You are on page 1of 5

7 tahun lalu, di sebuah laboratorium yang entah ada dimana.

Berjejer banyak tabung-tabung besar yang didalamnya berisi cairan dan manusia-ma
nusia yang tampak tertidur. Tiba-tiba salah satu tabung itu terbuka dan seorang
lelaki keluar dari dalamnya.
"...Ohok!! ...Uhk...!!!" lelaki tersebut nampak agak sesak karena baru keluar d
ari dalam air.
"Objek penelitian no. 777 sudah bangun, sekali lagi, objek penelitian no. 777 su
dah terbangun..." terdengar suara dari speaker.
Beberapa menit kemudian, seorang lelaki berusia setengah baya datang. Dia memaka
i jas putih. Kelihatannya dia ilmuwan di laboratorium ini.
"...Si... Siapa kau...? Siapa aku...?" kata lelaki yang berasal dari dalam tabun
g.
"...Aku pun tak tahu kau siapa, dan aku tak mau tahu juga tak berminat. Ingatan
tentang masa lalumu sudah dihapus, kau bahkan tidak punya nama lagi. Soal aku, p
anggil aku 'Alex' tentu saja itu bukan nama asliku, aku adalah salah seorang ilm
uan di laboratorium ini dan kau adalah tikus percobaan kami" Alex lalu melempark
an semacam pakaian dengan angka 777 di bagian punggung kepada lelaki itu. "Pakai
itu, mulai sekarang namamu adalah no. 777"
777 lalu dimasukkan ke sebuah ruangan dengan mesin aneh yang lalu dipasangkan di
kepalanya. Dia menerima informasi tentang apa penelitian yang dilakukan di labo
ratorium ini melalui alat itu. Penelitian tentang kekuatan bernama 'Orbauge' dan
'Eventide' juga tentang dirinya adalah salah satu dari orang yang punya potensi
al untuk memiliki kekuatan itu yang disebut dengan 'Oporier' .
"Masuk kedalam" Alex membawa 777 ke sebuah ruangan yang seperti sel penjara. "Mu
lai besok kau akan disuntik, disetrum, diberikan makan obat, dan lain-lain, demi
penelitian jadi bersiaplah" Alex menutup dan mengunci ruangan tersebut.
"...Sebenarnya apa yang terjadi...?" 777 memegang kepalanya dengan bingung. Dia
melihat sebuah kata yang kelihatannya digoreskan dengan kuku di tempat tidurnya,
mungkin bekas pemilik ruangan ini sebelumnya. "Apa ini...? D-A... Da..nuve?"
"Yo!!! Kau anak baru ya? Berapa nomormu?!" tiba-tiba terdengar suara entah dari
mana.
777 menoleh ke sumber suara dan dia melihat seorang lelaki lain duduk di kursi d
engan santai. "Nomorku 666, kelihatannya nomormu lebih bagus..." 666 melihat ke
bagian punggung 777 "Heh, 777 ya? Nomor cantik nih!"
"...Kau siapa?"
"Khekhek! Sorry! Gw 666, teman sekamarmu dan juga baru masuk kemarin!!! Semoga k
ita bisa berteman ya, 777!!"

