You are on page 1of 50

TUTORIAL A-I4

Adina -Grace -Satria


Adi retno -Marliun -Shinly
Dicky -M. Fihmi -Tunggul
Diza -M. Syakur -Wein
Durka -Priya
Fina -Rahmad
Pemicu
Ny. DL usia 28 tahun , G1P0A0 datang dengan keluahn perut mulas, ingin
melahirkan. HPHT = 20 November 2009. keluar lendir darah + 6 jam yang
lalu . Keluar lendir (-)

Pemeriksaan fisik : TD = 110/70 mmHg , nadi = 88x/i , frekuensi nafas = 20x/i


Pemeriksaan obstetri :
His : 2x20 detik/10menit
DDJ : 140 x/i regular
Taksiran berat badan: 3000-3200 gram
Leopold I : 34 cm
Leopold II : Punggung janin sebelah kanan ibu
Leopold III : Kepala
Leopold IV : Kepala memasuki PAP
Apa yang terjadi pada Ny. DL ?
MORE INFO
VT : Servik axial pendataran 100% , dilatasi servik 2 cm .
Bagian terbawah janin : Kepala
Turunnya kepala : 3/5
Penyusupan : + 1
Selaput ketuban : utuh
Panggul : dlm batas normal
Sarung tangan : lendir darah (+)
Pemeriksaan 4 jam kemudian diperoleh :
status present : dalam batas normal
status obstetricus : His = 3x30 detik/10menit
DJJ = 148x/i , regular
VT : - Dilatasi servik 6 cm
- Penurunan Kepala : 2/5
- Penusupan : +2
- Ketuban masih utuh
Pemantauan kemajuan persalinan dengan patrograf.
Dua jam kemudian Ny.DL mengalami pembukaan lengkap.
Penurunan Kepala : 1/5
Penyusupan : +2
His : 4 x 50 detik/10menit
Djj : 150x/1 , regular
Ketuban pecah dan timbul rasa ingin mengedan.

Bagaimana pendapat saudara sekarang tentang Ny. DL ?


Klarifikasi
Istilah
G1P0A0 : kehamilan pertama belum pernah abortus

Identifikasi Masalah
- Keluar lendir darah + 6 jam yang lalu
- Selaput ketuban belum pecah

Hipotesa

Ny. DL akan menjalani persalinan

Analisi Masalah
Pendarahan terjadi karena plasenta lepas
akibat serviks dilatasi
Learning Issues
◦ Anatomi Jalan lahir
◦ Fisiologi Kehamilan
◦ Mekanisme Persalinan
◦ Tanda-tanda Persalinan , His dan VT
◦ Interpretasi Patograf
◦ Inisiasi Menyusu Dini
1. ANATOMI JALAN
LAHIR
Dalam persalinan harus diperhatikan 3 faktor,
yaitu:
1. Jalan lahir
2. Janin
3. Kekuatan ibu
Jalan lahir terbagi 2 yaitu : bagian tulang dan lunak
-Tulang panggul terdiri atas 3 buah tulang yaitu :
• Os koksa (2 bh kiri kanan)
• Os sakrum
• Os koksigis
Panggul tdd:
 Pelvis mayor ,terletak di atas linea terminalis (fase
pelvis)
 Pelvis minor ,di bawah linea terminalis (true pelvis)

1. Pintu atas panggul


merupakan bidang yang dibentuk oleh promontorium
korpus vertebra sakral 1,linea innomiata (terminalis)
dan pinggir atas simfisis
 Terdapat 4 diameter pada PAP yaitu :
-Diameter Anteroposterior
-Diameter Transversa
-2 Diameter Oblikua
Potongan sagital panggul
Pintu atas panggul
Pintu Bawah Panggul

Tidak merupakan suatu bidang datar, tapi tersusun atas 2


bidang datar
yang masing-masing berbentuk segitiga; yaitu bidang
yang dibentuk oleh garis antara kedua buah tuber oskii
dan ujung os sakrum & segitiga lainnya yang alasnya
juga garis antara kedua tuber os iskii dengan bagian
bawah simfisis. Pinggir bawah simfisis berbentuk
lengkung ke bawah (arkus pubis) harus membentuk
sudut ≥90°, bila tidak kepala janin akan sulit dilahirkan.
Bagian Lunak Jalan Lahir

