1. Pengantar berlain-lainan tentang apa yang dinamakan
Karangan ilmiah ini berjudul “Iman Tuhan. Misalnya Plato sering menyebut Dan Taqwa Dalam Perspektif Filsafat”. Tuhan dengan kata (The Good), yaitu Untuk menganalisis judul ini perlu Tuhan yangb baik, tetapi dia tidak pernah dijelaskan terlebih dahulu bahwa Iman menyebut Tuhan yang hidup (Yhe Live). danTaqwa adalah dua unsur agamis yang Bagi Aristoteles, bahwa kepercayaan esensiil dari suatu agama dan tidak terhadap adanya Tuhan adalah kepecayaan mungkin terlepas dari pembahasan filsafat, kepada adanya zat yang memberi arti khususnya filsafat agama yaitu membahas kepada alam, tetapi Tuhan yang tidak dapat masalah agama dari segi filsafat. kita hubungi, artinya bukan Tuhan yang Filsafat agama dalam pandangan dapat kita sembah dan kita mintai. Tuhan berbagai filosof bukanlah pembahasan menurut Aristoteles merupakan it bukan filsafat secara bebas, tetapi ia membahas he. Tuhan menurut kepercayaan agama agama dari segi aspek filsafat dengan titik greek adalah Tuhan yan dianggab tolak yang tertentu. Karena agama itu mempunyai hubungan dengan masalah bermacam-macam pedoman dan kerohanian atau suatu kekuatan dalam landasannya, maka sudah barang tentu dunia spiritual. Kita sedikit agak setuju landasan yang dipergunakan sebagai titik Tuhan seperti yang dikemukakan Pascal, tolak pembahasan tulisan ini adalah ajaran yaitu Tuhannya Nabi Ibrahim, Nabi Ishak, Islam. Nabi Ya`qub, sebab Tuhan ditambah Landasan berfilsafat adalah akal predikat Nabi-Nabi yang diakui oleh agama bukan wahyu, oleh karena itu dalam Islam, sekalipun sifat-sifat Tuhan tidak sejarah filsafat terdapat filosof yang disebutkan. Tuhan yang dibahas dalam beriman dan ada pula filosof yang kufur tulisan ini adalah Tuhan yang diberi yang hanya percaya pada pengetahuan predikat 99 asmaa`ul chusna. indra yang didukung oelh akal, terutama Iman dan taqwa dalam judul diatas folisof yang beraliran meterialistisme. bukan merupakan kesatuan yang utuh, akan Sebenarnya antara berfikir filosofis tetapi antara keduanya merupakan dua dan berfikir religius mempunyai titik mulai pengetahuan yang mempunyai hubungan yang sama, keduanya mulai dengan yang erat sekali. Tinggi rendahnya nilai percaya. Dalam filsafat dimulai dengan keimanan berpengaruh besar terhadap percaya pada kemampuan akal, sedangkan tinggi rendahnya nilai ketaqwaan. dalam agama dimulai dengan percaya pada Sedangkan tinggi rendahnya nilai ketetapan wahyu. Menurut agama Islam, ketaqwaan sebagai bukti nilai kebenaran Iman diartikan secara sederhana adalah nilai Iman yang dimiliki. Oleh karena itu kepercayaan, sedangkan dalam filsafat makalah ini perlu sekali terlebih dahulu agama Iman tersebut dipahami secara memnbahas pengertian iman dan taqwa radikal. serta hubungan antara keduanya. Dalam menghadapi kepercayaan Setiap lubuk hati manusia tidak kepada kebaradaan Tuhan, setiap manusia boleh kosong dari potensi kepercayaan. atau setiap agama mempunyai konsep yang Dalam filsafat ilmu ini ia sebagai alat tahu. Tidak percaya terhadap adanya sesuatu Jadi makalah yang berjudul “Iman berarti percaya bahwa sesuatu itu tidak ada. dan Taqwa dalam Perspektif Filsafat” Usaha filosof untuk menjelaskan seluruh dibatasi pembahasan sebagai berikut. kenyataan secara tuntas ternyata masih ada • Iman dan taqwa serta hubungan sesuatu sisa yang tidak dapat dijelaskan anatara keduanya yang berperan besar terhadap kehidupan • Peranan iman dalam manusia. Sisa ini