Professional Documents
Culture Documents
PENGANTAR
Perbuatan tidak etis yang dilakukan oleh pimpinan eselon atas dapat
dipandang sebagai pembolehan untuk melakukan hal yang sama di
level bawah. Pimpinan senior perlu menjunjung tinggi standar
perilaku yang tinggi sebelum mereka menuntut hal yang sama kepada
bawahan. Pimpinan yang tidak mentoleransi perilaku yang tidak etis
di kalangan rekan sejawat dan secara aktif berusaha menjadi model
bagi standar kejujuran, keterbukaan, dan keandalan adalah mereka
yang menunjukkan komitmen yang tinggi bagi perilaku yang etis. Itu
sebabnya, sangat besar manfaatnya bagi setiap organisasi mengumum-
kan kode etiknya secara terbuka sehingga dapat diketahui oleh setiap
orang.
TUJUAN PEMBELAJARAN
PENGANTAR
Etika
Istilah etika berasal dari bahasa Yunani yaitu “ethos” yang berarti
watak atau kebiasaan. Dalam bahasa sehari-hari kita sering
menyebutnya dengan etiket yang berarti cara bergaul atau berperilaku
yang baik yang sering juga disebut sebagai sopan santun. Istilah etika
banyak dikembangkan dalam organisasi sebagai norma-norma yang
mengatur dan mengukur perilaku profesional seseorang. Kita
mengenal saat ini banyak dikembangkan etika yang berkaitan dengan
profesi yang disebut sebagai etika profesi seperti etika kedokteran,
etika hukum, etika jurnalistik, etika guru, dan sebagainya
Moral
Moral adalah istilah yang berasal dari bahasa Latin yaitu mos yang
berarti cara hidup atau kebiasaan. Moral dalam bahasa Inggris dapat
diartikan sebagai dorongan dalam diri seseorang untuk melakukan
atau tidak melakukan sesuatu yang berkaitan dengan etika. Moralitas
dilandasi oleh nilai-nilai tertentu yang diyakini oleh seseorang atau
organisasi tertentu sebagai sesuatu yang baik atau buruk, sehingga
bisa membedakan mana yang patut dilakukan dan mana yang tidak
sepatutnya dilakukan.
Dari uraian di atas dapat dibedakan antara etika dan moralitas sebagai
suatu sistem nilai dalam diri seseorang atau organisasi. Moralitas
merujuk kepada nilai-nilai yang diyakini dan menjadi semangat dalam
diri seseorang atau suatu organisasi untuk melakukan atau tidak
melakukan sesuatu. Sedangkan etika merupakan nilai-nilai perilaku
yang ditunjukkan oleh seseorang atau organisasi ketika berinteraksi
dengan lingkungannya.
Prinsip Keindahan
Prinsip Persamaan
Prinsip Kebaikan
Prinsip Kebebasan
Prinsip Kebenaran
Birokrasi
Pembagian kerja
Wewenang
Disiplin
Kesatuan Perintah
Setiap pegawai hanya menerima perintah dari satu orang atasan. Tidak
boleh terjadi ada dua nakhoda dalam satu kapal.
Inisiatif
Kesetiakawanan kelompok
RANGKUMAN
LATIHAN
PENGANTAR
Etika Lingkungan
Partisipasi (Participation)
Hukum harus ditegakkan secara adil dan tanpa pandang bulu atau
tidak berpihak kepada siapapun, terutama hukum dalam rangka hak
asasi manusia.
Transparansi (Transparency)
Keadilan (Equity)
Akuntabilitas (Accountability)
PENGANTAR
Selain nilai-nilai dasar yang harus dijunjung tinggi oleh PNS, dalam
pelaksanaan tugas kedinasan dan kehidupan sehari-hari setiap PNS
wajib bersikap dan berpedoman pada etika dalam bernegara, dalam
penyelenggaraan pemerintahan, dalam berorganisasi, dalam
bermasyarakat, serta terhadap diri sendiri dan sesama PNS yang diatur
dalam Peraturan Pemerintah tersebut.
Di samping kode etik yang telah diuraikan di atas, PNS juga terikat
dengan peraturan kepegawaian di lingkungan instansi pemerintah
sebagaimana diatur dalam beberapa Peraturan Pemerintah antara lain
PP Nomor 30 Tahun 1980, PP Nomor 10 Tahun 1979, dan peraturan
perundang-undangan lainnya. Dalam peraturan tersebut diatur tentang
”kewajiban dan larangan” bagi PNS.
1. Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila dan UUD 45, Negara,
dan Pemerintah.
2. Mengutamakan kepentingan negara di atas kepentingan golongan
atau diri sendiri, serta menghindari segala sesuatu yang dapat
mendesak kepentingan negara oleh kepentingan golongan, diri
sendiri, atau pihak lain.
3. Menjunjung tinggi kehormatan dan martabat negara, pemerintah,
dan PNS.
4. Mengangkat dan menaati sumpah/janji PNS dan sumpah/janji
jabatan.
5. Menyimpan rahasia negara dan/atau rahasia jabatan.
6. Memperhatikan dan melaksanakan segala ketentuan pemerintah.
7. Melaksanakan tugas kedinasan dengan sebaik-baiknya dan
dengan penuh pengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab.
8. Bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat untuk
kepentingan negara.
Nilai-nilai Masukan
Nilai-nilai Keluaran
LATIHAN
PENGANTAR
Dalam bab ini akan dibahas pentingnya standar etika bagi organisasi
pemerintah. Kita berharap bahwa penerapan standar etika secara
konsisten akan sangat merwarnai kewajiban pemerintah dalam
menyelenggarakan fungsi-fungsi pelayanannya kepada masyarakat
dengan baik. Dengan semangat melayani dan bukan sebaliknya,
kepercayaan anggota masyarakat kepada pemerintahnya akan tumbuh
kembali. Oleh sebab itu, fungsi pengawasan menjadi penting sebagai
alat kendali yang memantau pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan.
Visi adalah suatu kondisi ideal tentang masa depan yang masih dalam
jangkauan organisasi untuk mewujudkannya. Visi yang jelas akan
merupakan petunjuk bagi segenap jajaran organisasi dalam memapak
masa depannya. Apabila visi organisasi dapat dikomunikasikan secara
efektif, maka akan menumbuhkan komitmen, antusiasme, rasa percaya
diri, dan loyalitas pada organisasi
Pendekatan Larangan
Pendekatan Untung-Rugi
Pendekatan Sistem
Pendekatan Kerjakan
RANGKUMAN
LATIHAN
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR DOKUMEN