You are on page 1of 20

BAB 1 PENDAHULUAN

PENDAHULUAN
JASA LABORATORIUM DAN PENGAWASAN 1.1 Umum
PADA PEKERJAAN REKONSTRUKSI 1.2 Sistematika Usulan Teknis
TAXIWAY C & D 1.3 Latar Belakang Pekerjaan
DI BANDAR UDARA SYAMSUDIN NOOR 1.4 Maksud dan Tujuan
BANJARMASIN 1.5 Sasaran
1.6 Lokasi Pekerjaan
1.7 Waktu Pelaksaan Pekerjaan
1.8 Latar belakang dan Gambaran Umum
Perusahaan

1.1 Umum

Berdasarkan Surat Undangan Lelang Panitia Pengadaan Jasa Konsultansi PT. Angkasa Pura I
(persero) kantor cabang Bandar Udara Syamsudin Noor Banjarmasin Nomor P4.64/PL.02/2010-
B. tertanggal 30 April 2010 dan setelah menerima dokumen lelang untuk pekerjaan :

JASA LABORATORIUM DAN PENGAWASAN PADA PEKERJAAN REKONSTRUKSI TAXIWAY C & D


DI BANDAR UDARA SYAMSUDIN NOOR
BANJARMASIN
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

TAHUN ANGGARAN 2010

Dan setelah mengikuti rapat penjelasan pekerjaan (Aanwijzing) dan Berita Acara Aanwijzing
pada tanggal 3 Mei 2010, bersama ini kami mengajukan Dokumen Penawaran Teknis.

Dokumen Usulan Teknis ini merupakan salah satu persyaratan dalam penawaran yang kami
ajukan dan disusun berdasarkan persyaratan teknis seperti yang tercantum dalam Kerangka
Acuan Kerja (KAK)/Terms of Reference (TOR).

Usulan Teknis ini berisikan uraian tahapan pelaksaan pekerjaan dan metode penanganan
pekerjaan dengan menyatakan perkiraan volume pekerjaan dan perkiraan waktu yang
diperlukan untuk menyelesaikan tiap tahapan pekerjaan, kebutuhan personil pelaksana dan
peralatan yang akan digunakan. Dengan demikian diharapkan pekerjaan dapat dilaksanakan
secara efekktif dan efisien, sehingga penyelesaian pekerjaan dapat berjalan secara tepat waktu
dan dapat dipertanggungjawabkan secara teknis.

CV. CANDRA DIMUKA 1


1.2 Sistematika Usulan Teknis

Pada penyusunan Usulan Teknis ini disusun dengan menggunakan sistematika laporan yang
dapat secara mudah dipahami dan sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK). Sistematika
Dokumen Usulan Teknis disusun sebagai berikut:

Bab I. Pendahuluan
Bab ini berisi uraian mengenai latar belakang perusahaan dan gambaran umum keadaan
perusahaan yang meliputi organisasi perusahaan, lingkup layanan jasa konsultan serta
pengalaman perusahaan yang menggambarkan kemampuan perusahaan menangani
pekerjaan sejenis.

Bab II. Metode dan Pemahaman terhadap Lingkup Pekerjaan


Bab ini menguraikan tentang kemampuan konsultan dalam memahami lingkup pekerjaan
dan metode pelaksanaan yang akan dilaksanakn konsultan seta mengulas tentang lingkup
pekerjaan fisik yang akan diawasi.

Bab III. Lingkup Layanan Konsultan


Berisi uraian pemahaman konsultan terhadap pekerjaan ini terutama mengenai bidang
layanan dan tangungjawab yang ditawarkan oleh konsultan pengawas.

Bab IV. Pemahaman dan Tanggapan Terhadap Kerangka Acuan Kerja Konsultan Pengawas
Berisi uraian mengenai kondisi daerah proyek menurut pemahaman konsultan serta
tanggapan konsultan terhadap pekerjaan dan dokumen pengadaan jasa konsultan
pengawas.
Dalam bab ini juga menguraikan konsep dasar pendekatan pelaksanaan pekerjaan, meliputi
pendekatan operasional dan penekatan teknis. Selain itu diuraikan juga secara rinci metode
pelaksaan pekerjaan, baik menyangkut aspek teknis maupun administratif.

Bab V. Pemahaman dan Tanggapan terhadap Kerangka Acuan Kerja Kontraktor


Pada bab ini akan diuraikan mengenai tanggapan terhadap Kerangka Acuan Kerja
Kontraktor, rencana kerja pada masing-masing tahapan, langkah-langkah yang akan
ditempuh dalam menghadapi persoalan dilapangan yang kemungkinan timbul.

LAMPIRAN

1. DAFTAR PENGALAMAN PERUSAHAAN


2. DAFTAR PERSONIL YANG AKAN DITUGASKAN
3. DAFTAR PERALATAN
4. STRUKTUR OGRANISASI PROYEK
CV. CANDRA DIMUKA 2
5. JADWAL PELAKSANAAN DAN JADWAL PENUGASAN PERSONIL
1.3 Latar Belakang Pekerjaan

Dalam rangka menunjang keselamatan, keamanan dan kelancaran angkutan udara, landasan
mempunyai peranan yang sangat penting dalam operasional penerbangan. Sebagai prasarana
bandara, landasan mempunyai peranan penting dalam menunjang keselamatan penerbangan
dengan cara menyediakan fasilitas landasan yang memnuhi persyaratan teknis.

Sehubungan dengan hal tersebut diatas, maka PT. (Persero) Angkasa Pura I sebagai pengelola
Bandar Udara Syamsudin Noor Banjarmasin dituntut untuk mampu memenuhi kebutuhan
saran dan prasaran angkutan udara dengan memperhatikan aspek-aspek penting yaitu
pelayanan dan keselamatan penerbangan.

Pada saat ini Bandar Udara Syamsudin Noor sudah dilakukan penambahan airside antara lain
Taxiway Charlie dan Delta. Guna menunjang pelayanan dan keselamatan penerbangan maka
kondisi fasilitas Bandara senantiasa harus dalam keadaan konsidi baik.

Dalam upaya memnuhi aspek pelayanan dan keselamatan penerbangan tersebut, PT. (Persero)
Angkasa Pura I akan melaksanakan Pekerjaan Rekonstruksi Taxiway Charlie dan Delta yang
membutuhkan perbaikan. Sebagai control kualitas hasil pelaksanaan pekerjaan rekonstruksi
taxiway tersebut maka disetiap tahap yang akan dilaksanakan memerlukan tindakan koordinasi
penendalian dan pengawasan agar proses berlangsung baik sesuai dengan susunan dan
persyaratan yang ditetapkan.

