Professional Documents
Culture Documents
Skripsi
Diajukan dalam rangka menyelesaikan Studi Strata 1
Untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
Sri Murtiani (2005), Pengaruh Latihan Senam Ayo Bersatu terhadap Tingkat
Kesegaran Jasmani Siswa Puteri Kelas IV Sekolah Dasar Gayamsari 01
Semarang Tahun Ajaran 2004/2005
Tujuan dalam penelitian ini adalah ingin mencari jawaban dari permasalahan
yang muncul dalam penelitian ini yaitu adakah pengaruh Senam Ayo Bersatu
terhadap Tingkat Kesegaran Jasmani Siswa Puteri Kelas IV Sekolah Dasar
Gayamsari 01 Semarang Tahun Ajaran 2004/2005?. Dan seberapa besar sumbangan
Senam Ayo Bersatu terhadap Tingkat Kesegaran Jasmani Siswa Puteri Sekolah
Dasar Gayamsari 01 Tahun Ajaran 2004/2005?.
Penelitian ini adalah penelitian populasi dengan menggunakan metode
eksperimen. Populasi yang digunakan adalah Siswa puteri Kelas IV SD Gayamsari 01
Tahun Ajaran 2004/2005 yang berjumlah 28 orang. Karena jumlahnya hanya 28
orang maka semua siswa puteri Kelas IV dipergunakan sebagai sampel sehingga
disebut dengan total populasi. Setelah dilakukan Tes awal dengan menggunakan Tes
Kesegaran Jaasmani Indonesia, sampel dikelompokkan menjadi dua kelompok ialah
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.Teknik pembagian kelompok
menggunakan Match-Subyect Ordinal Pairing.Kelompok eksperimen diberi
perlakuan senam Ayo Bersatu selama 3 X seminggu selama 6 minggu. Sesudah
program latihan selesai dilakukan tes pengukuran kembali dengan tes yang sama
dengan tes awal.Metode pengolahan data menggunakan uji t. Sebelum uji hipotesis
dilakukan uji persyaratan analisis hipotesis, untuk uji normalitas data dengan statistik
non parametrik menggunakan Kolmogorov-Smirnov, untuk uji homogenitas
menggunakan Chi-Square.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh Senam Ayo Bersatu
terhadap tingkat kesegaran jasmani para pelakunya yang dalam hal ini adalah siswa
putri kelas IV SD Gayamsari 01 Semarang Tahun Ajaran 2004/2005.
Saran yang diajukan adalah kepada guru olahrga dianjurkan untuk
memperbanyak latihan senam karena dapat meningkatkan kesegaran secara
signifikan.
HALAMAN PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk diajukan kepada Panitia Ujian Skripsi
Fakultas Ilmu keolahragaan Universitas Negeri Semarang
Semarang, 2005
Pembimbing I Pembimbing II
Dra. M.M. Endang Sri Retno, M.S. Dra. Kaswarganti Rahayu, M. Kes.
NIP. 131281228 NIP. 131993872
Mengetahui :
Ketua Jurusan PKLO - FIK
Universitas Negeri Semarang
Panitia Ujian :
Ketua Panitia : Sekretaris :
Dewan Penguji :
MOTTO :
Hanya orang yang ingin tahu yang akan belajar dan hanya orang yang teguh
yang akan mengatasi rintangan untuk belajar.
Hasil dari sesuatu pencarian selalu lebih menggembirakan daripada hasil dari
suatu kecerdasan ( Eugene Wilson )
Kupersembahkan untuk :
Bapakku Y. Muslim (alm) dan Ibuku M Sukeni,
Suamiku F.X. Fanny Ariyadi
Dan anak-anakku tercinta Defina dan Reren
Juga teman dan sahabat
KATA PENGANTAR
Pantaslah kiranya apabila pada kesempatan ini penulis memanjatkan puji dan
syukur ke hadirat Tuhan Yang maha Esa , yang telah melimpahkan rahmat Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Penulis sadar pula bahwa usaha dan perjuangan penulis yang maksimal
bukanlah merupakan perjuangan penulis sendiri , karena tanpa bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak mustahil skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
Oleh sebab itu pada kesempatan ini pula penulis mengucapkan terima kasih yang
sedalam-dalamnya kepada :
1. Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberi berbagai fasilitas
dan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan studi di Universitas
Negeri Semarang.
2. Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang yang telah
memberikan ijin penelitian.
3. Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan
Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan petunjuk, arahan, saran
serta bimbingan dalam perkuliahan hingga selesainya skripsi ini.
4. Dra. M.M. Endang Sri Retno, M.S. dan Dra. Kaswarganti Rahayu, M.Kes.
selaku pembimbing yang telah banyak memberikan dorongan dan bimbingan,
petunjuk dan saran hingga skripsi ini dapat terwujud.
5. Para Bapak dan Ibu Dosen Universitas Negeri Semarang, khususnya Fakultas
Ilmu Keolahragaan yang banyak menyumbang saran dan petunjuk. Serta
menurunkan sejumlah pengetahuan hingga menambah luas wawasan penulis.
6. Kepala SD Gayamsari 01 Semarang yang telah memberi ijin kepada penulis
dan menyediakan siswanya untuk sampel penelitian
7. Para Siswa Kelas IV SD Gayamsari 01 yang telah bersedia menjadi sampel
dalam penelitian ini.
8. Suamiku F.X. Fanny Ariyadi serta anak-anakku tercinta Devina Istifanus
Ardi Murwita dan Florentina Oktaviani Ardi Murwita yang telah banyak
berkorban dan mendorong semangat hingga selesainya skripsi ini
Semoga segala amal baik saudara dalam membantu penelitian ini akan mendapat
pahala yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Kuasa dan akhirnya penulis
berharap semoga penelitian ini bermanfaat dan menambah khasanah
pengetahuan.
Semarang, 2005
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ………………………………………………………… I
SARI ………………………………………………………………………… ii
HALAMAN PERSETUJUAN ……………………………………………… iii
HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………… iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ………………………………………… V
KATA PENGANTAR ……………………………………………………… vi
DAFTAR ISI ………………………………………………………………… viii
DAFTAR TABEL …………………………………………………………… X
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………… xi
Tabel Halaman
1. Rangkuman Hasil perhitungan data Statisktik Deskripsi ........... 45
2. Rangkuman Hasil Perhitungan Uji Normalitas .......................... 47
3. Rangkuman Hasil Perhitungan Uji Homogenitas ...................... 47
4. Rangkuman Hasil Uji Paired Sampel T Tes Kelompok Kontrol 48
dan Kelompok Eksperimen ........................................................
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1 Lari 40 meter .................................................................. 29
2 Tes Gantung Siku Tekuk ............................................... 30
3. Gambar Posisi jari-jari Diletakkan Di atas Kepala ....... 31
4. Pergelangan kaki dipegang dan ditekan ke bawah ......... 32
5. Loncat Tegak ................................................................. 33
BAB I
PENDAHULUAN
jangka panjang dalam upaya pembinaan mutu sumber daya manusia Indonesia.
Hasil yang diharapkan itu akan dicapai dalam masa yang cukup lama. Karena itu
upaya pembinaan warga masyarakat dan peserta didik melalui pendidikan jasmani
formal agar dapat berkembang lebih pesat dan mampu menjadi landasan bagi
motivasi harus dimulai pada usia dini. Oleh sebab itu pendidikan jasmani dan
olahraga sudah harus dimulai sejak seseorang berada di bangku Sekolah Dasar.
Olahraga adalah salah satu bentuk dari upaya peningkatan kualitas manusia
kepribadian, disiplin dan sportivitas yang tinggi, serta peningkatan prestasi yang
II/MPR/1988).
