Professional Documents
Culture Documents
Seorang ayah bingung mendengarkan doa putrinya yg masih kecil ketika akan tidur.
"Tuhan, lindungilah ibu, lindungi ayah, lindungi nenek dan terimalah kakek."
Entah apa yg terjadi, keesokan harinya sang kakek meninggal dunia. Suatu kebetulan
yg sangat aneh pikir si ayah.
Beberapa hari kemudian si anak berdoa, "Tuhan, lindungi ibu, lindungi ayah dan
terimalah nenek."
Dan keesokan hari, sang nenek meninggal dunia.
Astaga, pikir si ayah, anak gw bisa berkomunikasi dengan alam gaib!
Seorang guru agama mengakhiri pelajarannya hari ini dan memberikan tugas untuk
minggu depan.
"Anak-anak, minggu depan kita akan mempelajari salah satu dari perintah Allah, yaitu
jangan berbohong. Sebagai persiapan, Ibu menugaskan kalian untuk membaca Injil
Markus bab 17 ayat 2" katanya di depan kelas.
Setelah satu minggu kemudian Si Ibu Guru pun kembali bertanya "Siapa yg sudah
membaca Injil Markus bab 17 ayat 2, tunjuk tangan!" Lalu para murid pun beramai-
ramai mengangkat tangannya.
Lalu lanjutnya,"Kalian semua yang tunjuk tangan tadi, maju ke depan semuanya,
angkat kedua tangan kalian dan satu kaki kalian ke atas, sampai pelajaran ini selesai!"
"Injil Markus itu, cuma sampai bab 16, jadi kalian semua berbohong kalo membaca
Injil Markus bab 17!" bentaknya.
Minta Jadi Tampan
Sebuah bis yang mengangkut para pria berwajah jelek, bertabrakan dengan sebuah
truk, dan semua penumpangnya meninggal dunia.
Mereka semua berbaris satu persatu, dan malaikat pun bertanya kepada orang pertama
di barisan tsb tentang permintaanya.
"Saya ingin menjadi tampan dan ganteng." jawab orang pertama, kemudian malaikat
itu menepukan kedua tangannya dan seketika itu juga pria pertama yg berwajah jelek
itu berubah menjadi ganteng dan sangat tampan.
Pria kedua pun menjawab sama, "Saya ingin menjadi cakep dan ganteng." dan
malaikat itu kembali menepukan tangannya.
Demikian seterusnya mereka menjadi tampan dan ganteng, mereka semua sangat
senang tak terbayangkan dan terkagum-kagum pada dirinya masing-masing.
Sampai ketika antrian sampai tengah barisan, namun pria terdepan tidak segera
menjawab, dia malah tertawa-tawa terpingkal-pingkal, bergulingan di lantai seolah
ada hal yg lucu sekali.
Para pria yg lain pun menjadi bertanya-tanya apa yg terjadi.
Alkisah di kota Bandung, seorang biarawati menyetop lalu menaiki sebuah taxi.
Selagi di perjalanan, sopir taxi memandangi si biarawati itu terus melalui kaca
spionnya, merasa risih, biarawati itu bertanya dengan hati-hati..."Mas sopir, mengapa
memperhatikan saya terus seperti itu ??"
Si sopir tersenyum malu dan berkata, "begini lho suster... saya punya fantasi... maaf
ya... saya ingin mencium seorang biarawati..."
"Oh begitu tho !! nggak masalah deh mas sopir mencium saya, kalo itu memang
memberikan berkat suka-cita bagi mas sopir, tapi saya punya syarat yaitu mas sopir
masih single dan katolik.", kata si biarawati.
Sang sopir langsung bersemangat,"Iya... iya, saya single dan katolik."
Kemudian taxi itu berhenti di jalan sepi, si sopir mencium si biarawati, lalu
merekapun melanjutkan perjalanan kembali.
Tapi tiba-tiba si sopir menangis terisak-isak sambil berkata... "hiks hiks... maafkan
saya suster, saya merasa berdosa... sebenarnya saya sudah menikah dan agama saya
aliran kejawen."
Seorang warga Indonesia meninggal dan karena amal perbuatannya buruk lalu
ia dikirim menuju ke neraka. Di sana ia mendapatkan bahwa ternyata neraka
itu berbeda-beda bagi tiap negara asal.
Orang Inggris menjawab: "Pertama-tama, kita didudukan di atas kursi listrik selama
satu jam. Lalu didudukan di atas kursi paku selama satu jam lagi. Lalu disiram dengan
bensin dan disulut api. Lalu, setan Inggris muncul dan memecut kita sepanjang sisa
hari."
