You are on page 1of 12

PROFIL CINTA MAHABBATULLAH

PROFIL CINTA
MAHABBATULLAH
Oleh : Mas’oed Abidin

Sungguh Allah telah muliakan anak cucu Adam


(manusia), membimbing hidupnya di darat dan laut,
diberikan keutamaan melebihi makhluk lainnya. Di
antaranya adalah
"HIDUP DENGAN NIKMAT CINTA".
Cinta menghias hati.
Cinta adalah gejolak jiwa,
ghairah dan kasih sayang fithrah manusia.
Hikmah cinta sangatlah besar.
Cinta adalah perisai kokoh
menghadapi ujian dan cobaan
berat dan ringan di perjalanan.
Tak ada cinta tanpa rintangan.
(H.Mas’oed Abidin, Profil Cinta, September 1997)

1
H. MAS’OED ABIDIN

Fenomena cinta yang melekat di dalam jiwa manusia


menjadi pendorong ghairah hidup mencapai cita-cita.
Fenomena cinta, menjadi faktor utama bagi kelanjutan
hidup manusia, dalam kenal mengenal sesama. Cinta
menjadi pengikat yang kuat dalam hubungan antar
keluarga, kerukunan masyarakat, mengasihi sesama yang
melahirkan keamanan dan persahabatan, ketentraman dan
keselamatan.

PROFIL CINTA DALAM ISLAM ADALAH "IMAN", 1


Cinta inilah anugerah Allah.
Cinta yang mengandung kejujuran dan hikmat.
Cinta yang mengandung keadilan dan amanat.
Cinta yang hiasannya
Cinta adalah iffah
Cinta adalah kesanggupan menahan diri supaya tak
terjerembab kepada yang mudharat
Cinta adalah kekuatan mengalah semenit untuk menang
seumur hidup.
Cinta diwarnai oleh syaja'ah
berani menempuh bahaya untuk merebut suatu
kemashlahatan,
Cinta juga,
yang sanggup membawa badan
berakit ke hulu berenang ketepian.

1
H.Mas’oed Abidin, Profil Cinta, September 1997.
2
PROFIL CINTA MAHABBATULLAH

Profil cinta di tanamkan Islam


sebagai sumbangan bagi peradaban ummat manusia,
agar manusia tidak bertungkus lumus
dalam nafsu, amarah dan kema'shiyatan, fatamorgana
dan 'asyik ma'syuk.
Cinta adalah buah yang manis dari Iman.
(H.Mas’oed Abidin, Profil Cinta, September 1997)

Iqbal melukiskannya dalam untaian indah 2 :


Cinta adalah penuntun kepala dan hati yang prima,
Tanpa cinta, aqidah dan hukum hanyalah berwujud
tumpukan konsep belaka;
Kebenaran Khalil adalah cinta,
Keteguhan hati Husen adalah cinta.
Di medan pertempuran hidup yang bengis,
Badar dan Hunain adalah cinta.

Perasaan cinta yang ditanamkan Allah pada hati


seorang menjalin ikatan keluarga yang kuat dengan kasih
sayang, menumbuhkan tanggung jawab dan saling
menolong, membina hubungan sosial antar bangsa dengan
saling membantu, membangun peradaban dan saling tukar

2
An-Nadwi, Abul Hasan Ali Al Husni, The Glory of Iqbal, Ed Indonesia.
Percikan Kegeniusan Dr. Moh. Iqbal. Jakarta, Integrita Press, 1985,
hal.140-1)
:

3
H. MAS’OED ABIDIN

informasi, ilmu pengetahuan, serta mewujudkan


kebahagiaan dan kesejahteraan ummat manusia (sakinah).

Tali cinta (mahabbah) dengan buhulan aqidah


(mawaddah) dan kasih sayang (rahmah), mempererat
kesetiaan antara sesama, keakraban dan keintiman, serta
kesediaan berjihad di jalan Nya.

“siapapun yang membawa seseorang kepada petunjuk


hidayah Allah – kemudian di ikutinya petunjuk itu --, maka
dia akan mendapatkan balasan sebagaimana balasan
yang diterima oleh orang yang mengikutnya, tanpa
mengurangi sedikitpun pahala yang mereka peroleh” (H.R.
Imam Muslim dan Ash-habus-Sunan)
Cinta sangat perlu dalam setiap upaya
membentuk kemashlahatan individu dan masyarakat.

Lihatlah bagaimana Iqbal mengungkapkannya 3 :


Seluruh cinta adalah bagi Musthafa,
akal tidak berarti apa-apa selain bagi Abu Lahab.
Kadang kala ia berbuat dengan penipuan,

3
Iqbal, Zauq o-Syauq, Rasa dan Rindu) Ibid, An-Nadwi, hal. 144-5)
:

4
PROFIL CINTA MAHABBATULLAH

kadangkala dengan kekuatan.


