Professional Documents
Culture Documents
KIMIA ANORGANIK
REAKSI-REAKSI LOGAM
Nim : H31108262
namun, terdapat beberapa sifat khas yang mempersatukannya, baik itu sifat kimia
maupun sifat fisiknya, yang membedakan mereka dari unsur-unsur yang lain.
Logam memiliki banyak sifat fisis yang berbeda dari sifat-sifat fisika
padatan lainnya. Hal itu dapat dilihat dari daya pantul, daya hantar, dan sifat-sifat
mekanik yang dimiliki oleh logam. Beberapa logam memilki warna nyala yang
indikator. Kebanyakan logam secara kimianya bersifat kurang stabil dan mudah
bereaksi dengan oksigen dalam udara dan membentuk oksida dengan jangka
Reaksi reduksi-oksidasi dapat terjadi sebab adanya sifat dari logam yang
disebut elektronegatifitas dimana ada yang dapat menarik elektron dan melepas
elektron, sehingga dalam reaksi redoks terjadi kenaikan dan penurunan jumlah
logam kehilangan elektron untuk menjadi kation. Logam yang sangat reaktif
Maksud dari percobaan ini adalah untuk mempelajari sifat reduksi dan
oksidasi bahan kimia serta sifat kereaktifan logam alkali dan alkali tanah.
1. Menentukan daya reduksi logam Al, Fe, Zn, dan Cu terhadap iodin.
2. Mengetahui sifat kereaktifan logam alkali (Na) dan logam alkali tanah (Mg
Fe, Zn, dan Cu dengan serbuk iodin menggunakan katalis air. Kereaktifan logam
alkali ditentukan dengan mereaksikan logam natrium dengan air yang diberi
perlakuan (kertas saring diletakkan pada permukaan air dalam cawan petri).
Kereaktifan logam alkali tanah dengan mereaksikan logam magnesium dan logam
kalsium dengan air yang diberi perlakuan dengan cara pemanasan. Dan untuk
melihat hasil reaksi dari logam alkali dan alkali tanah maka ditambahkan indikator
PP.
reaktifitas suatu logam alkali dan alkali tanah serta dapat membandingkan
reaktifitas dari kedua logam tersebut. Dapat juga dilihat bagaimana kemampuan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Reaksi reduksi – oksidasi (redoks) ialah reaksi yang menyebabkan
(Sukardjo, 1985). Jika didefenisikan dengan lebih cermat, maka reaksi reduksi-
1. Oksidasi adalah suatu proses yang menyebabkan hilangnya satu elektron atau
lebih dari dalam zat (atom, ion, atau molekul). Bila suatu unsur dioksidasi,
pengoksidasi adalah zat yang memperoleh elektron, dan dalam proses itu zat
itu direduksi. Defenisi oksidasi ini sangat umum, karena itu berlaku juga
satu elektron atau lebih oleh zat (atom, io, atau molekul). Bila suatu unsur
Jadi suatu zat pereduksi adalah zat yang kehilangan elektron, dalam proses itu
zat ini dioksidasi. Defenisi reduksi ini juga sangat umum dan berlaku juga
3. Oksidasi dan reduksi selalu berlangsung dengan serempak. Ini sangat jelas,
karena elektron-elektron yang dilepaskan oleh sebuah zat harus diambil oleh
reaksi setengah. Dimana elemen mengalami oksidasi dan satu di mana elemen
yang lain, dengan jembatan atom, molekul atau ion. Melalui jembatan ini
Aluminium adalah logam putih, yang liat dan dapat ditempa; bubknya
berwarna abu-abu. Ia melebur pada 659 0C. Bila terkena udara, objek-objek
Besi yang murni adalah logam berwarna putih perak, yang kukuh adn liat.
