Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
organisasi diaplikasikan dalam struktur kerja yang sekaligus menjadi alur perintah
dalam pelaksanaan tugas dan tanggaung jawab. Struktur kerja dalam sebuah
organisasi akan mengarahkan setiap organisasi pada arah dan kebijakan yang akan
dicapai.
tidak dapat dipisahkan dari kinerja para bawahan yang menjadi bagian penting dari
organisasi yang dipimpinnya, oleh karena bawahan dalam suatu organisasi adalah
sendiri.
tepat dan cermat untuk mewujukan tujuan organisasi. Disisi lain setiap organisasi
memiliki tujuan yang berbeda-beda, salah satunya adalah tujuan untuk mendukung
2
organisasi kerja yang memiliki ruang lingkup menyatu dengan pemerintah daerah
dan bertanggung jawab langsung kepada Gubernur untuk tingkat Provinsi dan
kerja aparatur daerah. Kinerja pimpinan tidak lepas dari peran penting bawahan
Sementara itu hubungan pimpinan dan bawahan pada satuan kerja ini diatur dalam
tersebut.
Pelaksanaan tugas tersebut didukung oleh perintah dan komunikasi yang jelas.
dengan baik, sebaiknya jika komunikasi tidak jelas dan perintah kerja yang tidak
terencana akan berdampak pada hasil pekerjaan yang buruk, bahkan dapat
Perhubungan, oleh karena tugas dan tanggung jawab instansi ini bersumber dari
3
koordinasi dan pada Dinas Perhubungan komunikasi menjadi rantai kerja yang
dan jelas sehingga dapat menunjang pelaksanaan tugas dan pekerjaan. Pada
hal ini masih terbatas pada kemampuan komunikasi bawahan sehingga terkadang
Kabupaten Konawe Selatan sering terjadi akibat adanya konflik kepentingan dalam
organisasi kerja sehingga pesan yang disampaikan tidak jelas pelaksanaan tidak
sesuai dengan pesan yang disampaikan oleh pimpinan. Perbedaan pendapat antara
sumber daya manusia. Sumber daya manusia pada Dinas Perhubungan Kabupaten
keterampilan dan pengalaman kerja. Selain itu sumber daya manusia juga ditinjau
dari aspek sikap dan perilaku baik dalam melaksanakan tugas/pekerjaan maupun
4
dalam berkomunikasi. Hal ini disebabkan oleh karena kemampuan dari setiap
aparatur berbeda-beda dan dapat berdampak pada proses komunikasi dan tujuan
dari komunikasi yang dibangun oleh pimpinan dalam lingkup Dinas Perhubungan
dengan demikian pekerjaan yang akan dilaksanakan dalam mencapai hasil yang
baik.
tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan judul : ”Pengaruh Sikap
mendatang.
mendatang.
2. Proses komunikasi
3. Efektivitas komunikasi
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dan etika berkomunikas sebagai variabel bebas dan komunikasi bawahan dengan
itu perbedaan dengan penelitian ini adalah pada obyek penelitian dan variabel
ini adalah pada variabel komunikasi yang digunakan dalam organisasi kerja,
berasal dari perkataan bahasa latin communicatio yang berarti pemberitahuan atau
pertukaran pikiran. Dengan demikian maka secara garis besar dalam suatu proses
antara orang yang terlibat terdapat kesamaan makna mengenai suatu hal
yang dikomunikasikan.
kelompok.
orang lain untuk memberi tahu atau mengubah sikap, pendapat atau perilaku
baik langsung secara lisan, maupun tak langsung melalui media (Effendy,
1984)
(Dharma, 1994)
kebijaksanaan komunikasi
dan jangka pendek. Adapun perencanaan komunikasi terbagi dua bagian, bagian
memiliki masalah yang direncanakan dan cara komunikasi yang akan digunakan
menyangkut bagaimana membuat hal itu terjadi, yaitu dengan pembuatan jadwal
bahwa pengertian secara umum dan pengertian pragmatis sehingga akan menjadi
dikomunikasikan
satu sama lain baik dalam kehidupan sehari-hari dirumah tangga, di tempat
pekerjaan, di pasar, dalam masyarakat atau dimana saja manusia berada. Tidak ada
komunikasi yang efektif adalah penting bagi semua organisasi , oleh karena itu
komunikasi mereka. Hovland, Janis dan Kelley dalam (Arni Muhammad, 2007:2)
sehingga dengan cara ini suatu sistem dapat didirikan, dipelihara, dan dirubah.