---

Sudah satu tahun berlalu sejak saat itu. 666 dan 777 sudah akrab. Mereka juga su
dah lumayan bisa memakai Orbauge dan Eventide mereka dengan baik. Sekarang 777 a
dalah yang terkuat ke-8 dan 666 adalah yang terkuat ke-9 diantara para Oporier l
ainnya.
Pagi hari, semua orang berkumpul di ruang makan untuk sarapan. 777 melihat ada b
anyak orang disitu yang sama sepertinya. 777 melihat ke arah makanan yang disaji
kan. Hanya sup dan roti juga beberapa tablet suplemen.
"Loe jangan berharap dapat makanan enak disini! Kita udah pasti cuma dikasih yan
g ada gizinya tanpa memikirkan rasa supaya kuat untuk 'eksperimen'! Biasakan dir
i dong!" kata 666.
"...Kenapa kau bisa tetap bersemangat begitu?" tanya 777. "Heh! Nyaris semua yan
g ada disini dulunya gelandangan, pidana terhukum mati, anak yang dijual orang t
uanya, dan sampah dunia lainnnya! Cuma ingatan kita semua dihapus, tapi aku dibe
ritahu gitu sama si Alex! Jadi gw rasa ini lebih baik, that's all!" 666 meminum
supnya.
Tiba-tiba keadaan agak ricuh. Orang-orang saling berbisik satu sama lain. 777 me
lihat sumber kericuhan itu, dan melihat 7 orang anak kecil datang. 2 orang cowok
, dan 5 orang cewek, diantara 5 cewek tersebut salah seorangnya memakai kursi ro
da. Mereka mendapatkan meja yang bagus dengan taplak meja juga makanan yang tamp
ak enak.
"...Siapa mereka? Kok perlakuannya khusus begitu?" semua orang disitu melihat ke
arah 777. "Ssst! Diam kalau kau gak mau mati! Loe ini udah setahun disini masih
aja gak pedulian!" bisik 666.
"Mereka adalah 7 Oporier terkuat. Berbeda dengan kita yang dulunya manusia biasa
dan dibawa kesini, mereka ber-7 dilahirkan disini dan sudah ada disini sejak la
hir." 66 diam sejenak lalu lanjut berbisik "Yang 5 cewek disana itu adalah no. 2
,3,4,5, dan 6. Mereka masih berumur 4 tahun dan dipanggil para 'Imouto'. Yang pa
kai kursi roda itu yang no. 2, terkuat diantara 'Imouto'. Sedangkan yang cowok y
ang kecil itu no. 1, umurnya 5 tahun dan dipanggil 'Ototo' "
"...Bagaimana dengan yang kelihatannya paling tua? Dia no. 7?" tanya 777 lagi.
"...Dia itu iblis, kalau ada yang melakukan kesalahan besar, dialah yang bertuga
s menghabisi... Umurnya masih 10 tahun, dia berbeda dengan yang lain... Oporier
ilusi yang tak seharusnya dilahirkan... no. 0, sang 'Onii-sama' diantara kita se
mua" kata 666.
"Hoi! Kalian berdua!!! Kalian terus melirik ke arah Imouto-sama, Ototo-sama, dan
Onii-sama! Ikut aku!" teriak salah seorang penjaga.
"...Biarkan dia, hanya aku yang melirik ke arah 7 Oporier terkuat disana" kata 7
77. "Berani juga kau... Baik!!! Sebagai gantinya kau menerima hukuman 2 kali lip
at!"

