Professional Documents
Culture Documents
Identifikasi Masalah
- Keluar lendir darah + 6 jam yang lalu
- Selaput ketuban belum pecah
Hipotesa
Analisi Masalah
Pendarahan terjadi karena plasenta lepas
akibat serviks dilatasi
Learning Issues
◦ Anatomi Jalan lahir
◦ Fisiologi Kehamilan
◦ Mekanisme Persalinan
◦ Tanda-tanda Persalinan , His dan VT
◦ Interpretasi Patograf
◦ Inisiasi Menyusu Dini
1. ANATOMI JALAN
LAHIR
Dalam persalinan harus diperhatikan 3 faktor,
yaitu:
1. Jalan lahir
2. Janin
3. Kekuatan ibu
Jalan lahir terbagi 2 yaitu : bagian tulang dan lunak
-Tulang panggul terdiri atas 3 buah tulang yaitu :
• Os koksa (2 bh kiri kanan)
• Os sakrum
• Os koksigis
Panggul tdd:
Pelvis mayor ,terletak di atas linea terminalis (fase
pelvis)
Pelvis minor ,di bawah linea terminalis (true pelvis)
Pada kala II segmen bawah uterus, serviks uteri & vagina ikut membentuk
jalan lahir. Di samping itu, otot-otot, jaringan ikat & ligamen-ligamen yang
berfungsi menyokong alat-alat urogenitalis ikut mempengaruhi jalan lahir.
Otot-otot yang menahan dasar panggul bagian luar adalah muskulus
sfingter ani eksternus, muskulus bulbokavernosus yang melingkari
vagina& muskulus transversus superfisialis.
Di bagian tengah, yang melingkari uretra, otot-otot yang melingkari
vagina bagian tengah & anus antara lain muskulus iliokoksigeus,
muskulus iskiokoksigeus, muskulus perinei transversus profundus &
muskulus koksigeus. Lebih dalam lagi ditemukan otot-otot dalam yang
paling kuat disebut diafragma pelvis.
Bidang Hodge
dipelajari untuk menentukan sampai di mana bagian terendah janin turun ke dalam
panggul pada persalinan dan terdiri atas empat bidang:
1. Bidang Hodge I: bidang yang dibentuk pada lingkaran PAP dengan bagian atas
simfisis dan promontorium.
2. Bidang Hodge II: bidang ini sejajar dengan bidang Hodge I terletak setinggi
bagian bawah simfisis.
3. Bidang Hodge III: bidang ini sejajar dengan bidang Hodge I dan II, terletak
setinggi spina iskiadika kanan dan kiri.
4. Bidang Hodge IV: bidang ini sejajar dengan bidang Hodge I, II, dan III, terletak
setinggi os koksigeus.
Dalam obstetri dikenal 4 jenis panggul yang
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1. Jenis ginekoid : panggul paling baik untuk perempuan, bentuk PAP
nya hampir bulat. Panjang diameter antero-posterior nya kira-kira
sama dengan diameter transversa. Jenis ini ditemukan kira-kira
45% pada perempuan
2. Jenis android : bentuk PAP hampir segitiga. Umumnya pada pria
jenis seperti ini. Jenis ini ditemukan pada 15% perempuan
3. Jenis antropoid : bentuk PAP agak lonjong. Panjang diameter
anter-posterior lebih besar daripada diameter transversa. Jenis ini
ditemukan pada 35% perempuan
4. Jenis platipelloid : sebenarnya jenis ini adalah jenis ginekoid yang
menyempit pada arah muka belakang. Ukuran melintang jauh lebih
besar daripada ukuran muka belakang. Jenis ini ditemukan pada
5% perempuan.
