You are on page 1of 9

Pengertian organisasi internasional

Organisasi internasional adalah suatu organisasi yang dibuat oleh anggota


masyarakat internasional secara sukarela atau atas dasar kesamaan yang
bertujuan untuk menciptakan perdamaian dalam tata hubungan internasional.

Indikator 2 : Mendeskripsikan macam-macam organisasi internasional dan


tujuan dari organisasi internasional

Macam-macam organisasi internasional

1. Perserikatan Bangsa Bangsa

Tujuan PBB adalah:

a. Memelihara perdamaian dan keamanan nasional

b. Mengembangkan hubungan persaudaraan antarbangsa

c. Menciptakan kerjasama dalam memecahkan masalah-masalah


internasional dalam bidang ekonomi,sosial budaya dan hak asasi

d. Menjadikan PBB sebagai pusat usaha dalam mewujudkan tujuan


bersama cita-cita diatas

Struktur organisasi PBB:

a. Majelis Umum
b. Dewan Keamanan

c. Dewan Ekonomi dan Sosial

d. Dewan Perwalian

e. Mahkamah Internasional

f. Sekretariat

2. ASEAN

Tujuan ASEAN

a. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi,kemajuan sosial dan pengembangan


budaya di kawasan Asia Tenggara
b. Memelihara keamanan dan perdamaian di kawasan Asia Tenggara tanpa
ikut campur urusan dalam negeri negara anggota

c. Negara anggota saling membantu untuk kepentingan bersama dalam


bidang politik,ekonomi dan pendidikan

d. Meningkatkan kerjasama melalui pemberian sarana pelatihan dan


penelitian di bidang pendidikan,pertanian dan kesehatan serta dll

e. Meningkatkan kerjasama melalui penggunaan hasil pertanian,industri dan


perdagangan untuk meningkatkan taraf hidup rakyat di kawasan Asia
Tenggara

f. Meningkatkan kerjasama dengan organisasi-organisasi regional dan


internasionallainnya

3. Gerakan Non Blok

Tujuan GNB:

a. Mendukung perjuangan dekolonisasi dan memegang teguh perjuangan


melawan imperialisme,kolonialisme,neokolonialisme,rasialisme,apatheid
dan zionisme

b. Wadah perjuangan negara-negara yang sedang berkembang

c. Mengurangi ketegangan Blok Barat dan Blok Timur

d. Tidak membenarkan usaha penyelesaian sengketa dengan kekerasan


senjata

4. KTT AA

Prinsip-prinsip dalam Dasa Sila Bandung:

1. Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan serta asas-asas yang


termuat di dalam piagam PBB

2. Menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua bangsa

3. Mengakui persamaan semua suku bangsa dan persamaan semua bangsa


besar maupun kecil
4. Tidak melakukan campur tangan atau intervensi persoalan-persoalan
dalam negeri negara lain

5. Menghormati hak setiap bangsa untuk mempertahankan diri sendiri secara


individu maupun secara kolektif yang sesuai dengan piagam PBB

6. (a) tidak menggunakan peraturan-peraturan dan pertahan kolektif untuk


bertindak bagi kepentingan khusus dari salah satu negara besar,(b) tidak
melakukan campur tangan terhadap negara lain

7. Tidak melakukan tindakan ataupun ancaman agresi maupun penggunaan


kekerasan terhadap intergritas teritorial atau kemerdekaan politik suatu
negara

8. Menyelesaikan segala perselisihan internasional dengan cara damai

9. Memajukan kepentingan bersama dan kerjasama

10. Menghormati hukum dan kewajiban-kewajiban internasional

http://poetracerdas.blogspot.com/2009/01/kwn-xi-ipaips-smt2.html

HAKIKAT ORGANISASI INTERNASIONAL


1. Pengertian Organisasi Internasional

Secara umum organisasi internasional dapat diartikan sebagai organisasi bukan negara yang
berkedudukan sebagai subyek hukum internasional dan mempunyai kapasitas untuk membuat
perjanjian internasional.
 
