You are on page 1of 10

1.

TARGET LUARAN

Berdasarkan rumusan masalah yang kami bahas dalam proposal penelitian, diharapkan
dihasilkan suatu luaran sebagai berikut :

a. Dengan dilakukannya pengaturan pH air tambak tingkat kehidupan (survival rate)


udang windu dapat meningkat.

b. Besaran fisis,dalam hal ini tingkat keasaman air (pH) dapat dikonversi menjadi
besaran elektrik menggunakan sensor pH. Sensor tersebut berfungsi sebagai
antarmuka antara kontroler dengan yang dikontrol yaitu pH air tambak.

c. Alat yang dirancang dan dibuat sesuai dengan spesifikasi dengan sensor yang
digunakan sehingga dapat membentuk suatu sistem yang dapat mengontrol pH air.

2. METODE

Penyusunan Program Kreativitas Mahasiswa ini didasarkan pada masalah yang bersifat
aplikatif, yaitu perencanaan dan perealisasian alat agar dapat bekerja sesuai dengan yang
direncanakan dengan mengacu pada rumusan masalah. metode yang dilakukan untuk
merealisasikan alat yang akan dibuat adalah sebagai berikut:

a. Pengupulan data dan refrensi

Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan studi literatur (library research),


penelusuran informasi digital, dan wawancara narasumber yaitu petani tambak udang.

1) Studi literatur dilakukan untuk medapatkan teori mengenai budidaya tambak


udang windu dan faktor - faktor yang berpengaruh pada produktivitas tambak,
teori mengenai rangkaian sensor yang berfungsi merubah besaran fisik menjadi
besaran elektrik, teori mengenai algoritma sistem pengendalian menggunakan
PID.

2) Wawancara dengan petani tambak udang dilakukan untuk mempelajari cara


membudidayakan udang windu dan membandingkan dengan literatur budidaya
udang windu agar didapatkan cara yang benar dalam membudidayakan udang
windu dan dapat diaplikasikan di lokasi tambak.

Hasil dari pengupulan data dan refrensi didapatkan konsep dan metode yang tepat
untuk pembuatan alat.
b. Perancangan dan pembuatan Alat

Dalam tahap perancangan dan pembuatan alat ini sistem alat pengendali pH terdapat
empat bagian, yakni :

• Perancangan dan pembuatan elektrik alat


Perancangan dan pembuatan elektrik meliputi :
1) Pemilihan sensor pH yang sesuai dengan kebutuhan didapatkan sensor pH dengan
jenis lutron PE-03

Gambar 1. sensor pH LUTRON PE-03


2) Perancangan dan pembuatan rangkaian pengkondisi sinyal sensor untuk
mendapatkan keluaran sehingga dapat diolah oleh mikrokontroller sebagai pusat
pengendali sistem.
3) Perancangan dan pembuatan rangkaian driver pompa asam dan pompa basa
perancangan dan pembuatan elektrik alat telah selesai 90%.
• Perancangan mekanik alat
Perancangan dan pembuatan mekanik meliputi peletakan sensor pH, pompa asam,
dan pompa basa yang paling efektif serta mendesain tempat penampungan cairan asam
dan basa. Selain itu mendesain prototype suatu tambak untuk tempat menguji coba
sistem.Perancangan dan pembuatan mekanik alat telah selesai 80%.
• Perancangan dan pembuatan program
Perancangan dan pembuatan program meliputi pembuatan algoritma (flowchart)
yang paling tepat dari sistem. Perancangan dan pembuatan program telah selesai 75%.
• Perancangan Keseluruhan
Perancangan sistem pengendali pH air merupakan penggabungan dari seluruh
perancangan elektrik, mekanik, dan program dari sistem yang selanjutnya akan diuji
cobakan apakah sesuai dengan keluaran yang diharapkan yaitu dapat mengontrol
tingkat keasaman air (pH). Perancangan sistem secara keseluruhan telah menyelesaikan
prototype alat yang sedang diuji cobakan di laboratorium elektronika teknik elektro
brawijaya. secara keseluruhan telah selesai 80%.

R A N G K A IA N POM PA ASAM D AN
S E T P O IN T M IK R O K O N T R O L L E R OU T PU T
PEN GGER AK POM PA BASA

P E N G K O N D IS IA N
SEN SOR pH
S IN Y A L

Gambar 2. Diagram blok Sistem Pengendali pH.

c. Analisa dan pengujian Sistem

Untuk mengetahui keberhasilan dari perancangan dan pembuatan sistem, maka


dilakukan pengujian dari alat tersebut. Pengujian elektronik dilakukan di Laboratorium
Elektronika. Pengujian elektronik dilakukan pada masing-masing blok dan secara
keseluruhan. Pengujian antara lain berupa:

1. Pengujian sensor pH.


Pengujian sensor pH bertujuan mengalibrasi sensor agar dapat membaca pH air secara
akurat. proses kalibrasi dengan cara membandingkan keluaran sensor untuk sistem netral
dengan larutan pH buffer 7, larutan pH buffer 4 untuk sistem asam, dan larutan pH buffer
10 untuk sistem basa.

2. Pengujian rangkaian pengkondisi sinyal.


Tegangan keluaran sensor pH LUTRON PE-03 cukup kecil, maka diperlukan
pengkondisi sinyal atau penguat tegangan. Sehingga bila terjadi perubahan pH, maka
perubahan tegangan keluaran pada sensor masih dapat diamati dalam skala yang cukup
besar. Proses pengujian dilakukan dengan cara memeberikan range tegangan sesuai
dengan range tegangan keluaran sensor yaitu 0 – 199mV. Output yang diinginkan dari
rangkaian pengkondisi sinyal berupa range tegangan 0 – 5V.
3. Pengujian mikrokontroler.
Pengujian mikrokontroler bertujuan mengetahui apakah mikrokontroler yang
digunakan masih dalam keadaan yang baik atau tidak. Pengujian mikrokontroler
dilakukan dengan memberi data masukan secara serial. Data yang dimasukkan tersebut
dikeluarkan secara paralel melalui port mikrokontroler kemudian keluaran port diuji
menggunakan logic probe, apakah data keluaran sudah sesuai dengan data yang
dimasukkan.

4. Pengujian rangkaian driver pompa.


Pengujian rangkaian driver pompa bertujuan mengetahui apakah rangkaian tersebut
dapat bekerja dengan yang diinginkan. Pengujian rangkaian driver pompa dilakukan
dengan pemberian input dari mikrokontroller kemudian melihat apakah driver pompa
dapat menggerakkan pompa. Hasil dari pengujian tersebut didapatkan bahwa rangkaian
driver dapat menggerakkan pompa.

5. Pengujian sistem secara keseluruhan.

Pengujian terhadap sistem pengkabelan dan hubungan tiap komponen dengan


multimeter untuk mengetahui kesalahan penghubungan, peletakan dan terjadinya hubung
singkat. Pengujian ini juga dilakukan untuk mengetahui unjuk kerja alat. Pengujian alat
dilakukan menggunakan prototype tambak di laboratorium elektronika teknik elektro
universitas brawijaya.

3. KETERCAPAIAN TARGET LUARAN

Ketercapaian target keluaran yang telah dirumuskan sebelumnya dapat dilihat dari
beberapa indikator :

a. Hasil dari pencarian refrensi, observasi, dan wawancara langsung dengan petani
udang windu dapat disimpulkan tingkat keasaman air (pH) sangat berpengaruh
pada kehidupan udang sehingga sering kali budidaya tambak udang mengalami
kegagalan karena ketergantungan pada cuaca dan kondisi suplai air tambak.
Tingkat keasaman air (pH) yang paling ideal untuk pertumbuhan udang adalah 6,5
– 8.

b. Sensor pH yang digunakan dalam alat pengontrol pH air tambak mampu


mengkonversi sesuai dengan spesifikasi alat sehingga dapat digunakan untuk
mengukur tingkat keasaman (pH) air. Sensor pH yang digunakan merupakan
produk keluaran lutron dengan tipe PE-03. Range pH yang dapat diukur sensor
tersebut adalah 0-13. Keluaran sensor berupa range tegangan 0 – 199 mV. Sensor
tersebut mempunyai resolusi 1mV/0.01 pH. Tegangan keluaran sensor pH
LUTRON PE-03 yang kecil sehingga diperlukan pengkondisi sinyal atau penguat
tegangan. Jadi bila terjadi perubahan pH, maka perubahan tegangan keluaran pada
sensor masih dapat diamati dalam skala yang cukup besar.

c. Keseluruhan sistem dari alat pengendali pH yang dirancang telah selesai dalam
bentuk prototype yang saat ini sedang diuji coba di laboratorium elektronika
jurusan teknik elektro universitas brawijaya. Tujuan uji coba tersebut untuk
mengetahui apakah sistem sudah berkerja dengan baik dalam mengatur pH air.
Jika uji coba prototype berhasil maka akan dibuat sistem yang benar-benar dapat
diaplikasikan di tambak secara langsung. Pembuatan prototype dimaksudkan
untuk mengurangi dan mencegah resiko kegagalan yang dapat merusak tambak.

Berdasarkan hasil kegiatan yang telah kami lakukan untuk mengerjakan penelitian
sampai saat ini dapat kami simpulkan kami telah memenuhi 80% target luaran yang telah
disampaikan sebelumnya.Target yang belum tercapai dan kami laksanakan hanya pengujian
alat pada tambak secara langsung. Kekurangan tersebut akan kami laksanakan dalam kurun
waktu secepatnya setelah kami mendapatkan hasil pengujian protoype alat kami.

4. PERMASALAHAN DAN PENYELESAIAN

A. Permasalahan

1) Administratif

Pengujian pada sasaran yang dikehendaki masih terkendala jadwal pihak –pihak
terkait

2) Teknis

a. Ketersediaan sensor pH

Kebanyakan sensor pH yang tersedia di pasaran adalah sensor pH yang telah


menjadi 1 dengan tampilan serta susah untuk dipergunakan sebagai sensor yang
sesuai dengan sistem yang kami buat.

b. Kalibrasi sensor pH

Keakuratan pengukuran sensor pH dapat berubah – ubah.

3) Organisasi pelaksana
Beberapa anggota kelompok juga mempunyai kesibukan lain di luar PKM, sehingga
harus selalu menyesuaikan setiap akan melakukan penelitian bersama.

B. Penyelesaian

1) Administratif

Pembuatan agenda uji coba dengan pihak-pihak yang terkait.

2) Teknis

a. Membeli sensor dengan cara pemesanan melalui internet

b. Melakukan kalibrasi secara berkala untuk menjaga keakuratan pembacaan sensor

3) Organisasi Pelaksana

Melakukan penjadwalan bersama – sama dan pembagian kerja setiap anggota dengan
jelas

5. PENGGUNAAN BIAYA

Biaya yang telah dipergunakan sampai saat ini sebesar Rp 1.176.750,00 dengan
rincian:

a. Biaya pembuatan elektrik

Biaya pembuatan elektrik alat menghabiskan biaya sebesar Rp 931.750,00

TANGGAL
NAMA NAMA BARANG JUMLAH HARGA @ TOTAL
BELI
15 Maret 2010 ryan led 1 Rp 300,00 Rp 300,00
16 Maret 2010 ryan steker+kabel 1 Rp 6.000,00 Rp 6.000,00
17 Maret 2010 ryan timah 4 Rp 1.000,00 Rp 4.000,00
18 Maret 2010 ryan 7809 1 Rp 2.000,00 Rp 2.000,00
19 Maret 2010 ryan VR multy 2 Rp 8.500,00 Rp 17.000,00
20 Maret 2010 ryan elco 4 Rp 250,00 Rp 1.000,00
21 Maret 2010 ryan LF 351 5 Rp 5.500,00 Rp 27.500,00
22 Maret 2010 ryan soket IC 5 Rp 250,00 Rp 1.250,00
23 Maret 2010 ryan PCB dot 1 Rp 4.000,00 Rp 4.000,00
24 Maret 2010 ryan kabel 2 Rp 500,00 Rp 1.000,00
25 Maret 2010 ryan D-plug 1 Rp 900,00 Rp 900,00
26 Maret 2010 ryan header 1 Rp 1.500,00 Rp 1.500,00
27 Maret 2010 ryan resistor 10 Rp 30,00 Rp 300,00
27 Maret 2010 rijal LCD 16x2 1 Rp 65.000,00 Rp 65.000,00
12 April 2010 rijal lutron P-03 1 Rp 800.000,00 Rp 800.000,00

b. Biaya pembuatan mekanik

Biaya pembuatan mekanik alat menghabiskan biaya sebesar Rp 167.000,00

TANGGAL
NAMA NAMA BARANG JUMLAH HARGA @ TOTAL
BELI
15 Maret 2010 bobby ph luckynes 1200 2 Rp 27.500,00 Rp 55.000,00
21 Maret 2010 bobby phospor 85% 1 Rp 14.000,00 Rp 14.000,00
21 Maret 2010 bobby jurigen 1 liter 1 Rp 3.000,00 Rp 3.000,00
21 Maret 2010 bobby NAOH 98% 1 Rp 11.000,00 Rp 11.000,00
21 Maret 2010 bobby bak hitam 1 Rp 22.000,00 Rp 22.000,00
21 Maret 2010 bobby timba kecil 2 Rp 2.000,00 Rp 4.000,00
20 Maret 2010 bobby selang 2 Rp 4.000,00 Rp 8.000,00
28 Maret 2010 bobby Tas roox 2 Rp 25.000,00 Rp 50.000,00

c. Biaya operasional kegiatan penelitian

Biaya operasional kegiatan penelitian menghabiskan biaya sebesar Rp 78.000,00

TANGGAL
NAMA NAMA BARANG JUMLAH HARGA @ TOTAL
BELI
04 Maret 2010 ryan foto copy 15 Rp 1.000,00 Rp 15.000,00
03 Maret 2010 rijal bus MLG-SBY 3 Rp 6.000,00 Rp 18.000,00
03 Maret 2010 rijal bus MLG - SBY 3 Rp 15.000,00 Rp 45.000,00

6. DOKUMENTASI KEGIATAN

Pengerjaan alat pengendali ph air otomatis pada tambak udang windu untuk
meningkatkan survival rate (sr) dimulai pada tanggal 3 maret 2010. Pengerjaan dilakukan
setiap hari rabu, jumat, sabtu, dan minggu.
a. kegiatan observasi ke tambak udang di daerah sidoarjo
b. perancangan dan pembuatan alat
Rancangan Rangkaian Elektrik Alat

Rancangan Prototype Mekanik Alat


Rancangan Rangkaian Elektrik Alat

You might also like