Professional Documents
Culture Documents
Pretest
1. Kapankah terjadinya arus listrik?
2. Sebutkan sumber arus listrik DC yang sering kamu temukan
dalam kehidupan sehari-hari.
3. Alat ukur apakah yang diperlukan untuk mengukur arus listrik?
Kata-Kata Kunci
– gaya gerak listrik – sumber arus listrik
– hambatan dalam – tegangan jepit
1. Apakah perbedaan antara GGL dengan 2. Buatlah skema rangkaian untuk mengu-
tegangan jepit? kur tegangan pada setiap lampu yang
terdiri atas: dua lampu, sakelar, dua
voltmeter, dan dua buah baterai.
1. Elemen Volta
Elemen Volta dikembangkan pertama kali oleh Fisikawan
Italia bernama Allesandro Volta (1790-1800) dengan menggunakan
sebuah bejana yang diisi larutan asam sulfat (H2SO4) dan dua logam
tembaga (Cu) dan seng (Zn). Bagian utama elemen Volta, yaitu
a. kutub positif (anode) terbuat dari tembaga (Cu),
aliran elektron
kutub- b. kutub negatif (katode) terbuat dari seng (Zn),
kutub c. larutan elektrolit terbuat dari asam sulfat (H2SO4).
tembaga seng
Lempeng tembaga memiliki potensial tinggi, sedangkan
lempeng seng memiliki potensial rendah. Jika kedua lempeng logam
itu dihubungkan melalui lampu, lampu akan menyala. Hal ini
membuktikan adanya arus listrik yang mengalir pada lampu. Ketika
lampu menyala, larutan elektrolit akan bereaksi dengan logam
tembaga maupun seng sehingga menghasilkan sejumlah elektron
yang mengalir dari seng menuju tembaga. Adapun, reaksi kimia pada
elemen Volta adalah sebagai berikut.
gas hidrogen
ion-ion yang · Pada larutan elektrolit terjadi reaksi
larut dalam
larutan H2SO4
→ 2H+ + SO2–4
larutan asam sulfat
· Pada kutub positif terjadi reaksi
encer
Cu + 2H+
→ polarisasi H2
S Gambar 9.3 Elemen volta
2. Elemen Kering
Elemen kering disebut juga baterai. Elemen kering pertama
kali dibuat oleh Leclance. Bagian utama elemen kering adalah
tutup kuningan
a. kutub positif (anode) terbuat dari batang karbon (C),
+
b. kutub negatif (katode) terbuat dari seng (Zn), batang
karbon
c. larutan elektrolit terbuat dari amonium klorida (NH4Cl),
d. dispolarisator terbuat dari mangan dioksida (MnO2).
amonium
Baterai disebut elemen kering, karena elektrolitnya meru- klorida
pakan campuran antara serbuk karbon, batu kawi, dan salmiak yang
mangan
berwujud pasta (kering). Batang karbon (batang arang) memiliki dioksida
potensial tinggi, sedangkan lempeng seng memiliki potensial rendah. dan karbon
Jika kedua elektrode itu dihubungkan dengan lampu maka lampu –
akan menyala. Hal ini membuktikan adanya arus listrik yang pembungkus
terbuat dari seng
mengalir pada lampu. Ketika lampu menyala, larutan elektrolit akan (kutub negatif)
bereaksi dengan seng. Adapun, reaksi kimia pada batu baterai adalah
S Gambar 9.4 Susunan batu
sebagai berikut. baterai
· Pada larutan elektrolit terjadi reaksi
Zn + 2NH4Cl → Zn2+ + 2Cl + 2NH3 + H2 (ditangkap
dispolarisasi)
· Pada dispolarisator terjadi reaksi
H2 + 2MnO2
→ Mn2O3 + H2O
Reaksi kimia pada batu baterai akan menghasilkan
gelembung-gelembung gas hidrogen (H2). Gas hidrogen akan
ditangkap dan bereaksi dengan dispolarisator yang berupa mangan
dioksida (MnO2) menghasilkan air (H2O), sehingga pada batu baterai
tidak terjadi polarisasi gas hidrogen yang mengganggu jalannya arus
listrik. Bahan yang dapat menghilangkan polarisasi gas hidrogen
3. Akumulator
Akumulator sering disebut aki. Elektrode akumulator baik
timbal
anode dan katode terbuat dari timbal (Cu) berpori. Bagian utama
dioksida
akumulator, yaitu
pelat a. kutup positif (anode) terbuat dari timbal dioksida (PbO2),
timbal b. kutub negatif (katode) terbuat dari timbal murni (Pb),
larutan asam
c. larutan elektrolit terbuat dari asam sulfat (H2SO4) dengan
sulfat encer
kepekatan 30%.
S Gambar 9.5 Susunan satu
sel akumulator Lempeng timbal dioksida dan timbal murni disusun saling
bersisipan akan membentuk satu pasang sel akumulator yang saling
berdekatan dan dipisahkan oleh bahan penyekat berupa isolator.
