Professional Documents
Culture Documents
Memiliki Piutang menimbulkan sebuah resiko tidak tertagihnya sebagian atau seluruh piutang
tersebut. Sehingga diperlukan penentuan bersarnya cadangan piutang tak tertagih. Untuk
memperkecil resiko ini maka perlu selektif dalam memilih pelanggan yang diberikan kredit,
misalnya dengan 5C dan 3 S, yaitu :
Piutang adalah hak menagih sejumlah harta dari kreditor (pemberi pinjaman) kepada debitor
(penerima pinjaman) yang bersedia melunasinya dimasa yang akan dating.
Jenis Piutang
Ada beberapa jenis piutang, yaitu piutang surat berharga, beban bayar dimuka, setoran jaminan,
piutang pajak, pinjaman pekerja,piutang uang muka, piutang wesel, piutang usaha, dan piutang
lainnya.
Ferdyansyah Anugrah / 0710223129/Penganggaran
Mengenai batas maksimal (plafon) piutang yang diberikann untuk berbagai tingkatan
debitor. Tingkatan Debitor digolongkan berdasarkan resiko tidak memenuhi
kewajibannya sesuai janji.
Penentuan Jangka Waktu kredit, yaitu berapa lama debitor harus melunasi hutangnya.
Volume Barang yang dijual secara kredit, apabila barang yang dijual secara kredit lebih
besar daripada yang tunai maka jumlah piutang yang dianggarkan lebih besar.
Standart Kredit, Standart Kredit yang longgar maka semakin besar piutang yang tertanam
dan semakin besar risiko piutang.
Jangka waktu kredit,Semakin panjang jangka waktu kredit maka semakin besar piutang
usaha yang tertanam dan sebaliknya.
Pemberian Potongan, pemberian potongan harga yang besar akan memperkecil piutang
usaha yang tertanam. Begitu juga sebaliknya.
Pembatasan kredit, yaitu pembatasan nominal kredit yang boleh diberikan. Semakin
tinggi batasan kredit maka semakin besar piutang usaha yang tertanam dan semakin
rendah batasan kredit maka semakin kecil piutang yang tertanam.
Kebijakan Penagihan Piutang, Kebijakan penagihan piutang yang aktif akan memperkecil
piutang usaha yang tertanam. Dan kebijakan piutang pasif dapat memperbesar piutang
usaha yang tertanam.
Ferdyansyah Anugrah / 0710223129/Penganggaran
Pengertian
Anggaran Kas menunjukkan jumlah kas yang diperlukan setiap bulan, setiap minggu, bahkan
setiap hari.
Menetukan saldo (posisi) kas akhir periode sebagai hasil dari operasi dijalankan. Saldo
kas akhir diperoleh dari saldo kas awal ditambah kas masuk dikurangi kas keluar.
Mengerahui kelebihan (surplus) atau kekurangan (deficit) kas pada waktunya.
Menyelaraskan kas dengan asset lancar, asset tak lancar, utang, modal, pendapatan, dan
beban.
Mengetahui sumber kas masuk yang diperloeh dalam satu periode dan digunakan sebagai
apa sumber kas masuk tersebut, hal ini tampak pada arus kas keluar.
Mengetahui kapan utang dibayar kembali.
Menilai realisasi kas masuk dank as keluar agar dapat diketahui selisih realisasi dengan
anggaran, selisih menguntungkan atau selisih merugikan.
Memperkirakan sumber kas masa akan dating dari arus kas masuk dan kemana kas
tersebut digunakan dari arus kas keluar.
Menunjukkan hubungan laba bersih terhadap perubahan kas perusahaan. Biasanya laba
bersih bergerak bersama. Tingginya tingkat laba menyebabkan peningkatan kas.
Kegiatan Operasi, Kegiatan perusahaan yang bersifat rutin dan terus-menerus dilakukan.
Kegiatan utama perusahaan adalah menjual dan membeli barang/jasa. Apabila penjualan
tinggi maka kas yang masuk juga tinggi.
Kegiatan Investasi, Kegiatan yang dapat meningkatkan dan menurunkan asset tak lancar
yang digunakan perusahaan. Kegiatan Investasi misalnya menjual dan membeli surat
berharga jangka panjang. Menjual dan membeli asset tetap.
Kegiatan Pendanaan, Kegiatan yang berkaitan dengan utang dan modal sendiri.
Pendekatan Kas Masuk dan Kas keluar, metode ini didasarkan pada analisis naik dan
turun kas yang dianggarkan. Mencerminkan semua arus kas dan anggaran penjualan,
anggaran biaya, dan anggaran tambahan produk modal. Di senut pendekatan kas masuk
dan kas keluar karena dalam menyusun anggaran ditaksir terlebih dahulu sumber kas
masuk, kemudian ditaksir belanja kas keluar. Setelah itu ditentukan apakah terjadi
kelebihan kas atau kekurangan kas.
Pendekatan Akunting Keuangan, Titik tolak dalam pendekatan ini adalah Laba bersih
diubah dasar akrual menjadi dasar kas. Metode ini lebih cocok untuk anggaran kas jangka
panjang. Metode ini dikatakan pendekatan Akunting Keuangan, karena cara penyusunan
Anggaran kas berdasarkan ikhtisar laba rugi dan neraca yang dihasilkan akuntansi
keuangan.
Langkah Pertama, penyusunan Anggaran kas Mengguanakan pendekatan kas masuk dan
keluar dimulai dengan anggaran kas masuk.
Langkah Kedua Menyusun Anggaran kas keluar.
Langkah Ketiga, Mengurangkan Kas masuk dengan arus kas keluar.
Ferdyansyah Anugrah / 0710223129/Penganggaran
Langkah Keempat, menghitung saldo kas akhir dengan cara saldo kas awal ditambahkan
dengan kelebihan kas atau saldo kas awal dikurangi dengan kekurangan kas, ditambah
dengan tambahan pinjaman, dikurangi dengan angsuran(pembayaran) pinjaman dan
bunga.
Penyusunan anggaran kas menggunakan pendekatan akunting keuangan atau metode tak
langsung dapat dilakukan dengan cara menganalisis perubahan yang terjadi dalam
anggaran neraca dan anggaran laba rugi yang diperbandingkan antara dua periode serta
informasi lain yang mendukung terjadinya perubahan tersebut.