Pemberian signal dalam komunikasi dapat dilakukan dengan maksud tertentu atau
dengan disadari dan dapat juga terjadi tanpa disadari. Brent D Rubent dalam (Arni
12
lebih komprehensif bahwa komunikasi adalah suatu proses melalui mana indivisu
tertentu yang mengandung arti yang dilakukan oleh penyampaian pesan ditujukan
hubungan atau diartikan pula sebagai saling tukar menukar pendapat. Komunikasi
dapat juga diartikan sebagai hubungan kontrak antara baik secara individu maupun
kelompok.
pernyataan yang dilakukan seorang kepada orang lain sebagai konsekuensi dari
pencapaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberi tahun
13
atau mengubah sikap, pendapat atau perilaku baik langsung secara lisan, maupun
yang lebih bersifat universal. Komunikasi adalah proses dengan mana simbol
verbal dan nonverbal diterima dan diberi arti. Definisi ini mengandung arti bahwa
pesan. Lebih lanjut dikatakan bahwa komunikasi adalah suatu fenomena yang
kompleks yang sulit dipahami tanpa mengetahui prinsip dan komponen yang
komunikasi adalah agar ide, berita, informasi, pesan yang dikomunikasikan itu
14
dapat dimengerti dan ditafsirkan sama oleh orang lain (receiver) Karena itu
(Hasibuan, 2001:216)
masyarakat biasa.
dari dipercaya atau tidak. Tetapi informasi yang dipindahkan tentulah harus
tahap dari proses kepemimpinan yanng memindahkan ide seseorang ke orang lain
individu.
a) Unsur-unsur komunikasi
informasi
b) Fungsi-fungsi komunikasi
c) Tipe-tipe komunikasi
formal.
kepada orang lain. Komunikasi ini menyebar dengan cepat dan tidak
bagian suatu organisasi tertentu. Suatu organisasi terdiri dari dari unit-unit
komunikasi dalam hubungan hierarkis antara yang satu dengan lainnya dan
Organisasi atau Organization atau bersumber dari kata kerja bahasa Latin
organisasi untuk menjadi menajer yang lebih baik. Sebagian penulis berpendapat
Suatu organisasi terdiri dari dari unit-unit komunikasi dalam hubungan hierarkis
antara yang satu dengan lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan.
suatu organisasi bersifat luwes dan mungkin berubah sebagai respons terhadap
terjadi secara simultan. Suatu sistem didefinisikan oleh Pool dalam Arni (2007:61)
sebagai “setiap entitas berkelanjutan yang mampu berada dalam dua keadaan atau
lebih” . Dalam suatu sistem komunikasi, keadaan itu adalah hubungan antara
mendasar komunikasi organisasi adalah seseorang dalam suatu jabatan. Orang bisa
dengan keadaan jabatan, pada saat yang sama jabatan tersebut dipersonalisasikan,
menghasilkan suatu figur atau gambar yang sesuai dengan keadaan orang tersebut.
para administrator dan karyawan dalam suatu perusahaan, dalam struktur lengkap
yang khas disertai pertukaran gagasan secara horisontal dan vertikal di dalam
pimpinan dengan cara timbal balik (two way traffic communication) "
kritikan, kotak saran, dsb kepada pimpinan (lihat contoh skema). Hambatannya
19
organisasi
b. Komunikasi Horisontal
tidak formal, lain dengan komunikasi vertikal yang formal. Komunikasi terjadi
tidak dalam suasana kerja employee relation dan sering timbul rumours,
grapevine, gossip
karyawan, publik dengan keinginan khusus, dan bahkan publik secara umum.
pada media cetak dan elektronik; dan gaji bagi para professional yang menulis,
berada pada level atas yang akhirnya mengontrol sumber-sumber dan langsung
yang berkepentingan, dan dalam beberapa kasus, bahkan kebutuhan yang resmi,
suatu gerakan pengakuan terhadap pentingnya unsur manusia sebagai sumber daya
(As’ad, 1999:5)
masalah kepegawaian atau personalia dalam suatu instansi atau lembaga. Selain
itu, pada dasarnya Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) merupakan suatu
gerakan pengakuan terhadap pentingnya unsur Manusia sebagai sumber daya yang
(As’ad, 1999:8)
manajemen Personalia.