Asing adalah awal dari cinta,
asing adalah akhirnya !
Di dunia pertempuran dan pemberontakan
perpisahan lebih baik daripada pertemuan.
Di saat pertemuan matinya kerinduan,
di saat perpisahan bergejolaknya kerinduan.
Tatkala bertemu aku berani melemparkan kejapan mataku,
Kendatipun mataku yang tajam
berada dalam riset sebuah dalih
Perpisahan adalah hangatnya kerinduan,
perpisahan adalah gemparnya keluh kesah.
Perpisahan adalah suatu penyelidikan
waktu yang sangat baik,
Perpisahan adalah besarnya suatu titik.

Islam mengakui fenomena cinta yang melekat pada


fithrah manusia.
Jadikanlah cinta yang penuh kasih sayang menjadi
pendorong kearah kemajuan, membina ketinggian
peradaban manusia, menuju tempat kekal (Jannatun na'im).
Jadikan cinta kepada Allah dan Rasulullah serta jihad
padanya diatas segala bentuk cinta.
Inilah profil cinta dalam pandangan Islam.
Rasulullah SAW bersabda ;

5
H. MAS’OED ABIDIN

“ Ada tiga hal yang barang siapa berada di


dalamnya, ia akan mendapatkan lezatnya iman,
(manisnya cinta) yaitu
(1). hendaknya menjadikan Allah dan RasulNya
lebih dicintai dari yang lainnya,
(2). hendaknya mencintai seseorang hanya karena
Allah,
(3). hendaknya membenci kembali kepada
kekufuran (setelah diselamatkan dari kekafiran melalui
hidayah Allah), sebagaimana ia tak suka dilemparkan
kedalam api neraka". (HR. Bukhari Muslim).
Konsekwensi cinta adalah pengorbanan.
Buah cinta adalah penghambaan.
MAN AHABBA SYAI-AN FAHUA 'ABDUHU,
yang sangat mencintai sesuatu,
berkenan di perbudak oleh yang dicintai itu.

Yang diperbudak nafsu adalah yang cintakan


kesenangan syahwati, memperturutkannya lepas kendali,
akan hilanglah kehormatan dan kewibawaan diri.

Artinya, “Perangilah kemusyrikan – orang musyrik


yang tidak mengindahkan aturan tuhan, berpaham atheis,

6
PROFIL CINTA MAHABBATULLAH

sekuler, materialis – secara kaffah (yakni dengan sepenuh


potensi, taktik dan strategi), sebagaimana mereka telah
memerangi kamu secara kaffah pula. Ketahuilah bahwa
sesungguhnya Allah bersama orang yang muttaqin –yakni
yang bisa memelihara diri, menjaga kesatuan dana
persatuan diantara mereka—“ (QS.9, at Taubah : 36).
Apabila kemusyrikan di biarkan maka akan terjadi
profil cinta anjlok ketingkat hewani (QS. Al A'raf, 179).

Muslim wajib mengikatkan hatinya dengan tali cinta


(mahabbah) kepada Allah, membelenggu jiwa dengan
perintah-perintah agama dan cintakan Sunnah Rasulullah,
dengan penuh ketaqwaan.

Buah cinta terasa indah dan manis bermanfaat untuk


diri dan masyarakat, mendorong kepada kemajuan dan
perkembangan, menciptakan kebahagiaan dan keselamatan
di dunia dan hidup kekal abadi di akhirat.
“Allah-lah yang telah menumbuhkan cintamu
dengan iman, menjadikan iman itu indah dalam kalbumu
serta dengan itu tertanam kebencianmu terhadap
kekufuran, kefasikan ataupun kedurhakaan. Itulah jalan
orang-orang yang lurus (rasyidin, pintar) sebagai
karunia/keutamaan dari Allah dan ni'mat kasih sayang.

7
H. MAS’OED ABIDIN

Sungguh Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.”


(QS. Al Hujurat, 7-8).
Demikian profil cinta dalam Islam, tanpa harus
menjauhkan antara materiil dan spirituil, tanpa memisah
dunia dan akhirat, tanpa dikotomi antara aqidah dan
kehidupan.

Artinya, “Barangsiapa yang menyeru kepada


hidayah Allah, mereka akan memperoleh pahala seperti
pahala orang yang mengikutinya. Tidak berkurang
sedikitpun.” (H.R.Imam Muslim dan Ash-habus Sunan).

Tepat sebagaimana di nukilkan oleh seorang penyair


(Syauqy Beyk) ; “QIF DUUNA RA'YIKA FIL-HAYAATI
MUJAHIDAN, INNAL HAYATA AQIDATUN WA JIHAADU”.
Artinya,
Berdirilah tegak memperjuangkan pendirian
selama hidupmu,
wahai para mujahid
pemilih mahabbatullah,
Sesungguhnya hayat ini,
hanya berarti bila diisi,
dengan pendirian dan perjuangan.

8
PROFIL CINTA MAHABBATULLAH

Demikian diungkapkan seorang penyair Mesir.


