Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1
BAB II. ANALISA KINERJA
A. Produksi/Produktivitas
2
tanah yang terlambat sehingga perlu segera diambil langkah-langkah
strategis sewa lahan potensi tinggi, optimalisasi masa tanam, pengolahan
tanah sesuai baku tehnis, perbaikan kondisi tanah, penyediaan modal
kerja untuk sewa minimal 3 tahun, optimalisasi program GPS dan
penerapan pelatihan aplikatif, reward and punishmen yang mantap
berkesinambungan bagi petugas-petugas tanaman.
Realisasi rendemen tahun 2009 hanya mencapai 83,4% dari
sasaran, turun 0,5 point dari 2 tahun terakhir, hal ini menyebabkan tebu
TRM & TRK lokal lari keluar PG Redjosarie, terbukti menjelang akhir
giling 2009 terutama setelah hari raya terjadi penurunan secara drastis
karena persaingan dengan PG pesaing terkait harga per kuintal tebu
Berikut ini disampaikan tabel data produksi/produktivitas tahun 2009,
2008, 2007 dan RKAP nya.
1 . PR O D U K S I
Luas (H a) TS 1.19 6 ,4 21 1 .40 1 ,7 15 1.4 9 0,25 9 1.19 2,30 0 85,35 80,28 100,35
TR 3.68 5 ,8 88 4 .63 9 ,2 52 3.2 9 1,24 7 3.72 6,70 0 79,45 111,99 98,90
Jumlah 4.88 2 ,3 09 6 .04 0 ,9 67 4.7 8 1,50 6 4.91 9,00 0 80,82 102,11 99,25
Teb u (Ton) TS 80 .3 8 1,90 8 7.3 1 7,80 1 14 .9 55 ,0 0 1 01 .0 12 ,8 0 92,06 69,92 79,58
TR 2 76 .9 0 3,10 2 6 6.6 82 ,8 0 2 45 .8 30 ,4 0 3 00 .0 18 ,4 0 103,83 112,64 92,30
Jumlah 3 57 .2 8 5,00 3 5 4.0 00 ,6 0 3 60 .7 85 ,4 0 4 01 .0 31 ,2 0 100,93 99,03 89,09
2 . PR O D U K TIV IT AS
Teb u (to n/ha)
TS 67 ,2 6 2,3 7 7 ,1 8 4 ,7 107,85 87,10 79,30
TR 75 ,1 5 7,5 7 4 ,7 8 0 ,5 130,69 100,58 93,32
2
Rata 73 ,2 5 8,6 7 5 ,5 8 1 ,5 124,88 96,99 89,76
Rendemen
(% ) TS 6,83 8 ,2 3 7 ,8 3 9 ,2 2 82,92 87,14 74,03
TR 6,75 7 ,1 0 6 ,6 3 7 ,7 0 95,08 101,84 87,76
2
Rata 6,77 7 ,3 8 7 ,0 1 8 ,0 8 91,71 96,51 83,79
3
Realisasi gula milik PG giling tahun 2009 hanya mencapai 69,3%
dari sasaran, ini merupakan pencapaian terendah dalam 10 tahun
terakhir. Faktor utama yang mengakibatkan Gula milik PG tidak tecapai
disebabkan oleh beberapa faktor utama yaitu, Ton tebu tidak tercapai,
Rendemen 83,79% dari sasaran dan dibawah rata-rata 3 tahun terakhir,
giling tidak ajeg tercermin dari KES hanya 85% dari sasaran & jam
berhenti yang sangat tinggi sehingga alat bekerja tidak maksimal,
kehilangan secara chemis dalam proses lebih besar, pasok bahan baku
tebu tidak sesuai program kemasakan, pengaruh hujan diawal giling
yang menyebabkan kemasakan tebu tidak maksimal, rusaknya pola
tebang karena menebang tebu-tebu yang belum waktunya ditebang yang
berlokasi di pinggir jalan dengan maksud untuk pemenuhan kapasitas
giling.
Berikut disampaikan data tabel gula milik PG.
4
Kapasitas giling tahun 2009 pada periode pasok bahan baku tebu
cukup/panen puncak KIS pernah mencapai kapasitas tertinggi dengan
pemberdayaan alat masing-masing stasiun dengan biaya yang efektif,
Namun karena jam berhenti A cukup besar KES hanya mencapai 85%
dari sasaran, ini dikarenakan pasok tebu tidak sesuai kapasitas giling
559,61 jam, karena penyebab tehnis peralatan pabrik 95,01 jam hal ini
mengakibatkan Pemakaian Residu & BBA meningkat.