22
Handoko (2003 : 11) merumuskan defenisi manajemen personalia sebagai seni dan
tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu dengan adanya kepuasan hati pada diri
para pekerja”.
adalah suatu bidang manajemen yang khusus mempelajari hubungan dan peranan
adalah manusia yang merupakan tenaga kerja pada perusahaan. Dengan demikian,
fokus yang dipelajari MSDM ini hanyalah masalah yang berhubungan dengan
tenaga kerja manusia saja. Oleh karena itu, manajemen sumber daya manusia
1. Sumber Daya Manusia adalah harta yang paling penting yang dimiliki
oleh suatu perusahaan, sedangkan manajemen yang efektif adalah kunci bagi
yang berasal dari kultur tersebut akan memberikan pengaruh yang besar
terhadap hasil pencapaian yang terbaik. Oleh karena itu, kultur ini harus
23
ditegakkan dengan upaya yang terus menerus mulai dari puncak, sangat
Hasibuan (2001 : 15) bahwa manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan
seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja dapat efektif dan efisien
kerja antara manusia dan benda untuk mencapai tujuan perumusan kebutuhan
lingkungan suatu organisasi (disebut juga personil, tenaga kerja, pekerja dan
karyawan).
bisnis, yang dapat diwujudkan menjadi potensi nyata (real) secara fisik dan non
Persamaannya adalah :
Perbedaanyan adalah :
tenaga kerja organisasi sebagai SDM yang fital bagi pencapaian tujuan-tujuan
organisasi dan pemanfaatan berbagai fungsi dan kegiatan personalia bahwa mereka
25
digunakan secara efektif dan bijak agar bermanfaat bagi individu, organisasi dan
masyarakat”.
suatu komponen daripada suatu sistem yang mempunyai atribut, jumlah dan
manusia sebagai sumber daya yang cukup potensial dan sangat dominasi pada
mewujudkan visi dan misi organisasi melalui manajemen kinerja yang merupakan
skema proses dengan melibatkan pimpinan atau manajer dan individu dan tim yang
mereka pimpin (Amstrong,1997:65) Kinerja tidak lain adalah hasil kerja yang
dicapai selama periode tertentu melalui usaha yang membutuhkan kemampuan dan
keterampilan serta pengalaman (Gibson, 2000, 11) yang akan bermanfaat jika
dilakukan penilaian atas kinerja yang dicapai. Kinerja merupakan hasil dari usaha
sebagai catatan dari outcomes yang dihasilkan sesuai dengan fungsi pekerjaan
secara spesifik atau aktivitas selama periode waktu tertentu. Selain itu kinerja juga
didefinisikan sebagai hasil kerja yang dicapai dan keterampilan yang telah
karyawan yang biasanya dipakai sebagai dasar penilaian terhadap karyawan atau
organisasi. Kinerja yang baik merupakan suatu langka untuk menuju tercapainya
tujuan organisasi (Hilgert, 1997:324). Selain itu Bernadin dan Russel (1997:379)
suatu fungsi pekerjaan tertentu atau kegiatan selama satu periode waktu tertentu.
dalam kurun waktu tertentu dan dapat diukur. Pengertian ini mengandung makna
27
adanya jumlah dan kualitas pekerjaan oleh seorang individu selama satu periode
waktu tertentu.
kinerja individu atau organisasi yang mudah untuk diukur adalah produktivitas
dapat diukur dengan tingkat absensi dan tingkat keluar masuknya karyawan.
