk pegawai yang
berhenti bekerja sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan yang berlaku.

Dana Pensiun

Bank Mandiri menyelenggarakan lima Dana Pensiun berbentuk Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK)
sebagai berikut:

a. Satu Dana Pensiun Pemberi Kerja Program Pensiun Iuran Pasti (DPPK - PPIP) atau disebut
Dana Pensiun Bank Mandiri (DPBM) dibentuk tanggal 1 Agustus 1999. Peraturan untuk DPBM
telah disahkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia
No. KEP/300/KM.017/1999 tanggal 14 Juli 1999 dan diumumkan di dalam Tambahan Lembaran
Berita Negara Republik Indonesia No. 62 tanggal 3 Agustus 1999, serta Keputusan Direksi Bank
Mandiri No. 004/KEP.DIR/1999 tanggal 26 April 1999 dan telah diubah berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KEP-213/KM.5/2005 tanggal 22 Juli 2005
dan diumumkan di dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 77 tanggal
27 September 2005 serta Keputusan Direksi Bank Mandiri No. 068/KEP.DIR/2005 tanggal 28
Juni 2005.

Bank Mandiri dan para pegawainya masing-masing membayar sebanyak 10,00% dan 5,00%
dari Base Pension Plan Employee Income.

Presiden Direktur dan Dewan Pengawas DPBM adalah pegawai aktif Bank Mandiri, sehingga
Bank Mandiri memiliki pengendalian atas DPBM. Oleh karena itu, transaksi antara DPBM dan
Bank Mandiri dianggap sebagai transaksi antara pihak-pihak yang mempunyai hubungan
istimewa. DPBM menginvestasikan beberapa sumber keuangannya pada deposito berjangka
Bank Mandiri. Saldo deposito berjangka tersebut pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan
2007 masing-masing adalah sebesar Rp25.500, Rp35.500 dan Rp10.000. Tingkat suku bunga
atas deposito tersebut adalah sama dengan suku bunga atas deposito berjangka pihak ketiga.

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, Bank telah
membayar iuran pensiun masing-masing sebesar Rp162.587, Rp154.830 dan Rp129.470.

Lampiran 5/111
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

43. DANA PENSIUN DAN PESANGON (lanjutan)

Dana Pensiun (lanjutan)

b. Empat Dana Pensiun Pemberi Kerja Program Pensiun Manfaat Pasti (DPPK-PPMP) berasal dari
masing-masing Dana Pensiun Bank Peserta Penggabungan, yaitu Dana Pensiun Bank Mandiri
Satu atau DPBM I (BBD), DPBM II (BDN), DPBM III (Bank Exim) dan DPBM IV (Bapindo).
Peraturan untuk masing-masing Dana Pensiun tersebut telah disahkan dengan Keputusan
Menteri Keuangan Republik Indonesia masing-masing No. KEP-394/KM.017/1999, No. KEP-
395/KM.017/1999, No. KEP-396/KM.017/1999 dan No. KEP-397/KM.017/1999 semuanya
tertanggal 15 November 1999. Berdasarkan persetujuan pemegang saham
No. S-923/M-MBU/2003 tanggal 6 Maret 2003, Bank Mandiri telah melakukan penyesuaian
manfaat pensiun dari masing-masing Dana Pensiun. Keputusan tersebut telah dituangkan
dalam Peraturan Dana Pensiun (PDP) dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri
Keuangan dengan surat keputusan masing-masing No. KEP/115/KM.6/2003 untuk PDP DPBM
I, No. KEP/116/KM.6/2003 untuk PDP DPBM II, No. KEP/117/KM.6/2003 untuk PDP DPBM III,
dan No. KEP/118/KM.6/2003 untuk DPBM IV semuanya tertanggal 31 Maret 2003.

Peserta program pensiun manfaat pasti adalah mereka yang berasal dari legacy bank dengan
masa kerja tiga tahun atau lebih pada saat penggabungan yang terdiri dari pegawai aktif bank,
bekas karyawan (karyawan yang berhenti bekerja dan tidak mengalihkan haknya ke dana
pensiun lain) dan pensiunan.

Berdasarkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tanggal 28 Mei 2007, Bank
Mandiri menaikkan manfaat pensiun dari masing-masing Dana Pensiun. Keputusan kenaikan
manfaat pensiun dituangkan dalam Peraturan Dana Pensiun masing-masing dan telah
mendapatkan persetujuan Menteri Keuangan melalui surat keputusan No. KEP-144/
KM.10/2007 (DPBM I); No. KEP-145/KM.10/2007 (DPBM II); No. KEP-146/KM.10/2007 (DPBM
III) dan No. KEP-147/KM.10/2007 (DPBM IV) semuanya tertanggal 20 Juli 2007.

Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, kewajiban manfaat pensiun telah dibentuk
berdasarkan perhitungan kewajiban dan biaya manfaat pensiun untuk tahun yang berakhir 31
Desember 2009, 2008 dan 2007 sebagaimana tercantum dalam laporan aktuaria independen
PT Eldridge Gunaprima Solution tanggal 25 Januari 2010 dan 30 Januari 2009 masing-masing
untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009 dan 2008 serta PT Dayamandiri
Dharmakonsilindo tanggal 31 Januari 2008 untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2007,
dengan menggunakan asumsi sebagai berikut:

DPBM I DPBM II DPBM III DPBM IV

Tingkat diskonto 11,00% per tahun 11,00% per tahun 11,00% per tahun 11,00% per tahun
(2008: 12,00% dan (2008: 12,00% dan (2008: 12,00% dan (2008: 12,00% dan
2007: 9,50% ) 2007: 9,50% ) 2007: 9,50% ) 2007: 9,50% )

Tingkat pengembalian 10,00% per tahun 10% per tahun 10% per tahun 10% per tahun
aset dana pensiun yang (2008: 10,00% dan (2008: 10,00% dan (2008: 10,00% dan (2008: 10,00% dan
diharapkan 2007: 9,50%) 2007: 9,50%) 2007: 9,50%) 2007: 9,50%)

Masa kerja yang Per 31 Juli 1999 Per 31 Juli 1999 Per 31 Juli 1999 Per 31 Juli 1999
digunakan

Penghasilan Dasar Per 1 Januari Per 1 Januari Per 1 Januari Per 1 Januari
Pensiun (PhDP) yang 2003, PhDP bank 2003, PhDP bank 2003, PhDP bank 2003, PhDP bank
digunakan legacy yang telah legacy yang telah legacy yang telah legacy yang telah
disesuaikan disesuaikan disesuaikan disesuaikan

Tingkat kenaikan PhDP Nihil Nihil Nihil Nihil

Tabel tingkat kematian 2009 dan 2008: Tabel 2009 dan 2008: Tabel 2009 dan 2008: Tabel 2009 dan 2008: Tabel
Mortalita Indonesia Mortalita Indonesia Mortalita Indonesia Mortalita Indonesia
1999 (TMI II) untuk 1999 (TMI II) untuk 1999 (TMI II) untuk 1999 (TMI II) untuk
peserta aktif dan peserta aktif dan peserta aktif dan peserta aktif dan
Group Annuity Group Annuity Group Annuity Group Annuity
Mortality 1983 (GAM’ Mortality 1983 (GAM’ Mortality 1983 (GAM’ Mortality 1983 (GAM’
83) untuk pensiunan 83) untuk pensiunan 83) untuk pensiunan 83) untuk pensiunan
(2007: CSO - 1958) (2007: CSO - 1958) (2007: CSO - 1958) (2007: CSO - 1958)

Lampiran 5/112
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

43. DANA PENSIUN DAN PESANGON (lanjutan)

Dana Pensiun (lanjutan)

DPBM I DPBM II DPBM III DPBM IV

Tingkat pengunduran diri 2009 dan 2008: 5,00% 2009 dan 2008: 5,00% 2009 dan 2008: 5,00% 2009 dan 2008: 5,00%
untuk pegawai dengan untuk pegawai dengan untuk pegawai dengan untuk pegawai dengan
usia sampai dengan usia sampai dengan usia sampai dengan usia sampai dengan
25 tahun dan menurun 25 tahun dan menurun 25 tahun dan menurun 25 tahun dan menurun
secara linear sebesar secara linear sebesar secara linear sebesar secara linear sebesar
0,167% tiap tahunnya 0,167% tiap tahunnya 0,167% tiap tahunnya 0,167% tiap tahunnya
sampai 0% diusia 55 sampai 0% diusia 55 sampai 0% diusia 55 sampai 0% diusia 55
tahun dan sesudahnya tahun dan sesudahnya tahun dan sesudahnya tahun dan sesudahnya
(2007: 5% untuk (2007: 5% untuk (2007: 5% untuk (2007: 5% untuk
pegawai dengan usia pegawai dengan usia pegawai dengan usia pegawai dengan usia
25 tahun dan menurun 25 tahun dan menurun 25 tahun dan menurun 25 tahun dan menurun
secara linear sebesar secara linear sebesar secara linear sebesar secara linear sebesar
0,25% tiap tahunnya 0,25% tiap tahunnya 0,25% tiap tahunnya 0,25% tiap tahunnya
sampai 0% diusia 45 sampai 0% diusia 45 sampai 0% diusia 45 sampai 0% diusia 45
tahun dan tahun dan tahun dan tahun dan
sesudahnya) sesudahnya) sesudahnya) sesudahnya)

Tingkat kecacatan 10% dari TMI II 10% dari TMI II 10% dari TMI II 10% dari TMI II
(2008: 10% dari TMI (2008: 10% dari TMI (2008: 10% dari TMI (2008: 10% dari TMI
II; 2007: 10% dari II; 2007: 10% dari II; 2007: 10% dari II; 2007: 10% dari
tingkat kematian) tingkat kematian) tingkat kematian) tingkat kematian)

Metode aktuaria Projected Unit Credit Projected Unit Credit Projected Unit Credit Projected Unit Credit

Usia pensiun normal 56 tahun untuk semua 56 tahun untuk semua 56 tahun untuk semua 56 tahun untuk semua
strata strata strata strata

Jumlah maksimum 80% dari PhDP 80% dari PhDP 62,50% PhDP 75% dari PhDP
manfaat pasti

Kenaikan manfaat pensiun Nihil Nihil Nihil 4% setiap 2 tahun

Tarif pajak rata - rata 3% dari manfaat 3% dari manfaat 3% dari manfaat 3% dari manfaat
pensiun pensiun pensiun pensiun
(2008: 5% dari (2008: 5% dari (2008: 5% dari (2008: 5% dari
manfaat pensiun; manfaat pensiun; manfaat pensiun; manfaat pensiun;
2007: 15% dari 2007: 15% dari 2007: 15% dari 2007: 15% dari
manfaat pensiun) manfaat pensiun) manfaat pensiun) manfaat pensiun)

Nilai kini kewajiban manfaat pensiun dan nilai wajar aset bersih pada tanggal 31 Desember 2009
adalah sebagai berikut:

DPBM I DPBM II DPBM III DPBM IV

Nilai kini kewajiban


manfaat pensiun 890.700 932.393 448.578 264.022
Nilai wajar aset bersih 1.480.532 1.608.831 701.528 513.671
Funded Status 589.832 676.438 252.950 249.649
Biaya jasa lalu yang belum
diakui - - - -
Keuntungan aktuarial yang
belum diakui (475.036) (488.194) (186.897) (125.713)
Surplus berdasarkan PSAK
No. 24 (revisi 2004) 114.796 188.244 66.053 123.936
Batas Aset (Asset Ceiling) *) - - - -
Aset Program Manfaat
Pensiun yang diakui
di neraca **) - - - -

Lampiran 5/113
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

43. DANA PENSIUN DAN PESANGON (lanjutan)

Dana Pensiun (lanjutan)

Nilai kini kewajiban manfaat pensiun dan nilai wajar aset bersih pada tanggal 31 Desember 2008
adalah sebagai berikut:

DPBM I DPBM II DPBM III DPBM IV

Nilai kini kewajiban


manfaat pensiun 845.275 894.127 429.552 258.659
Nilai wajar aset bersih 1.282.165 1.363.865 705.327 487.306
Funded Status 436.890 469.738 275.775 228.647
Biaya jasa lalu yang
belum diakui - - - -
Keuntungan aktuarial yang
belum diakui (378.683) (335.032) (249.143) (131.152)
Surplus berdasarkan PSAK
No. 24 (revisi 2004) 58.207 134.706 26.632 97.495
Batas Aset (Asset Ceiling) *) - - - -
Aset Program Manfaat
Pensiun yang diakui
di neraca **) - - - -

*) Tidak terdapat akumulasi kerugian aktuarial bersih dan biaya jasa lalu yang belum diakui serta tidak terdapat nilai kini dari manfaat ekonomis
yang tersedia dalam bentuk pengembalian dana dari program atau pengurangan iuran masa depan.
**) Tidak ada aset yang diakui di neraca karena ketentuan yang disyaratkan dalam PSAK No. 24 (revisi 2004) mengenai “Imbalan Kerja” tidak
terpenuhi.

Nilai kini kewajiban manfaat pensiun dan nilai wajar aset bersih pada tanggal 31 Desember 2007
adalah sebagai berikut:

DPBM I DPBM II DPBM III DPBM IV


Nilai kini kewajiban
manfaat pensiun 1.033.826 1.004.599 542.654 317.468
Nilai wajar aset bersih 1.500.073 1.573.220 709.311 483.169
Funded Status 466.247 568.621 166.657 165.701
Biaya jasa lalu yang belum
diakui - - - -
Keuntungan aktuarial yang
belum diakui (406.468) (357.302) (165.814) (87.767)
Surplus berdasarkan PSAK
No. 24 (revisi 2004) 59.779 211.319 843 77.934
Batas Aset (Asset Ceiling )*) - - - -
Aset Program Manfaat
Pensiun yang diakui
di neraca **) - - - -

*) Tidak terdapat akumulasi kerugian aktuarial bersih dan biaya jasa lalu yang belum diakui serta tidak terdapat nilai kini dari manfaat ekonomis
yang tersedia dalam bentuk pengembalian dana dari program atau pengurangan iuran masa depan.
**) Tidak ada aset yang diakui di neraca karena ketentuan yang disyaratkan dalam PSAK No. 24 (revisi 2004) mengenai “Imbalan Kerja” tidak
terpenuhi.

Lampiran 5/114
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

43. DANA PENSIUN DAN PESANGON (lanjutan)

Undang - undang Ketenagakerjaan No. 13/2003

Bank Mandiri telah menerapkan kebijakan akuntansi imbalan kerja PSAK No. 24 (revisi 2004) dengan
mengakui cadangan atas tunjangan masa kerja pegawai (employee service entitlements). Pada tanggal
31 Desember 2009, 2008 dan 2007, Bank mengakui cadangan atas tunjangan masa kerja pegawai
berdasarkan UU No. 13/2003 sejumlah Rp1.044.505 (termasuk Rp10.915 yang merupakan pesangon
atas pegawai yang sudah berhenti tetapi belum dibayarkan dan telah dikeluarkan dari perhitungan
aktuarial), Rp925.002 (termasuk Rp27.253 yang merupakan pesangon atas pegawai yang sudah
berhenti tetapi belum dibayarkan dan telah dikeluarkan dari perhitungan aktuarial) dan Rp784.938
berdasarkan perkiraan biaya uang penghargaan pegawai sebagaimana tercantum dalam laporan
aktuaria independen (Catatan 29).

Penyisihan atas tunjangan masa kerja pegawai pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007
telah dibentuk berdasarkan perhitungan kewajiban dan biaya tunjangan masa kerja pegawai untuk
tahun yang berakhir 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 sebagaimana tercantum dalam laporan
aktuaria independen PT Eldridge Gunaprima Solution tanggal 25 Januari 2010 dan 30 Januari 2009
masing-masing untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009 dan 2008 serta PT Dayamandiri
Dharmakonsilindo tanggal 31 Januari 2008 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2007. Asumsi-asumsi yang digunakan oleh aktuaria adalah sebagai berikut:

a. Tingkat diskonto 10,50% per tahun (2008: 12,00% dan 2007: 10,00%).
b. Tingkat kenaikan gaji 11,00% (2008: 11,00% dan 2007: 10,00%).
c. Tabel tingkat kematian yang digunakan Tabel Mortalita Indonesia 1999 atau TMI II (2008: TMI II
dan 2007: US 1980 Commissioners’ Standard Ordinary Table of Mortality).
d. Tingkat pengunduran diri 5,00% per tahun untuk usia sampai dengan 25 tahun dan menurun
secara linear sebesar 0,167% hingga 0,00% per tahun pada usia 55 tahun (2008: Tingkat
pengunduran diri 5,00% per tahun untuk usia sampai dengan 25 tahun dan menurun secara linear
sebesar 0,167% hingga 0,00% per tahun pada usia 55 tahun dan 2007: Tingkat pengunduran diri
5,00% pada usia 25 tahun yang menurun secara linear sebesar 0,25% per tahun sampai 0,00%
pada usia 45 tahun dan sesudahnya).
e. Metode aktuaria adalah projected unit credit method.
f. Usia pensiun normal 56 tahun.
g. Tingkat kecacatan 10,00% dari TMI II (2008: 10,00% dari TMI II dan 2007: 10,00% dari tingkat
kematian).

Rekonsiliasi cadangan atas tunjangan masa kerja pegawai yang diakui di neraca dan laporan laba
rugi adalah sebagai berikut (Bank Mandiri saja):
2009 2008 2007

Nilai kini kewajiban 947.923 776.962 700.946


Biaya jasa lalu yang belum diakui 41.951 43.089 44.227
(Keuntungan)/ kerugian aktuarial yang belum diakui (6.822) 45.492 25.484
Cadangan atas tunjangan masa kerja
pegawai yang diakui di neraca 983.052 865.543 770.657

Biaya jasa kini 63.377 52.165 45.033


Biaya bunga 91.340 68.594 62.432
Amortisasi biaya jasa lalu yang belum diakui (1.138) (1.138) (870)

Biaya Uang Penghargaan Pegawai 153.579 119.621 106.595

Lampiran 5/115
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

43. DANA PENSIUN DAN PESANGON (lanjutan)

Undang - undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (lanjutan)

Rekonsiliasi cadangan atas tunjangan masa kerja pegawai adalah sebagai berikut (Bank Mandiri
saja):
2009 2008 2007
Cadangan atau tunjangan masa kerja pegawai awal tahun 865.543 770.657 678.128
Biaya selama tahun berjalan 153.579 119.621 106.595
Pembayaran manfaat (36.070) (24.735) (14.066)

Cadangan atas tunjangan masa kerja pegawai (Catatan 29) 983.052*) 865.543*) 770.657

*) Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, Jumlah tersebut tidak termasuk pesangon atas pegawai yang telah berhenti tetapi belum
dibayarkan sebesar Rp10.915 dan Rp27.253 yang telah dikeluarkan dari perhitungan aktuarial.

Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, cadangan atas tunjangan masa kerja pegawai
Anak Perusahaan masing-masing adalah sebesar Rp50.538, Rp32.206 dan Rp14.281.

Masa Bebas Tugas (MBT)

MBT adalah suatu jangka tertentu sebelum usia pensiun jabatan pegawai yang membebaskan
pegawai dari tugas-tugas rutin sebagaimana pegawai aktif dimana pegawai tidak masuk kerja dengan
tetap memperoleh fasilitas kepegawaian yang ditentukan, meliputi: gaji, fasilitas kesehatan, tunjangan
hari raya keagamaan, cuti tahunan (jika pada tahun berjalan masih terdapat masa kerja pegawai
aktif), cuti besar (jika perhitungan cuti besarnya jatuh tempo pada periode MBT), uang duka dan
santunan duka.

Fasilitas MBT tersebut di atas selain untuk memberikan penghargaan sebagaimana tersebut di atas,
juga dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada pegawai dalam rangka persiapan
memasuki usia pensiun jabatan.

Usia Pensiun Jabatan, Masa Kerja Minimal dan Lama MBT adalah sebagai berikut:

No Usia Pensiun Jabatan Masa Kerja Minimal Lama MBT


1. 56 tahun 12 tahun 12 bulan
2. 46 tahun 9 tahun 9 bulan

Asumsi-asumsi yang digunakan oleh aktuaris dalam perhitungan MBT adalah sebagai berikut:

a. Tingkat diskonto 10,50% per tahun (2008: 12,00% dan 2007: 10,00%).
b. Tingkat kenaikan gaji 11,00% (2008: 11,00% dan 2007: 10,00%).
c. Usia pensiun normal 56 tahun.
d. Tingkat pengunduran diri 5,00% per tahun untuk usia sampai dengan 25 tahun dan menurun
secara linear sebesar 0,167% hingga 0,00% per tahun pada usia 55 tahun (2008: Tingkat
pengunduran diri 5,00% per tahun untuk usia sampai dengan 25 tahun dan menurun secara linear
sebesar 0,167% hingga 0,00% per tahun pada usia 55 tahun dan 2007: Tingkat pengunduran diri
5,00% pada usia 25 tahun yang menurun secara linear sebesar 0,25% per tahun sampai 0,00%
pada usia 45 tahun dan sesudahnya).
e. Tabel tingkat kematian yang digunakan Tabel Mortalita Indonesia 1999 atau TMI II (2008: TMI II
dan 2007: US 1980 Commissioners’ Standard Ordinary Table of Mortality).
f. Tingkat kecacatan 10,00% dari TMI II (2008: 10,00% dari TMI II dan 2007: 10,00% dari tingkat
kematian).

Berdasarkan asumsi-asumsi tersebut, besarnya penyisihan atas tunjangan MBT untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 masing-masing adalah sebesar
Rp973.347, Rp794.159 dan Rp655.489 (Catatan 29).

Lampiran 5/116
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

43. DANA PENSIUN DAN PESANGON (lanjutan)

Masa Bebas Tugas (MBT) (lanjutan)

Rekonsiliasi cadangan atas tunjangan masa bebas tugas adalah sebagai berikut:

2009 2008 2007

Biaya jasa kini 96.324 83.014 80.551


Biaya bunga 92.466 63.972 48.045
Pengakuan kerugian aktuarial 34.110 31.216 60.113

Biaya pencadangan masa bebas tugas 222.900 178.202 188.709

Cadangan atas tunjangan masa bebas tugas awal tahun 794.159 655.489 489.650
Biaya selama tahun berjalan 222.900 178.202 188.709
Pembayaran manfaat (43.712) (39.532) (22.870)

Cadangan atas masa bebas tugas (Catatan 29) 973.347 794.159 655.489

Anak Perusahaan tidak memiliki Imbalan Masa Bebas Tugas (MBT).

44. BEBAN OPERASIONAL LAINNYA - LAIN-LAIN - BERSIH

2009 2008 2007

Beban provisi dan komisi 321.911 184.519 107.258


Beban restruksturisasi tenaga kerja 220.569 - -
Lain -lain 288.893 284.810 221.983

831.373 469.329 329.241

45. PENDAPATAN BUKAN OPERASIONAL - BERSIH

2009 2008 2007

Pendapatan atas transaksi KSO (Catatan 15) 131.640 - -


Pendapatan sewa gedung 69.634 82.148 84.073
Laba atas penjualan aset tetap (Catatan 15) 60.262 1.425 3.444
Denda (1.553) (775) (2.448)
Lain -lain - bersih 129.613 75.320 35.397

389.596 158.118 120.466

46. KOMITMEN DAN KONTINJENSI


2009 2008 2007
KOMITMEN

Kewajiban Komitmen:
Fasilitas kredit yang diberikan yang belum digunakan
Pihak ketiga 39.067.994 27.932.045 25.396.389

Letters of credit yang tidak dapat dibatalkan yang masih


berjalan (Catatan 27):
Pihak ketiga 7.736.568 5.450.602 7.425.994

Kewajiban Komitmen - Bersih (46.804.562) (33.382.647) (32.822.383)

Lampiran 5/117
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

46. KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)


2009 2008 2007
KONTINJENSI
Tagihan Kontinjensi:
Pendapatan bunga dalam penyelesaian 5.768.219 5.070.591 6.259.377
Garansi yang diterima dari bank lain 3.587.554 2.898.350 2.131.530
Lain-lain 33.032 33.610 32.728

Jumlah Tagihan Kontinjensi 9.388.805 8.002.551 8.423.635

Kewajiban Kontinjensi:
Garansi yang diberikan dalam bentuk:
Bank garansi (Catatan 27):
Pihak ketiga 17.292.891 15.236.085 11.988.327
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 32.363 5.274 5.803
17.325.254 15.241.359 11.994.130

Standby letters of credit (Catatan 27) 4.238.153 4.304.101 2.991.294


Lain-lain 60.298 120.666 30.873

Jumlah Kewajiban Kontinjensi 21.623.705 19.666.126 15.016.297

Kewajiban Kontinjensi - Bersih (1 2.234.900) (11.663.575) (6.592.662)

KEWAJIBAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI - BERSIH (59.039.462) (45.046.222) (39.415.045)

47. TRANSAKSI-TRANSAKSI MATA UANG ASING

Transaksi berjangka dan swap pertukaran mata uang asing disajikan dalam neraca konsolidasian
sebagai tagihan/kewajiban derivatif (Catatan 10).

