You are on page 1of 2

aku mengalami akhir yang menjijikan

tak ada lagi kenangan akan hari indah\


ketika didunia
aku adalah eksekutif muda sedang
sukses meniti karir, sejak pagi hingga malam
kuhabiskan waktu untuk mengurus perusahaan
mengecek pembukuan, mengikat kontrak baru,
dan memperhatikan karyawan
agenda bisnis yang padat, tidak memberi ruang dalam
memoriku tentang kematian
aku berambisi setinggi langit menuju puncak kesuksesan
tiba-tiba aku dikejutkan dengan kematian, saat pesawat yang aku tumpangi
jatuh dan meledak
Ya Allah sesingkat itukah kehidupan duniaku
Padahal aku baru saja memiliki rumah impian yang belum lama aku tinggali
Namun kini aku jadi penghuni PUSARA
Tempat tidur yang empuk dan nyaman
Namun kini berbantalkan tanah dan berselimut kafan
Di halaman belakang tempat ku melepas lelah
Kini ku beristirahat dalam kubangan Lumpur dan timbunan tanah
Istri yang terpukul sedih saat kematianku,
Kini telah bahagia menikahi lelaki lain,
Sedangkan aku berbaring sendiri dicekam kesunyian,
Tawa riang anakku, saat menyambut kedatanganku
Kini berganti nyanyian sepi dan nestapa
Harta dan uangku telah mereka ambil dan bagi-bagi
Sedangkan yang kubawa hanya sehelai kain lusuh
Ya Allah aku benar-benar kehilangan,
Kehilangan waktu yang kubuang sia-sia
Kehilangan kesempatan untuk bersujud dihadapan-Mu
Kehilangan lading untuk pohon kecil amalku tumbuh
Kehilangan seluruh harta yang kukumpulkan dengan susah payah
Dan hanya sekeping rupiah yang kusisihkan untuk tabungan ku
Kehilangan orang-orang yang dulu mencintaiku
Ya Allah di pintu kubur ini aku menunggu
Menunggu Do’a dari anak-anak yang telah kubesarkan
Tapi mungkinkah mereka bisa memohonkan
maaf atas satu saja dosa yang telah kuperbuat
bukankah aku telah teledor mendidiknya
kubiarkan mereka bebas bergaul, sehingga menjadi anak
yang hilang arah hidupnya
lagu-lagu maksiat lebih mereka hapal, dari pada sebait
doa “keselamatan untukku”,
berlinang air mata tapi bukan sedang menangisiku..
terbangun di penghujung malam tapi bukan untuk mendoakanku
aku memang tak pernah mengajarkan mereka sepotong doapun
aku memang tak pernah mengenalkan mereka satu ayatpun
dan aku tak pernah mengajarkan mereka shalat shaum dan ibadah lainnya
aku termasuk orang-orang yang merugi

You might also like