2. Macam-macam Organisasi Internasional

a.       Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations Organization)


1)       Sejarah Pembentukannya
PBB didirikan pada tanggal 24 Oktober 1945. Sebelum PBB lahir, ada beberapa peristiwa
penting yang dianggap sebagai cikal-bakal kelahiran PBB, yaitu :
a)       Piagam Atlantik (Atlantik Charter)
Piagam merupakan hasil perundingan antara F. D. Roosevelt (Presiden Amerika Serikat)
dengan Winston Churchil (Perdana Menteri Inggris) pada tanggal 19 Agustus 1941 yang isisnya
antara lain :
(1)     Tidak melakukan perluasan wilayah di antara sesamanya.
(2)     Menghormati hak setiap bangsa untuk memilih bentuk pemerintahan dan menentukan nasib
sendiri.
(3)     Mengakui hak semua negara untuk turut serta dalam perdagangan dunia.
b)      Maklumat bangsa-Bangsa (Declaration of The United Nations)
Pertemuan 26 negara yang diadakan di washington DC, Amerika Serikat.
c)       Maklumat Moskow
Sebagai tindak lanjut dari Maklumat Bangsa-Bangsa, diadakan pertemuan antar-Menteri Luar
Negeri empat negara perintis yang berlangsung di Moskow pada tanggal 30 Oktober 1943 oleh:
(1)     V. Molotov (Menteri Luar Negeri Uni Soviet)
(2)     Cordel Hull (Menteri Luar Negeri Amerika Serikat)
(3)     Anthoni Eden (Menteri Luar Negeri Inggris)
(4)     Foo Pingsjen (Menteri Luar Negeri Republik Rakyat Cina)
 
Sejak didirikan di Sanfranscisco pada 24 Oktober 1945 sedikitnya 192 negara menjadi anggota
PBB.
 
2)       Tujuan dan Asas PBB
a)       Memelihara perdamaian dan keamanan internasional.
b)       Mengembangkan hubungan-hubungan persaudaraan antara bangsa-bangsa.
c)       Menciptakan kerjasama dalam memecahkan masalah usaha internasional dalam bidang ekonomi,
sosial budaya, dan hak asasi manusia.
d)      Menjadikan PBB sebagai pusat usaha dalam mewujudkan tujuan-tujuan pendirian PBB.
 
3)       Keanggotaan PBB
a)       Anggota asli atau anggota pangkal atau original member, terdiri dari 51 negara.
b)       Anggota atau members, yaitu negara-negara anggota PBB yang masuk kemudian, berdasarkan
syarat-syarat yang telah ditetapkan.
Adapun syarat-syarat untuk diterima menjadi anggota PBB yaitu:
a)       Negara yang merdeka
b)       Negara itu mencintai perdamaian,
c)       Bersedia memenuhi kewajiban-kewajiban sebagai anggota PBB.
d)      Mendapat persetujuan dari Dewan Keamanan PBB dan disetujui oleh Majelis Umum PBB.
 
4)       Struktur Organisasi PBB
a)       Majelis Umum (General Assembly)
b)       Dewan Keamanan (Security Council)
c)       Dewan Ekonomi dan Sosial (Economic and Social Council)
d)      Dewan Perwalian (Trusteeship Council)
e)       Mahkamah Internasional (Internasional Court of Justice)
f)        Sekretariat (Secretary)
 
a)       Majelis Umum (General Assembly)
Tugas dan kewenangan majelis umum sangat luas, diantaranya :
(1)     Berhubungan dengan perdamaian dan keamanan internasional.
(2)     Berhubungan dengan kerja sama ekonomi, kebudayaan, pendidikan, kesehatan, dan
perikemanusiaan.
(3)     Berhubungan dengan perwakilan internasional termasuk daerah yang belum mempunyai
pemerintahan sendiri yang bukan daerah strategis.
(4)     Berhubungan dengan keuangan.
(5)     Mengadakan perubahan piagam.
(6)     Memilih anggota tidak tetap Dewan Keamanan, Dewan Ekonomi dan Sosial, Dewan Perwakilan,
hakim Mahkamah Internasional, dan sebagainya.
 
