You are on page 1of 36

KODE ETIK ARSITEK

dan
KAIDAH TATA LAKU PROFESI ARSITEK
IKATAN ARSITEK INDONESIA

PENATARAN KEPROFESIAN - IAI BANTEN


4 APRIL 2008
KODE ETIK?
Webster dictionary
1. The study of standards of conduct and moral judgment
2. The system or code of morals of a particular profession

Oxford dictionary
1. The moral principles by which a person is guided
2. The rules of conduct recognized in certain associations or
departments of human life

Kesepakatan tentang prinsip ahlak dan tata laku


Mengacu pada sistem nilai atau moral tertentu
Meliputi standar tata laku perorangan, kelompok maupun profesi
KODE ETIK vs ARSITEK

PERANCANGAN PELAKSANAAN PEMANFAATAN PEMBONGKARAN

Pada setiap tahap pekerjaan arsitek memberi perhatian tentang apa


yang harus dilakukan, mana yang lebih baik, apa manfaatnya bagi
pemberi tugas, bagaimana dampaknya bagi lingkungan . . .
Arsitek harus memutuskan pilihan-pilihan, bagaimana melakukan
pemilihan dengan baik, bagaimana mengkomunikasikan pilihan-
pilihan secara adil dan terbuka . . .

Profesi arsitek penuh dengan etika, dan bekerja dengan baik sebagai
arsitek merupakan tindakan yang etis.
1. Kemampuan untuk menghasilkan rancangan 1.Pengalaman
Ketrampilan
arsitekturpraktikyangverbal
memenuhi
arsitektur
(Verbal (The Skills)
ukuran Practice
estetika
of Architecture):
dan persyaratan teknis, dan yang
bertujuan melestarikan lingkungan. (Ability2. Wawasan
to
Ketrampilan tentang
create architectural profesi
grafis arsitek
(Graphic
designs dalam
Skills)
that masyarakat
satisfy both aesthetic and technical requirements, and
3. Pengetahuan
which aim to be environmentally sustainable.) Ketrampilantentang riset (Research
standar etika Skills)
profesi

4. Pengetahuan
Ketrampilan tentang
berpikir asosiasi
kritis (Critical
profesi
2. Pengetahuan yang memadai tentang sejarah dan teori arsitektur termasuk seni,Thinking
teknologi Skills)
dan ilmu-ilmu pengetahuan manusia.
5.
(Adequate knowledge of the history and theories of architecture and related arts, technologies,Design
Wawasan
Ketrampilan tentangdasarindustri
merancang
konstruksi (Fundamental
dan hukum-hukum Skills)
konstruksi
and human sciences.)
6. Koordinasi
Ketrampilan multibekerjasama
disiplin (Collaborative Skills)
3. Pengetahuan tentang seni dan pengaruhnya terhadap
7. Sistem
Perilaku kualitas
danmanusia
manajemen rancangan
(Human arsitektur. (Knowledge of the fine arts as an influence on
kantor/perusahaan
Behavior)
the quality of architectural design.) 8. Legalitas
Keragaman yangmanusia
diperlukan untuk berpraktik
(Human Diversity)
4. Pengetahuan yang memadai tentang perancanaan 9. Pertanggungjawaban
Sejarah dan dan preseden
perancangan profesi
(History
kota serta and ketrampilan
Precedent) yang dibutuhkan dalam proses
10.
Manajemen
Tradisi nasional
proyek (Project
dan lokal
perancanaan itu. (Adequate knowledge on urban design, planning, and the skills involved Management):
(National and Local
in theTraditions)
planning process)
Arsitek 
11. Membuat
Tradisi Timur
 Menyusun
12. Tradisi Barat
jadwal(Eastern
proyek Traditions)
5. Mengerti hubungan antara manusia dan bangunan, dan antara bangunan dan lingkungannya, serta hubungan bangunan-
dan mengatur
(Western kontrak
Traditions) kerja dengan pemberi tugas
bangunan dengan ruang di antaranya untuk kepentingan manusia. (Understanding of the relationship between people and
 Pengetahuan
13. Pelestarian tentanglingkungan perijinan tanah dan bangunan
(Environmental Conservation)
buildings and between buildings and their environments, and of the need to relate spaces between them to human needs and scale.