oleh Herbert Spencer membentuk ketaqwaan diberi istilah The great of imknowable yang • Pengaruh kekuaatan iman harus diterima dengan sikap percaya atau terhadap kehidupan individu dan tidak percaya. Bahkan dalam kehidupan masyarakat. manusia sering dihadapkan dengan sesuatu misteri yang tersembunyi dibalik gejala- Tiga rumusan tersebut akan dibahas gejala, bahwa dibalik segala sesuatu yang dalam tulisan yang singkat dan kesempatan terpaksa harus dipercaya. Hal ini yang terabatas. Namun semoga memenuhi mendorong untuk dibahas secara radikal hajat bagi para pembaca dan dapat oleh berbagai filosof yang tekun dengan dijadikan pandangan untuk membahas filsafatnya. Oleh karena itu dari sisi ini yang lebih luas. perlu dibahas tentang peran iman dalam meningkatkan amal ketaqwaan. Dalam agama Islam iman 2. Iman dan taqwa serta hubungan mempunyai peran dan pengaruh yang besar antara keduanya terhadap penghidupan manusia dialam Iman dan taqwa adalah dua unsur semesta ini, baik dalam segi hubungannya pokok bagi pemeluk agama. Keduanya dengan Tuhan dan dan sesama manusia merupakan elemen yang penting dalam maupun hubungannay dengan alam fisika kehidupan makhluq manusia dan sangat dan metafisika. Wilian James seorang erat hubungannya dalam menentukan nasib filosof kelahiran New York dengan teori hidupnya serta memiliki fungsi yang urgen. dogmatisnya telah membahas masalah- Menurut ahli hukum, iman itu hanya masalah agama, khususnya tentang iman sekedar pengakuan suatu makna yang kepada Allah. James tidak mempersoalkan terkandung dalam lubuk hati, menurut para tentang kebenaran kepercayaan- teolog, iman itu adalah kepercayaan yang kepercayaan dalam agama, tetapi yang tertanam dalam lubuk hati dengan dipersoalkan adalah hasil menjadikan keyakinan yang kuat tanpa tercampuri oleh agama sebagai pedoman hidup. Baginya keraguan dan berperan terhadap pendangan kalau kepercayaan atau ide-ide agama itu hidup atau amal perbuatan sehari-hari. memperkaya hidup maka itu adalah benar. Sedangkan menurut berbagai filosof, iman Kalau ada anggapan yang dapat menjadi diartikan lebih jauh dari lafidz dan makna dasar suatu hidup yang baik, maka serta tidak terikat dengan dalil-dalil sebaiknya percaya terhadap anggapan itu. apologis. Misalnya Karl Teodor Yoeper Kalau harus memilih antara anggapan yang seorang filosof Jerman mengetengahkan berbeda maka harus berfikir dari titik akhir. istilah iman falsafi yang universil yang Perspektif tentang manusia dan dunia berlaku untuk semua zaman dan dengan Allah menggambarakan masa kebudayaan. Isi iman falsafi baginya, depan yang lebih baik dan sesuai dengan bahwa Allah itu ada, manusia harus mampu keinginan kita dari pada perspektif tanpa memilih memilih yang baik secara tak Allah. Perspektif pertama lebih berguna, bersarat, dunia tidak merupakan kenyataan maka lebih benar. Dari sisi ini maka perlu terakhir dan bahwa cinta kasih manusia dibahas pengaruh iman terhadap kahidupan merupakan suatu bukti adanya Allah. manusia. Semua pengertian-pengertian yang dikemukakan diatas pada dasarnya Iman menurut pemikiran Imam menunjukkan, bahwa iman itu berperanan Ghozali diatas mengandung implikasi yang dan berpengaruh terhadap tindak laku sangat luas. Diantaranya sekaligus sebagai manusia dalam segala aspek kahidupan garis pemisah terhadap pandangan orang manusia. yang mengingkari wujud dibalik materi, Menurut filosof islam Imam Ghozali menolak dengan tegas faham polotisme, bahwa iman itu