b)      Dewan Keamanan (Security Council)
Dewan Keamanan terdiri lima anggota tetap yang mempunyai hak veto, yaitu Amerika
Serikat, Inggris, Rusia, Perancis, dan Cina. Selain anggota tetap, Dewan Keamanan juga
mempunyai 10 anggora tidak tetap yang dipilih untuk masa 2 tahun oleh Majelis Umum.
Adapun tugas dan kewenangan Dewan Keamanan PBB adalah :
(1)     Menyelesaikan sengketa internasional secara damai.
(2)     Mengadakan tindakan pencegahan atau paksaan dalam memelihara perdamaian dan keamanan.
(3)     Mengawasi wilayah yang sedang dipersengketakan.
(4)     Bersama-sama Majelis Umum memilih hakim Mahkamah Internasional.
 
c)       Dewan Ekonomi dan Sosial (Economic and Social Council)
Dewan Ekonomi dan Sosial beranggotakan 18 negara, kemudian tahun 1965 bertambah
menjadi 27 negara, dan pada tahun 1975 menjadi 54 negara. Anggota Dewan Ekonomi dan Sosial
dipilih oleh Sidang Umum untuk masa 3 tahun dan bersidang sedikitnya tiga kali dalam setahun
Dewan Ekonomi dan Sosial mempunyai tugas dan kewenangan sebagai berikut :
(1)     bertanggung jawab dalam penyelenggaraan kegiatan ekonomi dan sosial yang digariskan oleh
PBB.
(2)     Mengembangkan ekonomi sosial politik.
(3)     Memupuk hak asasi manusia.
(4)     Mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan bidang khusus dengan berkonsultasi dan
menyampaikannya pada sidang umum kepada anggota PBB.
 
d)      Dewan Perwalian (Trusteeship Council)
Dewan Perwalian merupakan organ PBB yang mengusahakan kemerdekaan negara-negara
yang belum merdeka.
Adapun tugas dan kewenangan dari Dewan Perwalian adalah :
(1)     Mengusahakan kemajuan penduduk daerah perwalian dalam negara untuk mencapai
kemerdekaan sendiri.
(2)     Memberikan dorongan untuk menghormati hak-hak manusia.
(3)     Melaporkan hasil pengawasan kepasa Sidang Umum PBB.
 
e)       Mahkamah Internasional (Internasional Court of Justice)
Mahkamah Internasional ialah badan perlengkapan PBB yang berkedudukan di Den Haag
(Belanda). Anggotanya terdiri atas ahli hukum dari berbagai negara dengan masa jabatan 9 tahun.
Adapun tugas dan wewenang Mahkamah Internasional adalah :
(1)     Memeriksa perselisihan diantara negara-negara anggota PBB yang diserahkan kepadanya.
(2)     Memberikan pendapat kepada Majelis mum PBB tentang penyelesaian sengketa diantara negara-
negara anggota PBB.
(3)     Mendesak Dewan Keamanan untuk bertindak terhadap salah satu pihak yang berselisih apabila
negara tersebut
(4)     Memberi nasihat tentang persoalan hukum kepada Majelis Umum dan Dewan Keamanan PBB.
 
f)        Sekretariat (Secretary)
Sekretariat PBB bertugas melayani badan-badan PBB lainnya serta melaksanakan program-
programnya.
 
b.       Association of Sout East Asian Nations (ASEAN)
1)       Sejarah Perkembangan ASEAN
ASEAN pada mulanya dibentuk sebagai pengganti organisasi Persatuan Asia Tenggara
(Association of Southeast Asia atau ASA) yang anggotanya terdiri dari Filipina, Malaysia, dan
Thailand pada tahun 1961.
Pada 8 Agsutus 1967, lima Menteri Luar Negeri negara Asia Tenggara mengadakan
pertemuan di Bangkok Thailand. Kelima menteri luar negeri itu adalah Adam Malik (Indonesia),
Narciso R. Ramos (Filipina), Tun Abdul Razak (Malaysia), S. Rajaratnam (Singapura), dan Thanat
Khoman (Thailand).
Berikut ini adalah negara-negara anggota ASEAN : Filipina, Indonesia, Malaysia, Singapura,
Thailand, Brunei (7 Januari 1984), Vietnam (28 Juli 1995), Laos (23 Juli 1997), Myanmar (23 Juli
1997), Kamboja (30 April 1999).
 
2)       Tujuan ASEAN
a)       Mempercepat pertumbuhan, kemajuan sosial, dan pengembangan kebudayaan di kawasan Asia
Tenggara.
b)       Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional dengan jalan menghormati keadilan dan tertib
hukum.
c)       Meningkatkan kerjasama yang aktif dalam bidang ekonomi, sosial, budaya, teknik, ilmu
pengetahuan, dan administrasi.
d)      Saling memberikan bantuan dalam bentuk sarana-sarana latihan dan penelitian.
e)       Meningkatkan kerjasama di bidang pertanian, industri, perdagangan dan jasa, serta
meningkatkan taraf hidup rakyat mereka.
f)        Memelihara kerjasama yang erat dan bermanfaat dengan organisasi-organisasi internasional dan
regional.
 
Untuk mencapai tujuan tersebut setiap negara anggota ASEAN harus memegang teguh
prinsip-prinsip:
a)       Hormat terhadap kemerdekaan, kedaulatan, kesamaan, integritas wilayah nasional dan identitas
nasional setiap negara.
b)       Hak untuk setiap negara untuk memimpin kehadiran nasional bebas daripada campur tangan
luar, subversif atau konversi dari luar.
c)       Penyelesaian perbedaan atau perdebatan dengan damai.
d)      Menolak penggunaan militer.
e)       Kerjasama efektif antara anggota.
 
3)       Struktur Organisasi ASEAN
a)       ASEAN Ministrial Meeting (sidang tahunan para menteri)
b)       Standing Committee.
c)       Komite-komite tetap dan khusus.
d)      Sekretariat nasional ASEAN pada setiap ibu kota negara-negara anggota ASEAN
 
c.        Organisasi Internasional Lainnya
1)       Uni Eropa (European Union)
a)       Sejarah Perkembangan Uni Eropa
Uni Eropa atau European Union (EU) adalah sebuah organisasi antar pemerintahan dan supra-
nasional, yang terdiri dari negara-negara Eropa, yang sekarang ini telah memiliki 25 negara
anggota. Persatuan ini didirikan atas nama tersebut di bawah Perjanjian Uni Eropa (yang lebih
dikenal dengan Perjanjian Maastrich) pada 1992.
b)      Kebijakan Uni Eropa
Terjadinya pergantian nama dari “Masyarakat Ekonomi Eropa” ke “Masyarakat Eropa”
hingga ke “Uni Eropa” menandakan bahwa organisasi ini telah berubah dari satu kesatuan
ekonomi menjadi sebuah kesatuan politik. Kecendrungan ini ditandai dengan meningkatnya
jumlah kebijakan dalam Uni Eropa. Ada dua jenis kebijakan dari Uni Eropa, yaitu kebijakan
internal dan kebijakan eksternal. Kebijakan internal Uni Eropa mencakup :
(1)     Pengambilan keputusan yang otonom. Negara-negara anggota telah memberikan kepada Komisi
Eropa kekuasaan untuk mengeluarkan keputusan-keputusan di wilayah-wilayah tertentu.
(2)     Harmonisasi. Hukum negara-negara anggota diharmonisasikan melalui proses legislatif Uni
Eropa, yang melibatkan Komisi Eropa, Parlemen Eropa, dan Dewan Uni Eropa.
(3)     Ko-operasi. Negara-negara anggota yang bertemu sebagai Dewan Uni Eropa sepakat untuk
bekerjasama dan mengkoordinasikan kebijakan-kebijakan dalam negeri mereka.
 
