Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh:
Teddy Persia W.
PLETON 27
C. Kesisteman Administrasi
Konsep ketertiban dan keteraturan hidup, baik secara individu, kelompok
maupun organisasi menjadi kajian utama ilmu administrasi. Semua
kehidupan manusia, baik sederhanan maupun kompleks, senantiasa
membutuhkan ilmu administras sebagai acuan berpikir dan bertindak.
Akumulasi bagian-bagian yang terangkum dalam administrasi memebentuk
suatu kesatuan utuh, yang diistilahkan dengan totalitas. Bagian-bagian dalam
system administrasi dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar di atas merupakan suatu ikatan utuh dan tidak dapat dipisahkan
antara satu dengan yang lainnya, yaitu sebagai berikut:
1. Simbol persegi empat adalah administrasi
2. Simbol lingkaran pertama adalah organisasi
3. Simbol lingkaran kedua adalah manajemen
4. Simbol lingkaran ketiga adalah kepemimpinan
5. Simbol lingkaran keempat adalah hubungan manusia
6. Simbol lingkaran kelima adalh perilaku manusia
C. Positivisme Administrasi
Aliran positivisme dalam ilmu administrasi pada dasarnya berpangkal dari
hati nurani manusi yang memancarkan kebenaran. Pancaran kebenaran hati
nurani ini diproses dalam pemikiran dengan menghubungkan realita konkret
maupun realita abstraksi tentang fenomena atau nomena administrasi, yang
selanjutnya dipersepsikan melalui argumentasi.
Positivisme dalam ontoloiy ilmu administrasi sasaran utamanya adalah
mencari kebenaran dan kebaikan. Tetapi tidak selamnya positivisme
mendapat penjelasan secara maksimal tentang kebenaran dan kebaikan itu.
Kekurangan hanya terdapat dalam mengada yang terbatas, kemudian
merealisasikan diri dalam suatu proses aktivitas. Kekurangan dalam
penghayatan materi ontolog ilmu administrasi secara polaritas akan
berkembang dan berproses dalam pembenahan untuk mengarah kepada
kesempurnaan.
D. Rasionalisme Administrasi
Rasio atau akal manusia memiliki fungsi praktis yang mengarahkan manusia
untuk melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan dan memiliki fungsi ilmiah
yang mengantarkan manusia untuk menalar suatu realita ke dalam alam pikir.
Rasionalisasi administrasi adalah suatu metode yang digunakan untuk
memperoleh pengetahuan di bidang administrasi. Paham rasionalisme
beranggapan bahwa sumber pengetahuan berasal dari akal pikiran. Di
samping itu, aliran rasionalisme tidak mengingkari adanya pengalaman, teta[I
pengalaman itu menjadi perangsang terhadap proses pemikiran. Decartes,
sebagai pelopor aliran rasionalisme, senantiasa berusaha menemukan suatu
kebenaran yang tidak dapat diragukan lagi sehingga mengantarkan manusia
kepada cahaya yang terang.
B. Objektivisme Administrasi
Berpikir opriori dalam ilmu administrasi merupakan salah satu kajian dari
konsep objektivisme, dengan bermuara kepada rasionalisme yang dalam
perkembangannya mengalami tiga tahapan proses berpikir manusia dalam
bidang ilmu administrasi. Pertama, kesadaran objek administrasi itu sendiri.
Kedua, kesadran bahwa adanya perbedaan penalaran terhadap objek
administrasi. Ketiga, penahanan terhadap hubungan yang terjadi
antarberbagai entitas, baik perbedaan maupu persamaannya.
C. Subjektivisme Administrasi
Cara memandang kebenaran yang dikandung dalam nilai-nilai administrasi
senantiasa dilihat secara subjektif, apabila tidak meresapi dan mendalami
administrasi itu sesungguhnya.