R EA L R EA L R EA L RK AP % R EA LIS A S I 0 9
PO K O K BAHASAN
TH 2 0 0 9 TH 2 0 0 8 TH 2 0 0 7 TH 2 0 0 9 R E A L 08R E A L 07R K A P 09
1 2 3 4 5 6 = 2 :3 7 = 2 :4 8 = 2 :5
K a pa s ita s ( K ui/H r)
K IS 2 .5 8 1 ,7 2 .6 2 5 ,1 2 .0 9 8 ,6 2 .6 7 8 ,0 98,35 123,02 96,40
K ES 2 .1 5 6 ,6 2 .5 7 3 ,6 1 .9 0 8 ,1 2 .5 3 5 ,0 83,80 113,02 85,07
J a m be rhe nti (% )
A 1 6 ,8 5 0 ,6 8 0 ,9 7 1 ,0 0 2.477,94 1.737,11 1.685,00
B 2 ,8 6 1 ,3 2 4 ,1 9 2 ,0 0 216,67 68,26 143,00
S uple s i R e s idu 0 ,2 4 0 ,0 7 2 ,5 0 0 ,5 0 342,86 9,60 48,00
(pe r 1 0 0 to n te bu)
5
B. Keuangan
Dari tabel 4 tersebut diatas dapat dilihat biaya Pimpinan & Tata
usaha 95% dari sasaran dengan upaya penekan biaya SDM & lembur
karyawan serta penghematan pemakaian ATK
6
Realisasi Harga pokok produksi tahun 2009 127% dari sasaran dan
diatas HPP 2 tahun terakhir, pencapaian Laba (Rugi) 99% dari sasaran.
Hal ini tertolong karena harga gula & tetes yang membaik cukup
signifikan.
Tabel 5. Data Realisasi HPP Gula & Gula milik PG
HPP Gula (Kinerja) 4.821 3.922 4.540 3.793 123 106 127
HPP Kinerja Incl. Biaya KD 5.726 4.479 5.203 4.420 128 110 130
Tahun 2009 realisasi pengeluaran biaya Fixed cost 89% dari sasaran hal
ini disebabkan terjadi pengendalian biaya SDM dimana SDM yang
pensiun tidak diganti.
7
Untuk itu dapat dirinci beberapa faktor yang menentukan
keunggulan biaya giling tahun 2009 sebagai komponen pembentuk HPP.
1. Biaya Pimpinan dan Tata Usaha terjadi penurunan biaya per unit
cost di
Pos 510.60 (93,4% dari tahun 2008,81,6% dari tahun
2007 dan 65,9% dari RKAP 2009).
Pos 510.70 biaya kantor terutama di 510.703 biaya ratel,
telex/telepon, benda pos, 510.705 biaya buku, koran, majalah dan
di 510.707 listrik air dan bahan bakar serta 510.708 biaya bank.
Pos 510.80 biaya Asuransi terutama di 510.802
Asuransi CIS/CIT.
2. Biaya Pembibitan terjadi penurunan biaya per unit cost di
Pos 511.60 Kebun Bibit Nenek (87,5% dari tahun 2008
dan 78,5% dari RKAP 2009)
Pos 511.70 Kebun Bibit Induk (95,2% dari tahun 2008,
86,1% dari tahun 2007 dan 79,8% dari RKAP 2009)
3. Biaya Tebu Giling terjadi penurunan biaya per unit cost di
Pos 512.40 Penggarapan tanah terutama di 512.404
Pemberian Air, 512.405 Pembumbunan, 512.406 Penyiangan ,
512.407 Pemeliharaan Saluran, 512.408 Penggarapan tanah
secara mekanis dan 512.409 lain-lain.
Pos 512.505 Pemberantasan HPT dan 512.509 lain-lain.
Pos 512.602 Pupuk Fosfat, 512.605 Insektisida dan
Fungisida dan 512.606 Pupuk daun.
Pos 512.904 Biaya Taksasi Maret.