Sedangkan kebijakan eksternal dari Uni Eropa, terdiri dari :
(1)     Penetapan suatu tarif eksternal dan bea cukai yang sama.
(2)     Pendanaan untuk program-program di negara-negara calon anggota dan negara-negara Eropa
Timur lainnya.
(3)     Pembentukan sebuah pasar tunggal Masyarakat Energi Eropa melalui Perjanjian Komunitas
Energi Eropa Tenggara.
 
c)       Badan-Badan Uni Eropa
Uni Eropa mempunyai empat institusi utama, yaitu :
(1)     Dewan Uni Eropa
(2)     Parlemen Eropa
(3)     Pengadilan Eropa
(4)     Komisi Eropa
 
2)       Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC)
a)       Sejarah Perkembangan OPEC
OPEC adalah organisasi negara-negara pengekspor minyak. OPEC dibentuk sebagai akibat
jatuhnya harga minyak pada perusahaan raksasa seperti Shell, British Petroleum, Texaco, Exxon
Mobil, Socal, dan Gulf. Mereka melakukan penurunan harga minyak secara drastis sehingga
mereka mampu memenuhi kebutuhan negara-negara industri besar.
Untuk mengatasi hal tersebut, negara-negara Timur Tengah berusaha merebut pasaran harga
minyak internasional dengan cara mengadakan perundingan pada tanggal 11-14 September 1960
di Baghdad (Irak). Mereka sepakat mendirikan OPEC yang anggotanya terdiri dari Saudi Arabia,
Iran, Irak, Kuwait dan Venezuela.
 
 
b)      Tujuan OPEC
(1)     Tujuan ekonomi, yaitu mempertahankan harga minyak dan menentukan harga sehingga
menguntungkan negara-negara produsen.
(2)     Tujuan politik, yaitu mengatur hubungan dengan perusahaan-perusahaan minyak asing atau
pemerintah negara-negara konsumen.
 
3)       North Atlantic Treaty Organization (NATO)
a)       Sejarah Perkembangan NATO
NATO merupakan organisasi regional yang menitik beratkan perhatian dalam bidang
pertahanan negara-negara Atlantik Utara. NATO didirikan sebagai akibat meluasnya pengaruh Uni
Soviet (yang tergabung dalam Pakta Warsawa).
Untuk menghambat pengaruh komunis tersebut, maka negara-negara di kawasan Atlantik
Utara yaitu Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Perancis, Belgia, Luxenberg, Belanda, Italia,
Norwegia, Denmark, Eslandia, dan Portugal menandatangai naskah Perjanjian Atlantik Utara pada
tanggal 4 April 1949 di Brussel, Belgia.
 
b)      Tujuan NATO
(1)     Menyelesaikan persengketaan secara damai.
(2)     Tidak membenarkan penggunaan kekuatan militer dalam hubungan internasional.
(3)     Meningkatkan kerjasama ekonomi di antara negara-negara NATO.
(4)     Membela negara anggota dengan berprinsip bahwa serangan terhadap satu anggota berarti
serangan terhadap seluruh anggota NATO.
 
4)       Liga Arab
a)       Sejarah Perkembangan Liga Arab
Liga Arab didirikan sebagai hasil konferensi antaranegara Arab yang diadakan di Alexandria,
Mesir pada tahun 1944. Liga Arab secara resmi di bentuk pada tanggal 22 Maret 1945 di Bludon,
Syria. Pada awal pendiriannya, Liga Arab merupakan persekutuan dari negara-negara Arab, yaitu
Mesir, Yordania, Libanon, Arab Saudi, Syria, Yaman, Libia, Sudan, Tunisia, Maroko, dan Uni
Emirat Arab.
 
b)      Tujuan Liga Arab
Tujuan Liga Arab adalah :
(1)     Menjamin kemerdekaan dan mempertahankan kedaulatan anggota-anggotanya.
(2)     Mempererat hubungan dan persaudaraan antara anggota.
(3)     Meningkatkan kerjasama dalam bidang politik, ekonomi, dan kebudayaan.
(4)     Melarang penggunaan kekuatan senjata dalam penyelesaian sengketa antara anggota.
 
