You are on page 1of 10

By Timur Abimanyu, SH.

MH

DASAR-DASAR PERENCANAAN MANAGEMAN

Latar Belakang, dasar-dasar Perencanaan adalah suatu kegiatan perusahaan dalam


perekonomian yang melakukan suatu perencanaan yang dibedakan menjadi perencanaan
formal dan informal dan didalam suatu kegiatan tersebut harus digambarkan berupa suatu
tujuan perencanaan yang sangat berhubungan erat dengan kinerja dari suatu perusahaan atau
perbankan yang didalamnya terdapat sumber daya manusia (SDM).
Atas dasar tersebutlah para ekonomi yang telah memprediksikan kebangkitan ekonomi yang
terdapat didalam suatu lembaga keuangan pada dunia Internasional dan khususnya pada
keuangan, sangat perlu melakukan perencanaan baik didalam suatu perusahaan atau dalam
kegiatan perbankan. Masalah perencanaan tersebut yang terutama pada lembaga
keuangan/perbangkan yang terbesar adalah pada bank terbesar di Swiss yaitu UBS AG adalah
sebagai pemain utama dalam lingkungan keuangan Internasional.
Berdasarkan pakar ekonomi internasional yaitu Dr.Gabriele Payer Fruithof adalah sebagai
kepala teknologi pemasaran untuk UBS AG yang berperan penting didalam memainkan
kepada arah pilihan perusahaan kepada arah masa depan. UBS telah membuat komitmen
utama pada jasa online, dimana konsumen dapat memperoleh informasi tentang rekening
mereka dengan menggunakan komputer, Personal Digital Assistant dan telpon. Dan selain itu
didalam melakukan transaksi terhadap tagihan, perdagangan saham atau melihat perusahaan
dapat dilihat melalui e-mail didalam melakukan setiap transaksi perbankan melalui program
manajemen hubungan konsumen yang meliputi penyusaian call center dan sistem respon.
Tujuan/maksud adalah untuk mengetahui secara mendalam tentang dasar-dasar perencanaan
yang merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh suatu lembaga keuangan atau perbankan.
Nilai-nilai dasar perencanaan adalah sebagai landasan utama didalam upaya manajemen pada
suatu perusahaan/lembaga keuangan baik secara internal maupun secara eksternal.
Nilai-nila dasar tersebut harus didasarkan pada ketentuan peraturan manajemen, peraturan
perundang-undanga lembaga keuangan maupun peraturan perbankan dan pasar modal, yang
merupakan sebagai basis perekonomian yang harus didasarkan pada suatu perencanaan
didalam melakukan manajemen lembaga keuangan/perbankan/perusahaan didalam
perekonomian global sekarang ini.

Kerangka teori/koseptual, dengan didasari oleh Kerangka teori dan konsep dari dasar-dasar
Perencanaan adalah Pakar Manajemen ”Frederick W.Taylor” dan”Dr.Gabriel Payer Fruithof ”
berpendapat sebagai berikut :
Pendapat Frederick W.Taylor :
”1.Kembangkanlah suatu ilmu bagi tiap-tiap unsur pekerjaan seseorang, yang akan
menggantikan metode lama yang bersifat untung-untungan, 2. Secara ilmiah pilihlah dan
kemudian, ajarilah atau kembangkanlah pekerja tersebut (sebelumnya, para pekerja memilih
sendiri pekerjaan mereka dan melatih diri semampu mereka), 3. Bekerja samalah secara
sungguh-sungguh dengan para pekerja untuk menjamin bahwa semua pekerjaan
dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip ilmu yang telah dikembangkan tadi, dan 4.
Bagilah pekerjaan dan tanggung jawab secara hampir merata antara manajemen dan para
pekerja.Manajemen mengambil alih semua pekerjaan yang lebih sesuai baginya daripada
bagi para pekerja(sebelumnya, hampir semua pekerjaan serta sebagian besar tanggung
jawabnya dilimpahkan ke pundak para pekerja.

