Professional Documents
Culture Documents
Etiologi :
1. Teori Infeksi
Tikus dapat ditularkan leukemi dengan suntikan filtrat
Bebas leukosit tapi harus ada faktor :
‑ Genetik
‑ Infeksi
‑ Kondisi : * nutrisi
* aktivitas endokrin
* Pengaruh Thymus
‑ tidak terkontrol
‑ tidak bertujuan
‑ irreversibel (bertumbuh semakin banyak)
‑‑> Leukaemogenic)
- dose depedent
- tergantung lokasi radiasi (sumsum tulang lebih mudah)
- Ankylosing spondylitis yaitu kelainan col.Vertebrae
dengan pengapuran, kemudian therapy dengan X-ray &
incidence leukemi meningkat.
- Incidence: dokter radiologi, pegawai nuclear, korban
Hirosima.
4. Faktor Hormonal
‑ estrogen )
5. Faktor Genetik
A Tidak umum:
- infeksi mulut (pharynx)
- nyeri tulang/ sendi (anak) ‑‑> karena infiltrasi sisa sel
leukemi ke tulang, jika tulang diregang‑‑>sakit
- URTI (anak) yang tidak mau sembuh
- Lymphadenopathy t.u. di leher, inguinal
- Kadang: * diare * skin‑ rash
* ggn CNS:gelisah * muntah
* acute abdomen
PERJALANAN PENYAKIT: FATAL !!
7. Cardiovascular System:
7.1. Arrythmia karena infiltrasi leukosit pada myocard
7.2. Tachycardi karean anemia & infeksi sebagai
mekanisme kompensasi
7.3. Terminal pericarditis perdarahan di ruang pericard
antara pericard viscerale‑parietale.
8. CNS:
‑ Intra Cerebral Haemorrhage terminal stage
karena ada trombositopenia
- Infiltrasi leukemia pada meningen (anak) ALL
meskipun pada darah tepi remisi harus ada
tambahan therapy khusus untuk leukemia
cerebral dengan cara:
~ radiasi ~ chemo therapy intrahecal
9. Infiltrasi kulit:
- rash + nyeri
- ulcerasi pada vagina, rectum
- nodule yang nyeri
‑ fisura ani (AMoL)
10. Perdarahan fundus oculi : orang tiba ‑ tiba tidak dapat melihat.
Kematian karena:
Macam therapv
Maksud therapy:
1. Kontrol proses leukemi dengan obat anti leukemi
2. Meringankan gejala atau komplikasi : anemia, perdarahan,
infeksi
Respons therapy
‑ sukar diramalkan
‑ tergantung type Leukemi :
* Performance status :
- stem cell paling buruk
- lymphoblastic paling buruk
Fasilitas Perawatan : REVERSED ISOLATION/ ISOLASI TERBALIK
Seorang leukemik dengan therapy harus dirawat secara khusus.
Dengan obat anti leukemik, bearti BM dibuat seaplastik mungkin
yaitu keadaan leukopeni, dimana tidak ada pertahanan sehingga
harus berada dalam fasilitas kamar steril (steril dari lingkungan
sekitar, termasuk dokter, perawat & pengunjung dalam keadaan
steril supaya pasien tidak terinfeksi mikroorganisme). Anak
respons > baik; dewasa > 40 tahun respons buruk.
Penilaian Respons:
*. Remisi lengkap, syarat : ( sudah tidak perlu chemotherapy).
1. Klinis : geiala leukemik
2. Hematologik : ~ Blast cell perifer
~ Blast di BM < 5 %
~ Hb, Leuko, Thrombo: Norm
~ Differential: Norm.
*. Remisi partiil, syarat:
1. Klinis: geiala (‑)
2. Hematologik : ~ 2 dari 3 komponen darah :Normal
~ BM: setelah leukemia <
>5%
Prinsip Pengobatan
Therapy symptomatic:
1. Transfusi darah
2. Therapy infeksi prophylactic & isolasi terbalik
3. Perdarahan (karena thrombocytopenia) transfusi Fresh
Blood
4. Meningeal Leukemia / ALL : gunakan obat yang dapat
menembus Blood Brain Barrier,
mis : Mesotrexat intrathecal atau radiasi.
