You are on page 1of 44

Data Integration

Session 2

Adi Pratomo
adiprtm@yahoo.com
Data Integration

Analysis Modeling

Adi Pratomo
adiprtm@yahoo.com
Objective
 Memahami pentingnya Pemodelan
dalam RPL
 Memahami peran ERD dalam RPL
 Memahami komponen ERD
 Mampu menentukan entitas-entitas
data serta relasinya dalam suatu
domain persoalan
Permodelan Perangkat Lunak
 Membantu memberikan gambaran
pekerjaan sesungguhnya
• Membantu estimasi sumber daya
• Menjadi dasar perancangan
• Fokus pada “apa?” bukan “bagaimana?”
• Domain :
 Data (nomor, teks)
 Kontrol (peristiwa)
 Isi (substansi) informasi (obyek, atribut )
 Aliran informasi (perubahan dan aliran data)
 Struktur informasi (elemen data dan relasinya)
 Analisis dimaksudkan untuk melihat dan
mendeskripsikan kebutuhan-kebutuhan
sistem dan membuat suatu model yang
menentukan kelas-kelas dalam sistem..
 Analysis model :
• Sekumpulan metode yang merepresentasikan
informasi teknis dari suatu sistem.
 Dua metode yang paling popular saat ini :
• Structured analysis
• Object oriented analysis
 Metode Analisa Terstruktur
(Structured Analysis)
• Suatu metode permodelan yang
menggunakan suatu teknik untuk
menganalisa kebutuhan bisnis dan
mengubahnya menjadi suatu sistem.
• Juga dapat dipergunakan untuk
menganalisa sistem yang sudah ada
untuk keperluan pengembangan sistem
baru.
Analisa Terstruktur
(Structured Analysis)
 Structured Analysis (SA), and its
allied technique, Structured Design
(SD), are methods for analyzing and
converting business technical
requirements into specifications and
ultimately, computer programs,
hardware configurations and related
manual procedures
Model Analisa (Analysis Model)

 Sasaran utama :
• Menjabarkan keinginan dari pemilik
sistem (pelanggan)
• Sebagai landasan bagi pengembangan
perangkat lunak (software)
• Mendefinisikan kebutuhan-kebutuhan
(requirement) yang dapat di validasi
saat perangkat lunak (software) di
bangun.
Model Analisa Terstruktur
(Structured Analysis)

Entity
Relationship Data flow
diagram diagram
Data
dictionary

State-transition
diagram
Elemen Model Analisa Terstruktur
(Structured Analysis)
 Data Dictionary(Kamus data)
• Deskripsi semua obyek data yang
dibutuhkan maupun dihasilkan oleh
perangkat lunak (software)
 Entity-Relationship Diagram (ERD)
• Menggambarkan relasi antar obyek data
 Data Flow Diagram (DFD)
• Bagaimana data ditransformasikan
• Fungsi yang mentransformasi data
 State Transition Diagram (STD)
• Menggambarkan status dan penyebab
perubahan status
 Data Object Description
• Deskripsi atribut untuk tiap obyek data
 Process Spesification (PSpec)
• Deskripsi tiap proses pada DFD
 Control Spesification
• Deskripsi tiap status/transisi pada STD
Data Integration

Entity Relationship Diagram

Adi Pratomo
adiprtm@yahoo.com
Entity Relationship Diagram
 Memungkinkan manusia untuk
mengidentifikasi obyek data (data object)
dan relasi diantara obyek-obyek
menggunakan notasi grafis.
 Dalam konteks analisa terstruktur, ERD
mendefinisikan semua data yang
dimasukkan (input), disimpan (stored),
diubah (transformed), dan dihasilkan
(produced) menggunakan aplikasi.
Entity Relationship Diagram (2)
 Komponen ERD
• Entitas (Entity)
• Relasi (Relationship)
• Atribut (Attribute)
• Kardinalitas (Kardinality)
• Modalitas (Modality)
• Pemodelan data dengan model E-R
menggunakan diagram E-R. Notasi yang
biasa dipergunakan terdiri dari :

• Kotak persegi panjang, menggambarkan


himpunan entity
• Elips, menggambarkan atribut-atribut entity
• Diamon, menggambarkan hubungan antara
himpunan entity
• Garis, yang menghubungkan antar objek dalam
diagram E-R
Entitas (entity)
 Definisi : Sebuah barang atau obyek yang
dapat dibedakan dari obyek lain (bersifat
unik).
 Contoh :
• Individu : pegawai,pelanggan, mahasiswa,
distributor.
• Tempat : ruang,bangunan, kantor, lapangan,
kampus.
• Obyek: buku,motor,paket software,produk
• Peristiwa: pendaftaran,pemesanan, penagihan
• Konsep : rekening,kualifikasi.
 Entity set adalah kumpulan dari
entity yang sejenis.
 Entity set dapat berupa :
• Obyek secara fisik : Rumah, Kendaraan,
Peralatan
• Obyek secara konsep : Pekerjaan ,
Perusahaan, Rencana