Ia melebur pada 1535 0C. Jarang terdapat besi komersial yang murni; biasanya
besi mengandung sejumlah kecil karbida, silisida, fosfida, dan sulfida dari besi,
serta sedikit grafit. Zat-zat pencemar ini memainkan peranan penting dalam
Seng (zink) adalah logam yang putih kebiruan; logam ini cukup mudah
ditempa dan liat pada 110 – 150 0C. Zink melebur pada 410 0C dan mendidih pada
906 0C. Logamnya yang murni, melarut lambat sekali dalam asam dan alkali;
adanya zat-zat pencemar atau kontak dengan platinum atau tembaga, yang
dihasilkan oleh penambahan beberapa tetes larutan garam dari logam-logam ini,
1985).
Tembaga adalah logam merah muda, yang lunak, dapat ditempa, dan liat.
Ia melebur pada 1038 0C. Karena potensial elektroda standar positif, (+0,34 V
untuk pasangan Cu/Cu2+), ia tak larut dalam asam klorida dan asam sulfat encer,
Cu2+ + 2e- Cu
ditemukan secara bebas dialam. Logam alkali dapat bereaksi dengan air
bentuk kilapan logamnya. Reaktifitas logam alkali dengan oksigen meningkat dari
sebagian besar unsur lain dan banyak senyawaan dengan pemanasan. Lithium
biasanya yang paling kurang reaktif sedangkan Cs adalah yang paling reaktif.
dan K dapat ditangani di dalam air meskipun cepat menjadi panas. Yang lainnya
oleh reaksi dengan O2. Dalam udara atau O2 pada 1 atm, logam-logamnya
terbakar. Lithium hanya memberikan Li2O dan sedikit runutan Li2O2. Na biasanya
Logam-logam alkali tanah adalah Be, Mg, Ca, Sr dan Ba, logam ini juga
cukup reaktif namun tidak sereaktif jika dibandingkan dengan logam alkali.
Konfigurasi elektron terluarnya adalah ns2, memiliki kecenderungan melepaskan
meyerupai konfigurasi gas mulia yang stabil dan karakter ini meningkat dari
berilium ke barium. Energi ionisasi pertama dan kedua dari logam ini menurun
dari berilium sampai ke barium dan khusus untuk berilium di alam lebih
berbentuk oksida amfoter bukan aksida logam yang berbentuk basa (Tim dosen
kimia, 2008).
berilium tidak bereaksi dengan air, magnesium bereaksi lambat dengan air
mendidih dan kalsium, stronsium dan barium cukup reaktif dengan air dingin.
Dengan oksigen juga bervariasi dan meningkat dari atas kebawah dalam
golongannya, Be dan Mg dapat membentuk oksida diatas suhu kamar dan Ca, Sr
serta Ba dapat membentuk oksida pada suhu kamar (Tim dosen kimia, 2008).
BAB III
METODE PERCOBAAN
Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu serbuk logam besi
(Fe), serbuk logam aluminium (Al), serbuk logam tembaga (Cu), serbuk logam
seng (Zn), iodine padat, logam natrium (Na), logam magnesium (Mg), logam
kalsium (Ca), indikator fenolftalein (PP), aquadest, kertas saring, korek api, dan
tissue rol.
1.2 Alat Percobaan
Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini adalah tabung reaksi, cawan
petri, batang pengaduk, sendok tanduk, pinset, gegep, pipet tetes, gelas kimia, dan
bunsen.
tetes. Diamati perubahan yang terjadi dan dicatat. Diulangi prosedur diatas untuk
dimasukkan air ke dalam cawan petri. Diletakkan kertas saring di atas permukaan
menggunakan pinset, diletakkan logam Natrium di atas kertas saring dalam kaca
Reaksi
Timbul Setelah hebat (H), Warna
No Logam gelembung dipanaskan sedang(S), larutan
. gas timbul gas dan lemah
(L)
1. Magnesium - √ L Ungu muda
2. Kalsium - √ S Ungu pekat
4.2 Reaksi
4.3 Pembahasan
dibersihakan terlebih dahulu agar tidak ada zat-zat yang melekat pada alat yang
dikeringkan denga tissue agar tidak ada air yang tersisa pada alat karena
percobaan ini menggunakan air sebagai katalis sehingga jika ada air reaksi akan
serbuk logam (Al, Fe, Zn dan Cu) dicampurkan dengan serbuk iodin kemudian
ditetesi dengan air fungsinya adalah sebagai katalis, karena serbuk logam dan
serbuk iodin tidak dapat ataupun lambat bereaksi karena memiliki partikel yang
besar.
