You are on page 1of 14

1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kedaulatan Rakyat merupakan salah satu materi dalam mata pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan. Tanggal 12 Mei 2010 jam 07.45 WIB pada saat
berlangsungnya pembelajaran bisa dilihat bahwa siswa yang aktif bertanya dan
mengemukakan pendapat kepada guru serta memperhatikan guru hanya 8 dari 39
siswa (20,51%) yang didominasi oleh siswa-siswi yang mendapat rangking di kelas,
berarti sekitar 79,49% siswa tidak aktif dalam mengikuti materi Kedaulatan Rakyat.
Selama ini guru Pendidikan Kewarganegaraan Kelas VIII SMP Negeri 1
Andong Boyolali hanya menggunakan metode ceramah yang diselingi tanya jawab
dan diskusi. Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah
membuat siswa bosan dan pasif karena aktivitas siswa hanya duduk, mendengarkan,
menyimak, dan mencatat hal yang dianggap penting. Diskusi kelompok yang
dijalankan juga hanya didominasi oleh siswa tertentu saja, sedangkan anggota
kelompok yang lain hanya mencantumkan nama saja tanpa ikut berpartisipasi dalam
kelompok. Tanggung jawab siswa rendah, baik terhadap dirinya sendiri (individu)
maupun terhadap kelompok.
Berdasarkan fakta tersebut maka dapat dilihat adanya kesenjangan antara apa
yang terjadi dengan yang apa diharapkan. Rendahnya keaktifan dalam mata pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan khususnya materi Kedaulatan Rakyat mempengaruhi
tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Solusi alternatif yang ditawarkan adalah
memakai strategi pembelajaran Crossword Puzzle.
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka dipandang
cukup penting untuk mengadakan penelitian tindakan kelas tentang ”Penerapan
Strategi Pembelajaran Crossword Puzzle sebagai Upaya Meningkatkan Keaktifan
Siswa Dalam Proses Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Materi Kedaulatan
Rakyat Pada Siswa Kelas VIII C SMP Negeri 1 Andong Boyolali Tahun 2010”.

1
2

B. Identifikasi Masalah
Beberapa masalah yang berkaitan dengan upaya untuk meningkatkan keaktifan
siswa terhadap materi Kedaulatan Rakyat antara lain: siswa bosan, kondisi fisik
siswa, cara mengajar guru, suasana kelas, penguasaan materi siswa, perhatian siswa,
media yang digunakan dalam pembelajaran.
C. Pembatasan Masalah
Dalam penelitian tindakan kelas ini variabel penelitian sebanyak dua jenis.
Variabel penerapan strategi pembelajaran Crossword Puzzle sebagai variabel terikat.
Adapun yang menjadi bagian dari variabel tersebut adalah siswa SMP Negeri 1
Andong Boyolali, kelas VIII C semester genap, mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan materi Kedaulatan Rakyat. Variabel peningkatan keaktifan siswa
dalam proses pembelajaran sebagai variabel bebas.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas maka dapat dirumuskan suatu
permasalahan sebagai berikut: “Apakah dengan Penerapan Strategi Pembelajaran
Crossword Puzzle dapat Meningkatkan Keaktifan Siswa dalam Proses Pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan Materi Kedaulatan Rakyat Pada Siswa Kelas VIII C
SMP Negeri 1 Andong Boyolali Tahun 2010?”.
E. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
a. Untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan.
b. Untuk meningkatkan keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat.
c. Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.
2. Tujuan Khusus
Untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan materi Kedaulatan Rakyat melalui penerapan strategi Crossword
Puzzle pada siswa kelas VIII C SMP Negeri 1 Andong Boyolali Tahun 2010.
3

BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teoritis
1. Strategi Pembelajaran Crossword Puzzle (Teka-teki silang)

a. Pengertian Strategi Pembelajaran. Menurut Gropper sebagaimana dikutip

oleh Uno (2007:1), “strategi pembelajaran merupakan pemilihan atas jenis latihan

tertentu yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.” Sementara itu

Uno (2007:2), juga menjelaskan bahwa strategi pembelajaran merupakan cara-cara

yang akan dipilih dan digunakan oleh seorang pengajar untuk menyampaikan materi

pembelajaran sehingga akan memudahkan peserta didik menerima dan memahami

materi pembelajaran, yang pada akhirnya tujuan pembelajaran dapat dikuasainya di

akhir kegiatan belajar.

b. Pengertian Crossword Puzzle. Crossword Puzzle atau Teka-teki Silang atau

disingkat TTS adalah

Suatu permainan di mana kita harus mengisi ruang-ruang kosong


(berbentuk kotak putih) dengan huruf-huruf yang membentuk sebuah kata
berdasarkan petunjuk yang diberikan. Petunjuknya biasa dibagi ke dalam
kategori ”mendatar” dan “menurun” tergantung posisi kata-kata yang harus
diisi. (http://id.wikipedia.org/wiki/Teka-teki_silang)

c. Langkah-langkah penerapan strategi pembelajaran Crossword Puzzle.