berkaitan dengan hal-hal atheisme, animisme, dan lainnya. yang bersifat spiritual atau batin, dimana Penafsiran sebab tauhid sebagaimana yang hati dapat menangkap iman dalam telah diterangkan oleh Imam Ghozali tidak pengertian hakiki melalui kasyaf yang dapat disamakan dengan penafsiran sebab diperoleh berkat pancaran sinar Ilahi yang dengan dikemukakan oleh Aristoteles, padanya. Dalam kesempatan lain beliau sebab Aristoteles tidak bermaksud dengan menegaskan, bahwa arti iman adalah konsepnya itu menafikan sebab material. pengakuan yang kuat tidak ada pembuat Gerak alam ini dipandang olehnya sebagai (faa`il) selain Allah. Makna iman yang gerak tujuan (illah ghoyah) yaitu Tuhan dikemukakan ini menimbulkan problema adalah tujuan yang menjadi arah gerak metafisis, diantaranya membatasi sebab alam, sedangkan Imam Ghozali pembuat (illah faa`iliyah) hanya kepada menafsirkan Allah penggerak satu-satunya. Allah, manafikan kebebasan berikhtiar dari Dialah pencipta segala sesuatu, pencipta manusia serta penyerahan diri (tawakkal) absolut sebagaimana ditegaskan oleh kepada-Nya. Pemikiran Imam Ghozali ini wahyu-Nya. disebut dengan istilah tauhid, sebab artinya Pada umumnya pada filosof yang keimanan itu tidak boleh menghubungkan tidak mengenal ide-ide agama, maka dalam sebab tersebut kepada selai Allah. Dialah filsafat ketuhanan perlu berpendirian, pembuat satu-satunya dan selain-Nya bahwa permulaan alam hanya sebagai hanya sekedar washilah (perantara). pengatur dan penyusun materia in prima Hukumnya perantara itu dalam tinjauan (materi pertama) sebagai Tuhan sendiri. filsafat juga sebab, namun sebab pokok. Pengertian pengatur dan penyusun lebih Bagi Imam Ghozali iman itu bukan menunjukkan keterampilan daripada lawan dari syirik, tetapi peng-Esaan kepada pencipta. Pendirian mereka menjadikan Kholiq (Pencipta). Oleh karena itu bagi wujud keseluruhannya tersusun dari sebab orang yang meng-Esakan Allah harus akibat. Tuhan dan materi tunduk di bawah bersikap tawakkal. Tawakkal bukan berarti hukum kemestian (nesessity). maniadakan ikhtiar, tetapi maniadakan Jadi kenyataan isi dari iman antara kebebasan berikhtiar, karena dalam filosof murni dengan filosof yang tawakkal manusia berkesempatan untuk mengakui ide-ide agama, khususnya Islam kasab (berusaha). Bahkan dengan tawakkal jauh berbeda, sehingga konsekuensinya itu dapat mengenal hakekat ikhtiar dan dalam pembentukan kepribadian luhur dan sekaligus dapat mengetahui nilai dan pola pikir dalam mengarungi kehidupan kualitas iman. Iman yang sebenarnya harus ditengah-tengah masyarakat akan terjadi membuahkan tawakkal, sehingga dapat perbedaan juga. Disini tampak dengan memperoleh ridho Allah. Dalam kitab suci jelas, bahwa sila pertama dari Pancasila dikemukakan, bahwa Nabi Hud, Nabi sebagai asas tunggal bermasyarakat dan Musa dan tang lainya telah menjadikan bernegara tidak sama dengan kepercayaan tawakkal sebagai benteng kekuatan para filosof yang tidak mengenal agama bertaqwa dalam menghadapi kaumnya. Ini dalam mempercayai keberadaan Tuhan. semua menunjukkan, bahwa antara iman Tuhan dalam Pancasila adalah Tuhan Yang dan taqwa saling berpengaruh dalam Maha Esa, Pencipta alam semesta, membentuk membentuk manusia Penagsih, Penyayang, dan sebagainya berkepribadian luhur. seperti dijelaskan oleh ajaran agama khususnya ajaran Islam. Pemikiran dijawab dengan jawaban yang berbeda. ketuhanan yang terkandung dalam Bagi ahli pikir Ahli Sunnah kalimat Pancasila ternyata