8
4. Biaya Tebang angkut terjadi penurunan biaya per unit cost di
Pos 513.30 Tebang dang Angkut Tebu TS terutama di
513.300 Upah Tebang ( 93,6% dari Realisasi Tahun 2008, 90,1%
dari Realisasi Tahun 2007 dan 96,1% dari RKAP 2009)
Pos 513.40 Tebang dan Angkut Tebu TR terutama di
513.400 Upah Tebang (74,2% dari Realisasi 2008, 85,5% dari
realisasi 2007 dan 53% dari RKAP) dan 513.401 Premi Tebang
(71,4% dari Realisasi 2008, 93,1% dari Realisasi 2007)
Pos 513.50 Biaya Alat Pengangkut Sendiri terutama di
513.502 Bahan Bakar (59,1% dari Realisasi 2008, 53,1% dari
realisasi 2007 dan 40,5% dari RKAP) dan 513.505 Pemakaian
Perkakas dan Suku CAdang (49,1% dari Realisasi 2008, 40,0%
dari Realisasi 2007 dan 43% dari RKAP)
Pos 513.700 Angkutan Truk Tebu TS (91,6% dari
Realisasi 2008, 95,7% dari realisasi 2007 dan 86,0% dari RKAP)
Pos 513.800 Angkutan Truk Tebu TR (67,7% dari
Realisasi 2008, 93,9% dari realisasi 2007 dan 38,2% dari RKAP)
5. Biaya Pabrik terjadi penurunan biaya per unit cost di
Pos 514.40 Bahan Bakar LMG terutama di 514.402
Bahan Bakar (-24,6% dari Realisasi 2008, -5,8% dari realisasi
2007 dan -13% dari RKAP) dan 513.403 Minyak Pelumas dan
Gemuk (90,4% dari Realisasi 2008, 86,9% dari Realisasi 2007 dan
73,8% dari RKAP)
Pos 514.50 Bahan Bakar DMG terutama di pos 514.502
terjadi penurunan menjadi sebesar 46,5% dari Realisasi 2007 dan
44,1% dari RKAP sementara di 514.509 terjadi penurunan
menjadi sebesar 76,7% dari Realisasi 2008 dan 82,1% dari RKAP
9
Pos 514.60 Instalasi Limbah terjadi penurunan menjadi
sebesar 68,2% dari Realisasi 2008, 56,2% dari Realisasi 2007 dan
23,2% dari RKAP
Pos 514.70 Pemeliharaan Mesin dan Instalasi terutama
di 514.704 Stasiun Masakan terjadi penurunan menjadi sebesar
68,2% dari Realisasi 2008, 56,2% dari Realisasi 2007 dan 23,2%
dari RKAP dan 514.706 Stasiun Puteran (69,1% dari Realisasi
2008, 77,5% dari RKAP 2007 dan 86,3% dari RKAP)
Pos 514.80 Pemeliharaan Gedung dan Penataran terjadi
penurunan biaya per unit costnya menjadi sebesar 97% dari
Realisasi 2008, 85,6% dari Realisasi 2007 dan 85,3% dari RKAP.
6. Biaya Pengolahan dan Pengemasan Gula terjadi penurunan biaya
per unit cost di
Pos 515.30 Pengemasan Gula dikarenakan adanya
penurunan di 515.303 Karung yang menjadi hanya sebesar (92,8%
Realisasi 2008, 95% dari Realisasi 2007 dan 77,3% dari RKAP).
Pos 515.40 Menimbun dan Angkut Gula terjadi
penurunan biaya per unit costnya menjadi sebesar 83,9% dari
Realisasi 2008, 67,7% dari Realisasi 2007 dan 61,9% dari RKAP.
7. Biaya Expl. Alat Pengangkutan terjadi penurunan biaya per unit
cost di
Pos 516.00 Gaji Karyawan yang walaupun secara jumlah
total karyawan naik akan tetapi menurun secara rupiah. Hal ini
menunjukkan adanya peningkatan efisiensi kinerja di bagian
tersebut .
Pos 516.30 Sedan Stasiun dan Bus terjadi penurunan
biaya per unit costnya terutama di 516.303 Minyak Pelumas dan
10
Gemuk (90,4% dari realisasi 2008, 89,8% dari Realisasi 2007 dan
54,4% dari RKAP) , 516.304 Pemakaian Ban (92,3% dari realisasi
2008, 38,6% dari Realisasi 2007 dan 70,4% dari RKAP), 516.307
Biaya uji Ulang Kendaraan (5,2% dari realisasi 2008, 2,8% dari
Realisasi 2007 dan 23,7% dari RKAP) serta 516.308 Asuransi dan
Pajak (22,3% dari realisasi 2008, 13,1% dari Realisasi 2007).