RESUME LEUKEMIA AKUT
ACUTE LYMPHOBLASTIC ACUTE MYELOBLASTIC
LEUKEMIA LEUKEMIA
Asal : Lymphoblast (RES) Asal : Myeloblast
Nucleolus : 1 Nucleolus : 2
Anemia, thrombositopenia, Anemia, thrombositopenia
myelosit tidak ada
Banyak leukosit Banyak staff, segmen
Auer rods : - Auer rods : +
Promyelosit >>
Monoblast + + + +↑
Leukemia Akut :
Therapy :
1. Sumsum tulang dibuat aplastik, kemudian transplantasi
sumsum tulang. (US$. 100.000)
2. Chemotherapy diharapkan dapat terjadi remisi
spontan (8,7%)
Regimen :
ALL:
1. Induksi remisi: 2‑4 minggu
‑ Vineristin : 1,5 mg/m2/hari
‑ Prednison : 50 mg/m2/ hari
2. Maintenance setelah remisi : 6- Mercaptopurin :
65 Mg/m2/hari
3. Reinduksi : -. Vincristin + Prednison
-. Doxorubicine
AML: ‑‑> fatal
1. Induksi remisi
AVC : ‑ Doxorubicine : 50 mg/m2 tiap 2 mggu
Hari I
- Vincristin : 1 mg/m2 Hari II
- Cytosine arabinose : 80 mg/m2
Hari III ‑ 8
VAMP
2. Maintenance : 6 ‑ Mercaptopurin.
ONSET : kebetulan :
PROGNOSIS: buruk :
‑ anemia berat
‑ thrombosit menurun
‑ lymphosit muda
THERAPY:
‑ curatif (-)
‑ palliatif
1.Radiasi (Ro, P32), hasil
biasanya hanya sementara
side effectradio therapy berkurang
2. Chemotherapy :
Chlorambusil: 0,15mg/kg BB/hari ≈ 10 mg/50kg BB/hari
3. ACTH / Corticosteroid bila ada Anemia Hemolitik, perdarahan.
‑ symptomatik:
1. transfusi
2. therapy infeksi : prophylaxe isolasi terbalik
3. perdarahan transfusi fresh blood
4. Meningeal Leukemia : obat yang melalui BBB :
MTX
• intrahecal
• radiasi
5. Perawatan : ‑ diet - psychis
‑ nyeri - Kebersihan
‑ nausea - insomnia
6. Psychological support
CHRONIC MYELOCYTIC LEUKEMI
Hepatosplenomegali
Anemia
Lymphadenopathia ± / -
HEMATOLOGIC
1. Anemia sedang
2. Leukosit hebat: 100.000 ‑ 500.000/mm3
3. SADT: Pasar malam !
Diff:
* Basophil : 2 ‑ 10%
* Myclocyte : 20 ‑ 50%
* Netrophil : 30‑70% (muda)
* Myeloblast : < 5 %.
* Myelocyte metamyclocyte
* Myeloblast >
* Promyelocyte <
Erythropoesis : N / terdesak
M : E ratio = > 1
Megakaryocyt : th
Alkali Fosfatase ↑ (!!!)
PROGNOSIS :
Hematologic
~ darah tepi : - Granulocyte ↑ ↑
- Thrombocyte ↓
- Blast cell ↑
- Anemia ++
Bone marrow
‑ Blast cell ++ (80%)
‑ Granulocyt dewasa
- Hiatus leukemikus makin lebar
DIFERENSIAL DIAGNOSA
Myelosclerosis Chronic Myelocytic
Leukemia
Riwayat Polyciteinia vera 0
Splenomegali bertahap
Splenomegali ++ ++
Hematologi :
Anemia + +
Morph. Erytrocyte Poikilosit ++ +
Granulocyte N/ / > 100.000
Jarang > 50.000 -->
leukosit tidak terlalu
tinggi
Normoblast ++ +
Alk.Phosp.Neutrofil N/ / </-
Bone Marrow Dry Tap ++
Phill. Chrom - +
THERAPY
~ curative
~ Paliatif + Symptomatic tujuan
• hidup aktif lama
• berguna.
