Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1. Jenis Praktikum
2. Waktu Praktikum
3. Tujuan Praktikum
golongan darah.
4. Dasar Teori
Umur: 19 th
3,8% diletakan dalam tabung gelas dalam posisi tegak lurus maka sel –
sel akan mengendap, sebaliknya plasma akan bergerak ke atas. Hal ini
d) SADT
1. Tipis.
2. Rata.
memberi anti gen A dan anti gen B pada darah, masing-masing satu tetes.
Spuit 3 cc
Tourniquet
Kapas
Alcohol 70%
Botol penampung
Hemometer Sahli.:
s/d 22 ( atas )
o Pipet HCL.
Samakan warna pada tabung larutan pengencer dengan tabung standar Hb.Bila
Bacalah skala yang tertera pada tabung larutan pengencer sebagai hasil
1) Hasil
Hasil pemeriksaan kadar Hb pada praktikum kali ini adalah 11,8 gr/ml darah.Hasil
tersebut apabila dilihat berdasarkan nilai normal menurut Dacie termasuk kedalam
2) Pembahasan
kesalahan 10% terjadi akibat keadaan alat standar Hb yang sudah pucat dan volume pipet
yang tidak tepat. Sedangkan pada pemeriksa kesalahan yang terjadi akibat perbedaan
ketajaman mata setiap orang, kurangnya intensitas cahaya, terdapat gelembung udara,
waktu kurang dari 1 menit sehingga asam hematin belum terbentuk sempurna.
Sintesis Hemoglobin
karbondioksida (CO2) dari jaringan ke paru-paru. Untuk mencapai pertukaran gas ini,
eritrosit mengandung protein khusus yaitu hemoglobin. Tiap eritrosit mengandung sekitar
640 juta molekul hemoglobin. Tiap molekul hemoglobin (Hb) A pada orang dewasa
normal terdiri atas empat rantai polipeptida α2 β2 , masing-masing dengan gugus hemenya
sendiri. Darah orang dewasa normal juga mengandung dua hemoglobin lain dalam
jumlah kecil, yaitu HbF dan HbA2. Keduanya juga mengandung rantai α, tetapi secara
berurutan, dengan rantai γ dan δ, selain rantai β. Sintesis heme terutama terjadi di
mitokondria melalui suatu rangkaian reaksi biokimia yang bermula dengan kondensasi
glisin dan suksinil koenzim A oleh kerja enzim kunci yang bersifat membatasi kecepatan
reaksi yaitu asam δ-aminolevulinat (ALA) sintase. Piridoksal fosfat (vitamin B6) adalah
suatu koenzim untuk reaksi ini, yang dirangsang oleh eritropoietin. Akhirnya
protoporfirin bergabung dengan besi dalam bentuk ferro (Fe2+) untuk membentuk heme.
Masing-masing molekul heme bergabung dengan satu rantai globin yang dibuat
pada poliribosom. Suatu tetramer yang terdiri dari empat rantai globin masing-masing
dengan gugus hemenya sendiri dalam suatu ”kantung” kemudian dibentuk untuk
D. Aplikasi klinis
Anemia
normal dapat bervariasi antar laboratorium, kadar hemoglobin biasanya kurang dari13,5
g/dl pada pria dewasa dan kurang dari 11,5 g/dl pada wanita dewasa. Setelah kehilangan
darah dalam jumlah banyak yang akut, tidak segera terjadi anemia karena volume darah
total berkurang. Memakan waktu sampai sehari untuk menggantikan volume plasma dan
sampai derajat anemia. Regenerasi massa hemoglobin memakan waktu yang lama.
peningkatan volume sekuncup dan takikardia) dan pada kurva disosiasi O2 hemoglobin.
(Hoffbrand, 2005)
berolahraga, kelemahan, letargi, palpitasi dan sakit kepala. Tanda-tanda dapat dibedakan
menjadi tanda umum dan khusus. Tanda umum meliputi kepucatan membran mukosa
yang timbul bila kadar hemoglobin kurang dari 9-10 g/dl. Sebaliknya warna kulit bukan
tanda yang dapat diandalkan. Sirkulasi yang hiperdinamik dapatr menunjukan takikardia,
nadi kuat, kardiomegali dan bising jantung aliran sistolik khususnya pada apeks.
Sedangkan pada tanda spesifik dikaitkan dengan jenis anemia tertentu misalnya
koilonikia dengan defisiensi besi, ikterus dengan anemia hemolitik lain, deformiotas
tulang dengan talasemia mayor dan anemia hemolitik kongenital lain yang berat.
(Hoffbrand, 2005)
1) Alat
Tabung Westergreeen
Rak Westergreen
2) Bahan
Darah EDTA
B. Cara kerja
Diamkan padapada rak westergreen dengan posisi berdiri tegak lurus tunggu hasil
sampai 60 menit
C. Hasil dan Pembahasan
1) Hasil
Hasil yang didapatkan pada pemeriksaan LED kali ini adalah 5mm/jam
2) Pembahasan
termasuk kedalam kategori normal. Karena nilai normal menurut Dacie untuk
15mm/jam.
Perlu data-data lain untuk menyimpulkan penyebab dari naiknya nilai LED. Baik
dari anamnesa meliputi keluhan dan riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik, serta
dalam tubuh. Namun seseorang yang hasil pemeriksaan LED tinggi belum tentu
1. Wanita hamil
2. Obesitas/Kegemukan
4. Anemia/kurang darah
kerusakan sendi.
pembekuan darah).
2. Kadar protein dalam plasma darah rendah → bisa terjadi pada gangguan
hati/ginjal.
penyakit seperti TBC, demam rematik, artritis (radang sendi), nefritis (radang
pada ginjal), atau kanker. Dalam hal ini pemeriksaan LED harus dilakukan secara
proses penyakit meluas/memburuk. Bila hasil LED menurun berarti ada proses
Moss, P.A.H, Pettit, J.E, Hoffbrand, A. V., 2005. Kapita Selekta Hematologi.
Sudoyo, Aru W. Et all. 2005. Ilmu penyakit dalam. Jakarta : Pusat Penerbitan
http://dwb4.unl.edu/chem/chem869k/chem869klinks/sickle.bwh.harvard.edu/hbsy
nthesis.html