You are on page 1of 15

PENILAIAN KRITIS

TERHADAP RISET
TENTANG TERAPI (INTERVENSI)

Prof. Bhisma Murti

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran
Universitas Sebelas Maret
Alasan Penilaian Kritis
• Tidak semua hasil riset tentang efektivitas terapi
(intervensi) yang dipublikasikan memberikan informasi
yang sama baiknya
• Ada riset yang memberikan bukti kuat, ada yang
memberikan bukti lemah
• Karena itu hasil riset yang dipublikasikan perlu dinilai
secara kritis, disebut Penilaian Kritis (Critical Appraisal)
Evidence-Based Medicine: Terapi
1. Rumuskan pertanyaan
2. Temukan artikel hasil riset
3. Nilai kritis bukti
4. Terapkan temuan
5. Evaluasi kinerja

• Penilaian kritis = critical appraisal


Kualitas Riset tentang Terapi
• Apakah memberi terapi atau tidak?
• Nilailah kritis artikel hasil riset tentang terapi:

1. Validity (Validitas, Kebenaran)


2. Importance (Kepentingan)
3. Applicability (Kemampuan Penerapan)

• Biasa disingkat VIA


Validitas Metodologi
• Validitas
• Apakah menggunakan desain studi yang tepat?
• Apakah dilakukan randomisasi?
• Apakah alokasi disembunyikan (concealed)?
• Apakah kelompok-kelompok studi serupa?
• Apakah dilakukan “pembutaan” (blinding) dalam pengukuran?
• Apakah subjek dianalisis dengan benar?
Randomized Controlled Trial (RCT)
Hirarki Bukti untuk Efek Terapi
(Intervensi)
Masalah Penelitian dan Desain Studi
Yang Tepat
• Deskriptif
• Studi Potong Lintang (Cross Sectional)

• Etiologi/ Kausa/ Faktor Risiko


• Studi Kohor atau Studi Kasus Kontrol

• Diagnosis dan skrining


• Cross-sectional (concurrent validity), RCT (predictive validity)

• Prognosis
• Studi kohor

• Terapi/ Intervensi
• Randomized Controlled Trial (RCT)
Kepentingan Hasil Terapi
• Importance (Kepentingan)
• Bagaimana hasilnya?
• Untuk hasil apa? --> POEM
• Berapa lama efeknya?
• Bagaimana presisinya?
POEM (Patient-Oriented Evidence that
Matters)
• EBM menggunakan POEM, bukan DOE
• POEM (Patient-Oriented Evidence that Matters)
• Bukti-bukti efek terapi yang penting secara klinis bagi pasien,
misalnya mengurangi tanda dan gejala klinis, mengurangi risiko
morbiditas, mengurangi risiko komplikasi, meningkatkan kualitas
hidup, mengurangi risiko mortalitas

• DOE (Disease Oriented Evidence)


• Bukti-bukti efek terapi yang dinilai menurut ukuran pato-fisiologi
Ukuran Frekuensi Peristiwa (Hasil)
• Event rates = (a+b) / n
• Control event rate (CER) = a/ (a+c)
• Experimental event rate (EER) = b / (b+d)

Tanpa Dengan
terapi terapi
Gejala klinis a b a+b
Tanpa c d c+d
gejala klinis
a+c b+d n
Ukuran Efek Terapi
• Absolute risk reduction
• Beda absolut antara kontrol dan terapi
• CER - EER = ARR

• Relative risk reduction


• Beda relatif antara kontrol dan terapi dibagi dengan kontrol
• CER-EER / CER = RRR

• Number needed to treat


• Jumlah pasien yang perlu diterapi untuk melihat satu di antaranya
menunjukkan efek terapi
• 1 / ARR = NNT
Presisi Efek Terapi
• 95% confidence interval
• Rentang nilai yang benar dengan tingkat keyakinan 95%
• Menujukkan presisi atau konsistensi hasil
• Makin sempit rentang, makin baik presisi
• Misalnya, NNT 95% 3.0 hingga 8.0 lebih baik daripada NNT 95%
3.0 hingga 20.0.
Kemampuan Penerapan
• Applicability (External Validity)
• Apakah dapat diterapkan kepada pasien?  Ditentukan oleh
kriteria inklusis dan eksklusi
• Dapatkah dilakukan di tempat praktik?
• Bagaimana penilaian pasien tentang terapi?
Kualitas Terapi
1. Apakah efektivitasnya dihasilkan dari riset yang valid?
2. Apakah efek terapi penting (cukup besar)?
NNT: untuk hasil apa?
efek berapa lama
bagaimana presisi?
3. Apakah bisa diterapkan?

You might also like