You are on page 1of 3

GENERAL IDEA : Penurunan Tingkat Penjualan Pedagang di Pasar Tradisional

Penyebab :

1. Turunnya tingkat kepercayaan masyarakat kepada pasar tradisional, akibat


rendahnya kualitas produk yang diperdagangkan

2. Rendahnya tingkat kebersihan dan kenyamanan berbelanja di pasar


tradisional

3. Kesulitan mengakses pasar tradisional

4. Kurang variatifnya barang yang diperdagangkan

5. Kemunculan pasar-pasar modern yang menyerupai pasar tradisional dari segi


harga (murah), namun melebihi pasar tradisional dari banyak segi lainnya,
misalnya kebersihan, kenyamanan, kemudahan akses, variasi dan kualitas
produk yang diperdagangkan.

Solusi :

1. Pedagang di pasar tradisional harus lebih selektif dalam memilih barang-


barang yang akan mereka jual

2. Pedagang di pasar tradisional harus lebih memperhatikan kualitas produk


yang mereka jual, tidak hanya memperhatikan dari segi harga yang murah
saja

3. Pengelola pasar tradisional harus lebih efisien dalam mengelola pasar


tradisional, misalnya dengan lebih menjaga kebersihan pasar,
memperhatikan tata letak pasar sehingga konsumen akan lebih merasa
dimudahkan dalam mencari barang yang mereka perlukan, memberi iuran
kios yang sesuai kepada para pedagang (yang ini cari lagi referensinya).
PASAR TRADISIONAL INDONESIA, APA KABAR DIRIMU?

Dalam beberapa tahun terakhir, kuantitas pasar modern meningkat pesat.


Hal yang sebaliknya justru terjadi pada pasar tradisional, kuantitasnya mengalami
penurunan drastis. Hal ini dapat kita lihat secara langsung di sekitar kita. Bila kita
bandingkan, berapa jumlah mall yang terus menerus dibangun, dan berapa jumlah
pasar tradisional yang baru ? Hasilnya tentu tidak akan berbanding lurus. Malah
berbanding terbalik. Mengapa hal ini bisa terjadi ? Bila ditinjau lebih jauh, alasan
dari penurunan kuantitas pasar tradisional ini ialah disebabkan oleh turut
menurunnya jumlah pembeli yang membeli barang-barang kebutuhannya di pasar
tradisional. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa pembeli di pasar tradisional
berpindah haluan ke pasar modern.

Ilmu ekonomi mengajarkan bahwa manusia adalah makhluk rasional, yang


selalu berusaha untuk memaksimalkan utilitasnya, atau singkatnya, kepuasannya.
Ketika konsumen, dalam hal ini pembeli, merasa lebih terpuaskan dengan
berbelanja di pasar modern, bukan tidak mungkin konsumen akan ‘lari’ ke pasar
modern. Kira-kira hal-hal apa saja yang membuat konsumen merasa lebih
terpuaskan berbelanja di pasar modern dibandingkan dengan pasar tradisional ?

Alasan utamanya ialah bahwa saat ini pasar modern mampu berkembang
dan menyamai keunggulan-keunggulan pasar tradisional, namun dapat
menghilangkan kekurangan-kekurangan yang ada. Akibatnya, kepercayaan
konsumen terhadap pasar modern meningkat. Satu hal yang dapat kita tinjau
diantara keduanya ialah masalah kebersihan dan kenyamanan. Tidak dapat
dipungkiri lagi bahwa tingkat kebersihan di pasar modern jauh lebih baik
dibandingkan di pasar tradisional. Kita tidak akan melihat sampah-sampah
bertebaran di pasar modern. Lain halnya dengan di pasar tradisional.
Pengelolaannya yang masih kurang baik menyebabkan masih banyak pedagang
‘nakal’ yang belum mampu membuang sisa sampahnya ke tempat yang layak.
Kebersihan itulah yang kemudian akan membentuk mindset konsumen akan
kualitas produk yang dijual di pasar tersebut. Konsumen akan merasa kualitas
produk yang mereka beli di pasar modern lebih baik karena kondisi tempat
penjualannya yang lebih higienis.