14. Rancangan
Aksesibilitas anggaran
(Accessibility)
biaya proyek dan kontrol biaya
6. Pengetahuan yang memadai tentang cara mencapai
15. Proses
Kondisi perancangan
pengadaan
tapak (Site dan yang
Conditions) dapat [mendukung] lingkungan yang berkelanjutan. (An
pelelangan
adequate knowledge of the means of achieving environmentally
 Administrasi
16. Sistim tataproyek bentukandsustainable
(Formal
sistem design.)
Ordering
pelaporan Systems)
17.
Pra Rancangan/Rancangan
Sistim struktur (Structural Skematik
7. Mengerti makna profesi dan peran arsitek dalam masyarakat terutama pada hal-hal yang menyangkut Systems) (Preliminary Design): kepentingan masalah-
 Menyusun
18.
masalah sosial. (Understanding of the profession Sistim dan atau membaca
penyelamatan
of architecture and padathe role kerangka
bangunan acuan
of architects inkerja
(Building Life Safety
society, Systems)
in particular in preparing briefs
that account for social factors.) 
19. Mengumpulkan
Sistim sampul data
bangunan
dan menganalisa
(Building Envelope
kondisi tapak
Systems)
dan lingkungannya
 Koordinasi
20. Sistim lingkungan
perancangan ruang denganbangunan
tenaga(Building
ahli lain Environmental Systems)
8. Mengerti persiapan untuk sebuah pekerjaan perancangan dan cara-cara pengumpulan data. (Understanding of the methods of
Magang / 
21. Membuat
investigation and preparation of the brief for
22.
Sistim pelayanan
 aMenyiapkan
konsep perancangan
design project.)
Integrasi sistim-sistim
bangunan (Building Service Systems)
alternatif rancangan bangunan secara(Building
grafis Systems Integration)

praktik kerja
9. Mengerti masalah-masalah perancangan23. struktur,
Presentasi
Tanggung
(Understanding of the structural design, construction,
24.
Pengembangan
konstruksi
Kepatuhan
jawabdan
rancangan
and engineering
terhadap
hukum
Rancangan
enjinering
dan membuat yang berhubungan
persetujuan
(Legal Responsibilities)
problems
peraturan associated
(Designbangunan
Development):
dengandengan
with building
(Building
pemberirancangan
Code
tugas
design.)
Compliance)
bangunan.

10. Pengetahuan yang memadai tentang masalah  Meneliti


25. Bahan
fisikadanbangunan
menyiapkan
bangunan, dan pemasangannya
program
teknologi danruang,
fungsi organisasi
(Building
bangunan ruang
Materials
dalam dankaitannya
and
kebutuhan
Assemblies)
sirkulasi secara
dengan
26. menyeluruh
Ekonomi bangunan
dan terpadu dan pengendalian
kenyamanan bangunan dan perlindungan terhadap iklim. (Adequate knowledge of physical problems and technologies biaya (Building Economics and Cost Control)
and of the