dan pengalaman yang memadai agar dapat mencapai suatu keberhasilan dalam
mengajar dan melatih. Penguasaan suatu merode mengajar dan melatih oleh
seorang guru atau pelatih sangat penting dalam meningkatkan prestasi olahraga
yang diharapkan. Keberhasilan guru dalam mengajar akan membawa dampak
positif terhadap prestasi. Untuk meraih prestasi yang tinggi perlu dilaksanakan
seseorang, oleh karena itu pemerintah sudah sejak dahulu berperan aktif dalam
membentuk manusia Indonesia yang sehat baik jasmani maupun rohani. Peran
aktif pemerintah sudah mulai pada tahun tujuh puluhan. Pada waktu itu
Pada tahun 1984 terbit surat Menteri Negara Urusan Permuda dan Olahraga
dengan Nomor B / 0262 / Menpora / 1984 pada tanggal 29 Februari 1984 serta
surat Menteri Dalam Negeri No. 426 / 2316 / SI tertanggal 24 Februari 1984 yang
No. 0242 / U / 1984 tertanggal 4 Juni 1984, tentang pedoman Pelaksanaan Jam
senam 30 menit sebelum dimulai pekerjaan atau kegiatan pelajaran pada setiap
hari Jumat untuk karyawan dan setiap hari untuk para pelajar. Surat-surat
berlaku. Hal itu menunjukkan betapa masih relevannya kegiatan senam tersebut
sampai sekarang. Pada waktu itu senam yang dianjurkan adalah senam Pagi
Indonesia seri D. Senam tersebut telah diteliti oleh Drs. Dumadi dkk. Dari
FPOK- IKIP Semarang dan hasilnya adalah : bahwa Senam Pagi Indonesia seri D
Pada tahun 1984 tersebut telah muncul jenis senam yang baru ialah senam
Kesegaran Jasmani ’84. Terhadap senam inipun telah dilakukan penelitian pula
pada tahun 1987 oleh Dra. Endang Sri Retno dengan membandingkan kedua
bentuk senam tersebut. Hasilnya bahwa “Senam Kesegaran Jasmnai 84 lebih baik
dalam meningkatkan kesegaran jasmani dari pada senam Pagi Indonesia Seri D”.
Pada tahun 1988 terbit SK Menpora No. 0009 / MENPORA / 88, tanggal 7
Juli 1988 yang menjelaskan tentang : jam krida olahraga bahwa senam Kesegaran
latihan dan memperkaya senam yang telah ada. Itu berarti bahwa pada tahun 1988
telah ada senam yang baru lagi ialah senam kesegaran jasmani ’88 . Terhadap ”
SKJ 88” ini juga telah diteliti pula oleh Dra. Endang Sri Retno dengan
membandingkan manakah yang lebih baik antara “senam kesegaran jasmani ’84
Hasilnya adalah tidak ada perbedaan yang signifikan antara senam kesegaran
jasman’84 dengan senam kesegaran jasmani’88 dalam meningkatkan kesegaran
sangat sesuai untuk mengisi program pendidikan jasmani seperti kekuatan dan
daya tahan otot dari seluruh bagian tubuh. Disamping itu senam juga berpotensi
penguasaan ketrampilan teknik suatu cabang olahraga. Lebih penting lagi senam
Seseorang yang memiliki kesegaran jasmani yang baik adalah orang yang
14 ).
senam yang sudah ada selama ini. Kalau beberapa penelitian terhadap senam
bagaimanakah dengan Senam Ayo Bersatu ini. Kiranya tidak ada salahnya apabila
perlu dibuktikan apakah Senam Ayo Bersatu ini juga efektif dalam meningkatkan
kesegaran jasmanai pada anak sekolah dasar. Untuk itulah maka peneliti tertarik
untuk mengambil momen dengan hadirnya senam Ayo Bersatu sebagai karya
Kesegaran Jasmani Siswa Putri Kelas IV Sekolah Dasar Gayamsari 01. Semarang
1.2 Permasalahan
Agar tidak terjadi kesalahan persepsi tentang judul, maka perlu ada
pernjelasan tersendiri tentang arti dan makna judul tersebut. Penjelasan tersebut
1.4.1 Pengaruh :
Pengaruh adalah daya yang timbul dari suatu atau orang yang membentuk
Senam yang dimaksud disini Senam seperti pada umumnya yaitu latihan
tubuh yang dipilih dan dikontruksi dengan sengaja, dilakukan secara sadar dan
spiritual. Sedangkan Ayo Bersatu adalah nama dari salah satu jenis senam
lapangan.
Memberikan pengetahuan dan masukan bagi pelatih atau guru pendidikan jasmani
kesegaran jasmani.