Rincian transaksi pembelian dan penjualan tunai (spot) mata uang asing (Bank Mandiri saja) adalah
sebagai berikut:
2009
Spot - Beli Spot - Jual
Mata Uang Asal Setara Mata Uang Asal Setara
Mata Uang Asal (nilai penuh) Rupiah (nilai penuh) Rupiah

Dolar Amerika Serikat 18.296.000 171.891 25.459.600 239.193


Lain-lain - 156.257 - 112.382
328.148 351.575

2008
Spot - Beli Spot - Jual
Mata Uang Asal Setara Mata Uang Asal Setara
Mata Uang Asal (nilai penuh) Rupiah (nilai penuh) Rupiah

Dolar Amerika Serikat 18.332.661 199.826 3.503.433 38.187


Lain - lain - 78.235 - 164.830

278.061 203.017

2007
Spot - Beli Spot - Jual
Mata Uang Asal Setara Mata Uang Asal Setara
Mata Uang Asal (nilai penuh) Rupiah (nilai penuh) Rupiah

Dolar Amerika Serikat 394.566.530 3.706.163 256.664.930 2.410.854


Lain-lain - 2.419.971 - 3.717.870

6.126.134 6.128.724

Lampiran 5/118
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

48. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA

a. Kegiatan Perbankan Normal

Berikut ini adalah pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang memiliki transaksi
dengan Bank Mandiri:

x Hubungan sebagai pemegang saham:


Pemerintah Republik Indonesia

x Hubungan kepemilikan dan/atau kepengurusan:


Pihak Terkait Sifat dari Hubungan Sifat dari Transaksi

PT Axa Mandiri Financial Services Perusahaan Asosiasi Penyertaan saham, Simpanan


nasabah
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia Perusahaan Asosiasi Penyertaan saham, Simpanan
nasabah
PT Great River International Bank Mandiri sebagai kuasa Simpanan nasabah
pemegang saham
Dana Pensiun Bank Mandiri Bank Mandiri sebagai pendiri dan Dana Pensiun Karyawan
hubungan pengurus
Dana Pensiun Bank Mandiri 1 Bank Mandiri sebagai pendiri dan Dana Pensiun Karyawan
hubungan pengurus
Dana Pensiun Bank Mandiri 2 Bank Mandiri sebagai pendiri dan Dana Pensiun Karyawan
hubungan pengurus
Dana Pensiun Bank Mandiri 3 Bank Mandiri sebagai pendiri dan Dana Pensiun Karyawan
hubungan pengurus
Dana Pensiun Bank Mandiri 4 Bank Mandiri sebagai pendiri dan Dana Pensiun Karyawan
hubungan pengurus
PT Estika Daya Mandiri Dimiliki oleh Dana Pensiun Bank Kredit yang diberikan,Simpanan
Mandiri 1 nasabah
PT Asuransi Dharma Bangsa Dimiliki oleh Dana Pensiun Bank Simpanan nasabah
Mandiri 1
PT Gedung Bank Exim Dimiliki oleh Dana Pensiun Bank Simpanan nasabah, Bank Garansi
Mandiri 2
PT Gelora Karya Jasatama Dimiliki oleh Dana Pensiun Bank Simpanan nasabah
Mandiri 2
PT Gelora Karya Jasatama Putera Dimiliki oleh Dana Pensiun Bank Simpanan nasabah
Mandiri 2
PT Asuransi Staco Jasapratama Dimiliki oleh Dana Pensiun Bank Simpanan nasabah
Mandiri 2
PT Staco Estika Sedaya Finance Dimiliki oleh Dana Pensiun Bank Kredit yang diberikan, Simpanan
Mandiri 2 dan dimiliki oleh nasabah, Bank Garansi
pemegang saham minoritas
anak perusahaan
PT Caraka Mulia Dimiliki oleh Dana Pensiun Bank Simpanan nasabah
Mandiri 3
PT Griyawisata HM & C Dimiliki oleh Dana Pensiun Bank Simpanan nasabah
Mandiri 3
PT Mulia Sasmita Bhakti Dimiliki oleh Dana Pensiun Bank Simpanan nasabah, Bank Garansi,
Mandiri 3 Kredit yang diberikan
PT Puri Pariwara Dimiliki oleh Dana Pensiun Bank Simpanan nasabah
Mandiri 3
PT Tatapuri Perdana Dimiliki oleh Dana Pensiun Bank Simpanan nasabah
Mandiri 3
PT Krida Upaya Tunggal Dimiliki oleh Dana Pensiun Bank Simpanan nasabah
Mandiri 4
PT Wahana Optima Permai Dimiliki oleh Dana Pensiun Bank Simpanan nasabah
Mandiri 4
PT Wana Rimba Kencana Dimiliki oleh Dana Pensiun Bank Simpanan nasabah
Mandiri 4
PT Koexim Mandiri Finance Dimiliki oleh pemegang saham Simpanan nasabah
akhir yang sama
PT Mandiri Management Investasi Dimiliki oleh pemegang saham Simpanan nasabah
akhir yang sama
PT Pengelola Investama Mandiri Dimiliki oleh pemegang saham Simpanan nasabah
akhir yang sama
PT Surya Sudeco Dimiliki oleh pemegang saham Kredit yang diberikan, Simpanan
minoritas anak perusahaan nasabah

Lampiran 5/119
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

48. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)

a. Kegiatan Perbankan Normal (lanjutan)

x Hubungan kepemilikan dan/atau kepengurusan (lanjutan):

Pihak Terkait Sifat dari Hubungan Sifat dari Transaksi

PT Tunas Mobilindo Parama Dimiliki oleh pemegang saham Simpanan nasabah


minoritas anak perusahaan
PT Astra Graphia Tbk Dimiliki oleh pemegang saham Simpanan nasabah, Bank Garansi
minoritas anak perusahaan
PT Astra International Tbk Dimiliki oleh pemegang saham Simpanan nasabah, Bank
minoritas anak perusahaan Garansi,Kredit yang diberikan
PT Astra Sedaya Finance Dimiliki oleh pemegang saham Simpanan nasabah, Efek-efek
minoritas anak perusahaan
PT Asuransi Permata Nipponkoa Dimiliki oleh pemegang saham Simpanan nasabah
minoritas anak perusahaan
PT Bali Securities Dimiliki oleh pemegang saham Simpanan nasabah
minoritas anak perusahaan
PT Bina Pertiwi Dimiliki oleh pemegang saham Simpanan nasabah, Kredit yang
minoritas anak perusahaan diberikan
PT Federal International Finance Dimiliki oleh pemegang saham Simpanan nasabah, Efek-efek
minoritas anak perusahaan
PT Komatsu Remanufacturing Asia Dimiliki oleh pemegang saham Simpanan nasabah
minoritas anak perusahaan
PT Pamapersada Nusantara Dimiliki oleh pemegang saham Simpanan nasabah
minoritas anak perusahaan
PT Jardine Tangguh Transport Dimiliki oleh pemegang saham Simpanan nasabah
minoritas anak perusahaan
PT Sasana Artha Finance Dimiliki oleh pemegang saham Simpanan nasabah, Kredit yang
minoritas anak perusahaan diberikan
PT Surya Artha Nusantara (SAN) Dimiliki oleh pemegang saham Simpanan nasabah
Finance minoritas anak perusahaan
PT Tunas Andalan Pratama Dimiliki oleh pemegang saham Simpanan nasabah
minoritas anak perusahaan
PT Tunas Dwipa Matra Dimiliki oleh pemegang saham Simpanan nasabah, Bank Garansi
minoritas anak perusahaan
PT Tunas Ridean Tbk Dimiliki oleh pemegang saham Simpanan nasabah
minoritas anak perusahaan
PT United Tractors Tbk Dimiliki oleh pemegang saham Simpanan nasabah, Bank Garansi
minoritas anak perusahaan
PT Telekomunikasi Indonesia Hubungan pengurus Simpanan nasabah, Bank Garansi
(Persero) Tbk.
PT Sarana Bersama Pembiayaan Perusahaan Asosiasi Penyertaan saham, Simpanan
Indonesia nasabah
PT Astratel Nusantara Dimiliki oleh pemegang saham Simpanan nasabah
minoritas anak perusahaan
PT Marga Trans Nusantara Dimiliki oleh pemegang saham Simpanan nasabah, Bank Garansi
minoritas anak perusahaan
PT United Tractors Pandu Engineering Dimiliki oleh pemegang saham Simpanan nasabah
minoritas anak perusahaan
PT United Tractors Semen Gresik Dimiliki oleh pemegang saham Simpanan nasabah
minoritas anak perusahaan
PT Bank Permata Tbk Dimiliki oleh pemegang saham Simpanan dari bank lain
minoritas anak perusahaan

Lampiran 5/120
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

48. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)

a. Kegiatan Perbankan Normal (lanjutan)

x Hubungan manajemen atau karyawan kunci Bank Mandiri

Gaji, tunjangan dan bonus untuk Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, Komite Pemantau
Risiko serta Executive Vice President dan Senior Vice President (Catatan 41) untuk tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 masing-masing sebesar
Rp188.993, Rp148.875 dan Rp84.976 atau 0,68%, 0,61% dan 0,39% dari jumlah beban
operasional konsolidasian.

Saham yang dimiliki oleh Direksi yang berasal dari program MSOP untuk tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 masing-masing sebesar 54.913.985 lembar
saham, 46.129.749 lembar saham dan 20.500.281 lembar saham atau 0,17%, 0,14% dan
0,06% dari jumlah lembar saham modal dasar.

Rincian saldo transaksi signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa
pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut:

2009 2008 2007


Aset
Efek-efek (Catatan 6a) 25.000 - 28.241
Kredit yang diberikan (Catatan 11A.a dan 11B.g) 638.057 641.263 783.078
Jumlah aset dari pihak-pihak yang mempunyai
hubungan istimewa 663.057 641.263 811.319

Jumlah aset konsolidasian 394.616.604 358.438.678 319.085.590


Persentase jumlah aset kepada pihak-pihak
yang mempunyai hubungan istimewa
terhadap jumlah aset konsolidasian 0,17% 0,18% 0,25%

Persentase Efek-efek dan Kredit yang diberikan terhadap jumlah aset konsolidasian adalah
sebagai berikut:
2009 2008 2007
Aset
Efek-efek 0,01% - 0,01%
Kredit yang diberikan 0,16% 0,18% 0,24%

Jumlah 0,17% 0,18% 0,25%

Kewajiban
Simpanan - Giro (Catatan 17a) 254.439 115.857 130.522
Simpanan - Tabungan (Catatan 18b) 96.573 43.339 42.844
Simpanan - Deposito berjangka (Catatan 19f) 470.237 313.909 181.309
Simpanan dari bank lain - Giro dan tabungan (Catatan 20c) - 1.075 -
Efek-efek yang diterbitkan (Catatan 25) - - 30.000
Pinjaman yang diterima (Catatan 26) 200.000 240.000 280.000
Jumlah kewajiban kepada pihak-pihak yang
mempunyai hubungan istimewa 1.021.249 714.180 664.675

Jumlah kewajiban konsolidasian 359.318.341 327.896.740 289.835.512


Persentase jumlah kewajiban kepada pihak - pihak
yang mempunyai hubungan istimewa
terhadap jumlah kewajiban konsolidasian 0,28% 0,22% 0,23%

Lampiran 5/121
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

48. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)

a. Kegiatan Perbankan Normal (lanjutan)

Persentase Simpanan - Giro, Simpanan - Tabungan, Simpanan - Deposito berjangka,


Simpanan dari bank lain - Giro dan Tabungan, Efek-efek yang diterbitkan dan Pinjaman yang
diterima dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa terhadap jumlah kewajiban
konsolidasian masing-masing adalah sebagai berikut:
2009 2008 2007
Kewajiban
Simpanan - Giro 0,07% 0,04% 0,05%
Simpanan - Tabungan 0,03% 0,01% 0,01%
Simpanan - Deposito berjangka 0,13% 0,10% 0,06%
Simpanan dari bank lain - Giro dan tabungan - 0,00% -
Efek-efek yang diterbitkan - - 0,01%
Pinjaman yang diterima 0,05% 0,07% 0,10%

Jumlah 0,28% 0,22% 0,23%

Transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilakukan dengan kebijakan
harga dan syarat normal, sebagaimana dilakukan dengan pihak yang tidak mempunyai hubungan
istimewa, kecuali kredit diberikan kepada karyawan Bank (Catatan 11B.g).

b. Transaksi Signifikan Lainnya

Pada tahun 2000, hutang PT Garuda Indonesia (Persero) (”Garuda”) di Bank Mandiri secara
bilateral direstrukturisasi, dimana hutang Garuda di Bank Mandiri sebesar USD80.000.000 (nilai
penuh) dan Rp168.409 atau ekuivalen USD103.000.000 (nilai penuh) dikonversi menjadi
Mandatory Convertible Bond (MCB) dalam valuta Rupiah, bunga kupon 4,00% per tahun, tenor 5
tahun dan IRR yang diharapkan sebesar 18,00% per tahun. Fasilitas MCB ini telah jatuh tempo
pada tanggal 2 November 2006.

Pada tanggal 10 November 2009, Bank Mandiri telah menerima surat dari Bank Indonesia yang
menyatakan bahwa Bank Indonesia tidak berkeberatan atas rencana penyelesaian MCB
PT Garuda Indonesia (Persero) dengan melakukan konversi MCB tersebut menjadi penyertaan
saham sementara Bank Mandiri pada Garuda.

Pada tanggal 30 Desember 2009, Bank Mandiri dan Garuda telah menandatangani Perjanjian
Penyelesaian MCB berdasarkan Akta No. 272 tanggal 30 Desember 2009 yang dibuat di hadapan
Aulia Taufani S.H., Notaris pengganti dari Notaris Sutjipto S.H. Pada tanggal penandatanganan
akta tersebut, Garuda telah melakukan pembayaran tunai sebesar 5,00% dari nilai pokok MCB
sebesar Rp50.840 serta pelaksanaan konversi atas nilai sisanya sebesar 95,00% dari pokok MCB
menjadi penyertaan saham Bank Mandiri di Garuda sebesar Rp967.869 atau sebanyak 967.869
lembar saham (setara dengan 10,60% kepemilikan). Penyertaan saham tersebut akan dilepas
(dijual) pada saat Garuda melakukan penawaran perdana saham (IPO) yang diperkirakan akan
dilaksanakan pada tahun 2010. Sesuai Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.6, lampiran keputusan
Ketua Bapepam-LK No. 06/PM/2001 tentang Pembatasan Atas Saham yang Diterbitkan Sebelum
Penawaran Umum, maka pelepasan saham Garuda oleh Bank Mandiri hanya dapat dilakukan
jika Pernyataan Pendaftaran IPO Garuda disampaikan lebih dari enam bulan setelah tanggal
konversi MCB ke penyertaan saham. Pada tanggal 31 Desember 2009, penyertaan saham
sementara di Garuda tidak dicatat di neraca konsolidasian tetapi sebagai akun extra-comtable.

Lampiran 5/122
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

49. PELAPORAN JATUH TEMPO

Pelaporan jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, didasarkan pada jangka
waktu yang tersisa sejak tanggal-tanggal tersebut. Secara historis, terdapat bagian dari simpanan dalam
jumlah yang cukup besar yang diperpanjang pada saat jatuh tempo. Selain itu, jika terdapat keperluan
likuiditas, Obligasi Pemerintah (portofolio diperdagangkan dan tersedia untuk dijual) dapat dicairkan
dengan menjual atau menggunakannya sebagai jaminan dalam pasar antar bank. Langkah yang
diambil oleh Bank sehubungan dengan maturity gap antara aset dan kewajiban moneter adalah dengan
menetapkan gap limit yang disesuaikan dengan kemampuan Bank Mandiri dan Anak Perusahaan untuk
memperoleh likuiditas segera.

Pelaporan jatuh tempo aset dan kewajiban adalah sebagai berikut:

2009
Tidak mempunyai
Kontrak Jatuh
Keterangan Jumlah Tempo <1 bulan 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan 6 - 12 bulan >12 bu lan

Aset

Kas 8.867.881 - 8.867.881 - - - -


Giro pada Bank Indonesia 16.055.871 - 16.055.871 - - - -
Giro pada bank lain - bersih 7.402.647 - 7.402.647 - - - -
Penempatan pada Bank
Indonesia dan bank
lain - bersih 41.402.410 981 38.531.010 2.862.004 - 8.415 -
Efek-efek -bersih 18.153.392 187.462 2.487.330 11.890.854 934.787 950.405 1.702.554
Obligasi Pemerintah 89.132.940 - - 1.733.994 - 3.409 87.395.537
Tagihan lainnya - transaksi
perdagangan - bersih 3.146.143 - 759.913 1.445.943 754.266 186.021 -
Efek-efek yang dibeli
dengan janji dijual
kembali -bersih 4.905.541 - 3.417.151 1.488.390 - - -
Tagihan derivatif - bersih 174.526 - 38.032 38.313 89.452 8.729 -
Kredit yang diberikan - bersih 184.690.704 - 9.069.879 16.464.843 16.982.284 32.164.344 110.009.354
Piutang pembiayaan
konsumen - bersih 1.404.045 - 64.078 125.775 180.392 321.016 712.784
Tagihan akseptasi - bersih 4.304.000 - 1.243.073 1.807.282 1.242.307 11.338 -
Penyertaan saham - bersih 186.848 186.848 - - - - -
Aset tetap - bersih 4.963.306 4.963.306 - - - - -
Aset pajak tangguhan - bersih 6.014.085 6.014.085 - - - - -
Aset lain-lain - bersih 3.812.265 8.253 1.454.536 1.843.159 - 506.317 -
Jumlah Aset 394.616.604 11.360.935 89.391.401 39.700.557 20.183.488 34.159.994 199.820.229

Kewajiban
Kewajiban segera 573.557 - 573.557 - - - -
Simpanan - Giro 72.696.847 - 72.696.847 - - - -
Simpanan - Tabungan 113.795.011 - 113.795.011 - - - -
Simpanan - Deposito berjangka 133.058.523 - 100.339.915 22.474.376 6.300.922 3.681.281 262.029
Simpanan dari bank lain
- Giro dan tabungan 5.842.569 - 5.842.569 - - - -
- Deposito berjangka 4.943.958 - 4.762.785 142.650 30.424 8.099 -
Hutang atas efek-efek
yang dijual dengan janji
dibeli kembali 316.356 - - - 316.356 - -
Kewajiban derivatif 41.611 - 17.126 8.648 3.089 6.161 6.587
Kewajiban akseptasi 4.356.773 - 1.256.747 1.830.109 1.258.464 11.453 -
Efek-efek yang diterbitkan 1.671.014 - 622.055 374.860 - - 674.099
Pinjaman yang diterima 3.944.356 - 88.512 50.314 61.156 70.774 3.673.600
Estimasi kerugian atas
komitmen dan kontinjensi 329.362 329.362 - - - - -
Beban yang masih harus
dibayar 542.921 - 542.921 - - - -
Hutang pajak 1.855.829 - 235.781 - 1.608.429 11.619 -
Kewajiban lain-lain 9.132.586 514.365 3.975.206 1.031.019 526.298 1.066.838 2.018.860
Pinjaman subordinasi 6.217.068 - 2.882 17.153 - 67.336 6.129.697

Jumlah Kewajiban 359.318.341 843.727 304.751.914 25.929.129 10.105.138 4.923.561 12.764.872

Aset/(kewajiban) - bersih 35.298.263 10.517.208 (215.360.513 ) 13.771.428 10.078.350 29.236.433 187.055.357

Lampiran 5/123
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

49. PELAPORAN JATUH TEMPO (lanjutan)

Pelaporan jatuh tempo aset dan kewajiban adalah sebagai berikut (lanjutan):

2008
Tidak mempunyai
Kontrak Jatuh
Keterangan Jumlah Tempo <1 bulan 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan 6 - 12 bulan >12 bulan

Aset

Kas 8.388.974 - 8.388.974 - - - -


Giro pada Bank Indonesia 13.354.289 - 13.354.289 - - - -
Giro pada bank lain - bersih 7.406.529 - 7.406.529 - - - -
Penempatan pada Bank
Indonesia dan bank
lain - bersih 29.404.818 1.096 29.274.622 80.102 - 48.998 -
Efek-efek -bersih 24.624.847 392.653 18.937.775 1.765.430 1.573.028 180.738 1.775.223
Obligasi Pemerintah 88.259.039 - - - 69 10.215 88.248.755
Tagihan lainnya - transaksi
perdagangan - bersih 3.513.133 - 1.132.603 1.588.089 783.996 - 8.445
Efek-efek yang dibeli
dengan janji dijual
kembali -bersih 619.092 - 162.116 246.749 - 210.227 -
T agihan derivatif - bersih 354.024 - 136.957 22.065 70.635 68.981 55.386
Kredit yang diberikan - bersih 162.637.788 - 11.013.429 16.262.909 16.279.113 25.218.939 93.863.398
Tagihan akseptasi - bersih 3.596.359 - 3.564.631 17.113 10.015 4.600 -
Penyertaan saham - bersih 158.173 158.173 - - - - -
Aset tetap - bersih 4.603.560 4.603.560 - - - - -
Aset pajak tangguhan - bersih 6.123.919 6.123.919 - - - - -
Aset lain-lain - bersih 5.394.134 2.234.085 719.930 2.052.859 - 387.260 -
Jumlah Aset 358.438.678 13.513.486 94.091.855 22.035.316 18.716.856 26.129.958 183.951.207
Kewajiban

Kewajiban segera 619.798 - 619.798 - - - -


Simpanan - Giro 69.086.688 - 69.086.688 - - - -
Simpanan - Tabungan 94.954.012 - 94.954.012 - - - -
Simpanan - Deposito berjangka 125.071.352 - 99.349.774 16.984.054 4.093.046 4.574.284 70.194
Simpanan dari bank lain
- Giro dan tabungan 3.144.743 - 3.144.743 - - - -
- Inter-bank Call Money 7.588 - 7.588 - - - -
- Deposito berjangka 4.565.783 - 2.851.850 44.421 1.648.020 21.192 300
Hutang atas efek-efek
yang dijual dengan janji
dibeli kembali 981.893 - 34.406 62.009 - 569.122 316.356
Kewajiban derivatif 160.678 - 48.075 32.086 56.403 24.114 -
Kewajiban akseptasi 3.842.367 - 3.797.570 23.787 11.568 9.442 -
Efek-efek yang diterbitkan 1.016.603 - 778.639 37.400 - - 200.564
Pinjaman yang diterima 9.371.508 - 2.021.771 1.604.124 1.098.942 874.364 3.772.307
Estimasi kerugian atas
komitmen dan kontinjensi 316.401 316.401 - - - - -
Beban yang masih harus
dibayar 746.808 - 746.808 - - - -
Hutang pajak 3.174.500 - 283.603 - 2.890.897 - -
Kewajiban lain-lain 7.999.368 7.375.071 622.139 182 272 545 1.159
Pinjaman subordinasi 2.836.650 - 3.420 17.153 3.983 42.153 2.769.941
Jumlah Kewajiban 327.896.740 7.691.472 278.350.884 18.805.216 9.803.131 6.115.216 7.130.821

Aset/(kewajiban) - bersih 30.541.938 5.822.014 (184.259.029) 3.230.100 8.913.725 20.014.742 176.820.386

Lampiran 5/124
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

49. PELAPORAN JATUH TEMPO (lanjutan)

Pelaporan jatuh tempo aset dan kewajiban adalah sebagai berikut (lanjutan):

2007
Tidak mempunyai
Kontrak Jatuh
Keterangan Jumlah Tempo <1 bulan 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan 6 - 12 bulan >12 bulan
Aset

Kas 5.909.369 - 5.909.369 - - - -


Giro pada Bank Indonesia 28.161.059 - 28.161.059 - - - -
Giro pada bank lain - bersih 1.387.595 - 1.387.595 - - - -
Penempatan pada Bank
Indonesia dan bank
lain - bersih 16.833.324 - 16.791.810 449 - 41.065 -
Efek-efek -bersih 27.316.553 68.650 24.630.935 504.134 448.488 113.768 1.550.578
Obligasi Pemerintah 89.466.317 - 739.520 - - 9.279 88.717.518
Tagihan lainnya - transaksi
perdagangan - bersih 2.028.542 - 675.144 799.038 554.360 - -
Efek-efek yang dibeli
dengan janji dijual
kembali -bersih 3.290.853 - 2.459.851 374.616 456.386 - -
Tagihan derivatif - bersih 336.651 - 153.427 3.415 563 - 179.246
Kredit yang diberikan - bersih 125.488.384 - 8.887.611 12.601.250 10.539.535 23.100.480 70.359.508
Tagihan akseptasi - bersih 4.953.481 - 1.508.123 2.055.124 1.012.096 378.138 -
Penyertaan saham - bersih 124.905 124.905 - - - - -
Aset tetap - bersih 4.531.577 4.531.577 - - - - -
Aset pajak tangguhan - bersih 4.096.447 4.096.447 - - - - -
Aset lain-lain - bersih 5.160.533 2.120.961 1.065.673 1.672.638 - 301.261 -
Jumlah Aset 319.085.590 10.942.540 92.370.117 18.010.664 13.011.428 23.943.991 160.806.850
Kewajiban

Kewajiban segera 852.777 - 852.777 - - - -


Simpanan - Giro 62.306.208 - 62.306.208 - - - -
Simpanan - Tabungan 90.063.557 - 90.063.557 - - - -
Simpanan - Deposito berjangka 94.985.258 - 81.161.887 10.323.002 1.769.144 1.582.590 148.635
Simpanan dari bank lain
- Giro dan tabungan 1.637.065 - 1.637.065 - - - -
- Inter-bank Call Money 827.617 - 827.617 - - - -
- Deposito berjangka 2.945.659 - 2.890.864 18.270 27.625 8.900 -
Hutang atas efek-efek
yang dijual dengan janji
dibeli kembali 2.914.343 - 2.028.864 - - - 885.479
Kewajiban derivatif 34.348 - 14.811 5.092 6.262 - 8.183
Kewajiban akseptasi 5.023.235 - 1.530.220 2.082.065 1.028.510 382.440 -
Efek-efek yang diterbitkan 4.050.564 - 957.107 - 2.717.893 200.000 175.564
Pinjaman yang diterima 9.345.061 - 99.673 3.799.987 1.790.562 2.746.398 908.441
Estimasi kerugian atas
komitmen dan kontinjensi 469.508 469.508 - - - - -
Beban yang masih harus
dibayar 540.608 - 540.608 - - - -
Hutang pajak 1.280.398 - - 1.280.398 - - -
Kewajiban lain-lain 9.624.031 8.982.152 641.879 - - - -
Pinjaman subordinasi 2.935.275 - 2.852 23.162 10.536 93.550 2.805.175
Jumlah Kewajiban 289.835.512 9.451.660 245.555.989 17.531.976 7.350.532 5.013.878 4.931.477

Aset/(kewajiban) - bersih 29.250.078 1.490.880 (153.185.872) 478.688 5.660.896 18.930.113 155.875.373

Lampiran 5/125
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

50. INFORMASI SEGMEN

Bank mempertimbangkan industri atau aktivitas bisnis sebagai segmen primer dan lokasi geografis
sebagai segmen sekunder. Aktivitas bisnis Bank Mandiri dan Anak Perusahaan dan lokasi
geografisnya adalah sebagai berikut:

Nama Perusahaan Jenis Usaha __


Lokasi Geografis 2009 2008 __
2007

- Induk Perusahaan
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Perbankan Indonesia, Singapura, Hong Kong,
Cayman Island dan Timor Leste v v v
- Anak Perusahaan
Bank Mandiri (Europe) Limited Perbankan Inggris v v v
Man diri International Jasa Pengiriman
Remittance Sendirian Berhad Uang Malaysia v - -
PT Bank Sinar Harapan Bali Perbankan Indonesia v v -
PT Bank Syariah Mandiri Bank Syariah Indonesia v v v
PT Mandiri Sekuritas Sekuritas Indonesia v v v
PT Mandiri Tunas Finance (MTF) Pembiayaan Indonesia v - -
PT Bumi Daya Plaza
dan Anak Perusahaan Lain-lain Indonesia v v v
PT Usaha Gedung Bank Dagang Negara
dan Anak Perusahaan Lain-lain Indonesia v v v

Keterangan:
v : sudah menjadi Anak Perusahaan
- : belum menjadi Anak Perusahaan

Informasi Segmen Primer untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009:

Jasa
Bank Pengiriman
Perbankan Syariah Sekuritas Pembiayaan Uang Lain-lain Eliminasi Konsolidasian

Pendapatan operasional 35.047.671 2.417.995 402.697 379.920 144 15.652 - 38.264.079


Pendapatan operasional
antar segmen 390.501 - 13.302 - - - (403.803) -
Pendapatan operasional
termasuk pendapatan
operasional antar
segmen 35.438.172 2.417.995 415.999 379.920 144 15.652 (403.803) 38.264.079
Beban operasional 25.109.260 2.007.611 326.470 312.689 2.845 70.726 - 27.829.601
Beban operasional
antar segmen (19.290) - - - - - 19.290 -
Beban operasional
termasuk beban
operasional antar
segmen 25.089.970 2.007.611 326.470 312.689 2.845 70.726 19.290 27.829.601
Laba operasional 10.348.202 410.384 89.529 67.231 (2.701) (55.074) (423.093) 10.434.478

Laba bersih 7.137.716 290.943 46.185 65.587 (2.701) 40.827 (423.093) 7.155.464

Jumlah aset 373.329.892 22.036.535 1.485.000 1.792.489 12.745 347.583 (4.387.640) 394.616.604

Jumlah aset
(persentase dari
jumlah aset
konsolidasian
sebelum eliminasi) 93,57% 5,52% 0,37% 0,45% 0,00% 0,09%

Lampiran 5/126
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

50. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)

Informasi Segmen Sekunder untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009:

Indonesia Asia Eropa Barat Cayman Island Eliminasi Konsolidasian

Pendapatan operasional 37.793.566 249.484 129.907 91.122 - 38.264.079


Pendapatan operasional
antar segmen 403.803 - - - (403.803) -
Pendapatan operasional termasuk
pendapatan operasional
antar segmen 38.197.369 249.484 129.907 91.122 (403.803) 38.264.079
Beban operasional 27.236.114 207.611 110.955 274.921 - 27.829.601
Beban operasional antar segmen (19.290) - - - 19.290 -
Beban operasional termasuk
beban operasional
antar segmen 27.216.824 207.611 110.955 274.921 19.290 27.829.601
Laba operasional 10.980.545 41.873 18.952 (183.799) (423.093) 10.434.478

Laba bersih 7.417.957 70.291 13.273 77.036 (423.093) 7.155.464

Jumlah aset 387.991.438 5.298.941 2.370.709 3.343.156 (4.387.640) 394.616.604


Jumlah aset (persentase dari
jumlah aset konsolidasian
sebelum eliminasi) 97,24% 1,33% 0,59% 0,84%

Informasi Segmen Primer untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008:

Bank
Perbankan Syariah Sekuritas Lain-lain Eliminasi Konsolidasian

Pendapatan operasional 29.455.014 2.037.376 435.151 9.128 - 31.936.669


Pendapatan operasional antar
segmen 179.646 - 3.048 - (182.694) -
Pendapatan operasional termasuk
pendapatan operasional
antar segmen 29.634.660 2.037.376 438.199 9.128 (182.694) 31.936.669
Beban operasional 21.808.678 1.757.437 376.719 83.393 - 24.026.227
Beban operasional antar segmen 1.848 - - - (1.848) -
Beban operasional termasuk
beban operasional antar
segmen 21.810.526 1.757.437 376.719 83.393 (1.848) 24.026.227
Laba operasional 7.824.134 279.939 61.480 (74.265) (180.846) 7.910.442

Laba bersih 5.360.122 196.416 965 16.449 (261.131) 5.312.821

Jumlah aset 342.200.350 17.064.857 2.349.988 343.433 (3.519.950) 358.438.678


Jumlah aset (persentase dari
jumlah aset konsolidasian
sebelum eliminasi) 94,54% 4,72% 0,65% 0,09%

Lampiran 5/127
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

50. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)

Informasi Segmen Sekunder untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008:

Indonesia Asia Eropa Barat Cayman Island Eliminasi Konsolidasian


Pendapatan operasional 31.216.424 347.319 231.549 141.377 - 31.936.669
Pendapatan operasional antar
segmen 182.694 - - - (182.694) -
Pendapatan operasional termasuk
pendapatan operasional
antar segmen 31.399.118 347.319 231.549 141.377 (182.694) 31.936.669
Beban operasional 23.061.428 330.917 171.911 461.971 - 24.026.227
Beban operasional antar segmen 1.848 - - - (1.848) -
Beban operasional termasuk
beban operasional
antar segmen 23.063.276 330.917 171.911 461.971 (1.848) 24.026.227
Laba operasional 8.335.842 16.402 59.638 (320.594) (180.846) 7.910.442

Laba bersih 5.424.121 (9.398) 42.148 117.081 (261.131) 5.312.821

Jumlah aset 348.109.840 5.060.951 3.397.760 5.390.077 (3.519.950) 358.438.678


Jumlah aset (pers entase dari
jumlah aset konsolidasian
sebelum eliminasi) 96,17% 1,40% 0,94% 1,49%

Informasi Segmen Primer untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007:

Bank
Perbankan Syariah Sekuritas Lain - lain Eliminasi Konsolidasian

Pendapatan operasional 25.450.264 1.407.193 426.058 22.061 - 27.305.576


Pendapatan operasional antar
segmen 310.755 - 9.953 - (320.708) -
Pendapatan operasional termasuk
pendapatan operasional
antar segmen 25.761.019 1.407.193 436.011 22.061 (320.708) 27.305.576
Beban operasional 19.501.579 1.239.725 271.858 79.497 - 21.092.659
Beban operasional antar segmen 21.428 - - - (21.428) -
Beban operasional termasuk
beban operasional antar
segmen 19.523.007 1.239.725 271.858 79.497 (21.428) 21.092.659
Laba operasional 6.238.012 167.468 164.153 (57.436) (299.280) 6.212.917

Laba bersih 4.389.064 115.455 108.391 34.339 (301.025) 4.346.224

Jumlah aset 306.090.346 12.885.378 2.721.589 345.967 (2.957.690) 319.085.590


Jumlah aset (persentase dari
jumlah aset konsolidasian
sebelum eliminasi) 95,05% 4,00% 0,84% 0,11%

Lampiran 5/128
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

50. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)

Informasi Segmen Sekunder untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007:

Indonesia Asia Eropa Barat Cayman Island Eliminasi Konsolidasian

Pendapatan operasional 26.589.718 298.933 206.341 210.584 - 27.305.576


Pendapatan operasional antar
segmen 320.708 - - - (320.708) -
Pendapatan operasional termasuk
pendapatan operasional
antar segmen 26.910.426 298.933 206.341 210.584 (320.708) 27.305.576

Beban operasional 20.351.904 184.005 144.040 412.710 - 21.092.659


Beban operasional antar segmen 21.428 - - - (21.428) -
Beban operasional termasuk
beban operasional
antar segmen 20.373.332 184.005 144.040 412.710 (21.428) 21.092.659

Laba operasional 6.537.094 114.928 62.301 (202.126) (299.280) 6.212.917

Laba bersih 4.299.212 102.884 44.107 201.046 (301.025) 4.346.224

Jumlah aset 306.354.573 3.658.886 2.654.475 9.375.346 (2.957.690) 319.085.590


Jumlah aset (persentase dari
jumlah aset konsolidasian
sebelum eliminasi) 95,13% 1,14% 0,82% 2,91%

51. RASIO KECUKUPAN MODAL (CAPITAL ADEQUACY RATIO)

Rasio Kecukupan Modal (Capital Adequacy Ration [CAR]) adalah rasio modal terhadap aktiva
tertimbang menurut risiko (Risk Weighted Assets [RWA]). Berdasarkan peraturan Bank Indonesia,
jumlah modal untuk risiko kredit terdiri dari Modal Inti (“Tier I”) dan Modal Pelengkap (“Tier II”) dikurangi
penyertaan pada Anak Perusahaan. Dalam rangka perhitungan Risiko Pasar, Bank dapat memasukkan
komponen Modal Pelengkap Tambahan (“Tier III”) yaitu Pinjaman Subordinasi berjangka pendek yang
memenuhi kriteria tertentu sebagai komponen Modal. Rasio Kecukupan Modal (Bank Mandiri saja)
pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut:

2009 2008 2007

Modal:
Modal inti*) 24.473.234 22.182.866 23.194.122
Modal pelengkap 9.677.260 7.960.702 7.624.716
Jumlah modal inti dan modal pelengkap 34.150.494 30.143.568 30.818.838
Dikurangi : Penyertaan pada Anak Perusahaan (3.693.516) (2.966.634) (2.535.000)

Jumlah modal untuk risiko kredit dan risiko pasar 30.456.978 27.176.934 28.283.838

Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) kredit 195.833.993 172.833.315 133.960.413


Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) pasar 1.592.975 699.652 2.355.524

Jumlah ATMR untuk risiko kredit dan risiko pasar 197.426.968 173.532.967 136.315.937

*) Tidak termasuk pengaruh (beban)/manfaat pajak tangguhan masing-masing sebesar Rp(145.719), Rp1.958.650 dan Rp700.262 pada tanggal
31 Desember 2009, 2008 dan 2007 dan kerugian yang belum direalisasi atas Efek -efek dan Obligasi Pemerintah yang tersedia untuk dijual
masing-masing sebesar Rp(347.675), Rp(236.543) dan Rp(5.097) pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007. Pada tanggal 30 April 2003
Bank Mandiri melakukan kuasi-reorganisasi dimana saldo rugi sebesar Rp162.874.901 dieliminasi ke akun tambahan modal disetor/agio saham.

Lampiran 5/129
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

51. RASIO KECUKUPAN MODAL (CAPITAL ADEQUACY RATIO) (lanjutan)

2009 2008 2007

CAR untuk risiko kredit 15,55% 15,72% 21,11%


CAR untuk risiko kredit dan pasar 15,43% 15,66% 20,75%

CAR Minimum 8,00% 8,00% 8,00%

Rasio kewajiban penyediaan modal minimum Bank secara konsolidasian pada tanggal 31 Desember
2009 dengan memperhitungkan risiko pasar adalah 15,65% dan tanpa memperhitungkan risiko pasar
adalah 15,78%.

52. POSISI DEVISA NETO

Perhitungan Posisi Devisa Neto pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 berdasarkan
Peraturan Bank Indonesia No. 7/37/PBI/2005 tanggal 30 September 2005. Berdasarkan surat
keputusan tersebut, Bank disyaratkan untuk menjaga Posisi Devisa Neto neraca dan secara
keseluruhan maksimum 20,00% dari jumlah modal. Sesuai dengan panduan Bank Indonesia, rasio
Posisi Devisa Neto secara keseluruhan adalah penjumlahan nilai absolut dari selisih bersih antara aset
dan kewajiban dalam neraca untuk setiap mata uang asing yang dinyatakan dalam Rupiah ditambah
dengan selisih bersih dari tagihan dan kewajiban komitmen dan kontinjensi, yang dicatat dalam
rekening administratif, untuk setiap mata uang asing, yang dinyatakan dalam Rupiah. Sedangkan posisi
devisa neto untuk neraca adalah selisih bersih jumlah aset dan jumlah kewajiban dalam mata uang
asing yang dinyatakan dalam Rupiah.

Posisi Devisa Neto Bank Mandiri berdasarkan mata uang pada tanggal 31 Desember 2009 adalah
sebagai berikut:
Mata Uang Aset Kewajiban Posisi Devisa Neto

KESELURUHAN (NERACA DAN


REKENING ADMINISTRATIF)

Dolar Amerika Serikat 60.281.348 59.556.415 724.933


Euro 1.396.804 1.344.045 52.759
Dolar Singapura 652.278 548.187 104.091
Yen Jepang 263.957 203.837 60.120
Dolar Australia 228.011 199.827 28.184
Dolar Hong Kong 159.873 185.748 25.875
Pound Sterling Inggris 105.874 105.632 242
Lain-lain 56.510 6.972 50.354*)

Jumlah 1.046.558
NERACA

Dolar Amerika Serikat 57.834.011 55.578.691 2.255.320


Euro 1.281.829 1.254.255 27.574
Dolar Singapura 579.546 415.951 163.595
Yen Jepang 206.926 72.916 134.010
Dolar Hong Kong 159.873 54.178 105.695
Dolar Australia 151.510 118.677 32.833
Pound Sterling Inggris 89.344 90.467 (1.123)
Lain-lain 56.510 6.972 49.538**)

Jumlah 2.767.442
Jumlah Modal Tier I dan Tier II
dikurangi penyertaan pada Anak Perusahaan (Catatan 51) 30.456.978

Rasio PDN (Neraca) 9,09%


Rasio PDN (Keseluruhan) 3,44%

Lampiran 5/130
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

52. POSISI DEVISA NETO (lanjutan)

Rasio PDN pada tanggal 31 Desember 2009 jika menggunakan modal bulan November 2009 (tidak
diaudit) adalah sebagai berikut:

Modal bulan November 2009 26.382.396


Rasio PDN (Neraca) 10,49%
Rasio PDN (Keseluruhan) 3,97%

Posisi Devisa Neto Bank Mandiri berdasarkan mata uang pada tanggal 31 Desember 2008 adalah
sebagai berikut:
Mata Uang Aset Kewajiban Posisi Devisa Neto

KESELURUHAN (NERACA DAN


REKENING ADMINISTRATIF)

Dolar Amerika Serikat 61.593.324 63.497.969 1.904.645


Euro 917.496 886.840 30.656
Dolar Hong Kong 673.414 82.356 591.058
Dolar Singapura 369.806 352.951 16.855
Yen Jepang 295.094 296.794 1.700
Dolar Australia 145.389 124.161 21.228
Pound Sterling Inggris 129.950 37.564 92.386
Lain - lain 35.765 6.466 29.299*)

Jumlah 2.687.827
NERACA
Dolar Amerika Serikat 60.108.482 59.666.442 442.040
Euro 903.675 834.465 69.210
Dolar Hong Kong 372.507 91.185 281.322
Dolar Singapura 331.603 330.011 1.592
Yen Jepang 283.981 279.351 4.630
Dolar Australia 145.019 121.895 23.124
Pound Sterling Inggris 86.938 18.589 68.349
Lain-lain 35.765 6.466 29.299**)

Jumlah 919.566
Jumlah Modal Tier I dan Tier II
dikurangi penyertaan pada Anak Perusahaan (Catatan 51) 27.176.934

Rasio PDN (Neraca) 3,38%


Rasio PDN (Keseluruhan) 9,89%

Rasio PDN pada tanggal 31 Desember 2008 jika menggunakan modal bulan November 2008 (tidak
diaudit) adalah sebagai berikut:

Modal bulan November 2008 28.285.306


Rasio PDN (Neraca) 3,25%
Rasio PDN (Keseluruhan) 9,50%

Lampiran 5/131
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

52. POSISI DEVISA NETO (lanjutan)

Posisi Devisa Neto Bank Mandiri berdasarkan mata uang pada tanggal 31 Desember 2007 adalah
sebagai berikut:
Mata Uang Aset Kewajiban Posisi Devisa Neto

KESELURUHAN (NERACA DAN


REKENING ADMINISTRATIF)

Dolar Amerika Serikat 54.175.402 55.037.509 862.107


Euro 1.003.792 929.991 73.801
Dolar Hong Kong 350.233 102.891 247.342
Dolar Singapura 295.974 221.501 74.473
Yen Jepang 227.332 177.165 50.167
Pound Sterling Inggris 161.183 (19.435) 180.618
Dolar Australia 118.508 65.045 53.463
Lain-lain 46.460 22.229 31.179*)

Jumlah 1.573.150
NERACA

Dolar Amerika Serikat 48.996.492 49.949.573 (953.081)


Euro 997.020 904.992 92.028
Dolar Singapura 289.937 201.024 88.913
Dolar Hong Kong 239.622 102.891 136.731
Yen Jepang 171.041 134.694 36.347
Pound Sterling Inggris 123.005 12.983 110.022
Dolar Australia 110.137 29.792 80.345
Lain-lain 41.713 7.885 33.828**)

Jumlah 374.867
Jumlah Modal Tier I dan Tier II
dikurangi penyertaan pada anak perusahaan (Catatan 51) 28.283.838

Rasio PDN (Neraca) 1,33%


Rasio PDN (Keseluruhan) 5,56%

Rasio PDN pada tanggal 31 Desember 2007 jika menggunakan modal bulan November 2007 (tidak
diaudit) adalah sebagai berikut:

Modal bulan November 2007 28.204.492


Rasio PDN (Neraca) 1,33%
Rasio PDN (Keseluruhan) 5,58%
*) Merupakan penjumlahan absolut dari selisih antara aset dan kewajiban beberapa mata uang asing lainnya.
**) Merupakan penjumlahan dari selisih antara aset dan kewajiban beberapa mata uang asing lainnya.

53. RASIO ASET PRODUKTIF BERMASALAH, RASIO PEMENUHAN PENYISIHAN PENGHAPUSAN


ASET PRODUKTIF, RASIO KREDIT USAHA KECIL DAN BATAS MAKSIMUM PEMBERIAN
KREDIT

Rasio aset produktif bermasalah terhadap jumlah aset produktif pada tanggal 31 Desember 2009,
2008 dan 2007 (Bank Mandiri saja) adalah masing-masing sebesar 1,72%, 2,98% dan 4,52%. Rasio
kredit bermasalah (Bank Mandiri saja) sebelum dikurangi dengan penyisihan penghapusan (gross
basis) pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 masing-masing adalah sebesar 2,62%,
4,69% dan 7,33% (Catatan 11A.d).

Rasio jumlah penyisihan penghapusan aset produktif yang telah dibentuk oleh Bank Mandiri terhadap
jumlah minimum penyisihan penghapusan aset produktif sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia,
pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 masing-masing adalah sebesar 107,28%, 103,76%
dan 104,22%.

Lampiran 5/132
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

53. RASIO ASET PRODUKTIF BERMASALAH, RASIO PEMENUHAN PENYISIHAN PENGHAPUSAN


ASET PRODUKTIF, RASIO KREDIT USAHA KECIL DAN BATAS MAKSIMUM PEMBERIAN
KREDIT (lanjutan)

Rasio kredit usaha kecil terhadap jumlah kredit yang diberikan Bank Mandiri pada tanggal 31
Desember 2009, 2008 dan 2007 masing-masing adalah sebesar 3,23%, 2,66% dan 3,31%.

Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 tidak
melampaui ketentuan BMPK untuk pihak terkait dan pihak tidak terkait. BMPK dihitung sesuai
dengan Peraturan Bank Indonesia - PBI No. 7/3/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang Batas
Maksimun Pemberian Kredit Bank Umum sebagaimana telah diubah dengan PBI No. 8/13/PBI/2006
tanggal 5 Oktober 2006.

54. KEGIATAN JASA KUSTODIAN DAN WALI AMANAT

Kegiatan Jasa Kustodian

Bank Mandiri telah memberikan Jasa Kustodian sejak tahun 1995 dengan surat izin operasi yang
telah diperbaharui oleh BAPEPAM berdasarkan Surat Keputusan No. KEP.01/PM/Kstd/1999
tertanggal 4 Oktober 1999. Kustodian Bank Mandiri merupakan bagian dari Capital Market Services
Department, International Banking & Capital Market Services Group dimana jasa-jasa yang
ditawarkan adalah sebagai berikut:

a. Penyelesaian transaksi (settlement) atas jual & beli efek/efek-efek dengan maupun tanpa warkat
(scriptless) yang dilakukan oleh nasabah;
b. Penyimpanan (safekeeping) dan administrasi (administration) atas efek-efek maupun dokumen
berharga lainnya;
c. Pengurusan hak-hak nasabah atas kepemilikan efek-efek dan/atau dokumen berharga yang
disimpan sampai dengan hak tersebut efektif di rekening nasabah (corporate action);
d. Perwalian (proxy) pada Rapat Umum Pemegang Saham dan Rapat Umum Pemegang Obligasi;
e. Penyampaian laporan (reporting) dan informasi (information) yang terkait dengan efek-efek
dan/atau dokumen berharga milik nasabah yang disimpan dan diadministrasikan oleh Kustodian
Bank Mandiri.

Untuk memenuhi kebutuhan investor dalam melakukan investasi pada berbagai instrumen efek-efek,
Kustodian Bank Mandiri memfasilitasinya dengan menyediakan beragam layanan:

a. Kustodian umum untuk melayani investor yang melakukan investasi pada instrumen pasar modal
maupun pasar uang di Indonesia;
b. Kustodian lokal untuk American Depository Receipts (ADRs) dan Global Depository Receipts
(GDR) yang dibutuhkan oleh investor yang akan melakukan konversi dari saham perusahaan
yang terdaftar di bursa lokal dan luar negeri (dual/multi listing);
c. Sub-Registry untuk melayani investor yang melakukan transaksi dan investasi pada Surat Utang
Negara (SUN, baik Obligasi Negara maupun Surat Perbendaharaan Negara) serta Sertifikat Bank
Indonesia (SBI);
d. Kustodian mutual fund (reksadana) dan discretionary fund (kontrak pengelolaan dana) yang
diterbitkan dan dikelola oleh manajer investasi;
e. Kustodian Euroclear bagi nasabah yang akan melakukan investasi dan penyelesaian transaksi
efek-efek yang terdaftar di bursa luar negeri dan tercatat di Euroclear Operations Centre,
Brussels. Kustodian Bank Mandiri merupakan direct member dari Euroclear.
f. Kustodian Pinjam Meminjam Efek (securities lending & borrowing) bagi nasabah yang ingin
memaksimalkan hasil investasinya dengan meminjamkan efek-efeknya (saham) kepada
perusahaan sekuritas melalui perantara dan penjaminan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
(PT KPEI).
g. Kustodian Exchange Traded Fund (ETF) yang diterbitkan dan dikelola oleh manager investasi
dimana nasabah yang akan melakukan investasi reksa dana yang unit penyertaannya
diperdagangkan di bursa.

Lampiran 5/133
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

54. KEGIATAN JASA KUSTODIAN DAN WALI AMANAT (lanjutan)

Kegiatan Jasa Kustodian (lanjutan)

Kustodian Bank Mandiri memiliki 434, 416 dan 370 nasabah pada tanggal 31 Desember 2009, 2008
dan 2007, yang terdiri dari dana pensiun, perusahaan asuransi, bank, yayasan, perusahaan
sekuritas, reksadana, institusi/badan hukum lain maupun perseorangan. Nilai portofolio yang
disimpan pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp122.113.182, USD382.734.735 (nilai penuh),
JPY2.016.666.666 (nilai penuh) dan EUR105.647 (nilai penuh), pada tanggal 31 Desember 2008
sebesar Rp97.801.970, USD425.028.200 (nilai penuh) dan JPY1.344.444.444 (nilai penuh) dan pada
tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp90.072.761, USD439.473.200 (nilai penuh) dan
JPY672.222.222 (nilai penuh).

Bank Mandiri mengasuransikan portofolio nasabah yang disimpan di kustodian terhadap


kemungkinan kerugian yang timbul dari penyimpanan dan pemindahan efek-efek sesuai dengan
ketentuan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan.

Kegiatan Wali Amanat

Bank Mandiri telah memberikan Jasa Wali Amanat sejak tahun 1983. Surat ijin operasi untuk
kegiatan wali amanat telah diperbaharui dan didaftarkan kembali ke BAPEPAM berdasarkan Surat
Keputusan No. 17/STTD-WA/PM/1999 tertanggal 27 Oktober 1999. Jasa-jasa yang ditawarkan
adalah sebagai berikut:

a. Jasa Wali Amanat (Trustee) untuk obligasi & MTN


b. Jasa Agen Pengelola Rekening Penampungan (Escrow Agent)
c. Jasa Agen Pembayaran (Paying Agent)
d. Jasa Penampungan Dana IPO/Initial Public Offering (Receiving Bank)
e. Jasa Agen Penjaminan (Security Agent)

Bank Mandiri selaku Wali Amanat pada tanggal 31 Desember 2009 telah mengelola 23 emisi dengan
nilai emisi (Obligasi dan MTN) sebesar Rp16.184.400, pada tanggal 31 Desember 2008 telah
mengelola 25 emisi dengan nilai emisi (Obligasi dan MTN) sebesar Rp14.124.400 dan pada tanggal
31 Desember 2007 telah mengelola 37 emisi dengan nilai emisi (Obligasi dan MTN) sebesar
Rp13.686.607 dan USD100.000.000 (nilai penuh). Dana yang dikelola (dana pihak ketiga dan bank)
pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp463.128 untuk 14 nasabah, pada tanggal 31
Desember 2008 adalah sebesar Rp378.176 untuk 26 nasabah dan pada tanggal 31 Desember 2007
adalah sebesar Rp448.816 untuk 17 nasabah.

Baik Wali Amanat maupun Kustodian Bank Mandiri telah mendapat sertifikasi standar mutu
pelayanan ISO 9001:2000.