27. Mengusulkan
Pengembangan dan memutuskan
detail rancangan sistem (Detailed
pendukung
function of buildings so as to provide them with internal conditions of comfort and protection against climate.) Design
bangunan
Development)
dan penggunaan material
 Menyiapkan
28. Dokumentasi gambar
grafis dan dokumen
(Graphic teknis lainnya untuk persetujuan pemberi tugas
Documentation)
11. Memiliki ketrampilan merancang yang memenuhi Gambar
29. kebutuhan
Konstruksi/Gambar
Perancangan bangunan
menyeluruh dalam
Kerja batas-batas
(Construction
(Comprehensive yang diberikan oleh anggaran biaya
Documentation):
Design)
dan peraturan bangunan. (Necessary design skills
 Analisa
30. Penyiapanto meet
menyeluruh building
program users
dan(Program requirements
memutuskan penggunaanthe
Preparation) within constraints
seluruh imposed
material bangunanby cost factors
serta sistem
and buildign regulations.) 31. pendukung
Konteks hukum bangunan praktek arsitektur (The Legal Context of Architecture Practice)
Pendidikan
12. Pengetahuan yang memadai tentang industri
wujud bangunan serta menyatukan rencana
 Menyiapkan
32. Organisasi
, organisasi,
33. rancangan
Dokumentasi
dokumen
ke dalamanggaran
dan
suatu
danmanajemen
prosedur
lengkap dalam
danperencanaan
kontrak
biaya (Contracts
perancangan
praktek penerjemahan
(Practice
menyeluruh.
meliputi
Organization
gambar,
konsep rancangan
and Documentation)
spesifikasi
and Management)
teknis
menjadi
dan
(Adequate knowledge of the industries,

arsitektur
organizations, regulations, and procedures
planning.)
Administrasi
34.
35.
involved in translating
Pemagangan
 Menyiapkan
Penghayatan
kontrak (Contract
design concepts
(Professional
dokumen
peran pelelangan
Administration):
into buildings and integrating plans into overall
Internship)
arsitek (Breadth of the Architect’s Role)
 Evaluasi
36. Kondisi dan
masaerkomendasi
lalu dan akan
hasil datang
pelelangan(Past andbiaya.
Present Conditions for Architecture)
13. Pengetahuan yang memadai mengenai pandangan manajemen proyek dan pengendalian (Adequate knowledge of project
 Membantu
37. Etika dan menyiapkan
penilaian profesional
dokumen teknis
(Ethics lainnya
and Professional
yang dibutuhkan,
Judgement)
misalnya untuk
finacing, project management and cost control.)
pengurusan ijin bangunan, laporan kepada pemberi tugas dan dokumentasi proyek
KODE ETIK vs ARSITEK

Perkembangan jaman

Pedoman berpraktek sebagai arsitek

Menjaga keselamatan dan kepentingan masyarakat


sebagai ultimate client

Karya arsitektur adalah proses kolaborasi yang


melibatkan banyak pihak dengan banyak kepentingan
CITIGROUP CENTER - was CITICORP CENTER
1972 – 1977
Design Architects: Hugh Stubbins & Associates
Architects: Emery Roth & Sons
Structure Engineer: LeMessurier Consultants
M/E Engineers: Joseph R. Loring & Associates
General Contractor: HRH Constuction
KODE ETIK ARSITEK IAI
Kaliurang, 1992
Sejarah UUJK, 1999
UIA Accord, Beijing, 1999
UUBG, 2002
Jakarta, 2005
Dewan Kehormatan IAI Nasional
Daerah

Pelanggaran dan Sanksi Peringatan tertulis


Pembatasan hak
Pembekuan keanggotaan
Pencabutan keanggotaan
International ULTIMATE GOAL Kerjasama dengan
Recognition & Reciprocity Good Governance Otoritas Setempat
In
Architecture Practice

Kompetensi Arsitek Pengakuan


Sebagai Pelaku Legal - Formal

UUJK PP
Registrasi 18/1999 28/2000
LPJK-N Arsitek Profesional 29/2000
30/2000

UUBG PP
Ujian / Assessment 28/2002
Untuk
Sertifikat Profesional

Pengembangan
Keprofesian UU
Berkelanjutan Perlindungan Konsumen

Pemagangan / UU Hak Atas


Praktek Kerja / Kekayaan Intelektual
Pengalaman Kerja

Professional
Penataran Indemnity Insurance
Keprofesian

UU
Kode Etik Arsitek
dan
Kaidah Tata Laku

Anggota IAI

Latar Belakang Pendidikan Formal


5 th 4 th 4 th + 4 th + Pend. Jalur Khusus:
1 th Pend. 2 th Pend. Jalur D3 Otodidak / tanpa
Keprofesian Magister pendidikan formal
KODE ETIK ARSITEK IAI

