Professional Documents
Culture Documents
Secara Multidisiplin
Felix Kasim, dr, M.Kes bagian IKM FK
Maranatha dikutip dariIman Supandiman,
T. Heri Fadjari,
P. Irani Fianza
SubBagian Hematologi - Onkologi Medik
Bagian Penyakit Dalam
FKUP/RSHS – Bandung
Dipresentasikan pada acara Simposium Obat Herbal,
Bandung, Savoy Homan 26 Agustus 2006
Kanker?
Cancer – A Complex Disease
Leukemia:
Karsinoma
Sel darah putih
Paru Lymphomas:
Kelenjar getah bening
Payudara
Usus
Otot
Tidak menyerang semua orang
Hilangnya kontrol pertumbuhan
Normal
cell division
Cell damage—
no repair
Cancer
cell division
1
Invasi ke jaringan
sekitar dan pembuluh
darah
2
Beredar ke seluruh
tubuh
3
Tumbuh di lokasi
baru
Tumor jinak dan tumor ganas
Jinak Ganas:
lokal, tidak menyebar Infasif, menembus
tidak mempunyai anak pembuluh darah,
sebar metastasis (menyebar
ke seluruh tubuh)
Waktu
Mengapa kanker berbahaya
3. Otak
2. Melanoma
menyebar
melalui
pembuluh
darah
4. Hati
1. Melanoma
Deteksi dini dan diagnosa
Stadium dini tanpa gejala
Penapisan (skrining)
Normal
Pap smear
Abnormal
Pap smear
Kanker payudara
Kanker usus besar (kolon)
Cara diagnosa
Sampel darah
Mikroskop
Proteomic profile
Jaringan tumor
Genomic profile
Apa penyebab kanker?
Some viruses or bacteria
Heredity
Diet
Hormones
70
50
5 7
0 0
Japan Japanese U.S. Japan Japanese U.S.
families families
in U.S. in U.S.
Rokok?
Some Cancer-Causing Chemicals in Tobacco Smoke
Radiasi
High
Leukemia
Incidence
Low
Least Most
X-ray Dose
(atomic radiation)
Virus?
Patient’s H. pylori
tissue sample
Keturunan?
300
Breast
Number of
Cancer Cases 200
(per 100,000
people)
100
0 20 40 60 80
Age of Person (in years)
Dapatkah dicegah?
Bahan kimia
Radiasi
Virus atau
bakteri
Hindari rokok!!
10x
Lung
Risiko perokok pasif = perokok aktif
Cancer
Risk
5x
0 15 30
Non-smoker
Cigarettes Smoked per Day
Hindari sinar matahari yang menyengat
Berobat kemana?
Onkologi Bedah
Onkologi Radiasi
Onkologi Medik
Onkologi Bedah
Aplikasi khusus dari prinsip bedah pada
kasus onkologi
Dokter Bedah spesialis pertama yang
berhadapan dengan pasien tumor solid:
– Diagnostik
– Pengobatan
– Terapi suportif
Biopsi kelenjar getah bening
Untuk menegakkan diagnosis limfoma
atau karsinoma metastatik
Limfoma:
– Menegakkan diagnosa dan menentukan tipe
dan subtipe limfoma
– Biopsi eksisi
– Limfoma relaps perubahan tipe limfoma
– Limfoma Hodgkin core biopsy untuk
identifikasi sel Reed-Sternberg
Biopsi kelenjar getah bening
Karsinoma metastatik:
– Jaringan yang dibutuhkan lebih sedikit
– Biopsi jarum halus, core biopsy, biopsi kelenjar
subtotal atau tunggal
– Prediksi tumor primer: lokasi kelenjar, pemeriksaan
fisik, dan gejala informasi ke spesialis Patologi
Anatomi
– Analisa imunohistokimia dapat membantu
menentukan lokasi tumor primer
Biopsi massa jaringan
Massa di payudara:
– Core biopsy dengan panduan USG atau
mamografi, atau langsung untuk lesi yang
teraba membedakan penyakit yang invasif
dan non-invasif
– Analisa reseptor hormon dan her2neu
Konfirmasi Patologik
Review dari bahan patologik diperlukan
untuk konfirmasi diagnosis pre-operatif,
kecuali jika prosedur operatif dilakukan
untuk menegakkan diagnosis pasti
Terapi kanker terutama berdasarkan asal
organ dan subtipe jaringan
Reseksi
Prinsip reseksi untuk keganasan tergantung:
– Tujuan bedah (reseksi komplit vs debulking)
– Derajat fungsi organ atau struktur yang terlibat
– Kemampuan untuk merekonstruksi struktur yang
terlibat dan sekitarnya
– Kemampuan teknis dokter bedah
– Adekuatnya terapi ajuvan dan neoajuvan
– Perilaku biologi dari penyakit (lokal dan sistemik)
Eksisi luas
Pengangkatan tumor dan batas jaringan
