You are on page 1of 15

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Memiliki anak yang tumbuh dan berkembang secara normal


merupakan idaman setiap orang tua, tetapi pada kenyataannya tidak jarang
dijumpai anak-anak yang mengalami gangguan perkembangan yang
mengakibatkan alur tumbuh kembangnya tidak mengikuti alur perkembangan
yang normal. Hal ini dapat disebabkan oleh pengaruh bawaan (faktor biologis,
nature), faktor lingkungan (nurture), maupun kombinasi di antara keduanya.
Kedua faktor ini berinteraksi mempengaruhi aspek fisik dan psikologis anak.

Anak merupakan anugerah Tuhan yang harus dijaga dengan baik agar
mampu melewati setiap fase tumbuh kembang dalam hidupnya. Seorang anak
hidup paling aktif di dalam masa perkembangannya. Kepribadiannya sedang
dalam pembentukan dan di dalam stadium perkembangan banyak sekali
terjadi perubahan atau modifikasi tingkah laku. Sebab itu, kita perlu
mengetahui ciri tingkah laku normal pada setiap stadium perkembangan anak
dan membedakannya dengan gejala patologik. Lingkungan tempat anak
tumbuh dan berkembang ialah keluarga dan terutama sekali orang tua; segala
aspek kehidupan dan emosionil berhubungan erat sekali dengan orang tua,
hingga dalam program pengobatan, orang tua harus diturut sertakan.

Agar seorang anak secara psikososial dapat berkembang secara


spontan dan wajar, anak perlu mendapat kasih sayang, perhatian, pengertian,
perasaan aman, disiplin, penghargaan dan penerimaan dari masyarakat
sekitarnya. Seorang anak perlu merasakan kepuasan dalam hubungan dengan
orang tua, merasa disayang, merasa individualitasnya dihargai dan mempunyai
kepercayaan akan kemampuan dan kekuatan dirinya.

Apabila seorang dewasa dibandingkan dengan seorang bayi baru lahir,


maka jelas sekali tampak perubahan-perubahan yang telah terjadi dan betapa
2

besar dan abanyak perkembangan yang telah dialaminya. Yang akan


dibicarakan adalah perkembangan dari waktu dari bayi baru lahir yang masih
tergantung pada keadaan sekitarnya sampai ia dapat berpikir dan bertindak
sendiri. Bayi masih sangat memerlukan bantuan orang sekitarnya; hanya
dalam beberapa perbuatan sajalah tidak diperlukan bantuan, misalnya
menyusu. Keadaan tersebut merupakan perbedaan yang mencolok dengan
kemahiran seorang dewasa yang sehat jasmani dan rohaninya dalam
mengadakan huungan dengan keadaan sekitarnya. Seorang dewasa
mempunyai keperluan-keperluan yang jauh lebih banyak, tapi ia dapat
mempengaruhi keadaan sekitarnya, sehingga keadaan ini menjadi sesuai dan
siap untuk memenuhi kebutuhannya, sampai pada suatu waktu dapat
ditetapkan yang akan diperbuat, namun demikian ia masih bergantung pada
keadaan di sekitarnya kehidupan dalam masyarakat ialah rumit dan selalu
menimbulkan pembagian pekerjaan sehingga orang dewasa masih tergantung
satu dengan yang lainnya. Hubungannya dengan sesamanya ialah berlainan
dengan hubungan seorang anak terhadap orang dewasa, karena ia sebagai
orang dewasa berdiri sama tinggi dengan orang lain, sedangkan seorang anak
berdiri di bawah atau lebih rendah daripada orang dewasa. Perubahan dari
ketergantungan pada fase bayi baru lahir sampai berdiri sendiri pada fase
dewasa terjadi pada beberapa tingkat.

Perilaku adalah aksi, reaksi, terhadap perangsangan dari lingkungan,


bisa berupa respon pasif atau tanpa tindakan, maupun aktif dengan tindakan.
Perilaku dapat mengalami suatu perubahan yang relative menetap. Perubahan
perilaku terjadi melalui suatu proses belajar, latihan, dan pengalaman. Belajar
adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat
fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan,
sehingga keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan amat bergantung pada
proses belajar selama anak berada di sekolah maupun di lingkungan rumah
atau keluarganya. Perubahan dan kemampuan untuk berubah merupakan
batasan dan makna yang terkandung dalam belajar.
3

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang dapat diambil
adalah “Bagaimanakah perkembangan psikologis anak yang dapat
mempengaruhi tingkah laku anak ?

