Professional Documents
Culture Documents
A. PENGERTIAN
Kontrasepsi adalah suatu cara untuk mencegah kehamilan sebagai akibat pertemuan atara
sel telur dengan sel spermatersebut (Notodharjo, 2006)
B. Tujuan Umum
Pemberian dukungan dan pemantapan penerimaan gagasan KB yaitu dihayatinya
NKKBS (BKKBN).
C. Tujuan pokok
Penurunan angka kelahiran yang bermakna. Guna untuk mencapai tujuan tersebut maka
ditempuh kebijaksanaan mengakategorikan tiga fase untuk mencapai sasaran yaitu :
A. Fase menunda perkawinan atau kesuburan.
B. Fase menjarangkan kehamilan.
C. Fase menghentikan/mengakhiri kehamilan/ kesuburan.
D. Syarat – syarat yang harus dipenuhi oleh suatu metode kontrasepsi yang baik :
1. Aman/tidak berbahaya.
2. Dapat dihandalkan.
3. Sederhana, sedapat-dapatnya tidak di kerjakan oleh seorang dokter.
4. Murah.
5. Dapat diterima oleh banyak orang.
6. Pemakain jangka lama.
Mekanisme progesterone
Pemberian progesteron dalam waktu lama menyebankan fungsi korpus luteum
yang tidak adekuat.
e. Lendir serviks
Mekanisme progesterone
Dalam 48 jam setelah penggunaan progesteron, lender serviks mudah menjadi
kental, lender serviks yang kental tidak ramah dengan spermatozoa.
F. MACAM-MACAM ALAT KONTRASEPSI
1. ORAL KONTRASEPSI
a) PROFIL
• Efektif dan reversibel
• harus dim,minum tiap hari
• pada bulan – bulan pertama efek sampingnya berupa mual dan perdarahan bercak
yang tidak berbahaya dan segera akan hilang.
• Efek samping serius sangat jarang terjadi.
• Dapat dipakai oleh semua ibu usia produksi, baik yang sudah mempunyai anak
atau belum.
• Dapat di minum setiap saat bila yakin tidak sedang hamil.
• Dapat dipakai sebagai kontrasepsi darurat.
c) INDIKASI PEMAKAIAN
a. Semua usia produksi
b. Semua paritas.
c. Waktu tidak terbatas
d) KONTRA INDIKASI
a. Hamil atau diduga hamil.
b. Penyakit darah tinggi.
c. Penyakit jantung.
d. Penyakit hati / yang dialami tiga tahun terakhir.
e. Radang pembulah darah atau pembekuan darah.
f. Penyakit gondok.
g. Penyakit kencing manis.
h. Pusing kepala hebat
i. Neoplasma jinak atau ganas pada buah dada dan organ repro duksi dalam.
Syarat pemakaian adalah tidak adanya kehamilan dan tidak adanya kontra indikasi.
Cara pemakaian
1. Kemasan yang berisi 28 tablet, berisi 21 pil kombinasi dan 7 vitamin diminum pada hari
kelima setelah mentruasi. Diminum secara, setelah pil 21 kombinasi habis dilanjutkan
dengan minum 7 pil vitamin sampai habis setiap hari.
2. Apabila tidak ada pil vitamin hanya terdapat 21 pil kombinasi hormon. Maka mulai
minum pil hormon kombinasi pada hari kelima setelah haid.
Perhatian
1. Hendaknya minum secara teratur sebelum tidur untuk mengurangi mual.
2. Bila lupa keesokan harinya segera minum 2 tablet.
3. Bila terlambat 2 hari atau lebih, hendaknya berikan kontrasepsi lain atau nasehati untuk
tidak berhubungan seksual. Sebelum haid akan datang.
4. Biasanya akan terjadi perdarahan bila pil tidak diminum dua hari atau labih. Pil sebaiknya
tidak diminum lain dan sementara memakai cara kontrasepsi lain sampai haid berikutnya
datang.
Kadar estrogen dalam pil oral kombinasi
1. POK dengan Kadar estrogen 80 – 100 mcg
Merupakan POK dengan dosis estrogen paling tinggi. POK dengan dosis ini harus
dihindari sebanyak mungkin oleh karena dapat menimbulkan komplikasi serius. POK
ini hanya diberikan pada keadaan yang serius, misalnya :
a. Sulit mengontrol adanya spotting, atau ketika tidak terjadi perdarahan pada POK
dosis rendah.
b. Acne, perdarahan disfungsional uterus, kista ovarium, kadang – kadang di obati
dengan kadar estrogen > 50 mcg.
c. Gejala menopause dimana kadar estrogen sudah rendah, gejala tesebut dapat
dihilangkan dengan POK kadar estrogen 80 -100 mcg.
d. Akseptor yang sedang mengikuti pengobatan rimfamisin, karena obat ini
mempercepat pemecahan estrogen dalam POK.