1992 – 2005 Mukadimah


Kode Etik ( 7 pasal)
Kaidah Tata Laku (31 pasal)

2005 ~ Mukadimah
Kaidah Dasar ( 5 pasal)
Standar Etika (21 pasal)
Kaidah Tata Laku (45 pasal)
Kode Etik Arsitek IAI 1992

1. Tanggung jawab kepada Tuhan, profesi dan ilmu


pengetahuan, masyarakat, negara, diri sendiri dan
mitra
2. Berbakti kepada umat manusia secara mandiri
3. Berkarya dengan hemat sumber daya
4. Mendahulukan tanggung jawab dan kewajiban
daripada kepentingan diri sendiri
5. Mendahulukan kepentingan umum
6. Mengangkat nilai-nilai sosial budaya
7. Bertugas dengan bijak dan konsisten
KODE ETIK ARSITEK IAI

KAIDAH DASAR SATU


KEWAJIBAN UMUM
KAIDAH DASAR DUA
KEWAJIBAN TERHADAP MASYARAKAT
KAIDAH DASAR TIGA
KEWAJIBAN KEPADA PENGGUNA JASA
KAIDAH DASAR EMPAT
KEWAJIBAN KEPADA PROFESI
KAIDAH DASAR LIMA
KEWAJIBAN TERHADAP SEJAWAT
KAIDAH DASAR SATU
KEWAJIBAN UMUM

Para arsitek menguasai pengetahuan dan teori mengenai seni-budaya, ilmu,


cakupan kegiatan, dan keterampilan arsitektur, yang diperoleh dan
dikembangkan baik melalui pendidikan formal, informal, maupun non-formal.

Proses pendidikan, pengalaman, dan peningkatan ketrampilan yang


membentuk kecakapan dan kepakaran itu dinilai melalui pengujian
keprofesian di bidang arsitektur. Hal itu dapat memberikan penegasan kepada
masyarakat bahwa seseorang bersertifikat keprofesian arsitek dianggap telah
memenuhi standar kemampuan memberikan pelayanan penugasan
profesionalnya di bidang arsitektur dengan sebaik-baiknya.

Secara umum, para arsitek memiliki kewajiban dan tanggung jawab untuk
selalu menjunjung tinggi dan meningkatkan nilai-nilai budaya dan arsitektur,
serta menghargai dan ikut berperan serta dalam mempertimbangkan segala
aspek sosial dan lingkungan untuk setiap kegiatan profesionalnya, dan
menolak hal-hal yang tidak profesional.
KAIDAH DASAR SATU
KEWAJIBAN UMUM

Standar Etika 1.1 Pengabdian Diri


Standar Etika 1.2 Pengetahuan dan Keahlian

Standar Etika 1.3 Standar Keunggulan

Standar Etika 1.4 Warisan Alam, Budaya dan


Lingkungan

Standar Etika 1.5 Nilai Hak Asasi Manusia

Standar Etika 1.6 Arsitektur, Seni dan Industri


Konstruksi
KAIDAH DASAR DUA
KEWAJIBAN TERHADAP MASYARAKAT

Para arsitek memiliki kewajiban kemasyarakatan untuk mendalami semangat


dan inti hukum–hukum serta peraturan terkait, dan bersikap mendahulukan
kepentingan masyarakat luas.

Standar Etika 2.1 Tata Laku

Standar Etika 2.2 Pelayanan untuk


Kepentingan Masyarakat
Umum
KAIDAH DASAR TIGA
KEWAJIBAN KEPADA PENGGUNA JASA

Arsitek selalu menunaikan penugasan dari pengguna jasa dengan seluruh


kecakapan dan kepakaran yang dimilikinya dan secara profesional menjaga
kemandirian berpikir dan kebebasan bersikap.