1.3 Tujuan

Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah untuk mengetahui perkembangan


psikologis anak yang dapat mempengaruhi tingkah laku anak.

1.4 Manfaat

Manfaat yang dapat diambil dalam penyusunan laporan ini adalah :

 Bagi Orang Tua

Laporan ini dapat dijadikan sebagai tambahan pengetahuan dalam


mempelajari perkembangan psikologis anak dalam kaitannya dengan
pembentukan tingkah laku anak.

 Bagi Penulis

Menambah wawasan dan pengetahuan tentang psikologis anak


disamping pula melatih dalam penyusunan laporan.
4

BAB II

ISI

2.1 Perkembangan Anak

2.1.1 Pengertian

Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur


dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan
dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses kematangan.
(Soetjiningsih, 1995)
Masa perkembangan anak merupakan suatu proses yang
spesifik, sebagai masa pertumbuhan dan perkembangannya semua
aspek dan fungsi yang ada dalam diri si anak, termasuk perkembangan
fisik, intelektual dan sosial yang berlangsung secara bersamaan dan
seimbang (multidimensional).

Perkembangan seorang anak mengikuti beberapa prinsip :

1. Perkembangan merupakan rangkaian yang bersifat progresif,


teratur, berkesinambungan pada setiap individu yang berbeda.

2. Perkembangan dimulai dari respon yang sifatnya umum menuju


yang khusus.

3. Setiap manusia merupakan kesatuan yang mempunyai keterkaitan


antara perkembangan fisik, motorik, intelektual dan sosial
mengikuti pola yang pasti.

4. Tahapan perkembangan berlangsung secara berantai yang sifatnya


universal.

5. Perkembangan seorang dipengaruhi oleh faktor dalam (genetik)


dan faktor luar (lingkungan/pengalaman)
5

2.1.2 Tahap-tahap Perkembangan Anak


Menurut Aristoteles membagi masa perkembangan selama 21
tahun, hal ini didasarkan pada paralelitas perkembangan jasmani
dengan rohani anak, sebagai berikut :
1. 0-7 tahun disebut sebagai masa anak kecil dan bermain
2. 7-14 tahun disebut sebagai masa anak-anak, belajar atau
sekolah
3. 14-21 tahun disebut sebagai masa remaja
atau pubertas dan peralihan dari anak menjadi orang dewasa.
Menurut Charlotte Buhler membagi masa perkembangan,
sebagai berikut :
1. 0-1 tahun : masa
menghayati obyek di luar diri sendiri dan saat melatih fungsi-
fungsi.
2. 2-4 tahun : masa
pengenalan dunia obyektif di luar diri sendiri, disertai
penghayatan subyektif
3. 5-8 tahun : masa
sosialisasi anak
4. 9-12 tahun : masa
sekolah
5. 14-19 tahun : masa
tercapainya hubungan antara sikap ke dalam batin diri sendiri
dengan sikap keluarga kepada dunia
Masa perkembangan anak dibagi dalam beberapa tahap :
1. Masa sebelum lahir (masa Pre-natal)
Pada masa ini terbentuk potensi-potensi yang berpengaruh
pada perkembangan selanjutnya. Hal-hal yang dapat
mempengaruhi perkembangan anak yaitu gizi, penyakit dan
lain-lainnya.
2. Masa bayi
6

