Professional Documents
Culture Documents
PERKEMBANGAN MIKROBIOLOGI
Posted on Desember 12, 2009 by Fadhlan Muchlas| Tinggalkan komentar
Ringkasan
Pendahuluan
Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari organisme hidup yang berukuran sangat
kecil sehingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang melainkan dengan bantuan
mikroskop. Organisme yang sangat kecil ini disebut sebagai mikroorganisme, atau
kadang-kadang disebut sebagai mikroba, ataupun jasad renik (Anonymous. 2008).
Mikroorganisme yang bermanfaat antara lain: yang menghuni tubuh (flora normal),
beberapa mikroorganisme yang terlibat dalam proses fermentasi makanan: pembuatan
keju, anggur, yoghurt, tempe/oncom, kecap, dll, produksi penisilin, sebagai agen
biokontrol, serta yang berkaitan dengan proses pengolahan limbah. Mikroorganisma tidak
dapat dipisahkan dengan lingkungan biotic maupun lingkungan abiotik dari suatu
ekosistem karena berperan sebagai pengurai. Oleh karena itu organisme yang hidup di
dalam tanah berperan aktif dalam proses-proses pembusukan, humifikasi dan
mineralisasi. Ada juga mikroorganisme tertentu yang dapat mengikat zat lemas (N) dari
udara bebas sehungga dapat menyuburkan tanah.
Isi
Mikrobiologi adalah sebuah cabang dari ilmu biologi yang mempelajari mikroorganisme.
Objek kajiannya biasanya adalah semua makhluk (hidup) yang perlu dilihat dengan
mikroskop, khususnya bakteri, fungi, alga mikroskopik, protozoa, dan Archaea
(Anonymous.2009). Virus sering juga dimasukkan walaupun sebenarnya ia tidak
sepenuhnya dapat dianggap sebagai makhluk hidup. Mikrobiologi berasal dari bahasa
Yunani, micros = kecil, bios = hidup dan logos = ilmu. Ilmuwan menyimpulkan bahwa
mikroorganisme sudah dikenal lebih kurang 4 juta tahun yang lalu dari senyawa organik
kompleks yang terdapat di laut, atau mungkin dari gumpalan awan yang sangat besar
yang mengelilingi bumi. Sebagai makhluk hidup pertama di bumi, mikroorganisme
diduga merupakan nenek moyang dari semua makhluk hidup.
Beberapa aspek yang dibahas dalam mikrobiologi, antara lain mengkaji tentang:
Secara garis besar mikrobiologi dimulai sejak ditemukannya mikroskop dan menjadi
bidang yang sangat penting dalam biologi setelah Louis Pasteur dapat menjelaskan proses
fermentasi anggur (wine) dan membuat serum rabies. Perkembangan biologi yang pesat
pada abad ke-19 terutama dialami pada bidang ini dan memberikan landasan bagi
terbukanya bidang penting lain, yaitu: biokimia. Awal perkembangan ilmu mikrobiologi
pada pertengahan abad 19 oleh beberapa ilmuwan dan telah membuktikan bahwa
mikroorganisme berasal dari mikroorganisme sebelumnya bukan dari tanaman ataupun
hewan yang membusuk. Selanjutnya ilmuwan membuktikan bahwa mikroorganisme
bukan berasal dari proses fermentasi tetapi merupakan penyebab proses fermentasi,
misalnya buah anggur menjadi minuman yang mengandung alkohol. Ilmuwan juga
menemukan bahwa mikroba tertentu menyebabkan penyakit tertentu. Pengetahuan ini
merupakan awal pengenalan dan pemahaman akan pentingnya mikroorganisme bagi
kesehatan dan kesejahteraan manusia. Awal abad 20 ahli mikrobiologi telah meneliti
bahwa mikroorganisme mampu menyebabkan berbagai macam perubahan kimia baik
melalui penguraian maupun sintesis senyawa organik yang baru. Hal inilah yang disebut
dengan biohemial divesity atau keaneka ragaman biokimia yang menjadi ciri khas
mikroorganisme. Disamping itu, yang penting lainnya adalah mekanisme perubahan
kimia oleh mikroorganisme sangat mirip dengan unity in biochemistry yang artinya
bahwa proses biokimia pada mikroorganisme adalah sama dengan proses biokimia pada
semua makhluk hidup termasuk manusia. Bukti yang lebih baru menunjukkan bahwa
informasi genetik pada semua organisme dari mikroba hingga manusia adalah DNA.