Pendapat Dr.Gabriel Payer Fruithof :


“Pengendalianberbagai strategi dan solusi internet perusahaan pada lembaga keuangan
dengan menggunkan jasa online”
Teori dan Konsepdari Frederick W.Taylor dan Dr.Gabriel Payer Fruithof sebagai dasar-dasar
fudamental yang menggunakan jasa online pada dunia perbankan yang harus dilakukan
dengan suatu perencanaan manajeman.
Metode Penelitian, didalam penulisan makalah ini, hanya menggunakan data primair yang
terdiri dari bahan-bahan Pengetahuan lapangan yaitu data-data kepustakan, serta bahan
Pengetahuan Hukum primair yaitu produk-produk buku manajen yang terkait dengan dasar-
dasar perencanaan sertabahan-bahan/artikel di internet dan media cetak lainya yang berkaitan
dengan judul makalah penulis.
Permasalahan pada pemahaman Manajemen adalah sebagai berikut :
- Mengapa manajemen harus menggunakan perencanaan dan harus bertujuan untuk apa suatu
perencanaan harus dilaksanakan didalam suatu lembaga keuangan atau
Perusahaan/Perbankan?
- Dan dampak apakah yang dimiliki perencanaan pada kinerja ?

Asumsi sementara dari penulisan adalah sebagai berikut :


- Seringnya suatu lembaga keuangan/perusahaan atau lembaga perbankan tidak
menggunakan suatu perencanaan yang matang didalam mengkelola suatu
perusahaan/perbankan, akan dapat dipastikan tanpa suatu perencanaan tersebut dapat
menimbulkan kerugian yang signifikan bahkan akan berakibat menimbulkan pailit/bangrut
apabila tidak menggunakan konsep-konsep manajemen yang baik.
- Manajemen harus melakukan strategi yang harus bertanggung jawab untuk menyelidiki
terhadap apa yang harus dilakukan oleh perusahaan agar jadi lebih bernilai untuk
menghasilkan laba bagi para pemegang saham dan juga harus melihat aset, pasar, tren
ekonomi, politik dan sosial yang relevan serta dapat memutuskan kombinasi dari faktor-
faktor yang paling menjanjikan dengan tetap harus dilakukan dengan suatu rencana.
- Manajemen dalam melakukan pelaksanaan harus tetap pada rencana yang meliputi
memperhatikan bijaksana terhadap biaya perencanaan, pembuatan, penjualan dan
pengiriman produk dengan menjaga keseimbangan yang baik antara pertumbuhan dan
biaya. Dengan demikian rencana adalah suatu proses yang dapat dinilai dan memonitor
secara terus-menerus yang dapat disesuaikan, untuk dapat mengetahui kapan harus
mengambil resiko.
- Manajemen dipengaruhi oleh budaya dan oarang dimana harus menetapkan irama bagi
lingkungan perusahaan dan cara bersikap untuk produktif dan menunjukan budaya itu
sendiri. Dengan demikian budaya dalam menejemen adalah meliputi segala sesuatu dari
kewajiban dan manfaat dalam komunikasi satu dengan yang lainnya.

Difinisi Manajemen adalah proses pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan


tersebut terselesaikan secara efisian dalam arti memperoleh output terbesar dengan input yang
terkecil yang digambarkan sebagai ”melakukan segala kegiatan secara benar” dan secara
efektivitas dalam arti menyelesaikan kegiatan-kegiatan sehingga sasaran perorganisasian dapat
tercapai, yang digambarkan sebagai ”melakukan segala sesuatu yang benar”.
Didalam definisi meanajemen mempunyai fungsi manajemen yang mencakup proses
mendifinikan sasaran, menetapkan strategi untuk mencapai sasaran tersebut dan menyusun
rencana untuk mengintegritaskan dan mengoordinasikan sejumlah kegiatan. Dimana menurut
pendekatan fungsi, para manajer menunjukan aktivitas atau kewajiban yang jelas ketika
mereka secara efisien dan efektif mengkoordinasikan para pekerja.
Para manajer bertanggung jawab untuk merancang pekerjaan guna mencapai sasaran
organisasi/perusahaan yang disebut pengorganisasian dan ketika manajer mengorganisasi,
maka harus menentukan tugas terhadap apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus
mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang harus melapor
dan kepada siapa dan pada tingkat mana keputusan harus diambil. Pada setiap organisasi
mencakup orang-orang dan tugas manajemen adalah bekerja dengan dan melalui orang lain
guna mencapai sasaran organisasi, yang merupakan sebagai fungsi kepemimpinan.
Fungsi pengendalian adalah setelah sasaran ditemukan rencana dirumuskan (fungsi
perencanaan), pengaturan strukturnya yang ditentukan (fungsi organisasi) dan orang-orang
dipekerjakan, dilatih dan diberi motifasi (fungsi memimpin), ada sejumlah evaluasi untuk
mengetahui apakah segala sesuatunya berjalan sesuai rencana.
Sebagaimana yang telah diuraikan diatas mengenai dasar-dasar perencanaan yang
pada dasarnya menurut pendapat/definisi Dr.Gabriel Payer Fruithof yang menguraikan tentang
pengembangan ilmu terhadap Sumber Daya Manusia agar tidak menggunakan metode yang
bersifat untung-untungan agar menggunakan sadaran ilmiah untuk dikembangkan kepada
sumber daya manusianya agar dapat menjamin bahwa semua pekerjaan dilaksanakan sesuai
dengan prinsip-prinsip ilmu yang telah dikembangkan tersebut. Sejalan dengan dasar
perencanaan menurut pendapat Dr.Gabriel Payer Fruithofadalah suatu pengendalian berbagai
strategi dan solusi internet perusahaan pada lembaga keuangan dengan menggunakan jasa
online yang sudah berkembang.