Dikemukakan lebih lanjut bahwa absensi adalah suatu keadaan dimana seseorang
tidak datang bekerja sesuai jadwal yang tepat untuk bekerja. Ukuran yang paling
umum adalah prosentase kehilangan waktu yang dijadwalkan dan dihitung dengan
rumus :
dahulu
terwujud pada kondisi dan situasi dimana seseorang tenaga kerja berhadapan
2000 : 38). Dalam penelitian ini kemampuan kerja digunakan untuk menilai
tenaga terampil dan tenaga ahli. (Herlinda 2000 : 47). Keterampilan merupakan
kondisi dan situasi pembelajaran yang dilakukan untuk menghasilkan tenaga kerja
(sumber daya manusia) yang terampil. Keahlian merupakan kondisi dan situasi
dimana seseorang tenaga kerja telah dibekali dengan pendidikan, keterampilan dan
kemampuan kerja.
dalam merekrut tenaga kerja. Pengalaman kerja yang dimiliki oleh tenaga kerja
memusatkan pada kinerja karyawan diwaktu yang akan datang melalui pengukuran
(MBO), dalam pendekatan ini setiap karyawan dan atasan secara bersama-sama
menetapkan tujuan atau sasaran pelaksanaan kerja diwaktu yang akan datang.
disimpulkan bahwa kinerja merupakan hasil kerja yang dicapai melalui usaha
hasil yang dicapai seseorang menurut ukuran yang berlaku untuk pekerjaan yang
menyatakan bahwa kinerja adalah hasil yang dicapai atau sesuatu yang dikerjakan
berupa produk maupun jasa yang diberikan oleh seseorang atau kelompok orang.
Suprihanto (2000 :7) mengatakan bahwa kinerja atau prestasi kerja seorang
karyawan pada dasarnya adalah hasil kerja seseorang karyawan atau prestasi kerja
atau kinerja yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama.
30
Menurut Vroom dalam As’ad (1999 : 48) tingkat sejauh mana keberhasilan
orang yang level of performance-nya tinggi disebut sebagai orang yang produktif
dan sebaliknya orang yang levelnya tidak mencapai standar dikatakan sebagai tidak
produktif.
penentu dalam suatu proses untuk mencapai tujuan organisasi, dengan demikian
hinerja harus merupakan sesuatu yang dapat diukur berdasarkan ukuran tertentu
dan memberikan umpan balik kepada karyawan tentang pelaksanaan tugas mereka.
mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam
pekerjaan terhadap tujuan dan sasaran yang telah ditentukan sebelumnya, termasuk
informasi atas efisiensi penggunaan sumber daya alam dalam menghasilkan barang
dan jasa, kualitas barang dan jasa, hasil kegiatan dibandingkan dengan maksud
yang jelas, pengukuran kinerja dapat dilakukan dengan baik. Indikator kinerja
perbaikan
Gilbert (Pabundu Tika, 2006: 39) mengemukakan bahwa kinerja adalah kegiatan
yang paling lazim dinilai dalam suatu organisasi, yakni bagaimana ia melakukan
segala sesuatu yang berhubungan dengan suatu pekerjaan, jabatan, atau peranan
teknis pekerjaan.
2.5.1. Sikap
berlangsung lama yang ditujukan kepada orang, ide, obyek, dan kelompok orang
tertentu.
Dari definisi tersebut disimpulkan bahwa sikap meliputi tiga aspek yaitu
keyakinan (aspek kognitif), perasaan (aspek afektif) dan perilaku (aspek konitif).
a. Keyakinan
Keyakinan ini pada dasarnya berisikan apa yang dipikirkan dan apa yang
b. Perasaan
Perasaan mencakup dua hal penting yaitu perasaan senang atau tidak senang
besar terhadap penentuan sikap, sehingga sering kali dikatakan bahwa sikap
c. Kecenderungan perilaku
Sebaliknya bila seseorang tidak menyenangi obyek itu, cenderung akan menjauh
obyek tersebut.
sikap pada diri seseorang yang menerima komunikasi persuasive didasarkan pada
a) Prinsip kepatuhan
Pada tingkatkan ini, perubahan sikap terjadi karena rasa takut hukuman.