Menurut Zaini dkk. (2002:73), langkah-langkah metode Crossword Puzzle adalah

sebagai berikut:

1) Tulislah kata-kata kunci, terminologi atau nama-nama yang berhubungan


dengan materi kuliah yang telah anda berikan,
2) Buatlah kisi-kisi yang dapat diisi dengan kata-kata yang telah dipilih.
(seperti dalam teka-teki silang). Hitamkan bagian yang tidak diperlukan,

3
4

3) Buat pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya adalah kata-kata yang telah


dibuat atau dapat juga hanya membuat pernyataan-pernyataan mengarah
kepada kata-kata tersebut,
4) Bagikan teka-teki ini kepada siswa. Bisa individu atau kelompok,
5) Batasi waktu mengerjakan,
6) Beri hadiah kepada kelompok atau individu yang mengerjakan paling cepat
dan benar.

2. Meningkatkan Keaktifan Siswa dalam Proses Pembelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan

a. Pengertian Meningkatkan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

(2005:1198), dirumuskan bahwa meningkatkan artinya “menaikkan (derajat ,l taraf,

dsb); mempertinggi; memperhebat (produksi dsb); (diri), mengangkat diri;

memegahkan diri; mereka akan mampu – penghidupannya”.

b. Pengertian Keaktifan Siswa. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

(2005:23), dirumuskan bahwa keaktifan artinya “kegiatan; kesibukan”. Sementara Itu

menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:1077), siswa artinya “murid (terutama

pada tingkat sekolah dasar dan menengah); pelajar:--SMU”. Dengan demikian dapat

disimpulkan keaktifan siswa adalah suatu kegiatan siswa atau aktivitas siswa dalam

menempuh pendidikan dari sekolah dasar sampai sekolah menengah atas.

c. Jenis-jenis Keaktifan dalam Belajar. Menurut Dierich yang dikutip

Sardiman (2007:101), keaktifan belajar dapat diklasifikasikan dalam delapan

kelompok, yaitu:

1) Visual activities
Membaca, melihat gambar-gambar, mengamati eksperimen,
demonstrasi, pameran, dan mengamati orang lain bekerja atau bermain.
2) Oral activities
5

Mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu tujuan,


mengajukan suatu pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat,
wawancara, diskusi, dan interupsi.
3) Listening activities
Mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan atau
diskusi kelompok, mendengarkan suatu permainan, mendengarkan radio.
4) Writing activities
Menuliscerita, menulis laporan, memeriksa karangan, bahan-bahan
kopi, membuat rangkuman, mengerjakan tes, dan mengisikan angket.
5) Drawing activities
Menggambar, membuat grafik, chart, diagram peta, dan pola.
6) Motor activities
Melakukan percobaan, memilih alat-alat, melaksanakan pameran,
menari, dan berkebun.
7) Mental activities
Merenungkan, mengingatkan, memecahkan masalah, menganalisa
faktor-faktor, melihat hubungan-hubungan, dan membuat keputusan.
8) Emotional activities
Minat, berani, tenang, merasa bosan, gembira, bersemangat dan lain-
lain. Kegiatan-kegiatan dalam kelompok ini terdapat dalam semua jenis
kegiatan overlap satu sama lain.

d. Pengertian Proses. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:899),

dirumuskan bahwa proses adalah ”runtutan perubahan (peristiwa); perkembangan

sesuatu; rangkaian tindakan, pembuatan, atau pengolahan yang menghasilkan

produk”.

e. Pengertian Pembelajaran. Menurut Dimyati dan Mudjiono (Sagala,

2006:62), pengertian pembelajaran adalah “kegiatan guru secara terprogram dalam

desain instruksional, untuk membuat siswa belajar secara aktif, yang menekankan

pada penyediaan sumber belajar”.

f. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan. Menurut Bakry (2009:3),

“Pendidikan Kewarganegaraan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik

dalam mengembangkan kecintaan, kesetiaan, keberanian untuk berkorban membela


6

bangsa dan tanah air Indonesia”. Sesuai dengan Depdiknas (2005:33), dirumuskan

bahwa pengertian Pendidikan Kewarganegaraan:

Pendidikan Kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang memfokuskan


pada pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosio-kultural, bahasa,
usia, suku bangsa untuk menjadi warga negara yang cerdas, terampil, dan
berkarakter yang dilandasi oleh Pancasila dan UUD 1945.
(Rioseptiadi,http://www.scribd.com/doc/23510106/makalakewarganegaraan?
secretpassword=&autodown=docx).