55. KREDIT PENERUSAN (CHANNELING LOANS)

Kredit penerusan berdasarkan sumber dana dan sektor ekonomi adalah sebagai berikut:

2009 2008 2007

Pemerintah:
Listrik, gas dan air 8.979.953 9.130.302 7.602.067
Transportasi dan komunikasi 3.029.800 4.107.413 3.915.733
Industri 436.542 461.571 742.653
Pertanian 244.417 1.173.697 1.249.057
Konstruksi 11.273 11.273 11.394
Pertambangan - - 12.612
Lain -lain 82.812 86.988 95.338

12.784.797 14.971.244 13.628.854

Lampiran 5/134
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

55. KREDIT PENERUSAN (CHANNELING LOANS) (lanjutan)

Bank Mandiri telah ditunjuk untuk menatausahakan kredit kelolaan yang diterima oleh Pemerintah
Indonesia dalam berbagai mata uang dari beberapa lembaga keuangan bilateral dan multilateral
untuk membiayai proyek-proyek Pemerintah melalui BUMN, BUMD dan Pemda, antara lain:
Overseas Economic Cooperation Fund, Protocol France, International Bank for Reconstruction and
Development, Asian Development Bank, The Swiss Confederation 30.09.1985, Kreditanstalt Fur
Wiederaufbau, BNP Paribas, Nederland Urban Sector Loan & De Nederlanse Inveseringsbank voor
Ontwikkelingslanden NV, Swiss Government, Banque Français & Credit National, US EXPORT
IMPORT BANK, RYOSIN INT’L LTD, AUSTRIA, Swiss Banks Consortium 16.12.1994, The European
Investment Bank, West Merchant Bank Ltd, Sumisho, Fuyo, LTCB, Orix & Sinco, Export Finance And
Insurance Corporation (EFIC) Australia, Japan Bank for International Cooperation, Calyon & BNP
Paribas, BNP Paribas & CAI, BELGIA, French Government, USAID, BARCLAYS, IDA, RDI - KI,
LYONNAIS, U.B Denmark, Bank of China, SPAIN, CDC NES, NORDISKA dan Sumitomo
Corporation.

Kredit Kelolaan tidak disajikan dalam neraca konsolidasian karena Bank Mandiri dan Anak Perusahaan
tidak menanggung risiko atas kredit tersebut. Berdasarkan perjanjian tersebut di atas Bank Mandiri
bertugas melakukan penagihan kepada debitur dan menyetorkan kembali kepada Pemerintah atas
pembayaran pokok kredit, termasuk bunga dan beban-beban lainnya serta pengelolaan dokumentasi
kredit. Sebagai gantinya Bank Mandiri akan menerima jasa perbankan (fees) yang berkisar antara
0,15% - 0,40% dari setoran bunga nasabah dan 0,50% dari rata-rata saldo baki debet kredit selama
satu tahun.

56. MANAJEMEN RISIKO

Bank Mandiri menerapkan manajemen risiko yang independen dan sesuai dengan standar yang
merujuk pada ketentuan Bank Indonesia serta best practices yang diterapkan di perbankan
internasional. Bank Mandiri menggunakan konsep Enterprise Risk Management (ERM) sebagai salah
satu strategi manajemen risiko yang komprehensif dan terintegrasi, yang disesuaikan dengan
kebutuhan bisnis dan operasional Bank. Penerapan ERM akan memberikan nilai tambah (value added)
bagi Bank dan stakeholders terutama dikaitkan dengan pelaksanaan organisasi berbasis Strategic
Business Units (SBU) dan penilaian kinerja berbasis risiko (Risk Based Performance).

ERM adalah sebuah proses pengelolaan risiko yang melekat dalam proses bisnis Bank, artinya
pengelolaan risiko menjadi bagian yang menyatu dalam pengambilan keputusan bisnis Bank sehari -
hari. Dengan ERM, Bank akan memiliki kerangka kerja pengelolaan risiko yang sistematis dan
menyeluruh (risiko kredit, risiko pasar & risiko operasional) dengan menghubungkan pengelolaan modal
dan bisnis proses dengan risiko yang dihadapi secara utuh. Selain itu, ERM juga menerapkan
pengelolaan risiko secara konsolidasi dengan perusahaan anak, secara bertahap untuk
memaksimalkan efektivitas pengawasan dan nilai perusahaan berdasarkan PBI No. 8/6/PBI/2006
tanggal 30 Januari 2006.

Kerangka pengelolaan risiko Bank mengacu pada Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 11/25/PBI/2009
tanggal 1 Juli 2009 tentang Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 5/8/PBI/2003 tentang
Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum. Kerangka ini tercantum dalam Kebijakan Manajemen
Risiko Bank Mandiri (KMRBM) agar sejalan dengan rencana penerapan Basel II Accord secara
bertahap di Indonesia. Dalam kerangka pengelolaan risiko tersebut diatur berbagai kebijakan agar
manajemen risiko berfungsi sebagai business enabler sehingga bisnis dapat tetap tumbuh dalam
koridor prudential banking dengan menerapkan proses manajemen risiko yang ideal (identifikasi -
pengukuran - pemantauan - pengendalian risiko) pada semua level organisasi.

Lampiran 5/135
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

56. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)

Pengawasan aktif dari Direksi dan Komisaris dan terhadap aktivitas manajemen risiko Bank
diimplementasikan melalui pembentukan Risk & Capital Committee (RCC) dan Komite Pemantau
Risiko. RCC terdiri dari empat sub komite yaitu: Asset & Liability Committee, Risk Management
Committee, Capital & Investment Committee, dan Operational Risk Committe. Komite-Komite di bawah
RCC ini bertanggung jawab atas penetapan kebijakan dan strategi risiko yang dihadapi Bank yaitu risiko
pasar, risiko kredit, risiko operasional, risiko likuiditas, risiko hukum, risiko reputasi, risiko stratejik dan
risiko kepatuhan. Selain itu, RCC juga bertanggung jawab terhadap pengelolaan asset & liabilities,
evaluasi rencana penyertaan modal dan divestasi untuk Perusahaan Anak dan Strategic Business Unit
(SBU) serta pengelolaan kebijakan dan prosedur risiko operasional yang bersifat strategis di Bank
Mandiri.

Komite Pemantau Risiko memiliki tugas dan tanggung jawab untuk melakukan kajian dan evaluasi atas
kebijakan dan pelaksanaan manajemen risiko Bank, serta memberikan masukan dan rekomendasi
kepada Dewan Komisaris dalam rangka pengambilan keputusan.

Direktorat Manajemen Risiko dipimpin oleh seorang Direktur yang bertanggung jawab kepada Direksi
dan sekaligus menjadi anggota dengan hak suara (voting member) pada Risk and Capital Committee.
Selain itu Bank juga telah membentuk Satuan Kerja Manajemen Risiko yang berada di bawah Direktorat
Manajemen Risiko (Risk Management Directorate).

Dalam kegiatan operasionalnya, Direktorat Manajemen Risiko ini dibagi menjadi 2 (dua) bagian besar,
yaitu 1) Credit Approval sebagai bagian dari four - eye principle, 2) Independent Risk Management
yang dibagi menjadi dua grup, yaitu Credit Risk Policy Group yang berk aitan dengan risiko kredit dan
portofolio, dan Market Operational Risk Group yang terkait dengan risiko operasional, risiko pasar dan
risiko likuiditas.

Direktorat Manajemen Risiko bersama-sama unit kerja terkait bertanggung jawab dalam
mengelola/mengkoordinasikan seluruh risiko yang dihadapi Bank, yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko
operasional, risiko likuiditas, risiko hukum, risiko reputasi, risiko stratejik dan risiko kepatuhan termasuk
menetapkan kebijakan dan pedoman pengelolaan risiko.

Seluruh risiko tersebut dilaporkan Bank melalui penyusunan laporan Profil Risiko secara triwulanan
untuk menggambarkan seluruh risiko yang melekat dalam kegiatan bisnis Bank, termasuk risiko
perusahaan anak secara konsolidasi.

Risiko Kredit

Pengelolaan risiko kredit Bank terutama diarahkan untuk meningkatkan keseimbangan antara ekspansi
kredit yang sehat dengan pengelolaan kredit secara prudent agar terhindar dari penurunan kualitas atau
menjadi Non Performing Loan (NPL), serta mengoptimalkan penggunaan modal untuk memperoleh
Risk Adjusted Return On Capital (RAROC) yang optimal.

Untuk mendukung hal tersebut, Bank secara periodik melakukan review dan penyempurnaan terhadap
Kebijakan Perkreditan Bank Mandiri (KPBM), Standar Prosedur Kredit (SPK) per segmen bisnis dan
Memorandum Prosedur yang bersifat sementara dan mengatur tentang prosedur yang belum
terakomodasi dalam SPK. Ketiga pedoman kerja dimaksud memberikan petunjuk pengelolaan risiko
kredit secara lengkap, untuk mengidentifikasi risiko, mengukur serta mitigasi risiko dalam proses
pemberian kredit secara end to end mulai dari penentuan target market, analisa kredit, persetujuan,
dokumentasi, penarikan kredit, pemantauan/pengawasan, hingga proses penyelesaian kredit
bermasalah/restrukturisasi.

Lampiran 5/136
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

56. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)

Risiko Kredit (lanjutan)

Untuk meningkatkan peran sosial dan kepedulian Bank terhadap risiko lingkungan serta sebagai salah
satu wujud penerapan prinsip tanggung jawab dalam tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate
Governance), Bank Mandiri telah menyusun manual Petunjuk Teknis Analisa Lingkungan Hidup dan
Sosial dalam Pemberian Kredit yang digunakan sebagai referensi dalam melakukan analisa lingkungan
pada analisa pemberian kredit. Petunjuk teknis ini merupakan kodifikasi dari kebijakan dan prosedur
kredit terkait aspek lingkungan yang tertuang antara lain dalam KPBM dan SPK serta Standar Prosedur
Operasional. Hal ini sejalan dengan upaya yang dilakukan oleh Bank Indonesia, dimana dalam
Peraturan Bank Indonesia mengenai Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum diatur bahwa penilaian
prospek usaha debitur dikaitkan pula dengan upaya debitur dalam memelihara lingkungan hidup.

Secara prinsip pengelolaan risiko kredit diterapkan pada tingkat transaksional maupun tingkat portofolio.
Pada tingkat transaksional diterapkan four - eye principle yaitu setiap pemutusan kredit melibatkan
Business Unit dan Credit Risk Management Unit secara independen untuk memperoleh keputusan yang
obyektif. Mekanisme four - eye principle dilakukan oleh Credit Committee sesuai limit kewenangan
dimana proses pemutusan kredit dilaksanakan melalui mekanisme Rapat Komite Kredit. Pemegang
Kewenangan Memutus Kredit sebagai anggota Credit Committee memiliki kompetensi, kemampuan
dan integritas yang tinggi sehingga proses pemberian kredit dilakukan secara obyektif, komprehensif
dan hati-hati. Untuk memonitor kinerja pemegang kewenangan dalam memutus kredit, Bank telah
mengembangkan system monitoring database pemegang kewenangan. Dengan sistem ini Bank setiap
saat dapat memantau jumlah maupun kualitas kredit yang telah diputus oleh Pemegang Kewenangan,
sehingga performance dari Pemegang Kewenangan memutus kredit dapat diketahui setiap waktu.

Untuk mengidentifikasi serta mengukur tingkat risiko transaksional pada setiap aplikasi kredit yang
diproses, digunakan Rating dan Scoring system. Rating dan Scoring system terdiri dari Bank Mandiri
Rating System (BMRS), Small Medium Enterprise Scoring System (SMESS), Micro Banking Scoring
System (MBSS) serta Consumer Scoring System. Bank juga telah mengembangkan Rating System
untuk Financial Institution - Bank, berupa Bank Mandiri Financial Institution Rating (BMFIR), sehingga
Bank dapat melakukan identifikasi dan pengukuran risiko Bank Counterparty yang dapat ditoleransi
dalam memberikan fasilitas Credit Line.

Untuk menunjang pengembangan alat tersebut, Bank telah memiliki Pedoman Penyusunan dan
Pengembangan Model Credit Rating dan Credit Scoring, yang merupakan pedoman lengkap bagi Bank
dalam menyusun model credit rating dan credit scoring. Disamping hal tersebut, guna memonitor
performance model credit rating dan credit scoring, Bank melakukan review atas hasil scoring dan hasil
rating yang dilakukan oleh Business Unit. Dengan melakukan pemantauan dan review terhadap model
rating dengan pendekatan metodologi validasi akan diketahui performance model secara
berkesinambungan. Saat ini validasi model telah dilakukan secara internal oleh Model Risk Validation,
yaitu unit yang independent dan terpisah dari pengembang model. Hal ini dilakukan untuk
meminimalkan kesalahan analis dalam pengukuran risiko kredit, khususnya dalam menetapkan nilai
Probability of Default (PD) dan peringkat (rating) debitur. Dalam rangka pengukuran economic capital
untuk risiko kredit serta comply dengan Basel II, Bank telah mengembangkan Long Term PD,
melakukan review model internal untuk Exposure at Default (EAD) & Lost Given Default (LGD). Sebagai
upaya pemantauan rating & scoring yang dikelola dalam database, disusun laporan Credit Scoring
Review dan Rating Outlook yang diterbitkan secara triwulan dan semesteran. Laporan tersebut memuat
informasi mengenai parameter scoring dan rating yang disusun menurut sektor industri. Hal ini
bermanfaat bagi Business Unit khususnya sebagai acuan dalam menetapkan targeted customer
dengan klasifikasi baik (perform), sehingga proses ekspansi kredit lebih berkualitas.

Sebagai salah satu bagian dari pelaksanaan prudential banking, untuk mengidentifikasi, mengukur, dan
memonitor risiko dalam pemberian kredit, disamping Rating dan Scoring tools, Bank menggunakan alat
(tools) berupa spread sheet keuangan secara lengkap, format Nota Analisa Kredit (NAK) yang
comprehensive dan Loan Monitoring System yang telah terintegrasi dalam sistem Integrated Loan
Processing (ILP)/Loan Origination System (LOS) secara end to end process.

Lampiran 5/137
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

56. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)

Risiko Kredit (lanjutan)

Sedangkan sebagai upaya memitigasi risiko kredit per debitur, Credit Committee menentukan Struktur
Kredit termasuk penentuan covenant yang tepat sesuai kebutuhan dan kondisi debitur, sehingga kredit
yang diberikan benar-benar efektif dan menguntungkan bagi debitur maupun Bank Mandiri.

Sejalan dengan kondisi krisis global yang belum stabil, untuk mengidentifikasi debitur-debitur yang
berpotensi mengalami kesulitan pembayaran kewajiban kredit, melalui Loan Monitoring System, Bank
melakukan deteksi dini dengan analisa Watch List (Early Warning Analysis) terhadap seluruh kredit
debitur Corporate dan Commercial. Berdasarkan hasil analisa tersebut, Bank menetapkan account
strategy dan tindakan dini untuk mencegah terjadinya NPL.

Pada tingkat portfolio, pengelolaan risiko dilakukan dengan pendekatan active portfolio management
yang secara proaktif memelihara diversifikasi portfolio pada tingkat optimal dengan risk exposure yang
berada pada risk appetite yang ditetapkan oleh Bank. Dalam pelaksanaannya Bank menggunakan tools
yang dinamakan Portfolio Guideline (PG). PG terdiri dari tiga bagian yaitu Industry Classification,
Industry Acceptance Criteria dan Industry Limit.

Industry Classification (IC) mengelompokan sektor industri kedalam 3 kelompok berdasarkan prospek
industri dan risikonya. IC digunakan Bank dalam menetapkan target market industry. Tools yang kedua
adalah Industry Acceptance Criteria (IAC) yang merupakan kriteria dasar (kualitatif dan kuantitatif) yang
menjadi key success factors pada suatu sektor industri tertentu. IAC digunakan Bank dalam
menetapkan targeted customer. Tools ketiga adalah Industry Limit (IL) yang memberikan batasan
jumlah exposure maksimal yang dapat diberikan pada sektor industri tertentu.

PG secara mendasar mengubah konsep bisnis perkreditan dimana Bank secara proaktif
memprioritaskan industri-industri yang memberikan nilai tambah secara ekonomis dan menyeleksi
perusahaan atau individu terbaik didalam masing-masing industri tersebut (winner players) yang
dijadikan targeted customer. Dengan proactive approach ini maka portfolio menjadi lebih berkualitas
karena kredit yang disalurkan akan lebih efektif dan memberikan nilai tambah baik bagi debitur maupun
Bank. Proactive approach ini juga menghindari terjadinya konsentrasi risiko pada suatu industri tertentu
atau debitur tertentu karena Bank secara aktif melakukan pembatasan eksposur melalui Kebijakan Limit
(Industry Limit dan Limit Debitur).

PG secara rutin di review dan dilakukan back testing sehingga senantiasa relevan dan up to date serta
memiliki predictive value pada tingkat yang dapat diterima. Pada kuartal I/2009 Bank mengembangkan
Portfolio Outlook yang menjadi salah satu referensi penentuan target market industri dalam ekspansi
kredit. Portfolio outlook disusun secara ad hoc berdasarkan kondisi ekonomi tertentu yang diperkirakan
dapat mempengaruhi kinerja portfolio kredit. Penerbitan Portfolio Outlook merupakan langkah antisipatif
(early warning) sebelum aspek perubahan kondisi ekonomi dimaksud dimasukkan dalam review
Industry Classification.

Sebagai bagian dari active portfolio management, Bank senantiasa melakukan monitoring
perkembangan risiko portfolio kredit melalui perhitungan credit risk profile yang menggambarkan potensi
inherent risk dan efektifitas risk control system. Bank juga melakukan monitoring perkembangan dan
kualitas portfolio berdasarkan konsentrasi, baik per segmen bisnis, 25 debitur besar, sektor industri, per
wilayah, jenis produk, jenis valuta serta risk class. Dengan demikian Bank dapat mengambil langkah-
langkah antisipatif dan mitigasi risiko secara portfolio disamping secara individu.

Untuk memantau kualitas dan menguji elastisitas kualitas portofolio (NPL dan Yield) terhadap
perubahan variabel-variabel ekonomi yang dapat berdampak pada kecukupan modal Bank, Bank
secara rutin maupun ad hoc melakukan stress test terhadap seluruh portfolio kredit baik per kelompok
debitur besar, segmen bisnis, industri maupun produk dengan berbagai scenario. Dengan stress test ini,
Bank dapat mengantisipasi lebih awal dan mengambil langkah-langkah pengendalian portofolio dan
solusi yang paling optimal sebagai strategi jangka pendek maupun jangka panjang. Dengan demikian
kualitas portfolio kredit dan kecukupan modal Bank terjaga dengan baik.

Lampiran 5/138
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

56. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)

Risiko Kredit (lanjutan)

Berdasarkan uraian tersebut di atas, secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa pengelolaan risiko
kredit Bank Mandiri telah dilakukan secara menyeluruh dan terus ditingkatkan ketajaman dari control
system yang ada.

Dalam rangka mengembangkan secara berkesinambungan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)
dalam pengelolaan risiko, Bank telah membentuk Risk Management Academy yang memiliki 18
(delapan belas) modul yang disusun khusus untuk meningkatkan knowledge dan risk awareness
karyawan.

Risiko Pasar dan Risiko Likuiditas

a. Manajemen Risiko Likuiditas

Likuiditas merupakan kemampuan Bank untuk memenuhi seluruh kewajiban finansial yang sudah
diperjanjikan secara tepat waktu dengan harga wajar. Likuiditas Bank dipengaruhi oleh struktur
pendanaan, likuiditas aset, kewajiban kepada counterparty dan komitmen kredit kepada debitur.
Risiko likuiditas disebabkan oleh ketidakmampuan Bank untuk menyediakan likuiditas dengan harga
wajar yang akan berdampak kepada profitabilitas dan modal Bank. Dengan demikian, untuk
mengelola risiko likuiditas yang akan timbul, Bank menetapkan kebijakan pengelolaan risiko
likuiditas, yang mencakup antara lain pemeliharaan cadangan likuiditas yang optimal, pengukuran
dan penetapan limit risiko likuiditas, penyusunan analisa skenario dan contingency plan, penyusunan
strategi pendanaan serta memiliki akses pasar.

Level likuiditas Bank diukur melalui Giro Wajib Minimum (GWM) yang diatur oleh Bank Indonesia
dalam peraturan Bank Indonesia No. 10/25/PBI/2008 tanggal 23 Oktober 2008 tentang perubahan
atas PBI No. 10/19/PBI/2008 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia
dalam Rupiah dan valuta asing. Berdasarkan peraturan tersebut, GWM Rupiah ditetapkan
sebesar 7,50% dari dana pihak ketiga dalam Rupiah yang terdiri dari GWM utama dan GWM
sekunder, dan GWM dalam valuta asing ditetapkan sebesar 1,00% dari DPK dalam valuta asing.
GWM utama dalam Rupiah ditetapkan sebesar 5,00% dari Dana Pihak Ketiga (DPK) dalam
Rupiah mulai berlaku pada tanggal 24 Oktober 2008 dan GWM sekunder dalam Rupiah
ditetapkan sebesar 2,50% dari DPK dalam Rupiah yang mulai berlaku pada tanggal 24 Oktober
2009.

Pada tanggal 31 Desember 2009, GWM utama dan sekunder Rupiah adalah 5,00% dan 42,29%
dan 1,32% untuk GWM dalam valuta asing.

Bank menggunakan metodologi liquidity gap untuk mengestimasi potensi risiko likuiditas yang
akan dihadapi Bank di masa mendatang. Berdasarkan rencana bisnis Bank dalam Rencana Kerja
dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2009, sampai dengan 12 bulan ke depan likuiditas Bank
diproyeksikan akan berada dalam posisi surplus yang optimal. Proyeksi defisit pendanaan
dipantau melalui limit Maximum Cumulative Outflow (MCO).

Untuk mengetahui kemampuan Bank dalam menghadapi situasi likuiditas yang berbeda, Bank
melakukan analisa skenario likuiditas, yang mencakup skenario kondisi normal dan tidak normal
termasuk kondisi ekstrim atau krisis (stress testing) yang dilengkapi dengan penyusunan rencana
kontinjensi.

Sesuai dengan rencana kontinjensi tersebut, untuk kondisi bank specific crisis, Bank dapat
memenuhi kebutuhan likuiditas melalui pinjaman (seperti repurchase agreement, bilateral funding,
collateralised facility agreement, foreign exchange swap), penjualan aset likuid (seperti Surat Utang
Negara) dan pricing dana pihak ketiga. Sedangkan untuk kondisi general market crisis, Bank
memenuhi kebutuhan likuiditas dari posisi secondary reserve (yang telah dicadangkan sebelumnya)
atau melalui fasilitas likuiditas dari Bank Indonesia.

Lampiran 5/139
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

56. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)

b. Manajemen Risiko Suku Bunga

Risiko suku bunga adalah risiko yang mempengaruhi kenaikan/penurunan nilai finansial assets
dan liabilities Bank (Banking Book) karena adanya perubahan suku bunga yang berdampak pada
pendapatan dan modal Bank. Risiko suku bunga terutama disebabkan perbedaan time repricing
antara assets yang sensitif (RSA = Rate Sensitive Assets) dan liabilities yang sensitif (RSL = Rate
Sensitive Liabilities). RSA didominasi oleh kredit dan obligasi pemerintah, dan RSL didominasi
oleh Dana Pihak Ketiga (giro, tabungan dan deposito berjangka).

Dalam pengelolaan risiko suku bunga, Bank menggunakan analisa repricing gap, duration gap
dan simulasi. Untuk menggambarkan besarnya eksposur risiko suku bunga, Bank menggunakan
pendekatan repricing gap, sedangkan untuk mengukur sensitivitas pendapatan dan nilai modal
ekonomis akibat pergerakan suku bunga, Bank menggunakan pendekatan Net Interest Income
Sensitivity (NII Sensitivity) dan Economic Value of Equity (EVE) dengan melakukan simulasi
skenario kenaikan dan penurunan suku bunga (rate shock).

Pengukuran sensitivitas NII dan nilai ekonomis modal dilakukan dengan cara mengasumsikan
kenaikan dan penurunan suku bunga secara parallel shift sebesar 100 basis points (bps). Hasil
analisa sensitivitas menunjukkan bahwa perubahan suku bunga sebesar 100 bps Rupiah dan
valas akan berpotensi terhadap penurunan NII 12 bulan sebesar 0,72% (tidak diaudit) dari target
NII dan penurunan EVE sebesar 0,77% (tidak diaudit) dari target Equity. Selain melakukan analisa
sensitivitas, Bank juga menggunakan pendekatan statistik untuk mengukur dampak volatility suku
bunga terhadap pendapatan (Earning at Risk, EaR) dan Equity (Capital at Risk, CaR). Pada
tanggal 31 Desember 2009 EaR dan CaR Bank masing-masing sebesar 0,50% (tidak diaudit) dan
2,31% (tidak diaudit) dari Equity.

Bank juga melaksanakan analisa sensitivitas untuk kondisi ekstrim (stress testing) untuk melihat
dampak perubahan suku bunga yang signifikan terhadap NII dan modal Bank.

Untuk memberikan peringatan dini akan terjadinya risiko suku bunga, Bank memiliki alat
pemantauan yang disebut Interest Rate Risk Red Flags yang terdiri dari beberapa indikator risiko
suku bunga yaitu: Repricing Gap, NII Sensitivity dan Economic Value of Equity Sensitivity, Earning at
Risk dan Capital at Risk. Dalam rangka pemantauan dan pengendalian risiko suku bunga, Bank
menetapkan limit atas indikator-indikator risiko suku bunga. Apabila terdapat pelampauan terhadap
limit tersebut akan ditindaklanjuti dengan mitigasi risiko melalui strategi restrukturisasi Asset dan
Liabilities atau strategi hedging. Instrumen derivative yang biasa dipakai Bank dalam memitigasi
eksposur risiko suku bunga antara lain interest rate swap dan forward rate agreement.

c. Manajemen Pricing

Pricing Management merupakan salah satu strategi yang dilakukan dalam upaya mendukung Bank
menguasai pangsa pasar pendapatan (revenue market share) dengan cara memaksimalkan Net
Interest Margin (NIM) terutama melalui pricing Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Kredit.

Dalam penetapan pricing DPK, Bank mempertimbangkan faktor internal dan eksternal. Faktor
internal antara lain biaya dana, struktur dan target pendanaan. Faktor eksternal antara lain likuiditas
pasar, suku bunga pasar dan guarantee suku bunga. Dengan mempertimbangkan faktor internal
dan eksternal tersebut, Bank menerapkan strategi aggressive atau defensive.