berpengaruh besar “Alladzina Amanu” memang selalu diikuti dalam merumuskan Tujuan Pendidikan kalimat “wa amilush sholihat” ini menurut Nasional, Pedoman Pengahayatan dan analisa bahasa bahkan menunjukkna Pengamalan Pancasila dan aturan-aturan perbedaan, sebab Wau Athaf disitu yang lain di Negara kita yang hampir menunjukkan perbedaan (Taqtadli kesemuanya mengandung norma-norma Mughoyarah). Artinya iman itu bukan amal luhur. dan amal itu bukan iman. Hal ini sama Filosof-filosof Islam, baik dengan kalau orang yang makan telah Mu`tazilah maupun Ahli Sunnah pergi. Ini menunjukkan, bahwa berkata itu berpendapat bahwa hukum beriman kepada bukan makan dan makan itu bukan berkata. Allah adalah wajib karena iman itu dapat Tetapi ahli pikir Ahli Sunnah mengakui diharapkan terbentuk masyarakat yang bahwa antara keduanya mempunyai bertaqwa. Mereka berselisih tentang dasar pengaruh yang erat sekali. Apabila antara terjadinya kewajiban itu dari agama, sebab dua pendapat tersebut diatas akal tidak mengenal hukum wajib. Akal dikomparasikan maka pendapat ahli pikir hanya mengenal tepat dan tidak tepat, Ahli Sunnah lebih kuat argumentasinya. sesuai dan tidak sesuai, benar dan salah. Sebab manakala amal itu termasuk rukun Abu Mansur Maturidi dan pemikir Ahli iman dan iman tidak diterima tanpa amal Sunnah memberikan penyelesaian sholeh, maka alangkah sedikitnya orang- kontradiksi tersebut dengan penegasannya orang yang masuk surga. Dalam pada itu bahwa dasar kewajiban beriman itu dari dikemukakan oleh suatu hadits, bahwa agama dan dapat difahami kebenarannya “akan keluar dari neraka siapa saja yang oleh akal. didalam lubuk hatinya teradapat sedikit Taqwa itu pada prinsipnya adalah dari iman”. Hadits ini menunjukkan orang amal batin atau lahir, baik yang bersifat yang beriman tanpa amal bagaimanapun mengikuti perintah Tuhan maupun amal akan masuk surga sekalipun sangat lama yang berbentuk menjauhi larangan Tuhan. sekali merasakan neraka. Yang menjadi problema apakah unsur amal itu menjadi syarat iman, dengan pengertian, 3. Peranan Iman dalam membentuk bahwa apakah tanpa amal seseoran tidak amal ketaqwaan dianggap beriman. Peranan iman tidak dapat terhitung Mayoritas ahli pikir Mu`tazilah dan jumlahnya. Yang tidak diketahui lebih Khowarij berpendirian, bahwa amal adalah banyak dari pada yang diketahui. Bahkan rukun iman. Iman seseorang tidak dapat peranannya dalam dunia metafisika sedikit diterima tanpa amal dengan argumentasi, sekali yang dapat dijelasakan. bahwa kalimat “Innal ladzina Amanuu” Iman adalah sesuatu yang dalam firman Allah selalu diiringi kalimat tersembunyi dalam jiwa (Ma waqaro fil “wa Amilush sholihahat” atau kalimat lain qalbi). Berdasarkan eksperimen sebagian yang maksudnya sama. Tetapi menurut ahli besar ahli jiwa berkesimpulan, bahwa iman pikir Ahli Sunnah, bahwa amal bukan kepada Allah termasuk obat yang manjur sebagian rukun iman dengan alasan, bahwa untuk menyembuhkan penyakit jiwa atau apabila amal termasuk rukun iman berarti menghilangkan gangguan jiwa. Iman dan Islam merupakan satu kesatuan Kesimpulan inin diperkuat oleh filosof- yang tidak terpisah, sedangkan berdasar silosof besar diantaranya Francis Bacon, penjelasan Hadist antara keduanya William James, Kierkegoor dan lain-lain. berlainan, dimana Jibril bertanya kepada Menurut filosof Islam Jamaluddin Nabi Muhammad SAW tentang apa rukun Alafghoni, bahwa iman kepada Allah Iman dan rukun Islam. Masing-masing menumbuhkan keteguahan