2. POK dengan kadar estrogen < 30 mcg
Merupakan kadar estrogen paling rendah dalam POK.
Pengguna POK dengan kadar tersebut sering mengeluh terjadi perdarahan bercak atau
spotting dan bila pil oral tidak diminum bias memperbesar terjannya ovulasi.
3. POK dengan kadar estrogen 30 -50
Biasanya POK ini digunakan pada akseptor POK awal.
2. SUNTIKAN/INJEKSI
Adalah suatu cara metode kontrasepsi dengan cara menyuntikan hormon pencegah
kehamilan dengan cara menyuntikan pada otot intra muskuler di bokong (muskulus
gluteus maximus) Yang dalam atau otot pangkal lengan (deltoid) pada wanita usia subur.
Macam – macamnya antara lain :
a. Devo provera mengandung medroksiprogesteron acetat 150 mg di berikan tiap 12
minggu.
b. Noristerat diberikan dalam dosis 200 mg sekali suntik dengan cara pemberian pada
awal pemakaian tiap 8 minggu sampai sentikan ke empat selanjunya setiap 12
minggu.
c. Clylofem yang mengandung medroxyprogesterone acetat 50 mgr dan dan komponen
estrogen.
INDIKASI PEMAKAIAN
a. Wanita yang sudah punya paling sedikit satu anak .
b. Wanita yang ingin menjarangkan kehamilanya .
c. Wanita yang dalam masa laktasi yang tidak mau memakai AKDR khusus untuk
KB injeksi 3 bulan .
d. Wanita yang masa interval selama tidak ditemukan kontra indikasi.
KONTRA INDIKASI
a. Hamil atau tersangka hamil
b. Terdapat perdarahan yang tidak diketahui penyebtabnya
c. Terdapat tumor atau tanda-tanda keganasan
d. Terdapat penyakit jantung, paru-paru, hati, darah tinggi, kencing manis, kelainan
darah dan hepilepsi
KEUNTUNGAN
a. Dapat dibrikan pada ibu yang sedang menyusui karena produksi air susu ibu tidak
terganggu khusus untuk KB ijeksi 3 bulan.
b. Merupakan kontrasepsi yang lebih efektif dibandingkan degan pil.
c. Diberikan oleh petugas sehingga tidak dipengaruhi oleh faktor lupa.
KERUGIAN
a. Dapat terjadi perdarahan yang tidak teratur, karena tidak terdapatnya estrogen.
b. Terjadi amenore yang dapat mengelisahkan
Gangguan haid
Gejala dan keluhan :
a. Amenorrhea, yaitu tidak datang haid tiap bulan selama mengiikuti
suntikan KB selama tiga bulan beturut-turut.
b. Spoting , bercak-bercak perdarahan yang terajadi di luar siklus haid
selama akseptor mengikuti KB suntik .
c. Metroragia adalah perdarahan yang berlebih di luar masa haid.
d. Menoragia, adalah datangnya haid yang berlebih jumlahnya.
Penanggulangan dan penanganan
Berikan penjelasan kepada akseptor KB suntik, yang diakibatkan leh hormone yang
terkandung dalam KB . Gejala tersebut biasanya tidak berlangsung lama.
Penanganan medis
Bila ingin haid berikan dari hari pertama sampai kedua masing – masing 3
tableSelanjutnya hari ke empat 1x1 selama 4-5 hari, bila terjadi perdarahan dapat juga
diberikan preparat estrogen misalnya : lynoral 2x1 sehari sampai perdarahan berhenti.
1. Keputihan
Penanggulangan dan pengobatan
Menjelaskan pada akseptor bahwa keputihan tersebut jarang terjadi dan jika terjadi cari tahu
penyebab lain dan berikan pengobatan.
Pengobatan medis
Bila berlebihan dapat diberikan ekstrat belladonna 10 mg 2x1 tablet, untuk mengurangi
cairan.
2. Jerawat
Penanggulangan dan pengobtan
Dengan pemberian vitamin A dan E dosis tinggi, dila disertai infeksi dapat diberikan prefarat
tetracylin 250 mg 2x1 kapsul selama satu sampai dua minggu.
3. Hematoma
Penagulangan dan pengobatan
Konseling
Menjelaskan kepada akseptor mengenai kemungkinan hal ini.
Pengobatan medis
Kompres dingin pada daerah yang biru selama dua hari. Setelah itu ganti dengan komprres
hangat sampai warna biru hilang.
4. Penurunan libido
Penangulangan dan pengobatan
Konseling menjelaskan pada akseptor bahwa penurunan atau peningkatan libido hanya
disebabkan oleh faktor psikis danbiasanya bersifat sementara.
Pengobatan
Terapi psikologis, ganti cara dengan kontrasepsi nonhormonal.
5. Deprsesi
Penangulangan dan pengobatan
Konseling menjelaskan kepada calon akseptor KB guna menghidari rasa besalah dari
akseptor.