normal (> 1 cm ke segala arah dari tumor)
Direkomendasikan untuk:
– tumor yang cenderung rekuren lokal (contoh:
dermatofibrosarcoma protuberans)
– Tumor tanpa pilihan terapi ajuvan yang dapat
diandalkan
Limfadenektomi
Tujuan dari diseksi kelenjar:
– Pengangkatan bedah dari metastase regional
– Prediksi prognosis
– Perencanaan terapi ajuvan
Bedah paliatif
Akses vena
Pengurangan asites dengan prosedur shunt
Intervensi bedah saraf untuk nyeri kronik
Fiksasi fraktur patologis
Pemasangan feeding tube untuk pemberian
makanan dan obat-obatan
Onkologi Radiasi
Prosedur sebelum radioterapi
CT sebelum terapi:
– Untuk mengidentifikasi tumor dan struktur
normal sekelilingnya
Simulasi:
– Pasien dibaringkan pada unit x-ray diagnostik
yang secara geometrik simulasi dengan mesin
terapi sebenarnya
– Dengan informasi CT, posisi terapi pasien
disimulasikan dengan alat fluoroscopy
Rencana terapi
Medical physicist atau dosimetrist menggunakan
informasi dari CT dan simulasi untuk
merencanakan pada komputer
Data yang lengkap (dosis kedalaman dan
informasi profil sinar) disimpan dalam komputer
Dosis pada tumor dimaksimalkan sedang dosis
pada struktur normal sekelilingnya diminimalkan
Beberapa rencana terapi didapatkan dan
radiation oncologist memilih distribusi dosis
optimal
Brachytherapy
Terapi radiasi dimana sumber radiasi kontak
langsung dengan tumor
Tipe implant:
– Temporer: waktu paruh lebih lama dan energi lebih
tinggi
– Permanen
Digunakan pada:
– Kanker rongga mulut, orofarings
– Sarcoma
– Kanker prostat
– Kanker ginekologis
Onkologi Medik
Kemoterapi
Terapi dengan obat sitotoksik yang kuat
Obat sitotoksik obat yang menghancurkan
sel-sel kanker yang cepat pertumbuhannya
Tidak bersifat selektif toksisitas tidak hanya
pada sel-sel kanker, tetapi juga pada sel-sel
normal
Efek obat ini dapat merubah suatu fase spesifik
dari pertumbuhan sel atau dapat toksik terhadap
sel-sel selama siklus sel
Klasifikasi obat kemoterapi menurut
aktivitas siklus sel
Nitrosoureas
– Carmustine
– Lomustine
– Semustine
– Streptozocin
Prinsip kemoterapi kombinasi
Mencapai 3 tujuan utama yang tidak
mungkin dengan terapi tunggal:
1. Dapat membunuh sel maksimal dalam rentang
toksisitas yang dapat ditoleransi oleh pasien
2. Meliputi rentang yang lebih luas dalam
membunuh sel-sel yang resisten dalam
populasi tumor yang heterogen
3. Mencegah atau memperlambat perkembangan
sel-sel baru yang resisten obat
Definisi respon terhadap kemoterapi
Respon komplit:
– tidak terdeteksinya lagi tumor dan tidak ada
tumor baru setelah terapi untuk waktu yang
khusus (biasanya 4 minggu)
Respon parsial:
– berkurangnya minimal 50% ukuran massa
tumor yang dapat diukur setelah terapi, tidak
ada tumor baru yang tumbuh, dan tidak ada
tumor yang progresi
Definisi respon terhadap kemoterapi
Progresif:
– Progresi tumor yang sudah ada atau ada
tumor baru yang tumbuh
Peran kemoterapi dalam
pengobatan kanker
Kemoterapi intraperitoneal:
Memberikan kesempatan pada tumor terpapar
cukup lama dengan obat kemoterapi.
Kemoterapi khusus
Kemoterapi intra arterial:
Diberikan pada kanker kolorektal yang
bermetastasis ke hati, kanker hati primer
(intra arteri hepatik), kanker kepala dan
leher serta otak (arteri karotis eksterna)
Kemoterapi intrakavitas:
Intrapleural (untuk mengontrol efusi
ganas) dan intra vesikal
Kesimpulan
Kanker merupakan suatu penyakit yang komplex
Penyebab kebanyakan kanker belum diketahui.
Beberapa jenis ada hubungan dengan : virus,
bakteria, radiasi, rokok.
Stadium dari suatu kanker sangat menentukan
keberhasilan pengobatan.
Untuk mencapai kesembuhan yang optimal,
seorang penderita kanker harus dikelola secara
multidisiplin.