Untuk penetapan pricing Kredit, Bank menerapkan tingkat suku bunga berdasarkan risiko (Risk
Based Pricing). Struktur pembentukan suku bunga kredit terdiri dari Cost of Funds, Overhead Cost,
Cost of Allocated Capital dan Risk Premium. Bank menetapkan Required Yield yang merupakan
tingkat imbal hasil minimum yang diinginkan Bank.

Lampiran 5/140
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

56. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)

Risiko Pasar dan Risiko Likuiditas (lanjutan)

d. Manajemen Risiko Pasar

Bank melakukan pengelolaan risiko pasar melalui monitoring atas aktivitas trading yang dilakukan
oleh Treasury. Sebagai acuannya, Bank menetapkan limit transaksi yang meliputi Value at Risk
Limit (VaR Limit), limit nominal dealer dan dealer loss limit. Hasil dari monitoring tersebut
dituangkan dalam laporan Trading Risk Profile secara periodik yaitu harian, mingguan dan
bulanan. Khusus untuk Laporan Bulanan dijabarkan secara lengkap hasil monitoring pengelolaan
risiko pasar termasuk didalamnya perhitungan Stress Testing/Scenario Analysis yang
mengkuantifikasi pergerakan pasar yang abnormal. Selain itu, juga dilaporkan hasil back testing
untuk menilai efektivitas pengukuran VaR dan akurasi metodologi yang digunakan.

Pengalokasian modal untuk meng-cover risiko pasar menggunakan pendekatan Standard Model
sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. Besarnya kebutuhan modal minimum yang dibutuhkan
untuk meng-cover risiko pasar pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp127.935
sehingga nilai CAR setelah memasukkan unsur market risk dan credit risk adalah sebesar
15,43% (Catatan 51).

Disamping itu, secara berkesinambungan, Bank melakukan review dan perbaikan atas penerapan
manajemen risiko pasar sehingga selalu sesuai dengan ketentuan regulatory, keadaan terkini dan
best practice yang berlaku.

e. Manajemen Risiko Nilai Tukar

Bank mengukur dan mengelola risiko nilai tukar untuk mengetahui dampak pergerakan nilai tukar
terhadap pendapatan dan modal Bank. Posisi valuta asing Bank sebagian besar dalam
denominasi US Dolar, dimana disisi kewajiban terutama adalah dana pihak ketiga dan pinjaman
diterima sementara disisi aset terutama adalah kredit, penempatan antar bank dan efek-efek.

Dalam upaya melakukan pengelolaan dan mitigasi risiko nilai tukar, pembiayaan kredit dan
penempatan valuta asing diutamakan dibiayai dengan valuta yang sama dan untuk melindungi
posisi terbuka valuta asing yang signifikan, Bank menggunakan instrumen derivatif seperti FX
forward, swap dan option.

Pengelolaan Posisi Devisa Neto (PDN) Bank dilakukan untuk selalu memenuhi ketentuan Bank
Indonesia yang mensyaratkan bank untuk memelihara Posisi Devisa Neto (PDN) Neraca dan
Keseluruhan secara konsolidasi untuk seluruh valuta asing tidak melebihi 20,00% dari modal
Bank (Tier I dan II). Dalam rangka prinsip kehati - hatian Bank menetapkan limit internal 10,00%
dari modal. Pada tanggal 31 Desember 2009 PDN Neraca sebesar 9,09% dan PDN Keseluruhan
(absolut) sebesar 3,44% dari modal (Catatan 52).

Risiko Operasional

Risiko operasional adalah risiko yang disebabkan oleh ketidakcukupan dan atau tidak berfungsinya
proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, atau adanya faktor eksternal yang
mempengaruhi operasional Bank. Bank melakukan manajemen risiko operasional secara proaktif
dengan menjalankan serangkaian program yang efektif untuk melindungi kepentingan nasabah,
mengurangi potensi kerugian, meningkatkan citra Bank dan membantu pencapaian target usaha Unit
Kerja. Pada saat ini, Bank menyempurnakan implementasi pengelolaan risiko operasional dengan
strategi sebagai berikut:

Lampiran 5/141
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

56. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)

Risiko Operasional (lanjutan)

a. Mitigasi Risiko Operasional

- Sebagai pedoman dalam pengelolaan risiko operasional, Bank terus menyesuaikan kebijakan
dan prosedur pengelolaan risiko operasional sesuai dengan perkembangan terkini, yaitu
dengan melakukan review dan memperbaharui ketentuan Manajemen Risiko Operasional
dalam bentuk Standar Prosedur Operasional (SPO) Manajemen Risiko Operasional, SPO
Produk dan Aktivitas Baru (PAB) serta SPO Business Continuity Plan (BCP).
- Melaksanakan implementasi Operational Risk Management (ORM) Tools (Mandiri Loss Event
Database, Risk & Control Self Assessment, dan Key Risk Indicators) di seluruh unit kerja
Bank dengan tujuan agar pengelolaan risiko operasional lebih melekat dalam aktivitas Bank
sehari-hari.
- Untuk dapat mengidentifikasi risiko operasional yang ada, Bank menyusun laporan profil risiko
operasional baik per unit kerja maupun secara Bank wide, sehingga dapat diperoleh
gambaran mengenai besarnya potensi risiko bagi unit kerja dan Bank.

b. Menghitung Modal yang Diperlukan untuk Meng-cover Risiko Operasional

Sesuai ketentuan Bank Indonesia SE BI No. 11/3/DPNP tanggal 27 Januari 2009, Bank telah
melakukan simulasi perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum untuk Risiko
Operasional. Untuk tahun 2009, hasil simulasi perhitungan beban modal risiko operasional Bank
Mandiri dengan menggunakan Basic Indicator Approach (BIA) adalah sebesar Rp2.276.350 (tidak
diaudit). Mulai semester I tahun 2009, Bank telah melakukan simulasi perhitungan dengan
menggunakan metode perhitungan Standardized Approach sejalan dengan pelaksanaan
pengukuran kinerja SBU berbasis risiko.

57. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTINJENSI PENTING

a. Perjanjian Integrated Banking System Dengan Vendor

Pada tanggal 21 Juli 2001, Bank Mandiri mengadakan perjanjian Sistem Perbankan Terpadu
dengan Vendor untuk pengadaan piranti lunak dan jasa instalasi untuk sistem perbankan terpadu,
yang disebut eMAS (Enterprise Mandiri Advanced System), dengan nilai kontrak termasuk PPN
10% sebesar USD47.535.022,70 (nilai penuh). Perjanjian tambahan juga diadakan pada tanggal
23 April 2002, 28 Agustus 2003, 12 April 2004, 4 Juli 2005, 8 September 2008 dan 22 September
2008 dengan nilai kontrak masing-masing (termasuk PPN) sebesar USD20.467.218,20 (nilai
penuh), USD462.000 (nilai penuh), USD1.014.344 (nilai penuh), USD44.000 (nilai penuh),
USD1.155.000 (nilai penuh) dan USD44.000 (nilai penuh). Realisasi pembayaran sampai dengan
31 Desember 2009 sebesar USD65.398.162 (nilai penuh, setelah PPN) telah dibukukan sebagai
Aset Dalam Penyelesaian sebesar USD668.924 (nilai penuh, setelah PPN) dan sebagai Aset
Tetap sebesar USD64.729.238 (nilai penuh, setelah PPN). Estimasi persentase penyelesaian
proyek posisi 31 Desember 2009 mencapai 98,98%.

Pada tanggal 1 Agustus 2006, Bank Mandiri mengadakan Perjanjian untuk menambah fitur eMAS
dengan Vendor, dengan nilai kontrak (setelah PPN 10%) sebesar USD2.934.352 (nilai penuh).
Realisasi pembayaran sampai dengan 31 Desember 2009 (setelah PPN) sebesar USD2.068.578
(nilai penuh), telah dibukukan sebagai Aset Dalam Penyelesaian sebesar USD524.542 (nilai
penuh) dan sebagai Aset Tetap sebesar USD1.608.386 (nilai penuh). Khusus proyek LOS
Consumer dan LOS Credit Card, sementara dibukukan sebagai kewajiban lain-lain sebesar
USD64.350 (nilai penuh), menunggu kelengkapan data. Estimasi penyelesaian proyek posisi 31
Desember 2009 mencapai 97,22%.

Lampiran 5/142
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

57. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTINJENSI PENTING (lanjutan)

a. Perjanjian Integrated Banking System Dengan Vendor (lanjutan)

Pada tanggal 17 Januari 2008, Bank Mandiri mengadakan Perjanjian untuk menambah fitur eMAS
dengan Vendor dengan nilai kontrak (setelah PPN) sebesar USD871.200 (nilai penuh). Realisasi
pembayaran sampai dengan 31 Desember 2009 (setelah PPN) sebesar USD303.494 (nilai
penuh), dibukukan sebagai Aset Tetap sebesar USD259.776 (nilai penuh) dan dibukukan sebagai
Aset Dalam Penyelesaian sebesar USD58.291 (nilai penuh). Khusus proyek Enhancement
Remittance System, sementara dibukukan sebagai kewajiban lain-lain sebesar USD14.573 (nilai
penuh), menunggu kelengkapan data. Estimasi penyelesaian proyek posisi 31 Desember 2009
adalah 85,59%.

Pada tanggal 14 September 2009, Bank Mandiri mengadakan Perjanjian untuk menambah fitur
eMAS dengan Vendor dengan nilai kontrak (setelah PPN) sebesar USD693.000 (nilai penuh).
Realisasi pembayaran sampai dengan 31 Desember 2009 (setelah PPN) sebesar USD453.337
(nilai penuh) dan telah dibukukan sebagai Aset Dalam Penyelesaian sebesar USD453.337 (nilai
penuh). Estimasi penyelesaian proyek posisi 31 Desember 2009 adalah 63,45%.

b. Perjanjian Pengembangan Operational Risk Management dengan ABN AMRO Bank N.V.

Pada tanggal 25 Februari 2005, Bank Mandiri dan ABN AMRO Bank N.V. menandatangani
kerjasama pengembangan Operational Risk Management untuk membantu proses implementasi
manajemen risiko operasional dan telah diubah melalui addendum. Kerjasama ini digunakan
sebagai sarana transfer of knowledge untuk meningkatkan kapabilitas Bank dan pegawainya untuk
menerapkan metodologi manajemen risiko operasional, sekaligus meningkatkan kapabilitas
penghitungan alokasi modal sesuai standar Basel II. Berdasarkan kesepakatan tersebut, ABN
AMRO Bank N.V. akan mendukung pengembangan kapabilitas internal Bank Mandiri dalam hal
manajemen risiko operasional. Pengembangan kapabilitas ini akan dilakukan melalui sembilan
Action Track dalam bentuk transfer of knowledge serta konsultasi. Kesepakatan ini bernilai
USD1.200.000 (nilai penuh). Kerjasama ini telah berakhir di bulan Desember 2008.

c. Perkara Hukum

Bank Mandiri menerima permohonan pencairan rekening giro dan deposito Nasabah karena
pemblokiran dan penyitaan atas rekening giro dan deposito atas nama Nasabah tersebut telah
dicabut oleh Dirjen Pajak. Permohonan tersebut tidak dapat dipenuhi secara serta merta karena
Bank Mandiri masih harus melakukan klarifikasi terlebih dahulu kepada BPPN.

Setelah melakukan somasi karena permintaan pencairan rekening giro dan deposito tidak
dipenuhi Bank Mandiri karena tidak disetujui BPPN, pada tanggal 7 Juni 2006 nasabah tersebut
menggugat Bank Mandiri sebagai Tergugat I dan Menteri Keuangan Republik Indonesia sebagai
Tergugat II di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan surat tertanggal 27 Agustus 2008 dan 28 Agustus
2008 telah meminta Bank Mandiri untuk mencairkan rekening giro dan deposito atas nama
Nasabah karena merupakan jaminan hutang Nasabah dan telah dibatalkannya perjanjian jual beli
piutang Nasabah yang dijamin dengan giro dan deposito tersebut. Dengan pembatalan perjanjian
jual beli piutang Nasabah maka giro dan deposito yang menjadi agunan tersebut menjadi hak
negara untuk diperhitungkan dengan utang Nasabah. Pencairan dana tersebut telah dilaksanakan
dan dananya disimpan pada rekening Bendahara Umum Negara di Bank Indonesia.

Pada tanggal 23 Oktober 2008, Bank Mandiri menerima pemberitahuan putusan Kasasi
Mahkamah Agung atas permohonan kasasi yang diajukan oleh Nasabah yang pada pokoknya
memutuskan bahwa Nasabah adalah pemilik giro dan deposito yang ada pada Bank Mandiri dan

Lampiran 5/143
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

57. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTINJENSI PENTING (lanjutan)

c. Perkara Hukum (lanjutan)

memerintahkan Bank Mandiri agar mencairkan giro dan deposito berikut bunganya kepada
Nasabah. Atas putusan kasasi tersebut pada tanggal 31 Maret 2009 Bank Mandiri dan Menteri
Keuangan RI mengajukan permohonan peninjauan kembali. Sampai dengan tanggal laporan
keuangan konsolidasian ini, peninjauan kembali masih dalam proses.

Jumlah klaim terhadap Bank Mandiri atas tuntutan hukum yang belum selesai pada tanggal 31
Desember 2009, 2008 dan 2007, masing-masing Rp2.204.722, Rp1.277.161 dan Rp2.529.424.
Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, Bank Mandiri telah membentuk penyisihan
(disajikan dalam akun “Kewajiban Lain-lain”) untuk sejumlah tuntutan hukum yang belum
diputuskan masing-masing sebesar Rp514.366, Rp176.316 dan Rp205.742 (Catatan 29).
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan yang dibentuk atas kemungkinan timbulnya
kerugian akibat tuntutan hukum yang belum diputuskan atau yang sedang dalam proses telah
memadai.

d. Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Atas Transaksi Pembiayaan Murabahah Bank Syariah Mandiri
(BSM)

Terdapat perbedaan cara pandang mengenai pengenaan pajak atas transaksi pembiayaan
murabahah antara Tim Pemeriksa Ditjen Pajak dengan Anak Perusahaan, Bank Syariah Mandiri
(BSM).

Tim Pemeriksa Dirjen Pajak berpendapat bahwa transaksi pembiayaan murabahah merupakan
obyek Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sesuai dengan Undang-undang No. 8 tahun 1983 tentang
Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-undang No. 18 tahun 2000
pasal 1A ayat (1). Sehubungan dengan hal tersebut, Kantor Pajak menerbitkan Surat Ketetapan
Pajak Kurang Bayar (SKPKB) dan Surat Tagihan Pajak (STP) atas PPN Tahun 2003 untuk kantor
pusat dan beberapa kantor cabang BSM dengan total sebesar Rp37.649.

Dengan alasan terdapat permasalahan status hukum perpajakan dari transaksi Pembiayaan
Murabahah yang saat itu berlaku belum secara spesifik dan eksplisit mengatur kegiatan usaha
Bank Syariah khususnya Pembiayaan Murabahah, maka BSM mengajukan keberatan pada
tanggal 10 Januari 2005 dan belum melaksanakan pembayaran terhadap SKPKB dan STP
tersebut di atas.

Sesuai Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 8/21/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang
Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum yang Melaksanakan Kegiatan Usaha Berdasarkan Prinsip
Syariah, sebagaimana telah diubah terakhir dengan PBI No. 10/24/PBI/2008 tanggal 16 Oktober
2008 menyatakan bahwa transaksi jual beli dalam akad Murabahah adalah merupakan transaksi
pembiayaan.

BSM berpendapat bahwa transaksi pembiayaan murabahah merupakan jasa perbankan yang
dikecualikan dari obyek PPN sesuai dengan Undang-undang No. 8 tahun 1983 tentang Pajak
Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Undang - undang No. 18 tahun 2000 pasal 4A ayat (3) huruf
(d), bahwa jasa perbankan tidak termasuk sebagai obyek pajak PPN dan hal ini juga sesuai
dengan Peraturan Pemerintah No. 144 tahun 2000 pasal 5 huruf (d).

Asosiasi Bank Syariah Indonesia (ASBISINDO) sependapat dengan BSM dan pada tanggal
3 Agustus 2005, ASBISINDO menyampaikan surat No. 58/KU-DPP/08.05 kepada Dirjen Pajak
dan memohon untuk tidak memberlakukan PPN pada pembiayaan dengan skema murabahah di
perbankan syariah.

Lampiran 5/144
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

57. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTINJENSI PENTING (lanjutan)

d. Pertambahan Nilai (PPN) Atas Transaksi Pembiayaan Murabahah Bank Syariah Mandiri
(BSM) (lanjutan)

Atas keberatan yang diajukan oleh BSM, pada tanggal 1 Desember 2005 Dirjen Pajak
menerbitkan surat keputusan penolakan permohonan keberatan BSM dengan surat No. Kep-
277/PJ.54/2005.

Untuk menyelesaikan permasalahan mengenai perbedaan pengenaan PPN atas transaksi


pembiayaan murabahah, BSM terus melakukan pembahasan dengan ASBISINDO, Bank
Indonesia dan instansi lain yang terkait, namun sampai dengan saat ini pembahasan masih
berlangsung dan belum ada keputusan. Oleh karena itu, BSM belum melakukan pencadangan
atas SKPKB dan STP Tahun 2003 tersebut di atas.

Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia No. 42 tahun 2009 tentang perubahan ketiga
atas Undang-undang No. 8 tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan
Pajak Penjualan atas Barang Mewah diatur bahwa jasa pembiayaan, termasuk pembiayaan
berdasarkan prinsip syariah dikecualikan dari objek PPN. Undang-undang ini mulai berlaku pada
tanggal 1 April 2010.

e. Fasilitas Pinjaman jangka panjang dari Asian Development Bank

Pada tanggal 30 Oktober 2009 yang kemudian diubah dan dinyatakan kembali pada tanggal 13
November 2009, Bank Mandiri menandatangani perjanjian pinjaman jangka panjang dengan
Asian Development Bank (ADB) dengan total fasilitas sebesar USD105.000.000 (nilai penuh).
Pinjaman jangka panjang ini bertujuan untuk memperbaiki struktur funding Bank Mandiri.

Pinjaman tersebut terbagi dalam dua fasilitas, yaitu Fasilitas Tranche A berupa pinjaman langsung
dari ADB dengan total fasilitas sebesar USD75.000.000 (nilai penuh) yang jatuh tempo 7 (tujuh)
tahun setelah tanggal perjanjian, dan Tranche B disediakan oleh ADB sebagai Lender of Record
dan didanai oleh commercial bank melalui Participation Agreements antara ADB dan bank
tersebut dengan total fasilitas sebesar USD30.000.000 yang jatuh tempo 5 (lima) tahun setelah
tanggal perjanjian.

f. Trade Financing dengan Asian Development Bank

Pada tanggal 25 November 2009, Bank Mandiri telah menandatangani perjanjian kerjasama
dengan Asian Development Bank (ADB) melalui Trade Finance Facilitation Program (TFFP), yaitu
Confirmation Bank Agreement (CBA), Issuing Bank Agreement (IBA) dan Revolving Credit
Agreement (RCA).

Berdasarkan CBA dan IBA, Bank Mandiri dapat bertindak baik sebagai confirming bank maupun
sebagai issuing bank bagi transaksi ekspor impor nasabah dengan basis Letter of Credit (L/C).
Sebagai confirming bank, Bank Mandiri dapat diberikan jaminan oleh ADB atas L/C yang
diterbitkan oleh issuing bank, dan sebagai issuing bank, maka Bank Mandiri dapat diberikan
confirmation guarantee oleh ADB atas L/C yang diterbitkan.

Skema Trade Finance Facilitation Program (TFFP) tersebut merupakan program ADB untuk
memfasilitasi transaksi perdagangan berbasis L/C di negara–negara berkembang Asia untuk
mendorong tingkat pertumbuhan volume perdagangan. Dengan menjadi participant bank dalam
TFFP ini, Bank Mandiri akan memiliki kemudahan akses untuk meningkatkan trade finance credit
lines serta meningkatkan volume trade Perseroan dan membuka peluang bisnis baru khususnya
ke negara–negara yang selama ini volume perdagangan dengan Indonesia masih cukup rendah.

Lampiran 5/145
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

57. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTINJENSI PENTING (lanjutan)

f. Trade Financing dengan Asian Development Bank (lanjutan)

Selanjutnya berdasarkan RCA, Bank Mandiri menerima fasilitas kredit revolving sampai dengan
jumlah maksimal USD25.000.000 (nilai penuh). Fasilitas kredit revolving ini dikenakan bunga
sebesar jumlah Total Margin dan LIBOR selama Periode Bunga (Interest Period). Sampai dengan
tanggal pelaporan, Bank Mandiri belum melakukan penarikan pinjaman ataupun menggunakan
fasilitas pinjaman tersebut.

g. Perjanjian Pembelian Saham AXA Mandiri Financial Services

Pada tanggal 9 Desember 2009 Bank Mandiri dan National Mutual International Pty. Ltd. (NMI)
menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat (Conditional Sale Purchase Agreement)
dimana Bank Mandiri akan membeli 2,00% saham PT AXA Mandiri Financial Services (AXA
Mandiri), suatu perseroan terbatas di bidang asuransi jiwa yang berkedudukan di Jakarta,
Indonesia. Perusahaan ini merupakan bagian dari group AXA dan didirikan berdasarkan hukum
Australia yang berkedudukan di 750 Collins Street, Docklands, Victoria 3008, Australia sehingga
kepemilikan Bank Mandiri atas saham AXA Mandiri akan meningkat menjadi 51,00%. Pembelian
2,00% saham AXA Mandiri tersebut akan menjadi efektif setelah seluruh persyaratan
pendahuluan sebagaimana dicantumkan dalam Perjanjian Jual Beli Bersyarat terpenuhi atau
dikesampingkan oleh NMI dan Bank Mandiri.

58. KONDISI EKONOMI

Kondisi ekonomi domestik terus membaik sejalan dengan pulihnya siklus global. Produk Domestik
Bruto (GDP) 3Q09 mencatat pertumbuhan sebesar 4,20% Year on Year (YoY) naik dari 2Q09
sebesar 4,00% YoY. Membaiknya konsumsi masyarakat serta kinerja ekspor telah membantu
perekonomian untuk menghasilkan output yang lebih tinggi. Pada kuartal ke tiga konsumsi
masyarakat dan ekspor masing-masing mengalami kenaikan sebesar 1,80% dan 8,50% Quarter on
Quarter (QoQ).

Meskipun perekonomian domestik dan global mengalami pemulihan yang signifikan, otoritas
umumnya masih ingin mempertahankan stimulasi ekonomi untuk beberapa saat kedepan. Policy rate
diperkirakan baru mulai meningkat pada pertengahan tahun depan. Pemerintah tidak ingin proses
pemulihan yang saat ini sedang terjadi mengalami gangguan. Untuk tahun 2010, GDP Indonesia
diperkirakan mencapai 5,50% dengan inflasi berada pada kisaran 6,30%. Untuk mengakomodasi
peningkatan inflasi, BI diperkirakan akan melakukan pengetatan sehingga suku bunga acuan dapat
mencapai 7,25% diakhir tahun.

Sejalan dengan perkembangan ekonomi, kondisi perbankan Indonesia juga diperkirakan membaik.
Saat ini rasio kecukupan modal (CAR) berada pada level yang cukup tinggi, 17,80% dan diperkirakan
akan terjaga sepanjang tahun 2010. Kredit akan tumbuh lebih baik dan diprediksi dapat mencapai
15,00% YoY. Meskipun ekspansi kredit lebih tinggi, namun kualitas kredit diperkirakan masih tetap
terjaga dimana Non Performing Loan tetap berada dikisaran 4,00-5,00%.

Laporan keuangan konsolidasian telah mencakup dampak kondisi ekonomi sepanjang hal tersebut
dapat ditentukan dan diperkirakan besarnya. Pemulihan perekonomian ke kondisi yang sehat dan
stabil sangat tergantung pada kebijakan fiskal dan moneter yang terus menerus diupayakan oleh
pemerintah Republik Indonesia untuk mencapai pemulihan ekonomi, suatu tindakan yang berada
diluar kendali Bank Mandiri dan Anak Perusahaan. Tidak ada kejadian setelah tanggal neraca
sampai dengan tanggal laporan ini yang mengindikasikan timbulnya ketidakpastian terhadap
kelangsungan usaha Bank sebagai akibat ketidakpastian kondisi perekonomian Indonesia.

Lampiran 5/146
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

59. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 26/KMK.017/1998 tanggal
28 Januari 1998, yang diperbaharui dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan
No. 179/KMK.017/2000 tanggal 26 Mei 2000, Pemerintah Republik Indonesia menjamin beberapa
kewajiban bank umum meliputi giro, tabungan, deposito berjangka dan deposito harian, obligasi,
efek -efek, pinjaman antar bank, pinjaman yang diterima, transaksi swap mata uang asing dan
kewajiban kontinjen lainnya seperti bank garansi, standby letters of credit dan kewajiban lainnya,
tidak termasuk pinjaman subordinasi dan kewajiban kepada direktur, dewan komisaris dan pihak -
pihak yang mempunyai hubungan istimewa.

Sesuai dengan Surat Keputusan Bersama Direksi Bank Indonesia dan Ketua BPPN
No. 32/46/KEP/DIR dan No. 181/BPPN/0599 tanggal 14 Mei 1999, jangka waktu jaminan tersebut
telah diperpanjang dengan sendirinya, kecuali BPPN dalam waktu sekurang-kurangnya enam bulan
sebelum berakhirnya jangka waktu tersebut menerbitkan pemberitahuan bahwa BPPN tidak
bermaksud untuk memperpanjang jangka waktu jaminan tersebut. Pada tahun 2001, Surat
Keputusan Bersama Direksi Bank Indonesia dan Ketua BPPN dibatalkan oleh Peraturan Bank
Indonesia No. 3/7/PBI/2001 dan Keputusan Ketua BPPN No. 1035/BPPN/0401.

Pada tahun 2001, Ketua BPPN mengeluarkan Surat Keputusan No. SK-1036/BPPN/0401 yang
mengatur petunjuk pelaksanaan khusus mengenai jaminan Pemerintah Republik Indonesia terhadap
kewajiban pembayaran bank umum.

Pemerintah membebankan premi berkaitan dengan program penjaminan tersebut sesuai dengan
peraturan yang berlaku (Catatan 35).