Konsultan pengawas akan melakukan koordinasi pengendalian baik intern maupun ekstern
pengawasan pekerjaan dalam tahap proses pelaksanaan pekerjaan, yang merupakan satu
system terpadu dan menyeluruh untuk mencapai hasil optimal dalam aspek biaya, mutu serta
waktu pelaksanaan dan pemeliharaan.

1.4 Maksud dan Tujuan

Maksud dan kegiatan ini adalah tersusunnya suatu organisasi pengawasan proyek dengan
beban tugas membantu Pengguan Jasa dalam pengawasan pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan
Rekonstruksi Taxiway Charlie dan Delta, dan secara periodic memberikan masukan kepada
Pengguna Jasa, baik yang bersifat rutin dan teknis maupun usulan-usulan yang sifatnya
menunjang pelaksanaan fisik.

Sedangkan tujuannya adalah untuk mengindahkan kelancaran pelaksanaan pekerjaan


Kontraktor sehingga idapat hasil kerja yang sesuai dengan Dokumen Kontrak baik dari segi
kualitas, kuantitas serta dapat diselesaikan dalam waktu dan biaya yang telah ditentukan.

CV. CANDRA DIMUKA 3


1.5 Sasaran

Secara garis besar sasaran Pekerjaan Rekonstruksi Taxiway Charlie dan Delta Bandar Udara
Syamsudin Noor Banjarmasin ini meliputi:
a. Jasa Laboratorium pada pekerjaan :
- Penelitian Pendahuluan
- Penelitian selama Pleaksanaan
b. Pengawasan pada saat Pelaksanaan
c. Pelaporan

1.6 Lokasi Pekerjaan

Lokasi Proyek terletak di Bandar Udara Syamsudin Noor Banjarmasin Propinsi Kalimantan
Selatan.

1.7 Waktu Pelaksaan Pekerjaan

Seleruh pekerjaan seperti yang telah disebutkan dan diuraikan diatas dilaksanakan sesuai
dengan waktu pelaksaan fisik oleh Kontraktor dan harus diselesaikan dalam jangka waktu 6
(enam) bulan, terhitung sejak Surat Perintah Kerja (SPK) ditandatangani.

1.8 Latar belakang dan Gambaran Umum Perusahaan

CV. CANDRA DIMUKA adalah suatu badan usaha yang dibentuk dengan maksud menyediakan
jasa-jasa pekerjaan Konsultan Perencanaan, Perancangan & Pengawasan serta aspek
manajemen dalam pendayagunaan volume Pembangunan Negara maupun Swasta.

CV. CANDRA DIMUKA dibentuk atas ikrar bersama tenaga muda putera Indonesia yang
bergabung dengan landasan kemampuan dan keahlian yang terdidik dan terlatih dibidang
Arsitektur, Struktur, Mekanikal & Elektrikal, Landscape, Interior/Furniture dan bidang keahlian
lainnya.

Sarana kemampuan serta lingkup usaha yang kami miliki meliputi Survey, Study Kelayakan,
perencanaan & Perancangan, Pengawasan Pelaksaan yang dapat membantu sebagian tugas
yang harus diselesaikan oleh Instansi Pemerintah maupun Swasta yang memerlukannya.

Pada usia yang muda serta pengalaman-pengalaman yang didapat dari penerapan teori
kedalam pekerjaan-pekerjaan fisik yang nyata merupakan bekal yang menunjang kegiatan
selanjutnya.

CV. CANDRA DIMUKA 4


CV. CANDRA DIMUKA berdiri pada tahun 2004, berdasarkan Akta Pendirian Perseroan
Komanditer CV. CANDRA DIMUKA oleh Notaris Heru Ismadi, SH dengan Akte Notaris No. 5,
tanggal 16 Maret 2004, berkedudukan di Kota Banyuwangi.

Perusahaan ini sejak berdirinya sampai dengan saat ini selalu aktif dalam penanganan
pekerjaan dibeberapa lingkungan Departem yang ada di Indonesia. Dalam melaksanakan
pekerjaan CV. CANDRA DIMUKA telah beberapa kali bekerjasama dengan konsultan-konsultan
lain terutama konsultan Anggota Inkindo, baik sebagai Konsultan Utama maupun sebagai
Asosiasi.

Dalam menjalankan pekerjaannya CV. CANDRA DIMUKA didukung kurang lebih 20 orang
tenaga ahli, yang terdiri dati Tenaga Ahli Teknik Sipil Struktur, Ahli Sipil Transportasi, Ahli
Pengairan, Ahli Mekanika Tanah, Ahli Geodesi, Ahli Sosial dan Ekonomi, Ahli Hukum, Ahli
Lingkungan dan Tenaga Penunjang. Tenaga tersebut adalah tenaga tetap dan tenaga tidak tetap
yang akan selalu mendukung semua kegiatan pekerjaan perusahaan.

CV. CANDRA DIMUKA, sesuai dengan kapasitasnya menyajikan layanan yang cukup luas dalam
setiap bidang pekerjaan yang melitputi antara lain:

a. Perencanaan Konstruksi
- Jasa Survey
- Jasa Testing Laboratorium
- Studi Perencanaan Umum
- Studi Kelayakan Lingkungan
- Jasa Perencanaan Teknik, Operasi dan Pemeliharaan
- Jasa Bantuan dan Nasehat Teknis
b. Pengawasan Konstruksi
- Inspeksi/Supervisi Pekerjaan Fisik

CV. CANDRA DIMUKA yang sejak berdirinya tahun 1996 dan dalam kurun waktu 13 (tiga belas)
tahun terakhir telah banyak melaksanakan konsultasi pada berbagai proyek dari berbagai
instansi pemerintah antara lain:

 Direktorat jenderal Bina Marga


 Direktorat Jenderal Pengairan
 Direktorat Jenderal Cipta Karya
 Direktorat Jenderal Perikanan
 Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen perdagangan
 Lingkungan Dinas di Pemerintahan Kabupaten/Kota

CV. CANDRA DIMUKA 5


Pekerjaan-pekerjaan yang telah dan sedang ditangai oleh CV. CANDRA DIMUKA dalam waktu 13
(tiga belas) tahun terakhir dapat diperiksa pada Tabel (terlampir). CV. CANDRA DIMUKA telah
melaksanakan beberapa/berbagai proyek diseluruh wilayah Indonesia dan pada khususnya di
daerah Jawa, Kalimantan, Sumatera dan Bali.