 
5)       Organisasi Konferensi Islam (OKI)
a)       Sejarah Perkembangan OKI
Organisasi Konferensi Islam (OKI) atau Organization of Islamic Conference adalah organisasi
antar pemerintahan negara-negara Islam. OKI didirikan pada tanggal 18 Rajab 1939 H atau tahun
1969.
OKI lahir sebagai reaksi terhadap tindakan Israel yang berusaha membakar Masjidil Aqsha
pada tanggal 21 Agustus 1969. Selain itu OKI, juga dibentuk sebagai jawaban terhadap Israel yang
telah menduduki wilayah negara-negara Arab dalam perang Arab-Israel tahun 1967.
Atas prakarsa Raja Hasan dari Maroko dan Raja Fadh dari Arab Saudi, dibentuklah panitia
penyelenggara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) yang terdiri dari negara Maroko, Arab saudi,
Malaysia, Pakistan, Somalia, dan Nigeria.
 
b)      Tujuan OKI
(1)     Memajukan solidaritas Islam diantara negara-negara anggota.
(2)     Memperkuat kerjasama antara negara-negara anggota dalam bidang ekonomi, sosial, budaya,
ilmu pengetahuan.
(3)     Mengupayakan seoptimal mungkin untuk menghilangkan pemisahan rasial, diskriminasi serta
menghilangkan kolonialisme dalam berbagai bentuk.
(4)     Mengatur usaha melindungi tempat-tempat suci, menyokong perjuangan rakyat Palestina.
(5)     Membentuk suasana yang harmonis demi meningkatkan kerjasama dan pengertian diantara
sesama negara anggota OKI.
(6)     Memperkuat perjuangan umat Islam dalam melindungi martabat umat.
 
6)       Gerakan Non-Blok
a)       Sejarah Perkembangan Gerakan Non-Blok
Negara-negara Non-Blok adalah negara-negara yang tidak memihak pada Blok Barat maupun
Blok Timur.
Gerakan Non-Blok didorong oleh semangat Dasasila bandung. Gerakan ini diprakarsai oleh
lima pemimpin negara, yaitu Yosep Broz Tito (Presiden Yugoslavia), Gamal Abdul Nasser
(Presiden Mesir), Soekarno (Presiden Indonesia), Jawaharal Nehru (Perdana Menteri India) dan
Kwane (Presiden Ghana). Kelima pemimpin ini menjadi pelopor digelarnya KTT I Non-Blok di
Beograd. KTT ini menghasilkan asas-asas gerakan Non-Blok, yaitu :
(1)     Gerakan Non Blokbukan merupakan blok tersendiri dan tidak termasuk ke dalam salah satu blok
yang ada.
(2)     Gerakan Non-Blok merupakan wadah perjuangan negara-negara yang sedang berkembang.
(3)     Gerakan Non-Blok memegang teguh prinsip perjuangan melawan imperialisme, kolonialisme,
neokolonialisme, rasialisme, dan zionisme.
 
 
b)      Tujuan Gerakan Non-Blok
(1)     Mendukung perjuangan dekolonialisasi dan memegang teguh perjuangan melawan imperialisme,
kolonialisme, neokolonialisme, rasialisme, dan zionisme.
(2)     Wadah perjuangan negara-negara yang sedang berkembang.
(3)     Mengurangi ketegangan antara Blok Barat yang dipimpin Amerika Serikat dan Blok Timur yang
dipimpin oleh Uni Soviet.
(4)     Tidak membenarkan usaha penyelesaian sengketa dengan kekerasan senjata.
 
7)       Asia Pacific Economic Cooperation (APEC)
a)       Sejarah Perkembangan APEC
APEC merupakan organisasi kerjasama negara-negara di kawasan Asia Pasifik di bidang
Ekonomi. Apec berdiri atas gagasan Bob Hawke (Perdana Menteri Australia). APEC berdiri pada
bulan November 1989 di Canberra, Australia.
Pada tahun 1989 APEC beranggotakan 12 negara, yaitu Australia, Amerika Serikat, Jepang,
Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Brunei Darussalam, Kanada, Korea Selatan,
dan Selandia Baru.
 
b)      Tujuan APEC
(1)     Mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di Asia Pasifik.
(2)     Memperkuat sistem perdagangan multilateral yang terbuka.
(3)     Memberikan fokus kerjasama di bidang ekonomi.

http://r.yuwie.com/blog/entry.asp?id=932768&eid=597860

You might also like