Mulai sejak bayi lahir sampai berumur 2 tahun. Bayi lebih


banyak tidur, bayi terjaga kalau lapar atau pakaiannya basah.
3. Masa pra sekolah
Disebut juga ”masa kanak-kanak awal” antara 2-6 tahun.
Pada usia 1,5-3 tahun, pola tingkah laku anak yaitu :
• Anak mempunyai kebutuhan sosial
• Belajar atau mengenal bahaya
• Mengetahui peraturan dan disiplin
• Belajar mematuhi peraturan sosial dan mengetahui
kebersihan
• Anak belajar adanya hadiah/hukuman
(reward/punishment)
Pada usia 4-5 tahun, pola tingkah lakunya yaitu :
• Sudah menggunakan konsep bahasa
• Mengenal lingkungan luar rumah atau bermain
dengan anak lain
• Membedakan laki-laki dengan perempuan
• Berkembang kebutuhan akan pujian dan hadiah
• Tingkah lakunya mulai menghindarkan celaan dan
hukuman
Ciri-ciri perkembangan masa pra sekolah :
a. Perkembangan motorik/fisik
Anak-anak pada usia ini lebih lincah dan aktif. Terjadi
juga perubahan dalam hal ukuran, ketrampilan
penggunaan otot, koordinasi motorik.
b. Perkembangan sosial
Terjadi perubahan dari fungsi ketergantungan ke fungsi
ketergantungan ke fungsi mandiri. Pergaulan anak
bertambah luas, ingin melakukan berbagai kegiatan,
menunjukkan proses pertumbuhan ke arah fungsi
mandiri.
c. Perkembangan intelektual
7

Fungsi berpikir dan kemampuan berbahasa akan


berkembang karena pematangan fungsi berpikir dan
organ-organ bicara.
4. Masa anak sekolah
Masa ini disebut juga masa latent, perlakuan baik pada
perawatan gigi yang diberikan pada masa sebelumnya akan
bermanfaat untuk waktu yang akan datang. Masa ini
berlangsung antara umur 6-12 tahun.
Menurut beberapa ahli yang terdahulu berpendapat masa ini
adalah masa kehilangan gigi; masa perubahan fisik yang
cepat; masa meraih identitas yang tidak tergantung kepada
orang lain; masa untuk mengalami kelakuan dan berpikir
realistik. Untuk dokter gigi dapat memanfaatkan
periode/masa ini, karena anak menganut tingkah laku untuk
melibatkan diri, anak dapat menerima alasan-alasan untuk
mengurangi rasa cemasnya.
5. Masa remaja
Masa ini berlangsung antara 13-21 tahun, dengan pembagian
masa pre-pubertas (13-14 tahun), masa pubertas (14-17
tahun) dan masa yang paling sukar (masa peralihan) menjadi
dewasa. Anak cenderung untuk berbuat sosial dan mudah
hanyut dalam godaan, juga menentang, mengganggu
ketertiban, keras kepala, mudah marah.
Masa adolensi adalah waktu yang tenang dalam siklus
kehidupan, dimana anak-anak mulai belajar menyesuaikan
diri.

2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Anak


Secara umum terdapat dua faktor yang berpengaruh terhadap
perkembangan anak, yaitu :
1. Faktor genetik
8

Faktor genetik merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir


proses perkembangan anak.
2. Faktor lingkungan
Faktor lingkungan merupakan faktor yang samgat menentukan
tercapainya atau tidaknya potensi bawaan. Lingkungan yang cukup
baik akan memungkinkan tercapainya potensi bawaan, sedangkan
yang kurang baik akan menghambatnya. Lingkungan ini
merupakan biofisikopsikososial yang mempengaruhi individu
setiap hari, mulai dari konsepsi sampai akhir hayat.

2.2 Perkembangan Psikologi Anak

2.2.1 Pengertian
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku karena ilmu
pengetahuan yang menghendaki obyeknya dapat diamati, dicatat dan
diukur, jiwa dipandang terlalu abstrak dan hanyalah salah satu aspek
kehidupan individu ( J.B. Watson, 1878 ).
Jadi pengertian perkembangan psikologi anak adalah ilmu yang
mempelajari perilaku mulai usia 0 sampai 21 tahun. ( Buku Psikologi
Anak).