Pada kala II segmen bawah uterus, serviks uteri & vagina ikut membentuk
jalan lahir. Di samping itu, otot-otot, jaringan ikat & ligamen-ligamen yang
berfungsi menyokong alat-alat urogenitalis ikut mempengaruhi jalan lahir.
Otot-otot yang menahan dasar panggul bagian luar adalah muskulus
sfingter ani eksternus, muskulus bulbokavernosus yang melingkari
vagina& muskulus transversus superfisialis.
Di bagian tengah, yang melingkari uretra, otot-otot yang melingkari
vagina bagian tengah & anus antara lain muskulus iliokoksigeus,
muskulus iskiokoksigeus, muskulus perinei transversus profundus &
muskulus koksigeus. Lebih dalam lagi ditemukan otot-otot dalam yang
paling kuat disebut diafragma pelvis.
Bidang Hodge
dipelajari untuk menentukan sampai di mana bagian terendah janin turun ke dalam
panggul pada persalinan dan terdiri atas empat bidang:
1. Bidang Hodge I: bidang yang dibentuk pada lingkaran PAP dengan bagian atas
simfisis dan promontorium.
2. Bidang Hodge II: bidang ini sejajar dengan bidang Hodge I terletak setinggi
bagian bawah simfisis.
3. Bidang Hodge III: bidang ini sejajar dengan bidang Hodge I dan II, terletak
setinggi spina iskiadika kanan dan kiri.
4. Bidang Hodge IV: bidang ini sejajar dengan bidang Hodge I, II, dan III, terletak
setinggi os koksigeus.
Dalam obstetri dikenal 4 jenis panggul yang
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1. Jenis ginekoid : panggul paling baik untuk perempuan, bentuk PAP
nya hampir bulat. Panjang diameter antero-posterior nya kira-kira
sama dengan diameter transversa. Jenis ini ditemukan kira-kira
45% pada perempuan
2. Jenis android : bentuk PAP hampir segitiga. Umumnya pada pria
jenis seperti ini. Jenis ini ditemukan pada 15% perempuan
3. Jenis antropoid : bentuk PAP agak lonjong. Panjang diameter
anter-posterior lebih besar daripada diameter transversa. Jenis ini
ditemukan pada 35% perempuan
4. Jenis platipelloid : sebenarnya jenis ini adalah jenis ginekoid yang
menyempit pada arah muka belakang. Ukuran melintang jauh lebih
besar daripada ukuran muka belakang. Jenis ini ditemukan pada
5% perempuan.
2. FISIOLOGI
PERSALINAN
Hormon saat persalinan

Korteks adrenal

plasenta
Glukokortikoid
(+) CRH plasenta
(-) CRH hipothalamus Androstenedion oleh
janin ACTH Uterus
prostaglandin
Meningkat sesaat sebelum onset
persalinan
Untuk merangsang persalinan
Menginduksi pematangan serviks dan
kontraksi uterus
Meningkatkan sensitivitas miometrium
thd oksitosin
Inhibitornya dapat menghambat kontraksi
dan memperlama persalinan
3. MEKANISME PERSALINAN
NORMAL
Kala 1
Mula- serviks mula membuka
Akhir-serviks buka lengkap
Bloody show
Pecah ketuban
Pembukaan serviks:2 fase iaitu laten & aktif
Laten-8 j,3 cm
Aktif:a)akselerasi-2j ,3-4 cm
b)dilatasi max-2j,4-9cm
c)deselerasi-2j,9-buka lengkap
Primigravida-13 j,multi-7j
Kala 2
Mula-serviks buka lengkap
Akhir- bayi lahir scr lengkap
HIS lebih cepat & sering,2-3 menit sekali
Perineum menonjol & anus membuka
Dgn HIS & kekuatan mengedan max,kepala janin
dilahirkan di bawah simfisis.
Stlh istirahat sebentar,HIS lagi utk lahirkan bahu &
badan janin
Primi-1,5j & multi-0,5j
Kala 3
Mula-bayi lahir dgn lengkap
Akhir-plasenta keluar dgn lengkap
Stlh bayi lahir,uterus kontraksi lg utk lepaskan
plasenta dr dindingnya
Biasanya,6-15 menit stlh bayi lahir keluar spontan/
dgn tekanan pd fundus uteri
Disertai pendarahan
Kala 4
Observasi 1j pasca persalinan
Kala involusi organ ke kondisi sblm hamil
Penting utk memeriksa sisa kehamilan atau
kontraksi uterus berlebihan
Hal yg diperhatikan:
a)Tanda vital ibu normal
b)Kontraksi uterus baik
c)Perndarahan pervaginam kurang 500cc
d)Plasenta & selaput ketuban keluar scr lengkap
e)Kandung kemih 0
f)Luka di perineum harus dirawat
4. Tanda-Tanda Persalinan ,
His, VT
Tanda-tanda akan persalinan
Pengeluaran lendir bercampur
darah(bloody show)
Pecah ketuban
◦ Cairan ketuban umumnya berrwarna bening
dan tidak berbau, dan terus keluar sampai pada
persalinan
Kontraksi regular
◦ Kontraksi timbul teratur selama 20detik.
Semakin dekat persalinan, kontraksi semakin
cepat hingga lebih dari 40detik
TANDA-TANDA AWAL PERSALINAN
1. Turunnya bayi ke panggul
2. Tekanan panggul
3. Vaginal Discharge / keputihan
4. Kontraksi Braxton Hicks
5. Menggigil
6. Diare
HIS
Merupakan kontraksi dari uterus, dimana kontraksi
ini berjalan searah dan diawali di “pace maker”
Frekuensi HIS: jumlah HIS dalam waktu tertentu
Amplitudo HIS: intensitas kontraksi uterus
Semakin tua kehamilan, his semakin meningkat.
Pd persalinan, kekuatan his semakin bertambah
setiap 10 menit
Pd akhir kala I, frekuensi HIS 2-4kali/10menit
dengan amplitudo 60mmHg dan lamanya his 60-
90detik (awal kala I sekitar 20detik)
VT
Gunakan sarung tangan steril.