Standar Etika 3.1 Kompetensi


Standar Etika 3.2 Kerahasiaan

Standar Etika 3.3 Kejujuran dan Kebenaran

Standar Etika 1.4 Perbedaan Kepentingan


KAIDAH DASAR EMPAT
KEWAJIBAN KEPADA PROFESI

Arsitek berkewajiban menjaga dan menjunjung tinggi integritas dan martabat


profesinya dan dalam setiap keadaan bersikap menghargai dan menghormati
hak serta kepentingan orang lain.

Standar Etika 4.1 Kejujuran dan Keadilan

Standar Etika 4.2 Citra dan Integritas

Standar Etika 4.3 Pengembangan Diri

Standar Etika 4.4 Kemitraan


KAIDAH DASAR LIMA
KEWAJIBAN TERHADAP SEJAWAT

Arsitek berkewajiban mengakui hak-hak dan menghargai aspirasi profesional


serta kontribusi dari rekan-rekan sesama arsitek dan atau pihak lain selama
proses pekerjaan maupun pada hasil-akhir karyanya.

Standar Etika 5.1 Semangat Kesejawatan

Standar Etika 5.2 Pengakuan Kesejawatan

Standar Etika 5.3 Imbalan Jasa Sepadan

Standar Etika 5.4 Partisipasi dalam


Sayembara

Standar Etika 5.5 Penilaian atas Arsitek Lain


KAP gap
KNOWLEDGE

ATTITUDE

PRACTICE
Kepentingan Pribadi Etika Profesi

Survey P/A + AIA


 > 30 % berpendapat bahwa arsitek lain berbuat tidak etis
 Leading causes: - Conflict of interest
- Fail to give credit to partner/associates
- Altering credentials
- Padding on expenses
- Concealing design errors
KAIDAH TATA LAKU PROFESI ARSITEK
KAIDAH DASAR SATU
KEWAJIBAN UMUM

STANDAR ETIKA 1.1 Pengabdian Diri


Arsitek berkewajiban
STANDAR ETIKA 1.2 memberitahukan
Pengetahuan dan Keahlian dan
memberikan saran-saran
Arsitek berkewajiban
Kaidah Tata Laku 1.201
kepada
menelitiPengurus IAI
secara cermat
STANDAR ETIKA 1.3 Daerah/Cabang
sebelum melakukan
Standar Keunggulan untuk
diteruskan
rencana
Arsitek kepada yang
peremajaan,
berkewajiban
STANDAR ETIKA 1.4 Warisan Alam, Budaya dan
berwenang,
pembongkaran
berperan apabila
aktif dalam
Lingkungan
mengetahui ada rencana
bangunan/kawasan
pelestarian bangunan/ yang
Kaidah Tata Laku 1.401 perombakan,
dinilai
arsitektur danperemajaan,
memiliki potensi
atau
pembongkaran
untuk
kawasan bangunan
dilestarikan
bersejarahsesuai
yang
Kaidah Tata Laku 1.402
dan atautinggi
dengan
bernilai kawasan yang
peraturan yang
Kaidah Tata Laku 1.403 perlu dilestarikan
berlaku, baik sebagian
didaerahnya
maupun seluruhnya
Kaidah Tata Laku 1.404
KAIDAH DASAR SATU
KEWAJIBAN UMUM