• comfort.
1. Radiasi (1912) hanya meradiasi lien, dengan Dosis
kecil tiap hari 15000‑25000 rad
2. Chemotherapy: a. Busolfan (Myleran)
b. Hydrea
c. Interferon
DOC Busolfan efek depresi myeloproliferasi
Do: 0,06 mg/kg BB/hari
respons : 2‑3 minggu
remisi : 2‑4 bulan
Promyelocytic L (multiae)
M6 Erythroleukemia M 1,M2- 3% - - -
M4
jelas
Leukemia
MULTIPLE MYELOMA
DEFINISI:
Penyakit menahun & progressive; etiologi tidak diketahui
dengan kelainan utama : proliferasi abnormal sel plasma yang
menginfiltrasi sumsum tulang dan jaringan tubuh lain (sumsum
merah tengkorak, iga, sternum).
BONE MARROW :
Bm : Post mortem
Sumsum tulang = gelatin
Perdarahan
Erosi +destruksi cortex
Bm Puncti : Proliferasi sel plasma
‑ mitosis - flame cell
‑ > 20% - bergerombol
Bm puncti ini sering gagal karena MM ini tidak merata maka sering drv tap
ulangi di tempat lain.
Flame cell : plasma cell yang sitoplasmanya merah.
Immunoglob : typing
IgG > 50 %
IgA ‑ 25 % Menyokong MM
IgD ‑ 1 %
Urine: Bence Jones proteinuria (70 % pada MM), bila
tanpa abnormal protein BJ myeloma:
(C0) ↑
Alkali phospatase: N/ ↑
P:N
Uric acid ↑
WR false (+)
Radiologik: 10 % Ro (+)
‑ Decalcificasi: difuse / local / combined
- Laesi Osteolytic : bulat, multiple
- Punch out areas tanpa sclerosis berlubang
pada tulang yang terkena
- Lokalisasi : tulang dengan sumsum tulang merah yang paling mudah di iga dan
tengkorak.
- Osteoporosis difuus : vertebra Wedge Shape
2. ACTH
3. X ‑ Ray
Secara Histologik :
2 golongan besar :
1. Hodgkin's Lymphoma (H.L) 20 % sembuh
2. Non Hodgkin Lymphoma (NHL) 50% Sembuh'
Geiala Klinik
1. Pembesaran kelenjar tanpa nyeri bukan lymphadenitis !!
*. H. L. : Cervical - Surbaclavicula ‑ Unilat
*. N. H. L. : Generalised Lymphademopathia
(dua belah pihak diafragma) bilateral
Extra Nodal & extra lymphatic NHL > NHL, dapat terjadi di :
-. Oropharynx -. GI Tract
-. Tulang -. Testis
-. Kulit
2. Febris et causa ignota, BB turun, keringat malam HL > NHL
Differensial diagnosa : TBC Scrofuloderma yaitu kelenjar yang
1 dengan yang lain saling melekat, kulit diatasnya kebiru ‑biruan,
kelenjar di leher besar
3. Splenomegali : NHL > H.L.
4. Hepatomegali
5. Syndrome V.C. S : N. H. L. > H. L.
* gejala klinik : bahu, muka & lengan oedem ‑‑> sebelah kanan
* karena venostasis akibat kelenjar lymphmediastinal yang
menyumbat VCS
- epidural‑‑‑> kompresi spinal cord ‑‑> gejala klinik ischialgia
karena kompresi syaraf
- sumsum tulang ‑‑> BM depresi (sekunder)
DIAGNOSA
Pemeriksaan kelenjar secara Histologik
* H. L. ‑‑‑‑‑ >
RS Cell (+) )
Jumlah Lymphocyt ) menentukan struktur &
Plasma Cell ) histologik sub group
Eosinofil )
Stadium Keterangan
I 1 kelenjar di daerah kelenjar / 1 kelenjar extralymphatic (IE)
Stadium :
A : tanpa gejala umum
B : + Gejala : - BB 10 % / 6 bulan
- F.U.0.