Dengan tangan kiri, pisahkan kedua labia mayor.

Jari kedua dan ketiga tangan kanan dimasukkan ke


dalam vagina secara hati-hati. Jari yang pertama
masuk adalah jari tengah diikuti dengan jari
telunjuk.
5.PATOGRAF
Halaman Depan Partograf

 Imformasi tentang Ibu:


a. Nama,Umur
b. Gravida,Para,Abortus
c. Nomor catatan medik/nomor puskesmas
d. Tanggal dan waktu mulai dirawat
 Waktu pecahnya selaput ketuban:
 Kondisi janin:
a. DJJ
b. Warna dan adanya air ketuban
c. Peyusupan kepala janin
 Kemajuan persalinan:
a. Pembukaan serviks
b. Penurunan bagian terbawah janin atau presentasi janin
c. Garis waspada dan garis bertindak
 Jam dan waktu:
a. Waktu mulainya fase aktif persalinan
b. Waktu aktual saat pemeriksaan atau penilaian
 kontraksi Uterus:
a. Frekuensi dan lamanya
 Obat-obatan dan cairan yang diberikan:
a. Oksitosin
b. Obat-obatan lainnya cairan I.V. yang diberikan
 Kondisi ibu:
a. Nadi,tekanan darah,dan temperatur tubuh
b. Urin
 Asuhan,pengamatan,dan keputusan klinik
Halaman Belakang Partograf
Data Dasar : tanggal, nama bidan, tempat persalinan,
alamat tempat persalinan, catatan, alasan merujuk, tempat
rujukan dan pendamping pada saat merujuk.
Kala I : saat melewati garis waspada, masalah yg dihadapi,
penatalaksanaan dan hasilnya.
Kala II : episiotomi, gawat janin, distosia bahu, masalah
penyerta, penatalaksanaan dan hasilnya.
Kala III : lama kala III, pemberian oksitosin, penegangan
tali pusat terkendali, pemijatan fundus, plasenta lahir
lengkap, plasenta tidak lahir > 30 menit, laserasi, atonia
uteri, jumlah pendarahan, masalah penyerta,
penatalaksanaan dan hasilnya.
Bayi Baru Lahir : Berat dan panjang badan, jenis
kelamin, penilaian kondisi bayi baru lahir, pemberian
ASI, masalah penyerta, tatalaksana terpilih dan
hasilnya.
Kala IV : tekanan darah, nadi, suhu, tinggi fundus,
kontraksi uterus, kandung kemih dan perdarahan.
6. INISIASI MENYUSU
DINI
Definisi : proses bayi memulai menyusu sendiri pada payudara
ibu segera setelah bayi dilahirkan