Antony van Leeuwenhoek (1632–1723) sebenarnya bukan peneliti atau ilmuwan yang
profesional. Profesi sebenarnya adalah sebegai wine terster di kota Delf, Belanda. Ia
biasa menggunakan kaca pembesar untuk mengamati serat-serat pada kain. Sebenarnya ia
bukan orang pertama dalam penggunaan mikroskop, tetapi rasa ingin tahunya yang besar
terhadap alam semesta menjadikannya salah seorang penemu mikrobiologi.
Hampir 100 tahun setelah percobaan Needham ada 2 peneliti yang mencoba memecahkan
kontroversi tentang peran udara. Pada tahun 1836, Franz Schulze melewatkan larutan
asam kuat ke dalam tabung tertutup yang berisi daging yang telah dimasak. Tahun 1837,
Theodor Schwann mengalirkan udara panas melalui pipa ke dalam tabung tertutup yang
berisi kaldu. Keduanya tidak menemukan adanya mikroba sebab mikroba telah mati oleh
adanya asam kuat maupun oleh panas. Tetapi para pendukung teori generatio spontanea
berpendapat bahwa adanya asam dan panas akan mengubah udara sehingga tidak
mendukung pertumbuhan mikroba. Sampai akhirnya tahun 1954 peneliti menyelesaikan
perdebatan tersebut dengan melakukan percobaan menggunakan tabung tertutup berisi
kaldu yang telah dipanaskan. Ke dalam tabung tersebut dimasukkan pipa yang
sebagiannya diisi dengan kapas dan ujungnya dibiarkan terbuka. Dengan demikian
mikroba akan tersaring dan udara tetap bisa masuk. Dengan tidak ditemukannya
mikroba akan tersaring dan udara tetap bisa masuk. Dengan tidak ditemukannya mikroba
dalam kaldu daging tersebut membuktikan bahwa teori generatio spontanea adalah salah.
Pada periode yang sama muncul ilmuwan baru dari Fransis Louis Pasteur (1822–1895)
seorang ahli kimia yang menaruh perhatian pada mikroorganisme. Oleh karena itu ia
tertarik untuk meneliti peran mikroba dalam industri anggur dalam pembuatan alkohol.
Salah satu pendukung teori generatio spontanea yang hidup pada masa Louis Pasteur
adalah Felix Archimede Pouchet (1800–1872). Pada tahun 1859 ia banyak
mempublikasikan tulisan yang mendukung abiogenesis. Tetapi ia tidak dapat membantah
penemuan-penemuan Pasteur. Untuk memastikan pendapatnya, Pasteur melakukan
serangkaian eksperimen, ia menggunakan bejana dengan leher panjang dan dibengkokkan
yang dikenal dengan leher angsa. Bejana ini diisi dengan kaldu kemudian dipanaskan.
Udara dapat dengan bebas melewati tabung atau pipa leher angsa tersebut tetapi tidak
ditemukan adanya mikroorganisme di kaldu tadi. Dalam hal ini mikroba beserta debu
atau asap akan mengendap pada bagian tabung yang berbentuk U sehingga tidak dapat
mencapai kaldu. Ia juga membawa tabung tersebut ke pegunungan Pyrenes dan Alpen.
Pasteur menemukan bahwa mikroorganisme terbawa debu oleh udara dan ia
menyimpulkan bahwa semakin bersih/murni udara yang masuk ke dalam bejana, semakin
sedikit kontaminasi yang terjadi. Pada tanggal 7 April 1864 ia mengatakan bahwa: For I
hape kept them and am still keeping from them, that one thing that is above the power of
man to make; i have kept from them, the germ that float in the air, i have kept them from
file.
Salah satu argumen klasik untuk menantang biogenesis adalah bahwa panas yang
digunakan untuk mensterilkan udara atau bahan juga dianggap merusak vital force.