---

"777! Kau tidak apa-apa?" 666 langsung menghampiri 777 setelah ia dikembalikan k
e ruangan. "Ya... Saya tidak apa-apa... Anda jangan khawatir..."
"Guh! Gaya bicaramu jadi aneh!!!" kata 666 bergidik. "Sudah... Saya akan tidur d
ulu..."
Malam harinya, saat semua orang terlelap terdengar suara alarm yang kencang. 666
dan 777 pun terbangun. Mereka melihat bahwa kunci sel mereka sudah terbuka.
"Ada apaan nih!!!" 666 melihat orang-orang pada berlarian tidak tentu arah menco
ba lari dari Laboratorium itu. "Tenang dulu... Ayo kita juga keluar" kata 777.
Mereka pun keluar dari laboratorium itu dan akhirnya sampai disebuah lapangan te
rbuka dimana para Oporier lain berkumpul. Mereka menghirup udara luar setelah se
tahun lamanya dan melihat langit malam di atas mereka.
Tetapi, mereka seperti mencium bau bangkai mereka pergi ke arah sumber bangkai,
yaitu di bagian paling depan dari kerumunan para Oporier.
Mereka berdua kaget. Yang mereka lihat adalah 0,1,2,3,4,5, dan 6 berdiri diatas
tumpukan mayat para ilmuan. Mereka juga melihat di antara tumpukan itu.
"...Apa maksudnya ini?" tanya 777 pada 0. "....." 0 hanya diam tanpa ekspresi, d
ia menatap para Oporier lainnya seperti menatap sampah.
"Onii-chan serem ah!" no. 6 lalu memeluk no. 0. "Ah, curang~ Kami juga~" no. 3,4
,5 ikut memeluk no. 0. No. 2 juga ingin ikut memeluk, tapi tidak bisa karena dia
memakai kursi roda. No. 0 menatap no.2 lalu mendekatinya dan memeluknya. No.2 t
ampak senang.
"Ba-ik-lah~! Kami yang membunuh mereka karena ingin pergi keluar!" kata no.1 kem
udian. "Syarat kami gampang saja~ Rencananya kami mau membuat negara yang damai
dan bisa dilindungi semua orang dengan Onii-sama disini sebagai rajanya, dan kal
ian sebagai pengikut~!" no.1 lalu menunjuk ke arah no.0.
"Apa?!" "Mana mungkin kami mau!!!" "Bodoh, mati saja kalian!!!" terdengar suara
protes dari para Oporier. No. 0 menatap tajam ke arah mereka dan suasana langsun
g hening.
"...Kalian para sampah diam, kalau tidak ikut, kalian akan kubunuh, aku tak perd
uli pada kalian" kata no.0.
"APA?!!!" "Kau yang akan kami bunuh!!!" terdengar lagi teriakan marah dari para
Oporier. Namun, no.777 lalu berjalan kedepan dengan berlutut didepan no.0. "Siap
melaksanakan perintah anda... Onii-sama"
"Khekhek!!! Seru juga nih! Kalau gitu gw juga!!!" 666 lalu ikut berlutut didepan
no. 0.
Setelah beberapa saat beberapa orang Oporier lain ikut berlutut. Walaupun begitu
, hanya sekitar 20 orang dari 1000 orang yang ada disitu yang berlutut.
"Kalian pengkhianat!!!" teriak kerumunan yang tidak berlutut. "Maaf, tapi aku ta
k mau mati. Kalian yang bodoh karena tidak bisa merasakan kekuatannya" kata sala
h seorang dari yang berlutut.
"Kalian berdua... Nanti akan kuizinkan menyebut namaku... Aku akan memikirkan na
maku nanti. Apalagi kalian menarik perhatianku sejak sarapan tadi" kata 0 pada 6
66 & 777.
"Semua yang setuju untuk ikut denganku, tutup mata kalian, dan pikirkan nama bar
u kalian. Jangan mengintip, kalau kalian mengintip, akan kubunuh. Aku tak suka k
ekuatanku dilihat orang lain" kata 0 lagi.
"Apa!!! Maju kau bangsat!!" "Jangan meremehkan kami!!!" terdengar teriakan para
Oporier lainnya diikuti suara pemakaian Eventide dan Orbauge.
Semua yang bersumpah setia pada 0 menurut dan menutup mata mereka. "...E-ven-tid
e..." 0 berkata dengan pelan.
Beberapa menit kemudian 0 berkata "Kalian sudah boleh membuka mata kalian..." se
mua yang menutup mata pun membuka mata mereka dan bersiap untuk melihat pemandan
gan penuh darah.
Tapi, mereka sangat kaget saat melihat tidak ada setitik darahpun, dan semua Opo
rier yang melawan tadi sudah hilang tanpa bekas.
"...Kenapa kalian terlihat kaget dan takut...?" kata 0 sambil menatap mereka sem
ua. "...Memang saya tidak salah mengikuti anda..." kata 777 kemudian.
"Apa kalian sudah memikirkan nama kalian~?" tanya 1.
"Untukku... Aku suka bahasa Jepang. Dan langit malam hitam ini akan kuukir dalam
namaku... Namaku mulai sekarang adalah... KURO" kata 0.
"Hrm... Kalau begitu biar mirip namaku SHIRO aja ah~" kata 1. "Tidak, aku tak ma
u nama kita punya arti yang dekat, ganti namamu" kata Kuro.
"Wah, jahat, oke... Kalau begitu Shiro agak di-edit sedikit... Jadi Shera dan bi
ar tampak imut tambahkan -tan jadi Sheratan!" kata 1 mengganti namanya.
"Kami nanti Onii-chan saja yang buat~" kata para Imouto. "Bagaimana dengan kalia
n?" tanya Kuro pada para pengikut barunya.
"Saya akan menggunakan sebuah kata yang digoreskan di tempat tidur saya... Kata
pertama yang saya lihat ditempat ini... Nama saya adalah... DANUVE" kata 777.
"Khekhek! Kalau gw ini!!!" 666 membuka bajunya dan menunjukkan ada tato berbentu
k malaikat bersayap hitam dengan kata 'Erald' di atas malaikat itu.
"Gw gak tahu apa artinya, tapi mungkin ini dari masa lalu gw... Mulai sekarang n
ama gw ERALD!" kata 666 tersenyum.
Oporier lainnya pun menentukan nama mereka masing-masing. Setelah selesai, Kuro
dan para Oporier lainnya pun pergi berkelana.
"Kuro-sama, kita akan membuat kerajaan kan? Bagaimana kalau anda memikirkan nama
untuk kerajaan kita? Saya sudah memikirkan nama yang bagus" kata Danuve.
Danuve lalu menjelaskan "Yang terkuat diantara kita semua anak-anak... Anak keci
l perempuan disebut 'Loli' dalam bahasa Jepang dan yang laki-laki 'Shota' bisa d
isingkat 2 kata tersebut jadi 'Lolita' dan agar sama dengan negara besar 'Britan
nia' saya rasa akan bagus kalau nama kerajaan ini 'Lolitannia' bagaimana menurut
anda?"
"Yep, kalau begitu Kuro vi Lolitannia saja nama lengkap untuk Onii-sama!" kata S
heratan.
"...Terserah kalian, pertama kita membuat organisasi kecil untuk mengumpulkan da
na... Organisasi ini kusebut The Irregular, karena kita berbeda dengan orang bia
sa... Bawa juga barang-barang Laboratorium ini, kita akan membuat pasukan nanti"
kata Kuro tanpa ekspresi.
Dan sejak saat itu lahirlah The Irregular, dengan ketuanya Kuro vi Lolitannia, d
an wakilnya Shera vi Lolitannia. Juga 2 orang ksatria setianya, Danuve vi Lolita
nnia dan Erald vi Lolitannia.