Dengan demikian bahwa dasar-dasar perencanaan adalah suatu kegiatan perusahaan


dalam perekonomian yang melakukan suatu perencanaan yang dibedakan menjadi
perencanaan formal dan informal dan didalam suatu kegiatan tersebut harus digambarkan
berupa suatu tujuan perencanaan yang sangat berhubungan erat dengan kinerja dari suatu
perusahaan atau perbankan yang didalamnya terdapat sumber daya manusia yang harus
dikembangkan agar dapat mencapai sasaran yang diinginkan perusahaan/perbankan.
Maksud Perencanaan adalah agar dapat mengintifikasi alasa-alasn untuk merencana, dimana
perencanaan memberi arah, mengurangi dampak perubahan, meminimalkan pemborosan dan
kegiatan rangkap, dan menjadi standar yang digunakan dalam pengendalian yang terdiri dari
empat alasan yaitu :
- Perencanaan menghasilakan usaha yang terkoordinasi, untuk memberi arah kepada para
manajer dan juga non manajer.
- Perencanaan mengurangi ketidak pastian dengan mendorong manajer untuk melihat ke
depan, mengantisipasi perubahan, mempertimbangkan dampak perubahan dan menyusun
tanggapan yang tepat.
- Perencanaan untuk mengurangi kegiatan-kegiatan yang tumpang tindih dengan melakukan
koordinasi keseputar rencana yang mapan, pemborosan waktu dan sumber daya, serta
berbagai kegiatan rangkap dapat diminimalkan (dengan perencanaan dapat dikoreksi untuk
apa yang dapat dikerjakan atau terhadap apa yang tidak dikerjakan).
- Perencanaan sebagai sasaran atau standar untuk mengendalikan, apabila terdapat tidak pasti
mengenai apa yang ingin dicapai (dapat dilihat apakah sudah tercapai atau belum tercapai).
Perencanaan dan Kinerja, pada dasarnya organisasi/perusahaan yang melakukan
perencanaa lebih unggul daripada organisasi/perusahaan yang tidak menggunakanperencanaan
dan lazimnya hasil produksinya lebih positif. Berdasarkan kajian yang telah dilakukan
mengenai perencanaan dan kajian dapat disimpulkan bahwa pada umumnya perencanaan
formal adalah terkait dengan laba tinggi, tingkat pengembalian modal yang tinggi, dan hasil-
hasil keuangannya positif. Demikian pula terhadap mutu proses perencanaan dan
implementasi yang lebih memadai atas rencana tersebut lebih menyumbangkan pada kinerja
tinggi daripada dampak perencanaan, dimana perencanaan formal tidak menghasilkan kinerja
yang lebih tinggi, lingkungan eksternal yang dipersalahkan. Pada saat peraturan pemerintah,
serikat kerja yang kuat dan kekuatan-kekuatan lingkungan keberhasilan lainmenjadi kendala
bagi pilihan-pilihan para manajer dan menurunkan dampak perencanaan pada kinerja
organisasi. Jelaslah bahwa hubungan perencanaan/kinerja dipengaruhi oleh kerangka waktu
perencanaan dan organisasi membutuhkan paling sedikit empat tahun perencanaan formal
sistematis sebelum melihat dampaknya pada kinerja.
Manjemen Berencana, perencanaan sering disebut fungsi manajemen primer karena
menjadi dasar bagi semua fungsi lain yang dilakukan para manajer, dengan demikian tanpa
perencanaan para manajer tidak akan mengetahui apa yang akan diorganisasi, dipimpin atau
dikendalikan. Apabila manajer tanpa rencana, maka tidak ada apa pun yang harus diorganisasi,
dipimpin atau dikendalikan. Perencanaan mencakup dua elemen penting yaitu sasaran dan
rencana. Sasaran adalah hasil yang diinginkan untuk individu, kelompok dan seluruh
organisasi. Sasaran menjadi arah bagi semua keputusan manajemen dan membentuk kriteria
yang digunakan untuk mengukur hasil pencapaian kerja, oleh sebab itulah sasaran disebut
sebagai dasar perencanaan yang harus mengetahui target atau hasil yang diinginkan sebelum
membuat rencana untuk mencapainya. Sedangkan rencana adalah dokumen yang merangkum
cara mencapai sasaran dan biasanya menggambarkan alokasi sumber daya, penyusunan jawal
dan tindakan lain yang diperlukan untuk mencapai sasaran tersebut. Dan jika manajer
membuat perencanaan, maka harus membuat sasaran dan sekaligus recana kerja dari yang
ingin dicapai.