Berdasarkan Keputusan Presiden No. 15/2004 tanggal 27 Februari 2004 tentang berakhirnya tugas
dan penutupan BPPN, dan Keputusan Menteri Keuangan No. 84/KMK.06/2004 tanggal 27 Februari
2004, Pemerintah Republik Indonesia membentuk Unit Pelaksana Penjaminan Pemerintah (UP3),
sebuah institusi baru yang menggantikan BPPN, untuk melanjutkan pelaksanaan Program
Penjaminan Pemerintah atas Kewajiban pada Bank-bank Lokal.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 17/PMK.05/2005 tanggal 3 Maret 2005, terhitung
sejak tanggal 18 April 2005 jenis kewajiban bank umum yang dijamin berdasarkan Program
Penjaminan Pemerintah meliputi giro, tabungan, deposito berjangka dan pinjaman yang diterima dari
bank lain dalam bentuk transaksi Pasar Uang Antar Bank.

Program Penjaminan Pemerintah melalui Unit Pelaksana Penjamin Pemerintah (UP3) telah berakhir
pada tanggal 22 September 2005, sebagaimana dinyatakan dalam Peraturan Menteri Keuangan
Republik Indonesia No. 68/PMK.05/2005 tanggal 10 Agustus 2005 tentang Perhitungan dan
Pembayaran Premi Program Penjaminan Pemerintah Terhadap Kewajiban Pembayaran Bank Umum
Untuk periode 1 Juli sampai dengan 21 September 2005. Sebagai pengganti UP3 Pemerintah telah
membentuk lembaga independen, yaitu Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) berdasarkan Undang-
undang Republik Indonesia No. 24 tahun 2004 tanggal 22 September 2004 tentang Lembaga
Penjamin Simpanan, dimana LPS menjamin dana masyarakat termasuk dana dari bank lain dalam
bentuk giro, deposito, sertifikat deposito, tabungan dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan
dengan itu.

Berdasarkan Salinan Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan No. 1/PLPS/2006 tanggal 9 Maret
2006 tentang Program Penjaminan Simpanan, besarnya saldo yang dijamin untuk setiap nasabah
pada satu bank adalah paling tinggi sebesar Rp100.000.000 (nilai penuh).

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 66 Tahun 2008 tentang Besaran Nilai Simpanan
yang Dijamin Lembaga Penjaminan Simpanan, maka Nilai Simpanan setiap nasabah pada satu bank
yang dijamin oleh Pemerintah naik menjadi sebesar Rp2.000.000.000 (nilai penuh) dari semula
Rp100.000.000 (nilai penuh), terhitung efektif tanggal 13 Oktober 2008.

Lampiran 5/147
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

59. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM (lanjutan)

Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia No. 7 Tahun 2009, Peraturan Pemerintah


Pengganti Undang-undang tentang Lembaga Penjaminan Simpanan telah ditetapkan menjadi
Undang-undang sejak tanggal 13 Januari 2009.

60. STANDAR AKUNTANSI BARU

Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) telah melakukan
pencabutan atas beberapa Standar Akuntansi yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2010
sebagai berikut:

- PPSAK 2: Pencabutan PSAK 41 - Akuntansi Waran dan PSAK 43 - Akuntansi Anjak Piutang,
- PPSAK 3: Pencabutan PSAK 54 - Akuntansi Restrukturisasi Utang Piutang Bermasalah,
- PPSAK 4: Pencabutan PSAK 31 (revisi 2000) - Akuntansi Perbankan, PSAK 42 - Akuntansi
Perusahaan Efek dan PSAK 49 - Akuntansi Reksa Dana,
- PPSAK 5: Pencabutan ISAK 06 - Interpretasi atas paragraf 12 dan 16 PSAK No. 55 (1999)
tentang Instrumen Derivatif Melekat pada Kontrak dalam Mata Uang Asing.

DSAK-IAI telah mengeluarkan revisi atas beberapa standar akuntansi yang berlaku untuk periode
laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010 yaitu:

- PSAK 26 (revisi 2008) - Biaya Pinjaman.

Tidak terdapat dampak atas berlakunya revisi standar tersebut di atas terhadap laporan keuangan
Bank.

- PSAK 50 (revisi 2006) - Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan (berlaku untuk
periode laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2009).

- PSAK 55 (revisi 2006) - Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran (berlaku untuk periode
laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2009).

Pada tanggal 30 Desember 2008, DSAK-IAI telah mengumumkan penundaan berlakunya PSAK 50
(revisi 2006) dan PSAK 55 (revisi 2006) selama setahun melalui surat No. 1705/DSAK/IAI/12/-2008
sehingga PSAK 50 (revisi 2006) dan PSAK 55 (revisi 2006) akan berlaku untuk periode laporan
keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010.

Di bulan Juli 2009, DSAK-IAI juga telah mengeluarkan Buletin Teknis No. 4 mengenai Ketentuan
Transisi Penerapan Awal PSAK 50 (revisi 2006) dan PSAK 55 (revisi 2006).

DSAK-IAI juga telah mengeluarkan revisi atas beberapa standar akuntansi yang berlaku untuk
periode laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011 sebagai berikut:

- PSAK 1 (revisi 2009) – Penyajian Laporan Keuangan,


- PSAK 2 (revisi 2009) – Laporan Arus Kas,
- PSAK 4 (revisi 2009) – Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri,
- PSAK 5 (revisi 2009) – Segmen Operasi,
- PSAK 12 (revisi 2009) – Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama,
- PSAK 15 (revisi 2009) – Investasi dalam Entitas Asosiasi,
- PSAK 25 (revisi 2009) – Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan,
- PSAK 48 (revisi 2009) – Penurunan Nilai Aset,
- PSAK 57 (revisi 2009) – Provisi, Liabilitas Kontijensi dan Aset Kontijensi,
- PSAK 58 (revisi 2009) – Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan,
- ISAK 7 (revisi 2009) – Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus,
- ISAK 9 – Perubahan Atas Liabilitas Purna Operasi, Liabilitas Restorasi, dan Liabilitas Serupa,
- ISAK 10 – Program Loyalitas Pelanggan,

Lampiran 5/148
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

60. STANDAR AKUNTANSI BARU (lanjutan)

- ISAK 11 – Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik,


- ISAK 12 – Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer.

Bank dan Anak perusahaan sedang mengevaluasi dampak dari penerapan revisi standar ini terhadap
Laporan Keuangan Konsolidasian.

61. REKONSILIASI INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS

Sehubungan dengan implementasi PSAK 50 (revisi 2006) dan PSAK 55 (revisi 2006) efektif
1 Januari 2010 seperti yang telah dijelaskan di Catatan 60, Bank secara terus menerus
menyempurnakan metode perhitungan dan data historis yang digunakan untuk menghitung
penyisihan penghapusan kolektif dan individual untuk debitur-debitur kredit dalam rangka
implementasi kedua PSAK tersebut. Oleh karena itu, Manajemen memutuskan untuk tidak
menyajikan rekonsiliasi International Financial Reporting Standard (IFRS) atas laba bersih
konsolidasian dan ekuitas konsolidasian Bank Mandiri dan Anak Perusahaan pada dan untuk tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009. PSAK 50 (revisi 2006) dan PSAK 55 (revisi 2006)
merupakan adopsi dari IFRS 32 dan IFRS 39 (revisi 2005).

Bank telah melakukan persiapan yang diperlukan untuk dapat menerapkan PSAK 50 (revisi 2006)
dan PSAK 55 (revisi 2006) mulai 1 Januari 2010. Berdasarkan penilaian Manajemen, penerapan
standar tersebut tidak memberikan dampak negatif terhadap posisi keuangan konsolidasian Bank
pada tanggal 1 Januari 2010.

62. REKLASIFIKASI AKUN

Akun biaya premi kepada Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) pada tanggal 31 Desember 2008
direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian per tanggal
31 Desember 2009 adalah sebagai berikut:
Dilaporkan Dilaporkan
Deskripsi Akun sebelumnya Reklasifikasi saat ini

Beban Operasional Lainnya - lain-lain - bersih 954.309 (484.980) 469.329


Beban Bunga 11.886.437 484.980 12.371.417

Arus kas dari aktivitas operasional:


- Pembayaran beban bunga 11.680.237 484.980 12.165.217
- Beban operasional lainnya 954.312 (484.980) 469.332

Akun biaya premi kepada Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) pada tanggal 31 Desember 2007
direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian per tanggal
31 Desember 2009 adalah sebagai berikut:
Dilaporkan Dilaporkan
Deskripsi Akun sebelumnya Reklasifikasi saat ini

Beban Operasional Lainnya - lain-lain - bersih 759.719 (430.478) 329.241


Beban Bunga 11.000.194 430.478 11.430.672

Arus kas dari aktivitas operasional:


- Pembayaran beban bunga 11.047.366 430.478 11.477.844
- Beban operasional lainnya 446.707 (430.478) 16.229

Lampiran 5/149
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

63. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA

Sehubungan dengan implementasi PSAK 50 (revisi 2006) dan PSAK 55 (revisi 2006) efektif
1 Januari 2010, Bank memiliki kesempatan untuk meninjau ulang klasifikasi aset keuangan dan
dapat melakukan reklasifikasi aset keuangan tanpa terkena sanksi. Pada tanggal 1 Januari 2010,
Bank memutuskan untuk mereklasifikasi Obligasi Pemerintah sebesar Rp38.000.000 dari klasifikasi
“dimiliki hingga jatuh tempo” ke klasifikasi “tersedia untuk dijual”. Obligasi Pemerintah tersebut
direklasifikasi dengan nilai wajar pada tanggal 1 Januari 2010 dan kerugian yang belum direalisasi
sebesar Rp404.255 atas Obligasi Pemerintah yang dipindahkan pada tanggal reklasifikasi dicatat
sebagai bagian dari kerugian bersih yang belum direalisasi dari penurunan nilai wajar efek-efek dan
Obligasi Pemerintah yang tersedia untuk dijual setelah dikurangi pajak tangguhan di ekuitas.

Pada tanggal 28 Januari 2010, Bank Mandiri telah mencairkan Fasilitas Pinjaman Jangka Panjang
dari Asian Development Bank (ADB) sebesar USD75.000.000 (nilai penuh) dan USD30.000.000 (nilai
penuh) dengan jangka waktu pinjaman masing-masing selama 7 (tujuh) tahun dan 5 (lima) tahun.
Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 31 Oktober 2016 dan 31 Oktober 2014. Pinjaman ini
dikenakan dengan tingkat suku bunga LIBOR 6 (enam) bulanan ditambah marjin tertentu (Catatan
57e).

64. DAFTAR INFORMASI TAMBAHAN

Informasi yang disajikan pada Lampiran 6/1 – 6/10 merupakan informasi keuangan tambahan
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., perusahaan induk, yang menyajikan penyertaan Bank pada Anak
Perusahaan berdasarkan metode ekuitas.

Lampiran 6/11 – 6/13 menyajikan informasi mengenai kualitas aktiva produktif sesuai dengan
peraturan Bank Indonesia No. 3/22/PBI/2001 tentang “Transparansi Kondisi Keuangan Bank”
sebagaimana telah diubah dengan PBI No. 7/50/PBI/2005 dan Surat Edaran Bank Indonesia No.
3/30/PPNP tentang Laporan Publikasi Triwulan dan Bulanan Bank Umum serta Laporan Tertentu yang
disampaikan kepada Bank Indonesia, sebagaimana telah diubah dengan SE BI No. 7/10/DPNP, serta
peraturan Bank Indonesia No. 4/7/PBI/2002 tentang “Prinsip Kehati-hatian dalam rangka Pemberian
Kredit dari Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN)”.

Oleh karena perbedaan antara laporan keuangan perusahaan induk dengan laporan keuangan
konsolidasian tidak material, maka Catatan atas Laporan Keuangan perusahaan induk saja tidak
disajikan dalam informasi keuangan tambahan ini.

Lampiran 5/150
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk.
NERACA - PERUSAHAAN INDUK
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2009 2008 2007

ASET

Kas 8.397.724 8.063.502 5.707.807

Giro pada Bank Indonesia 15.070.892 12.526.144 27.449.153

Giro pada Bank Lain - setelah dikurangi


penyisihan penghapusan masing-masing
sebesar Rp84.178, Rp84.588 dan Rp14.383 pada
tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 6.710.448 6.814.854 1.341.924

Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain -


setelah dikurangi penyisihan penghapusan
masing-masing sebesar Rp344.907, Rp386.366
dan Rp55.903 pada tanggal 31 Desember 2009,
2008 dan 2007 40.326.918 29.166.762 16.207.791

Efek-efek
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 25.000 - -
Pihak ketiga 14.561.822 21.243.380 26.225.476
14.586.822 21.243.380 26.225.476
Dikurangi: Diskonto yang belum diamortisasi,
keuntungan/(kerugian) yang belum
direalisasi dari kenaikan atau
penurunan nilai efek-efek dan
penyisihan penghapusan 2.022 10.497 (1.027.628)
14.588.844 21.253.877 25.197.848

Obligasi Pemerintah 87.985.192 87.771.938 89.329.712

Tagihan Lainnya - Transaksi Perdagangan


- setelah dikurangi penyisihan penghapusan
masing-masing sebesar Rp844.781, Rp1.158.049
dan Rp839.732 pada tanggal 31 Desember
2009, 2008 dan 2007 3.127.594 3.493.784 2.011.516

Efek-efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali


- setelah dikurangi penyisihan penghapusan
masing-masing sebesar Rp30.488, Rp32.531
dan Rp33.600 pada tanggal 31 Desember 2009,
2008 dan 2007 4.784.254 95.934 2.145.230

Tagihan Derivatif - setelah dikurangi penyisihan


penghapusan masing-masing sebesar Rp1.765,
Rp6.313 dan Rp3.800 pada tanggal
31 Desember 2009, 2008 dan 2007 169.2 98 327.230 336.651

Kredit yang Diberikan


Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 591.201 577.895 651.079
Pihak ketiga 179.096.644 158.430.490 126.198.838
Jumlah Kredit yang Diberikan 179.687.845 159.008.385 126.849.917
Dikurangi: Pendapatan yang ditangguhkan - (1.334) (23.472)
Jumlah Kredit yang Diberikan setelah
Pendapatan yang ditangguhkan 179.687.845 159.007.051 126.826.445
Dikurangi: Penyisihan penghapusan (11.594.955) (11.271.655) (12.694.900)
Jumlah Kredit yang Diberikan - bersih 168.092.890 147.735.396 114.131.545

Lampiran 6/1
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk.
NERACA - PERUSAHAAN INDUK
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2009 2008 2007

ASET (lanjutan)

Tagihan Akseptasi - setelah dikurangi penyisihan


penghapusan masing-masing sebesar Rp52.773,
Rp246.008 dan Rp69.754 pada tanggal
31 Desember 2009, 2008 dan 2007 4.304.000 3.596.359 4.953.481

Penyertaan Saham - setelah dikurangi penyisihan


penghapusan masing-masing sebesar Rp2.106,
Rp1.656 dan Rp73.943 pada tanggal
31 Desember 2009, 2008 dan 2007 3.691.466 2.965.034 2.533.683

Aset Tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan


dan amortisasi masing-masing sebesar Rp4.485.569,
Rp4.125.336 dan Rp3.651.045 pada tanggal
31 Desember 2009, 2008 dan 2007 4.728.390 4.417.162 4.361.764

Aset Pajak Tangguhan - bersih 5.940.042 6.081.870 4.080.468

Aset Lain-lain - setelah dikurangi penyisihan


penghapusan masing-masing sebesar Rp909.790,
Rp639.575 dan Rp612.638 pada tanggal
31 Desember 2009, 2008 dan 2007 2.393.042 4.094.419 3.647.297

JUMLAH ASET 370.310.994 338.404.265 303.435.870

Lampiran 6/2
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk.
NERACA - PERUSAHAAN INDUK
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2009 2008 2007

KEWAJIBAN DAN EKUITAS

KEWAJIBAN

Kewajiban Segera 552.885 549.319 806.874

Simpanan
Giro
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 313.676 126.801 142.439
Pihak ketiga 69.548.886 66.780.948 60.062.324
69.862.562 66.907.749 60.204.763

Tabungan
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 86.257 76.145 76.480
Pihak ketiga 106.363.602 89.534.573 86.162.963
106.449.859 89.610.718 86.239.443

Deposito berjangka
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 875.091 381.302 258.078
Pihak ketiga 122.534.428 116.666.052 89.100.109
123.409.519 117.047.354 89.358.187
Jumlah Simpanan 299.721.940 273.565.821 235.802.393

Simpanan dari Bank Lain


Giro dan tabungan 5.884.195 3.139.899 1.648.377
Inter-bank call money - 7.588 827.617
Deposito berjangka 3.851.482 2.628.843 1.642.110
Jumlah Simpanan dari Bank Lain 9.735.677 5.776.330 4.118.104

Hutang atas Efek-efek yang Dijual dengan


Janji Dibeli Kembali 316.356 885.478 2.507.123

Kewajiban Derivatif 41.611 150.644 33.279

Kewajiban Akseptasi 4.356.773 3.842.367 5.023.235

Efek-efek yang Diterbitkan - setelah dikurangi


diskonto yang belum diamortisasi masing-masing
sebesar RpNihil, RpNihil dan Rp903 pada tanggal
31 Desember 2009, 2008 dan 2007 622.619 779.203 3.769.660

Pinjaman yang Diterima 3.307.830 8.638.583 8.725.061

Estimasi Kerugian atas Komitmen dan Kontinjensi 326.566 313.889 467.979

Beban yang Masih Harus Dibayar 443.764 641.750 460.206

Hutang Pajak 1.749.791 3.140.796 1.219.405

Kewajiban Lain-lain 7.809.345 6.769.566 8.355.544

Pinjaman Subordinasi 6.217.068 2.836.650 2.903.275

JUMLAH KEWAJIBAN 335.202.225 307.890.396 274.192.138

Lampiran 6/3
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk.
NERACA - PERUSAHAAN INDUK
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2009 2008 2007

KEWAJIBAN DAN EKUITAS (lanjutan)

EKUITAS

Modal Saham - nilai nominal Rp500 (nilai penuh) per lembar


Modal Dasar - 1 lembar Saham Dwiwarna Seri A dan
31.999.999.999 lembar Saham Biasa Seri B.
Modal Ditempatkan dan Disetor - 1 lembar Saham
Dwiwarna Seri A dan 20.970.116.804 lembar Saham Biasa
Seri B pada tanggal 31 Desember 2009, 1 lembar Saham
Dwiwarna Seri A dan 20.905.647.787 lembar Saham
Biasa Seri B pada tanggal 31 Desember 2008 dan 1 lembar
Saham Dwiwarna Seri A dan 20.749.551.741 lembar Saham
Biasa Seri B pada tanggal 31 Desember 2007 10.485.058 10.452.824 10.374.776

Dana Setoran Modal - - 127.593

Tambahan Modal Disetor/Agio Saham 6.911.587 6.809.056 6.570.959

Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan


dalam Mata Uang Asing 120.963 239.625 113.447

Kerugian Bersih yang Belum Direalisasi dari


Penurunan Nilai Wajar Efek-efek dan Obligasi
Pemerintah yang Tersedia untuk Dijual
Setelah Dikurangi Pajak Tangguhan (260.756) (170.310) (3.568)

Selisih Revaluasi Aset Tetap - - 3.046.936

Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan (22.890) (50.935) 1.432

Opsi Saham 16.174 54.465 107.320

Saldo Laba - (saldo rugi sebesar Rp162.874.901


telah dieliminasi dengan tambahan modal disetor/agio
pada saat kuasi - reorganisasi pada tanggal 30 April 2003)
- Sudah Ditentukan Penggunaannya 5.706.921 5.680.357 2.611.690
- Belum Ditentukan Penggunaannya 12.151.712 7.498.787 6.293.147
Jumlah Saldo Laba 17.858.633 13.179.144 8.904.837

JUMLAH EKUITAS 35.108.769 30.513.869 29.243.732

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 370.310.994 338.404.265 303.435.870

Lampiran 6/4
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk.
LAPORAN LABA RUGI - PERUSAHAAN INDUK
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2009 2008 2007

PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL

Pendapatan Bunga
Pendapatan bunga 29.020.892 24.290.244 21.678.821
Pendapatan provisi dan komisi 856.054 794.379 654.290
Jumlah Pendapatan Bunga 29.876.946 25.084.623 22.333.111

Beban Bunga
Beban bunga (14.381.146) (11.314.098) (10.716.076)
Beban pendanaan lainnya (146.636) (165.200) (142.434)
Jumlah Beban Bunga (14.527.782) (11.479.298) (10.858.510)

PENDAPATAN BUNGA - BERSIH 15.349.164 13.605.325 11.474.601

Pendapatan Operasional Lainnya


Provisi dan komisi lainnya 3.732.918 2.946.122 2.093.160
Laba selisih kurs - bersih 621.574 766.995 300.913
Lain-lain 844.9 43 617.744 688.921
Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya 5.199.435 4.330.861 3.082.994

Pembentukan Penyisihan Penghapusan atas Aset Produktif (845.134) (2.661.993) (1.867.235)

(Pembentukan)/Pembalikan Penyisihan Estimasi Kerugian atas


Komitmen dan Kontinjensi (37.596) 222.189 61.307

(Pembentukan)/Pembalikan Penyisihan Lainnya (806.790) 194.439 313.015

(Kerugian)/Keuntungan yang Belum Direalisasi


dari (Penurunan) atau Kenaikan
Nilai Wajar Efek-efek dan Obligasi Pemerintah (2.052) 3.602 (12.848)

Keuntungan/(Kerugian) dari Penjualan Efek-efek dan


Obligasi Pemerintah 129.866 (55.217) 157.474

Beban Operasional Lainnya


Beban gaji dan tunjangan (4.205.057) (4.095.663) (3.658.450)
Beban umum dan administrasi (3.734.754) (3.367.710) (3.073.505)
Lain-lain - bersih (734.613) (422.993) (301.642)
Jumlah Beban Operasional Lainnya (8.674.424) (7.886.366) (7.033.597)

LABA OPERASIONAL 10.312.469 7.752.840 6.175.711

Pendapatan Bukan Operasional - Bersih 277.109 174.476 23.147

LABA SEBELUM MANFAAT/(BEBAN) PAJAK 10.589.578 7.927.316 6.198.858

(Beban)/Manfaat Pajak
Tahun Berjalan (3.271.570) (4.551.185) (2.552.750)
Tangguhan (162.544) 1.936.690 700.116
Jumlah Beban Pajak - Bersih (3.434.114) (2.614.495) (1.852.634)

LABA BERSIH 7.155.464 5.312.821 4.346.224

Lampiran 6/5
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk.
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS - PERUSAHAAN INDUK
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Kerugian
Bersih yang Belum
Direalisasi dari
penurunan atau
kenaikan nilai wajar
Efek-efek
dan Obligasi
Selisih Kurs Pemerintah Selisih
karena Penjabaran yang Tersedia Transaksi Saldo Laba*)
Modal Tambahan Laporan Keuangan untuk Dijual Selisih Perubahan
Ditempatkan Dana Setoran Modal Disetor/ dalam Mata Setelah Dikurangi Revalu asi Ekuitas Opsi Sudah Ditentukan Belum Ditentukan
dan Disetor Modal Agio Saham Uang Asing Pajak Tangguhan Aset Tetap Anak Perusahaan Saham Penggunaannya Penggunaannya Jumlah Jumlah Ekuitas

Saldo pada tanggal 31 Desember 2008 10.452.824 - 6.809.056 239.625 (170.310) - (50.935) 54.465 5.680.357 7.498.787 13.179.144 30.513.869
Pembentukan cadangan umum dan khusus dari
laba bersih tahun 2008 - - - - - - - - 26.564 (26.564) - -
Pembayaran dividen dari laba bersih
tahun 2008 - - - - - - - - - (1.859.488) (1.859.488) (1.859.488)
Alokasi laba bersih tahun 2008 untuk Dana
Program Kemitraan dan Dana Bina
Lingkungan - - - - - - - - - (212.512) (212.512) (212.512)
Pembayaran dividen interim dari laba bersih
tahun 2009 - - - - - - - - - (403.975) (403.975) (403.975)
Eksekusi opsi saham berasal dari program Kompensasi
Manajemen Berbasis Saham (MSOP) 32.234 - 102.531 - - - - (38.291) - - - 96.474
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
dalam mata uang asing - - - (118.662) - - - - - - - (118.662)
Kerugian yang belum direalisasi dari penurunan
nilai wajar Efek-efek dan Obligasi
Pemerintah yang tersedia untuk dijual setelah
dikurangi pajak tangguhan - - - - (90.446) - - - - - - (90.446)
Selisih transaksi perubahan ekuitas Anak Perusahaan - - - - - - 28.045 - - - - 28.045
Laba bersih untuk tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2009 - - - - - - - - - 7.155.464 7.155.464 7.155.464

Saldo pada tanggal 31 Desember 2009 10.485.058 - 6.911.587 120.963 (260.756) - (22.890) 16.174 5.706.921 12.151 .712 17.858. 633 35.108.769

*) Saldo rugi sebesar Rp162.874.901 telah dieliminasi dengan tambahan modal disetor/agio saham pada saat kuasi-reorganisasi pada tanggal 30 April 2003.