2.2.2 Ciri Perkembangan Psikologi Anak


Menurut Anna Freud ada 4 perbedaan penting ciri
perkembangan psikologi anak yaitu :
1. Anak bersifat egocentris
2. Organ seksual dari anak belum berkembang sempurna
3. Pada anak-anak (usia kurang dari 7 tahun) proses berpikirnya
banyak dipengaruhi dorongan keinginan dan fantasinya
4. Pada anak waktu ditentukan oleh dominasi dari Id dan Ego
9

2.2.3 Tahap-tahap Perkembangan Psikologi Anak


Dalam masa perkembangan anak Erikson mengemukakan
pentingnya tercapainya ”mutual regulation and relaxation” antara ibu
dan anak (antara ibu dan anak sama-sama santai dan tidak ada
ketegangan), sehingga memudahkan bagi anak dalam melakukan
aktivitas motoriknya. E.Erikson membagi 5 stadium perkembangan,
yaitu :
a. Dasar percaya ( Basic Trust Versus Mistrust )
Pada usia 0-5 tahun yaitu derajat dimana anak-anak sampai
mempercayai dunia, orang lain atau dirinya tergantung kepada
sifat-sifat perawatan yang diterima.
b. Otonomi ( Autonomy Versus Doubt, Shame )
Pada usia 1,5-3 tahun yaitu stadium anak mencapai kecakapan
motorik dan berbicara.
c. Inisiatif ( Initiative Versus Built )
Pada usia 3-6 tahun yaitu stadium anak pra sekolah, seperti
memulai aktivitas motorik (misalnya meniru perbuatan orang
lain) dan rasa ingin tahu anak menjadi berkembang.
d. Industri ( Industry Versus Inferiority )
Pada usia 6-11 tahun yaitu masa anak mampu berpikir dengan
alasan-alasannya yang logis dan mampu bermain juga belajar
menurut aturan-aturan.
e. Identitas ( Identity Versus Confusion )
Pada usia 11-18 tahun / remaja yaitu stadium pertumbuhan badan
sangat cepat dan tercapainya kematangan genital yakni terjadinya
kematangan baik mental maupun fisiologis dengan timbulnya
tanda-tanda sex sekunder.

2.3 Tingkah Laku Anak


Perilaku manusia yang sangat dipengaruhi oleh karakteristik individu
dan lingkungannya. Faktor lingkungan memiliki kekuatan besar dalam
menentukan perilaku atau kebiasaan individu. Kebiasaan dilakukan dalam
10

kehidupan seseorang sehari-hari tanpa adanya perasaan terpaksa. Definisi lain


menyebutkan bahwa perilaku adalah kegiatan individu atas sesuatu yang
berkaitan dengan individu tersebut, yang diwujudkan dalam bentuk gerak
atau ucapan. Dari kedua definisi terlihat bahwa banyak faktor-faktor yang
membentuk perilaku seseorang. Perilaku setiap orang akan berbeda dengan
orang lain, namun perlu diingat bahwa perilaku dapat dibentuk sejak kecil.
Lingkungan rumah terdekat yaitu orang tua, saudara kandung, dan pengasuh
merupakan pembentuk tingkah laku utama pada anak.
Pengetahuan adalah kesan di dalam pikiran manusia sebagai hasil
penggunaan panca indera dan sangat berbeda dengan kepercayaan (beliefs),
takhyul (spersititious) dan penerangan yang keliru (misinformation).
Pengetahuan juga dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang diketahui,
terbentuk dari pengalaman yang berulang-ulang, yang dapat menerangkan
korelasi antara suatu peristiwa dengan peristiwa lainnya. Pengetahuan
merupakan salah satu penentu di dalam membentuk perilaku. Semakin besar
usia anak maka peran pengetahuan akan semakin terlihat. Pendidikan formal
merupakan tempat utama seorang anak meningkatkan pengetahuan, para guru
serta teman-teman sebaya adalah sumber informasi yang mudah diperoleh
oleh anak, sehingga peran seorang guru dan teman adalah sangat besar.
Faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi perilaku seseorang yaitu
pikiran dan perasaan, orang yang amat berarti, sumber daya, dan budaya.
Pikiran dan perasaan dibentuk oleh pengetahuan yang umumnya diperoleh
dari pengalaman dan juga dari informasi, kepercayaan umumnya diajarkan
oleh orang tua dan orang yang dihormati dan diterima tanpa mencoba untuk
membuktikan bahwa hal itu benar, sikap mencerminkan kesenangan atau
ketidaksenangan seseorang terhadap sesuatu dan berasal dari pengalaman
atau dari orang lain, nilai yang sebenarnya merupakan kepercayaan dan
bakuan yang dianut dan amat penting. Perilaku dapat juga ditumbuhkan oleh
orang yang amat berarti dalam hidup. Bila seseorang amat berarti, maka
orang tersebut akan mendengarkan petuahnya dan akan berusaha
meneladaninya. Orang yang berarti ini misalnya orang tua, tokoh agama,
pemimpin masyarakat, teman dekat, rekan kerja, orang yang berpengalaman
11