Pekerjaan-pekerjaan yang telah dilaksanakan, sesuai dengan bidang keahliannya, disajikan


sebagai berikut:
Bidang layanan pekerjaan dibagi menjadi 5 (lima) kelompok bidang, antara lain:

 Bidang Perhubungan dan Transportasi


 Bidang Sumber Daya Air
 Bidang Perumahan dan Pemukiman
 Bidang Manajemen Konstruksi
 Bidang Tata Lingkungan

Di dalam menajalankan perusahaan, maka seluruh unit manager dan coordinator-koordinator


proyek yang mengkoordinator seluruh staf di perusahaan ini bertanggung jawab terhadap
Dewan Direksi.

CV. CANDRA DIMUKA 6


BAB II METODE DAN PEMAHAMAN TERHADAP
LINGKUP PEKERJAAN

JASA LABORATORIUM DAN PENGAWASAN PADA METODE DAN PEMAHAMAN TERHADAP


PEKERJAAN REKONSTRUKSI LINGKUP PEKERJAAN
TAXIWAY C & D 2.1.Pemahaman Latar Belakang
DI BANDAR UDARA SYAMSUDIN NOOR 2.2.Pemahaman Lingkup Kegiatan Lingkup
BANJARMASIN Pekerjaan dan Lingkup Tugas
2.3.Metodologi Pelaksanaan Pengawasan
2.4.Pemahaman Lingkup Pkerjaan Fisik

2.1. Pemahaman Latar Belakang

Pekerjaan Rekonstruksi Taxiway C dan D ini bertujuan untuk memperbaiki Konstruksi


Taxiway C & D di Bandara Syamsudin NOOr Banjarmasin, agar mampu dilewati oleh pesawat
denga CAN sebesar 57 (sekelas pesawat B 767 300ER) dengan PCN sebesar PCN 58/R/X/T.

Lapangan terbang adalah salah satu faisilitas umum yang cukup penting. Oleh karena itu
perawatan terhadap kondisi taxiway, apron dan terutama landasan pacu dari sebuah lapangan
terbang adalah harus selalu diperhatikan dengan baik. Curah hujan yang cenderung
meyebabkan terjadinya genangan harus selalu diperhatikan. Kondisi taxiway, apron dan
terutama landasan pacu harus selalu bebas dari adanya genangan atau dengan kata lain
genangan yang diijinkan sama dengan nol. Lapangan terbang yang tidaka nyaman akibat
adanya genangan pada daerah taxiway , apron dan terutama landasan pacu akan sangat
mengganggu.

Genangan yang terjadi akibat curah hujan akan dapat segera ditanggulangi jika system
buangan (drainase system) dari lapar gan terbang tersebut masih baik. Untuk itu setiap
perencanaan struktur lapagan terbag perlu selalu memperhatikan kondisi system drainase
bawah tanah (sub surfaccce drainage).

Sebagai control kualitas hasil pelaksanaan pekerjaan rekonstruksi taxiway tersebut,


maka disetiap proses/tahap yang dilaksanakan memerlukan tindakan koordinasi pengendalian
dan pengawasan agar proses berlangsung baik sesuai dengan susunan dan persyaratan yang
ditetapkan. Konsultan Pengawas akan melakukan koordinasi pengendalian baik intern maupun
ekstern dan pengawasan pekerjaan dalam tahapan proses pelaksanaan yang merupakan satu
system terpadu dan menyeluruh untuk mencapai hasil optimal dalam aspek biaya mutu serta
waktu selama pelaksanaan penataan dan masa pemeliharaan.

CV. CANDRA DIMUKA 7


2.2.Pemahaman Lingkup Kegiatan Lingkup Pekerjaan dan Lingkup Tugas

Lingkup Kegiatan.pekerjaan Konsultan Pengawas secara umum dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Memeriksa dan mempelajari dokumen kontrak yang akan dijadikan dasar dalam
pengawasan pekerjaan.
b. Melakukan koordinasi dengan Perencana dan Pelaksana (Pemborong_ di lapangan, agar
diperoleh keserasian antara perencanaan dengan pelaksanaan di lapangan.
c. Menyusun suatu system dan prosedur administrasi yang menyangkut hubungan antara
Pemberi Tugas (Bouwheer), Perencana dan Kontraktor serta menjalankan/menerrapkan
prosedur yang telah disetujui oleh Pemberi Tugas (Bouwheer).
d. Menentukan tahapan pelaksanaan pekerjaan yang disesuaikan dengan waktu dan
kulifikasi.sifat dari pekerjaan yang telah ditetapkan.
e. Mengawasi pekerja, pemakaian bahan, peralatan serta metoda pelaksanaan, mengawwasi
ketepatan waktu dan biaya pekerjaan.
f. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan fisik kualitas, kuantitas & laju pencapaian volume.
g. Menginventarisasi perubahannnn serta penyesuaian di lapangan untuk memecahkan
persoalan-persoalan yang terjadi selama pelaksanaan pekerjaan fisik.
h. Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala dan membuat laporan mingguan
dan bulanan pekerjaan pengawasan dengan masukan hasil rapat lapangan, laporan harian,
mingguan dan bulanan pekerjaan fisik yang dibuat oleh Kontraktor.
i. Menyusun Berita Acara kemajuan pekerjaan untuk pembayaran angsuran, pemeliharaan
pekerjaan, serta Serah Terima I (ST I) dan II (ST II) pekerjaan fisik.
j. Mengkoordinasikan Dokumentasi Proyek serta meneliti gambar-gambar yang sesuai
dengan pelaksanaan di lapangan (As built drawings) sebelum ST I.
k. Menyusun manual proyek yang menyangkut prosedur administrasi maupun teknis.
l. Meneliti biaya dan memproses pekerjaan tambah/kurang akibat adanya perubahan
pekerjaan setelah ada persetujuan dari Bouwheer.