Tujuan :
 Terciptannya kontak kulit antara ibu dan bayi merangsang
hormon stres sehingga membuat bayi lebih tenang, pernapasan
dan detak jantungnya stabil, membuat ibu menjadi tenang,
rileks, serta merangsang pengaliran ASI dan dapat
meningkatkan lamanya proses penyusunan.
 Sentuhan, dan jilatan bayi pada puting ibu akan merangsang
keluargnya hormon oksitosin yang dapat membantu
pengeluaran plasenta.
 Jilatan bayi pada kulit ibu akan membantu bayi untuk
memperoleh bakteri yang menempel pada kulit ibu, dimana
bakteri tersebut akan sangat bermanfaat bagi bayi untuk
pertahanan tubuhnya
Kesempatan bayi memperoleh kolostrum untuk
imunitas pertama yang mengandung zat kekebalan
Memberi kehangatan pada bayi, karena biasanya
bayi baru lahir mengalami hypothermia, dan
dengan adanya proses ini terjadi skin contact dan
terjadi penyesuaian suhu tubuh, karena kulit ibu
bersifat thermoregulator.
Timbul bonding atau ikatan kasih sayang keluarga
Memberikan imunisasi pertama bagi bayi berupa
cairan kolostrum
Meningkatkan kecerdasan bayi
Tatacara Keberhasilan dalam Menyusui
Keberhasilan dalam menyusui bukan
datang dalam sendirinya,tetapi
merupakan keterampilan yang perlu di
ajarkan. Agar ibu berhasil menyusui,perlu
dilakukan persiapan saat
antenatal,intranatal dan postnatal.
Masa antenatal.
Pada masa ini,persiapan ibu secara fisik dan
psikologis harus kita perhatikan. Untuk
persiapan fisik,ibu perlu diberi penyuluhan
tentang kesehatan dan gizi ibu saat hamil.
Untuk persiapan psikologis,ibu diberi
penyuluhan agar termotivasi untuk memberikan
ASI karena keinginan dalam memberi ASI
merupakan faktor terpenting. Disini juga kita
memberikan bimbingan mengenai cara
memosisikan dan melekatkan bayi.
Di Ruang Bersalin.
Setelah proses persalinan dan bayi stabil(dalam
waktu kurang dr 30 menit),segera bayi diletakkan di
dada ibunya untuk mencari puting susu dan
memerahnya(diperlukan waktu 30-60 menit).
Menurut penelitian inisiasi dini dapat mencegah
kematian neonatal : membantu mempercepat
pengeluaran ASI,dapat mencegah paparan terhadap
zat dr makanan/minuman yg dpt mengganggu fgs
normal pencernaan,kolostrum dpt memicu
pematangan sel cerna & memberi perlindungan
terhadap infeksi,kehangatan tubuh ibu dapat
mencegah kematian bayi akibat kedinginan.
Di ruang rawat.
Disini yang perlu diperhatikan adalah tatacara
memposisikan dan melekatkan bayi pada
payudara. Sering sekali kegagalan menyusui
disebabkan oleh kesalahan ini. Karena
kesalahan posisi dapat menyebabkan putting
ibu jadi lecet dan ini dapat mempengaruhi ibu
dan si bayi karena ibu jadi segan/takut
semakin lecet jadi tidak mau menyusui dan
mengakibatkan produksi ASI berkurang shg
bayi juga menjadi malas menyusu.
Efek Fisiologi IMD pada Ibu & Bayi
Pada Ibu
↗ Oksitosin & Prolaktin
↗ Keberhasilan Produk ASI (P)
Membantu ibu mengatasi stress (O)
Mendorong ibu untuk tidur & relaksasi setelah
bayi setelah menyusu
Membantu kontraksi uterus → Pendarahan pasca
partus lebih rendah
Merangsang pengeluaran kolostrum
Ibu lebih tenang & tidak merasa nyeri pada
saat plasenta lahir
Menguatkan ikatan batin antara ibu & bayi.
Menunda Ovulasi
Pada Ibu
Mengoptimalkan keadaan hormonal bayi
Mengendalikan temprature tubuh bayi
Menstabilkan pernafasan
Mendorong keterampilan bayi untuk menyusu lebih
cepat & efektif
↗ BB bayi
Bilirubin lebih cepat normal & mekonium lebih cepat
keluar → menurunkan ikterus pd bayi.
Membantu bayi mengkoordinasikan hisap, telan &
nafas.
Kontak kulit dengan kulit akan membuat bayi lebih
tenang, pola tidur lebih baik.
Kesimpulan :

Ny. DL akan menjalani persalinan normal


TERIMA KASIH

-TUTORIAL A-14-

You might also like