Pos 516.40 Jeep dan Landrover terjadi penurunan biaya
per unit costnya terutama di 516.405 Pemakaian Perkakas dan
Suku Cadang (72,9% dari realisasi 2008, 48,5% dari Realisasi
2007) , 516.406 Revisi, Reparasi dan Service (35% dari realisasi
2008, 91,1% dari Realisasi 2007).
Pos 516.50 Truck dan Pick Up terjadi penurunan biaya
per unit costnya terutama di 516.503 Minyak Pelumas dan Gemuk
(81,4% dari realisasi 2008, 84,4% dari Realisasi 2007 dan 61%
dari RKAP), 516.505 Pemakaian Perkakas dan Suku Cadang
(90,3% dari realisasi 2008, 67,2% dari Realisasi 2007 dan 66,3%
dari RKAP).
Pos 516.80 Sepeda Motor (72,2% dari realisasi 2008,
17,3% dari Realisasi 2007 dan 23% dari RKAP) hal ini
disebabkan karena terjadi penurunan biaya per unit costnya
terutama di 516.802 Bahan Bakar , 516.806 Reparasi dan 516.809
Lain-lain.
8. Biaya Expl. Alat Pertanian terjadi penurunan biaya per unit cost di
Pos 517.30 Pompa Air (26% dari realisasi 2008, 0,6%
dari Realisasi 2007 dan 0,5% dari RKAP) hal ini disebabkan
karena terjadi penurunan biaya pemakaian bahan bakar, Minyak
Pelumas dan gemuk serta pemakaian perkakas dan suku cadang.
11
Pos 517.50 Traktor terutama di pos 517.505 Pemakaian
Perkakas dan Suku Cadang (44,4% dari realisasi 2008, 57% dari
Realisasi 2007)
9. Biaya Di Luar Usaha
Pos 519.20 Sumbangan (89,3% dari realisasi 2008,
78,2% dari Realisasi 2007 dan 84,5% dari RKAP)
Pos 519.40 Biaya Keamanan terutama di pos 517.505
Pemakaian Perkakas dan Suku Cadang (91,2% dari realisasi 2008,
47,2% dari Realisasi 2007 dan 53,5% RKAP)
12
C. Sumber Daya Manusia
13
D. Organisasi dan Sistem
14
E. Pemasaran/Pelayanan pelanggan/Stakeholder
15
BAB III. IDENTIFIKASI
PERMASALAHAN DAN PENYEBABNYA
A. Inventarisasi Masalah
1. PRODUKSI
a. Gula milik PG tidak mencapai sasaran.
b. Pasok Bahan baku tidak sesuai kapasitas & tidak sesuai program
kemasakan.
c. Luas areal TS tidak mencapai sasaran.
d. Jam Berhenti Dalam & luar pabrik tinggi ( Jam berhenti A & B ).
e. Pemakaian Residu & Bahan Bakar Alternatif ( BBA ) meningkat.
f. Tebu TRM dalam wilayah belum terkuasai.
g. Nilai Bahan Baku tebu TS cenderung lebih mahal dari TR.
h. Kredit KPP-E belum bisa menjangkau sebagian petani murni lokal.
i. Kelebihan Ampas awur pada saat panen puncak.
2. KEUANGAN
a. Harga Pokok Produksi belum rasional.
16
c. Efektifitas penyaluran KKP belum sesuai GIS & perkembangan
pekerjaan.
d. Penyelesaian Tunggakan KKP-E 2006/2007, 2007/2008 &
Pertanggungjawaban KKP oleh PTR dan kewajiban PG sebagai
avalis.
e. Kelebihan penyetoran pajak ( PPh 21 ).
f. Penyelesaian Pembayaran DO TR dalam waktu 8 hari.
3. SDM
a. Program regenerasi skill tidak seimbang dengan purna tugas pada
semua bidang.
b. Biaya SDM khususnya Biaya lembur & kesehatan belum rasional.