Pada masing-masing tahapan pelaksanaan fisik, lingkup tugas Konsultan Pengawas adalah
sebagai berikut:
a. Tahap Persiapan
1) Konsultan bertugas meneliti dan mengevaluasi rencan kerja dan syarat-syarat (RKS),
Bill of Quantity (BQ), gambar-gambar serta dokumen lainnya, risalah Aanwijzing yang
berkaitan dengan:
 Persyaratan Teknis yang berlaku
 Kemantapan asumsi yang diambil dan ketelitian dalam perhitungan.
 Kemudahan dalam pelaksanaan, pemelihraaan dan fasilitas penunjangnya.
 Penggunaan bahan-bahan terutama ditinjau dari segi biaya, kualitas, standarisasi,
kemudahan dalam pengadaan dan pemelihraan.
 Kelengkapan, kejelasan dan konsistensi gambar-gambar rencana.
 Kejelasan spesifikasi teknis, serrta Bill of Quantity.

CV. CANDRA DIMUKA 8


b. Tahap Pelaksanaan Fisik

1) Melakukan evaluasi, koordinasi dan pengendalian program kegiatan secara terpadu


untuk seluruh paket pekerjaan yang disusun oleh Kontraktor, yang terdiri atas:
 Program pencapaian sasaran pelaksanaan fisik dan waktu
 Program peneyediaan dan pengguanaan tenaga kerja, peralatan, material dan
informasi
2) Mengadakan rapat pra pelaksanaan, melaksanakan penetapan koreksi teknis bila
terjadi penyimpangan dalam pelaksanaan di lapangan.
3) Memeriksa dan selanjutnya melaporkan kepada Bouwheer untuk disetujui, menggenai
jadwal waktu pelaksanaan yang diajukan untuk Kontraktor yang terdiri dari Time
Schedule / Barchart, S Curve serta network planning.
4) Mengendalikan kegiatan pelaksanaan fisik agara sesuai dokumen Kontrak dan RKS
serta laju pencapaian volume dan waktu.
5) Melakukan monitoring dan pengendalian terhadap pemesanan berbagai peralatan
penting agar kedatangannya di proyek tepat waktu dan sesuai dengan perjanjian
pelaksanaan pekerjaan dan melaporkan hasilnya kepada Direksi Pekerjaan.
6) Menyiapkan prosedur uji coba serta membuat evaluasi atas hasil test yang didapat di
dalam percobaan dann melaporkan hasilnya kepada Direksi Pekerjaan.
7) Mengkoordinasikan dengan aktif pelaksanaan di lapangan yang meliputi kualitas
tenaga kerja, material dan peralatan dari Kontraktor.
8) Merekomendasikan bahwa tahapan pembayaran kepada Kontraktor telah dapat
dilaksankan dan selanjutnya dituangkan dalam berita acara pemeriksaan pekerjaan.
9) Menyusun program K3 (Keselamtan & Kesehatan Kerja dengan mematuhi ketentuan-
ketentuan yang berlaku, memproses tuntutan (claim) dan force majeure jika ada.

c. Tahap Pengetesan / Pengujian

d. Tahap Pemeliharaan

Selama masa pemeliharaan proyek yang ditetapkan selama 6 bulan atau 180 (seratus
delapan puluh) hari kerja sejak tanggal berlakunya Berita Acara Penyerahan I, Konsultan
pengawas berkewajiban mengawasi, mengendalikan, mengkoordinasikan dan
memerintahkan kepada Kontraktor, hal-hal sebagai berikut:
1) Menjaga keamanan dan keselamatan beserta sarana penunjang dan lingkungannya
2) Mengawasi hasil pelaksanaan secara berkesinambungan
3) Memperbaiki dan menyempurnakan bagian-bagian yang cacat dan kurang sempurna
dalam pelaksanaannya
4) Mencegah segala hal yang dapat menimbulkan kerusakan hasil pekerjaan serta
fasilitas pendukungnya
5) Memperbaiki kerusakan jalan, bangunan dan prasaran lainnya akibat pelaksanaan
pekerjaan ke kondisi semula
CV. CANDRA DIMUKA 9
6) Melaksanakan dan melaporkan pengecekan periodic setiap fasilitas sesuai dengan
prosedur pemeliharaan
7) Membuat evaluasi terhadap hasil pelaksanaan pekerjaan dan memberikan
rekomendasi

e. Pembuatan Laporan

1) Meneliti dan mengevaluasi laporan perkembangan plaksanaan pekerjaan (progress


report) harian yang dibuat Kontraktor, membuat laporan mingguan dan bulanan
dilengkapi foto dokumentasi.
2) Memberikan laporan keterlambatan yang terjadi di lapangan secara dini dan
memberikan jalan keluar dan langkah-langkah yang harus diambil untuk
menanggulangi keterlambatan tersebut
3) Melaporkan kemajuan pekerjaan yang telah dilaksanakan dan dibandingkan dengan
jadwal yang tela disetujui
4) Membuat daftar kekurangan dan cacat selama masa pemelihraaan serta mengawasi
perbaikan / rehabilitas atas cacat / kekurangan yang telah dilaksanakan
5) Membuat lapran perbaikan / rehabilitasi atas perbaikan terhadap cacat / kekurangan
yang telah dilaksanakan

Lingkup tugas konsultan pengawas sebagaimana diuraikan dalam lingkup pekerjaan diatas,
merupakan tugas pokok konsultan.

Sedang uraian teknis tugas konsultan meliputi 4 (empat) pokok pekerjaan yaitu:

a. Pengawasan Pekerjaan Pengukuran


Konsultan pengawas bertugas untuk mengawasi dan mendampingi pekerjaan
pengukuran yang dilaksanakan oleh Kontraktor. Pengukuran awal bertujuan untuk
menggetahui ukuran atau batas-batas pekerjaan yang akan dilaksanakan, berikut
elevasinya seta data lain yang akan dipergunakan sebagai pedoman dalam
pelaksanaan fisik maupun control pekerjaan. Pengukuran akhir bertujuan untuk
mengetahui ukuran atau batas-batas pekerjaan yang sudah dilaksanakan, berikut
elevasinya, sebagai bahan pembuatan as built drawing.

b. Penelitian/Pengujian Awal
Sebelum pelaksanaan fisik pekerjaan dilaksanakan, Konsultan Pengawas mempunyai
kewajiban melaksanakan pemeriksaan terhadap material-material yang akan dipakai
dalam pelaksanaan fisik pekerjaan. Prosuder/metode pelaksanaan pemeriksaan
maupun penelitian material ini harus mengacu pada peraturan-peraturan yang
berlaku (AASHTO,ASTM,BINA MARGA, FAA dan ICAO).

