You are on page 1of 2

Rekomendasi RPA Perdhaki 2018 PIC

USKUP PEMILIK Perdhaki Perdhaki UKK


Pusat Wilayah
1. Dengan dukungan Bapa Uskup, Pemilik membangun Uskup Pemilik Perdhaki
keselarasan dan sinergi antara karya pelayanan Wilayah
kesehatan katolik dengan misi Gereja lokal.

2. Pemilik mendukung operasional Unit Kesehatan Pemilik


Katolik (UKK) melalui kebijakan yang memberdayakan
unit

3. Advokasi Perdhaki Pusat/Wilayah ke pemerintah, Perdhaki Perdhaki


Kemenkes, BPJS, KARS, KLHK dan pemangku Pusat Wilayah
kepentingan lain.

4. UKK melakukan strategi “jemput bola” untuk UKK


mengembangkan kapitasi BPJS.

5. Mengembangkan colective purchasing power. Pemilik Perdhaki UKK


Pusat
6. Pemilik memastikan bahwa pastoral care dijalankan Pemilik
secara total sehingga karya pelayanan kesehatan
katolik mencerminkan belas kasih Allah.

7. Mewujudkan spiritualitas pelayanan kesehatan katolik Pemilik UKK


dengan cara yang besar membantu yang kecil dan
yang kuat membantu yang lemah.

8. Perdhaki Pusat dan Pemilik mendukung peran serta Pemilik Perdhaki UKK
unit dalam pengembangan organisasi Perdhaki Pusat
wilayah.

9. Perdhaki Pusat melakukan sosialisasi MOU/kerjasama Perdhaki


dengan APTIK melalui website Perdhaki Pusat. Pusat

10. Perdhaki Pusat mensosialisasikan peluang Perdhaki


pemanfaatan tagihan kepada BPJS untuk mendapat Pusat
pembiayaan dari bank.

11. Perdhaki Wilayah menyelenggarakan pertemuan Perdhaki


berkala minimal 1 tahun sekali. Wilayah

12. Perdhaki Pusat/Wilayah membantu menggalang dana Perdhaki Perdhaki


philantropi dengan melihat peluang-peluang yang Pusat Wilayah
ada.

13. Mengembangkan jejaring antar Perdhaki Perdhaki Perdhaki UKK


Pusat/Wilayah/UKK untuk saling membantu Pusat Wilayah
mengatasi permasalahan dalam berbagai bidang.

14. Menjadikan sistem manajemen BDMS (Bangkok Dusit Pemilik


Medical Service) sebagai salah satu model
manajemen untuk diterapkan di lingkungan Perdhaki.
TAMBAHAN DARI FLOOR (Diskusi Pleno)
1. Penanggung-jawab pelaksanaan Pastoral Care di UKK. Pemilik
Agar Pastoral Care terlaksana, maka perlu ada
penanggung jawab yg posisinya dimasukkan dalam
struktur RS  ada posisi Director of Mission yg
posisinya sejajar dengan Direktur . Director of Mision
ini yg bertugas utk mengatur/ mengurus pelaksanaan
Pastoral Care di RS
2. Action Plan setelah pemetaaan masalah oleh CIRCLE. Pemilik Perdhaki Perdhaki UKK
Pemetaan yg dilakukan Circle tsb adalah masih dalam Pusat Wilayah
tahap awal. Utk melengkapinya, perlu dilanjutkan dgn
melakukan FGD juga di wilayah-2 lain (selain NTT)
agar mendapat gambaran yg menyeluruh dari semua
wilayah Indonesia tentang harapan para stakeholder
dan tentang potensi-2 lokal  sesudah itu baru bisa
dibuat Action Plan, apa yg perlu di kerjakan oleh UKK,
tarekat, keuskupan, Perdhaki Wilayah dan Perdhaki
Pusat.
3. Sosialisasi kepada pemilik  perlu mengadakan Pemilik Perdhaki
pertemuan dengan Pimpinan Tarekat (seperti yg biasa Pusat
dilakukan dengan IBSI )
4. Upaya menghidupkan kembali PT KDU, sesuai dgn Pemilik Perdhaki Perdhaki UKK
kesepakatan RUPS  Diharapkan semua UKK ikut Pusat Wilayah
berperan serta

You might also like