pendirian dalam menghadapi kesulitan dan bahaya, bahkan dan kekurangnnya ini dapat menimbulkan mampu untuk membentuk kerelaan dan sifat menyerah kepada Allah yang diimani. meninggalkan kemewahan hidup, Hal ini Islam mengakui berdasarkan manakala ada seruan untuk bejuang dijalan wahyunya, menurut Th. Steinbuchel, Allah. Keteguhan pendirian tersebut bahwa dalam kepercayaan kepada Tuhan, menjadikan kekuatan yang sangat teguh manusia mempunyai rasa enfurcht und walaupun bahtera kehidupannya terombang mertven (rasa hormat dan menyerah dengan ambing oleh ombak dari segala penjuru. percaya). Dalam Islam pengaruh iman Kekuatan tersebut sekalipun merupakan diantaranya rasa tawakkal (Ali Imron: pendirian setiap individu, namun menjadi 160). Tawakkal dalam tinjauan tasawuf ini kekuatan masyarakat dan bangsa. harus seiring dengan kesabaran. Pemikiran Jamaluddin ini sejalan dengan Keberhasilan manusia tidak mungkin kepercayaan filosof Plato, bahwa suatu sepenuhnya dari usaha sendiri. Sedangkan bangsa tidak dapat menjadi kuat, kecuali kecil dan tidaknya ditentukan oleh berbagai bila ia percaya kepada Tuhan, sekedar faktor diluar kemampuannya. Faktor-faktor kekuatan alam atau sebab pertama atau itu adalah sebab keberhasilan. Banyak elan vital, yang tidak berupa person, jarang akibat yang sebabnya bermacam-macam sekali dapat berhasil mengilhamkan dan sebaliknya, banyak sebab yang harapan, pengabdian atau pengorabanan. akibatnya bermacam-macam. Banyak Akan tetapi Tuhan yang hidup dapat akibat yang sulit diketahui sebabnya dan berbuat semua ini. Kedua pemikiran banyak sebab yang sulit diketahui tersebut menunjukkan, bahwa peranan akibatnya. Dalam situasi diatas sikap iman adalah menumbuhkan kekuatan tawakkal sangat diperlukan. Iman yang pendirian. kuat mempunyai peran untuk menimbulkan Telah disepakati oleh semua ilmuan, tawakkal. Dari sini manusia akan bahwa manusia adalah makhluk sosial mengetahui hakekat usahanya. tidak mungkin terlaksana tanpa dukungan Orang beriman mempunyai tekat kerjasama anggota masyarkat. Kerjasama untuk berbuat baik. Kalau kita pinjam tidak akan langgeng tanpa adanya aturan istilah filosof dari Max Scheler ialah atau hukum atau undang-undang yang Wollen de Tuns (Niat untuk berbuat). mengatur hubungan untuk mematuhi hak Kalau kita menukil istilah wahyu adalah dan kewajiban masing-masing anggota `azam atau iradatun jaazimatun (kehendak masyarakat. Untuk merealisasinya sangat yang sudah pasti). Oleh Max Scheler membutuhkan pendukung atau kekuatan. dinyatakan, bahwa kesiapan yang Kekuatan pemerintah hanya dapat fundamental ini disebut tekad, sebab mencegah pelanggaran yang nyata dan didalamnya terdapat keberanian dan dapat dibuktikan. Sedangkan para hakim tanggung jawab. Memang menegakkan yang berstatus penegak hukum sering norma yang luhur itu membutuhkan dikuasai oleh hawa nafsunya. Maka untuk keberanian. Menurut ajaran wahyu disebut menghadapi kejahatan atau kekejaman tekat menegakkan yang haq itu bukan yang terselubung membutuhkan kekuatan didorong oleh hawa nafsu, kepentingan yang mampu mengendalikan nilai hukum pribadi dan golongan, akan tetapi didorong dan norma-norma luhur. Hampir semua oleh pikiran yang suci yang tumbuh berkat ahli-ahli agama mengakui, bahwa iman dan kekuatan iman. Karena itu mereka tidak taqwa berperan sebagaikekuatan takut menghadapi penegak-penegak pengeandali hawa nafsu untuk menegakkan kebathilan, karena yakin, bahwa norma dan nilai tersebut. pelindungnya