Mereka yang mendukung teori abiogenesis berpendapat bahwa tanpa adanya kekuatan
vital force tersebut mikroorganisme tidak dapat muncul serta spontan. Untuk merespon
argumen tersebut John Tyndall mengatakan udara dapat dengan mudah dibebaskan dari
mikroorganisme dengan cara melakukan pecobaan dengan meletakkan tabung reaksi
berisi kaldu steril ke dalam kotak tertutup. Udara dari luar masuk ke dalam kotak melalui
pipa yang sudah dibengkokkan membentuk dasar U seperti spiral. Terbukti bahwa
meskipun udara luar dapat masuk ke dalam kotak yang berisi tabung dengan kaldu di
dalamnya, namun tidak ditemukan adanya mikroba. Hasil percobaan Pasteur dan Tyndall
memacu diterimanya konsep biogensis. Selanjutnya Pasteur lebih memfokuskan
penelitiannya pada peran mikroba dalam pembuatan anggur dan mikroba yang
menyebabkan penyakit.
Fermentasi terjadi jika jus anggur kita biarkan. Melalui serangkaian perubahan biokimia,
alkohol dan senyawa lain dihasilkan dari anggur tersebut. Salah satu alasan mengapa
Pasteur ingin menentang pendapat generatio spontanea adalah keyakinannya bahwa
produk fermentasi anggur merupakan hasil mikroorganisme yang ada, bukan fermentasi
menghasilkan mikroorganisme sebagaimana yang dipercaya pada waktu tersebut. Pada
tahun 1850. Pasteur memecahkan masalah yang timbul dalam industri anggur. Dengan
meneliti anggur yang baik dan anggur yang kurang bagus Pasteur menemukan
mikroorganisme yang berbeda.
Disamping membuat revolusi (perubahan besar) dalam bidang industri anggur, Pasteur
dan asistennya juga mengemukakan teori baru mengenai penyebab penyakit. Dalam
penelitiannya mereka menemukan agen penyebab penyakit serius baik pada hewan
maupun manusia. Tetapi sebelum Pasteur telah membuktikan bahwa mikroba merupakan
penyebab penyakit, beberapa peneliti membuat argumen yang kuat terhadap teori bakteri
penyebab penyakit. Sebelumnya, dalam serajah manusia ada kepercayaan bahwa
penyakit itu disebabkan oleh beberapa faktor yang tidak jelas misalnya udara yang jelek,
darah yang jelek dan lain-lainnya.
Pada tahun 1546, Girolamo Fracastolo (1483–1553) penyakit dapat disebabkan oleh
mikroorganisme, ditularkan dari 1 orang ke orang lain. Sebagian besar informasinya
berasal dari percakapannya dengan para pelaut yang baru pulang dari perjalanannya ke
luar negeri, dimana mereka menyaksikan penyebaran berbagai penyakit. Lebih dari 200
tahun kemudian Anton von Plenciz (1705–1786) mengatakan bahwa tidak hanya
makhluk hidup yang merupakan penyebab penyakit tetapi juga agen yang lain merupakan
penyebab penyakit yang berbeda. Pada saat yang bersamaan konsep tentang makhluk
hidup atau bentuk lain yang menggunakan nutrien mulai diterima. Setelah sukses dengan
fermentasinya, Pasteur diminta untuk meneliti penyakit ulat sutra yang merugikan
industri di Perancis. Dia menghabiskan waktu 6 tahun untuk membuktikan bahwa
mikroorganisme yang disebut dengan protozoa dapat menyebabkan penyakit. Pasteur
juga menunjukkan kepada petani ulat sutera bagaimana cara menghilangkan penyakit
dengan cara memilih ulat sutera yang bebas penyakit untuk diternakkan.
Secara kebetulan seorang pria Jerman melihat bahwa koloni yang tumbuh pada kentang
yang telah direbus pada akhirnya dapat menemukan jalan untuk memisah menjadi
individu-individu. Caranya: mereka mengembangkan media spesifik untuk
menumbuhkan mikroorganisme. Media adalah substansi yang memenuhi kebutuhan
nutrisi mikroorganisme. Koch dan koleganya juga menunjukkan senyawa dari alga yang
disebut agar dapat membuat media menjadi padat. Richard J. Petri (1852–1921) membuat
piringan kaca bertutup untuk menempatkan media agar alat tersebut selanjutnya disebut
Petri dish yang masih digunakan sampai sekarang. Pada tahun 1892, dengan
menggunakan teknik biakan murni Koch dan anggotanya menemukan agen-agen
penyebab typus, dipteri, tetanus, pneumonia dan lain sebagainya. Koch mengenalkan
penggunaan hewan sebagai model untuk penyakit manusia dengan cara menginjeksikan
bakteri ke tubuh mencit, kelinci, babi atau domba. Ia bahkan menempelkan kamera pada
mikroskopnya untuk mengambil gambar dan menggunakannya sebagai bukti untuk
menghilangkan keraguan.
