You are on page 1of 5

LAPORAN TUGAS AKHIR

STUDI JALUR ANGKUTAN BARANG PADA JARINGAN JALAN JAWA BARAT

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Transportasi memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari karena menciptakan


akses dari satu tempat ke tempat lain. Peningkatan aksesibilitas pada suatu wilayah, membuat
wilayah tersebut menjadi terhubung dengan wilayah lain, sehingga wilayah tersebut akan
semakin berkembang. Oleh karena itu, saat ini kebutuhan akan sarana dan prasarana
transportasi menjadi poin penting dalam perkembangan suatu wilayah.

Jawa Barat, dengan jumlah penduduk mencapai 41.483.729 jiwa atau 17,86% dari jumlah
penduduk Indonesia (BPS Jawa Barat, 2007), merupakan propinsi di Indonesia yang paling
berkembang wilayahnya. Hal tersebut tercermin dari pertumbuhan ekonominya yang kian
meningkat dari tahun ke tahun, bahkan di atas perekonomian nasional. Kontribusi terbesar
terhadap perekonomian Jawa Barat setiap tahunnya berasal dari sektor industri yaitu sebesar
44,97% pada tahun 2007 (BPS Jawa Barat, 2008).

Sumber daya alam dan manusia yang melimpah, lahan yang subur, serta letak geografis yang
strategis dan dekat dengan ibu kota negara membuat kawasan-kawasan industri tumbuh pesat
di Jawa Barat. Hampir 60% dari kawasan industri di Indonesia berlokasi di propinsi ini.
Terdapat 27 Kawasan Industri (KI) yang berlokasi tersebar di empat kabupaten. Luas lahan
industri tersebut terus meningkat dari tahun ke tahun.

Kegiatan pengangkutan merupakan derived demand terhadap perkembangan perekonomian,


artinya peningkatan perekonomian akan diikuti dengan peningkatan permintaan akan jasa
pengangkutan barang (Daniels dan Warnes, 1983). Di Jawa Barat dengan kawasan industrinya
yang tersebar, peningkatan kegiatan ekonomi yang didominasi sektor industri mengakibatkan
peningkatan volume arus barang. Hal tersebut dapat dipahami, sebab kegiatan pengangkutan
bahan baku dan hasil produksi pada kawasan industri membuat Jawa Barat membutuhkan

Kharisma Putri Aurum (15005012) I-1


Dea Inesia (15005094)
LAPORAN TUGAS AKHIR
STUDI JALUR ANGKUTAN BARANG PADA JARINGAN JALAN JAWA BARAT

sarana dan prasarana pengangkutan yang baik. Menurut data statistik, volume arus barang
yang masuk dan keluar Jawa Barat pada tahun 2007 masing-masing mencapai 2.668.768,187
ton dan 1.050.635,381 ton (BPS Jawa Barat, 2008).

Gambar 1.1 Peta Administratif Jawa Barat

Prasarana pengangkutan yang dibutuhkan, dalam hal ini adalah keberadaan jaringan jalan di
Jawa Barat, mempunyai peranan sebagai akses bagi pergerakan antar kota dan kabupaten di
Jawa Barat, maupun antara Jawa Barat dengan propinsi lainnya. Sampai saat ini, angkutan
barang sebagai sarana pengangkutan, masih menggunakan jaringan jalan dengan jalur
angkutan barang eksistingnya. Dengan volume arus barang yang terus meningkat, dibutuhkan
evaluasi terhadap jalur angkutan barang eksisting tersebut. Evaluasi dimaksudkan sebagai
upaya optimalisasi jaringan jalan sehingga akan meningkatkan kinerja pengangkutan.

Kharisma Putri Aurum (15005012) I-2


Dea Inesia (15005094)
LAPORAN TUGAS AKHIR
STUDI JALUR ANGKUTAN BARANG PADA JARINGAN JALAN JAWA BARAT

1.2 Identifikasi Masalah

Jawa Barat sebagai daerah penyangga ibu kota negara Indonesia, mempunyai pusat-pusat
kegiatan ekonomi yang terjadi di kota-kota besar. Di dalam wilayah Jawa Barat, terdapat 8
kawasan andalan dengan arah pembangunan yang berbeda-beda. Arah pembangunan berupa
industri, jasa, agribisnis, dan bisnis kelautan membutuhkan sistem pengangkutan dengan
jaringan jalan yang baik untuk dapat memfasilitasi pengangkutan agar berjalan dengan lancar.
Jaringan jalan yang baik mempunyai kondisi dan kinerja yang sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.

Sistem pengangkutan barang di Jawa Barat sampai saat ini didominasi oleh angkutan jalan
raya. Hal tersebut terlihat dari subsektor angkutan jalan raya yang memberikan kontribusi
terbesar setiap tahunnya terhadap sektor pengangkutan pada PDRB Jawa Barat yaitu 88,55%
pada tahun 2006 dan 89,07% pada tahun 2007 (BPS Jawa Barat, 2008). Dominasi angkutan
jalan raya juga dapat dilihat dari peningkatan rata-rata per tahun perkembangan jumlah truk
yang mencapai 10,45% (BPS Jawa Barat, 2005).