Beda potensial yang dihasilkan setiap satu sel akumulator 2 volt.
Dalam kehidupan sehari-hari, ada akumulator 12 volt yang diguna-
kan untuk menghidupkan starter mobil atau untuk menghidupkan
lampu sein depan dan belakang mobil. Akumulator 12 volt tersusun
dari 6 pasang sel akumulator yang disusun seri. Kemampuan
akumulator dalam mengalirkan arus listrik disebut kapasitas aku-
mulator yang dinyatakan dengan satuan Ampere Hour (AH).
Kapasitas akumulator 50 AH artinya akumulator mampu mengalir-
kan arus listrik 1 ampere yang dapat bertahan selama 50 jam tanpa
pengisian kembali.
a. Proses Pengosongan Akumulator
Pada saat akumulator digunakan, terjadi perubahan energi
kimia menjadi energi listrik dan terjadi perubahan anode, katode dan
elektrolitnya. Pada anode terjadi perubahan yaitu timbal dioksida
(PbO2) menjadi timbal sulfat (PbSO4). Perubahan yang terjadi pada
katode adalah timbal murni (Pb) menjadi timbal sulfat (PbSO4).
Adapun pada larutan elektrolit terjadi perubahan, yaitu asam sulfat
pekat menjadi encer, karena pada pengosongan akumulator ter-
bentuk air (H2O). Susunan akumulator adalah sebagai berikut.
a. Kutub positif (anode) terbuat dari timbal dioksida (PbO2).
b. Kutub negatif (katode) terbuat dari timbal murni (Pb).
c. Larutan elektrolit terbuat dari asam sulfat (H2SO4) dengan
kepekatan 30%.
1. Apakah yang dimaksud sumber arus 4. Apakah perbedaan antara elemen pri-
searah? mer dengan elemen sekunder?
2. Apakah yang dimaksud kapasitas aki? 5. Perubahan energi apakah yang terjadi
3. Apakah kelemahan elemen Volta? pada saat aki
a. digunakan,
b. disetrum.
Tujuan Pembelajaran
C. PENGUKURAN TEGANGAN LISTRIK
Tujuan belajarmu adalah
dapat: Kamu sudah mengetahui bahwa alat ukur lsitrik yang cukup
mengukur tegangan penitng, selain amperemeter, adalah voltmeter. Amperemeter
antara kutub-kutub
digunakan untuk mengetahui kuat arus listrik dalam suatu rangkaian
sumber tegangan dan
tegangan jepit tertutup. Adapun, voltmeter digunakan untuk mengukur beda
(tegangan terpakai) potensial. Misalnya beda potensial antara kutub-kutub baterai atau
beda potensial di dua titik suatu rangkaian listrik.
Dalam suatu rangkaian, penggunaan voltmeter secara paralel.
Maksudnya, terminal positif voltmeter (berwarna merah) dihu-
bungkan dengan kutub positif batu baterai. Adapun kutub negatif
voltmeter dihubungkan dengan kutub negatif batu baterai.
Salah satu contoh penggunaan voltmeter yaitu pada
pengukuran gaya gerak listrik dan tegangan jepit suatu rangkaian.
Untuk lebih jelasnya, lakukan Kegiatan 9.1 secara berkelompok.
Sumber: Jendela Iptek, 2001 Sebelumnya, bentuklah satu kelompok yang terdiri 4 siswa; 2 laki-
S Gambar 9.7 Voltmeter laki dan 2 perempuan.
1. Sumber arus listrik adalah alat yang berfungsi sebagai tempat pengubah
suatu energi menjadi energi listrik. Sumber arus listrik searah contohnya
elemen Volta, batu baterai, akumulator, dan sel surya.
2. Elemen dibedakan menjadi dua, yaitu elemen primer dan elemen sekunder.
Elemen primer adalah elemen yang jika beda potensialnya sama dengan nol
(habis) tidak dapat diisi kembali. Misalnya, elemen kering (batu baterai)
dan elemen Volta. Elemen sekunder adalah elemen yang dapat diisi kembali
jika beda potensialnya sama dengan nol, misalnya aki.
3. Elemen kering, yaitu elemen Volta dan aki yang dapat mengubah energi
kimia menjadi energi listrik.
4. Amperemeter yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik dipasang
seri.
5. Gaya gerak listrik adalah beda potensial antara kutub-kutub sumber
tegangan sebelum mengalirkan arus listrik.
6. Tegangan jepit adalah beda potensial antara kutub-kutub sumber tegangan
pada saat mengalirkan arus listrik.
7. Kerugian tegangan adalah besarnya tegangan yang hilang akibat adanya
hambatan dalam.
8. Untuk beberapa elemen yang dipasang seri akan menghasilkan kuat arus
sebesar
I= nE
R + nr
9. Untuk beberapa elemen yang dipasang paralel akan menghasilkan kuat
arus sebesar
I= E
R+ r
n