1. H. Postulat Koch
Pada tahun 1880, Koch memanfaatkan kemajuan metode laboratorium dan menentukan
kriteria yang diperlukan untuk membuktikan bahwa mikroba spesifik merupakan
penyebab penyakit tertentu. Kriteria ini dikenal dengan postulat Koch yaitu:
3 Biakan murni tersebut bila diinjeksikan pada hewan yang sesuai dapat
menimbulkan penyakit
4 Mikroorganisme tersebut dapat diisolasi kembali dari hewan yang telah terinfeksi
tersebut
Adanya kriteria tersebut menjadi jalan ditemukannya berbagai bakteri penyebab berbagai
penyakit dalam waktu yang cukup singkat (kurang dari 30 tahun). Penemuan virus,
adanya bakteri yang dapat menimbulkan berbagai penyakit serta adanya penyakit tertentu
yang ditimbulkan oleh lebih dari 1 mikroorganisme memerlukan modifikasi dari postulat
Koch.
Pada tahun 1892 Dimitri Ivanovski menunjukkan bahwa agen yang menyebabkan
penyakit mosaik pada tembakau dapat ditularkan melalui ekstrak tanaman yang sakit.
Ekstrak tersebut disaring dengan filter yang ditemukan oleh kawan-kawan Pasteur
dimana filter tersebut diketahui dapat menyaring bakteri. Penelitian selanjutnya
menunjukkan bahwa agen tersebut mempunyai ukuran yang jauh lebih kecil dari bakteri.
Yellow fever merupakan penyakit pertama pada manusia yang diketahui disebabkan oleh
virus.
Pada tahun 1900 seorang ahli bedah bernama Walter reed (1851 –1902) dengan
menggunakan manusia sebagai volunteer membuktikan bahwa virus tersebut dibawa oleh
nyamuk tertentu lainnya membawa protozoa penyebab malaria. Salah satu cara penting
untuk mencegah penyakit tersebut adalah menguras air tergenang yang digunakan
nyamuk untuk tempat berkembang biak.
1. I. Perkembangan Penyakit
Epidemik adalah penyakit tertentu yang menyerang banyak daerah misalnya penyakit
bubon yang dikenal dengan penyakit hitam yang mematikan yang disebabkan oleh
bakteri terjadi di Eropa selama periode tahun 1347–1350. Sepertiga sampai setengah
populasi di Eropa meninggal karena penyakit tersebut. Hewan pengerat, terutama tikus,
berperan sebagai sumber bakteri basilus dan ditransmisikan/ditularkan ke manusia
melalui lalat. Tahun 1917–1919 malaria telah membunuh setengah juta penduduk
Amerika dan 21 juta manusia di seluruh dunia. Jumlah tersebut mencapai 3 kali jumlah
manusia yang terbunuh selama perang dunia I. Jadi mikroba terbukti lebih mematikan
dibanding peluru. Dengan pengetahuan bahwa mikroorganisme dapat merupakan
penyebab penyakit ilmuwan lebih memusatkan perhatiannya bagaimana cara pencegahan
dan therapinya.
1. J. Penemuan Antiseptik
Secara umum septis berarti efek toksis dari mikroorganisme penyebab penyakit pada
tubuh selama infeksi. Antiseptik; ukuran-ukuran yang menghentikan efek tersebut dengan
pencegahan infeksi.
