You are on page 1of 80

DESAIN PENELITIAN

sutikno@statistika.its.ac.id
Proses penelitian
1. PENGAMATAN : Mengidentifikasi minat bidang penelitian yang luas
2. PENGUMPULAN DATA AWAL : Wawancara, survei literatur
3. DEFINISI MASALAH : Menentukan masalah penelitian
4. KERANGKA TEORITIS : Mengidentifikasi dan menguraikan variabel
dengan jelas
5. PENYUSUNAN HIPOTESIS
6. DESAIN PENELITIAN ILMIAH
7. PENGUMPULAN, ANALISIS, DAN INTERPRETASI DATA
8. DEDUKSI : Hipotesis diterima? Pertanyaan penelitian terjawab?
9. Penulisan Laporan
10. Presentasi Laporan
11. Pengambilan Keputusan Manajerial
Diagram Proses Penelitian

PENGAMATAN
Mengidentifikasi
minat bidang
penelitian yang
luas



KERANGKA 
DEFINISI 
TEORITIS  PENGUMPULAN,
MASALAH DESAIN
Mengidentifikasi PENYUSUNAN ANALISIS, DAN
Menentukan PENELITIAN
dan mengurai- HIPOTESIS INTERPRETASI
masalah ILMIAH
kan variabel DATA
penelitian
dengan jelas



PENGUMPULAN
DEDUKSI
DATA AWAL
Hipotesis diterima?
Wawancara,
Pertanyaan penelitian
Survei literatur
terjawab?

Tidak Ya

11
  Pengambilan
Penulisan Presentasi Keputusan
Laporan Lporan Manajerial
Desain Penelitian
 Sebuah peta jalan bagi peneliti untuk menuntun
serta menentukan arah berlangsungnya proses
penelitian secara benar dan tepat sesuai dengan
tujuan
 Desain bertujuan menghindari (meminimalisasi)
sumber-sumber potensial kesalahan: Kesalahan
perencanaan, Kesalahan pengumpulan data,
Kesalahan dalam analisis data, Kesalahan dalam
pelaporan
TIPE DESAIN PENELITIAN

 Berdasarkan TUJUAN STUDI (PENELITIAN)


1. Studi EKPLORASI 2. Studi
DESKRIPTIF 3. Studi PENGUJIAN
HIPOTESIS 4. ANALISIS STUDI KASUS
 Berdasarkan JENIS INVESTIGASI
1. Hubungan KAUSAL 2.
Hubungan KORELASIONAL 3.
Perbedaan KELOMPOK, PERINGKAT
kompetensi

Sikap Keterampilan knowledge


(afektif) (skill) (kognitif)

A5 Menjadikan P5 Naturalisasi C6 Evaluasi


pola hidup P4 Perangkaian C5 Sintesis
A4 Mengatur diri P3 Ketepatan C4 Analisis
A3 Menghargai P2 Penggunaan C3 Penerapan
A2 Menanggapi P1 Peniruan C2 pemahaman
A1 Menerima C1 ingatan

Penilaian Hasil Belajar


DESAIN PENELITIAN

 Penentuan UNIT ANALISIS (berkaitan dengan


penentuan Populasi yang diteliti)
 INDIVIDU
 PASANGAN (DYADS)
 KELOMPOK
 ORGANISASI
 MESIN
 NEGARA
 Dan sebagainya.
DESAIN PENELITIAN
RINCIAN STUDI PENGUKURAN

Jenis Tingkat inter- Pengukuran dan


Tujuan Studi Investigasi vensi peneliti Konteks Studi Ukuran

Membuktikan Minimal: Mem-


Eksplorasi pelajari peristi- Definisi
hubungan ANALISIS
wa sbgmana Direncanakan operasional,
Deskripsi kausal, DATA
adanya. Item (ukuran),
korelasional, Tidak
Pengujian Skala,
perbedaan Manipulasi, direncanakan
PERNYATAAN MASALAH

hipotesis Kategori,
kelompok, kontrol, Pengodean
peringkat, dsb. simulasi. 1. Perasaan
thdp data
2. Ketepatan
data
3. Pengujian
Metode Pengum hipotesis
Unit Analisis Desain Sampel Horison waktu pulan data

Individu Satu kali atau Wawancara


Pasangan Probabilitas/ Lintas bagian
Kelompok Kuisioner
Non probabilitas (cross-
Organisasi sectional) Observasi
Mesin Ukuran sampel
dan sebagainya (n) Logitudinal Metode umum
Contoh Persiapan
Rancangan sampling
dan Survey