Akhirnya ia tiba di neraka orang Indonesia sendiri, dan melihat antrian sangat-sangat
panjang yang terdiri dari orang berbagai-bagai negara (tidak cuma orang Indonesia
saja) yang menunggu giliran untuk masuk neraka Indonesia.
Dengan tercengang ia bertanya kepada yang ngantri: "Apa yang akan dilakukan di
sini?" Ia memperoleh jawaban: "Pertama-tama, kita didudukan diatas kursi listrik
selama satu jam. Lalu didudukan di atas kursi paku selama satu jam lagi. Lalu disiram
dengan bensin dan disulut api. Lalu setan Indonesia muncul dan memecut kita
sepanjang hari."
"Tapi itu kan sama persis dengan neraka-neraka yang lain toh. Lalu kenapa dong
begitu banyak orang ngantri untuk masuk ke sini?"
"Di sini service-nya sangat-sangat buruk, kursi listriknya nggak nyala, karena listrik
sering mati…kursi pakunya nggak ada, tinggal ppakunya aja karena kursinya sering
diperebutkan...bensinnya juga nggak ada tuh, karena harganya melambung tinggi,
malah di tahun 2008 katanya mau naik lagi dan setannya adalah mantan anggota DPR,
jadi ia cuma datang, tanda tangan absensi, lalu pulang."
JALAN KE SURGA
jadi.. hari minggu pagi, pendeta dari kota de khotbah di salah greja di kampung.
dalam de pu khotbah, pace pendeta dia kasih ilustrasi tentang kerajaan sorga.
Pendeta bilang begini: ” Jemaat skalian, jalan ke surga itu tidak mudah.. jalanya
berliku-liku dan penuh lubang dan batu-batu tajam…”
pendeta blom selesai bicara, paitua satu su badiri dari bangku blakang trus bicara:”
Sooo, bapa pandeta… baru… derma yang kitong kumpul tiap munggu itu utk apa?
kam tra pake bikin bae jalan itu kah? ..”
Seorang pendeta baru saja selesai memberitakan injil di desa sebelah. Dalam
perjalanan pulang, karena hari sudah hampir malam, ia pun nekat untuk mengambil
jalan pintas, melewati hutan belantara.
Di tengah hutan, ia bertemu seekor Singa yang kelihatannya sangat lapar. Ia pun
berlutut dan berdoa,
“Tuhan, tolong tutuplah mulut Singa ini, agar dia tidak bisa menerkam aku”.
Ketika selesai berdoa, ia melihat sang Singa juga sedang berdoa. Sang Pendeta pun
mengucap syukur,
“Oh, Tuhan, terima kasih. Kau telah memberiku seekor Singa yang baik”. Sang Singa
pun lalu berkata,
“Betulll !!!, aku adalah Singa yang baik. Aku selalu berdoa mengucap syukur sebelum
menyantap makananku”.
Orang Baru
Februari 12, 2008 — michaeljs
Seorang pria baru saja percaya kepada Tuhan Yesus sebagai Juru Selamatnya. Tapi,
semangatnya untuk bersaksi ngga kalah besar sama yang udah puluhan tahun percaya
Yesus.
Selesai dibaptis, ia pergi ke desa pamannya di pedalaman untuk bersaksi pada orang
yang ditemuinya di jalan. Begitu turun dari bis, ia ketemu orang yang ngga ia kenal.
Spontan, ia bertanya, “Mas, kenal Yesus, ngga?”
Spontan orang itu geleng-geleng kepala, jawabnya, “Belum, sori aku orang baru di
sini. Coba tanya Ibu yang jualan di warung itu!”
Yang masih perlu didoakan
Februari 6, 2008 — michaeljs
Pada suatu hari di sebuah Gereja tampak seorang Pendeta sedang mengucapkan doa
yang luar biasa panjangnya.
Pada akhir doanya sang Pendeta pun masih saja menanyakan kepada para jemaatnya :
“Apa lagi yang perlu saya panjatkan?”
Seperti biasanya, setiap hari Minggu pagi orang-orang datang ke gereja dan langsung
memilih tempat duduk di bangku bagian belakang. Demikian juga dengan pagi ini,
kecuali seorang pendatang baru yang langsung menuju ke bangku paling depan.
Setelah kebaktian, Pendeta memberi salam kepada pendatang baru ini sambil bertanya
mengapa ia duduk di bangku paling depan. “Saya seorang sopir bus,” jawabnya, “dan
saya datang untuk belajar dari anda bagaimana caranya membuat orang-orang berebut
duduk di bangku yang paling belakang.”
Suatu hari seorang pendeta yang terkenal di daerahnya didatangi oleh seorang jemaat.