Oliver Weldell Holmes (1809-1894) seorang dokter Amerika pada tahun 1843
menekankan bahwa penyakit demam pada wanita bersifat menular. Oleh karena itu
ditularkan dari satu wanita lain melalui tangan dokter. Tahun 1846 seorang dokter dari
Hungaria, Ignaz Philipp Semmelweiz menemukan penggunaan klorin sebagai desinfektan
untuk tangan dokter. Pada tahun 1860 ahli bedah dari Inggris, Joseph Lister menemukan
asam karbol atau phenol dapat digunakan untuk membunuh bakteri. Lister menggunakan
larutan ini untuk merendam alat-alat bedah dan menyemprot ruangan operasi. Cara
tersebut demikian sukses untuk mengatasi infeksi setelah operasi yang sebelumnya
menyebabkan kematian 45% dari pasiennya. Cara tersebut segera dapat diterima dan
dilakukan oleh ahli bedah yang lain. Penemuan tersebut merupakan hari penemuan teknik
aseptik untuk mencegah infeksi. Sekarang ini berbagai macam senyawa kimia dan alat
fisik lain dapat mengurangi mikroorganisme di ruang operasi, ruangan untuk bayi
prematur dan ruangan tempat memasukkan obat ke dalam kontainer yang steril.
1. K. Imunisasi
Tahun 1880, Pasteur menggunakan teknik dari Konch untuk mengisolasi dan
membiakkan bakteri yang menyebabkan kolera pada ayam. Untuk membuktikan
penemuannya, Pasteur membuat demonstrasi di hadapan publik tentang percobaannya
yang telah dilakukan berulang kali di laboratorium. Dia menginjeksikan biakan bakteri
kolera pada ayam sehat dan menunggunya sampai ayam tersebut menunjukkan gejala
penyakit. Akan tetapi hasilnya membuat Pasteur mendapat malu karena ayamnya tetap
hidup dan sehat. Pasteur kemudian mengevaluasi langkah-langkah yang menyebabkan
demonstrasi tersebut gagal. Dia menemukan bahwa secara kebetulan dia menggunakan
biakan tua seperti yang telah dilakukan sebelumnya, dan satu kelompok adalah ayam
yang tidak pernah diinokulasi. Selanjutnya kedua kelompok ayam tersebut diinjeksi
dengan biakan segar. Hasilnya, kelompok ayam yang kedua mati sedang kelompok ayam
pertama tetap sehat.
Hal ini mebuatnya bingung, tetapi Pasteur segara menemukan jawabannya. Pasteur
menemukan bahwa, bakteri jika dibiarkan tumbuh menjadi biakan tua menjadi avirulen
yaitu kehilangan virulensinya atau kemampuan untuk menyebakan penyakit. Tetapi
bakteri avirulen ini masih dapat menstimulasikan sesuatu dalam tubuh host dan pada
infeksi berikutnya menjadi imun atau tahan terhadap penyakit. Pasteur selanjutnya
menerapkan prinsip imunisasi untuk mencegah anthrax. Pasteur menyebutkan bakteri
yang telah avirulen tersebut dengan vaccine dari bahasa latin ”vacca” artinya sapi dan
imunisasi dengan biakan tersebut dikenal dengan vaksinasi.
Dengan vaksinasi tersebut Pasteur mengenali mengetahui hasil kerja sebelumnya oleh
Edward Jenner (1823-1949) yang telah sukses memvaksinasikan para pekerjanya di
peternakan yang telah terkena cowpox dari ternak sapinya tetapi tidak pernah
berkembang menjadi serius. Jenner menduga bahwa menghadapi cawpox akan
mencegahnya dari serangan smallpox. Untuk membuktikan hipotesisnya Jenner
menginokulasi pendapat dari James Philips pertama dengan materi yang menyebabkan
cowpox yang diambil dari luka, kemudian dari agen smallpox. Anak laki-laki tersebut
tidak menununjukkan gejala smallpox. Nama Pasteur selanjutnya dikenal dimana-mana
banyak orang dianggap sebagai peneliti tentang mikroorganisme yang ajaib. Untuk itu ia
diminta membuat vaccin pencegah hidrofobia atau rabies, penyakit yang ditularkan ke
manusia melalui gigitan anjing, kucing atau hewan yang terinfeksi lainnya. Pasteur
adalah seorang ahli kimia, bukan dokter dan Pasteur tidak biasa memperlakukan manusia.