BAB II
mengatakan bahwa hal-hal yang perlu diperhatikan dalam olahraga pada anak
prioritas utama, sebab kalau perkembangan kejiwaan dan perilaku tidak sejak
yang kokoh. Oleh karena itu dalam membina olahraga pada anak, selain perlu
pencapaian prestasi. Masalahnya sekarang adalah segi apa saja yang perlu
dibina sejak dini pada anak sekolah dasar. Untuk menjawab permasalahan ini
maksud. Anak mulai menyelidiki sekelilingnya dan mulai belajar dan mengerti
karena itu harus didorong untuk selalu bergerak dan harus diajari bagaimana
melompat dan meloncat dengan benar. Sebab apabila seorang anak sejak awal
belajar dasar tentang pola gerak keliru maka perkembangan selanjutnya sukar
untuk diperbaiki.
Kita sering melihat anak yang selalu bergerak dan ingin mencoba
berhenti maka kehidupanpun akan berhenti. Anak pada umumnya lebih aktif
dibandingkan dengan orang dewasa, hal ini disebabkan oleh kebutuhan dari
tua 1 sampai 2 jam. Oleh karena itu dalam mengajar olahraga pada anak
Bahasa Inggris dikenal dengan istilah Gymnastic, yang berasal dari kata
Gymnos dari bahasa Yunani yang artinya telanjang. Istilah gymnastic tersebut
telanjang. Hal ini bisa terjadi karena pada waktu itu teknologi pembuatan bahan
dan dikonstruksi dengan sengaja, dilakukan secara sadar dan terencana, disusun
senam secara masal baru dimulai sekitar tahun tujuh puluhan, dengan
diperkenalkannya Senam Pagi Indonesia. Senam ini dikemas secara indah dan
bermunculan senam-senam yang lain yang salah satunya adalah Senam Ayo
dan tekad untuk bersatu dari seluruh komponen olahraga masyarakat, sekaligus
kapan saja, dimana saja, dan oleh siapa saja. Senam Ayo Bersatu diharapkan
Bertolak dari pernyataan tersebut, maka tak terkecuali bahwa Senam Ayo
Bersatu juga berlaku bagi anak atau murid sekolah dasar. Adapun bentuk
Pada pemanasan irama atau ketukan musik 125 per menit dengan
durasi 7 menit 6 detik, dimana latihan tersebut diawali dari sikap sempurna
seperti berikut :
1. Berdiri tegak, tumit rapat dengan ujung jari kaki terbuka selebar kepalan
tangan.
2. 5 ( lima) titik mulai telinga, bahu, pinggul, lutut dan mata kaki merupakan
dalam rapat di samping paha, jari-jari rapat dan siap untuk berolahraga.
bawah).
bawah)
Tujuan : (1) Melatih dan merilekskan otot-otot lengan atas bawah dan
persendian kaki.
pengaturan nafas.
Latihan I : Gerakan Ayun siku bergantian ke atas kepala depan perut dan
2.1.2.2.2 Gerakan Peralihan II: Gerakan jalan ditempat dan single step zig-zag
pengaturan nafas.
Latihan inti III : Gerakan : angkat siku setinggi bahu dan ayun lurus
lengan keatas.
setinggi bahu.
2.1.2.2.3 Gerakan Peralihan III : Gerakan jalan ditempat dan single step zig-zag .
pengaturan nafas.
2.1.2.2.4 Gerakan peralihan IV: Gerakan jalan ditempat dan single step zig-zag.
pengaturan nafas.
2.1.2.2.7 Gerakan peralihan VII : Gerakan : Jalan di tempat dan single step zig-zag.
nafas.
Pada latihan pendinginan ketukan musiknya 118 per menit dengan durasi 3
menit 40 detik. Adapun latihan pendinginan ini terdiri dari tujuh latihan
sebagai berikut :
dan kaki.
tersebut dikemukakan atas dasar terjemahan dari istilah Physical fitness yang
menurut Lawrens dan Ronald dapat disamakan dengan istilah Organic fitness
sistim motor dan sensori menjadi suatu pola gerak yang lebih efisien
secara teratur. Dan menurut Astrand ( 1986 : 296-383 ), Fox ( 1988 : ) bahwa
nyata, tetapi tidak demikian halnya jika latihan dilakukan secara tidak
teratur.