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa meningkatkan keaktifan siswa


dalam proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan adalah menaikkan taraf
aktivitas siswa dalam suatu rangkaian tindakan terprogram untuk membuat siswa
belajar secara aktif pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
3. Materi Kedaulatan Rakyat

a. Pengertian Materi Kedaulatan Rakyat. Menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia (2005:723), materi adalah “sesuatu yang menjadi bahan untuk dipikirkan,

dibicarakan, diujikan, dan dilarangkan”, sedangkan arti kedaulatan menurut Kamus

Besar Bahasa Indonesia (2005:240), adalah ”kekuasaan tertinggi atas pemerintahan

negara, daerah”. Arti rakyat menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:924),

adalah ”penduduk suatu negara”. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa materi

kedaulatan rakyat adalah bahan mengenai kekuasaan tertinggi dalam suatu negara di

tangan rakyat untuk dipikirkan, dibicarakan, diujikan, dan dilarangkan.

b. Teori-teori Kedaulatan. Menurut Komalasari (2007:112), teori-teori

kedaulatan yaitu:

1) Teori Kedaulatan Tuhan


Menurut teori kedaulatan Tuhan sumber kekuasaan yang paling tinggi
dalam negara berasal dari Tuhan.
7

2) Teori Kedaulatan Raja


Menurut teori kedaulatan raja, kekuasaan tertinggi berada di tangan
raja. Raja adalah titisan dari wakil Tuhan di dunia yang mau mengatur
urusan dunia.
3) Teori Kedaulatan Hukum
Menurut teori ini yang memegang kekuasaan adalah hukum. Hukum
mengatur kehidupan manusia, segala aspek kehidupan baik bagi rakyat
maupun negara hatus tunduk pada hukum.
4) Teori Kedaulatan Rakyat
Menurut teori ini kedaulatan yang tertinggi berada di tangan rakyat.
Sumber kekuasaan berasal dari rakyat.

c. Ciri-ciri Negara yang Menganut Teori Kedaulatan Rakyat. Menurut

Komalasari (2007:113), negara yang menganut teori kedaulatan rakyat mempunyai

ciri-ciri sebagai berikut:

1) Partisipasi rakyat dalam pengambilan keputusan


2) Persamaan kedudukan di depan hukum
3) Distribusi pendapatan secara adil
4) Kesempatan memperoleh pendidikan
5) Adanya kebebasan pers
6) Adanya kebebasan berkumpul
7) Adanya kebebasan beragama
8) Hak untuk protes
9) Perlindungan terhadap HAM
10) Pemerintahan berdasar Konstitusi

4. Strategi Pembelajaran Crossword Puzzle Kaitannya dengan Upaya Meningkatkan

Keaktifan Siswa dalam Proses Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Materi

Kedaulatan Rakyat

Strategi pembelajaran Crossword Puzzle merupakan strategi pembelajaran perlu


diterapkan oleh guru sebagai upaya meningkatkan keaktifan siswa dalam proses
pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan materi Kedaulatan Rakyat. Penerapan
strategi Crossword Puzzle akan mampu menarik perhatian siswa dan meningkatkan
keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran di kelas. Sehingga strategi Crossword
Puzzle mampu meningkatkan keaktifan siswa pada proses pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan Materi Kedaulatan Rakyat.
8

B. Penelitian yang Relevan


Hasil penelitian Jannah (2008), menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
aktivitas belajar terhadap hasil belajar matematika siswa, berarti semakin
meningkatnya aktivitas siswa akan semakin mempengaruhi hasil belajar siswa.
Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa keaktifan siswa sangat
dipengaruhi oleh strategi pembelajaran aktif, dalam penelitian ini strategi yang
diterapkan adalah Crossword Puzzle. Oleh karena itu, sangat beralasan diadakan
kajian mengenai penerapan strategi pembelajaran Crossword Puzzle sebagai upaya
meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan Materi Kedaulatan Rakyat pada Siswa kelas VIII C SMP Negeri 1
Andong Boyolali Tahun 2010.
C. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan kajian teoritis sebagaimana telah dipaparkan di atas, maka dalam
penelitian ini dipandang perlu mengajukan kerangka pemikiran sebagai berikut:
1. Penggunaan strategi pembelajaran Crossword Puzzle akan mengaktifkan siswa

pada waktu proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Materi Kedaulatan

Rakyat.