- Menetapkan Sasaran dan Mengembangkan Rencana


Dalam penetapan sasaran adalah memberi arah bagi semua keputusan dan tindakan
manajemen dan membentuk kriteria untuk mengukur pencapaian prestasi aktual dan segala
yang dilakukan anggota organisasi harus diarahkan untuk membantu unit kerja dan
organisasinya mencapai sasaran, dimana sasaran tersebut dapat ditetapkan melalui proses
penetapan sasaran tradisional atau manajemen berdasarkan tujuan. Penetapkan sasaran
tradisonal adalah bahwa sasaran ditetapkan ditingkat puncak dan kemudian dipecah-pecah
ke sejumlah sub sasaran bagi tiap-tiap tingkatan dalam organisasi tersebut. Terdapat
permasalahan padapendekatan tradisional adalah bahwa jika para manajer puncak
mendifinisikan sasaran organisasi dalam istilah yang luas, mencapai laba yang memadai atau
meningkatkan kepemimpinan pasar, sasaran yang ambigu itu harus dibuat lebih rinci
sewaktu sasaran itu digulirkan kebawah dalam organisasi tersebut.
Banyak organisasi yang menggunakan manajemen berdasarkan tujuan (management by
objective/MBO) dalam sistem manajemen ini sasaran kinerja yang dirinci ditentukan
bersama-sama oleh para karyawan dan para manajer mereka, kemajuan ke arah pencapaian
sasaran tersebut dikaji secara berkala, dan imbalan dibagi-bagikan berdasarkan kemajuan
dan lebih sekedar menggunakan sasaran hanya sebagai pengendali, MBO menggunakan
sasaran tersebut untuk memotivasi para karyawannya.
Manajemen berdasarkan tujuan terdiri darai kerincian sasaran, pengambilan keputusan yang
melibatkan partisipasi, periode waktu yang tersurat dan umpan balik kinerja. Daya tarik
MBO terletak pada fokusnya yaitu pada pencapaian tujuan yang ditetapkan dengan
melibatkan partisipasi sebagai alasan atau motivasi dibalik upaya kerja masing-masing
orang.
- Karakteristik Sasaran yang terencana dengan baik,
Dimana tidak semua sasaran tercipta sama, sasaran yang dirancang dengan baik harus
tertulis berdasarkan istilah hasil bukannya tindakan. Hasil akhir yang diinginkan merupakan
unsur yang terpenting dari sasaran amanpun, oleh karena itu sasaran harus ditulis supaya
mampu mencerminkan masalah-masalah tersebut. Dan sasaran harus dapat diukur dan
dihitung, agar dapat terlihat dengan jelas index sasaran tersebut.
Masalah Kontemporer tentang Perencanaan, khususnya melihat kepada kritik terhadap
perencanaan dalam lingkungan dinamis, dimana terdapat terdapat suatu perencanaan
organisasi formal menjadi amat populer dalam tahun 1960-an dan bagi sebagian besar,
perencanaan formal tersebut masih populer. Perencanaan formal membuat masuk akal bagi
organisasi (dan individu) untuk menentukan sejumlah arah tertentu. Terdapat kritik yang
menentang dengan beberapa asumsi dasar yang mendasari perencanaan tersebut.
1. Kritik Terhadap Perencanaan
a. Perencanaan dapat menciptakan kekuatan.
Usaha-usaha perencanaan formal dapat mengunci organisasi ke sasaran-sasaran
tertentu yang harus dicapai dalam jadwal tertentu. Dan asumsi para pengkritik, bahwa
lingkungan tidak akan berubah selama periode waktu yang dicakup oleh sasaran
tersebut dan adaikata asumsi keliru, apra manajer yang mengikuti rencana tertentu
mungkin mendapat kesulitan, seharusnya tetap fleksibel dan mungkin membuang
rencana tersebut, para manajer yang terus melakukan segala sesuatu yang diperlukan
guna mencapai sasaran asli dan mungkin tidak akan mampu menghadapi lingkungan
yang berubah, karena lingkungan yang berubah akan menjadi malapetaka.