b) Prinsip identifikasi
Pada tingkatan ini, seseorang berubah sikapnya karena rasa hormat dan
keinginan komunikator
Pekerjaan dapat diselesaikan dalam satu unit organisasi oleh karena adanya
sikap kerja sama dalam bekerja dan berkomunikasi yang baik antara bawahan
d) Proses internalisasi
kepercayaan bahwa isi peran yang disampaikan baik dan bermanfaat. Biasanya
perubahan sikap terjadi karena komunikan sangat menyadari bahwa apa yang
dikomunikasikan adalah hal yang baik, sesuai dengan pola pikirnya, keyakinan
atau gerak gerik yang terlihat pada diri seseorang ketika ia menghadapi suatu
situasi tertentu atau ketika berhadap dengan orang lain. Karena sikap berkaitan
dengan suatu kondisi yang ada di dalam diri seseorang, maka sikap dapat pula
pihak lain. Jika sikap mental yang dimiliki seseorang positif, maka kemungkinan
2.5.2. Perilaku
dan masyarakat serta kepribadian. Rangsangan merupakan aksi yang terjadi ketika
ada reaksi dari suatu kejadian Santoso (2002:18) menyatakan bahwa perilaku
36
adalah aksi yang timbul untuk melakukan suatu tindakan, perilaku manusia
merupakan hal yang hakiki dan berhubungan dengan kepribadian setiap individu.
orang memiliki perilaku yang berbeda antara seorang dengan orang lain. Perbedaan
ini menunjukkan bahwa perilaku membentuk sikap dari setiap orang oleh karena
Konsep rtika berasal dari kata Tunani yang dalam bentuk tunggal adalah
ethos dan dalam bentuk jamak ta etha. Ethos dapat diartikan sebagai kebenaran
akhlak, moral, karakter atau watak yang mengacu pada nilai-nilai atau perilaku
kelompok atau individu. Sementara ta etha berarti adat istiadat, yaitu norma-
dianut oleh perusahaan atau organisasi mengenai komunikasi mana yang baik
dan mana yang tidak baik (Haryani, 2004:50). Secara umum etika komunikasi
konsep etika dengan beberapa arti, salah satu diantaranya dan biasa digunakan
orang adalah kebiasaan, adat atau akhlak dan watak. Filsuf besar Aristoteles,
kata Bertens, telah menggunakan kata etika ini dalam menggambarkan filsafat
moral, yaitu ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat
etika disebut sebagai (1) ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan
tentang hak dan kewajiban moral; (2) kumpulan asas atau nilai yang berkenaan
dengan akhlak; dan (3) nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu
Bertens berkesimpulan bahwa ada tiga arti penting etika, yaitu etika (1) sebagai
seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya, atau disebut
dengan “sistim nilai”; (2) sebagai kumpulan asas atau nilai moral yang sering
dikenal dengan “kode etik”; dan (3) sebagai ilmu tentang yang baik atau buruk,
yang acapkali disebut “filsafat moral”. Pendapat seperti ini mirip dengan
38
menggunakan etika sebagai (1) way of life; (2) moral code atau rules of
conduct; dan (3) penelitian tentang unsur pertama dan kedua diatas
organisasi satuan kerja yang dibentuk untuk melaksanakan tugas dan tanggung
melaksanakan tugas tersebut. Sementara itu komunikasi bawahan dan atasan yang
39
Untuk jelasnya kerangka pikir ini dapat disajikan pada Skema berikut :
Gambar 3
Kerangka Pikir
KOMUNIKASI
KESIMPULAN DAN
REKOMENDASI
2.7. Hipotesis
hipotesis penelitian adalah diduga bahwa sikap dan etika komunikasi berpengaruh
Konawe Selatan.
BAB III
METODE PENELITIAN
pegawai, jam kerja, dan data lainnya yang berkaitan dengan penelitian
1. Data Primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari Dinas
2. Data Sekunder, data yang berupa dokumen kantor dan literatur yang ada
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi :
Konawe Selatan.