- Keringat malam
Pengobatan
1. Operasi
‑ Staging
‑ Splenectomy : Hypersplenism ‑‑> Splenomegaly menyebabkan
SADT : Pancytopenia
2. Radiasi: Megavolt / Cobalt terutama HL stage I/II
3. Chemotherapy: H.L. Stad. III/IV : MOPP
COP
4. Radio Chemotherapy
-. HL : Prognose : Tergantung Stad.
Stage I A ‑‑‑> Radiotherapi: 100% sembuh
II /III ‑‑‑> 50 ‑70 %
III B / IV ‑‑‑> 40 %
‑ Oncovin COP
Protrombin
Fibrinogen Fibrin
Trombin
Trombin
Fibrinogen Fibrin
Fibrin Stabilizing
Factor
Insoluble Fibrin
Perdarahan Karena Kelainan Vaskuler
(Non Thrombocytopenic Purpura)
Tersering di klinik.
Bila ditambah thrombopathia perdarahan bertambah, faal
trombocyt terganggu.
Umumnya : Perdarahan tak hebat pada kulit dan mukosa terjadi
petechiae dan echymose tapi jarang internal organ.
Screening Haemotologik
-. Rumple Leed (RL) +
-. Bleeding Time kadang-kadang bertambah
-. Trombocyt N, Clotting Time N
-. Kadang uremia = selain karena vaskuler juga disebabkan oleh
Trombocytopenia dan Trombocytopathia.
Klasifikasi :
1. Simple Easy Bruising (Devil’s Pinches)
-. Etiologi : Tidak diketahui
-. Hereditary familial purpura simplex (Davis 1941)
tidak ada arti klinis.
-. Kadang-kadang nyeri
-. Wanita child bearing age
-. Berupa echymose (merah kebiruan)
-. Bukan gangguan endokrin
-. Tidak ada obat
-. Kosmetik dan psikologis terganggu
2. Senile Purpura (Involution Purpura) tdk punya arti klinis
-. Pd usia lebih dari 60 thn pria dan wanita.
-. Pada extensor lengan / tangan bawah terdapat
ecchymosis.
-. RL (-)
-. Trauma minimal / +
3. Symptomatic Vasculer Purpura (Non trombocytopenia)
yaitu yang menyertai penyakit lain, tanpa kelainan
trombocyt dan faktor pembekuan.
a. Infeksi berat :
‑ Typhoid Roseola
- Subacute Bacterial Endocarditis
- Sepsis meningococ
- Sepsis non meningococ
- Small Pox
- DHF etiologi: vasc, trombo ↓, DIC
c. Uremia :
‑ Epistaxis
‑ Perdarahan GIT/UT, hematemesis, melena > Gastritis
uremica dimana pasien jadi mudah:
‑ Perdarahan ‑‑‑‑ > anemia
RBF
Uremia
Perdarahan makin bertambah.
Etiologi : - endotel kapiler rusak
- thrombocytopenia
Pada Uremia :
*. Pemberian Vit K/ C tidak berguna
*. Yang penting tangani uremi dengan dialisa
*. Transfusi pada uremia harus diberikan ery trombo saja
tergantung anemia dan trombocytopeni, tidak boleh whole blood
karena dalam tubuh. Perdarahan mengakibatkan gangguan faal
ginjal dan uremi membaikdengan dialisa.
F. Dysproteinemia :
berdarah terus.
B. Hereditary cappiler fragillity dijumpai sejak , lahir tanpa
hemangioma.
C. Ehlers Danlos disease; selain vaskuler jug kelainan
jaringan kulit dan kelainan collagen, sehingga kulit tipis
dan kurang elastis.
HENOCH SCHONLEIN SYNDROME =
ANAPHYLACTOID PURPURA”
3. Gigitan serangga
4. Idiopatic
Incidence : semua usia terutama anak adolescent
tendensi laki ‑ laki > wanita Biasanya ada riwayat
Upper Respiratory Tract Infection (URTI) 1‑3 mgg
(Strep β Hemoliticus).
Geiala klinik :
3. Gejala sendi
‑ Polyartritis kadang‑kadang monoarthritis
‑ Ankle ‑ lutut
- Kadang ‑ kadang febris
Contoh : pada anak dengan gejala. Sendi
ingat rheumatic fever dan Henoch Schonlein.