Gugahan Cinta 4

Ungkapan manis gugahan cinta.


Allah titiskan dalam wahyu Nya
susunan indah menyentuh kalbu,
hanya hati membatu jua
yang tak akan tertembus tajamnya mata panah cinta.

INKUNTUM TUHIBBUNALLAH FATTABI'UNI …..


YUHBIBKUMULLAH,
WAYAGHFIRLAKUM DZUNUBAKUM.
Manisnya cinta ada pada pendirian kekar,
perjuangan dan pengorbanan semuanya,
hanya mungkin tumbuh subur mekar,
di lahan mahabbah kepada Allah dan Rasulullah.
Bila Allah telah ditinggalkan …,
kemanakah cinta akan dicari ….. ??
Lama ku berlayar di laut lepas
Tiada badan ini kenal lelah
Setiap kali aku berlabuh
Selalu di pelabuhan tenang nan indah
Di teluk redha MU,
Wahai Allah

4
H.Mas’oed Abidin, Profil Cinta, September 1997

9
H. MAS’OED ABIDIN

(H.Mas’oed Abidin, Profil Cinta, September 1997)

ADA APA DI ABAD DUAPULUH SATU ?

Abad duapuluh satu, adalah "abad yang sulit ditebak, susah


memperkirakannya, abad ditandai oleh tajamnya persaingan,
dan secara ekonomi disebut sebagai era pasar bebas, dampak
logis dari meningkatnya hasil produksi dan industri
merupakan implementasi dari pengembangan iptek dan
kemajuan industri, kemungkinan besar di abad ini manusia
mulai kehilangan cinta karena perebutan dan persaingan .

Cinta menjadi barang mahal dan sangat langka.

Islam tidak pernah menentang pengembangan iptek dalam


kehidupan global, karena ajaran Islam adalah ajaran yang
global (untuk setiap orang dimana saja dalam zaman apa
saja).

Konsep dasar Islam tentang Iptek adalah konsep sikap


terhadap sumber alam sebagai ni'mat Allah yang wajib di
syukuri oleh seluruh manusia penerima ni'mat itu.
Dengan sendirinya pengembangan iptek dengan seluruh
implementasinya tidak terlepas dari nilai-nilai kemanusiaan
yang abadi, harus lebih integreted (terpadu) dan memihak
kepada nilai-nilai ajaran Tuhan.

10
PROFIL CINTA MAHABBATULLAH

Pengembangan iptek mengobah natural resources (hasil


alam) bukan semata pemenuhan kebutuhan materiil
manusia, bahkan lebih jauh di balik itu adalah kesejahteraan
lahir dan kebahagiaan bathin.
Untuk keselamatan hidup dunia dan akhirat sesuai dengan
motto Islam fiddunya hasanah wa fil akhirati hasanah, wa
qinaa 'adzaban naar. Konsep dasar Islam, merobah secara
total pandangan terhadap pengembangan iptek yang netral
dan value- free dengan suatu konsep yang terang dan indah,
iptek berlandas Iman Taqwa.5
Firman Allah mengingatkan ;
“Tidakkah engkau perhatikan (wahai manusia)
bahwa telah Aku sediakan bagimu
apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi !
Dan telah Aku sempurnakan ni'mat-Ku
lahir dan bathin.
Akan tetapi ada diantara manusia ini
yang mengingkarinya,
karena tiadanya ILMU, t
iadanya HIDAYAH
dan tiadanya
KITAB YANG MEMBERIKAN JALAN YANG TERANG”
(QS. 31, Luqman, 20).

5
Seminar Internasional ke VI - Mukjizat Al Qur'an dan Sunnah tentang
Iptek, Bandung, ICMI - IPTN - Sept 1994). Ir. AM. Luthfie, Tekhnologi
Untuk Manusia. (Makalah)

11
H. MAS’OED ABIDIN

Sebuah pertanyaan segera minta di jawab.


Apakah kita akan mengganti nilai-nilai ajaran yang
kita yakini dan kita anut (Islam) yang telah menghiasi
sifat-sifat manusia beriman dan bertaqwa, dan telah
membuktikan peran laku dalam melaksanakan
pembangunan berkesinambungan (sustained growth),
sepanjang sejarah yang telah dilalui, hanya karena
perubahan zaman dengan alasan "penyesuaian" ???

Artinya,
“Sekelompok umatku akan terus menjalankan
perintah Allah,
mereka tidak terganggu oleh orang-orang yang
mengecewakan dan menentang mereka,
hingga datang keputusan Allah,
dan mereka tetap menang atas manusia”.
(Hadist Riwayat Imam Ahmad, Bukhari dan Muslim
dalam Shahih Jami’ Shaghir, 7290).

Wallahu a'lam bis-shawab.


Padang, Al Quds, Rabi’ul Awwal 1422 H - Juni 2001 M

12

You might also like