2. FISIOLOGI
PERSALINAN
Hormon saat persalinan
Korteks adrenal
plasenta
Glukokortikoid
(+) CRH plasenta
(-) CRH hipothalamus Androstenedion oleh
janin ACTH Uterus
prostaglandin
Meningkat sesaat sebelum onset
persalinan
Untuk merangsang persalinan
Menginduksi pematangan serviks dan
kontraksi uterus
Meningkatkan sensitivitas miometrium
thd oksitosin
Inhibitornya dapat menghambat kontraksi
dan memperlama persalinan
3. MEKANISME PERSALINAN
NORMAL
Kala 1
Mula- serviks mula membuka
Akhir-serviks buka lengkap
Bloody show
Pecah ketuban
Pembukaan serviks:2 fase iaitu laten & aktif
Laten-8 j,3 cm
Aktif:a)akselerasi-2j ,3-4 cm
b)dilatasi max-2j,4-9cm
c)deselerasi-2j,9-buka lengkap
Primigravida-13 j,multi-7j
Kala 2
Mula-serviks buka lengkap
Akhir- bayi lahir scr lengkap
HIS lebih cepat & sering,2-3 menit sekali
Perineum menonjol & anus membuka
Dgn HIS & kekuatan mengedan max,kepala janin
dilahirkan di bawah simfisis.
Stlh istirahat sebentar,HIS lagi utk lahirkan bahu &
badan janin
Primi-1,5j & multi-0,5j
Kala 3
Mula-bayi lahir dgn lengkap
Akhir-plasenta keluar dgn lengkap
Stlh bayi lahir,uterus kontraksi lg utk lepaskan
plasenta dr dindingnya
Biasanya,6-15 menit stlh bayi lahir keluar spontan/
dgn tekanan pd fundus uteri
Disertai pendarahan
Kala 4
Observasi 1j pasca persalinan
Kala involusi organ ke kondisi sblm hamil
Penting utk memeriksa sisa kehamilan atau
kontraksi uterus berlebihan
Hal yg diperhatikan:
a)Tanda vital ibu normal
b)Kontraksi uterus baik
c)Perndarahan pervaginam kurang 500cc
d)Plasenta & selaput ketuban keluar scr lengkap
e)Kandung kemih 0
f)Luka di perineum harus dirawat
4. Tanda-Tanda Persalinan ,
His, VT
Tanda-tanda akan persalinan
Pengeluaran lendir bercampur
darah(bloody show)
Pecah ketuban
◦ Cairan ketuban umumnya berrwarna bening
dan tidak berbau, dan terus keluar sampai pada
persalinan
Kontraksi regular
◦ Kontraksi timbul teratur selama 20detik.
Semakin dekat persalinan, kontraksi semakin
cepat hingga lebih dari 40detik
TANDA-TANDA AWAL PERSALINAN
1. Turunnya bayi ke panggul
2. Tekanan panggul
3. Vaginal Discharge / keputihan
4. Kontraksi Braxton Hicks
5. Menggigil
6. Diare
HIS
Merupakan kontraksi dari uterus, dimana kontraksi
ini berjalan searah dan diawali di “pace maker”
Frekuensi HIS: jumlah HIS dalam waktu tertentu
Amplitudo HIS: intensitas kontraksi uterus
Semakin tua kehamilan, his semakin meningkat.
Pd persalinan, kekuatan his semakin bertambah
setiap 10 menit
Pd akhir kala I, frekuensi HIS 2-4kali/10menit
dengan amplitudo 60mmHg dan lamanya his 60-
90detik (awal kala I sekitar 20detik)
VT
Gunakan sarung tangan steril.
Tujuan :
Terciptannya kontak kulit antara ibu dan bayi merangsang
hormon stres sehingga membuat bayi lebih tenang, pernapasan
dan detak jantungnya stabil, membuat ibu menjadi tenang,
rileks, serta merangsang pengaliran ASI dan dapat
meningkatkan lamanya proses penyusunan.
Sentuhan, dan jilatan bayi pada puting ibu akan merangsang
keluargnya hormon oksitosin yang dapat membantu
pengeluaran plasenta.