STANDAR ETIKA 1.5 Nilai Hak Asasi Manusia

Kaidah Tata Laku 1.501


STANDAR ETIKA 1.6 Arsitektur, Seni dan Industri
Konstruksi
Arsitek tidak akan menyam-
KAIDAH DASAR DUA paikan maupun mempromo-
KEWAJIBAN TERHADAP sikanMASYARAKAT
dirinya atau jasa pro-
fesionalnya secara menye-
STANDAR ETIKA 2.1 Tata LakuApabila dalam proses
satkan, tidak benar atau
pengerjaan proyeknya
menipu. Arsitek tidak dibe-
Kaidah Tata Laku 2.101 arsitek mengetahui bahwa
narkan untuk memasang
Kaidah Tata Laku 2.102 keputusan yang diambil
iklan atau sarana promosi
pengguna jasa melanggar
Kaidah Tata Laku 2.103 yang menyanjung atau me-
atau bertentangan dengan
muji diri sendiri, apalagi
Kaidah Tata Laku 2.104 hukum serta kaidah yang
bersifat menyesatkan dan
berlaku, dan mengancam
Kaidah Tata Laku 2.105 mengambil bagian dari ke-
keselamatan masyarakat
giatan publikasi dengan
umum, maka arsitek wajib:
STANDAR ETIKA 2.2 Pelayananimbal jasa,
Untuk yang mempro-
Kepentingan
mosikan/merekomendasikan
- Mengingatkan
Masyarakat Umum …
bahan-bahan bangunan
- Menolak …
atau perlengkapan/
peralatan bangunan
- Melaporkan …
KAIDAH DASAR TIGA
KEWAJIBAN KEPADA PENGGUNA JASA

STANDAR ETIKA 3.1 Kompetensi


Kaidah Tata Laku 3.101 Arsitek akan
harusmenerima
melengkapi
Kaidah Tata Laku 3.102 diri dengan
imbalan jasasertifikasi
maupun
profesi arsitek
bentuk imbalandanlainnya
selalu
Kaidah Tata Laku 3.103 memperhatikan
hanya yang sesuaiperaturan
Kaidah Tata Laku 3.104 dan perundang-undangan
dengan kesepakatan yang
yang berlaku
tertera dalam pada
perjanjian
setiap
Kaidah Tata Laku 3.105 tahap pelaksanaan
hubungan kerja atau tugas
Kaidah Tata Laku 3.106 perencanaandan
penugasan, dantidak
perancanganmenerima
dibenarkan
STANDAR ETIKA 3.2 ataupun meminta kepada
Kerahasiaan
pihak lain dalam bentuk
Kaidah Tata Laku 3.201 apapun.
Arsitek wajib menghindari
KAIDAH DASAR TIGA pertentangan atau perbeda-
KEWAJIBAN KEPADA Arsitek tidak dibenarkan
anPENGGUNA
kepentingan dengan me-
JASA
menawarkan atau
nolak suatu penugasan dan
STANDAR ETIKA 3.3 Kejujuranmengarahkan
memberi suatu secara
penjelasan
dan Kebenaran
pemberian kepada
terbuka kepada calon
pengguna
Kaidah Tata Laku 3.301 pengguna jasa atau
jasa, semua pertentangan
Kaidah Tata Laku 3.302 pengguna
kepentingan jasa untuk
yang diperkira-
memperoleh
kan atau yangpenunjukan
tidak dapat
Kaidah Tata Laku 3.303 pekerjaan
dihindarkan akan merugikan
Kaidah Tata Laku 3.304 pengguna jasa, masyarakat
Kaidah Tata Laku 3.305 dan lingkungan. Arsitek da-
pat mengadakan kerja sama
STANDAR ETIKA 3.4 Perbedaandalam bentuk asosiasi
kepentingan
(partnership) dengan bi-
Kaidah Tata Laku 3.401 dang jasa konstruksi lainnya
selama tidak terdapat per-
tentangan kepentingan
KAIDAH DASAR EMPAT
KEWAJIBAN KEPADA PROFESI