b. Rencana tidak dapat disusun dalam lingkungan yang dinami.


Jika asumsi dasar pembuatan rencana, bahwa lingkungan tersebut tidak akan berubah
adalah keliru. Melihat lingkungan bisnis sekarang ini sangat kacau balau dan
berdasarkan difinisi berarti acak dan tidak dapat diramalkan, dalam mengelola dalam
kondisi seperti itu membutuhkan fleksibilitas, dan itu dapat berarti tidak terikat pada
rencana formal.

c. Rencana formal tidak dapat menggantikan intuisi dan kreatifitas.


Organisasi-organisasi yang sukses lazimnya merupakan hasil visi inofatif seseorang,
tetapi visi cenderung menjadi formal sewaktu visi tersebut berkembang dari waktu-
kewaktu. Usaha-usaha perencanaan formal lazimnya mencakup investigasi yang
menyeluruh terhadap kemampuan dan peluang organisasi tersebut serta analisis
mekanistik yang menurunkan visi tersebut serta menjadi rutinitas dan terprogram.
Pendekatan tersebut dapat menimbulkan bencana bagi organisasi.

d. Rencana memusatkan perhatian para manajer dalam persaingan sekarang bukan


kelangsungan hidup masa mendatang.
Perencanaan formal mempunyai kecenderungan berfokus kepada bagaimana cara
terbaik memanfaatkan peluang-peluang bisnis yang telah ada didalam industri.
Perencanaan tersebut sering tidak memungkinkan para manajer untuk
mempertimbangkan penciptaan atau penemuan kembali idustri. Akibatnya secara
formal dapat menimbulkan kesalahan besar yang sangat mahal dan biaya pengejaran
ketika pesaing lain memimpin.

e. Perencanaan formal memperkuat sukses yang bisa menjurus kegagalan.


Sulit untuk mengubah dan membuang rencana-rencana yang sukses sebelumnya
meninggalkan rasa nyaman karena tidak mengalami kecemasan akibat ketidak pastian.
Akan tetapi, rencana yang sukses dapat memberikan rasa aman yang palsu yang
menimbulkan keyakinan lebih besar terhadap formal dari pada yang sepantasnya.
Banyak manajer tidak mau menghadapi ketidak tahuan sampai mereka terpaksa untuk
berbuat tersebut.