selanjutnya akan diolah dengan teknik analisis yang sesuai dengan kebutuhan
Keterangan:
Pengujian Hipotesis
a. Uji F
R2
menggunakan rumus : F = k (Riduwan, 2006)
(1 − R 2 )
n − k −1
Keterangan
Fhitung = Nilai F yang dihitung
R = Nilai koefisien korelasi ganda
k = Jumlah variabel bebas (independent)
n = Jumlah sampel
H0 : B1 = 0
HA : B1 ≠ 0
Ftabel. Jika nilai Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak, berarti Sikap Berkomunikasi (X1) dan
komunikasi (Y). Dan sebaliknya apabila Fhitung < Ftabel maka Ho diterima yang
berarti bahwa Sikap Berkomunikasi (X1) dan Etika berkomunikasi (X2),, tidak
b. Uji t
situasional yang meliputi Sikap Berkomunikasi (X1) dan Etika berkomunikasi (X2),
r n −2
t hitung = (Riduwan, 2006)
n −r2
Keterangan :
thitung = Nilai t
r = Nilai koefisien korelasi Sederhana
n = Jumlah sampel
Ho : B1 = 0
HA : B1 ≠ 0
Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan nilai thitung dengan nilai ttabel.
Bila nilai thitung > ttabel, maka H0 ditolak. Hal ini berarti bahwa Sikap Berkomunikasi
(X1) dan Etika berkomunikasi (X2), yang diuji berpengaruh secara nyata terhadap
pimpiman dan bawahan (Y) pada Dinas Perhubungan Kabupaten Konawe Selatan.
Untuk mengetahui besarnya penagruh variabel bebas terhadap variabel terikat serta
X1.1 = Kerja sama adalah tanggapan responden terhadap aksi kerja sama
dengan skala likert pada skala 5 point, (sangat baik dengan skor 5,
baik skor 4, cukup baik skor 3, kurang baik skor 2 dan tidak baik
skor 1 )
skala likert pada skala 5 point, (sangat baik dengan skor 5, baik skor
4, cukup baik skor 3, kurang baik skor 2 dan tidak baik skor 1 )
untuk mlaksanakan tugas kerja dengan komunikasi yang baik, variabel ini
point, (sangat baik dengan skor 5, baik skor 4, cukup baik skor 3,
skala 5 point, (sangat baik dengan skor 5, baik skor 4, cukup baik
skor 5, baik skor 4, cukup baik skor 3, kurang baik skor 2 dan tidak
baik skor 1 )
point, (sangat baik dengan skor 5, baik skor 4, cukup baik skor 3,
dengan skala likert pada skala 5 point, (sangat baik dengan skor 5,
baik skor 4, cukup baik skor 3, kurang baik skor 2 dan tidak baik
skor 1 )
skala likert pada skala 5 point, (sangat baik dengan skor 5, baik skor
4, cukup baik skor 3, kurang baik skor 2 dan tidak baik skor 1 )
47
BAB IV
jaringan transportasi yang lengkap, andal dan menyeluruh kepada pengguna jasa
perekonomian diwilayah Konawe Selatan yang semakin meningkat. Hal ini dapat
meningkat.
dan kenyamanan bagi pengguna jasa transportasi. Sehubungan dengan hal itu maka
peningkatan sarana dan prasarana harus lebih di perhatikan, karena merupakan urat
masyarakat dan SDM yang semakin maju,fasilitas pelayanan jasa transportasi perlu
sumber daya manusia yang profesional serta ilmu pengetahuan yang maju. Dan
permukiman.
Telekomunikasi.
lainnya.
pelayanan prima
yang signifikan.
1. Kepala Dinas
b. UPT/Badan
52
Konawe Selatan adapun tugas pokok yang harus dilaksanakan oleh Dinas
ditetapkan dalam Kepmenhub Nomor 4 Tahun 2003 tentang Tata Hubungan Kerja
Selatan.
SEKRETARIAT
53
UPTD
Konawe Selatan
Kabupaten serta laut dalam wilayah diluar 4 (empat) mil sampai 12 mil.
54
provinsi dan atau pelabuhan dan bandar udara yang diserahkan oleh pemerintah
kepada kabupaten
13. Perencanaan dan pembangunan jaringan jalan kereta api lintas kabupaten
14. Izin-izin usaha penyelenggaraan transportasi darat, laut, Udara dan Postel.
keputusan Menteri Perhubunagb Nomor KM.4 Tahun 2003 tentang Tata hubungan
2007 tentang Perubahan atas Perda No. 5 Tahun 2000, sebagai berikut :
1. Kepala Dinas
2. Sekretariat
(2) Sekretariat oleh seorang sekretaris yang berada dibawah dan bertanggung
mempunyai fungsi :
kegiatan masyarakat.
(2) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang kepala Sub Bagian yang
berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Tata Usaha.
dan pengawasan manajemen dan rekayasa lalu lintas, angkutan jalan, angkutan
penyeberangan, sungai dan danau serta keselamatan teknis sarana lalu lintas
(2) Bidang Perhubungan Darat dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang
provinsi;
kabupaten/kota.
b. Seksi Angkutan ;
c. Seksi Prasarana ;
(2) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang kepala seksi yang berada
kabupaten/kota;
kendaraan bermotor.
59
rambu laut dalam wilayah diluar empat mil serta pengendalian dan
(2) Bidang Perhubungan Laut Dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang
pelayaran;
provinsi.
b. Seksi Kepelabuhanan;
(2) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada
perhubungan udara.
61
(2) Bidang Perhubungan Udara dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang
penerbangan ;
Provinsi.
(2) Masing-masing seksi dipimpin oleh seorang kepala seksi yang berada
Udara.
nasional.
(2) Bidang Pos dan Telekomunikasi dipimpin oleh seorang kepala Bidang
Untuk melaksakan tugas sebaimana dimaksud pada pasal 25, Bidang Pos
a. Penyusunan anlisis data dan program pelayanan uasa jasa dan perposan,
a. Seksi pos;
b. Seksi Telekomunikasi
dan Telekomunikasi
gedung (IKR/G) ;
telekomunikasi informatika.
perhubungan ;
dipimpin oleh seoran Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggung
(1) Unit Pelaksana Teknis Dinas adalah unsur penunjang operasional Dinas
lapangan.
Selatan
4.2.1 Umur
Responden yang diteliti dalam penelitian ini terdiri dari pegawai Dinas
Kabupaten Konawe Selatan memiliki tingkat umum yang berada pada kelompok
umur kurang dari 30 tahun berjumlah 7 orang atau 23,33%, responden pegawai
yang berada pada kelompok umur 30-35 tahun berjumlah 10 orang atau 33,33%,
responden pegawai yang berada pada kelompok umur 36-40 tahun berjumlah 9
orang atau 30%, dab responden pegawai yang berada pada kelompok umur lebih
dari 40 tahun berjumlah 4 orang atau 13,34%. Hal ini menunjukkan bahwa
Responden yang diteliti dalam penelitian ini terdiri dari pegawai negeri
nasabah dengan karakteristik responden menurut jenis kelamin yang dapat dilihat
terdiri dari laki-laki sebanyak 20 orang atau 66,67% dan perempuan sebanyak 10
orang atau 33,33 %. Hal ini menggambarkan bahwa kegiatan pelayanan kegiatan
4.2.3. Pendidikan
(Orsng)
1. Tamat SMA 19 63,33
2. Tamat Perguruan Tinggi 11 36,67
Jumlah 30 100,0
Sumber : Data sekunder, diolah Tahun 2010
komunikasi.
dengan indikator
X1.1 = Kerja sama adalah tanggapan responden terhadap aksi kerja sama
dari setiap pegawai, sebanyak 1 orang atau 3,33% responden menyatakan tidak
baik karena dalam pelaksanaan pekerjaan terdapat pegawai yang tidak dapat
bekerja sama, 2 orang atau 6,67% responden kurang bekerja sama, 4 orang atau
dalam pelaksanaan tugas yang disertai dengan sikap berkomunikasi yang cukup
bahkan 11 orang atau 36,67% responden menyatakan sangat baik. Hal ini
yang menganggap kurang baik kepatuhan pegawai karena sikap dari pegawai
perilaku dan bentuk untuk mlaksanakan tugas kerja dengan komunikasi yang
berikut :
baik karena mereka berkomunikasi dengan baik kepada antasan dan kepada
sesama rekan sekerja, 9 orang atau 30% responden menyatakan baik dan 5
orang menyatakan cukup baik, Sementara itu mereka yang menjawab kurang
baik dan bahkan tidak baik adalah pegawai yang menganggap bahwa masih ada
bekerja.
tugas dan dipimpin dengan sangat baik, 10 orang atau 33,33 % responden
baik sementara itu 2 orang atau 6,67% responden menyatakan kurang baik
baik karena hal ini akan meningkatkan hubungan kerja antara bawahan dengan
40% menyatakan baik dan 2 orang atau 6,67% menyatakan cukup baik.