Jilatan bayi pada kulit ibu akan membantu bayi untuk
memperoleh bakteri yang menempel pada kulit ibu, dimana
bakteri tersebut akan sangat bermanfaat bagi bayi untuk
pertahanan tubuhnya
Kesempatan bayi memperoleh kolostrum untuk
imunitas pertama yang mengandung zat kekebalan
Memberi kehangatan pada bayi, karena biasanya
bayi baru lahir mengalami hypothermia, dan
dengan adanya proses ini terjadi skin contact dan
terjadi penyesuaian suhu tubuh, karena kulit ibu
bersifat thermoregulator.
Timbul bonding atau ikatan kasih sayang keluarga
Memberikan imunisasi pertama bagi bayi berupa
cairan kolostrum
Meningkatkan kecerdasan bayi
Tatacara Keberhasilan dalam Menyusui
Keberhasilan dalam menyusui bukan
datang dalam sendirinya,tetapi
merupakan keterampilan yang perlu di
ajarkan. Agar ibu berhasil menyusui,perlu
dilakukan persiapan saat
antenatal,intranatal dan postnatal.
Masa antenatal.
Pada masa ini,persiapan ibu secara fisik dan
psikologis harus kita perhatikan. Untuk
persiapan fisik,ibu perlu diberi penyuluhan
tentang kesehatan dan gizi ibu saat hamil.
Untuk persiapan psikologis,ibu diberi
penyuluhan agar termotivasi untuk memberikan
ASI karena keinginan dalam memberi ASI
merupakan faktor terpenting. Disini juga kita
memberikan bimbingan mengenai cara
memosisikan dan melekatkan bayi.
Di Ruang Bersalin.
Setelah proses persalinan dan bayi stabil(dalam
waktu kurang dr 30 menit),segera bayi diletakkan di
dada ibunya untuk mencari puting susu dan
memerahnya(diperlukan waktu 30-60 menit).
Menurut penelitian inisiasi dini dapat mencegah
kematian neonatal : membantu mempercepat
pengeluaran ASI,dapat mencegah paparan terhadap
zat dr makanan/minuman yg dpt mengganggu fgs
normal pencernaan,kolostrum dpt memicu
pematangan sel cerna & memberi perlindungan
terhadap infeksi,kehangatan tubuh ibu dapat
mencegah kematian bayi akibat kedinginan.
Di ruang rawat.
Disini yang perlu diperhatikan adalah tatacara
memposisikan dan melekatkan bayi pada
payudara. Sering sekali kegagalan menyusui
disebabkan oleh kesalahan ini. Karena
kesalahan posisi dapat menyebabkan putting
ibu jadi lecet dan ini dapat mempengaruhi ibu
dan si bayi karena ibu jadi segan/takut
semakin lecet jadi tidak mau menyusui dan
mengakibatkan produksi ASI berkurang shg
bayi juga menjadi malas menyusu.
Efek Fisiologi IMD pada Ibu & Bayi
Pada Ibu
↗ Oksitosin & Prolaktin
↗ Keberhasilan Produk ASI (P)
Membantu ibu mengatasi stress (O)
Mendorong ibu untuk tidur & relaksasi setelah
bayi setelah menyusu
Membantu kontraksi uterus → Pendarahan pasca
partus lebih rendah
Merangsang pengeluaran kolostrum
Ibu lebih tenang & tidak merasa nyeri pada
saat plasenta lahir
Menguatkan ikatan batin antara ibu & bayi.
Menunda Ovulasi
Pada Ibu
Mengoptimalkan keadaan hormonal bayi
Mengendalikan temprature tubuh bayi
Menstabilkan pernafasan
Mendorong keterampilan bayi untuk menyusu lebih
cepat & efektif
↗ BB bayi
Bilirubin lebih cepat normal & mekonium lebih cepat
keluar → menurunkan ikterus pd bayi.
Membantu bayi mengkoordinasikan hisap, telan &
nafas.
Kontak kulit dengan kulit akan membuat bayi lebih
tenang, pola tidur lebih baik.
Kesimpulan :
-TUTORIAL A-14-