Pengumpulan Data

Data Sekunder Data Primer

In depth
Data Potensi Ekonomi
interview
dari Dinas, Bappeda,
Kecamatan, Desa

Identifikasi komoditi dan


produk unggulan yang ada

Peta lokasi -Sumber daya -Volume dan -Program


kecamatan Analisis alam : Pertanian, produktifitas pembinaan yang
Data perkebunan, komoditi pernah diberikan
peternakan, -Distribusi -Permasalahan
perikanan, dll pemasaran yang dihadapi
-Pelaku usaha -Upaya
-Kelembagaan penyelesaian yang
Data
Data base
-Industri kecil dan -Diversifikasi sudah dilakukan
base sebaran
sebaran menengah produksi -Harapan
komoditi
komoditi dan
dan produk
produk
unggulan
unggulan
Karakteristik
Karakteristik komoditi
komoditi
dan
dan produk
produk
Identifikasi
Identifikasi
permasalahan
permasalahan

Analisis Kebutuhan Program Rekomendasi


Rekomendasi program
program
SWOT terpilih

Strategi
Strategi penguatan
penguatan kemampuan
kemampuan ekonomi
ekonomi
Contoh
Memilih dua stasiun curah hujan
Xi : mencakup semua periode
Yi : mencakup semua periode
(beberapa data dianggap missing)

Deskriptif dan identifikasi data

Tidak
Apakah data
kedua stasiun
random, homogen,
dan normal
multivariat ?
Ya

Menghilangkan data sebanyak i*=1


(banyak data yang dihilangkan=1)
pada stasiun Yi
Penghilangan data sampai
i* = 15 (banyak data yang
Membuat model regresi OLS antara Xi
dihilangkan = 15, dilakukan
dan Yi tanpa pengamatan ke-i*=1 secara iteratif)

Menghitung nilai dugaan untuk data


i*=1 pada stasiun Yi (nilai prediktor
adalah data i*=1 pada stasiun Xi)

1
1

Tidak
Apakah semua - Regresi Robust
parameter signifikan - Transformasi
dan residual memenuhi
asumsi IIDN pada
masing-masing iterasi ?

Ya

Melakukan pengisian data missing


dengan EM algorithm dengan iterasi
yang sama pada OLS

Pemilihan metode terbaik antara


analisis regresi dan EM algorithm
menggunakan kriteria rata-rata RMSEP

Menganalisis karakteristik data tersedia


untuk setiap metode
DESAIN EKSPERIMEN

 Berkaitan dengan analisis KAUSAL dan KORELASIONAL

 Berkaitan dengan Eksperimen LAB dan LAPANGAN

 Validitas INTERNAL dan EKSTERNAL dalam desain


eksperimen.

 Variabel gangguan, manipulasi, kelompok eksperimen dan


kontrol, pengaruh perlakuan, dan randomisasi.
Validitas
 Berkaitan dengan persoalan untuk membatasi atau
menekan kesalahan2 dalam penelitian, shg hasilnya
akurat.
 Ada 2 validitas:
 Internal  tingkatan dimana hasil2 penelitian dapat
dipercaya kebenarannya.
 Eksternal  tingkatan dimana hasil2 penelitian dapat
digeneralisasi pada populasi, latar dan hal2 lain dalam
kondisi yg mirip.
Beberapa kendala untuk memperoleh
validitas internal
 Sejarah (History): faktor ini terjadi ketika kejadian2 ekternal dalam
penyelidikan yang dilakukan mempengaruhi hasil2 penelitian
 Maturasi: Adanya perubahan2 yang terjadi pada unit
eksperimen/responden dalam kurun waktu tertentu, seperti bertambahnya
usia atau faktor kelelahan atau kejenuhan.
 Testing: efek2 yang dihasilkan oleh proses yang sedang ditelitiyg dapat
mengubah sikap atau tindakan responden
 Instrumentasi: efek yang yg terjadi disebabkan oleh perubahan alat
 Seleksi: prosedur seleksi mempengaruhi hasil
 Mortalitas:Efek adanya, hilangnya atau perginya responden: missing data
Beberapa kendala untuk memperoleh
validitas eksternal
 Interkasi testing: efek2 buatan yang dibuat dengan menguji responden
akan mengurangi generalisasi pada situasi dimana tdk ada pengujian
responden
 Interaksi seleksi: efek dimana tipe2 responden yang mempengaruhi hasil2
studi dpt membatasi generalisasi
 Interaksi setting: efek buatan dengan menggunakan latar tertentu dalam
penelitian tidak dapat direplikasi dalam situasi lain.
Diagram Alir Keputusan Desain Eksperimen

Desain yang
Validitas internal lebih sederhana
Eksperimen
Eksperimen
penting daripada
Laboratorium
Laboratorium
eksternal
Ya
Apakah
diperlukan
pembuktian Validitas eksternal lebih Apakah biaya,
pengaruh Eksperimen waktu, tenaga
Ya penting daripada
kausal Lapangan
Lapangan terbatas?
internal

