Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
SELAMAT dan terimakasih kepada Pusat Kajian Sain, Teknologi
dan Kebudayaan Jepang UNAND bekerjasama dengan Nagoya
Meitoku University Japan, mengangkat tema “Minangkabau Women
in Modern Society” hari ini. Kata woman dalam bahasa Inggris
kabarnya berasal dari womb man sama artinya dengan manusia
berkantong, pemahaman klasik makhluk yang mempunyai kantong
tempat tumbuh calon manusia atau “manusia” yang hanya kantong
tempat manusia.
BUDAYA MINANGKABAU dalam adat bersendi syarak, syarak
bersendi kitabullah” menempatkan perempuan pada posisi peran;
orang rumah
(hiduik batampek,
mati bakubua,
kuburan hiduik dirumah gadang,
kuburan mati ditangah padang),
induak bareh
(nan lamah di tueh,
nan condong di tungkek,
ayam barinduak,
siriah bajunjuang),
pemimpin
(tahu di mudharat jo manfaat,
mangana labo jo rugi,
mangatahui sumbang jo salah,
tahu di unak kamanyangkuik,
tahu di rantiang ka mancucuak,
ingek di dahan ka mahimpok,
tahu di angin nan basiruik,
arih di ombak nan basabuang,
tahu di alamat kato sampai),
Artinya perempuan Minang sangat arif. Kearifan adalah menjadi asas
utama kepemipinan di tengah masyarakat.
1
H. MAS’OED ABIDIN
2
KEHIDUPAN PEREMPUAN DALAM BUDAYA ISLAM
3
H. MAS’OED ABIDIN
PERJALANAN PEREMPUAN
SAYA DIMINTA memperbincangkan KEHIDUPAN WANITA DALAM BUDAYA
ISLAM. 'Wanita' (bhs.Sans) artinya lawan dari jenis laki-laki, dan
perempuan (bhs. kawi) menyimpan kata "empu" artinya pemimpin
(raja), orang pilihan, ahli, yang pandai, pintar dengan segala sifat
keutamaan yang lain (lihat:KUBI).
Saya lebih senang memakai kata perempuan selain wanita, karena
padanya terkait banyak peran.(5)
Dimasa jahiliyah terjadi pelecehan jender kaum perempuan
dengan kelahirannya disambut kematian, keberadaannya tidak diterima,
4
KEHIDUPAN PEREMPUAN DALAM BUDAYA ISLAM
5
H. MAS’OED ABIDIN
7
H. MAS’OED ABIDIN
berkarya (amal) dan kaya dengan rasa malu, berkarakter hidup dengan
tamaddun (budaya), yakin dengan norma agama (Islam) disisi Allah (QS.Ali
'Imran:19) yang kamal, lengkap, diredhai (QS.Al Maidah:3), bila tidak
demikian maka dunia akhirat merugi (QS.Ali 'Imran:85).
Wahyu membimbing hidayah Islam (QS.AsySyu'ara:13) bersambung
kehadiran Muhammad menjadi bata terakhir bangunan kehidupan dan
Alquran menyelesaikannya (Al Hadist). Penyempurnaan hidayah Iman
yang haq (QS. Al Fath :28), membekali umat satu toleransi tinggi, tidak
boleh memaksakan keyakinan kepada orang lain yang belum mau
menerima kebenaran Islam (QS. Al Baqarah :256), diperintah
berdada-lapang menerima kenyataan adanya fanatisme turun temurun
(QS.Al Kafiruun :6), wajib menda'wahkan amar ma'ruf dan nahi munkar
(QS. Ali 'Imran :104), dimulai dari diri sendiri agar terhindar dari celaan
(QS. Al Baqarah :44 dan QS. Ash-Shaf :3), maka amar ma'ruf nahi munkar
adalah tiang kemashlahatan hidup manusia dengan Iman billah (QS. Ali
'Imran :110) satu bangunan umat yang berkualitas (khaira ummah).
POSISI PEREMPUAN didalam Islam ada dalam bingkai (frame)
menjadi sumber sakinah yakni bahagia dan ketenangan. Disini di tuntut
sifat kreatif, ulet, tabah, sabar, teguh, konsistensi, jujur, hanif dan mampu
menghidangkan keindahan dalam rumah tangga, seperti sudah
dipesankan Nabi Muhammad SAW,
8
KEHIDUPAN PEREMPUAN DALAM BUDAYA ISLAM
(d). Mahar tidak boleh diambil lagi, tidak boleh dirampas oleh keluarga
(lihat Tafsirul Khazin, I : 477), artinya apa yang sudah diberikan kepada
perempuannya secara ikhlas (nihlah) tidak boleh dirampas kembali.
(e). Haram mengeksploitasi perempuan untuk berbuat
serong/pelacuran (QS. An Nuur, 33),
(f). Tidak boleh menyulitkan perempuan,
(g). Wajib lelaki memberikan hak-hak perempuan secara penuh
(memberi makan, pakaian) menurut kemampuan,
(h). Tidak boleh memukul wajahnya, tidak boleh mencelanya,
(i). Tidak boleh memisahkan dari tempat tidurnya kecuali dalam rumah
sendiri (HR. Abu Daud).
Catatan
1
Disampaikan dalam rangka Lustrum Universitas Andalas yang ke IX pada
Seminar sehari digelar oleh Pusat Kajian Teknologi, Sains dan Kebudayaan
Jepang dengan tema “Minangkabau Women ini Modern Society”, pada
tanggal 7 Agustus 2001 atas kerjasama antara Univrsitas Andalas dengan
Nagoya Meitoku University, Japan
2
Kata Buya Hamka, alangkah malangnya jadi laki-laki di Minangkabau, dia
sejak lahir berada dibawah bayang-bayang perempuannya.