STANDAR ETIKA 4.1 Kejujuran dan Keadilan


Kaidah Tata Laku 4.101 Arsitek
Arsitek tidak dibenarkan
tidak mengetahui
yang dibenarkan
membuat
adanya pernyataan
menandatangani
kelalaian atau
ataupun
Kaidah Tata Laku 4.102
yang menyesatkan,
mensahkan
pelanggaran gambar,
kode etik keliru
Kaidah Tata Laku 4.103 atau
yang palsu
spesifikasi, mengenai
laporan
dilakukan oleh rekan
STANDAR ETIKA 4.2 kualifikasi
ataupunlain
arsitek
Citra dan Integritas keprofesian,
dokumen
yang kerja
pengalaman
lainnya yang kerja
bertentangan tidak atau
berada
dengan
Kaidah Tata Laku 4.201 penampilan kerjanya,
dibawah tanggung
prinsip-prinsip jawab
kejujuran,
Kaidah Tata Laku 4.202 serta mampu
yang terkendali
kebenaran, menyampai-
atau
kan secara cermat
kemampuan arsitek,lingkup
wajib
STANDAR ETIKA 4.3 Pengembangan
dan Diri
tanggung jawab yang
menyampaikan/melapor-
Kaidah Tata Laku 4.301 terkait
kannyadengan
kepada pekerjaan
Dewan
yang diakui sebagai
Kehormatan IAI
Kaidah Tata Laku 4.302 karyanya
KAIDAH DASAR EMPAT
KEWAJIBAN KEPADA PROFESI

STANDAR ETIKA 4.4 Kemitraan


Kaidah Tata Laku 4.401 Arsitek tidak dibenarkan
bermitra dengan
seseorang yang sudah
tidak terdaftar di asosiasi
profesinya atau tidak
memenuhi syarat sebagai
anggota organisasi profesi
arsitek yang diakui.
KAIDAH DASAR LIMA
KEWAJIBAN TERHADAP SEJAWAT

STANDAR ETIKA 5.1 Semangat Kesejawatan


Kaidah Tata Laku 5.101 Arsitek apabila
menyampaikan
didekati
Kaidah Tata Laku 5.102 pengaduan
dan ditawaripelanggaran
oleh seorang
kode etiktugas
pemberi IAI hanya
untuk me-
Kaidah Tata Laku 5.103 kepada Dewan
laksanakan suatu proyek
Kaidah Tata Laku 5.104 Kehormatan
atau jasa
Arsitek profesional
IAI dengan
dapat/boleh yang
itikad
diketahuinya
baik dan
melanjutkan masih
bukan
atau dalam
meng-
STANDAR ETIKA 5.2 Pengakuan Kesejawatan
untuk
penunjukan
merugikan/
arsitek lain,
gantikan pekerjaan sesa-
Kaidah Tata Laku 5.201 mencemarkan
wajib memberi
ma arsitek nama
tahuada
setelah baik
sesama
arsitek yang
rekanhubungan
penyelesaian arsitek
Kaidah Tata Laku 5.202 bersangkutan
kerja antara pengguna
Kaidah Tata Laku 5.203 jasa dan arsitek yang
Kaidah Tata Laku 5.204 digantikannya
KAIDAH DASAR LIMA
KEWAJIBAN TERHADAP SEJAWAT

STANDAR ETIKA 5.3 Imbalan Jasa Sepadan


Kaidah Tata Laku 5.301 Arsitek
Arsitek saat menawarkan
bila ditunjuk untuk
Kaidah Tata Laku 5.302 jasanya
memberikansebagaiopinikonsultan
bebas
mengenaitidakpekerjaan
akan
STANDAR ETIKA 5.4 Partisipasimengubah
dalam lain,
arsitek usulan
akan imbalan
Sayembara
jasa yang telah
memberitahu arsitek yang
Kaidah Tata Laku 5.401 diajukannya demi
bersangkutan, kecuali bila
Kaidah Tata Laku 5.402 mendapatkan
Arsitek
hal keuntungan
tidak jelas
tersebut dibenarkan
atau
kompetitif
mengikuti
kemungkinan . . .akan
suatu
STANDAR ETIKA 5.5 Penilaian atas Arsitekarsitektur
sayembara
mempengaruhi lainhasil
Kaidah Tata Laku 5.501 yang telah
tindakan dinyatakan
litigasi atau
oleh IAI sebagai
tindakan tidak
litigasi yang
layak diikuti
sedang berjalan
DISKUSI KASUS