Pengobatan medis
Therapy psikologis bagi penderita depresi dan pemberian vitamin B6 50 mg. Bisa diberikan
penaganan sesuai dengan keadaan atau tingkat depresi.
6. Pusing dan sakit kepala
Penangulangan dan pengobatan
Konseling
Menjelaskan pada akseptor dengan jujur bahwa kemungkinan tersebut ada, tetapi jarang
terjadi dan biassanya bersifat sementara.
Penanggulangan medis
Pemberian anti prostaglandin untuk menangulanginya. Misalnya acetosal 500 mg 3x1
tablet/hari
3. SUBKUTIS/IMPLANT
Sering disebut AKBK (Alat Kontrasepsi Bawah Kulit) ada dua macam implant :
a. Non –biodegradble implant.
1. Norplant 6 kapsul berisi hormone levinorgestel, masa waktu 6 tahun.
2. Norplant 2 terdiri dari 2 batang mengandung hormon levonorgestrel masa
waktu tiga tahun.
3. Satu batang terdiri hormon ST-1435, daya kerja 2 tahun.
b. Biodegreble implant
1. Capronol : suatu kapsul polimer berisi hormone levorgestel dengan daya kerja
18 bulan.
2. Pellets : berisi norethidrone dan sejumlah kecil kolesterol, dengan daya kerja 1
tahun.
Mekanisme kerja implant
a. Mencegah ovulasi.
b. Mengentalkan lender serviks, sehingga menghambat pergerakan spermatozoa.
c. Menghambat perkembangan siklus dari endometrium.
Efek samping implant
a. Efeksamping paling utama adalah perubahan siklus haid.
b. Paling sering terjadi
1. Bertambahnya hari-hari perdarahan dalam satu siklus.
2. Perdarahan bercak-bercak (spotting).
3. Berkurangnya panjang siklus haid.
4. Amenorrhoe.
c. Perdarahan hebat jarang terjadi.
d. Sakit kepala sering dikeluhkan oleh akseptor implant
KONTRA INDIKASI
a. Hamil atau tersangka hamil
b. Terdapat perdarahan yang tidak diketahui penyebtabnya
c. Terdapat tumor atau tanda-tanda keganasan
d. Terdapat penyakit jantung, paru-paru, hati, darah tinggi, kencing manis.
4. IUD/AKDR
a) Profil AKDR
a. Sangat efektif, reversibel dan berjangka panjang (dapat sampai 10 tahun : CuT-
380A).
b. Haid menjadi lebih lama dan lebih banyak.
c. Pemasangan dan pencabutan memerlukan pelatihan.
d. Tidak boleh dipakai oleh perempuan yang terpapar pada Infeksi Menular Seksual
(IMS). (Sarwono, 2003)
b) Waktu Pemasangan AKDR
- AKDR dapat dipasang pada :
• Bersamaan dengan menstruasi.
• Segera setelah bersih menstruasi.
• Pada masa akhir puerperium (masa nifas).
• 3 bulan pascapersalinan.
• Bersamaan dengan seksio sesarea.
• Bersamaan dengan abortus dan kuretage.
• Hari ke-2 dan ke-3 pascapersalinan.
- AKDR tidak dapat dipasang pada keadaan :
• Terdapat infeksi genetalia.
• Menimbulkan eksaserbasi (kambuh infeksi).
• Keadaan patologis lokal (frungkle, stenosis vagina, infeksi vagina).
• Dugaan keganasan serviks.
• Perdarahan dengan sebab yang tidak jelas.
• Pada kehamilan (terjadi abortus, mudah perforasi, perdarahan, dan infeksi).
- Perokok
- pasca keguguran / kegagalan kehamilan apabila tidak terlihat adanya infeksi.
- Sedang memakai antibiotika / antikejang.
- Gemuk ataupun yang kurus.
- Sedang menyusui.
- Penderita tumor jinak payudara.
- Penderita kanker payudara.
- Pusing-pusing, sakit kepala.
- Tekanan darah tinggi.
- Varises di tungkai / di vulva.
- Penderita penyakit jantung (termasuk penyakit jantung katup dapat diberi antibiotika
sebelum pemasangan AKDR).
- Pernah menderita stroke.
- Penderita diabetes.
- Penderita penyakit hati / empedu.
- Malaria.
- Skistosomiasis (tanpa anemia).
- Penyakit Tyroid.
- Epilepsi.
- Nonpelvik TBC.
- Setelah kehamilan ektopik.
- Setelah pembadahan pelvik.
Efek samping
a. Amenorhoe
b. Kejang
c. Perdarahan vagina yang hebat. Dan tidak teratur
d. Benang yang hilang
e. Adanya pengeluaran cairan dari vagina
DAFTAR PUSTAKA
Hartanto, Hanafi. 2004. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan
Manuaba, Ida Bagus Gde.1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana
untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC
17http://midwifeipeah.blogspot.com/2009/11/akdr-alat-kontrasepsi-dalam-rahim.html