2.1.5 Prinsip-prinsip dasar latihan
Dalam buku Physical Education for Children yang ditulis oleh Gabbard
pokok, yang oleh Gabbard program itu digambarkan sebagai suatu gerakan
analisa model dan bahwa manfaat utama dari konsep gerakan yang
senam, yang mana aktivitas tersebut dapat digunakan sebagai sarana untuk
bergerak lebih efektif dan efisien dalam banyaknya macam gerakan dasar.
maupun tidak.
Dan dijelaskan pula bahwa aktifitas seperti : menari, permainan, senam pada
harus dilakukan sesuai dengan prinsip dasar latihan pada umumnya. Dan
meliputi :
Bahwa untuk mendapatkan efek latihan yang baik organ tubuh harus
Bahwa kwalitas yang diperoleh dari latihan akan menurun kembali apabila
Jasmani
jasmani yang maksimal. Oleh karena itu tata urutan senam dikemas
Senam Ayo Bersatu yang terdiri atas tiga bagian ialah Pemanasan, Inti
yang kalau dilakukan semua unsur otot digerakkan . Sekalipun ada selang-
selang waktu antar gerakan, tetapi karena beban latihan cukup merangsang
masing otot tidak terlalu tinggi, sehingga kelelahan bukan terjadi secara
primer pada otot-otot karena otot-otot tidak bekerja secara berlebihan, tetapi
2.2 Hipotesis
2005”.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Populasi Penelitian
siswa. Sebab menurut Sutrisno Hadi ( 1988 : 220 ) tentang populasi adalah
yang paling sedikit memiliki sifat yang sama. Adapun sifat yang sama dari
populasi ini ialah : 1) berjenis kelamin perempuan, 2) duduk dalam kelas yang
siswa, yang semula berjumlah 30 orang siswa karena berhalangan hadir ketika
ialah hanya 28 orang siswa, maka seluruh populasi digunakan sebagai sampel.
Sebab hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Suharsimi Arikunto
yang bervariasi misalnya jenis kelamin, jenis kelamin mempunyai variasi yaitu
laki-laki dan perempuan, berat badan mempunyai variasi ada berat 40 kg, 50 kg
dan sebagainya. Dan gejala adalah obyek penelitian, sehingga variabel adalah
dari pengertian tersebut maka variabel dalam penelitian ini ada dua yaitu :
seperti berikut :
KK TP Post T
Keterangan :
berikut :
3.5.1 Membagi kelompok menjadi dua yaitu Kelompok Kontrol dan Kelompok
melakukan tes awal atau pretest yaitu tes kesegaran jasmani dengan
menggunakan tes TKJI. Berdasarkan hasil tes kesegaran jasmani TKJI
tersebut data diurutkan secara ordinal paring, dengan teknik A-B-B-A maka
3.5.2 Perlakuan dalam penelitian ini adalah latihan senam kesegaran jasmani Ayo
kali dalam seminggu ini dilakukan dengan pertimbangan atas anjuran Fox
dilakukan satu kali dalam seminggu atau 6 -7 kali per minggu. Karena
cedera karena adanya overuse . Oleh sebab itu dianjurkan bila melakukan
3.5.3 Apabila pelaksanaan eksperimen selesai dilakukan lagi tes akhir yaitu tes
Jenis penelitian ini adalah eksperimen, oleh karena itu perlu dilakukan
Jamani Indonesia yang terdiri dari lima rangkaian tes yaitu : 1) lari cepat, 2)
angkat tubuh, 3) Baring duduk, 4) Loncat tegak, 5) Lari ketahanan fisik dan
Tabel 1
Rangkuman Hasil Perhitungan Data Statistik Deskripsi
siswi putri dari kedua kelompok baik kelompok Kontrol maupun kelompok
Ekspreimen, yang dilakukan pada saat pre maupun posttes. Hasil tes pre
maksimum = 15, mean sebesar = 11.79, standart deviasi = 1.93. Hasil post
maksimum = 19, mean = 16.21, dan untuk Standart Deviasi = 2.19. Hasil
normal, dan jika nilai signifikansi ≤ 0.05 berarti tidak normal Dari
Tabel 3
Rangkuman hasil perhitungan Uji Homogenitas
Variabel Signifikansi Keterangan
Pretest Kel Kontrol 0.549 ≥ 0.05 Homogen
Posttest Kel Kontrol 0.808 ≥ 0.05 Homogen
Pretest Kel Eksperimen 0.321 ≥ 0.05 Homogen
Posttest Kel Eksperimen 0.065 ≥ 0.05 Homogen
Dari tabel 3 tersebut diatas nampak bahwa semua data dari kelompok
atau antara saat pengukuran prettest maupun posttest dari kelompok kontrol
dan kelompok eksperimen dengan ketentuan : jika nilai t hitung ≥ nilai t tabel
atau jika nilai signifikansi ≤ 0.05 maka H0 ditolak dan H1 diterima. Atau Jika
nilai t hitung ≤t tabel atau jika nilai signifikansi ≥ 0.05 maka H0 diterima dan
ini :
Tabel : 4
perlakuan
Dari hasil perhitungan diatas dapat dilihat bahwa harga t hitung = -9.906,
dengan tingkat signifikansi 0.000. Sedang harga t tabel dengan alpha 0.05
Senam Ayo Bersatu pada kelompok kontrol antara Pretest dengan Posttest”
adalah diterima.