2. Penggunaan strategi pembelajaran Crossword Puzzle akan melibatkan siswa dalam

proses pembelajaran secara aktif.

Adanya keterkaitan antara penggunaan strategi pembelajaran Crossword Puzzle


dengan peningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan Materi Kedaulatan Rakyat.
D. Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan yang diajukan dalam penelitian ini adalah: “Diduga melalui
Penerapan Strategi Pembelajaran Crossword Puzzle dapat Meningkatkan Keaktifan
Siswa dalam Proses Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Materi Kedaulatan
Rakyat Pada Siswa Kelas VIII C SMP Negeri 1 Andong Boyolali Tahun 2010”.
9

BAB III
METODE PENELITIAN
A. Setting Penilitian
Tempat penelitian ini adalah di SMP Negeri 1 Andong, Boyolali. Tahap-tahap
pelaksanaan kegiatan sejak persiapan sampai dengan penulisan laporan penelitian
secara keseluruhan dilakukan selama kurang lebih empat bulan, yaitu sejak bulan
Maret sampai dengan bulan Juni 2010.
B. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII C SMP Negeri 1
Andong Boyolali yang berjumlah 39 siswa. Sementara itu, guru Pendidikan
Kewarganegaraan SMP Negeri 1 Andong Boyolali dijadikan mitra kolabarasi.
C. Data dan Sumber Data
Sumber data yang diperlukan penelitian yaitu informan. Dalam penelitian ini
informan yaitu yang memberikan keterangan dan data-data yang diperlukan
diantaranya adalah:
1. Siswa kelas VIII C semester genap SMP Negeri 1 Andong Boyolali.

2. Guru mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

D. Teknik Pengumpulan Data


Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data di atas, meliputi catatan
lapangan, observasi, dan wawancara. Metode observasi digunakan untuk mengetahui
kegiatan peserta didik dalam mempersiapkan, memperhatikan, presentasi dan
keaktifan dalam bertanya serta berpendapat selama proses pembelajaran berkaitan
dengan penggunaan strategi Crossword Puzzle sebagai upaya peningkatan keaktifan
siswa kelas VIII C Semester II SMP Negeri 1 Andong Boyolali. Metode wawancara
ini digunakan untuk memperkuat dan memperjelas data yang diperoleh melalui
metode observasi yaitu data mengenai keaktifan siswa kelas VIII C Semester II SMP
Negeri 1 Andong Boyolali.

9
10

E. Valisitas Data
Penelitian ini menggunakan dua macam triangulasi, yang pertama triangulasi
sumber data yang berupa informasi dari guru dan siswa tentang tindakan yang
diterapkan. Kedua triangulasi teknik atau metode pengumpulan data dari hasil
observasi dan wawancara.
F. Analisis Data
Penelitian ini menggunakan model analisis interaktif. Menurut Miles dan
Huberman (Patilima, 2005:100), siklus analisis interaktif dapat digambarkan dalam
bentuk skema berikut ini.

Pengumpulan data

penyajian
data

Reduksi
Kesimpulan-kesimpulan Penarikan/Varifikasi
data

Gambar 1. Komponen-komponen Analisis Data: Model Interaktif

G. Indikator Kinerja
Diharapkan dengan penerapan strategi Crossword Puzzle keaktifan siswa dalam
proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Materi Kedaulatan Rakyat pada
11

siswa kelas VIII C SMP Negeri 1 Andong Boyolali Tahun 2010 dapat meningkat
minimal 70% dari 39 siswa.
H. Prosedur Penelitian
Menurut Arikunto (2006b:16), model penelitian tindakan kelas adalah: “secara
garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu (1) peren-canaan (2)
pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi”. Adapun penelitian ini menggunakan
model dan penjelasan untuk masing-masing tahapan adalah sebagaimana gambar
berikut.

Perencanaan

Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan

Pengamatan
?