adalah Allah. Orang yang beriman kepada Allah Manusia menurut mandangan Max mempunyai rasa atau kesadaran tentang Scheler memiliki tiga suasana (sphare), kelamahan dan kekurangannya. Kelamahan yaitu suasana keindraan, suasana vital dan suasana rohani. Dengan tiga suasana ini menumbuhkan ketaqwaan dalam maka dapat dibedakan tiga macam peranan hkehidupan manusia, baik sebagai makhluk (gepuhle). Perasaan keindraan adalah rasa individual maupun koletif. Sedangkan seperti enak, pahit dan semacamnya. Rasa gambaran rinci tentang proses peranan vital ada dua cabang yaitu, rasa kehidupan iman yang menumbuhkan ketaqwaan jasmani (lebengepuhle) seperti lelah dan sebagai berikut, yaitu gambaran singkat segar bugar, dan rasa kejiwaan (seeliche- sebagai perspektif filsafat agama terhadap gepuhle) seperti apabila orang yang berkata iman dan taqwa. bingung, aku sedih dan aku susah. Manusia adalah makhluk yang Kemudian yang ketiga adalah rasa rohani, membutuhkan keselamatan, bukan untuk misalnya bahagia dan damai. Disini badan sekedar beberapa tahun, namun untuk tidak tersangkut. Orang yang sedang selama-lamanya. Bukan keselamatan fisik sedang menderita tubuhnya bisa juga berupa kesehatan saja, namun juga merasa bahagia. Diantara tiga nilai diatas keselamatan rohani berupa ketenangan nilai rohani lebih atas. Sedangkan Allah jiwa. Disini iman berperan untuk menurut Scheler sebagai Maha Nilai. melenyapkan semua gangguan jiwa. Lebih Baginya menyerah kepada Allah tidak dari pada itu ia juga membutuhkan kehilangan nilai, melainkan bertambahnya keselamatan dalam arti yang tinggi. nilainya. Keselamatan dalam artian ini menurut Menurut ajaran wahyu orang wahyu adalah kebahagiaan didunia dan di mu`min yang sebenaranya ialah orang cinta alam baka.dalam hal ini dibutuhkan tertingginya diarahkan kepada Allah peranan iman berupa menciptakan tekat (Asyaddu Cubban Lillah). Bahkan menurut berbuat baik bersama-sama peranan iman wahyu manusia diancam oleh Allah yang lain yang berfungsi secara integral. manakala cintanya kepada Allah tidak Keberhasilan keselamatan manusia tidak diatas segala macam cinta. Cinta yang berkat usaha sendiri, namun masih tinggi ini menjadi dasar semua cinta kita. tergantung dengan lainnya, karena Manakala manusia beriman salah satu jenis realitasnya dia sebagai suatu titik yang kecintaannya gagal arau tidak terpenuhi, kecil terletak dalam suatu kosmos yang maka tidak akan merusak kebahagiaan maha besar dan tidak terhingga. Bahkan hidup asal cinta tertingginya tetap dalam kemerdekaannya dia masih terikat. bercokol. Uraian diatas dapat dirumuskan, Oleh karena itu dia membutuhkan bahwa iman yang kokoh berperan dukungan sesamanya dan dukungan menumbuhkan rasa cinta kepada Allah dan lingkungan. Tetapi ternyatab tidak sekaligus berperan menumbuhkan semuanya mendukung, bahkan menjadi kebahagiaan hidup. penghambat dan perintang, karena masing- Uraian diatas dapat disimpulkan, masing mempunyai keinginan dan bahwa peran iman, diantaranya kemampuan yang berbeda. Peranan iman menghilangkan gangguan jiwa, berupa tumbuhnya keteguhan pendirian menumbuhkan keteguahan pendirian, dan kekuatan pengendalian hawa nafsu menumbuhkan kekuatan pengendali hawa mutlak dibutuhkan. Sudah barang tentu nafsu, menumbuhkan tawakkal, tidak semua keselamatan berhasil dengan menciptakan tekat berbuat baik dan memuaskan bahka sering terjadi kegagalan. berperan menciptakan rasa cinta dan Dalam situasi ini tidak akan terjadi bahagia. keputusasaan