You are on page 1of 3

Bukan suatu hal mudah untuk memulai bisnis sendiri, tetapi sebaliknya, juga bukanlah

hal sulit untuk dilakukan. Memulai bisnis pribadi merupakan hal yang menakutkan, dan
sekaligus menarik. Mengapa? Di satu sisi, hal ini dapat menimbulkan Resiko besar,
sedangkan di sisi lain, kesempatan besar dalam kehidupan juga sedang menanti. Oleh
karena itu, sangat masuk akal jika Anda menjadi ingin tahu, apa saja sebenarnya, yang
terlibat dengan diri Anda pada saat memulai berbisnis, dan apa saja yang bisa membuat
langkah bisnis Anda ini bisa sukses.

Berikut ini ada beberapa hal, yang mungkin bisa membantu Anda untuk memikirkannya
sebelum terjun langsung membuka sebuah bisnis:

1. Carilah jalan dari beberapa cara bisnis konvensional, dan cobalah. Di sini Anda
tidak harus, dan memang tidak perlu langsung melakukan cara yang benar bukan?
So, Business is Learning by Doing, isn’t it?
2. Jadilah orang yang kreatif, fleksibel, dan cepat tanggap terhadap perubahan yang
terjadi, dengan mendapatkan informasi tentang pangsa pasar, dan peristiwa-
peristiwa yang baru saja terjadi, yang sekiranya bisa mempengaruhi pangsa pasar
itu.
3. Apa tujuan pribadi Anda untuk berbisnis sendiri ini? Apa yang Anda kehendaki
dalam hidup? Jenis penghasilan seperti apa yang Anda inginkan? Di manakah Anda
berada 5 tahun, 10 tahun mendatang? Ini semua bisa menyatakan tujuan pribadi
Anda, dan ini bukan hal sepele. Anda harus memiliki dan mengetahui tujuan pribadi
yang benar-benar penting bagi Anda, karena perlu Anda ketahui, bukankah bisnis
itu sendiri merupakan sesuatu yang menuntut?
4. Tanyakan pada diri sendiri, apakah Anda sedang melakukan sesuatu yang ingin
dilakukan? Apakah Anda bekerja dengan orang-orang yang memang Anda ingin
bekerja sama untuk melakukannya? Apakah menurut Anda, kira-kira pengembalian
investasi sudah bisa seperti yang diharapkan? Jika ternyata muncul perasaan tidak
senang, tidak “mood”, maka bisa jadi Anda tidak akan menjadi pengusaha yang
baik dan sukses.
5. Punyai ide bisnis yang disertai hasrat membara atau “passion” pribadi untuk segera
memulai dan mengoperasikannya. Hasrat pribadi ini semestinya menjadi bagian dari
apa yang Anda kehendaki dalam hidup. Jika tidak, jangan harap Anda bisa
mengubah semua ide Anda menjadi bisnis yang sukses.
6. Lihat kembali dan pikirkan pengalaman kerja Anda. Pengalaman kerja adalah
bagian dari ide bisnis. Jika Anda ingin membuka sebuah bisnis, ada baiknya jika
Anda ikut program “on the job training” atau magang kerja lebih dulu di bisnis yang
sekiranya Anda inginkan. Seperti di Komunitas TDA ini, ada program
“Apprentice”…ini bisa juga dimanfaatkan.
7. Harus berusaha memiliki pengetahuan dasar berbisnis, jangan ngawur atau percaya
begitu saja “omongan ngawur” tokoh-tokoh bisnis yang sudah jadi milyarder yang
sering bilang, bahwa kalau mau bisnis ya jalanin aja gak perlu mikir. Saya jamin
pada akhirnya, jika Anda mengikuti begitu saja “anjuran ngawur” itu, maka Anda
akan benar-benar mikir belakangan, dan pusing seribu keliling, akibat bisnis Anda
hancur, alias bangkrut dengan hutang melimpah. Ingat, pengetahuan dasar berbisnis
ini merupakan salah satu pintu masuk untuk memulai bisnis Anda sendiri. Naluri,
perasaan, ataupun intuisi bukanlah pengganti untuk pengetahuan. Jadi Anda harus
mau belajar mendalami bisnis dengan ilmu pengetahuan.
8. Bertanyalah pada hati nurani Anda. Apakah Anda ingin mulai membuka bisnis baru
itu karena ingin cepat menjadi kaya raya? Apakah Anda ingin cepat menjadi
milyarder? Menurut saya, jika Anda ingin memulai bisnis sendiri dengan sikap
seperti tersebut, maka itu bukanlah sikap yang benar. Uang memang penting, tetapi
itu akan datang kemudian seperti yang Anda inginkan…setelah Anda melakukan
usaha keras, tekun, pantang menyerah, dan dengan rasa hasrat membara.
9. Punyai “inner vision”, yang mengarahkan Anda untuk melakukan semuanya dengan
sebaik-baiknya! Berikan sesuatu yang dibutuhkan orang. Dengan “inner vision”
seperti ini, maka yakinlah Anda akan dihargai orang terus-menerus, meskipun
mungkin pada awalnya Anda belum menghasilkan uang yang banyak.
10. Jika Anda sudah memiliki sikap mau melakukan semuanya dengan sebaik-baiknya,
maka ini akan membentuk Anda untuk memiliki komitmen sukses, dan membuat
Anda untuk terus melangkah dari keadaan sekarang, untuk menjadi lebih baik dari
hari ke hari. Dan, pada gilirannya nanti, Anda akan menjadi seorang yang kaya ide,
punya visi, dan sanggup menerapkan sesuatu yang lebih baik daripada orang lain,
bahkan orang yang mungkin Anda lihat sebagai sosok terbaik pada saat ini.

Nah, jika Anda bisa melakukan kesepuluh hal di atas tersebut, maka hal itu akan
menjadikan Anda sebagai orang yang tidak puas dengan pekerjaan dan hasil kerja yang
rata-rata (average), tetapi Anda akan menjadi orang yang puas dengan melakukan pekerjaan
dan menghasilkan sesuatu yang besar (superior).

Memulai sesuatu biasanya merupakan pekerjaan yang susah, bahkan ada yang
mengatakan syusah… buanget! Apalagi kalau sesuatu itu adalah hal dan pengalaman yang
baru bagi kita. Akibatnya, tidak sedikit sebuah ide brilliant akhirnya tidak terlaksana karena
tidak segera dimulai dan direalisasi. Pengalaman ini juga dialami oleh hampir semua
pengusaha, siapapun. Baik mereka yang saat ini telah sukses, maupun mereka yang gagal.
Itulah tahap sunatullah, karena tantangan awal dari calon pebisnis adalah bagaimana
memulai bisnis.
Pada dasarnya setiap orang memiliki kemampuan melakukan bisnis. Peter F. Drucker,
dalam Innovation and Entrepreneurship, mengatakan. “Setiap orang yang memiliki
keberanian untuk mengambil keputusan dapat belajar menjadi wirausaha dan berperilaku
seperti wirausaha”. Rasanya sudah banyak contoh yang bisa kita lihat. Ada Aa Gym dengan
MQ-nya, Purdie Chandra dengan Primagamanya, Bob Sadino dengan bisnis ssayur
segarnya, dan masih banyak lagi. Bahkan teladan semua umat manusia, Muhammad saw
pun adalah seorang pebisnis ulung.

Secara teori, kegiatan bisnis bisa dimulai dengan tahapan-tahapan :

1. Mengidentifikasi peluang
2. Memilih dan menentukan bisnis dan bidang bisnis
3. Membentuk dan membangun badan usaha
4. Mempersiapkan dan merencanakan operasional bisnis
5. Yang terakhir, lakukan !

Itu teorinya. Dalam prakteknya, teori ini harus didukung oleh motivasi dan keinginan
yang kuat. Sebagian para pakar dan praktisi bahkan menganggap kalau motivasi menjadi
modal yang paling dominan yang harus dimiliki oleh seorang pebisnis.

Motivasi seperti apa yang dibutuhkan oleh para calon bisnisman ? George Torok dalam
“The Yukon Spirit : Nurturing Entrepreneur”, mengatakan sebagai berikut :

1. Memiliki dorongan niat yang kuat untuk maju (personal drive)


2. Fokus pada apa yang dilakukanya dan arah usahanya (focus)
3. Memiliki kemampuan yang kuat untuk berinovasi (produk, sistem, cara, metode,
service, dst)
4. Memiliki sikap mental “Saya bisa” (The I can mental attitude) dalam menghadapi
persoalan-persoalan yang kedatangannya seperti tamu tak diundang
5. Memiliki kemandirian dalam mengambil keputusan (berdasarkan pengetahuan,
pengalaman, skill, intuisi, dan akal sehatnya)

Memiliki kemampuan untuk “tampil beda” atau memunculkan keunggulan-keunggulan


(kreatif)

Inilah menurut saya suatu sikap yang penting dan benar ketika Anda mau memulai
bisnis pribadi. Dan, jika Anda merasa telah memiliknya, maka Anda memang pantas
memulai bisnis pribadi buat masa depan Anda dan keluarga Anda. Jadi, mau tunggu apa
lagi?

You might also like