Tidak Tidak

Validitas internal dan Eksperimen


Tdk eksternal sama-sama Lab, kemudian
menggunakan Eksperimen
Eksperimen Desain
Desain yang
yang
penting
desain Lap kompleks
kompleks
desain
eksperimen
eksperimen
DESAIN EKSPERIMEN

sutikno@statistika.its.ac.id
Apa itu disain eksperimen (perancangan percobaan?
Adalah suatu uji atau sekumpulan uji baik itu menggunakan
statistika deskriptif maupun inferensia, yang bertujuan untuk
mengubah variabel input menjadi suatu output yang merupakan
respon dari percobaan tersebut.

Input Proses Output

Metode, Mesin, Material

Variabel terkendali: X1, X2, …, Xp

Input Proses Output

Variabel tak terkendali: Z1, Z2, …, Zq


Contoh 1

► Suatu percobaan pemberian pupuk urea dengan tiga dosis yg


berbeda: 150 kg/ha, 300 kg/ha, dan 450 kg/ha. Masing-masing
dosis diterapkan pada r unit eksperimen. Kemudian di amati (unit
amatan) panjang dan lebar daun tanaman padi (pertumbuhan) per
3 hari.

Variabel terkendali : dosis pupuk urea

Variabel tak terkendali: lokasi (kemiringan lahan), lama


penyinaran matahari

Variabel respon: pertumbuhan daun (mm/3 hari): panjang dan


lebar daun
Tujuan Eksperimen:
► Memilih variabel terkendali (terkontrol: X) yang paling berpengaruh
terhadap variabel respon (Y).

► Memilih sekumpulan variabel X yang paling mendekati nilai harapan Y.

► Memilih sekumpulan variabel X yang menyebabkan keragaman respon


terkecil.

► Memilih sekumpulan variabel X yang mengakibatkan pengaruh peubah


tak terkendali paling kecil.

Dalam merancang suatu eksperimen, tuliskan tujuan secara jelas,


dapat juga dalam bentuk pertanyaan yang harus memperoleh
jawabannya, hipotesis yang hendak diuji dan berpengaruh yang
akan diuji.
Prinsip Dasar Eksperimen
Dalam suatu disain eksperimen, data yang dianalisis statistika dikatakan
sah atau valid, jika data tersebut diperoleh dari suatu eksperimen yang
memenuhi 3 prinsip dasar yaitu:
1. Harus ada ulangan (replikasi), yaitu pengalokasian suatu perlakuan
tertentu terhadap unit eksperimen pada kondisi yang homogen.

Tujuan pengulangan:
a. Menduga ragam (varians) dari sisaan eksperimen
b. Menduga standart error dari rataan perlakuan
c. Meningkatkan ketepatan eksperimen
d. Memperluas presisi kesimpulan eksperiman, yaitu melalui pemilihan
data penggunaan satuan-satuan eksperimen yang lebih bervariasi.

Ilustrasi contoh 1:
Perlakuan Dosis
Urea (kg/ha)

150 300 450

U1, U2, …, Ur U1, U2, …, Ur U1, U2, …, Ur


Prinsip Dasar Eksperimen
2. Pengacakan (randomization), yaitu setiap unit eksperimen harus
memiliki peluang yang sama untuk diberi suatu perlakuan tertentu.
 Pengacakan perlakuan pada unit-unit eksperimen dapat menggunakan tabel
acak, sistem lotere manual, atau dengan menggunakan komputer

3. Pengendalian lingkungan (Blocking), yaitu usaha untuk mengendalikan


keragaman yang muncul akibat keheterogenan kondisi lingkungan.
 Usaha-usaha pengendalian lingkungan yg dapat dilakukan yaitu dengan
melakukan pengelompokkan satu arah, dua maupun multi arah.
 Pengelompokkan dikatakan baik jika keragaman dalam kelompok lebih kecil
daripada keragaman antar kelompok.
 Untuk membuat kondisi tersebut maka kelompok yang dibuat harus tegak
lurus dengan arah keragaman nit eksperimen.
 Pembuatan kelompok biasanya lebih didasarkan pada kondisi atau
karakteristik obyek eksperimen yg digunakan dengan syarat kelompok tidak
berinterkasi dengan perlakuan.
 Tujuan pengelompokkan adalah untuk mereduksi pengaruh dari variabel-
variabel yang tidak terkendali.
Istilah Dalam Eksperimen
Berikut beberapa istilah dalam disain eksperimen:

1. Perlakuan (treatment), yaitu suatu prosedur atau metode yang diterapkan


pada unit eksperimen.
 Prosedur atau metode yang diterapkan dpt berupa pemberian jenis pupuk
yang berbeda, dosis pemupukan yang berbeda, jenis varietas yg digunakan
berbeda, pemberian jenis pakan yang berbeda, atau kombinasi dari semua
taraf-taraf beberapa faktor, dll.
 Perlakuan berdasarkan nilai-nilai yang dicobakan dapat dibedakan menjadi 2 ,
yaitu kualitatif dan kuantitatif. Contoh perlakuan kualitatif: jenis pupuk,
varietas tanaman, dll, sedangkan contoh perlakuan kuantitatif: pemberian
dosis pemupukan…

2. Unit eksperimen, adalah unit terkecil dalam suatu eksperimen yang


diberikan suatu perlakuan. Unit terkecil bisa berupa petak lahan, individu,
sekandang ternak dan lain-lain bergantung pada bidang penelitian.

3. Satuan amatan: adalah anak gugus dari unit eksperimen tempat dimana
respon perlakuan diukur. Jika pada contoh 1, satuan amatannya adalah
panjang daun dari tanaman padi.
Istilah Dalam Eksperimen

Berikut beberapa istilah dalam disain eksperimen:

4. Faktor : adalah variabel bebas yang dicobakan dalam eksperimen


sebagai penyusun struktur perlakuan. Variabel bebas yg dicobakan dpt
berupa variabel kualitatif maupun kuantitatif.

5. Taraf (level): adalah nilai-nilai dari variabel bebas (faktor) yang dicobakan
dalam eksperimen. Misalkan dalam Contoh 1, masing – masing taraf
dalam faktor (variabel bebas) adalah 150 kg/ha, 300 kg/ha, dan 450 kg/ha
(ini contoh taraf dari faktor yang bersifat kuantitatif). Bisa juga taraf
berupa kualitatif, misal metode A, metode B, dan metode C.
Klasifikasi Dalam Disain Eksperimen
1. Rancangan perlakuan: rancangan yang berkaitan dengan
bagaimana perlakuan-perlakuan tersebut dibentuk. Komposisi dari suatu
perlakuan dapat dibentuk dari satu faktor, dua faktor, atau lebih.
• Berdasarkan cara pemilihan perlakuan, perlakuan dapat dibedakan
menjadi 2, yaitu perlakuan acak (random) dan perlakuan tetap
(fixed).
• Perlakuan acak adalah perlakuan-perlakuan yang dicobakan dipilih
secara acak dari populasi perlakuan.
• Perlakuan tetap adalah perlakuan-perlakuan dalam eksperimen
ditentukan secara subyektif oleh Peneliti dengan pertimbangan-
pertimbangan tertentu.
• Misalkan satu eksperimen menggunakan varietas sebagai
perlakuan. Jumlah varietas yang akan dicobakan sebanyak 5
varietas. Dari informasi bahwa jumlah varietas yang ada sebanyak
100 varietas. Untuk memilih 5 varietas dari 100 varietas yang ada
dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu: memilih secara acak atau
memilih dengan berbagai pertimbangan tertentu. Jika dipilih secara
acak dinamakan perlakuan acak, sedangkan jika dipilih secara
subyektif, maka dikatakan perlakuan tetap.
Klasifikasi Dalam Disain Eksperimen

2. Rancangan lingkungan: rancangan yang berkaitan dengan


bagaimana perlakuan-perlakuan tersebut dialokasikan pada unit-
unit eksperimen. Pengalokasian perlakuan pada unit eksperimen
dapat diacak secara langsung terhadap seluruh unit eksperimen
atau diacak di setiap blok-blok eksperimen. Pemilihan metode
pengacakan didasarkan pada kondisi dari unit-unit eksperimen yg
digunakan dalam pernelitian.

3. Rancangan pengukuran: rancangan yang berkaitan dengan


bagaimana respon eksperimen diambil dari unit-unit eksperimen
yang diteliti. Misal, pengukuran panjang dan lebar daun padi dari
unit eksperimen, maka diperlukan suatu teknik pengukuran yang
berlaku umum.
Klasifikasi Dalam Disain Eksperimen
1. Rancangan perlakuan:
a. Satu faktor
b. Dua faktor:
• Faktorial: bersilang, tersarang (nested)
• Split plot
• Split blok
c. Tiga faktor
• Faktorial: bersilang, tersarang (nested), campuran
• Split-split plot
• Split –split blok

2. Rancangan lingkungan:
• Rancangan acak lengkap (RAL)
• Rancangan acak kelompok/blok lengkap (RABL)
• Rancangan bujur sangkar latin (RBSL)
Sejarah Disain Eksperimen
 The agricultural origins, 1918 – 1940s
• R. A. Fisher & his co-workers
• Profound impact on agricultural science
• Factorial designs, ANOVA
 The first industrial era, 1951 – late 1970s
• Box & Wilson, response surfaces
• Applications in the chemical & process industries
 The second industrial era, late 1970s – 1990
• Quality improvement initiatives in many companies
• Taguchi and robust parameter design, process robustness
 The modern era, beginning circa 1990
Prosedur Disain Eksperimen
1. Recognition of & statement of problem
2. Choice of factors, levels, and ranges
3. Selection of the response variable(s)
4. Choice of design
5. Conducting the experiment
6. Statistical analysis
7. Drawing conclusions, recommendations
(lihat buku Montgomery hal 13-17)
MENGUKUR VARIABEL

sutikno@statistika.its.ac.id
OUTLINE MATERI

1. Bagaimana Mengukur Variabel

2. Definisi Operasional: Dimensi dan Elemen

3. SKALA
 Skala Nominal
 Skala Ordinal
 Skala Interval
 Skala Rasio
BAGAIMANA MENGUKUR VARIABEL

 Obyek yang dapat diukur secara fisik dengan sejumlah


instrumen standar bukan merupakan masalah pengukuran.
Misal panjang dan lebar suatu produk.

 Fenomena fisiologis yang terkait dengan manusia juga


mudah diukur melalui penggunaan instrumen ukur yang
tepat. Misal tekanan darah, detak jantung, suhu tubuh,
tinggi dan berat badan.

 Perasaan, sikap, dan persepsi subjektif manusia


merupakan faktor atau variabel yang sulit untuk diukur.
KONSEP, DIMENSI dan ELEMEN

KONSEP

Pembelajaran

DIMENSI DIMENSI DIMENSI


Pemahaman Ingatan Penerapan

Menjawab Memberi Mengingat Memecahkan


pertanyaan contoh kembali masalah dgn Menyatukan
dgn benar yang tepat pelajaran menerapkan dgn bahan
setelah konsep yg lain yang
ELEMEN ELEMEN beberapa dipahami & relevan
waktu diingat

ELEMEN ELEMEN ELEMEN


SKALA PENGUKURAN

SKALA

Skala Skala Skala Skala


NOMINAL ORDINAL INTERVAL RASIO

Perbedaan Perbedaan, Perbedaan, Perbedaan,


Urutan Urutan, Jarak Urutan,
Jarak,
Titik awal
khas.

NON-
METRICS METRICS
PENSKALAAN PENGUKURAN

PESKALAAN

Skala Skala
PERINGKAT RANKING

 Skala DIKOTOMI
 Skala LIKERT
 PERBANDINGAN
 Skala DIFERENSIAL SEMANTIK
BERPASANGAN
 Skala
 PILIHAN YANG
PERINGKAT TERPERINCI
DIHARUSKAN
 Skala JUMLAH
 SKALA
KONSTAN/TETAP 
KOMPARATIF
Skala STAPEL 
Skala PERINGKAT GRAFIK
 Skala KONSENSUS
Contoh : SKALA LIKERT

Nyatakan tingkat kesetujuan Anda pada tiap-tiap pernyataan berikut


dengan menggunakan skala di bawah ini.

Sangat Tidak Tidak Tidak Sangat


SetujuSetuju Berpendapat Setuju Setuju 1 2
3 4 5

 Kualitas perkuliahan yang saya ikuti saat ini sebaik 1 2 3 4 5


yang dapat saya harapkan.
 Saya puas dgn kebanyakan perkuliahan yg saya ikuti. 1 2 3 4 5
 Kebanyakan perkuliahan yang saya ikuti terlalu
membosankan. 1 2 3 4 5
Contoh : SKALA NUMERIKAL

 Seberapa puas Anda dengan pelaksanaan perkuliahan


yang selama ini anda jalani.
Sangat Sangat
Puas 1 2 3 4 5 6 7 Tidak Puas

 Nyatakan tingkat kepentingan Anda terhadap kehadiran


dalam suatu pelaksanaan perkuliahan.
Sangat Sangat
Puas 1 2 3 4 5 6 7 Tidak Puas
KETEPATAN PENGUKURAN
Keandalan tes ulang
Stabilitas
Keandalan bentuk paralel
Keandalan
(ketelitian
dalam
pengukuran) Keandalan konsistensi antar-item
Ketepatan Konsistensi
data Keandalan belah dua
Validitas
(apakah kita
mengukur hal
yg benar)

Validitas logis Validitas berdasarkan Validitas kongruen


(ISI) KRITERIA (KONSEP)