Percobaan yang kedua yaitu kereaktifan logam alkali, setelah cawan petri
diisi dengan air, kertas saring kemudian diletakkan diatas air agar jika logam Na
diletakkan diatas air, logam Na tidak melompat dari dalam cawan petri. Setelah
Percobaan yang ketiga yaitu kereaktifan logam alkali tanah, setelah logam
alkali tanah didalam air dipanaskan dan terjadi reaksi dimana dapat dilihat adanya
dengan serbuk iodin dan diaduk merata, tidak terjadi reaksi. Namun setelah
ditambahkan air, Al bereaksi dengan hebat dan menghasilkan uap berwarna ungu
yang sangat banyak dan pekat. Logam Fe bereaksi dengan sedang dan
menghasilkan uap berwarna ungu tetapi hanya sedikit. Logam Zn bereaksi dengan
hebat dan menghasilkan uap berwarna ungu yang banyak tetapi tidak sebanyak
logam Al. Sedangkan logam Cu bereaksi dengan sangat lambat dan tidak terlihat
Percobaan kedua pada logam alkali (Na) setelah logam diletakkan diatas
kertas saring, langsung timbul nyala disertai dengan gas berwarna putih dan pada
akhir reaksi terjadi letupan kecil. Dan setelah ditambahkan indikator PP diperoleh
larutan berwarna ungu karena menghasilkan senyawa NaOH yang bersifat basa.
Percobaan ketiga pada logam alkali tanah (Ca dan Mg) setelah logam
dimasukkan kedalam air tidak terjadi reaksi apapun, namun setelah dipanaskan
setelah ditetesi dengan indikator PP diperoleh larutan berwarna ungu muda pada
Menurut percobaan diatas, dapat dilihat bahwa logam alkali lebih reaktif
dibandingkan dengan logam alkali tanah. Hasil ini sesuai dengan teori yang
menyatakan logam alkali lebih reaktif dibandingkan logam alkali tanah karena
logam berturut-turut adalah Al, Zn, Fe, dan Cu. Hal ini sesuai dengan teori deret
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari percobaan ini yaitu urutan daya reduksi logam terhadap
iodin adalah Al>Zn>Fe>Cu dan golongan alkali lebih reaktif jika dibanding
5.2 Saran
5.2.1 Laboratorium
5.2.2 Percobaan
Cotton, F. A., dan Wilkinson, G., 1989, Kimia Anorganik Dasar, UI-Press,
Jakarta.
Tim dosen kimia, 2008, Kimia Dasar, UPT MKU Universitas Hasanuddin,
Makassar.
LEMBAR PENGESAHAN
Makassar, 21 September 2010
Asisten, Praktikan,
Lampiran 1
REAKSI-REAKSI LOGAM
PROSEDUR 1
Logam Al
Hasil
Lampiran 2
PROSEDUR 2
Campura
n
• Dimasukkan kedalam tabung reaksi
5 mL aquadest
+ sekeping
logam
• Pada tabung ditambahkan pita Mg
• Diamati apa yang terjadi
• Dipanaskan perlahan-lahan di atas Bunsen dan digoyang-goyangkan
agar panasnya merata
• Diamati perubahan yang terjadi
Hasil
Lampiran 3
PROSEDUR 3
Air
Air dalam
cawan petri
• kertas saring ditambahkan pada permukaan air di dalam cawan Petri
(diusahakan mengapung)
• logam Na yang telah dikeringkan dan dibersihkan dari minyak
disimpan di atas kertas saring yang mengapung di dalam cawan Petri
yang berisi air
• diamati apa yang terjadi
Hasil