D. Skeptisisme Administrasi
Administrasi adalah suatu proses pemikiran yang rasional dengan andalan
utamnya diletakkan pada pembenaran empiris. Ilmu administrasi otomatis
menjadi salah satu kajian dari filsafat ilmu yang menspesialisasikan diri
kepada: (1) pemikiran bersifat spekulatif yang dijadikan dasar dalam
menyusun sistematika pemikiran dan tindakan administrasi, (2) melukiskan
hakikat realita secara lengkap terhadap kondisi objektif administrasi, (3)
menentukan batas-batas jangkauan dan keabsahan proses pemikiran dan
aktivitas bidang administrasi, (4) melakukan penyelidikan tentang kondisi
krisis akibat dari pengandaian atau pernyataan yang diajukan oleh berbagai
pemikir ilmu lainnya, (5) administrasi merupakan salah satu bidang disiplin
ilmu yang dapat membantu melihat apa yang dapat dikatakan dan
mengatakan apa yang dapat dilihat.
Skeptisisme adalah suatu kondisi atau perasaan yang dialami oleh seseorang
akibat tidak terpenuhinya sesuai yang diinginkan.
F. Konseptual Administrasi
Ilmu administrasi merupakan kumpulan atau akumulasi dai berbagai jenis
konsep dengan sasaran utamanya menarasi nalar manusia, sehingga di dapat
suatu gambaran yang luas jangkauannya dalam kesadara keilmuwan.
Konseptual administrasi merupakan suatu simbol bagi sekumpulan kenyataan
yang sifatnya konkret perseptual yang lumayan banyak jumlahnya.
Konsep ilmu administrasi merupakan produk dari suatu kesadaran yang
sifatnya sangat fundamental dan terdiri atas dua jenis. Pertama, kesadaran
yang berkaitan dengan dengan content atau objek, dan kedua, keasdaran yang
berkaitan dengan kegiatan atau kenyataan.
Konsep dalam ilmu administrasi cenderung merupakan pemikiran yang
didasarkan kepada perceptual dengan pembuktiannya untuk melahirkan suatu
jangkauan yang lebih luas, yang diistilahkan dengan teori.
AKSIOLOGI ILMU ADMINISTRASI
A. Konsep Aksiologi Administrasi
Sasaran pembahasan (content) aksiologi ilmu administrasi dimulai dari
penerapan atau pengunaan sampai pengembangan dan pemanfaatan ilmu
administrasi itu sendiri dalam kehidupan manusia. Dan yang menjadi
landasan dalam tataran aksiologi ilmu administrasi adalah bagaimana ilmu
administrasi digunakan sehingga memberikan manfaat dalam kehidupan
manusia.
Dalam art aksiologi, ilmu administrasi selalu mencari kebenaran yang hakiki.
Oleh sebab itu, merenung itu adalah bagian dari filsafat, karena berfilsafat
diawali pencarian yang tidak adadan di akhiri pula yang tidak ada.
D. Paradigma Administrasi
Paradigma organisasi merupakan suatu teori dasar, yang juga sering
diistilahkan ontologi administrasi, dengan cara pandang yang relative
fundamental dari nilai-nilai kebenaran, konsep, dan metodelogi, serta
pendekatan-pendekatan yang dipergunakan. Perubahan suatu paradigma atau
pandangan dapat disebabkan oleh perkembangan pemikiran para ilmuwan
administrasi atas bantahan-bantahan, karena keraguan kebenaran yang
dikandungnya itu telah mengalami pergeseran makna.
PERSEPSI OGANISASI
A. Konsep Organisasi
Penialaian organisasi adalah suatu pernyataan yang mengungkapkan
pendirian, sikap, dan pendapat seseorang atau beberapa orang tentang
keadaan organisasi. Seluruh deretan nilai yang dikemukakanoleh panitia
terhadap sebuah organisasi akan berbeda-beda tentang karakter nilai itu
sendiri.
E. Pemberdayaan Organisasi
1. Konsep Pemberdayaan
Pemberdayaan harus dimulai dari suatu proses yang dilandasi
kebenarannya dan kejujuran dalam memanfaatkan budaya, kekuasaan,
dan sumber daya (resources) lainnya dari setiap anggota masyarakat
maupun setiap anggota aparatur pemerintah.
2. Pemberdayaan Organisasi
Pemberdayaan anggota organisasi merupakan suatu system, karena
memiliki berbagaikomponen yang saling berkaitan dan mempengaruhi
antara komponen yang satu dengan komponen yang lainnya untuk
menciptakan suatu output.