Professional Documents
Culture Documents
Keadaan yang tidak menentu pada masa orde lama benar-benar dimanfaatkan oleh
Partai Komunis Indonesia untuk melakukan pemberontakan. Banyak peristiwa-peristiwa
penting dala pemberontakan PKI tersebut diantaranya terbunuhnya jendral-jendral yang
dekat dengan Presiden Soekarno. Dengan adanya momen tersebut, maka Soeharto
melakukan penumpasan terhadap pemberontakan PKI. Disisi lain banyak aksi
demonstrasi yang dilakukan oleh rakyat dan mahasiswa meuntut perubahan. Dengan
demikian, runtuhnya Orde Lama sudah didepan mata dan Soeharto tampil sebagai aktor
perubahan dengan menggusung orde Baru.
Pada masa pemerintahan Soekarno yang menganut demokrasi terpimpin
kekuasaan presiden begitu kuat. Pemerintahan tunggal pada saat itu adalah Presiden
Soekarno. Pada masa pemerintahannya, Soekarno melakukan perluasan . Setelah berhasil
merebut Irian Barat, pemerintahan Soekarno melakukan pengupayaan pengambilan
kekuasaan di Malaysia. Pada waktu itu Malaysia merupakan negara yang masih di bawah
kekuasaan Inggris. Akibatnya banyak negara-negara maju mulai melakukan reaksi
terhadap tindakan Negara Indonesia. Mereka melakukan berbagai kebijakan Internasional
yang menyudutkan bangsa Indonesia. Akibatnya, krisis ekonomi tidak bisa lagi dihindari.
Di bidang politik, juga terjadi krisis saat kedekatan presiden dengan PKI dimanfaatkan
PKI untuk menyusun pemberontakan. Dengan adanya tekanan tersebut, maka Orde Lama
mengalami keruntuhan dan digantikan dengan Orde Baru.
B. Peristiwa G 30S/PKI
Peristiwa G30/S PKI lebih dikenal dengan pemberontakan yang dilakukan oleh
PKI dengan melakukan kudeta yang ditandai dengan adanya penculikan dan pembantaian
terhadap para Jenderal Angakatan Darat yang dianggap sebagai penghalang untuk
menyebarkan pengaruh pahan komunis. Gerakan 30 september oleh PKI menjadi
malapetaka bagi pemerintahan presidensil pimpinan presiden Soekarno. Peristiwa ini
merupakn tragedi berdarah nasional. Gerakan ini memakan korban jiwa yang sangat
besar, diantaranya adalah jendral-jendra yang menjabat pada pemerintahan presidensil.
Tujuan gerakan ini adalah untuk menggulingkan kekuasdaan Presiden Soekarno dan
mengganti pancasila sebagai dasar negara menjadi paham komunisme.
Gerakan PKI ini menjadi isu politik untuk menolak laporan pertanggung jawaban
Presiden Soekarno di hadapan Majelis Permursyawaratan Rakyat Sementara ( MPRS )
yang pada waktu itu diketuai oleh A.H Nasution. Dengan ditolaknya laporan ini, maka
berakhirlah pemerintahan presidensil dan Indonesia kembali ke pemerintahan yang
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
b. Politik luar negeri Indonesia yang lebih condong pada Blok Timur
Pada masa Demokrasi Terpimpin, politik mluar negeri Indonesia bertentagan
dengan politik bebas aktif dangan menggunakan politik NEFO, sehingga
memberikan kesempatan yang besar bagi perkembangan pengaru idiologi
komunis di Indonesia. Dalam penyebaran pengaruh ideologi komunis tersebut,
PKI juga mendapat dukungan internasional yang dipengaruhi oleh Uni Soviet dan
Cina sehinggga semakinmempermudah dalam melakukan kudeta.
Peristiwa G 30S/PKI 1965 yang telah terjadi di Indonesia telah memberi dampak
negatif dala kehidupan sosial dan politik masyarakat Indonesia yaitu,
1. Dampak Politik
a. Presiden Soekarno kehilangan kewibawaannya di mata rakyat Indonesia
b. Kondidi politik Indonesia semakin tidak stabil sebab banayk muncul
pertentangan dalam lembaga tinggi Negara
c. Sikap pemerintah yang belum dapat mengambil keputusan untuk
membubarkan PKI sehingga menimbulkan kemarahan rakyat
d. Munculnya aksi demonstrasi secara besar-besaran yang dilakuakn oleh
rakyat beserta mahasiswa yang tergabung oleh KAMI,KAPPI, dan KAPI
menuntut pembubaran terhadap PKI beserta ormas-ormasnya. Tuntutan
mereka dikenal dengan istilah Tritura atau Tiga Tuntutan Rakyat yaitu,
1. Pembubaran PKI
2. Pembersihan Kabinet Dwikora dari Unsur-unsur PKI
3. Penurunan harga-harga barang
e. Pemerintah mengadakan reshuffle (pembaharuan terhadap Kabinet
Dwikora menjadi kabinet Dwikora yang disempurnakan dengan
ditunjuknya kabinet yang keanggotaannya seratus menteri sehingga
dikenal dengan kabinet seratus menteri. Akan tetapi, pembentukan kabinet
tersebut ditentang oleh Kami dan rajyat banyak sebab dalam kabinet
tersebut masih dijumpai menteri-menteri yang pro PKI atau mendukung
PKI sehingga mereka melakukan aksi dijalan dengan mengempeskan ban-
ban mobil milik para calon menteri yang akan dilantik. Aksi tersebut
menewaskan seorang mahsiswa yang bernama Arif Rahman hakim.