CV. CANDRA DIMUKA 10


Pemeriksaan material tersebut termasuk pemilihan lokasi/Quary material yang
memadai baik kualitas maupun kuantitas, yang dilaksanakan 2 (dua) test per
sample/duplo yang meliputi:
1) Uji Properties Tanah Dasar:
 Water Content
 Density
 Atterberg Limit
 Compaction (modified)
 CBR laboratorium

2) Sound Equivalent Pasir


3) Abrasi batu pecah untuk CTB
4) Abrasi batu pecah untuk beton K-400
5) Job Mix Subbase Course
6) Job Mix Design CTB
7) Job Mix Desgn Beton K-400

c. Pengawasan terhadap Pelaksanaan


Pekerjaan pengawasn pada pekerjaan ini meliputi:
1) Pekerjaan Persiapan
2) Pengawasan pekerjaan Rekonstruksi Taxiway Charlie dan Delta di Bandara
Syamsuddin Noor Banjarmasin

Detail pekerjaan maupun persyaratan teknis terhdap mutu material dan prosedur
pelaksanaan dapat dilihat pada persyaratan teknis pekerjaan fisik kontraktor.
Konsultan bertanggung jawab terhadap hasil pelaksanaan pekerjaan fisik yang
diawasinya.

d. Pemeriksaan selama Pelaksanaan (Quality Control):


1) CBR Lapangan:
 Subgrade
 Subbase course
 CTB
2) Sand Cone:
 Subgrade
 Subbase course
 CTB
3) Slump Test
4) Kuat Tekan Beton
5) Flexural Test
6) Uji Tarik Baja (Besi Dowel)

CV. CANDRA DIMUKA 11


e. Pelaporan
Pelaporan diserahkan sebanyak 4 (empat) copy, meliputi:
1) Laporan Pendahuluan
Laporan pendddahuluan ini meliputi:
 Prosedur serta metode pengujian atau penelitian bahan baku
 Prosedur dan metode perencanaan Job Mix Design Subbase course, CTB dan
Beton K-400
 Hasil pengujian bahan baku
 Data dan grafik hasil perencanaan Job Mix Design

2) Laporan Mingguan/Bulanan
Laporan ini berisi:
 Tahapan Pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan pada minggu/bulan terkait
beserta laporan prestasi.
 Hasil uji dan hasil pengawasan terhadap pekerjaan yang dilaksanakan pada
minggu/bulan terkait.
 Gambar situasi yang memuat lokasi pelaksanaan tehapan pekerjaan yang
sudah dilaksanakan.

3) Laporan Akhir
Laporan Akhir ini berisi:
 Laporan pelaksanaan pekerjaanyang sudah dilaksanakan
 Resume atau risalah pelaksanaan maupun pengukukuran/pemeriksaan
pekerjaan
 Evaluasi hasil pelaksanaan pekerjaan yang sudah dilaksanakan, serta
memberikan saran perbaikan kepada pemberi tugas/Bouwheer untuk
pelaksanaan pekerjaan sejenis.

4) Laporan Serah Terima I


Laporan Serah Terima ini Berisi:
 Laporan pelaksanaan pekerjaan fisik yang sudah dilaksanakan oleh Kontraktor.
 Saran untuk perbaikan-perbaikan pekerjaan yang harus diselesaikan dalam
masa pemelihraan pekerjaan.

5) Dokumentasi
Foto-foto mengenai lokasi, proses pengujian maupun kegiatan pelaksanaan
pekerjaan (kontraktor maupun konsultan).

Kegiatan tersebut kami pahami sebagai rangkaian kegiatan yang akan diselenggaran di dalam
bentuk Pengawssan Pekerjaan Rekonstruksi Taxiway C dan D Bandar Udara Syamsudin Noor

CV. CANDRA DIMUKA 12


Banjarmasin. Didalam tujuan kegiatan Supervisi sangat jelas yaitu melakukan evaluasi
perencanaan yang dilakukan melalui survey dan pengujian awal sebagai bagian dari pekerjaan
persiapan, pelaksanaan, koordinasi, monitoring supervise pembangunan, dan pelaporan
seluruh kegiatan pelaksanaan kegiatan.

Memperhatikan hal tersebut diatas, dapat konsultan pahami bahwa lingkup pekerjaan tersebut
sangat kompleks dan tidak sederhana. Dengan demikian, agar keseluruhan pekerjaan dapat
terlaksana dengan baik harus memnuhi sasaran sebagai berikut:

a. Ketepatan Mutu sesuai dengan kebutuhan yang ditetapkan oleh Pemberi Tugas, baik yang
bertalian dengan jenis & luasan ruangan-ruangan maupun dengan kualitas penggunaan &
pengerjaan bahan-bahan bangunan serta berbagai instalasi elektrikal dan mekanikal yang
ditetapkan dan lain-lain.
b. Ketepatan Biaya, yang besarnya ditetapkan oleh Pmeberi Tugas yang telah mendapatkan
pengkajian professional dari Konsultan (Konsultan Perencana) serta merupakan besaran
biaya yang paling ekonomis.
c. Ketepatan Waktu Penyelesaian Pembengunan sesuai dengan ketetapan Pemberi Tugas
yang mendapatkan pengkajian professional dari Konsultan (Konsultan Supervisi dan
Konsultan Perencana).