Perencanaan yang Efektif, lingkungan eksternal terus berubah, bagaimana manajer dapat
secara efektif merencana ketika lingkungan eksternal terus berubah. Lingkungan yang tidak
pasti sebagai salah satu faktor konsingensi utama yang mempengaruhi jenis rencana yang
dibuat para manajer. Karena lingkungan yang dinamis lebih merupakan norma daripada
perkecualian bagi para manajer sekarang. Dalam lingkungan yang tidak pasti, para manjer
ingin membuat rencana yang khusus tetapi fleksibel. Walaupun hal tersebut tampaknya
kontradiksi, tetapi tidak kontradiksi.
Agar supaya berguna, rencana membutuhkan beberapa kekhususan, tetapi rencana jangan
menjadi terpaku, para manajer harus menyadari bahwa perencanaan merupakan proses yang
berkelanjutan. Rencana berlaku sebagai peta jalan walaupun tujuannya mungkin senantiasa
berubah karena kondisi pasar yang dinamis.Para manajer harus bersedia mengubah arah jika
kondisi lingkungan menjadi alasan yang baik untuk mengubah arah, kekhususan tersebut
sangat penting ketika rencana dimplemenatsikan. Para manajer harus tetap waspada pada
perubahan lingkungan yang dapat berdamapak pada efektifitas implementasi rencana dan
membuat perubahan yang diperlakukan. Dengan demikian suatu perencanaan yang efektif
dalam lingkungan yang dinamis berarti meratakan hierarki organisasional sebagai tanggung
jawab untuk menetapkan tujuan dan mengembangkan rencana di dorong pada tingkat
organisasional yang rendah, karena sedikit waktu yang tersisa untuk tujuan dan rencana yang
mengalir dari atas.

Contoh Kasus, konflik berbagai sasaran yang ditetapkan terjadi karena organisasi menanggapi
berbagai stakeholder. Kasus Direktur Ford Motor Cimapny, Bill Ford Jr, mengumumkan
sasaran perusahaannya untuk membuat mobil yang lebih efisien bahan bakar dan lebih ramah
lingkungan sebagai cara terbaik untuk melayani pemegang saham, yang dilihat oleh para
pencinta lingkungan dan para eksekutif Ford dengan berbeda. Perusahaan ini membujuk
kelompok lingkungan dengan mengadakan diskusi tentang masalah penghematan bahan bakar.
Perusahaan tersebut juga meluncurkan laporan kewarganegaraan perusahaan yang mengakui
”konflik yang sangat nyata” antara komitmen yang diterapkan Ford terhadap lingkungan dan
pemasaran yang berkelanjutan atas SUV berbahan bakar gas buatan perusahaan Ford, mereka
waspada akan maksud sebenarnya perusahaan Ford tersebut.

Para eksekutif Ford, yang sangat sadar akan keperluan untuk memproduksi kendaraan yang
diminta umum dan mampu menambah laba, telah lama terganggu oleh kritik para pencinta
lingkungan, sehingga membuat mereka enggan bekerja sama dalam segala diskusi bersama.
Apakah sasaran untuk menjadi ramah lingkungan adalah benar dan sasarn untuk melakukan
yang terbaik bagi para pemegang saham tersebut keliru ? jawabnya ; tidak. kedua-keduanya
benar, tetapi keduanya saling bertentangan. Dengan demikian bahwa suatu produksi
perusahaan harus mempunyai tujuan dari prodak tersebut dan dapat mempengaruhi lingkungan
yang sering berubah-rubah.

Analisa Masalah, bahwa manajemen harus menggunakan perencanaan Agar dapat melakukan
pengendalian berbagai strategi dan solusi internet perusahaan pada lembaga
keuangan/perbankan atau perusahaan dengan menggunkan jasa online yang sedang
berkembang menjadi perencanaan formal dan informal dan didalam suatu kegiatan tersebut
harus digambarkan berupa suatu tujuan perencanaan yang sangat berhubungan erat dengan
kinerja dari suatu perusahaan atau perbankan yang didalamnya terdapat sumber daya manusia
yang harus dikembangkan agar dapat mencapai sasaran yang diinginkan
perusahaan/perbankan. Akan tetapi apabila secara internal suatu organisasi/perusahaan tidak
menggunakan perencanaan, maka secara otomatis perusahaan tersebut tidak melihat dari apa
yang telah dilakukan dari kinerjanya, karena perencanaan memberi arah, mengurangi dampak
perubahan, meminimalkan pemborosan dan kegiatan rangkap, dan menjadi standar yang
digunakan dalam pengendalian.
Apabila didalam suatu perusahaan seorang manajer tidak melakukan perencanaan maka dapat
diprediksi manajer tersebut tidak dapat mengukur kinerja terhadap tingkat kemajuan atau
kemunduran terhadap suatu perusahaan atau organisasi tersebut, apalagi suatu perusahaan atau
organisasi dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, Politik dan lain-lain sebaginya. Sebagai
dampaknya dapat bersifat positif dan negarif yaitu apabila suatu perusahaan atau organisasi
akan mengalami kehancuran/bangrut apabila tidak melakukan suatu perencanaan dan
sebaliknya, dapat bersifat positif jika suatu perusahaan atau organisasi melakukan suatu
perencanaan dengan terarah dan flrksibel.