Alasan lain yang sebenarnya lebih penting ialah kualitas produk yang
diperdagangkan. Tentunya kita pernah melihat beberapa tayangan di televisi yang
menayangkan makanan-makanan yang dibuat dengan tidak semestinya. Seperti
tayangan di salah satu stasiun televisi swasta beberapa saat yang lalu, yang
menampilkan pembuatan terasi dengan menggunakan nasi aking dan pewarna
pakaian. Makanan-makanan ini kemudian akan diperdagangkan di pasar tradisional
dengan harga yang sangat murah. Hal ini tentu mempengaruhi penilaian konsumen
akan produk yang diperdagangkan di pasar. Konsumen merasa produk yang
diperdagangkan di pasar modern lebih dapat dipercaya dan terjamin kualitasnya
bila dibandingkan pasar tradisional. Tingkat kepercayaan konsumen terhadap pasar
tradisional menurun drastis. Pada akhirnya, konsumen akan lebih memilih untuk
membeli barang bermerek di pasar modern dibandingkan di pasar tradisional.
Konsumen tentunya tidak dapat dipersalahkan disini, sebab mereka mencari
barang-barang yang mampu memenuhi kebutuhannya dengan kualitas yang baik.

Lalu, akankan kita berdiam diri saja melihat fenomena ini ? Melihat
bagaimana satu persatu pedagang di pasar tradisional berguguran dan semakin
terpuruk dalam kemiskinan ? Perubahan dan perbaikan tentunya harus dilakukan,
yang terlebih dahulu seharusnya dilakukan oleh pihak pasar tradisional itu sendiri.

Pedagang tradisional harus lebih selektif dalam memilih barang-barang yang


mereka jual, yakni barang dengan kualitas yang baik dan harga yang sesuai.
Pedagang harus memproritaskan kepuasan konsumen terlebih dahulu, tanpa
mengesampingkan laba yang dapat mereka terima. Produk dengan harga yang
sangat murah tentunya akan sangat menggiurkan, baik dari segi penjual maupun
pembeli. Penjual bisa menerapkan harga yang setara dengan produk lainnya, meski
harga beli mereka ke produsen jauh lebih murah, sehingga akan meningkatkan
pendapatan mereka. Atau penjual mampu menerapkan harga di bawah harga
standar sehingga akan menarik pembeli. Pembeli pun bisa membeli dengan harga
yang lebih murah. Namun harga saja tidak cukup. Aspek penting lainnya ialah segi
kualitas. Biasanya produk dengan harga yang sangat murah tersebut kualitasnya
tidak baik. Oleh karena itu, pedagang di pasar tradisional harus menghilangkan
cara-cara semacam itu, dengan hanya menjual barang yang berkualitas baik dan
dengan harga yang sesuai, untuk mengembalikan tingkat kepercayaan pembeli
terhadap pasar tradisional.

Selain itu, pengelolaan pasar tradisional harus lebih baik, terutama dari segi
kebersihan, kenyamanan, dan lokasi. Pasar tradisional harus mulai meniru pasar
modern untuk ketiga aspek tersebut. Kebersihan yang terjaga, kenyamanan bagi
konsumen yang utama, serta lokasi yang strategis dan mudah dijangkau mampu
menjadi magnet bagi konsumen untuk kembali ke pasar tradisional.

Akhir kata, pasar modern dan pasar tradisional seharusnya mampu seiring
sejalan. Tidak saling meniadakan satu sama lain seperti yang kita lihat saat ini. Dan
sudah saatnya pasar tradisional melakukan perbaikan-perbaikan di atas, untuk
mengembalikan posisi pasar tradisional sebagai lokasi pembelian primer bagi
pemenuhan kebutuhan konsumen.

You might also like