luas dan mempunyai keahlian khusus, dan orang yang sudi membantu ketika
seseorang tertimpa kesusahan. Sumber daya meliputi sarana, dana, waktu,
tenaga pelayanan, keterampilan, dan bahan. Budaya atau pola hidup
merupakan kombinasi dari berbagai hal yang dibicarakan oleh seseorang.
Perilaku adalah salah satu dari budaya, sedangkan budaya itu sendiri
berpengaruh pada perilaku.
Usia anak merupakan masa untuk meniru segala sesuatu yang
dilihatnya, baik tingkah laku orang dewasa maupun sebaya. Anak belum
dapat membedakan mana yang baik dan tidak, penjelasan mengenai segala
sesuatu yang dilarang maupun yang diperbolehkan harus disertai dengan
penjelasan-penjelasan yang mudah dimengerti. Anak akan menyukai hal-hal
yang sering dilihatnya sehari-hari, oleh karena itu pemberian contoh
hendaknya dilakukan dengan mencari dari kehidupan sehari-hari.

2.4 Perkembangan Psikologis Sebagai Salah Satu Faktor Yang


Mempengaruhi Tingkah Laku Anak

Perkembangan psikologis anak merupakan suatu rentetan yang rumit


dan sulit dipahami, walaupun manifestasinya terlihat dari luar berupa aksi,
sikap dan kepribadian anak. Perkembangan psikologis juga erat hubungannya
dengan usaha untuk memiliki pengetahuan, keahlian dan kebutuhan
emosional. Kondisi pematangan psikologis dan fisik terjadi berdasarkan
rancangan dan urutan yang sesuai dengan bawaan, yang tidak mudah
dipengaruhi oleh keadaan-keadaan yang dapat mempercepat perkembangan
itu.

Seorang anak tidak dapat dilatih untuk mempunyai tingkah laku


tertentu, sebelum ia cukup matang atau sebelum ia sampai pada suatu taraf
tertentu yang memungkinkan latihan itu berhasil. Meskipun urutan dan
kecepatan proses pematangan ditentukan oleh faktor-faktor keturunan,
keadaan lingkungan sekitarnya juga mempunyai peranan sebagai pendorong
dan penyesuaian dari tahap-tahap perkembangan. Perkembangan psikologis
adalah hasil perpaduan antara kekuatan faktor keturunan yang ada pada diri si
anak dan lingkungannya. Keadaan lingkungan yang baik akan mencapai hasil
12

yang optimal terhadap kekuatan yang diperoleh dari keturunan pada seorang
anak. Sebaliknya bila keadaan lingkungan tidak baik, dapat menghambat
bakat-bakat yang ada.

Tiap anak mempunyai batas-batas psikologis dalam kesanggupannya


menghadapi keadaan. Penting bagi seorang dokter gigi untuk mengenal batas-
batas relatif perkembangan psikologis seorang anak pada berbagai usia, untuk
dapat mendekati anak sehubungan dengan perawatan gigi yang akan
dilakukan.

Ukuran tingkah laku yang normal pada berbagai tingkatan umur :

a. Anak yang berumur 2 tahun

Pada usia ini, anak belum dapat bergaul lama-lama dengan anak
lain. Lebih suka bermain sendiri, masih terlalu muda untuk diatur dengan
kata-kata, sangat terikat dengan ibunya, tidak dapat dipaksa, tiap
kegiatannya datang atas kemauannya sendiri, tidak dapat menjawab
pertanyaan-pertanyaan langsung atau menuruti perintah yang langsung
diberikan.