 Notasi :
Varian Entitas
Entitas Kuat
 Entitas kuat (strong entity)
• Entitas yang tidak memiliki ketergantungan
dengan himpunan entitas lain.
• Tidak tergantung kepada keberadaan entitas
lainnya (berdiri sendiri)

 Entitas yang memiliki atribut kunci (Key)


 Contoh :
• Dosen key (kode dosen)
• Mahasiswa key (kode mahasiswa)
• Mata kuliah key (kode mata kuliah)
Entitas Kuat (2)

Anak wali Dosen

Mahasiswa Mengajar

KRS Mata Kuliah

 Apabila entitas mahasiswa dihapus, entitas dosen


akan tetap ada dan tidak akan berpengaruh.
 Begitu juga sebaliknya
Varian Entitas
Entitas Lemah
 Entitas lemah (weak entity)
• Entity yang keberadaannya tergantung kepada
entitas kuat dan tidak dapat berdiri sendiri
 Entitas yang biasanya berasal dari atribut
multivalue pada entitas lain dan tidak memiliki
atribut yang dipakai sebagai atribut kunci
(key).
 Dalam entitas lemah, biasanya menggunakan
Foreign key sebagai pengenal / penghubung
ke entitas lainnya.
Entitas Lemah (2)

Mahasiswa Memiliki Hobi

 Entitas Hobi sebagai entitas lemah (child) tidak


diperlukan lagi jika entitas Mahasiswa sebagai
entitas kuat (parent) tidak dipergunakan lagi.
 Sebaliknya entitas Mahasiswa akan tetap ada jika
entitas hobi tidak dipergunakan lagi.
 Contoh lain :

Sepeda Motor Menggunakan Komponen


Relasi (relationship)
 Relationship adalah hubungan yang terjadi
antara satu atau lebih entitas (entity).
 Relationship merupakan asosiasi 2 atau lebih
entitas
 Relationship menunjukkan adanya hubungan
antara sejumlah elemen yang berasal dari
entitas yang berbeda.
 Relationship set adalah kumpulan relationship
yang sejenis.
Relasi
(Kardinalitas Relasi)
 Kardinalitas relasi adalah sebuah bilangan
yang menunjukkan jumlah maksimum
elemen dari sebuah entitas yang dapat
berelasi dengan elemen dari entitas lain.
 Angka yang menunjukkan banyaknya
kemunculan suatu obyek terkait dengan
kemunculan obyek lain pada suatu relasi
 Kombinasi yang mungkin :
(1:1), (1:N), (M:N)
Relasi
(Modalitas Relasi)
 Definisi :
Partisipasi sebuah entitas pada suatu
relasi.
• 0 jika partisipasi bersifat optional / parsial
• 1 jika partisipasi bersifat wajib / total
 Contoh :
• Partisipasi total
 Setiap anak memiliki ibu
• Partisipasi parsial
 Tidak setiap perempuan memiliki anak
 Satu ke satu (One to one)
• Setiap elemen dari entitas A dapat
berhubungan dengan maksimal satu
elemen dari entitas B, demikian juga
sebaliknya.
A B

a. .1
b. .2
c. .3
d. .4
 Notasi Relasi :

A
1 1
B atau A
(0,1) (0,1)
B

 Apabila entitas A harus memiliki relasi


pada entitas B, tetapi tidak sebaliknya.
Maka dapat dibentuk notasi relasi seperti
berikut :
(0,1) (1,1)
A B
 Contoh kasus 1 :
• setiap mahasiswa memiliki satu nomor
induk mahasiswa yang unik, atau setiap
nomor induk mahasiswa yang unik hanya
dapat dipergunakan untuk
merepresentasikan seorang mahasiswa.

1 memiliki 1
Mahasiswa NIM
 Contoh kasus 2 :
• Dalam suatu perusahaan, setiap
departemen setidaknya harus memiliki
seorang manajer yang berasal dari
pegawai.Tetapi, tidak setiap pegawai
menjadi manajer.

(0,1) Manajer (1,1)


Departemen Pegawai
 Satu ke banyak (One to many)
• Setiap elemen dari entitas A dapat
berhubungan dengan banyak elemen dari
entitas B, sebaliknya setiap elemen dari
entitas B dapat berhubungan dengan
maksimal satu elemen dari entitas A.
A B

a. .1
b. .2
c. .3
d. .4
.5
 Notasi Relasi :

A
1 n
B
atau A
(0,1) (0,n)
B

 Apabila entitas A tidak harus memiliki relasi pada


entitas B, tetapi sebaliknya jika entitas B harus
memiliki relasi dengan entitas A. Maka dapat
dibentuk notasi relasi seperti berikut :

(1,1) (0,n)
A B
 Banyak ke satu (many to one)
• Setiap elemen dari entitas A dapat
berhubungan dengan maksimal satu
elemen dari entitas B, sebaliknya setiap
elemen dari entitas B dapat berhubungan
dengan banyak elemen dari entitas A.
A B

.a 1.
.b 2.
.c 3.
.d 4.
.e
 Notasi Relasi :

A
n 1
B
atau A
(0,n) (0,1)
B

 Apabila entitas A harus memiliki relasi pada


entitas B, tetapi sebaliknya jika entitas B tidak
harus memiliki relasi dengan entitas A. Maka
dapat dibentuk notasi relasi seperti berikut :

(0,n) (1,1)
A B
 Contoh kasus 1 :
• sebuah kelas bisa terisi oleh banyak
mahasiswa atau bahkan kosong sama
sekali.
• Sebaliknya satu mahasiswa hanya bisa
berada didalam satu kelas, atau tidak
sama sekali.