4.2.3 Pengaruh Latihan Senam Ayo Bersatu Pada Posttest antara Kelompok
Dari hasil perhitungan diatas dapat dilihat bahwa harga t hitung = - 8.850,
hasil bahwa : hipotesis alternatif yang diajukan atau H1 yang berbunyi :” Ada
siswi putri klas IV sekolah Dasar Negeri Gayamsari 01 Tahun ajaran 2004 /
adalah “diterima” dan hipotesis nihil yang diajukan adalah “ditolak.” Dengan
4.3.1 Hipotesis alternatif atau H1 yang berbunyi : :” Ada pengaruh latihan Senam
4.3.2 Hipotesis alternatif atau H1 yang berbunyi : :” Ada pengaruh latihan Senam
sekolah Dasar Negeri Gayamsari 01 Tahun ajaran 2004 / 2005 pada Kelompok
4.3.3 Hipotesis alternatif atau H1 yang berbunyi : :” Ada pengaruh latihan Senam
sekolah Dasar Negeri Gayamsari 01 Tahun ajaran 2004 / 2005 pada Kelompok
benar ketika dilakukan dengan baik dan benar dapat meningkatkan kebugaran
4.3.3 Latihan
kerja secara teratur. Dan menurut Astrand ( 1986 : 296-383 ), Fox ( 1981 : )
tertuang dalam suatu program latihan, dalam hal ini Senam Ayo Bersatu akan
meningkatkan kemampuan fisik secara nyata, tetapi tidak demikian halnya jika
yang oleh Gabbard program itu digambarkan sebagai suatu gerakan analisa
model dan bahwa manfaat utama dari konsep gerakan yang mempunyai nilai .
Pada bidang pendidikan jasmani konsep gerakan yang mempunyai nilai ialah
seperti aktifitas menari, permainan, olahraga dan senam, yang mana aktivitas
lebih efektif dan efisien dalam banyaknya macam gerakan dasar. Kemampuan
meningkatkan kesegaran jasmani siswa. Karena dengan gizi yang baik maka
kesegaran jasmani siswa. Keadaan Gizi siswa baik karena mereka tinggal
4.3.6 Motivasi
populasi itu dilakukan terhadap atlet dan bukan atlet hasilnya lebih baik yang
dikenakan terhadap atlet, mengapa hal ini bisa terjadi. Menurut pengamatan
penulis hal itu lebih disebabkan oleh faktor motivasi. Mengapa ? karena
kalau atlet didalam melakukan tugas-tugas itu mereka menyadari bahwa apa
yang diintruksikan oleh pelatih semata-mata demi kemajuan atlet itu sendiri
salah satunya ingin jadi juara. Sementara kalau bukan atlet, sampel tidak
motivasi. Motivasi itu sendiri munculnya dari dalam diri sampel meskipun
bisa dimunculkan.
BAB V
5.1 Simpulan
Ada pengaruh latihan Senam Ayo Bersatu terhadap tingkat kesegaran
5.2 Saran
dengan kesegaran tersebut paling tidak kita sudah menyiapkan generasi muda
yang sehat dan segar yang adalah salah satu bentuk dari upaya peningkatan
watak dan kepribadian, disiplin dan sportivitas yang tinggi, serta peningkatan
prestasi yang dapat membangkitkan rasa kebanggaan nasional ( GBHN Tap MPR
No. II/MPR/1988).
