Professional Documents
Culture Documents
DIDAKTIKA
</index.html>
A
l
-
</index.html>
Assalamu'alaikum Wr.Wb.
Dalam mendukung program trilogi tersebut, lanjut Yahya, saat ini Depdiknas telah
menugaskan badan penelitian dan pengembangan (balitbang) untuk merumuskan konsep
reformasi pendidikan sesuai dengan tuntutan masyarakat yang lebih luas lagi.
``Reformasi pendidikan seperti apa nanti akan ditentukan standar nasionalnya dan
standar kompetensi minimal yang harus dicapai pada masing-masing sekolah,`` ujarnya.
Mengenai rencana program trilogi pendidikan itu, Yahya membantah bahwa program-
program yang telah ada dan dibuat oleh pejabat menteri sebelumnya akan dihapuskan.
Seperti diketahui, beberapa program pendidikan yang masih berjalan sampai saat ini
adalah program muatan lokal yang dipelopori Fuad Hassan, atau link and match yang
digandrungi Wardiman Djojonegoro.
Yahya mengatakan program trilogi pendidikan tersebut akan diprioritaskan untuk jenjang
pendidikan dasar dan menengah (Dikdasmen). Namun pada jenjang pendidikan tinggi,
program pemahaman materi kewarganegaraan tetap diberikan.
Sementara itu Dirjen Dikdasmen Indra Djati Sidi mengatakan bila program trilogi
pendidikan nasional dikaitannya dengan program terdahulu masih berhubungan dan
integratif. ``Selaku direktorat tugas kita menyiapkan policy menteri. Saya melihat
program yang sekarang ini mungkin sudah tercantum pada kebijakan menteri sebelumnya.
Yang berbeda hanya aspek penekanannya saja, jadi tidak ada perbedaan yang
mendasar,`` katanya.
Program lain sebagai upaya meningkatkan mutu penguasaan ilmu-ilmu dasar pada siswa,
kata Indra, maka Ditjen Dikdasmente melalui proyek Science Education Quality
Improvement in Primary School (SEQIP) melakukan bekerja sama dengan pemerintah
Jerman dan beberapa proyek kerjasama lainnya. (Media Indonesia)
Home <http://www.myquran.com>
Keluarga Sakinah
Harus didirikan atas beberapa aspek, antara lain ; 1. Seluruh komponen
rumah tangga yang memiliki sikap berbeda akan menjadi sinergi yang saling
mendukung dan perbedaan tersebut menjadi rahmat dan bukan saling
menghambat. 2. Perlu menghindarkan sikap menonjolkan diri atau
mengganggap dirinya paling penting dan berpengaruh. 3. Sikap ikhlas
menjadi modal dasar yang utama, terutama bagi orang tua dalam mendidik
anak yang merupakan titipan Allah SWT. 4. Contoh dan suri tauladan yang
baik dari orang tua sangat menentukan perkembangan anak. 5. Kesabaran
dalam mendidik anak juga dituntut dari orang tua karena tiap anak memiliki
sikap yang berbeda. 6. Bila kita memiliki kelebihan dana / keuangan dalam
keluarga, sebaiknya digunakan untuk ibadah (sedekah, dll) dan mengisi
dengan ilmu yang bermanfaat (ilmu sekolah dan masyarakat). 7. Selalu
mengikuti perkembangan anak dan kita bekali mereka dengan ilmu ( agama
dan dunia ), ketika mereka masih kanak-kanak kita tanamkan nilai-nilai
agama dan budi pekerti yang baik, sedangkan ketika mereka remaja kita
dapat menjadi teman curhat ( curahan hati ) mereka yang penuh dengan
dinamika apalagi kondisi saat itu perlu kita waspadai ( kasus narkoba, dll. ) 8.
Untuk membangun keluarga sakinah minimal ditunjang oleh suri tauladan,
cinta ilmu dan sistem yang islami. Contoh sederhananya adalah
membiasakan menjalankan sesuatu dengan do'a, mengucapkan salam dan
membalasnya, dll. Sehingga akhirnya rumah tangga - rumah tangga yang
sakinah dapat menjadikan masyarakat kita yang baik dan penuh dengan nilai
agama dan budi pekerti. Semua ikhtiar kita bergantung kepada Allah SWT.
Marilah kita hidupkan rumah kita dengan ibadah kepada Allah dan
menggunakan dana yang didapatkan secara halal di jalan Allah pula. Dikutip
dari posting Sdr. Taufik Manan di milis Phadang Mbulan
<http://www.egroups.com/group/phadang-mbulan>, yang disarikan dari
Pengajian Manajemen Qolbu yang dibawakan oleh KH. Abdullah Gymnastiar
yang akrab dipanggil dengan KH. Aagym ( Pimpinan Pondok Pesantren
Daarut Tauhid Bandung ) di Hotel Borobudur Jakarta Rabu malam 1
Desember 1999. Phadang Mbulan <http://www.egroups.com/group/phadang-
mbulan>, yang disarikan dari Pengajian Manajemen Qolbu yang dibawakan
oleh KH. Abdullah Gymnastiar yang akrab dipanggil dengan KH. Aagym
( Pimpinan Pondok Pesantren Daarut Tauhid Bandung ) di Hotel Borobudur
Jakarta Rabu malam 1 Desember 1999. Bekerja dan Menunda Anak
<http://www.hidayatullah.com/sahid/9912/sakinah.htm> , ( Hidayatullah
<http://www.hidayatullah.com> )