Validitas muka Prediktif Konkuren Konvergen Diskriminan


SUMBER DATA DAN
INSTRUMEN PENGUMPULAN
DATA

sutikno@statistika.its.ac.id
OUTLINE MATERI

1. Sumber Data
 Sumber Data PRIMER
 Sumber Data SEKUNDER

2. Metode Pengumpulan Data


 WAWANCARA
 KUESIONER
 OBSERVASI
 EKSPERIMEN
 SIMULASI

40
Sumber data
Observasi/pengukuran

Survai

Wawancara mendalam
Data primer
Diskusi terfokus
Sumber data

Registrasi jumlah tenaga


Internal
Data sekunder kerja,
Jumlah rumahtangga
transmigrasi, dsb

Ekternal Data BPS, atau instansi


lain
Metode pengumpulan data
primer
► Survai yang dipandu dengan kuisioner:
Dilakukan oleh surveyor atau tidak
► Diskusi terarah (Focus group discussion):
Diskusi dilakukan untuk mendapatkan informasi
yang sifatnya kualitatif untuk melengkapi hasil survai.
Peserta diskusi biasanya orang yang ahli dan orang
yang berpengalaman, tokoh.
► Wawancara mendalam
Biasanya dilakukan kepada orang yang
berpengalaman, tokoh, atau ahli.
STUDI DENGAN WAWANCARA
WAWANCARA

Wawancara Wawancara
TATAP MUKA TELEPON

Kelebihan : Kelebihan :
 menyediakan data yang kaya  efisien jika peneliti memiliki perta-
 memberi kesempatan membangun nyaan yg spesifik utk diajukan dan
hubungan dg orang yg diwawancara membutuhkan respon segera
 membantu mengeksplorasi & mema-  sampel tersebar di suatu wilayah
hami masalah yg rumit geografis yang luas
Kekurangan : Kekurangan :
 memunculkan bias pewawancara  pewawancara tidak dapat mengamati
 biaya besar jika ada sejumlah subjek respon nonverbal responden
yg terlibat  orang yg diwawancara dpt mengabai-
kan telepon
Waktu pemakaian yang tepat :
 tahap eksploratif, ketika peneliti men- Waktu pemakaian yang tepat :
coba memahami konsep atau faktor  utk mengajukan pertanyaan terstruk-
situasinal. tur, respon segera, sampel tersebar.
STUDI DENGAN KUESIONER
KUESIONER

Kuesioner Kuesioner
SECARA PRIBADI SURAT

Kelebihan : tingkat respon 100% Kelebihan :


 membangun hubungan dg  ada banyak pertanyaan harus dikum-
responden ketika pulkan dr sampel yg tersebar secara
memperkenalkan survei  geografis, sulit, atau mustahil utk
memberikan klarifikasi yg diminta melakukan wawancara telepon tanpa
responden langsung di tempat menelan biaya besar
 mengumpulkan kuesioner segera
Kekurangan :
setelah diisi
 tingkat respon rendah
Kekurangan :  kemungkinan bias (bukan responden
 mahal, khususnya jk sampel tersebar sebenarnya yg merespon)
secara geografis
Waktu pemakaian yang tepat :
Waktu pemakaian yang tepat :  ketika informasi harus diperoleh pd
 data dikumpulkan dari organisasi yg skala substansial melalui per tanyaan
lokasi berdekatan & responden terstruktur dr sampel yg tersebar.
mudah dikumpulkan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat kuisioner
Metode & Instrumen pengumpulan data

► Tujuan survai harus jelas >> deskriptif atau analisis


(hipotesis)
► Membuat outline variabel atau kelompok variabel yang
akan digunakan, misal: identitas (nama, alamat, jenis
Contoh
kelamin, agama, umur, dsb)
► Susun kalimat yang mudah dimengerti (umum atau
spesifik) disesuaikan dengan calon responden, tergantung
bagaimana cara pengumpulan data: survai dengan
dipandu surveyor atau tidak, wawancara mendalam.
(jika ada istilah-istilah baru, perlu penjelas khusus)
► Dilakukan uji coba kuisioner: dilakukan terhadap calon
surveyor
► Dilakukan uji coba ke lapangan (responden)
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan
kuisioner
Metode & Instrumen pengumpulan data
STUDI OBSERVASIONAL

Kelebihan :
 membantu memahami persoalan yg rumit secara langsung dan
kemudian, jika mungkin, mengajukan pertanyaan utk
mengkla- rifikasi mengenai persoalan
tertentu  Data yg
diperoleh kaya dan tidak tercemar oleh bias laporan
sendiri
Kekurangan :
 Mahal, karena diperlukan periode observasi yg panjang
(biasanya bbrp minggu, atau bahkan bulan)
 bias pengamat mungkin mempengaruhi data
Waktu pemakaian yang tepat :
 Penelitian yg memerlukan data deskriptif nonlaporan sendiri.
Diskusi Terfokus (Focus group discussion: FGD),
Wawancara Mendalam

 FGD: diskusi terbatas untuk mendapatkan


informasi yang bersifat kualitatif.