Kematian Arif Rahman Hakim tersebut memengaruhi munculnya aksi
demonstrasi yang lebih besar yang dilakuakan mahasiswa para pemuda
indonesia di Jakarta maupun daerah-daerah lainnya
f. Pada tanggal 25 Februari 1966, presiden Soekarno membubakan Kami
sebab dianggap telah menjadi pemicu munculnya aksi demonstrasi dan
turun kejalan yang dilakukan oleh para pemuda Indonesia dan Mahasiswa
Indonesia.
g. Pada yanggal 11 Maret 1966 diselenggarakan sidang kabinet yang ingin
membahas kemelut politik nasional. Namun sidang ini tidak dapat
diselesaikan dengan baik karena adanya pasukan tak dikenal yang ada
diluar gedung yang dianggap membahayakan keselamatan Presiden
Soekarno.
h. Pada tanggal 11 Maret 1966 Presiden Soekarno mengeluarkan Surat
Perintah Sebelas Maret atau dikenal dengan istilah Supersemar yang
isinya presiden Soekarno memberi perintah kepada Letnan Jendral
Soeharto untuk mengambil tindakan yang dianggap penting dan perlu agar
terjamin keamanan dan ketertiban, jalannya pemerintahan dan jalannya
revolusi, serta menjamin keselamatan pribadi dan kewibawaan presiden.
2. Dampak Ekonomi
Di bidang ekonomi peristiwa G 30S/PKI telah menyebabkana akibat yang
berupa inflasi yang tinggi yang diikuti olaeh kenaikan harga barang-barang,
bahkan melebihi 600 persen setehun. Untuk mengatasi masalah tersebut,
pemerintah mengeluarkan kebijakan ekonomi yaitu :
a. Mengadakan devaluasi rupiah lama menjadi rupiah baru yaitu dari
Rp.1000 menjadi Rp.100
b. Menaikkan harga bahan bakar menjadi empat kali lipat tetapi kebijakan ini
menyebabkan kenaikan harga yang sulit untuk dikendalikan.
Dewasa ini, setelah jatuhnya rezim orde baru banyak perbedaan pendapat
mengenai G 30S/PKI. Pendapat-pendapat berkembang seputar bukti sejarah
peristiwa ini dan mencari siapa dalang di balik peristiwa ini. Adapun pendapat-
pendapat tersebut yaitu sebagai berikut,
1. Pandangan yang menegaskan bahwa pelaku utama dan dalang G 30S/PKI
adalah PKI. Pandangan ini cukup mantap selama masa pemerintahan Orde
Baru,. Pandangan bahwa PKI-lah yang menjadi dalang G 30S/PKI ini
berdasarkan Syam (Kamaruzzaman) dalam persidangan Mahmilub.
Pandangan ini mirip film dokumenter yang di publikasikan di massa Orde
Baru.
2. Pandangan yang kedua menegaskan bahwa G 30S/PKI itu adalah bentuk
korupsi. Hal ini juga diambil dari penelitian Victor M.Fic yang mengatakan
bahwa tragedi 1 Oktober 1965 itu merupakan konspirasi antara Soekarno-
Aidit_ Mao Tse Tung. Dalam pandangan ini, ada pihak ketiga menjadi aktor
gerakan. Akan tetapi, aktor-aktor tersebut belum diketahui secara pasti dan
mengarah ke beberapa tokoh Orde Baru.
3. Pandangan yang ketiga mengatakan bahwa G 30S/PKI terjadi karena Konflik
intern di tubuh TNI AD. Hal ini didasarkan pada kesaksian Nyono, Persis
Pardede, dan juga Sudisman, bahwa PKI pada prinsipnya menyokong gerakan
para ” Perwira Progresif” yang akan melakukan aksi pemberontakan.
Telah terjadi pula perubahan sistem politik dari terpimpin menuju sistem politik
Pancasila yaitu sistem politik yang mendasarkan pada nilaiinilai Pancasila.
Selanjutnya pemerintahan orde baru juga memajukan industrialisasi dan perekonomian.
Kebijakan yang pertama adalah di bidang perekonomian, yaitu pinjaman lunak dari
negara-negara donor.
Kebijakan yang selanjutnya adalah kebijakan dibidang politik, sosial, hukum, dan lain
sebagainya.
Dampak negatifnya adalah banyaknya terdapat KKN di tubuh pemerintahan Indonesia