DAFTAR PUSTAKA
Annarino, A.A. 1976 Developmental Conditioning for Woman and Men. Saint Louis
: The C.V. Mosby Company Second Editions
Ardle, Mc., Katch, WD, F.I., Klatch, 1981, Exercise Physiology : Energy,
Nutrision an Human Performance, Philadelpia : Lea Febinger,
Astrand, P.O. Rodhahl, K 1986, Texbooks of Work Physiology 3 rd ed, New York :
Mc Graw-Hill Company,
Brooks, G.A., Fahley, T.D. 1984 Excercise Physiology ; Human Bioenergetics and
its Application, New York : 1st John, Wilwy and Son Inc.
Federasi Olahraga Masyarakat Indonesia , 2002 Senam Ayo Bersatu, Jakarta : FOMI
Fox, E.L. Mathew, DK, 1981, The Physiology Basis of Education and Athletics,
Philadelphia : Sanders College Publishing
Gabbard, C, Le Blanc E. Lowy, S. 1987, Physical Education for Children Building
The Foundation, New Jersey : Printice Hall Inc Englewood Cliffs
Soetrisno Hadi, 1988 Metodologi Research I, II dan IV, Yogyakarta : Andi Offset
Hellenbrant, E., Hontz.S. 1973, Mechanisme of Muscle Training and Man, Jurnal
Applic Physiol
Seaton, R, 1983, Physical Education Handsbooks, New Jersey : Prentice Hall Inc
Englewood Cliff Seven edition
durasi 7 menit 6 detik, dimana latihan tersebut diawali dari sikap sempurna
seperti berikut :
5. Berdiri tegak, tumit rapat dengan ujung jari kaki terbuka selebar kepalan
tangan.
6. 5 ( lima) titik mulai telinga, bahu, pinggul, lutut dan mata kaki merupakan
dalam rapat di samping paha, jari-jari rapat dan siap untuk berolahraga.
2.1.2.1.1 Latihan I :
Tujuan :
Hit 1-3 : jalan ditempat. Mulai dengan kaki kanan diangkat 10 cm dari
lantai. Ayunkan lengan kiri dan kanan secara bergantian ke arah dagu.
Tangan setengan mengepal dan siku kedua lengan membentuk sudut 90
derajad.
ke bawah.
Hit 5-6 : Jalan ditempat, ayun kedua lengan dari samping badan
atas.
Hit 7-8 : Jalan ditempat, ayun kedua lengan kembali ke samping badan
pertama.
2.1.2.1.2 Latihan II :
pinggang.
Hit.1 : Tundukkan kepala, sambil kedua tangan mengepal dengan punggung
ke belakang.
Hit. 2 : Tahan.
Hit. 4 : Tahan.
Hit. 6 : Tahan.
Hit. 8 : Tahan.
kiri.
kekanan.
kepala kekiri.
ke dalam ( paha ).
paha.
2.1.2.1.4 Latihan IV :
Gerakan : Dada I.
Hit. 1-2 : Melangkah kesamping kanan dua kali, sambil ayun siku
bahu.
Hit. 3-8 : Ulangi hit. 1-2. Setelah hitungan ke 8 kedua, posisi lengan
hitungan pertama.
menghadap ke belakang.
2.1.2.1.5 Latihan V :
Hit. 1-2 : Melangkah ke samping kanan dua kali, sambil ayun siku
hitungan pertama.
selebar bahu lebih dua kepal ( tidak dirapatkan ke kaki kiri ), lutut sedikit
sudut 90 derajad ).
2.1.2.1.6 Latihan VI :
Gerakan : Pinggang I.
b. 1 X 8 hitungan kedua : Kaki kanan selebar bahu tambah dua kepal dan
lutut mengeper.