Kesimpulan :
1. Manajemen harus melakukan strategi yang harus bertanggung jawab untuk menyelidiki
terhadap apa yang harus dilakukan oleh perusahaan agar jadi lebih bernilai untuk
menghasilkan laba bagi para pemegang saham dan juga harus melihat aset, pasar, tren
ekonomi, politik dan sosial yang relevan serta dapat memutuskan kombinasi dari faktor-
faktor yang paling menjanjikan dengan tetap harus dilakukan dengan suatu rencana. Proses
pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisian dalam
arti memperoleh output terbesar dengan input yang terkecil yang digambarkan sebagai
”melakukan segala kegiatan secara benar” dan secara efektivitas dalam arti menyelesaikan
kegiatan-kegiatan sehingga sasaran perorganisasian dapat tercapai, yang digambarkan
sebagai ”melakukan segala sesuatu yang benar”.
2. Fungsi menejemen yang mencakup proses mendifinikan sasaran, menetapkan strategi untuk
mencapai sasaran tersebut dan menyusun rencana untuk mengintegritaskan dan
mengoordinasikan sejumlah kegiatan. Dimana menurut pendekatan fungsi, para manajer
menunjukan aktivitas atau kewajiban yang jelas ketika mereka secara efisien dan efektif
mengkoordinasikan para pekerja. Fungsi pengendalian adalah setelah sasaran ditemukan
rencana dirumuskan (fungsi perencanaan), pengaturan strukturnya ditentukan (fungsi
organisasi) dan orang-orang dipekerjakan, dilatih dan diberi motifasi (fungsi memimpin),
ada sejumlah evaluasi untuk mengetahui apakah segala sesuatunya berjalan sesuai rencana.

3. Dasar-dasar perencanaan adalah suatu kegiatan perusahaan dalam perekonomian yang


melakukan suatu perencanaan yang dibedakan menjadi perencanaan formal dan informal
dan didalam suatu kegiatan tersebut harus digambarkan berupa suatu tujuan perencanaan
yang sangat berhubungan erat dengan kinerja dari suatu perusahaan atau perbankan yang
didalamnya terdapat sumber daya manusia yang harus dikembangkan agar dapat mencapai
sasaran yang diinginkan perusahaan/perbankan.

4. Mengintifikasi alasan-alasan untuk merencana, dimana perencanaan memberi arah,


mengurangi dampak perubahan, meminimalkan pemborosan dan kegiatan rangkap, dan
menjadi standar yang digunakan dalam pengendalian yang terdiri dari empat alasan yaitu,
perencanaan menghasilakan usaha yang terkoordinasi, untuk memberi arah kepada para
manajer dan juga non manajer,perencanaan mengurangi ketidak pastian dengan mendorong
manajer untuk melihat ke depan, mengantisipasi perubahan, mempertimbangkan dampak
perubahan dan menyusun tanggapan yang tepat, perencanaan untuk mengurangi kegiatan-
kegiatan yang tumpang tindik dengan melakukan koordinasi ke seputar rencana yang
mapan, pemborosan waktu dan sumber daya, serta berbagai kegiatan rangkap dapat
diminimalkan, perencanaan sebagai sasaran atau standar untuk mengendalikan, apabila
terdapat tidak pasti mengenai apa yang ingin.

5. Perencanaan dan Kinerja, dalam organisasi/perusahaan yang melakukan perencanaa lebih


unggul daripada organisasi/perusahaan yang tidak menggunakan perencanaan dan lazimnya
hasil produksinya lebih positif. Mutu proses perencanaan dan implementasi yang lebih
memadai atas rencana tersebut lebih menyumbangkan pada kinerja tinggi daripada dampak
perencanaan, dimana perencanaan formal tidak menghasilkan kinerja yang lebih tinggi,
lingkungan eksternal yang dipersalahkan.Perencanaan sering disebut fungsi manajemen
primer karena menjadi dasar bagi semua fungsi lain yang dilakukan para manajer, dengan
demikian tanpa perencanaan para manajer tidak akan mengetahui apa yang akan
diorganisasi, dipimpin atau dikendalikan.

