You are on page 1of 8

A.

SYARAT ENGINE BERFUNGSI DENGAN BAIK

1. SufficientCompression (Kompresi yang tepat)


Yaitu Kompresi yang tepat tanpa kebocoran
2. Good SparkGood Fuel (Pengapian baik&Pengabutan yang baik)
Yaitu Pengapian yang kuat dengan saat pengapian yang tepat
3. Air:Fuel Mixture (Campuran Bahan bakar yang tepat dan dipasok dengan
tepat)

B. PRINSIP ENGINE
1. Motor/engine /mesin adalah suatu alat yang merubah tenaga panas,
listrik, air dan sebagainya menjadi tenaga mekanik.
2. Motor yang merubah tenaga panas menjadi tenaga mekanik disebut
motor bakar.
3. Motor bakar dibagi menjadi motor pembakaran dalam dan motor
pembakaran luar.
4. Motor pembakaran dalam internal combustion (IC) engine dimana
energi panas yang dihasilkan dari proses pembakaran yang di proses
didalam ruang bakar.

C. HISTORIS
 IC engines diawali tahun 1700 M, mesin uap (steam Engine) adalah mesin
pembakaran luar (external combustion engines),
 1860 M, Mesin Lenoir (h = 5%),
 1867, Mesin Bensin (Otto-Langen engine)
(h = 11%, 90 RPM max.),
 1876, Mesin Bensin 4 langkah atau Otto four-stroke “spark ignition” engine
(h = 14%, 160 RPM max.),
 1880, Mesin 2 langkah atau “Modern” two-stroke engine,
 1892, Mesin Disel 4 langkah atau four-stroke “compression ignition”
engine,
 1957 Mesin Winkel atau Wenkel “rotary” engine.
D. LANGKAH (Stroke) PROSES PEMBAKARAN

 TDC= Top Dead Center atau Titik Mati Atas (TMA) adalah
batasan maksimal gerakan piston ke atas,
 BDC= Bottom Dead Center atau Titik Mati Bawah (TMB)adalah
batasan maksimal gerakan piston ke bawah.
PERBANDINGAN MESIN 2 LANGKAH & 4 LANGKAH

Mesin empat langkah Mesin dua langkah


 lebih hemat karena terbuangnya bahan  Hasil langkah kerja dua kali lebih banyak
bakar saat proses pembilasan pada dibanding mesin empat langkah, maka
mesin 2 langkah hampir tidak ada. tenaga yang dihasilkan lebih besar dengan
kapasitas yang sama.
 kerja putaran rendah lebih halus, karena
langkah tenaga tidak terputus oleh  biaya perawatan lebih mudah dan murah,
langkah buang yang tidak sempurna karena jumlah komponen yang digunakan
seperti pada mesin 2 langkah. sebagai mekanisme sedikit.

 suara mesin cukup terdengar, karena  pembuangan yang tidak sempurna dan
mekanisme mesin empat langkah lebih putaran mesin tidak dicapai dengan cepat
banyak komponenya dan rumit. dan mudah, karena waktu pembilasan
setengah dari mesin empat langkah.
 mesin empat langkah cocok untuk
mesin dengan silinder banyak, karena  putaran rendah kurang stabil, karena
menghasilkan tenaga yang lebih halus. pemasukan menggunakan tekanan negatif
pada crankcase akibatnya putaran rendah
menjadi tidak teratur.
Perbedaan
Mobil Bensin dan Disel
 Dari prinsip kerja engine dapat dilihihat perbedaan antara bensin dengan
disel.

 Secara garis besar komponen – komponen engine bensin dan disel


hampir sama, yang membedakan antara keduanya adalah seperti pada tabel
berikut berikut:

Item Motor Diesel Motor Bensin


- Siklus Siklus Sabathe Siklus Otto
Pembakaran
-Tekanan 16-22 Kg/cm2 9-12 Kg/cm2
kompresi
-Ruang bakar Rumit Sederhana
-Percampuran Diinjeksikan pada akhir langkah Dicampur dalam karburator
bahan bakar
-Metode Terbakar sendiri Percikan busi
penyalaan
-Bahan bakar Solar Bensin
-Getaran suara Besar Kecil
Pada dasarnya, saat kerja katup (valve timing) terbagi dalam beberapa tahap
yaitu katup hisap membuka atau intake valve opening (IVO), katup hisap menutup
atau intake valve closing (IVC), katup buang membuka atau exhaust valve opening
(EVO), dan katup buang menutup atau exhaust valve closing (EVC).

Siklus pembukaan katup hisap menunjukkan bahwa katup hisap membuka


atau intake valve opening (IVO) beberapa derajat sebelum titik mati atas (TMA)
dan katup hisap menutup atau intake valve closing (IVC) beberapa derajat setelah
titik mati bawah. Sedangkan pada siklus pembukaan katup buang, katup buang
membuka atau exhaust valve opening (EVO) beberapa derajat sebelum titik mati
bawah dan katup buang menutup atau exhaust valve closing (EVC) beberapa
derajat setelah titik mati atas (TMA).
Selama proses empat langkah berlangsung, saat kerja katup (valve timing)
pada katup hisap maupun katup buang sangatlah kritis karena tidak menutup
kemungkinan katup hisap maupun katup buang membuka ataupun menutup pada
saat yang tepat. Pada saat semua mekanisme katup bergerak pada putaran yang
tinggi saat kerja katup (valve timing) harus diatur sedemikian rupa untuk
mengatisipasi langkah kerja selanjutnya.

Dengan demikian, katup hisap membuka lebih lambat sebelum dimulainya


langkah hisap karena pada saat ini torak berada pada posisi titik mati atas (TMA)
sehingga ketika torak bergerak menuju titik mati bawah (TMB) campuran bahan
bakar dan udara dapat secara optimal langsung mengisi ruang silinder. Pada saat
kerja katup (valve timing) buang juga bergerak lebih awal sebelum langkah buang
berlangsung, hal ini supaya setelah langkah pembakaran dan termanfaatkannya
energi pembakaran dapat langsung terbuang sendiri oleh sisa tekanan pembakaran
melalui saluran buang.
MOTOR BAKAR
Perbandingan Motor 4 Langkah dan 2 Langkah
Mesin Otto dan Diesel

Disusun Oleh :

ASYIK TABAH YANUARY


Pendidikan Teknik Mesin ,S1

TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2010

You might also like