17
B. Perumusan Masalah
18
NO MASALAH UTAMA URAIAN
19
Melihat dari daftar inventarisasi masalah yang tercantum dalam
tabel diatas yang perlu mendapatkan perhatian utama dihubungkan
dengan tugas dan wewenang Kepala AKU, penyebab utama kinerja PG
Redjosarie sehingga laba rugi hanya mencapai 98,4% dari sasaran dan
HPP 127% dari sasaran, dapat kami gambarkan sebagai berikut,
1 Gula milik PG tidak mencapai 1. Ton tebu tergiling 89,1% dari sasaran
sasaran (69,3% dari sasaran) 2. Ton Tebu TS 79,6% dari sasaran
3. Rendemen 83,8% dari sasaran
4. Rendemen TS 74% dari sasaran
5. Giling tidak ajeg.
2 KKP-E belum bisa menjangkau 1. Sistem pasar & sebagian besar petani
sebagian petani murni lokal pedagang
2. Prinsip kehati-hatian
3. Jumlah Petugas lapang kurang (PTR)
4. Efektifitas penyaluran KKP belum
sesuai GPS & kemajuan pekerjaan.
5. Mapping areal & petani belum efektif.
6. Kapasitas pelayan kurang maksimal
7. Sistem pasar
3 Penyelesaian tunggakan KPP-E 1. Pencairan dana KKP tidak sesuai
2006/2007 & 2007/2008 kemajuan pekerjaan
2. Petugas lapangan kurang
3. Pencairan KKP tidak berdasarkan
luasan Kepemilikan lahan/gambar.
4. Kebijakan yang menyalahi SOP
20
NO MASALAH UTAMA URAIAN
21
BAB IV
RUMUSAN SASARAN
A. Visi Perusahaan
kuantitas, dengan luas TS lokal & ton tebu TS 40% dari total
kapasitas giling
22
4. Dukungan APTR/KPTR atas kecukupan bahan baku tebu.
5. Kualitas mutu gula mantap menuju ke arah Icumsa 100.
23
B. Sasaran Unit Kerja bagian AK&U
24
BAB V
RUMUSAN UPAYA PENCAPAIAN SASARAN
DAN PENJABARAN POGRAM
KKP-E belum bisa Pelaksanaan Mapping areal dan Petani tebu lokal
menjangkau sebagian Petani diwilayah kerja PG Redjosarie.
murni/plasma.
Penyelesaian tunggakan KPP- Melakukan konfirmasi hutang bersama APTR dan
E 2006/2007 & 2007/2008 Kejaksaan serta pendekatan personal kepada petani.
Harga Bahan baku TS lebih Penerapan sistem pertanggung jawaban produksi &
mahal dari tebu TR biaya.
Program Regenerasi skill tidak Penataan ulang SDM/job discription didasarkan
seimbang disemua bidang kebutuhan pekerjaan dan kemampuan karyawan.
Penyelesaian DO TR dalam Pembuatan aplikasi koneksi Link antar bagian untuk
waktu lebih dari 1 minggu update data
25
b. Rumusan Upaya Pencapaian Sasaran
Dan Penjabaran Program
26
Upaya Program Sumber Daya Jadwal Keterangan
Melakukan - Kontra - Manajemen PG Oktober KKPE 2009,
konfirmasi k kerja sama dengan Redjosarie 2009 2008 lunas,
hutang Kejaksaan Magetan tahun 2007
bersama selaku Pengacara bergerak 3%
APTR dan Negara -Kepala AKU, Sejak
Kejaksaan - Secara SKW dan awal
serta rutin setiap periode Petugas TR giling
pendekatan giling dibuatkan &
personal disampaikan surat
kepada petani. penagihan &
konfirmasi hutang - RC SDM, Sejak
- Penyet Administrasi awal
oran tebu atau tunai hasil, SKW, giling
dari pemilik kredit PTA, Petugas
macet TR.
Penerapan - Sewa - SKW, Mandor, Nopember Program ini
sistem lahan produktif & PTA, Masinis 2010 untuk
pertanggung serah tanah awal dok traktor, RC minimalkan
jawaban - Bumb Keuangan tingkat resiko
produksi & un dengan traktor & mencari
biaya. pada kebun ratoon. biaya
- Kombi minimum
nasi unsur dengan
pemupukan tepat kombinasi
- Penam pupuk yang
bahan bahan organik memenuhi
dengan kompos dr syarat.
blotong 6 ton/ha
- Memb
uat alat subsoling
- Melak
ukan subsoiling
kebun PC
- Panen
tepat waktu
- Pembi
ayaan terukur dengan
perencanaan.
- Sosiali
sasi
27
Upaya Program Sumber Daya Jadwal Keterangan
Pembuatan - Pembenahan - RC & Petugas - Februari
aplikasi Administrasi dan administrasi 2010
koneksi Link pembuatan aplikasi hasil, Juru
antar bagian visual basic timbang,
untuk update - Studi banding ke PG Chemiker, juru - Februari
data sesaudara pabrikasi. 2010
- Works - Mei 2010
hop pengoperasian
alat.
