Professional Documents
Culture Documents
NIM : 1071001103
Pengertian
Manajemen secara leksikal memiliki arti mengatur, me-manage sesuatu agar berjalan dan
tersusun secara baik sedangkan risiko memiliki arti sebagai sesuatu hal yang diakibatkan karena
suatu prosedur yang salah atau tidak terlaksana dengan baik dan biasanya berakibat buruk. Jadi
jika digabungkan dapat dikatakan bahwa manajemen risiko merupakan usaha untuk mengatur
atau me-manage suatu prosedur yang salah agar tidak menimbulkan bad effect. Dalam kehidupan
sehari-hari kita mengenal manajemen risiko sebagai sesuatu untuk meminimalkan hal buruk
yang mungkin terjadi jika akan melakukan suatu kegiatan, namun dalam institusi keuangan
manajemen risiko lebih pada pengelolaan sumber daya atau asset agar mencipatakan suatu profit
maksimal dengan mengelola hal-hal buruk yang mungkin terjadi sebagai penghambatnya. Dalam
institusi seperti perbankan, peran manajemen risiko sangat penting dalam berjalannya suatu bank
dan bagaimana performa sebuah bank juga dapat dilihat dari manajemen risiko yang diterapkan.
Manajemen risiko merupakan suatu hal penting dalam menentukan arah suatu kegiatan
yang dilakukan dan manajemen risiko yang baik dapat membuat perusahaan tersebut terhindar
dari masalah-masalah besar yang mungkin menimpa karena telah dicegah diawal. Namun,
ternyata pentingnya manajemen risiko dalam institusi keuangan khususnya perbankan di
Indonesia belum terlalu lama disadari jika dilihat dari kutipan berikut “Mencoba dengan
perlahan memahami perlunya penerapan manajemen risiko pada kegiatan usaha bank, memang
membutuhkan sharing dan diskusi dengan banyak pihak. Diawali dengan memahami banyak hal
dunia, yang berdampak pada krisis ekonomi dunia tahun 1997an yang melanda Negara Meksiko
dan Benua Asia, seperti kasus Barings yang memicu sebagai pendorong bagi neraga-negara G-
memantau dan mengakomodasi risiko-risiko secara global dan terintegrasi. Kita ketahui bahwa,
kegiatan usaha bank senantiasa dihadapkan pada risiko-risiko yang berkaitan erat dengan
segala perkembangan produk perbankan yang terkait dengan fungsi bank sebagai lembaga
intermediasi keuangan. Banyak kasus yang terjadi di Indonesia terkait terdapatnya celah dalam
kegiatan operasional bank seperti, kasus Bapindo dengan Edi Tansil-nya yang merugikan
negara Rp. 1,3 triliun, kasus Bank BNI Kc. Kebayoran Baru yang merugikan negara Rp. 1,2
triliun dan banyak kasus-kasus lain yang menimpa hampir seluruh bank yang ada di Indonesia
dan membuat masyarakat sulit mempercayai”. Diatas merupakan bukti kurangnya manajemen
risiko pada dunia perbankan saat krisis 1997 dan mungkin masih belum dianggap suatu hal yang
Namun jika kita melihat apa yang terjadi pada krisis 2008 yang terjadi di Amerika juga
merupakan pengelolaan risk management yang sangat buruk. Kita telah mengetahui bahwa krisis
2008 atau lebih dikenal supreme mortgage terjadi akibat keserakahan manusia dalam mencari
profit dengan mengesampingkan risiko yang terjadi. Pada supreme mortgage pihak perbankan di
Amerika berlomba memberikan pinjaman kepada orang untuk membeli property tanpa
melakukan adverse selection yang ketat karena expektasi perbankan disana adalah memperoleh
keuntungan dari macetnya kredit sehingga dapat menjual property yang disita dengan harga yang
tinggi. Namun prediksi itu gagal total saat nilai property disana anjlok, sehingga dunia terkena
dampak besar akibat pengelolaan risk management yang buruk terjadi di negara yang notabene
Kita telah melihat fakta yang terjadi akibat buruknya pengelolaan manajemen risiko
diatas dan berdasarkan kejadian-kejadian buruk tersebut saat ini setiap perusahaan terutama
perbankan begitu care dalam melakukan risk management diperusahaannya. Adapun beberapa
• Risiko pasar adalah risiko kerugian dari posisi on dan off-balance sheet yang ditimbulkan
dari pergerakan harga pasar. Risiko ini menimbulkan dampak pada bank yang memiliki
posisi instrumen keuangan pada neracanya. Namun, risiko ini tidak menimbulkan
dampak jika bank hanya bertindak sebagai intermediaries dalam suatu transaksi.
• Risiko suku bunga adalah potensi kerugian karena adanay perubahan pergerakan arah
suku bunga. Risiko ini akan mempengaruhi semua instrumen yang menggunakan satu
atau lebih yield curves untuk menghitung satu nilai pasar. Timbulnya risiko suku bunga
pada bank disebabkan oleh: Traded market risk, Interest risk in the banking book
• Traded market risk adalah risiko kerugian dari nilai investasi sehubungan dengan
risiko yang sengaja diambil untuk memperoleh profit yang diinginkan. Contoh:
bunga tetap 12% untuk jangka waktu tiga tahun. Nilai obligasi tersebut akan terpengaruh
oleh perubahan suku bunga. Jika suku bunga turun, nilai obligasi akan naik. Jika suku
• Risiko Kredit yaitu risiko dari melakukan pemberian suatu pinjaman terhadap nasabah
dengan mendapatkan pengembalian sesuai pinjaman atau tidak sampai macet saat
Saat ini di Indonesia dalam dunia perbankan telah diatur tentang prosedur umum dalam
Manajemen Risiko Bagi Bank Umum”. Ketentuan tersebut menekankan pada risiko yang
dihadapi bank dalam melakukan kegiatan bisnisnya dan struktur pengawasan yang diperlukan
• Identifikasi risiko,
• Pengukuran risiko,
• Pemantauan risiko,
• Pengendalian risiko
Adapun hal – hal khusus yang dilakukan pihak perbankan dalam melakukan management risiko
seperti :
• Adverse selection dan moral hazard yang biasa diterapkan untuk mengurangi risiko
• Inovasi Produk Finansial, Liberalisasi sektor finansial melahirkan suatu periode di mana
inovasi tercipta dengan cepat, terutama pertumbuhan produk keuangan seperti futures,
swaps, dan options (produk derivatif) dan sekuritisasi aset. Melalui produk-produk
tersebut, bank dapat melakukan transfer risiko antarsesama bank kepada investor dari
diperlukan untuk mencegah penurunan kualitas kredit lebih lanjut, maupun melaksanakan
• Bank telah menyiapkan kebijakan trading book untuk pengelolaan risiko pasar.
• Mengeluarkan sekuritas untuk mengurangi risiko dalam hal permodalan bank dalam
http://vibizmanagement.com/journal.php?id=20&sub=journal&page=risk&awal=10,
diakses pada tanggal 28 May 2009, pukul 16.20
http://nustaffsite.gunadarma.ac.id/blog/toswari/2009/05/22/perbankan-dan-
manajemen-risiko-diawali-suatu-fenomena/, diakses pada tanggal 28 May 2009,
pukul 16.37