6. Manajer tanpa rencana, maka tidak ada apa pun yang harus diorganisasi, dipimpin atau
dikendalikan. Perncanaan menackup dua elemen penting yaitu sasaran dan rencana. Sasaran
adalah hasil yang diinginkan untuk individu, kelompok dan seluruh organisasi. Sasaran
menjadi arah bagi semua keputusan manajemen dan membentuk kriteria yang digunakan
untuk mengukur hasil pencapaian kerja, oleh sebab itulah sasaran disebut sebagai dasar
perencanaan yang harus mengetahui target atau hasil yang diinginkan sebelum membuat
rencana untuk mencapainya. Dimana rencana adalah dokumen yang merangkum cara
mencapai sasaran dan biasanya menggambarkan alokasi sumber daya, penyusunan jadwal
dan tindakan lain yang diperlukan untuk mencapai sasaran tersebut. Dan jika manajer
membuat perencanaan, maka harus membuat sasaran dan sekaligus recana kerja dari yang
ingin dicapai.

8. Kontemporer dalam perencanaan, khususnya melihat kepada kritik terhadap perencanaan


dalam lingkungan dinamis, dimana terdapat terdapat suatu perencanaan organisasi formal
dan bagi sebagian besar, perencanaan formal tersebut masih populer. Perencanaan formal
membuat masuk akal bagi organisasi (dan individu) untuk menentukan sejumlah arah
tertentu. Terdapat kritik yang menentang dengan beberapa asumsi dasar yang mendasari
perencanaan tersebut.
Daftar Pustaka

A.Taylor III, ”Getting Ford in Gear, ”Fortune, 28 April 2003, h.44-47; B.Morris, ” Can Ford
Save Ford ?” Goes for the Green” Newsweek, 7 Agustus 2000, h.62 ; J.Ball, ”Ford
Contacts Environmentalists Behind Scenes”, Wall Street Journal, 15 Mei 2000, h.82;
dan B.Morris, ”This Ford Is Different, ” Fortune, 3 April 2000, h.122-136.
Brews dan Hunt, ”Learning to Plan and Planning to Lear : Resolvingthe Planning
School/Learning School Debate”.
D.J. Campbell , ”The Proactive Emloye : Managing Workplace Intiative”, Academy of
Managent Executive, Agustus 2000, h.52-66.
Fw.Taylor, Principels of Scientific Management (New York: Haper, 1911), h.44. Untuk
informasi lainnya tentang FW.Taylor lihatlah M.Banta, Taylored Lives : Narrative
Production in the Age of Taylor, and Ford (Chicago :Universuty of Chicago Press,
1993); dan R.Kanigel, The One Best Way : Frederick Winslow Taylor and the
Enigma of Efficiency (new York : Viking, 1997).
-----------R.Moiz, ”How Leaders Use Goals”, Long Range Planing, Oktober 1987, hal.91.
Stephen P.Robbins/Mary Coulter, ”Manajement”, jilid 1,Copyright @ 2005 by Pearson
Education,Inc, Hak Penerbit PT.Indeks, Anggota IKAPI, Indonesia, 2007, hal. 193.
Boediono, ”Ekonomi Mikro, seri sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi” No.1, BPFE Yogyakarta,
1987.
P.N.Romani,”MBO bu Any Other Name Is Still MBO”, Supervision, Desember 1997, h.6-8
dan A.W. Schra Scahrarder dan G.T.Sewars, ”MBO Makes Dollar Sense”, Personal
Journal, Juli 1989, h.32-37.
Infoemasi dari situs web perusahaan (www.usbag.com) 5 Januari 2003; dan S.Greengard,
”Dr.Gabriela Payer Fruithof”,IQ Magzine November/Desember 2002, h.48.
Informasi tentang Wipro Limited dari Hoorver’s On Inle (www.hoovers.com), 4 Juni 2003 ;
dan K.H.Hammonds, ”Smart, Determined, Ambitious, Cheap. The New face of
Global Competition”, Fast Company, Februari 2003, h.90-97.

You might also like