Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai makhluk yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk ciptaan Tuhan
yang lain, manusia yang memiliki akal tentulah memiliki peranan penting dalam pengelolaan
kekayaan alam. Manusia wajib memelihara dan memanfaatkan segenap karunia kekayaan alam
dengan sebaik-baiknya untuk kebutuhan hidupnya.
Sebagai negara kepulauan dengan masyarakat yang beraneka ragam, negara Indonesia
memiliki unsur-unsur kekuatan dan sekaligus kelemahan. Kekuatannya terletak pada posisi dan
keadaan geografi yang strategi dan kaya akan sumber daya alam. Sementara kelemahannya
terletak pada wujud kepulauan dan keanekaragaman masyarakat yang harus disatukan dalam
satu bangsa dan satu tanah air, sebagaimana telah diperjuangkan oleh para pendiri negara.
Dalam pelaksanaanya bangsa Indonesia tidak bebas dari pengaruh interaksi dan
interelasi dengan lingkungan sekitarnya, baik lingkungan regional maupun internasional.
Dalam hal ini bangsa indonesia perlu memiliki prinsip-prinsip dasar sebagai pedoman agar
tidak terombang-ambing dalam memperjuangkan kepentingan nasional untuk mencapai cita-
cita dan tujuan nasionalnya. Salah satu pedoman bangsa Indonesia adalah wawasan nasional
yang berpijak pada wujud wilayah nusantara.
B. Tujuan Penulisan
Page | 1
BAB II
PEEMBAHASAN
Istilah geopolitik semula adalah sebagai ilmu bumi politik, kemudian berkembang
menjadi pengetahuan tentang sesuatu yang berhubungan dengan konstelasi ciri khas negara
berupa : bentuk, luas, letak, iklim, dan sumber daya alam suatu negara untuk membangun
dan membina negara.
Teori geopolitik telah berkembang menjadi konsepsi wawasan nasional suatu bangsa
seiring dengan berkembangnya teori – teori kekuasaan, oleh karena itu wawasan nasional
bangsa selalu mengacu kepada geopolitik, sehingga dengan wawasan suatu negara dapat
diketahui kemana arah perkembangan suatu negara (Soemiarno, 2005).
Wawasan nasional suatu bangsa dibentuk dan dijiwai oleh paham kekuasaan
dan geopolitik yang dianutnya. Perumusan wawasan nasional lahir berdasarkan
pertimbangan dan pemikiran sejauhmana konsep operasionalnya dapat diterima dan
kekuasaan yang diterapkan berdasarkan paham kekuasaan dan teori geopolitik yang
berkembang (Sumarsono, 2001).
Page | 2
sebuah Negara dapat berdiri dengan kokoh. Menurut Machiavelli sebuah Negara
akan bertahan apabila menerapkan dalil – dalil sebagai berikut:
Kedua, untuk menjaga kekuasaan sebuah rejim, politik adu domba (devide et
impera) adalah sah untuk dilaksanakan.
Ketiga, dalam dunia politik dapat disamakan dengan kehidupan binatang buas
di hutan, siapa yang kuat akan dapat bertahan dan menang.
Perang dimasa depan merupakan perang total, yaitu perang yang mengerahkan
segala daya upaya dan kekuatan nasional. Napoleon berpendapat kekuatan politik
harus didampingi dengan kekuatan logistik dan ekonomi, yang didukung oleh sosial
budaya berupa ilmu pengetahuan dan teknologi suatu bangsa untuk membentuk
kekuatan pertahanan keamanan dalam menduduki dan menjajah negara lain.
Jendral Clausewitz sempat diusir pasukan Napoleon hingga sampai Rusia dan
akhirnya dia bergabung dengan tentara kekaisaran Rusia. Dia menulis sebuah buku
tentang perang yang berjudul “Vom Kriegen” (tentang perang). Menurut dia
perang adalah kelanjutan politik dengan cara lain. Buat dia perang sah-sah saja
untuk mencapai tujuan nasional suatu bangsa.
Page | 3
5) Paham Lenin (abad 19)
Kemantapan suatu sistem politik hanya dapat dicapai apabila berakar pada
kebudayaan politik bangsa yang bersangkutan. Kebudayaan politik akan menjadi
pandangan baku dalam melihat kesejarahan sebagai satu kesatuan budaya. Dalam
memproyeksikan eksistensi kebudayaan politik tidak semata-mata ditentukan oleh
kondisi-kondisi obyektif tetapi juga harus menghayati kondisi subyektif psikologis
sehingga dapat menempatkan kesadaran dalam kepribadian bangsa.
Geopolitik berasal dari kata geo dan politik. Geo berarti bumi dan politik
berasal dari bahasa Yunani politeia. Poli artinya kesatuan masyarakat yang berdiri
sendiri dan teia artinya urusan. Geopolitik biasa juga di sebut dengan wawasan
nusantara.
Page | 4
• Geopolitik adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang potensi geografi dan
kehidupannya yang dimiliki oleh suatu bangsa,atas dasar jati dirinya dan
merupakan kekuatan serta kemampuan untuk ketahanan nasional.
• Geostrategis adalah ilmu yang menyusun proses sinerji unsuragar dapat
teropersionalkan kebijakan yang dilandasi geopolitik.
Untuk membangun kekuasaan suatu Negara yang kuat, Negara tersebut harus
mampu mewadahi kondisi dan kedudukan kekuatan fisik gografinya.
Page | 5
2. Negara merupakan suatu sistem politik/pemerintahan yang meliputi
bidang-bidang: geopolitik, ekonomipolitik, demopolitik, sosialpolitik dan
kratopolitik.
3. Negara tidak harus bergantung pada sumber pembekalan luar, tetapi
harus mampu swasembada serta memanfaatkan kemajuan kebudayaan dan
teknologi untuk meningkatkan kekuatan nasional.
4) Ajaran Sir Walter Raleigh (1554 – 1618) dan Alfred Thyer Mahan (1840 –
1914) konsep wawasan bahari.
Page | 6
Barang siapa menguasai lautan akan menguasai “perdagangan”. Menguasai
perdagangan berarti menguasai “kekayaan dunia” sehinga pada akhirnya menguasai
dunia.
5) Ajaran Giulio Douhet (1869 – 1930) dan William Mitchel (189 – 1936)
konsep wawasan dirgantara.
2. Geopolitik Indonesia
Page | 7
Sedangkan pemahaman tentang bentuk negara Indonesia, bangsa Indonesia
menganut paham negara kepulauan berdasar ARCHIPELAGO CONCEPT yaitu laut
sebagai penghubung daratan sehingga wilayah negara menjadi satu kesatuan yang utuh
sebagai Tanah Air dan ini disebut negara kepulauan.
Timbulnya pengetahuan geopolitik berpangkal pada tinjauan para ahli pikir dan
sarjana tentang peranan faktor geografis terhadap kehidupan makhluk dan kebudayaan.
Bahwa keadaan alam di sekitarnya adalah penting untuk tiap makhluk hidup.
Kehidupan harus menyesuaikan diri dengan keadaan alamiah. Manusia sebagai
makhluk sosial budaya tidak hanya dikelilingi oleh situasi sosiokultural semata tetapi
pada hakikatnya tergantung pula serta diliputi oleh situasi alamiah.
Page | 8
• Berusaha menghubungkan kekuasaan negara dengan potensi alam yang
tersedia.
• Keadaan dan kekayaan alam (flora, fauna, dan mineral baik yang di atmosfer,
muka maupun perut bumi) dikelola dengan dasar 3 asas: asas maksimal, lestari,
dan daya saing.
• HANKAM.
Akhir-akhir ini, kita sering diganggu oleh negara tetangga. Pasca terlepasnya Sipa
dan Ligitan yang jatuh ke negara Malaysia, maka pulau Ambalat juga sering diganggu.
Bahkan Kepulauan Aruah, Kecamatan Pasirlimau, Kapas, Kabupaten Rokan Hilir di
Riau sudah masuk dalam peta promosi wisata negara jiran. Bahkan juga produk budaya
dan kesenian yang juga diklaim oleh negara tetangga. Seni Reog Ponorogo, tari Pendet
Bali, batik, makanan dan sebagainya juga sudah dijadikan ikon wisata negara tetangga.
Maka, semua ini bisa menjadi problem utama relasi indonesia dengan negara lain.
Wawasan nasional Indonesia dibentuk dan dijiwai oleh pemahaman kekuasaan bangsa
Indonesia yang berlandaskan falsafah Pancasila dan oleh pandangan geopolitik Indonesia
yang berlandaskan pemikiran kewilayahan dan kehidupan bangsa Indonesia guna
menjamin persatuan dan kesatuan bangsa.
Page | 10
Cara pandang utuh menyeluruh demi kepentingan nasional, tidak menutup kepentingan
daerah, golongan, dan individu.
Indonesia terdiri atas ratusan suku bangsa yang masing - masing memiliki adat
istiadat, bahasa, agama, dan kepercayaan yang berbeda - beda, sehingga tata
kehidupan nasional yang berhubungan dengan interaksi antargolongan mengandung
potensi konflik yang besar.
• Aspek Kesejarahan
• Tujuan nasional, dapat dilihat dalam Pembukaan UUD 1945, dijelaskan bahwa
tujuan kemerdekaan Indonesia adalah "untuk melindungi segenap bangsa Indonesia
dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk mewujudkan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial".
• Tujuan ke dalam adalah mewujudkan kesatuan segenap aspek kehidupan baik
alamiah maupun sosial, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan bangsa Indonesia
adalah menjunjung tinggi kepentingan nasional, serta kepentingan kawasan untuk
Page | 12
menyelenggarakan dan membina kesejahteraan, kedamaian dan budi luhur serta
martabat manusia di seluruh dunia.
C. Hukum Kewilayahan
Perkembangan sejarah hokum laut tidak lepas dari kemajuan teknologi maritim
perkapalan dan kepelauhan Belanda dan Inggris serta orientasi komoditi perdagangan
dunia. Pada hakekatnya wilayah laut dianggap mempunyai status hokum laut yakni : bebas,
datar, terbuka, tidak dapat dikuasai secara mutlak dan menjadi media alat angkut
(Soemiarno, 2007). Dari hakekat l;aut tersebut muncul falsafah laut yang berakibat pada
perebutan wilayah laut yakni:
(1) Res Nullius: laut tidak ada yang mempunyainya, dapat diambil, dan dimiliki tiap
negara.
(2) Res Communis: laut itu adalah milik masyarakat dunia, oleh karena itu tidak dapat
diambil dan dimiliki oleh masing-masing negara.
1. Deklarasi Djuanda
Page | 13
seorang ahli hokum Inggris pada tahun 1635 menulis tentang hokum laut dengan judul,
Mare Clausum (hak kuasai laut), sebagai jawaban atas teori Grotius. Setiap Negara
dapat menguasai laut.
Page | 15
garis pangkal atau maksimal 350 mil, atau tidak melebihi 100 mil dari kedalaman
2.500 m.
• Laut lepas (High Seas)
Dikenal pula sebagai laut bebas atau laut internasional : wilayah laut > 200 mil dar
garis pangkal.
Ruang dirgantara dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu ruang udara dan ruang
antariksa. Ruang udara berada di atas suatu wilayah Negara dikategorikan ruang udara
nasional, dan ruang antariksa adalah ruang udara yang pemanfaatannya dikendalikan
secara internasional. Pemanfaatan wilayah udara antariksa meliputi: Geo Stationary
Orbit (GSO), Medium Earth Orbit (MEO), dan Low Earth Orbit (LEO).
Page | 16
LEO (300 – 1500 km di atas permukaan bumi), merupakan suatu satelit
nirkabel yang tidak memiliki celah. Satelit ini terus menerus mengelilingi bumi dan
memiliki orbit yang kecepatannya tinggi namun ketinggiannya rendah sehingga daya
jangkaunya pun sempit. Untuk menjangkau suatu daerah, LEO harus mengorbitkan
satu satelitnya sehingga biaya produksi tinggi dan mereka belum dapat beroperasi
maksimal. Terdiri dari tiga jenis yaitu: Globalstar, Iridium, dan Tracking.
MEO, dengan ketinggian 1500 - 36000 km.dari permukaan bumi. Pada orbit ini
satelit dapat terlihat oleh stasiun bumi lebih lama sekitar 2 jam atau lebih. Dan waktu
yang diperlukan untuk menyeleseaikan satu putaran mengitari bumi adalah 2 jam
hingga 4 jam.
GSO (35790 km di atas permukaan bumi), adalah suatu orbit yang berbentuk
cincin terletak pada enam radian bumi di atas garis khatulistiwa. GSO mempunyai
posisi strategis untuk menempatkan satelit komunikasi agar satelit berada pada posisi
tetap di ruang angkasa. GSO Indonesia sepanjang 9.997 km atau sekitar 12,5 persen
keliling GSO. Beberapa teori hokum dirgantara yang masih menjadi polemik bagi para
pakar hokum dirgantara adalah:
1) Teori udara bebas (Air Freedom Theory), menyangkut perbedaan
persepsi tentang kebebasan udara tanpa batas dan kebebasan udara terbatas.
2) Teori negara berdaulat di udara (Air Sovereignity), menimbulkan
perbedaan tentang kedaulatan negara atas udara dibatasi oleh ketinggian tertentu
dan kedaulatan penuh tetapi dibatasi oleh hak lintas damai.
• Konvensi Chicago 1944: Magna Charta Hukum Udara Internasional.
• Internasional Civil Aviation Organization (ICAO). Akui Innocent
passage.
• Amandemen to Chicago Convention 1944 di Montreal 10 Mei 1984:
• Wajib tidak menggunakan senjata terhadap PU sipil (kemanusiaan).
• Negara berhak memerintahkan mendaratkan pelanggar PU sipil.
• Negara menggunakan prosedur pencegatan (interception) terhadap PU sipil.
• PU sipil harus mematuhi instruksi dari pihak yang melakukan pencegatan.
• Negara menetapkan UU bagi operator PU sipil, (yang melanggar Konvensi
ini).
Page | 17
3) Masalah ketinggian kedaulatan, menurut teori Cooper, batas ketinggian
ditentukan oleh kemampuan teknologi masing – masing Negara, dan menurut teori
Schater batas ketinggian sampai dengan 30 km atau sampai dengan ketinggian
balon dan pesawat terbang dapat mengudara.
4) Batas wilayah udara, dengan mengambil garis tegak lurus pada
permukaan bumi dari pusat bumi dan membentuk kerucut terbalik.
5) Perjanjian ruang angkasa (Space Treaty, 1967), tentang penggunaan
damai ruang antariksa dengan batas antara ruang udara dan ruang antariksa berjarak
100/100 km, dan benda-benda yang ada didalamnya menjadi wilayah internasional.
D. Geostrategi
Indonesia, sebagai sebuah negara kepulauan yang amat luas, memiliki berbagai
masalah berkaitan dngan kondisinya itu. Beberapa faktor yang mempengaruhi timbulnya
masalah teritorial ini antara lain, dasar geografi, demografi, serta kondisi sosial masyarakat.
Bila masalah-masalah yang timbul dari beberapa faktor di atas dapat diatasi dengan
baik oleh Bangsa Indonesia, maka akan tercapailah suatu keadaan yang dinamakan
ketahanan nasional. Untuk mencapai keadaan tersebut, terdapat suatu prosedur yang
dinamakan “geostrategi”.
Page | 18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Page | 19
B. Saran
Kami memohon maaf apabila masih terdapat banyak kesalahan dalam penulisan
dan penyusunan makalah ini dan kami juga berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat serta menambah pengetahuan bagi para pembacanya. Kritik dan
saran yang membangun kami harapkan demi perbaikan di masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
El – Shirazy, Habiburrahman., 2010. Bumi Cinta. Author Publishing dan Basmala, Jawa
Tengah.
Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta., 2009. Pokok – Pokok Materi Kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan. Universitas Negeri Jakarta, Jakarta
Rangkuti, P.A., 2007. Membangun Kesadaran Bela Negara. IPB PRESS, Bogor.
http://www.scribd.com/doc/23363625/Geopolitik-Indonesia-Wawasan-Nusantara, Rabu, 15
September 2010
Page | 20
http://fajargm.net/geopolitik-indonesia/#more-15, Kamis 16 September 2010
http://gagasanhukum.wordpress.com/2008/05/22/teori-delimitasi-ruang-udara-dan-angkasa/,
Jumat, 17 September 2010
http://www.idonbiu.com/2009/07/masalah-masalah-teritorial-indonesia.html,
http://www.lapanrb.org/index.php?option=com_content&view=article&id=68:orbit-
satelit&catid=45:artikel&Itemid=95, Minggu, 26 September 2010
http://www.scribd.com/doc/38155445/Sistem-Selular-Dan-Sitem-Satelit, Minggu, 26
September 2010
http://www.cml.ui.ac.id/RDM/2009_GASAL/UUI11001/1_5_3/FH_B_/HG_10#680784,
Minggu, 26 September 2010
Page | 21