Jemaat tersebut buta sejak lahir. Jemaat tersebut berkata:
Jemaat : Pak Pendeta, sudilah kiranya anda menyembuhkan mata saya yang sudah
buta sejak lahir.
Pendeta : Baiklah, namun saya mau bertanya satu hal. Dengan apa bapak datang
kemari ??
Jemaat : (Memanggil anaknya yang bernama Iman) Man, man, kenapa kamu tidak
bilang dari dulu kalau kamu bisa menyebuhkan saya??
Pendeta :@#$%^!???
Jika imanmu kuat
Februari 4, 2008 — michaeljs
Beberapa tahun yang lalu saya mendengar sebuah cerita yang saya harap akan
menenangkan mereka yang merasa sering diejek dengan kalimat, “Jika saja imanmu
kuat engkau tidak akan ….”
Waktu itu saya sedang mendengarkan seorang wanita menelepon seorang pendeta
dalam sebuah siaran radio. Pendeta itu adalah seorang pria yang bijaksana. Suaranya
yang lembut seakan bisa menghilangkan segala rasa takut. Wanita itu — yang jelas
terdengar sedang menangis — berkata, “Pendeta, saya dilahirkan buta, dan saya sudah
buta sepanjang hidup saya. Saya tidak keberatan menjadi buta tetapi ada beberapa
teman saya yang mengatakan bahwa jika saja iman saya kuat maka saya akan bisa
disembuhkan.”
Pendeta itu bertanya kepadanya, “Apakah Anda selalu membawa tongkat penuntun
Anda kemana pun Anda pergi?”
Lalu pendeta itu mulai menasehati, “Jika mereka mengejekmu lagi dengan kata-kata
seperti itu, pukullah mereka menggunakan tongkatmu itu dan katakan, ‘Jika saja
imanmu kuat, kamu pasti tidak akan merasa sakit!”
Ketika kebaktian akhirnya selesai, ia pun akan memanggil pasangan yang akan
dinikahkan itu. Namun, pak pendeta tersebut tiba-tiba lupa nama pasangan yang akan
menikah itu, jadi ia pun berkata, “Yang mau menikah, tolong maju ke depan ….”
Dan segera, empat gadis, tiga janda, empat duda, dan enam pemuda berebut maju ke
depan.
Di gereja tidak boleh berisik
Februari 4, 2008 — michaeljs
Pada suatu hari keluarga seorang Pendeta sedang berkendara untuk menghadiri suatu
ibadah Natal. Maka dengan penuh sukacita Pak Pendeta bersama keluarganya menuju
tempat yang tertera dalam undangan.
Sesampainya di tempat yang dituju ternyata halaman parkir telah dipenuhi oleh para
undangan lain. Nampaknya ibadah ini cukup menarik minat banyak orang. Setelah
berputar-putar, beruntung ternyata terdapat satu tempat parkir diantara mobil-mobil
yang penuh sesak dan di sana sudah menunggu si tukang parkir.
Melihat mobil Pak Pendeta, dengan gesit tukang parkir memberikan tanda dan Pak
Pendeta menghampirinya.
Setelah mengarahkan kendaraan ke tempat yang tersedia si tukang parkir dengan aba-
abanya, “terus … terus… kiri … kiri ….”
Dengan dengan gesit Pak Pendeta mengikutinya. Tukang parkir terus mengarahkan,
“balas … balas … balas….”
Dan tiba-tiba terdengar bunyi “DUK”. Ternyata bemper mobil Pak Pendeta
menyeruduk mobil lain. Dengan agak marah si tukang parkir menegor, “Bagaimana
Bapak ini … kan sudah saya arahkan balas … balas … malah terus saja.”
Dengan tenang Pak Pendeta balas menjawab, “Dik … saya ini Pendeta, harus
mengasihi setiap orang dan dilarang membalas.”
Siapa lagi kalau bukan Musa? Bukankah dia yang menulis kitab bilangan?
Dua orang pendeta sedang bercanda dalam suatu pertemuan “Posko banjir” antar
gereja. Kata pendeta GBI kepada rekannya pendeta dari GKI:
“Tahu nggak Boksu (pendeta), waktu kerusuhan Mei yang lalu, di Kelapa Gading
tidak kesentuh kerusuhan sama sekali… tau nggak apa sebabnya, karena gua percikin
minyak urapan ” katanya sambil menyombongkan diri.
Lalu dengan becanda pula, pendeta GKI itu menimpalinya : “tapi gara-gara lu ngasih
minyak urapannya kebanyakan sehingga Kelapa Gading kebanjiran”
Kesedihan pendeta korban banjir
Februari 4, 2008 — michaeljs