---
1 tahun kemudian, The Irregular sudah menjadi organisasi yang cukup besar. Kuro
pun sudah pandai memasang ekspresi wajahnya dan sudah punya perasaan.
Tetapi karena misi-misi berbahaya yang mereka jalankan, semua Oporier yang beras
al dari Laboratorium kecuali Kuro, para Imouto, Shera, Danuve, dan Erald telah t
ewas.
Di sebuah pesta perjamuan yang mewah, tampah Sheratan sibuk berbicara dengan par
a petinggi organisasi yang lain. Sementara Kuro melarikan diri dan mendengarkan
Ipodnya sambil duduk di ayunan di taman.
Kuro tidak menyadari ada seorang Sniper sedang membidik kepalanya dari atap sebu
ah gedung "...Kuro vi Lolitannia, pemimpin Irregular, ternyata hanya bocah saja.
.." tapi sedetik kemudian Kuro menghilang dari bidikan Sniper itu.
"DIA HILANG?!"
"Siapa yang menyuruhmu? Atau kau ada dendam padaku?" kata Kuro yang tiba-tiba ad
a dibelakang Sniper itu. "Apa...!" Sniper itu lalu mengambil pistol dan membidik
kannya ke Kuro, tapi Kuro tetap tenang.
"Bagaimana kau bisa ada disini?" kata Sniper itu panik. "Heh, kau ini pembunuh b
ayaran ya?" Kuro tidak menggubris pertanyaan Sniper itu.
"Ya! kalau tidak begini, aku dan adikku tidak akan bisa makan!" kata Sniper itu.
"...Mau kerja padaku? Kau kelihatannya punya potensial..." kata Kuro.
"Menyuruh orang yang ingin membunuhmu agar kerja padamu? Nyalimu besar juga" Sni
per itu menurunkan pistolnya.
"Aku tidak akan menyuruhmu membunuh, cuma kebetulan saja, aku ingin punya Butler
..." kata Kuro. "Atau kau ada permintaan lain? Akan kukabulkan, sebutkan saja"
"...Aku ingin hidup damai, itu saja. Sebenarnya aku ingin jadi kepala sekolah...
Tapi tetap saja kehidupan itu kejam! Walaupun aku punya ilmu yang sepadan, teta
p saja aku tidak pernah sekolah! Aku tidak punya ijazah dan benda bodoh lainnya
yang diperlukan!!" Sniper itu tertawa namun air matanya mengalir.
"Akan kukabulkan" kata Kuro. "Benarkah kau bisa melakukannya?" kata Sniper itu t
idak percaya.
"Tentu" kata Kuro lagi.
"Baiklah... tapi aku punya satu permintaan lagi..." kata Sniper itu.
"Apa itu? Kau ini banyak maunya ya" tanya Kuro dengan santai. "Jangan libatkan a
dikku... Namanya Syadi Knowledge, kalau kau bisa membuatku jadi kepala sekolah,
masukkan dia ke sekolahku dan biarkan dia hidup damai"
"Oke, akan kuusahakan. Tapi bukan salahku kalau dianya yang melibatkan diri" kat
a Kuro.
"Baiklah..." Sniper itu mengulurkan tangannya ke Kuro. "Ngomong-ngomong siapa na
mamu?" tanya Kuro sembari menjabat tangan Sniper itu.
"Watari... Watari Knowledge"

You might also like