1. Meneruskan pekerjaan arsitek lain

2. Menerima hadiah dari kontraktor

3. Mengajukan proposal design

4. Paket pekerjaan Design & Build

5. Menawarkan jasa design gratis

6. Kasus etika di lingkungan sendiri


DISKUSI KASUS 1

Seorang pemberi tugas menunjuk Anda untuk meneruskan


perancangan gedung kantornya, melelangkan pekerjaan dan
mengawasi pembangunannya sampai selesai. Pra-rancangan
gedung tersebut sudah diselesaikan oleh arsitek sebelumnya,
dan ditetapkan oleh pemberi tugas untuk diteruskan.

1. Apakah Anda akan menerima penunjukan ini?


2. Anda menemukan bahwa beberapa bagian penting dari pra-
rancangan tidak dapat diteruskan karena menurut Anda
tidak sesuai dengan peraturan. Tindakan apa yang akan
Anda lakukan untuk menyelesaikan perancangan tersebut?
3. Menurut Anda, siapa yang seharusnya bertanggungjawab
atas karya arsitektur ini? Anda atau arsitek sebelum Anda?
DISKUSI KASUS 2

Anda bekerja keras menyelesaikan sebuah design gedung


tinggi, melelangkan dengan fair, ikut mengawasi pekerjaan di
lapangan secara berkala, dan pada akhirnya menerima pujian
dari pemberi tugas bahwa ia sangat puas terhadap
keseluruhan pekerjaan. Segera setelah Serah Terima 1,
kontraktor gedung tersebut menyampaikan terima kasih atas
kerjasama tim yang luar biasa, dan memberi Anda hadiah
sebagai penghargaan.

Apakah Anda akan menerima hadiah tersebut?


Mengapa?
DISKUSI KASUS 3

Anda dan 2 arsitek lain diundang secara terbuka untuk


mengajukan proposal design untuk calon pemberi tugas. Tidak
diberikan imbalan jasa untuk proposal ini, tetapi dinyatakan
bahwa proses pemilihan akan dilakukan dengan fair. Anda
juga diminta melengkapi proposal dengan imbalan jasa yang
diminta bila Anda terpilih. Setelah beberapa lama, dikabari
bahwa pemberi tugas memilih arsitek ke 4 yang kebetulan
Anda kenal. Darinya Anda juga mengetahui bahwa imbalan
jasa yang dimintanya lebih kecil daripada yang Anda ajukan.
Dia mengetahui besar imbalan jasa yang Anda minta.

Bagaimana pendapat Anda mengenai hal ini?


Apakah ada masalah etika dalam kasus ini?
DISKUSI KASUS 4

Anda sepakat untuk bekerjasama dengan satu Kontraktor


mengajukan sebuah proposal paket pekerjaan Design & Build.
ToR diberikan oleh pemberi tugas. Pada proposal ini Anda
menyiapkan pra-rancangan, dan paket diajukan lump sum
fixed price sebesar 4,5 milyar rupiah. Proposal ini menang dan
Anda+kontraktor mendapatkan paket pekerjaan ini.
Pada saat Anda melanjutkan perancangan, kontraktor minta
Anda menurunkan performance dan spec untuk memperbesar
keuntungan. Anda berpendapat hal ini bertentangan dengan
ToR dan akan menurunkan kualitas karya Anda.

Bagaimana Anda menyikapi keadaan ini?


DISKUSI KASUS 5

Apakah Anda boleh menawarkan jasa design gratis?


DISKUSI KASUS 6

Dalam kelompok Anda, diskusikan masalah-masalah yang


terjadi di lingkungan praktek masing-masing.

Temukan beberapa contoh kasus yang bertentangan dengan


Kode Etik dan Kaidah Tata Laku Arsitek. Usahakan temuan
kasus ini tidak sama dengan contoh kasus yang diberikan
kepada kelompok lain.

Presentasikan minimal 2 (dua) kasus.

You might also like