Dari data tersebut memperlihatkan kecenderungan meningkatnya volume angkutan barang


yang menggunakan jalan raya sebagai jaringan transportasi. Di masa mendatang, angka
tersebut dapat terus bertambah sehubungan dengan arahan pembangunan daerah Jawa Barat di
bidang industri, banyaknya kawasan industri, dan laju pertumbuhan daerah yang tinggi.
Peningkatan volume angkutan barang di masa mendatang akan terasa signifikan pada ruas-
ruas jalan utama yang menghubungkan antar kota besar di Jawa Barat. Hal tersebut
dikarenakan konsentrasi kegiatan ekonomi terjadi pada kota-kota besar di dalam wilayah Jawa
Barat dan sekitarnya seperti DKI Jakarta, Bandung, dan Cirebon, sehingga menimbulkan
banyaknya pergerakan. Tingginya volume lalu lintas dapat memberikan kontribusi terhadap
kerusakan struktur perkerasan jalan yang menyebabkan kinerja jalan akan mengalami
penurunan.

Jalan dengan kondisi rusak akan membuat arus pengangkutan barang tersendat dan proses
pengangkutan berjalan tidak optimal sehingga menimbulkan kerugian bagi industri. Kerugian
tersebut dirasakan pelaku industri dengan ongkos produksi yang semakin membengkak. Jika
kondisi ini terus dibiarkan, kerugian yang ditanggung akan semakin besar. Oleh karena itu,
dibutuhkan pengkajian dan penanganan terhadap jaringan jalan di Jawa Barat di masa
mendatang dengan memperhatikan kondisi dan perkembangan industri Jawa Barat.

Kharisma Putri Aurum (15005012) I-3


Dea Inesia (15005094)
LAPORAN TUGAS AKHIR
STUDI JALUR ANGKUTAN BARANG PADA JARINGAN JALAN JAWA BARAT

Selain itu, semakin berkembangnya industri di Jawa Barat akan membutuhkan akses yang
lebih baik yang dapat menghubungkan antar pusat kegiatan ekonomi, kawasan-kawasan
industri dengan pelabuhan-pelabuhan utama maupun antar kawasan industri. Akses jaringan
jalan yang telah ada sekarang dirasa kurang efisien sebagai prasarana angkutan barang. Maka,
dibutuhkan akses jaringan jalan yang lebih efisien, diantaranya rencana pembangunan jalan
tol oleh Dinas Bina Marga Propinsi Jawa Barat yang menghubungkan antar kota besar di
Jawa Barat.

Dengan adanya rencana pembangunan jalan tol tersebut, diharapkan pengangkutan di Jawa
Barat dapat berjalan dengan lancar dan cepat. Maka, diperlukan pengkajian pengaruh adanya
jaringan jalan tol baru di masa mendatang terhadap kinerja jaringan jalan eksisting.

1.3 Tujuan

Tujuan dari pembuatan tugas akhir ini adalah:


1. Identifikasi dan evaluasi jalur angkutan barang pada jaringan jalan di Jawa Barat ditinjau
dari aspek fungsional perkerasan.
2. Memprediksi pengaruh pengembangan jaringan jalan tol di Jawa Barat terhadap kinerja
jalur angkutan barang.

1.4 Ruang Lingkup

Ruang lingkup tugas akhir ini meliputi hal-hal sebagai berikut:


1. Jaringan jalan yang ditinjau adalah hanya jaringan jalan nasional dan jalan propinsi.
2. Jalur angkutan barang yang ditinjau merupakan jaringan jalan yang menghubungkan
antar Pusat Kegiatan Nasional (PKN) di Jawa Barat yaitu DKI Jakarta, Bandung, dan
Cirebon.
3. Aspek fungsional perkerasan jalan ditinjau berdasarkan parameter ketidakrataan
permukaan jalan (IRI).

Kharisma Putri Aurum (15005012) I-4


Dea Inesia (15005094)
LAPORAN TUGAS AKHIR
STUDI JALUR ANGKUTAN BARANG PADA JARINGAN JALAN JAWA BARAT

4. Jaringan jalan tol rencana yang ditinjau adalah :


a. Jalan tol Kanci – Pejagan (Jawa Tengah)
b. Jalan tol Sadang – Kadipaten – Palimanan
c. Jalan tol Cileunyi – Sumedang – Dawuan
d. Jalan tol Ciawi – Sukabumi
e. Jalan tol Sukabumi – Padalarang
f. Jalan tol Bandung – Soreang
5. Data yang digunakan berasal dari data sekunder yang masih relevan dengan studi.

1.5 Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan pada tugas akhir ini adalah sebagai berikut:


Bab I Pendahuluan
Berisi latar belakang, identifikasi masalah, tujuan, ruang lingkup, dan sistematika pembahasan.

Bab II Dasar Teori


Menjelaskan landasan teori yang digunakan dalam studi, antara lain mengenai konsep 4 stage
transport modelling, konsep jaringan jalan, angkutan barang, dan ketidakrataan permukaan
jalan, serta gambaran umum mengenai Propinsi Jawa Barat.

Bab III Metodologi


Memberikan tahapan kegiatan yang dilakukan selama studi ini. Disertai pula dengan metode-
metode yang dilakukan dalam kerangka permodelan transportasi di jaringan jalan Jawa Barat.

Bab IV Penyajian dan Pengolahan Data


Bagian ini akan menyajikan data-data yang didapat melalui metodologi yang telah dijelaskan
sebelumnya. Pada bagian ini akan disertakan pula hasil pengolahan data jaringan eksisting.

Bab V Analisis Data


Dilakukan analisis terhadap hasil pengolahan data yang telah dilakukan sebelumnya. Hasil
evaluasi terhadap jaringan jalan eksisting serta pengaruh pengembangan jaringan baru akan
disajikan pada bagian ini.

Bab VI Simpulan dan Saran


Berisi simpulan dari studi yang telah dilakukan. Simpulan dan saran diharapkan dapat
menjawab permasalahan yang diangkat mengenai jalur angkutan barang pada jaringan jalan
Jawa Barat.

Kharisma Putri Aurum (15005012) I-5


Dea Inesia (15005094)

You might also like