3
Generasi berbudaya memiliki prinsip teguh, elastis, toleran bergaul,
lemah lembut bertutur kata, tegas, keras melawan kejahatan, kokoh
menghadapi percabaran budaya, tegar dalam percaturan kehidupan,
menghindari ekses buruk, membuat lingkungan sehat, bijak menata
pergaulan baik, penuh kenyamanan, tahu diri, hemat, dan tidak malas,
semuanya dibentuk dari keteladanan. Konsep Rasul SAW; ”Jauhilah hidup
ber-senang-senang (foya-foya), karena hamba Allah bukan yang hidup
bermewah-mewah (malas dan lalai)” (HR.Ahmad).
4
Anak-anak (generasi) senantiasa tumbuh menyerupai ibu dan bapaknya.
Peran pendidikan amat menentukan. Pendidikan teladan paling ideal
dimata anak (Nashih ‘Ulwan, dalam Tarbiyatul Aulaad). Jika ibu
menegakkan hukum Allah, begitu pula generasi yang di lahirkannya.
Pelatihan ibadah anak sedari kecil dengan membiasakan (shalat, puasa,
shadaqah, mendatangi masjid, menghafal Alquran) menjadi alat bantu
utama melatih disiplin anak dari dini. Sabda Rasulullah SAW.
membimbingkan; “Suruhlah anak-anak kamu mengerjakan shalat, selagi
mereka berumur tujuh tahun, dan pukulllah mereka (dengan tidak
mencederai) karena meninggalkan shalat ini, sedang mereka telah
berumur sepuluh tahun, dan pisahkanlah tempat tidur mereka” (HR.Abu
Daud dan Al Hakim).
5
Antara lain pemimpin, pandai, pintar, dan memiliki segala sifat
keutamaan rahim, penuh kasih sayang, makhluk pilihan, pendamping
jenis kelamin lain (laki-laki).
11
H. MAS’OED ABIDIN
6
Ditemui pula dizaman Fir’aun terhadap anak lelaki kaum Musa (keluarga
‘Imran) mesti dibunuh (rasilalisme, atau ethnic cleansing).
7
Bila Annisa'-nya baik, baiklah negeri itu, dan kalau sudah rusak,
celakalah negeri itu (Al Hadits). Kaidah Alqurani menyebutkan, Nisa'-nisa'
kamu adalah perladangan (persemaian) untukmu, kamupun (para lelaki)
menjadi benih bagi Nisa'-nisa' kamu. Kamu dapat mendatangi
ladang-ladangmu darimana (kapan saja). Karena itu kamu berkewajiban
menjaga anfus (diri, eksistensi dan identitas) sesuai perintah Qaddimu li
anfusikum, dengan selalu bertaqwa kepada Allah (Q.S.2:23).
8
Kalangan yang ingin bebas acapkali merendahkan peran perempuan
sebagai ibu di rumah tangganya. Melahirkan dan mengasuh anak dilihat
mereka sebagai suatu yang out of date. Bila seseorang memerlukan anak
bisa ditempuh jalan pintas melalui adopsi atau mungkin satu ketika
dengan teknologi kloning (?).
9
Umar bin Khattab, mendifinisikan perempuannya, sebagai ibu dari anak-
anak, teman bermusyawarah, pembantu yang meringankan, pemberi
semangat dan harapan, pendorong (motivator) kearah sukses (jihad),
penjaga harta kekayaan, pemegang anak kunci amanah, orang paling
dekat penyimpan rahasia. Karenanya setiap kali aku dapati ada
kekurangan pada perempuan itu aku maafkan, karena banyak hak-
haknya yang mungkin tidak terpenuhi.
10
"Ibu (an-Nisak) adalah tiang negeri" (al Hadist). Jika kaum Ibu dalam
suatu negeri (bangsa) berkelakuan baik (shalihah), niscaya akan
sejahtera negeri itu. Sebaliknya, bila kaum Ibu disuatu negeri
berperangai buruk (fasad) akibatnya negeri itu akan binasa seluruhnya.
Selain itu, banyak hadist Nabi menyatakan pentingnya pemeliharaan
hubungan bertetangga, menanamkan sikap peduli, berprilaku mulia,
solidaritas tinggi dalam kehidupan keliling. Diantaranya sabda SAW;
"Demi Allah, dia tidak beriman”, "Siapakah dia wahai Rasulullah?" Beliau
menjawab, "Yaitu, orang yang tetangganya tidak merasa aman dari
kejahatan-kejahatannya". (Hadist diriwayatkan Asy-Syaikhan). Hadist
lainnya; “Tidaklah beriman kepadaku orang yang perutnya kenyang,
sedangkan tetangganya (dibiarkan) kelaparan disampingnya, sementara
dia juga mengetahui (keadaan)nya” (HR.Ath-Thabarani dan Al Bazzar).
Pentingnya pendidikan akhlak Islam, “Satu bangsa akan tegak kokoh
dengan akhlak (moralitas budaya dan ajaran agama yang benar)”. Tata
krama pergaulan dimulai dari penghormatan di rumah tangga,
dikembangkan kelingkungan tetangga dan ketengah pergaulan warga
masyarakat (bangsa), sesuai QS.41, Fush-shilat, ayat 34.
11
Rasulullah SAW bersabda ; “Sorga terletak dibawah telapak kaki Ibu”(al
Hadist). Sahabat Abu Hurairah RA., meriwayatkan seseorang bertanya
12
KEHIDUPAN PEREMPUAN DALAM BUDAYA ISLAM
13