You are on page 1of 25

c 


 

Radiasi pada dasanya adalah suatu cara perambatan energi dari sumber energi ke lingkungannya
tanpa membutuhkan medium. Gelombang radio, sinyal televisi, sinar radar, cahaya tak terlihat,
sinar-x dan sinar gamma merupakan contoh-contoh gelombang elektromagnetik.

Sumber elektromagnetik ada dimana-mana, matahari, bintang, lampu, dan tornado merupakan
sumber alamiah dari gelombang elektromagnetik. Ada juga sumber elektromagnetik buatan
seperti ledakan nuklir, rangkaian listrik dengan tube vakum atau transistor, diode microwave,
laser antena radio dan banyak lagi. Tubuh manusia akan tersinari oleh berbagai frekuensi
gelombang magnetic yang kompleks. Tingkat paparan gelombang elektromagnetik dari berbagai
frekuensi berubah secara signifikan sejalan dengan perkembangan teknologi yang menimbulkan
kekhawatiran bahwa paparan dari gelombang elektromagnetik ini dapat berpengaruh buruk
terhadap kesehatan fisik manusia. Ada kemungkinan gangguan tersebut adalah electrical
sensitivity.

Electrical sensitivity adalah gangguan fisiologis dengan tanda dan gejala neurologis maupun
kepekaan, berupa berbagai gejala dan keluhan. Gangguan ini umumnya disebabkan oleh radiasi
elektromagnetik yang berasal dari jaringan listrik tegangan tinggi atau ekstra tinggi, peralatan
elektronik di rumah, di kantor maupun industri. Termasuk telepon seluler (ponsel) maupun
microwave oven, ternyata sangat potensial menimbulkan berbagai keluhan tersebut. Banyak
kalangan mengklaim bahwa gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh alat-alat listrik
dapat mengganggu kesehatan pengguna dan orang-orang yang berdiri di sekitarnya. Anggapan
ini dibenarkan oleh para ahli bidang telekomunikasi, namun tidak sedikit pula bantahan-bantahan
oleh beberapa pihak yang menyangkal sebaliknya.

x   
 

       



c x   
1) Sterilisasi radiasi.
Radiasi dalam dosis tertentu dapat mematikan mikroorganisme sehingga dapat digunakan
untuk sterilisasi alat-alat kedokteran. Steritisasi dengan cara radiasi mempunyai beberapa
keunggulan jika dibandingkan dengan sterilisasi konvensional (menggunakan bahan kimia),
yaitu:
a) Sterilisasi radiasi lebih sempurna dalam mematikan mikroorganisme.
b) Sterilisasi radiasi tidak meninggalkan residu bahan kimia.
c) Karena dikemas dulu baru disetrilkan maka alat tersebut tidak mungkin tercemar bakteri
lagi sampai kemasan terbuka. Berbeda dengan cara konvensional, yaitu disterilkan dulu baru
dikemas, maka dalam proses pengemasan masih ada kemungkinan terkena bibit penyakit.
2) Terapi tumor atau kanker.
Berbagai jenis tumor atau kanker dapat diterapi dengan radiasi. Sebenarnya, baik sel normal
maupun sel kanker dapat dirusak oleh radiasi tetapi sel kanker atau tumor ternyata lebih sensitif
(lebih mudah rusak). Oleh karena itu, sel kanker atau tumor dapat dimatikan dengan
mengarahkan radiasi secara tepat pada sel-sel kanker tersebut.

x x    
1) Pemberantasan homo dengan teknik jantan mandul
Radiasi dapat mengakibatkan efek biologis, misalnya hama kubis. Di laboratorium dibiakkan
hama kubis dalam bentuk jumlah yang cukup banyak. Hama tersebut lalu diradiasi sehingga
serangga jantan menjadi mandul. Setelah itu hama dilepas di daerah yang terserang hama.
Diharapkan akan terjadi perkawinan antara hama setempat dengan jantan mandul dilepas. Telur
hasil perkawinan seperti itu tidak akan menetas. Dengan demikian reproduksi hama tersebut
terganggu dan akan mengurangi populasi.
2) Pemuliaan tanaman
Pemuliaan tanaman atau pembentukan bibit unggul dapat dilakukan dengan menggunakan
radiasi. Misalnya pemuliaan padi, bibit padi diberi radiasi dengan dosis yang bervariasi, dari
dosis terkecil yang tidak membawa pengaruh hingga dosis rendah yang mematikan. Biji yang
sudah diradiasi itu kemudian disemaikan dan ditaman berkelompok menurut ukuran dosis
radiasinya.
3) Penyimpanan makanan
Kita mengetahui bahwa bahan makanan seperti kentang dan bawang jika disimpan lama akan
bertunas. Radiasi dapat menghambat pertumbuhan bahan-bahan seperti itu. Jadi sebelum bahan
tersebut di simpan diberi radiasi dengan dosis tertentu sehingga tidak akan bertunas, dengan
dernikian dapat disimpan lebih lama.

 x   
1) Pemeriksaan tanpa merusak.
Radiasi sinar gamma dapat digunakan untuk memeriksa cacat pada logam atau sambungan
las, yaitu dengan meronsen bahan tersebut. Tehnik ini berdasarkan sifat bahwa semakin tebal
bahan yang dilalui radiasi, maka intensitas radiasi yang diteruskan makin berkurang, jadi dari
gambar yang dibuat dapat terlihat apakah logam merata atau ada bagian-bagian yang berongga
didalamnya. Pada bagian yang berongga itu film akan lebih hitam,
2) Mengontrol ketebalan bahan
Ketebalan produk yang berupa lembaran, seperti kertas film atau lempeng logam dapat
dikontrol dengan radiasi. Prinsipnya sama seperti diatas, bahwa intensitas radiasi yang diteruskan
bergantung pada ketebalan bahan yang dilalui. Detektor radiasi dihubungkan dengan alat
penekan. Jika lembaran menjadi lebih tebal, maka intensitas radiasi yang diterima detektor akan
berkurang dan mekanisme alat akan mengatur penekanan lebih kuat sehingga ketebalan dapat
dipertahankan.
3) Pengawetan hahan
Radiasi juga telah banyak digunakan untuk mengawetkan bahan seperti kayu, barang-barang
seni dan lain-lain. Radiasi juga dapat menningkatkan mutu tekstil karena inengubah struktur
serat sehingga lebih kuat atau lebih baik mutu penyerapan warnanya. Berbagai jenis makanan
juga dapat diawetkan dengan dosis yang aman sehingga dapat disimpan lebih lama.

x     
 
Ada empat besaran yang penting dalam pembicaraan radiasi, yaitu :    
              
½  
   
Besaran ini merupakan ukuran aktifitas inti atom radioaktif yang menyatakan banyaknya
peluruhan yang terjadi per detik. Satuan SI untuk aktivitas adalah `ecquere (`q) yang
didefinisikan sebagai satu peluruhan per detik. Nama satuan ini diambil dari nama fisikawan
Perancis pemenang hadiah Nobel Henri Bequerel (1852-1908), penemu gejala radioaktivitas
alamiah pada tahun 1896. Satuan lain yang lebih sering dipakai adalah curie (Ci) yang diambil
dari nama suami-istri Piere (1859-1906) dan Marie Curie (1867- 1934), pemenang hadiah Nobel
fisika tentang radioaktivitas alamiah, Marie sendiri menerima Nobel kimia pada tahun 1911
untuk penemuan unsur radium (Ra) dan polonium (Po).

 !!x 
1 Ci sebetulnya adalah aktivitas 1 gram unsur radium. Tampak bahwa aktivitas sama sekali tidak
menampilkan jenis radiasi maupun besar energi yang dipancarkannya, sehingga besaran ini
tidaklah berguna untuk mengukur dampak radiasi terhadap makhluk hidup. Jenis radiasi dan
jenis penerima radiasi turut menentukan efek biologis yang ditimbulkannya.

     
Dampak radiasi yang paling menonjol adalah kemampuannya mengionisasi materimateri yang
ditumbukinya. Sinar X dan gamma dengan mudah dapat mengusir electron dari tempatnya
menghasilkan ion-ion bermuatan listrik. Demikian pula elektron, ia menolak sesama elektron
membentuk ion positif atau ia menempel pada suatu atom membentuk ion negatif. Partikel
positif seperti partikel alpha mampu merebut elektron dari atom-atom yang dilewatinya. Bahkan
partikel tak bermuatan seperti netron pun dapat mengionisasi walaupun secara tidak langsung.
Kekuatan radiasi dalam hal kemampuan ionisasi inilah yang diukur oleh besaran eksposur.
Satuan yang umum dipakai untuk eksposur ini adalah roentgen ҞRҗҏdimana 1 R didefinisikan
sebagai eksposur sinar X atau gamma yang menghasilkan muatan 1 esu di dalam 1 cc udara
kering dalam keadaan STP. Tampak satuan SI untuk eksposur adalah coulomb/kg, dan :

"#$ !%&' Nama roentgen diambil dari fisikawan Jerman Wilhelm Roentgen,
penemu sinar X padatahun 1895.


     
*aju serapan energi yang timbul akibat radiasi ionisasi tergantung pada jenis bahan yang
diradiasi. Besaran yang dipakai sebagai standar serapan radiasi untuk berbagai jenis bahan dosis
serapan, yaitu jumlah energi radiasi yang terserap dalam 1 satuan massa bahan. Satuan SI untuk
dosis serapan ini adalah gray (Gy), 1 Gy sama dengan energi 1 joule yang terserap oleh 1 kg
bahan. Satuan lain yang juga sering dipakai adalah rad (radiation abssorbed doses) yaitu energi
100 erg yang terserap tiap gram bahan, sehingga 1 Gy = 100 rad. Hubungan D dan X dapat
dibuat jika bahan penyerap energi radiasinya adalah udara STP.

Eksposur 1 R mampu menghasilkan :


(2,58 x 10-4)/(1,6 x 10-19) = 1,61 x 1015, ion/kg udar. 1,6 x 10-19 coulomb adalah muatan
listrik yang dimiliki oleh sebuah elektron, atau ion akibat kehilangan/kelebihan elektron. Untuk
membentuk tiap ion udara rata-rata dibutuhkan energi 34 eV, sehingga eksposur 1 R memberikan
energi : J( !#) J& ( !%*)!!!$$+'  . Dengan demikian eksposur sinar
X atau gamma sebesar 1 R di dalam udara memberikan
dosis serapan sebesar 0,0088 Gy atau 0,88 rad.

    
Ketiga besaran radiasi di atas tidak satupun yang mengukur dampak radiasi terhadap tubuh
manusia, padahal tentu saja dampak biologis inilah yang terpenting untuk diketahui awam, agar
semua orang dapat mempertimbangkan bahaya radiasi yang dialaminya. Jenis radiasi ikut
menentukan dampak biologis ini, dampak radiasi gamma dan beta 1 rad tidak sama dengan
dampak radiasi alpha 1 rad misalnya. Untuk itu didefinisikan dosis ekivalen :
 , 
,adalah faktor kualitas radiasinya, untuk sinar X, beta dan gamma Q = 1, sedangkan radiasi
proton atau netron berkisar 2 < Q < 5 untuk energi rendah (keV) dan 5 < Q < 10 untuk energi
tinggi (MeV). Q tertinggi dimiliki oleh radiasi alpha atau ion berat lainnya, yaitu dapat mencapai
20. Jadi radiasi alpha dapat memiliki kemampuan merusak sel-sel tubuh 20 kali lebih besar
daripada radiasi beta. Jika D dalam rad maka DE dalam rem (roentgen equivalent in man),
sedangkan satuan SI-nya adalah sievert (Sv). 1 Sv = 100 rem. Perlu dicatat di sini bahwa radiasi
ion-ion berat macam partikel alpha tidak membahayakan jika mereka berada di luar tubuh. Hal
ini disebabkan oleh rendahnya daya tembus partikel-partikel tersebut, kulit manusia sudah
mampu untuk menahannya. Mereka akan sangat berbahaya jika masuk ke dalam tubuh baik
melalui pernafasan atau makanan/minuman.

Ternyata tiap organ tubuh manusia tidak sama baiknya dalam hal menyerap energy radiasi,
sehingga akhirnya didefinisikan pula dosis ekivalen efektif yang sama dengan DE dikalikan
dengan suatu faktor pembobot. Faktor pembobotan ini berbeda-beda untuk tiap organ tubuh,
beberapa di antaranya dapat dilihat pada tabel-1

- %.  /

0  . 

testes/ovarium 0,25
payudara 0,15
sumsum merah 0,12
paru-paru 0,03
kelenjar gondok 0,03
permukaan tulang 0,03
organ lainnya 0,30

Rekomendasi yang dikeluarkan oleh ICRP (International Commission on Radiation Protection)
untuk batasan radiasi adalah 0,5 rem per tahun untuk orang awam dan maksimum 5 rem per
tahun untuk pekerja di lingkungan beradiasi seperti reaktor nuklir. Dampak radiasi bersifat
kumulatif, sehingga dosis ekivalen yang diterima tiap saat berlaku seumur hidup secara
kumulatif. Tabel-2 berikut ini memberikan dampak biologis yang ditimbulkan oleh dosis
ekivalen yang diterima dalam sekali radiasi pada seluruh tubuh.

Dari penelitian yang sudah dilakukan, para ahli menyimpulkan bahwa radiasi dapat
memperpendek umur kita, yaitu sekitar 3-5 hari per 1 rem dosis serapan. Rata-rata tiap orang
menerima dosis 20 rem selama hidupnya, berarti jika ia dapat hidup tanpa radiasi umurnya akan
bertambah selama 3 bulan.

- "     

 J)   
50 Mulai tampaknya dampak biologis radiasi.
100 Dampak serius muncul : Selera makan hilang, rambut rontok, muntah, diare,
pendarahan, pucat, kemandulan tetap pada wanita, kemandulan 3-4 tahun
pada pria. Mulai timbulnya peluang penyakit seperti kanker, leukemia.
200 Kematian (10%) dalam beberapa bulan.
450 Kematian (50%) dalam beberapa bulan.
700 Kematian (90 %) dalam beberapa bulan.
1000 Kematian dalam beberapa hari
10000 Kematian dalam beberapa jam
100000 Kematian dalam beberapa menit



 0/c    

Pada zaman modern ini terdapat banyak sekali sumber radiasi buatan manusia. Di dunia
kedokteran radiasi justru dimanfaatkan dalam diagnosa maupun proses penyembuhan penyakit.
Alat-alat yang digunakan merupakan sumber radiasi yang memberikan dosis serapan amat tinggi
pada manusia. Oleh sebab itu sangat tidak dianjurkan seorang pasien mengalami radiasi berkali-
kali dalam tempo yang tidak begitu lama. Dosis radiasi beberapa aktivitas medis dapat kita lihat
dalam tabel-3. Perlu dicatat bahwa dosis pada tabel-3 itu hanya berlaku untuk sekali aktivitas
saja. Selain itu waktu radiasinya juga singkat sekali dan sasaran radiasi terlokalisir di bagian
tubuh tertentu. Terapi radiasi untuk kanker yang berdosis 5 juta mrem hanya digunakan dalam
waktu singkat dan daerah sasarn yang seminimal mungkin yaitu bagian yang memang
dikehendaki mati sel-selnya. Jika radiasi itu dikenakan ke seluruh tubuh matilah orang yang
teradiasi berdasarkan tabel-2. Di Amerika Serikat tiap orang menerima kirakira 80 mrem per
tahun dari aktivitas medis yang dilakukannya.

- %         



c     J)
Radiografi gigi (sinarX) 910 (seluruh mulut)
Mamografi 1500
Barium enema 8000
Terapi radiasi (kanker) 5000000
Foto sinar X :
-dada 22
-perut 500
Bekerja sebagai teknisi peralatan medis 50-300
 

Sumber radiasi buatan lain yang cukup besar adalah aktivitas tenaga nuklir, mulai dari
penambangan uranium, pengayaannya, penggunaannya dalam reaktor nuklir, pembuangan
sampah nuklir, sampai dengan percobaan senjata nuklir. Jika faktor kecelakaan diabaikan, dosis
yang timbul akibat aktivitas tenaga nuklir ini per tahunnya dapat dilihat pada tabel 4
- %&       

c   J)
Tinggal di dekat reaktor nuklir 4-76
Tinggal 8 km di sekitar reaktor 0,6
Aktivitas nuklir di seluruh dunia 0,04
Percobaan senjata nuklir 5
Bekerja di tambang uranium 100000
Bekerja di P*TN 600-800

Dari tabel-4 dapat disimpulkan bahwa tanpa reaktor nuklir di dekat rumah kita, kita tetep
menerima dosis sekitar 5 mrem per tahun dari kegiatan nuklir di seluruh dunia. Jumlah ini
amatlah kecil dibandingkan dengan dosis yang berasal dari radiasi alamiah, apalagi jika
dibandingkan dengan radiasi aktivitas medis. Kegiatan lain yang berperan dalam akumulasi
radiasi pada manusia per tahunnya ada dalam tabel-5 di bawah ini. Merokok termasuk dalam
tabel-5, disebabkan daun tembakau mengandung unsure-unsur radioaktif dari deret uranium.
Bahkan orang yang tidak merokok tetapi ikut menghisap asapnya juga akan memasukkan unsur
radioaktif ini ke dalam paru-parunya.

- %#     

c '    J)
Perjalanan lewat udara 2 (tiap 2400 km)
TV / monitor komputer 2 (1 jam per harinya)
Arloji (radium), detektor asap, limbah industri 2
Merokok 40 (1 pak sehari)
Bekerja sebagai kru pesawat jet 140



x   
  1

    
Kerusakan biologis yang disebabkan oleh radiasi ion diklasifikasikan dalam 3 kategori:
 Efek somatik deterministik
 Efek somatik stokastik
 Efek genetik deterministik
 Efek genetik stokastik

Efek somatis dibagi menjadi:


 Efek langsung atau akut
Terlihat segera setelah paparan, akibat dosis besar yang diterima oleh tubuh.
 Efek jangka panjang atau kronis
Terlihat jelas setelah waktu yang lama, sehingga disebut periode laten ( 20 tahun atau
lebih), misalnya leukimia.

  


Ada beberapa efek sinar X yang merusak tubuh akibat dari dosis radiasi yang tinggi. Meliputi
warna kulit kemerahan dan katarak. Keparahan efek sebanding dengan dosis yang diterima, dan
pada beberapa kasus dosis ambang terlihat pada saat tidak terlihat efek bagi pasien.

  


Efek stokastik merupakan akibat yang mungkin terbentuk, bersifat acak dan tergantung hukum
kemungkinan. Contoh efek somatik stokastik meliputi leukimia dan tumor-tumor tertentu.
Efek yang merusak tersebut disebabkan ketika tubuh terpapar dosis radiasi apa saja. Secara
eksperimen tidak dapat dibuat suatu dosis aman, yaitu dosis dimana efek stokastik tidak akan
terbentuk. Oleh karena itu diasumsikan bahwa tidak ada dosis ambang, dan setiap paparan
radiasi ion mempunyai kemungkinan dalam menyebabkan efek stokastik.
Semakin rendah dosis radiasi semakin rendah pula kemungkinan kerusakan sel. Walaupun
demikian, tingkat kerusakan tidak berhubungan dengan jumlah dosis. Hal ini merupakan latar
belakang adanya anjuran dalam proteksi radiasi.

2 
Efek genetik deterministik terjadi pada organ reproduksi, dapat merusak DNA sel sperma/sel
telur dan mengakibatkan abnormalitas kongenital pada keturunan I atau II (bersifat laten).
Kerusakan ini muncul pada saat ada faktor pemicu dimana sel gonad pria lebih mudah terpapar.

2 
Mutasi merupakan perubahan yang tiba-tiba pada gen atau kromosom. Hal ini dapat diakibatkan
oleh faktor eksternal, seperti radiasi yang terjadi secara spontan.
Radisasi terhadap organ reproduksi dapat merusak DNA sel sperma ataupun sel telur, dapat
berupa kelainan kongenital pada keturunan orang yang terkena radiasi. Walaupun demikian,
tidak ada kepastian bahwa efek tersebut dapat terjadi, sehingga semua efek genetis dianggap
sebagai efek stokastik. Hubungan sebab dan akibat sangat sulit bahkan sangat tidak mungkin
dibuktikan. Walaupun radiasi ion memiliki potensi dalam menyebabkan kerusakan genetik, tidak
ada data pasien manusia yang menunjukkan adanya hubungan langsung dengan radiasi.
Perkiraan lebih didasarkan pada kelinci percobaan. Diperkirakan bahwa dosis 0,5-1,0 Sv pada
gonad dapat meningkatkan kemungkinan terjadi mutasi sebesar 2 kali lipat. Sekali lagi
diperkirakan tidak ada dosis ambang.

-/ x 34 x5 /


Janin yang sedang bertumbuh lebih sensitif terhadp efek radiasi, terutama dalam periode
organogenesis (2-9 minggu setelah pembuahan). Masalah yang utama adalah:
 kelainan abnormal atau kematian
 retardasi mental
Hal ini diakibatkan adanya kerusakan pada sel darah ibu sehingga suplai darah ke janin
terganggu. Sehingga dosis maksimum yang diperbolehkan diberikan kepada abomen wanita
hamil diatur oleh hukum.

x / 3 4   
 
Dalam bidang kedokteran gigi, jumlah dosis yang digunakan secara rutin relatif kecil dan di
bawah dosis ambang yang dapat mengakibatkan efek somatik deterministik. Walaupun
demikian, efek stokastik pada sel somatis dan genetis dapat diakibatkan oleh berapapun dosis
radiasi ion. Radiologi dental biasanya tidak terlibat dalam radiasi organ reproduksi, sehingga
efek somatic stokastik merupakan efek merugikan yang paling dipertimbangkan.

x     %1      6


Mekanisme mengenai bagaimana sinar-X menyebabkan kerusakan tidak diketahui dengan jelas,
namun 2 sebab utama yang dianggap berhubungan adalah:
1. kerusakan langsung pada target spesifik di dalam sel (DNA, RNA)
2. kerusakan tidak langsung terhadap sel akibat ionisasi air atau molekul lain dalam sel


    
Target spesifik pada sel yaitu DNA atau RNA di dalam inti sel, atau suatu elektron berenergi
tinggi yang masuk dan menghancurkan ikatan asam-asam nukleat yang relatif lemah. Efek
kromosom tersebut meliputi :
1. Replikasi yang abnormal
2. Ketidakmampuan untuk menyampaikan informasi
3. Kerusakan sesaat-DNA berhasil diperbaiki sebelum pembelahan sel berlanjut
4. Kematian sel

Jika radiasi mengenai sel somatik, efek pada DNA dapat menginduksi keganasan. Jika kerusakan
mengenai sel reproduksi inang, akibatnya berupa abnormalitas kongenital.
Apa yang terjadi pada sel bergantung pada beberapa faktor seperti :
1. Jenis dan jumlah ikatan asam nukleat yang rusak
2. Intensitas dan jenis radiasi
3. Waktu µantara¶ terjadinya paparan
4. Kemampuan sel untuk memperbaiki diri
5. Tahapan siklus replikasi sel saat terradiasi

     


Karena 75% sel terdiri dari air, maka molekul airlah yang terionisasi oleh sinar-X.
  3    
Sulit untuk memperkirakan resiko efek stokastik pada sel tubuh, seperti kanker akibat radiasi.
Kelompok yang terkena radias dosis tinggi dianalisis dan hasilnya digunakan untuk
memperkirakan resiko dari radiasi dosis rendah pada radio-diagnosis. Studi kelompok yang
terkena dosis tinggi meliputi:
1. Kelompok bertahan dari ledakan atom di Hiroshima dan Nagasaki
2. Pasien yang menerima radiotherapy
3. Pekerja radiasi ƒ orang-orang yang terpapar radiasi dalam tugasnya
4. Kelompok bertahan pada bencana nuklir di Chernobyl
Mudah untuk menghitung jumlah resiko karena kanker adalah penyakit yang umum, sehingga
dalam kelompok studi manapun biasanya terdapat insidensi kanker. Pada kelompok yang
disebutkan di atas, insidensi karies meningkat dan mengarah pada bertambahnya insidensi
kanker.
Perkiraan resiko berkembangnya suatu kanker fatal akibat radiasi sinar-X menunjukkan resiko
seumur hidup pada pasien usia 16-69. Resiko tersebut tergantung usia, menjadi sangat tinggi
pada usia muda dan menurun pada usia yang lebih tua. NRPB menyarankan pada anak-anak
perkiraan resiko dikali 2 dan pada pasien orangtua dibagi 5.
Informasi epidemis ini selalu diperbaharui dan laporan terakhir menyarankan resiko akibat
radiasi dosis rendah lebih besar dari yang telah dipikirkan sebelumnya. Hal ini bertujuan untuk
memperkirakan resiko dalam radiologi kedokteran gigi.

C. Proteksi Radiasi Sinar X (A*ARA)

   

 Voltase tabung tidak boleh kurang dari 50 kV. Peralatan baru harus dioperasikan sekitar 60-
70 kV.
 Seluruh peralatan harus beroperasi dalam 10% pengaturan kV yang tercantum atau dipilih.
 Diameter penyinaran tidak boleh melebihi 60 mm dari jarak pasien dan konus atau tabung
penunjuk.
 Kolimasi harus disediakan pada peralatan baru dan terpasang pada alat tersedia pada awal
dan ukuran penyinaran tidak melebihi 40-50 mm.
 Total filter penyinaran (yang melekat dan ditambahkan) harus berbahan alumunium setebal
1.5 mm pengoperasian dibawah 70 kV dan alumunium setebal 2.5 mm dipasangkan untuk
pengoperasian di atas 70 kV dan harus ditandai pada pelindung tabung.
 Posisi  cal sp t harus ditandai di luar tempat kepala tabung.
 Jarak  cal sp t dan kulit (FSD) paling tidak 100 mm untuk pengoperasian di bawah 60 kV
dan 200 mm di atas 60 kV.
 Kontrol kecepatan film dan pengaturan waktu paparan harus telah disesuaikan. Film dengan
kecepatan tinggi (kecepatan E atau F) harus dipakai karena memberikan hasil diagnosa yang
memuaskan.

   

 Peralatan harus telah memiliki jarak pengaturan tabung potensial antara 60-90 kV. Tinggi
pancaran mencapai celah pemegang kaset, tidak melebihi film yang digunakan (biasanya 125
mm atau 150 mm). *ebar penyinaran tidak melebihi 5 mm.
 Peralatan harus diletakkan dengan tepat terhadap posisi pasien bersama dengan penanda
penyinaran.
 Peralatan baru harus menyediakan fasilitas untuk tehnik pembatasan lapang.

 / 

 Peralatan harus dapat diletakkan dengan benar untuk mendapatkan sudut penyinaran yang
tepat terhadap kaset dan pasien.
 Penyinaran harus dikolimasi supaya hanya meliputi daerah yang berhubungan untuk
diagnosa.
 Untuk memfasilitasi gambaran jaringan lunak, irisan filter alumunium harus disediakan pada
kepala tabung sinar-x, lebih baik daripada satu kaset

/   

 Harus memiliki lampu pada panel kontrol untuk menendakan keadaan menyala.
 Harus memiliki lampu yang memberi tanda yang jelas dan terlihat oleh operator jika
pemaparan radiasi sedang dilakukan, serta tanda yang terdengar oleh operator tentang
informasi serupa.
 Pengatur waktu pemaparan hanya dapat berfungsi ketika tombol ditekan dan terputus ketika
tombol dilepaskan.
 Pengatur paparan harus diletakkan sehingga operator berada di luar area kontrol dan paling
tidak berjarak 2 m dari tabung sinar-x dan pasien.
 Pengatur waktu harus terpasang secara otomatis.
 Kewajiban petugas. Meskipun banyak macam tanggung jawab yang ditempatkan pada legal
pers n, IRR99 menempatkan tanggung jawab utama pada petugas yang meliputi :
R tidak dengan sengaja memapar diri sendiri atau orang lain dengan sinar x yang
melebihi batas wajar yang sesuai dengan kebutuhan pekerjaan.
R melakukan perlindungan yang layak saat bekerja pada setiap aspek dental
radiologi.
R melapor dengan segera kepada legal pers n ketika terjadi kerusakan pada alat
sinar x yang membuat seseorang telah mendapat paparan berlebih.

   . Kontroversi dan kekeliruan yang ditimbulkan akibat penggunaan proteksi
timbal adalah faktor pendesak utama pada pedoman NRPB/RCR tahun 1994. Disimpulkan
bahwa proteksi pasien dicapai baik oleh karena implementasi dari pengurangan dosis praktis,
pengukuran dalam hubungannya dengan pertimbangan klinis, perlengkapan dan teknik radiografi
dan bukan karena proteksi timbal. Pandangan ini telah disahkan pada catatan pedoman tahun
2001 yang menyatakan :
- tidak ada justifikasi dari pemakaian rutin apron timbal pada pasien pada dental radiografi.
- apron tiroid, seperti yang terlihat pada gambar 6.3, harus digunakan pada beberapa kasus
dimana tiroid merupakan pusat penyinaran (menurut pendapat penulis, ini meliputi
radiografi oklusal rahang atas, proteksi tiroid ditunjukkan pada bab 10).
- apron timbal tidak melindungi radiasi yang tersebar ke seluruh tubuh, dan hanya
menyediakan derajat proteksi praktis pada kasus proyeksi vertex oklusal. Dalam kasus
ini, pemakaian apron timbal hanya dapat digunakan untuk pasien wanita yang sedang
atau mungkin hamil.
- apron protektif, memiliki kesetaraan tidak kurang dari 0,25 mm, harus disediakan untuk
orang dewasa yang mendampingi pasien ketika radiografi.
- ketika apron timbal tersedia, harus tersimpan dengan baik (pada gantungan yang baik)
dan tidak dilipat. Kondisi ini harus rutin di cek meliputi inspeksi visual dengan interval
tahunan.

2  (  Contoh proteksi timbale tiroid. A Kerah


timbal (setara 0,5 mm Pb). B Pelindung leher dengan
pegangan (setara 0,5 mm Pb).

/   7      Perkembangan janin yang paling rentan dan
berbahaya untuk radiasi ionisasi ialah ketika periode organogenesis (2-9 minggu) ± sering
sebelum wanita tahu bahwa ia sedang hamil. IR(ME)R 2000 melarang paparan medis pada
wanita usia produktif tanpa menyelidiki apakah ia hamil atau tidak jika daerah penyinaran akan
meradiasi area pelvis. Ini berbeda dengan dental radiografi. Meskipun demikian, disarankan
untuk alasan psikologis, bahwa operator harus menyelidiki setiap wanita usia produktif apakah
mereka hamil atau tidak. Jika ya, maka poin spesifik berikut mesti dipertimbangkan :
- justifikasi mesti ditinjau untuk memastikan bahwa hanya radiografi yang benar-benar
dibutuhkan yang dilakukan. Pasien perlu diyakinkan bahwa dosis minimal yang diterima dan
pasien diberi pilihan untuk menunda radiografi.
- seperti yang dijelaskan sebelumnya, sangat bijaksana untuk menggunakan apron timbal
ketika mengambil proyeksi vertex oklusal.
+     
Pekerja di bidang radiasi adalah orang yang terpapar radiasi selama waktu kerjanya. Paparan
ini memberikan resiko tanpa adanya manfaat.ICRP membagi pekerja ini dalam 2 kelompok
berdasarkan tingkat paparan selama bekerja:
 u
     
 Ñ 
      

Tabel 6.1 Gambaran rekomendasi dari the 1998 Selecti n Kriteria in Dental Radi graphy. Tidak
ada radiograf yang boleh dilakukan tanpa pemeriksaan riwayat dan klinis

Kategori Pasien Individu bergigi Individu


tak
bergigi
Pasien KRITERI ANAK-ANAK ANAK-ANAK REMAJA DEWASA
baru A GIGI GIGI
SE*EKSI SU*UNG CAMPURAN
Semua Bitewing Pemeriksaan Pemeriksaan radiografik Radiografi
pasien baru posterior yang radiografik tertentu yang terdiri dari periapikal
yang dinilai diindikasikan tertentu yang bitewing posterior dan pada area
memiliki setelah diindikasikan periapikal. Pemeriksaan simptomat
kelainan gigi pemeriksaan setelah radiografik intraoral yang ik atau
dan klinis penilaian ekstensif mungkin sesuai dicurigai
pertumbuha pemeriksaan ketika pasien menunjukkan secara
n dan klinis petunjuk klinis adanya klinis
perkembang kelainan dental yang
an menyeluruh atau riwayat
perawatan dental yang
ekstensif. Sebagai alternatif,
radiografi panoramik
mungkin sesuai dalam
beberapa hal

Pasien Pertumbuha Biasanya Pemeriksaan Salah satu pemeriksaan Biasanya


lama n dan tidak radiografik periapikal atau panoramik tidak
perkembang diindikasikan tertentu yang untuk menilai perkembangan diindikasik
an diindikasikan molar ke-3 jika simptomatik an
setelah
penilaian
pemeriksaan
klinis
Resiko Pemeriksaan bitewing posterior dengan interval Tidak
Karies 6 bulan atau sampai tidak ada lagi lesi karies digunakan
Tinggi baru atau berkembang ditemukan
*Bitewing posterior tidak boleh dilakukan lebih
sering dan penting sekali untuk menilai resiko
karies untuk penyesuaian interval
Resiko Pemeriksaan bitewing posterior dengan interval Tidak
Karies 1 tahun digunakan
Sedang
Resiko Pemeriksaan Pemeriksaan bitewing posterior dengan interval Tidak
Karies bitewing 2 tahun. Perpanjangan interval radiografik digunakan
Rendah posterior recall boleh dilakukan jika ada bukti jelas
dengan interval kelanjutan resiko karies rendah
12-18 bulan
Penyakit Pemeriksaan radiografik tertentu dengan periapikal dan atau Tidak
periodonta bitewing pada area dimana penyakit periodontal (selain non- digunakan
l atau spesifik gingivitis) dapat ditunjukkan secara klinis
riwayat
penyakit
periodonta
l
Tabel 6.2 Batas dosis tahunan sebelumnya dan yang baru Peraturan Radiasi Ionisasi tahun 1999
(IRR99)

Batas dosis Batas dosis baru


lama (IRR99)
Classiied w rkers 50 mSv 20 mSv
N n-classiied w rkers 15 mSv 6 mSv
Masyarakat umum 5 mSv 1 mSv

ICRP menetapkan batas dosis maksimal untuk tiap kelompok berdasarkan pada prinsip bahwa
resiko pekerja menerima batas dosis yang penuh dapat memiliki resiko yang tidak lebih besar
dari pekerja di lingkungan hazard lain, tapi non-radioaktif. Batas dosis tahunan telah direvisi
dalam Peraturan Radiasi Ionisasi tahun 1999 (IRR99) yang ditunjukkan pada Tabel 6.2.

Ciri-ciri utama dari tiap kelompok pekerja di bidang radiasi diringkas sebagai berkut:
u
     8
 Menerima paparan radiasi tingkat tinggi saat bekerja (jika peraturan lokal dipatuhi, hal ini
kemungkinan besar tidak terjadi dalam praktek kedokteran gigi).
 Wajib melakukan personal monitoring.
 Wajib melakukan pemeriksaan kesehatan tahunan.

Ñ 
      (kebanyakan adalah staf kedokteran gigi):
 Menerima paparan radiasi tingkat rendah saat bekerja (misalkan saat bedah mulut).
 Batas dosis tahunan adalah 3/10 dari batas dosis classiied w rkers. Berdasarkan
peraturan lokal, semua staf kedokteran gigi harus menerima dosis tahunan kurang dari 6
mSv. Karena itu, regulasi mengusulkan setting dari µD se C nstraints¶. Yang
menggambarkan tingkat tertinggi dosis individual yang tidak boleh dilewati dalam
praktek yang dilaksanakan dengan baik dan untuk dental radiografi dibuat rekomendasi
sebagai berikut: 1 mSv untuk pekerja yang terlibat langsung dalam radiografi (operator),
0,3 mSv untuk pekerja yang tidak langsung terlibat dalam radiografi dan untuk anggota
masyarakat umum.
Sebagai tambahan dari batas dosis di atas, harus dipastikan bahwa dosis terhadap janin staf yang
sedang hamil tidak melebihi 1 mSv selama masa kehamilan.
 Personal monitoring tidak diwajibkan, meskipun itu disarankan jika beban resiko
menunjukkan bahwa dosis individual dapat melebihi 1 mSv per tahun. ëhe 2001
Guidance N tes menyatakan bahwa dalam prakteknya ini harus dipertimbangkan bagi
pekerja yang beban kerja per minggunya melebihi 100 intraoral atau 50 film panoramik
atau bagi rata dari kombinasi tiap pemeriksaan.
 Pemeriksaan kesehatan tahunan tidak diwajibkan.

Dosis radiasi bagi dokter gigi dan stafnya dapat berasal dari:
 Sinar primer, jika mereka berdiri dalam jalurnya
 Pencaran radiasi dari pasien
 Kebocoran radiasi dari tu`ehead.
*angkah proteksi utama untuk membatasi dosis yang mungkin diterima pekerja berdasarkan
kombinasi akal sehat dan pengetahuan bahwa radiasi ionisasi dilemahkan oleh jarak dan
mengikuti hukum kwadrat terbalik (the inverse square law) (lihat Gambar 6.4).