Lingkup pekerjaan dan tugas-tugas yang harus dilakukan oleh konsultan Pengawas
adalah sebagai berikut:
1. Memberikan pendapat terhadap dokumen perencanaan untuk pekerjaan yang akan
diawasi.
2. Melakukan pengawasan pelaksanaan pekerjaan Pengawasan Pekerjaan Rekonstruksi
Taxiway C dan D Bandar Udara Syamsudin Noor Banjarmasin yang dilakukan oleh
Kontraktor Pelaksana selama pekerjaan berlangsung.
3. Melakukan pengawasan terhadap kemajuan pekerjaan yang dilakukan oleh Kontraktor
Pelaksana sehingga dapat memenuhi jadwal yang sudah ditentukan.
4. Melakukan pengawsan terhadap material yang digunakan termasuk kualitas dan kuantitas
serta kebenaran penggunaan ukuran, tenaga dan peralatan disesuaikan dengan spesifikasi
yang ada.
5. Mengevaluasi metode pelaksanaan dari Kontraktor Pelaksana, serta merekomendasikan
ke Pejabat Pembuat Komitmen agar Kontraktor Pelaksana mengganti metode kerja yang
akan dilaksanakan dengan pertimbangan keamanan dan kualitas konstruksi yang akan
dihasilkan.
6. Memberitahukan kepada Pemilik Pekerjaan apabila ada perencanaan pekerjaan yang tidak
memungkinkan dapat dikerjakan akibat kondisi lapangan yang mungkin sudah berubah
untuk dikoordinasikan dengan konsultan perencana.
7. Membuat dan menyampaikan laporan secara berkala (laporan mingguan dan bulanan) dan
laporan akhir dari hasil pengawasan yang meliputi kemajuan pekerjaan fisik, status
CV. CANDRA DIMUKA 13
keuangan proyek, serta melaporkan jadwal pelaksanaan dan masalah-masalah yang ada di
lapangan.
8. Membantu Pemilik Pekerjaan dalam menyiapkan format-format laporan harian yang harus
dibuat oleh kontraktor Pelaksana.
9. Memeriksa dan mengevaluasi laporan harian dan mingguan yang dibuat oleh Kontraktor
Pelaksana.
10. Memeriksa mengevaluasi dan merekomendasikan gambar-gambar kerja (shop drawing)
yang diajukan oleh kontraktor serta memberikan saran-saran metode pelaksanaan yang
tepat.
11. Memeriksa As built Drawing yang dibuat oleh Kontraktor Pelaksana, yang merupakan
gambar hasil akhir dari pekerjaan yang telah dilakukan.
12. Memeriksa dan memberikan persetujuan serta bertanggung jawab atas kebenaran atas
progress fisik yang dicapai di lapangan dalam rangka penagihan setiap termyn oleh
kontraktor pelaksana.

2.3.Metodologi Pelaksanaan Pengawasan


2.3.1. Bagian Alir Pelaksanaan Supervisi
Pada intinya tahapan kegiatan penanganan Sistem Supervisi Konstruksi terbagi dalam
tahapan kerja yang berurutan dan lsaling ketergantungan proses satu dan yang lainnya,
artinya bila proses awal/pertama belum berakhir akan dapat menghambat peneyelesaian
tahap kegiatan selanjutnya.
2.3.2. Metode Penanganan Pekerjaan
A. Pada Tahap Konstruksi
Kegiatan konstruksi dilaksanakan oleh Kontraktor yang ditunjuk berdasarkan ketentuan-
ketentuan yang tercantum dalam Surat Perjanjian Pemborongan. Metode Penyelesaian
Pekerjaan (delivery method) terdapat 3 (tiga) Metode Penyelesaian Pekerjaan sebagai
berikut:

a. Traditional Linear Delivery Methood.


Metode ini memproses seluruh tahapan pekerjaan pembangunan, sejak
penyelenggaraan pekerjaan Survei & Investigasi oleh Konsultan Perencana sampai
dengan Penyelessaian dan Penyerahan Hasil Pekerjaan oleh Kontraktor secara linear.
Metode ini hanya dipergunakan dalam pelaksanaan pembangunanBanunan
Sederhana, karena membutuhkan waktu penyelesaian pembangunan yang panjang.

b. Fast Track delivery Method.


Metode ini cocok dipergunakan pada pelaksanaan pembangunan Pekerjaan Tidak
Sederhana dengan waktu yang mendesak.

c. Design Build Delivery Method.

CV. CANDRA DIMUKA 14


Penggunaan metode ini menghasilkan waktu penyelesaian pembangunan yang cepat
namun menuntut persyaratan administrasi dan professional yang amat ketat, sehingga
tidak diusulkan untuk digunakan pada Proyek ini.

Gambaran sekematis alur kegiatan pelaksanaan pembangunan dengan membergunakan


ketiga metode ini dapat dilihat pada gambar di halaman sebelah. Untuk itu digunakan
Metode Traditional Linear Delivery Method khususnya pada masa perencanaan,
dikombinasikan dengan Fast Track Delivery Method pada saat masa pelaksanaan
konstruksi. Metode tersebut harus diterapkan secara menyeluruh dan komprehensid
mengingat kultur tingkat kesulitan pekerjaan cenderung didominasi pekerjaan fisik.
Dengan catatan tidak terjadi proses yang berulang untuk untuk suatu tahapan kegiatan
dengan tujuan yang sama. Oleh karenanya dimuka kami sampaiakan penerapan Sistem
Supervisi Konstruksi yang kondusif dan intens sangat dibuthkan demi kelancaran
penyelenggaraan proses konstruksi.

Untuk itu maka pengguanaan metode tersebut menuntut aktualisasi system manajemen
Konstruksi yang kondusif dan intens di dalam setiap langkahnya sehingga tidak terjadi
proses berulang yang akan memakan waktu. Untuk itu dibutuhkan beberapa prasayat
kondisi sebagai berikut:

a. Kerja sama yang baik antara unsure pelaku yang terlibat di lapangan, baik konsultan
supervise konstruksi, kontraktor pelaksanaan yang berada dalam koordinasinya
maupun pemberi tugas yang diwakili Tim Teknis Proyek, dalam hal:
 Pelaksanaan prosedur pekerjaan yang benar
 Mentaati dan menjalankan peraturan dan standar teknis maupun administrasi dan
biaya yang telah tetuang dalam kontrak, dokumen pelaksanaan maupun peraturan
lainnya.
 Memberikan keterangan dan informasi teknis secara benar dan bertanggung jawab.
Kondisi kerja sama yang baik tersebut dilakukan melalui system komunikasi antar
pelaku yang terlibat di lapangan melalui koordinasi-koordinasi teknis di lapangan.

b. Performa Personil (SDM) pelaku pekerjaan baik dari sisi konsultan MK dan Konsultan
Supervisi, kontraktor pelaksana termasuk sub-sub Kontraktor/specialist yang beradda
dalam koordinasinya maupun pemberi tugas yang diwakili Tim Teknis Proyek.
Kesemua personil yang terlibat di lapangan harus menjalankan tugas dan tanggung
jawabnya secara professional sesuai tugas dan tanggun jawabnya dan sesuai bidang
keahlian yang ditangani.

2.3.3. Organisasi Proyek


Terdapat 2 (dua) alternative organisasi Proyek yaitu:
a. Posisi Konsultan Supervisi Konstruksi sebagai Manajer Lini dari Pemimpin Proyek (Kuasa
Pengguna Anggaran Project Administrator).

CV. CANDRA DIMUKA 15


Dalam Posisi seperti ini Konsultan Pengawas Konstruksi bertanggung jawab penuh atas
keseluruhan kegiatan pembangunan dan bertanggung jawab kepada Pejabat Pembuat
Komitmen/Pemimpin Proyek. Alternatif ini dipergunakan pproyek dengan sifat khusus
dimana konsultan supervise konstruksi dibutuhkan berperan secara penuh.
b. Posisi Konsultan Supervisi Konstruksi sebagai staf dari Pejabat Pembuat Komitmen /
Pimpinan Proyek. Dalam posisi seperti ini Konsultan Supervisi Konstruksi mampu
member dukungan penuh dalam penyelenggaraan Proyek (complete staf support),
namun pengambilan keputusan dalam berbagai permasalahan Proyek yang bersifat
penting tetap dilakukan oleh Pejabat Pembuat Komitmen/ Pimpinan Proyek.

2.3.4. Metode Pengendalian Mutu


Pada tahap pelaksanaan konstruksi Konsultan Pengawas senantiasa mengawasi
pelaksanaan setiap bagian pekerjaan serta melakukan prosedur-proosedur pelaksanaan
pekerjaan maupun pengujian-pengujian yang diperlukan (sesuai kebutuhan yang diminta).
Prosedur tersebut dijalankan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan teknis dan
peraturan-peraturan yang berlaku meliputi:
 Dokumen Pelaksanaan Pekerjaan (Kontrok, Gambar Pelaksanaan, RKS, Spesifiasi
Teknis, bill off Quantity)
 Perhitungan-perhitungan Konstruksi
 Peraturan dan Standarisasi Pelaksanaan Pekerjaan
 Peraturan-peraturan lain dan Standart-standart Teknis yang Berlaku

Didalam pengendalian mutu, setiap proses pelaksanaan pekerjaan maupun pengujian dari
awal sampai akhir harus memenuhi prosedur pelaksanaan sebagai contoh pada
pelaksanaan pekerjaan tertentu yang dianggap khusus, Kontraktor dapat diminta
mempersiapkan terlebih dahulu contoh dari pekerjaan penyelesaian yang akan dilakukan
(mock up).

Monitoring untuk pengendalian mutu tersebut antara lain adalah:

 Monitoring prosedur suitset (setting out awal pekerjaan konstruksi)


 Monitoring prosedur pekerjaan pondasi
 Monitoring prosedur pekerjaan pembesian
 Monitoring prosedur pekerjaan penulangan besi & pemeriksaannya
 Monitoring prosedur pekerjaan beton
 Monitoring prosedur pekerjaan pemeliharaan beton
 Monitoring prosedur Joint Sealent
 Monitoring prosedur pengetesan PCN Taxiway C dan D.

CV. CANDRA DIMUKA 16


2.3.5. Metode Pengendalian Biaya
Kegiatan Penggendalian Biaya dilakukan oleh Konsultan Supervisi Konstruksi secara
berkesinambungan sampai dengan penyelesaian keseluruhan kegiatan Konstruksi, dimana
pada setiap tahap pelaksanaan pekerjaan dilakukan perhitungan biaya yang dibutuhkan.

Pengendalian biaya sudah dapat dilakukan pada waktu tahap perancangan. Pada tahap ini
yang perlu diperhatikan adalah dimensi-dimensi rancangan bangunan yang dipilih oleh
konsultan perancang. Karena ketida-telitian dalam penentuan dimensi dapat
mengakibatkan banyak “waste of material”, yang berujung pada mahalnya bangunan.

Disamping itu dapat pula bentuk rancangan yang keliru menyebabkan sulitnya pelaksanaan
di lapangan yang juga mempunyai implikasi pada biaya pelaksanaan. Secara garis besar
pengendalian biaya meliputi antara lain:
a. Pengendalian timbulnya pekerjaan tambah kuran / variation order (V.O).
b. Mengurangi kemungkinan adanya perubahan perancangan yang dapat mengakibatkan
pekerjaan tambahan.

Beberapa kasus dalam pelaksanaan kegiatan supervise terkait manajemen pengendalian


biaya ini langkah-langkah yang bisa dilakukan antara lain:

 Mengadakan evaluasi terhadap estimasi biaya, alokasi dan cash flow untuk semua
kegiatan proyek serta memberikan rekomendasi berupa koreksi-koreksi sehubungan
dengan program pencapaian sasaran secara efisien yaitu:
 Memberikan batasan biaya pelaksanaan proyek.
 Memberikan patokan terhadap biaya pelaksanaan proyek.
 Realistik terhadap kenyataan yang diharapkan.
 Menekan seminimal mungkin penyimpangan-penyimpangan pekerjaan, terutama
yang berkaitan dengan kualitas maupun kuantitas bahan pada tahapan kegiatan
konstruksi.
 Mengendalikan waktu pelaksanaan dan melakukan usaha untuk mengembalikan
penyimpangan waktu sehingga sesuai dengan jadwal rencana induk (master
schedule).
 Melaksanakan survey harga bahan bangunan setiap bulan dan membuat analisa
perkiraan atas pengendalian harga yang ada.
 Melaksanakan pemantauan atas kebutuhan hidup dan tujuh bahan pokok yang
mungkin dapat mempengaruhi upah harian yang akan disampaikan kepada para
pekerja.
 Membuat laporan keuangan proyek yang dilengkapi dengan “cash disbursement”
secara periodic serta mengevaluasinya terhadap “S Curve”.

2.3.6. Metode Pengendalian Waktu

CV. CANDRA DIMUKA 17


Terdapat 4 (empat) alternative metode pengendalian Waktu yang sering dipergunakan,
sebagai berikut:
a. Bar Chart
Metode Pengendalian waktu yang paling mudah dan banyak dioergunakan, namun
tidak dapat dipergunakan untuk menunjukkan lintasan kritis. Bar Chart hanya dapat
dipergunakan untuk perencanaan dan penyesuaian waktu pembangunan.

b. Program Evaluation and Review Technique (PERT)


Metode ini banyak dipergunakan pada proyek=proyek rintisan yang tidak memiliki
data-data proyek sebelumnya yang biasa dimanfaatkan. Dapat menunjukkan lintasan
kritis.

c. Crithical Path Method


Metode ini banyak dipergunakan pada proyek-proyek konstruksi. CPM menunjukan
lintasan kritis yang dapat dipergunakan untuk mengejar ketinggalan waktu
pembangunan. Paling banyak dipergunakan dalam proyek-proyek konstruksi.

d. Precedence Diagram Methon (PDM)


PDM adalah metode yang dapat menunjukkan lintasan kiritis serta mudah dipahami
dan dijalankan. Program computer pengendalian waktu pembangunan yang cukup baik
(misalnya Microsoft Project) mempergunakan metode ini.
Pada penyelenggaraan proyek ini Konsultan mengusulkan penggunaan metode PDM
bersama-sama dengan metode Path Chart.