 Wawancara mendalam: Menggali informasi dari


informan yang bersifat kualitatif
Kapan menggunakan FGD Vs IDI
Faktor yang FGD IDI
dipertimbangkan
Interaksi Kelompok Interaksi para informan Interaksi informan terbatas,
dapat mendorong formal dan tidak produktif
tanggapan yang banyak,
baru dan pemikiran baru
Sensitifitas obyek yang Obyek yang dibicarakan Obyek yang dibicarakan
diteliti tidak terlalu sensitif sensitif, sehingga informan
enggan bicara dalam
kelompok
Kedalaman informasi Informasi yang didapatkan Informasi yang didapatkan
terbatas, sesuai dengan lebih luas, kompleksitas
topik yang ditentukan masalah, sehingga
informan berpengetahuan
baik
Pencari data Cukup satu orang Pewancara banyak
METODE SAMPLING

sutikno@statistika.its.ac.id
Keuntungan survai
► Mengurangi biaya
► Kecepatan lebih besar dan mengurangi tenaga
► Cakupan lebih besar >> survai harus mencakup
Metode sampling

lebih besar dan fleksibel mengenai jenis


informasi yang akurat.
► Tingkat ketelitian lebih besar >> melakukan
pencacahan lebih lengkap dan tenaga yang
berkualitas serta pengawasan yang diperketat.
Klasifikasi survai
Berdasarkan tujuan survai dibagi menjadi 2:
► Survai deskriptif : bertujuan mendapatkan
keterangan tertentu mengenai populasi.
Metode sampling

misal: jumlah penduduk laki-laki, perempuan dan anak –


anak yang menonton TV, dsb
► Survai analitik : melakukan perbandingan antar
subkelompok dan membuktikan hipotesis
mengenai alasan perbedaannya.
misal : survai fertilitas, menentukan jml dan jarak
kelahiran anak yang direncanakan oleh pasutri, sikap
suami terhadap rencana tersebut, alasan menentukan
sikap tersebut.
Tahapan dan manajemen survai

Figure 1: Survey Design and Implementation Procedures


Fritz Scheuren. “What is a Survey.” http://www.amstat.org/sections/srms/pamphlet.pdf
Komponen dalam
survai
► Desain survai
► Metode Sampling
► Implementasi
Metode sampling

► Pengolahan data, analisis data dan pelaporan


Metode sampling: terminologi
► Sampling frame adalah daftar elemen/unsur dari
populasi yang sedang diamati.
Misal: daftar telepon, daftar pemilih, dsb.
Metode sampling

► Sampling unit adalah elemen atau sekumpulan


elemen yang akan dipilih dalam penarikan
sampel/contoh.

► Sampling error adalah menduga seberapa besar


perbedaan antara karakteristik sampel dan
karakteristik populasi.
Klasifikasi Metode sampling
► Sampling probability: metode sampling dengan
menggunakan kaidah/cara random dalam
menentukan sampel:
Metode sampling

 Simpel random sampling


 Stratifikasi random sampling
 Cluster sampling
 Sistematik random sampling

► Sampling non-probability : tidak menggunakan


cara random dalam pengambilan sampel:
 Purpusive sampling
 Convenience sampling
Simple random sampling

 Penarikan sampel random sederhana adalah sebuah


metode untuk memilih n unit dari N sehingga setiap
elemen dari sampel mempunyai kesempatan yang sama
untuk terpilih.

 Cara menentukan sampel yang dipilih dibantu dengan:


 Lottery

 Tabel bilangan random

 Generate dari komputer


Systematic random sampling

 Penarikan sampel sistematik adalah mengambil setiap


unsur ke-k dalam populasi, untuk dijadikan sampel
dengan titik awal ditentukan secara acak/random diantara
k unsur yang pertama

 Contoh: Jika terdapat sampling frame sebanyak 500


elements dan diinginkan sampel sebanyak 100, diperoleh
urutan data kelipatan ke-5. kemudiandilakukan random
untuk memilih elemen awal, misal terpilih elemen ke-4,
selanjutnya dipilih elemen ke-9, ke-14, ke-19, dst.
Contoh: Systematic random sampling
Stratified random sampling

 Populasi diklasifikasikan berdasarkan variabel


penting (subpopulasi), kemudian penarikan
sampel diambel secara random dari
subpopulasi.

 Contoh: klasisifikasi menurut umur, jenis


kelamin, penghasilan, pekerjaan dsb.
Contoh:
Cluster sampling

 Penarikan sampel kelompok (cluster) adalah


mengambil beberapa kelompok secara acak dari
populasi, dan kemudian mengambil semua, atau
memilih secara acak sebagian unsur dari setiap
kelompok yang terpilih untuk dijadikan sampel.