tugas
berikut :
menyatakan cukup baik sementara itu mereka yang menyatakan kurang baik
berikut :
dengan pelaksanaan tugas, 8 orang atau 26,67% menyatakan baik, 6 orang atau
menyatakan kurang baik dan tidak baik menganggap bahwa komunikasi lisan
74
harus diperkuat dengan data yang mendukung untuk dapat digunakan oleh
menyatakan cukup baik sementara itu mereka yang menyatakan kurang baik
dan tidak baik menganggap bahwa komunikasi tertulis dapat disampaikan jika
pimpinan.
yang disajikan dalam bentuk pernyataan yang diukur dengan skala likert
Berdasarkan data pada tabel 13. dapat dijelaskan hasil uji validitas dan
mendefinisikan suatu variabel dapat dilihat dari nilai Corrected Item Total
Correlation > dari r-tabel dimana nilai r > 0,30 dengan nilai α =0,05.
reliabel dengan tujuan penelitian dimana nilai α > 0,60. Hasil uji reliabilitas
0,978 lebih besar 0,60 atau 60% realibilitas yang terukur dan dapat diterima.
program SPSS Versi 14 diperoleh hasil yang dapat dilihat pada tabel berikut :
R Square 0,914
Multiple R 0,956
FRatio/FHitung 143,147
Sumber : Hasil Uji
Hasil analisis regresi linear berganda yang disajikan pada tabel 15 menunjukkan
terhadap nilai X1, dan X2 yang disebabkan oleh naik atau turunnya nilai koefisien
hubungan pengaruh antara satu variabel terhadap variabel lain. Variabel yang
mempengaruhi disebut variabel bebas atau variabel independen. Dari hasil analisis
bahwa jika segala sesuatu pada variabel independen dianggap konstan, maka
komunukasi (Y) dengan koefisien regresi sebesar 0,495 yang berarti bahwa jika
sebesar 49,5%
komunikasi (Y) dengan koefisien regresi sebesar 0,475 yang berarti bahwa jika
parsial dan uji simultan. Menurut Nugroho (2005:54) uji parsial dilakukan untuk
individu terhadap variabel dependen yang dapat dilihat pada tabel Coefficients.
Selain itu uji simultan (Uji F) bertujuan untuk mengetahui pengaruh bersama-
sama variabel independen terhadap variabel dependen yang dapat dilihat pada tabel
Anova. Terlampir.
80
1. Uji Parsial
Hasil uji parsial dari variabel sikap berkomunikasi (X1) diperoleh nilai thitung
sebesar 3.000 dengan signifikan α = 0,006 < 0,05 yang berarti bahwa variabel
kemunikasi (Y) dengan nilai parsial (r) sebesar 0,500 yang berarti bahwa 50%
pegawai.
Hasil uji variabel etika komunikasi (X2) diperoleh nilai thitung sebesar 2.879
dengan signifikansi α = 0,008< 0,05 yang berarti bahwa variabel etika komunikasi
nilai parsial (r) sebesar 0,485 yang berarti bahwa 48,5% peningkatan efektivitas
Konawe Selatan.
2. Uji Simultan
Hasil uji simultan yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa
variabel sikap berkomunikasi (X1) dan etika komunikasi (X2) secara bersama-sama
berpengaruh terhadap efektivitas (Y) dengan nilai Fhitung sebesar 143.147 dengan
dependen (Nugroho, 2005:50) Dari hasil uji diperoleh nilai koefisien determinasi
(R) sebesar 0,914 yang berarti bahwa 91,4% peningkatan efektivitas komunikasi
menunjukkan bahwa nilai korelasi (r) sebesar 0,956 yang berarti bahwa antara
4.3. Pembahasan
berkomunikasi dalam penelitian ini diperkuat dengan indikator kerja sama dan
BAB V
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
disarankan bahwa :
DAFTAR PUSTAKA
Effendy, 2002, Ilmi Komunikasi, Teori dan Praktek, Remaja Rosdakarya, Bandung
Hasibuan Melayu, 2001, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bina Aksara, Jakarta