You are on page 1of 1

Suatu hari ada tiga pendaki gunung yang hendak mendaki gunung tertinggi.

Setelah perjalanan
yang panjang tibalah mereka di kaki gunung tersebut. Mereka memutuskan untuk berirstirahat di
kaki gunung itu sebelum mereka mendaki keesokan harinya. Keesokan haripun tiba ketiga
pendaki bersiap-siap mendaki gunung yang tinggi tersebut.

Dua pendaki lainnya mendaki gunung tersebut kecuali seorang pendaki menetap di kaki gunung.
Pendaki pertama ini melihat sekelilingnya lalu berpikir “Untuk apa aku mendaki gunung yang
begitu tinggi manakala pemandangan di sekitar kaki gunung sudah cukup indah; daripada saya
bersusah payah naik ke atas gunung tinggi itu lebih baik saya berkemah di sini saja” Maka
menetaplah pendaki pertama tersebut di bawah kaki gunung tanpa pernah tahu seperti apa
keadaan puncak.

Kedua pendaki yang lain sudah mendaki pertengahan gunung dan mereka sudah melihat
dataran di bawah terlihat kecil dan gunung-gunung disekitar terlihat sejajar. Pada akhirnya
mereka menemukan sebuah lahan yang landai di pinggir lereng gunung itu dan beristirahatlah
mereka.disana. Beberapa saat kemudian salah seorang dari mereka kembali mendaki ke puncak
namun pendaki yang lainnya tetap tinggal untuk beristirahat lebih lama. Pendaki yang beristirahat
ini melihat pemandangan sekelilingnya begitu indah sehingga timbul pemikiran “Saya rasa
pemandangan di sini sudah begitu indah sehingga saya rasa cukup pendakian saya ini dan tak
perlu melanjutkan lebih jauh kepuncak”. Maka mentaplah pendaki kedua tersebut di tengah-
tengah gunung itu.

Tersisa seorang pendaki yang pantang menyerah tetap mendaki gunung tersebut. Dia bertekad
untuk sampai ke puncak; menyelesaikan apa yang telah dimulainya. Setelah beberapa saat
berlalu akhirnya sampailah pendaki tersebut dipuncak gunung tersebut. Maka terkagumlah dia
akan pemandangan sekelilingnya yang begitu indah dibandingkan pemandangan sebelumnya.
Dia pun berteriak untuk mengekspresikan perasaan bahagianya dan suaranya menggema
dengan luas. Kini melihat disekitarnya tidak lebih tinggi daripada dirinya. Diapun bangga dan
puas; berpikirlah pendaki tersebut “Aku merasa puas sebab aku merasa paling tinggi diantara
yang lain bahkan gunung ini takluk berada di bawah telapak kakiku dan tidak lebih tinggi dari
telapak kakiku”

Dari cerita ini dapat disimpukan seperti ini:

Pendaki pertama adalah gambaran orang yang menyerah sebelum mencoba. Gunung itu
digambarkan sebagai suatu masalah besar sehingga membuat pendaki pertama patah semangat
dan menyerah begitu saja.

Pendaki kedua adalah gambaran orang yang mudah puas dengan keadaan. Dia berusaha
namun ketika mendapat sebuah kondisi yang menurutnya sedikit lebih baik sehingga dia mudah
puas dan tidak mau mengembangkannya lebih tinggi maka statislah keadaannya.

Pendaki ketiga adalah gambaran orang yang pantang menyerah. Dia pantang menyerah
menghadapi gunung masalah dan punya perngharapan penuh akan hasil yang terbaik sehingga
sebuah puncak kesukesan dapat dipijaknya dan tinggilah posisinya diantara yang lain.

Menurut anda? Anda ingin jadi pendaki yang keberapa?

You might also like