 Seringkali wilayah administrasi atau area geografi


 Menggunakan multi-stage sampling
Contoh: Cluster sampling
Multi-stage sampling
 Multi-stage sampling
 Kabupaten
 Kecamatan
 Desa/kelurahan
 individu
Alasan menggunakan nonprobability sampling

 Tidak membutuhkan penduga populasi


 Studi awal
 Mencari ide atau hypothesis umum
 Lebih tertarik pada subpopulasi yang kecil
 Tidak mempunyai sumber untuk menarik sampel
random yang lengkap (bagian demi bagian)
 Ingin mendapatkan hasil yang cepat
Types of nonrandom samples

 Convenience sampling (accidental sampling)


 Volunteer sampling
 Purposive sampling
 Expert sampling
 Quota sampling
Convenience sampling (Kesesuaian)

 Respondent dipilih dari yang tersedia

Misal:
 Kelompok belajar siswa
 kelompok tani
Volunteer sampling

 Responden dipilih secara subyektif (mungkin


dibayar)
 Seringkali digunakan pada marketing atau studi
tentang kesehatan
 Sampel produk makanan
 Drug experiments
Purposive sample
 Respondent dipilih berdasarkan karakteristik atau
kualifikasi khusus.

Misal:
 Pengguna teknologi khusus
 Ibu muda yang lagi menyusui
 dokter
 Anggota dari fan club
 target market members
Expert sampling

 Expert sampling merupakan penarikan


sampel/responden orang yang mengetahui atau
berpengalaman dan ahli di wilayah tersebut.
Quota
 Quota sampling adalah memilih responden/orang
secara nonrandom menurut jumlah quota yang
ditetapkan.

 proportional quota sampling, yaitu pilih berdasarkan


jumlah yang proporsional dari karakteristik populasi.
 nonproportional quota sampling, yaitu dipilih secara
tidak proporsional dari karakteristik populasi, misal ingin
menampilkan yang spesifik.
Ukuran sampel dan akurasi
Misalkan ada berita yang menyatakan,
Presiden SBY tingkat populeritasnya 48%,
dengan akurasi sampel ± 4%, pada selang
Metode sampling

kepercayaan 95%.

Apa artinya???

Artinya bahwa tingkat populeritas SBY


antara 44% (48%-4%) dan 52% (48%+4%)
Ukuran sampel
► Ukuran sampel: untuk menentukan akurasi dari
penduga populasi
► Semakin besar ukuran sampel semakin besar
tingkat akurasi (semakin kecil error).

±
Metode sampling

Sample Size and Accuracy

16%
14% n 550 - 2000 = 1,450
12% 4% - 2% = ±2%
A cc urac y

10%
8%
6%
4%
2%
0%

Sample Size
Bagaimana menghitung Ukuran sampel
► Besarnya ukuran sampel bergantung pada tingkat
penerimaan peneliti/client, karena sangat terkait dengan
biaya waktu, dan tenaga.
► Besarnya ukuran sampel dihitung berdasarkan selang
kepercayaan berdasarkan sebaran normal (theorima
Metode sampling

limit sentral).
► Theorima limit sentral >> sampel kecil (minimum n=30) akan
mengikuti distribusi normal.
► Selang kepercayaan 95% dari penduga populasi maka terletak pada
- dan + 1,96 sampel error
Bagaimana menghitung Ukuran sampel
Ukuran sampel:
Metode sampling

n : ukuran sampel
z : nilai standar error yang berhubungan dengan tingkat kepercayaan,
jika selang kepercayaan 95%, maka z=1,96, 99% z=2,58
p : penduga proporsi dari populasi
q : 1-p
e : sampel error penerimaan (atau batas error)
Bagaimana menghitung p dan e?
►Nilai p terkait dengan variabilitas (keragaman) dari
populasi. Biasanya berdasarkan penelitian
sebelumnya, atau melakukan survai pendahuluan.
Jika tidak diketahui, diasumsikan p=0,50.
Metode sampling

► Semakin besar variabilitas, semakin besar ukuran


sampelnya.

► Besarnya nilai e, tergantung dari peneliti


ANALISIS DATA

sutikno@statistika.its.ac.id
Multi-stage sampling
Tujuan Analisis Data
 Mendapatkan intisari/eksplorasi data (feel for the
data).
 Menguji kualitas Data (goodness of data).
 Menguji hipotesis data
Eksplorasi Data
 Pemeriksaan ukuran pemusatan, dengan ukuran
numerik, grafik, dll
 Pemeriksaan penyebaran data, baik dalam bentuk
numerik dan grafik.

You might also like