Professional Documents
Culture Documents
1. Kambing Marica
2. Kambing Samosir
3. Kambing Muara
4. Kambing Kosta
5. Kambing Gembrong
6. Kambing Peranakan Ettawah (PE)
7. Kambing Kacang
8. Kambing Benggala
1. Kambing Etawa
Berasal dari wilayah Jamnapari India.
2. Kambing Alpin
Berasal dari Pegunungan Alpen Swiss,
3. Kambing Saanen
Berasal dari lembah Saanen Swiss bagian barat.
4. Kambing Toggenburg
Berasal dari Toggenburg Valley (wilayah timur laut Swiss)
5. Kambing Anglo Nubian
Berasal dari Wilayah Nubia (Timur Laut Afrika)
6. Kambing Beetal
Berasal dari Punjab India
Kambing Peranakan Ettawa (PE)
Kambing PE mmerupakan hasil persilangan antara kambing ettawa (asal India)
dengan kambing kacang. Kambing PE dimanfaatkan sebagai penghasil daging dan
susu (perah).
Penampilan kambing PE mirip dengan kambing ettawa, tetapi peranakan tubuhnya
lebih kecil. Peranakan yang penampilannya mirip kambing kacang disebut bligon
atau jawarandu, yang merupakan tipe pedaging.
Karakteristik kambing PE, antara lain:
- bentuk muka cembung melengkung dan dagu berjanggut,
- terdapat gelambir di bawah leher yang tumbuh dari sudut janggut,
- telinga panjang, lembek, menggantung, dan ujungnya agak berlipat,
- ujung tanduk agak melengkung,
- tubuh tinggi, pipih,
- bentuk garis punggung mengombak ke belakang sedangkan bulu tumbuh panjang
di bagian leher, pundak, punggung,
- Bulu paha panjang dan tebal.
A . Kambing Etawa Betina
1. Badan besar.
2. Tinggi gumba 70-90 cm.
3. Berat hidup 45-80 kg.
4. Panjang badan jantan 65-85 cm.
5. Kepala tegak, Jenong menyerupai ikan Louhan, garis profil melengkung.
6. Memiliki tanduk mengarah ke belakang ( kebanyakan pendek ).
7. Telinga panjang 10 cm – 28 cm serta melipat pada ujungnya lebar menggantung.
8. Ambing berkembang baik, puting susu besar dan panjang.
9. Pola Warna bulu bervariasi antar hitam, putih, coklat kekuningan atau kombinasi
keduanya.
10. Paha kaki belakang berbulu lebat dan panjang ( Rewos ).
A . Kambing Etawa Jantan
1. Badan besar.
2. Tinggi gumba 90-110 cm.
3. Berat hidup 65-120 kg.
4. Panjang badan 85-115 cm
5. Kepala tegak, garis profil melengkung
6. Memiliki tanduk mengarah ke belakang
7. Telinga lebar menggantung panjang serta melipat pa da ujungnya. Panjang jantan
25-41 cm
8. Lingkar testis bisa mencapai 23 cm
9. Warna bulu bervariasi antar hitam, putih, coklat kekuningan atau kombinasi
keduanya
10. Paha kaki belakang berbulu lebat dan panjang
Pada tahun 1923 di daerah Kaligesing
Kabupaten Purworejo di datangkan kambing
dari distrik Ettawa India dengan Fries Indie.
Kambing tersebut secara turun temurun
dipelihara di daerah kecamatan Kaligesing
hingga sekarang. Berat badannya mencapai
80-110 kg. Perkembangan kambing di
Kecamatan Kaligesing baik sehingga terkenal
dengan Peranakan Ettawa (PE) Ras Kaligesing
Badan besar
Tinggi gumba jantan 90-110 cm betina 70-90 cm
Berat hidup jantan 65-90 kg, betina 45-70 kg
Panjang badan jantan 85-105 cm, betina 65-85 cm
Kepala tegak, garis profil melengkung
Jantan dan betina tanduk mengarah ke belakang
Telinga lebar menggantung panjang serta melipat pa da ujungnya.
Panjang jantan 25-41 cm betina 8-14 cm
Ambing berkembang baik, puting susu besar dan panjang, produksi
susu setelah melahirkan 0,5-1 liter/hari
Pada jantan lingkar testis bisa mencapai 23 cm
Warna bulu bervariasi antar hitam, putih, coklat kekuningan atau
kombinasi keduanya
Paha kaki belakang berbulu lebat dan panjang baik pada jantan atau
betina
Produksi susu 0,5-1/hari
A. Bentuk fisik
Memilih Kambing perah yang baik adalah memiliki karakteristik badan
seperti tampak pada gambar dibawah ini: