You are on page 1of 5

Gelas dan Kuarsa

Kata Kunci: email, filter sinter, Ketahanan kimia, penukar panas, pompa, siklon
Ditulis oleh Suparni Setyowati Rahayu pada 27-07-2009

Gelas termasuk kelompok vitroida atau termogel, yang merupakan senyawa kimia
dengan susunan yang kompleks. Senyawa tersebut diperoleh dengan membekukan
lelehan yang lewat dingin. Gelas ialah produk yang “amorf dan bening dengan kekerasan
dan elastisitas yang cukup, tetapi sangat rapuh.

Pembuatan: Gelas dibuat dari campuran pasir, soda, batu. kapur, natrium sulfat,
feldspar, senyawa boron dan aluminium serta bahan aditif lain, tergantung pada jenisnya.
Dalam oven, campuran dileburkan
misalnya pada temperatur 600oC. Leburan tersebut didinginkan sampai Pembuatan gelas
kira-kira 1100oC. Produk-produk jadi atau setengah jadi (misalnya pelat, pipa, benda
berongga, batang dan barang yang dipres) dapat dibuat langsung dari leburan tersebut.
Hal penting dalam pembuatan bahan itu adalah pendinginan bertahap dan perlahan-
lahan.Mula-mula bahan didinginkan sampai temperatur transformasi(perubahan dari
plastis ke elastis). Setelah perubahan tersebut, bahan didinginkan lagi hingga tuntas.
Dengan cara demikian tidak akan terjadi tegangan dalam bahan yang dapat
mengakibatkan retak secara tiba-tiba pada bahan ketika digunakan.

Sifat-sifat: Gelas merupakan bahan yang dapat ditembus oleh cahaya tampak dan sinar
infra merah, tetapi tidak oleh sinar ultraviolet. Gelas yang mengandung Pb tidak dapat
dilewati oleh sinar Rontgen. Pemanasan akan menyebabkan pemuaian gelas yang
besarnya sangat berbeda satu sama lain (tergantung koefisien pemuaian). Bila pemanasan
atau pendinginan berlangsung terlalu cepat atau terkonsentrasi pada satu titik, akan terjadi
tegangan. Karena gelas bersifat rapuh, tegangan tersebut dapat menimbulkan retakan.
Bahan aditif khusus seperti boron oksida dapat membuat gelas kimia lebih tahan terhadap
bahan kimia dan perubahan temperatur. Kuarsa memiliki sifat tennis yang lebih baik
karena koefisien pemuaiannya sangat kecil.Gelas merupakan isolator listrik yang baik
dan penghantar panas yang buruk (terutama glass wool). Gelas kimia akan berubah
sifatnya setelah digunakan bertahun-tahun atau dalam waktu yang lebih singkat lagi bila
dipakai untuk temperatur yang lebih dari 150oC. Perubahan ini dimulai dengan teradinya
kristalisasi pada beberapa tempat dan akhimya pada seluruh tempat. Dengan demikian,
gelas menjadi lebih rapuh dan tidak dapat digunakan.

Ketahanan kimia
Gelas sangat mudah rusak oleh lelehan alkali, alkali karbonat, (pH10), hidrogen, fluorida,
dan agak mudah rusak oleh basa panas dengan pH 7 – 10, serta larutan panas asam
anorganik yang mengandung air, misalnya HCl 30%.Pengolahan dan penggunaan: Gelas
dapat dibentuk dengan cara memanaskannya lagi (peniupan kaca). Selain itu gelas dapat
digerinda dingin, dibor, dipotong, direkat, diperkuat (dengan plastik/serat gelas) dan bisa
diberi tegangan (kaca pengaman) dengan pengerjaan panas.Penggunaan: Gelas digunakan
sebagai bahan bila dibutuhkan peralatan yang tembus pandang dan mempunyai ketahanan
kimia yang tinggi. Contohnya pipa, kaca pengintip, organ penyekat, bejana kecil dalam
operasi, botol keranjang, botol kecil, alat penukar panas, pompa,siklon, filter sinter, dan
alat laboratorium. Secara khusus, gelas dapat digunakan sebagai kaca pengaman, bahan
isolasi, kaca optik (misalnya untuk filter), kaca jendela, dan cermin.Keamanan: Botol
biasa dan botol keranjang tidak holeh diberi beban tekanan. Bila tidak ada petunjuk kerja
intern maka petunjuk kerja yang dikeluarkan oleh perusahaan pembuat gelas kimia harus
diberlakukan.

Email
Email adalah bahan ticlak tembus pandang yang dibakarkan secara berlapis (3 – 6 lapis)
pada bahan dasar. Email merupakan massa yang mirip gelas dan dapat menempel dengan
kuat. Email terbentuk setelah campuran organik yang merigandung kuarsa dalam air
dilapiskan ke alas permukaan logam dengan cara pelelehan dan “sinter”.

Sifat-sifat: Email mempunyai sifat mirip gelas. Karena koefisien pemuaiannya lebih kecil
dari pada baja, ada kemungkinan email bisa retak pada saat pemanasan. Hal ini
disebabkan baja memuai lebih panjang. Demikian pula pada pendinginan yang cepat,
email dapat menjadi retak karena tegangan tarik. Adanya retak-retak menyebabkan bahan
proses dapat menerobos masuk, menyerang baja dan menyebar dibawah lapisan email.
Apabila pada proses ini terbentuk gas seperti H2,gas tersebut dapat mengangkat lapisan
email sehingga terkelupas. Untuk memperkecil bahaya ini, pada pembuatan peralatan
email, email diberi tekanan-tegangan awal. Dengan demikian, penggunaan dengan
perbedaan temperatur yang lebih besar diperbolehkan, sehingga peralatan dapat
dipanaskan/didinginkan lebih cepat. Petunjuk dari perusahaan pembuat harus
diberlakukan bila tidak ada petunjuk intem.

Penggunaan: Peralatan email digunakan dalam produksi bila produk yang diinginkan
harus mempunyai kemurnian yang tinggi dan/atau peralatan harus mempunyai ketahanan
yang tinggi terhadap asam.

http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-industri/utilitas-pabrik/gelas-dan-kuarsa/
Beberapa fakta seputar kaca
Ditulis oleh Viko Ladelta pada 07-09-2007

Kaca adalah salah satu produk industri kimia yang paling


akrab dengan kehidupan kita sehari-hari. Tetapi seberapa banyakkah yang kita ketahui
tentang senyawa unik ini? Inilah beberapa fakta tentang kaca.

Dipandang dari segi fisika kaca merupakan zat cair yang sangat dingin. Disebut demikian
karena struktur partikel-partikel penyusunnya yang saling berjauhan seperti dalam zat
cair namun dia sendiri berwujud padat. Ini terjadi akibat proses pendinginan (cooling)
yang sangat cepat, sehingga partikel-partikel silika tidak “sempat” menyusun diri secara
teratur. Dari segi kimia, kaca adalah gabungan dari berbagai oksida anorganik yang tidak
mudah menguap , yang dihasilkan dari dekomposisi dan peleburan senyawa alkali dan
alkali tanah, pasir serta berbagai penyusun lainnya. Kaca memiliki sifat-sifat yang khas
dibanding dengan golongan keramik lainnya. Kekhasan sifat-sifat kaca ini terutama
dipengaruhi oleh keunikan silika (SiO2) dan proses pembentukannya.

Beberapa sifat-sifat kaca secara umum adalah:

• Padatan amorf (short range order).


• Berwujud padat tapi susunan atom-atomnya seperti pada zat cair.
• Tidak memiliki titik lebur yang pasti (ada range tertentu)
• Mempunyai viskositas cukup tinggi (lebih besar dari 1012 Pa.s)
• Transparan, tahan terhadap serangan kimia, kecuali hidrogen fluorida. Karena
itulah kaca banyak dipakai untuk peralatan laboratorium.
• Efektif sebagai isolator.
• Mampu menahan vakum tetapi rapuh terhadap benturan.

Sebagaimana bahan-bahan yang sangat banyak digunakan dalam peradaban modern,


riwayat penemuan kaca tidaklah jelas sama sekali. Salah satu rujukan yang paling tua
mengenai bahan ini dibuat oleh Pliny, yang menceritakan bagaimana pedagang-
pedangang phoenisia purba menemukan kaca tatkala memasak makanan. Periuk yang
digunakannya secara tidak sengaja diletakkan di atas massa trona di suatu pantai.
Penyatuan yang terjadi antara pasir dan alkali menarik perhatian dan orang Mesir telah
berusaha menirunya. Sejak tahun 6000 atau 5000 sebelum Masehi, orang mesir telah
membuat permata tiruan dari kaca dengan ketrampilan yang halus dan keindahan yang
mengesankan. Kaca jendela sudah mulai disebut-sebut sejak tahun 290. Silinder kaca
jendela tiup ditemukan oleh para pendeta pada abad kedua belas. Dalam abad tengah,
Venesia memegang monopoli sebagai pusat industi kaca. Di jerman dan inggris, kaca
baru mulai dibuat pada abad ke-16. Secara keseluruhan sebelum tahun 1900, industri ini
merupakan seni yang dilengkapi oleh rumus-rumus rahasia yang dijaga ketat. Proses
pembuatannya-pun bersifat empiris dan hanya berdasarkan pada pengalaman.

Pada tahun 1914, di Belgia dikembangkan proses Fourcault untuk menarik kaca plat
secara kontiniu. Selama 50 tahun berikutnya para ilmuwan dan insinyur telah berhasil
menciptakan berbagai modifiklasi terhadap proses penarikan kaca dengan tujuan untuk
memperkecil distorsi optik kaca lembaran (kaca jendela) dan menurunkan biaya
pembuatan.

Reaksi yang terjadi dalam pembuatan kaca secara ringkas adalah sebagai berikut:
Na2CO3 + aSiO2 ? Na2O.aSiO2 + CO2
CaCO3 + bSiO2 ? CaO.bSiO2 + CO2
Na2SO4 + cSiO2 + C ? Na2O.cSiO2 + SO2 + SO2 + CO

Walaupun saat ini terdapat ribuan macam formulasi kaca yang dikembangkan dalam 30
tahun terakhir ini namun gamping, silika dan soda masih merupakan bahan baku dari 90
persen kaca yang diproduksi di dunia.

Kuarsa (SiO2), salah satu bentuk polimorfi silika

Secara umum, kaca komersial dapat dikelompokkan menjadi beberapa golongan:

1. Silika lebur. Silika lebur atau silika vitreo dibuat melalui pirolisis silikon
tetraklorida pada suhu tinggi, atau dari peleburan kuarsa atau pasir murni. Secara
salah kaprah, kaca ini sering disebut kaca kuarsa (quartz glass). Kaca ini
mempunyai ciri-ciri nilai ekspansi rendah dan titik pelunakan tinggi. Karena itu,
kaca ini mempunyai ketahanan termal lebih tinggi daripada kaca lain. Kaca ini
juga sangat transparan terhadap radiasi ultraviolet. Kaca jenis inilah yang sering
digunakan sebagai kuvet untuk spektrometer UV-Visible yang harganya sekitar
dua jutaan per kuvet.
2. Alkali silikat. Alkali silikat adalah satu-satunya kaca dua komponen yang secara
komersial, penting. Untuk membuatnya, pasir dan soda dilebur bersama-sama,
dan hasilnya disebut Natrium silikat. Larutan silikat soda juga dikenal sebagai
kaca larut air (water soluble glass) banyak dipakai sebagai adhesif dalam
pembuatan kotak-kotak karton gelombang serta memberi sifat tahan api.
3. Kaca soda gamping. Kaca soda gamping (soda-lime glass) merupakan 95 persen
dari semua kaca yang dihasilkan. Kaca ini digunakan untuk membuat segala
macam bejana, kaca lembaran, jendela mobil dan barang pecah belah.
4. Kaca timbal. Dengan menggunakan oksida timbal sebagai pengganti kalsium
dalam campuran kaca cair, didapatlah kaca timbal (lead glass). Kaca ini sangat
penting dalam bidang optik, karena mempunyai indeks refraksi dan dispersi yang
tinggi. Kandungan timbalnya bisa mencapai 82% (densitas 8,0, indeks bias 2,2).
Kandungan timbal inilah yang memberikan kecemerlangan pada “kaca potong”
(cut glass). Kaca ini juga digunakan dalam jumlah besar untuk membuat bola
lampu, lampu reklame neon, radiotron, terutama karena kaca ini mempunyai
tahanan (resistance) listrik tinggi. Kaca ini juga cocok dipakai sebagai perisai
radiasi nuklir.
5. Kaca borosilikat. Kaca borosilikat biasanya mengandung 10 sampai 20% B2O3,
80% sampai 87% silika, dan kurang dari 10% Na2O. Kaca jenis ini mempunyai
koefisien ekspansi termal rendah, lebih tahan terhadap kejutan dan mempunyai
stabilitas kimia tinggi, serta tahanan listrik tinggi. Perabot laboratorium yang
dibuat dari kaca ini dikenal dengan nama dagang pyrex. Kaca borosilikat juga
digunakan sebagai isolator tegangan tinggi, pipa lensa teleskop seperti misalnya
lensa 500 cm di Mt. Palomer (AS).
6. Kaca khusus. Kaca berwarna , bersalut, opal, translusen, kaca
keselamatan,fitokrom, kaca optik dan kaca keramik semuanya termasuk kaca
khusus. Komposisinya berbeda-beda tergantung pada produk akhir yang
diinginkan.
7. Serat kaca (fiber glass). Serat kaca dibuat dari komposisi kaca khusus, yang
tahan terhadap kondisi cuaca. Kaca ini biasanya mempunyai kandungan silika
sekitar 55%, dan alkali lebih rendah.

DAFTAR PUSTAKA :
Barsounan, Michael. 1997. FUNDAMENTALS OF CERAMIC. The Mc-Graw Hill inc.
Singapore.
Austin, Goerge T. 1984. SHEREVE’S CHEMICAL PROCESS INDUSTRIES.The
Mc-Graw Hill inc.

You might also like