Lampiran 6/6
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk.
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS - PERUSAHAAN INDUK
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Kerugian Bersih
yang Belum
Direalisasi dari
penurunan
nilai wajar
Efek-efek
dan Obligasi
Selisih Kurs Pemerintah Selisih
karena Penjabaran yang Tersedia Transaksi Saldo Laba*)
Modal Tambahan Laporan Keuangan untuk Dijual Selisih Perubahan
Ditempatkan Dana Setoran Modal Disetor/ dalam Mata Setelah Dikurangi Revaluasi Ekuitas Opsi Sudah Ditentukan Belum Ditentukan
dan Disetor Modal Agio Saham Uang Asing Pajak Tangguhan Aset Tetap Anak Perusahaan Saham Penggunaannya Penggunaan nya Jumlah Jumlah Ekuitas

Saldo pada tanggal 31 Desember 2007 10.374.776 127.593 6.570.959 113.447 (3.568) 3.046.936 1.432 107.320 2.611.690 6.293.147 8.904.837 29.243.732
Pembentukan cadangan umum dan khusus dari
laba bersih tahun 2007 - - - - - - - - 21.731 (21.731) - -
Pembayaran dividen dari laba bersih
tahun 2007 - - - - - - - - - (3.911.601) (3.911.601) (3.911.601)
Alokasi laba bersih tahun 2007 untuk Dana
Program Kemitraan dan Dana Bina
Lingkungan - - - - - - - - - (173.849) (173.849) (173.849)
Eksekusi opsi saham berasal dari program Kompensasi
Manajemen Berbasis Saham (MSOP) 78.048 (127.593) 238.097 - - - - (52.855) - - - 135.697
Reklasifikasi dari selisih revaluasi aset tetap - - - - - (3.046.936) - - 3.046.936 - 3.046.936 -
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
dalam mata uang asing - - - 126.178 - - - - - - - 126.178
Kerugian yang belum direalisasi dari penurunan
nilai wajar Efek-efek dan Obligasi
Pemerintah yang tersedia untuk dijual setelah
dikurangi pajak tangguhan - - - - (166.742) - - - - - - (166.742)
Selisih transaksi perubahan ekuitas Anak Perusahaan - - - - - - (52.367) - - - - (52.367)
Laba bersih untuk tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2008 - - - - - - - - - 5.312.821 5.312.821 5.312.821

Saldo pada tanggal 31 Desember 2008 10.452.824 - 6.809.056 239.625 (170.310) - (50.935) 54.465 5.680.357 7.498.787 13.179.144 30.513.869

*) Saldo rugi sebesar Rp162.874.901 telah dieliminasi dengan tambahan modal disetor/agio saham pada saat kuasi -reorganisasi pada tanggal 30 April 2003.

Lampiran 6/7
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk.
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS - PERUSAHAAN INDUK
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Keuntungan/(Kerugian)
Bersih yang Belum
Direalisasi dari
kenaikan atau
penurunan nilai wajar
Efek-efek
dan Obligasi
Selisih Kurs Pemerintah Selisih
karena Penjabaran yang Tersedia Transaksi Saldo Laba*)
Modal Tambahan Laporan Keuangan untuk Dijual Selisih Perubahan
Ditempatkan Dana Setoran Modal Disetor/ dalam Mata Setelah Dikurangi Revaluasi Ekuitas Opsi Sudah Ditentukan Belum Ditentukan
dan Disetor Modal Agio Saham Uang Asing Pajak Tangguhan Aset Tetap Anak Perusahaan Saham Penggunaannya Penggunaannya Jumlah Jumlah Ekuitas

Saldo pada tanggal 31 Desember 2006 10.315.609 - 6.433.948 86.867 229.572 3.046.936 9.318 105.330 2.575.369 3.537.721 6.113.090 26.340.670
Pembentukan cadangan umum dan khusus dari
laba bersih tahun 2006 - - - - - - - - 36.321 (36.321) - -
Pembayaran dividen dari laba bersih
tahun 2006 - - - - - - - - - (1.452.843) (1.452.843) (1.452.843)
Alokasi laba bersih tahun 2006 untuk Tantiem,
Dana Program Kemitraan dan Dana Program
Bina Lingkungan - - - - - - - - - (101.634) (101.634) (101.634)
Eksekusi opsi saham berasal dari program Kompensasi
Manajemen Berbasis Saham (MSOP) 59.167 127.593 137.011 - - - - (85.044) - - - 238.727
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
dalam mata uang asing - - - 26.580 - - - - - - - 26.580
Kerugian yang belum direalisasi dari penurunan
nilai wajar Efek-efek dan Obligasi
Pemerintah yang tersedia untuk dijual setelah
dikurangi pajak tangguhan - - - - (233.140) - - - - - - (233.140)
Pengakuan opsi saham berasal dari program
Kompensasi Manajemen Berbasis Saham (MSOP) - - - - - - - 87.034 - - - 87.034
Selisih transaksi perubahan ekuitas Anak Perusahaan - - - - - - (7.886) - - - - (7.886)
Laba bersih untuk tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2007 - - - - - - - - - 4.346.224 4.346.224 4.346.224

Saldo pada tanggal 31 Desember 2007 10.374.776 127.593 6.570.959 113.447 (3.568) 3.046.936 1.432 107.320 2.611.690 6.293.147 8.904.837 29.243.732

*) Saldo rugi sebesar Rp162.874.901 telah dieliminasi dengan tambahan modal disetor/agio saham pada saat kuasi-reorganisasi pada tanggal 30 April 2003.

Lampiran 6/8
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk.
LAPORAN ARUS KAS - PERUSAHAAN INDUK
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2009 2008 2007

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIONAL


Penerimaan pendapatan bunga 29.466.193 23.900.414 21.694.274
Penerimaan pendapatan provisi dan komisi 4.588.972 3.740.496 2.747.445
Pembayaran beban bunga (14.579.133) (11.160.001) (10.787.411)
Pembayaran beban pendanaan lainnya (146.636) (165.200) (142.434)
Penerimaan dari penjualan Obligasi Pemerintah -
untuk diperdagangkan 9.349.047 6.003.599 25.762.599
Pembelian Obligasi Pemerintah -
untuk diperdagangkan (9.722.868) (5.184.940) (25.549.223)
(Rugi)/laba selisih kurs - bersih (499.769) 446.695 327.359
Pendapatan operasional lainnya 489.106 301.814 433.539
Beban operasional lainnya (1.490.556) (395.548) (22.342)
Beban gaji dan tunjangan (4.205.057) (2.934.937) (2.470.137)
Beban umum dan administrasi (3.343.759) (2.858.731) (2.536.280)
Pendapatan/(beban) bukan operasional - lainnya 88.997 29.915 (86.529)

Arus kas dari aktivitas operasional


sebelum perubahan aset dan kewajiban operasional 9.994.537 11.723.576 9.370.860

(Kenaikan)/penurunan atas aset operasional:


Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain (11.118.697) (12.489.707) (6.875.186)
Efek-efek - untuk diperdagangkan 6.639.853 3.061.408 (10.161.195)
Tagihan lainnya - transaksi perdagangan 679.459 (2.087.073) (94.461)
Kredit yang diberikan (22.902.980) (32.642.886) (20.671.839)
Penerimaan atas aset produktif yang telah dihapusbukukan 2.263.730 2.308.856 1.360.091
Aset lain-lain 1.230.557 105.832 (536.985)

Kenaikan/(penurunan) atas kewajiban operasional:


Giro 5.607.303 6.647.888 12.906.350
Tabungan 16.930.947 2.580.780 28.834.189
Deposito berjangka 7.584.804 26.110.631 (6.940.878)
Inter-bank call money (7.588) (823.257) (1.072.064)
Kewajiban segera 3.567 (257.555) 235.391
Hutang pajak (4.662.574) (2.629.794) (2.890.345)
Kewajiban lain-lain 1.039.779 (2.712.363) 1.921.265
Kas bersih yang diperoleh dari/(digunakan untuk)
aktivitas operasional 13.282.697 (1.103.664) 5.385.193

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI


(Kenaikan)/penurunan efek-efek - tersedia untuk dijual
dan dimiliki hingga jatuh tempo (93.256) 708.475 277.996
Penurunan Obligasi Pemerintah - tersedia untuk
dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo 159.812 773.241 1.625.841
(Kenaikan)/penurunan penyertaan saham (313.894) (116.438) 44.034
Penerimaan dari penjualan aset tetap 59.129 80.178 3.444
Pembelian aset tetap (547.721) (532.118) (247.041)
(Kenaikan)/penurunan efek-efek yang dibeli
dengan janji dijual kembali (4.686.278) 2.050.365 (1.728.718)
Kas bersih yang (digunakan untuk)/diperoleh dari
aktivitas investasi (5.422.208) 2.963.703 (24.444)

Lampiran 6/9
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk.
LAPORAN ARUS KAS - PERUSAHAAN INDUK
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2009 2008 2007

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN


(Penurunan)/kenaikan atas efek-efek
yang diterbitkan (156.584) (2.990.457) 8.843
Penambahan atas pinjaman yang diterima 1.007.144 7.767.382 7.627.116
Pembayaran atas pinjaman yang diterima (6.337.897) (7.991.371) (2.275.202)
Kenaikan/(penurunan) atas pinjaman subordinasi 3.349.626 (98.374) (1.233.809)
(Penurunan)/kenaikan efek-efek yang
dijual dengan janji dibeli kembali (569.123) (1.621.645) 904.070
Pembayaran dividen, dana Program Kemitraan,
program Bina Lingkungan dan tantiem (2.475.975) (4.085.450) (1.554.477)
Eksekusi hak opsi saham 96.474 135.697 238.727
Kas bersih yang (digunakan untuk)/diperoleh dari
aktivitas pendanaan (5.086.335) (8.884.218) 3.715.268

KENAIKAN/(PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS 2.774.154 (7.024.179) 9.076.017

KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN 27.489.088 34.513.267 25.437.250

KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN 30.263.242 27.489.088 34.513.267

Kas dan setara kas pada akhir tahun terdiri dari:

Kas 8.397.724 8.063.502 5.707.807


Giro pada Bank Indonesia 15.070.892 12.526.144 27.449.153
Giro pada bank lain 6.794.626 6.899.442 1.356.307

Jumlah kas dan setara kas 30.263.242 27.489.088 34.513.267

Informasi Tambahan Arus Kas


Aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas:

Kerugian yang belum direalisasi dari penurunan


nilai wajar Efek-efek dan Obligasi Pemerintah yang
tersedia untuk dijual setelah dikurangi pajak tangguhan (90.446) (166.742) (233.140)

(Kerugian)/keuntungan dari penurunan/kenaikan nilai wajar


Efek-efek dan Obligasi Pemerintah yang diperdagangkan (2.052) 3.602 (12.848)

Pengakuan opsi saham dari program


Kompensasi Manajemen Berbasis Saham (MSOP) - - (87.034)

Penambahan aset tetap yang berasal dari


Perjanjian Kerjasama Operasional (KSO) 131.640 - -

Lampiran 6/10
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk.
KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF *) - PERUSAHAAN INDUK
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

31 Desember 2009
NO POS-POS DALAM PERHATIAN
LANCAR KHUSUS KURANG LANCAR DIRAGUKAN MACET JUMLAH

I PIHAK TERKAIT
A. AKTIVA PRODUKTIF
1 Penempatan pada bank lain 243.221 - - - - 243.221

2 Surat-surat berharga kepada pihak ketiga **) 24.785 - - - - 24.785

3 Kredit kepada pihak ketiga 591.138 63 - - - 591.201


a. KUK 18 - - - - 18
b. Kredit properti 3.272 29 - - - 3.301
i. Direstrukturisasi - - - - - -
ii. Tidak direstrukturisasi 3.272 29 - - - 3.301
c. Kredit lain yang direstrukturisasi 24.515 - - - - 24.515
d. Lainnya 563.333 34 - - - 563.367

4 Penyertaan pada pihak ketiga 3.693.572 - - - - 3.693.572


a. Pada perusahaan keuangan bank 2.311.603 - - - - 2.311.603
b. Pada perusahaan keuangan non-bank 1.183.369 - - - - 1.183.369
c. Dalam rangka restrukturisasi kredit - - - - - -
d. Lainnya 198.600 - - - - 198.600

5 Tagihan lain kepada pihak ketiga - - - - - -

6 Komitmen dan kontinjensi kepada pihak ketiga 32.363 - - - - 32.363

B. AKTIVA NON PRODUKTIF


1 Properti terbengkalai - - - - - -

2 Agunan yang diambil alih - - - - - -

3 Rekening antar kantor dan suspense account - - - - - -

II PIHAK TIDAK TERKAIT


A. AKTIVA PRODUKTIF
1 Penempatan pada bank lain 43.929.218 - - - 130.512 44.059.730

2 Surat-surat berharga kepada pihak ketiga dan


Bank Indonesia **) 105.635.296 - 113.936 - - 105.749.232

3 Kredit kepada pihak ketiga 156.200.596 17.505.835 613.861 903.577 3.872.775 179.096.644
a. KUK 4.681.414 787.834 61.997 71.921 201.078 5.804.244
b. Kredit properti 11.282.008 2.088.505 68.511 94.973 162.623 13.696.620
i. Direstrukturisasi 92.075 798.130 - 47.275 2 937.482
ii. Tidak direstrukturisasi 11.189.933 1.290.375 68.511 47.698 162.621 12.759.138
c. Kredit lain yang direstrukturisasi 5.263.379 9.698.136 179.486 135.941 859.245 16.136.187
d. Lainnya 134.973.795 4.931.360 303.867 600.742 2.649.829 143.459.593

4 Penyertaan pada pihak ketiga - - - - - -


a. Pada perusahaan keuangan bank - - - - - -
b. Pada perusahaan keuangan non-bank - - - - - -
c. Dalam rangka restrukturisasi kredit - - - - - -
d. Lainnya - - - - - -

5 Tagihan lain kepada pihak ketiga 11.930.531 585.791 - - 798.631 13.314.953

6 Komitmen dan kontinjensi kepada pihak ketiga 28.303.724 551.374 29.781 - 6.609 28.891.488

B. AKTIVA NON PRODUKTIF


1 Properti terbengkalai - - - 188.395 - 188.395

2 Agunan yang diambil alih - - - 124.443 - 124.443

3 Rekening antar kantor dan suspense account 2.436.032 - - - 370.484 2.806.516

JUMLAH 353.020.476 18.643.063 757.578 1.216.415 5.179.011 378.816.543

1 a. PPA produktif yang wajib dibentuk 2.468.925 4.426.579 259.879 451.789 4.808.527 12.415.699
b. PPA non produktif yang wajib dibentuk - - - 305.203 370.484 675.687
Total PPA yang wajib dibentuk ***) 2.468.925 4.426.579 259.879 756.992 5.179.011 13.091.386
2 a. PPA produktif yang telah dibentuk 2.496.911 5.038.489 332.352 636.268 4.814.981 13.319.001
b. PPA non produktif yang telah dibentuk - - - 305.203 869.520 1.174.723
Total PPA yang telah dibentuk 2.496.911 5.038.489 332.352 941.471 5.684.501 14.493.724

*) Informasi keuangan tersebut diatas, disajikan sesuai dengan hal-hal sebagai berikut:
a) Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.3/22/PBI/2001 tanggal 13 Desember 2001 tentang Transparansi Kondisi Keuangan Bank sebagaimana telah diubah dengan PBI
No. 7/50/PBI/2005 tanggal 29 November 2005.
b) Surat Edaran Bank Indonesia (SE BI) No.3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 tentang Laporan Publikasi Triwulanan dan Bulanan Bank Umum serta Laporan Tertentu
yang Disampaikan Kepada Bank Indonesia sebagaimana telah diubah SE BI No.7/10/DPNP tanggal 31 Maret 2005.
c) Peraturan Bank Indonesia No. 4/7/PBI/2002 tanggal 27 September 2002 tentang "Prinsip Kehati -hatian Dalam Rangka Pembelian Kredit oleh Bank dari Badan Penyehatan
Perbankan Nasional (BPPN)".
**) Termasuk didalamnya Obligasi Pemerintah.
***) Perhitungan PPA yang wajib dibentuk adalah setelah dikurangi agunan dan atas SBI, BI intervensi dan Obligasi Pemerintah tidak wajib dibentuk PPA.

Lampiran 6/11
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk.
KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF *) - PERUSAHAAN INDUK
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

31 Desember 2008
NO POS-POS DALAM PERHATIAN
LANCAR KHUSUS KURANG LANCAR DIRAGUKAN MACET JUMLAH

I PIHAK TERKAIT
A. AKTIVA PRODUKTIF
1 Penempatan pada bank lain 166,313 - - - - 166,313

2 Surat-surat berharga kepada pihak ketiga **) - - - - - -

3 Kredit kepada pihak ketiga 577,895 - - - - 577,895


a. KUK - - - - - -
b. Kredit properti 1,826 - - - - 1,826
i. Direstrukturisasi - - - - - -
ii. Tidak direstrukturisasi 1,826 - - - - 1,826
c. Kredit lain yang direstrukturisasi 85,515 - - - - 85,515
d. Lainnya 490,554 - - - - 490,554

4 Penyertaan pada pihak ketiga 2,966,690 - - - - 2,966,690


a. Pada perusahaan keuangan bank 1,995,359 - - - - 1,995,359
b. Pada perusahaan keuangan non-bank 793,227 - - - - 793,227
c. Dalam rangka restrukturisasi kredit - - - - - -
d. Lainnya 178,104 - - - - 178,104

5 Tagihan lain kepada pihak ketiga 128,465 - - - - 128,465

6 Komitmen dan kontinjensi kepada pihak ketiga 5,274 - - - - 5,274

B. AKTIVA NON PRODUKTIF


1 Properti terbengkalai - - - - - -

2 Agunan yang diambil alih - - - - - -

3 Rekening antar kantor dan suspense account - - - - - -

II PIHAK TIDAK TERKAIT


A. AKTIVA PRODUKTIF
1 Penempatan pada bank lain 36,047,154 - - - 239,103 36,286,257

2 Surat-surat berharga kepada pihak ketiga dan


Bank Indonesia **) 109,051,611 - - - 5,464 109,057,075

3 Kredit kepada pihak ketiga 134,485,879 15,412,247 975,732 492,389 7,062,909 158,429,156
a. KUK 3,242,110 733,349 28,264 29,723 189,845 4,223,291
b. Kredit properti 10,158,054 2,411,581 40,742 40,875 363,539 13,014,791
i. Direstrukturisasi 162,701 814,505 12 - 3,383 980,601
ii. Tidak direstrukturisasi 9,995,353 1,597,076 40,730 40,875 360,156 12,034,190
c. Kredit lain yang direstrukturisasi 4,621,420 7,503,847 694,099 279,440 1,986,817 15,085,623
d. Lainnya 116,464,295 4,763,470 212,627 142,351 4,522,708 126,105,451

4 Penyertaan pada pihak ketiga - - - - - -


a. Pada perusahaan keuangan bank - - - - - -
b. Pada perusahaan keuangan non-bank - - - - - -
c. Dalam rangka restrukturisasi kredit - - - - - -
d. Lainnya - - - - - -

5 Tagihan lain kepada pihak ketiga 6,816,632 681,540 29,783 - 1,299,788 8,827,743

6 Komitmen dan kontinjensi kepada pihak ketiga 24,262,714 370,863 - 24,933 32,837 24,691,347

B. AKTIVA NON PRODUKTIF


1 Properti terbengkalai - - 253,370 - - 253,370

2 Agunan yang diambil alih - - 158,922 - - 158,922

3 Rekening antar kantor dan suspense account 1,538,730 - - - 432,154 1,970,884

JUMLAH 316,047,357 16,464,650 1,417,807 517,322 9,072,255 343,519,391

1 a. PPA produktif yang wajib dibentuk 2,005,844 2,828,418 214,259 374,813 7,618,010 13,041,344
b. PPA non produktif yang wajib dibentuk - - 61,844 - 432,154 493,998
Total PPA yang wajib dibentuk ***) 2,005,844 2,828,418 276,103 374,813 8,050,164 13,535,342
2 a. PPA produktif yang telah dibentuk 2,077,116 2,828,725 294,025 439,374 7,893,075 13,532,315
b. PPA non produktif yang telah dibentuk - - 61,844 - 553,170 615,014
Total PPA yang telah dibentuk 2,077,116 2,828,725 355,869 439,374 8,446,245 14,147,329

*) Informasi keuangan tersebut diatas, disajikan sesuai dengan hal-hal sebagai berikut:
a) Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.3/22/PBI/2001 tanggal 13 Desember 2001 tentang Transparansi Kondisi Keuangan Bank sebagaimana telah diubah dengan PBI
No. 7/50/PBI/2005 tanggal 29 November 2005.
b) Surat Edaran Bank Indonesia (SE BI) No.3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 tentang Laporan Publikasi Triwulanan dan Bulanan Bank Umum serta Laporan Tertentu
yang Disampaikan Kepada Bank Indonesia sebagaimana telah diubah SE BI No.7/10/DPNP tanggal 31 Maret 2005.
c) Peraturan Bank Indonesia No. 4/7/PBI/2002 tanggal 27 September 2002 tentang "Prinsip Kehati-hatian Dalam Rangka Pembelian Kredit oleh Bank dari Badan Penyehatan
Perbankan Nasional (BPPN)".
**) Termasuk didalamnya Obligasi Pemerintah.
***) Perhitungan PPA yang wajib dibentuk adalah setelah dikurangi agunan dan atas SBI, BI intervensi dan Obligasi Pemerintah tidak wajib dibentuk PPA.

Lampiran 6/12
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk.
KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF *) - PERUSAHAAN INDUK
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

31 Desember 2007
NO POS-POS DALAM PERHATIAN
LANCAR KHUSUS KURANG LANCAR DIRAGUKAN MACET JUMLAH

I PIHAK TERKAIT
A. AKTIVA PRODUKTIF
1 Penempatan pada bank lain 167.092 - - - - 167.092

2 Surat-surat berharga kepada pihak ketiga **) - - - - - -

3 Kredit kepada pihak ketiga 651.079 - - - - 651.079


a. KUK - - - - - -
b. Kredit properti 677 - - - - 677
i. Direstrukturisasi - - - - - -
ii. Tidak direstrukturisasi 677 - - - - 677
c. Kredit lain yang direstrukturisasi 219.515 - - - - 219.515
d. Lainnya 430.887 - - - - 430.887

4 Penyertaan pada pihak ketiga 2.535.001 - - - - 2.535.001


a. Pada perusahaan keuangan bank 1.436.733 - - - - 1.436.733
b. Pada perusahaan keuangan non-bank 910.346 - - - - 910.346
c. Dalam rangka restrukturisasi kredit - - - - - -
d. Lainnya 187.922 - - - - 187.922

5 Tagihan lain kepada pihak ketiga - - - - - -

6 Komitmen dan kontinjensi kepada pihak ketiga 5.803 - - - - 5.803

B. AKTIVA NON PRODUKTIF


1 Properti terbengkalai - - - - - -

2 Agunan yang diambil alih - - - - - -

3 Rekening antar kantor dan suspense account - - - - - -

II PIHAK TIDAK TERKAIT


A. AKTIVA PRODUKTIF
1 Penempatan pada bank lain 17.452.909 - - - - 17.452.909

2 Surat-surat berharga kepada pihak ketiga dan


Bank Indonesia **) 114.555.599 - 7.403 - 1.071.020 115.634.022

3 Kredit kepada pihak ketiga 99.702.900 15.148.227 1.252.029 285.999 9.786.211 126.175.366
a. KUK 3.078.985 809.429 43.782 38.322 231.158 4.201.676
b. Kredit properti 7.792.653 1.948.004 44.345 47.003 1.071.531 10.903.536
i. Direstrukturisasi 247.889 663.963 5.089 - 28.162 945.103
ii. Tidak direstrukturisasi 7.544.764 1.284.041 39.256 47.003 1.043.369 9.958.433
c. Kredit lain yang direstrukturisasi 5.001.201 8.550.533 979.789 102.728 4.311.721 18.945.972
d. Lainnya 83.830.061 3.840.261 184.113 97.946 4.171.801 92.124.182

4 Penyertaan pada pihak ketiga - - - - 72.625 72.625


a. Pada perusahaan keuangan bank - - - - - -
b. Pada perusahaan keuangan non-bank - - - - - -
c. Dalam rangka restrukturisasi kredit - - - - 72.625 72.625
d. Lainnya - - - - - -

5 Tagihan lain kepada pihak ketiga 8.678.182 909.725 6.941 - 798.916 10.393.764

6 Komitmen dan kontinjensi kepada pihak ketiga 21.258.626 709.154 6.783 - 64.007 22.038.570

B. AKTIVA NON PRODUKTIF


1 Properti terbengkalai - - 304.845 - - 304.845

2 Agunan yang diambil alih - - 158.922 - - 158.922

3 Rekening antar kantor dan suspense account 1.314.006 - - - 326.972 1.640.978

JUMLAH 266.321.197 16.767.106 1.736.923 285.999 12.119.751 297.230.976

1 a. PPA produktif yang wajib dibentuk 1.510.029 1.612.656 152.675 145.423 11.318.044 14.738.827
b. PPA non produktif yang wajib dibentuk - - 69.565 - 326.972 396.537
Total PPA yang wajib dibentuk ***) 1.510.029 1.612.656 222.240 145.423 11.645.016 15.135.364
2 a. PPA produktif yang telah dibentuk 1.698.359 1.928.961 156.460 147.505 11.429.171 15.360.456
b. PPA non produktif yang telah dibentuk - - 69.948 - 542.690 612.638
Total PPA yang telah dibentuk 1.698.359 1.928.961 226.408 147.505 11.971.861 15.973.094

*) Informasi keuangan tersebut diatas, disajikan sesuai dengan hal-hal sebagai berikut:
a) Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.3/22/PBI/2001 tanggal 13 Desember 2001 tentang Transparansi Kondisi Keuangan Bank sebagaimana telah diubah dengan PBI
No. 7/50/PBI/2005 tanggal 29 November 2005.
b) Surat Edaran Bank Indonesia (SE BI) No.3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 tentang Laporan Publikasi Triwulanan dan Bulanan Bank Umum serta Laporan Tertentu
yang Disampaikan Kepada Bank Indonesia sebagaimana telah diubah SE BI No.7/10/DPNP tanggal 31 Maret 2005.
c) Peraturan Bank Indonesia No. 4/7/PBI/2002 tanggal 27 September 2002 tentang "Prinsip Kehati-hatian Dalam Rangka Pembelian Kredit oleh Bank dari Badan Penyehatan
Perbankan Nasional (BPPN)".
**) Termasuk didalamnya Obligasi Pemerintah.
***) Perhitungan PPA yang wajib dibentuk adalah setelah dikurangi agunan dan atas SBI, BI intervensi dan Obligasi Pemerintah tidak wajib dibentuk PPA.

Lampiran 6/13
489

REFERENSI
BAPEPAM LK

MENEMBUS BATAS KEINGINAN

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


490
REFERENSI BAPEPAM LK

KRITERIA PENJELASAN HAL.

I. UMUM

1. Laporan tahunan disajikan dalam bahasa Indonesia yang ✓


baik dan benar dan dianjurkan, menyajikan juga dalam
bahasa Inggris.

2. Laporan tahunan dicetak pada kertas yang berwarna terang ✓


agar mudah dibaca dan jelas.

3. Laporan tahunan mencantumkan identitas perusahaan Nama Perusahaan dan Tahun Annual Report ditampilkan di: ✓
dengan jelas. 1. Sampul muka.
2. Samping.
3. Belakang dan,
4. Setiap halaman.
4. Laporan Tahunan ditampilkan di website Perusahaan. Laporan Tahunan disajikan pada website Perusahaan minimal ✓
untuk 2 tahun.
II. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING

1. Informasi keuangan dalam bentuk perbandingan selama Informasi memuat antara lain: 8
5 (lima) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika 1. Penjualan/pendapatan usaha.
perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya 2. Laba (rugi) kotor.
selama kurang dari 5 (lima) tahun. 3. Laba (rugi) usaha.
4. Laba (rugi) bersih.
5. Laba (rugi) bersih per saham.
2. Informasi keuangan dalam bentuk perbandingan selama Informasi memuat antara lain: 8
5 (lima) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika 1. Modal kerja bersih.
perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya 2. Jumlah investasi.
selama kurang dari 5 (lima) tahun. 3. Jumlah aset.
4. Jumlah kewajiban.
5. Jumlah ekuitas.
3. Informasi keuangan dalam bentuk perbandingan selama Informasi memuat 5 (lima) rasio keuangan yang umum dan 8
5 (lima) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika relevan dengan industri perusahaan.
perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya
selama kurang dari 5 (lima) tahun.

4. Laporan Tahunan wajib memuat informasi harga saham Informasi memuat: 249
dalam bentuk tabel dan grafik Informasi harga saham 1. Harga saham tertinggi.
sebelum perubahan permodalan terakhir wajib disesuaikan 2. Harga saham terendah.
dalam hal terjadi antara lain karena pemecahan saham, 3. Harga saham penutupan.
dividen saham, dan saham bonus. 4. Jumlah saham yang diperdagangkan untuk setiap triwulan
dalam 2 (dua) tahun buku terakhir (jika ada).
5. Laporan Tahunan wajib memuat informasi jumlah obligasi Informasi memuat: 238
atau obligasi konvertibel yang diterbitkan dalam 2 (dua) 1. Jumlah obligasi/obligasi konversi yang beredar.
tahun buku terakhir. 2. Tingkat bunga.
3. Tanggal jatuh tempo.
4. Peringkat obligasi.
III. LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

1. Laporan Dewan Komisaris. Memuat hal-hal sebagai berikut: 12


1. Penilaian kinerja direksi mengenai pengelolaan perusahaan
2. Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun
oleh direksi.
3. Komite-komite yang berada dibawah pengawasan dewan
komisaris.
4. Perubahan komposisi dewan komisaris (jika ada).
2. Laporan Direksi. Memuat hal-hal sebagai berikut: 18
1. Kinerja perusahaan mencakup antara lain kebijakan
strategis, perbandingan antara hasil yang dicapai dengan
yang ditargetkan, dan kendala-kendala yang dihadapi
perusahaan.
2. Prospek usaha.
3. Penerapan tata kelola perusahaan yang baik yang telah
dilaksanakan oleh perusahaan.
4. Perubahan komposisi dewan direksi (jika ada).

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


491
REFERENSI BAPEPAM LK

KRITERIA PENJELASAN HAL.

3. Tanda tangan anggota direksi dan anggota dewan komisaris. Memuat hal-hal sebagai berikut: 308-309
1. Tanda tangan dituangkan pada lembaran tersendiri.
2. Pernyataan bahwa direksi dan dewan komisaris bertanggung
jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan.
3. Ditandatangani seluruh anggota dewan komisaris dan
anggota direksi dengan menyebutkan nama dan jabatannya.
4. Penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari ybs dalam hal
terdapat anggota Dewan Komisaris atau direksi yang tidak
menandatangani laporan tahunan, atau: penjelasan tertulis
dalam surat tersendiri dari anggota yang lain dalam hal
tidak terdapat penjelasan tertulis dari yang bersangkutan.

IV. PROFIL PERUSAHAAN

1. Nama dan alamat perusahaan. Sampul


belakang

2. Riwayat singkat perusahaan. Mencakup antara lain: tanggal/tahun pendirian, nama dan 2
perubahan nama perusahaan jika ada.

3. Bidang usaha. Meliputi jenis produk dan atau jasa yang dihasilkan. 252-255

4. Struktur Organisasi. Dalam bentuk bagan, meliputi nama dan jabatan. 42

5. Visi dan Misi Perusahaan. Mencakup hal-hal sebagai berikut: Sampul


1. Penjelasan tentang visi perusahaan. Depan
2. Penjelasan tentang misi perusahaan. Bagian
Dalam

6. Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Dewan Informasi memuat antara lain: 14
Komisaris. 1. Nama.
2. Jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga
lain).
3. Umur.
4. Pendidikan.
5. Pengalaman kerja.

7. Identitas dan riwayat hidup singkat anggota direksi. Informasi memuat antara lain: 34
1. Nama.
2. Jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga
lain).
3. Umur.
4. Pendidikan.
5. Pengalaman kerja.

8. Jumlah Pegawai (komparatif 2 tahun) dan deskripsi Informasi memuat antara lain: 225
pengembangan kompetensinya (misal: aspek pendidikan 1. Jumlah pegawai untuk masing-masing level organisasi.
dan pelatihan pegawai). 2. Jumlah pegawai untuk masing-masing tingkat pendidikan.
3. Pelatihan pegawai yang telah dan akan dilakukan.
4. Adanya persamaan kesempatan kepada seluruh pegawai.
5. Biaya yang telah dikeluarkan.

9. Komposisi Pemegang saham. Mencakup antara lain: 248


1. Nama pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham.
2. Direktur dan komisaris yang memiliki saham.
3. Pemegang saham masyarakat dengan kepemilikan saham
masing-masing kurang dari 5%.

10. Daftar Anak Perusahaan dan atau Perusahaan Asosiasi. Informasi memuat antara lain : 45
1. Nama Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi.
2. % Kepemilikan saham
3. Keterangan tentang bidang usaha anak perusahaan atau
perusahaan asosiasi.
4. Keterangan status operasi perusahaan anak atau perusahaan
asosiasi (telah beroperasi atau belum beroperasi).

11. Kronologis pencatatan saham; Mencakup antara lain: 246


1. Kronologis pencatatan saham.
2. Jenis tindakan korporasi (corporate action) yang menyebabkan
perubahan jumlah saham.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


492
REFERENSI BAPEPAM LK

KRITERIA PENJELASAN HAL.

3. Perubahan jumlah saham dari awal pencatatan sampai


dengan akhir tahun buku.
4. Nama bursa dimana saham perusahaan dicatatkan.

12. Kronologis pencatatan efek lainnya; Mencakup antara lain: N.A


1. Kronologis pencatatan efek lainnya.
2. Jenis tindakan korporasi (corporate action) yang menyebabkan
perubahan jumlah efek lainnya.
3. Perubahan jumlah efek lainnya dari awal pencatatan sampai
dengan akhir tahun buku.
4. Nama Bursa dimana efek lainnya perusahaan dicatatkan
5. Peringkat efek.

13. Nama dan alamat lembaga dan atau profesi penunjang Informasi memuat antara lain: 247
pasar modal. 1. Nama dan alamat BAE.
2. Nama dan alamat Kantor Akuntan Publik.
3. Nama dan alamat perusahaan pemeringkat efek.

14. Akuntan Perseroan. Informasi memuat antara lain: 245


1. Jumlah periode akuntan telah melakukan audit laporan
keuangan tahunan perusahaan.
2. Jumlah periode Kantor Akuntan Publik telah melakukan audit
laporan keuangan tahunan perusahaan.
3. Besarnya fee audit.
4. Jasa lain yang diberikan akuntan selain jasa financial audit.

15. Penghargaan dan sertifikasi yang diterima perusahaan Informasi memuat antara lain: 4
baik yang berskala nasional maupun internasional. 1. Nama penghargaan.
2. Tahun perolehan.
3. Badan pemberi penghargaan.
4. Masa berlaku.

16. Nama dan alamat anak perusahaan dan atau kantor


cabang atau kantor perwakilan (jika ada). 268

V. ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJAMEN ATAS


KINERJA PERUSAHAAN

1. Tinjauan operasi per segmen usaha. Memuat uraian mengenai: 158-199


1. Produksi / kegiatan usaha.
2. Penjualan/ pendapatan usaha.
3. Profitabilitas.
4. Peningkatan/ penurunan kapasitas produksi untuk masing-
masing segmen usaha.

2. Uraian atas kinerja keuangan Perusahaan. Analisis kinerja keuangan yang mencakup perbandingan 50-69
antara kinerja keuangan tahun yang bersangkutan dengan
tahun sebelumnya (dalam bentuk narasi dan tabel), antara lain
mengenai:
1. Aset lancar, aset tidak lancar, dan jumlah aset;
2. Kewajiban lancar, kewajiban tidak lancar, dan jumlah
kewajiban;
3. Penjualan/pendapatan usaha;
4. Beban usaha;
5. Laba/Rugi bersih

3. Bahasan dan analisis tentang kemampuan membayar Penjelasan tentang : 61-70


hutang dan tingkat kolektibilitas piutang Perseroan. 1. Kemampuan membayar hutang.
2. Tingkat kolektibilitas piutang.

4. Bahasan tentang struktur modal (capital structure), Penjelasan atas: 68-70


kebijakan manajemen atas struktur modal (capital 1. Struktur modal (capital structure),
structure policies), dan tingkat likuiditas perusahaan 2. Kebijakan manajemen atas struktur modal (capital structure
(liquidity). policies),
3. Tingkat likuiditas perusahaan (liquidity).

5. Bahasan mengenai ikatan yang material untuk investasi Penjelasan tentang: 69-70
barang modal. 1. Tujuan dari ikatan tersebut.
2. Sumber dana yang diharapkan untuk memenuhi ikatan-ikatan
tersebut.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


493
REFERENSI BAPEPAM LK

KRITERIA PENJELASAN HAL.

3. Mata uang yang menjadi denominasi.


4. Langkah-langkah yang direncanakan perusahaan untuk
melindungi risiko dari posisi mata uang asing yang terkait.

6. Bahasan dan analisis tentang informasi keuangan Ada atau tidak ada pengungkapan. Lamp.
yang telah dilaporkan yang mengandung kejadian yang 5/146
sifatnya luar biasa dan jarang terjadi.

7. Uraian tentang komponen-komponen substansial dari Ada atau tidak ada pengungkapan. 50-59
pendapatan dan beban lainnya, untuk dapat mengetahui
hasil usaha perusahaan.

8. Jika laporan keuangan mengungkapkan peningkatan atau Ada atau tidak ada pengungkapan. Lamp.
penurunan yang material dari penjualan atau pendapatan 5/146
bersih, maka wajib disertai dengan bahasan tentang
sejauh mana perubahan tersebut dapat dikaitkan antara
lain dengan, jumlah barang atau jasa yang dijual, dan
atau adanya produk atau jasa baru.

9. Bahasan tentang dampak perubahan harga terhadap Ada atau tidak ada pengungkapan. Lamp.
penjualan atau pendapatan bersih perusahaan serta 5/139-141
laba operasi perusahaan selama 2 (dua) tahun atau
sejak perusahaan memulai usahanya, jika baru memulai
usahanya kurang dari 2 (dua) tahun.

10. Informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal Uraian kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan Lamp.
laporan akuntan. termasuk dampaknya terhadap kinerja dan risiko usaha di masa 5/150
mendatang.

11. Uraian tentang prospek usaha perusahaan. Uraian mengenai prospek perusahaan sehubungan dengan 20-23,
industri, ekonomi secara umum dan pasar internasional serta Lamp.
dapat disertai data pendukung kuantitatif jika ada sumber data 5/146
yang layak dipercaya.

12. Uraian tentang aspek pemasaran. Uraian tentang pemasaran atas produk dan jasa perusahaan, 46-49
antara lain meliputi pangsa pasar.

13. Pernyataan mengenai kebijakan dividen dan tanggal Memuat uraian mengenai: 59, 68-69
serta jumlah dividen kas per saham dan jumlah dividen 1. Besarnya deviden untuk masing-masing tahun.
per tahun yang diumumkan atau dibayar selama 2 (dua) 2. Besarnya Payout Ratio.
tahun buku terakhir.

14. Realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum. Memuat uraian mengenai: Lamp.
1. Total perolehan dana. 5/97-98
2. Rencana penggunaan dana.
3. Rincian penggunaan dana, dan
4. Saldo dana.
5. Tanggal persetujuan RUPS atas perubahan penggunaan
dana (jika ada).
Dalam hal dana hasil penawaran umum telah habis
dipergunakan, harus ada pernyataan mengenai hal tersebut.

15. Informasi material mengenai investasi, ekspansi, Memuat uraian mengenai: Lamp.
divestasi, akuisisi atau restrukturisasi hutang/modal. 1. Tujuan dilakukannya transaksi; 5/5-8
2. Nilai transaksi atau jumlah yg direstrukturisasi;
3. Sumber dana.
Catatan: apabila tidak mempunyai transaksi dimaksud, agar
diungkapkan.

16. Informasi transaksi material yang mengandung benturan Memuat uraian mengenai: Lamp.
kepentingan dan transaksi dengan pihak afiliasi. 1. Nama pihak yang bertransaksi. 5/119-122
2. Sifat hubungan afiliasi.
3. Penjelasan mengenai kewajaran transaksi;
4. Realisasi transaksi pada periode berjalan.
Catatan: apabila tidak mempunyai transaksi dimaksud, agar
diungkapkan.

17. Uraian mengenai perubahan peraturan perundang- Memuat uraian perubahan peraturan pemerintah dan Lamp.
undangan yang berpengaruh signifikan terhadap dampaknya terhadap perusahaan. 5/148-149
perusahaan.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


494
REFERENSI BAPEPAM LK

KRITERIA PENJELASAN HAL.

18. Uraian mengenai perubahan kebijakan akuntansi. Uraian memuat antara lain: perubahan kebijakan akuntansi, Lamp.
alasan dan dampaknya terhadap laporan keuangan. 5/148-149

VI. GOOD CORPORATE GOVERNANCE

1. Uraian Dewan Komisaris. Uraian memuat antara lain: 82


1. Uraian pelaksanaan tugas Dewan Komisaris.
2. Pengungkapan prosedur penetapan dan besarnya remunerasi
anggota dewan komisaris.
3. Frekuensi pertemuan.
4. Tingkat kehadiran dewan komisaris dalam pertemuan.

2. Uraian Direksi. Uraian memuat antara lain: 93


1. Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab masing-masing
anggota Direksi.
2. Pengungkapan prosedur penetapan dan besarnya remunerasi
anggota direksi.
3. Frekuensi pertemuan.
4. Tingkat kehadiran anggota direksi dalam pertemuan
5. Program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi
direksi.

3. Komite Audit. Mencakup antara lain: 85


1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite
audit.
2. Uraian tugas dan tanggung jawab.
3. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite audit
4. Laporan singkat pelaksanaan kegiatan komite audit.
5. Independensi anggota komite audit.

4. Komite Nominasi. Mencakup antara lain: 89


1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite
nominasi.
2. Independensi anggota komite nominasi.
3. Uraian tugas dan tanggung jawab.
4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite nominasi.
5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite nominasi.

5. Komite Remunerasi. Mencakup antara lain: 89


1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite
remunerasi.
2. Independensi anggota komite remunerasi.
3. Uraian tugas dan tanggung jawab.
4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite remunerasi.
5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite
remunerasi.

6. Komite-komite lain yang dimiliki oleh perusahaan. Mencakup antara lain: 87,91, 106
1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite lain.
2. Independensi anggota komite lain.
3. Uraian tugas dan tanggung jawab.
4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite lain.
5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite lain.

7. Uraian mengenai kebijakan penetapan remunerasi bagi Mencakup antara lain: 89, 134
Direksi yang dikaitkan dengan kinerja perusahaan. 1. Prosedur penetapan remunerasi tertuang dalam SOP.
2. Indikator kinerja untuk mengukur performance Direksi

8. Uraian tugas dan Fungsi Sekretaris Perusahaan. Mencakup antara lain: 124,152
1. Nama dan riwayat jabatan singkat sekretaris perusahaan.
2. Uraian pelaksanaan tugas sekretaris perusahaan.

9. Uraian mengenai unit audit internal. Mencakup antara lain: 125, 230
1. Nama ketua unit audit internal.
2. Struktur unit audit internal.
3. Piagam unit audit internal.
4. Uraian pelaksanaan tugas.

10. Uraian mengenai manajemen risiko perusahaan. Mencakup antara lain: 202
1. Penjelasan mengenai risiko-risiko yang dihadapi perusahaan
(misalnya risiko yang disebabkan oleh fluktuasi kurs atau suku

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


495
REFERENSI BAPEPAM LK

KRITERIA PENJELASAN HAL.

bunga, persaingan usaha, pasokan bahan baku, ketentuan


negara lain atau peraturan internasional, dan kebijakan
pemerintah).
2. Upaya untuk mengelola risiko tersebut.

11. Uraian mengenai aktivitas dan biaya yang dikeluarkan Mencakup antara lain informasi tentang: 137
berkaitan dengan tanggung jawab sosial perusahaan 1. Pembentukan Pusat Pengaduan Konsumen.
terutama mengenai komitmen perusahaan terhadap 2. Program peningkatan layanan kepada konsumen.
perlindungan konsumen. 3. Biaya yang telah dikeluarkan.

12. Uraian mengenai aktivitas dan biaya yang dikeluarkan Mencakup antara lain informasi tentang: 151
berkaitan dengan tanggung jawab sosial perusahaan 1. Mitra Usaha binaan Perusahaan.
terutama mengenai “community development program” 2. Program pengembangan pendidikan.
yang telah dilakukan. 3. Program perbaikan kesehatan.
4. Program pengembangan seni budaya.
5. Biaya yang telah dikeluarkan.

13. Uraian mengenai aktivitas dan biaya yang dikeluarkan Mencakup antara lain informasi tentang : 142-151
berkaitan dengan tanggung jawab sosial perusahaan 1. Aktivitas pelestarian lingkungan.
terutama aktivitas lingkungan. 2. Aktivitas pengelolaan lingkungan.
3. Sertifikasi atas pengelolaan lingkungan.
4. Biaya yang telah dikeluarkan.

14. Perkara penting yang sedang dihadapi oleh Emiten atau Mencakup antara lain: N.A
Perusahaan Publik, Direksi dan anggota dewan Komisaris 1. Pokok perkara/gugatan.
yang sedang menjabat. 2. Kasus posisi.
3. Status penyelesaian perkara/gugatan.
4. Pengaruhnya terhadap kondisi keuangan perusahaan.

15. Akses informasi dan data perusahaan. Uraian mengenai tersedianya akses informasi dan data 247,
perusahaan kepada publik, misalnya melalui website, media Sampul
massa, mailing list, bulletin dsb. Belakang

16. Etika Perusahaan. Memuat uraian antara lain: 80,127


1. Keberadaan code of conduct.
2. Isi code of conduct.
3. Penyebaran code of conduct kepada pegawai dan upaya
penegakannya.
4. Pernyataan mengenai budaya perusahaan (corporate culture)
yang dimiliki perusahaan.

VII. INFORMASI KEUANGAN

1. Surat Pernyataan Direksi tentang Tanggung Jawab Direksi Kesesuaian dengan peraturan Bapepam No. VIII.G.11 tentang ✓
atas Laporan Keuangan. Tanggung Jawab Direksi atas
Laporan Keuangan. ✓

2. Opini akuntan atas laporan keuangan. Kesesuaian dengan SPAP-IAI

3. Deskripsi Auditor Independen di Opini. Deskripsi memuat tentang:


1. Nama & tanda tangan. ✓
2. Tanggal Laporan Audit.
3. No. ijin KAP (jika ada).

4. Laporan keuangan yang lengkap. Memuat secara lengkap unsur-unsur laporan keuangan: Lamp. 1/1
1. Neraca. Lamp. 4/2
2. Laporan laba rugi.
3. Laporan perubahan ekuitas.
4. Laporan arus kas.
5. Catatan atas laporan keuangan.

5. Perbandingan tingkat profitabilitas. Uraian mengenai perbandingan laba/rugi usaha tahun berjalan Lamp. 2
dengan tahun sebelumnya.

6. Penyajian Laporan Arus Kas. Memenuhi ketentuan sebagai berikut: Lamp.


1. Penggunaan metode langsung (direct method) 4/1-2
2. Pengelompokan dalam tiga kategori aktivitas: aktivitas
operasi, investasi, dan pendanaan.
3. Pengungkapan aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas.
4. Pemisahan penyajian antara penerimaan kas dan atau

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


496
REFERENSI BAPEPAM LK

KRITERIA PENJELASAN HAL.

pengeluaran kas kepada pelanggan (customer), pegawai,


pemasok, dan pembayaran pajak selama tahun berjalan pada
aktivitas operasi.
5. Penyajian penambahan dan pembayaran hutang jangka
panjang serta dividen pada aktivitas pendanaan.

7. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi. Meliputi sekurang-kurangnya: Lamp.


1. Konsep dasar penyajian laporan keuangan. 5/11-24
2. Pengakuan pendapatan dan beban.
3. Penilaian investasi.
4. Penilaian dan metode penyusutan aset tetap.
5. Dasar perhitungan laba per saham.

8. Transaksi dengan Pihak Yang Mempunyai Hubungan Hal-hal yang harus diungkapkan antara lain: Lamp.
Istimewa. 1. Rincian jenis transaksi, nama pihak yang memiliki hubungan 5/119-122
istimewa, dan jumlah piutang dan atau hutang yang terkait.
2. Dirinci jumlah masing-masing pos aset, kewajiban, penjualan
dan pembelian (beban) kepada pihak yang mempunyai
hubungan istimewa beserta persentasenya terhadap total
aset, kewajiban, penjualan dan pembelian (beban).
3. Penjelasan transaksi yang tidak berhubungan dengan
kegiatan usaha utama dan jumlah hutang / piutang
sehubungan dengan transaksi tersebut.
4. Sifat hubungan, jenis dan unsur transaksi hubungan
istimewa.
5. Kebijakan harga dan syarat transaksi serta pernyataan apakah
penerapan kebijakaan harga dan syarat tersebut sama dengan
kebijakan harga dan syarat untuk transaksi dengan pihak
ketiga.

9. Pengungkapan yang Berhubungan dengan Perpajakan. Hal-hal yang harus diungkapkan selain Jenis dan Jumlah Hutang Lamp.
Pajak 5/25
1. Rekonsiliasi antara beban (penghasilan) pajak dengan hasil
perkalian laba akuntansi dengan tarif yang berlaku dengan
mengungkapkan dasar perhitungan tarif pajak yang berlaku.
2. Rekonsiliasi fiskal dan perhitungan beban pajak kini.
3. Pernyataan bahwa Laba Kena Pajak (LKP) hasil rekonsiliasi
telah sesuai dengan SPT.
4. Rincian aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disajikan
pada neraca untuk setiap periode penyajian, dan jumlah
beban (penghasilan) pajak tangguhan yang diakui pada
laporan laba rugi apabila jumlah tersebut tidak terlihat dari
jumlah aset atau kewajiban pajak tangguhan yang diakui pada
neraca.
5. Pengungkapan ada atau tidak ada sengketa pajak.

10. Aset & Kewajiban Dalam Mata Uang Asing. Hal-hal yang harus diungkapkan: Lamp.
1. Rincian aset dan kewajiban dalam mata uang asing serta 5/12
ekuivalennya dalam rupiah.
2. Posisi neto dari aset dan kewajiban dalam mata uang asing.
3. Rincian kontrak valuta berjangka dan equivalen dalam rupiah.
4. Kebijakan manajemen risiko mata uang asing.
5. Apabila lindung nilai tidak dilakukan, alasan untuk tidak
melakukannya.

11. Perkembangan Terakhir Standar Akuntansi Keuangan dan Hal-hal yang harus diungkapkan: Lamp.
Peraturan Lainnya. 1. Penjelasan mengenai standar akuntansi keuangan dan 5/148-149
peraturan baru yang diterapkan dan mempengaruhi aktivitas
perusahaan; dan
2. Dampak penerapan standar akuntansi keuangan dan
peraturan baru tersebut.

12. Komitmen dan Kontinjensi. Hal-hal yang harus diungkapkan: Lamp.


1. Untuk perikatan berupa perjanjian sewa, keagenan dan 5/143-146
distribusi, bantuan manajemen, teknis, royalti dan lisensi
memuat uraian tentang pihak-pihak yang terkait, periode
berlakunya perikatan, dasar penentuan kompensasi dan
denda, jumlah beban atau pendapatan pada periode
pelaporan, dan pembatasan-pembatasan lainnya.
2. Untuk perikatan berupa Kontrak/perjanjian yang memerlukan

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


497
REFERENSI BAPEPAM LK

KRITERIA PENJELASAN HAL.

penggunaan dana di masa yang akan datang, seperti:


pembangunan pabrik, perjanjian pembelian, ikatan untuk
investasi, dsb. memuat uraian tentang pihak-pihak yang
terkait dalam perjanjian, periode berlakunya perikatan, nilai
keseluruhan, mata uang, dan bagian yang telah direalisasi.
3. Untuk pemberian jaminan/garansi memuat uraian tentang
pihak-pihak yang dijamin dan yang menerima jaminan, yang
dipisahkan antara pihak yang mempunyai hubungan istimewa
dan pihak ketiga untuk pihak yang dijamin, latar belakang
dikeluarkannya jaminan, periode berlakunya jaminan, nilai
jaminan.
4. Perkara/sengketa hukum dengan mengungkapkan pihak-pihak
yang terkait, jumlah yang diperkarakan, serta latar belakang, isi
dan status perkara dan pendapat hukum (legal opinion).
5. Untuk peraturan pemerintah yang mengikat perusahaan
seperti: masalah lingkungan hidup, diungkapkan uraian
singkat tentang peraturan dan dampaknya terhadap
perusahaan.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


498
CATATAN

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


www.bankmandiri.co.id

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


Plaza Mandiri
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36-38
Jakarta Selatan, Jakarta 12190 Indonesia
Tel. : +62 21 - 526 5045, 5299 7777
LAPORAN TAHUNAN 2009 Fax. : +62-21 - 526 8246

You might also like