4. Gejala ginjal
- Hematuria micro / macro
- Sementara sampai berbulan – bulan
- 5 – 10 % cronic nephritis
5. Oedem lokal karena extravasasi serum
- tengkorak - dorsum tangan
- mata - pleuritis
- pericarditis
Therapi :
- biasanya self limiting disease
- Symptomatic therapi terhadap : artritis/anti arthritis,
abdominal colic.
- Antihistamin untuk mengurangi exudasi
- Corticosteroid hasil baik, kecuali kelainan kulit atau ginjal
- Eliminasi obat / makanan / racun makanan yang
menyebabkan alergi tidak boleh dimakan lagi.
“ PERDARAHAN KARENA KELAINAN
THROMBOCYT”
Sebab kelainan :
* kuantitatif : thrombocytopenia (sering)
* kualitatif : thrombocytopathia (jarang),
trombasthenia (lemah)
trombocytopenia cukup sering dijumpai
Faal trombocyt dalam proses Hemostasis :
1. Maintenance normal integritas kapiler atau
mempertahankan agar dinding kapiler tetap utuh dengan
memobilisir faktor ‑ faktor pembekuan darah dan
thrombocyt.
2. Formasi platelet plug pada tempat luka
3. Pelepasan substansi vasoconstriksi (serotonin)
4. Peranan essential pada proses coagulasi
5. Clot retraction yaitu mempertahankan clot stabil, dicegah
lysis kembali karena faktor plasminogen
6. Mempertahankan activitas anti fibrinolitik
Trombocyt
- Masa hidup 8 ‑ 10 hari .
- Jumlah N: 150.000‑400.000/mm3. Rata ‑ rata :
250.000/mm3. Jika hanya 140.000/mm3 belum tentu
bermakna jika pemeriksaan tersebut tidak diminta.
- Mati 10 % / hari
- Platelet Ag ‑ Ab patogenesa trombocytopeni : ITP,
Neonatus, Drug induced.
Neonatal Trombocypeni
Ibu yang menderita ITP mp abnormal terhadap
placenta yang masuk melalui placenta dan masuk
dalam fetus bereaksi dengan Ag timbul setelah lahir.
Antibodi :
A. Iso antibodi
Induced oleh transfusi dan kehamilan
B. Auto antibodi
ITP + symptomatik TP
‑ Trombocytopeni perdarahan bisa (+) atau (-)
- Disebabkan karena etiologi tidak sama
- Perdarahan berat tidak tergantung jumlah trombocyt.
2. Mucosa :
- Paling sering gusi dan hidung
- “Hematuri Silent”
- Meno metrorrhagi tidak menurut siklus dan lama
‑ Hematochesia
- Hemoptoe
3. Organ Interne
Terutama CNS dengan gejala neurologik jelas.
Test Diagnostic
c. Jarang :
- Trombotic trombocytopenic purpura
- Post, partum trombocytopeni fresh blood transfusion
- Post transfusion thrombocytopenia
- Hemangioma trombosit berkumpul pada hemangioma
- Food alergy (jarang)
3. Lokalisasi perdarahan
- Spontan pada kulit, petechiae dan mucosa ecchimosis
- Bisa berkelompok
- Darah tepi lebih banyak mis : lengan, tungkai bawah,
leher bagian atas dada.
4. PD :
- Minimal
- Diathese hemorrhagic.
- Splenomegali lebih kurang 10 %, hepar dan
kelenjar tidak membesar
- Subconjuctival hemorrhagic/retinal hemorhage
- RL (+) tidak perlu dilakukan jika purpura
sudah timbul. Fungsi untuk tent : thrombositopenia,
gangguan vasculer
Lab
* Darah Tepi : - Trombocytopeni
- Bleeding time memanjang
- Clot retraction terganggu
- Clotting time Normal
* BM : - Megakariosit N/↑
- Yang muda bertambah dan gundul
Prognosa ITP
* Chronic ITP : ada satu trombocytopenic faktor
berupa ƴ ‑ globulin (iso antibodi).
Bukti :