Pengendalian Waktu adalah menjaga agar laju pekerjaan proyek sesuai kecepatannya
dengan yang telah ditetapkan pada Project Maste Schedule (jadwal utama proyek)> jadwal
utama proyek ini disusun oleh Konsultan Supervisi Konstruksi, yang memiliki rentang dari
tahap perizinan, pelaksanaan sampai dengan pemeliharaan.

Oleh karena itu jadwal utama proyek merupaakan gabungan dari beberapa jadwal yang
disusun dari jadwal milik Kontraktor, Sub Kontraktor dan Supplier. Presentasi suatu
schedule/jadwal dapat dibuat dalam bermacam-macam bentuk. Untuk keperluan analisa
dianjurkan untuk memakai bentuk Network atau yang dikenal sebagai bentuk CPM
(Crithical Path Method). Perlu disadari bagi mereka yang tidak biasa menganalisa secara
detail bentuk Network agak rumit dan membingungkan. Dengan demikian diperlukan
bentuk lain yaitu bar chart. Bentuk bar chart yang dibuat berdasarkan network dapaat pula
dibuatkan, disebut Gantt Chart. Saat ini pembuatan network atau Gantt chart tidak sesulit
dulu dan memakan waktu, karena saat ini sudah ada program computer (software) di
pasaran umpamanya Adobe Acrobat, Primavera dan Microsoft Project.

CV. CANDRA DIMUKA 18


Secara garis besar kegiatan pengendalian jadwal (waktu) antara lain:

a. Memonitor dan evaluasi Master Schedule secara periodic.


b. Pembandingan antara kinerja Schedule dengan Actual sebagai alat detector untuk
mengetahui bila terjadi keterlambatan dan ada upaya untuk mengejar keterlamabtan
tersebut.
c. Menyiapkan progress report berdasarkan kemajuan actual sebagaimana diperlihatkan
pada Master Schedule.
d. Master Schedule sebagai dasar untuk pembayaran periodic angsuran/termin kepada
kontraktor.

2.3.7. Metode Pelaksanaan Pembangunan

Seringkali pada hasil perencanaan, timbul beberapa desain yang bila dilaksanakan akan
menemui hambatan yaitu pada cara atau metoda pelaksanaan konstruksinya. Oleh sebab
itu Konsultan Supervisi Konstruksi sedini mungkin memberikan pertimbangan-
pertimbangan kepada kontraktor pelaksana tentang segala kemungkinan tenang
alternative metode pelaksanaan yang nantinya akan dipergunakan oleh kontraktor di
lapangan. Selain itu konsultan Supervisi Konstruksi juga harus mengarhkan konstraktor
dalam membuat penyajjian detail-detail konstruksi yang jelas dan lengkap. Hal ini dapat
memberikan hasil yang komunikatif dan layak untuk dilaksanakan di lapangan. Hasil akhir
dari hal tersebut adalah kemudahan-kemudahan untuk menentukan pilihan penggunaan
metode pelaksanaan konstruksi yang lebih efisien dari segi biaya dan waktu, serta
menghasilkan pekerjaan yang bermutu baik dalam waktu yang terkendali.

2.3.8. Value Engineering


Value Engineering diharapkan dapat memberikan mutu hasil pekerjaan yang lebih baik
dengan biaya dan waktu pelaksanaan yang sama. Sebaliknya dapat dihasilkan pekerjaan
dengan mutu yang sama namun dengan mempergunakan biaya dan waktu pelaksanaan
yang lebih sedikit. Melalui teknik penetapan sasaran, pengumpulan informasi dan
perencanaan ulang, Value Engineering dapat diselenggarakan secara bersama-sama dengan
pihak-pihak terkait.

Jadi perhatian utama dari Value Engineering adalah masalah pengendalian biaya akibat
penggunaan sumber daya yang ada. Karen itu, siapapun yang melakukan Value Engineering
harus mengetahu struktur biaya suatu proyek. Dan koreksi terhadap struktur biaya tidak
akan dapat dilakukan dengan baik tanpa memahami teknis desain dari bangunan yang ada,
kondisi lapangan, ktersediaan material, tenaga kerja yang diperlukan dan berbagai aspek
penting lainnya.

CV. CANDRA DIMUKA 19


Karena itulah Value Engineering menggunakan banyak alat bantu agar efisiensi pemakaian
sumberdaya bisa dilakukan. Alat bantu tersebut bisa berupa:
 Teknik-teknik pelaksanaan/metode kerja yang baru yang lebih sederhana,
murah dan menyelesaikan permasalahan
 Peralatan/teknologi yang lebih murah
 System pengorganisasian proyek
 Pengaturan waktu kerja
 Control penggunaan SDM
 Pprosedur dan tata cara pengendalian operasi proyek
 Tindakan antisipasi atas berbagai masalah di lapangan yang langsng dan tepat
sasaran
 Dan lain-lainnya.

Untuk Pekerjaan Jasa Laboratorium dan Pengawasan Pekerjaan Rekonstruksi Taxiway


Charlie dan Delta Bandar udara Syamsudin Noor Banjarmasin, Value Engineering akan
sangat berperan penting. Biaya pembangunan yang kini telah disiapkan, bisa saja tidak
sesuai dengan kondisi di lapangan.

2.4.Pemahaman Lingkup Pekerjaan Fisik

Pendahuluan:

Rendana pekerjaan Rekonstruksi taxiway C dan D Bandar Udara Syamsudin Noor pada tahun
2010 ini bertujuan untuk memperbaiki kondisi struktur taxiway, dimana pekerjaan ini adalah
untuk pengkatan kualitas dan kuantitaas pelayanan prasaran dan sarana transportasi udara
dalam menunjang pengembangan ekonomi dan wilayah serta menunjang pengembangan
kegiatan social dan ekonomi masyarakat.

Pekerjaan Rekonstruksi Taxiway C dan D ini dilakukan dengan menggunakan metode dan
peraltan penghampar beton (concrete finisher) yaitu: Concrete Paver dengan tetap mengikuti
petunjuk dan persyaratan teknis pelaksanaan Rigid Pavement yang telah ditetapkan.

CV. CANDRA DIMUKA 20

You might also like