You are on page 1of 3

Tindak komunikasi

Robert E. Bales (1950, 1955, 1970) dari Universitas Havard mengembangkan system kategori untuk
menganalisis tindak komunikasi, yang kemudian dikenal sebagai Interaction Process Analysis (IPA). Ia
membagi tindak komunikasi pada dua kelas besar : hubungan tugas dan hubungan social-emosional.
Lewat IPA, Bales juga menemukan tiga tahap kelompok tugas: orientasi, evaluasi, dan control. Tahap
pertama menekankan informasi, tahap kedua menekankan pendapat, dan tahap ketiga menekankan
saran.

Peranan

Peranan yang dimainkan oleh anggota kelompok dapat membantu penyelesaian tugas kelompok,
memelihara suasana yang baik, atau hanya menampilkan kepentingan individu saja( yang tidak jarang
menghambat kemajuan kelompok). Peranan pertama disebut peranan tugas kelompok, yang kedua,
peranan pemeliharaan kelompok, yang ketiga, peranan individual.

Peranan Tugas Kelompok: tugas kelompok ialah memecahkan masalah atau melahirkan gagasan-
gagasan baru. Setiap anggota boleh saja menjalankan lebih dari peranan dalam komunikasi kelompok

a. Initiator-contributor menyarankan atau mengusulkan kapada kelompok gagasan-gagasan baru


atau cara baru yang berkenaan dengan masalah atau tujuan kelompok.
b. Information seeker(pencari informasi) meminta penjelasan saran yang diajukan ditinjau dari
kecermatannya, orientasinya, dan fakta yang berkenaan dengan masalah yang dibicarakan.
c. Opinion seeker (pencari pendapat) bukan hanya menanyakan fakta suatu kasus, tetapi juga
penjelasan mengenai nilai yang relavan.
d. Information giver ( pemberi informasi ) memberikan fakta atau generalisasi yang “otoritatif”,
atau menghubungkan pengalamannya sendiri dengan masalah kelompok.
e. Opinion giver (pemberi pendapat) menyatakan keyakinan yang relevan dengan saran yang
diajukan.
f. Elaborator (penjabar) menjabarkan saran-saran dengan contoh, memberikan dasar rasional dari
saran yang sudah dibuat, dan menyimpulkan konsekuensi gagasan.
g. Summarizer (penyimpul) mengumpulkan gagasan dan komentar anggota kelompok untuk
menentukan posisinya dalam berpikir atau bertindak.
h. Coordinator integrator (pemandu) memperjelas hubungan antara gagasan dan saran,
mengambil gagasan dan memadukan menjadi kesatuan yang bermakna.
i. Orienter (pengarah) mendefinisikan posisi kelompok dalam hubungannya dengan tujuan
kelompok atau mengajukan pertanyaan tentang arah pembicaraan kelompok.
j. Disagree (pembantah) mengajukan bantahan, menunjukkan kesalahan fakta atau penalaran.
k. Evaluator critic (evaluator kritikus) mengukur prestasi kelompok berdasar serangkaian standar
kerja dalam konteks tugas kelompok.
l. Energizer (pendorong) mendorong kelompok untuk bertindak atau mengambil keputusan.
m. Procedural technician (petugas teknik) melayani keprluan kelompok untuk melaksanakan tugas
rutin.
n. Recorder (pencatat) menuliskan saran, keputusan, dan diskusi kelompok.

Peranan pemeliharaan kelompok: dibawah ini adalah daftar peranan yang dimaksudkan untuk
memelihara hubungan emosional di antara anggota-anggota kelompok.

a. Encourager (penggalak) memuji, menyetujui, dan menerima kontribusi anggota yang lain.
b. Harmonizer (wasit) melerai pertikaian di antara anggota-anggota yang lain, berusaha
mendamaikan perbedaan, mengurangi ketegangan pada situasi konflik – melalui lelucon atau
kata-kata yang menenteramkan.
c. Compromiser (kompromis) bekerja dari dalam konflik yang melibatkan gagasan atau posisi.
d. Gatekeeper atau expediter (penjaga gawang) berusaha membuka saluran komunikasi dengan
mendorong partisipasi yang lain.
e. Standard setter or ego ideal (pembuat aturan) menetapkan criteria kelompok dalam
menjalankan fungsinya atau menggunakan criteria dalam menilai kualitas proses kelompok.
f. Group observer and commentator (pengamat kelompok) menyimpan catatan berbagai aspek
proses kelompok dan memberikan data tersebut berikut penafsirannya untuk dipakai oleh
kelompok dalam menilai prosedurnya.
g. Follower (pengikut) mengikuti gerakan kelompok, secara pasif menerima gagasan yang lain,
berfungsi sebagai pendengar dalam diskusi dan pengambilan kesimpulan.

Peranan Individul: usaha anggota kelompok untuk memuaskan kebutuhan individual yang tidak
relevan dengan tugas kelompok, yang “berpusat pada individu” disebut peranan individual.
a. Aggressor berbuat macam-macam merendahkan status yang lain, menolak nilai, tindakan
atau perasaan yang lain; menyerang kelompok atau masalah yang diatasinya
b. Blocker (penghambat) cenderung bersifat negative dan secara kepala batu selalu menolak,
membantah, dan menentang tanpa alasan yang kuat, dan berusaha mempertahankan atau
membuka kembali persoalan yang sudah ditolak oleh kelompok.
c. Recognition Seeker (pencari muka) berusaha dengan berbagai cara menarik perhatian
orang, sering dengan membual, melaporkan kehebatan pribadinya, dan seterusnya.
d. Self Confessor (pengungkap diri) menggunakan kesempatan yang disediakan oleh kelompok
untuk mengungkapkan perasaan, wawasan, ideology yang bersifat pribadi dan tidak ada
sangkut pautnya dengan kelompok.
e. Playboy menunjukkan ketidakacuhannya terhadap proses kelompok dengan sikap sinisme,
bermain-main, acuh tak acuh, dan perilaku lainnya yang tidak layak.
f. Dominator berusaha menegaskan otoritas atau superioritasnya ketika mengendalikan
kelompok atau anggota-anggota tertentu.
g. Help Seeker berusaha menarik simpati dari anggota kelompok yang lain atau dari seluruh
kelompok dengan mengungkapkan rasa tidak aman, kebingungan, atau ketidaktahuan.
h. Special Interest Pleader (sponsor kepentingan khusus) berbicara atas nama “orang kecil”,
“masyarakat”, “kaum ibu”, “buruh”, dst; biasanya dengan menyembunyikan prasangka atau
biasanya dalam bentuk stereotype yang sesuai dengan kebutuhan individualnya.

You might also like