(0,1) berada (0,n)


Kelas Mahasiswa
 Contoh kasus 2 :
• Setiap mahasiswa pasti memiliki kota
asal, dan satu mahasiswa hanya berasal
dari satu kota saja.
• Tidak setiap kota merupakan kota asal
dari mahasiswa, tetapi satu kota bisa
merupakan kota asal dari banyak
mahasiswa.
(1,1) kota asal (0,n)
Kota Mahasiswa
 Contoh kasus 3 :
• Setiap anak pasti memiliki orangtua.
• Setiap orangtua mungkin memiliki lebih
dari satu anak atau bahkan tidak sama
sekali.

(0,n) memiliki (1,1)


Anak OrangTua
 Banyak ke banyak (many to many)
• Setiap elemen dari entitas A dapat
berhubungan dengan banyak elemen dari
entitas B, begitu juga sebaliknya.

A B

.1 a.

.2 b.

.3 c.

.4
 Notasi Relasi :

A
n m
B
atau A
(0,n) (0,n)
B

 Apabila entitas A harus memiliki relasi pada


entitas B, tetapi sebaliknya jika entitas B tidak
harus memiliki relasi dengan entitas A. Maka
dapat dibentuk notasi relasi seperti berikut :

(0,n) (1,n)
A B
 Contoh kasus 1 :
• Dalam suatu perusahaan, setiap departemen
bisa mengerjakan lebih dari satu proyek.
• Tidak semua departemen mengerjakan proyek.
• Setiap proyek bisa melibatkan lebih dari satu
departemen.
• Tidak setiap proyek akan melibatkan
departemen, tetapi dikerjakan pihak luar.

(0,n) mengerjakan (0,n)


Departemen Proyek
 Contoh kasus 2 :
• Setiap satu semester, setiap mahasiswa
pasti mengambil minimal satu mata
kuliah atau lebih.
• Tidak setiap mata kuliah ada mahasiswa
yang mengambil.
• Satu mata kuliah bisa diambil oleh lebih
dari satu mahasiswa.
(0,n) KRS (1,n)
Mahasiswa MataKuliah
Atribut
 Atribut adalah karakteristik dari
entity atau relationship, yang
menyediakan penjelasan detail
tentang entity atau relationship
tersebut.
 Nilai Atribut merupakan suatu data
aktual atau informasi yang disimpan
pada suatu atribut di dalam suatu
entity atau relationship.
 Contoh :
• Entitas Mahasiswa : NIM, Nama_Mhs,
Jurusan, JenKel, Tgl_Lahir, Alamat
• Entitas Pegawai : Kode_Peg, Nama_Peg,
Alamat, Tgl_Lahir
• Entitas Sepeda Motor : Model,
No_Rangka, Tahun
• Entitas Buku : Judul, Pengarang,
Penerbit
Contoh E-R Diagram (1)
Tgl_pinjam
NIM
Pengarang Judul Nama

n m
Buku Meminjam Peminjam

ISBN Penerbit Tgl_kembali Alamat

 Entitas:
• Buku
 Atribut: ISBN, Judul, Pengarang, Penerbit.
• Peminjam
 Atribut: NIM, Nama, Alamat.
 Relasi:
• Meminjam
 Atribut:
• ISBN, NIM, Tgl_pinjam, tgl_kembali
 Kardinalitas:
• N-M
 1 buku dapat dipinjam oleh banyak
peminjam dan
 1 peminjam dapat meminjam banyak buku
Contoh Kasus (1)
 Sebuah bank memiliki beberapa cabang di daerah
yang berlainan. Masing-masing cabang memiliki
pelanggan yang relatif banyak, yang dilihat
berdasarkan banyaknya rekening. Setiap
rekening dikelompokkan berdasarkan lokasi
cabang, dimana satu rekening dibuat di satu
cabang dan setiap satu cabang bisa menerbitkan
banyak rekening. Sebuah rekening hanya dimiliki
oleh satu orang pelanggan dan setiap pelanggan
boleh memiliki beberapa rekening. Pelanggan
bisa melakukan transaksi menggunakan rekening
yang dimilikinya. Setiap transaksi hanya bisa
dilakukan menggunakan satu rekening, dan
setiap rekening bisa melakukan transaksi
berulangkali.
 Gambarkan skema ERD dan tabel untuk kasus
ini.

You might also like