sebab sifat iman yang Enam macam peranan tersebut sebenarnya berperan menumbuhkan sifat hanya merupakan peranan yang asasi tawakkal. Baik berhasil maupun gagal tetap secara minim akan tumbuh pada orang- bersyukur sebab iman yang sesungguhnya orang yang benar-benar beriman. Totalitas menumbuhkan rasa cinta dan bahagia peranan tersebut secara integral dapat dalam situasi apapun. Demikian gambaran proses integral peranan-peranan iman yang mampu menumbuhkan perdamaian dan mampu menumbuhkan ketaqwaan yang kedamaian di tengah-tengah kehidupan didambakan oleh kejayaan bangasa dan yang saling bermusuhan. negara. Dalam wahyu ditetapkan, bahwa manusia itu mempunyai kecenderungan 4. Pengaruh kekuatan iman akeduniaan tanpa suatu pedoman dan batas terhadap kehidupan individu dan merupakan biang pokok timbulnya masyarakat kerusakan masyarakat. Namun disamping Sebagaimana peranan iman yang itu keimanan mampu mengendalikan dan jumlahnya sulit dihitung demikian juga menolak kecenderungan itu, karena iman pengaruhnya, dimana yang tidak diketahui mengandung ajaran tentang batas lebih banyak. Lebih sulit lagi apabila diperbolehkannya mencintai keduniaan, dianalisis pengaruh iman terhadap hal-hal yaitu selama tidak menimbulkan kerusakan bersifat metafisik. dan bahaya bagi kehidupan masyarakat. William James, seorang guru besar Sejak dahulu kala sampai sekarang, dalam ilmu filsafat di Harvard University khususnya dalam era globalisasi banyak berpendapat, bahwa pengaruh keimanan sekali kegiatan-kegiatan negative yang menumbuhkan keberanian, semangat, tejadi di suatu Negara. Pemerintah dengan berpengharapan, menghilangkan perasaan undang-undangnya dan hukuman terpaksa takut serta keluh kesah, memberikan mundur dan tidak mampu menyelesaikan perbekalan hidup yang berupa cita-cita dan kebiaaan negative tersebut. Ternyat tujuan hidup, menimbulkan dihadapannya kekuatan iman yang memilki pengaruh lapangan kebahagiaan dan alam subur melumpuhka kebiasaan yang tidak dapat ditengah-tengah gurun kehidupan. dihadapi oleh kekuasaan dan kekuatan Dr. Paul Erneet Adolf seorang guru lahir. besar pada Universitas Saint Jones dan Pegaruh ekuatan iman melahirkan anggota himpunan ahli bedah Amerika akhlak dan moral yang luhur dalam berpendapat bahwa ilmu kedokterran dan kehidupan manusia, seperti jujur, adil dala ilmu kepercayaaan kepada Allah SWT segala situasi, diucapkan kebenaran keduanya patut menjadi landasan untuk walaupun terasa sangat berat, ditegakkan membangun filsafat modern. kebenaran sekalipun berakibat merugikan Sebenarnya banyak sekali filosof- dirinya dan keluarganya, bersikap adil filosof dan cendekiawan yang mengakui terhadap lawan sebagaimana bersikap adil adanya pengaruh positif dari iman, di tengah-tengah kawan, masih banyak lagi misalnya Max Scheler, filosof Jerman, Karl norma-norma luhu yang dicetuskan oleh filosof Jerman, Karl ospers seorang filosof kekuatan iman. Oleh karena sangat patut eksistensialisme, J. Kant filosof dari Rusia sekali apabila dinyatakan bahawa iman dan yang terkenal dengan teorinya kopernikan taqwa adalah kunci pengalaman nilai-nilai ke subyek dan filosof-filosof lain yang luhur. terkenal. Pemikiran para filosof dan Dengan kunci iman yang cendekiawan tersebut pada umumnya tidak menentukan damai atau perang, aman atau secara jelas diterangkan proses terjadinya kacau, hidup atau mati, tentram atau pengaruh tersebut, sehingga sulit untuk gelisah, mujur atau malang, kuat atau diterima