Professional Documents
Culture Documents
1. PERENCANAAN
Perencanaan (planning) adalah penentuan persyaratan teknik untuk mencapai
tujuan dan sasaran kegiatan yang sangat penting serta urutan teknis
pelaksanaannya. Oleh sebab itu perencanaan merupakan gagasan pada saat
awal kegiatan untuk menetapkan apa dan mengapa harus dikerjakan, oleh siapa,
kapan, di mana dan bagaimana melaksanakannya. Perencanaan tambang
(mine planning) dapat mencakup kegiatan-kegiatan prospeksi, eksplorasi, studi
kelayakan (feasibility study) yang dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan (AMDAL), persiapan penambangan dan konstruksi prasarana
(infrastructure) serta sarana (facilities) penambangan, kesehatan dan
keselamatan kerja (K3), pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup. Bila
industri pertambangan yang bersangkutan melakukan kegiatan terpadu, maka
akan mencakup pula pengolahan (mineral dressing / mineral benefication),
peleburan (smelting), pemurnian (refining) dan pemasaran (marketing); lihat
Gambar 1).
2. PERANCANGAN
Rancangan (design) adalah penentuan persyaratan, spesifikasi dan kriteria
teknik yang rinci dan pasti untuk mencapai tujuan dan sasaran kegiatan serta
urutan teknis pelaksanaannya. Di Industri pertambangan juga dikenal rancangan
tambang (mine design) yang mencakup pula kegiatan-kegiatan seperti yang ada
pada perencanaan tambang, tetapi semua data dan informasinya sudah rinci
(lihat Gambar 1 dan 5)
3. PERISTILAHAN
Berbagai istilah penting yang erat hubungannya dengan perencanaan dan
perancangan tambang perlu dipahami dengan baik.
di mana :
Mine = seluruh biaya penambangan, Rp.
Mill = seluruh biaya pengolahan atau pencucian Rp.
G & A = (General & Administrative costs) biaya umum dan administrasi atau
biaya tak langsung (overhead)
SRF = seluruh biaya peleburan (smelting), pemurnian (refining) dan
Pengangkutan (freight), Rp.
Mill Rec. = perolehan pengolahan (mill recovery), %
Smelt Rec. = Perolehan peleburan dan pemurnian (smelting & refining
recovery), %
Faktor = faktor konversi ; bila dari 5 ke lb dipakai angka 20; bila dari % ke kg
dipakai angka 22,046. Sedangkan untuk logam-logam mulia tidak diperlukan
angka konversi ; karena satuannya sudah troy oz/ton atau gr/ton
Ini berarti bahwa hanya bagian endapan yang mempunyai BESR yang lebih
rendah dari 4.86 yang dapat ditambang secara tambang terbuka dengan
menguntungkan. Jadi 4.86 adalah BESR (1) tertinggi yang masih diizinkan untuk
operasi tambang terbuka dalam kondisi tersebut di atas. Setelah ditentukan
bahwa akan menggunakan sistem tambang terbuka, maka dalam rangka
pengembangan rancangan penambangannya digunakan BESR (2) sebagai
berikut:
BESR (2) ini biasanya disebut nisbah pengupasan ekonomis (economic stripping
ratio) yang menunjukkan besarnya keuntungan yang bisa diperoleh bila endapan
bahan galian itu ditambang secara tambang terbuka. Sebagai contoh
perhitungan BESR (2) untuk bijih tembaga kadar 0.80%, 0.75% dan 0.60%
adalah seperti berikut:
Dari hasil perhitungan seperti yang terlihat pada Tabel 1, bila harga logam Cu =
$ 0.25/lb, ternyata untuk bijih Cu dengan kadar 0.80% mempunyai BESR 1.5 : 1;
kadar 0.70% Cu mempunyai BESR 1.5 : 1 dan kadar 0.60% Cu mempunyai
BESR 0.6 : 1. Demikian selanjutnya untuk harga metal $ 0.30/lb dan %0.35/lb Cu
juga dihitung BESR-nya.
Setelah masing-masing BESR dihitung untuk tiap kadar CU dan untuk berbagai
harga logam Cu (lihat Tabel 1), kemudian dapat dibuat grafik BESR terhadap
kadar Cu (lihat Gambar 6).
Bila nilai BESR (2) > 1, maka tambang terbuka tersebut dapat meraih
keuntungan. Tetapi bila BESR (2) = 1, mak apenambangan tersebut hanya
mencapai titik pulang pokok atau impas yang biasanya terjadi pada kodisi
BECOG.
Tabel 1. Contoh perhitungan “Break Even Striping Ratio” (BESR 2)
4. TUJUAN PERENCANAAN
Adakah agar dapat :
Melaksanakan penambangan yang secara teknis sesuai dengan metode kerja
yang sistematis, ramah lingkungan dan mengikuti kaidah-kaidah kesehatan dan
keselamatan kerja. Mencapai sasaran produksi yang telah ditetapkan dengan
efisiensi kerja yang tinggi dan ongkos produksi yang semurah mungkin.
5. RUANG LINGKUP PERENCANAAN
Agar suatu persamaan tambang dapat disebut lengkap, maka harus mencakup :