Hit. 1 : pindahkan berat badan ke samping kanan, dengan meluruskan
kedua lutut dan jinjit tumit kiri, Bersamaan dengan itu ayun
c. 1 X 8 hitungan ketiga : Kaki kanan selebar bahu tambah dua kepal dan
d. 1 X 8 hitungan keempat : Kaki kanan selebar bahu tambah dua kepal dan
keempat, kaki tetap terbuka dan kedua lutut sedikit ditekuk. Bersamaan
awal.
Hit. 3-8 : Ulangi hit. 1-2. Setelah hitungan 8 pertama, dengan posisi kaki
b. 1 X 8 hitungan kedua : kaki kanan selebar bahu tambah dua kepal dan
lutut mengeper.
Hit.2 : Ulangi hit.1 kedua, ke arah serong kiri dengan ganti posisi
lengan.
Hit. 3-8 : Ulangi hit 1-2 kedua. Asetelah hitungan 8 kedua, kembali ke
c. 1 X 8 hitungan ketiga : Kaki kanan selebar bahu tambah dua kepal dan
d. 1 X 8 hitungan ke empat : kaki kanan selebar bahi tambah dua kepal dan
Hit. 8 : rapatkan kaki kanan ke kaki kiri sambil kepal kedua tangan di
persendian.
).
b. 1 X 8 hitungan kedua : kaki terbuka lebar ditambah dua kepal dan angkat
lutut.
1 X 8 hitungan pertama.
angkat lutut.
Tujuan : (a) Melatih dan merilekskan otot-otot lengan atas bawah dan
persendian kaki.
b. 1 X 8 hitungan kedua : Kaki terbuka selebar bahu tambah dua kepal dan
lutut.
e. 1 X 8 hitungan kelima : Kaki kiri belakang jinjit dan lurus kedua lutut.
gerakan sebaliknya.
Hit.8 : Rapatkan kaki kiri ke kaki kanan dan sikap sempurna.
Pada latihan inti, ketukan musik 135 per menit dengan durasi 10
nafas.
maju mundur.
kaki kiri dengan jinjit tumit kanan, sambil tepuk tangan satu kali.
2.1.2.2.1 Latihan I
Gerakan : Ayun siku bergantian ke atas kepala depan perut dan lurus tekuk
b.
nafas.
mundur.
b.1 X 8 hitungan kedua : jalan di tempat dan “Single Step” zig-zag mundur
maju. Stelah hitungan 8 kedua, kaki kanan dirapatkan ke kaki kiri dengan
jinjit tumit kanan, sambil tepuk tangan satu kali. Badan kembali
menghadap depan.
2.1.2.2.3.1 Latihan V.
Gerakan : Ayun silang di depan tekuk siku-siku bahu dan ayun siku di
depan dada.
Hit.1 : Melangkah kaki kanan ke depan dan kaki kiri tetap di tempat,
lurus ke depan.
dipertahankan.
Hit.5-8 : Ulangi hit.1-4 pertama dengan kaki kiri dan silang lengan
Hit.1 : Melangkah kaki kanan serong kiri, sambil ayun siku kanan
dengan itu ayun siku lengan kiri ( posisi siku setinggi bahu,
depan kembali.
Hit.4 : angkat lutut kanan sejajar lantai dengan tungkai atas bawah
kaki kiri dirapatkan ke kaki kanan, tekuk kedua siku setinggi bahu dan
2.1.2.2.3.2 Latihan VI
Gerakan : dorong telapak tangan ke kanan kiri dan keatas serta putar
samping badan.
sejajar bahu.
ke belakang.
selebar bahu.
c. 1X8 hitungan ketiga :”Easy Walk”. Ulangi hit 1X8 hitungan pertama.
d. 1X8 hitungan ke empat : “Double step” dan “Single step” kanan kiri,
f. 1X8 hitungan ke enam :”Double step” dan “single step” kanan kiri.
sikap sempurna.
pengaturan nafas.
c. 1X8 hitungan pertama : jalan di tempat dan “Single step” zig-zag maju
mundur.
Hit.1-4 : Jalan di tempat. Mulai dengan kaki kanan diangkat 20 cm
dari lantai. Ayunkan lengan kiri dan kanan secara bergantian ke arah
kaki kanan, kedua lengan tidak diayunkan, tapi kedua siku menempel
di samping
Gerakan Inti ini dirinci lagi dalam beberapa latihan dan kemudian baru
dilakukan