You are on page 1of 4

TUGAS INTERAKSI OBAT

Interaksi antara Antihipertensi, Furosemid dan Ca-Channel Blocker


dengan Makanan dan Minuman

Oleh :
KELOMPOK V
A.A. Diah Widya Lestari (1008515001)
Kadek Sari Cuciati (1008515002)
Putu Ary Savitri (1008515015)
I Wayan Parmana (1008515018)
Putu Yulis Erika Dewi (1008515019)

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER JURUSAN FARMASI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS UDAYANA
2010
Interaksi antara Antihipertensi dengan Makanan
• Bukti Klinik
Beberapa penelitian terdahulu menunjukkan bahwa makanan dapat menurunkan
bioavailabilitas captopril dan memperlambat efek antihipertensinya. Namun studi lebih lanjut
menunjukkan bahwa absorpsi dan bioavailabilitas captropil tidak berubah secara signifikan
dengan adanya makanan. Sehingga berdasarkan penelitian terbaru ini, pemberian captopril
dapat diberikan bersamaan dengan makanan.
Penelitian lain menunjukkan bahwa makanan memiliki pengaruh yang sangat kecil
bahkan tidak sama sekali pada pemberian enalapril, cilazapril atau pentopril. Berbeda dengan
ketiga obat di atas, pengaruh pemberian perindropil bersama makanan belum diketahui secara
jelas. Namun pada pemberian pada dosis tunggal, pemberian perindropil bersama dengan
makanan dapat mengurangi bioavailabilitasnya. Sehingga direkomendasikan bahwa
pemberian obat ini tidak diberikan bersamaan dengan makanan.
Pemberian spironolacton pada dosis 100 mg bersamaan makanan terbukti tidak
mempengaruhi tekanan darah dan laju detak jantung. Hal ini mendukung perekomendasian
sarapan pagi sebelum mengkonsumsi obat ini untuk mengobati iritasi lambung.
Makanan dapat mempengaruhi bioavailabilitas hidralazine. Hasil penelitian
menunjukkan pemberian obat ini bersama dengan konsumsi daging babi akan menyebabkan
efek samping berupa pusing, mual, muntah, diare, kekaburan penglihatan, bahkan dapat
menyebabkan kematian. Mekanisme yang mendasari hal ini belum jelas. Oleh karena
dianjurkan untuk tidak mengkonsumsi daging babi saat melakukan terapi dengan obat ini.
• Mekanisme
Belum diketahui secara jelas.
• Penanganan
1. Direkomendasikan bahwa pemberian prindropil dosis tunggal bersama dengan
makanan tidak dianjurkan.
2. Pada pemberian hidralazine tidak dianjurkan bersama dengan daging babi.
Interaksi Antara Furosemide dengan Makanan
• Bukti Klinik
Bila furosemide dikonsumsi bersamaan dengan makanan, maka makanan akan
menurunkan kadar puncak furosemide dalam serum sekitar 55% (dari 933 menjadi 423
ng/mL) dan akan mengurangi sekitar 30% bioavailabilitas furosemide. Makanan akan
menurunkan efek diuresis furosemide, dimana setelah 10 jam efek diuresis berkurang 21%
(dari 2072 menjadi 1640 mL) dan setelah 24 jam efek diuresis berkurang 15% (dari 2668
menjadi 2270 mL).
• Mekanisme
Belum diketahui.
• Penanganan
Tidak dianjurkan/dihindari pemberian furosemide bersama dengan makanan.
Interaksi antara Ca-Channel Blocker dengan Makanan dan Minuman
• Bukti Klinik
Absorpsi 200 mg kapsul beperidil pada orang normal diperlambat dengan adanya
makanan, dimana waktu puncak (tmaks) diperpanjang dari 2,6 jam menjadi 3,8 jam, tapi jumlah
yang terabsorpsi tidak berubah. Pemberian nifedipine dosis tunggal bersamaan dengan
makanan akan memperlambat absorpsi dan menurunkan level puncak (AUC), tetapi
pemberian nifedipine dosis ganda bersamaan dengan makanan diketahui tidak memberikan
pengaruh yang penting pada level steady-state. Tidak ada pengaruh yang signifikan pada
absoprsi verapamil sediaan sustained-release multipartikular saat diberikan dengan makanan.
Pemberian segelas (200-250 mL) jus buah anggur dapat meningkatkan bioavailabilitas
felodipine pada orang normal dan pasien hipertensi, serta efek felodipine juga akan meningkat
secara proporsional. Ditemukan bahwa tekanan diastole menurun 20% dan detak jantung
meningkat 22% saat level felodipine dalam darah tinggi. Efek samping yang terjadi adalah
sakit kepala, wajah memerah dan perasaan melayang-layang. Bioavailabilitas amlodipine,
nicardipine, nifedipine, nimodipine, nisoldipine dan nitrendipine juga meningkat bahkan bisa
mencapai dua kali lipatnya, tapi tidak menimbulkan efek samping hemodinamik. Sementara
itu, pemberian jus buah anggur tidak mempengaruhi biovailabilitas diltiazem.
• Mekanisme
Mekanisme tidak jelas, tapi dipercaya bahwa terjadinya peningkatan bioavailabilitas
berhubungan dengan komponen flavonoid (naringin) atau sesquiterpenoid (bukan quercetin)
dari jus buah anggur yang dapat menghambat aktivitas sitokrom P450 isoform CYP3A3/4
dalam dinding usus dan liver, sehingga akan menurunkan metabolisme ca-channel blocker,
menurunkan pengeluarannya dari tubuh dan meningkatkan efek serta efek sampingnya.
• Penanganan
1. Menurunkan dosis pemberian ca-channel blocker.
2. Mengganti dengan jenis obat lain (kecuali diltiazem karena tidak berinteraksi).
3. Menghentikan konsumsi jus buah anggur.

You might also like