Gambar 6.4 Gambaran diagram dari hukum kwadrat terbalik (the


inverse square law). Menggandakan jarak dari sumber berarti bahwa
area B adalah empat kali lebih besar dari area A, jadi radiasi per unit
area B adalah seperempatnya area A.

*angkah utama pembatasan dosis berhubungan dengan:


 Jarak dari sumber radiasi- staf harus berada di luar kontrolled area dan tidak berada pada
jalur sinar primer. Jika posisi ini tidak dapat dilakukan, lead screens/`arriers yang layak
harus digunakan.
 Penggunaan peralatan yang aman sebagaimana yang diterangkan dalam Garis besar
tahun 2001 (the 2001 Guidance N tes).
 Teknik radiografi- staf harus cukup terlatih dan mengikuti rekomendasi yang diterangkan
dalam Garis besar tahun 2001.
 Monitoring

3   
Kelompok ini meliputi semua orang yang tidak menerima dosis radiasi baik sebagai pasien atau
pekerja di bidang radiasi, tapi mungkin terpapar secara tidak sengaja, misalnya seseorang yang
berada di ruang tunggu kamar operasi, di ruang lain dalam gedung yang sama atau sedang lewat.
Batas dosis tahunan untuk kelompok ini diturunkan menjadi 1 mSv yang ditunjukkan pada Tabel
6.2 meskipun µD se C nstraint¶ yang disarankan adalah 0,3 mSv. Masyarakat umum memiliki
resiko terkena sinar primer, jadi pertimbangan khusus harus dilakukan pada:
 Posisi peralatan x-ray untuk menjamin bahwa sinar primer tidak mengarah langsung ke
ruangan yang terisi atau koridor
 Ketebalan/material dinding pemisah
 Saran RPA (lihat regulasi tahun 1999) tentang penempatan semua peralatan x-ray,
rancangan ruang operasi dan penempatan tanda bahaya radiasi.

         
Terdapat tiga alat utama untuk memonitor dan mengukur dosis radiasi:
 . 
 -/ 9   J-5)8

 Badge

 Extremity monitor
 Œ   ! 
Gambar 6.5 Monitoring devices A. Film badge. B. T*D badge. C.Œ nizati n `leeper. D.ë D
extremity m nit r

. 
Ciri-ciri utama film badge adalah:
 Terdiri dari frame plastik berwarna biru yang mengandung beberapa macam filter metal
yang berbeda dan sebuah film radiografi kecil yang bereaksi terhadap radiasi
 Dikenakan di luar pakaian, biasanya setinggi organ reproduksi, selama 1-3 bulan sebelum
akhirnya diolah
 Bentuk paling umum alat personal monitoring yang saat ini digunakan.
Keuntungan:
 Memberikan catatan permanen dari dosis yang diterima
 Bisa diperiksa dan dinilai dikemudian hari
 Bisa menilai tipe dan energi radiasi yang dialami
 Sederhana, kuat dan tahan lama.
Kekurangan:
 Tidak menunjukkan informasi paparan yang baru- semua adalah informasi paparan yang
lama
 Memerlukan pengolahan yang dapat menimbulkan kesalahan
 Badge mudah kehilangan filternya.
-/ 9   
Ciri-ciri utama T*D adalah:
 Penggunaannya untuk personal monitoring seluruh tubuh dan atau ekstrimitas, maupun
pemeriksaan khusus untuk dosis pada kulit
 Mengandung material seperti lithium fluoride (*iF) yang mengabsorbsi radiasi dan
kemudian melepaskan energi dalam bentuk cahaya ketika dipanaskan
 Intensitas cahaya yang dipancarkan sebanding dengan energi radiasi yang diabsorbsi
 Personal monitor terdiri dari tempat plastik berwarna kuning atau jingga, dikenakan
seperti film badge selama 1-3 bulan.
Keuntungan:
 *ithium fluoride dapat digunakan ulang
 Pembacaan pengukuran mudah dilakukan dan cepat
 Sesuai untuk penggunaan luas berbagai macam pengukuran dosis.
Kekurangan:
 Pembacaannya bersifat destruktif, tidak memberikan catatan permanen, hasilnya tidak
dapat diperiksa dan dinilai ulang
 Hanya menunjukkan informasi yang terbatas mengenai tipe dan energi radiasi
 Gradient dosis tidak terdeteksi
 Relatif mahal.
: 9/  
Ciri-ciri utama Ionization chambers adalah:
 Digunakan untuk personal monitoring (thim`le cham`er) dan oleh ahli fisika (ree-air
cham`er) untuk mengukur paparan radiasi
 Radiasi menghasilkan ionisasi pada molekul udara di dalam cham`er yang tertutup, yang
hasilnya dapat diukur dan dapat langsung dibaca
 Tersedia dalam berbagai bentuk dan ukuran.
Keuntungan:
 Metode pengukuran dosis radiasi yang paling akurat.
 Pembacaan langsung memberikan informasi yang cepat.
Kekurangan:
 Tidak memberikan catatan permanen mengenai paparan.
 Tidak menunjukkan tipe atau energi radiasi.
 Monitor ionisasi personal tidak terlalu sensitif terhadap energi radiasi yang rendah.
 Mudah pecah dan rusak.



8 c;<cc;
cc
oleh : Sugata Pikatan
 ;2c
<=
cc2 50 xc;2 5 -
0 c2; -
-
=cc  =c-c; c;<c
J  +    )
x c 7   
.


You might also like