- Sosialisasi
28
bagian.
BAB VI
ANALISA RESIKO
29
Debitur Pendekatan Gugatan perdata di
meninggal. personan kepada pengadilan, melalui law
ahli waris firm. Penjualan
agunan,Menggunakan
Debt collector
30
/ Job description tidak ideal & komunikasi growth
didasarkan dari RC masing- - Mutasi antar unit
kebutuhan pekerjaan masing dalam kerja.
dan kemampuan transfer skill
karyawan.
B. Penyebab masalah
komposisi 30 % TS dan 70 % TR
2. Kekurangan modal kerja dalam pengadaan tebu
3. Kurang tepatnya waktu pencairan dan penyaluran KKP
4. Ketergantungan terhadap TR cukup tinggi
5. Kurang peduli terhadap biaya
6. Kejahatan perbankan semakin meningkat
31
IV. RUMUSAN SASARAN
32
V. RUMUSAN UPAYA PENCAPAIAN SASARAN DAN
PENJABARAN PROGRAM
33
2. Efisiensi Biaya
Pengambilan Modal Kerja.
Pengambilan uang (modal kerja) dari bank dalam jumlah yang
besar merupakan suatu risiko yang harus diminimalisir. Masalah yang
muncul dari kegiatan tersebut adalah ”keamanan” uang dalam perjalanan
dari bank menuju PG. Redjosarie, yang jaraknya cukup jauh.
PG. Redjosarie berdomisili di Kabupaten Magetan yang tidak terdapat
cabang Mandiri. Bank Mandiri adalah salah satu bank yang memiliki
hubungan dengan Kantor Pusat PTPN XI tempat transfer modal kerja
untuk PG. Redjosarie yang memiliki cabang di kota Madiun. Selain bank
Mandiri Kantor Pusat juga mempunyai hubungan dengan bank BRI
khusus transfer modal kerja berupa gaji setiap bulannya.
Penulis merasa perlu melakukan perubahan agar faktor risiko yang
menghantui setiap saat bisa diminimalisir. Kegiatan di PG, setiap hari
membutuhkan modal kerja sebagai biaya operasional untuk
mempersiapkan pabrik dan pemeliharaan tanaman tebu sendiri (TS) saat
di luar masa giling (LMG) sekitar bulan Oktober sampai dengan bulan
April. Demikian juga kebutuhan modal kerja akan meningkat jumlahnya
dalam masa giling (DMG) sekitar bulan Mei sampai dengan bulan
September.
Pengambilan modal kerja tersebut merupakan kegiatan rutin mulai
hari Senin sampai dengan Jum’at setiap minggu yang dilaksanakan oleh
staf keuangan yang selalu diintai oleh risiko kejahatan yang hampir
setiap hari menjadi berita di media massa dalam berbagai modus
operandinya.
Untuk mengurangi risiko tersebut diperlukan jasa perbankan
berupa fasilitas pengantaran uang tanpa biaya atau gratis. Penulis
34
melakukan negosiasi dengan kedua bank tersebut dengan hasil hanya
bank BRI yang dapat memenuhi kebutuhan PG. Redjosarie dan bank
Mandiri tetap meminta kompensasi jasa pengantaran uang dari bank
Mandiri Madiun ke PG dengan prosentase sesuai jumlah modal kerja
yang diantar.
Modal kerja PG. Redjosarie didapat dari transfer dana dari Kantor
Pusat berdasarkan permintaan unit, melalui BRI Magetan (untuk droping
gaji) dan Bank Mandiri untuk droping modal kerja selain gaji.
Mekanisme pelaksanaan seperti tersebut diatas dapat dilakukan
dengan cara:
1. Mengalihkan modal kerja non gaji dari Bank Mandiri ke Bank
Jatim cabang Gorang Gareng dekat lokasi PG. Adapun fasilitas yang
diberikan yaitu : mengantar modal kerja setiap hari tanpa biaya.
2. Transfer dana yang dikirim dari Kantor Pusat berupa gaji melalui
Bank BRI Cabang Magetan, dikirim ke PG sesuai dengan permintaan
sebulan sekali.
35
VI. ANALISA RISIKO (PROBLEM POTENSIAL)
36
VII. KESIMPULAN
37
38