oleh ahli-ahli pikir lainnya. lemah, halal atau haram, dan sebagainya. Misalnya watak dasar manusia Oleh karena itu kepercayaan tentang adalah egoisme. Watak inilah yang sering keesaan Tuhan tidak saja merupakan akibat menimbulkan permusuhan, perampasan dai terutusnya nabi Muhammad saw, tapi hak orang lain, penguasaan dan lain juga menjadi akibat pokok dan dasar sebagainya. Namun iman yang terutusnya nabi-nabi semuanya. mengandung ajaran social dan susila Perubahan jiwa seseorang aau masa remaja, dan masa dewasa maupun masyarakat merupakan suatu reformasi tua. dala pandang filsafat. Setiap pembangunan Pengaruh iman terhadap jiwa bukan dan kebangkitan umat dalam situasi apapun suatu hal yang diragukan sebagaimana harus sejalan dengan reformasi jiwa dapat disaksikan pada fakta sejarah bangsa tersebut. Apabla tidak sejalan maka usaha arab. Pengaruh iman terhadap perubahan pembangunan dan kebangkitan ummat itu jiwa tidak hanya terjadi pada kehidupan hanya berupa rencana atau program masyarakat dan bangsa, namun juga terjadi semata-mata. terhadap individu, baik pria maupun Reformasi jiwa bukanlah suatu hal wanita, seperti terjadi pada seorang laki- yang rinagn dilakukan, tetapi merupakan laki bernama Umar bin Khattab dan suatu hal yang berat dan sulit, sebab seorang wanita bernama Khansa`. Ternyata manusia merupakan makhluk yang dalam pribadi keduanya sebelum dan sesudah dirinya bertemu secara integral semua sifat- beriman jauh berbeda. Berkat pengaruh sifat, baik positif maupun negative yang iman keduanya menjadi hamba Allah yang memerlukan media yang mampu sebagai penuh taqwa dalam segala situasi dan mekanisme spiritual yang menormalisir kondisi. sifat-sifat yang paradok itu. Oleh karena itu Semoga tulisan singkat ini wajar perubahan jiwa manusia termasuk bermanfaat bagi kita semua. usaha yang sangat berat, membendung aliran air yang dahsyat dan mengubah arah Penulis adalah dosen Filsafat Islam aliarannya, membuat terowongan tanah Fakultas Tarbiyah IAIN Malang. dibawah laut merupakan pekerjaan yang lebih ringan daripada usaha mengubah jiwa dan pandangan hidup. Tetapi ternyata dalam pengalaman Bahan bacaan sejarah pengaruh kekuatan iman yang mampu menciptakan perubahan jiwa • Al-Qur`an wa al Ilmi al Hadits, manusia dan menjadikan manusia dalam Musthofa Shodiq Al Rofi`i. bentuk baru, sehingga berubah juga • Ihya` al `Ulum al Din, Abu Hamid pandangan hidupnya didua masa, yaitu Muhammad Al Ghozali. masa di dalam keadaan kafir dan masa • Al Munqis min al Dlolal, Abu didalam keaadaan beriman, maka jelaslah Hamid Muhammad Al Ghozali. bahwa dalam masa kedua itu bukan lagi • A. Modern Philosophy of Religion, seperti dalam masa pertama, sekalipun Henry Regnery. nama dan bentuk tubuhnya berubah. • Al Wujud al Haq, Dr. Hasan Al Kadang pengaruh iman terhadap Huwaidy. seseorang terjadi secara drastic, tanpa • Percikan Filsafat, Prof. Dr. N. memandang umur dan tingkat Drijerkara S.J. penghidupan. Sering pengaruh tersebut bertentangan dengan teori para psikolog, • Tarikh al Hukama, Al Qifti. dimana mereka menetapka teorinya, bahwa • Berkenalan dengan eksistensialisme, keberhasilan pendidikan terikat oleh masa- Prof. Dr. Fuad Hasan. masa tertentu. Hal ini berbeda dengan pengaruh iman, apabila iman telah tertanam dalam jiwa seseorang, maka iman tersebut mampu mengubah jiwa dan pandangan hidup. Semuanya itu tidak terbatas pada masa-masa tertentu, baik
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita