You are on page 1of 4

Pembuatan Pakan Ikan Alternatif dari Bahan Cacing Tanah (Lubricus Rubellus)

LATAR BELAKANG

Cacing tanah merupakan hewan yang berpotensi menjadi bahan


makanan.sumber protein tinggi. Budidaya cacing tanah relatif mudah, efisien
dan murah, dimana untuk membudidayakan cacing ini hanya dibutuhkan suatu
media berupa kompos (dalam kehidupan sehari-hari digunakan untuk
menguraikan sarnpah organik).
Kotak untuk pemeliharaan cacing

Sisa dan media ini selanjutnya dapat dimanfaatkan untuk pupuk tanaman,
karena penguraian sampah organik oleh cacing tanah banyak menghasilkan
unsur hara yang sangat dibutuhkan bagi pertumbuhan tanaman. Bekaitan
dengan potensi cacing tanah sebagai bahan makanan sumber protein tinggi,
pemanfaatannya sangat beragam seperti:

* a. Untuk bahan campuran kosmetika.


* b. Sebagai makanan suplemen kesehatan.
* c. Bahan obat-obatan terutamayang menyangkut dengan anti biotik.
* d. Sebagai pakan ternak.

Komposisi nutrisi Lumbricus rubelius adalah sebagai berikut:

* Protein Kasar : 60 - 72%


* Lemak : 7 - 10%
* Abu : 8 - 10%
* Energi :900 - 4100 kalori/gram.

Dengan memperhatikan komposisi nutrisinya, maka di dunia perikanan,cacing


tanah ini berpotensi untuk dijadikan sebagai bahan ransum makanan ikan.
Cacing segar siap untuk dipanen Cacing segar siap untuk dipanen

Seperti diketahui bahwa untuk pertumbuhan ikan, sangat ditentukan oleh


kandungan protein dalam makanannya. Mengingat kandungan protein cacing
yang cukup tinggi (lebih tinggi dari ikan dan daging) serta komposisi asam amino
esensial yang lengkap sehingga, dapat diperkirakan bila cacing tanah ini dapat
dimakan oleh ikan akan diapat memacu pertumbuhan dan menghasilkan
ikanyang sehat serta tahan terhadap serangan penyakit.
Adonan cacing yang siap digiling Adonan cacing yang siap digiling
ALAT, BAHAN, DAN METODE

Peralatan yang digunakan adalah:

* Alat Penggiling Tepung


* Alat Penggiling Daging
* Baskom

Adonan cacing yang siap dipotong-potong Adonan cacing yang siap dipotong-
potong

Untuk membuat tepung cacing, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

Bahan:

* a. Tepung Cacing : 41%


* b. Telur ayam : 20%
* c. Terigu : 14%
* d. Dedak : 18 %
* e. Kanji :1%

* 1. Cacing segar dipisahkan dari medianya.


* 2. Cacing segar ini di cuci/bilas dengan air berslh, lalu ditimbang.
* 3. Cacing segar dijemur oleh panas matahari di atas seng dalam 24 jam (suhu
udara 32 - 35 derajat celcius).
* 4. Cacing yang sudah kering kemdian dibuat menjadi tepung dengan
menggunakan penggiling tepung.
* 5. Tepung cacing ditimbang dan siap untuk digunakan.

Pelet ikan yang sudah jadi Pelet ikan yang sudah jadi

Untuk menjadikan pelet, bahan-bahan yang dipersiapkan adalah kuning telur


ayam yang telah direbus, tepung kanji, terigu, dedak, tepung cacing, masing-
masing ditimbang sesuai dengan analisis bahan. Langkah-langkah
pembuatannya sebagai berikut :

* Semua bahan dicampur dan diaduk menjadi satu.


* Tambahkan air hangat secukupnya hingga adonan menjadi cukup kenyal.
Penggunaan air harap diperhatikan seminim mungkin penggunaannya.
* Setelah adonan terbentuk selanjutnya dicetak dengan mesin penggiling daging
sehingga menghasilkan pelet basah yang panjangnya seperti mie.
* Pelet basah tersebut dipotong per 0,5 cm membentuk butiran-butiran.
* Setelah itu pelet dijemur di panas matahari seharian.
* Kemudian pelet ditimbang dan siap digunakan
Untuk memperoleh pelet dengan kandungan protein 35%, maka susunan
ransumnya adalah:
(% Berat)
Tepung Cacing 47
Telur Ayam 20
Terigu 14
Dedak 18
Kanji 1

(RAD)

Sumber: Dinas Perikanan Propinsi DKI Jakarta, Brosur Informasi Proyek


Peningkatan Diversifikasi Usaha Perikanan

You might also like