Disamping kenyataan bahwa penyebab penyakit rabies belum diketahui, tetapi Pasteur
mempunyai keyakinan yang kuat bahwa itu adalah mikroorganisme. Ia dapat membuat
kelinci terkena penyakit setelah diinokulasi dengan saliva anjing. Selanjutnya Pasteur dan
asistennya mengambil otak dan tulangbelakang kelinci tersebut dan menginginkannya
dan membuatnya menjadi larutan. Anjing yang diinokulasi dengan campuran tersebut
dapat terhindar dari rabies. Akan tetapi vaksinasi terhadap anjing sangat berbeda dengan
manusia. Pada bulan Juli 1885, seorang anak laki-laki bernama Joseph Meister digigit
oleh serigala dan keluarganya membujuk Pasteur untuk menginokulasi anak tersebut
Kekawatiran Pasteur dan orang-orang menjadi berkurang setelah anak laki-laki tersebut
tidak mati. Selanjutnya Pasteur menjadi terkenal dan memperoleh banyak dana yang
kemudian digunakan untuk mendirikan Institute Pasteur di Paris yang sangat terkenal
(Minasari. 2008).
Pada sekitar periode ketiga banyak sekali ditemukan penemuan-penemuan dalam bidang
mikrobiologi, diantaranya:
11. Roux dan Yersin (1888) menjelaskan mekanisme dari patogenis difteri setelah
menemukan toksin bakteri.
13. Loeffler dan Frosch (1898) mengamati bahwa penyakit kuku dan mulut pada ternak
disebabkan oleh mikroba yang dapat melewati saringan kuman, yakni virus;
14. Landsteiner dan Popper (1909) menyatakan bahwa poliomeilitis disebabkan oleh
mikroba yang dapat melewati saringan kuman, yakni virus;
1. M. Chemoterapi
Chemoterapi telah dilakukan selama ratusan tahun. Misalnya; merkuri telah digunakan
untuk mengobati sifilis pada tahun 1495 dan kulit kayu pohon kina (cinchona) digunakan
untuk mengobati malaria. Orang tahu bahwa tumbuhan berperan sebagai bahan untuk
chemoterapi.
Paul Erlich melalui chemoterapi modern dengan membuat senyawa kimia yang dapat
membunuh mikroba spesifik penyebab sifilis. Untuk penemuan tersebut ia mendapat
Nobel tahun 1908. Alexander Fleming (1881–1955) menemukan penicilin, senyawa
kimia yang dihasilkan mikroorganisme jamur Penicellium notatum. Fleming menduga
bahwa jamur tersebut menghasilkan sesuatu yang menghambatpertumbuhan bakteri.
Tulisannya mengenai hal tersebut tidak mendapat perhatian sampai 10 tahun kemudian
saat peneliti dari Universitas Oxford mencoba menemukan senyawa antibakteri yang
berasal dari mikroorganisme. Sebagian dari riset ini untuk mengobati korban perang
dunia kedua dan penyakit ternak. Peneliti yang dipimpin oleh Howard W. Florey dan
Ernest Chain melakukan pengobatan dengan penicilin yang hasilnya sangat memuaskan.
Penicilin selanjutnya dianggap sebagai obat mujarab. Florey, Chain, dan Fleming
mendapat Nobel untuk penemuan tersebut.
Sesungguhnya
Allah tidak
merobah
keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka
sendiri (Ar-ra’d: 11).
Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah
diusahakannya, dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihat (kepadanya). Kemudian
akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna (An-Najm: 39-42)
Dengan melihat dua ayat di atas kita dapat melihat usaha-usaha para tokoh dalam bidang
mikrobiologi yang berusaha sedemikian gigihnya sehingga mendapatkan sesuatu yang
dia usahakan sedemikian kerasnya. Bahkan dengan kegigihan para tokoh mereka dapat
merubah pemahaman orang yang salah tentang pemahaman teori abiogenesis ke teori
biogenesis yang rasional dan sesuai dengan fakta penelitian yang ada.
Sebagai orang muslim yang diberi kemampuan berfikir kita seharusnya juga selalu
berusaha membuat suatu perubahan atau mendapatkan penemuan-penemuan lain di
bidang mikrobiologi khususnya.
Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini adalah: Perkembangan mikrobiologi dari sejak peertama
kali ditemukannya mikroba sampai dengan saat ini merupakan perjalanan yang sangat
panjang. Dalam perkembangannya terjadi pertemmpuran sengit antar teori hingga
mencapai titik temu yang dapat disepakati bersama. Selain itu dunia mikrobiologi juga
turut andil dalam kehidupan masyarakat dalam berbagai bidang