Gambar 2. Siklus Prosedur Penelitian


12

Penjelasan langkah-langkah tindakan di atas sebagai berikut:


1. Siklus I
a. Perencanaan Tindakan
Perencanaan tindakan ini mengacu pada hasil dialog awal yang telah diru-
muskan sebagai fokus permasalahan. Selanjutnya disusun langkah persiapan tin-
dakan pembelajaran yang terdiri dari:
1) Identifikasi masalah
Peneliti merumuskan permasalahan siswa sebagai upaya untuk meningkat-kan
keaktifan siswa khususnya pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Materi
Kedaulatan Rakyat. Tindakan yang diterapkan pada identifikasi masalah antara lain:
a) Penerapan strategi pengajaran yaitu strategi Crossword Puzzle.
b) Bagaimana menyikapi keaktifan siswa pada mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan Materi Kedaulatan Rakyat siswa kelas VIII C SMP Negeri 1
Andong Boyolali?
c) Bagaimana mengusahakan siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran pada mata
pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Materi Kedaulatan Rakyat?
2) Perencanaan solusi masalah
Solusi yang peneliti tawarkan untuk mengatasi permasalahan yang berkaitan
dengan keaktifan siswa adalah:
a) Penerapan strategi pembelajaran Crossword Puzzle pada mata pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan Materi Kedaulatan Rakyat
b) Tindakan pembelajaran untuk meningkatkan keaktifan siswa yaitu teka-teki yang
berisi kata-kata kunci materi pelajaran. Selanjutnya siswa mengisikan jawaban dari
teka-teki.
b. Pelaksanaan Tindakan
Tindakan dilaksanakan oleh peneliti dan guru sebagai mitra kolaborasi
berdasarkan perencanaan yang telah dibuat sebelumnya. Perencanaan pengajaran
bersifat fleksibel artinya selalu dapat di kondisikan atau dapat berubah sesuai
kebutuhan pada saat pengajaran berlangsung.
13

c. Observasi dan Monitoring


Observasi dan monitoring adalah upaya merekam segala peristiwa dan kegiatan
yang terjadi selama tindakan itu berlangsung. Dalam penelitian ini, peneliti selain
bertindak sebagai pelaksana tindakan juga sebagai observer. Observer mengamati
segala kegiatan siswa di dalam kelas dan mencatatnya dalam pedoman observasi yang
telah dibuat. Observasi dan monitoring dilaksanakan pada pelaksanaan tindakan.
d. Refleksi
Refleksi dimaksudkan untuk mengkaji apa yang telah terjadi atau yang ti-dak
terjadi, apa yang telah dihasilkan atau yang belum dihasilkan selama tindakan
berlangsung. Hasil refleksi tersebut digunakan untuk menentukan langkah-langkah
selanjutnya dalam upaya mencapai tujuan. Dengan kata lain, refleksi merupakan
pengkajian terhadap keberhasilan atau kegagalan dalam pencapaian tujuan sementara.
Refleksi dilakukan oleh peneliti dan guru yang berupa pengamatan untuk menelaah
hasil tindakan yang telah dilakukan.
2. Siklus II
a. Perencanaan Tindakan
Perencanaan tindakan ini mengacu pada hasil tindakan pertama yang telah
dilaksanakan sebagai solusi pemecahan permasalahan. Selanjutnya disusun lang-kah
persiapan tindakan pembelajaran pada siklus II sebagai berikut:
1) Identifikasi masalah
Tindakan yang diterapkan pada identifikasi masalah didasarkan pada hasil
tindakan siklus I antara lain:
a) Mengevaluasi kelemahan strategi Crossword Puzzle.
b) Menyikapi peningkatan keaktifan siswa pada mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan Materi Kedaulatan Rakyat.
c) Mengidentifikasi peningkatan keaktifan siswa pada mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan Materi Kedaulatan Rakyat.
14

2) Perencanaan solusi masalah


Solusi yang peneliti tawarkan untuk mengatasi permasalahan yang berkaitan
dengan pemahaman siswa adalah:
a) Penerapan strategi Crossword Puzzle divariasikan dengan metode lain.
b) Tindakan pembelajaran untuk meningkatkan keaktifan siswa yaitu memberi
penugasan kepada siswa yang tidak terstruktur.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan pada pertemuan berikutnya setelah
siklus I selesai dilaksanakan. Peneliti bertindak sebagai guru berdasarkan
perencanaan yang telah dibuat sebelumnya.
c. Observasi dan Monitoring
Observasi dan monitoring dilaksanakan untuk melihat jalannya pelaksanaan
tindakan yang didasarkan pada pelaksanaan siklus I. Semua proses jalannya
pembelajaran dan peningkatan keaktifan siswa terhadap mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan Materi Kedaulatan Rakyat serta didokumentasikan oleh peneliti.
d. Refleksi
Refleksi pada siklus II dilakukan setelah semua proses pembelajaran selesai
dilaksanakan. Permasalahan-permasalahan yang ada dikaji dan dicarikan solusinya.
Hasil refleksi digunakan untuk menentukan langkah-langkah selanjut-nya dalam
upaya mencapai tujuan. Dalam siklus II sudah mencapai indikator kinerja.

You might also like