b. Anak yang berumur 3 tahun

Disebut juga fase bertanya atau fase keras kepala. Anak pada
tingkat umur ini memperlihatkan keadaan semi independensi. Dapat diajak
dalam suatu kegiatan, peka untuk pujia, mau bekerjasama dan ikut
melakukan sesuatu.

c. Anak yang berumur 4 tahun

Umur ini disebut juga umur mengapa dan bagaimana (Why and
How age) dan merupakan suatu masa bagi anak untuk menyatakan
perasaan berdiri sendiri (independent), perlawanan atau reaksi, banyak
bicara dan menganggap dirinya serba bisa, dapat bergaul dengan teman
sebaya, sudah dapat diberi petunjuk-petunjuk secara lisan dan suka
bekerjasama.
13

d. Anak yang berumur 5 dan 6 tahun

Pada umur ini, pada umumnya anak sudah bisa membedakan antara
yang baik dan yang buruk, suka dipuji dan percaya pada diri sendiri. Pada
umur 6 tahun, mulai mau bergaul dengan orang-orang di luar rumahnya
terutama anak-anak yang ditemui di sekolah atau tempat bermain, timbul
perasaan sosial dengan beraneka ragam dan dalam kelompok, selalu
bertanya.

e. Anak umur pra-remaja (pre-adolescent years)

Pada umur antara 8 tahun dan belasan tahun, kecenderungan ke


arah penonjolan hak-hak istimewa seorang dewasa dan kesetiaan terhadap
teman-teman sekolah/kelompok, persaingan dalam olah raga, perlu diberi
disiplin dan tanggung jawab.
14

BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Masa perkembangan anak merupakan suatu proses yang spesifik,


sebagai masa pertumbuhan dan perkembangannya semua aspek dan fungsi
yang ada dalam diri si anak, termasuk perkembangan fisik, intelektual dan
sosial yang berlangsung secara bersamaan dan seimbang (multidimensional).
Perkembangan seorang anak mengikuti beberapa prinsip diantaranya
perkembangan merupakan rangkaian yang bersifat progresif, teratur,
berkesinambungan pada setiap individu yang berbeda; perkembangan dimulai
dari respon yang sifatnya umum menuju yang khusus; setiap manusia
merupakan kesatuan yang mempunyai keterkaitan antara perkembangan fisik,
motorik, intelektual dan sosial mengikuti pola yang pasti; tahapan
perkembangan berlangsung secara berantai yang sifatnya universal;
perkembangan seorang dipengaruhi oleh faktor dalam (genetik) dan faktor
luar (lingkungan/pengalaman).
Perkembangan psikologi anak adalah ilmu yang mempelajari perilaku
mulai usia 0 sampai 21 tahun.Ciri perkembangan psikologi anak yaitu anak
bersifat egocentris; organ seksual dari anak belum berkembang sempurna;
pada anak-anak (usia kurang dari 7 tahun) proses berpikirnya banyak
dipengaruhi dorongan keinginan dan fantasinya; pada anak waktu ditentukan
oleh dominasi dari Id dan Ego
Perilaku manusia yang sangat dipengaruhi oleh karakteristik individu
dan lingkungannya. Faktor lingkungan memiliki kekuatan besar dalam
menentukan perilaku atau kebiasaan individu. Perkembangan psikologis anak
merupakan suatu rentetan yang rumit dan sulit dipahami, walaupun
manifestasinya terlihat dari luar berupa aksi, sikap dan kepribadian anak.
Perkembangan psikologis juga erat hubungannya dengan usaha untuk
memiliki pengetahuan, keahlian dan kebutuhan emosional. Kondisi
15

pematangan psikologis dan fisik terjadi berdasarkan rancangan dan urutan


yang sesuai dengan bawaan, yang tidak mudah dipengaruhi oleh keadaan-
keadaan yang dapat mempercepat perkembangan itu

3.2 Saran

1. Bagi Orang Tua

Agar lebih memperhatikan perkembangan psikologis anak karena akan


mempengaruhi pembentukan tingkah laku dari anak tersebut.

2. Bagi Dokter Gigi

Agar mengenal batas-batas relatif perkembangan psikologis seorang anak


pada berbagai usia, untuk dapat mendekati anak sehubungan dengan
perawatan gigi yang akan dilakukan.

You might also like